PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh
NOFITA SYARAH ROSTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012
Oleh
NOFITA SYARAH ROSTI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
kooperatif Scramble terhadap aktivitas dan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain penelitian pretes-postes tak
ekuivalen.
Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VIIJ dan VIIK yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu penguasaan materi yang diperoleh dari pretestdan posttest yang di ukur
dengan N-gain. Data kualitatif yaitu aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dengan
Nofita Syarah Rosti
Hasil penelitian pada kelas eksperimen rata-rata N-gain (51,06) lebih besar dari pada kelas kontrol (24,55), artinya kedua kelas memiliki hasil penguasaan materi
yang berbeda. Hal ini berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi biologi oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble juga memberikan pengaruh
terhadap peningkatan aktivitas siswa saat proses pembelajaran. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77,56 lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol sebesar 67,6. Aspek aktivitas yang diamati tertinggi pada kelas eksperimen adalah aspek mengemukakan pendapat, sedangkan aktivitas siswa terendah adalah aspek bertanya. Kesimpulan penelitian ini adalah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble memberikan pengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup di SMP
Negeri 13 Bandar Lampung. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran lebih tinggi menggunakan model pembelajaran kooperatif Scramble dari pada menggunakan metode diskusi.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN
PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)
Oleh
NOFITA SYARAH ROSTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)
Nama Mahasiswa : Nofita Syarah Rosti Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
1. Komisi Pembimbing
Drs. Arwin Achmad, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si. NIP 19570803 198603 1 004 19730310 199802 2 001
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Arwin Achmad, M.Si. ………
Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ………
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed. …………....
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nofita Syarah Rosti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033 Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Panaragan Jaya (Tulang Bawang Barat) pada tanggal 24 November 1988, anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Rusman, S.Pd.I. dan Ibu Sartini. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 3 Panaragan jaya pada tahun 1993 yang diselesaikan pada tahun 1999. Tahun 1999 diterima di SMP Negeri 4 Panaragan jaya yang diselesaikan pada tahun 2002. Tahun 2002 diterima SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang diselesaikan tahun 2005 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala
kemudahan, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini.
Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.
Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini untuk
orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:
Ayahanda Rusman, S.Pd.I., dan ibunda Suratmi tercinta, yang telah
membesarkanku mendidik serta mendoakanku dengan penuh kasih sayang
yang tercurah tanpa batas terima kasih atas kasih sayang, doa, kesabaran
dan motivasi yang telah diberikan.
Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar
(Sahli), dan Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa ), terimakasih atas doa, kasih
sayang dan semangatnya.
Para Pendidikku (Guru-guruku), Terima kasih atas bimbingan yang engkau
berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu.
MOTTO
“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT) bagi
orang-orang yang yakin ”
(Az-zariyat ayat 20)
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Aktivitas dan Penguasaan
Materi Pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 13
Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/ 2012”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi;
4. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku pembahas, atas segala saran dan
masukannya dalam penyusunan skripsi ini;
5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus
pembimbing I, yang telah memberikan saran-saran berharga, motivasi, pemikiran,
bantuan, kesabaran, dan bimbingannya hingga terselesainya skiripsi ini;
6. Pramudiyanti, S.Si, M.Si., selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan
memberikan motivasi, arahan, dan masukan kepada penulis semasa studi;
8. M. Badrun, S. Ag. M. Ag., selaku kepala sekolah SMP Negeri 13 Bandar
lampung dan Ibu Dwi Wahyuni, S.Pd., selaku guru mitra, serta semua pihak di
SMP Negeri 13 Bandar lampung yang telah membimbing dan memberikan
saran-saran untuk keberhasilan penelitian ini;
9. Bapak dan ibuku tercinta, motivator terbesar dalam hidupku, terimakasih atas
kasih saying, doa, dan perhatian yang tak terhingga selama ini;
10. Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar (Sahli), dan
Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa), terimakasih atas doa, kasih sayang dan
semangatnya.
11. Ns. Saiful Bahri, S.Kep., atas doa, semangat, dan dukungan untuk menyelesaikan
studi,
12. Sahabat-sahabatku, Melinda Dwi Puspita Sari, S.Pd., Yeni Setiani, S.Pd., Siti
Suryani, S.Pd., Nurma Inah, S.Pd., Yuliana, Ratna Wati, Eka Fidya, Putri
Oktaviani, S.Pd., Sariani, S.Pd., S.Pd., Asni, Wana Ginandi, Jaka Wijaya, dan
Rizky Sevtin, terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaannya di Bio Zone
tercinta.
