• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Dalam Bisnis Laundry Q-Loan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Dalam Bisnis Laundry Q-Loan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bhawarni,sanjay,insearch of Indonesia Human Capital Excellence,Human Capital

Magazine,Nomor 27 ,Juni 2006

Jogiyanto.2003.Sistem Teknologi Informasi,Andi,Yogyakarta

Handoko Hani. T, 1984. Manajemen edisi kedua, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Herujito, M. Yayat, 2001. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta : Grasindo Hutagalung, Raja Bongsu , Syafrizal Helmi Situmorang, dan Frida Ramadini,

2010. Kewirausahaan, Medan : USU Press

Sasongko, Catur, Safrida Rumondang Parulian, 2010. Anggaran, Jakarta : Salemba Empat

(2)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Bisnis laudry kiloan ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat 

pasar yang ada sangatlah mendukung  

2. Bisnis Target pasar bisnis laundry ini adalah orang‐orang yang berangkat kerja  dan  kuliah .Sebaiknya  usaha  laundry  ini didirikan didekat  rumah kontrakn 

ataupun rumah kost 

3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha nasi gurih ini

adalah Rp23.096.000.

B. Saran

1. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat

berkembang.

2. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan atau melakukan berbagai

survei untuk mengetahui minat pasar..

3. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

(3)

adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami

kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan tersedot habis

4. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka

yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar 5. Diperlukan keberanian dalam memulai sebuah usaha

(4)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) yang berisi informasi singkat mengenai perusahaan yang dimulai dari nama pemilik ,susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

perusahaan, Telp, Fax,Email, NPWP dan perizinan perusahan .berikut adalah data dari perusahan yang penulis rencanakan.

A. Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan

Layanan cuci dan setrika pakaian

(5)

B. Biodata Pemilik

1. Nama

2. Jabatan

3. Tempat dan Tanggal Lahir

4. Alamat Rumah

5. Nomor Handphone

6. Alamat E-mail

7. Pendidikan Terakhir

dikkiaza@rocketmail.com

Sarjana Muda

Dikki Adillah Syahputra

Pimpinan

Kisaran, 27 November 1978

Jl. Ir. Sumantri No. 5 Kisaran

(6)

C. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Job Descripton (Deskripsi Pekerjaan)

1. Bagian admistrasi (kasir) bertugas menerima pakaian yang ingin dicuci

dan distrika ,menimbang dan membuat nota pembayaran.Jika konsumen

membayar lunas di depan,maka nota tersebut dicap “Lunas”,tetapi jika konsumen belum membayar ,maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.Disamping itu,Bagian admistrasi juga bertugas

menentukan prosedur penetapan dan perhitungan pembelian bahan baku. 2. Bagian Operasional bertugas mencuci dan meyetrika pakaian.Setelah

pakaian telah dicuci dan disetrika,kemudian bertugas mengemasi pakaian tersebut sesuai nomor urut dan jumlah pakaian.

3. Bagian pemasaran bertugas untuk memnbantu dalam mendesain

program-program pemasaran yang efektif.Untuk mencapai kelompok-kelompok

(7)

pelanggan yang homogen dengan memusatkan perhatian pada golongan

tertentu,maka akan mempermudah dalam menetpkan harga yang sesuai.

D. Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Jasa yang Dihasilkan

a) Jasa Cuci dan Pengeringan

Menyediakan layanan jasa menyuci dan mengeringkan pakaian. Untuk jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 5000/kg. Adapun metode-metode-metode pencucian yang digunakan oleh Loundry kiloan sebagai berikut:

1. Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya.

Laundry tidak menggabungkan pakaian yang berlumpur dengan

baju-baju yang di pakai sehari-hari karena pakaian yang tadinya bersih bisa terkontaminasi kotoran.

(8)

3. Pada bilasan terakhir, laundry biasanya menggunakan cairan pelembut dan pewangi pakaian untuk hasil pencucian yang terbaik.

