ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAKSO IDOLA DI KLATEN ANALYSIS EFFECT OF QUALITIES PRODUCTS EFFECT, PRICE AND PROMOTION ON PURCHASING DECISIONS BAKSO IDOLA IN KLATEN
Skripsi
Disusun Oleh : Yollanda Riska Agustina
20130410319
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAKSO IDOLA DI KLATEN ANALYSIS EFFECT OF QUALITIES PRODUCTS EFFECT, PRICE AND PROMOTION ON PURCHASING DECISIONS BAKSO IDOLA IN KLATEN
Skripsi
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh : Yollanda Riska Agustina
20130410319
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Yollanda Riska Agustina
Nomor Mahasiswa : 20130410319
Prodi : Manajemen
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “ ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAKSO IDOLA DI KLATEN ”. Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi ini atau perguruan tinggi lain kecuali bagian – bagian
tertentu saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya tulis ilmiah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya
tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, 28 Desember 2016
Materai, 6.000
Untuk mendapatkan kesuksesan
Keberanian mu harus lebih besar
Daripada ketakuta u…
Semakin banyak yang kamu berikan, maka
Semakin banyak yang akan
ka u dapatka …
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya
Hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu
Na u di balas de ga buah…
Jangan pernah menyerah
Kamu lebih berani daripada yang kamu percaya
PERSEMBAHAN
Sujud serta syukur kepada Allah SWT atas karunia dan kemudahan yang telah Engkau berikan.
Dengan ungkapan rasa yang sangat bahagia, ku persembahkan skripsi ini kepada :
✓ Yang pertama kepada kedua orang tuaku, saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
yang sudah diberikan selama ini terkhususnya dalam hal kesabaran dalam membimbing
saya, persembahan ini mungkin hanya sebagian kecil yang bisa saya berikan. Terima
kasih selalu mendoakan dan selalu memberikan yang terbaik.
✓ Yang kedua teruntuk adikku Danil yang selalu mendoakan kakaknya agar cepat selesai
skripsinya dan kakakku Garega yang membantu ku ketika leptop ini tiba-tiba eror.
✓ Temanku Rani dan Tus yang selalu ada, teman seperjuangan skripsi.
✓ Teman-teman KKN 40 ku Elvia, Danang, Eki, Cintya, Galuh, Weli, Eca dan Hilmi selalu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... 1
MOTTO ... 3
PERSEMBAHAN ... 5
INTISARI ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 6
DAFTAR TABEL ... 8
DAFTAR GAMBAR ... 9
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Multikolonieritas ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 3. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. F.Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1. Analisis Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIANError! Bookmark not defined.
B. PENGUJIAN VARIABEL PENELITIAN .... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4. Uji Multikolinearitas... Error! Bookmark not defined. 5. Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. C.ANALISIS DATA ... Error! Bookmark not defined. 1. Analisis Deskriptif Jawaban Responden .... Error! Bookmark not defined. 2. Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis .. Error! Bookmark not defined. D. PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. BAB V ... Error! Bookmark not defined. A. KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 1. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 2. Keterbatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tingkat pengembalian kuisioner ... 36
Tabel 4.2 Jenis kelamin ... 37
Tabel 4.3 Katagori umur responden... 38
Tabel 4.4 Jenis pekejaan responden ... 39
Tabel 4.5 Tingkat pendapatan responden ... 40
Tabel 4.6 Hasil uji validitas kualitas produk ... 41
Tabel 4.7 Hasil uji validitas harga ... 42
Tabel 4.8 Hasil uji validitas promosi ... 42
Tabel 4.9 Hasil uji validitas keputusan pembelian ... 43
Tabel 4.10 Hasil uji reliabilitas ... 44
Tabel 4.11 Hasil uji multikolineritas ... 46
Tabel 4.12 Tanggapan responden kualitas produk ... 48
Tabel 4.13 Tanggapan responden harga ... 49
Tabel 4.14 Tanggapan responden promosi ... 50
Tabel 4.15 Tanggapan responden keputusan pembelian ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model penelitian ... 22
Gambar 4.1 Hasil normalitas ... 45
ABSTRAK
This research aims to examine and explain the influence of product quality, price and promotion on purchasing decisions Bakso Idola in Klaten. The sample in this study is that consumers Bakso Idola in Klaten by distributing questionnaires of 100respondents. Sampling using non-probability sampling with purposive sampling type. The analytical method used is multiple regression analysis and using validity, reliability test, t test, F test, classic assumption test and kooefisien terminated. The results of this study indicate, first, that the quality of products, prices and promotions simultaneously significant effect on purchasing decisions with a significance of 0.003 <0.005. Second, the quality of the products have a negative impact and no significant regression kooefisien evidenced by the value of the product quality is - 0.155, regression coefficient value of the price is 0.176 and coefficient regression of sale is 0.248. Analysis of the coefficient of determination shows the number of 0,106 equal to 10,6 %, which means the quality product, price and promotion only affect purchase decisions by 10,6 %, while the remaining 89,4 % likely influenced by other factors not examined in this study.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi
dalam dunia bisnis modern, baik dalam bidang teknologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan juga dalam dunia industri makanan. Perkembangan dunia industri makanan saat ini
berjalan dengan pesat,sehinggapersaingan dalam produk industri makanan pada era saat
ini semakin ketat, oleh karena itu menuntut para produsen untuk membuat atau
menciptakan produk yang berkualitas baik, digemari dan memiliki daya saing yang tinggi
juga menarik bagi konsumen. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak
bagi kehidupan manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Di samping itu, banyaknya
usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar yang berdampak pada
persaingan yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan
sejenis. Hal ini menyebabkan perusahaan perlu mencermati dan memahami perilaku
konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam
usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan.
