TUGAS AKHIR
PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA LAUNDRY CLEAN N
CLEAR
OLEH:
WANDA AGUSTYA
082101107
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas karunia, berkat, dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: “PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA LAUNDRY CLEAR N CLEAR”.
Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun material. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang Terbaik Alm. Agus Harahap dan Ibunda yang Terhebat Supriati yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, MSi selaku Dosen Wali Program
4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mengoreksi Tugas Akhir ini. 5. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi USU.
6. Buat Abang dan Adikku tersayang Ryan Fajrien Harahap dan Vita Yulika Harahap yang terus memberi dukungan kepada penulis.
7. Buat Keluarga Besar Harahap yang telah memberikan dukungan dan bantuan materil kepada penulis.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis di Departemen D-III Keuangan Fakultas Ekonomi USU, antara lain: Pipit, Fitri, Putri, Lia, Rinda, Irul, Sakti dan untuk Kak Lena yang juga terus memberikan semangat, serta teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Di atas segalanya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Penulis berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2011 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Usaha... 3
D. Sistematika Pembahasan ... 3
BAB II BISNIS LAUNDRY CLEAN N CLEAR A. Data Perusahaan………. 5
4. Target atau Segmen Pasar yang dituju ... 11
5. Trend Perkembangan Pasar ... 12
6. Strategi Pemasaran ... 13
7. Analisis Pesaing ... 17
E. Aspek Produksi ... 18
F. Analisis SDM ... 21
H. Pemanfaatan IT ... 27
I. Analisis Keuangan ... 28
1. Sumber Pendanaan ... 28
2. BEP (Break Even Point)... 29
3. Rencana Arus Kas ... 32
4. Proyeksi Arus Kas Selama 5 Tahun ... 35
J. Analisis Resiko ... 35
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Estimasi Proyeksi Permintaan Konsumen……….……… 11
Tabel 2.2 Harga Pencucian Non Pakaian……….……….. 14
Tabel 2.3 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing………..………... 17
Tabel 2.4 Daftar Bahan Baku yang Digunakan………..………... 20
Tabel 2.5 Daftar Peralatan yang Digunakan……….…. 20
Tabel 2.6 Daftar Perlengkapan yang Digunakan……….……….. 21
Tabel 2.7 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM……….………. 23
Tabel 2.8 Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM………….……… 24
Tabel 2.9 Analisis Biaya Variabel………. 30
Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap……….. 31
Tabel 2.11 Rencana Arus Kas……….………. 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi……… 6
Gambar 2.2 Pakaian yang Selesai Dicuci………... 8
Gambar 2.3 Pakaian yang Telah Selesai Disetrika………... 8
Gambar 2.4 Rancangan Ruangan Laundry Clean n Clear…..……... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dengan semakin berkembangnya aktivitas kewirausahaan (Entrepreneurship), memberikan dampak positif dengan lahirnya bermacam-macam jenis usaha. Pelaku usaha semakin kreatif dan inovatif dalam menawarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan kepada konsumennya. Salah satu jenis usaha yang berkembang saat ini adalah bisnis waralaba (franchising).
Waralaba (franchising) merupakan kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang atau penyalur. Dalam kerjasama franchising, perusahaan induk (franchisor) memberikan bantuan manajemen secara berkesinambungan. Seluruh citra (goodwill), pembuatan, dan teknik pemasaran diberikan kepada perusahaan penyalur atau franchisee. (Mudjiarto, 2006:106)
Bisnis laundry kiloan adalah salah satu alternatif jenis usaha yang dapat dipilih dalam berwirausaha. Bisnis laundry mulai berkembang di tahun 1990-an, sejak adanya sistem franchise (waralaba) dari luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan agency
system yang dapat memberikan layanan dengan harga terjangkau. Sehingga,
pakaian yang penetapan harganya dihitung berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Adapun penyebab utama munculnya bisnis laundry ini adalah adanya perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, menjadikan sebahagian masyarakat memilih menggunakan jasa pencucian pakaian (laundry) untuk meringankan pekerjaan cuci-setrika. Harga yang ditawarkan juga memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menggunakan jasa laundry ini.