Gambar 2.2 Pakaian yang selesai dicuci.

b. Jasa Cuci, Kering dan Setrika

Menyediakan layanan jasa menyuci,mengeringkan dan menyetrika pakaian.Untuk jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 6000/kg. Adapun metode-metode-metode pencucian yang digunakan oleh loundry kiloan sebaga berikut:

1. Menggunakan cairan pelican agar hasil pakaian lebih rapi ,tidak

kusut dan harum baunya

2. Menyetrika baju sesuai dengan aturan yang tertera pada label pesan

pakain yang biasanya ada bagian leher atau pinggang.Mempelajari suhu-suhu yang harus diset untuk setiap bahan yang perlu di setrika

(9)

Gambar 2.3 Pakaian yang telah selesai disetrika

c) Layanan antar jemput

Usaha laundry juga meyediakan jasa layanan antar jemput, sehingga dapat memudahkan konsumenya. Dikenakan biaya antar jemput Rp. 3.000.

2. Gambaran Pasar

Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian

(10)

b. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberap periode/tahun mendatang

dengan fungsi kenaikan jumlah penduduk.Laju pertumbuhan penduduk Medan periode 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan.Tingkat

pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63 pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.

Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan

Tahun Perkiraan Permintaan

2012 1296 kg

2013 1620 kg

2014 1944 kg

Pada tabel di atas,estimasi proyeksi permintaan konsumen naik sebesar 25% setiap tahun dengan estimasi 300 kg pada bulan pertama,sehingga dalam 1 tahum, yaitu pada tahun 2012, jumlah

perkiraan permintaan sebesar 1296 kg.

3. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik

(11)

Segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama (Syafrizal Helmi, 2008:67). Secara umum,pasar dari

laundry ini secaa geografis, yaitu masyarakat Medan yang berdomisili di Jl.

Pembangunan USU, Jl. Dr. Mansyur dan sekitarnya. Sedangkan berdasarkan demografis, yaitu para pelajar, mahasiswa, dan karyawan, baik pria maupun wanita yang berusia 15-45 tahun, dan berpenghasilan Rp.600.000-Rp.5.000.000 . 4. Trend Perkembangan Pasar

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi atau

perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Ketika pertumbuhan ekonomi

membaik maka tingkat pendapatan masyarakat lebih membaik sehingga permintaan masyarakat terhadap jasa laundry ini lebih tinggi.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga

bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun

(12)

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan

perkembangan usaha ini. Perubahan dalam tingkat suku bung di pasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan Karena bunga pinjaman yang diminta

oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan, maka beberapa proyek yang dipandang layak pada periode suku bunga rendah ,mungkin

menjadi tidak layak pada periode suku bung tinggi. 5. Strategi Pemasaran

a. Strategi Produk

Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau

laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada

konsumen. Dengan harga yang murah, Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry.

b. Strategi Penetapan harga 

.Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa dan pelajar yang pada dasarnya memiliki uang saku yang terbatas, adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa disekitar lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga tidak memberikan harga yang mahal.

(13)

c. Strategi Promosi

Strategi Promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada iklan yang disampaikan bersifat informative advertising (pengiklanan

secara lisan) .Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah melakukan promosi dari mulut ke mulut.Penulis meyakin walaupun strategi ini sangat sederhana,namun efektifitas penyampaian juga cukup

signifikan .Strategi lain adalah melalui media promosi, seperti:

1. Dengan selebaran atau flyer, iklan murah dapat dilakukan untuk memberi

informasi terhadap calon konsumen 

2. Poster akan ditempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon

konsumen 

3. Spanduk akan diletakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam

meyampaikan pesan yang ada di dalamnya 

4. Koran yang dipih adalah koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang

akan dicapai oleh perusahaan. 

5. Media radio adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk

mencapai calon konsum. 

Melalui media-media komunikasi dan special offers (tawaran-tawaran

spesial) tersebut,perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan

dapat diterima oleh calon konsumen .Dengan melakukan promosi di media –

media iklan tersebut juga bertujuan menciptakn brand awareness (kemampuan

dari calon konsumen untuk mengenali atau menyebutkan kembali suatu merek)

dan memeperkenalkan produk . 