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadaribahwa
perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Perusahaan harus dapat
memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan
bersaing dengan perusahaan lain. Menurut teori dari Tjiptono (2008), syarat yang harus
dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah
berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar
tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan
Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup
perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumen. Jika pemasar berhasil mengidentifikasi kebutuhan konsumen,
mengembangkan produk yang tepat, menetapkan harga dan mempromosikannya secara
efektif maka produk tersebut akan mudah terjual.
Padatnya aktivitas di zaman modern dewasa ini menyebabkan kebanyakan orang
tidak mempunyai banyak waktu luang untuk mempersiapkan sendiri makanan di rumah
dan cenderung ingin menikmati makanan yang bersifat praktis dan instan dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Salah satunya dengan mencari makanan dan minuman
di luar rumah. Bisnis makanan ini cukup menjanjikan karena kebutuhan utama yang harus
dipenuhi orang yang tidak bisa diingkari adalah makanan.
Saat ini di Klaten, Jawa tengah banyak munculnya pengusaha-pengusaha makanan,
salah satunya adalah bakso. Bakso adalah gilingan daging yang dicampur dengan tepung
tapioka atau kanji (bahasa desa), akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari dagingayam,
ikan, atau udangbahkan daging kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan
panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mie, bihun, taoge, tahu, terkadang
telur dan ditaburi bawang goreng dan seledri.Bakso sangat populer dan dapat ditemukan
di seluruh Indonesia dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar.
Salah satu usaha bakso yang terkenal di Klaten sekarang ini adalah Bakso Idola
yang terletak di jalan Diponegoro, Klaten Tengah. Bakso Idola ini merupakan salah satu
bakso yang banyak diminati oleh konsumen, terbukti dari banyaknya konsumen yang
datang setiap harinya. Menu spesial dari warung Bakso Idola adalah bakso rusuk yang
lengkap dengan mie putih dan kuning bertabur sawi hijau. Warung Bakso Idola ini selain
cukup bersahabat, mulai dari Rp. 8.000,-/porsi mie ayam, Rp. 11.000,-/porsi bakso
komplit, Rp. 18.000,-/porsi bakso rusuk.
Semakin banyaknya konsumen yang tertarik akan makanan Bakso menyebabkan
permintaan Bakso meningkat. Semakin tinggi jumlah permintaan konsumen, maka akan
menimbulkan banyaknya pesaing pengusaha Bakso lainnya, sehingga produsen bakso
harus mampu bersaing dengan pengusaha bakso lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, maka konsumen menjadi faktor kunci penentu
atas keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan di dalam memasarkan produknya.
Perusahaan harus mampu mengenali kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun
masa mendatang, namun tidaklah mudah, sebab saat ini kebutuhan konsumen yang
semakin komplek dan persaingan antar perusahaan makanan yang sangat kompetitif.
Disinilah dibutuhkan seorang manajer pemasaran yang mempunyai pengetahuan seksama
tentang perilaku konsumen dan mampu menciptakan inovatif produk baru serta mampu
memanfaatkan peluang yang ada. Pemasar harus pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan menjaga kepercayaan konsumen sehingga perusahaan dapat
mengembangkan produknya, menetapkan harga dan mendistribusikan produknya dengan
baik.
Perusahaan harus dapat menjaga kualitas produknya agar mampu bertahan di
tengah persaingan. Produk adalah suatu barang yang dihasilkan perusahaan yang nantinya
akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan dengan produk yang
paling baik yang akan maju dengan pesat dan dalam jangka panjang perusahaan mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya. Hal ini mengharuskan perusahaan mampu
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik sehingga produk tersebut tidak
mengecewakan konsumennya. Adapun pengertian kualitas produk menurut Kotler &
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut
bernilai lainnya.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu harga. Menurut
Tjiptono (2009) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
atau jasa lainnya) yang di tukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang atau jasa. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh
para manajer untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan yang
menyangkut penetapan harga. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah
penting, karena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak
ukur akan permintaan suatu produk, dengan demikian harga dapat mempengaruhi
konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk.
Semakin terjangkau harga suatu produk maka konsumen akan semakin tertarik dan
melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang bersangkutan.
Selain dari sisi produk dan harga, promosi juga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Promosi yaitu sebagai penunjang untuk meningkatkan pembelian suatu produk
yang akan dipasarkan. Menurut Kotler (2009) promosi adalah berbagai cara untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun
tidak langsung. Tujuan perusahaan melakukan promosi yaitu untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Promosi ini juga menjadi faktor penting bagi
pengusaha Bakso Idola dalam memasarakan produknya. Promosi memberikan
pengetahuan kepada konsumen mengenai produk Bakso Idola itu sendiri. Promosi yang
unik, menjadikan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian produk. Misalnya dengan memasang baliho, spanduk dan menyebarkan pamflet
Menurut Kotler (2013), perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor kepribadian, dan faktor psikologis.
