DAFTAR PUSTAKA
Bhawarni,sanjay,insearch of Indonesia Human Capital Excellence,Human Capital
Magazine,Nomor 27 ,Juni 2006
Jogiyanto.2003.Sistem Teknologi Informasi,Andi,Yogyakarta
Handoko Hani. T, 1984. Manajemen edisi kedua, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Herujito, M. Yayat, 2001. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta : Grasindo Hutagalung, Raja Bongsu , Syafrizal Helmi Situmorang, dan Frida Ramadini,
2010. Kewirausahaan, Medan : USU Press
Sasongko, Catur, Safrida Rumondang Parulian, 2010. Anggaran, Jakarta : Salemba Empat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Bisnis laudry kiloan ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat
pasar yang ada sangatlah mendukung
2. Bisnis Target pasar bisnis laundry ini adalah orang‐orang yang berangkat kerja dan kuliah .Sebaiknya usaha laundry ini didirikan didekat rumah kontrakn
ataupun rumah kost
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha nasi gurih ini
adalah Rp23.096.000.
B. Saran
1. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan
terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat
berkembang.
2. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan atau melakukan berbagai
survei untuk mengetahui minat pasar..
3. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai
adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami
kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan tersedot habis
4. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka
yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar 5. Diperlukan keberanian dalam memulai sebuah usaha
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) yang berisi informasi singkat mengenai perusahaan yang dimulai dari nama pemilik ,susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat
perusahaan, Telp, Fax,Email, NPWP dan perizinan perusahan .berikut adalah data dari perusahan yang penulis rencanakan.
A. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan
Layanan cuci dan setrika pakaian
B. Biodata Pemilik
1. Nama
2. Jabatan
3. Tempat dan Tanggal Lahir
4. Alamat Rumah
5. Nomor Handphone
6. Alamat E-mail
7. Pendidikan Terakhir
dikkiaza@rocketmail.com
Sarjana Muda
Dikki Adillah Syahputra
Pimpinan
Kisaran, 27 November 1978
Jl. Ir. Sumantri No. 5 Kisaran
C. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Job Descripton (Deskripsi Pekerjaan)
1. Bagian admistrasi (kasir) bertugas menerima pakaian yang ingin dicuci
dan distrika ,menimbang dan membuat nota pembayaran.Jika konsumen
membayar lunas di depan,maka nota tersebut dicap “Lunas”,tetapi jika konsumen belum membayar ,maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.Disamping itu,Bagian admistrasi juga bertugas
menentukan prosedur penetapan dan perhitungan pembelian bahan baku. 2. Bagian Operasional bertugas mencuci dan meyetrika pakaian.Setelah
pakaian telah dicuci dan disetrika,kemudian bertugas mengemasi pakaian tersebut sesuai nomor urut dan jumlah pakaian.
3. Bagian pemasaran bertugas untuk memnbantu dalam mendesain
program-program pemasaran yang efektif.Untuk mencapai kelompok-kelompok
pelanggan yang homogen dengan memusatkan perhatian pada golongan
tertentu,maka akan mempermudah dalam menetpkan harga yang sesuai.
D. Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Jasa yang Dihasilkan
a) Jasa Cuci dan Pengeringan
Menyediakan layanan jasa menyuci dan mengeringkan pakaian. Untuk jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 5000/kg. Adapun metode-metode-metode pencucian yang digunakan oleh Loundry kiloan sebagai berikut:
1. Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya.
Laundry tidak menggabungkan pakaian yang berlumpur dengan
baju-baju yang di pakai sehari-hari karena pakaian yang tadinya bersih bisa terkontaminasi kotoran.
3. Pada bilasan terakhir, laundry biasanya menggunakan cairan pelembut dan pewangi pakaian untuk hasil pencucian yang terbaik.
Gambar 2.2 Pakaian yang selesai dicuci.
b. Jasa Cuci, Kering dan Setrika
Menyediakan layanan jasa menyuci,mengeringkan dan menyetrika pakaian.Untuk jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 6000/kg. Adapun metode-metode-metode pencucian yang digunakan oleh loundry kiloan sebaga berikut:
1. Menggunakan cairan pelican agar hasil pakaian lebih rapi ,tidak
kusut dan harum baunya
2. Menyetrika baju sesuai dengan aturan yang tertera pada label pesan
pakain yang biasanya ada bagian leher atau pinggang.Mempelajari suhu-suhu yang harus diset untuk setiap bahan yang perlu di setrika
Gambar 2.3 Pakaian yang telah selesai disetrika
c) Layanan antar jemput
Usaha laundry juga meyediakan jasa layanan antar jemput, sehingga dapat memudahkan konsumenya. Dikenakan biaya antar jemput Rp. 3.000.
