• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena bahasa memiliki peran sentral dalam

perkembangan intelektual dan emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa dijadikan suatu alat

dalam mencapai kemampuan peserta didik.

Tujuan utama pembelajaran bahasa Indonesia adalah melatih siswa untuk terampil berbahasa

Indonesia (Depdiknas, 2006:10). Oleh karena itu, latihan keterampilan berbahasa harus

mendapat prioritas dalam kegiatan belajar-mengajar. Keterampilan berbahasa mencakup

empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan,

1994:1). Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan.

Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan dan dilatih dalam dunia pendidikan

adalah keterampilan menulis. Aktivitas menulis sangat penting bagi pendidikan karena

menulis merupakan suatu bentuk berpikir kritis, memperdalam daya tanggap, dan

memecahkan masalah yang dihadapi.

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Tarigan (1993:3)

menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan pengajaran bahasa, menulis pada hakikatnya

adalah keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

(2)

Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan yang harus

dilatih karena menulis bukan merupakan keterampilan alami. Keterampilan menulis yang

dimiliki siswa tidaklah diperoleh atau dihasilkan dari sesuatu yang datang begitu saja, tetapi

keterampilan tersebut dihasilkan dari proses belajar (Tarigan, 1986:9).

Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP, menulis merupakan salah satu

aspek/kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah. Aspek menulis

terutama menulis slogan merupakan salah satu pokok bahasan dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas VIII.

Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat

untuk memberitahukan sesuatu dan kalimat yang digunakan dapat membuat pembacanya

bersemangat. Slogan berfungsi sebagai alat penyampaian suatu informasi kepada masyarakat

yang berbentuk tulisan dan bisa diucapkan secara lisan.

Slogan merupakan moto atau frasa yang dipakai sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan

yang mudah diingat. Bentuk slogan bervariasi, dari yang tertulis dan terlihat, sampai yang

diucap dan yang vulgar. Pada umumnya bentuk retorika sederhana yang memberikan ruang

untuk menyampaikan informasi lebih rinci, selain itu juga disampaikan dalam bentuk

ekspresi sosial dari tujuan bersama.

Slogan sebagai media penyampaian informasi yang berisi ajakan, pesan dan imbauan sering

ditemukan di tempat-tempat umum, berupa pengumuman yang bertujuan mempengaruhi

pembaca agar melakukan suatu tindakan. Isi slogan sangat mempengaruhi pandangan

pembaca terhadap suatu yang ingin disampaikan. Menulis slogan merupakan rangkaian

(3)

dengan memperhatikan pilihan kata yang menarik yang berupa ungkapan ataupun makna kata

dan serta meyakinkan gagasan dalam bentuk persuasi.

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas VIII SMP semester

genap, tercantum kompetensi dasar menulis slogan dengan pilihan kata yang menarik dan

bervariasi, serta persuasi. Berdasarkan silabus dari BSNP (2006:33), tujuan pembelajaran

menulis slogan di sekolah adalah (1) agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis slogan; (2) agar

siswa dapat menulis slogan sesuai dengan konteks, (3) agar siswa dapat menyunting slogan.

Banyak manfaat yang diperoleh siswa apabila menguasai keterampilan menulis slogan. Salah

satunya adalah mampu menuangkan gagasannya secara baik dalam kegiatan menulis. Selain

itu, siswa juga mampu memberikan informasi dengan bahasa tulis kepada orang lain. Seorang

siswa dapat menulis slogan dengan baik dan menarik jika banyak berlatih. Semakin banyak

berlatih menulis slogan, semakin besar pula kemungkinan dapat menguasai keterampilan

tersebut.

Manfaat lainnya ialah siswa dapat menciptakan slogan dengan kreativitas mereka dan slogan

yang ditulis dapat dimanfaatkan untuk sarana informasi di lingkungan sekolah. Jika

sewaktu-waktu mereka diminta guru untuk mengumpulkan slogan, mereka sudah mengerti bagaimana

cara membuat slogan. Salah satunya yaitu dapat ditempel di mading (majalah dinding)

sekolah, diruang kelas, maupun dalam bentuk spanduk dilingkungan sekitar sehingga slogan

tersebut dapat bermanfaat bagi khalayak dan bisa memotivasi serta mempengaruhi pandangan

pembaca.

Alasan penulis memilih SMP Negeri 1 Natar sebagai subjek penelitian karena sekolah

(4)

Kemudian sekolah tersebut merupakan SMP Negeri favorit di Natar dan siswa SMP Negeri 1

Natar memiliki banyak prestasi, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk meneliti kemampuan menulis slogan

pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Natar tahun pelajaran 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. “Bagaimanakah kemampuan menulis slogan siswa kelas VIII SMP Negeri I Natar tahun pelajaran

2010/2011?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis slogan siswa kelas VIII

SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. Adapun

manfaat penelitian ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah referensi penelitian pembelajaran bahasa

(5)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni sebagai berikut.

(a) Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

kemampuan siswa dalam menulis slogan.

(b) Manfaat bagi siswa pada umumnya dan pemakai ragam tulis khususnya, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi wahana berlatih dalam menulis slogan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal berikut.

1. Sasaran (subjek) penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri I Natar tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Masalah (objek) penelitian ini adalah kemampuan menulis slogan. Indikator yang

dinilai meliputi kepersuasifan (persuasi) dan pilihan kata yang menarik.

3. Waktu penelitian ini di semester genap kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun

Pelajaran 2010/2011.

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Menulis

Para pakar pada umumnya memiliki pandangan yang sama tentang menulis, yakni suatu

kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

atau medianya. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran

grafik itu (Tarigan, 1986:72).

Menulis merupakan kegiatan dan sekaligus keterampilan menuangkan dan mengungkapkan

gagasan melalui saluran tulis. Oleh sebab itu, dapat dikemukakan bahwa menulis merupakan

suatu rangkaian proses mulai dari memikirkan gagasan yang akan disampaikan kepada

pembaca sampai dengan menentukan cara mengungkapkan atau menyajikan gagasan itu

dalam rangkaian kalimat menurut (Mustofa, 2000:6). Definisi menulis juga dikemukakan

oleh Akhadiah dkk. (1999:2) bahwa kegiatan menulis ialah proses, yakni proses penulisan.

