• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Plaza Kalabubu & Dermaga Baluse

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Plaza Kalabubu & Dermaga Baluse"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Juwana, Jimmy S. (2005) Sistem Bangunan Tinggi, Jakarta : Erlangga.

Antoniades, Anthony C. (1990) Poethic of Architecture : Theory of Design, New York : Van Nostrand Reinhold Company.

Fleming, John, Hugh Honour and Nikolaus Pevsner (1999). The Penguin Dictionary of Architecture and Landscape Architecture. Inggris: Penguin Group Ernest E. Burden. (1996). Building Facade: Facades, Figures and Ornamental

Muliatmi, Wahyu. (2012). Arsitektur Post – Modern, (Online),

(http://wahyumuliatmi.blogspot.com/2012/03/arsitektur-post-modern.html, diakses 29 Juni 2015)

(9)

BAB III

(10)

UNIVERSITAS SUMATER UTARA

BAB III

MENGINTIP DUNIA LUAS

Berdasarkan dari hasil survey yang kami lakukan saat berada di Pulau Nias, akhirnya kami mulai bisa membayangkan apa yang akan dirancang nantinya. Hasil survey lebih memantapkan lagi apa yang akan diberikan, diracik dan diciptakan untuk menjadikan tugas akhir ini menjadi yang terbaik dari yang terbaik, walaupun ini hanya proyek untuk tugas akhir secara pribadi saya menjadikan ini seakan proyek yang suatu saat bakal terwujud nantinya. Dengan lokasi yang berdekatan dengan pantai dan berada di daerah yang memiliki kanal – kanal di beberapa ruas kawasan apalagi pada lokasi yang saya dapatkan untuk membuat plaza, saya harus memikirkan sesuatu yang menarik untuk dihadirkan pada rancangan ini.

Kami memutuskan untuk mencari referensi desain serupa yang benar – benar tepat sasaran agar nantinya tidak menjadi sesuatu yang tidak berhubungan dengan referensi – referensi yang tidak tepat. Saat saya melihat langsung lokasi dan terlebih lagi saat diberi tugas untuk merancang plaza, pikiran saya langsung mengacuh pada konsep plaza gaya Eropa karena saya pernah melihat suatu rancangan plaza terbuka pada sebuah film yang pastinya semua orang tahu yaitu

“Star Wars”, di dalam film tersebut ada suatu adegan yang menampilkan latar

(11)

Dari berbagai hasil telusuran saya di internet dan buku yang telah saya baca akhirnya terpilih 2 referensi plaza yang menurut saya sangat cocok untuk proyek perancangan saya ini, diantaranya akan kita bahas satu per satu dibawah ini:

3.1 Plaza De Espana Seville

Menurut situs yang ditelusuriplaza terbuka ini berada di Spanyol tepatnya di kota Sevila yang dibangun pada tahun 1928. Arsitek hebat yang berhasil merancang salah satu pusat wisata favorit di kota ini adalah Anibal Gonzalez, beliau merupakan salah satu arsitek yang berjaya pada masanya dan membawa kebanggaan di saat itu dengan berhasil menhadirkan sesuatu yang sangat indah dan bisa kita nikmati sampai sekarang ini. Plaza ini sering dijadikan acuan dalam merancang plaza di kota – kota Spanyol bahkan dunia karena desainnya yang

(12)

UNIVERSITAS SUMATER UTARA

elegan namun memberikan kesan yang hangat saat para pengunjung berada disekitarnya.

Bangunan yang berlokasi di Parque de Maria Luisia ini di rancang membentuk setengah lingkaran nan gagah dengan gaya simetris. Secara artistik, bangunan yang dilengkapi dengan empat jembatan ini mengambil contoh gaya Rennaisance (yang dikembangkan secara luas oleh Fillipo Brunelleschi 1377-1446 yang menekankan simetris dan proporsional).

Sevila sendiri dikenal juga sebagai penghasil keramik maka ornamen yang berada disana kebanyakan terbuat dari keramik bergaya mosaic dan bata-bata yang rapi. Menarik juga diamati disepanjang bangunan bagian bawah adalah Alcove of the Provincies (Alcove berasal dari bahasa Arab Al Qubbah) yang

menampilkan “fragmen” dari provinsi-provinsi di Andalusia saat jatuhnya kaum Umayyad Moors.

(13)

Berdasarkan situs terkait plaza ini dibangun dalam balutan arsitektur bergaya renaissance dan neo-moorish (neo mudejar). Ukurannya lima kali lapangan sepak bola. Gedung-gedung di sana terbuat dari bata merah yang dihiasi azulejos. Azulejos adalah seni lukis di atas keramik khas Andalusia.

Dekorasi azulejos dapat terlihat di seluruh bagian Plaza de España seperti pada lampu jalan dan jembatan. Plaza ini memiliki kanal – kanal yang berada di sekitarnya sama halnya dengan lokasi perancangan saya untuk tugas akhir. Kanal berukuran 500 meter menjadi pemandangan indah di depan gedung-gedung raksasa Plaza de España Kanal yang membuat Alun-alun Spanyol Sevilla dijuluki Venesia dari Sevilla ini memiliki empat jembatan. Keempat jembatan tersebut merepresentasikan empat kerajaan kuno Spanyol yaitu Castille, Aragon, Navarre, dan Leon. Di sepanjang dinding kanal terdapat kurang lebih 48 gua kecil dengan bangku taman yang dibuat dari azulejos. Lukisan pada bangku berupa peta setiap provinsi di Spanyol. Kecantikan plaza semakin memikat karena di tengah-tengahnya dikelilingi kanal dan berdiri sebuah air mancur.

(14)

UNIVERSITAS SUMATER UTARA

Dua menara tinggi di setiap akhir yang terhubung ke struktur pusat dengan galeri bertiang panjang. Bangunan ini memiliki fasad melengkung mengikuti kontur plaza setengah lingkaran dengan air mancur pusat yang besar. Dengan mewakilkan banyak arsitektur regional, konstruksi megah ini disorot dengan ubin keramik polikromatik. Plaza setengah lingkaran memiliki diameter 200 meter dan diapit oleh dua menara spektakuler dan danau yang berbatasan dengan tempat pusat melihat keseluruh pemandangan. Bangunan - bangunan bata besar diapit di setiap akhir oleh menara tinggi yang memiliki lima puluh delapan contoh bangku di relung dan dihiasi dengan ubin yang menggambarkan episode bersejarah bagi setiap provinsi Spanyol.