2. Gambaran Pasar
Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian
b. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberap periode/tahun mendatang
dengan fungsi kenaikan jumlah penduduk.Laju pertumbuhan penduduk Medan periode 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan.Tingkat
pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63 pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.
Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan
Tahun Perkiraan Permintaan
2012 1296 kg
2013 1620 kg
2014 1944 kg
Pada tabel di atas,estimasi proyeksi permintaan konsumen naik sebesar 25% setiap tahun dengan estimasi 300 kg pada bulan pertama,sehingga dalam 1 tahum, yaitu pada tahun 2012, jumlah
perkiraan permintaan sebesar 1296 kg.
3. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik
Segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama (Syafrizal Helmi, 2008:67). Secara umum,pasar dari
laundry ini secaa geografis, yaitu masyarakat Medan yang berdomisili di Jl.
Pembangunan USU, Jl. Dr. Mansyur dan sekitarnya. Sedangkan berdasarkan demografis, yaitu para pelajar, mahasiswa, dan karyawan, baik pria maupun wanita yang berusia 15-45 tahun, dan berpenghasilan Rp.600.000-Rp.5.000.000 . 4. Trend Perkembangan Pasar
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi atau
perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Ketika pertumbuhan ekonomi
membaik maka tingkat pendapatan masyarakat lebih membaik sehingga permintaan masyarakat terhadap jasa laundry ini lebih tinggi.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga
bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan
perkembangan usaha ini. Perubahan dalam tingkat suku bung di pasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan Karena bunga pinjaman yang diminta
oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan, maka beberapa proyek yang dipandang layak pada periode suku bunga rendah ,mungkin
menjadi tidak layak pada periode suku bung tinggi. 5. Strategi Pemasaran
a. Strategi Produk
Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Dengan harga yang murah, Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry.
b. Strategi Penetapan harga
.Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa dan pelajar yang pada dasarnya memiliki uang saku yang terbatas, adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa disekitar lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga tidak memberikan harga yang mahal.
c. Strategi Promosi
Strategi Promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada iklan yang disampaikan bersifat informative advertising (pengiklanan
secara lisan) .Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah melakukan promosi dari mulut ke mulut.Penulis meyakin walaupun strategi ini sangat sederhana,namun efektifitas penyampaian juga cukup
signifikan .Strategi lain adalah melalui media promosi, seperti:
1. Dengan selebaran atau flyer, iklan murah dapat dilakukan untuk memberi
informasi terhadap calon konsumen
2. Poster akan ditempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon
konsumen
3. Spanduk akan diletakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam
meyampaikan pesan yang ada di dalamnya
4. Koran yang dipih adalah koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang
akan dicapai oleh perusahaan.
5. Media radio adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk
mencapai calon konsum.
Melalui media-media komunikasi dan special offers (tawaran-tawaran
spesial) tersebut,perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan
dapat diterima oleh calon konsumen .Dengan melakukan promosi di media –
media iklan tersebut juga bertujuan menciptakn brand awareness (kemampuan
dari calon konsumen untuk mengenali atau menyebutkan kembali suatu merek)
dan memeperkenalkan produk .
d. Strategi Pelayanan (Service)
Pada usaha laundry yang direncanakan oleh penulis ini memberikan pelayanan yang berbeda pada usaha laundry pada umumnya.Adapun yang
membedakan usaha laundry ini dengan yang lain adalah memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian (delivery).
6. Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini, sebagian orang mudah meniru dan membuat produk lebih baik, serta lebih murah dari produk
merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran.
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
Tabel 2.2 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
PESAING KEUNGGULAN
KELEMAHAN
Fresh Laundry
Letaknya yang
strategis berada di
daerah kampus USU
Harga yang ditawarkan mahal, mesin cuci yang digunakan sedikit sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama
Orange Laundry
Harga yang murah
Hasil pencucian kurang bersih.Simple Laundry
Tampilan fisik yang
menarik, pengiklanan
bagus
E. Aspek Produksi
1. Proses Produksi
Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut: a. Penerimaan cucian kotor,meliputi:penimbangan dan penandaan
cucian
b. Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakain putih dan pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda
khusus atau dengan menggunakan mesin spotting.
c. Spotting laundry processing (Proses pembersihan noda) pada
bagian kerah kemeja atau lengan bawah dan pada noda-noda khusus, seperti:noda oli,noda darah ,noda tinta,dll
d. Proses pencucian dengan menggunakan deterjen.
