• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFIKASI EKSTRAK POLAR DAUN GAMAL (Gliricidia maculata Hbr.) TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG LADA (Lophobaris piperis Marsh.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFIKASI EKSTRAK POLAR DAUN GAMAL (Gliricidia maculata Hbr.) TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG LADA (Lophobaris piperis Marsh.)."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UJI EFIKASI EKSTRAK POLAR DAUN GAMAL (Gliricidia maculata Hbr.) TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG LADA

(Lophobaris piperis Marsh.).

Oleh

MARTINA DWI ATIKA

Tanaman lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu komoditi ekspor. Sebagai salah satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi, tanaman lada dijadikan komoditas andalan devisa dan penyedia lapangan pekerjaan di sektor perkebunan. Namun hingga saat ini produksi lada di Indonesia masih mengalami kendala yang disebabkan oleh hama. Salah satu hama utama yang menyerang lada adalah kumbang penggerek batang (Lophobaris piperis Marsh.) yang terdapat hampir di seluruh perkebunan lada di Indonesia dan menyerang tanaman lada sejak pada pembibitan hingga sampai usia produktif. Untuk dapat mengendalikan masalah tersebut maka dibutuhkan suatu alternatif baru yang lebih aman dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan yang berasal dari tanaman sebagai insektisida nabati.

Gamal (Gliricidia maculata Hbr.) merupakan salah satu tanaman yang

mengandung senyawa yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati karena diketahui mengandung beberapa zat aktif yang berpotensi untuk membunuh hama. Seperti tanin, zat racun dicoumerol, HCN (asam sianat) dan alkaloid yang

terbukti mampu mengikat vitamin K dan dapat mengganggu serta menggumpalkan darah.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak daun gamal dengan pelarut polar terhadap imago hama penggerek batang lada (L. piperis).

(2)

Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dan sebagai perlakuannya digunakan pelarut polar air dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan kontrol (0%), sedangkan pelarut metanol dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan kontrol (0%). Tiap perlakuan menggunakan 10 ekor untuk ekstrak daun gamal pelarut air dan 6 ekor untuk ekstrak daun gamal pelarut metanol. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pengamatan dilakukan selama 1, 3, 6, 12, 24, 48,72 dan 96 jam setelah perlakuan. Parameter yang diamati adalah jumlah imago hama penggerek batang lada yang mati.

Data dari hasil penelitian yang berupa jumlah kematian imago L. Piperis, diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Karena data menunjukkan tidak beda nyata maka tidak dilakukan uji lanjut BNT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun gamal pelarut polar tidak berpengaruh terhadap imago hama penggerek batang lada (L. piperis). Jumlah/persentase kematian pada pelarut metanol lebih banyak yaitu 12 ekor dibandingkan dengan pelarut air yang hanya mampu mematikan 2 ekor setelah 96 jam perlakuan. Nilai signifikan pelarut air P = 0,21, pelarut metanol P = 0,49 dan antara pelarut air dan metanol P = 0,23. Karena lebih besar dari taraf 5% (0,05) maka dinyatakan tidak beda nyata.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor. Sebagai salah satu tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi, tanaman lada dijadikan komoditas andalan devisa dan dalam pengusahaannya dapat menyediakan lapangan pekerjaan di sektor perkebunan (Wikipedia, 2008a).

Kendala produksi lada di Indonesia salah satunya adalah hama. Hama utama tanaman lada sejak pada pembibitan hingga sampai usia produktif adalah penggerek batang lada (Lophobaris piperis Marsh). Hama ini termasuk ordo Coleoptera dari Famili Curculionidae, genus Lophobaris. Spesies penggerek batang (L. piperis Marsh) mempunyai daerah sebaran hampir di seluruh perkebunan lada di Indonesia (Trisawa, 2005).

(4)

2

Serangga hama penggerek batang lada dapat menyebabkan kehilangan produksi lada berkisar antara 20 – 50% (Kalshoven, 1981). Serangan penggerek batang dapat menyebabkan kerusakan pada batang dan cabang dengan tingkat kerusakan mencapai 42,83% dan serangan hama ini dapat menyebabkan kematian tanaman. Serangan imago penggerek batang lada mengakibatkan tingkat kerusakan tanaman mencapai 19,80% (Suprapto dan Martono, 1989).

(5)

3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiyani (2008) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol dan ekstrak air daun gamal terbukti efektif sebagai insektisida nabati terhadap imago hama bisul dadap. Namun penelitian mengenai penggunaan ekstrak polar daun gamal terhadap hama penggerek batang lada belum pernah dilakukan. Untuk itu penelitian dengan

menggunakan ekstrak polar daun gamal seperti metanol dan air sebagai insektisida nabati dilakukan sebagai salah satu insektisida nabati alternatif untuk pengendalian hama penggerek batang lada. Uji efikasi ekstrak polar daun gamal terhadap hama penggerek batang lada, dimaksudkan untuk menentukan dan mengetahui dosis yang tepat untuk membunuh hama tersebut.