(15)

3.2 Plaza San Marco

Menurut situs terkait Piazza San Marco adalah salah satu ruang perkotaan besar yang tersisa di Eropa di mana suara manusia menang atas suara lalu lintas kendaraan bermotor Piazza San Marco letaknya tidak jauh dari atas permukaan laut dan selama terjadinya Acqua Alta, "air tinggi" dari gelombang badai dari Laut Adriatik atau karena hujan deras, alun-alun ini sangat cepat untuk tergenang banjir. Air mengalir ke saluran air di Piazza berjalan langsung ke Grand Canal. Alun – alun yang didominasi di ujung timur berhadapan dengan gereja besar St Mark. Hal ini dijelaskan dengan sebelah barat dari gereja dan berlanjut sampai ke penjuru kanan. Gereja Basilika St Markus merupakan bangunan yang sangat menonjol di plaza ini.

(16)

UNIVERSITAS SUMATER UTARA

Gereja ini dijelaskan dalam artikel Basilika St Markus(1891) yaitu adanya aspek yang begitu banyak bagian dari piazza bahwa mereka harus dihadirkan disini termasuk seluruh fasad barat dengan lengkungan besar dan dekorasi marmer yang romantik dihiasi ukiran putaran pintu pusat dan di atas semuanya.

Menurut situs terkait, Empat kuda yang memimpin seluruh piazza dan simbol kuat seperti kebanggaan dan kekuasaan Venesia di tahun 1379 mengatakan bahwa tidak akan ada perdamaian antara dua kota hingga kuda-kuda ini telah dikekang. The Piazzetta dei Leoncini adalah sebuah ruang terbuka di sisi utara gereja dinamai dua singa marmer (disajikan oleh Doge Alvise Mocenigo pada tahun 1722), tapi sekarang resmi disebut Piazzetta Giovanni XXIII. Bangunan neo-klasik di sisi timur berbatasan Basilika adalah Palazzo Patriarcale, kursi Patriark Venesia.

Di luar terdapat menara jam besar yang selesai dibangun pada 1499 di atas gapura tinggi di mana jalan yang dikenal sebagai Merceria yang mengarah

(17)

melalui jalan-jalan belanja ke Rialto, pusat komersial dan keuangan. Di sebelah kanan menara jam adalah gereja tertutup San Basso yang dirancang oleh Baldassare Longhena pada tahun1675, tidak jarang tempat ini terbuka untuk pameran. Di sebelah kiri adalah arcade panjang di sepanjang sisi utara Piazza, bangunan di sisi ini dikenal sebagai Procuratie Vecchie yang sebelumnya merupakan rumah dan kantor dari prokurator St Mark, petugas tinggi negara republik Venesia. Mereka dibangun pada awal abad ke-16. Arcade yang berjajar dengan toko – toko dan restoran di permukaan tanah dengan kantor yang berada di atasnya. Terdapat sebuah restoran termasuk Caffe Quadri terkenal yang dilindungi oleh Austria ketika Venesia diperintah oleh Austria pada abad ke-19.

Pada sisi barat dapat terlihat fasad Campanile, belok kiri lagi terdapat arcade terus di sisi selatan dari Piazza. Bangunan-bangunan di sisi ini dikenal sebagai (procuracies baru), yang dirancang oleh Jacopo Sansovino di abad ke-16

(18)

UNIVERSITAS SUMATER UTARA

pertengahan namun sebagian dibangun (1582-6) setelah kematiannya oleh Vincenzo Scamozzi melakukan perubahan yang diperlukan oleh prokurator dan akhirnya diselesaikan oleh Baldassare Longhena sekitar 1640. Lantai dasar toko dan juga Caffè Florian, sebuah kafe terkenal dibuka pada tahun 1720 oleh Floriano Francesconi yang dilindungi oleh Venesia ketika Austria berada di Quadri ini. Lantai atas dimaksudkan oleh Napoleon untuk menjadi sebuah istana untuk anak tirinya Eugène Beauharnais, raja muda di Venesia dan sekarang rumah Museo Correr. Di ujung Procuratie memenuhi ujung utara Sansovino ini Libreria (pertengahan abad ke-16 berada di depan menghadap Piazzetta).

Gambar 3.8 Procuratie Nuove (Sumber: http://www.webphoto.ro)

(19)

Berdekatan dengan Campanile dan menghadap ke arah gereja adalah bangunan kecil yang elegan dikenal sebagai Loggetta dibangun oleh Sansovino di 1537-1546 dan digunakan sebagai lobi oleh bangsawan yang menunggu untuk masuk ke pertemuan Dewan besar di istana Doges dan oleh penjaga ketika Dewan Besar duduk.

Gambar 3.9 Sketsa Awal Suasana Plaza San Marco (Sumber: http://www.metropolismag.com)

(20)

BAB IV

(21)

BAB IV merancang plaza dan juga tak lupa programming dari plaza itu sendiri.

Plaza adalah sebuah kata dari bahasa Spanyol yang berhubungan dengan "lapangan" yang menggambarkan tempat terbuka untuk umum (ruang publik) di perkotaan, seperti lapangan atau alun-alun. Di seluruh Amerika Latin, plaza mayor dari masing-masing pusat pemerintahan mempunyai tiga lembaga yang saling terkait erat: katedral, cabildo atau pusat administrasi yang dapat ditempatkan di sebuah sayap dari istana gubernur dan audiencia atau gedung pengadilan.

Plazanya bisa cukup luas sehingga dapat digunakan sebagai lapangan untuk parade militer. Pada saat-saat krisis atau fiesta, plaza dijadikan tempat untuk masyarakat berkumpul. Seperti halnya piazza di Italia, plaza tetap merupakan pusat kehidupan komunitas yang hanya tertandingi oleh pasar. Kebanyakan kota kolonial di Amerika Latin dirancang di sekitar sebuah lapangan yang disebut plaza de armas.

(22)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Plaza biasanya digunakan oleh penduduk yang mobilitasnya tinggi karena letaknya berada di kawasan metropolitan. Plaza pada umumnya berupa ruang terbuka yang berfungsi sebagai areal terbuka untuk penghijauan kawasan dan sebagai alternatif penghubung antar bangunan. Karena letaknya yang strategis biasanya plaza akan ramai dilewati oleh banyak orang. Kegiatan yang dilakukan pun beragam seperti, duduk-duduk sambil membaca koran, mengobrol, membeli makanan-minuman (biasanya ada plaza yang di dalamnya terdapat orang-orang yang berjualan), atau hanya digunakan oleh orang-orang yang lalu-lalang melewatinya.

Pada sifat ruang terbuka, plaza memiliki kedua sifatnya yaitu soft space dan hard space, pertama saya akan menjelaskan arti dari soft space yaitu ruang terbuka yang didominasi oleh lingkungan alami, baik di dalam ataupun di luar kota.

Di dalam kota dapat berupa taman, kebun dan jalur hijau. (Trancik, Roger, Finding Lost Space, 1986). Sifat yang kedua adalah hard space yaitu ruang terbuka yang secara prinsip dibatasi oleh dinding arsitektural, kebanyakan berfungsi sebagai tempatberkumpul khalayak dan aktifitas sosial.

