• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR GULING LENTING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAGI SISWA

KELAS V SD N SUKOWANGI PRINGSEWU

Oleh

IRIANSYAH

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar guling lenting dengan metode pembelajarn modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SD N Sukowangi Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan latihan guling lenting secara berpasangan, dan siklus kedua dengan penggunaan bentuk latihan guling lenting dengan bantuan dua teman.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa V SD N Sukowangi Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar guling lenting yang meliputi posisi awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar guling lenting melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 60,00 %, siklus kedua sebesar 88,00 %.

(2)

✁ ✂✄ ✂☎✆✝✞ ✝ ✂ ✆✁ ✞ ✁ ✟✝ ✠ ✄✡ ✝ ✂ ☎✁✟✝✆ ☛✝☞✝ ✟ ☎✌✡✄ ✂☎ ✡ ✁✂✞✄✂☎

☛✁✂☎✝ ✂ ✠✁✂☎ ☎✌✂✝✆ ✝ ✂ ✝✡ ✝✞ ✍✝ ✂✞✌ ✍✝ ☎✄☞ ✄☞✎✝

✆✁ ✡ ✝☞ ✏ ☞☛ ✂ ☞ ✌✆✑ ✎✝ ✂☎✄ ✟✄ ✂☎☞✁✎✌

✑leh

✄ ✟✄✝ ✂☞Y✝ ✒

✓✔✕✖✗ ✘✖

✓✙✚✛✜✛✖✓✛ ✢✛ ✣✓✛ ✤✥✓✦✛✕✛ ✤ Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(4)

❊❋ ●❍■❏❑ ❏❏❍

▲▼◆ ❖▼P▼▼y y▼◗ ❘❙❚▼◗ ❯▼rt ▼◗ ❘▼◗t ❯❱❙▼▼◆w ❱◗ ❱❲

❳▼ ❨▼ ❲❩r❱▼◗P▼◆y

❳❬❭ ❲❪❫ ❪❴ ❪❪ ❵❫ ❛❫

❜❚◗ ❘▼◗❱◗ ❱❨❚◗▼y▼❝▼◗t ❙▼◆ ❖▼P❝ ❞ ❱❡P ❱❯❚◗ ❘▼◗❢❣ ❯❣ ❤ Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu ▼❯▼❤▼◆❙❚◗▼r✐❙❚◗▼r ◆▼P ❱❤❝▼ry▼❡❚◗ ❣ ❤❱s ❙❚r❯▼P▼r❝▼◗

❡❚◗❚ ❤❱t❱▼◗▼◗ ❘y ❯ ❱❤▼❝P▼◗▼❝▼◗❡▼❯▼ ❥❝❦❧❙❚r♠❫❪♠♥♦❝❞ ❱❡P ❱❱◗ ❱ ❙❣ ❝▼◗◆▼P ❱❤❡ ❤▼❘❱▼♣t ▼▼❣❡❣ ◗t ◆▼P ❱❤❝▼▼ry or▼◗❘❤▼❱◗♥

❜❚❨❱❝ ❱▼◗ ❡❚◗r▼yt▼▼◗ ❱◗ ❱ ❡❚◗ ❣ ❤❱s ❙❣▼t ❯❚◗ ❘▼◗P ❚ ❙❚ ◗▼ r✐❙❚◗▼◗r▼y ♣▼❡▼❙ ❱❤▼ ❯ ❱❝❚❨❣ ❯ ❱▼◗◆ ▼r❱ t❚❢▼❯ ❱r ❝❚P▼❤▼◆ ▼◗♣ ❡❚◗ ❣ ❤❱s ❙❚P ❚ ❯❱▼r ❨❚◗ ❚r❱❨▼ s▼◗❝ P ❱▼❝▼❯❚❨❱❝ P ❚ ❙▼❘▼❱❨▼◗▼ y▼◗ ❘ ❙❚r❤▼❝u❯ ❱q◗ ❱r❚P ❱r▼ts s▼ ❨❡❣◗ ❘♥

❬r❱◗❘P ❚wu ♣ ❳❧r❚❨❙❚r♠❫ ❪♠

(5)

t✉✈✇✉①✉✈✉

⑥kripsi dan juengdul ❷Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu❷adalah dalam rangka

