• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public periode 2008 - 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public periode 2008 - 2010"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public periode 2008 - 2010 Oleh

Putri Kurnila

Salah satu faktor utama yang menjadi daya tarik investor untuk membeli suatu saham tertentu adalah dengan adanya peningkatan harga saham di masa yang akan datang dan pembagian dividen diakhir tahun. Motif mendasar para pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Pembicaraan mengenai harga saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa yang akan datang, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi (Likuiditas).

Permasalahan yang dirumuskan adalah: Apakah Return On Asset, Likuiditas, Debt ratio, dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008 – 2010?. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Perumusan hipotesis adalah Return On Asset, Likuiditas, Debt ratio, dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010.

Hasil perhitungan pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan menggunakan SPSS didapat Fhitung (4,162)  Ftabel (2,80) sehingga dapat

dinyatakan bahwa secara statistik Harga Saham (Y1) dipengaruhi oleh variabel ROA,

Likuiditas,Debt Ratio dan Ukuran Perusahaan. Dari hasil perhitungan parsial seluruh variabel bebas, dapat dilihat bahwa hanya terdapat satu variabel bebas yang mempunyai nilai signifikansinyanya kurang dari 0,05 yaitu variabel X4(Total Aset).

Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham (Y2) dapat disimpulkan

bahwa semua variabel independen memiliki kontribusi pengaruh sangat kecil yaitu sebesar 5,2%.Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,300 dengan signifikansi 0,874. Karena nilai signifikansi ini lebih tinggi daripada =0,05, maka dapatlah dikatakan bahwa nilai F-hitung tersebut tidak signifikan secara statistik, dan dikarenakan Fhitung(0,300)Ftabel

(2,8) maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti bahwa secara bersama-sama Return

Saham (Y2) tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Likuiditas, Debt Ratio dan Ukuran

(2)

Companies that Go Public period 2008 - 2010 By

Putri Kurnila

One major factor is the main attraction of investors to buy a particular stock is an increase in stock prices in the future and at year-end dividend. But most ordinary investors will assume the same whether it is the result of dividends or capital gains, he will earn huge profits if the stock that he bought the price is increasing from year to next year. Investors are not just going to buy shares of companies that have Go public or in Indonesian terms is a public company. They will gather information and conduct research in advance of the company.

Underlying motives of investors to buy stocks is to sell those shares at higher prices. Share price paid by investors who are willing to reflect the expected net cash flow after taking into account the time and investment risk. The talks also concerned about stock prices forecast the company's achievements in the future, as well as the company's ability to meet its financial obligations that must be met immediately.

The results of calculation of the overall effect of the independent variable on the dependent variable obtained by using the SPSS F-count (4.162)F-table (2.80) so that it can be stated that reject H0and accept H1. F-count value indicates that a statistically

Share Price (Y1) is affected by the variable ROA, Liquidity, Debt Ratio and Company

Size. Partial results of calculations all the independent variables, can be seen that there is only one independent variable has a value less than 0.05 the variable X4 (Total

Assets). Thus, at α = 5%, variable X1(ROA), the variable X2(liquidity), and variable

X3(Debt Ratio) was not statistically significant, and individually do not affect the stock

price variable (Y1). Testing Effect of Stock Return Of The independent variable (Y2) can

be concluded that all the independent variables have contributed very little effect, namely by 5.2%. Testing overall effect of the independent variable on the dependent variable F-calculated values obtained with a significance of 0.300 0.874. Because of this significance value higher than α = 0.05, it can be said that F-calculated value is not statistically significant, and because Fhitung (0.300)Ftabel (2.80) then H0rejected and

H1 accepted, meaning that jointly Return Shares (Y2) is not affected by the variable

(3)

1.1 Latar Belakang

Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan/emiten). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan dapat memperoleh imbalan sedangkan pihak perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan sehingga dari kegiatan ini baik investor maupun perusahaan akan saling diuntungkan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

(4)

obligasi, sedangkan untuk dana equitydengan menerbitkan saham. Saham adalah surat berharga yang paling banyak diperdagangkan dipasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek, perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham merupakan surat berharga yang paling popular diantara surat berharga lainnya di pasar modal karena bila dibandingkan investasi lainnya saham memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan atau rate of return yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham sangat besar dalam rupiahnya, tapi tergantung pada perusahaan penerbitnya. Apabila perusahaan penerbitnya mampu memberikan laba yang besar, maka ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga, karena dengan laba yang besar itu diharapkan tersedianya dana yang besar untuk dibayarkan sebagai dividen. Selain itu pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas dan sahamnya mudah pula dialihkan.

Pasar modal merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi perusahaan selain sistem perbankan. Adanya deregulasi di sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar modal yang dilakukan pemerintah memberikan kemudahankemudahan bagi perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Kemudahan-kemudahan tersebut mendorong banyak perusahaan memilih untuk mendaftarkan sahamnya di pasar modal termasuk perusahaan-perusahaan agrobisnis.

(5)

pembagian dividen diakhir tahun. Tetapi umumnya investor secara awam akan menganggap sama saja apakah itu hasil dividen atau keuntungan modal, ia akan memperoleh keuntungan yang besar apabila saham yang ia beli harganya semakin meningkat dari tahun ke tahun berikutnya. Investor tidak begitu saja akan membeli saham perusahaan yang telah Go public atau dalam istilah Indonesianya adalah perusahaan terbuka. Mereka akan mengumpulkan informasi dan melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap perusahaan (emiten).

Motif mendasar para pemodal membeli saham adalah menjual saham itu pada harga yang lebih tinggi. Harga saham yang bersedia dibayar oleh pemodal mencerminkan arus kas bersih yang diharapkan setelah memperhitungkan waktu dan resiko investasi. Pembicaraan mengenai harga saham juga menyangkut perkiraan prestasi perusahaan di masa yang akan datang, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi (Likuiditas).