(23)

Table 4.1 Skema Peraturan Undang – Undang Ruang Terbuka Non-Hijau (Sumber :Pedoman Penyediaan & Pemanfaatan RTNH, 2009)

(24)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

maksimalkan pada perancangan ini dan karena itu dibutuhkan segala data ataupun peraturan pendukung perancangan plaza.

Table 4.2 Standar Luas Penyediaan Ruang Terbuka (RT) Pada Bangunan Komersial

(Sumber: Pedoman Penyediaan & Pemanfaatan RTNH, 2009)

KETERANGAN:

*) Luas RT (Ruang Terbuka): Ruang yang terbentuk dari selisih antara Luas Lahan dengan Luas Bangunan

**) Luas RTH (Ruang Terbuka Hijau): Koefesien Dasar Hijau (KDH) x Luas RT ***) Luas RTNH (Ruang Terbuka Non Hijau): {100% - Koefesien Dasar Hijau (KDH)} x Luas RT

(25)

para tamu penting yang datang ke Pulau Nias yang ingin berwisata ke tempat tersebut. Untuk itu kita perlu tahu apa itu hotel butik dan menguasainya.

Hotel butik adalah istilah yang dipopulerkan di Amerika Utara dan Inggris untuk menggambarkan hotel yang seringkali mengandung fasilitas mewah dari berbagai ukuran dalam pengaturan unik atau intim dengan akomodasi layanan penuh. Hotel butik mulai muncul pada 1980-an di kota-kota besar seperti London, New York, dan San Francisco. Biasanya butik hotel yang dilengkapi dengan cara, bertema gaya dan aspiratif. Hotel butik sering bersifat individu dan fokus pada menawarkan jasa mereka dalam pengaturan yang nyaman, intim, dan menyambut, sehingga mereka sangat tidak mungkin ditemukan di antara homogenitas hotel besar.

(26)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

tumpang tindih antara konsep hotel butik kecil dan tempat tidur dan sarapan. Di Amerika Serikat, New York tetap menjadi pusat penting dari fenomena hotel butik seperti Schrager-era awal butik hotel tetap relevan dan bergabung dengan puluhan pesaing independen dan jaringan kecil terutama berkerumun sekitar Midtown dan pusat Kota Manhattan.

(27)

BAB V

PLAZA KALABUBU

DAN

(28)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V

PLAZA KALABUBU DAN PLAZA BALUSE

Pada akhirnya saya akan menjelaskan tentang deskripsi desain dan konsep perancangan plaza ini. Saya perkenalkan dengan bangga nama rancangan plaza saya ini yaitu, “Plaza Kalabubu dan Plaza Baluse”, alasan saya memberikan nama seperti itu adalah menghargai dan mengangkat kearifan lokal Pulau Nias dari alat perangnya yaitu Kalabubu adalah sebuah alat perang yang dikalungkan untuk melindungi dari serangan musuh dan Baluse yang berarti “Perisai” dalam bahasa indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kedua alat perang dari Suku Nias tersebut sangat penting bagi warga setempat. Bentukan dari plaza ini terinspirasi dari bentuk kedua alat perang tersebut, hal itu saya dapatkan setelah beberapa kali mendapat bimbingan dari dosen dan akhirnya dengan melewati proses – proses perancangan didapatkan bentuk yang akan saya hadirkan setelah ini.

(29)

Terdapat beberapa tahap yang dilakukan oleh perancang dalam perencanaan siteplan yaitu tahap awal pembagian zoning. Pada tahap ini perancang melihat kondisi lokasi yang simetris dimana plaza berbentuk lingkaran dan pada ujungnya berbentuk metafora dari perisai Suku Nias maka dibentuk beberapa layer. Pada layer berbentuk bulatan yang dipinggiran bawah sebagai lahan bangunan komersil yang menjadi pelengkap plaza ini, pada bulatan di pinggiran atas diberikan untuk beberapa kampung wisata Nias dan pada tengah – tengah lingkaran berfungsi sebagai ruang terbuka umum dan jalur sirkulasi bagi pengunjung plaza.

(30)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bentuk lingkaran yang saya terapkan pada Plaza Kalabubu untuk menjadikan plaza ini menjadi sistem terpusat, seperti yang kita ketahui bahwa bentuk lingkaran mengandung makna terpusat didalamnya sehingga Plaza Kalabubu ini menjadi plaza pusat dari segala kawasan yang berada di sekitarnya. Bentuk lingkaran juga sangat fleksibel untuk desain, memudahkan dalam pembagian zona seperti ruang terbuka hijau, zona sirkulasi dan area bangunan. Hal ini sejalan dengan bentuk dari Kalabubu yang pada dasarnya adalah lingkaran, dengan kata lain penamaan yang diberikan sangat cocok untuk plaza ini. Lingkaran yang memberikan kesan terpusat akan mendorong kawasan ini menjadi pusat perhatian, jika diliat dari tampak atas kawasan maka Plaza Kalabubu ini sangat mengambil perhatian mata kita karena bentuknya.

Bentuk lingkaran adalah geometris terstruktur dan umumnya merupakan bentuk yang simetris. Bentuk geometris ini biasanya mudah untuk dikenali. Bentuk geometris ini juga biasanya teratur dan efisien sehingga menjadikan proses mendesain pada plaza ini menjadi efisien dan teratur.

Bentuk lingkaran pada desain Plaza Kalabubu memberikan koneksi mulai dari bagian paling luar ke bagian paling dalam sehingga semua zona terkoneksi satu sama lain, contohnya bagian luar adalah jalan raya yang berfungsi mengantarkan kita ke dalam plaza. Lingkaran juga memberikan keleluasaan dalam pergerakan pada plaza yang pada dasarnya adalah ruang terbuka, oleh karena itu tidak sedikit plaza ataupun town square di dunia yang mengadopsi bentuk lingkaran pada desainnya.

(31)

dengan menggunakan sistem layer atau lapisan: pertama atau yang paling luar adalah jalan raya sebagai pencapain ke plaza ini, kedua adalah bagian bangunan pendukung plaza dan yang selanjutnya adalah ruang terbuka sebagai area sirkulasi plaza yang luas, dan yang terakhir mulai kita dapati bangunan – bangunan kecil dengan ditengah – tengahnya adalah plaza utama dari plaza ini, inti plaza ini memiliki plaza di dalam plazanya.