 

(14)

d. Strategi Pelayanan (Service)

Pada usaha laundry yang direncanakan oleh penulis ini memberikan pelayanan yang berbeda pada usaha laundry pada umumnya.Adapun yang

membedakan usaha laundry ini dengan yang lain adalah memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian (delivery).

6. Analisis Pesaing

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini, sebagian orang mudah meniru dan membuat produk lebih baik, serta lebih murah dari produk

merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran.

Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh

(15)

Tabel 2.2 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing

PESAING KEUNGGULAN

KELEMAHAN

Fresh Laundry

Letaknya yang

strategis berada di

daerah kampus USU

Harga yang ditawarkan mahal, mesin cuci yang digunakan sedikit sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama

Orange Laundry

Harga yang murah

Hasil pencucian kurang bersih.

Simple Laundry

Tampilan fisik yang

menarik, pengiklanan

bagus

(16)

E. Aspek Produksi

1. Proses Produksi

Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut: a. Penerimaan cucian kotor,meliputi:penimbangan dan penandaan

cucian

b. Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakain putih dan pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda

khusus atau dengan menggunakan mesin spotting.

c. Spotting laundry processing (Proses pembersihan noda) pada

bagian kerah kemeja atau lengan bawah dan pada noda-noda khusus, seperti:noda oli,noda darah ,noda tinta,dll

d. Proses pencucian dengan menggunakan deterjen.

e. Proses pelembutan dengan menggunakan softener.

f. Proses Pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian.

g. Proses penyetrikan menggunakn setrika uap dan untuk pakaian yang berbahan khusus,seperti kain sutra, proses penyetrikaannya menggunakan mesin steamer.

h. Proses finishing (tahapan akhir ), pada tahapan ini pakaian yang telah dicuci dan disetrika diberikan pewanggi khusus

laundry.kemudian dibungkus menggunakan plastic agar tetap rapid an wangi hingga diambil oleh konsumen .Kemudian, cucian bersih yang telah selesai dibungkus tersebut disimpan di lemari

(17)

(a) (H)

(b) (G)

(c) (f)

(d) (e)

Gambar 2.5 Tahapan-tahapan proses laundry Penerimaan

cucian

Pemilihan jenis pakaian

Proses pembersihan

Proses pencucian

Proses pelembutan

(18)

1. Biaya Bahan baku

Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku unutuk usaha laundry (perbulan) Tabel 2.3 Biaya Bahan baku

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan

Unit

Harga/unit

Total Harga

Timbangan 1 unit 40.000/unit 40.000

Hanger

5 lusin 6.800/lusin 34.000

Botol Spray 2 Botol 8.000/botol 16.000

Ember 3 unit 20.000/unit 60.000

Keranjang 2 unit 35.000/unit 70.000

Jepit Buaya untuk kemeja

1 Plastik 10.000/plastik 10.000

Plastik 3 kg 22.000/kg 66.000

Rak Baju 1 unit 150.000/unit 150.000

TOTAL 446.000

(19)

2.Biaya Peralatan

Perlatan yang digunakan sebagai berikut: Tabel 2.4Peralatan

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan

Unit

Harga/unit

Total Harga

Mesin Cuci 2 unit 2.500.000/unit 5.000.000

Mesin Pengering 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000

Setrika Uap 1 unit 500.000/unit 500.000

Mesin Steamer 1 unit 1.500.000/unit 1.500.000

Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 1.000.000

(20)

3.Biaya Perlengkapan

Adapun perlengkapan yang dibutuhkan pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Perlengkapan

Nama Barang

Kebutuhan Rata-rata per Bulan

Detergent Bubuk

Unit

Harga/unit

Total Harga

Detergent Cair 18 Kg

8.500/Kg 153.000

Pewangi

5 liter 8.000/liter 40.000

Softener 6 liter 7.500/liter 45.000

Total harga

(21)

F.Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM

Menurut Bharwani (2006:154) mengukur perencanaan sumber daya manusia pada bisnis laundry meliputi aktivitas sebagai berikut:

1. .Job Analysis (analisis jabatan)

Job Analysis adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulakn berbagai

informasi yang berhubungan denagnsuatu ajbatan .Denagn kata lain ,analisis jabatan dapat diartiakn sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,menganalis data dan informasi suatu jabatan.

