ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
GAYASCHNEPPERDENGAN METODE PEMBELAJARAN
MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IVB DI SD NEGERI 4 SAWAH LAMA,
KEC.T.KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG
T.P. 2012/2013
Oleh HAYATI
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar lompat jauh gayaschnepperpada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan memberikan tindakan berupa penggunaan metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset, kardus dan matrass serta papan tolakan (box) yang berukuran lebih lebar danbola plastik yang diletakkan di tempat pendaratan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),dengan menggunakan dua siklus. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2012/2013yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 20 putra dan 14 putri. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan menggunakan instrumen penilaian tes keterampilan gerak dasar lompat jauh gayaschnepperdengan rentang penilaian 1-3.
PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH
GAYASCHNEPPERDENGAN METODE PEMBELAJARAN
MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IVB DI SD NEGERI 4 SAWAH LAMA,
KEC.T.KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG
T.P. 2012/2013
Oleh HAYATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
✁✂✄✂ ☎ ✆✝✞ ✝✂ ✆✁✞ ✁✟ ✝✠ ✄ ✡ ✝✂ ☎ ✁✟ ✝✆ ☛✝☞✝✟ ✡ ✌✠ ✝✞ ✍ ✝✎✏ ☎ ✝✑✝SCHNEPPER☛✁✂☎✝✂✠✁✞ ✌ ☛✁ ✁✠ ✒ ✁ ✡ ✝✍✝✟ ✝✂
✠✌☛✄ ✓✄ ✆✝☞✄ ✝✡ ✝✞ ✝☛✝☞✄ ☞✔ ✝✆✁ ✡ ✝☞✄ ✕✒ ☛✄ ☞☛✂ ✁☎ ✁✟✄✖☞✝✔ ✝✏✡ ✝✠ ✝✗
✆ ✁✘✙✞ ✙✆ ✝✟ ✝✂☎✞✄ ✠ ✎✟ ✒ ✝✂ ☛✝✟✡ ✝✠ ✎✂☎
✞✙ ✙✚✛ ✜ ✚✢✚✛ ✜✣
(Skripsi)
Oleh HAYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
✤✥✦✧ ✥★✩ ✥✪✫ ✥★
Gambar Halaman
✬✭✮✯ ✭✰✱ ✲✱
3. Tahap Sikap Badan di Udara... 16
4. Tahap Sikap Mendarat ... 16
G. Modifikasi Alat ... 17
H. Kerangka Pikir ... 19
III. METODOLOGI PENELITIAN... 21
A. Metode Penelitian... 21
B. Subyek Penelitian... 23
C. Setting Penelitian ... 23
D. Rancangan Pelaksanaan Tindakan ... 23
1. Tes Awal ... 24
1. Analisis Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya✼ ✽✾✿ ❀❁ ❁❀r... 29
2. Analisis Prosentase Peningkatan Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya✼ ✽✾✿ ❀❁ ❁❀r... 32
B. Pembahasan... 35
1. Refleksi Hasil Penelitian Peningkatan Gerak Dasar Lompat Jauh GayaSchnepper... 37
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 39
A. Simpulan ... 39
B. Saran... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 41
❂❃ ❄❅❃❆❅❃❇ ❈ ❉
❊❋●❍■ ❏❋■❋ ❑❋▲ ▼◆ ❖❍P ◗❘ ❙❚P ❙❏❋P ❙■❯❍ ❑● ❍■❋❱❋❘❋▲❲❍❘❋ ◗❖❋P ❋❘❳❨ ❑ ❚❋ ❩❬ ❋❭ ❪
Motto
Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke
pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup
menguasai dirinya dikala Ia marah.
(Nabi Muhammad SAW)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah.
❛ ❜❝❞ ❜❡❢❣ ❤❢❝
✐❥ ❦❧♠♥♦♣ qrs❧
t♦tr✉ ✈✇①❥r ②③ ④⑤⑥♦ ⑦ r⑧t ⑨❥♥ ⑩ ❥ .
Penguji
Bukan Pembimbing : Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. .
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
❶❷ ❸❹❺❻❼ ❻❻❹
❽❾hw❾ s❾ ❿❾ ❿❾ng ➀➁rt❾n➂❾t❾ng❾n ➂ ➃➀❾w❾h ini ➄ ➅❾m❾ ➄➆❾❾yti
➅➇➈ ➄111➉ ➊➋ ➌ ➊➊➉
➍➁mp❾t➎❾➏ ➐ ➐❾ ➑t ➑❾ ➒ ➃➓ ➄➔❾→➣ ↔➏➐↕➁ ➑❾❾➏ ➎t ➙ ➊➅➛➜➁→➀➁➓➙ ➝ ➌➊
➞➁➏➐❾➏➃➏ ➃→➁➏❾y❾➟❾➏t ➀❾ ➒➠❾➡➟➓ ➃➣➡➃➂ ➁➏➐❾➏➢↔➂↔➑ ➤➇➥ ➅➦➅➧➨➩➍➩➅ ➨➥➍➥➫➩➈➇➦➔➩➅➧➥➫➩➨➞➩↕➩➫➔➭➈➇➩➍➯ ➩➲➆➧➩➳➩SCHNEPPER ➞➥ ➅➧➩➅ ➈➥➍➭➞➥➇➥➈❽➥➔➩➯ ➩➫ ➩➅ ➈➭➞➦➵➦➨ ➩↕➦➩➔➩➍➇➩➞➩↕➦↕➸➩ ➨➥➔➩↕➦➺❽➞➦↕➞➅➥ ➧➥ ➫ ➦➻↕➩➸➩➆➔➩➈➩➼➨➥➽ ➾ ➍➾➨➩➫➩➅➧➍➦➈➲➫ ❽➩➅➞➩➫➔➩➈➇➲ ➅➧➍➾➇➾➚ ➊➙➚ ➎➚ ➊➙➉ ➪❾➂❾l❾h ➀➁n❾r h❾sil k❾r❿❾ p➁nulis➾↕kripsi ini ➀↔➟❾n h❾sil m➁njipl❾k➼➂ ❾➏❾t❾u➒❾➡➃➑➟❾➓❾y➛➓❾ ➏ ➐➑❾ ➃➏ ➾
➞➁→➃➟➃❾➏➣➁➓ ➏❾y❾❾➏t ➃➏➃➣ ➁➏ ↔ ➑➃s ➀↔❾t ➂ ➁➏ ➐❾➏➡➁ ➀➁➏ ❾➓➏❾ ➾y ➩❾ts ➣ ➁➓ ➒❾t➃❾➏➏y❾➡❾❾y ↔➶❾➣➟❾➏➹➁ ➓ ➃→❾➟❾➡➃➒➾
❽❾➏ ➂❾➓➔❾→ ➣ ↔➏ ➐➼ ➭kto➀➁r➚➊➙ ➚
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirobgil Alamin
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Padukaku yang kucintai yang telah menemaniku selama ini, baik suka maupun
duka dan selalu memberikan kasih sayang serta masukan yang sangat berarti
agar aku berhasil meraih cita-citaku.