Gambar 5.3 Pembagian Layer Plaza Kalabubu (Sumber : …., tahun)

(32)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(33)

Bisa kita lihat (Gambar 5.4) bagaimana pengaturan yang tercipta sangat efektif, efisien, dan tertata dengan simetris pada segala elemen – elemen yang ada di Plaza Kalabubu. Aliran kanal – kanal yang dibuat di tengah – tengah plaza memberikan kesan Venesia yang baru di Pulau Nias yang indah ini. Konsep penerapan kanal – kanal yang melintasi bagian plaza adalah sebagai transportasi alternatif dan sebagai daya tarik wisatawan untuk mengunjungi plaza ini. Wisatawan bisa menyewa perahu kecil untuk bisa mendayung perahunya melintasi plaza dengan melalui kanal – kanal tersebut. Hal ini mempertangguh kekuatan pariwisata Pulau Nias yang akan membantu pemasukan daerah itu

sendiri. Ibaratnya “Jantung”, Plaza Kalabubu ini sangat menyerupainya dengan

aliran – aliran pada kanal layaknya pembuluh darah yang berada di jantung bertugas memompa darah dan suplai tenaga ke seluruh organ maka begitu juga dengan plaza ini yang memberikan kekuatan ke seluruh kawasan lain yang berada di sekitarnya.

(34)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Berikut adalah beberapa sudut pandang suasana di dalam Plaza Kalabubu :

Gambar 5.5 Suasana View ke Plaza Utama (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 5.6 Bangunan – Bangunan di Dalam Plaza (Sumber : Peneliti, 2015)

(35)

Bangunan – bangunan komersil yang berada di dalam plaza juga tidak kalah penting dalam perancanaan desain saya ini. Dengan mengambil gaya Arsitektur Postmodern yang sangat kental di dalam penerapannya maka diharapkan bangunan – bangunan ini dapat menyatu dengan plaza. Bangunan komersil ini tergolong bangunan – bangunan yang kecil hanya Hotel saja yang terbilang besar karena memiliki 4 lantai. Dengan fungsi yang berbeda – beda namun berada di dalam kawasan yang sama, maka saya memutuskan untuk mendesain bangunan – bangunan komersil ini dengan unsur – unsur yang hampir sama, hasil desain itu pun saya dapatkan setelah mengalami asistensi dengan dosen pembimbing yang bersangkutan. Pertama akan kita lihat bangunan besar yaitu Hotel.

Gambar 5.8 Tampak Bangunan Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)

(36)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Bentukan massa dari hotel mengikuti site yang ada di plaza dengan menghadap ke arah laut lepas dan sisi lainnya menghadap ke plaza utama. Dengan

“menjual” pemandangan yang ada di sekitar plaza, ini merupakan sesuatu yang sangat menguntungkan dan dapat menjadi daya tarik untuk bisa menginap di hotel ini.

Gambar 5.9 Lokasi dan Orientasi Massa Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)

(37)

Bangunan pendukung lainnya dalam garis besar memiliki ketertaitan yang sama dengan perbedaan yang dihadirkan tidak terlalu mencolok, selain hotel di dalam plaza ini ada supermarket, kafe, restoran, bar dan game center. Semua bangunan menganut gaya Arsitektur Postmodern yang dipadukan dengan arsitektur lokal yaitu Nias. Desain – desainnya dapat dilihat di bawah ini karena dengan jelas terlihat bagaimana fasad – fasadnya sangat didominasi oleh gaya klasik.

(38)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(39)

Plaza yang selanjutnya saya desain adalah Plaza Baluse yang berada di tengah – tengah laut lepas dengan menggunakan sistem yang sama seperti proyek

yang ada di Dubai yaitu “Palm Island” yang terkenal. Plaza Baluse ini mengambil

bentukan dari perisai Nias yang hampir mirip dengan bentuk kapal. Bentuk dari perisai melambangkan kekuatan dari plaza ini dan menjadikan plaza ini kekuatan dari segala kawasan.

Plaza Baluse di desain berbeda dengan Plaza Kalabubu karena pada plaza ini tidak ada bangunan didalamnya. Plaza ini hanya diisi oleh gazebo dan taman – taman kecil. Plaza Baluse ini ruang terbuka yang sangat besar dan merupakan tempat yang sangat bagus untuk berwisata menikmati keindahan pantai Pulau Nias. Air mancur yang ada di tengah – tengah plaza menjadikan landmark yang khas pada plaza ini.

Gambar 5.13 Tampak Atas Plaza Baluse (Sumber : Peneliti, 2015)

Dengan membawa suasana yang sangat memanjakan mata dan telinga mendengarkan desiran ombak adalah sebuah nilai yang sangat berharga untuk dihargai. Konsep taman terbuka bergaya Eropa menjadi hal yang baru dalam perancangan ini.

(40)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

kecil yang berada di atas plaza sebagai sumber oksigen dan mengimbangi antara perkerasan yang ada di plaza ini. Suasana yang akan didapatkan saat berada di plaza ini akan bertambah indah saat pengunjung menuruni tangga yang mengarah ke laut lepas dengan dihiasi patung – patung Suku Nias yang mengambil referensi seperti yang ada di Merlion Park, Singapura.

Gambar 5.14 Suasana di Plaza Baluse (Sumber : Peneliti, 2015)

(41)

BAB VI

(42)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB VI

PLAZA YANG MENGUBAH NIAS

Melewati semua proses asistensi dan preview yang mempresentasikan hasil rancangan saya, diadakan pengujian konsep rancangan. Munculnya saran kepada rancangan saya mengenai taman – taman kecil yang sebaiknya diberikan lebih banyak lagi untuk mengimbangi perkerasan pada permukaan plaza. Saran lainnya yaitu dengan menempatkan beberapa taman yang disisipkan diantara bangunan – bangunan komersil yang ada di plaza merupakan saran yang akan saya terima dan gunakan karena memang pada dasarnya itu memberikan ruang hijau yang sangat baik untuk memperindah suasana plaza.

(43)

Tampak dengan adanya ruang – ruang hijau di dantara bangunan – bangunan pendukung menjadikan plaza ini menjadi lebih sempurna.

Pentingnya bagi saya dalam mengetahui mengenai pasar yang ingin dicapai serta mengenai pengunjung yang akan berkunjung ke plaza sangat perlu diketahui. Mengingat plaza ini sebagai objek wisata yang sangat vital untuk kawasan sekitar, maka tidak diragukan hal itu sangat dibutuhkan. Setiap elemen yang diletakkan pada plaza harusnya ditujukan untuk para wisatawan yang akan datang ke plaza tidak hanya sekedar hiasan ataupun sesuatu yang tidak penting. Saya harus memiliki target yang pasti untuk mencapai keberhasilan dalam merancang plaza ini.

Masalah struktur dan mekanikal untuk bangunan – bangunan pendukung yang ada di plaza menjadi fokus saya setelah sidang dengan dosen – dosen yang memberi kami cukup saran. Perihal yang saya rancang pada dasarnya adalah ruang terbuka, bukan berarti bangunan – bangunan ynag di dalamnya tidak diperhatikan karena tanpa adanya banguna di dalam plaza tersebut akan terasa kurang baik dan sempurna. Saya harus kembali memperhatikan masalah teknis terhadap bangunan – bangunan yang ada di dalamnya.