Keputusan pembelian konsumen adalah tahap di mana pembeli telah menentukan
pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya. Pengambilan
keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya
kesadaran atas kebutuhan dan keinginan. Selanjutnya jika sudah disadari adanya
kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan
produk yang diinginkannya. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan konsumen
sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk. Pengusaha harus jeli dalam melihat
faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk menarik konsumen.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam
pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas produk, harga dan promosi
benar-benar mempengaruhi keputusan pembelian.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Wibowo (2013), “Analisis
pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian permen Tolak
Angin di Semarang”. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Diponegoro.
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten .
Topik yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Bakso Idola di Klaten”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan beberapa
1. Apakah kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Bakso Idola di Klaten?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Bakso Idola di
Klaten?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten?
4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh kualitas produk, harga dan promositerhadap
keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten.
2. Untuk menguji dan menjelaskanpengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian pembelian Bakso Idola di Klaten.
3. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk
pembelian Bakso Idola di Klaten.
4. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
produk pembelian Bakso Idola di Klaten.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Menambah wacana tentang perilaku konsumen, perihal analisis pengaruh kualitas
produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian, serta diharapkan bisa
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam rangka menentukan strategi
pengambilan keputusan mengenai kualitas produk dan mengetahui faktor yang
paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Bakso Idola di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori
1. Kualitas Produk
Pengertian produk menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan, karena tanpa adanya produk perusahaan
tidak akan melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau merasa
cocok, karna itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli
agar pemasaran produk berhasil.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi
produk adalah :
a. Merek
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), merek (brand) adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok
dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat
membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), Pengemasan (packing) adalah kegiatan
merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan
melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
c. Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong(2008), Kualitas Produk (Product Quality) adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan
keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untukmeningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan
program ”Total Quality Management (TQM)". Selain mengurangi kerusakan
produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.
2. Harga
Menurut Tjiptono (2009) harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang atau jasa lainnya) yang di tukarkan agar memperoleh hak kepemilikan
atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat
ditangani oleh para manajer untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan
yang mmenyangkut penetapan harga.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara
lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikkan terhadap sebuah produk atau jasa. Tjiptono (2009)
menyatakan harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikkan atau penggunaan suatu barang
atau jasa.
Mengenai perihal proses pengambilan keputusan konsumen terkait dengan harga,
terdapat dua peranan utama yang dikemukakan oleh Tjiptono (2009), yaitu :
Fungsi harga dalam membantu konsumen untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan
begitu konsumen dapat terbantu dalam memutuskan cara mengalokasikan daya
belinya pada berbagai jenis produk atau jasa.
b. Peranan Informasi
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti
kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Pada kondisi
ini konsumen berasumsi bahwa nilai dari suatu harga mencerminkan kualitas dari
produk tersebut.
Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi keputusan penetapan harga adalah sifat
pasar dan permintaan, harga dan tawaran pesaing, serta faktor-faktor ekstern lainnya
seperti keadaan perekonomian, kebutuhan reseller, dan tindakan-tindakan pemerintah.
Pada akhirnya konsumen yang akan tetap menentukan tepat tidaknya harga yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
3. Promosi
Menurut Maddy (2010) promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta
meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal
memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. Menurut Maddy (2010) secara rinci
ketiga tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Menginformasikan :
2) Memperkenalkan cara pemakaian produk yang baru dari suatu produk
3) Menyampaikan perubahan harga pada pasar
4) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
5) Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk :
1) Membentuk pikiran merek
2) Mengalihkan pikiran ke merek tertentu
3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
c. Mengingatkan terdiri atas :
1) Mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat
2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan
3) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2013) pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan. Menurut Kotler (2013) tahap-tahap proses keputusan pembelian adalah
sebagai berikut ini :
a. Pengenalan Masalah
Menurut Kotler (2013) proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan
keadaan yang diinginkannya. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat
meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban, apakah kebutuhan yang dirasakan
atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan bagaimana
kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu ini.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya atau mungkin tidak mencari
informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek
yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu.
Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya.
c. Penilaian Alternatif
Penilaian alternatif yaitu setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin
tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang
beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak
dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen (waktu,
uang dan informasi) maupun resiko keliru dalam penelitian.
d. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya
bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau
tidak. Perilaku setelah pembelian setelah membeli suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. ada kemungkinan
bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian, karena
mungkin harga barang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai
dengan keinginan atau gambaran sebelumnya dan sebagainya.
e. Perilaku Setelah Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan
yang dirasakan setelah melakukan pembelian karena tidak sesuai dengan keinginan
atau gambaran sebelumnya.
B. Penelitian Terdahulu
Evelina dan Handoyo (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Kartu Perdana Telkomflexi”. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100
responden yakni konsumen yang menggunakan Kartu Perdana Telkomfleksi. Penentuan
sampel dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis
linier dan SPSS 16.0. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan pada variabel kualitas produk, harga dan promosi
terhadap keputusan pembelian kartu perdana Telkomflexi.
