• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Terhadap Minat Baca Buku (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Terhadap Minat Baca Buku (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Miftakhur Rohmah

NIM. 1112015000044

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

i

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa (studi kasus mahasisiwa pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan IPS UIN Jakarta angkatan 2013/2014 sampai 2015/2016 yang berjumlah 335. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Arikunto dimana sampel diambil 10% dari jumlah populasi yang berjumlah 35 mahasiswa. Data pemanfaatan internet dan minat baca buku diperoleh berdasarkan jawaban angket. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas.

Hasil penelitian ini yang dilihat dari uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X yaitu variabel pemanfaatan internet sebagai alternative sumber belajar sebesar 2,892 dengan signifikansi 0,007. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan internet sebagai alternative sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa.

(9)

ii

tarbiyah and teaching State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.

Research aims to understand the influence of the use of the internet as alternative sources of learning to interest read the book student (case study social education students class State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta).

This study was conducted major social education class the faculty of tarbiyah and teaching of state Islamic university of syarif hidayatullah Jakarta. The population of the study this is a student education social class of state Islamic university of syarif hidayatullah Jakarta the 2013/2014 to 2015/2016 which consisted of 335. In determining the number of sample, researches used formula arikunto where sample taken 10% of the population students chief. The method of analysis the data used was regression analysis linear simple by test a prerequisite analysis consisting of the trial normality and the lineaitas.

The result of this research viewed from t test obtained value thitung for variables variable X include the use of the internet as an alternative source of learning as much as 2,892 with significance 0.007. because the value of significance smaller than 0,05, than Ha accepted. In conclusion is that there is the influence of significant between the use of the internet as alternative sources of learning to read the book student interest.

(10)

iii

wal’afiyat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Terhadap Minat Baca Buku Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Skripsi ini tidak mungkin selesai sebagaimana mestinya tanpa ada bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin penulis untuk menyelesaikan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd beserta seluruh staf.

3. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Sodikin, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Orang tua penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.

(11)

iv

semua curhatan penulis dari semester awal sampai sekarang dan semoga komunikasi kita selalu terjaga sampai kapanpun.

10.Siti umaryati yang selalu menemani mencari data dalam penelitian ini. 11.Teman satu jurusan Pendidikan IPS yang telah membantu penulis dengan

berbagai pendapat dan tenaganya yang berkaitan dengan skripsi.

12.Teman satu konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2012 terima kasih untuk semua kenangan manis yang kalian berikan dan semoga sukses untuk kita semua.

13.Seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2013/2014 sampai 2015/2016 yang telah membantu dan mempermudah jalannya penelitian. 14.Sahabat PPKT (Abdurahman, Enti Hendayanti, Maryani, Maulana Yusuf

dan Siti Nurmellya Baskarani) yang selalu mensupport penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.

15.Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa pemikiran maupun motivasi kepada penulis sehingga terselaikannya skripsi ini dengan baik.

Hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis sampaikan, semoga bantuan serta doa yang telah diberikan menjadi catatan amal kebaikan dihadapan Allah SWT. Aamiin.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya, namun tidak menutup kemungkinan maasih terdapat kekurangan dan kekeliruan, sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sebagai perbaikan dalam penulisan mendatang.

(12)

v

Jakarta, 16 November 2016

(13)

vi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 7

A. Deskripsi Teoritik ... 7

1. Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar ... 7

a. Pengertian Internet... 7

b. Fungsi Internet ... 8

c. Internet sebagai Sumber Informasi Mahasiswa ... 10

d. Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar ... 12

2. Teori Belajar ... 13

a. Pengertian Belajar ... 13

b. Prinsip-prinsip Belajar ... 14

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 15

3. Minat Baca Buku Mahasiswa ... 15

a. Pengertian Minat ... 15

b. Hakikat Membaca ... 19

c. Tingkat Minat Baca Mahasiswa ... 25

4. Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar dengan Minat Baca Buku Mahasiswa ... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 32

(14)

vii

C. Populasi dan Sampel... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

D. Variabel Penelitian ... 36

E. Definisi Konseptual ... 37

F. Definisi Operasional ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Angket (Kuesioner) ... 38

2. Observasi ... 39

3. Dokumentasi ... 40

H. Pengujian Data... 40

1. Pengujian Validitas ... 40

2. Pengujian Reliabilitas ... 41

I. Teknik Pengolahan Data... 42

J. Teknik Analisis Data ... 43

1. Uji Prasyarat Analisis Data ... 43

a. Uji Normalitas ... 43

b. Uji Linieritas ... 43

2. Analisis Regresi ... 43

a. Analisis Persamaan Regresi ... 43

b. Koefisien Determinasi ... 44

c. Uji Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Data ... 46

1. Deskripsi Tempat Penelitian... 46

a. Sejarah Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 46

b. Visi, Misi dan Tujuan ... 48

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

a. Jumlah Responden Penelitian ... 50

b. Pemanfataan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar 50 c. Minat Baca Buku Mahasiswa ... 56

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 61

(15)

viii

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

H. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

(16)

ix

Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ... 36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Penelitian ... 39

Tabel 3.5 Rentang Nilai Besarnya Product Moment ... 41

Tabel 4.1 Deskripsi Data Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar ... 51

Tabel 4.2 Deskripsi Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar .. 52

Tabel 4.3 Deskripsi Pemahaman Terhadap Fasilitas Yang Disediakan Media Internet ... 53

