• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN KOMUNIKASI SPIRITUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELATIHAN KOMUNIKASI SPIRITUAL"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

INTERPERSONAL

COMMUNICATION SKILL

(2)

Etos Kerja Profesional

1. Conceptual Skill

Kemampuan mengelola organisasi dalam berbagai fungsi manajerial

2. Human Skill

Kemampuan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan ; kerjasama, interrelation, komunikasi, dll.

(3)

Hambatan Profesionalitas

Kesalahan Persepsi

Interest

Motivasi

Prasangka

Gangguan Mekanik

(4)

Pelayanan Kita

Selama ini kita cenderung merasa telah

memberikan yang terbaik menurut kita

BUKAN MENURUT MEREKA

Padahal yang merasakan pelayanan kita

adalah mereka. Mereka memiliki

kemampuan untuk menilai apa yang

mereka terima/dapatkan.

Ada yang mengungkapkannya secara

(5)
(6)
(7)

Pahamilah Diri & Pelanggan Kita

Product kita

Jasa pelayanan

Pelayanan

Kesehatan, Pariwisata,

Pendidikan, dll

Pelanggan kita

Bukan hanya ingin

diperiksa &

disembuhkan/kuliah/menginap.

Mereka juga punya harapan untuk

(8)

Tanda-Tanda

Komunikasi Efektif

Timbul Pengertian

Timbul Rasa Senang

Timbul Keinginan

Tanda Unsur-Unsur

(9)

Faktor Keberhasilan

Komunikasi

Pribadi Komunikator :

(percaya diri,penampilan,sopan,ramah,

tidak emosional,pendengar)

Teknik Komunikasi

(menguasai informasi,mengerti

keadaan,tahu bahasa tubuh

Waktu Komunikasi

(10)

Hambatan Komunikasi :

Penampilan tidak menunjang

Pendidikan dan wawasan kurang

Motivasi kurang jelas

Emosional

Konservatif statis

Kuper, pendiam,pemalu

(11)

Exchange Are Symmetrical Or complementary Message are Verbal symbols

& non verbal cues

Interaction are Define by The way people Punctuate event Interaction

Have content & relationship

aspect You can not

Not

communicate

(12)

Tiga Elemen Komunikasi

dalam terapi modern

Kehangatan

pesan-pesan yang membawa dukungan dan

dorongan serta menciptakan lingkungan positif untuk mengeksplorasi masalah beserta solusinya

Keikhlasan

menunjukkan ketulusan hubungan yang dibina dengan pasien

Empati yang tepat
(13)

Hasil penelitian menunjukkan :

Seorang terapis yang dipersepsi bagus oleh

pasien adalah :

 bersahabat

 penuh perhatian

 santai / relaks

 meninggalkan kesan baik

(14)

Mengapa seseorang mau

berkomunikasi ?

Untuk mengurangi kesepian

Untuk menjamin adanya stimuli

manusia terdiri dari berbagai dimensi, dan setiap dimensi membutuhkan stimuli. Misal: manusia adl mahkluk

intelektual, maka butuh stimuli intelektual (spt berbagi informasi, diskusi, dll). Demikian juga butuh stimuli fisik (sentuhan, dll), stimuli emosional (menangis & tertawa)

Untuk mendapatkan pengetahuan ttg diri sendiri

dengan berinteraksi dgn orang lain, kita mempelajari diri sendiri.

(15)

Tahapan Hubungan interpersonal

(16)

1. Tahap Kontak

tahap dimana kita bertukar informasi

mendasar yg mengawali hubungan yg

lebih intensif lagi

tampilan fisik yg prima sangat diperlukan

mengingat tahap ini kedua belah pihak

(17)

2. Tahap involvement / keterlibatan

tahap ini kita mulai belajar lebih banyak

ttg orang lain

tahap dimana kita memiliki niat untuk

mengenali orang lain lebih baik lagi

tahap kita mulai berbagi perasaan dan

emosi dalam tahap awal

(18)

3. Tahap intim

Pada tahap ini kita berkomitmen untuk tetap berhubungan dengan orang lain sebagai pasangan atau sahabat

Tahap ini adalah tahap keterikatan satu sama lain. Bisa diidentifikasi sbg pasangan

Bentuk komitmen beragam : menikah, membantu seseorang, menjadi teman berbagi rahasia, dll. Yang penting komitmen ini adalah special, kita tidak membuat komitmen yg sama dengan

orang lain

(19)

4. Tahap Kemunduran

Tahap ini dan tahap berikutnya adalah tahap melemahnya ikatan antara kedua individu

Pada tahap ini kita mulai merasa bahwa hubungan ini tidak sepenting sebelumnya

Semakin sedikit waktu yg dihabiskan bersama, Ketika bersama lebih banyak diam,

Keterbukaan menjadi lebih sedikit, Kontak fisik juga menurun,

(20)

5. Tahap putus hubungan

Tahap terputusnya ikatan diantara dua

individu

Dalam tahap ini saling menghindari dan

kembali merasa ‘sendiri’

Pada tahap ini terjadi kecemasan dan

frustasi yg sangat intens, saling tuduh dan

permusuhan

(21)

Perpindahan antar tahapan

hubungan

Semua tahap tidak harus dilalui dalam membina suatu hubungan

Bila seseorang tidak menginginkan sampai tahap intim, dia akan mempertahankan hubungan

sampai tahap involvement saja

Bila hubungan telah sampai pada tahap

kemunduran, namun bisa ditangani dengan baik maka tahap tersebut bisa kembali ke tahap intim

(22)

Bagaimana caranya memulai

hubungan ?

Memperhatikan kualitas individu yg akan dihadapi

kualitas yang tampak seperti cantik, gaya berpakaian, perhiasan, dll

kualitas yg tidak tampak seperti kepribadiannya, intelektualnya, dll

dengan mengetahui kualitas dia, kita bisa memilih sikap yg tepat

Tentukan kejelasannya : apakah dia menggunakan cincin kawin? Apakah ia sedang menunggu orang lain?

Membuka hubungan secara verbal & non verbal

Seleksi dan ambil satu topik
(23)

Membuka hubungan non verbal

Kontak mata

Selama kontak mata tersenyumlah

Konsentrasikan fokus anda. Seharusnya kita tidak memperhatikan yg lain selain teman baru anda

Perhatikan kedekatan fisik antara dia dan anda

Postur tubuh terbuka akan mengkomunikasikan keterbukaan anda

Tampakkan respon anda kepadanya seperti tersenyum, kepala mengangguk, dll

Upayakan perilaku positif yang menunjukkan

ketertarikan dan kesediaan anda untuk berinteraksi

(24)

Membuka hubungan verbal

Kenalkan diri anda

Fokus pada bahan pembicaraan. Buatlah dia terlibat dalam pembicaraan tentang dirinya

Tampakkan kebaikan hati anda

Energik, tampakkan semangat anda

Tekankan sisi positif diri anda

Hindari keterbukaan anda yg negatif dan terlalu intim
(25)

Kompetensi Komunikasi

Kompetensi Interpretasi Kompetensi Peran (Proses beradaptasi) Kompetensi Diri (proses self-presentation) Kompetensi Tujuan (proses perencanaan)

Kompetensi Pesan (proses coding)

(26)

Kompetensi Komunikasi

Kompetensi Interpretasi

Kemampuan menginterpretasi kondisi disekitar interaksi, mengetahui bagaimana membuat pendapat tentang

orang atau situasi

Kompetensi Peran

kemampuan mengambil peran sosial & mengetahui perilaku yang tepat sesuai dengan perannya

Kompetensi Diri

kemampuan memilih dan menampilkan imej diri yang diinginkan

Kompetensi Tujuan
(27)

Kompetensi Komunikasi

Kompetensi Pesan

Kemampuan mengartikan suatu tindakan menjadi pesan spesifik dimana orang lain bisa memahami dan

memberikan respon

 Kompetensi Verbal : kemampuan memproses dan menggunakan kata, frase, dan aturan bahasa lain secara efektif

 Kompetensi Non Verbal : kemampuan memproses dan menggunakan gesture, intonasi suara, dan petunjuk non verbal lain secara efektif

(28)

Jika ANDA Tidak SIAP:

PESAING akan “Membunuh Anda”!!

M A N A J E M E N

(29)

TERIMA KASIH

(30)

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran. dan jika guru memberikan tugas, suruhlah tiga orang siswa mengulangi materi yang telah di ajarkan guru pada pembelajaran tersebut. Jadi, mengajar dan mendidik

3 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemurnian sapi Bali di Kabupaten Barru berdasarkan identifikasi fenotipe (bentuk tanduk, warna bulu,

Kerja Sama dengan Dunia Usaha Hal ini penting dilakukan oleh perguruan tinggi dalam rangka tiga tujuan yakni: (1) meningkatkan kualitas SDM dosen dan mahasiswa, (2)

Ada pula penelitian lainnya yakni penelitian yang dilakukan oleh Kurniati pada tahun 2013 yang berjudul “Kepuasan Pasien Rawat Inap Lontara Kelas III terhadap Pelayanan Kesehatan

Apabila anda merasa memberikan jawaban yang salah, berilah tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah tersebut kemudian beri tanda (x) pada kolom jawaban yang menurut

Menghasilkan sistem informasi terpadu sekolah yang dapat membantu kegiatan-kegiatan akademik seperti data siswa, guru, data kelas, jurusan, materi, jadwal, mata

Maka dengan adanya fenomena diatas penulis ingin mengetahui bagimna strategi pemasaran yang dilakukan Bank BJB untuk memasarkan produk baru ini ke pasaran ditengah-tengah

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi yang diberikan tiap indikator terhadap manajemen karier organisasi dapat dilihat dari nilai loading factor yang