13. Teman-teman seperjuangan Nyoman Marteyani dan Septina Wijayanti terima
kasih atas bantuannya pada saat penelitian.
14. Teman-temanku di susanda Ade Irawan, Enjelina, Hutriazka, Risca Dwi, dan
Jelita Siahaa. Terimakasih untuk kebersamaan dan keceriaan kita selama ini,
15. Rekan-rekanku di pendidikan Biologi, teman se-angkatan, kakak tingkat, dan adik
tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk persaudaraan,
semangat dan motivasi, nasihat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini;
16. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.
Bandar Lampung, November 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
E. Jenis dan Tekhnik Pengambilan Data 1. Jenis Data ... 32
2. Tekhnik Pengambilan Data. ... 32
F. Teknik Analisis data 1. Uji Normalitas Data ... 33
2. Uji Homogenitas Data ... 34
3. Pengujian Hipotesis ... 34
a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ... 34
4. Pengolahan data Aktivitas Belajar Siswa ... 35
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan ... 41
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
LAMPIRAN 1. Perangkat pembelajaran ... 53
2. Data Hasil Penelitian ... 106
3. Analisis Data Hasil Penelitian ... 120
4. Foto-foto Penelitian ... 128
xv
4. Data persentase tiap aspek aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol .. 38
5. Hasil uji persamaan dua rata-rata dan perbedaan dua rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain penguasaan Materi oleh siswa ... 40
6. Hasil uji t nilai pretes, postes, dan N-gain siswa ... 41
7. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas Eksperimen)…... ... 106
8. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas Eksperimen) ... 108
9. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas Eksperimen) ... 110
10. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas kontrol) ... 112
11. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas kontrol) ... 114
12. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas kontrol) ... 116
13. Daftar nilai kelas eksperimen ... 118
14. Daftar nilai kelas kontrol…. ... . 119
16. Hasil uji normalitas postes pada kelas eksperimen ... 121
17. Hasil uji normalitas pretes pada kelas kontrol ... 121
18. Hasil uji normalitas postes pada kelas kontrol ... 122
19. Hasil Uji normalitas N-gain kelas eksperimen ... 122
20. Hasil Uji normalitas N-gain kelas kontrol ... 123
21. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata pretes ... 124
22. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata postes... 124
23. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata N-gain .... . 125
24. Hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes ... . 126
25. Hasil uji perbedaan dua rata-rata postes ... . 126
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ... 8
2. Desain pretest-posttest tak ekuivalen ... 25
3. Grafik perbandingan aktivitas siswa ……….…… 42
4. Grafik rata-rata aktivitas belajar siswa... 42
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan materi yaitu
proses pembelajaran di kelas, dimana hal ini ditentukan oleh kemampuan dan
ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada
konsep tertentu. Pada umumnya model pembelajaran biologi di sekolah masih
banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang
cenderung menekankan pada penghafalan fakta. Salah satu bidang studi yang
diajakan di sekolah adalah bidang studi IPA (biologi). Pelajaran biologi
adalah hasil konstruksi (pikiran) manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran,
dan penyesuaian dengan lingkungan. Pelajaran biologi di SMP memiliki
peranan dan fungsi memberi bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap
ilmiah kepada peserta didik untuk hidup di masyarakat dan mengikuti studi
lanjut (Mulyasa, 2005:212).
Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran biologi di kelas VII SMP
Negeri 13 Bandar Lampung diketahui nilai ujian rata-rata pada pokok
bahasan ciri-ciri makhluk hidup yaitu 52, sedangkan standar ketuntasan hasil
belajar yang harus dicapai ≥ 65 (Depdiknas). Rendahnya penguasaan materi
2
proses pembelajaran kurang sesuai selain itu aktivitas siswa selama proses
pembelajaran masih rendah. Dalam proses pembelajarannya metode
pembelajaran yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan diskusi
terkadang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan media
charta.
Namun metode ceramah mempunyai kelemahan yaitu: pemahaman siswa
terhadap materi yang dijelaskan rendah karena siswa hanya memperoleh
informasi yang diberikan oleh guru saja, dan diskusi memiliki beberapa
kelemahan yaitu: anggota dalam kelompok kurang berpartisipasi dalam
diskusi dan anggota dalam kelompok kurang berkomunikasi.