(44)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

6.1 Struktur dan M.E Hotel

Hotel yang merupakan satu – satunya bangunan besar yang berada di dalam Plaza Kalabubu menjadi daya tarik yang utama untuk segi bangunannya, dengan ketinggian bangunan yang tidar terlalu tinggi hotel ini tidak akan manjadi pengganggu terhadap pengunjung yang berada dalam plaza untuk menikmati pemandangan di sekitar plaza. Struktur yang digunakan pada hotel ini adalah rigid frame sebagai penopang utama bangunan ini. Dengan menggunakan baja ringan yang kuat dan tahan lama sebagai rangka utamanya membuat bangunan ini dapat bertahan lama dan menjadi desain yang “abadi” untuk fungsinya sebagai butik hotel.

Pondasi yang digunakan adalah tiang pancang yang pada umumnya digunakan untuk melengkapi rigid frame. Tiang pancang sangat tepat digunakan karena plaza berada di lokasi yang dekat dengan pantai, pada umumnya kekuatan tanah di daerah pantai sangat lemah sehingga pemilihan tiang pancang sangat tepat untuk menopang bangunan ini.

(45)

Atap yang menggunakan rangka baja memudahkan dalam penerapannya. Atap rangka baja ringan menjadi pilihan yang tepat untuk bentukan atap Nias yang berbentuk demikian.

Saya akan menampilkan potongan yang sedikit mewakilkan struktur yang menopang bangunan hotel ini.

(46)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sistem elektrikal pada hotel ini mendistribusikan listrik dari ruang panel utama yang berada di basemen hotel, dengan mengalirkannya ke panel – panel yang berada di setiap lantai menjadikan elektrikal efisien. Genset yang berada di lantai basemen sebagai tenaga cadangan saat listrik padam.

Gambar 6.4 Sistem Elektrikal Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)

Sistem pemipaan yang mendistribusikan air dari pompa yang berada di ruang pompa di dalam basemen mendapat suplai dari PDAM, kemudian dari pompa mengalirkan ke penampungan air yang berada di atas bangunan dan kemudian mengalirkan ke tiap unit kamar hotel.

(47)

Sistem keamanan bangunan hotel ini juga sangat diperlu diperhatikan dengan pengaplikasian alarm kebakaran, heat detector dan smoke detector untuk memberi peringatan pada sprinkler – sprinkler yang tersebar ke seluruh bangunan.

Gambar 6.6 Sistem Keselamatan Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)

Sistem telekomunikasi pada bangunan ini dikirim lewat PABX yang berada di dalam tanah dengan pendistribusian melalui kotak MDF telepon yang ada di ruang panel utama.Sumber utama berasal dari Telkom yang memang merupakan sumber telekomunikasi.

(48)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sistem limbah yang diterapkan mengambil sistem yang biasanya diaplikasikan terhadap bangunan seperti apartemen dan hotel. Dengan mengalirkan air kotor ringan dan padat ke masing – masing tempatnya.

Gambar 6.8 Sistem Limbah Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)

6.2 Struktur & M.E Cafe, Bar, Kafe, Musik Kafe, & Game Center

(49)
(50)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(51)
(52)

BAB VII

(53)

BAB VII

NIAS RASA EROPA

Dengan mengangkat tema besar Arsitektur Postmodern pada perancangan ini untuk membawa Pulau Nias ini menjadi sesuatu yang berbeda terutama bagi sektor pariwisatanya. Gaya Arsitektur Eropa yang sangat mendunia dan terkenal dihadirkan di Pulau Nias untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak kalah bagus dari negara – negara lain terutama dari sektor pariwisata. Rancangan yang dihadirkan pada Pulau Nias adalah ruang terbuka non-hijau yaitu Plaza. Konsep bentukan plaza yang menerapkan bentuk dari kearifan lokal Nias yaitu alat perang Suku Nias sebagai rasa hormat dan terima kasih kepada daerah itu sendiri. Kalabubu dan Perisai(Baluse) adalah alat perang suku Nias yang dijadikan bentuk untuk plaza yang dirancang. Plaza tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan dan menambah pemasukan bagi Pulau Nias sendiri, meningkatkan daya jual daerah tersebut dan taraf hidup masyarakat di dalamnya.

(54)

BAB II

(55)

BAB II

LANGKAH PERTAMA KE NIAS

Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah lebih baiknya jika sebelum memulai merancang seorang Arsitek datang langsung ke lokasi yang bakal dirancang, hal ini menjalin suatu hubungan dan ikatan antara Arsitek dan sesuatu yang akan dirancangnya. Kami sangat tertarik untuk datang ke Pulau Nias karena tidak ada satu pun dari kelompok kami yang pernah mendatangi Nias. Ini merupakan pengalaman pertama kali untuk bisa datang ke salah satu pulau yang menakjubkan di negeri tercinta ini. Kami tidak sabar untuk melihat keindahan dan kekayaan alam yang ada di Pulau Nias “Permata Yang

(56)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.1 Analisa Tapak

Gambar 2.1 Peta Lokasi Lahan Sumber: Google Earth

(57)

2.2 Analisa Sirkulasi

Untuk saat ini sirkulasi di sekitar lahan tidak dapat dilalui kendaraan umum maupun pribadi dikarenakan kondisi eksisting lahan merupakan lahan kosong dan medannya pun sangat tidak bagus. Hal tersebut secara otomatis menyebabkan tidak adanya kegiatan lalu lintas di kawasan tersebut, dan jikalau bisa dikarenakan untuk melakukan suatu tugas khusus seperti menimbun lahan sebagai permulaan pembangunan. Kondisi jalan yang masih dalam proses penimbunan dan dilalui kendaraan-kendaraan besar menyebabkan kondisi jalan yang buruk karena belum diaspal dan jika hujan turun maka jalanan akan sangat mudah tergenang air dan menyebabkan jalanan menjadi lembek.

(58)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dikarenakan merupakan lahan kosong dengan infrastruktur yang belum memadai kami memiliki keuntungan untuk melakukan apa saja yang diperlukan untuk proses survey seperti keleluasaan yang besar dalam merencanakan alur sirkulasi kawasan.

Gambar 2.3 Jalur Sirkulasi Eksisting Site Perancangan Sumber: Google Earth

2.3 Analisa Kebisingan

(59)

2.4 Analisa Iklim

Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nias Selatan dari Tahun 2010 memiliki curah hujan yang tinggi dengan intensitas 250 hari/tahun dan rata-rata curah hujan sebesar 298.60 mm. Daerah ini juga memiliki kelembaban yang tinggi dengan karakteristik lembab basah dengan intensitas sebesar 88%. Kawasan ini memiliki angin yang berhembus dari arah Barat Laut dengan kecepatan angin rata-rata sebesar 6 knot. Dengan musim badai sepanjang September hingga November di setiap tahunnya.

