• Tidak ada hasil yang ditemukan

kesehatan dalam pandangan islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kesehatan dalam pandangan islam"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penulisan...3

D. Metode Penulisan...3

BAB II PEMBAHASAN 1. Kesehatan Perspektif Islam...1

1.1 Defenisi Kesehatan Perspektif Islam...1

1.2 Memelihara Kesehatan...5

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam...7

2.1 Kesehatan Jasmani dan rohani...7

2.2 Kebiasaan Rasulullah SAW...8

2.3 Makanan Sumber Kesehatan...10

2.4 Makanan Dalam Al-Quran Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat...12

2.5 Kesehatan Lingkungan...13

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam Menjamin Kesehatan...14

BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN...16

(2)

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

MDGs atau Millenium Development Goals ( Tujuan Pembangunan Millenium ) adalah 8 tujuan yang telah disetujui oleh 191 negara anggota PBB (termasuk Indonesia) , untuk dapat dicapai pada tahun 2015 yang

ditandatangani saat Deklarasi Millenium PBB. Deklarasi Millienium PBB menargetkan para pemimpin dunia untuk dapat memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit , buta huruf , kerusakan lingkungan, serta diskriminasi terhadap wanita. Meningkatnya taraf kesehatan merupakan pencapaian MDGs.

Masyarakat Indonesia sehat adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku sehat . Prilaku masyarakat sehat Indonesia adalah prilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan masih kurang mengutamakan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit, dan kurang didukung oleh sumber dana yang memadai.

Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan program pemerintahan serta ancaman terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian diperlukan upaya preventif (pencegahan) lebih intensif untuk kegiataan pemeliharaan diri dan peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit.

(3)

Masalah kesehatan masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya seperti faktor sosial ekonomi yang mana tingkat pendidikan dan penghasilan masyarakat sebagian besar masih rendah atau gaya hidup dan prilaku masyarakat yaitu masih banyaknya kebiasaan masyarakat yang merugikan kesehatan . Lingkungan masyarakat juga tidak bisa lepas dari perhatian karena kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan kurangnya rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan. Keadaan seperti jika terus menerus berulang terjadi maka berdampak pada jauhnya harapan hidup sehat itu sendiri.

Indonesia adalah penganut Islam terbesar di Indonesia. Ada sekitar 85,2 % atau 199.959.285 jiwa dari total 234.693.997 jiwa penduduk2. Sehingga memang walau bukan Negara yang berasaskan Islam, namun nilai-nilai Islam tidak bisa dilepaskan begitu saja dari Indonesia. Seorang Muslim meyakini bahwa Islam adalah suatu agama yang membawa petunjuk demi kebahagiaan pribadi dan masyarakat. Petunjuk kesehatan adalah sangat penting bagi seorang muslim, karena kesehatan itu sendiri adalah seperti sebuah kendaraan ketika menjalani kehidupan . Tapi kenyataan nya , anjuran-anjuran yang diberikan Islam hanyalah sebatas pengakuan atau keyakinan , tidak sampai kepada pengamalan dan perbuatan . Masalah kesehatan sendiri , Al-quran dan juga hadis bahkan kehidupan Rasulullah SAW telah mengajarkan banyak umat muslim untuk memelihara kesehatannya.

Rasulullah SAW tidak bisa dipungkiri adalah pribadi manusia yang paling berpengaruh di dunia. Dengan segala kesederhanaan beliau, Rasulullah SAW dapat mengemban tugas sebagai seorang Rasul yaitu misi yang besar dari Tuhan. Dan semua itu beliau lakukan pastilah dengan memliki tubuh yang sehat.

Kemudian menjadi satu pertanyaan besar , bagaimana mungkin umat Islam banyak yang mengalami sakit, sementara sumber ajaran Islam yaitu Al-Quran , Hadist sudah banyak memberikan informasi tentang memelihara kesehatan dan Nabi Muhammad SAW sendiri telah mencontohkan bagaimana menjalani kehidupan agar tetap sehat .