Ini berarti bahwa melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap, yakni tahap prapenulisan,

penulisan, dan tahap revisi.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Mustofa yang menyatakan

bahwa menulis merupakan suatu rangkaian proses mulai dari memikirkan gagasan yang akan

disampaikan kepada pembaca sampai dengan menentukan cara mengungkapkan atau

(7)

B. Pengertian Slogan

Slogan merupakan bentuk penyampaian informasi atau pemberitahuan dan slogan biasanya

ditulis dengan kalimat pendek yang menarik, singkat, mudah diingat, dan persuasi yang

memiliki tujuan untuk menegaskan sebuah pemikiran atau prinsip, bahkan slogan juga

merupakan perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat

untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi, organisasi, dan partai politik (Alwi 2003:108).

Hal senada diungkapkan oleh Haryanto (2006) yang mendefinisikan slogan sebagai frase atau

kalimat pendek yang mudah diingat, dipakai untuk memberi tahu atau menjelaskan tujuan

organisasi, ideologi golongan dan sebagainya. Sukini (2005:162) juga menambahkan bahwa

slogan merupakan kalimat singkat dan bersifat persuasi, serta susunan dalam kalimat tidak

seperti biasa.

Penulisan slogan dibuat dalam bentuk yang memikat untuk menarik perhatian pembacanya

yang merupakan alat/media untuk memberitahukan sesuatu yang ditujukan kepada

masyarakat/khalayak ramai (edukasi.depdiknas.go.id).

Dari pendapat dan beberapa sumber di atas mengenai pengertian slogan, dapat disimpulkan

bahwa slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah

diingat untuk memberitahukan sesuatu dan merupakan alat/media yang memiliki tujuan untuk

menjelaskan sesuatu kepada khalayak ramai, dengan bentuk slogan yang bervarisi dari yang

tertulis sampai yang diucapkan/ lisan.

(8)

Menulis slogan adalah kegiatan menuangkan gagasan dan pikiran dalam bentuk tulisan yang

bertujuan untuk memberikan informasi dan mengajak untuk melakukan sesuatu. Menulis

sebuah slogan harus memerlukan suatu ide dalam memilih kata yang menarik serta

menyesuaikan slogan dengan tujuan yang diinginkan. Misalnya untuk mengajak masyarakat

melakukan sesuatu sesuai dengan tema yang digunakan.

Menulis slogan merupakan salah satu kompetensi dasar keterampilan menulis siswa kelas

VIII SMP yang terdapat di semester genap. Dalam standar kompetensi dasar tersebut,

terdapat kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, yakni mampu menulis slogan untuk

berbagai keperluan dengan pilihan kata yang menarik dan bervariasi, serta persuasi (BSNP,

2006:33).

Slogan juga banyak digunakan dalam masyarakat kita, terutama sebuah organisasi dan

kegiatan. Untuk itu, aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan untuk menguasai

kompetensi menulis slogan untuk berbagai keperluan adalah

(1) mengenali ciri slogan, (2) langkah menyusun slogan, dan (3) kriteria penulisan slogan.

(Depdiknas, 2008:139).

1. Ciri-Ciri Slogan

Pardjimin (2005:33) menjelaskan bahwa slogan berupa kelompok kata/kalimat pendek yang

menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk memberitahukan tujuan/visi suatu organisasi,

kegiatan, golongan, organisasi, atau perusahaan. Isi slogan menggambarkan visi, tujuan, dan

harapan dari sebuah kegiatan/organisasi/perusahaan. Slogan dibuat untuk menginformasikan

suatu hal. Kata kata dalam slogan disusun sedemikian rupa agar dapat mempengaruhi

pembaca dengan ciri-ciri sebagai berikut.

(9)

Dalam sebuah slogan baik itu berbentuk tulisan atau lisan, penggunaan kata di dalamnya

berisi kata yang singkat dan menarik yaitu kata-kata dalam slogan menarik untuk dibaca.

Dengan menggunakan pilihan kata, kemudian dari penggunaan kata-kata yang singkat,

seseorang yang melihat akan mudah mengingat tulisan pada slogan yang dimaksud.

Setelah membaca slogan, pembaca dapat menyimpulkan sendiri tanpa dijelaskan sehingga

dapat menjadikan sarana komunikasi yang tujuannya di samping untuk pendidikan

masyarakat secara tidak langsung juga dapat menjadikan slogan yang bisa dibudayakan

oleh generasi muda.

b. Merupakan semboyan suatu organisasi atau masyarakat

Slogan selain berfungsi sebagai alat/media informasi dan slogan biasanya berupa

semboyan untuk menjelaskan tujuan suatu organisasi tertentu dalam bentuk perkataan

atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar .tuntunan /pegangan hidup. Berikut salah satu contoh slogan yang berisi semboyan yang sering kita dengar.

(10)

Slogan di atas merupakan slogan yang berisi semboyan pendidikan. kata “Tut Wuri Handayani” memiliki arti dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan

arahan.

2. Langkah Menyusun Slogan

Slogan sebagai media informasi yang berisi ajakan, pesan dan imbauan sering ditemukan di

tempat-tempat umum, berupa pengumuman yang bertujuan mempengaruhi pembaca agar

melakukan suatu tindakan. Di dalam menyusun slogan, harus diperhatikan langkah atau cara

menyusun slogan yang dikemukakan menurut Sukini (2005:163) berikut ini.

a. Menentukan visi dan tujuan.

b. Menggambarkan tujuan dengan kalimat singkat dan mudah diingat masyarakat.

c. Pilihlah kata yang menarik.

3. Kriteria Penulisan Slogan

Sebelum memulai menulis slogan, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan. Kriteria

penulisan slogan menurut Laksono (2008:141) adalah sebagai berikut.

a. Kepadatan isi/singkat (slogan yang ditulis harus singkat, padat, dan jelas);

b. Kesesuaian slogan dengan tujuan yang ditentukan;

c. Keaslian slogan (slogan yang dibuat tidak meniru dari slogan yang telah ada).

a. Kepadatan isi/ singkat

Slogan yang ditulis harus padat, singkat dan isinya jelas. Hal ini dilakukan agar slogan

(11)

isi/singkat tersebut, maka slogan yang dilihat akan mudah diingat karena slogan

merupakan kumpulan kata-kata yang dilihat dengan sekali baca tanpa perlu menghapal.

b. Kesesuaian slogan dengan tujuan yang ditentukan

Untuk menulis slogan, yang harus dipahami adalah fungsi slogan dan khalayak yang

dituju. Selanjutnya harus mengetahui terlebih dahulu siapa yang akan menjadi tujuan

utama slogan apakah remaja, anak-anak, atau orang dewasa. Setelah itu dapat menulis

slogan yang berkriteria sebagai berikut.