Tabel 4.4 Deskripsi Ketersediaan Internet Sebagai Sumber Belajar ... 54

Tabel 4.5 Deskripsi Ketepatan Fungsi Internet Sebagai Sumber Belajar ... 55

Tabel 4.6 Deskripsi Minat Baca Buku Mahasiswa ... 56

Tabel 4.7 Deskripsi Membaca Buku Sebagai Kebutuhan... 57

Tabel 4.8 Deskripsi Membaca Buku Sebagai Sumber Belajar ... 58

Tabel 4.9 Deskripsi Pandai Memanfaatkan Waktu ... 59

Tabel 4.10 Deskripsi Keinginan Membaca Buku ... 60

Tabel 4.11 Hasil Koefisien Regresi ... 62

Tabel 4.12 Hasil Analisis Varians Untuk Regresi ... 63

(17)
(18)

xi LAMPIRAN 2 : Angket Penelitian

LAMPIRAN 3 : Tabulasi Data Hasil Uji Coba

LAMPIRAN 4 : Tabulasi Data Hasil Penelitian

LAMPIRAN 5 : Deskripsi Data Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif

Sumber Belajar

LAMPIRAN 6 : Deskripsi Data Minat Baca Buku Mahasiswa

LAMPIRAN 7 : Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Pemanfaatan

Internet Sebagai Sumber Belajar

LAMPIRAN 8 : Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Minat Baca Buku

Mahasiswa

LAMPIRAN 9 : r Tabel (Pearson Correlation) Level of Significance 0,05 and 2 tailed

LAMPIRAN 10 : Uji Normalitas Dan Linieritas Data

LAMPIRAN 11 : Analisis Regresi

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi telah memasuki hampir di seluruh aspek kehidupan manusia. Globalisasi dapat dimaknai masuknya segala informasi maupun budaya secara bebas dari satu negara ke negara lain, seolah-olah tanpa batas atau pemisah. Zaman yang semakin berubah menuntut manusia untuk dapat menjadi pribadi yang profesional dan berkualitas. Salah satu upaya untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu melalui pendidikan. Manusia tidak bisa terlepas dari pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi dirinya.

Pendidikan secara psikologis merupakan suatu proses belajar yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah prilaku dan pola pemikiran dengan menggunakan metode, strategi dan instrument tertentu. Sedangkan proses belajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses perubahan pengembangan ilmu atau pengetahuan baru baik dari segala macam aspek sumber belajar, sehingga terdapat perubahan dalam diri anak didik baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap.

Pendidikan diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas sehingga mampu membawa bangsa kearah perubahan yang lebih baik untuk itu diperlukan perbaikan dari sisi kualitas pendidikan. Perbaikan kualitas pendidikan dapat tercermin dari usaha pemerintah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran di sekolah. Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut diantaranya adalah narasumber (guru), siswa, metode, dan sumber belajar.

(20)

tuntutan sebuah kurikulum, bertambah kompleks pula tuntutan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Interaksi yang terjadi selama proses belajar juga semakin banyak ragamnya dan semakin tinggi intensitasnya.1 Interaksi tidak lagi terbatas hanya guru dengan siswa, siswa dengan siswa, tetapi juga antara siswa dengan pesan pembelajaran secara langsung. Baik itu melalui media pembelajaran maupun dengan sumber-sumber belajar lainnya.

Dalam proses pembelajaran, terdapat berbagai macam permasalahan, fenomena ini terjadi pada setiap jenis pembelajaran baik formal maupun non formal, sebut saja pada metode pembelajaran yang dipakai. Meskipun pendidikan non formal lebih diberikan hak untuk mengatur strategi belajar sesuai dengan kebutuhan pendidikannya. Namun ada aturan jelas yang telah diatur oleh pemerintah batasan dan kriteria ajar yang harus dipatuhi.

Dalam pendidikan formal permasalahan yang biasa dihadapi yakni pada proses pembelajaran anak didik karena kuantitas yang rata-rata cukup banyak, tidak sama halnya seperti yang terjadi pada pendidikan non formal. Hal ini terjadi pada pendidikan formal pada tingkat paling rendah (sekolah dasar) sampai pada tingkat tinggi (perguruan tinggi).

Pada perguruan tinggi pendidikan ilmu sosial, seorang mahasiswa biasa dihadapkan dengan fenomena-fenomena baru yang terjadi di sekitar wilayah pendidikan. Seperti halnya mata kuliah Sosiologi yang merupakan salah satu program bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), mata kuliah Sosiologi menuntut pada mahasiswa untuk mengetahui kejadian-kejadian sosial masyarakat yang ada secara kontinyu, artinya harus mengetahui keaktualan peristiwa yang terjadi di masyarakat yang sedang berkembang dan begitu pula dengan mata kuliah sosial yang lain. Berkenaan dengan itu pula, salah satu hal yang terpenting adalah dalam penyusunan tugas perkuliahan, maka seorang mahasiswa yang menempuh

1

Dewi Salma Prawiradilaga dkk., Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning, (Jakarta :

(21)

jurusan sosial dituntut secara optimal menguasai seluruh sumber belajar yang terkait dengan materi perkuliahan.

Di era kemajuan zaman yang serba canggih membuat perkembangan teknologi bertambah cepat. Belum sempat kita mengikuti dan menyerap suatu bidang ilmu, muncul berbagai bidang baru yang harus dipahami agar kita juga dapat mengikuti perkembangan tersebut. Sebagaimana kita maklumi, millenium ketiga ini membawa sejumlah tantangan baik individual maupun bangsa secara keseluruhan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menghadapinya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kata kunci untuk pengembangan sumber daya manusia adalah pendidikan.

Di zaman yang serba canggih, internet sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Dengan internet, pengguna dapat mengenal dan menjelajahi dunia, walaupun terkadang lebih dikenal dengan dunia maya. Melalui internet pengguna bisa menemukan atau mencari informasi apapun yang dibutuhkan, mulai dari informasi seseorang, perusahaan, pekerjaan, pemerintahan, pendidikan, biaya, musik, gambar, film, berkomunikasi dengan video call, bahkan tindakan kejahatan pun bisa dilakukan di

internet. Pemanfaatan internet dekade terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat

mencengangkan.

(22)

kebutuhan inilah yang menimbulkan motif untuk menemukan informasi pada sebuah media yang paling dianggap tepat.