Likuiditas (liquidity) secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo (Lancasteret al., 1998: 28). Dalam pengertian yang lebih sering digunakan, likuiditas diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang harus segera dibayar (Awat, 1999: 385; Munawir, 2002: 93). Ukuran likuiditas perusahaan yang hingga saat ini masih sering digunakan adalahcurrent ratio

(6)

2004: 231). Aktiva lancar tersebut umumnya berupa kas, surat berharga, piutang dagang, dan persediaan. Sedangkan hutang lancar pada umumnya berupa hutang dagang, short-term notes payable, pajak yang ditangguhkan, dan biaya-biaya yang ditangguhkan. (Brigham and Daves, 2004: 231)

Masalah likuiditas merupakan salah satu masalah penting dalam suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan (Kimet al., 1998: 335). Dipandang dari sisi kreditur, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi merupakan perusahaan yang baik, karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang jumlah relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik (Helfert, 1996: 96), karena likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan, atau karena kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha. Masalah likuiditas juga dapat dipandang sebagai masalah penting jika dilihat dari besarnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar. Sebagai contoh pada perusahaan-perusahaan tingkat dunia yang terdaftar di Global Value Database

(7)

menimbulkan trade-off bagi perusahaan, di satu sisi terlalu besar aktiva lancar atau aktiva likuid makaholding costyang harus ditanggung perusahaan juga besar, selain itu kemampuan aktiva likuid dalam menghasilkan keuntungan tergolong rendah (Kim et al., 1998: 335). Di sisi lain, pada kondisi di mana biaya dana ekternal relatif tinggi maka aktiva likuid yang besar justru menguntungkan perusahaan, karena perusahaan dapat menggunakan aktiva likuid tersebut untuk membiayai kegiatan operasi, sehingga mengurangi ketergantungannya pada dana eksternal dan menghemat biaya dana yang harus dibayar. Tingkat likuiditas di perusahaan perlulah dicermati guna kegiatan berinvestasi sehingga memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Kim et al (1998) di Amerika Serikat menunjukkan faktor-faktor:market to book value,spreadantara suku bunga investasi dengan suku bunga bank sentral, rata-rata siklus kas, rasio hutang, arus kas, dan kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Sedangkan penelitian Anderson (2002) yang dilakukan di Belgia menunjukkan bahwa faktor-faktor: arus kas, hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan.

Penelitian tentang perngaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan harga saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) telah dilakukan oleh Hasnita Sari dengan mengambil 8 sampel perusahaan asuransi dengan kurun waktu 1997-1999. Komponen rasio keuangan yang digunakan berjumlah 6 (enam) yang terdiri dariOperating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin(NPM), Debt Equity Ratio (DER), Rate on Asset

(8)

yang dihasilkan tidak nyata, sehingga hipotesa yang diajukan bahwa rasio-rasio keuangan berpengaruh terhadap harga saham ditolak. apabila ditinjau secara terpisah masing-masing variabel mempunyai pengaruh yang sangat rendah terhadap perubahan harga saham.

Penelitian Poppy tentang pengaruh profitabilitas terhadap perubahan harga saham pada perusahaan industri di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan 30 sampel penelitian menyimpulkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh positif terhadap perubahan harga saham adalah variabel rasio Net Profit Margin (NPM) dan Earning per Share

(EPS) sedangkan yang memberikan pengaruh negatif adalah Return on Investment

(ROI). Dari ketiga variabel independen yang diamati dalam penelitian ini, secara parsial

Earning per Share(EPS) memberikan kontribusi yang paling besar tehadap perubahan harga saham, sedangkan variabel yang memberikan kontribusi yang paling rendah adalahReturn on Investment(ROI).

Penelitian mengenai faktor Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham pada perusahaan Agrobisnis di Indonesia, menurut pengetahuan peneliti hingga saat ini belum pernah ada yang melakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik secara ilmiah untuk melakukan kajian empiris mengenai faktor Fundamental dan pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham perusahaan Agrobisnis go public di Bursa Efek Jakarta serta bagaimana pengaruh likuiditas tersebut terhadap perubahan Return saham.

(9)

agribisnis ini adalah sektor usaha yang kebal krisis ekonomi. Seperti yang kita ketahui beberapa produk komoditi andalan seperti lada, kopi, dan cengkeh justru harganya mengikuti kurs dollar Amerika. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan harga saham serta Volume saham perusahaan yang bergerak di sektor agrobisnis.

Tabel 1. Harga Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010 Harga Saham

No Nama Emiten 2008 2009 2010 Rata-rata

1 Anugrah Tambak Perkansindo 77,462 260,000 56,430 131,30 2 Astra Agro Lestari 1552,153 2546,130 3790,143 2.629,48 3 Bahtera Adimina Samudra 165,356 161,688 160,456 162,50 4 Bakrie Sumatra Plantations 442,383 617,643 393,914 484,65 5 Cipendawa Agroindustri 189,189 94,545 332,111 205,28

6

Dharma Samudera Fishing

Industries 82,657 64,642 84,759 77,35

7 Inti Kapuas Arowana 582,118 126,566 166,505 291,73 8 Multibreeder Adirama 232,749 256,131 293,134 260,67 9 PP London Sumatera 751,717 1334,761 2123,786 1.403,42

Sumber: www.jsx.co.id.sect= &ext=81, (diakses tanggal 12 September 2011) Tabel 1. Menceritakan harga saham dari 9 emiten Agrobisnis naik turunnya harga saham berbeda-beda, untuk Perusahaan Anugrah Tambak Perkasindo harga saham cenderung turun dari tahun ke tahun, dan untuk Astra Agro Lestrari harga saham cenderung naik, berikut ini adalah table yang menunjukan Volume saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010.

Tabel 2. Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010 Volume Saham

No Nama Emiten 2008 2009 2010 Rata-rata

1 Anugrah Tambak Perkansindo 131.342 350.000 1.000 43.897.666 2 Astra Agro Lestari 1.096.302 1.284.246 611.631 997.393.000 3 Bahtera Adimina Samudra 58.770 184.436 98.993 114.066.333 4 Bakrie Sumatra Plantations 261.276 897.825 3.660.899 1.606.666.666 5 Cipendawa Agroindustri 74.000 275.000 1.909.000 752.666

6

Dharma Samudera Fishing

Industries 416.444 317.067 487.855 407.122.000 7 Inti Kapuas Arowana 1.029.644 231.034 1.103.242 787.973.333 8 Multibreeder Adirama 7.072 6.891 3.947 5.970.000 9 PP London Sumatera 718.656 1.251.612 1.235.098 1.068.455.333

(10)

Sama halnya dengan harga saham untuk volume saham yang ditunjukan pada Tabel 2. Setiap perusahaan berbeda-beda, dan apabila kita bandingkan Tabel 1 dengan Tabel 2, maka perubahan harga saham baik itu berubah naik atau turun tidak selalu sama dengan perubahan yang terjadi dengan volum saham, berikut ini adalah tabel yang menunjukan rata-rata harga saham dengan volume saham.