Kita yakini saat kesehatan adalah mahal harganya . Inilah yang mungkin bisa menjadi isu besar dewasa ini, saat masyarakat Indonesia menginginkan hidup sehat. tentunya dapat menggali kembali informasi-informasi yang Islam berikan tentang hidup sehat maupun pola hidup Nabi Muhammad SAW yang telah contohkan.

(4)

B. Rumusan Masalah :

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan ada beberapa masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagimana Islam memandang kesehatan ?

2. Bagaimana kesehatan perspektif Islam dapat menjadi jawaban menuju Indonesia Sehat ?

3. Bagaimana harapan dan tantangan pola hidup sehat perspektif Islam dalam menjamin kesehatan ; menuju Indonesia Sehat ?

C. Tujuan :

Adapun tujuan makalah ini disusun sebagai berikut :

1. Untuk memahami konsep Islam dalam memandang kesehatan 2. Agar mengetahui pola hidup sehat perspektif Islam

3. Untuk mengetahui Kesehatan perspektif Islam adalah sebuah jawaban menjamin kesehatan : menuju Indonesia sehat 2015

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode library research (penelitian kepustakaan), studi kepustakaan ini penulis gunakan untuk mendalami teori-teori dalam hal lain yang ada dalam buku-buku serta tulisan-tulisan lainnya yang berkaitan dengan judul yang dibahas dalam tulisan ini.

(5)

1. Kesehatan Perspektif Islam

1.1 Definisi Kesehatan Perspektif Islam Definisi Kesehatan

Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah keadaan (hal) sehat3.

Kesehatan berasal dari kata “sehat” yang ditransfer dari bahasa Arab, sahhah, artinya sehat, tidak sakit, selamat. Pengertian yang baku dapat kita temukan pada rumusan WHO ( World Health Organization ) sebagai berikut “Healt is a state of phisical, mental, and social well being not merely the disease or infirmity” (sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang baik tidak saja karena tidak ada penyakit atau cacat)4.

Undang-Undang No 23/1992 juga memberikan pendapat mengenai kesehatan, yakni keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga memberikan kemungkinan orang untuk hidup secara produktif dan ekonomis5.

MUI ( Majelis Ulama Indonsia ) mengemukakan bahwa kesehatan adalah ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah dan wajib untuk disyukuri, dengan mengamalkan tuntutan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya6.

Definisi Perspektif Islam

Berdasarkan KBBI (versi online ) perspektif adalah sudut pandang atau pandagan , sehingga jika kata perspektif digabungkan dengan kata Islam maka secara sederhana dapat di artikan perspektif Islam adalah sudut padang atau pandangan Islam.

Dari beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud sehat disini dapat dikembangkan menjadi sehat yang meliputi :

- Sehat dalam bidang Imu, artinya manusia tersebut mempunyai ilmu dan terhindar dari kebodohan.

3 www.kbbi.web.id/sehat ,di akses pada 21-1-2015

4 Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Jakarta, Bumi Aksara, 1992, hlm. 135 5 www.indonesian-publichealth.com/ diakses pada 21-1-2015

(6)

- Sehat dalam bidang ekonomi, artinya manusia tersebut mempunyai ekonomi yang cukup untuk hidup sehingga terhidar dari kemiskinan.

- Sehat atau bebas dari penyakit-penyakit, baik penyakit jasmaniah, rohaniah dan psikologis

Setidaknya ada tiga unsur yang dikatakan sehat menurut Islam, yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani berhubungan dengan keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani merupakan terjadinya keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang diwujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Kemudian kesehatan sosial merupakan psikologis. Dimana ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan. Dengan demikian kesehatan yang dimaksud Islam adalah kesehatan fisik-biologis sekaligus kesehatan mental-psikologis.