Meluasnya jaringan internet menyebabkan internet menjadi salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Jejaring sosial adalah sebutan lain terhadap web community. Jejaring sosial

adalah tempat untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya.

Bentuk kalaborasi antara lain adalah saling bertukar pendapat atau komentar, mencari teman, saling mengirim email, saling memberi penilaian, saling bertukar file dan lain sebagainya. Intinya dari situs jejaring sosial adalah interaktifitas.2

Internet dalam era informasi telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pusat informasi yang dapat diakses dari berbagai tempat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet disebut sebagai pusat informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan satu situs informasi ke situs informasi lainnya dalam waktu yang singkat.3 Internet menjadi pilihan alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan. Internet menjadi sumber informasi yang mempunyai banyak manfaat dibandingkan dengan sumber informasi lainnya.

Dengan demikian pemanfaatan media dapat diupayakan sebagai sarana untuk mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, maka pengembangan metode belajar menjadi kebutuhan yang sangat penting guna menyesuaikan dengan dinamika kehidupan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan beradaptasi dan berkompetisi dengan lingkungan yang berbagai konsekuensinya harus benar-benar ditanamkan pada peserta didik sebagai

2

http://jurnalpsikologi.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpsikologi/article/view/17/10. di akses pada 15 Oktober 2015

3

(23)

generasi masa depan bangsa. Dengan harapan peserta didik nantinya dapat hidup secara mandiri dan taraf hidup yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar Terhadap Minat Baca Buku Mahasiswa”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya jaringan internet sebagai sumber belajar

2. Kurangnya memanfaatan media dalam proses belajar mengajar 3. Kurangnya minat baca buku mahasiswa

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah pada Pengaruh Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar Terhadap Minat Baca Buku Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka pertanyaan peneliti adalah “Adakah pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.

E. Tujuan Penelitian

(24)

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a) Bagi peneliti memberi gambaran nyata tentang intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar dan minat baca buku mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b) Bagi pembaca, dengan adanya informasi dalam penelitian ini dari suatu masalah yang terungkap diharapkan bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan.

c) Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini menjadi contoh lebih baik untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi para mahasiswa, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pendorong mahasiswa menjadi lebih kritis dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.

(25)

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar a. Pengertian Internet

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan sumber belajar dalam berbagai bentuk; teks, gambar, vidio, suara, dan peranti lunak seluruhnya dapat di download

sehingga memungkinkan pula dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang lebih besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan dan informasi sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya sendiri.1

Menurut Sudarman dalam Tamam mengatakan bahwa internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah

mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia2

sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global. Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.

1 Sri Sumiyati, “Intensitas Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar Pengaruhnya terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa PAI STAIN Salatiga Angkatan 2007”, Skripsi pada S1

Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Salatiga, 2010, h. 23

2 Badrut Tamam, “Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar dengan Minat Baca Buku Mahasiswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri

(26)

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti

e-Commerce, e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya.

Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi

informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.

E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi

proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.3

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan suatu sistem standar global untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Bebrapa layanan populer di internet ialah email/surat elektronik, dan WWW (world Wide Web).

Internet memungkinkan adanya servis terkini, seperti web radio dan webcast yang dapat diakses di seluruh dunia.

b. Fungsi Internet

Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Cukup memanfaatkan search engine materi-materi yang dibutuhkan dapat

diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up to date.

Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat : (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber diantara rekan

3

(27)

sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya.4

Menurut penulis, internet mempunyai banyak manfaat bagi pelajar dan dunia pendidikan, yaitu:

1) Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan

2) Sebagai sumber informasi atau tambahan pelajaran yang belum dimengerti di sekolah

3) Melatih untuk belajar tekonogi 4) Sebagai sarana komunikasi

5) Mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan

Selain manfaat pada internet, internet juga mempunyai kelemahan, yaitu:

1) Banyak terdapat video dan gambar porno 2) Sering kita jumpai informasi yang salah 3) Prestasi sekolah menurun

4) Prilaku sosial menyimpang 5) Kesehatan mata terganggu.

Selain yang sudah disebutkan di atas, fungsi internet yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1) Sebagai alat komunikasi

Dalam dunia pendidikan sangat diperlukan komunikasi yang baik antara guru, siswa, orang tua, dan instansi-instansi yang berhubungan dengan pendidikan. Komunikasi dalam

4

(28)

internet dapat dilakukan melalui email dan aplikasi internet lainnya yang memberi kemudahan dalam proses pembelajaran. 2) Sebagai alat mengakses informasi

Internet juga dapat dijadikan sebagai pembelajaran elektronik. Oleh karena itu bahan pembelajaran elektronik dapat dikemas dan dimasukkan kedalam jaringan sehingga dpat diakses melalui internet. Maka dalam dunia pembelajaran, siswa dapat mengakses berbagai mata pelajaran yang ditugaskan oleh guru. Guru juga dapat memperoleh berbagai pengetahuan tentang bahan pembelajaran dengan mengakses aplikasi internet yang ada.

3) Fungsi pendidikan dan pembelajaran

Dalam internet terdapat berbagai informasi pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu internet juga bisa dijadikan perpustakaan tetapi dalam bentuk jaringan komputer. Internet dalam pendidikan dan pembelajaran sangat diperlukan demi tercapainnya tujuan pendidikan dan pembelajaran.

