Kata ulang penuh atau kata ulang murni
yaitu semua kata ulang yang dihasilkan oleh perulangan
unsur-unsurnya secara penuh.
Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.
Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan,
yaitu semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuan: awalan, sisipan, atau akhiran.
Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-tanaman.
Kata ulang berubah bunyi
yaitu kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama atau unsur kedua kata ulang.
Misalnya: bolak-balik, serba-serbi
Kata ulang semu
yaitu kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang, komponennya tidak memunyai makna atau bisa juga memunyai makna lain yang tidak ada hubungannya dengan kata ulang tersebut.
Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
Kata ulang dwipurwa
Dwipurwa berarti "dahulu dua" atau kata ulang yang berasal dari komponen yang semula diulang kemudian berubah menjadi sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal dari bahasa Inggris "reduplication" yang berarti perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga dapat disebut reduplikasi.
Misalnya: lelaki, tetua.
Perulangan kata benda
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata benda.
Menyatakan benda itu bermacam-macam. Misalnya: buah-buahan,
sayur-sayuran.
Menyatakan benda yang menyerupai bentuk dasar itu. Misalnya:
anak-anakan, orang-orangan.
Perulangan kata kerja
Makna yang terkandung dalam perulangan dengan bentuk dasar kata kerja.
Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau
beberapa kali.
Misalnya: meloncat-loncat, menyebut-nyebut.
Menyatakan aspek duratif, yaitu proses pekerjaan, pembuatan,
atau keadaan yang berlangsung lama.
Misalnya: berenang-renang, duduk-duduk.
Menyatakan bermacam-macam pekerjaan.
Misalnya: cetak-mencetak, karang-mengarang.