2. Penarikan (recruitment)

Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu, sehingga perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada .

3. Pelatiahn dan pengembangan

(22)

Tabel 2.5 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM

Administrasi Minimal Lulusan D3

SMA/SMK Tidak dibutuhkan pengalaman

SMA/SMK Tidak dibutuhkan

(23)

G. Rencana Pengembangan Usaha

1. Strategi Produksi

Strategi yang kami siapkan untuk bisnis laundry ini adalah dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen.

2. Strategi Organisasi dan SDM

.Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. 3. Strategi Marketing

Upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah jumlah

(24)

H. Pemanfaatan IT

Menurt Jogiyanto (2003:219) Pemanfaatan system teknologi informasi

memberikan lima peranan utama di dalam organisasi:

a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

proses produksi

b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer

di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan

lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebass

dari cacat produksi yang diinginkan

c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system

teknologi informasi dengan menggunakan email .

d. Meningkatkan kolaborasi,yaitu denagn mengunakan video conference dan

teleconference

e. Meningkatkan kompetitif,yaitu system teknologi informasi digunakan

(25)

I. Analisis Keuangan

1. Kebutuhan Investasi /Modal Investasi Tabel 2.7 Sumber Pendanaan

URAIAN JUMLAH

a. Biaya sewa tempat Rp12. 000.000

a. Biaya peralatan

Rp10. 000.000

Beban iklan

Rp      150.000

Transport

Rp     500.000

Total biaya operasional (1tahun pertama)

Rp 23.096.000

Total modal yang dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar

Rp 23.096.000

2. BEP (Break Even Point)

Break Even point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa

lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Estimasi dalam 1 bulan

(26)

Kuantitas = 15 kg x 30 hari = 450 kg

Harga = 450 kg x Rp 6.000 (harga per kilogram) = Rp. 2.700.000

Tabel 2.8 Harga Pencucian non Pakaian

NO Jenis Barang Harga Pencucian

1 Jas Rp 15.000/pc

2 Selimut Kecil Rp 10.000/pc

3 Selimut Besar Rp 15.000/pc

4 Bedcover Standard Rp 15.000/pc

5 Bedcover Besar Rp 23.000/pc

6 Sepatu Rp 15.000/pc

7 Tas Kecil Rp 10.000/pc

8 Tas Besar Rp 15.000/pc

9 Boneka kecil Rp 7.500/pc

10 Boneka Sedang Rp 10.000/pc

11 Boneka Besar Rp 15.000/pc

12 Karpet kecil RP 15.500/pc

13 Karpet besar Rp 23.000/pc

14 Gordyn kecil Rp 7.500/pc

15 Gordyn sedang Rp 8.000/pc

(27)

b. Estimasi untuk jenis non pakaian

Kuantitas=2 pc tiap jenis (16 jenis non pakaian)x harga pencucain Maka, jumlah seluruh harga untuk jenis non pakaian Rp 440.000 Jadi, penjualan =Rp 2.700.000 + RP 440.000=Rp 3.140.000

3.Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah, jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Dalam bisnis laundry, biaya variabel meliputi: Sabun deterjen, pewangi, tenaga kerja langsung, pembungkusan, dll.

Tabel 2.9 Analisis Biaya Variabel

Jenis Biaya Variabel Harga

Hanger Rp 75.000

Jepit Buaya untuk kemeja Rp. 10.000

Plastik Rp. 66.000

Ember Rp. 60.000

Biaya,air, telepon,Listrik Rp 550.000

(28)

b) Biaya tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan kuantitas penjualan dalam suatu produk. Dalam bisnis laundry, biaya tetap meliputi: Peralatan, tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, telepon, listrik, air, promosi, sewa tempat, dll.

Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap

Jenis Biaya Tetap Harga

Peralatan Rp. 12.000.000 Perlengkapan Rp. 437.000 Gaji Karyawan Rp. 2.600.000 Transportasi Rp 150.000 Biaya Promosi Rp 500.000 TOTAL Rp 15.687.000

Estimasi BEP = Biaya tetap total

(Penjualan - Biaya variabel) = Rp.15.687.000

(Rp. 3.140.000- Rp 761.000)

= 7 bulan

(29)

RENCANA KAS (dalan jutaan rupiah)

LAUNDRY KILOAN

`` 2013

Bln1 Bln2 Bln3 Bln4 Bln5 Bln6 Bln7 Bln8 Bln9 Bln10 Bln11 Bln12 Thn1

A.PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 5400 5500 6000 6000 6000 6000 6500 6500 6600 6700 7000 7000 75.200

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SubTotal penerimaan 5400 5500 6000 6000 6000 6000 6500 6500 9000 6700 7000 7000 77.600

B.PENGELUARAN

Sewa Bangunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12.000 Pembelian bahan baku 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 286 3.432

(30)

Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan Laundry kiloan

Uraian Tahun (dalam rupiah)

1 2 3 4 5

a. Total Penerimaan 75.200.000 95.519.000 108.640.000 119.398.750 149.248.437,5

b. Total Pengeluaran 50.232.000 85.107.000 92.028.000 106.383.750 132.979.688

c. Selisih Kas ( a – b) 24.968.000 10.412.000 16.612.000 13.015.000 16.268.749,5

d. Saldo kas awal 239.580.000 264.548.000 274.960.000 291.572.000 304.587.000

e. Saldo kas akhir (c + d) 264.548.000 274.960.000 291.572.000 304.587.000 320.855.749

J. Analisis Resiko

Resiko yang dihadapi oleh Laundry Kiloan Clean n Clear beragam. Resiko ini sekaligus menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang konsumen mengeluh tentang pakaian mereka yang terkena noda. Beberapa resiko yang dihadapi oleh Laundry Clean n Clear adalah:

a. Terkena luntur.

b. Baju yang tertukar dengan pelangan yang lain atau meyelip kedalam pakain pelanggan yang lain.

c. Baju putih yang tidak lagi. 

(31)

Untuk mengatasi resiko yang timbul:

1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Perusahan mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut.

2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama.

3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya laundry memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah warna.

4. Dan terakhir yang menjadi resiko dari laundry adalah keterlambatan proses

laundryan terutama pada saat musim hujan .Dan untuk mengatasinya Dyscha

Laundry berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu

(32)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini dengan semakin berkembangnya aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurship) memberikan dampak positif dengan lahirnya berbagai jenis

usaha .Pelaku usaha semakin kreatif dan inovatif dalam menawarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan kepada konsumennya. Salah satu jenis usaha

yang berkembang saat ini adalah waralaba (franchising).

Waralaba (franchising) merupakan kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang atau penyalur .Dalam kerjasama franchising

perusahaan induk (franchisor) memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan.Seluruh citra (goodwill),pembuatan ,dan teknik pemasaran diberikan kepada perusahaan penyalur atau franchise (Mudjiarto,2006:106).

Bisnis laundry kiloan adalah salah satu alternatif jenis usaha yang dapat dipilih dalam brwirausaha.Bisnis laundry kiloan muncul sekitar 1990-an dimana

perhitungan nilai jasa cucinya dihitung dalam kilogram .Bisnis laundry atau yang dikenal dengan cuci –setrika ini banyak terdapat di daerah rumah kost atau rumah kontrakan mahasiswa ataupun karyawan.

(33)

Dari uraian diatas ,dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah

menjadi bagian dari gaya hidup masyrakat,selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika,usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga

terjangkau.Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan wirausaha ini ,mulai dari perencanaan usaha sampai dengan realisasi usaha bisnis laundry kiloan yang semakin banyak memiliki prospek bisnis yang cukup menarik. cukup menarik. Dengan melihat manfaat dari usaha laundry ini bagi sebagian masyarakat, maka penulis ingin membuat suatu perencanaan bisnis jasa dalam sebuah tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA LAUNDRY

KILOAN

B. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang perencanaan bisnis ini, maka

permasalahan atau rumusan masalah adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanan bisnis untuk memulai usaha laudry Q-loan agar

berjalan dengan baik

b. Apa saja hambatan-hambatan yang di hadapi saat menjalankan usaha ini

C. Tujuan dan manfaat usaha

1. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka yang

(34)

“Untuk mengetahui langkah menjadi entrepreneur sukses dengan

bisnis Laundry KiLoan .” 2. Manfaat

Adapun yang menjadi Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.

