FORMULASI SEDIAAN BUBUK KOMPAK
MENGGUNAKAN EKSTRAK ANGKAK
SEBAGAI PEWARNA
SKRIPSI
OLEH:
RAPITA HANDAYANI
NIM 101524083
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
FORMULASI SEDIAAN BUBUK KOMPAK
MENGGUNAKAN EKSTRAK ANGKAK
SEBAGAI PEWARNA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
RAPITA HANDAYANI
NIM 101524083
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 27 April 2013
Pembimbing I, Panitia Penguji,
Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt. NIP 195807101986012001 NIP 195201171980031002
Pembimbing II, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt. NIP 195807101986012001
Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt. NIP 195306251986012001 NIP 195404121987012001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan atas segala limpahan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara, dengan judul Formulasi Sediaan Bubuk Kompak Menggunakan Ekstrak
Angkak Sebagai Pewarna.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan hormat, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.,
selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan, yang telah memberikan bimbingan
dan penyediaan fasilitas sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Ibu
Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt.,
yang telah membimbing, memberikan petunjuk, saran-saran dan motivasi selama
penelitian hingga selesainya skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., Ibu
Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Fat Aminah, M.Sc., Apt., selaku
dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada Ibu Dwi Lestari, M.Si., Apt.,
sebagai dosen penasehat akademik yang telah membimbing penulis selama masa
pendidikan. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan farmasi ekstensi stambuk
2010 yang memberikan saran, arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada
memberikan cinta dan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun,
pengorbanan baik materi maupun motivasi beserta doa yang tulus yang tidak
pernah berhenti. Untuk kakak dan adikku tersayang atas do’a, dukungan, motivasi
dan perhatian yang tiada hentinya kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, 27 April 2013 Penulis,
FORMULASI SEDIAAN BUBUK KOMPAK MENGGUNAKAN EKSTRAK ANGKAK SEBAGAI PEWARNA
ABSTRAK
Angkak adalah produk fermentasi dari beras oleh kapang Monascus purpureus yang di produksi dengan sistem fermentasi media padat. Angkak ini merupakan produk komersial di negara China bagian selatan, Filipina dan Indonesia. Angkak biasanya digunakan sebagai pengawet dan pewarna makanan seperti daging, ikan dan keju. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sediaan pewarna pipi dalam bentuk bubuk kompak dengan memanfaatkan pewarna alami yang terkandung didalam angkak.
Ekstraksi ekstrak angkak dibuat dengan cara maserasi 500 gram angkak menggunakan pelarut alkohol 70%. Kemudian maserat yang diperoleh dipekatkan dengan penguap berputar pada suhu 450C sampai diperoleh ekstrak kental. Selanjutnya hasil yang diperoleh dilakukan pengeringan beku (freezy drying)
selama 72 jam pada suhu -400C dengan tekanan 2 atm sehingga didapatkan ekstrak kental angkak sebanyak 48 gram. Formula sediaan pewarna pipi terdiri dari kaolin ringan, kalsium karbonat, magnesium karbonat, seng stearat, talkum, minyak mawar (oleum rosae) dan zat pengikat isoprofil miristat dan lanolin, serta penambahan pewarna ekstrak angkak dengan konsentrasi 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20%. Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi pemeriksaan mutu fisik sediaan mencakup pemeriksaan homogenitas dan uji stabilitas sediaan yang dibuat terhadap perubahan bentuk, warna dan bau selama penyimpanan 30 hari pada suhu kamar. Selanjutnya dilakukan lagi uji poles, uji keretakan, uji kekerasan, uji iritasi pada lengan bawah bagian dalam dan uji kesukaan (Hedonic Test).
Hasil uji kekerasan pewarna pipi menggunakan pewarna ekstrak angkak 5 dan 7,5% masing-masing adalah 2 dan 2,5 kg. Sedangkan sediaan pewarna pipi dengan konsentrasi ekstrak angkak 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20% hasil uji kekerasannya adalah 3 kg. Warna dan bau dari semua sediaan yang dibuat tidak mengalami perubahan (stabil) selama 30 hari. Sediaan pewarna pipi dengan ekstrak angkak 5 dan 7,5% mudah dioleskan dengan warna merata serta tidak mudah remuk dan pecah. Semua sediaan tidak menyebabkan iritasi dan sediaan yang disukai adalah sediaan pewarna pipi dengan konsentrasi pewarna ekstrak angkak 12,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak angkak dapat digunakan sebagai pewarna dalam sediaan pewarna pipi, sediaan pewarna pipi dengan ekstrak angkak 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20% memberikan masing-masing warna yaitu: merah jambu, merah muda kecoklatan, merah bata, merah tua dan merah gelap. Sediaan stabil selama penyimpanan, dan tidak menyebabkan iritasi sehingga cukup aman digunakan.