1.2 Memelihara Kesehatan

Para Ulama sepakat bahwa ajaran Islam bertujuan untuk memelihara lima hal pokok, yaitu: agama , jiwa, akal, kehormatan, kesehatan7. Al quran digambarkan sebagai “penyembuh dan kasih sayang bagi mereka yang beriman” ( QS 41:44) . Seperti yang Al Quran tegaskan bahwa manusia adalah ciptaaan terbaik dan dan wakil Allah dimuka Bumi (QS 6:15). Sehingga memang manusia menjadi pemeran aktif di alam semesta ini, dan bukan menjad makhluk yang pasih. Dunia, dengan kata lain, adalah tempat dimana manusia harus membuktikan kemampuan menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Manusia terdiri dari raga dan jiwa dan oleh sebab itu manusia harus memelihara keduanya. Meyakinkan bahwa raganya sehat dan kuat sehingga manusia secara aktif dapat berperan dalam tugas-tugas spiritual untuk menyehatkan jiwanya. Karena itu Nabi Muhammad SAW mengatakan: “orang yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada orang yang lemah”8. Hadist ini menekankan bahwa kaum muslimin harus memlihara kesehatan mereka dengan baik dan selalu berusaha untuk tetap sehat. Sudah menjadi menjadi pengetahuan umum bahwa untuk menjamin kesehatan, seseoarng harus memiliki menu yang seimbang, terdiri dari makanan dan minuman yang bergizi menghindari segala sesuatu yang

7 M. Quraish Shihab, Membumikan Al Quran, Bandung , Mizan, 1994, hlm 286

(7)

dapat merusak kesehatan tubuh. Untuk mencapai hal ini, seseorang juga harus menjaga kebersihan diri mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kesehatan mental.

Memelihara kesehatan secara konkritnya dilakukan dengan menghidari makanan dan minuman yang telah dilarang oleh Islam “Hai manusia makanlah makanan yang halal lagi baik diatas Bumi (QS 2:168), dan menyebutkan dengan jelas jenis-jenis makanan yang harus dihindari “Dia telah melarang engkau memakan bangkai binatang, dan darah, dan daging babi, dan apa-apa yang disembelih dengan ucapan selain Allah” (QS 16:155) .

Bangkai dilarang karena bangkai hewan mati yang tanpa disembelih. Suatu penyakit saja sebenarnya sudah cukup mampu mengantarkan seeokor hewan kealam maut. Dan sesudah itu tertinggalah bibit-bibit penyakit. Hewan apabila telah mat, maka terjadilah padanya perubahan-perubahan. Pertama aliran darahnya terhenti, dan seterusnya mengering, kemudian otot-ototnya kaku karena terbentuknya asam-asam tertentu. Sesudah itu tidak kering lagi bahkan bangkai itu lunak kemudian terjadi pembusukan, yang mengakibatkan adanya bermacam-macam bibit penyakit, baik yang terdapat dalam usus hewan tersebut maupun yang hinggap pada tubuhnya lewat pencemaran udara.

Darah yang dilarang adalah darah yang tertumpah, jadi bukan yang bercampur dengan daging. Darah juga merupakan tempat yang paling subur bagi pertumbuhan bibit penyakit. Maka kalau darahnya diminum atau dimakan seseorang, artinya meminum sumber bibit-bibit penyakit.

Sementara itu telah terbukti darah itu sulit dicerna, sekalipun ia mengandung zat-zat yang bisa dicerna. Lain lagi kalau darah itu lewat pada saluran pencernaan, maka ia pun terurai lalu membusuk dan menimbulkan bahaya atas tubuh, bahkan bisa membawa maut9.

Larangan memakan daging babi juga ditetapkan oleh orang-orang Yahudi. Dalam Leviticus 7-8, daging babi dijelaskan sebagai daging yang tidak bersih dan diperintahkan agar tidak memakannya.