Saat ini, bisnis laundry kiloan tidak sulit lagi ditemukan. Bisnis ini biasanya memilih lokasi di daerah yang banyak terdapat rumah kos atau rumah kontrakan mahasiswa ataupun karyawan. Setiap bisnis laundry menawarkan harga dan penawaran yang menarik, serta memberikan kualitas yang terbaik kepada konsumennya.
Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan setrika, usaha laundry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga terjangkau. Dengan melihat manfaat dari usaha laundry ini bagi sebagian masyarakat, maka penulis ingin membuat suatu perencanaan bisnis jasa dalam sebuah tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA
B. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang perencanaan bisnis ini, maka permasalahan atau rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan bisnis untuk memulai suatu usaha laundry agar berjalan dengan baik.
2. Apa saja hambatan-hambatan yang akan dihadapi pada saat menjalankan usaha ini.
C. Tujuan dan Manfaat Usaha
Tujuan dari perencanaan bisnis ini adalah untuk mengetahui lebih jelas perencanaan bisnis yang baik sebelum memulai usaha dan mempersiapkan semua yang diperlukan untuk pencapaian usaha bisnis yang diinginkan sejak awal.
Manfaat dari bisnis ini adalah:
1. Usaha laundry ini diharapkan dapat meringankan pekerjaan rumah tangga, seperti cuci dan setrika pakaian bagi konsumen.
2. Dengan adanya bisnis ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru.
D. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat usaha, dan sistematika pembahasan.
BAB II : BISNIS LAUNDRY CLEAN N CLEAR
Dalam bab ini akan menguraikan data perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan, analisis risiko.
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab akhir dari tugas akhir ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan dan beberapa yang mungkin dapat bermanfaat bagi pemilik usaha dan konsumen.
BAB II
BISNIS LAUNDRY CLEAN N CLEAR
A. Profil Perusahaan
1. Profil perusahaan
1. Nama Perusahaan Laundry Clean N Clear
2. Bidang Usaha Pelayanan Jasa
3. Jenis Produk/Jasa Jasa Cuci dan Setrika Pakaian
4. Alamat Perusahaan Jl.Pembangunan USU No.100 Medan 5. Nomor Telepon 06130086611
6. Alamat Email clean_loundry@yahoo.com 7. Bentuk Badan Hukum Perseorangan
8. Mulai Berdiri 9 Januari 2012
2. Biodata Pemilik/Pengurus
1. Nama Wanda Agustya
2. Jabatan Pemilik Usaha
3. Tempat dan Tgl. Lahir Cunda, Aceh Utara/ 29 Agustus 1990 4. Alamat Rumah Pasar Lebar Gg.Murni Pangkalan Brandan 5. Nomor Telepon/HP 085261211090
C. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
1. Bagian administrasi (kasir) bertugas menerima pakaian yang ingin dicuci dan disetrika, menimbang dan membuat nota pembayaran. Jika konsumen membayar lunas di muka, maka nota tersebut dicap “Lunas”, tetapi jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.
Job Description (Deskripsi Pekerjaaan)
2. Bagian keuangan bertugas menentukan prosedur penetapan dan perhitungan pembelian bahan baku serta membuat neraca dan laporan laba rugi.
3. Bagian operasional bertugas mencuci dan menyetrika pakaian. Setelah pakaian telah dicuci dan disetrika, kemudian bertugas mengemasi pakaian tersebut sesuai nomor urut dan jumlah pakaian.
D. Aspek Pasar
Laundry Clean n Clear ini tidak hanya menyediakan fasilitas cuci-setrika
pakaian saja, tetapi juga menyediakan fasilitas cuci dan setrika non pakaian (tidak dihitung berdasarkan hitungan kilogram).