FORMULATION OF COMPACT POWDER USING ANGKAK EXSTRACT AS COLORANT
ABSTRACT
Angkak is the fermentation product of rice by Monascus purpureus which is produced using solid media fermentation system. Angkak is a commercial product in the Southern China, Philippines and Indonesia. Angkak usually used as a preservative and colorant of foods such as meat, fish and cheese. The research was conducted in order to formulate rouge in the form of compact powder using the natural colorant which contained in angkak.
Angkak was extracted by maceration of 500 grams angkak using 70% alcohol. Then the macerat was concentrated by rotary evaporator at 45oC until viscous extract was obtained. Then, The results obtained was freeze drying for 72 hours at -40oC with 2 atm pressure until 48 gram of angkak extract was obtained. The rouge formula consists of light kaolin, calcium carbonate, magnesium carbonate, zinc stearat, talcum, rose oil, miristat isoprofil and lanolin,the addition of angkak extract as colorant at the concentrations of 5; 7.5; 10; 12.5; 15; 17.5; and 20%. Evaluation of product included physical quality such as homogenity, and stability of shape alteration, color and odor during storage for 30 days at room temperature, smear, cracking, hardness, also irritation on the inner side of low arms and hedonic tests.
Result of hardness test using angkak extract as colorant each 5 and 7.5% was 2 and 2.5 kg. While rouge with 10; 12.5; 15; 17.5; and 20% has a hardness 3 kg. The color and odor of the rouge were stable for 30 days. The rouge with angkak extract 5 and 7.5% easily applied with uniform color and not easily broken and cracked. The all rouge made in this research did not cause irritation. The preferred rouge was rouge with 12.5% angkak extract. Thereby, it can be concluded that angkak extract can be used as colorant in rouge formulation, the rouge with extract of angkak 5; 7.5; 10; 12.5; 15; 17.5; and 20% gave color respectively: pink, pink chocolate, sorrel, carmine and squeeze darkly. the product obtained was stable during storage for 30 days, and did not cause irritation, and it was safe to be used.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
KATAPENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Hipotesis ... 5
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Kosmetik ... 6
2.1.1 Pengertian kosmetik ... 6
2.1.2 Kosmetik dekoratif ... 7
2.2 Perona Pipi ... 8
2.3.1 Proses pembuatan angkak ... 13
2.3.2 Kapang Monascus purpureus ... 14
2.4 Dermatitis Irritan ... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 Alat dan Bahan ... 16
3.1.1 Alat ... 16
3.1.2 Bahan ... 16
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Sampel ... 16
3.2.1 Pengumpulan sampel ... 16
3.2.2 Pengolahan sampel ... 17
3.3 Pembuatan Ekstrak Angkak ... 17
3.4 Pembuatan Forrmula ... 17
3.4.1 Modifikasi formula ... 18
3.4.2 Prosedur pembuatan pewarna pipi ... 20
3.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Pewarna Pipi ... 20
3.5.1 Pemeriksaan homogenitas pewarna pipi ... 20
3. 5.2 Uji poles . ... 21
3.5.3 Uji kekerasan/tekanan ... 21
3.5.4 Uji keratakan ... 21
3.6 Uji Iritasi ... 21
3.6.1 Kesukaan (hedonic Test) ... 22
3.6.2 Uji stabilitas ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Pewarna Pipi ... 23
4.2.1 Uji dispersi pewarna ... 23
4.2.2 Hasil uji poles ... 23
4.2.3 Hasil uji kekerasan/tekanan ... ... 24
4.2.4 Hasil uji keretakan ... 24
4.2.5 Hasil uji iritasi ... 24
4.3 Hasil Uji Kesukaan (Hedonic Test) ... 26
4.4 Stabilitas Pewarna Pipi ... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30
5.1 Kesimpulan ... 30
5.2 Saran ... 30
DAFTAR PUSTAKA ... 31
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Formula untuk 50 gram sediaan pewarna pipi menggunakan
pewarna ekstrak angkak ... 19
4.1 Data pemeriksaan uji poles pada sediaan pewarna pipi ... 23
4.2 Data uji Iritasi ... 25
4.3 Data nilai uji kesukaan (Hedonic Test) ... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Gambar angkak dan gambar angkak
yang telah dihaluskan ... 33
2. Perhitungan formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak angkak 5% untuk 50 gram ... 34
3. Kuesioner uji kesukaan (hedonic test) ... 35
4. Perhitungan rendemen ... 36
5. Gambar alat freeze dryer dan gambar ekstrak angkak ... 37
6. Gambar sediaan pewarna pipi menggunakan pewarna ekstrak angkak ... 38
7. Gambar sediaan pewarna pipi tanpa pewarna ekstrak angkak ... 39
8. Gambar hasil uji poles. ... 40
9 Gambar hasil uji homogenitas (konsentrasi 12,5%) dan gambar hasil uji iritasi (konsentrasi 20%) ... 41
10. Surat pernyataan untuk uji iritasi ... . 42
11. Gambar alat uji kekerasan (copley) ... 43
12. Gambar uji stabilitas selama dalam penyimpanan pada suhu kamar selama 30 hari ... 44