4) Fungsi pelengkap

Dalam pembelajaran, internet juga digunakan untuk melengkapi materi pembelajaran peserta didik di dalam kelas. 5) Fungsi pengganti

Fungsi pengganti di sini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran bias mengganti model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan media internet.

c. Internet sebagai Sumber Informasi Mahasiswa

Menurut Bysrom dalam Novianto mengatakan bahwa internet (yang dikenal dengan nama information superhighway)

merupakan singkatan dari inter-networking. Sesuai dengan

kepanjangannya, internet terdiri dari sekumpulan jaringan komputer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, ataupun penyedia jasa jaringan (ISP/internet service

(29)

jaringan komputer yang dikelola secara independen. Pengembangan internet sendiri sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1960-an sebagai proyek dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Internet menjadi salah satu media yang dijadikan sumber informasi paling populer antar mahasiswa perguruan tinggi di dunia. Suatu sumber informasi menurut Murtonen adalah pembawa informasi yang terpercaya dan dapat memberikan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penggunaan internet telah menjadi sebuah gaya hidup (life style) bagi sebagaian besar

mahasiswa perguruan tinggi di seluruh dunia. Bagi mereka internet adalah sebuah alat fungsional yang telah mengubah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, maupun dalam menemukan informasi.5

Mahasiswa melihat internet sebagai pilihan yang baik dalam menemukan informasi, mudah dimengerti, menguntungkan, dapat dipercaya, dan akurat.Sehingga hal inilah yang mendorong mereka untuk menggunakan internet sebagai sumber informasi yang diperlukan. Mahasiswa menggunakan internet untuk mendapatkan informasi atau untuk keperluan penelitian. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai internet karena dianggap sebagai sumber pengetahuan terbaru.

Peningkatan kebutuhan informasi pada masyarakat informasi, khususnya kalangan akademik dirasakan semakin meningkat akibat adanya saling keterkaitan dan ketergantungan individu terhadap informasi. Diantara banyak kebutuhan manusia, kebutuhan yang paling mencolok peningkatannya adalah kebutuhan akan informasi. Oleh karena itu pemilihan sumber informasi menentukan seseorang terhadap pemenuhan kebutuhannya. Disamping itu, pemilihan sumber informasi seseorang juga didasarkan pada pola kebiasaan.

Meyers, Nathan, dan Saxton menyatakan bahwa pola kebiasaan diartikan bila di masa lalu sebuah sumber informasi dapat memenuhi kebutuhan seseorang maka ia akan cenderung menggunakan sumber informasi tersebut untuk waktu selanjutnya. Leckie dkk. dalam Ishak

5 Mayers dkk, “Prilaku Penggunaan Inernet di Kalangan Mahasiswa”,

Jurnal Edukasi

(30)

menambahkan bahwa pengetahuan seseorang tentang sumber informasi (awareness of information sources) yang akan

digunakan, seperti kecepatan akses (accessibility), kualitas

(quality), ketepatan waktu (timeliness), kepercayaan

(trustworthiness), kebiasaan (familiarty) dan keberhasilan

sebelumnya (previous success) akan berdampak lansung pada

pelaksanaan pencarian informasi (information is sought).6

d. Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar

Manfaat positif internet sangat banyak. seseorang bisa menggunakannya untuk mencari data yang diperlukan, refreshing melihat kumpulan gambar-gambar indah, juga gambar apa saja yang kita inginkan. Semua sudah hampir ada di dunia maya. Sebut saja yang berprofesi sebagai designer, seorang bisa saja mencari model model apa saja dari berbagai penjuru dunia melalui Internet ini. seseorang juga bisa mencari kawan baru, mencari teman lama yang lama tak bertemu juga bisa menuliskan cerita di Internet, selain itu bisa baca cerita orang lain, membaca pengalaman orang lain dan juga menulis pengalaman kita sendiri.

Dunia ini semakin terasa kecil setelah adanya Internet. Dunia ini semakin mudah mengarunginya dengan adanya dunia maya atau Jendela dunia ini. Seseorang juga bisa membaca pelajaran di internet juga bisa mengajarkan ilmu dengan menuliskan apa yang memungkinan untuk kita ajarkan. Selain itu pula seseorang bisa mengirim gambar via Internet, mengirim video dan banyak lagi. Jadi seseorang yang sudah merupakan orang yang telah faham mengenai Internet ini, mungkin tulisan yang ditulis oleh para peneliti mampu di lihat disini. Bahkan yang media ini mampu sangat praktis membantu pendidikan, karena segala macam buku dan tulisan sudah labih dari 50% ada dalam media ini.

Sebagai salah satu sumber belajar, internet banyak memiliki fasilitas yang disediakan, sebut saja webside google maupun Yahoo

yang memuat lebih dari 1 milyar data yang terkumpul dari seluruh dunia. Segala bentuk tulisan promosi, lembar pengumuman

6

(31)

departemen negara maupun instansi, buku dan lainnya ada di dalam fasilitas ini. Hal inilah yang membuat media ini disebut sebagai media alternatif, karena mudahnya akses dan banyaknya jenis referensi dari seluruh dunia.

2. Teori Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil.7

“Belajar juga diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.8 Pendapat tersebut dikuatkan oleh Djamarah yang mengungkapkan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.9

“Menurut Cronchbach dalam Nurochim mengatakan bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.10

Menurut Syah dalam Chaplin dalam bukunya Dictionary of

Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan.

Rumusan yang pertama mengatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

7 Tim Pengembang MKDP,

Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada 2012), Cet. Ke-2, h. 124 8 Slameto,

Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta 2010),

Cet. Ke-5, h. 2

9 Syaiful Bahri Djamarah,

Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta 2011), Cet. Ke-3, h.13

10 Nurochim,

Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo

(32)

sebagai akibat praktik dan pengalaman. Rumusan kedua, belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.11

“Belajar adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada prilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan”.12

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristi-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari organisme.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt 1) Belajar berdasarkan keseluruhan

2) Belajar adalah suatu proses perkembangan 3) Siswa sebagai organisme keseluruhan 4) Terjadi transfer

5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman 6) Belajar harus dengan insight

7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa

8) Belajar berlangsung terus-menerus13

11 Muhibbin Syah,

Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Rosda

Karya 2010), Cet. Ke-15, h. 88 12 Zikri Neni Iska,

Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother’s 2008), Cet. Ke-2, h. 82 13

(33)

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Slameto mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: a) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat

tubuh

b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan serta kesiapan.

c) Faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani14

2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar diri individu yang sedang belajar. Faktor ekstern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: a) Faktor keluarga, meliput;i cara orang tua mendidik, relasi

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan

b) Faktor sekolah, meliputi; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, serta tugas rumah, dan

c) Faktor masyarakat, meliputi; kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat.