Sejauh yang menyangkut minuman keras, orang Islam dilarang untuk meminumnya, sekalipun dalam jumlah sedikit. Tidak diragukan lagi bahwa Al-Quran memberi kesaksian pada kenyataan bahwa mungkin saja terdapat beberapa manfaat bagi manusia di dalamnya tetapi peringatan ini mengatakan “Mereka bertanya kepadamu tentang minuman keras dan

(8)

judi. Katakanlah: Pada duanya terdapat dosa besar dan manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaanya” (QS 2:219)

Kejelekan pengaruh alkohol atau minuman keras tidak dapat diremehkan. Kini akibat dari minuman keras ini mengancam stabilitas masyarakat bahkan negara-negara industri maju. Termasuk juga pengadaan alkohol tak bermerek di negara-negara tersebut. Al-Quran menceritakan tentang kejahatan moral, sosial dan spiritual (QS 5:93-94).

Disamping kejahatan sosial yang ditimbulkan alkohol, kini ada fakta yang menunjukkan bahwa alkohol mempuyai pengaruh serius bagi kesehatan. Sebagai contoh, hati dan ginjal manusia dapat terpengaruh akibat konsumsi alkohol secara rutin dan dapat menyebabkan gagalnya fungsi sistem ekskresi (pengeluaran). Sejarah mengatakan bahwa ketika perintah larangan minum alkohol diturunkan kepada Nabi, kota Madinah menyaksikan penduduk menumpahkan segala persediaan anggur mereka kedalam parit-parit jalan. Tidak ada keragu-raguan dalam diri seorang muslim, tidak ada yang berfikir dua kali10.

2. Pola Hidup Sehat Perspektif Islam 2.1 Kesehatan Jasmani dan Rohani

Tubuh manusia bisa diumpamakan seperti mesin. Seperti halnya mesin yang memiliki komponen, maka agar mesin itu dapat selalu berjalan dengan mulus perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain perlu dipelihara dan dijaga kebersihannya, diberi waktu istirahat, dan digunakan dengan hati-hati sesuai fungsinya. Demikian pula tubuh manusia, yang memiliki mekanisme sangat rumit, dan salah satu segi pemeliharaan tubuh itu dengan makanan. Dan tentu saja jika fungsi tersebut ada yang salah, misalnya tubuh tersebut terserang penyakit maka manusia harus mengoreksi dirinya, tentu ada sesuatu yang salah dalam segi perawatan dan pemeliharaannya.

Begitu banyak hasil penelitian para alhi menyatakan kesalahan dalam makanan dapat mengganggu beberapa kerja tubuh, hingga akhirnya baik langsung maupun tidak langsung dalam jangka waktu tertentu dapat me nimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit kronis

(9)

pada jantung, paru-paru, darah tinggi, diabetes, penyakit lambung dan usus, kegemukan, depresi , tumor dan sebagainya.

Allah menyuruh manusia memakan apa saja di dunia ini yang diciptakan-Nya, sepanjang dalam batas yang halal dan baik. Otot tulang, otak,paru-paru, hati, dan alat-alat buangan, semua dibangun dari apa yang kita makan. Bila kita menghindari makanan-makanan yang tidak baik, maka akan dihasilkan tulang yang kokoh, otot yang kuat, saluran-saluran yang bersih, dan jantung yang dapat memompa darah dengan baik. Dan diperintahkan manusia untuk selalu memperhatikan makananya ( Maka seharusnya manusia memperhatikan makanannya, QS Abasa : 24). Mengapa demikian ? Karena manusia yang ingin sehat jasmani dan rohaninya, salah satu faktor penunjang adalah dari pola makanan yang diterapkan.

2.2. Kebiasaan Rasulullah SAW

Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan adalah, mengapa Rasulullah SAW jarang sakit ? . Rasulullah jarang sakit karena beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau lebih mengedepankan aspek pencegahan dari pada pengobatan.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang pembersihan racun dari dalam tubuh umatnya (detoksifikasi), baik dengan makanan yang memainkan fungsi pembersihan toksin-toksin berbahaya, dengan teknik pengobatan bekam, maupun dengan ajaran ibadah seperti puasa.

Rasulullah juga menerapkan puasa senin kamis. Saat berpuasa organ tubuh dapat bersitirahat. Puasa berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluaran kotoran, toksin dari dalam tubuh dan meremajakan sel-sel tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru serta untuk memperbaiki hormon, menjadi kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh karena manusia mempunyai terapi alamiah.

(10)

kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Penelitian Allan Cott, MD ahli kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik secara fisik dan mental11.

Kebiasaan kita tidur pun berbeda dengan yang Rasulullah lakukan, Rasulullah selalu tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu bangun subuh serta melakukan shalat subuh di masjid berjamaah, kebiasaan ini pun efektif untuk selalu mendapat udara segar yang mengandung oksigen. Karena orang yang suka menghirup udara pagi mempuyai paru-paru yang lebih sehat.

Rasulullah tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Kebiasaan ini juga memiliki banyak manfaat diantaranya:

- Menjaga saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran nafas terhalang oleh lidah, sehingga dapat mengakibatkan orang tidur dengan mendengkur. Sementara yang tidur miring kekiri dapat memberatkan jantung, karena tidur dengan miring ke kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan.

- Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan condong kesebelah kanan. Hal ini tidak akan menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

Sering kali, tidur dilakukan secara tidak teratur. Kualitas tidur yang kurang optimal tersebut menyebabkan sistem tidur menjadi tidak seimbang sehingga tubuh kehilangan energi lebih besar. Study yang dilakukan di University of California, diketahui bahwa orang yang tidur selama tidur delapan jam atau lebih memiliki tingkat mortalitas 50% lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kulitas lamanya tidur tidak memberikan pengaruh positif pada tubuh seseorang, justru yang lebih penting adalah kualitas tidur menentukan kualits fisik, mental, dan emosional seseoang.

Manajemen tidur yang optimal di malam hari dalam ajaran Islam dapat ditelaah dari QS Al-Dzariyat 15:18 “...Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar”.

Rasulullah SAW biasa tidur selepas isya, untuk kemudian bangun malam. Rasulullah tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Rasul tidak pernah tidur

(11)

melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan Amerika selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari.

Dalah hal makanan Rasulullah bersabda “Hai anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibbah).

Rasulullah melarang untuk makan lagi sesudah kenyang . “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan” (HR. Bukhari dan Muslim). Selain itu juga Rasulullah tidak tidak langsung tidur setelah makan.

Sedangkan cara minum Rasulullah adalah seperti yang di hadist kan beliau “Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu sekalian minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya” (HR. Muslim)

2.3. Makanan Sumber Kesehatan

Lebih jauh bila ditelusuri kata-kata akala (makan) dalam berbagai bentuknya didalam Al Quran, maka dapat ditemukan-dalam konteks pembicaraan Tuhan tentang pemeliharaan dan nikmat-Nya kepada manusia-makanan makanan daging ( QS 16:5), ikan (QS 16:4) tumbuh- tumbuhan dan buah-buahan disebutkan secara khusus. Sedangkan ayat-ayat yang berbicara tentang syariba (minum) akan ditemukan bahwa bahwa susu ( QS 16:66) , madu (QS 16:69), dan air (QS 56:68) selanjutnya disebutkan bahwa perintah makan, yang dalam Al-Quran disebut sebanyak 27 kali12.

Apabila berbicara tentang makanan yang dimakan, maka akan selalu menekankan salah satu dari dua sifat halal (boleh) dan thayyib (baik). Bahkan ditemukan empat ayat yang menggabungkan kedua sifat-sifat tersebut, yaitu QS 5: 88, 2:168, 8:69 ,dan 16:114.

Rangkaian kedua sifat ini menunjukkan bahwa yang diperintahkan untuk dimakan adalah memenuhi kedua syarat tersebut. Perintah lain yang ditemukan di dalam Al Quran berkaitan dengan perintah makan adalah Maka makanlah ia sebagai makanan yang sedap lagi

(12)

baik akibatnya ( QS 4:4). Ayat ini menunjukkan bahwa makanan yang diajarkan adalah yang sedap juga mempunyai akibat yang baik terhadap yang memakannya. Di samping itu, ditekankannya juga bahwa , makan dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (QS 7:31). Bahkan ditemukan celaan kepada orang yang makan seperti binatang (QS 47:12), dan bahwa yang tersiksa kelak di hari Kemudian akan makan dengan memenuhi perutnya (QS 37:66). Ayat-ayat diatas memberikan petunjuk-petunjuk untuk meperhatikan dan memilih makanan yang baik, tidak seperti binatang, dan tidak pula sebagaimana halnya orang yang tersiksa yang makan dengan memenuhi perut mereka.

Secara khusus Al-Quran berbicara tentang makanan bayi, yakni bahwa air susu ibu ( ASI) merupakan makanan utama bayi, dan karena itu ayah diperinatahkan untuk memberi imbalan kepada ibu yang menyusukan (QS 65:6). Ini antara lain digunakan untuk menjaga kondisi kesehatan ibu yang enggan menyusukan anaknya (QS 65:6), sebagaimana dijelaskan bahwa masa penyusuan yang sempurna adalah dua tahun penuh , 24 bulan (QS 2:233), atau 30 bulan dikurangi masa kehamilan (QS 46:15).

Perut adalah rumah penyakit, sedang berpantang adalah pangkal segala obat. Karena itu Rasulullah SAW seeperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibba, menegaskan bahwa “Putra Adam tidak memenuhi suatu tempat yang lebih jelek daripada perut. Cukuplah bagi putra-putri adam beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka manusia dapat mengisi perutnya dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernafasan.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah menegaskan bahwa perbandingan makanan seorang muslim dan kafir adalah satu berbanding tujuh. Sebagaimana ditekankannya pula bahwa: “Sumber segala penyakit adalah memasukkan makanan dia atas makanan.”

Makanan yang paling Rasulullah adalah daging, susu, dan madu, walaupun hal tersebut jarang sekali beliau dapati. Sedangkan gandum semacamnya, beliau anjuran untuk ditumbuk dan tidak diayak , agar kulit arinya tetap.

(13)

enggan makan kecuali apabila tersedia sayur-sayuran dihadapannya. Mereka sering menegaskan bahwa makanan yang bergizi mampu menolak banyak penyakit, dan karenanya, ia lebih baik daripada obat. Sebab, betapapun, tidak suatu obat pun yang tidak mengandung pennyakit (efek sampingan).

Sebagaimana diuraikan sebelum ini, halal-nya makanan merupakan persyaratan mutlak yang digarisbawahi selalu oleh Al Quran. Menarik pula untuk diperhatikan bahwa ketika Al-Quran berbicara tentang jenis makanan yang diharamkan, dijelaskan sebab larangan tersebut, yaitu dia adalah fisq (QS 5:3 6:121, 6:145).

2.4 Makanan Dalam Al-Quran Dan Hadist Yang Berfungsi Sebagai Obat

Demi Buah tin dan buah zaitun, demi gunung Thursina (At-Tin 1-2). Buah tin mengandung unsur gula dalam kadar yang tinggi. Sebagaimana buah ini juga mengandung garam utama, yang terpenting di antaranya adalah kalsium, fosfor, besi, dan sejumlah vitamin, seperti vitamin A dan B. Buah tin mengandung vitamin C, selain itu buah tin juga mengandung vitamin K yang masuk dalam proses pembekuan darah yang berfungsi menghentikan pendarah. Kemudian zaitun memiliki banyak fungsi kesehatan karen mengandung banyak vitamin. Minyak zaitun memelihara tubuh dari yang tidak baik13.

Selain itu buah anggur juga termasuk buah yang diistimewakan oleh Allah SWT. Al-Quran dalam surat (QS An nahl :67) menyebutkan anggur adalah buah yang berasal dari kebesaran Allah . Dalam tinjauan kedokteran antara lain manfaat anggur seperti melembutkan usus, sehingga di anjurkan bagi orang yang kesulitan buang air besar. Dapat melancarkan kencing, meringankan kandungan asam urik dalam darah. Asam urik adalah zat yang cukup berbahaya bagi kesehatan, karena dapat melakukan penetrasi dalam persendian yang dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, seperti encok.

Kemudian pisang di terangkan dalam QS al-Waqiah 27-29 , yang disebutkan “dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya”. Bagi orang India pisang itu makanan para filosof. Hal ini karena para ilmuwan India dan para filsofnya biasa menjadikan pisang sebagai makanan utama, karena sangat membantu dalam proses pemikiran dan perenungan.

Selanjutnya adalah jahe Allah berfirman “dan disana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe” (QS Al-Insan (76):17). Dari Abu Sa`id al-Khudri , dia berkata, “Raja Romawi pernah memberikan hadiah kepada Rasulullah satu karung jahe. Lalu beliau

13 Minyak zaitun dapat menyebuhkan penyakit kuning, memecahkan batu ginjal,

(14)

memberikan sepotong-sepotong kepada setiap orang. Dan beliau juga memberiku satu potong.”

Menjaga kesehatan selain melalui pola makan, Islam juga menganjurkan menjaga kebersihan yang dirumuskan dalam bentuk-bentuk perintah yaitu Bersuci dari Hadast :

- Mandi Janabah (QS 5:6 ) adalah mandi dengan niat untuk menghilangkan hadas besar, yaitu menyiramkan air keseluruh badan. Mandi ini diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan seperti karena bersetubuh, keluar mani, haid, nifas, melahirkan. - Wudu yaitu untuk menghilangkan hadas (QS 5:6)

- Istinjak ( orang yang disiksa di bukur karena tidak istinjak (HR Tirmidzi ) - Dll

Hal ini diperintahkan oleh Allah karena Allah mencintai orang-orang yang membersihkan diri14. Jika Allah mencintai hambanya maka dengan kata lain Allah akan menjaga dan melindungi hamba yang Allah cintai . Dengan sendirinya maka Allah tentu akan memberikan kesehatan bagi hamba yang Allah cintai.

2.5 Kesehatan Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar menjaga kesehatan. Yang dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit. Hal demikian yang dimaksud “bersih” adalah kebersihan jasmani, pakaian, dan kebiasaan seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air kebersihan makanan dan minuman.

Dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama sawani hingga undang-undang karya manusia yang menggunakan kesehatann lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam dalam beberapa ayat Al-Quran, dapat kita lihat bahwa surat pertama yang diturunkan adalah panggilan kepada ilmu, sedang yang kedua adalah panggilan kebersihan. Surat pertama yang diturunkan adalah surat “Iqra” artinya “bacalah”, sedang surat yang kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “dan pakaianmu bersihkanlah”.

(15)

mencintai kebersihan. QS Al- Baqarah 222 “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertobat dan orang-orang bersih”

Thaharah mesti dimaknai sebagai upaya maksimal membentuk pola fikir dan pola hidup bersih dan sehat. Islam sebagai agama yang suci menginginkan umatnya menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Tubuh bersih, pakaian, dan lingkungan bersih. Sinyalemen ini termaktub dalam QS. Al-Mudatsir 1-5, “Wahai orang-orang yang berselimut, bangun, dan berilah peringatan, agungkanlah Rabb-mu, bersihkan pakaianmu dan tinggalkanlah perbuatan dosa”.

Meskipun kitab ayat ini ditunjukkan kepada Rasulullah SAW, tetapi secara otomatis ditunjukkan kepada umatnya. Watsiyabaka fathahir ( bersihkan pakainmu, bersihkan tubuhmu, bersihkan lingkunganmu).

3. Tantangan Dan Harapan Pola Hidup Sehat Perspektif Islam Dalam Menjamin Kesehatan

Walaupun Indonesia adalah negara dengan berpenduduk Muslim yang besar, dalam artian Negara yang mayoritas Islam, tapi tidak menjamin seluruh umat Islam Indonesia mengetahui dan memahami seluruh aspek yang Islam ajarkan. Islam adalah agama yang kompleks, seluruh aspek dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini memiliki aturannya sendiri.

Tidak terlepas juga dengan kesehatan. Kesehatan perspektif Islam sendiri lebih mengarah kepada sikap muslim untuk menjaga kesehatan (preventif). Tapi kenyataanya pola makan,lingkungan dan himbauan untuk menjaga kesehatan lebih kepada sebatas teori bagi umat Islam sendiri. Sebatas mengetahui teori saja tentu tidak akan jadi jaminan dan solusi sebelum teori itu benar-benar telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Sehingga menjadi tantangan sendiri bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan perintah agamanya. Barangkali juga ada sebagian umat Islam yang belum mengetahui cara Islam menjaga kesehatan, inipun menjadi problem. Bagaimana yang sudah tau dapat melaksanakannya dan yang tidak tau dapat mengetahuinya.

(16)

bahkan mengabaikan yang sudah Rasul ajarkan. Inilah akhirnya yang membuat seseorang tidak melakukan anjuran kesehatan perspektif Islam itu sendiri.

Jika Indonesia menginginkan jaminan kesehatan maka tidak bisa serta merta seperti membalik telapak tangan, kalau hanya pengobatan yang kita handalkan. Oleh karena nya sikap yang bijak itu adalah bagaimana pencegahan penyakit itu dapat seseorang lakukan. Inilah yang menjadi seberkas harapan ,bahwa dengan menjalankan pola hidup sehat Islam maka dapat mencegah seseorang terkena penyakit dan dengan begitu kesehatan masyarakat Indonesia meningkat.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan adalah keadaan (hal) sehat.

(17)

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia mendambakan kehidupan yang sehat. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu ada rujukan-rujukan yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu kehidupan yang telah diajarkan oleh Islam.

Kesehatan dapat di dapat dari apa yang kita makan, ditekankannya juga bahwa ,

makan dan minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (QS 7:31).

Kemudian dalam puasa juga dapat dilakukan sebagai penjaga kesehatan. Penelitian Allan Cott, MD ahli kesehatan dari Amerika, bahwa mengatakan puasa menjadikan tubuh lebih baik secara fisik dan mental.

B. SARAN

Akhirnya saran penulis adalah bagaimana seseorang muslim dapat sadar dan menjalankan anjuran hidup sehat perspektif Islam. Denganbegitu maka seseorang telah melakukan sikap menjaga kesehatan yaitu tindakan preventif , kerena memang mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Basith, Pola Makan Rasulullah, Almahira, Jakarta 2006

Aini, Nur, Pola Hidup Sehat Rasulullah Sehari-hari,Real Books, Yogyakarta 2013 Kaelany, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan, Bumi Aksara, Jakarta, 1992

Mohsin Ebrahim, Abul Fadl, Aborsi Kontrasepsi Dan Mengatasi Kemandulan, Mizan, Bandung 1997

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al Quran, , Mizan, Bandung 1994

(18)

Website:

www.indonesian-publichealth.com/ www.kamusq.com/

www.kbbi.web.id/sehat

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan aktivitas fisik rutin dan penyuluhan tentang pentingnya penerapan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit metabolik menunjukkan dampak positif bagi ibu- ibu PKK Gamping

Diantaranya memperhatikan pola makan, olahraga, istirahat dan gaya hidup, Gaya Hidup Gaya hidup modern saat ini banyak sekali yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat

Pengetahuan santri pondok pesantren Mukhta- riyah Syafi’iyah 1 Beji Tuban tentang hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyakit skabies setelah diberikan pendidikan kesehatan

NIDDM dapat menurun dari orangtuanya, dan resiko terkena penyakit diabetes meningkat jika seseorang kelebihan berat badan, memiliki gaya hidup yang tidak sehat

Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan

Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar kan

Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah untuk menguji hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan pola hidup sehat pada pasien pasca Intervensi koroner perkutan

Edukasi terkait penyakit diabetes dan asam urat, serta pentingnya menjalankan pola hidup yang sehat menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dipilih oleh tim pengusul untuk