1. Jasa yang Dihasilkan
a) Jasa Cuci dan Pengeringan
Menyediakan layanan jasa mencuci dan mengeringkan pakaian. Dengan metode-metode pencucian yang baik, seperti :
1) Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat kekotorannya. Laundry Clean n Clear tidak menggabung pakaian yang habis dipakai untuk bermain lumpur dengan pakaian yang dipakai sehari-hari, karena baju yang tadinya bersih bisa terkontaminasi kotoran.
2) Tidak merendam kaos, celana, baju, dan lain-lain yang disablon terlalu lama lebih dari satu jam di dalam larutan deterjen agar tidak rusak.
3) Apabila menerima pakaian bekas / second yang pernah dipakai orang lain, maka pakaian tersebut dicuci dengan deterjen yang dapat membunuh kuman agar kotoran-kotoran yang menempel di pakaian tersebut dapat bersih.
Gambar 2.2 Pakaian yang selesai dicuci b) Jasa Cuci, Pengeringan & Setrika
Menyediakan layanan jasa mencuci, mengeringkan dan menyetrika. Untuk jasa setrika, Laundry Clean n Clear akan memberikan pelayanan yang terbaik, seperti:
1) Menggunakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih bagus, tidak kusut dan harum baunya.
2) Untuk kaos dan pakaian lain yang ada sablonan, disetrika setelah dibalik di mana yang tersetrika adalah bagian sisi yang lainnya agar sablonan awet tidak rusak atau luntur terkena suhu panas. 3) Menyetrika baju sesuai aturan yang tertera pada label pesan
perlakuan pakaian yang biasanya ada di bagian leher atau pinggang. Mempelajari suhu-suhu yang perlu diset untuk setiap jenis bahan agar tidak salah setrika.
c) Layanan antar jemput
Laundry Clean n Clear juga menyediakan jasa layanan antar jemput,
sehingga dapat memudahkan konsumennya. Dikenakan biaya antar jemput Rp. 3.000.
d) Fasilitas kupon untuk konsumen yang sering menggunakan layanan
Laundry Clean n Clear menyediakan jasa fasilitas kupon bonus untuk
konsumen yang sering menggunakan layanan laundry kami. Bonus di berikan kepada pelanggan yang sudah memiliki 10 kupon cuci.
2. Keunggulan Jasa Laundry Clean n Clear
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Laundry Clean n Clear ini adalah:
a) Tempat yang nyaman.
b) Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas). c) Harga terjangkau.
d) Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.
Nilai tambah yang bisa diberikan berupa:
a) Menggunakan sabun bermutu baik. b) Pewangi pakaian tahan lama.
e) Kontrol terhadap kepemilikan baju yang baik, sehingga tidak ada baju yang hilang.
f) Perawatan warna baju yang baik. g) Discount untuk 10 kali cuci. h) Layanan antar jemput.
.3. Gambaran Pasar
Gambar 2.4 Rancangan ruangan Laundry Clean n Clear
Ditinjau dari jumlah penduduk terhadap aktivitas mereka di luar rumah, maka kami optimis bahwa bisnis laundry yang akan dijalankan akan berhasil. Apalagi dengan adanya usaha laundry ini akan membantu pekerjaan cuci dan setrika pakaian bagi mereka yang selalu sibuk beraktivitas di luar rumah.
Tabel 2.1 Estimasi proyeksi permintaan konsumen
Tahun Perkiraan Permintaan
2012 12.770 kg
2013 15.962,5 kg
2014 19.953 kg
Pada tabel di atas, estimasi proyeksi permintaan konsumen naik sebesar 25% setiap bulan dengan estimasi 300 kg pada bulan pertama, sehingga dalam 1 tahun, yaitu pada tahun 2012, jumlah perkiraan permintaan sebesar 12.770 kg dan untuk perkiraan permintaan tahun selanjutnya, estimasi kenaikan permintaan juga dihitung sebesar 25 % / tahun.