Tabel 3. Rata-rata Harga Saham dan Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010

Rata-rata 2008-2010

No Nama Emiten Harga Saham Volume Saham

1 Anugrah Tambak Perkansindo 131,30 43.897.666 2 Astra Agro Lestari 2.629,48 997.393.000 3 Bahtera Adimina Samudra 162,50 114.066.333 4 Bakrie Sumatra Plantations 484,65 1.606.666.666

5 Cipendawa Agroindustri 205,28 752.666

6

Dharma Samudera Fishing

Industries 77,35 407.122.000

7 Inti Kapuas Arowana 291,73 787.973.333

8 Multibreeder Adirama 260,67 5.970.000

9 PP London Sumatera 1.403,42 1.068.455.333

Sumber: www.jsx.co.id.sect= &ext=81, (diakses tanggal 12 September 2011). data diolah

(11)

dengan memilih judul“Analisis Fundamental dan Pengaruhnya Terhadap Harga dan Return Saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public Periode 2008 -2010”.

1.2 Rumusan Masalah

Banyaknya emiten yang tercatat di pasar modal memudahkan masyarakat (investor) untuk memilih berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Hanya investasi yang menguntungkan saja yang dapat menarik minat investor. Untuk itu investor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan investasi yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis kinerja saham-saham perusahaan. Permasalahan yang akan dibahas adalah:

a. Apakah Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010?

b. Apakah Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010?

c. Apakah Debt ratio perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010?

d. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Untuk mengetahui Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010 b. Untuk mengetahui Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap harga dan

(12)

c. Untuk mengetahui Debt ratio perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010

d. Untuk mengetahui Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga dan return saham pada perusahan agrobisnis di periode 2008–2010

e. Memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi.

f. Untuk memberikan gambaran bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perusahaan agrobisnis.

1.4 Kerangka Pemikiran

Mengacu kepada analisis fundamental sebagai salah satu alat untuk menilai suatu saham maka penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor seperti ukuran perusahaan, likuiditas,ROAdan Rasio hutang berpengaruh terhadap Return dan Harga saham pada Perusahaan Agrobisnis yang Go Public, peneletian ini juga memasukan variable ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

(13)

ratio semakin meningkat, maka kinerja perusahaan menurun. Dan berpengaruh negatif (-) pada harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis yang go public. Jika ukuran perusahaan semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat. Dan berpengaruh positif (+) pada harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis yanggo public.

Pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo (Lancaster, 1998: 14). Sedangkan menurut Munawir (2002: 93) likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya jangka pendek (current obligation). Dalam penelitian ini, pengertian mengenai konsep likuiditas mengacu pada pengertian khusus tersebut. Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang dilakukan manajer dalam mengatur aktiva perusahaan, maka likuiditas dapat diartikan sebagai proporsi dari aktiva perusahaan yang diinvestasikan ke dalam kas dan marketable securities (surat berharga) (Kim et al., 1998). Rasio antara cash ditambah marketable securities

(14)

Debt ratio

Harga Saham ROA

Likuiditas

Ukuran Perusahaan

Return Saham

Dari analisis di atas dapat digambarkan dalam model penelitian kerangka berfikir seperti dibawah ini

Gambar 1.Model Penelitian Kerangka Berfikir

Sumber : Hardiningsih et.al., (2002), Munawir (2002: 93), Kimet al., (1998). Dimodifikasi untuk kepentingan penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang akan diajukan sesuai dengan Kerangka pemikiran yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut

1. Return On Asset (ROA) perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010

2. Likuiditas perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010

3. Debt ratio perusahaan berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return saham pada perusahaan agrobisnis di periode 2008–2010

(15)

2.1 Teknik Analisis dan Penilaian Investasi

Investasi dapat menjadi pilihan yang aman untuk itu diperlukan satu analisis yang teliti, dan didukung dengan data-data yang akurat. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi risiko bagi investor dalam berinvestasi. Secara umum, ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal. (Anoraga dan Pakarti, 2001:108 ) 1. Analisis fundamental

Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan. Data yang dipakai dalam analisis fundamental menyangkut data-data historis, yaitu data-data yang telah lewat. Analisis ini sering disebut dengan Company analyisis

(Ang,1997). Di dalamnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya di masa yang akan datang (Anoraga, dan Pakarti, 2001:111).

(16)

kuat dan baik, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan merefleksikan kekuatan tersebut dan harganya akan meningkat (Ang, 1997).

Analisis ini pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan suatu perusahaan, yang sering disebut sebagaicompany analysis.Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Dalam analisis ini investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal. (Anoraga dan Pakarti, 2001)

Hal yang penting dan biasanya menjadi pusat perhatian para investor dan analis keuangan dalam menganalisis data historis adalah posisi keuntungan kompetitif perusahaan, profit margin dan pertumbuhan laba perusahaan, likuiditas perusahaan, likuiditas aktiva perusahaan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tingkat leverage terhadap shareholders’

equitydan pertumbuhan operasional perusahaan (Ang,1997).

2. Analisis teknikal

Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik, atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana kecendrungan pasar, sekuritas, atau future

(17)

data-data lain. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.

Analisis Teknikal merupakan suatu teknik analisis harga saham yang paling banyak digunakan oleh para investor, hal ini dibuktikan oleh penelitian Taylor dan Aller (1992) dalam Fernandez-Rodriguez, dkk (2000) yang menemukan bahwa ternyata sebagian besar investor (lebih dari 90%) memberikan bobot yang lebih tinggi pada penggunaan analisis teknikal dibandingkan dengan analisis fundamental. Namun, meskipun analisis teknikal paling banyak digunakan oleh investor, berbagai penelitian di pasar modal indonesia cenderung melakukan kajian fundamental pada pasar modal. Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal hanya melakukan analisis teoritis. Berbagai penelitian yang ada menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian mengenai apa metode terbaik yang dapat digunakan dalam analisis teknikal.

Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar modal tidak efisien dalam bentuk lemah, atau dengan kata lain tidak random walk. Sesuai dengan salah satu asumsi dalam analisis teknikal yang berbunyihistory repeats itself,maka kondisi pasar modal yang saham-saham tidak bergerak acak dan dapat diprediksi akan membuat analisis teknikal bermanfaat bagi investor.

2.2 Pengertian Return On Asset (ROA)

Munawir (2002:269), “Return On Asset merefleksikan seberapa banyak perusahaan

telah memperoleh hasil atas sumber daya keungan yang ditanamkan oleh perusahaan”.

(18)

dimiliki perusahaan, disamping perlu mempertimbangkan masalah pembiayaan terhadap aktiva tersebut. Nilai ROA yang semakin mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan.

ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi, hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba.

(19)

setiap unit organisasi yang ada dalam perusahaan dapat menggunakan ROA untuk mengetahui profitabilitas dari setiap unit usaha.

Dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan ROA juga memiliki kelemahan disamping memiliki keunggulan yaitu dalam mengukur kinerja dengan ROA manajemen cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek dan bukan tujuan jangka panjang. Sebuah project dalam pengukutran kinerja dengan ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek, tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan, pengurangan budget pemasaran, dan pengguanaan bahan baku yang relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk dalam jangka panjang. Oleh karena itu, manajer divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan proyek-proyek jangka panjang, meskipun pada kenyataannya proyek-proyek tersebut dapat meninngkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

2.3 Likuiditas

(20)

2002:98). Dalam penelitian ini, pengertian mengenai konsep likuiditas mengacu pada pengertian khusus tersebut. Kas (cash) adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand) dan rekening giro atau simpanan di bank yang pengambilannya tidakdibatasi baik waktu maupun jumlahnya (cash in bank) dan investasi jangka pendek, yang secara formal disebut kas dan setara kas (cash equivalent) (Munawir, 2002: 115). Perusahaan memperoleh kas dari hasil aktivitas- aktivitas yang menghasilkan kas, atau aktivitas sumber penerimaan kas (source of cash).Beberapa aktivitas yang dikategorikan sebagai sumber penerimaan kas antara lain: (1)hasil operasional, (2) pinjaman baru, (3)pengeluaran saham baru, (4) penjualan aktiva tetap, dan (5) penjualan selain aktiva tetap. (Munawir, 2002: 115).

Mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Keynes (Sukirno,2004:300), perusahaan memegang atau menahan kas karena didorong oleh motif atau tujuan: (1) untuk transaksi, (2) untuk berjaga-jaga, dan (3) untuk berspekulasi. Dalam menjalankan operasinya perusahaan perlu dana untuk membeli bahan baku pembuatan produk, membayar pegawai dan lain-lain, dana yang diperlukan untuk tujuan ini merupakan dana yang disediakan perusahaan untuk transaksi. Selain itu perusahaan juga perlu menyediakan dana untuk berjaga-jaga dalam menghadapi ketidakpastian penerimaan kas di masa depan.

(21)

dapat memberikan keuntungan atau peningkatan nilai perusahaan, mungkin manajer memutuskan untuk melakukan kegiatan investasi tersebut. Dana yang dikeluarkan untuk mendanai kegiatan investasi ini merupakan dana yang disediakan untuk tujuan investasi. Secara umum aktivitas-aktivitas perusahaan yang sifatnya mengeluarkan kas atau menggunakan kas dapat kelompokkan menjadi:(1) pembayaran dividen tunai, (2) pembayaran kembali utang, (3) pembelian kembali saham, (4) pembelian aktiva tetap, dan (5) pembelian selain aktiva tetap (Munawir, 2002: 115).

Kim et al. (1998: 349) mengkelompokkan faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1. Cost of External Financing

Faktorcost of external financing ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar perusahaan. Kim et al. (1998: 349) menggunakan proxy ukuran perusahaan (firm size) dan kesempatan bertumbuh (growth opportunities) untuk mengukur faktor cost of external financingtersebut.

2. Cash Flow Uncertainty

(22)

3. Current and future investment opportunities

Current and future investment opportunitiesadalah kesempatan investasi yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang.Current and future investment opportunities ini dapat mempengaruhi manajemen dalam memutuskan kebijakan likuiditasnya. Berkaitan dengan current and future investment opportunities ini manajemen akan mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi dalam bentuk aktiva tetap atau melakukan investasi dalam aktiva likuid.

4. Transactions Demand for Liquidity

Transactions Demand for Liquidity ini berkaitan dengan dana atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi. Faktor transactions demand for liquidity ini juga merupakan faktor yang dipertimbangkan manajemen dalam menentukan likuiditas perusahaan.

Tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar hutang-hutang jangka pendeknya sering disebut sebagai likuiditas. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid. Sedang apabila perusahaan berada dalam keadaan tidak mempunyai kemampuan membayar hutang jangka pendek yang cukup, disebut illikuid. Kemampuan untuk membayar utang jangka pendek dari suatu perusahaan terletak pada atau diukur dari kemampuannya untuk mendapatkan kas (alat pembayaran) atau kemampuannya untuk mengkonversikan aktiva non kas menjadi kas.

(23)

perusahaan yang lainnya, dan dalam perusahaan yang sama tetapi dalam masa yang satu dengan masa yang lain yaitu:

1. Jumlah dan komposisi atau struktur dari aktiva lancar tersebut.

2. Jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan aktiva lancar itu menjadi kas (conversion period).

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi.

(24)

producing activities). Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan deviden kepada para investor.

2.4 Pengertian Debt Ratio (DER)

Menurut Darsono (2005: 54), “Debt Ratio adalah rasio yang menunjukan persentase

penyedian dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman”. Semakin tinggi

rasio, semakin buruk pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.Menurut Suad Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity ratio

menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.”

Menurut Horne dan Wachoviz (1998:145) “Debt to equity is computed by simply dividing the total debt of the firm (lincluding current liabilities) by its shareholders

equity”. Debt to equity ratiomerupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Menurut Sawir (2000-13) menjelaskan bahwa debt to equity ratio adalah “Rasio yang menggambarkan

perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya.”