e. Proses pelembutan dengan menggunakan softener.
f. Proses Pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian.
g. Proses penyetrikan menggunakn setrika uap dan untuk pakaian yang berbahan khusus,seperti kain sutra, proses penyetrikaannya menggunakan mesin steamer.
h. Proses finishing (tahapan akhir ), pada tahapan ini pakaian yang telah dicuci dan disetrika diberikan pewanggi khusus
laundry.kemudian dibungkus menggunakan plastic agar tetap rapid an wangi hingga diambil oleh konsumen .Kemudian, cucian bersih yang telah selesai dibungkus tersebut disimpan di lemari
(a) (H)
(b) (G)
(c) (f)
(d) (e)
Gambar 2.5 Tahapan-tahapan proses laundry Penerimaan
cucian
Pemilihan jenis pakaian
Proses pembersihan
Proses pencucian
Proses pelembutan
1. Biaya Bahan baku
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku unutuk usaha laundry (perbulan) Tabel 2.3 Biaya Bahan baku
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit
Harga/unit
Total Harga
Timbangan 1 unit 40.000/unit 40.000
Hanger
5 lusin 6.800/lusin 34.000
Botol Spray 2 Botol 8.000/botol 16.000
Ember 3 unit 20.000/unit 60.000
Keranjang 2 unit 35.000/unit 70.000
Jepit Buaya untuk kemeja
1 Plastik 10.000/plastik 10.000
Plastik 3 kg 22.000/kg 66.000
Rak Baju 1 unit 150.000/unit 150.000
TOTAL 446.000
2.Biaya Peralatan
Perlatan yang digunakan sebagai berikut: Tabel 2.4Peralatan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit
Harga/unit
Total HargaMesin Cuci 2 unit 2.500.000/unit 5.000.000
Mesin Pengering 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000
Setrika Uap 1 unit 500.000/unit 500.000
Mesin Steamer 1 unit 1.500.000/unit 1.500.000
Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 1.000.000
3.Biaya Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Perlengkapan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Detergent Bubuk
Unit
Harga/unit
Total Harga
Detergent Cair 18 Kg
8.500/Kg 153.000
Pewangi
5 liter 8.000/liter 40.000
Softener 6 liter 7.500/liter 45.000
Total harga
F.Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
Menurut Bharwani (2006:154) mengukur perencanaan sumber daya manusia pada bisnis laundry meliputi aktivitas sebagai berikut:
1. .Job Analysis (analisis jabatan)
Job Analysis adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulakn berbagai
informasi yang berhubungan denagnsuatu ajbatan .Denagn kata lain ,analisis jabatan dapat diartiakn sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,menganalis data dan informasi suatu jabatan.
2. Penarikan (recruitment)
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu, sehingga perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada .
3. Pelatiahn dan pengembangan
Tabel 2.5 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM
Administrasi Minimal Lulusan D3
SMA/SMK Tidak dibutuhkan pengalaman
SMA/SMK Tidak dibutuhkan
G. Rencana Pengembangan Usaha
1. Strategi Produksi
Strategi yang kami siapkan untuk bisnis laundry ini adalah dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen.
2. Strategi Organisasi dan SDM
.Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. 3. Strategi Marketing
Upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah jumlah
H. Pemanfaatan IT
Menurt Jogiyanto (2003:219) Pemanfaatan system teknologi informasi
memberikan lima peranan utama di dalam organisasi:
a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di
proses produksi
b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer
di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan
lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebass
dari cacat produksi yang diinginkan
c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system
teknologi informasi dengan menggunakan email .