(60)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dapat dilihat pada gambar di atas saya mendapatkan lahan yang memanjang ke arah laut lepas. Lokasi ini sangat cocok dengan paparan sinar matahari yang cukup untuk menyinari plaza dan segala isinya saat sudah dirancang. Bagian pinggir site diuapayakan untuk semaksimal mungkin ditanami vegetasi untuk mengurangi suhu sekaligus menjadi resapan mengingat curah hujan Kabupaten Nias Selatan yang cukup tinggi. Alternatif lainnya dengan menempatkan taman – taman kecil untuk menjaga suhu dan meredam panas saat para pengunjung plaza tidak merasa sangat panas ketika musim kemarau sekalipun tiba. Pemilihan warna bangunan juga mampu menjadi salah satu jalan keluar untuk menurunkan suhu, oleh karenanya warna hijau muda dipilih karena warna tersebut termasuk mampu mereflektifkan panas yang datang ke badan bangunan yang menjadi elemen pelengkap plaza yang akan saya rancang.

2.5 Analisa View Ke Luar Tapak

(61)

Plaza yang pada dasarnya merupakan ruang terbuka sangat membutuhkan pemandangan ke arah luar yang baik agar para pengunjung tidak merasa bosan saat berada atau berjalan – jalan di sekitar plaza. Pada gambar dibawah dapat

dilihat bagaimana “mentahnya” lokasi perancangan tugas akhir kami yang belum

ada satu pun bangunan yang didirikan di sekitar lokasi.

(62)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.6 Analisa View Ke Dalam Tapak

Pemandangan ke arah site perancangan adalah salah satu faktor penting dalam menarik minat pengunjung yang akan mendatangi kawasan pariwisata ini dan untuk bagian perancangan saya yaitu plaza akan dapat memanjakan mata para pengunjung saat melihat secara langsung ke arah plaza yang saya rancang, dengan memberikan kesan Eropa yang dicampur dengan kearifan lokal nias didalam rancangannya akan menjadi daya tarik baru bagi para pengunjung. Suasana bersahabat dan hangat dihadirkan dalam plaza ini. Ciri khas gaya Arsitektur Postmodern yang dihadirkan pada bangunan – bangunan pendukung di dalam plaza ini akan membuat setiap mata termanjakan dan tertarik untuk datang atau pun sekedar mengambil foto di sekitar plaza ini, inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari pemandangan ke arah Plaza Kalabubu dan Plaza Baluse ini.

(63)

2.7 Analisa Vegetasi

Vegetasi yang ada disekeliling tapak saat ini dinilai belum mampu berfungsi sebagai peneduh ataupun penunjuk arah.Vegetasi yang ada didominasi oleh tanaman bakau yang berfungsi sebagai pemecah ombak karena pada dasarnya lokasi perancangan ini berada di kawasan pantai. Seperti yang diketahui bahwa tanaman bakau bisa merugikan kita karena sering menjadi sarang nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia oleh karena itu saat memulai rancangan plaza saya akan menghilangkan beberapanya agar tidak menyebabkan kesan negatif bagi plaza ini, bayangkan saja saat seseorang berjalan – jalan di plaza diganggu dengan banyaknya nyamuk yang ada di dalamnya sehingga menguragi minat pada plaza ini. Solusi selanjutnya dengan memberikan pohon – pohon yang cukup rindang untuk menjadi tempat teduh saat berada di sekitar plaza.

(64)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I

NIAS “PERMATABELUM DIASAH”

Pada perancangan yang terakhir ini saya dan beberapa teman dipercayakan untuk mengolah keindahan alam disalah satu kawasan di Sumatera Utara yaitu Nias. Hasil penelusuran awal saya mendapatkan bahwa Pulau Nias merupakan salah satu surga alam di Indonesia yang belum diasah, dan ini menjadikan tugas saya ini menjadi menarik. Dengan pengarahan dosen pembimbing saya yang sangat baik menyarankan kami untuk mengangkat dunia pariwisata Nias pada tugas akhir ini.

(65)

Mengingat luas daratannya yang diperoleh dari Badan Geografi Indonesia mencapai 72.981,23 km2 tentulah Sumut memiliki banyak alternatif lokasi wisata lainnya, sayangnya potensi-potensi wisata yang ada umumnya tidak dimaksimalkan dengan baik. Aksesibilitas dari dan ke lokasi tujuan masih menjadi masalah serius yang kurang ditangani selain itu, kurangnya fasilitas – fasilitas penunjang yang berfungsi untuk memenuhi dan mempermudah kebutuhan wisatawasan juga masih kurang difasilitasi.

(66)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Salah satu desa adat yang paling terkenal bahkan tercatat sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO ialah Bawômataluo. Bawômataluo sendiri memiliki arti bukit matahari julukan ini sangat sesuai kondisi geografis desa budaya ini yang berada di atas bukit karena letaknya tersebut kita dapat melihat pemandangan yang menakjubkan berupa lanskap perbukitan dengan matahari yang terlihat dekat.

Kabupaten Nias Selatan memiliki potensi yang luar biasa, sayangnya potensi tersebut masih belum ditangani dengan baik. Dilandasi pemikiran tersebut penulis dan rekan-rekan mengusulkan dibuatnya kawasan pariwisata terpadu di kawasan tersebut. Hal tersebut dirasa penting guna mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian kawasan. Demi tercapainya tujuan tersebut, dibuatlah beragam fungsi yang menyusun kawasan ekonomi khusus pariwisata yang terdiri dari beragam fungsi seperti plaza tempat berkumpulnya para wisatawan maupun warga lokal.

(67)

Fungsi-fungsi bangunan yang ada di plaza ini memiliki ragam yang berbeda untuk bangunan komersil seperti hotel, supermarket, kafe, restoran dan game center. Fungsi ini memiliki target pasar bagi para wisatawan lokal ataupun mancanegara yang memiliki kemampuan financial menengah-atas pada bangunan ini kebutuhan akan gaya hidup mereka lebih difasilitasi nuansa internasional.

1.1Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan pada perancangan ini adalah perlunya ada sebuah ruang terbuka yang menjadi pusat pariwisata yang akan dibangun di Pulau Nias ini sehingga menjadi kawasan wisata yang terpadu.