(a) Merupakan hal baru, tidak biasa, dan unik.

(b) Juga dapat menggunakan permainan bunyi dalam kata atau rima.

c. Keaslian slogan/ kreativitas

Kreativitas yaitu sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, dan

orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,

memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Seseorang diharapkan memiliki kreativitas

untuk menulis slogan karena dengan slogan yang menarik dapat menarik hati dan dapat

mudah diingat oleh orang yang melihat atau mengetahui.

Di dalam penelitian ini, siswa diharapkan mampu menulis slogan dengan ide dan kreativitas

mereka. Maka dari itu, siswa harus bisa menciptakan slogan yang menarik dan kreatif.Dalam

bentuk persuasi dan pilihan kata yang menarik yang dapat menggugah hati pembaca.

D. Tujuan dan Fungsi Slogan

Tujuan slogan adalah memacu semangat suatu kelompok (individu) atau menjadi cita-cita

(12)

slogan adalah untuk pendidikan masyarakat, memacu semangat, dan cita-cita. Selain itu,

merupakan suatu ekspresi, gagasan atau tujuan yang diulang-ulang agar dapat mudah diingat

oleh setiap orang (Depdiknas, 2008:77).

E. Tujuan Menulis Slogan

Setiap tulisan memiliki tujuan. Selanjutnya menurut Tarigan (1994:26) tujuan menulis adalah

memberitahukan atau menginformasikan, meyakinkan, mengungkapkan perasaan, dan emosi.

Tujuan menulis diklasifikasikan seperti berikut.

a. Penugasan (assignment purpose). Kegiatan menulis ini dilakukan karena ditugaskan

menulis sesuatu, bukan atas kemauan sendiri.

b. Altruistik (altruistic purpose). Kegiatan menulis dengan tujuan menyenangkan para

pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan

lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c. Persuasif (persuasive purpose). Tulisan bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran

akan gagasan yang diutarakan.

d. Penerangan (informational purpose). Tulisan ini bertujuan memberikan informasi atau

keterangan/penerangan kepada pembaca.

e. Pernyataan Diri (self ekspresive purpose). Tulisan ini bertujuan memperkenalkan atau

menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca.

f. Kreatif (creative purpose). Tujuan ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri.

Namun, keinginan kreatif di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan

keinginan mencapai norma artistik, seni ideal, atau seni idaman. Tulisan ini juga

(13)

g. Pemecahan Masalah (problem solving purpose). Dalam tulisan seperti ini, penulis ingin

memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan,

menjelajahi, serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri

agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

Berdasarkan tujuan menulis yang telah diungkapkan oleh Tarigan, maka tujuan menulis

slogan masuk ke dalam salah satu tujuan menulis yaitu persuasif yang bertujuan untuk

meyakinkan pembaca akan kebenaran yang diutarakan. Sehingga, menulis slogan memiliki

tujuan untuk memberi informasi dan bisa memengaruhi, menimbulkan semangat yang baik

secara langsung maupun tidak langsung.

F. Pengertian Kemampuan

Secara umum, kemampuan didefinisikan sebagai kesanggupan yang dimiliki oleh seseorang.

Selanjutnya Ahmadi (1998:70) berpendapat bahwa kemampuan adalah kesanggupan untuk

mengingat, artinya dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada siswa berarti ada suatu

indikasi bahwa siswa tersebut mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari

sesuatu yang diamatinya. Poerwadarminta (1986:628) juga menambahkan bahwa

kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, penulis mengacu pada pendapat Nababan (1981:39)

yang menyatakan bahwa kemampuan adalah kesanggupan untuk menggunakan unsur-unsur

bahasa untuk menyampaikan maksud atau pesan tertentu dalam keadaan sesuai.

G. Kemampuan Menulis Slogan

Menulis slogan adalah salah satu kompetensi dasar keterampilan menulis pada siswa kelas

(14)

tersebut, terdapat kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, yaitu mampu menulis slogan

untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata yang menarik dan bervariasi, serta persuasi.

Selanjutnya dari kompetensi dasar tersebut, ada tujuan yang harus dicapai siswa setelah

mempelajari materi slogan. Dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Mampu menunjukkan jenis-jenis slogan

Dalam kegiatan pembelajaran menulis slogan di sekolah, siswa diajarkan untuk

mengetahui jenis-jenis slogan, mengamati bermacam-macam slogan, dan bertanya jawab

tentang slogan. Jenis-jenis slogan yang dimaksud diantaranya adalah slogan pendidikan,

kebersihan, kesehatan, kemanusiaan, dan antinarkoba. Kemudian siswa dilatih untuk

menulis slogan berdasarkan tema yang telah mereka ketahui.

(2) Mampu menulis slogan sesuai dengan konteks

Setelah memahami jenis-jenis slogan, siswa dilatih menulis slogan berdasarkan tema

yang mereka pilih dan menulis sesuai dengan konteks/situasi, yang ditujukan untuk (1)

mengajak, mengimbau, dan memberikan pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan

yang bisa memengaruhi pandangan pembaca. Dan (2) memilih kata yang menarik agar

slogan yang dibuat lebih khas dan menarik.

(3) Mampu menyunting slogan

Selanjutnya, setelah siswa menulis slogan, mereka bisa menyunting slogan satu sama lain

dengan memperhatikan isi dan penggunaan kata-kata yang menarik.

Evaluasi pembelajaran tersebut bisa dilakukan dengan menilai langsung slogan yang ditulis

siswa. Artinya, penulisan slogan berkaitan langsung dengan ranah psikomotor, lebih

(15)

Berdasarkan poin-poin di atas disimpulkan bahwa kemampuan menulis slogan adalah

kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan yang dimiliki seseorang dalam menuangkan ide,

gagasannya yang bertujuan memberikan informasi secara tetulis. Selanjutnya, siswa

dikatakan mampu menulis slogan dengan baik apabila pemahaman mereka terhadap materi

yang diajarkan tercapai sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang harus dikuasai

siswa.