4. Target atau Segmen Pasar yang dituju
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan target. Secara umum, segmen pasar dari laundry ini secara geografis, yaitu masyarakat Medan yang berdomisili di Jl. Pembangunan USU, Jl. Dr. Mansyur dan sekitarnya. Sedangkan berdasarkan demografis, yaitu para pelajar, mahasiswa, dan karyawan, baik pria maupun wanita yang berusia 15-45 tahun, dan berpenghasilan Rp.600.000-Rp.5.000.000 per bulan.
5. Trend Perkembangan Pasar
Hampir seluruh perusahaan ataupun bidang usaha sangat terkait atau dipengaruhi oleh tiga hal dalam prospek kedepannya, demikian juga Laundry
Clean n Clear. Ketiga hal tersebut, yaitu:
a) Pertumbuhan Ekonomi
Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat terhadap jasa laundry ini akan lebih tinggi.
b) Inflasi
operasi perusahaan. Akibatnya perusahaan akan menaikkan harga pokok penjualan. Naiknya harga biasanya diikuti dengan turunnya permintaan terhadap harga pokok tersebut. Berarti, trend penjualan akan menurun.
c) Tingkat Suku Bunga
Kondisi ini mewakili biaya meminjam uang. Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau kreditor berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Karena tingkat suku bunga mempengaruhi biaya pendanaan, maka beberapa proyek yang dipandang layak pada periode suku bunga rendah, mungkin akan menjadi tidak layak pada periode suku bunga tinggi. Misalnya, Bisnis
Laundry Clean n Clear ini akan menghentikan ekspansi pasar untuk
membuka kantor cabang di berbagai daerah karena naiknya tingkat pinjaman suku bunga.
6. Strategi Pemasaran
a) Strategi Produk
dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah, kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen.
b) Strategi Penetapan Harga
Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa dan pelajar memiliki uang saku yang terbatas.
Adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa di sekitar lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Laundry
Clean n Clear tidak menentukan pada harga yang tinggi.
Untuk jenis pakaian (termasuk kaos, kemeja, celana) dihitung berdasarkan kilogram (kg), Laundry Clean n Clear menetapkan harga Rp. 6000/kg. Sedangkan, penawaran harga untuk non pakaian yang membutuhkan layanan cuci-setrika ini berbeda-beda. Adapun harga-harga untuk layanan cuci dan setrika non pakaian adalah:
Tabel 2.2 Harga Pencucian non Pakaian
No. Jenis Barang Harga Pencucian
1. Jas Rp. 15.000/pc
4. Bedcover Standard Rp. 15.000/pc
c) Strategi Distribusi (Lokasi)
Bisnis Laundry Clean n Clear memilih tempat yang berada di daerah pemukiman penduduk, seperti di daerah rumah kos atau rumah kontrakan.
d) Strategi Promosi
Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat
informative advertising (pengiklanan secara lisan). Metode yang paling
1) Dengan selebaran atau flyer, iklan murah dan dapat dilakukan untuk memberi informasi terhadap calon konsumen.
2) Dengan media banner (spanduk) yang akan di letakkan di berbagai tempat strategis yang tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan kepada calon konsumen.
3) Poster akan ditempel di berbagai tempai yang dapat terbaca oleh calon konsumen.
4) Spanduk akan diletakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya.
5) Koran yang dipilih adalah koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang akan dicapai oleh perusahaan.
6) Media radio adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.
7. Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini, sebagian orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik, serta lebih murah dari produk yang ditirunya.
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup
besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik, konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari laundry ini.
Tabel 2.3 Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
PESAING KEKUATAN KELEMAHAN
Fresh Laundry Letaknya yang strategis
berada di daerah kampus USU
melebihi tempo selesai pencucian
JanDi Laundry Tampilan fisik yang menarik, pengiklanan bagus
Harga yang ditawarkan mahal
Simple Laundry Harga murah Hasil cucian kurang
bersih
E. Aspek Produksi
1. Proses Produksi
Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut: a) Penerimaan cucian kotor, meliputi: penimbangan dan penandaan cucian. b) Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakaian putih dan bukan,
pakaian bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus atau dengan menggunakan mesin spotting.