(6)

→khir kata➣↔lis menuenyadari bahwa sk↕ ➣aaripsi ini masih jau➙kan tetaph diari kpuesemrn sed

ik

it han semarapoga skripsi yang seda inerhani dguna dapat beran bermanfaat bagi kita sem

u a

➛ →↕➛mii

Wasalam➛ualaikum Wr➜ ➝➛

↔ringsewu ➣ ➞ovember ➟➠ ➡ ➟ ↔enulis

(7)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan

sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan

kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan

sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu para pendidiknya melalui

latihan, kursus, dan seminar loka karya baik di tingkat daerah maupun

nasional.

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan

dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional

pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang

dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan

pendidikan.

Melalui lembaga pendidikan dalam proses mempengaruhi peserta didik akan

menimbulkan perubahan secara bertahap dan menyeluruh ke arah

peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar berpungsi dalam kehidupan

(8)

2

upaya melalui berbagai jalur pendidikan baik formal maupun non formal,

salah satunya melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan, tujuannya pun bersifat

mendidik untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, aspek pola hidup

sehat dan pengenalan lingkungan bersih.

Dalam pelaksanaanya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau

pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan

berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah

proses ajar melalui aktifitas jasmani yang erat kaitannya dengan gerak

manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan

yang sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan

(fisik dan psikis).

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di

sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi pendidikan

melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat.Tujuan yang

ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah membantu peserta didik untuk

kesegaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap

positif serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktivitas jasmani Dari

berbagai bentuk dan macam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah salah

(9)

3

Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai

dengan denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di

atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan

istilah latihan bebas,sebab pada waktu melakukan gerakan atau

latihannya.Salah satu materi dari senam lantai adalah guling lenting Sikap

permulaan kaki rapat, kedua tangan bertumpu pada matras selebar bahu,

kedua tungkai lurus sehingga kaki dekat dengan kepala, siku dibengkokkan.

Gerakan, gulingkan badan ke depan, di barengi dengan lecutan tungkai ke

atas arah depan, bersama dengan itu kedua tangan menolak sehingga badan

melayang membuat gerakan seperti busur. Gerakan akhir, mendarat dengan

kedua kaki rapat, panggul dorong ke depan badan melenting, gerakan kepala

dan lengan mengikuti gerakan badan.

Dari hasil pengamatan pada siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu,

bahwa gerak dasar guling lenting dalam kategori rendah, Hal ini dilihat pada

saat siswa melakukan gerak dasar guling lenting siswa kesulitan melakukan

gerakan guling lenting secara benar, ini disebabkan karena kurangnya

penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa

sekolah dasar melakukan pembelajaran gerak dasar guling lenting. Sehigga

hasil belajar siswa masih rendah.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting

(10)

4

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penggunaan alat bantu dalam proses pembelajaran guling

lenting.

2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan keterampilan gerak dasar

guling lenting.

3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar guling

lenting.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting Dengan Alat Bantu

Pada Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu .

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah keterampilan gerak dasar guling lenting dapat ditingkatkan dengan

(11)

5

E. Tujuan

Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Meningkatkan pengunaan alat bantu dalam proses pembelajaran gerak

dasar guling lenting pada Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu.

b. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar guling lenting pada siswa

Kelas V SD N Suko Wangi Pringsewu.

c. Untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak

dasar guling lenting pada siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu.

F. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Penulis

sebagai salah satu sarat memperoleh gelar SI.

b. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar

guling lentingdan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak

dasar guling lenting.

c. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya

(12)

6

G. Ruang Lingkup Penelitian.

Obyek penelitian : Memberikanpeningkatan keterampilan gerak

guling linting dalam pembelajaran senam lantai.

Subyek peneliti : Siswa Kelas V SD N Sukowangi Pringsewu.

(13)

1

➤ ➤ ➤➥➦ ➧ ➨ODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti

tindak kelas(l➫ ➭➯ ➲ ➲➳➫ ➵tion rs➸➫ ➯➵h)CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata

yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di

terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu

suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan menujuk

pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan tertentu

dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan (3)

Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang

kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam

bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas

(14)

2

Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan

beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,

pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral

adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:

(15)

3

Keterangan gambar di atas:

 Perencanaan (Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

oleh suatu tindakan.

