• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia/Kata ulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Indonesia/Kata ulang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Indonesia/Kata ulang

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas < Bahasa Indonesia

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: Kata ulang

Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.

Daftar isi

 1 Jenis

o 1.1 Kata ulang utuh

o 1.2 Kata Ulang Sebagian

o 1.3 Kata Ulang Berubah Bunyi

 2 Makna

 3 Rujukan

Jenis

1. Dwipurwa (kata ulang sebagian): Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e pepet. Contoh: tetangga, leluhur, leluasa.

2. Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian. 3. Dwilingga salin suara (berubah bunyi): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang

salah satunya mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur.

4. Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh: bermain-main, tarik-menarik.

5. Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, empek-empek.

(2)

contoh:

 Anak-anak

 Jalan-jalan

 Makan-makan

Kata Ulang Sebagian

Kata ulang sebagian atau kata ulang dwipurwa merupakan perulangan kata yang dialami oleh sebagian dari kata dasar, dengan kata lain perulangan kata hanya terjadi pada suku awal kata dasar, seperti:

Lelaki Tetua Seseorang

Di dalam kata ulang sebagian juga sering ditemukan kata ulang yang mendapat akhiran, seperti:

Pepohonan Rerumputan

Kata Ulang Berubah Bunyi

Kata Ulang Berubah Bunyi adalah kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada akhir kata perulangan. contoh:

 Sayur-mayur

 bolak-balik

Makna

1. Jamak (tak tentu). Contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari. 2. Bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.

3. Menyerupai. Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit, mobil-mobilan, rumah-rumahan, kayu-kayuan.

4. Melemahkan (agak). Contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan, sakit-sakitan.

5. Intensitas (kualitas, kuantitas, atau frekuensi). Contoh: kuat-kuat, kuda-kuda, mondar-mandir.

(3)

7. Kolektif (pada kata bilangan). Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima. 8. Dalam keadaan. Contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.

9. Walaupun (meskipun). Contoh: kecil-kecil. 10. Perihal. Contoh: masak-memasak, jahit menjahit.

11. Tindakan untuk bersenang-senang. Contoh: makan-makan, duduk-duduk, tidur-tiduran, membaca-baca, berjalan-jalan.

12. Agak. Contoh: kehijau-hijauan, kemerah-merahan.

13. Tindakan yang dilakukan berkali-kali. Contoh: berkali-kali. 14. himpunan. Contoh: berjam-jam.

(4)

Pengertian Kata Ulang

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata artinya unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang bisa digunakan dalam berbahasa. dan arti dari kata “ulang” yaitu kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasi, misalnya; sehari-hari, dedaunan dan lain sebagainya. Berdasarkan itu bisa diambil kesimpulan bahwa, Kata ulang ialah kata yang terjadi pengulangan pada kata dasarnya.

Kata ulang ini ialah kata yang menambah suatu ragam kekayaan kosa kata bahasa Indonesia. Ada banyak sekali jenis- jenis kata ulang yang bisa kita temui dalam percakapan sehari – hari, kata – kata ulang tersebut diantaranya adalah kata ulang sebagian, menyeluruh, dan masih banyak lagi.

Macam-Macam Kata Ulang

Kata ulang mempunyai banyak macam jenis nya. seperti yang ada dibawah berikut ini :

Kata Ulang Berdasarkan Bentuk

1. Dwipurwa (Sebagian)

Dwipurwa ialah kata ulang sebagian. Kata – kata jenis ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja, misalnya yaitu leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan dan lain sebagainya.

Contoh:

 Dedaunan itu gugur setiap musim semi.

 Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat

 Pepohonan diskitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.

2. Dwilingga

Dwilingga ialah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. misalnya yaitu bapak – bapak, anak – anak, laki-laki, buku – buku, dan lain sebagainya

Contoh Kalimat:

 Semua anak-anak kelas 1 SD senang ketika berenang

 Pasangan suami istri itu mempunyai anak laki-laki

(5)

Jenis kata ulang yang satu ini mengalami suatu perulangan disertai dengan suatu perubahan bunyi pada sebagian kata. Misalnya yaitu teka – teki, mondar – mandir, gotong – royong, sayur – mayur, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

 Desa bangun rejo melakukan gotong royong untuk membersihkan desanya.

 Ibu ke pasar membeli sayur mayur dan lauk pauk.