Anakku, Muhammad Rizky Kurniansyah yang selalu membuatku tetap
bersemangat dalam meraih keberhasilan.
Abah, Emak, Ibu Korpri dan Bapak serta ibu mertuaku yang tercinta yang
tiada henti-hentinya berdo a, mencurahkan kasih sayangnya, mendukung dan
membuat Aku selalu optimis untuk menjadi yang terbaik.
Ibu Hj. Rosmadalena, A. Ma. Yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
kepadaku untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.
Teman-teman di sekolah maupun teman seperjuangan yang selalu mendukung
dalam setiap langkahku.
➘udul ➴kripsi ➷➬➮➱✃➱❐❒❮❰❮➱❒ ➮❰ ➮Ï❮ Ð➬✃Ñ❮➱❐ ➮Ï ❮❒ Ò❮ ➴❮ÏÑ ÓÐ➬❮❰➘❮Ô Õ❐❮ Ö❮SCHNEPPER Ò➮➱❐❮➱ Ð➮❰ÓÒ➮➬ ➮ Ð× ➮Ñ❮ ➘❮Ï❮➱
ÐÓÒ✃Ø✃❒❮ ➴✃❮ Ñ❮❰➬❮ Ò❮ ➴✃ ➴Ù❮❒ ➮Ñ❮ ➴✃ Ú× Ò✃ ➴Ò➱ ➮❐ ➮Ï ✃Û➴❮ Ù❮ ÕÑ❮ Ð❮Ü
❒ ➮Ý Þ❰Þ❒❮Ï ❮➱❐❰✃ ÐÔÏ×❮➱ Ò❮ÏÑ❮ Ð➬Ô➱❐ ❰Þ➬Þßà á ßâßà áã Þ
➱äå äÐäæ äç èç éä ➷Õääyti
➱ êåêë➬ êì êìÐäæäç èç éä ➷111ã àíîà àã
➬ë êïëäå➴ðñòè ➷➬äenjskes
Øäì ñóðäç ➷❒uñäegr nòän✃ó åñ➬ôõòèòèìäõ
ö÷ øù÷ ú ûü ûý
❒ôðñä➘ ñëñç äõ✃ó åñ➬ôõòèòèìäõ Òêç ôõ➬ôåþèåþèõï
✗✘✙✚✛✚✜✢ ✘ ✣✤✥
✦✧★ ✩✪✫s ✬✫✪✭✮✫r✯✭★✬✫ ✰✭ ✱✲ ✩★ ✳✴✧✪✭t✭★ ✲✭ ✬✭ t✭★✳✳✭✪ ✵ ✶✷✸✹✧ ✱✺✧r✵ ✻✼ ✶✽
✴✧✺✭ ✳✭✫✲✩✾✿✫ ✯✧✪✫ ✱✭✬✭✿✫✧★ ✭ ✱✺✧✿❀✭ ✩ ✬✭✿✭✬✭✿✫✲ ✭❀✭★ ✳✭★❁✭✲ ✭ ✯✦✩★✳✩✾✬✧★✳✭★ ❂✺✩❃★ ✭ ✱✭✮ ✽
✦✧★ ✩✪✫❀✾✧✪✭✮✱✧★❄✧✪✧❀✭✫ ✯✭★✦✧★✬✫ ✬✫ ✯✭★❅✸✿✱✭✪✴✧ ✯ ✸✪✭✮❆✭❀✭✿✬✫✴❆✷✵ ✵ ❇ ✭✾✧❀✰✭ ✱✲✩★✳✴✧✪✭✾✭★✾✭ ✱✭✾✲ ✭ ✬✭✾✭✮ ✩★✵ ✻ ✻❈ ❉ ✯✧ ✱✩ ✬✫✭★✱✧✪✭★ ❊ ✩✾✯✭★
✲ ✧★ ✬✫✬✫ ✯✭★✴✧ ✯ ✸✪✭✮❋✧★ ✧★ ✳✭✮✦✧✿✾✭ ✱✭ ✬✫✴❋✦✷✧ ✳✧✿✫✵●✧ ✬✸★✬✸★ ✳✾✭ ✱✭✾✲✭ ✬✭ ✾✭✮ ✩★✵✻ ✻ ❍✬✭★✱✧✪✭★❊ ✩✾✯✭★ ✯✧✴✧ ✯✸✪✭✮❋✧★ ✧★ ✳✭ ✮■✾✭❀✬✫✴❋■✷✧ ✳✧✿✫✵ ❏ ❁✭★✬✭✿✰✭ ✱✲ ✩★✳✬✭★✾✭ ✱✭✾✲✭ ✬✭✾✭✮ ✩★❏✶ ✶✶ ✽✦✧★✩✪✫❀✾✧✿❑✭✾✭✾✱✧ ★❊✭ ✬✫
◆❖P◗❖❘❖P❖
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Schnepper Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama, Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes.
4. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.
5. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or selaku Penguji Utama.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
7. Kepala SD Negeri 4 Sawah Lama, Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VIB tahun pelajaran 2012/2013.
8. Rekan-rekan guru SD Negeri 4 Sawah Lama, Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung .
10. Istri dan anakku, atas kasih dan sayang, doa, dan dukungan yang berimpahan.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Oktober 2012
Penulis
❙ ❚ ❯❱ ❲❳❨❩ ❬❭ ❬❨❲
❨ ❚ ❭❪❫ ❪❴❵ ❛❜ ❪❝❪❞❡❢ ❪❣ ❪❜ ❪❤
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan setiap manusia dalam
proses kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut,
sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
dan meningkatkan pribadi seseorang agar menjadi sosok manusia yang
beriman, cerdas, disiplin, terampil serta bertangggung jawab secara jasmani
maupun rohani yang dibentuk melalui proses belajar mengajar. Hal tersebut
dapat diperoleh oleh seseorang melalui proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani yang disalurkan melalui suatu proses
pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan
yang ingin dicapai ialah bemacam-macam mencakup pengembangan individu
secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional, sosial dan
spiritual. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat.
Oleh karena itu, setiap tujuan-tujuan pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani
macam cabang olahraga, seperti bola basket, bulu tangkis, senam, atletik,
aktivitas aquatik (renang) bahkan aktivitas luar kelas (✐ ❥❦❧✐ ✐ ♠).
Salah satu materi pendidikan jasmani adalah atletik, materi yang diajarkan
terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik
tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan irama yang tepat,
sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien dan
efektif. Dalam cabang olahraga atletik terdapat beberapa nomor yaitu lari,
lompat, lempar. Nomor lompat terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat
galah dan lompat jangkit.
Lompat jauh gaya♥♦♣ q rs sr♠merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh yang diajarkan bagi tingkat junior hingga senior, karena gaya♥♦♣ q rss r♠ tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang rendah dibandingkan dengan
gaya dalam lompat jauh yang lainnya. Meskipun pelaksanaan gerak dasar
lompat jauh gaya♥♦♣ q rss r♠dinilai cukup mudah dan pelaksanaannya cukup sederhana untuk dikuasai, namun dari keseluruhan jumlah siswa yang duduk
di bangku kelas IV di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang
Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 bagi siswa kelas IVB
keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya♥♦♣qrs sr♠dinilai cukup sulit untuk dikuasai.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan selama± 8tahun penulis
mengajar di sekolah tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang kurang
senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya
digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan
merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajarannya dan lain
sebagainya dengan alasan tidak bisa ataupun takut. Selain itu, bagi siswa
kelas IVB di sekolah tersebut, materi pembelajaran lompat jauh gaya
t ✉✈✇ ①② ②①③merupakan materi yang dinilai sulit untuk dikuasai, terutama pada saat melakukan tahap sikap menolak siswa merasa sulit menempatkan kaki
secara tepat pada papan tolakan sehingga siswa sering melakukan sikap
menolak dengan posisi kaki melebihi papan tolakan, kemudian saat tahap
melayang di udara, sebagian siswa tidak melentingkan badan mereka ke
belakang dan tidak meluruskan kedua kaki mereka ke depan melainkan posisi
badan tetap tegak dan posisi kaki masih ditekuk ke bawah dan pada saat tahap
mendarat masih banyak siswa yang melakukan pendaratan dengan
menggunakan satu kaki untuk bertumpu, selain itu posisi mendarat mereka
pun tidak jongkok melainkan pada posisi badan tegak. Sejauh ini hal tersebut
menyebabkan hasil pembelajaran siswa pada materi gerak dasar lompat jauh
gayat ✉✈✇①②② ①③masih jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang
belum mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu≥ 70.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan penulis saat proses pembelajaran
lompat jauh gayat ✉✈✇①②② ①③, hanya diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar 20,59%, artinya hanya terdapat 7 siswa yang dikatakan tuntas dalam
Dilihat dari permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, penulis berfikir
bahwa pembelajaran atletik merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak
dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman nyata. Dengan
demikian guru harus dapat memanfaatkan penggunaan alat pembelajaran
untuk memotivasi siswa melakukan gerak dasar lompat jauh gaya④ ⑤⑥⑦ ⑧⑨⑨ ⑧⑩ dengan memberikan materi yang merangsang dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan
tolakan (❶ ❷❸) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis
bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (❹l❺④④ ⑩❷❷❻❼⑤tion
❽⑧se❺⑩ ⑤h) pada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung dengan judul Peningkatan
Keterampilan Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya❾ ⑤⑥⑦⑧⑨ ⑨⑧⑩ Dengan Metode Pembelajaran Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah
Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2012/2013
❿➀ ➁ ➂➃➄➅➆fikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar lompat
2. Kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan keterampilan gerak dasar
lompat jauh gaya➇ ➈➉➊ ➋➌ ➌➋➍.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa keset,
kardus dan matrass dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil
pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya➇ ➈➉➊➋➌ ➌➋➍pada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?
2. Apakah melalui metode pembelajaran modifikasi alat berupa papan
tolakan (➎➏ ➐) yang berukuran lebih lebar, matrass dan bola yang diletakkan di tempat pendaratan dapat memperbaiki dan meningkatkan
hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya➇ ➈➉➊➋➌➌ ➋➍pada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang
Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?
D. Ruang Lingkup Peneltian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas IV di SD Negeri 4
Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung
2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas IVB di SD Negeri 4
Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung
Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri 4 Sawah Lama
Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar Lampung.
4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah peningkatan hasil belajar
keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya➑ ➒➓➔ →➣ ➣→↔dengan metode pembeajaran modifikasi alat berupa penggunaan keset, kardus, papan
tolakan (↕ ➙➛) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat
jauh gaya➑ ➒➓➔→➣➣ →↔dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang
Timur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lompat jauh gaya
➑ ➒➓➔→➣➣ →↔dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IVB di SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh
gaya➜➝➞ ➟➠➡➡ ➠ ➢dapat dilakukan dengan menggunakan metode serta alat pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sehingga hasil pembelajaan
dapat diperbaiki, seperti melalui metode pembelajaran modifikasi alat.