c) Proses pembersihan noda (spotting laundry processing) pada bagian kerah kemeja atau lengan bawah (ketiak) dan pada noda-noda khusus, seperti: noda oli, noda darah, noda tinta, dll.
d) Proses pencucian dengan menggunakan deterjen. e) Proses pelembutan dengan menggunakan softener.
g) Proses penyetrikaan menggunakan setrika uap dan untuk pakaian yang berbahan khusus, seperti kain sutra, proses penyetrikaannya menggunakan mesin steamer.
h) Proses finishing, pada tahapan ini pakaian yang telah selesai dicuci dan disetrika diberikan pewangi khusus laundry. Kemudian dikemas menggunakan plastik kemasan agar tetap rapi dan wangi hingga diambil oleh konsumen. Kemudian, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut disimpan di lemari penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.
Gambar 2.5 Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry
2. Bahan Baku
Tabel 2.4 Daftar Bahan Baku yang Digunakan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-Rata per Bulan (dalam rupiah)
Unit Harga/unit Total Harga Detergent Bubuk 20 Kg 8.500/Kg 170.000 Detergent Cair 5 liter 8.000/liter 40.000 Pewangi 6 liter 7.500/liter 45.000 Softener 6 liter 8.000/liter 48.000
Total 303.000
3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Daftar Peralatan yang Digunakan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-Rata per Bulan (dalam rupiah)
Komputer 1 unit 2.500.000/unit 2.500.000
Total 14.450.000
4. Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Daftar Perlengkapan yang Digunakan
Nama Barang
Kebutuhan Rata-Rata per Bulan (dalam rupiah)
Unit Harga/unit Total Harga Timbangan duduk 1 unit 40.000/unit 140.000
Hanger 5 lusin 15.000/lusin 75.000
Jepit pakaian 5 lusin 6.800/lusin 34.000 Botol Spray 2 Botol 8.000/botol 16.000 Ember 5 unit 20.000/unit 100.000 Keranjang 2 unit 35.000/unit 70.000 Nota Bon 500 set 180/set 90.000 Plastik (40x60) 3 kg 22.000/kg 66.000 Rak Baju 1 unit 150.000/unit 150.000 Alat Tulis kantor
(pulpen,stepler,bu
ku tulis,dll)
Total 841.000
F. Analisis SDM
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang, sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda, karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya, untuk bidang marketing, kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan, kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan, dsb.
Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Laundry Clean n Clear meliputi aktivitas:
a) Job Analysis (analisis jabatan)
Job Analysis adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Dengan kata lain, analisis jabatan dapat diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis data dan informasi suatu jabatan. b) Penarikan (recruitment)
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu, sehingga perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Bagi pelamar yang lulus seleksi, tetapi belum memiliki pengalaman kerja, sebelum ditempatkan, terlebih dahulu perlu diberikan pelatihan. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun.
d) Kompensasi
Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi dalam rangka mempertahankan sumber daya yang professional dan berkualitas. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Laundry Clean n
Clear dan kualitas karyawan yang bekerja makin meningkat, sehingga
meningkatkan tingkat produktivitas.
Tabel 2.7 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM JABATAN Tingkat
Microsoft word dan
Bagian
Bagian Pemasaran SMA/SMK Tidak dibutuhkan
terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi sistem untuk meningkatkan kesejahteraan.
Tabel 2.8 Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
Jabatan Jumlah
G. Rencana Pengembangan Usaha
Setelah menjelaskan aspek pasar, produksi serta analisis SDM, langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha.
1. Strategi Produksi
itu, kami menawarkan jasa pencucian yang berbeda. Jasa pencucian kami menggunakan tenaga manusia terlatih untuk mencucinya, menjaga dan merawat bahan dan warna bahan, menjamin kebersihan hasil pencucian. Setelah pakaian dicuci kemudian jasa setrika juga disediakan sampai pakaian siap pakai. Selain jasa tersebut diatas, perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian (delivery) dan
service cepat (one day service). Produk layanan utama dan layanan
tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai produk terhadap konsumen.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Laundry Clean n Clear akan melakukan perluasan usaha dan
meningkatkan kuantitas ataupun kualitas sumber daya manusia dengan tujuan agar mempunyai kompetensi yang lebih baik.