Diantara tiga hal yang telah dikemukakan, poin (1) dan (2) merupakan kegiatan yang paling

berkaitan dengan penelitian ini yaitu siswa menulis slogan dengan terlebih dahulu

mengetahui jenis-jenisnya, kemudian siswa menulis slogan sesuai dengan konteks/situasi

yang mereka ketahui dengan berdasarkan tema yang mereka pilih dengan memperhatikan isi

dalam bentuk persuasi dan pilihan kata yang menarik. Dari penjelasan di atas, maka tujuan

menulis slogan bagi siswa yaitu dapat menambah pengetahuan dan melatih keterampilan

menulis siswa khususnya dalam menulis slogan.

H. Kriteria Penilaian Menulis Slogan Siswa

Kriteria penulisan dalam penilaian kemampuan menulis slogan siswa difokuskan pada dua

indikator yaitu persuasi dan pilihan kata yang menarik. Karena tujuan dari slogan yaitu (1)

untuk mengajak, mengimbau, serta ada pesan yang bisa disampaikan dalam bentuk persuasi;

dan (2) pilihan kata yang menarik yang dilihat dari penggunaan kata-kata yang menarik yang

bisa menimbulkan nilai rasa. Dua kriteria penilaian slogan tersebut berdasarkan pendapat

(16)

Kriteria penilaian slogan didasari juga pada pedoman dari silabus KTSP Bahasa Indonesia

kelas VIII SMP semester genap BSNP (2006:33) dengan kompetensi dasar yaitu siswa

diharapkan dapat menulis slogan untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata yang

menarik dan bervariasi serta persuasi. Mengenai pengertian persuasi dan pilihan kata yang

menarik, akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Persuasi

Sukini (2005:162) mengungkapkan bahwa slogan merupakan kalimat singkat dan bersifat

persuasi serta susunan kata dalam kalimat tidak seperti biasa. Coba perhatikan contoh slogan

berikut!

Contoh slogan Maksud

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Jagalah sehatmu sebelum sakitmu.

Bermaksud untuk mengajak bersatu.

Mengajak untuk selalu menjaga kesehatan.

Tujuan dari penulisan persuasi itu ada tiga, yakni:

1. Meyakinkan pembaca. Penulis berusaha meyakinkan pendapat yang sudah dimiliki

pembaca sebelumnya.

2. Mempengaruhi pendapat pembaca. Penulis berusaha memengaruhi pembaca agar

pandangan yang dimilikinya selama ini dipertimbangkannya kembali.

3. Mengajak bertindak. Penulis berusaha mengajak pembaca agar mau melakukan

perbuatan seperti yang diinginkan penulis (Keraf, 1981:119).

Persuasi dalam slogan selain bertujuan untuk mengajak, ada imbauan dan pesan yang bisa

(17)

a. Imbauan

Imbauan adalah mengajak untuk melakukan tindakan/tidak. Kalimat himbauan ada yang

bersifat langsung (dengan menggunakan kata harus, perintah, perlu dilarang, jangan,

hendaknya) dan ada yang bersifat tidak langsung (menunjukkan akibat baik / buruk jika suatu

tindakan dilakukan / tidak dilakukan.

Contoh: awas, jauhi, jangan.

b. Pesan

pesan adalah serangkaian isyarat/simbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud

tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam

menimbulkan sesuatu. Selain itu pesan dapat diartikan pernyataan yang mempunyai arti. Hal

tersebut dapat terbentuk melalui beberapa unsur di antaranya, (1) diucapkan/tertulis/tercetak

dan (2) disampaikan dengan tertulis dan diucapkan juga dalam bentuk

gerak-gerik/isyarat/gambar lukisan dan warna.

Menyampaikan pesan dapat dilakukan dengan banyak cara. Ada pesan yang disampaikan

secara langsung, ada pula yang menggunakan media tertentu. Media yang digunakan pun

bermacam-macam. Slogan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan tertentu. Slogan biasanya dipilih oleh pihak tertentu, baik instansi,

organisasi, maupun perusahaan karena dipandang lebih efektif. Selain bentuknya menarik,

pemasangannya biasanya diletakkan di tempat-tempat umum sehingga mudah dibaca oleh

khalayak ramai (Depdiknas,2008:76).

(18)

Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu

Pada slogan contoh (1) berisi tujuan untuk mengajak dan meyakinkan pembaca, serta berisi

imbauan dan pesan. berbunyi “ jagalah” kata tersebut merupakan suatu bentuk ajakan serta

imbauan yang disampaikan untuk menjaga kesehatan. Kata “jagalah” sangat mempengaruhi pembaca apabila mendengar bunyi tersebut. Pembaca diajak untuk menjaga kesehatan

sebelum penyakit datang. Selanjutnya, Imbauannya yaitu berbentuk kalimat perintah yang

menegaskan agar menjaga kesehatan. Pesan yang terdapat di slogan tersebut ialah selalu jaga

kesehatan karena kesehatan mahal harganya.

Selanjutnya, kriteria penilaian yang kedua yaitu pilihan kata yang menarik yang akan

dijelaskan sebagai berikut.

2. Pilihan Kata yang Menarik

Pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna yang sesuai

dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai

dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh pendengar/pembaca. Dalam slogan, kekuatan

kata harus diperhatikan benar-benar. Meskipun hanya beberapa kata, makna yang ingin

diungkapkan amat luas dan dalam (Setyorini, 2008:104).

Keraf (1980:22) juga menambahkan bahwa pengertian kata atau diksi jauh lebih luas dari apa

yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk

menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan,

tetapi juga meliputi fraseologi, persoalan gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup

(19)

Berdasarkan pendapat diatas, maka kajian bahasan indikator pilihan kata yang menarik dilihat

berdasarkan makna kata yang terdapat dalam slogan.

a. Pengertian makna

Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan

istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun

kalimat.

b. jenis-jenis makna.

1. Makna Emotif

Makna emotif menurut Sipley (dalam Mansoer Pateda, 2001:101) adalah makna yang timbul

akibat adanya reaksi pembicara atau sikap pembicara mengenai atau terhadap sesuatu yang

dipikirkan atau dirasakan.