Pelarut polar seperti metanol dan air dapat melarutkan senyawa organik seperti alkaloid dan flavonoid. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya

teridentifikasi mengandung alkaloid. Fungsi alkaloid pada tanaman sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama (Putra, 2007).

(6)

4

B. Tujuan Penelitian

Mengetahui efektivitas ekstrak polar daun gamal terhadap imago hama penggerek batang lada (L. piperis).

C. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang uji efikasi daun gamal dengan pelarut polar terhadap hama penggerek batang lada dimaksudkan agar diketahui manfaat ekstrak polar daun gamal sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan dalam upaya mengendalikan hama penggerek batang pada tanaman lada.

D. Kerangka Pemikiran

Tanaman gamal telah dimanfaatkan masyarakat secara luas untuk berbagai keperluan. Batang gamal dapat digunakan sebagai kayu bakar dan sebagai bahan bangunan serta alat pertanian. Dalam sistem pertanamannya, tanaman gamal digunakan sebagai pohon pelindung di perkebunan teh, cokelat atau kopi dan sebagai tajar tanaman vanili dan lada. Selain itu gamal juga digunakan masyarakat sebagai pagar hidup dan pakan ternak. Gamal juga mengandung senyawa yang berpotensi sebagai insektisida nabati karena mengandung tanin, zat racun dikumerol dan HCN yang toksik terhadap serangga.

(7)

5

tanaman lada adalah perubahan warna. Cabang akan berubah menjadi kuning lalu coklat kemudian menjadi hitam. Cabang tanaman lada tersebut biasanya akan mati. Lubang gerekan dapat juga ditempati oleh serangga-serangga kecil lainnya. Dan dapat menjadi tempat masuknya penyebab penyakit pada tanaman lada.

Penggunaan berbagai bahan kimia dalam bentuk insektisida yang sering dilakukan sebagai upaya pengendalian populasi hama dalam jangka waktu yang lama dan dengan dosis yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap organisme lainnya, pencemaran lingkungan, resistensi hama, serta datangnya hama sekunder.

Untuk dapat menanggulangi hama penggerek batang lada pada tanaman lada dibutuhkan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan tanpa mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan. Salah satu bahan alternatif

pengendalian hama penggerek batang yang ramah lingkungan adalah insektisida nabati dari daun gamal (G. maculata) dengan pelarut polar.

Gamal merupakan suatu tanaman yang bersifat toksik dan diketahui mengandung beberapa senyawa yang khas seperti dikumerol dan kumarin yang berfungsi sebagai insektisida nabati. Insektisida asal tanaman ini biasanya lebih aman, ramah lingkungan, mudah terurai dan efektif dalam membunuh serangga hama.

(8)

6

pelarut polar terhadap imago hama penggerek batang lada (L. piperis). Penggunaan pelarut polar pada penelitian ini dikarenakan senyawa tersebut dapat mengikat senyawa organik seperti alkaloid dan flavonoid yang berfungsi sebagai insektisida, proteksi tanaman terhadap serangga serta mampu mengkontrol pertumbuhan serangga dengan cara menghambat enzim pertumbuhan.

E. Hipotesis

1. Ekstrak polar daun gamal bersifat toksik terhadap hama penggerek batang lada (L. piperis).

(9)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ekstrak daun gamal pelarut air dan pelarut metanol tidak berpengaruh terhadap kematian serangga uji penggerek batang lada (L. piperis). 2. L. piperis toleran terhadap senyawa yang terkandung dalam daun gamal. 3. L. piperis mati karena kekurangan makanan dan tumbuhnya jamur pada tubuh

L. piperis.

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian apresiasi bagi PTK PAUDNI berprestasi dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Pada masing-masing tingkat melombakan dua belas jenis lomba

Jika gaya yang berubah-ubah dalam mesin ini terjadi pada kecepatan yang sama dengan getaran frekuensi pribadi dari struktur atau konstruksi keseluruhan mesin maka

Pandu wajib berada di atas kapal yang diwajibkan dipandu untuk memberikan masukan tentang kondisi perairan di kolam Pelabuhan Tanjung Perak kepada Nakhoda..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan non psikologi dan ketahanan psikologi rumah tangga korban bencana longsorlahan di Desa Kemawi Kecamatan Somagede

Melihat fenomena yang ada, peneliti memilih meneliti bagaimana tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate

Dalam bahagian yang berikutnya kita bincangkan analisis ralat kaedah RK-GM per- ingkat kedua dan seterusnya dalam bahagian ujian berangka kita tinjau penggunaan beber- apa rumus

Adanya pendidikan karakter pada peserta didik diharapkan dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, mengkaji, dan menginternalisasi serta mempersonalisasi

Hasil rerata kadar kolesterol total sebelum dilakukan terapi bekam, setelah terapi bekam pertama dan setelah terapi bekam kedua dibuat dalam bentuk grafik untuk mengetahui