3. Strategi Marketing
Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Jasa
laundry ini mempunyai strategi diferensiasi, dimana pelayanan jasa akan
berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen tentang jasa laundry yang menggunakan cara tradisional (manual) tetapi professional. Dalam upaya
marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa jasa ini
sasaran itu, maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness (kemampuan dari calon konsumen untuk mengenali atau menyebutkan kembali suatu merek). Strategi ini akan dilakukan secara periodik dan kontinu.
4. Strategi Keuangan
Untuk melakukan perluasan usaha, Laundry Clean n Clear ini akan menambah jumlah modal, dengan cara melakukan pinjaman Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di dalamnya. Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan terkontrol dan terencana.
H. Pemanfaatan IT
Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan IT dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan IT untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan IT baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat, serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi.
Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan tiga peran utama di dalam organisasi yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi diproses produksi.
2. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi yang diinginkan.
3. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.
I. Analisis Keuangan
Berasal dari modal sendiri.
Biaya peralatan Rp. 14.450.000 Biaya perlengkapan Rp. 841.000
Bahan Baku Rp. 303.000
Beban Sewa Rp. 500.000
Beban Iklan Rp. 500.000 Transport Rp. 150.000 +
Jumlah Rp. 16.744.000
Total modal yang harus dikeluarkan untuk awal memulai usaha sebesar Rp. 16.744.000.
2. BEP (Break Even Point)
Break Even point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa
lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
a) Estimasi untuk jenis pakaian (berdasarkan hitungan kilogram) Estimasi dalam 1 bulan
Kuantitas = 10 kg x 30 hari = 300 kg
b) Estimasi untuk jenis non pakaian
Kuantitas = 2 pc tiap jenis (16 jenis non pakaian) x harga pencucian
Asumsi : (2 pc jas x Rp. 15.000) + (2 pc selimut kecil x Rp. 10.000) + (2 pc
bedcover besar x Rp. 23.000) + (2 pc x 13 jenis non pakaian
lainnya x harga pencuciannya masing-masing)
Maka, jumlah seluruh harga untuk jenis non pakaian sebesar Rp. 444.000
Jadi, Penjualan = Rp. 1.800.000 + Rp. 444.000 = Rp. 2.244.000
c) Biaya Variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah, jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Dalam bisnis laundry, biaya variabel meliputi: Sabun deterjen, pewangi, tenaga kerja langsung, pembungkusan, dll.
Tabel 2.9 Analisis Biaya Variabel
Jenis Biaya Variabel Harga
Bahan Baku Rp. 303.000
Pembungkusan (Plastik 40x60) Rp. 66.000 Total Biaya Variabel Rp. 369.000
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi dengan kuantitas penjualan dalam suatu produk. Dalam bisnis laundry, biaya tetap meliputi: Peralatan, tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, telepon, listrik, air, promosi, sewa tempat, dll.