Contoh: Engkau kerbau

Kata kerbau dalam kalimat Engkau kerbau., kata itu tentunya menimbulkan perasaan tidak

enak bagi pendengar. Dengan kata lain, kata kerbau mengandung makna emosi. Kata kerbau

dihubungkan dengan sikap atau perilaku malas, lamban, dan dianggap sebagai penghinaan.

Orang yang dituju atau pendengarnya tentunya akan merasa tersimggung atau merasa tidak

nyaman. Bagi orang yang mendengarkan hal tersebut sebagai sesuatu yang ditujukan

kepadanya tentunya akan menimbulkan rasa ingin melawan.

Dengan demikian, makna emotif adalah makna dalam suatu kata atau kalimat yang dapat

menimbulkan pendengarnya emosi dan hal ini jelas berhubungan dengan perasaan. Makna

(20)

dan biasa muncul sebagai akibat dari perubahan tata nilai masyarakat terdapat suatu

perubahan nilai. Makna emotif (bahasa Inggris emotive meaning) adalah makna yang

melibatkan perasaan (pembicara dan pendengar; penulis dan pembaca) ke arah yang positif.

2. Makna Konotatif

Makna konotatif berbeda dengan makna emotif karena makna konotatif cenderung bersifat

negatif, sedangkan makna emotif adalah makna yang bersifat positif (Fathimah

Djajasudarma, 1999:9). Makna konotatif muncul sebagai akibat asosiasi perasaan kita

terhadap apa yang diucapkan atau didengar.

Contoh: Anita menjadi bunga desa.

Misalnya, pada kalimat Anita menjadi bunga desa. Kata bunga dalam kalimat tersebut bukan

berarti sebagai bunga di taman melainkan menjadi idola di desanya sebagai akibat kondisi

fisiknya atau kecantikannya. Kata bunga yang ditambahkan dengan salah satu unsur

psikologis fisik atau sosial yang dapat dihubungkan dengan kedudukan yang khusus dalam

masyarakat, dapat menumbuhkan makna negatif.

Sementara Kridalaksana (1993), memberikan pengertian bahwa makna konotatif (connotative

meaning) sama dengan konotasi, yaitu aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang

didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis)

dan pendengar (pembaca). Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada

makna denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang

menggunakan kata tersebut.

(21)

Misalnya, kata babi, pada orang yang beragama Islam kata babi tersebut mempunyai konotasi

negatif, ada rasa atau perasaan yang tidak enak bila mendengar kata tersebut. Contoh lain,

kata kurus, berkonotasi netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan. Tetapi

kata ramping, yang bersinonim dengan kata kurus memiliki konotasi positif, nilai rasa yang

mengenakkan, orang akan senang bila dikatakan ramping. Begitu juga dengan kata

kerempeng, yang juga bersinonim dengan kata kurus dan kata ramping, mempunyai konotasi

yang negatif, nilai rasa yang tidak mengenakkan, orang akan merasa tidak enak kalau

dikatakan tubuhnya kerempeng.

Ketepatan pilihan kata yang dapat mendukung gagasan yang hendak diungkapkan dan sesuai

dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat bergantung pada makna kata. Dalam

garis besarnya makna kata itu dapat dibedakan atas makna yang bersifat denotatif dan makna

yang bersifat konotatif. Makna kata yang bersifat denotatif adalah makna yang sebenarnya,

makna kata yang sesuai dengan konsepnya seperti yang terdapat dalam kamus (makna

leksikal). Makna kata yang bersifat konotatif ialah makna tambahan atau sampingan yang

sesuai dengan sikap dan nilai rasa tertentu pemakai bahasa tersebut. Kata yang tidak

mengandung makna/perasaan tambahan disebut denotasi, sedangkan makna kata yang

mengandung arti tambahan atau perasaan tertentu disamping arti umum disebut konotasi

(Keraf, 1980:23). Berikut contoh kata yang digunakan dalam slogan.

Contoh (2)

(22)

Slogan pada contoh (2) mengandung nilai rasa yang sangat menggugah. Terdapat pada kata

“jurang kematian”. Kata jurang bermakna konotasi negatif yakni sebagai tempat yang

menjerumuskan. Ada nilai rasa yang tidak enak setelah mendengar kata tersebut. Orang yang

mendengar kata jurang akan merasa takut, dan merasakan bagaimana kalau dirinya

terjerumus kedalam jurang. Kata jurang dalam slogan tersebut bermakna lubang/tempat

berbahaya. Selanjutnya kata “kematian” yang bermakna konotasi karena denotasinya yakni sudah hilang nyawanya, tidak hidup lagi. Kata kematian dalam slogan tersebut bermakna

orang yang akan mati. Jadi bunyi dari slogan “Narkoba Jurang Kematian” dapat membuat

pembaca menjadi tergugah hatinya setelah mendengar bunyi tersebut dan kata-kata yang

digunakan dalam slogan tersebut sangat mengandung perasaan yang mengerikan serta

memiliki nilai rasa yang sangat menggugah.

Penggunaan kata-kata tersebut dapat menimbulkan nilai rasa tersendiri dari pembacanya.

Karena narkoba diibaratkan sebagai jurang kematian. Dengan demikian dalam slogan

tersebut terdapat penggunaan kata yang bermakna kias. Yakni (Narkoba) singkatan dari

Narkotika, obat, dan bahan berbahaya, yang merupakan sekelompok obat, bahan, atau zat

bukan makanan yang jika diminum, diisap, ditelan, atau disuntikkan akan berpengaruh pada

kerja tubuh, terutama otak, dan sering menimbulkan ketergantungan yang diibaratkan sebagai

jurang kematian sehingga siapapun yang menggunakan narkoba akan mengalami kematian

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif

adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau

kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu

menurut Riyanto (2001:23). Sehubungan dengan itu, penelitian ini berupaya mendeskripsikan

kemampuan siswa kelas VIII SMP N 1 Natar tahun pelajaran 2010/2011 dalam menulis

slogan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok yang menarik peneliti, kemudian kelompok tersebut dijadikan

sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian menurut Fraenkel dan Wallen

(dalam Riyanto, 2001:63). Sementara itu, Arikunto (2002:108) berpendapat bahwa populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Jenis sampel yang diambil harus mencerminkan

populasi Riyanto (2001:64).