(25)

Menurut Robert Ang (1997) DER dapat digunakan untuk melihat struktur modal suatu perusahaan karena DER yang tinggi menandakan srtuktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang– hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan resiko perusahaan relatif tinggi karena perusahaan dalam operasi relatif tergantung terhadap hutang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga hutang akibatnya para investor cenderung menghindari saham–saham yang memiliki nilai DER yang tinggi.

Penggunaan hutang tidak selalu berdampak negatif bagi perusahaan karena pada kondisi tertentu penggunanaan hutang. Perusahaan dengan hutang yang kecil sekilas terlihat menguntungkan namun hal ini tidaklah benar, kita perlu mempertimbangkan jumlah uang yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Sedangkan perusahaan yang dalam operasinya menggunakan hutang akan memiliki EBIT yang sama dalam setiap kondisi. Walaupun dalam penggunaan hutang ini perusahaan akan dikenakan bunga dalam kondisi usahanya namun bunga ini akan dikurangkan dengan EBIT untuk mendapatkan laba kena pajak. Bunga ini juga dapat menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan mengurangi kewajiban pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi investor dan perusahaan.

2.5 Pengertian Ukuran Perusahaan

(26)

Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.

Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.

Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.

(27)

kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yang lebih besar memiliki kecenderungan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan dalam laba. Kebutuhan dana yang besar mengindikasikan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan laba dan juga pertumbuhan tingkat pengembalian saham (Fama dan French, 1992) dalam (Xu,2003).

2.6 Saham

Jogiyanto mengatakan dalam bukunya teori portofolio dan analisis investasi (2000:67) suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika dalam perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen (preferen stock).

Indeks harga saham merupakan suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat di suatu bursa efek. Indeks harga saham juga ada yang dikeluarkan oleh bursa efek yang bersangkutan secara resmi dan ada yang dikeluarkan oleh institusi swasta tertentu seperti media massa keuangan, institusi keuangan dan lain-lain (Robbert Ang, 1997).

2.6.1 Macam-macam Saham. 1. Saham Preferen

(28)

- Preferen terhadap Dividen, Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Saham preferen juga umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. Jika saham preferen disebutkan memberikan hak dividen kumulatif, maka dividen-dividen tahun sebelumnya yang belum dibayarkan disebut dengan dividends in arrears.

- Preferen pada waktu likuidasi, Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besar hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayar jika bersifat kumulatif.

2. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Saham biasa ada dua jenis, yaitu:

- Saham atas nama, Nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut. - Saham atas unjuk, Nama pemilik tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik

(29)

3. Saham Treasuri

Saham treasuri (treasury stock) adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali, Perusahaan emiten membeli kembali saham beredar sebagai saham terasuri dengan alasan-alasan sebagai berikut :

- Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau karyawan-karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk saham.

- Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya.

- Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan untuk digunakan menguasai perusahaan lain.

- Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya.

- Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambil alih yang tidak bersahabat (hostile takeover).

2.6.2 Return Saham

(30)

data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur dari kinerja dari perusahaan. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang (Jogiyanto, 2000:109).

2.7 Pasar Modal

Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors). Pada dasarnya terdapat empat peranan strategis dari pasar modal bagi perekonomian suatu negara, yakni :

1. Sebagai sumber penghimpunan dana

Pasar modal berfungsi sebagai alternatif sumber penghimpunan dana selain sistem perbankan yang selama ini dikenal merupakan media penghimpunan dana secara konvensional.

2. Sebagai alternatif investasi para pemodal

(31)

3. Biaya penghimpunan dana melalui pasar modal relatif rendah

Dalam melakukan penghimpunan dana, perusahaan membutuhkan biaya relatif kecil jika diperoleh melalui penjualan.

4. Bagi negara, pasar modal akan mendorong perkembangan investasi

Kinerja perusahaan yang baik ditambah dengan rendahnya transaction cost di bursa serta adanya jaminan transparansi, investor akan semakin banyak berminat untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Artinya, tanpa pemerintah mencarikan bantuan luar negeripun, pihak swasta sudah dapat memenuhi sendiri kebutuhan dananya dengan mengeluarkan biaya dalam jumlah relatif kecil. Dengan demikian, pemerintah terbantu dalam memobilisasi dana masyarakat.

(32)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis serta telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta setelah tahun 2007 yang laporan keuangannya telah diaudit oleh Akuntan Publik dan dapat diperoleh peneliti.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian ditinjau dari alat analisis yang digunakan dalam dikategorikan ke dalam jenis penelitian korelasional (correlational study) (Sekaran, 2003:126). Penelitian korelasional ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari suatu variabel atau lebih terhadap variabel lainnya.

3.3 Penentuan Sampel

Sample dalam penelitian ini dipilih dari populasi dengan menggunakan metode purposive judgement sampling. Metode ini merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Supomo,1999:131). Adapun kriteria sample yang akan digunakan sebagai berikut:

1. Perusahaan telah listing sebelum tahun 2007

2. Laporan keuangan diketahui secara jelas dan lengkap.

(33)
[image:33.595.148.500.90.271.2]

Tabel 4.Daftar Perusahaan Sampel

No Emiten Kode Emiten

1 Anugrah Tambak Perkansindo Tbk ATPK

2 Astra Agro Lestari Tbk AALI

3 Bahtera Adimina Samudera Tbk BASS 4 Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP 5 Cipendawa Agroindustri Tbk CPDW 6 Dharma Samudera Fishing Industries Tbk DSFI 7 Inti Kapuas Arowana Tbk IIKP 8 Multibreeder Adirama Tbk MBAI

9 PP London Sumatera Tbk LISP

Sumber : www.jsx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (diakses tanggal 12-15 September 2011)

3.4 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs internet Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang meliputi :

1. Data laporan keuangan perusahaan sampel

2. Volume dan nilai perdagangan saham perusahaan sampel selama tahun 2008, 2009 dan 2010

3.5 Pengolahan Data 3.5.1 Alat Analisis

Alat analisis yang dipakai untuk menguji hipotesis dalam penenlitian ini adalah Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat.

3.5.2 Pembuktian Hipotesis

1.Pengaruh ROA terhadap Harga dan Return Saham

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh ROA terhadap harga dan return saham tersebut adalah sebagai berikut:

(34)

Ha: b1 > 0 ROA berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham . 2.Pengaruh Likuiditas terhadap Harga dan Return Saham

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh likuiditas terhadap harga dan return saham tersebut adalah sebagai berikut:

Ho: b2 = 0 Likuiditas tidak berpengaruh terhadap harga dan return saham. Ha: b2 > 0 Likuiditas berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham.