1.2Maksud dan Tujuan

 Maksud

Maksud dari perancangan ini adalah merancang pusat pariwisata pada satu titik kawasan untuk meningkatkan pemasukan dana daerah dan menjadi titik kebangkitan kawasan yang ada di seluruh Pulau Nias

 Tujuan

Tujuan dari perancangan ini adalah:

(68)

ABSTRAK

Plaza merupakan area luas sebagai tempat berkumpulnya manusia sebagai makhluk sosial untuk saling bersosialisai satu sama lainnya, plaza juga merupakan area terbuka yang mencakup luasan yang beradius tidak kecil. Perancangan plaza pada kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nias Selatan merupakan kekuatan yang sangat kuat dalam mempengaruhi kawasan – kawasan disekitarnya karena pada dasarnya plaza ini merupakan pusat dari segala kawasan pendukung pariwisata lainnya, konsep besar pada plaza ini adalah bagaimana memadukan antara ruang terbuka publik dengan area komersil. Plaza ini diibaratkan sebagai “Jantung” bagi kawasan pariwisata yang bertugas memberikan asupan kekuatan pada setiap sisi kawasan, dilengkapi dengan bangunan – bangunan yang berdiri di dalamnya sebagai elemen – elemen yang menyempurnakan kawasan ini. Bangunan – bangunan yang berdiri didalam plaza ini diantaranya Restoran, Kafe, Supermarket, Game Center dan Hotel. Bangunan – bangunan ini mengambil acuan Arsitektur Postmodern yang merupakan gaya arsitektur yang diterapkan pada plaza ini juga. Dengan desain yang bergaya Arsitektur Eropa diharapkan kawasan ini bisa bersaing dengan kawasan pariwisata di seluruh dunia sehingga membawa angin segar bagi dunia pariwisata Indonesia khususnya Pulau Nias.

Kata Kunci: Plaza, Manusia, Sosial, Komersil , Ruang Terbuka

ABSTRACT

Plaza is a large area that is functioned by humans to gather along to socialize and connect with one another, plaza is also an open space that is embody a large radius. Planning a plaza in a Specialize Economy Tourism in South Nias is a strongest impact that will effect its surrounding area. Basically the plaza is acting like a controlling nucleous from its surrounding. The main concept of this plaza is how to combine between public space and comercial area. This plaza symbolized as the 'Heart' of the tourists area that will act as a strong effect to each of its area, completed by buildings that stands inside of it as an elements that accomplished this area. The buildings that stands inside this plaza are Reataurants, Cafe, Groceries Store, Game Center and also Hotels. These buildings, also the plaza is inspired by post-modern architecture. With the touch of European Architecture design at this area, hoped that it could compete with others tourism around the world to give a great name to the Tourism of Indonesia especially The Nias Island.

(69)

KAWASAN EKONOMI KHUSUS IDEA LAND, TELUK

DALAM-NIAS SELATAN

ARSITEKTUR POSTMODERN

SKRIPSI

OLEH

DIMAS AGUNG NUGROHO

110406059

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(70)

PERANCANGAN PLAZA KALABUBU & DERMAGA BALUSE

SEBAGAI PUSAT KOMERSIL & AREA TERBUKA UTAMA

KAWASAN EKONOMI KHUSUS IDEA LAND, TELUK

DALAM-NIAS SELATAN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

di Departemen Arsitektur

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

Oleh

DIMAS AGUNG NUGROHO

110406059

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(71)

PERANCANGAN PLAZA KALABUBU & BALUSE SEBAGAI PUSAT KOMERSIL & AREA TERBUKA UTAMA KAWASAN EKONOMI KHUSUS IDEA LAND,

TELUK DALAM-NIAS SELATAN

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yan pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2015

(72)

Judul Skripsi : PERANCANGAN PLAZA KALABUBU &

DERMAGA BALUSE

Nama Mahasiswa : Dimas Agung Nugroho

Nomor Pokok : 110406059

Program Studi : Arsitektur

Tanggal Lulus : Agustus 2015

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001 Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Firman Eddy, ST, MT NIP. 196910182000031001

Kordinator Skripsi,

(73)

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Firman Eddy, ST, MT

Anggota Komisi Penguji : 1. Imam Faisal Pane, ST, MT

(74)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Dimas Agung Nugroho

NIM : 11 0406 059

(75)

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridha-Nya saya dapat menyelesaikan rangkaian tugas akhir ini. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana pada program studi Arsitektur Departement Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul yang saya ajukan Plaza Kalabubu & Baluse

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya:

 Bapak Firman Eddy ST. M.T selaku dosen pembimbing, terima kasih untuk semua kritik, saran, bimbingan dan kesempatan yang telah bapak berikan.

 Kedua orang tua penulis Indra Hariyanto dan Mahya Hidayati untuk semua doa, semangat, perhatian dan dukungan yang selalu menyertai ananda, terima kasih banyak.

 Kepada Almarhumah Ibunda penulis Yusniar terima kasih untuk kasih sayang dan telah membesarkan hingga menjadi individu yang baik, penulis sangat rindu kepada Ibunda.

 Adik-adik penulis Astrid Putri Anjani, Ghali Iftikhari danThahira Ghaisani dan seluruh keluarga besar yang selalu mendukung penulis dalam bentuk apapun.

(76)

Bagus Wicaksono, dan Syahirah Azura yang telah membuat masa perkuliahan lebih baik dan indah.

 Teman-teman kelompok PA6: 12 & 8 Novita, Joshua, Jimmy, Fidyan, Devi L, Devi N, Mirza, dan Hanifatul yang selalu bersama – sama berjuang dalam bertahan menghadapi tugas ini dalam suka maupun duka. Terima kasih untuk kerjasamanya, kalian luar bisaa.

Semoga Allah SWT memberikan dan membalas segala bentuk kebaikan yang telah diberikan pada penulis.

Penulis sangat sadar bahwa skripsi ini memiliki banyak sisi kelemahan. Karenanya penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini kedepannya. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sumbangsih dalam perkembangan imu pegetahuan khususunya dalam lingkup Departemen Arsitektur USU.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(77)

KATA PENGANTAR ... II

BAB 3 MENGINTIP DUNIA LUAS ... 14

3.1PLAZA DE ESPANA SEVILLE ... 15

3.2PLAZA SAN MARCO... 19

BAB 4 MARI BERKENALAN DENGAN PLAZA ... 24

BAB 5 PLAZA KALABUBU DAN DERMAGA BALUSE ... 30

BAB 6 PLAZA YANG MENGUBAH NIAS ... 43

6.1STRUKTUR DAN M.EHOTEL ... 45

6.2STRUKTUR &M.ECAFE,BAR,KAFE,MUSIK KAFE,&GAME CENTER ... 49

BAB 7 NIAS RASA EROPA ... 53

(78)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

2.1 Peta Lokasi Lahan... 7

2.2 Kondisi Site Perancangan ... 8

2.3 Jalur Sirkulasi Eksisting Site Perancangan ... 9

2.4 Pergerakan Matahari Site Rancangan ... 10

2.5 Analisa View Ke Luar Tapak ... 12

2.6 Perspektif Mata Burung Plaza Kalabubu ... 13

2.7 Contoh Penataan Vegetasi Pada Plaza ... 14

3.1 Suasana Plaza de Espana ... 16

5.2 Penzoningan Pada Site Perancangan ... 32

5.3 Pembagian Layer Plaza Kalabubu ... 34

5.4 Tampak Atas Plaza Kalabubu ... 35

5.12 Tampak Restoran, Supermarket, Kafe & Bar ... 41

5.13 Tampak Atas Plaza Baluse ... 42

5.14 Suasana di Plaza Baluse... 43

5.15 Maket Perancangan ... 43

6.1 Plaza Kalabubu Setelah Direvisi ... 44

6.2 Metode Konstruksi Hotel ... 46

6.3 Potongan Hotel ... 47

6.4 Sistem Elektrikal Hotel ... 48

6.5 Sistem Pemipaan Hotel ... 48

6.6 Sistem Keselamatan Hotel ... 49

6.7 Sistem Telekomunikasi Hotel ... 49

6.8 Sistem Limbah Hotel ... 50

6.9 Potongan Game Center & Musik Kafe ... 51

(79)
(80)