Iswayanti (2010) melakukan penelitian yang berjudul”Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian
Soto Angkring Mas Boed di Semarang”. Populasi dalam penelitian ini adalah para tamu
penikmat Soto Angkring Mas Boed. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak
100 responden dengan menggunakan teknik Non Probabilty Sampling dengan
pendekatan Accidental sampling. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebas
multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas dan berdistribusi normal. Berdasarkan
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
pada kualitas produk, kualitas layanan, harga dan tempat terhadap keputusan pembelian
Soto Angkring Mas Boed di Semarang.
Hariadi (2012) melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Produk, Harga,
Promosi dan Distribusi Terhadap keputusan Pembelian Konsumen pada Projector
Microvision”. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 90 responden, teknik
data menunjukan adanya pengaruh yang dominan pada produk, harga, promosi dan
distribusi terhadap keputusan pembelian pada projector Microvision.
Wibowo, dkk (2013) melakukan penelitian yang berjudul”Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Permen Tolak Angin Di
Semarang”. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden di
wilayah Tembalang dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis
menggunakan uji validitas, uji realliblitas, regresi linear berganda, uji t, uji F.
Berdasarkan hasil data menunjukan adanya pengaruh positif kualitas produk, harga, dan
promosi terhadap keputusan pembelian permen tolak angin dan memiliki tingkat
keeratan hubungan yang kuat, hal ini berarti apabila kualitas produk, harga dan promosi
ditingkatkan maka akan mengakibatkan keputusan pembelian yang tinggi.
Abadan dan Patriciana (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Harga Produk dan Kepercayaan
Terhadap Keputusan Pembelian Lampu Philip LED”. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh retail dan grosir yang menjual lampu Philips LED yang menjadi
pelanggan Berlian Electrindo di Kabupaten Kudus yang jumlahnya 133 toko. Pengujian
hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas pelayanan,
harga produk dan kepercayaan terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel
dependen keputusan pembelian. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel
Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga Produk dan Kepercayaan berpengaruh
secara bersama-sama dalam keputusan pembelian.
Adi (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga,
Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Waroeng
Spesial Sambal”. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 100
purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga, kualitas produk dan
kualitas layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
melalui uji F dan uji t.
Achidah, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi,
Harga dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio GT”. Pada saat
dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian inimemenuhi syarat validitas,
reliabilitas, serta lolos dari uji normalitas kemudian bebas dari mulikolineritas dan
heteroskedastisitas. Dari persamaan regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan
bahwa secara individu variabel promosi, harga dan desain berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada taraf 5%. Dari hasil uji F bahwa secara
bersama-sama yaitu promosi, harga dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Marlina (2015) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga
dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Sederhana
By Pass Padang. Pada penelitian ini jumlah sampel penelitian adalah 120 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuisioner, menggunakan analisis
regresi linier berganda, uji t, uji F, koofisien determinasi. Pada penelitian ini
menghasilkan nilai Sig. dari produk yaitu 0,000 , nilai Sig. dari harga yaitu 0,461 dan
nilai Sig.dari kualitas layanan 0,000. Hasil analisis diperoleh bahwa kualitas produk dan
kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan harga tidak
mempengaruhi kepeutusan pembelian. Besarnya pengaruh produk, harga dan kualitas
layanan terhadap keputusan pembelian adalah 69,8 % dan sisanya 30,2% dipengaruhi
oleh variabel lain.
Martini (2015) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Harga dan
Merek Honda Jenis Skutermatic. Pada penelitian ini jumlah sampel penelitian adalah 75
responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidenta, dengan
menggunakan metode regresi linier berganda dan menggunakan uji t dengan taraf
signifikansi α = 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda dibuktikan
dari nilai probabilitas sebesar 0,000 yaitu berada di bawah 5% dari tingkat signifikansi.
Kualitas produk mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian dibuktikan
dengan hasil t hitung sebesar 1,157 dan t tabel sebesar 1,992, sehingga t hitung lebih kecil
dari t tabel (1,157 < 1,992) dengan nilai value 0,251. Dan desain mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda dibuktikan dari nilai
probabilitas sebesar 0,003.
C. Kerangka Pemikiran dan Penurunan Hipotesis
1. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian.
Menurut Kotler (2009) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Mutu dan jaminan kualitas produk
sangat penting dalam menentukan tingkat keberlangsungan produk di pasaran. Tidak
hanya kualitas produk saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, harga
juga berpengaruh penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian, pemasar harus
teliti dalam menentukan harga produk di pasaran. Kemudian promosi, suatu produk
yang baik dan berkualitas tinggi pun jika sistem promosinya tidak baik maka percuma
saja, konsumen tidak akan tergerak untuk membelinya, karena promosi merupakan
bauran pemasaran yang sangat penting dalam memasarkan produk yang akan
Hasil penelitian terdahulu Wibowo (2013), kualitas produk, harga dan promosi
menunjukkan pengaruh yang positif terhadap Keputusan Pembelian dengan
menggunakan Analisis Regresi. Berdasarkan kajian empiris sebelumnya, maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut :
H1 : Kualitas Produk, Harga dan Promosi berpengaruh secara simultan Terhadap
Keputusan Pembelian Bakso Idola di Klaten.