3.PengaruhDebt Ratioterhadap Harga dan Return Saham

Formulasi hipotesis pengujian pengaruh debt ratio terhadap harga dan return saham tersebut adalah sebagai berikut:

Ho: b3 = 0 Debt Ratio tidak berpengaruh terhadap harga dan return saham. Ha: b3 < 0 Debt Ratio berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return saham.

4 .Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga dan Return Saham Formulasi hipotesis pengujian pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga dan return saham tersebut adalah sebagai berikut:

Ho: b4 = 0 Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga dan return saham.

(35)

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. ROA

Return On Assets (ROA) adalah rasioprofitabilitasyang menghubungkan laba dengan asset perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :

ROALaba Bersih Total Aktiva

Jika ROA suatu perusahaan tinggi maka dapat dikatakan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan ini akan meningkatkan daya tarik investor, Meningkatnya daya tarik investor akan berdampak pula pada kenaikan harga saham dan meningkatkan return saham perusahaan.

2. Likuiditas

Likuiditas adalah perbandingan jumlah kas dan marketable sekurities dengan aktiva lancar. Formula yang digunakan untuk menghitung likuiditas adalah sebagai berikut:

LikuiditasKasMarketable securities Hutang Lancar

3 . Debt Ratio

Debt ratioadalah rasio hutang yang dihitung sebagai perbandingan antara total hutang perusahaan dengan nilai buku total aset. Formula yang digunakan untuk menghitung debt ratioadalah sebagai berikut:

(36)

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besarnya perusahaan ditinjau dari aset yang dimilikinya. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan formula sebagai berikut: Ukuran Perusahaan = Total Aset Perusahaan

5. Harga dan Return Saham

Dinyatakan dengan notasi Y, Untuk menghitung perubahan Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Pt-Pt-1

Y= X 100 % Pt-1

Keterangan : Y : Persentase perubahan return saham Pt : Harga saham tahun t

Pt-1 : Harga saham tahun sebelumnya

Harga saham diperoleh dengan membagi nilai perdagangan dengan volume perdagangan dalam tahun yang sama.

3.7 Teknik Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berganda marupakan alat statistik yang bermanfaat untuk mengetahui hubungan antar variabel, yaitu variabel X (variabel independen) dan Y (variabel dependen). Analisis regresi digunakan untuk terutama untuk tujuan peramalan.

Y1

= a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+et

Y2

= a+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+et

Keterangan:

(37)

Y2 = variabel dependen(return saham)

X1 = variabel independen (ROA)

X2 = variabel independen (likuiditas)

X3 = variabel independen (debt ratio)

X4 = variabel independen (Ukuran Perusahaan)

a =Intercept

b = Koefisien Regresi (I=1,2,3,4) et = pengganggu (error)

(Sumber: Supranto, J, 2007:209-210)

1. Pengujian Determinan(R2)

Koefisien determinasi(R2)pada intinya untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik, turunnya variabel terikat (Y)

secara bersama-sama, dimana: 0≤R2≤ 0. JikaR2semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

(Y) adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengaruh variabel bebas terhadap (Y). Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

2. Pengujian hipotesis secara simultan

(38)

dengan derajat kebebasan (dfi) = k – 1 dan (df2) = n – k. Hipotesis yang

dirumuskan

Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata)

Ha: b1 > 0 ROA berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham . Ha: b2 > 0 Likuiditas berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham .

Ha: b3 < 0 Debt Ratio berpengaruh negatif (-) terhadap harga dan return saham .

Ha: b4 > 0 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif (+) terhadap harga dan return saham .

Kriteria pengujiannya :

Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel

Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitungF tabel 3. Pengujian hipotesis secara parsial

Pengujian secara parsial dilakukan oleh untuk mengetahui pengaruh signifikan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (df) = n–k–1

Hipotesis :

Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh nyata) Kriteria pengujiannya :

Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel

(39)

3.8 Hasil Uji Asumsi Klasik

Persyaratan untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai yang efisien dan tidak bias atau BLUE (Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik.

3.7.1 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga Saham a. Uji Normalitas

[image:39.595.214.421.637.730.2]

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal (Santosa&Ashari, 2005:231). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Normal P-P Plot.Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Berikut ini adalah hasil uji Normalitas :

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Exp ect ed Cu m Pro b

Dependent Variable: Harga_Saham

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(40)

Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

b. Uji Heteroskedastisitas

[image:40.595.142.456.625.722.2]

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya Heterokedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien. Hasil penaksiran akan menjadi kurang dari semestinya. Heterokedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi linear, yaitu bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan atau disebut homokedastisitas (Gujarati dalam Elmasari, 2010:53). Heterokedastisitas diuji dengan dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya, untuk menganalisis datanya dapat dilihat pada gambar "Scatterplot" pada output data berikut ini:

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

2 0

-2 -4

Regression Studentized Residual

3 2 1 0 -1 -2 Reg ressi on St an dard ized Pred ict ed Val ue

Dependent Variable: Harga_Saham Scatterplot

(41)

Dari gambar 2. dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya (Ashari dan Santosa, 2005:240).

Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin

-Watson. Dari hasil output regresi didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 1,901 atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada diantara -2 dan 2, yakni -2≤ 2 ≤ 2 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga kesimpulannya adalah Uji Autokorelasi terpenuhi.

d. Uji Multikolinearitas

(42)
[image:42.595.135.437.223.323.2]

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilaiTolerancedan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang dirangkum pada table berikut ini :

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

ROA (X1) 0,808 1,238

Likuiditas (X2) 0,742 1,347

Debt Ratio (X3) 0,714 1,401

Ukuran Perusahaan (X4) 0,829 1,206

Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 5

Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti tidak terjadi multikolonieritas. Dan menyimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi.