Beban penyusutan = Harga perolehan aktiva tetap – estimasi nilai sisa Estimasi umur aktiva tetap
= Rp. 14.450.000 – Rp. 5000.000 5 tahun
= Rp. 1.890.000
Tabel 2.10 Analisis Biaya Tetap
Jenis Biaya Tetap Harga
Peralatan Rp. 14.450.000
Perlengkapan Rp. 775.000
Gaji Karyawan
Bag. Keuangan (Rp.1.200.000x1 orang) Bag. Administrasi (Rp.1000.000x1 orang)
Karyawan Bagian operasional dan pemasaran (Rp.700.000 x 2orang)
Biaya telepon, air, listrik Rp. 600.000
Sewa Tempat Rp. 500.000
Biaya Promosi Rp. 500.000
Transportasi Rp. 150.000
Beban Penyusutan Rp. 1.890.000
Total Biaya Rp. 22.465.000
Berarti, dalam waktu 12 bulan atau 1 tahun Break Even Point akan dicapai, sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
4. Proyeksi Arus Kas Selama 5 Tahun
TABEL 2.12
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN
LAUNDRY CLEAN N CLEAR
Proyeksi Aliran Kas Usaha ( Berdasarkan estimasi proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 25 % / tahun ). b. Total Pengeluaran 85.107.000 106.383.750 132.979.688 166.224.610 207.780.763 c. Arus kas bersih
(net flow = a – b)
10.412.000 13.015.000 16.268.749,5 20.335.937 25.419.921
J. Analisis Resiko
Resiko yang dihadapi oleh Laundry Kiloan Clean n Clear beragam. Resiko ini sekaligus menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang konsumen mengeluh tentang pakaian mereka yang terkena noda. Beberapa resiko yang dihadapi oleh Laundry Clean n Clear adalah:
1. Terkena luntur.
2. Pakaian yang tertukar dengan konsumen lain.
3. Baju putih yang tidak keliatan putih lagi (warnanya menjadi kusam). 4. Bau apek pada baju.
5. Keterlambatan proses laundry.
Cara Laundry Clean n Clear dalam mengatasi resiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi keluhan konsumen tetang kelunturan baju, Laundry
Clean n Clear mengambil langkah dengan berusaha semaksimal
mungkin untuk membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Sebelumnya Laundry Clean n Clear telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju yang luntur harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu saat terjadi kelunturan, maka bukan menjadi tanggung jawab dari Laundry Clean n Clear lagi.
2. Untuk mengatasi keadan baju konsumen yang tertukar, maka Laundry
Clean n Clear memberikan tanda-tanda berupa nama pada baju-baju
konsumen dan bila ada permintaan langsung oleh konsumen, Laundry
Clean n Clear memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan
membedakan pakaian yang berwarna dan putih, sekaligus mendata pada awal pemasukan cucian.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Laundry Clean n Clear memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian menambahkan pemutih, sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak berubah warna.
4. Bau apek yang terjadi pada pakaian konsumen diatasi dengan memberikan pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar matahari, sedangkan pada saat musim hujan, Laundry
Clean n Clear menggunakan mesin cuci sekaligus dengan mesin
pengering. Sehingga, tidak jarang karyawan dari Laundry Clean n
Clear harus lembur dan berusaha untuk memuaskan hati
konsumennya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Perencanaan bisnis Laundry Clean n Clear memperhatikan beberapa aspek, yaitu aspek pasar, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan, dan analisis resiko.
2. Berdasarkan hasil perhitungan BEP (Break Even Point), maka dalam waktu 12 bulan, modal awal usaha sebesar Rp. 16.744.000 akan kembali.
3. Rencana arus kas dilakukan pada awal tahun pertama. Setelah saldo kas akhir tahun pertama diketahui dari rencana arus kas, kemudian dilakukan proyeksi laporan arus kas untuk 5 tahun ke depan berdasarkan estimasi proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 25 %.
4. Berdasarkan hasil perhitungan BEP (Break Even Point), rencana arus kas, laporan arus kas 5 tahun ke depan, dan perincian biaya lainnya, maka perencanaan bisnis Laundry Clean n Clear ini layak untuk didirikan.
B. Saran
1. Perlunya peningkatan motivasi karyawan untuk lebih dapat bekerja seoptimal mungkin, sehingga dapat menghasilkan jasa yang berkualitas dan dapat meningkatkan penjualan.
2. Dalam upaya mewujudkan tujuan dari bisnis yang sebenarnya, maka perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar bisnis laundry ini mampu memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang, sehingga realisasi yang dianggarkan tidak jauh berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. USU Press: Medan. Mudjiarto dan Wahid, Aliaras. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian
Kewirausahaan. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Purwanti, Ari dan Prawironegoro, Darsono. 2008. Penganggaran Perusahaan. Mitra Wacana Media: Jakarta.