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Natar tahun

pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 361 siswa yang tersebar ke dalam 12 kelas. Distribusi

(24)

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dari Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun

Sumber : Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 Natar.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan jumlah populasi yang

lebih dari seratus, maka peneliti menggunakan teknik sampling. Dalam penyampelan ini

peneliti berpedoman pada pendapat Arikunto (2002:112) bahwa apabila subjeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dari 100 dapat diambil antara 10─15% atau 20─25% atau lebih. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik random

sampling artinya sampel diambil secara acak dengan adil dan setiap kelas diambil 10%

sebagai sampel dari jumlah siswa.

Mengingat jumlah populasi yang banyak, peneliti menggunakan penyampelan dengan teknik

acak. Artinya, setiap anggota populasi memunyai peluang yang sama untuk diambil menjadi

anggota sampel. Penentuan sampel dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Arikunto

(25)

populasi yakni 36 sampel. Distribusi sampel penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Natar tahun pelajaran 2010/2011 dipaparkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.2 Distribusi Sampel dari Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

Langkah-langkah dalam mengambil sampel sebagai berikut.

a. Seluruh siswa di setiap kelas diberi kode berupa angka sesuai dengan urutan namanya

yang tercantum dalam absen;

b. Kode yang berupa angka tersebut ditulis di kertas dan digulung, lalu dimasukkan ke

dalam kotak. Peneliti mengambil sebanyak tiga gulungan untuk setiap kelas;

c. Jumlah kelas VIII ada duabelas sehingga keseluruhan sampel adalah 36 lembar kertas

untuk menulis slogan yang dibuat oleh siswa.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes tertulis, yaitu menulis

(26)

diberikan. Ada lima tema yang disediakan oleh peneliti yaitu kebersihan, kemanusiaan,

kesehatan, antinarkoba dan pendidikan. Alasan penulis menggunakan lima tema tersebut

karena, (1) masih berkaitan dengan remaja seusia SMP; (2) tema tersebut tidak terlalu sulit

tingkatannya untuk dipahami oleh siswa SMP; (3) dan peneliti menggunakan lima tema

tersebut karena berdasarkan materi slogan yang ada disalah satu buku ajar Bahasa Indonesia

kelas VIII SMP.

Di dalam penelitian ini siswa diharapkan mampu menulis slogan dengan memperhatikan

pilihan kata yang menarik (penggunaan bahasa slogan harus menarik), persuasi (meyakinkan

gagasan yang disampaikan dan bertujuan mengajak) dan diharapkan mampu menulis slogan

dengan kretivitas masing-masing. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 80

menit (2x 40) jam pelajaran. Dalam pelaksanaan tes, seluruh sampel diberi tugas untuk

menulis sebuah slogan dengan memilih satu dari lima tema yang disediakan oleh peneliti.

Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Menulis Slogan

Idikator Deskriptor Skor Skor maksimal

(27)
(28)

Idikator Deskriptor Skor Skor maksimal

1. Uraian Indikator Penilaian Menulis Slogan

Indikator penilaian menulis slogan meliputi persuasi, dan pilihan kata yang menarik yang

dapat dilihat sebagai berikut.

(1) Persuasi

Dalam pedoman penilaian menulis slogan pada penelitian ini, dicantumkan indikator

persuasi. Indikator persuasi tersebut meliputi deskripsi penilaian: (a) jika slogan yang ditulis

maksud yang ingin disampaikan jelas, berisi ajakan, imbauan, dan pesan memperoleh skor

maksimal 5; (b) jika slogan berisi maksud yang ingin disampaikan jelas tapi kurang

meyakinkan, namun sesuai berisi ajakan, imbauan, dan pesan. memperoleh skor 4; (c) slogan

berisi maksud yang disampaikan cukup jelas kurang meyakinkan, hanya berisii imbauan dan

(29)

jelas, kurang meyakinkan hanya berisi pesan memperoleh skor 2; (e) jika slogan berisi

maksud yang ingin disampaikan tidak jelas tidak meyakinkan tidak berisi ajakan,pesan, dan

imbauan memperoleh skor 1.

(2) Pilihan Kata yang Menarik

Selain kepersuasifan, pilihan kata yang menarik juga merupakan indikator dalam penilaian

menulis slogan. Indikator tersebut meliputi deskripsi penilaian: (a) jika slogan yang ditulis

menggunakan kata-kata yang sangat menarik makna kata dalam slogan memiliki nilai rasa

yang sangat mengggugah memperoleh skor 5; (b) jika slogan yang ditulis menggunakan

kata-kata yang menarik makna kata-kata dalam slogan memiliki nilai rasa yang mengggugah

memperoleh skor 4; (c) jika slogan yang ditulis menggunakan kata-kata yang cukup menarik

makna kata dalam slogan memiliki nilai rasa yang cukup mengggugah skor 3; (d) jika slogan

yang ditulis menggunakan kata-kata yang kurang menarik makna kata dalam slogan

memiliki nilai rasa yang kurang mengggugah memperoleh skor 2; (e) jika slogan yang ditulis

menggunakan kata-kata yang tidak menarik makna kata dalam slogan memiliki nilai rasa

yang tidak mengggugah memperoleh skor 1.

D. Teknik Analisis Data

Cara yang digunakan penulis dalam menganalisis data hasil penelitian adalah sebagai

berikut.

a. Membaca dan menskor per indikator setiap lembar hasil pekerjaan siswa (menulis

slogan).

b. Mengoreksi dan memberi skor hasil pekerjaan siswa per indikator. Hasil tes tertulis siswa

dikoreksi oleh dua penskor, yaitu penskor I (penulis), penskor II (teman sejawat).

c. Menjumlah skor per indikator per siswa dengan mengambil skor rata-rata dari skor

(30)

d. Menghitung nilai keseluruhan kemampuan siswa menulis slogan dengan rumus:

Nilai siswa = jumlah skor perolehan siswa X 100% Jumlah skor maksimal (10)

e. Menghitung rata-rata kemampuan siswa dengan rumus

%

∑ � = Jumlah skor kemampuan siswa menulis slogan

N = Jumlah sampel

g. Menentukan tingkat penguasaan siswa dalam menulis slogan dengan menggunakan tolok

ukur seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis slogan

(31)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh skor rata-rata keseluruhan hasil tes kemampuan

menulis slogan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Natar tahun pelajaran 2010/2011 tergolong

cukup, yakni dengan skor rata-rata 66,72.