2. Bagi pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk

menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan

dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang Mengetahui persaingan pasar atau bisnis dalam menjalankan dan seberapa berkembangannya bisnis yang akan dijalankan penulis.

3. Membuka suatu lapangan pekerjaan yang baru bagi masyrakat.

(35)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN DALAM BISNIS LAUNDRY KILOAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

ALANDO CHRISTIAN SITOMPUL

092101093

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(36)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ALANDO CHRISTIAN SITOMPUL

NIM : 092101093

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN DALAM BISNIS

LAUNDRY Q-LOAN

Tanggal :...2012 Dosen Pembimbing

(Dr) NIP.

Tanggal :...2012 Ketua Program Studi DIII Keuangan

(Drs.Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 195912291 98903 1 002

Tanggal :...2012 Dekan

(37)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,

kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah

“PERENCANAAN DALAM BISNIS Laundry Q-LOAN”.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ayahanda A.Sitompul dan Ibunda T br Damanik yang telah memberikan

dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu::

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Jurusan Program

Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan program Studi

Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(38)

1. Saudara kandung tersayang dan tercinta Kakak Novri Listiana dan, Abang

Sahat Frans Sotyon Sitompul yang telah memberikan motivasi, dukungan, semangat kepada penulis..

2. Kepada teman spesial penulis Dwi Pratiwi terima kasih atas perhatian,

bantuan serta dukungan moril yang telah memotivasi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Kepada Ayah saya A.Sitompul dan Ibu saya T.br Damanik yang telah

memberikan motivasi,semangat serta dukungan moril yang telah

memotivasi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Sahabat-sahabat terbaik penulis Bona Vasius Natanael Sagala, Hendra

Johannes Nainggolan dan sahabat-sahabat lainnya yang telah memberikan

persahabatan yang indah kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar untuk kedepannya penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi.

Medan, APRIL 2012 Penulis,

(39)

DAFTAR ISI

B. Biodata Pemilik dan Karyawan Perusahaan ... 6

(40)
(41)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan ... 10

2. Tabel 2.2 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing ... 15

3. Tabel 2.3 Biaya Bahan baku ... 18

4. Tabel 2.4 Biaya Perlengkapan... 19

5. Tabel 2.5 Biaya Peralatan ... 20

6. Tabel 2.6Analisis Kebutuhan SDM ... 22

7. Tabel 2.7 Sumber Pendanaan ... 25

8. Tabel 2.8 Harga Pencucian non pakaian………. 26

9. Tabel 2.9Analisis Biaya Variabel ... 27

10. Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap……… 28

(42)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bisnis Laundry kiloan ... 7

2. Gambar 2.2 Pakaian yang telah selesai dicuci ... 8

3. Gambar 2.3 Pakain yang telah disetrika ... 9

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian
Tabel 2.1 Perkiraan Permintaan
Tabel 2.2 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul Perencanaan Bisnis Jasa Laundry Khusus Pakaian Wanita “ Laundry Hawa” adalah hasil karya sendiri.. Karya ini

Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Penerapan Akad Ijarah pada Bisnis Jasa Laundry (Studi Kasus di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar).. Jurnal Ekonomi dan

Laundry Q Pontianak memerlukan aplikasi pelayanan jasa dan persediaan bahan baku guna memastikan kegiatan bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien..

Laundry Q Pontianak memerlukan aplikasi pelayanan jasa dan persediaan bahan baku guna memastikan kegiatan bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien..

Faktor lain yang juga berperan dalam menunjang berkembangnya bisnis laundry di kota Malang adalah banyaknya masyarakat urban (pendatang) yang sebagian besar

SKRIPSI STRATEGI BISNIS LAUNDRY RUMAH CUCI PAREPARE DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM OLEH RASNI AKHMAD NIM 16.2400.066 PROGRAM STUDI EKONOMI