Sedangkan media charta memiliki kelemahan yaitu : charta hanya berukuran
kecil dan tidak sesuai dengan luas kelas sehingga hanya dapat dilihat oleh
sekelompok siswa, hanya menampilkan persepsi indra mata, dan gambar
diinterpretasikan secara personal dan subyektif sehingga kurang efektif dalam
pembelajaran (Anonim, 2008 : 4). Sehingga kefokusan siswa berkurang dan
siswa kurang tertarik mempelajarinya.
Kurangnya aktivitas seperti kemampuan mengemukakan pendapat/ ide,
kemampuan bertanya, melakukan diskusi, dan mempresentasikan diskusi
kelompok. Sebagaimana diungkapkan Sardiman (2000: 93) bahwa pada
prinsipnya belajar adalah melakukan kegiatan untuk mengubah tingkah laku,
3
Materi pokok ciri-ciri makhluk hidup adalah salah satu konsep yang diberikan
pada siswa SMP kelas VII semester II dengan standar kompetensi memahami
keanekaragaman makhluk hidup dan kompetensi dasar adalah siswa mampu
mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ini cukup sulit dipahami
oleh siswa SMP kelas VII sehingga di butuhkan model pembelajaran yang
efektif.
Jika dilihat dari permasalahan di atas, maka diperlukan model pembelajaran
yang diharapkan mampu untuk meningkatkan penguasaan materi biologi
siswa khususnya pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Dewasa ini ada
beberapa macam model belajar yang dapat dipilih sebagai rujukan
pembelajaran di kelas yang dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar,
diantaranya adalah model pembelajaran scramble. Scramble merupakan
model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat menguasai
materi ciri-ciri makhluk hidup dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Scramble mempunyai kelebihan yaitu: memudahkan mencari jawab dan
mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut (Widodo,
2009:1-2). Kelebihan lainnya Model pembelajaran Scramble yaitu : memudahkan
mencari jawaban, mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut,
semua siswa terlibat, kegiatan tersetruktur dapat mendorong pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran, dan melatih untuk disiplin (Sahrudin dan Sri.
2011:1).
Dalam materi pokok ciri-ciri makhluk hidup siswa akan mempelajari tentang
4
perlu makan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan,
mengelurkan zat sisa, dan hidup beradaptasi. Sehingga siswa dapat
mengelompokkan makhluk hidup dan makhluk tak hidup di sekitar
lingkungannya.
Model pembelajaran Scramble ternyata cukup efektif untuk meningkatkan
penguasaan materi fisika. Hal ini dibuktikan oleh Sugiarti (2011: 3) dalam
penelitiannya siswa dapat belajar lebih fokus dan lebih tahu cara mengerjakan
soal yang lebih efektif (Sugiharti, 2011:3). Selain itu dari hasil penelitian Lay,
Febri Belandina (2011,2) disimpulkan bahwa model pembelajaran Scramble
ini dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa.
Peneliti memilih model pembelajaran scramble karena model ini cukup
mudah diikuti sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pada siswa,
proses belajar mengajar di kelas lebih efektif. Sehingga dapat melibatkan
siswa dalam pembelajaran agar dapat mempermudah pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran dan dapat meningkatkan penguasaan materi
biologi siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah penggunaan model pembelajaran tipe Scramble meningkatkan
aktivitas belajar siswa?
5
penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas
dengan model pembelajaran scramble.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe
Scramble terhadap penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup
oleh siswa.
D. Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
1. Peneliti yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang
sangat berharga sebagai calon guru tentang penggunaan model
pembelajaran khususnya model pembelajaran tipe Scramble dalam
meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa.
2. Siswa yaitu untuk dapat memotivasi siswa dan menciptakan suasana baru
yang dapat meningkatkan penguasaan konsep materi pelajaran dan hasil
belajar siswa.
3. Guru yaitu sebagai sumbangan pemikiran dan alternatif pembelajaran di
kelas dalam usaha untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan
6
4. Sekolah yaitu memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya dan pendidikan
umumnya.
E. Ruang lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIJ sebagai kelas eksperimen
dan kelas VIIK sebagai kelas kontrol SMP Negeri 13 Bandar Lampung
tahun pelajaran 2011/2012.
2. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah ciri-ciri makhluk hidup
dengan kompetensi dasar mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dan
indikator:
a. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bernapas : peka terhadap
rangsangan, dan memerlukan makanan (nutrisi).
b. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bergerak : tumbuh dan
berkembang, dan berkembang biak.
c. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup : adaptasi dan mengeluarkan zat
sisa (Ekskresi).
3. Model pembelajaran tipe Scramble merupakan model pembelajaran
dengan membagikan lembar kerja yang diisi siswa dengan jawaban yang
disusun secara acak.
4. Penguasaan materi biologi dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes
formatif yang diambil dari aspek kognitif pada pokok bahasan ciri-ciri
makhluk hidup yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe
7
5. Penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup ini diukur berdasarkan
nilai yang diperoleh melalui pretest dan posttest.
6. Aktivitas siswa di amati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa.
F. Kerangka Pikir
Biologi merupakan ilmu yang dikembangkan melalui kemampuan
pemahaman dan menganalisa serta memecahkan masalah yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Di dalam suatu proses pembelajaran tidak
semua sistem belajar akan berjalan seperti apa yang di inginkan.
Keanekaragaman sifat dan perilaku siswa, serta ketidaksesuaian model belajar
yang digunakan merupakan beberapa faktor penyebab ketidaktuntasan di
dalam proses pembelajaran.
Namun pada kenyataannya guru belum efektif dalam memakai model
pembelajaran yang dianjurkan sehingga proses belajar mengajar menjadi
tidak optimal. Guru juga tidak mampu memantau sikap kognitif siswa satu
persatu, namun guru hanya mampu memantau sikap dan perilaku siswa secara
keseluruhan, maka tidak ada perbedaan antara siswa yang pintar dan yang
kurang pintar dan siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.
Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas siswa yang relevan
dengan pembelajaran dan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan
8
Model pembelajaran tipe Scramble dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bekerja sendiri dan mempertimbangkan jawaban yang paling
tepat. Dengan demikian memudahkan siswa dalam mencari jawaban dan
mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut. Sehingga
diharapkan dapat membantu siswa untuk menguasai materi pokok ciri-ciri
makhluk hidup. Kemampuan siswa menguasai materi akan berbeda-beda.
Sehingga siswa perlu dihadapkan pada suatu pembelajaran yang membuat
mereka aktif berfikir sehingga konsep yang sudah dipelajari siswa tidak
mudah terlupakan. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah
penerapan pembelajaran tipe Scrambel.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Scramble ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi.
Siswa juga akan lebih memahami konsep materi sehingga tercipta suasana
pembelajaran yang kondusif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X
dan variabel Y. Variabel X adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran
tipe Scramble dan variabel Y adalah variabel terikat yaitu penguasaan materi
Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa.
Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini
9
G. Hipotesis
1. Hipotesis
Hipotesis umum penelitian ini adalah:
a. Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe
Scramble terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan
rata-rata penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble
sama dengan kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13
Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
H1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Scramble
terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan rata-rata
penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble lebih
tinggi dari pada kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13
Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
b. Ho : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-
ciri makhluk hidup di kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.
H1 : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Scramble
Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan
untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-buku,
film, computer, dan lain-lain.
Model Pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran Word
Square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban,
tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa bertugas
mengkoreksi ( membolak-balik huruf ) jawaban tersebut sehingga menjadi
jawaban yang tepat/benar.
Media model pembelajaran Scramble :
1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Buat jawaban yang diacak hurufnya.
Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci
(jawaban) dari pertanyaan pada kolom A!
Kolom A
11
2. … digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3. Uang … saat ini banyak dipalsukan
4. Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai …
5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa
disebut nilai …
6. Nilai perbandingan uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut
…
Lebih jelasnya langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi pelajaran.
b. Guru menyiapkan soal yang telah dibuat untuk proses pembelajaran.
c. Guru menyiapkan jawaban dengan huruf yang diacak sehingga anak
12
d. Guru membentuk kelompok untuk mengerjakan soal-soal yang tersedia.
e. Guru membagikan soal dan jawaban kepada masing-masing kelompok.
f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal
dan mencari jawaban yang sesuai.
g. Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa (Widodo, 2009 : 1).