Kemampuan siswa dalam menulis slogan tersebut ditinjau dari dua indikator yaitu (1)

persuasi tergolong cukup (70,16); dan (2) pilihan kata yang menarik tergolong kurang

(59,94).

A. Saran

1. Berdasarkan simpulan yang didapat dari hasil penelitian, kemampuan rata-rata siswa

dalam menulis slogan tergolong dalam kategori cukup. Pada indikator pilihan kata yang

menarik skor rata-rata siswa lebih kecil dibandingkan dengan skor indikator persuasi.

Oleh karena itu, penulis menyarankan agar siswa lebih kreatif lagi untuk rutin berlatih

menulis slogan dengan memfokuskan pada penggunaan kata-kata yang menarik. Tidak

hanya bisa memilih kata-kata yang menarik, tetapi juga harus memperhatikan isi/makna

dari kata-kata yang digunakan sehingga pilihan kata tersebut dapat dikatakan memiliki

nilai rasa yang sangat menggugah. Kurangnya pemahaman ini mungkin saja dikarenakan

kurangnya penjelasan tentang slogan oleh guru mata pelajaran yang tidak menyinggung

tentang penggunaan kata, padahal penjelasan tersebut sangat penting diberikan untuk

siswa. Selain siswa bisa menciptakan slogan dari hasil karya sendiri, siswa juga dapat

(32)

pembaca. Maka dari itu, penulis menyarankan pada guru Bahasa Indonesia agar lebih

meningkatkan mutu pelajaran menulis slogan, khususnya dalam segi pilihan kata yang

menarik pada siswa.

Selain itu, penulis juga menyarankan pada siswa untuk lebih mendalamkan

pemahamannya tentang penulisan slogan dengan cara yakni melihat keadaan lingkungan

sekitarnya, sehingga siswa bisa menulis slogan yang berguna dan memotivasi untuk

pembaca. Dengan adanya cara tersebut, dapat membuat pemikiran siswa lebih leluasa

(33)

KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh INA ERIALITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jenjang Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(34)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gedong Meneng pada 17 November 1989 anak kedua dari empat

bersaudara, putri dari pasangan Drs. Sumeri dan Sri Weni. Penulis menyelesaikan jenjang

pendidikan SD Negeri 4 Natar pada tahun 2001, SMP Negeri 1 Natar pada tahun 2004, dan

SMA Mutiara Natar pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun 2007 penulis masuk di

Universitas Lampung (Unila) melalui jalur SPMB pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Jurusan Bahasa dan Seni. Penulis melakukan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMA Negeri 1 Natar dari februari sampai dengan April tahun 2011. Penulis pernah

aktif mengikuti organisasi kampus yang bernama Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni

(UKMBS) divisi tari dan penulis pernah menjadi pengurus sebagai Staf Kostum dan Tata

(35)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Persentase Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……… 42

4.2 Persentase Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari

Indikator Persuasi……….. 44

4.3 Persentase Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari

Indikator Pilihan Kata yang Menarik……… 62

4.4 Rata-rata Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII

(36)

DAFTAR ISI

E. Ruang Lingkup Penelitian……… 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Menulis……… 7

B. Pengertian Slogan……….. 8

C. Menulis Slogan……….. 9

1. Ciri-ciri slogan………. 10

2. Langkah Menyusun Slogan………. 11

3. Kriteria Penulisan Slogan……… 12

D. Tujuan dan Fungsi Slogan ……… 14

E. Tujuan Menulis Slogan ………. 15

F. Pengertian Kemampuan ……… 15

G. Kemampuan Menulis Slogan ……… 16

H. Kriteria Penilaian Menulis Slogan Siswa………... 18

1. Persuasi……….. 18

2. Pilihan Kata yang Menarik……….... 21

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian……….. 27

B. Populasi dan Sampel……….. 27

C. Teknik Pengumpulan Data………. 30

D. Teknik Analisis Data……….. 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penenlitian………. 36

(37)

2. Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……… 38

3. Kemampuan Menulis Slogan Siswa Ditinjau dari Masing-masing Indikator………... 39

1. Persuasi………... 39

2. Pilihan Kata yang Menarik………. 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajara 2010/2011………. 41

2. Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan Indikator Persuasi dan Pilihan Kata yang Menarik………. 43

a. Kemampuan Menulis Slogan Ditinjau dari Indikator Persuasi………. 44

b. Kemampuan Menulis Slogan Ditinjau dari Indikator Pilihan Kata yang Menarik……… 61

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan……… 71

B. Saran……….. 71

DAFTAR PUSTAKA……….. 73

(38)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penilaian……… 76

2. Data Penelitian Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……… 77

3. Data Skor Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……… 79

4. Skor Keseluruhan Kemampuan Menulis Slogan dari Penskor 1. 81 5. Skor Keseluruhan Kemampuan Menulis Slogan dari Penskor 2. .83 6. Skor Keseluruhan Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIIISMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011…………. 85

7. Data Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP 8. Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Dilihat dari Indikator Persuasi……… 88

8. Data Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Dilihat dari Pilihan Kata yang Menarik………... 91

9. Analisis Data Skor Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011………... 94

10. Data Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011102……….... 102

11. Silabus Untuk Kelas VIII SMP………. 116

12 Kartu Konsultasi………. 117

13. Surat Izin Penelitian……….. 119

14. Surat Keterangan dari SMP Negeri 1 Natar……….. 120

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Supriatna, Agus. 2007. Bahasa Indonesia untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Akhadiah, Sabarti, Mustofa. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rinika Cipta.

BSNP. 2006. Silabus SMP. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas Direktorat Jendral. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta.

Degeng. 1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang: IKIP dan IPTDI.

Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2: Pemahaman Makna. Bandung: Refika Aditama.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hawadi, Reni Akbar, R. Sihadi Darmo Wihandjo, dan Mardi Wiyono. 2001. Keberbakatan Intelektual. Jakarta: Grasindo

---. 2001. Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Keraf, Gory. 1982. Komposisi. Cet. Ke-6. Ende-Flores: Nusa Indah.

Laksono. 2005. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Bandarlampung: CV Gita Perdana.