2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas Produk menurut Kotler (2004) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Dari segi pandangan pemasaran,
kualitas diukur dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu atau kualitas produk yang
meliputi warna, rasa, merk, bentuk kemasan dan lain-lain. Penelitian yang dilakukan
oleh Iswayanti (2010), kualitas produk mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian. Berdasarkan kajian empiris sebelumnya, maka
dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H2 : Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian Bakso Idola di Klaten.
3. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Harga menurut Tandjung (2004) adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh
calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa. Menurut Saladin
(2008) harga merupakan sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk
atau jasa atau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak konsumen.
Dari hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Abadan (2014) terbukti secara
menggunakan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji F. Berdasarkan kajian
empiris sebelumnya, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H3 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Bakso
Idola di Klaten.
4. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Maddy (2010) promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Lupiyoadi (2009) berpendapat bahwa promosi merupakan salah satu
variabel bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk dan jasa. Penelitian yang dilakukan oleh Achidah (2016) dengan
menggunakan persamaan regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan bahwa
secara individu variabel promosi, berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan kajian empiris sebelumnya, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut
:
H4 : Promosi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
D. Model Penelitian
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Model Penelitian Kualitas Produk
(X1)
Harga (X2)
Promosi (X3)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Objek dan Subjek Penelitian
Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang
menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Dari pengertian diatas,
maka objek dari penelitian ini adalah produk Bakso Idola di Klaten. Subjek penelitian ini
adalah konsumen yang mengkonsumsi Bakso Idola di Klaten.
2. Populasi dan Sampel
Menurut Ferdinan (2006) populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang
berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi
pusat perhatian seorang peneliti karena dipandang sebagai semesta penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah para konsumen yang datang dan mengkonsumsi bakso Idola di wilayah
Klaten.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Ferdinan (2006) mengatakan bahwa sampel adalah subset dari populasi yang terdiri dari
beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita
meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan
populasi yang disebut sampel.
Pengambilan jumlah sampel ditentukkan berdasarkan Roscoe (1975) dalam Sekaran
(2013) memberikan acuan dalam pengambilan jumlah sampel, yaitu ukuran sampel lebih dari
30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan rumus
(Widiyanto dalam Kusuma 2015 ). Apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak
= 4 � ��2 2
= 4 ,, 22
= 98,01 = (dibulatkan 100)
Dimana :
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%. Penentuan ini
pada α = 0,5 adalah 1,98.
Moe : Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi, ditentukan
sebesar 10%.
Dari hasil perhitungan sampel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden. Teknik penentuan sampel adalah dengan metode non probability
sampling. Jenis metode non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yaitu konsumen yang pernah
mengkonsumsi Bakso Idola di Klaten, konsumen yang pernah melakukan pembelian Bakso
Idola lebih dari2 kali, responden yang berusia 18-55 tahun, dengan alasan usia tersebut
mampu memberikan informasi dengan jelas dan dapat melakukan penilaian.
C. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer. Dalam upaya memecahkan dan menganalisis
permasalahan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner atau teknik pengumpulan data dengan bersumber dari penyebaran kuisioner secara
langsung kepada 100 responden. Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi Operasional Variabel memiliki pengertian bahwa variabel-variabel dalam
penelitian berupa definisi atribut operasional yang digunakan sebagai spesifikasi dalam
menyusun instrumen pertanyaan kuisioner penelitian berdasarkan indikator operasional
variable penelitian. Penjelasan mengenai spesifikasi dan indikator dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel Independen
Menurut Ferdinan (2011) pengertian variabel independen adalah variabel ini
mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun negatif.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen :
a. Kualitas Produk (X1)
Kualitas Produk menurut Kotler & Amstrong (2004) adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Variabel ini
merupakan persepsi konsumen akan kualitas produk yang dijabarkan dengan
indikator– indikator (Adi, 2012) sebagai berikut :
1) Menu produk yang bervariasi.
2) Cita rasa sesuai dengan harapan konsumen.
3) Produk yang disajikan higienis.
4) Porsi yang pas.
b. Harga (X2)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum
terpuaskan. Variabel ini merupakan persepsi konsumen akan harga yang dijabarkan
1) Harga yang ditetapkan sudah dapat diterima oleh konsumen atau tidak.
2) Harga mampu bersaing dengan produk pesaing.
3) Kesesuaian harga dengan produk yang ada.
c. Promosi (X3)
Promosi adalah aktifitas pemasaran yang dijalankan atau dilakukan oleh
perusahaan untuk menginformasikan, mengenalkan dan membujuk konsumen
untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Variabel ini merupakan persepsi
konsumen akan harga yang dijabarkan dengan indikator – indikator sebagai berikut
(Hariadi, 2012)
1) Promosi melalui papan nama.
2) Promosi melalui internet.
3) Promosi melalui spanduk.