 Refleksi

adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

 Perbaikan rencana

Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila

tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.

B. Rencana Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai tiga siklus (dua

kali pertemuan setiap siklusnya) kemudian di antara setiap siklusnya

penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan

tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan

(16)

4

C. Subjek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Sukowangi

Pringsewu yang berjumlah 25 orang.

D. Tempat dan Waktu

1. Tempat penelitian

Di SD N Sukowangi Pringsewu.

2. Pelaksanaan penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian enam minggu dan

Terdapat tiga siklus (dua kali pertemuan setiap siklusnya).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK

(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham

dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK

dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi

untuk memecahkan masalah yang dihadapi

Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar

guling lenting, bentuk indikatornya adalah: (1) tahap persiapan(2) tahap

(17)

5

Table 1.Format Lembar Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya

data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian No Aspek

Guling Lenting Indikator

Skor

1 2 3

1 Tahap Persiapan Sikap permulaan kaki rapat

 kedua tangan bertumpu pada matras selebar bahu

 kedua tungkai lurus sehingga kaki dekat dengan kepala

 siku dibengkokkan

2 Tahap Gerakan gulingkan badan ke depan

 di barengi dengan lecutan tungkai ke atas arah depan

 bersama dengan itu kedua tangan menolak

 badan melayang membuat gerakan seperti busur

3 Gerakan Akhir mendarat dengan kedua kaki rapat  panggul dorong ke depan badan

melenting

 gerakan kepala dan

 lengan mengikuti gerakan badan.

(18)

6

dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatifuntuk

melihat

kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus sebagai

berikut:

F: Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar

N: Jumlah siswa yang mengikuti tes

G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Guling Lenting

1. Siklus Pertama

a. Rencana

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,

penutup.

2. Menyiapkan alat-alat berupa matras yang di tumpukserta instrumen

yang dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.

3. Menyiapkan siswa untuk pembelajaran

(19)

7

1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang guling lenting setelah itu

siswa diberi cuntoh gerakan guling lenting yang benar siswa disuruh

mencoba terlebih dahulu.

2. Siswa melakukan gerak dasar guling lenting dengan mengunakan

matras yang di tumpuk, hal ini agar tangan yang bertumpu pada

matras tidak terlalu rendah.

3. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu

pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi

d. Refleksi

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua

2. Siklus kedua

a. Rencana

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes guling

lenting.

2. Menyiapkan alat dengan proses pembelajaran

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan

mengobservasi tindakan.

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan dan diperintahkan mencari pasangan untuk

(20)

8

2) Siswa melakukan gerak dasar guling lenting secara berpasangan,

satu siawa melakukan guling lenting dan siswa satunya

membungkukkan badanya dengan lutut dan tangan sebagai alas.

3) Siswa melskukan guling lenting dengan menaruh tangannya

dengan melewati badan teman yang membungkuk. Hal ini

dilakukan agar siswa dapat belajar melecutkan badannya.

4) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.

5) Siswa melakukan dengan benar.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan

waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase

keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.

d. Refleksi

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga

2. Siklus ketiga

a. Rencana

1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes guling

lenting.

2. Menyiapkan alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan

mengobservasi tindakan.

(21)

9

1) Siswa dibariskan dan kemudian di kelompokan dengan jumlah tiga

orang

2) Salah satu siswa melakukan gerak dasar guling lenting, kedua teman

yang tidak melakukan guling lenting, saling berpegangan tangan hal

ini digunakan untuk membantu tolakan dan lecutan teman yang

melakukan gerak dasar guling lenting, terus bergantian dan berulang

ulang.

3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.