Setyorini. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra: BPFE Yogyakarta.

Pardjimin. 2005. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Bogor. Yudhistira.

(40)

Sanusi, A. Effendi. 1996. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Bandarlampung: Universitas Lampung.

Sukini. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Widya Duta Grafika.

Tarigan, Djago dan H. G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

http://blog.haryanto.com//-slogan persuasi

http://daconanholic.blogspot.com//2011/02/persuasif

(41)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Populasi dari Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

Natar Tahun Pelajaran2010/2011……… 28 3.2 Distribusi Sampel dari Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……….. 29 3.3 Indikator Kemampuan Menulis Slogan……… 31 3.4 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Slogan……… 35 4.5 Jumlah Data Slogan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……….. 37 4.6 Data Skor Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……….. 38 4.7 Data Skor Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari Indikator Persuasi... 39 4.8 Data Skor Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari Indikator Pilihan Kata yang Menarik……….. 40 4.9 Distribusi Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011……… 41 4.10 Distribusi Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari Indikator Persuasi………. 44 4.11Distribusi Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Ditinjau dari Indikator Pilihan Kata yang Menarik 62 4.12 Hasil Tes Kemampuan Menulis Slogan Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 Ditinjau dari

(42)

MOTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri”

(QS. Arra’du)

“Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita

dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segera lakukan”

(Mario Teguh)

“Berusaha semampu dan semaksimal mungkin merupakan suatu yang luar biasa dalam

menjalani hidup. Jangan pernah bersedih atau putus asa, yakinlah bahwa kita bisa lakukan

apa yang harus kita lakukan dan semua itu tidak pernah terlepas dengan berdoa dan berusaha.

Tetap semangat dan perlihatkan wajah senyum selalu.”

(43)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Imam Rejana, M.Si. ………

Sekretaris : Sumarti, S.Pd., M.Hum. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Siti Samhati, M.Pd. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003

(44)

PERSEMBAHAN

Berlandaskan rasa syukur kepada Allah SWT

Kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda bukti dan cintaku kepada

Allah SWT yang senantiasa selalu memberikanku petunjuk, kekuatan, kesabaran, dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kedua orangtuaku yang tak pernah henti menengadahkan tangannya, memohon pada Allah

demi kebaikanku serta kesabaran yang luar biasa dalam mendidikku.

Almarhum kakakku Galih Eko Nuriman yang aku sayangi, yang tidak sempat melihat

kelulusanku.

Adik-adikku tersayang.

Seorang kekasih yang telah memberikan motivasi kepadaku.

(45)

Judul Skripsi : KEMAMPUAN MENULIS SLOGAN

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa : Ina Erialita

No. Pokok Mahasiswa : 0713041032

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Drs, Imam Rejana, M.Si. Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 194804211978031004 NIP 19700318199432002

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

(46)

SANWACANA

Assalamualaikum wr.wb.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahuwataala yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar.

Selama penulisan skripsi ini dan selama menjadi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung, penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dorongan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, sebagai wujud rasa hormat penulis menyampaikan terima

kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku pembimbing 1 dan Ketua Jurusan Bahasa dan Seni

yang telah memberikan motivasi, bimbingan, arahan, dan nasihat kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

2. Sumarti S.Pd., M.hum., selaku pembimbing 2 dan pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi, yang telah sabar membimbing, dan memberikan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Siti Samhati, M.Pd., selaku penguji yang telah memberikan saran, masukan

kepada penulis.

4. Dr. Edy Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bhasa dan Sastra

Indonesia dan Daerah.

5. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Lampung.

6. Drs. Priyo Hartono selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Natar yang telah

(47)

7. Ibu dan ayah tercinta yang telah sabar mendidik, memberikan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Adik-adikku tersayang Subhi Asita dan M. Joko Galuh yang telah memberikan

dukungan dan motivasinya.

9. Seseorang yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi, terimakasih bang

Rhamadhan Edi atas segala pengorbanannya.

10.Sahabat-sahabatku Sugiarti, Ghea Gayatri, Megawati, Nurhelma, terima kasih atas

persahabatan, doa, motivasi, serta kebersamaan kita selama duduk dibangku kuliah.

Semoga persahabatan kita akan kekal selamanya.

11.teman-teman seperjuanganku angkatan 2007. Aku sayang kalian.

Semoga Allah Subhanahuwataala memberikan balasan atas budi baik bapak, ibu, dan

rekan-rekan semua. Hanya ucapan terima kasih dan doa yang bisa penulis berikan. Kritik dan saran

selalu terbuka untuk menjadi kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi yang

sederhana ini bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wassalamu alaikum wr.wb.

Bandarlampung, Januari 2012

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dari Seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Tahun
Tabel 3.2   Distribusi Sampel dari Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1                    Natar Tahun Pelajaran 2010/2011
Tabel 3.3  Indikator Kemampuan Menulis Slogan
Tabel 3.4  Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis slogan
+2

Referensi

Dokumen terkait

The objective of research was to compare the morphological variation of root, stem, leaf, panicle, floret and the colour of milk mature grain and mature grain by observing the

Ringkasan Hasil Uji Duncan Total Padatan Terlarut Selai Rumput Laut Eucheuma cottonii Doty.. Ringkasan Hasil Uji Kruskal Wallis Organoleptik Warna Selai Rumput Laut

11. Kabupaten Tulungagung 12. Kabupaten Trenggalek 13. Kabupaten Pacitan 14. Kabupaten Madiun 15. Kabupaten Magetan 16. Kabupaten Pasuruan 17. Kabupaten Mojokerto

Berdasarkan pada Gambar IV.5 hasil tahapan externalization berupa panduan pelaksanaan proses preventive maintenance excavator Kobelco SK200 yang diperoleh dari dua

“Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun

Tujuan dari penelitian ini bagaimana merancang transmisi roda gigi yang diaplikasikan pada PLTA pico hydro.. Terdapat beberapa hal yang diperhatikan dalam merancang

Lakmi Hartayanie, MP selaku dosen pembimbing I, yang mulai dari awal pencarian topik penelitian hingga terselesaikannya laporan Skripsi ini, telah banyak meluangkan waktu,

Pada bab ini berisi tentang perencanaan tugas akhir, yang meliputi perancangan, pembuatan sistem keamanan yang dapat mendeteksi anomali traffic data pada web