2. Bagi guru Pendidikan Jasmani
Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Jasmani dalam
menentukan metode dan model atau pendekatan yang sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga tercapailah
keberhasilan pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya➜➝➞➟➠ ➡➡ ➠ ➢. 4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Sebagai salah satu sumber informasi dan sumbangan pemikiran untuk
➤ ➤➤ ➥➦ ➧➨ ➩ ➫➩ ➭➩ ➯➤➲ ➧➳ ➧➭➤ ➨ ➤ ➵➳
➵. ➦ ➸➺ ➻➸t ➲➸➼➸➽➾t➾➚➼
➪ ➶➹➘ ➴ ➶➷➬➮ ➱➬✃ ➬➮➴❐ ➱❒➮➬✃ ➬➮➘ ❮➶❰Ï ➶➮❒❮❐ Ð➴➬ ❮➬ÑÏ ➶➮➶❮❐➹❐➬➮❐➮ ❐➬ ➴➬ ❮➬ ❰
Ï ➶➮➶❮❐➹❐➬➮➹❐➮➴➬✃ ➬➮✃ ➶❮➬ Ð(Ò ÓÔÕ Õ Ö × ×ØÙÚÛÜ×ÝÖÞÕÞÔ ÖÚß), ✃ ➬à➶➮➬á➶➮❐ ÐÏ➶➮ ➶❮❐➹❐➬➮ ❐➮❐Ñ ➬ÑÏ❒Ñ ➶➮ ➬â➬à✃➬➮ã➬à➬ä ➬à❒❒➮ ➹ ❒✃Ñ ➶➮ ❐➮ ➱✃➬➹✃ ➬➮➬➹➬ ❒Ñ ➶➮➱➶å ➶✃➹❐ å✃ ➬➮ Ïà➘ Ð ➶Ðä ➶❮➬á➬àÑ➶➮ ➱➬á➬à➴ ➶➮ ➱➬➮Ñ ➶➮➱➱ ❒➮ ➬✃➬➮❐➮➴❐✃ ➬➹➘à✃ ➶ä➶à❰➬ Ð❐ ❮➬➮Ïà➘Ð ➶Ð ➴➬➮ ❰➬ Ð❐ ❮Ï➶Ñä➶❮➬á➬à➬➮➷➬➮ ➱➹ ➶àá➬ ➴❐.æ➬ ➴➬Ïà➘ Ð ➶ÐÏ➶❮➬✃ Ð➬➮➬ ➬➮ ➷➬æç è
➴❐ ❮➬✃❒✃ ➬➮➴ ➶➮➱➬➮ã➬à➬ä ➶à✃➘❮➬ä➘à➬ Ð❐➴➶➮➱➬➮Ï ❐ ❰➬✃ ❮➬❐➮❒➮ ➹ ❒✃Ñ➶❮➬✃ Ð➬➮➬✃ ➬➮ Ï ➶➮➶❮❐➹❐➬➮➮ ➷➬.
é➬ ❮➬Ñæçè,➴ ➶Ð➬❐➮ ➷➬➮ ➱➴❐ ➱❒➮ ➬✃ ➬➮➬ ➴➬ ❮➬ ❰ä ➶àÐ❐ å➬➹ ÐÏ ➶Ð❐ å❐✃Ñ ➶❮➬ ❮❒❐Ï ❒➹➬à➬➮ -Ï ❒➹➬à➬➮ ÐÏ ❐à➬ ❮➘à➶➮ ➹➬ Ð❐✃ ➶Ñ❒➴❐➬➮à➶➮ ã➬➮ ➬, ➴❐➹ ➶à❒ Ð✃➬➮➴ ➶➮ ➱➬➮➹❐➮➴➬✃ ➬➮ê ➘äÐ➶àë➬ Ð❐➴➬➮à➶å❮➶✃Ð❐. æ➶➮➶❮❐➹❐➬➮➹❐➮➴➬✃ ➬➮ä➶à➹ ❒á❒➬➮❒➮ ➹ ❒✃Ñ➶➮ ➱➶Ñ ä ➬➮ ➱✃➬➮ ✃ ➶➹ ➶àÑ➬Ï ❐❮➬➮-✃➶➹ ➶à➬Ñ Ï❐ ❮➬➮ä ➬à❒❒➮ ➹ ❒✃Ñ ➶➮ ❐➮ ➱✃➬➹✃ ➬➮Ïà➘ å ➶Ð❐➘ ➮➬ ❮❐ ÐÑ➶➱❒à❒. Ciri-ciri penelitian tindakan adalah sebagai berikut :
1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
ìíîíïðñ òñó ôõöï í÷óôîí òø í÷íí÷ùú û, õôø í ü÷ õíîíïø í ýñø üòîñøí õí ðôð ôþíó íòöïó ö÷ô÷ÿí÷ óôþîñ õ üîí òñòí÷ö îô✁óô÷ ôî üýüõíîíïï ôîí òñ òí÷ ó ô÷ôî üýüí÷ÿí üýñ✂þô÷ ✄í÷í, ýü÷ õí òí÷ ☎öðø ôþ✆íø üõí÷þô✝î ôòø ü(✞þüòñ÷ýö☎✟ ✠ ✠✡✂ 50).☛ôóôþýüÿí÷ õ ü íïðíþòí÷õüðí☞í✁ü÷ ü✂
✌íï ðíþ 2. ☛üòîñøùô÷ôî üýüí÷ûí✍üú ü÷ õí ò✎öóòü÷ ø õíîíï☛í÷✍íÿí (2010✂56)
Keterangan:
Perencanaan adalah menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap yang
✏✑✒✓ ✔✕ ✔✒✔✓✔✖ ✔✗✘ ✙✖ ✔✕✚ ✔✒✔✕ ✔✒✛ ✑✒✓✔✕✔✒ ✔✜ ✔✢✔✒ ✣✛ ✙✖ ✔✗✓ ✑✤✙✒✥ ✔✒ ✔✕✔✒
✦✖✙✗✜ ✙✒✙✖ ✑✛ ✑✚ ✙✧✔✣✔✑★ ✜✔ ✢✔✜ ✙✤✧✔✑✕✔✒✩✜ ✙✒✑✒ ✣✕ ✔✛ ✔✒✔✛ ✔★✜ ✙✤★✧✔✗ ✔✒✢✔✒ ✣ ✓✑✑✒ ✣✑✒ ✕✔✒✪
✫✧✚ ✙✤✬ ✔✚ ✑, ✢✔✑✛ ★✘✙✒ ✣✔✘✔✛✑✗✔✚ ✑✖✢✔✒ ✣✓ ✑✖ ✔✕✚ ✔✒ ✔✕ ✔✒✓✙✒ ✣✔✒✛ ✙✚✪ ✭✙✮✖ ✙✕✚ ✑,✢✔✑✛ ★✜✙✒ ✙✖ ✑✛ ✑✘✙✒✣✕ ✔✯✑, ✘✙✖ ✑✗✔✛✓ ✔✒✘ ✙✘ ✜ ✙✤✛ ✑✘✧✔✒✣✕ ✔✒✔✛ ✔✚
✗ ✔✚ ✑✖ ✜✙✒ ✙✖✑✛ ✑✔✒✓✔✤✑✧✙✤✧✔✣✔✑✕✤✑✛ ✙✤✑✔.