d. Meningkatkan kolaborasi,yaitu denagn mengunakan video conference dan
teleconference
e. Meningkatkan kompetitif,yaitu system teknologi informasi digunakan
I. Analisis Keuangan
1. Kebutuhan Investasi /Modal Investasi Tabel 2.7 Sumber Pendanaan
URAIAN JUMLAH
a. Biaya sewa tempat Rp12. 000.000
a. Biaya peralatan
Rp10. 000.000
Beban iklan
Rp 150.000
Transport
Rp 500.000
Total biaya operasional (1tahun pertama)
Rp 23.096.000
Total modal yang dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar
Rp 23.096.000
2. BEP (Break Even Point)
Break Even point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa
lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Estimasi dalam 1 bulan
Kuantitas = 15 kg x 30 hari = 450 kg
Harga = 450 kg x Rp 6.000 (harga per kilogram) = Rp. 2.700.000
Tabel 2.8 Harga Pencucian non Pakaian
NO Jenis Barang Harga Pencucian
1 Jas Rp 15.000/pc
2 Selimut Kecil Rp 10.000/pc
3 Selimut Besar Rp 15.000/pc
4 Bedcover Standard Rp 15.000/pc
5 Bedcover Besar Rp 23.000/pc
6 Sepatu Rp 15.000/pc
7 Tas Kecil Rp 10.000/pc
8 Tas Besar Rp 15.000/pc
9 Boneka kecil Rp 7.500/pc
10 Boneka Sedang Rp 10.000/pc
11 Boneka Besar Rp 15.000/pc
12 Karpet kecil RP 15.500/pc
13 Karpet besar Rp 23.000/pc
14 Gordyn kecil Rp 7.500/pc
15 Gordyn sedang Rp 8.000/pc
b. Estimasi untuk jenis non pakaian
Kuantitas=2 pc tiap jenis (16 jenis non pakaian)x harga pencucain Maka, jumlah seluruh harga untuk jenis non pakaian Rp 440.000 Jadi, penjualan =Rp 2.700.000 + RP 440.000=Rp 3.140.000
3.Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah, jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Dalam bisnis laundry, biaya variabel meliputi: Sabun deterjen, pewangi, tenaga kerja langsung, pembungkusan, dll.
Tabel 2.9 Analisis Biaya Variabel
Jenis Biaya Variabel Harga
Hanger Rp 75.000
Jepit Buaya untuk kemeja Rp. 10.000
Plastik Rp. 66.000
Ember Rp. 60.000
Biaya,air, telepon,Listrik Rp 550.000
b) Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan kuantitas penjualan dalam suatu produk. Dalam bisnis laundry, biaya tetap meliputi: Peralatan, tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, telepon, listrik, air, promosi, sewa tempat, dll.
Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap
Jenis Biaya Tetap Harga
Peralatan Rp. 12.000.000 Perlengkapan Rp. 437.000 Gaji Karyawan Rp. 2.600.000 Transportasi Rp 150.000 Biaya Promosi Rp 500.000 TOTAL Rp 15.687.000
Estimasi BEP = Biaya tetap total
(Penjualan - Biaya variabel) = Rp.15.687.000
(Rp. 3.140.000- Rp 761.000)
= 7 bulan
RENCANA KAS (dalan jutaan rupiah)
LAUNDRY KILOAN
`` 2013
Bln1 Bln2 Bln3 Bln4 Bln5 Bln6 Bln7 Bln8 Bln9 Bln10 Bln11 Bln12 Thn1
A.PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 5400 5500 6000 6000 6000 6000 6500 6500 6600 6700 7000 7000 75.200
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SubTotal penerimaan 5400 5500 6000 6000 6000 6000 6500 6500 9000 6700 7000 7000 77.600
B.PENGELUARAN
Sewa Bangunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12.000 Pembelian bahan baku 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 3.432
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan Laundry kiloan
Uraian Tahun (dalam rupiah)
1 2 3 4 5
a. Total Penerimaan 75.200.000 95.519.000 108.640.000 119.398.750 149.248.437,5
b. Total Pengeluaran 50.232.000 85.107.000 92.028.000 106.383.750 132.979.688
c. Selisih Kas ( a – b) 24.968.000 10.412.000 16.612.000 13.015.000 16.268.749,5
d. Saldo kas awal 239.580.000 264.548.000 274.960.000 291.572.000 304.587.000
e. Saldo kas akhir (c + d) 264.548.000 274.960.000 291.572.000 304.587.000 320.855.749
J. Analisis Resiko
Resiko yang dihadapi oleh Laundry Kiloan Clean n Clear beragam. Resiko ini sekaligus menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang konsumen mengeluh tentang pakaian mereka yang terkena noda. Beberapa resiko yang dihadapi oleh Laundry Clean n Clear adalah:
a. Terkena luntur.
b. Baju yang tertukar dengan pelangan yang lain atau meyelip kedalam pakain pelanggan yang lain.
c. Baju putih yang tidak lagi.
Untuk mengatasi resiko yang timbul:
1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Perusahan mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut.
2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya laundry memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah warna.
4. Dan terakhir yang menjadi resiko dari laundry adalah keterlambatan proses
laundryan terutama pada saat musim hujan .Dan untuk mengatasinya Dyscha
Laundry berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dengan semakin berkembangnya aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurship) memberikan dampak positif dengan lahirnya berbagai jenis
usaha .Pelaku usaha semakin kreatif dan inovatif dalam menawarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan kepada konsumennya. Salah satu jenis usaha
yang berkembang saat ini adalah waralaba (franchising).