Model pembelajaran Scramble bersifat aktif. Siswa dituntut aktif bekerjasama
menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka.
Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan
tugasnya. Setiap kelompok bekerjasama diharapkan dapat meningkatkan
kebersamaan. Guru hendaknya sebagai pembimbing bersikap terbuka, ramah,
dan sabar (Widodo, 2009 : 2).
Guru menanamkan konsep terlebih dahulu kepada anak, dengan
menyampaikan informasi-informasi yang sesuai dengan materi ajar.
Selanjutnya guru membentuk kelompok dan membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas. Guru menilai hasil kerja siswa secara objektif sehingga
menimbulkan kepuasan bagi siswa (Widodo, 2009: 2).
Pada model pembelajaran Scramble ini siswa menjadi lebih aktif, berani
mengemukakan pendapat, dan aktif berdiskusi. Dampak pengiringnya antara
lain siswa mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, lebih bertanggung jawab, dan meningkatkan
13
Sistem pendukung yang diperlukan dalam model ini adalah segala sesuatu
yang menyentuh kebutuhan siswa untuk memperoleh informasi yang
diperlukan. Guru yang kreatif dan media pembelajaran yang sesuai dapat
membantu proses pembelajaran ini (Widodo, 2009: 1-2).
Model pembelajaran Scramble mengajak siswa mencari jawaban terhadap
suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara
menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu
jawaban/pasangan konsep yang dimaksud (Komalasari, 2010: 84).
B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah serangkaian belajar yang dilakukan oleh siswa yang
memiliki potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut sardiman (2003:98),
aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena manusia
memiliki jiwa sebagai sesuatu yang dinamis memiliki potensi dan energi
sendiri. Sedangkan Winkel (1983:48) mengemukakan bahwa “aktivitas
belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu
perubahan khas yaitu hasil belajar yang akan nampak pada prestasi belajar
yang akan dicapai”.
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang di dahului dengan
perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan
pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan
14
Berikut ini adalah daftar macam-macam kegiatan siswa menurut Diendrich
(Sardiman, 2003:101) dan Whipple (Hamalik, 2002:173) sebagai berikut:
1. Visual activities yang termasuk didalamnya misal, membaca, melihat
gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2. Oral Activities seperti, mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3. Listening Activities meliputi, mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, mendengarkan radio.
4. Writing Activities meliputi, menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuaman, mengerjakan tes dan
mengisi angket.
5. Mental Activities misalnya, merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
6. Emosional Activities seperti, menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
.
C. Penguasaan Materi
Dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah agar siswa dapat menguasai
bahan pelajaran secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai
15
disampaikan oleh guru (Djamarah dan Zain, 1996:159). Penguasaan materi
merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang
dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang
pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai
proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 115).
Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa
dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai
target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru
mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir
pembelajaran. Menurut Arikunto (2003: 25) salah satu manfaat evaluasi bagi
siswa adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pelajaran
secara menyeluruh.
Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar
dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun
tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: 1) informasi non verbal; 2) informasi
fakta dan pengetahuan verbal; 3) konsep dan prinsip; dan 4) pemecahan
masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan
cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara
langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari
dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya
itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep
16
penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto,
1991: 131).
Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif.
Menurut Anderson, dkk ( 2000: 67-68 ), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis
perilaku sebagai berikut : (1) Remember mencakup kemampuan ingatan
tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan
itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan metode, (2)
Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang
dipelajari, (3) Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, (4) Analyze mencakup
kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur
keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah
menjadi bagian yang telah kecil, (5) Evaluate mencakup kemampuan
membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, (6)
Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, Penguasaan
materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi.
Menurut Thoha (1994: 1), evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes.
Menurut Arikunto (2003: 53) tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan
17
Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Arikunto, 2003: 117-121) ranah kognitif
terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1) Mengenal/Pengetahuan,
mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam
ingatan. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna
hal yang dipelajari, memahami hubungan yang sederhana di antara
fakta-fakta atau konsep. (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode
dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. (4) Analisis,
mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian
sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. (5) Sintesis,
mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. (6) Evaluasi, mencakup
kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria
tertentu.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa materi pokok sama dengan
materi pelajaran, yaitu bahan ajar utama, minimal yang harus dipelajari oleh
siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) 2006 yang mengharapkan ketuntasan belajar bagi siswa
dikatakan telah memahami atau menguasai materi pelajaran jika telah
mencapai kompetensi dasar yang diingikan dengan Standar Ketuntasan
Mengajar (SKBM).