✰. Su✱✲✳✴✵✳✶✳✷✸t✸✹✶
✺ ★✧ ✯✙✕✜ ✙✒✙✖ ✑✛ ✑✔✒✑✒ ✑✔✓ ✔✖ ✔✗✚ ✑✚ ✻✔✕✙✖ ✔✚✼✽ ✾✺✿❀ ✙✣ ✙✤✑ 4 ✺ ✔✻✔✗❁✔✘✔ ❂✙✥ ✔✘ ✔✛ ✔✒✏✔✒✯★✒ ✣❂✔✤✔✒ ✣✏ ✑✘ ★ ✤✾ ✔✒✓✔✤❁✔✘ ✜ ★✒ ✣✏ ✔✗★ ✒❃✙✖ ✔✯✔✤✔✒ 2012/2013✢✔✒ ✣✧✙✤✯★✘✖ ✔✗34✦✤✔✒ ✣, ✢✔✑✛ ★✛ ✙✤✓✑✤✑✓✔✤✑20✜★✛ ✤✔✓✔✒14✜★✛ ✤✑.
❄. S✳tt✸✶❅✵ ✳✶✳✷✸✸✹ ✶t
1. ❆✳❇ ❈✹ ❉✵ ✳✶✳✷✸✸✹ ✶t
❃✙✒✙✖ ✑✛ ✑✔✒✑✒ ✑✓ ✑✖ ✔✕✚ ✔✒ ✔✕✔✒✓✑✺✿❀ ✙ ✣✙✤✑ 4 ✺ ✔✻✔✗❁✔✘✔❂✙✥ ✔✘ ✔✛ ✔✒ ✏✔✒✯★✒ ✣❂✔✤ ✔✒ ✣✏✑✘★✤✾ ✔✒✓✔✤❁✔✘✜★ ✒✣✏✔✗ ★✒❃✙✖ ✔✯✔✤✔✒❊❋ ● ❊❍2013.
2. ■✹ ✴tu ✵✳✶✳✷✸✸✹✶t
❁✔✘✔✜✙✒ ✙✖ ✑✛ ✑✔✒✢✔✒ ✣✔✕✔✒✓✑✖ ✔✕ ★✕ ✔✒✓ ✔✖ ✔✘ ✜ ✙✒✙✖ ✑✛ ✑✔✒✑✒✑✔✓ ✔✖ ✔✗✓ ★ ✔ ✧★✖ ✔✒✓ ✙✒ ✣✔✒❊✚ ✑✕✖ ★✚ ✩✘ ✔✚ ✑✒✣-✘✔✚ ✑✒ ✣✚ ✑✕✖ ★✚✓✑✖✔✕✚ ✔✒✔✕ ✔✒✓ ✔✖ ✔✘ 3 ✕✔✖ ✑ ✜ ✙✤✛ ✙✘ ★ ✔✒.
❏. ❑✹✶ ▲✹ ✶❅✹ ✶✵✳✷✹✴ ▼✹ ✶✹✹ ✶❆✸✶◆✹ ✴✹✶
â. ã ästruåæ äçæ äæèéé ê ät
ëì íîï ðñ òìó òì òôõî õöìö÷öôöøöôöîù öì ú÷õú ðì öû öì ðì î ðûñ òì ú ð ûðï óòôöû íöìööìó òì òôõî õöìüýòìðïðî Freir and Cuning Ham dalam Muhajir (1997:58) Menyatakan bahwa Alat untuk ukur instrument dalan PTK
dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi
untuk memecahkan masalah yang dihadapi .
Alat ukur itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak
dasar lompat jauh gayaþ ÿ ✁✂✄✄ ✂☎, bentuk indikatornya terdiri dari tahap awalan, tolakan, sikap di udara dan tahap mendarat (IAAF: 2000) dengan
sistem penilaian jika siswa memenuhi setiap aspek pelaksanaan pembelajaran
di atas maka siswa mendapat nilai 1-3. Format penilaian tersebut terlampir
pada lampiran 1.