Waralaba (franchising) merupakan kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang atau penyalur .Dalam kerjasama franchising
perusahaan induk (franchisor) memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan.Seluruh citra (goodwill),pembuatan ,dan teknik pemasaran diberikan kepada perusahaan penyalur atau franchise (Mudjiarto,2006:106).
Bisnis laundry kiloan adalah salah satu alternatif jenis usaha yang dapat dipilih dalam brwirausaha.Bisnis laundry kiloan muncul sekitar 1990-an dimana
perhitungan nilai jasa cucinya dihitung dalam kilogram .Bisnis laundry atau yang dikenal dengan cuci –setrika ini banyak terdapat di daerah rumah kost atau rumah kontrakan mahasiswa ataupun karyawan.
Dari uraian diatas ,dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah
menjadi bagian dari gaya hidup masyrakat,selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika,usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga
terjangkau.Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan wirausaha ini ,mulai dari perencanaan usaha sampai dengan realisasi usaha bisnis laundry kiloan yang semakin banyak memiliki prospek bisnis yang cukup menarik. cukup menarik. Dengan melihat manfaat dari usaha laundry ini bagi sebagian masyarakat, maka penulis ingin membuat suatu perencanaan bisnis jasa dalam sebuah tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA LAUNDRY
KILOAN
B. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang perencanaan bisnis ini, maka
permasalahan atau rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana perencanan bisnis untuk memulai usaha laudry Q-loan agar
berjalan dengan baik
b. Apa saja hambatan-hambatan yang di hadapi saat menjalankan usaha ini
C. Tujuan dan manfaat usaha
1. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka yang
“Untuk mengetahui langkah menjadi entrepreneur sukses dengan
bisnis Laundry KiLoan .” 2. Manfaat
Adapun yang menjadi Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.
2. Bagi pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan
dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang Mengetahui persaingan pasar atau bisnis dalam menjalankan dan seberapa berkembangannya bisnis yang akan dijalankan penulis.
3. Membuka suatu lapangan pekerjaan yang baru bagi masyrakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
PERENCANAAN DALAM BISNIS LAUNDRY KILOAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh
ALANDO CHRISTIAN SITOMPUL
092101093
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : ALANDO CHRISTIAN SITOMPUL
NIM : 092101093
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN DALAM BISNIS
LAUNDRY Q-LOAN
Tanggal :...2012 Dosen Pembimbing
(Dr) NIP.
Tanggal :...2012 Ketua Program Studi DIII Keuangan
(Drs.Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 195912291 98903 1 002
Tanggal :...2012 Dekan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah
“PERENCANAAN DALAM BISNIS Laundry Q-LOAN”.
Penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ayahanda A.Sitompul dan Ibunda T br Damanik yang telah memberikan
dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu::
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Jurusan Program
Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan program Studi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
1. Saudara kandung tersayang dan tercinta Kakak Novri Listiana dan, Abang
Sahat Frans Sotyon Sitompul yang telah memberikan motivasi, dukungan, semangat kepada penulis..
2. Kepada teman spesial penulis Dwi Pratiwi terima kasih atas perhatian,
bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Kepada Ayah saya A.Sitompul dan Ibu saya T.br Damanik yang telah
memberikan motivasi,semangat serta dukungan moril yang telah
memotivasi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Sahabat-sahabat terbaik penulis Bona Vasius Natanael Sagala, Hendra
Johannes Nainggolan dan sahabat-sahabat lainnya yang telah memberikan
persahabatan yang indah kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar untuk kedepannya penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi.
Medan, APRIL 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
B. Biodata Pemilik dan Karyawan Perusahaan ... 6
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan ... 10
2. Tabel 2.2 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ... 15
3. Tabel 2.3 Biaya Bahan baku ... 18
4. Tabel 2.4 Biaya Perlengkapan... 19
5. Tabel 2.5 Biaya Peralatan ... 20
6. Tabel 2.6Analisis Kebutuhan SDM ... 22
7. Tabel 2.7 Sumber Pendanaan ... 25
8. Tabel 2.8 Harga Pencucian non pakaian………. 26
9. Tabel 2.9Analisis Biaya Variabel ... 27
10. Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap……… 28
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bisnis Laundry kiloan ... 7
2. Gambar 2.2 Pakaian yang telah selesai dicuci ... 8
3. Gambar 2.3 Pakain yang telah disetrika ... 9