2. Variabel Dependen
Menurut Ferdinand (2011), pengertian variabel dependen adalah pokok
permasalahan yang menjadi topik dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian. Keputusan pembelian
menurut Kotler (2009) adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian. Hal ini berkaitan dalam usahanya
memenuhi kebutuhan dengan tahap yang dilibatkan dalam mengevaluasi,
memperoleh, dan menggunakan produk.
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan pembelian dengan
indikator sebagai berikut (Hariadi, 2012):
a. Minat membeli dikarenakan adanya kebutuhan atau keinginan.
c. Keputusan membeli setelah melakukan penilaian dan seleksi terhadap
berbagai alternatif.
Rincian tentang variabel-variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan
skala pengukuran berupa skala likert, yaitu memberikan skor 1-5. Penjelasan
penetapan skor adalah sebagai berikut :
1) Skor 5 mengidentifikasikan Sangat Setuju (SS).
2) Skor 4 mengidentifikasikan Setuju (S).
3) Skor 3 mengidentifikasikan Biasa Saja (BS).
4) Skor 2 mengidentifikasikan Tidak Setuju (TS).
5) Skor 1 mengidentifikasikan Sangat Tidak Setuju (STS).
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketetapan dalam penelitian tentang
isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi antar subjek pada item pertanyaan dengan skor yang diperoleh dari hasil
kuesioner, yaitu dengan mencari nilai koefisien korelasi ( r ) dari masing-masing
pertanyaan dan dibandingkan dengan nilai kritik tabel korelasi r . Alat yang digunakan
dalam menguji validitas berupa Correlations Product Moment dengan Bantuan SPSS 16.
Instrumen dikatakan valid apabila terdapat nilai signifikan pada taraf α < 0,05 atau 0,01
yang ditunjukkan dengan tanda * jika nilai korelasi signifikan 0,05 dan tanda ** jika nilai
korelasi signifikan 0,01.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat stabilitas dan konsistensi dari
instrumen pertanyaan pada kuisioner untuk menguji kelayakan instrumen pertanyaan
nilai standar cronbach alpha. Apabila α > cronbach alpha sebesar 0,6 maka kuisioner
tersebut reliabel (Alni,2011).
F. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adalanya korelasi diantara variabel bebas (independen). Model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2009).
Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis matriks
korelasi variabel-variabel bebas, dan dapat juga dilihat pada nilai tolerance serta
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tutup, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi heterodastisitas
(Imam Ghozali, 2009). Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat (ZPRED)
dan residualanya (SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED di mana sumbu Y adalah X yang telah diprediksi, sumbu X adalah
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Imam Ghozali, 2009).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel
bebas dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut
Ghozali (2009), model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data normal, sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk
uji normalitas data adalah (Ghozali, 2009) :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
G. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh yang
suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap konsumen yang membeli
Bakso Idola di wilayah Klaten. Rumus yang digunakan (Ghazali 2009) :
Y = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
β0 = Konstanta.
β1, β2 dan β3 = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
X3 = Promosi
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menunjukkan taraf signifikansi dari pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap dependen yang terdapat dalam penelitian
ini. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS yang menjelaskan
signifikansi model regresi berupa uji F (simultan) dan uji t (parsial). Signifikansi uji t
dan uji F dilihat dari hasil analisis pada model regresi dengan asumsi menerima Ha
berdasarkan nilai Sig. Prob < α = 0,05. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengujian Hipotesis Dengan Uji F / Uji Simultan
Uji model dengan uji F untuk mengetahui tingkat signifikan variabel
independen (kualitas produk, harga dan promosi) secara bersama-sama
menguji hipotesis satu dalam penelitian. Uji F dilakukan hanya untuk mengetahui
apakah model yang digunakan baik atau tidak. Untuk mengetahui berpengaruh atau
tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan
cara melihat p value pada uji t. apabila p value< α = 0,05 berarti masing-masing
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho : Kualitas produk, harga dan promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten.
Ha : Kualitas produk, harga dan promosi secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian Bakso Idola di Klaten.
Kriteria pengujian :
1) Signifikan apabila p value < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
2) Tidak Signifikan apabila p value ≥ α (0,05), Ha diterima dan menolak Ho,
berarti ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
b. Pengujian Hipotesis Dengan Uji t / Uji Parsial
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi
masing-masing variabel independen (kualitas produk, harga dan promosi) secara parsial
terhadap variabel terikat (keputusan pembelian), pengujian ini untuk menguji
hipotesis satu dalam penelitian. Besarnya tingkat signifikan masing–masing
variabel dapat diketahui dengan melihat p Value pada uji t. Apabila p value < α
(0,05) berarti masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
Ho : Kualitas produk, harga dan promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Ha : Kualitas produk, harga dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengujian :
1. Signifikan apabila p value < α (0,05), Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
2. Tidak Signifikan apabila p value ≥α (0,05), Ha diterima dan menolak Ho,
berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi Adjust R Square
Pada linear berganda ini, akan dilihat besarnya konstribusi untuk variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien
determinasi totalnya ( R²). Jika (R²) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat
dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah rumah makan Bakso Idola di Klaten. Bakso
Idola adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang kuliner yang menjual berbagai
menu bakso. Bakso idola ini berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma No 4 Klaten. Dirintis
oleh Bapak Tikno tahun 2006 dan berdiri sampai sekarang. Sekarang ini Bakso Idola
telah membuka beberapa cabang di Yogyakarta, yaitu di daerah Taman Siswa dan di
daerah depan Bandara. Bakso Idola ini menyediakan berbagai menu diantaranya yaitu
bakso rusuk, bakso komplit, bakso halus dan bakso kuah, selain bakso usaha ini juga
menyediakan menu makanan mie ayam. Menu spesial dari warung Bakso Idola adalah
bakso rusuk yang lengkap dengan mie putih dan kuning bertabur sawi hijau. Harganya
pun juga cukup bersahabat, mulai dari Rp. 8.000,-/porsi mie ayam, Rp. 11.000,-/ porsi
bakso komplit, Rp. 18.000,-/porsi bakso rusuk.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah para konsumen Bakso Idola di Klaten.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden.