✆. ✝æ ✞äé ✞✟ äêèé✠és ✡ ê☛ê
Setelah data terkumpul dari tindakan di setiap siklus, selanjutnya data dianalis
melalui tabulasi, prosentase dan normatif. Untuk melihat kualitas hasil
tindakan disetiap siklus dengan rumus (Subagio 1991:107 dalam Surisman,
1997) sebagai berikut :
=
100%
Keterangan :
P : prosentase keberhasilan
f : jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
✣ ✣✤✥✣✦✧★✩★ ✦✪✩S✥ ★K★
★. ✪✫✬✭✬✭✮✯ ✰n ✧✯ ✱ ✲✯ ✰✭
✳✴✵ ✶✷ ✶✷ ✸✹✵✺ ✹✻ ✼✹✵✷✼✴✽ ✾✿✹ ✸✹✵✻ ✹ ❀✹ ❁✻ ✹❂ ✾✼✹❂✹✿ ✴ ❀✹❃✹✽ ✹✵✶✹ ❀✹ ✼✸✾✽✷ ✸✾ ❀✾ ✼✶✷ ✻✴ ✸❄ ❀✹ ❁❅✹ ✵ ❆❇ ✴✽❄✽ ✴✹✵❂✹✻ ✷✿✹ ✶✹✿✴ ❀✹ ✸✻ ✹✵✹✹✵✼✷✻ ✷✿✴✵✶✷ ✶✷ ✸✹✵✼✴ ❀✹ ❀✾✷✹ ✸❂✷❈✷❂✹✻ ❃✹✻ ✼✹✵✷ ✶✹✵✿✴ ✼❇✷✹✻ ✹✹✵✿ ✽✷ ❀✹ ✸✾❁✷ ✶✾✿✻ ✴ ❁✹❂✻ ✴ ❁✹✽ ✷❉❁✹✽✷❊T✾❃ ✾✹✵ y✹✵❆✷✵❆✷✵ ✶✷ ❋✹✿ ✹✷✶✹ ❀✹ ✼✿ ✴ ✼❇ ✴ ❀✹❃✹✽✹✵✳✴✵ ✶✷ ✶✷ ✸✹✵ ✺✹✻ ✼✹✵✷ ✹ ✶✹ ❀✹ ❁●✼✴ ✼❇ ✹✵❂ ✾✿ ✴✻✴✽ ❂✹ ✶✷ ✶✷ ✸✾✵❂ ✾ ✸✸✴✻ ✴ ❆✹✽ ✹✵❃✹✻ ✼✹✵✷✶✹✵✸✴✻ ✴ ❁✹❂ ✹✵✼✴ ❀✹ ❀✾✷✿✴✵❆✴✵ ✹ ❀✹✵✶✹✵
✿✴✵ ✹✵✹ ✼✹✵✻ ✷ ✸✹✿✿ ❄✻ ✷❂✷❍✻ ✴✽ ❂✹✸✴ ✼✹ ✼✿✾✹✵❆✴✽✹ ✸✶✹✻ ✹✽✶✹✵❇✴✽ ❇✹ ❆✹✷✹ ✸❂✷❈✷❂✹✻ ❃✹✻ ✼✹✵✷ (Depdikbud,1990:1).
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka
memperoleh/ meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani
pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai-nilai dan sikap
positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
(Syaripudin, Mahadi, 1993:4)
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang lebih diutamakan adalah
pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani
merupakan salah satu media untuk mendorong perkembangan keterampilan
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai
(sikap-mental-emosional-spiritual-sosial) dan pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang.
■. ■❏❑▲▼ ▲◆❖▲P◗ ❏❘ ❙ ❏❑▲▼ ▲◆ ▲ P
Belajar merupakan sustu proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih
baik, yang proses perubahan tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah
yang ada di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik
juga menjadi aktif karena adanya motivasi dan didukung oleh bermacam
kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi
untuk berkembang dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan
kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya, keadaan
ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif. Menurut Soepartono (2001:
2) mengungkapkan bahwa belajar merupakan aktifitas yang menimbulkan
perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang
dilakukannya.
Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang belajar,
baik aktual maupun potensial (Noehi,Nasution,1994:2). Adapun ciri kegiatan
disebut belajar adalah sebagai berikut:
1) Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,yang
2) Perubahan itu terjadi karena usaha.
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya
interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini mencangkup
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa belajar merupakan sustu proses
perubahan tingkah laku kearah yang lebihy baik, yang proses perubahan
tersebut salah satunya melalui sekolah-sekolah yang ada dilingkungan
masyarakat.
Sedangkan menurut Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan,dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran.
Sudjana (1989:7) memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni
sesuatu proses penterjemahan dan mentransformasikan nilai-nilai yang
terdapat dalam kurikulum kepada para siswa melalui interaksi belajar
mengajar di sekolahan .
Menurut Slameto (1995: 92) untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif
diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :
b) Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.
Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik
perhatian dan mudah diterima siswa.
c) Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan
demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwapembelajaran adalah
serangkaian proses interaksi dan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang
untuk menghasilkan suatu pengalaman sehingga terjadinya suatu perubahan
tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu ataupun dari yang
tidak bisa menjadi bisa.
C. ❚ ❯t❱❲ ❯❳❯❨ ❩❯❬❭❪ ❭❫❭❴
Metode pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang pengajaran (Husdarta, 2000:35). Isi yang terkandung di dalam
metode pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran yang biasa
guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas,
pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran.
Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang dirancang berdasarkan
proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya
diartikan sebagai suatu cara, rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.
D. ❵ ❛❜❝❞ ❝❡ G❛r❝❢
Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang
mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon
respon atau muskular, yang pada umumnya diekspedisikan dalam gerak tubuh
atau bagian tubuh. Selain itu, belajar gerak adalah serangkaian proses yang
berkaitan dengan latihan atau pembekalan pengalaman yang menyebabkan
timbulnya perubahan menetap dalam keterampilan, dalam Sugiyanto,dkk
(2004:19).
Aspek-aspek yang dipelajari di dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak
mempelajari gerakan olahraga, seorang atlet berusaha untuk mengerti gerakan
yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan kepada
otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara keseluruhan atau
hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari. Menurut Schmid
dalam Lutan (1988: 102) Belajar motorik adalah seperangkat proses yang
bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan kearah
perubahan permanen dalam perilaku gerak.
Dalam proses untuk menyempurnakan suatu hasil belajar gerak untuk menjadi
Lutan (1998: 156) berlangsung dalam tiga tahapan yaitu : a) Tahap Kognitif,
b) Tahap Fiksasi, dan c) Tahap Otomatis.
❣❤ ✐ ❣ ❥❣ ❦ K❧♠ ♥♦t♦♣
Merupakan tahap awal dalam belajar gerak keterampilan motorik.
Dalam tahap ini peserta didik harus memahami mengenai hakikat
kegiatan yang akan dilakukan. Peserta didik harus memperoleh
gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas
gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat
rencana pelaksanaan yang tepat.
q. ✐ ❣ ❥❣ ❦ F♦rs❣s♦
Pada tahap ini, pengembangan keterampilan dilakukan peserta didik
melalui tahap praktik secara teratur agar perubahan perilaku gerak
menjadi permanen. Selama latihan, peserta didik membutuhkan
semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu
benar atau salah. Lebih penting lagi peserta didik dapat mengkoreksi
kesalahan. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan
urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan
secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan
semakin meningkat.
t. ✐ ❣ ❥❣ ❦ Oto✉❣ ✈ ♦s
Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang relatif
lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis hal ini
dapat diartikan bahwa pada diri anak telah terjadi suatu kondisi reflek
refleks yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit
yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap
ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan penampilan semakin
konsisten dan cermat.