3. Minat Baca Buku Mahasiswa a. Pengertian Minat

Minat menurut psikologi adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus.

14

(34)

Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu.15

Hal tersebut juga dikuatkan oleh pendapat Slameto yang mengatakan bahwa “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.16

Menurut Shaleh dan Wahab “Miinat merupakan sebuah kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, dan situasi yang menjadi objek dari minat dengan disertai oleh perasaan senang”.17

“Muhibbin Syah mendefinisikan minat (interest) kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.18

Dari beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat ingat terus sesuatu, dengan perasaan senang yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut. Minat senantiasa erat hubungannya dengan perasaan individu, objek, aktivitas dan situasi, seperti yang dikemukakan Djamarah:

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di

15 Alisuf Sabri,

Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. Ke-3, h.

84

16 Slameto.

loc. cit.

17 Abd Shaleh dan Muhbib Wahab,

Psikologi Suatu Pengantar “dalam Perspektif Islam”,

(Jakarta: Prenada Media 2004), Cet. Ke-1, h.270 18 Muhibbin Syah,

(35)

luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.19

Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain.20

Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak didik pahami.21

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan minat adalah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang disukainya.

Jika dilihat disekeliling kita, minat baca buku mahasiswa sangatlah rendah. Diantaranya penyebab minat baca buku mahasiswa rendah adalah sebagai berikut:

1) Sistem pembelajaran belum memuat anak-anak, siswa dan mahasiswa harus membaca buku (lebih banyak lebih baik), mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang

19Djamarah,

op. cit., h. 166

20

Ibid. h. 166

21

(36)

diajarkan, mengapresiasikan karya-karya ilmiah, filsafat, sastra dan sebagainya.

2) Banyaknya jenis hiburan, permainan dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku, surfing di internet walaupun yang terakhir ini masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca hanya saja apa yang dapat dilihat di internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak. Nah, bagi orang tua seharusnya mengarahkan hal-hal segi positif dari internet itu.

3) Banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, night club, mall dan

supermarket.

4) Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Kita hanya terbiasa mendengar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat secara verbal dikemukakan orang tua, nenek dan tokoh masyarakat.

5) Para ibu orang tua kita senantiasa disibukkan berbagai kegiatan, serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga tiap hari waktu luang sangat minim bahkan hampir tidak ada untuk membantu anak membaca buku dan belajar, hanya karena disibukkan urusan pribadi masing-masing.

6) Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka. 7) Mempunyai sifat malas yang merajalela dikalangan anak-anak

maupun dewasa untuk membaca dan belajar demi kemajuan diri masing-masing untuk menambah ilmu pengetahuan.22

(37)

b. Hakikat Membaca

1) Pengertian membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara indivudual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.23

Disamping pengertian diatas, membaca pun dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri diri sendiri dan terkadang dengan orang lain. Adapula penulis yang menendefinisikan membaca adalah suatu kemampuan melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut melalui

fonik (phonics: suatu metode pembalajaran membaca, ucapan,

ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/ menuju membaca lisan (oralreading).24

Membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu maka para pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi atau memberi respon terhadap lambang-lambang visual dan berbicara haruslah selalu mendahului kegiatan membaca.

Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca adalah suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.

23

Henry Guntur Tarigan, MEMBACA : Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa,

(Bandung: Angkasa 2008), h. 7 24

(38)

Dari definisi diatas memandang bahwa membaca sebagai suatu proses yang kompleks, sebagai faktor saling berhubungan satu sama lain, untuk memahami sebuah bacaan. Seorang pembaca dalam proses ini tidak lagi pasif melainkan sebagai proses yang aktif. Dengan kata lain, seorang pembaca harus dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan yang dibacanya.

2) Tujuan membaca

Buku adalah jendela dunia, begitulah kata pepatah. Hal ini seakan merupakan sebuah penekanan mengenai pentingnya arti membaca bagi manusia. Keterampilan membaca menempati posisi dan porsi yang sangat penting dalam kehidupan, terlebih pada era informasi dan komunikasi sekarang ini, yang mana segala informasi itu tersimpan dan perlu digali di dalam sebuah bacaan. Membaca dapat dijadikan sebuah jembatan bagi siapa saja yang menginginkan kemajuan dan keberhasilan, baik dilingkungan dunia sekolah maupun di dunia pekerjaan.

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan

maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Berikut ini beberapa tujuan umum individu melakukan aktifitas membaca, antara lain:

a)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh atau ilmuan

(39)

c)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian bacaan. Diharapkan mampu mengetahui isi bahan bacaan lebih detail.

d)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui mengapa tokoh ilmuan merasahan suatu hal, disini pengarang hendak memperlihatkan sesuatu pada pembaca.

e)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh.

f)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui tentang keberhasilan atau klimaks dalam sebuah bacaan.

g)

Membaca untuk menemukan atau mengetahui hal-hal yang dianggap perlu untuk dipelajari lebih lanjut.25

3) Aspek-aspek membaca

Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Sebagai garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:26

a) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill)

yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah

(lower order). Aspek ini mencakup:

(1) Pengenalan bentuk huruf;

(2) Pengenalan unsur-unsur linguistik (fenom/grahem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain;

(3) Pengenalan hubungan/korespondensi pada ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to

bark at print”);

(4) Kecepatan membaca ke taraf lambat.

25

Ibid., h. 9-11

26

(40)

b) Keterampilan yang bersifat pemahaman (komprehensif

skill) yang dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi

(higherorder). Aspek ini mencakup:

(1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal);

(2) Memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca);

(3) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk);

(4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

4) Membaca sebagai suatu keterampilan

Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar bahwa membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Dengan kata lain, keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu:

a) Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca;

b) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal;

c) Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau (meaning).27

5) Buku mahasiswa sebagai bahan bacaan

Bahan bacaan merupakan hal yang cakupannya sangat luas, segala jenis tulisan yang mampu ditafsirkan pemaknaannya merupakan sebuah bahan bacaan yang baik. Mulai dari sesunan kata , kalimat hingga sebuah paragraph/alenia bisa disebut sebagai bahan bacaan. Dalam buku Guntur dijelaskan sedikit tentang bahan bacaan yaitu

27

(41)

sebuah sumber baca bagi pembaca yang baik yang mampu memberikan informasi maupun yang kurang jelas dipahami informasinya.28

Bahan bacaan adalah sebuah bentuk susunan sandi atau kode yang memiliki maknah tertentu.29 Seperti halnya sebuah buku pembelajaran, artikel, cerpen, novel, dan sejenisnya merupakan bahan bacaan yang telah diakui dan memiliki ciri khusus. Ada pula bahan bacaan yang dikombinasikan dengan gambar seperti komik, majalah, surat kabar/koran dan sejenisnya, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda akan tetapi keduanya telah disebut bahan bacaan yang telah memenuhi standarisasi baik.

Buku adalah sumber ilmu dan merupakan jendela dunia. Dengan buku, kita bisa menjelajahi dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduk kita. Tapi, seberapa besarkah minat kita dalam membaca buku. Sebagai seorang pelajar/mahasiswa, kita tentu wajib membaca, baik itu buku teks, jurnal, reader ataupun majalah ilmiah.30 Tapi apakah kita membaca semua itu karena kita memang ingin dan tertarik dengan isinya, ataukah karena terpaksa karena harus ujian. Bandingkan dengan majalah gossip, cerpen, atau novel yang kita sukai yang tebalnya ratusan halaman. Bahkan bila telah berhadapan dengan internet, maka kemungkinan sekali sangat kecil untuk membaca, karena fasilitas yang disediakan sangat beranekaragam.

Buku mahasiswa atau buku-buku perkuliahan merupakan sumber bacaan yang sengaja disusun untuk membantu perkuliahan seorang mahasiswa, selain untuk membantu perkuliahan bahan bacaan ini biasa berfungsi sebagai pedoman yang dimiliki oleh seorang dosen dalam melaksanakan pembelajaran.

28

Ibid., h. 107

29

Ibid., h. 47

30

(42)

6) Perpustakaan sebagai sumber bahan bacaan

Pada dasarnya, perpustakaan merupakan suatu kumpulan dokumen yang terorganisasi, serta terpelihara untuk kepentingan rujukan dan bahan ajar. Selain melakukan fungsi-fungsi pengumpulan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka (katalogisasi), serta melakukan layanan sirkulasi bahan pustaka, perpustakaan juga melakukan penciptaan serta publikasi informasi.

Tamam mengatakan ruang lingkup kegiatan

perpustakaan dapat menjadi lebih luas, misalnya:

(a) Kegiatan-kegiatan yang berbasis pengelolaan pustaka dan/atau informasi.

(b) Kegiatan-kegiatan yang berbasis publikasi.

(c) Kegiatan-kegiatan yang mengarah ke pengembangan sistem.

(d) Kegiatan-kegiatan preservasi informasi

(e) Kegiatan-kegiatan yang berbasis layanan informasi

(f) Kegiatan-kegiatan analisis data dan hubungan dengan pemakai, dan

(g) Kegiatan-kegitan yang bersifat peningkatan mutu SDM31 Selain ruang lingkup di atas, perpustakaan juga mempunyai banyak fungsi, diantaranya adalah:

(a) Perpustakaan menyimpan berbagai macam buku (b) Perpustakaan berfungsi sebagai tempat belajar

(c) Perpustakaan mempunyai fungsi informaif, artinya informasi yang dibutuhkan pengguna dapat dicari di perpustakaan

(d) Sumber-sumber yang ada diperpustakaan dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian

31

(43)

c. Tingkat Minat Baca Mahasiswa

Minat mempunyai arti kegemaran, kesukaan atau kecenderungan. Bila minat dihubungkan dengan membaca, maka ada usaha secara intensif terhadap penggunaan media tertulis untuk pemenuhan informasinya.

Masalah kegemaran membaca perlu dilihat secara menyeluruh. Minat dan kegemaran membaca ini tidak berdiri sendiri, banyak yang mempengaruhnya, salah satunya adalah lingkungan. Bukti yang menunjukkan bahwa minat baca mahasiswa rendah adalah data kunjungan ke perpustakaan oleh mahasiswa. Data dari beberapa perpustakaan perguruan tinggi menunjukkan bahwa pengunjung perpustakaan tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah mahasiswa.

Menurut saleh dalam Bunanta menyebutkan bahwa minat baca terutama sangan di tentukan oleh: (1) Faktor lingkungan keluarga dalam hal ini misalnya kebiasaan membaca keluarga di lingkungan rumah. (2) Faktor pendidikan dan kurikulum di sekolah yang kurang kondusif. (3) Faktor infrastruktur dalam masyarakat yang kurang mendukung peningkatan minat baca masyarakat. (4) Serta faktor keberadaan dan keterjangkauan bahan bacaan.32

4. Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar dengan Minat Baca Buku Mahasiswa

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melaju begitu cepat, begitu juga internet yang merambah ke semua sektor kehidupan. Bahkan perkembangannya diperkirakan lebih pesat dari perkiraan semula. Internet bukan lagi milik orang tertentu melainkan milik semua orang dari lapisan terendah sampai teratas. Adapun yang menjadi pertanyaan kita sekarang, bagaimana kita memanfaatkan internet tersebut secara positif, bijaksana dan bertanggung jawab, khususnya dalam bidang pembelajaran; baik formal maupun nonformal.

32

(44)

Bila kita melihat sejenak, bagaimana proses belajar berlangsung dalam setiap individu maka kita akan menemukan bahwa proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara orang yang belajar dengan materi yang dipelajari. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan dengan apa saja. Begitu juga dengan mahasiswa, melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan pengetahuan dengan cepat sesuai kebutuhan.

“Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang”.33 Minat juga dapat diartikan sebagai perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.34

Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan. Ini bararti tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali memperbanyak membaca.

Pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa dapat dilihat dari fungsi internaet sebagai salah satu sumber belajar yang sekaligus merangkap sebagai sumber bahan bacaan. Dalam perkuliahan di universitas

33

Djamarah, op. cit, h. 166

34

(45)

manapun, seorang pengajar (dosen) biasa memberikan tugas kepada mahasiswa, seperti dalam pembuatan makalah ataupun pengumpulan tugas lain. Pengaruh internet terhadap minat baca adalah bahwasanya internet merupakan media yang memuat dari segala sumber referensi dunia. Selain itu fasilitas yang disediakan oleh media ini cukup berfariasi. Sebut saja bila tiap data mampu di copy paste oleh

(46)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Judul Hasil

1 Sri Sumiati Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Pengaruhnya Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

PAI STAIN Salatiga Angkatan 2007 (skripsi pada Jurusan PAI STAIN Salatiga)

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut, bahwa intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar mahasiswa PAI STAIN Salatiga ada tiga kategori yaitu kategori tinggi, sedang, rendah. Kategori tinggi sebesar 31.81% kategori sedang sebesar 40.90%dan kategori rendah sebesar 27.27%. Bahwa prestasi belajar mahasiswa PAI STAIN Salatiga ada tiga kategori yaitu kategori B, C dan D. Kategori B terdapat 27.27%, kategori C terdapat 50% dan kategori D terdapat 22.72%. Dari data tersebut dapat digambarkan bahwa prestasi belajar mahasiswa PAI STAIN Salatiga adalah kategori C. Berdasarkan analisis lanjut untuk mencari jawaban dari hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif antara intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi belajar. Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan korelasi product moment yaitu hasil rxyadalah 0.615.35

35

(47)

Badrut Tamam Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar Dengan Minat Baca Buku Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (skripsi pada Jurusan Pendidikan IPS UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Explanatory confimatory

research (penjelasan) yakni menjelaskan seberapa frekuensi kesinambungan

(48)

belajar maka efeknya akan berhubungan dengan minat baca buku itu sendiri.

3 Ahmad

Sultoni

Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA N

Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran

2011/2012 (skripsi pada Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang)

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dalam kategori cukup baik sedangkan motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai Fhitung =

19,607 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan ada pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan deskripsi terlihat bahwa paling banyak siswa memanaatkan internet sebagai sumber belajar sejarah dalam kategori baik sebesar (50,00%) sedangkan motivasi belajar dalam kategori baik sebesar (63,89%). Jadi semakin tinggi pemanaatan internet sebagai sumber belajar sejarah, semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.37

4 Iik Novianto Prilaku Penggunaan Internet Dikalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Tentang Prilaku

Penggunaan Internet Dikalangan Mahasiswa

Prilaku penggunaan internet yang dilakukan oleh responden dilatarbelakangi oleh beberapa motif tertentu, dimana motif ini mencakup motif kognitif, pengawasan (surveillance), motif hiburan (entertaiment), motif menghabiskan waktu (passing the time), motif melarikan diri dari kepenatan (escape) dan

motif interaksi sosial. Dari hasil penelitian ini, motif kognitif (cognitifneeds)

36

Badrut Tamam, “Hubungan Pemanfaatan Internet sebagai Alternatif Sumber Belajar dengan Minat Baca Buku Mahasiswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, 2010

(49)

Perguruan Tinggi Negeri (FISIP UNAIR) Dengan Perguruan Tinggi Swasta (FISIP UPN)

dan motif interaksi sosial merupakan motif terbesar responden Fisip Unair dalam menggunakan internet. Untuk responden Fisip UPN motif utama dalam penelusura menggunakan internet ialah motif untuk kepentingan informasi. Dalam hal ini motif yang disebabkan muncul karena adanya kebutuhan responden akan informasi ilmiah terkait dengan kepentingan akademik mereka berupa tugas tugas perkulihaan, hasil penelitian, jurnal, artikel ilmiah. Tidak hanya itu responden Fisip Unair juga menggunakan media internet ini untuk media berkomunikasi/berinteraksi dengan sesama contohnya lewat media jejaring sosial (facebook, twwiter, e-mail dll) yang ada di internet.38

38Iik Novianto, “Prilaku Penggunaan Inernet di Kalangan Mahasiswa”,

(50)

C. Kerangka Berpikir

Internet merupakan jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya. Internet juga dikenal sebagai alat untuk mencapai informasi dalam skala global.

Keberadaan internet sebagai sumber informasi ini menjadikan mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta semakin dimudahkan dalam pemenuhan kebutuhannya akan informasi untuk menunjang proses akademisnya. Hal ini dikarenakan internet sebagai salah satu sumber informasi memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber sumber informasi lainnya, seperti kecepatan akses, biaya yang murah, dan keberadaan sumber informasi yang melimpah. Tak dapat dipungkiri bahwasannya internet mampu menarik banyak kalangan. Salah satunya kalangan mahasiswa yang notabennya mempunyai tingkat kebutuhan yang cukup tinggi terhadap informasi. Dengan adanya internet tersebut, mahasiswa kini dapat memperoleh informasi yang lebih dari pada dalam buku teks dengan cara mencari dan menelusuri semua web site di seluruh dunia.

(51)

hal instan seperti halnya pemanfaatan fasilitas copy paste yang telah tersedia

di internet tanpa harus susah-susah menyusunnya. Dari hal inilah yang nantinya menghubungkan antar pemanfaatan internet dengan tingkat minat baca buku siswa. Dengan kata lain, semakin seringnya siswa memanfaatakan internet sebagai alternatif sumber belajar maka efeknya akan berhubungan dengan minat baca buku itu sendiri. Menyikapi permasalahan tersebut, perlu adanya sebuah pembahasan yang jelas dan intens agar fenomena semacam ini tidak lebih berkembang salah satunya adalah dengan dikembangkannya program-program seminar tentang eksistensi baca buku dan sejenisnya, sehingga menumbuhkan kembali minat baca buku siswa tersebut.

Adanya pengaruh penggunaan internet sebagai sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang dikaji dan memerlukan pembuktian lebih lanjut melalui proses penelitian sampai terbukti kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa

Ha : Ada pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa

Pemanfaatan Internet Sebagai

Sumber Belajar

(52)

34

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Lembaga pendidikan ini bertempat di Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat Tangerang Selatan Banten 15412.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan dalam melakukan penelitian ini adalah dari bulan Juli 2016 sampai bulan November 2016. Adapun rincian kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan No

Nama Kegiatan

Bulan

Juli Agustus Sept Okt Nov 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Bimbingan bab

1-2

2 Bimbingan

skripsi bab 3

3 Pelaksanaan uji

coba instrument

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Pengolahan data 5 Bimbingan

skripsi bab 4-5

6 Sidang skripsi

B. Metode Penelitian

(53)

untuk memecahkan suatu masalah, maka langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.

Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sesuai dengan namanya, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berupa angka-angka, mulai dari pengumpulan data sampai hasil dari penelitian.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Zuriah, populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.1 Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Adapun objek penelitian atau populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013-2015, adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian Tahun Angkatan Jumlah

2013/2014 2014/2015 2015/2016

115 Mahasiswa 101 Mahasiswa 119 Mahasiswa

Total 335 Mahasiswa

1 Nurul Zuriah,

Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2007), cet. 2, h.116 2 Sugiyono,

Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(54)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling, yaitu mengambil

sebagian populasi dari tiap angkatan dengan acak. Dari populasi yang ada, yang menjadi sampel adalah 35 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diambil dari angkatan 2013/2014 – 2015/2016. Adapun rincian jumlah sampel tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian

Tahun Angkatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel

2013/2014 2014/2015 2015/2016

115 Mahasiswa 101 Mahasiswa 119 Mahasiswa

12 Mahasiswa 11 Mahasiswa 12 Mahasiswa

Total 335 Mahasiswa 35 Mahasiswa

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013/2014 – 2015/2016 yang dijadikan sampel adalah 10% dari jumlah populasi, yaitu 35 mahasiswa yang tersebar di tiga angkatan.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Menurut Suryabrata, variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.3 Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas (X) : pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar

2. Variabel terikat (Y) : minat baca buku mahasiswa

3

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005),

(55)

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual digunakan untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul di atas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel terikat (dependent) dan

variabel bebas (independent).

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Jadi bisa dikatakan bahwa pengaruh merupakan daya atau tenaga yang timbul dari sesuatu atau seseorang yang dapat memberikan perubahan terhadap hal-hal disekelilingnya seperti watak, kepercayaan maupun perbuatan.

2. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar

Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar adalah internet sebagai sumber dan bahan informasi mahasiswa untuk menunjang proses perkuliahan. Oleh karena itu, penggunaan internet banyak berperan sebagai penyumbang sarana belajar dengan tersedianya berbagai bentuk informasi yang diinginkan.

3. Minat baca buku

Minat baca buku adalah sejauh mana tingkat minat atau keinginan seseorang terhadap membaca buku perkuliahan.

F. Definisi Operasional

Agar konsep data diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus didefinisikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu yang mempunyai nilai. Penjelasan definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah.

(56)

media internet, ketersediaan internet sebagai sumber belajar dan ketepatan fungsi internet sebagai sumber belajar)

2. Minat baca buku mahasiswa adalah skor penilaian yang diperoleh dari jawaban responden yang mengukur sejauh mana minat atau keinginan mahasiswa dalam membaca buku sebagai referensi materi perkuliahan (dengan indikator : membaca buku sebagai kebutuhan, membaca buku sebagai sumber belajar, pandai memanfaatkan waktu dan keinginan membaca buku).

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.4 Kuesioner ini berupa pertanyaan yang telah tersedia jawabannya yang kemudian diberikan kepada mahasiswa untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pemanfaatan internet sebagai alternatif sumber belajar terhadap minat baca buku mahasiswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup yang berbentuk rating scale (skala bertingkat), respon individu terhadap

pertanyaan-pertanyaan sejauh mana penggunaan internet sebagai sumber informasi terdiri dari jawaban sangat sering, sering kadang-kadang dan tidak pernah. Hasil dari jawaban yang diberikan pada setiap pertanyaan mempunyai skor tersendiri dan akan dianalisis sehingga dapat disimpulkan arah penggunaan internet dan minat baca buku responden.

4 Zuriah,

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................
gambar seperti komik, majalah, surat kabar/koran dan
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

coping behavior to analyze Frank William Abagnale as the major character. in coping his problems in Catch Me If

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga kepada penulis,

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang Sumber Dana APBK Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2011 mengundang Penyedia

Penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Accsess, suatu program berbasis Windows yang memiliki banyak kelebihan, seperti adanya objek-objek yang mudah dalam

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

Tabel 4.28 Perubahan Tabel Transportasi Akibat Variabel x 12 Dijadikan Basic Variable – Iterasi 2

Makcik kamu ingin belikan buku untuk kamu.Beliau meminta kamu memilih buku yang kamu suka?. Tulis mesej bersama tiga sebab mengapa kamu memilih

(1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar IPA materi Struktur Bumi dan Matahari pada siswa kelas V SD Negeri Pesayangan 01 antara pembelajaran