4. Kata ulang berimbuhan

Jenis kata ulang yang satu ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata. Misalnya pada Tarik – menarik, maaf – memaafkan, pukul – memukul, putar – memutar, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

 Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong menolong.

 Dihari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.

5. Kata ulang semu

Jenis kata ulang yang satu ini ialah kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan, misalnya pada kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

 Andi pura-pura pingsan ketika upacara bendera

 Pada hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu

Kata Ulang Merubah Makna Kata

1. Menyatakan kesamaan

Jenis kata ulang yang satu ini ialah Kata ulang yang mengalami suatu pembentukan makna . misalnya : keibu – ibuan, kemuda – mudaan, kebiru – biruan, kemerah – merahan, dan lain sebagainya.

Contoh :

 Ani mempunyai sifat yang ke ibu-ibuan

 wajah Andi kebiru-biruan akibat terkena bola

(6)

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya pukul – memukul, salam – salaman, rangkul – merangkul, maaf – memaafkan, tolong – menolong, tukar – menukar dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

Saling maaf-memaafkan adalah perbuatan terpuji Antar sesama manusia wajib saling tolong-menolong

3. Menyatakan jamak dan beragam

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya sayur – mayur, buah – buahan, – tumbuh – tumbuhan, mobil – mobil, bapak – bapak, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

 Ibu membeli buah-buahan di supermarket.

 Ibu membeli sayur mayur dipasar tradisional

4. Menyatakan intensitas

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna misalnya : bolak – balik, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, berjam-jam, bertahun – tahun dan lainsebagainya.

Contoh Kalimat:

 Andi berulang tahun pada hari ini dan membuat acara makan-makan dirumahnya.

 Saya dan keluarga jalan-jalan ke pantai kute

5. Menyatakan bilangan

Kata ulang jenis yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

Dika membagikan sembako satu persatu kepada orang yang membutuhkannya.

6. Menyatakan keadaan atau situasi

Jenis akata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. misalnya: mentah – mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat :

(7)

 Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.

7. Menyatakan suatu bentuk kegiatan

Jenis Kata ulang yang satu ini mengalami suatu pembentukan makna. Misalnya : masak – memasak, jahit – menjahit, dan lain sebagainya.

Contoh Kalimat:

 Ibu diundang untuk masak memasak di acara pernikahan tetangga.

 Warga disekitar rumah saya ahli dalam jahit menjahit pakaian

13 Jenis Jenis Kata Ulang beserta Contoh

dan Maknanya

Kata adalah elemen dari kalimat. Terdapat beragam jenis-jenis kata untuk bisa disatukan menjadi kalimat. Ada kata kerja, kata tanya, kata benda, kata keterangan, kata sifat, kata majemuk, kata penghubung (konjungsi), kata ulang, kata ganti, dan masih banyak lagi

lainnya. Sekedar mengetahui tapi tidak memahami tentu akan kurang bermanfaat. Akan butuh banyak waktu untuk memahami semuanya. Dan pada kesempatan kali ini, kita akan

menjelaskan salah satu di antaranya, yaitu kata ulang.

Sebelum ke penjelasan lebih lanjut tentang kata ulang, perhatikan dulu ya kalimat berikut! “Kakak, ayo kita main rumah-rumahan.”

Pernahkah kalian mendengar atau malah mengucapkan kalimat ini? Lebih spesifiknya

mengucapkan kata yang dicetak tebal, yaitu rumah-rumahan. Permainan ini mengarah kepada makna rumah yang bukan sebenarnya. Tapi bukan permainan ini yang sekarang akan kita bahas. Pembahasan kali ini mengenai salah satu jenis kata yaitu jenis jenis kata ulang. Salah satu contoh dari kata ulang ini adalah kata “rumah-rumahan” pada kalimat di atas.

Pengertian Kata Ulang

Kata ulang terdiri dari kata dan ulang. Tidak perlu repot mengartikannya satu per satu. Kata ulang dapat diartikan secara langsung sebagai kata yang mengalami proses pengulangan kata. Pengulangan kata ini bermacam-macam, ada yang sebagian dan ada yang diulang secara penuh. Untuk lebih jelasnya berikut akan dibahas dalam jenis jenis kata ulang.