4) Siswa melakukan dengan benar.

c. Observasi

1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu

pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase

keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.

d. Refleksi

1. Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes renang gaya dada dan

(22)

➺➺

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

➻➼➽ ➾➚➚➽ ➪➚➶s ➹➚s➘➴➷➼➶➼ ➴➘t➘➚➶ ➬➮➚ ➪➚ s➘➮ ➷➱ ➴➚➶➾➚➽ ➘➷➼➶➼ ➴➘t➘➚➶ ➘➶ ➘➚ ➾➚ ➴➚➹ ✃

❐❒ ❮➼➶❰➚➶ ➮Ï➾ ➘Ð➘➪➚➘s➚➴➚t ➷➼ ➮Ñ➼ ➴➚Ò➚➽ ➚➶➮➼ ➴➚ ➴➱➘ ➴➚t➘➹➚➶ ❰➱ ➴➘➶❰➴➼➶Ó➘➶❰ s➼Ô➚➽➚ Ñ➼➽ ➷➚s➚➶❰➚➶ u➶tu➪➷➽Ïs➼s ➷➼➮Ñ➼➴➚Ò➚ ➽➚ ➶ ➾➚➷➚t ➮➼➮ ➷➼ ➽Ñ➚➘➪ ➘ ➾➚ ➶

➮➼➶➘➶❰➪➚t➪➚ ➶ ❰➼➽ ➚➪➾➚➚ ➽s ❰➱➴➘➶❰➴➼➶Ó➘➶❰➷➚➾➚ S➘sw➚ Õ➼ ➴➚s Ö S❮× S➱ ➪ÏØ➚➶❰➘Ù➽ ➘➶❰➼swu ❒

Ú❒ ❮➼➶❰➚➶ ➮Ï➾ ➘Ð➘➪➚➘s➚➴➚t ➷➼ ➮Ñ➼ ➴➚Ò➚➽ ➚➶➮➼ ➴➚ ➴➱➘ ➴➚t➘➹➚➶ ❰➱ ➴➘➶❰➴➼➶Ó➘➶❰➮➼ ➴➚ ➴➱➘ Ñ➚➶Ó➱➚➶➾➱➚ t➼ ➮➚➶ u➶tu➪ ➷ ➽Ïs➼s ➷ ➼ ➮Ñ➼➴➚Ò➚ ➽ ➚➶ ➾➚➷➚t ➮➼➮ ➷➼ ➽Ñ➚➘➪ ➘ ➾ ➚➶

(23)

Û Ü

B. Saran

ÝÞßà ásáßâ áãâÞäåæ çè áãs àä ááts å áâ áà áæát à ä áéçâ áãê áßáãê Þë áì áäëÞßäâ çíî

ïð ñÞæáà áæ áß áìußuæÞãàäà äâáãéáåáãäòs åóà äôäâáäsæ Þå ë Þè áéáß áãä ãäà áæát àä éáàäâáãê Þëáìáäáõç áãâ Þà Þæ áãàáè áåæ ßóêÞs æ Þå ë Þè áéáß áãìÞßáâà ásá ß ìçèä ã ìè Þãíä ãìð

öð Uãí çâ êä÷ ás ñÞèás øSùú Sçâó÷ áãìäû ßä ã ìsÞwu áìáß sÞè áèuëÞßçæáyá å Þãä ã ìâátâ áãìÞß áâà ásáß ìçèä ãìè Þãíä ã ìð

Gambar

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993)
Table 1.Format Lembar Penilaian KeterampilanGerak Dasar Guling Lenting

Referensi

Dokumen terkait

Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar.. Apabila larangan tersebut tetap

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel IV.2 di atas, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 5,13 dan nilai maksimum.. sebesar 7,80 dengan nilai

Suatu zat yang bersifat asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan warna kertas lakmus merah tetap merah; sedangkan jika diukur dengan indikator universal

Berdasarkan data yang diperoleh dari Survei Pendahuluan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, jumlah penderita demam tifoid anak yang di rawat inap pada tahun 2014

The result of this research show that there are the influence of quality of financial accountability and implementation of ethical conduct simultaneously on the effectiveness

Kemudian, tidak beberapa lama orang-orang Madinah non Muslim berbondong-bondong masuk agama Islam. Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi meletakkan

Untuk mengetahui Karakteristik Penderita Demam tifoid rawat inap Anak. di RSUD Abdul Wahab

Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasulullah Saw., Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (pengganti Rasul Allah) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut