• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

kooperatif Scramble terhadap aktivitas dan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain penelitian pretes-postes tak

ekuivalen.

Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VIIJ dan VIIK yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu penguasaan materi yang diperoleh dari pretestdan posttest yang di ukur

dengan N-gain. Data kualitatif yaitu aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dengan

(3)

Nofita Syarah Rosti

Hasil penelitian pada kelas eksperimen rata-rata N-gain (51,06) lebih besar dari pada kelas kontrol (24,55), artinya kedua kelas memiliki hasil penguasaan materi

yang berbeda. Hal ini berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi biologi oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble juga memberikan pengaruh

terhadap peningkatan aktivitas siswa saat proses pembelajaran. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77,56 lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol sebesar 67,6. Aspek aktivitas yang diamati tertinggi pada kelas eksperimen adalah aspek mengemukakan pendapat, sedangkan aktivitas siswa terendah adalah aspek bertanya. Kesimpulan penelitian ini adalah

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble memberikan pengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup di SMP

Negeri 13 Bandar Lampung. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran lebih tinggi menggunakan model pembelajaran kooperatif Scramble dari pada menggunakan metode diskusi.

(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Nofita Syarah Rosti Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si. NIP 19570803 198603 1 004 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Arwin Achmad, M.Si. ………

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed. …………....

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(7)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nofita Syarah Rosti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Panaragan Jaya (Tulang Bawang Barat) pada tanggal 24 November 1988, anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Rusman, S.Pd.I. dan Ibu Sartini. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 3 Panaragan jaya pada tahun 1993 yang diselesaikan pada tahun 1999. Tahun 1999 diterima di SMP Negeri 4 Panaragan jaya yang diselesaikan pada tahun 2002. Tahun 2002 diterima SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang diselesaikan tahun 2005 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala

kemudahan, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini.

Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini untuk

orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahanda Rusman, S.Pd.I., dan ibunda Suratmi tercinta, yang telah

membesarkanku mendidik serta mendoakanku dengan penuh kasih sayang

yang tercurah tanpa batas terima kasih atas kasih sayang, doa, kesabaran

dan motivasi yang telah diberikan.

Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar

(Sahli), dan Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa ), terimakasih atas doa, kasih

sayang dan semangatnya.

Para Pendidikku (Guru-guruku), Terima kasih atas bimbingan yang engkau

berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu.

(10)

MOTTO

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT) bagi

orang-orang yang yakin ”

(Az-zariyat ayat 20)

(11)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Aktivitas dan Penguasaan

Materi Pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 13

Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/ 2012”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi;

4. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku pembahas, atas segala saran dan

masukannya dalam penyusunan skripsi ini;

5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

pembimbing I, yang telah memberikan saran-saran berharga, motivasi, pemikiran,

bantuan, kesabaran, dan bimbingannya hingga terselesainya skiripsi ini;

6. Pramudiyanti, S.Si, M.Si., selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan

memberikan motivasi, arahan, dan masukan kepada penulis semasa studi;

(12)

8. M. Badrun, S. Ag. M. Ag., selaku kepala sekolah SMP Negeri 13 Bandar

lampung dan Ibu Dwi Wahyuni, S.Pd., selaku guru mitra, serta semua pihak di

SMP Negeri 13 Bandar lampung yang telah membimbing dan memberikan

saran-saran untuk keberhasilan penelitian ini;

9. Bapak dan ibuku tercinta, motivator terbesar dalam hidupku, terimakasih atas

kasih saying, doa, dan perhatian yang tak terhingga selama ini;

10. Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar (Sahli), dan

Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa), terimakasih atas doa, kasih sayang dan

semangatnya.

11. Ns. Saiful Bahri, S.Kep., atas doa, semangat, dan dukungan untuk menyelesaikan

studi,

12. Sahabat-sahabatku, Melinda Dwi Puspita Sari, S.Pd., Yeni Setiani, S.Pd., Siti

Suryani, S.Pd., Nurma Inah, S.Pd., Yuliana, Ratna Wati, Eka Fidya, Putri

Oktaviani, S.Pd., Sariani, S.Pd., S.Pd., Asni, Wana Ginandi, Jaka Wijaya, dan

Rizky Sevtin, terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaannya di Bio Zone

tercinta.

13. Teman-teman seperjuangan Nyoman Marteyani dan Septina Wijayanti terima

kasih atas bantuannya pada saat penelitian.

14. Teman-temanku di susanda Ade Irawan, Enjelina, Hutriazka, Risca Dwi, dan

Jelita Siahaa. Terimakasih untuk kebersamaan dan keceriaan kita selama ini,

(13)

15. Rekan-rekanku di pendidikan Biologi, teman se-angkatan, kakak tingkat, dan adik

tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk persaudaraan,

semangat dan motivasi, nasihat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini;

16. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

E. Jenis dan Tekhnik Pengambilan Data 1. Jenis Data ... 32

2. Tekhnik Pengambilan Data. ... 32

F. Teknik Analisis data 1. Uji Normalitas Data ... 33

2. Uji Homogenitas Data ... 34

3. Pengujian Hipotesis ... 34

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ... 34

(15)

4. Pengolahan data Aktivitas Belajar Siswa ... 35

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 41

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN 1. Perangkat pembelajaran ... 53

2. Data Hasil Penelitian ... 106

3. Analisis Data Hasil Penelitian ... 120

4. Foto-foto Penelitian ... 128

(16)

xv

4. Data persentase tiap aspek aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol .. 38

5. Hasil uji persamaan dua rata-rata dan perbedaan dua rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain penguasaan Materi oleh siswa ... 40

6. Hasil uji t nilai pretes, postes, dan N-gain siswa ... 41

7. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas Eksperimen)…... ... 106

8. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas Eksperimen) ... 108

9. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas Eksperimen) ... 110

10. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas kontrol) ... 112

11. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas kontrol) ... 114

12. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas kontrol) ... 116

13. Daftar nilai kelas eksperimen ... 118

14. Daftar nilai kelas kontrol…. ... . 119

(17)

16. Hasil uji normalitas postes pada kelas eksperimen ... 121

17. Hasil uji normalitas pretes pada kelas kontrol ... 121

18. Hasil uji normalitas postes pada kelas kontrol ... 122

19. Hasil Uji normalitas N-gain kelas eksperimen ... 122

20. Hasil Uji normalitas N-gain kelas kontrol ... 123

21. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata pretes ... 124

22. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata postes... 124

23. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata N-gain .... . 125

24. Hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes ... . 126

25. Hasil uji perbedaan dua rata-rata postes ... . 126

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ... 8

2. Desain pretest-posttest tak ekuivalen ... 25

3. Grafik perbandingan aktivitas siswa ……….…… 42

4. Grafik rata-rata aktivitas belajar siswa... 42

(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan materi yaitu

proses pembelajaran di kelas, dimana hal ini ditentukan oleh kemampuan dan

ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada

konsep tertentu. Pada umumnya model pembelajaran biologi di sekolah masih

banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

cenderung menekankan pada penghafalan fakta. Salah satu bidang studi yang

diajakan di sekolah adalah bidang studi IPA (biologi). Pelajaran biologi

adalah hasil konstruksi (pikiran) manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran,

dan penyesuaian dengan lingkungan. Pelajaran biologi di SMP memiliki

peranan dan fungsi memberi bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap

ilmiah kepada peserta didik untuk hidup di masyarakat dan mengikuti studi

lanjut (Mulyasa, 2005:212).

Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran biologi di kelas VII SMP

Negeri 13 Bandar Lampung diketahui nilai ujian rata-rata pada pokok

bahasan ciri-ciri makhluk hidup yaitu 52, sedangkan standar ketuntasan hasil

belajar yang harus dicapai ≥ 65 (Depdiknas). Rendahnya penguasaan materi

(20)

2

proses pembelajaran kurang sesuai selain itu aktivitas siswa selama proses

pembelajaran masih rendah. Dalam proses pembelajarannya metode

pembelajaran yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan diskusi

terkadang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan media

charta.

Namun metode ceramah mempunyai kelemahan yaitu: pemahaman siswa

terhadap materi yang dijelaskan rendah karena siswa hanya memperoleh

informasi yang diberikan oleh guru saja, dan diskusi memiliki beberapa

kelemahan yaitu: anggota dalam kelompok kurang berpartisipasi dalam

diskusi dan anggota dalam kelompok kurang berkomunikasi.

Sedangkan media charta memiliki kelemahan yaitu : charta hanya berukuran

kecil dan tidak sesuai dengan luas kelas sehingga hanya dapat dilihat oleh

sekelompok siswa, hanya menampilkan persepsi indra mata, dan gambar

diinterpretasikan secara personal dan subyektif sehingga kurang efektif dalam

pembelajaran (Anonim, 2008 : 4). Sehingga kefokusan siswa berkurang dan

siswa kurang tertarik mempelajarinya.

Kurangnya aktivitas seperti kemampuan mengemukakan pendapat/ ide,

kemampuan bertanya, melakukan diskusi, dan mempresentasikan diskusi

kelompok. Sebagaimana diungkapkan Sardiman (2000: 93) bahwa pada

prinsipnya belajar adalah melakukan kegiatan untuk mengubah tingkah laku,

(21)

3

Materi pokok ciri-ciri makhluk hidup adalah salah satu konsep yang diberikan

pada siswa SMP kelas VII semester II dengan standar kompetensi memahami

keanekaragaman makhluk hidup dan kompetensi dasar adalah siswa mampu

mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ini cukup sulit dipahami

oleh siswa SMP kelas VII sehingga di butuhkan model pembelajaran yang

efektif.

Jika dilihat dari permasalahan di atas, maka diperlukan model pembelajaran

yang diharapkan mampu untuk meningkatkan penguasaan materi biologi

siswa khususnya pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Dewasa ini ada

beberapa macam model belajar yang dapat dipilih sebagai rujukan

pembelajaran di kelas yang dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar,

diantaranya adalah model pembelajaran scramble. Scramble merupakan

model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat menguasai

materi ciri-ciri makhluk hidup dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Scramble mempunyai kelebihan yaitu: memudahkan mencari jawab dan

mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut (Widodo,

2009:1-2). Kelebihan lainnya Model pembelajaran Scramble yaitu : memudahkan

mencari jawaban, mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut,

semua siswa terlibat, kegiatan tersetruktur dapat mendorong pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran, dan melatih untuk disiplin (Sahrudin dan Sri.

2011:1).

Dalam materi pokok ciri-ciri makhluk hidup siswa akan mempelajari tentang

(22)

4

perlu makan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan,

mengelurkan zat sisa, dan hidup beradaptasi. Sehingga siswa dapat

mengelompokkan makhluk hidup dan makhluk tak hidup di sekitar

lingkungannya.

Model pembelajaran Scramble ternyata cukup efektif untuk meningkatkan

penguasaan materi fisika. Hal ini dibuktikan oleh Sugiarti (2011: 3) dalam

penelitiannya siswa dapat belajar lebih fokus dan lebih tahu cara mengerjakan

soal yang lebih efektif (Sugiharti, 2011:3). Selain itu dari hasil penelitian Lay,

Febri Belandina (2011,2) disimpulkan bahwa model pembelajaran Scramble

ini dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa.

Peneliti memilih model pembelajaran scramble karena model ini cukup

mudah diikuti sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pada siswa,

proses belajar mengajar di kelas lebih efektif. Sehingga dapat melibatkan

siswa dalam pembelajaran agar dapat mempermudah pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran dan dapat meningkatkan penguasaan materi

biologi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran tipe Scramble meningkatkan

aktivitas belajar siswa?

(23)

5

penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas

dengan model pembelajaran scramble.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe

Scramble terhadap penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup

oleh siswa.

D. Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Peneliti yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang

sangat berharga sebagai calon guru tentang penggunaan model

pembelajaran khususnya model pembelajaran tipe Scramble dalam

meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa.

2. Siswa yaitu untuk dapat memotivasi siswa dan menciptakan suasana baru

yang dapat meningkatkan penguasaan konsep materi pelajaran dan hasil

belajar siswa.

3. Guru yaitu sebagai sumbangan pemikiran dan alternatif pembelajaran di

kelas dalam usaha untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan

(24)

6

4. Sekolah yaitu memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya dan pendidikan

umumnya.

E. Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIJ sebagai kelas eksperimen

dan kelas VIIK sebagai kelas kontrol SMP Negeri 13 Bandar Lampung

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah ciri-ciri makhluk hidup

dengan kompetensi dasar mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dan

indikator:

a. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bernapas : peka terhadap

rangsangan, dan memerlukan makanan (nutrisi).

b. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bergerak : tumbuh dan

berkembang, dan berkembang biak.

c. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup : adaptasi dan mengeluarkan zat

sisa (Ekskresi).

3. Model pembelajaran tipe Scramble merupakan model pembelajaran

dengan membagikan lembar kerja yang diisi siswa dengan jawaban yang

disusun secara acak.

4. Penguasaan materi biologi dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes

formatif yang diambil dari aspek kognitif pada pokok bahasan ciri-ciri

makhluk hidup yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe

(25)

7

5. Penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup ini diukur berdasarkan

nilai yang diperoleh melalui pretest dan posttest.

6. Aktivitas siswa di amati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

siswa.

F. Kerangka Pikir

Biologi merupakan ilmu yang dikembangkan melalui kemampuan

pemahaman dan menganalisa serta memecahkan masalah yang erat kaitannya

dengan kehidupan sehari-hari. Di dalam suatu proses pembelajaran tidak

semua sistem belajar akan berjalan seperti apa yang di inginkan.

Keanekaragaman sifat dan perilaku siswa, serta ketidaksesuaian model belajar

yang digunakan merupakan beberapa faktor penyebab ketidaktuntasan di

dalam proses pembelajaran.

Namun pada kenyataannya guru belum efektif dalam memakai model

pembelajaran yang dianjurkan sehingga proses belajar mengajar menjadi

tidak optimal. Guru juga tidak mampu memantau sikap kognitif siswa satu

persatu, namun guru hanya mampu memantau sikap dan perilaku siswa secara

keseluruhan, maka tidak ada perbedaan antara siswa yang pintar dan yang

kurang pintar dan siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.

Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas siswa yang relevan

dengan pembelajaran dan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan

(26)

8

Model pembelajaran tipe Scramble dapat memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sendiri dan mempertimbangkan jawaban yang paling

tepat. Dengan demikian memudahkan siswa dalam mencari jawaban dan

mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut. Sehingga

diharapkan dapat membantu siswa untuk menguasai materi pokok ciri-ciri

makhluk hidup. Kemampuan siswa menguasai materi akan berbeda-beda.

Sehingga siswa perlu dihadapkan pada suatu pembelajaran yang membuat

mereka aktif berfikir sehingga konsep yang sudah dipelajari siswa tidak

mudah terlupakan. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah

penerapan pembelajaran tipe Scrambel.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe

Scramble ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi.

Siswa juga akan lebih memahami konsep materi sehingga tercipta suasana

pembelajaran yang kondusif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X

dan variabel Y. Variabel X adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran

tipe Scramble dan variabel Y adalah variabel terikat yaitu penguasaan materi

Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa.

Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini

(27)

9

G. Hipotesis

1. Hipotesis

Hipotesis umum penelitian ini adalah:

a. Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe

Scramble terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan

rata-rata penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble

sama dengan kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13

Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

H1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Scramble

terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan rata-rata

penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble lebih

tinggi dari pada kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13

Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

b. Ho : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-

ciri makhluk hidup di kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

H1 : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk

(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Scramble

Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan

untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-buku,

film, computer, dan lain-lain.

Model Pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran Word

Square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban,

tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa bertugas

mengkoreksi ( membolak-balik huruf ) jawaban tersebut sehingga menjadi

jawaban yang tepat/benar.

Media model pembelajaran Scramble :

1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Buat jawaban yang diacak hurufnya.

Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci

(jawaban) dari pertanyaan pada kolom A!

Kolom A

(29)

11

2. … digunakan sebagai alat pembayaran yang sah

3. Uang … saat ini banyak dipalsukan

4. Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai …

5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa

disebut nilai …

6. Nilai perbandingan uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut

Lebih jelasnya langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi pelajaran.

b. Guru menyiapkan soal yang telah dibuat untuk proses pembelajaran.

c. Guru menyiapkan jawaban dengan huruf yang diacak sehingga anak

(30)

12

d. Guru membentuk kelompok untuk mengerjakan soal-soal yang tersedia.

e. Guru membagikan soal dan jawaban kepada masing-masing kelompok.

f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal

dan mencari jawaban yang sesuai.

g. Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa (Widodo, 2009 : 1).

Model pembelajaran Scramble bersifat aktif. Siswa dituntut aktif bekerjasama

menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka.

Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan

tugasnya. Setiap kelompok bekerjasama diharapkan dapat meningkatkan

kebersamaan. Guru hendaknya sebagai pembimbing bersikap terbuka, ramah,

dan sabar (Widodo, 2009 : 2).

Guru menanamkan konsep terlebih dahulu kepada anak, dengan

menyampaikan informasi-informasi yang sesuai dengan materi ajar.

Selanjutnya guru membentuk kelompok dan membimbing siswa dalam

mengerjakan tugas. Guru menilai hasil kerja siswa secara objektif sehingga

menimbulkan kepuasan bagi siswa (Widodo, 2009: 2).

Pada model pembelajaran Scramble ini siswa menjadi lebih aktif, berani

mengemukakan pendapat, dan aktif berdiskusi. Dampak pengiringnya antara

lain siswa mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk

mengerjakan suatu pekerjaan, lebih bertanggung jawab, dan meningkatkan

(31)

13

Sistem pendukung yang diperlukan dalam model ini adalah segala sesuatu

yang menyentuh kebutuhan siswa untuk memperoleh informasi yang

diperlukan. Guru yang kreatif dan media pembelajaran yang sesuai dapat

membantu proses pembelajaran ini (Widodo, 2009: 1-2).

Model pembelajaran Scramble mengajak siswa mencari jawaban terhadap

suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara

menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu

jawaban/pasangan konsep yang dimaksud (Komalasari, 2010: 84).

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah serangkaian belajar yang dilakukan oleh siswa yang

memiliki potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut sardiman (2003:98),

aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena manusia

memiliki jiwa sebagai sesuatu yang dinamis memiliki potensi dan energi

sendiri. Sedangkan Winkel (1983:48) mengemukakan bahwa “aktivitas

belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu

perubahan khas yaitu hasil belajar yang akan nampak pada prestasi belajar

yang akan dicapai”.

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang di dahului dengan

perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan

pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan

(32)

14

Berikut ini adalah daftar macam-macam kegiatan siswa menurut Diendrich

(Sardiman, 2003:101) dan Whipple (Hamalik, 2002:173) sebagai berikut:

1. Visual activities yang termasuk didalamnya misal, membaca, melihat

gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan

mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Oral Activities seperti, mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3. Listening Activities meliputi, mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu

permainan, mendengarkan radio.

4. Writing Activities meliputi, menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuaman, mengerjakan tes dan

mengisi angket.

5. Mental Activities misalnya, merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan

membuat keputusan.

6. Emosional Activities seperti, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

.

C. Penguasaan Materi

Dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah agar siswa dapat menguasai

bahan pelajaran secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai

(33)

15

disampaikan oleh guru (Djamarah dan Zain, 1996:159). Penguasaan materi

merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang

dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang

pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai

proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 115).

Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa

dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru

jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai

target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru

mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir

pembelajaran. Menurut Arikunto (2003: 25) salah satu manfaat evaluasi bagi

siswa adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pelajaran

secara menyeluruh.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar

dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun

tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: 1) informasi non verbal; 2) informasi

fakta dan pengetahuan verbal; 3) konsep dan prinsip; dan 4) pemecahan

masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan

cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara

langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari

dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya

itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep

(34)

16

penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto,

1991: 131).

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif.

Menurut Anderson, dkk ( 2000: 67-68 ), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis

perilaku sebagai berikut : (1) Remember mencakup kemampuan ingatan

tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan

itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan metode, (2)

Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang

dipelajari, (3) Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, (4) Analyze mencakup

kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur

keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah

menjadi bagian yang telah kecil, (5) Evaluate mencakup kemampuan

membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, (6)

Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, Penguasaan

materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi.

Menurut Thoha (1994: 1), evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk

mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan

hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes.

Menurut Arikunto (2003: 53) tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan

(35)

17

Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Arikunto, 2003: 117-121) ranah kognitif

terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1) Mengenal/Pengetahuan,

mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam

ingatan. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

hal yang dipelajari, memahami hubungan yang sederhana di antara

fakta-fakta atau konsep. (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode

dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. (4) Analisis,

mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian

sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. (5) Sintesis,

mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. (6) Evaluasi, mencakup

kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria

tertentu.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa materi pokok sama dengan

materi pelajaran, yaitu bahan ajar utama, minimal yang harus dipelajari oleh

siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) 2006 yang mengharapkan ketuntasan belajar bagi siswa

dikatakan telah memahami atau menguasai materi pelajaran jika telah

mencapai kompetensi dasar yang diingikan dengan Standar Ketuntasan

Mengajar (SKBM).

SKBM pada setiap sekolah dan setiap mata pelajaran berbeda, hal ini

berdasarkan kebijakan yang diberi dai masing-masing sekolah. SKBM untuk

(36)

18

yaitu 65, kemudian taraf penguasaan materi siswa dapat diketahui

berdasarkan pedoman pada tabel:

Tabel 1. taraf penguasaan materi siswa

Nilai Siswa Kualifikasi Nilai

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran

dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau

tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan

bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal

ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu

pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).

Tingkat penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui melalui pedoman

penilaian. Bila nilai siswa ≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai

siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik, dan bila nilai siswa < 55 maka

dikategorikan kurang baik (Arikunto, 2001: 245).

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran

dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau

tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan

(37)

19

ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu

pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).

Bentuk instrument penilaian tes menurut Depdiknas (2003: 10) adalah pilihan

ganda, uraian objektif, uraian nonobjektif, dan portofolio serta unjuk kerja.

Bentuk soal pilihan ganda dapat mencakup banyak materi, penskorannya

objektif, dan dapat dikoreksi dengan komputer. Kaidah-kaidah dalam

pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah:1. Pokok soal harus jelas,

2. Pilihan jawaban homogen dalam arti isi, 3. Panjang kalimat pilihan

jawaban relatif sama, 4. Tidak ada petunjuk jawaban benar, 5. Hindari

menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah, 6. Pilihan

jawaban angka diurutkan, 7. Semua pilihan jawaban logis, 8. Jangan

menggunakan negatif ganda, 9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta tes, dan 10. Letak pilihan jawaban benar

ditentukan secara acak.

Penskoran soal pilihan ganda salah satunya dapat dilakukan dengan

penskoran tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan. Penskoran tanpa

koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab

benar, sehingga jumlah skor yang diperoleh siswa adalah banyaknya butir

yang dijawab benar. Butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol

(Depdiknas, 2003: 17).

Penguasaan terhadap suatu materi tidak mungkin baik jika siswa tidak

melakukan belajar karena siswa tidak akan tahu banyak tentang materi

(38)

20

disampaikan oleh guru, jika siswa mencapai hasil maksimal yang telah

ditentukan atau menguasai 75% materi yang disampaikan. Seperti kriteria

yang dianut oleh Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang

menggunakan prinsip belajar tuntas. Hal ini sesuai dengan pendapat

Djamarah dan Zein (1996:159), bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak

lain yang harus dicapai oleh guru adalah agar anak didiknya dapat menguasai

bahan ajar secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh

mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

D. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

1 . Bergerak

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau

sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang.

Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun

putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah

sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan

kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada

hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan

vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu

berjalan, berlari dan lain-lain (Depdiknas, 2004:200).

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)

Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang.

(39)

21

a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan

menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,

misalnya bersin (Depdiknas, 2004:200).

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat

mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap

makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh

makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses

fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri,

tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya (Depdiknas, 2004:200).

4 . Bernafas (respirasi)

Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga

memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.

Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs 201 Hewan vertebrata di

darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing

bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,

pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia

bernafas dengan paru-paru (Depdiknas, 2004:200).

5 . Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang

irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang

(40)

22

6 . Berkembangbiak (reproduksi)

Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan

kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :

a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel

telur dan sel sperma .

b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak

melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh

(Depdiknas, 2004:200).

7 . Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri

terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga

macam adaptasi, yaitu:

a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.

Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam

mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas

bidang penguapan.

b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan

fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah

merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya

kental

c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan

tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus

(41)

23

8. Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam

proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme

juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat

sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh:

Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan

(42)

50

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble berpengaruh secara

signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas VII semester

genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk

Hidup.

2. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble dapat meningkatkan

penguasaan materi siswa pada siswa kelas VII semester genap SMPN

13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble ini dapat

dijadikan salah satu alternatif agar siswa tertarik untuk mengerjakan

soal.

2. Saran bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang serupa

sebaiknya, hendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam

(43)

51

tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

sudah dirancang dan sebaikknya dilakukan prapenelitian sebelumnya

agar siswa terbiasa dengan model scramble sehingga dapat

memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti

khususnya pada kegiatan diskusi, agar pembelajaran dapat diterapkan

dengan baik. Serta dalam pemilihan atau penetapan antara kelas

Gambar

Gambar 1 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Tabel 1.  taraf penguasaan materi siswa

Referensi

Dokumen terkait

di dalam inti sel... Pada kerusakan lebih lanjut, bila terjadi kematian neuron, maka sejumlah fagosit mengelilingi sel, inti sel hilang dan

(3) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Jenderal, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

6 Pengadaan Drum Band SMAN 1 Sungai Raya Kepulauan Kec.Sungai Raya Kep. 2013) DAU 2014. 3 Konsultan Perencanaan Rehab Sedang/Berat Bangunan Sekolah

Penelitian yang dilakukan oleh Clark &amp; Olumese (2013) dalam penelitian yang berjudul “ Effective supervision as a challenge in technical and vocational

berkah yang senantiasa Allah SWT limpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Perilaku Higiene dengan Kejadian Diare pada Siswa SD Negeri

Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidikan dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan

Karakteristik konsumen saat ini serta peralihan sikap mereka tentang cara berbelanja secara lebih mudah dan efesien yaitu dengan online shopping, telah mendorong

Parameter yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, curah hujan diperoleh dari data curah hujan, jenis tanah, dan zona gempa