Sponsors Link

(8)

Kata ulang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Klasifikasi ini didasarkan pada bentuk kata dan makna yang terbentuk. Berikut penjelasannya,

Kata Ulang berdasarkan Bentuk Kata

Jenis kata ulang ini terbentuk dari adanya proses reduplikasi (pengulangan kata atau unsur kata) pada bentuknya. Macam-macam dari kata ulang jenis ini adalah:

1. Kata Ulang Sebagian (Dwipurna)

Proses reduplikasi pada kata ulang jenis ini hanya terjadi pada sebagian unsur kata saja. Pengulangan terjadi hanya di bagian suku awal kata atau dapat juga ditambah akhiran. Contoh pengulangan pada suku awal kata dasar antara lain:

 Lelaki : proses reduplikasi pada suku “la” dari kata dasar laki. Akan tetapi selanjutnya mengalami pelemahan sehingga menjadi ‘e’. Dan kata ulang yang terbentuk adalah lelaki.

 Leluhur : proses reduplikasi pada suku “lu” dari kata dasar luhur. Selanjutnya mengalami pelemahan sehingga menjadi ‘e’. Dan kata ulang yang terbentuk adalah leluhur.

Contoh lain adalah kata ulang yang mendapat akhiran, antara lain:

 Pepohonan

 Bebatuan

2. Kata Ulang Utuh (Dwilingga)

Pada kata ulang utuh, proses reduplikasi terjadi pada seluruh bentuk kata. Bentuk kata yang dimaksud di sini adalah kata dasar ataupun kata berimbuhan. Contoh kata ulang utuh diantaranya : anak-anak, jenis-jenis, penurunan-penurunan, ibu-ibu, bapak-bapak. 3. Kata Ulang Berubah Bunyi (Dwilingga Salin Suara)

Perubahan suara menjadi ciri khas pada kata ulang jenis ini. Reduplikasi pada jenis kata ulang ini terjadi pada seluruh bentuk dasar kata. Contohnya: sayur-mayur, bolak-balik, lauk-pauk, gerak-gerik, teka-teki, serba-serbi.

4. Kata Ulang Berimbuhan

Proses reduplikasi terjadi pada kata dasar dan sekaligus mendapat imbuhan. Contohnya: bersalam-salaman, tukar-menukar, rumah-rumahan, anak-anakan.

(9)

5. Kata Ulang Semu

Kata ulang ini sebenarnya adalah kata dasar. Akan tetapi jika dilihat dari struktur katanya terlihat seperti kata ulang utuh. Contoh: kupu-kupu, empek-empek, ubur-ubur, ubun-ubun, cumi-cumi, pura-pura.

Kata Ulang berdasarkan Makna yang Terbentuk

Klasifikasi kata ulang juga dapat ditinjau dari makna yang terbentuk setelahnya. Berikut penjelasannya,

1. Makna Menyerupai / Mirip. Contoh: rumah-rumahan, anak-anakan, keibu-ibuan. 2. Makna Bermacam-macam. Contoh: buah-buahan, tumbuh-tumbuhan.

3. Makna Jamak. Contoh: anak-anak, buku-buku.

4. Makna Saling. Contoh: bersalam-salaman, tarik-menarik.

5. Makna Agak. Contoh: kemerah-merahan, kekuning-kuningan, kekanak-kanakan. 6. Makna Menguatkan. Contoh: hiruk-pikuk, sunyi-senyap.

7. Makna Berulang-ulang. Contoh: memanggil-manggil. 8. Makna Paling. Contoh: sekecil-kecilnya,

9. Makna Perbalasan. Contoh: tolong-menolong, bahu-membahu. 10. Makna Dalam Keadaan. Contoh: hidup-hidup.

11. Makna Intensitas. Contoh: mondar-mandir, bolak-balik. 12. Makna Himpunan. Contoh: berhari-hari.

13. Makna Kolektif. Contoh: tiga-tiga.

Hanya sekedar contoh pasti terasa kurang. Contoh adalah hal yang paling dicari dalam suatu penjelasan. Oleh karena itu berikut akan di tampilkan contoh-contoh penggunaan kata ulang dalam kalimat.

Contoh Kata Ulang dalam Kalimat

1. Sponsors link

Sejak ayah sakit-sakitan, Ibu menjadi tulang punggung keluarga.

(10)

3. Sang suami terus saja mondar-mandir di depan kamar operasi sejak 2 jam lalu. 4. Sangat tega pembunuh itu, mengubur korbannya hidup-hidup.

