• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGERTIAN HADITS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV PENGERTIAN HADITS"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGERTIAN HADITS

A. Pengertian Hadits

Hadits atau al- hadist menurut bahasa disebut dengan al jadid minal asyya (sesuatu yang baru), lawan dari qodim (sesuatu yang dekat). Hal ini mencakup sesuatu (perkataan) baik itu banyak ataupun sedikit. Hadist juga sering disebut dengan al-khabar (yang berarti berita) yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain dan ada kemungkinan ada benar atau salahnya, yang sama maknanya dengan hadist.

Menurut istilah terminology, para ahli memberikan definisi (ta’rif) yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya. Dan adapun ahli hadits mendefisikan istilah hadis hampir sama dengan sunah (murodif, yang mana keduanya memiliki arti segala sesuatu yang berasal dari Rasul, baik setelah dingkat ataupun sebelumnya. Akan tetapi kalau kita memandang lafadz hadis secara umum adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw. setelah diangkat menjadi nabi, yang berupa ucapan, perbuatan, dan taqrir beliau. Oleh sebab itu, sunah lebih umum dari pada hadits sebagaimana hadis berikut:

“segala perkataan nabi, perbuatan, dan hal ihwalnya

Ada juga yang memberikan pengertian lain mengenai hadist yaitu: “ Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, maupun sifat beliau ”.

Sedangkan ahli ushul hadits adalah segala pekataan Rosul, perbuatan dan taqrir beliau, yang bisa bisa dijadikan dalil bagi hukum syar’i. Oleh karena itu, menurut ahli ushul sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan hukum tidak tergolong hadits, seperti urusan pakaian.

“ Segala perkataan, segala perbuatan dan segala taqrir Nabi, yang bersangkut paut dengan hukum”.

Jadi dari arti hadiatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak masuk ke dalam hadis adalah sesuatu yang tidak bersangkut –paut dengan hukum, seperti urusan pakaian

B. Pengertian Sinonim Kata hadist dan Contoh-contohnya 1. Sunnah

a. Pengertian Sunnah

Menurut bahasa, sunnah bermakna jalan yang akan dijalani, terpuji, atau tidak. Sesuatu tradisi yang sudah

(2)

dibiasakan dan sudah mendarah daging dikalangan masyarakat, sebagaimana Nabi SAW bersadbadah:,

‘’ Sesungguhnya kamu akan mengikuti sunnah (perjalanan-perjalanan) orang yang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka memasuki sarang dlab (serupa biawak), sungguh kamu memasukinya juga ‘’. (H.R. Muslim)

Sunnah menurut istilah Muhaddisin (ahli-ahli hadits) ialah segala yang dinukilkn dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik yang demikian itu sebelum Nabi SAW diangkat menjadi Rasul, maupun sesudahnya.

Sunnah menurut pendapat (istilah ushul fiqh) ialah segala yang dinukilkan dari Nabi SAW baik perkataan maupun perbuatan, ataupun taqrir yang berkaitan dengan hukum. Sebagaimana yang tercantum dalam perkataan sunnah dalam sabda Nabi berikut ini:

‘’ Sesungguhnya telah saya tinggalkan untukmu dua hal, tidak sekali-kali kamu sesat selama kamu berpegang kepadanya, yakni kitabullah dan sunnah Rosul-nya. (H.R. Malik)

b. Contoh-contoh hadits (sunnah) 1) Contoh hadits (sunnah) ucapan:

‘’ Segala amalan itu mengikuti niat (orang yang meniatkan) ‘’. (H.R. Al-Bukhary dan Muslim)

2) Contoh hadits (sunnah) perbuatan:

“Bersembahyanglah anda sebagaimana anda melihat saya bersembahyang ‘’. (H.R. Bukhary dan Muslim dari Malik). 3) Contoh hadits (sunnah) taqrir:

‘’ Janganlah seseorang kamu sholat melainkan di Bani Quraidhah ‘’

2. Khabar

a. Pengertian Khabar

Khabar menurut bahasa adalah berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan

(3)

pengertian khabar menurut istilah, antar satu ulama dengan disebut Muhadditsin dan orang yang meriwayatkan sejarah dan yang lain disebut Akhbari.

Adapun secara terminologi terdapat perbedaan pendapat terkait definisi khabar, yaitu:

1) Kata khabar sinonim dengan hadits;

2) Khabar adalah perkataan, tindakan, dan ketetapan seseorang yang diriwayatkan oleh para sahabat dan tidak sampai kepada Rasulullah. Sedangkan hadits adalah perkataan, tindakan, dan ketetapan Nabi Muhammad. 3) Khabar mempunyai arti yang lebih luas dari hadits. Oleh

karena itu, setiap hadits dapat disebut juga dengan khabar. Namun, setiap khabar belum tentu dapat disebut dengan hadits.

b. Contoh Khabar

‘’ Apakah kamu berkehendak supaya aku ceritakan kepada kamu suatu hadits (khabar) atau berita-berita kejadian di masa jahiliyah ‘’.

‘’ Sesungguhnya baik hadits ialah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad ‘’

3. Atsar

a. Pengertian Atsar

Menurut bahasa atsar adalah sisa dari sesuatu (jejak). Sedangkan menurut istilah terjadi perbedaan pendapat diantara pendapat para ulama. ‘’Yaitu segala sesuatu yang diriwayatkan dari sahabat, dan boleh juga disandarkan pada perkataan Nabi SAW.’’

Sedangkan Jumhut ulama mengatakan bahwa atsar sama dengan khabar, yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW, sahabat, dan tabi’in.

Contoh atsar:

(4)

‘’ Jalan yang ditempuh dalam menjalani kehidupan perorangan dalam masyarakat ‘’.

‘’ Sungguh kamu akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelummu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta ‘’

Perkataan Hasan Al-Bashri rahimahullaahu tentang hukum shalat di belakang ahlul bid’ah:

ههتهععدعبب

هبييلعع

ع وع

ل

ل ص

ع

:

ن

ه س

ع ح

ع ليا

لَاقعوع

“Shalatlah (di belakangnya), dan tanggungan dia bid’ah yang dia kerjakan.”

Referensi

Dokumen terkait

• Pergerakan bantuan bencana/kemanusiaan oleh NGO perlu mendapatkan kebenaran dari Jawatankuasa Pengurusan Bencana Negeri atau Jawatankuasa Pengurusan Bencana Daerah di kawasan

Dari hasil penelitian dan analisis hasil penelitian tentang perkembangan sosial siswa yang pernah terlibat perkelahian antar siswa SMK YPM 1 Taman yang telah

Goal: Pengembangan Industri Surimi Dalam Rangka Pemanfaatan By -catch Pukat Udang di Provinsi Irian Jaya Barat Overall Inconsistency

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan penambahan tepung limbah penetasan dalam pakan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan

2.Memanaskan filtrate dengan methanol dan 2 ml asam sulfat pekat tercium aroma bau metil salisilat (Depkes RI,1979) 3.Asam Benzoat H2SO4+Sublimasi 1.Senyawa benzoate

Semua sediaan tidak menyebabkan iritasi dan sediaan yang disukai adalah sediaan pewarna pipi dengan konsentrasi pewarna ekstrak angkak 12,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan

yang khusus agar anak tidak minder ketika melihat temannya yang sudah mahir membaca al-quran disinilah pentingnya dorongan dan motivasi yang diberikan kepada keluarga dan

sangat concern terhadap perlunya menghargai preferensi masyarakat, ekologi sosial-budaya serta ekologi fisik daerah tertentu. Melakukan pembangunan perdesaan dengan pendekatan