3.7.2 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham a.Uji Normalitas

Gambar 4. Hasil Uji Normalitas

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Exp ect ed C um Pro b

Dependent Variable: Rtrn_Saham

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

[image:42.595.219.434.536.655.2]
(43)

Dari analisis kurva dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

[image:43.595.140.466.277.410.2]

b. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 5. Hasil Uji Heterokedastisitas

1 0 -1 -2 -3 -4

Regression Studentized Residual 2 1 0 -1 -2 -3 Reg ressi on S tan dard ized P red ict ed Val ue

Dependent Variable: Rtrn_Saham Scatterplot

Sumber : Data Lampiran Hasil Output Regresi, 2011

Dari gambar 4. dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.

c. Uji Autokorelasi

(44)

d. Uji Multikolinearitas

[image:44.595.133.436.175.266.2]

Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang dirangkum pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

ROA (X1) 0,808 1,238

Likuiditas (X2) 0,742 1,347

Debt Ratio (X3) 0,714 1,401

Ukuran Perusahaan (X4) 0,829 1,206

Sumber: Data Primer diolah, Lampiran 5

(45)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis fundamental secara historis menunjukan bahwa Variabel ROA menunjukkan penyimpangan data yang tinggi, dikarenakan nilai standar deviationnya lebih tinggi daripada mean. Hal yang sama juga terjadi pada dua variabel lain yaitu likuiditas dan ukuran perusahaan. Sementara variable rebt ratio menunjukkan nilai standart deviation lebih kecil daripada rata-ratanya. Dimana rata-rata debt ratio selama periode pengamatan sebesar 37,5870 dengan standar deviation sebesar 28,29479.

2. Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga Saham (Y1) dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda, didapat nilai R2 sebesar 0,431 atau 43,1%. Pengujian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan didapat Fhitung

(4,162)ðFtabel(2,80)..

3. Dari hasil perhitungan parsial seluruh variabel bebas, dapat dilihat bahwa hanya terdapat satu variabel bebas yang mempunyai nilai signifikansinyanya kurang dari 0,05 yaitu variabel X4 (Total Aset). Dengan demikianvariabel X1 (ROA),

variabel X2(Likuiditas), serta variabel X3(Debt Ratio) tidak signifikan secara

(46)

4. Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return Saham (Y2) dapat

disimpulkan bahwa semua variabel independen memiliki kontribusi pengaruh sangat kecil yaitu sebesar 5,2% terhadap Return Saham atau model yang terbentuk mampu menjelaskan 5,2% keragaman nilai variabel Return Saham. Hal ini juga berarti bahwa (100%-5,2%) = 94,8%

5. Pengujian keberartian pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel return saham diperoleh nilai F-hitung sebesar 0,300 dengan signifikansi 0,874. berarti bahwa secara bersama-sama Return Saham (Y2)

tidak dipengaruhi oleh variabel ROA, Likuiditas, debt ratio dan ukuran perusahaan, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh variabel ROA, likuiditas, debt ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham (Y2)

secara sendiri-sendiri terlihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang mempunyai nilai t-hitung yang signifikansinyanya kurang dari 0,05. Dengan demikian, pada α= 5%, variabel X1 (ROA), variabel X2(Likuiditas),

variabel X3 (Debt Ratio) serta variabel X4(Total Aset) tidak signifikan secara

statistik dan secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel Return Saham (Y2).

5.2 Saran

(47)

dana yang besar pula, untuk mengurangi ketergantungan dana dari pihak luar, perusahaan memerlukan dana internal yang tinggi; yang salah satunya bersumber dari kas perusahaan. Dengan demikian harga saham tersebut dimaksudkan untuk mendukung kesempatan bertumbuh perusahaan di masa mendatang.

(48)

PADA PERUSAHAAN AGROBISNIS YANG GO PUBLIC

PERIODE 2008 - 2010

Oleh : PUTRI KURNILA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(49)

Gambar :

Halaman

1. Model Penelitian Kerangka Berfikir ... 12

2. Hasil Uji Normalitas ... 37

3. Hasil Uji Heterokedastisitas... 38

4. Hasil Uji Normalitas ... 40

(50)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan masalah... 9

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1.4Kerangka Pemikiran ... 10

1.5Hipotesis ... 12

II. LANDASAN TEORI 2.1Teknik Analisis dan Penilaian Investasi ... 13

2.2Pengertian Return On Asset (ROA)... 15

2.3Likuiditas... 17

2.4Pengertian Debt Ratio (DER)... 22

2.5Pengertian Ukuran Perusahaan... 23

2.6Saham... 15

2.6.1 Macam-macam Saham ... 16

2.6.2 Return Saham ... 18

2.7Pasar Modal ... 18

III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Jenis Penelitian... 30

3.3 Penentuan Sampel ... 30

3.4 Prosedur Pengumpulan Data ... 31

3.5 Pengolahan Data ... 31

3.5.1 Alat Analisis ... 31

3.5.2 Pembuktian Hipotesis ... 31

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

(51)

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 48 4.2.1 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga

Saham... 48 4.2.2 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return

Saham... 53 4.3 Pembahasan... 55

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran……… 59

(52)

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah... 9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 9

1.4 Kerangka Pemikiran... 10

1.5 Hipotesis ... 12

II. LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Analisis dan Penilaian Investasi ... 13

2.2 Pengertian Return On Asset (ROA) ... 15

2.3 Likuiditas ... 17

2.4 Pengertian Debt Ratio (DER)... 22

2.5 Pengertian Ukuran Perusahaan ... 23

2.6 Saham... 15

2.6.1 Macam-macam Saham ... 16

2.6.2 Return Saham ... 18

2.7 Pasar Modal ... 18

III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Jenis Penelitian... 30

3.3 Penentuan Sampel ... 30

3.4 Prosedur Pengumpulan Data ... 31

3.5 Pengolahan Data ... 31

3.5.1 Alat Analisis ... 31

3.5.2 Pembuktian Hipotesis ... 31

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

(53)

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 48 4.2.1 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Harga

Saham... 48 4.2.2 Pengujian Pengaruh Variabel bebas Terhadap Return

Saham... 53 4.3 Pembahasan... 55

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran……… 59

(54)

Halaman

1. Harga Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 7

2. Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 7

3. Rata-rata Harga saham dan Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 8

4. Daftar Perusahaan Sampel... 31

5. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 40

6. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 42

7. Return On AssetsPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 43

8. Likuiditas Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 44

9. Debt RatioPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 45

10. Ukuran Perusahaan, Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 46

11. Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation . 47 12. Hasil Perhitungan Signifikan dan t-hitung Pada Masing-Masing Variabel... 49

13. Nilai Sig dan t-hitunguntuk masing-masing variable bebas ... 52

14. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas ... 53

(55)

Gambar :

Halaman

1. Model Penelitian Kerangka Berfikir ... 12

2. Hasil Uji Normalitas ... 37

3. Hasil Uji Heterokedastisitas... 38

4. Hasil Uji Normalitas ... 40

(56)

Lampiran :

1. Tabel Perhitungan ROA,Likuiditas,Debt Ratio,Ukuran Perusahaan,Harga dan Return Harga

2. Perhitungan Deskriptif

3. Data Input Perhitungan Regresi Linier Berganda 4. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Y1 5. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Y2 6. Tabel Uji F (σ = 0.05)

(57)

Halaman

1. Harga Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 7

2. Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 7

3. Rata-rata Harga saham dan Volume Saham Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 8

4. Daftar Perusahaan Sampel... 31

5. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 40

6. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas... 42

7. Return On AssetsPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 43

8. Likuiditas Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010 ... 44

9. Debt RatioPerusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 45

10. Ukuran Perusahaan, Perusahaan Agribisnis Tahun 2008-2010... 46

11. Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation . 47 12. Hasil Perhitungan Signifikan dan t-hitung Pada Masing-Masing Variabel... 49

13. Nilai Sig dan t-hitunguntuk masing-masing variable bebas ... 52

14. Hasil Perhitungan Uji multikolinearitas ... 53

(58)

Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur,penulis panjatkan atas kehadirat allah swt atas segala rahmat dan segala karunianya yang telah diberikan kepada penulis sehingga tesis ini akhirnya dapat diselesaikan. Penulisan tesis ini tanpa bantuan berbagai pihak tentu tidak akan mampu diselesaikan sendiri, oleh karena itu atas bantuan dan dorongan serta motivasi yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr .H .Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. H. Irham Lihan, S.E., M.Si selaku ketua program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Lampung dan juga sekaligus sebagai pembimbing satu dalam penulisan tesis ini, terima kasih atas waktu dan bimbingan serta masukan yang telah diberikan yang sangat membantu dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak Iban Sofyan S.E., M.Si selaku pembimbing dua yang telah memberikan banyak waktu dan juga bimbingan serta masukan dalam penulisan tesis ini. 4. Bapak Rinaldi Bursan, S.E.,M.Si selaku Sekretaris Program Pasca Sarjana

Magister Manajemen Universitas Lampung atas bantuan dan juga bimbingan yang telah diberikan

(59)

menyelesaikan study di Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Lampung.

7. Untuk keluarga besar atas pengertian yang telah diberikan selama ini,semoga ini mampu menjadi sebuah hal yang bermanfaat dan menjadi sebuah motivasi kelak dikemudian hari.

8. Rekan – rekan mahasiswa Magister Manajemen Univeritas Lampung Angkatan X atas kebersamaan dan keceriaan serta persahabatan yang luar biasa selama menempuh study di magister Manajemen Universitas Lampung.

Semoga tesis ini berguna dikemudian hari untuk semua pihak dan dapat membuka serta menjadi inspirasi bagi penulisan tesis lainya.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis

(60)

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul“ Analisis Fundamental Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Dan

ReturnSaham Pada Perusahaan Agrobisnis YangGo PublicPeriode

2008-2010”adalah karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut Plagiatisme

2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan kepada saya,saya bersedia dan sanggup dituntut sesuai hukum yang berlaku

Bandar Lampung, 28 Februari 2012 Pembuat Pernyataan,

(61)
(62)

Allah meninggikan derajat orang-orang yang

beriman diantara kalian dan orang-orang yang

diberi

pengetahuan

beberapa

derajat

(Q.S.Al.Mujaadilah,11)

Sesungguhnya

setelah

kesulitan

itu

ada

kemudahan, maka apabila engkau telah selesai

dengan

pekerjaan

yang

satu,kerjakanlah

pekerjaan yang lain dengan sungguh-sungguh dan

hanya kepada tuhanmu lah hendaknya kamu

berharap (Q.S.Alam Nasyrah,94:6-8)

Tulislah apa yang terbaik dari yang anda

dengar,peliharalah dari apa yang anda tulis, dan

sampaikanlah yang terbaik dari yang anda dengar

(63)

terangkum menjadi sebuah tesis ini kupersembahkan kepada

yang tercinta :

ALLAH SWT yang selalu memberi kesehatan dan

kemudahan/kelancaran dalam penulisan tesis ini.

Orangtua ku yang kusayangi, yang selalu memberikan

doa,nasihat dan kasih sayangnya.

Suamiku yang kusayangi, yang selalu memberikan

doa,motivasi dan dukungan

Saudara-saudaraku

yang

kusayangi,

yang

selalu

memberikan ide-ide.

Teman-temanku yang selalu memberikan keceriaan,

(64)

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 November 19

Gambar

Tabel 2. Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun 2008-2010
Tabel 3. Rata-rata Harga Saham dan Volume Saham Perusahaan Agrobisnis Tahun2008-2010
Gambar 1.Model Penelitian Kerangka BerfikirSumber : Hardiningsih et.al., (2002), Munawir (2002: 93), Kim et al., (1998).Dimodifikasi untuk kepentingan penelitian
Tabel 4.Daftar Perusahaan Sampel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi tersebut diharapkan mampu menghasilkan keluaran berupa laporan harga pokok produksi untuk mengetahui harga pokok produksi yang akan dijual, laporan

[r]

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan

Hasil penelitian tahap I menunjukan kondisi objektif pemenuhan kebutuhan pendidikan anak dengan disabilitas di desa hampir sebagian besar tidak mendapatkan

Pergeseran pandangan ini berpengaruh pada aktivitas pembelajaran matematika di kelas, yaitu dari penyampaian rumus-rumus, definisi, aturan, hukum, konsep, prosedur dan

Program ini merupakan perpaduan antara program Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) yang dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan program

o C selama 18 jam. Kemudian padatan yang terbentuk dicuci dengan aquadest dan dikeringkan dalam oven pada temperatur 110 o C selama 6 jam. Setelah katalis ZSM-5 didapat,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan kitosan jeruk nipis memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, total mikroba, pH, kadar protein, dan