E. ✇t①②③④t
Atletik merupakan cabang atau induk dari seluruh cabang olahraga, karena
dalam atletik terdapat segala aktivitas yang diperlukan dalam cabang olahraga
lainnya, seperti jalan, lari dan lompat. Atletik adalah aktivitas jasmani yang
kompetitif atau dapat dilombakan yang meliputi beberapa nomor lomba yang
terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia, seperti berjalan,
berlari, melompat dan melempar (Ballesterros, 1993: 1).
Nomor yang diperlombakan dalam atletik ada beberapa macam, diantaranya
adalah lari, lempar, lompat, dan tolak. Nomor lari jarak pendek adalah 100,
200, 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan
1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m dan marathon (42,195
km). Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk
tolak adalah tolak peluru dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi,
lompat galah, lompat jangkit.
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan padaolympiade
pertama pada776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik diIndonesia
F. ⑤ ⑥⑦p⑧ ⑨⑩⑧ ❶❷ G⑧ ❸⑧ ❹chnepper
Lompat jauh merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik. Tujuan di
dalam event lompat jauh adalah untuk memaksimalkan ukuran jarak capai
lompatan. Event ini meliputi lari awalan/ancang-ancang, dan disusul oleh
gerakan lompatannya sendiri yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tumpuan
pada balok tumpu, gerak melayang dan pendaratan.
Dalam proses pelaksanaan gerak dasarnya, lompat jauh ini merupakan
olahraga yang menggabungkan kecepatan (❺ ❻❼❼❽), kekuatan (❺ ❾❼❿ ➀➁❾), kelenturan (➂➃❼xibility), daya tahan (endurance) dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Dalam atletik
lompat jauh, ada beberapa gaya yang biasa diperagakan para pelompat, di
antaranya gaya jongkok, gaya menggantung atau gaya melenting (schnepper),
dan gaya jalan di udara (walking in the air). Dalam hal melakukan gerak dasar
lompat jauh, seperti awalan, tolakan, melayang, dan mendarat, ketiga gaya ini
pada prinsipnya sama saja. Berikut adalah karakteristik pelaksanan
keterampilan gerak dasar lompat jauhschneppermelalui beberapa tahapan
(IAAF, 2000: 157), yaitu :
⑧➄ ➅⑧ ❷⑧➆➇w⑧➈⑧➉
1) Badan condong ke depan, kemudian kaki diangkat tinggi, cepat,
konstan dan seirama.
2) Ayunan tangan rileks dan seirama dengan kaki dan pandangan rileks
ke depan melihat papan tolak sedangkan Langkah dipercepat
➊. ➋ ➌ ➍➌ ➎➋o➏➌ ➐➌ ➑
1) Kaki tepat menolak dengan sekuat-kuatnya dan ayunan tangan
dimulai dari belakang ke depan berlawanan dengan kaki ayun.
2) Badan agak condong ke depan dan luruskan kaki tolak dan pinggang
pada waktu menolak dengan pandangan ke depan.
➒. ➋ ➌ ➍➌ ➎➓ ➔➐➌ ➎➊➌→➌➑→➔ u→➌➣➌
1) Kedua kaki rapat dan diayunkan ke depan lalu diayunkan kembali ke
belakang bersamaan dengan posisi badan rileks dan melenting ke
belakang atau dibusungkan ke depan, kedua tangan ke atas secara
bersamaan.
2) Pandangan ke depan dengan rileks, lalu kaki ayun maupun kaki tolak
diluruskan sebelum mendarat.
→. ➋ ➌ ➍➌ ➎➓ ➔➐➌ ➎ ↔↕n→➌➣➌ ➙
1) Pada saat kedua kaki menyentuh pasir secara rileks kedua tangan
ditarik ke depan kemudian badan dibungkukkan dan dorong badan
ke depan.
2) Pandangan menunduk dengan rileks melihat pasir saat mendarat
menggunakan kedua kaki dan kedua kaki dibengkokkan/mengeper,
hindari pantat menyentuh pasir saat mendarat.
G. ➛ ➜➝➞➟➞ ➠➡➢➞➤➥➡➦
Dalam kamus besar bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan
berasal dari kata ubah yang berarti lain atau beda, mengubah dapat diartikan
dengan menjadikan lain dari yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan
adalah proses, perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga
diartikan pembaruan. Sedangkan menurut Bahagia dan Suherman (2000: 1)
modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pembelajaran dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dan dapat
memperlancar dalam pembelajaran.
Selain itu, menurut Bahagia, Yoyo. Dkk. (2000:1) modifikasi merupakan
salah satu usaha yang dilakukan oleh para guru agar pembelajaran
mencerminkan DAP (developmentally appropriate practice), artinya tugas
ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan
dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Oleh sebab itu, DAP
termasuk didalamnya ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip utama
dalam memodifikasi pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Alat atau media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menunjang pelaksanaan dalam proses pembelajaran itu sendiri. dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Hamalik dalam Arsyad Azhar (2005: 15)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat
itu.
Secara garis besar tujuan modifikasi adalah :
1. mengatasi keterbatasan akan sarana dan prasarana pendidikan jasmani,
2. mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
3. mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif,
4. mengurangi resiko cidera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan
kondisi fisik yang tidak seimbang.
Modifikasi alat yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
berupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan (box) dengan ukuran lebih
lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan dan matrass. Berdasarkan
dari segi kegunaannya, alat modifikasi tersebut dibuat dengan jumlah yang
cukup banyak sehingga memberikan kesempatan yang banyak pula bagi siswa
untuk melakukan pengulangan dalam pembelajaran gerak dasar lompat jauh
gayaschnepperyang diajarkan, sehingga proses pembelajaran yang terjadi
menjadi efektif dan efisien. Selain itu, dengan menggunakan modifikasi alat
yang memiliki karakteristik bentuk dan ukuran lebih lebar, maka dapat
memudahkan siswa dalam hal melakukan tolakan sehingga hasil tolakan yang
dihasilkan oleh siswa menjadi tinggi dan optimal, sehingga dengan
menggunakan modifikasi alat tersebut diharapkan dapat meningkatkan
SD Negeri 4 Sawah Lama Kecamatan Tanjung Karang Timur Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.
H. K➧r➨➩➫ ➭➨➯➧➲ ➭➲rpr
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat menuntut
seorang guru agar mampu menggunakan media ataupun alat-alat
pembelajaran yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya
guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun
sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan
pengajaran yang diharapkan. Begitu pula dengan guru Pendidikan Jasmani,
dalam menghadapi suatu keterbatasan alat pembelajaran yang tersedia di
sekolah sehingga menyebabkan tidak efektif serta tidak efisisennya proses
pembelajaran Pendidian Jasmani yang terjadi sehingga mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa, maka seorang guru Pendidikan Jasmani
dituntut untuk dapat melakukan serta menggunakan modifikasi alat dalam
proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang dilakukan dengan tujuan
mempermudah dan menbantu siswa dalam hal menguasai ataupun
mempraktikkan keterampilan gerak dasar yang diajarkan dengan cara
menciptakan alat pembelajaran dengan bentuk yang lebih sederhana tanpa
mengurangi karakteristik dan fungsi dari alat pembelajaran yang sebenarnya.
Berdasarkan suatu rencana penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu
berupa peningkatkan keterampilan gerak dasar lompat jauh gayaschnepper
dengan metode pembelajaran modifikasi alat pada siswa kelas IVB SD
Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan suatu rancangan pembelajaran yang
dibuat semenarik mungkin melalui penggunaan modifikasi alat pembelajaran
lompat jauh gayaschnepperberupa penggunaan keset, kardus, papan tolakan
(box) dengan ukuran lebih lebar, bola yang diletakkan di tempat pendaratan
dan matrass dapat meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan gerak dasar
lompat jauh gayaschnepperpada siswa kelas IVB di sekolah tersebut secara
optimal, karena dengan modifikasi alat yang dirancang dengan sederhana
akan memudahkan siswa dalam mempraktikkan tugas gerak yang diajarkan.
➳➵ H➸pot➺➻ ➸s
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari hasil penelitian,
sehingga dari penelitian yang dilaksanakan memiliki arah dan tujuan yang
jelas. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
Jika pembelajaran keterampilan gerak dasar lompat jauh gayaschnepper
pada siswa diajarkan dengan metode pembelajaran modifikasi alat, maka
hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gayaschneppersiswa akan
➼.➽➾ ➚➪➶➹ ➘➴➷ ➘➴➽ ➘➬➘➴
➘. ➽➮➱ ✃❐❒❮❰
Ï ÐÑÒ ÓÔ ÓÑÕ ÓÖ× ÓÔØÙÚ ÐÖ ÐÙØ ÛØ ÓÖÜÓÖÝÒØ Ú ÐÑÞÙ Ð×Ú ÐÖ ßÙØ Ôàá ÓÕ ÓÒ ÓÚÓÛÒØ ÔØá Ú ßÙ ÕÓÖ â
1. ãÐÙ ÓÙ ßØáÐÛÞ Ò ÐÚÐá ä ÐÙ ÓåÓÑ ÓÖá Þ ÒØæØ Õ ÓÔØ ÓÙ ÓÛäÐÑßÚ ÓÕ ÐÔÐÛ, ÕÓ ÑÒß ÔÒÓÖ
áÓÛÑÓÔ ÔÒÓÚ ÓÛá ÐáÚÐ Ñä ÓØÕØÒ ÓÖá ÐÖ ØÖ ÝÕ ÓÛÕÓÖ×ÓÔØÙÚ ÐáäÐÙ ÓåÓÑÓÖÝÐÑ ÓÕ Ò ÓÔÓÑÙÞáÚÓÛåÓß×ÝÓ ÜÓç èéê ëì ìëíÚÓÒ ÓÔØ ÔîÓÕÐÙ ÓÔïðÏÒØñòó ÐÝÐÑØ 4 ñ ÓîÓ× ôÓáÓõÐöÓáÓÛÓÖ÷ÓÖåßÖÝõÓÑ ÓÖ Ý÷ØáßÑÏ ÓÖÒÓÑôÓáÚßÖ Ý÷Ó× ßÖ øÐÙ ÓåÓÑÓÖùú û ùü2013.
2. ãÐÙ ÓÙ ßØáÐÛÞ Ò ÐÚÐá ä ÐÙ ÓåÓÑ ÓÖá Þ ÒØæØ Õ ÓÔØ ÓÙ ÓÛäÐÑßÚ ÓÚ ÓÚÓÖÛÞÙ ÓÕ ÓÖ(ý þÿ)
❾rism❿➀➁u ➂➃➃ ➄➁➅ ❿r❿opn➆➇➈➉➊➋ ❿➌ ❿➍➎➀➏ ➀➐➑ ❿➒➑ ❿➀➈➓ ➎❿➒➏ ➔➏ ➒❿→❾➏ → ➣❿➍ ➎↔ ❿↔↕➏ ➙↔ ❿➒➆➎➓ ❿➐ ❿➛❿↔ ❿➜➆➓➝→ ➎→➞➎↔ ❿➟❿➓ ➍➎➀➐ ❿➟❿➓➜❿➒➎➜❿➒➏➑ ❿➛➏❾➠➁➡ ❾➎➐❿↔ ❿➜➏➛➎➞❿➀➛❿➓➅ ❿➜➋↕➀➐➁
➇➏➜➆➎➀➌↕ →↕➀➈ ❿➜↕ →➞❿➢ ❿→❿➆↕ → ❿➒➁➡➤➤ ➥➁ Kamus Besar Bahasa Indonesia➁ ➆➎➀ ➎➓➦➏ ➒➞❿↔❿➏ ➆↕ → ➒❿➑ ❿➁ ➧❿➑ ❿➓ ➒❿➁