Berikut ini adalah Tabel 4.1 yang menjelaskan pengembalian kuisioner :
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuisioner
Jumlah kuisioner yang disebar 100
Jumlah kuisioner yang kembali 100
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini disebarkan 100 kuisioner
pada 100 responden, hasil penyebaran kuisioner sebanyak 100 dan berhasil terkumpul 100
kuisioner (100%). Kuisioner yang terjawab lengkap dengan baik dan layak dianalisis
dalam penelitian ini sebanyak 100 kuisioner. Metode pengambilan sampel yang dipakai
dalam penelitian ini yaitu menggunakan purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden,
karakteristik responden dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin,
usia, status pekerjaan dan penghasilan rata-rata perbulan.
a. Jenis Kelamin
Informasi mengenai jenis kelamin dalam penelitian ini merupakan salah satu
hal yang penting juga karena dapat mempengaruhi kebutuhan sehingga akan
berpengaruh pada pilihan dalam keputusan pembelian. Tabel berikut
menyajikandistribusi responden berdasarkan jenis kelamin.
Sumber : Data primer diolah 2016
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
bahwa responden dari konsumen Bakso Idola di Klaten yaitu 55 orang (55%) adalah
pria dan jumlah responden wanita adalah 45 orang (45%) dari total 100 responden. Hal
lebih besar dibanding perempuan. Tabel berikut menyajikan distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin.
b. Umur
Dalam penelitian ini informasi mengenai umur adalah informasi yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan perbedaan umum pada setiap konsumen atau secara
khususnya masing-masing responden akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam
melakukan keputusan pembelian dan kepantasan dalam melakukan pembelian.
Tabel 4.3
Sumber : Data primer diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang
terbanyak adalah yang berumur antara 21-30 tahun sebanyak 49 (49%), diikuti dengan
usia responden yang berumur 31 - 40 tahun 27 (27%). Proporsi demikian menunjukkan
adanya distribusi umur yang mencolok adalah pada umur yang relatifmuda. Hal ini
disebabkan karena pada umur tersebut biasanya seseorang memiliki kesenangan yang
cukup banyak dibanding pada umur tua.
c. Pekerjaan
Salah satu informasi yang tidak kalah penting dalam penggolongan responden
ini adalah pekerjaan. Pekerjaan mempunyai kaitan erat dengan penghasilan, sedangkan
penghasilan sendiri mempunyai hubungan dengan konsumen dalam memutuskan
melakukan pembelian. Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai
Tabel 4.4
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah pekerjaan
sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 36 orang (36%), diikuti oleh responden dengan
pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 29 orang (29%).
d. Pendapatan
Pola pembelian suatu produk dapat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen. Semakin
tinggi pendapatan dapat dimungkinkan mempunyai kemampuan untuk melakukan pembelian
yang tinggi pula sesuai dengan kemampuan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
mengetahui kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian dengan cara menerapkan
strategi yang tepat terutama dalam menciptakan produk yang berkualitas dan manfaatnya
sesuai dengan pendapatan konsumen. Dalam penelitian ini deskripsi berdasarkan pendapatan
merupakan hal yang penting untuk diketahui. Berikut ini adalah deskripsi berdasarkan tingkat
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian responden adalah dengan pendapatan dari
1.100.000 – 2.500.000 yaitu sebanyak 32 orang (32%), diikuti oleh responden dengan
pendapatan 2.600.000 – 4.000.000 yaitu sebanyak 21 orang (21%). Hal ini menunjukkan
kalangan orang yang memiliki pendapatan yang sedang sebagai salah satu kelompok
konsumen bakso.
B. PENGUJIAN VARIABEL PENELITIAN 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat uji mengukur
apa yang harus diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir pada
kuisioner dengan skor totalnya. Suatu item dikatakan valid jika sig.2 < 0,05. Berikut
ini adalah hasil uji validitas untuk masing-masing variabel.
a. Validitas Kualitas Produk (X1)
Sebuah data dikatakan valid jika nilai signifikansi lebih kecil dari alpha, atau
taraf signifikansi < 0,05. Hasil pengujian validitas kualitas produk dapat dilihat
melalui tabel 6 dibawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk
NO Sig. Hasil Sig. Syarat Keterangan
0,000 untuk pertanyaan nomor 1 sampai dengan pertanyaan nomor 4, sehingga 0,000
< 0,05 sehingga masing-masing item pertanyaan pada variabel kualitas produk
b. Validitas harga (X2)
0,000 untuk pertanyaan nomor 1 sampai dengan pertanyaan nomor 3, sehingga 0,000
< 0,05 sehingga masing-masing item pertanyaan pada variabel harga dinyatakan
valid.