ABSTRAK

Plaza merupakan area luas sebagai tempat berkumpulnya manusia sebagai makhluk sosial untuk saling bersosialisai satu sama lainnya, plaza juga merupakan area terbuka yang mencakup luasan yang beradius tidak kecil. Perancangan plaza pada kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nias Selatan merupakan kekuatan yang sangat kuat dalam mempengaruhi kawasan – kawasan disekitarnya karena pada dasarnya plaza ini merupakan pusat dari segala kawasan pendukung pariwisata lainnya, konsep besar pada plaza ini adalah bagaimana memadukan antara ruang terbuka publik dengan area komersil. Plaza ini diibaratkan sebagai “Jantung” bagi kawasan pariwisata yang bertugas memberikan asupan kekuatan pada setiap sisi kawasan, dilengkapi dengan bangunan – bangunan yang berdiri di dalamnya sebagai elemen – elemen yang menyempurnakan kawasan ini. Bangunan – bangunan yang berdiri didalam plaza ini diantaranya Restoran, Kafe, Supermarket, Game Center dan Hotel. Bangunan – bangunan ini mengambil acuan Arsitektur Postmodern yang merupakan gaya arsitektur yang diterapkan pada plaza ini juga. Dengan desain yang bergaya Arsitektur Eropa diharapkan kawasan ini bisa bersaing dengan kawasan pariwisata di seluruh dunia sehingga membawa angin segar bagi dunia pariwisata Indonesia khususnya Pulau Nias.

Kata Kunci: Plaza, Manusia, Sosial, Komersil , Ruang Terbuka

ABSTRACT

Plaza is a large area that is functioned by humans to gather along to socialize and connect with one another, plaza is also an open space that is embody a large radius. Planning a plaza in a Specialize Economy Tourism in South Nias is a strongest impact that will effect its surrounding area. Basically the plaza is acting like a controlling nucleous from its surrounding. The main concept of this plaza is how to combine between public space and comercial area. This plaza symbolized as the 'Heart' of the tourists area that will act as a strong effect to each of its area, completed by buildings that stands inside of it as an elements that accomplished this area. The buildings that stands inside this plaza are Reataurants, Cafe, Groceries Store, Game Center and also Hotels. These buildings, also the plaza is inspired by post-modern architecture. With the touch of European Architecture design at this area, hoped that it could compete with others tourism around the world to give a great name to the Tourism of Indonesia especially The Nias Island.

(81)

Utara dengan luas 4.88% dari luas total provinsi tersebut, Pulau Nias dapat dicapai melalui jalur udara dari Bandara Internasional Kualanamu dengan beberapa penerbangan komersil dengan waktu tempuh selama 40 sampai 60 menit. Selain itu pulau ini dapat dicapai melalui jalur laut melalui pelabuhan Sibolga selama 3 sampai 4 jam. Pulau yang dibagian baratnya berbatasan langsung dengan Samudra Hindia ini memiliki kekayaan alam yang sangat menakjubkan terutama pantai - pantainya.

Selain kekayaan alam dan keindahan alamnya yag telah mendunia, Nias juga memiliki beragam warisan budaya berupa kebudayaan megalitikum (zaman batu besar), seni dan budaya lokal berupa tarian, dan desa-desa adat yang masih mempertahankan keasliannya bahkan Bawômataluo (salah satu desa adat di kabupaten Nias Selatan) masuk dalam daftar cagar budaya dunia pada tahun 2009 silam. Ironisnya semua kekayaan yang dititipkan pada generasi sekarang ini kurang dimanfaatkan dan dirawat. Didasari oleh pemikiran tersebut penulis dan rekan-rekan kelompok memiliki gagasan untuk merancang sebuah kawasan terpadu yang bergerak di bidang pariwisata. Sektor pariwisata dipilih karena penulis dan rekan sekelompok menganggap bila sektor pariwisata diangkat secara tidak langsung juga akan mengangkat berbagai lini kehidupan lainnya baik itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

(82)

kesan yang berbeda dengan kota ataupun kawasan-kawasan terpadu yang telah ada sebelumnya kami mengangkat keunikan arsitektur Nias Selatan yang dipadukan dengan Arsitektur Klasik Eropa dengan sedikit bumbu Modern didalamnya. Pemilihan tema tersebut dilandasi oleh kekhawatiran dewasa ini banyak kota-kota yang tidak memiliki identitas kawasan. Menurut penulis hal tersebut dikarenakan tidak adanya penataan kota yang baik karenanya sektor komersial menjamur di jalan-jalan protokol ditiap-tiap kota khususnya di Provinsi Sumatera Utara.

(83)

BAB I

Gambar

Gambar 5.3 Pembagian Layer Plaza Kalabubu (Sumber : …., tahun)
Gambar 5.4 Tampak Atas Plaza Kalabubu (Sumber : Peneliti, 2015)
Gambar 5.7 Kanal Yang Membelah Plaza (Sumber : Peneliti, 2015)
Gambar 5.8 Tampak Bangunan Hotel (Sumber : Peneliti, 2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan mendasar antara text chat dengan email adalah sifat text chat yang merupakan komunikasi sinkron, memastikan pesan yang dikirim akan dibaca saat itu juga jika

To prove the role of pili subunit protein 18 kDa as adhesin molecule, then tested to determine the effect of protein concentration on bacterial attachment to

Sampel sedimen yang belum di keringkan pengeringan sampel dengan oven. Sampel sedimen yang sudah dikerngkan sampel sedimen di rendam

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Penjatuhan putusan akhir atas suatu perkara tindak pidana dalam hukum Acara Pidana diserahkan kepada Hakim dan Hakim akan menjatuhkan putusannya dengan berdasarkan pada

Berdasarkan hasil skrining tahunan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto tahun 2013 tentang anemia pada remaja putri tingkat SMP dan SMA di Kota

Baik pihak dokter ataupun pihak rumah sakit harus menghormati hak untuk menentukan nasib sendiri ini karena dalam melakukan setiap tindakan medis seorang dokter

Steenbrink, Karel A., Pesantren, Madrasah, dan Sekolah: Pendidihan Islam dalam Kurun Modern LP3ES,