5. Semua warga tolong-menolong dalam membuat tanggul sungai.

6. Permainan favoritku saat kecil adalah masak-masakan sembari mendirikan tenda. 7. Anak-anak terus saja berlarian di lapangan saat bulan purnama.

8. Muka Santi terus saja kemerah-merahan setiap kali Irfan berada di sampingnya. 9. Tradisi bermaaf-maafan selalu ada setiap kali lebaran tiba.

10. Anak lelaki sangat senang bermain mobil-mobilan dan tembak-tembakan. 11. Ibu selalu membeli sayur mayur dan buah-buahan ketika pergi ke pasar.

12. Banyak sekali pengunjung pantai Selatan yang terkena sengatan ubur-ubur beracun. 13. Ayah menghindari makanan yang mengandung cumi-cumi untuk menjaga kadar

kolesterolnya tetap stabil.

14. Reni pura-pura tidak mengetahui kedatangan Galih di rumahnya.

15. Sikap kebapak-bapakan mulai muncul dalam diri Boy setelah kelahiran putri pertamanya.

16. Para peserta membutuhkan nilai serendah-rendahnya 400 untuk lolos tes CAT. 17. Kutub yang tidak sejenis pada dua magnet akan tarik menarik ketika saling

didekatkan.

18. Ibu selalu memanggil-manggil nama anaknya ketika jatuh sakit karena terlalu rindu. 19. Ibu guru memerintahkan setiap siswa mengambil lembar jawab ujian masing-masing

satu.

20.Berbulan-bulan Joko merantau di Jakarta, tetapi tidak membuahkan hasil sama sekali. 21. Lelaki tua itu berjalan terhuyung-huyung di trotoar jalan.

22. Saat terjadi hujan lebat disertai angin, pak Amat selalu berkata bahwa roh leluhur sedang marah.

23.Pepohonan dan rumah hancur diterjang bencana tanah longsor, tiada yang tersisa satupun.

(11)

25. Ibu selalu membawakan empek-empek sebagai oleh-oleh saat mengunjungi keponakannya.

26. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi beraneka ragam lauk pauk.

27. Walaupun sudah diperingatkan berkali-kali, Andi tetap saja mengulangi kesalahan yang sama.

28.Hiruk-pikuk suasana pasar malam justru membuatnya pusing dan bosan. 29. Ucil mendapat julukan kecil-kecil cabe rawit dari warga desa.

30. Ribuan polisi disiapkan untuk berjaga-jaga selama aksi damai 212. 31. Ayah mengajak semua keluarga jalan-jalan ke kebun binatang.

32. Keadaan sunyi-senyap membuat bulu kudukku berdiri sepanjang malam. 33. Sambil menunggu hujan reda, kami bermain teka teki.

34. Rumah tua yang di tinggal pemiliknya di ujung jalan itu, kini menjadi sarang laba-laba.

35.Beberapa pemuda yang mondar mondir di depan toko kami gerak geriknya mencurigakan.

36. Di pasar tradisional masih sering kita jumpai gado-gado dan ongol-ongol. 37. Di sekeliling lereng pegunungan itu, dedaunan berguguran.

38. Adikku menonton atraksi lumba-lumba di Dunia Fantasi minggu lalu.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis penggunaan kata ulang bahasa Indonesia dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, mengetahui arti kata

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk-bentuk kata ulang bahasa Indonesia, mengetahui arti kata ulang bahasa Indonesia, serta menunjukkan pola

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk-bentuk kata ulang bahasa Indonesia, mengetahui arti kata ulang bahasa Indonesia, serta menunjukkan pola pengkalimatan kata ulang

yang senantiasa memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Kata Ulang Bahasa Indonesia pada Majalah Papirus

Reduplikasi dalam BBH berdasarkan perulangan kata dasar nya dapat dibedakan atas perulangan seiuruhnya, perulangan sebagian berkombinasi dengan afiksasi dan perulangan

Gaya yang menggunakan kata-kata yang dimulai dengan perulangan bunyi konsonan awal secara berturut-turut dalam rentetan kata atau suku kata. Unsur ini sering terdapat pada

Dalam paragraf tersebut, pernyataan yang menggunakan kata ulang berubah fonem terdapat pada

Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.. Huruf kapital dipakai sebagai huruf