0,000 untuk pertanyaan nomor 1 sampai dengan pertanyaan nomor 3, sehingga 0,000
< 0,05 sehingga masing-masing item pertanyaan pada variabel promosi dinyatakan
valid.
d. Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Hasil Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian No Sig. Hasil Sig.Syarat Keterangan
K.Pem1 0,000 0,05 Valid
K.Pem2 0,000 0,05 Valid
K.Pem3 0,000 0,05 Valid
Sumber : Lampiran 4 data diolah 2016
Pada tabel 4.9 tersebut terlihat masing-masing nilai sig. (2 tailed) bernilai 0,000
untuk pertanyaan nomor 1 sampai dengan pertanyaan nomor 3, sehingga 0,000 < 0,05
sehingga masing-masing item pertanyaan pada variabel keputusan pembelian
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi instrument penelitian di
waktu yang berbeda. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel hanya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
memang belum berubah. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach
Alpha (α) > 0,6.
Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Nilai kritis Keterangan
Kualitas Produk 0,791 0,6 Reliabel
Harga 0,825 0,6 Reliabel
Promosi 0,802 0,6 Reliabel
Sumber : Lampiran 5 data diolah 2016
Dari tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa nilai dari Cronbach Alpha untuk
masing-masing variabel adalah > 0,6 yang berarti instrumen dalam penelitian ini
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Apabila
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
mengikuti garis diagonalnya. Berikut ini adalah gambar hasil uji normalitas (grafik
histogram) dalam penelitian ini :
Hasil Uji Normalitas
Sumber :Lampiran 6data diolah 2016
Berdasarkan gambar diatas, terbentuk kurva normal sehingga dikatakan dalam
model regresi ini memenuhi uji normalitas data.
4. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan keadaan dimana antara dua variabel independen
atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna. Model regresi
yang baik tidak mensyaratkan adanya multikolinearitas. Dampak yang diakibatkan
dengan adanya multikolineritas adalah nilai standar eror untuk masing-masing
koefisien menjadi tinggi sehingga t hitung menjadi rendah, standar error of
estimateakan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen, dan pengaruh
masing-masing sulit di deteksi. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dengan
melihat nilai tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar nilai
VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam banyak
penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10
maka tidak terjadi multikolinearitas. Dari tabel koefisien dapat diketahui bahwa nilai
tolerance pada seluruh variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10
sehingga pada model ini tidak terjadi multikolineritas.
5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance antar variabel independen dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka itu yang dinamakan dengan homoskedastisitas dan jika berbeda dinamakan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model regresi adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai X dan Y. Jika tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi model heteroskedastisitas dalam model ini. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini :
Gambar 4.12
Hasil Heteroskedastisitas
Pada gambar di atas tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas
Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kualitas Produk
Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa jumlah tanggapan jawaban responden
mengenai variabel kualitas produk tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 2, yang
menyatakan bahwa cita rasa Bakso Idola sesuai dengan saya. Tanggapan jawaban
responden mengenai variabel kualitas produk diantara ke tiga indikator menunjukkan
bahwa porsi yang pas memiliki rata-rata paling sedikit dibanding dengan indikator
Rata-rata 382,3 3,82 Sumber : Lampiran 10 data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dilihat bahwa jumlah tanggapan jawaban responden
mengenai variabel harga tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 3, yang menyatakan
bahwa harga Bakso Idola sesuai dengan cita rasa yang disajikan. Tanggapan jawaban
responden mengenai variabel harga diantara ke tiga indikator menunjukkan bahwa
pertanyaan nomor 2 harga bersaing memiliki rata-rata paling sedikit dibanding dengan
indikator variabel harga lainnya.
Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat bahwa jumlah tanggapan responden mengenai
variabel promosi tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 3, yang menyatakan bahwa saya
mengenal Bakso Idola melalui spanduk. Tanggapan responden mengenai variabel promosi
terendah yaitu pada pertanyaan nomor 2, yang menyatakan bahwa saya mengenal Bakso
Idola melalui internet (media sosial).
Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.16, dapat dilihat bahwa jumlah tanggapan responden
mengenai variabel keputusan pembelian yang tertinggi yaitu pada pertanyaan nomor 2,
yang menyatakan bahwa saya membeli Bakso Idola ketika lapar. Tanggapan responden
mengenai variabel keputusan pembeliandiantara ke tiga indikator menunjukkan bahwa
pertanyaan nomor 1 memiliki rata-rata paling sedikit dibanding dengan indikator variabel
keputusan pembelian lainnya.
2. Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis
Analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis data pada penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda. Dibawah ini akan dibahas hasil analisis regresi
berganda yang dilakukan dengan bantuan program statistik spss16.00 for windows sebagai
berikut :
Tabel 4.17
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Variabel S Standar Koefisien t- hitung Sig. Kesimpulan
Kualitas Produk -0,198 -1.537 0,128 Tidak signifikan