SKBM pada setiap sekolah dan setiap mata pelajaran berbeda, hal ini
berdasarkan kebijakan yang diberi dai masing-masing sekolah. SKBM untuk
18
yaitu 65, kemudian taraf penguasaan materi siswa dapat diketahui
berdasarkan pedoman pada tabel:
Tabel 1. taraf penguasaan materi siswa
Nilai Siswa Kualifikasi Nilai
Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran
dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau
tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru
mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal
ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu
pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).
Tingkat penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui melalui pedoman
penilaian. Bila nilai siswa ≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai
siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik, dan bila nilai siswa < 55 maka
dikategorikan kurang baik (Arikunto, 2001: 245).
Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran
dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau
tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru
mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan
19
ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu
pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).
Bentuk instrument penilaian tes menurut Depdiknas (2003: 10) adalah pilihan
ganda, uraian objektif, uraian nonobjektif, dan portofolio serta unjuk kerja.
Bentuk soal pilihan ganda dapat mencakup banyak materi, penskorannya
objektif, dan dapat dikoreksi dengan komputer. Kaidah-kaidah dalam
pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah:1. Pokok soal harus jelas,
2. Pilihan jawaban homogen dalam arti isi, 3. Panjang kalimat pilihan
jawaban relatif sama, 4. Tidak ada petunjuk jawaban benar, 5. Hindari
menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah, 6. Pilihan
jawaban angka diurutkan, 7. Semua pilihan jawaban logis, 8. Jangan
menggunakan negatif ganda, 9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta tes, dan 10. Letak pilihan jawaban benar
ditentukan secara acak.
Penskoran soal pilihan ganda salah satunya dapat dilakukan dengan
penskoran tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan. Penskoran tanpa
koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab
benar, sehingga jumlah skor yang diperoleh siswa adalah banyaknya butir
yang dijawab benar. Butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol
(Depdiknas, 2003: 17).
Penguasaan terhadap suatu materi tidak mungkin baik jika siswa tidak
melakukan belajar karena siswa tidak akan tahu banyak tentang materi
20
disampaikan oleh guru, jika siswa mencapai hasil maksimal yang telah
ditentukan atau menguasai 75% materi yang disampaikan. Seperti kriteria
yang dianut oleh Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang
menggunakan prinsip belajar tuntas. Hal ini sesuai dengan pendapat
Djamarah dan Zein (1996:159), bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak
lain yang harus dicapai oleh guru adalah agar anak didiknya dapat menguasai
bahan ajar secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh
mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
D. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
1 . Bergerak
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau
sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang.
Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun
putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah
sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan
kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada
hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan
vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu
berjalan, berlari dan lain-lain (Depdiknas, 2004:200).
2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang.
21
a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan
menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang,
misalnya bersin (Depdiknas, 2004:200).
3 . Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap
makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh
makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri,
tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya (Depdiknas, 2004:200).
4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga
memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.
Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs 201 Hewan vertebrata di
darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing
bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,
pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia
bernafas dengan paru-paru (Depdiknas, 2004:200).
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang
irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang
22
6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :
a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel
telur dan sel sperma .
b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh
(Depdiknas, 2004:200).
7 . Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga
macam adaptasi, yaitu:
a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam
mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan
fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah
merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya
kental
c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus
23
8. Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam
proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme
juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat
sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh:
Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan
50
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble berpengaruh secara
signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas VII semester
genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk
Hidup.
2. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble dapat meningkatkan
penguasaan materi siswa pada siswa kelas VII semester genap SMPN
13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble ini dapat
dijadikan salah satu alternatif agar siswa tertarik untuk mengerjakan
soal.
2. Saran bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang serupa
sebaiknya, hendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam
51
tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sudah dirancang dan sebaikknya dilakukan prapenelitian sebelumnya
agar siswa terbiasa dengan model scramble sehingga dapat
memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti
khususnya pada kegiatan diskusi, agar pembelajaran dapat diterapkan
dengan baik. Serta dalam pemilihan atau penetapan antara kelas