• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDUL INDONESIA: PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JUDUL INDONESIA: PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2013/2014"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SD NEGERI SRI BASUKI

KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN

TAHUN 2013/2014

Oleh WINARSIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD di SD Negeri Sri Basuki Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn. Hal ini ditunjukan data dimana pada siklus I pertemuan ke-1 aktivitas belajar siswa skor rata-rata 69,2 dan pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 76 atau naik 6,8 poin. Pada siklus II pertemuan ke-1 80,8 dan pertemuan ke-2 mencapai 85 atau naik 4,2 poin. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 67,5 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa 79,47 atau naik 11.97 poin. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama, Winarsih, anak kedua dari lima bersaudara, dari pasangan

Ayahanda bernama Sudi Wiharjo dan Ibunda bernama Dasirah, lahir di Sleman,

12 Juli 1967. Penulis lulus Sekolah Dasar Muhammadiyah Dadapan pada tahun

1980, penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri Bangun Kerto

lulus pada tahun 1984. Pada tahun 1987 penulis menyelesaikan Sekolah

Pendidikan Guru Agama di Pakem. Pada tahun 1989 menika dengan Sunarto dan

di karuniai seorang putera dan dua orang peteri, Kemudian pada tahun 2010

penulis melanjutkan kuliah pada Program Studi S1 Dalam Jabatan FKIP

(7)

Kalau Anda Menginginkan Perubahan Kecil Dalam Hidup

Rubalah Perilaku Anda

Tetapi

Bila Anda Menginginkan Perubahan Yang Besar Dan

Mendasar Rubalah Pola Pikir Anda

(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan,dengan

kerendahan hati, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ibuku tercinta Dasirah dan Bapakku tersayang Sudi Wiharjo

2. Suamiku tercinta Sunarto, terima kasih atas doa restunya

3. Ketiga buah hatiku, Widiarto Iftiar, Linda Isnaini, dan Wulandari, ibu

sayang kalian

4. Teman-teman sejawat yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima

kasih atas motivasinya.

5. Semua keluarga besar serta teman-temanku

(9)

SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan Aktivitas

dan Hasil Belajar PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Student Teams Achivement Divisions (STAD) Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sri

Basuki Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan TP 2013/2014”

diselesaikan.

Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama

kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, Selaku Dekan beserta jajaran Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah

memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Dr. Hi. Darsono, M.Pd selaku ketua program studi PGSD.

4. Ibu Dra. Cut Rochani, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

(10)

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd, selaku dosen pembahas, yang telah memberikan

masukan dalam skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung.

7. Bapak Zuherman Tompo, S.Pd selaku Kepala SDN Sri Basuki yang telah

memberi ijin penelitian.

8. Semua Dewan Guru SDN Sri Basuki Kabupaten Way Kanan, atas

kerjasama dan bantuannya.

Way Kanan, Mei 2014

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL…..……… xv

DAFTAR GAMBAR………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………. xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Identifikasi Masalah……… 3

C. Rumusan Masalah………... 3

D. Tujuan Penelitian………. 4

E. Manfaat Penelitian ……… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD……… 6

1. Pembelajaran Kooperatif………. 6

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD……….. 7

3. Langkah-langkah Pembelajaran STAD………. 8

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif STAD……… 9

B. Pengertian Belajar ……… 10

C. Aktivitas Belajar……… 11

D. Hasil Belajar ………. 12

E. Pembelajaran PKn SD…...……….. 13

F. Kerangka Pikir……….. 14

G. Hipotesis Tindakan………. 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian………. 16

B. Setting Penelitian………. 17

1. Subyek ……… 17

2. Tempatdan Waktu……… 17

C. Prosedur Penelitian……….. 17

1. Langkah-langkah Penelitian Siklus I……… 18

a. Perencanaan ………. 18

b. Pelaksanaan……… 19

(12)

d. Refleksi……….. 20

2. Langkah-langkah Penelitian Siklus II……… 20

a. Perencanaan ………. 20

b. Pelaksanaan……… 20

c. Observasi……… 21

d. Refleksi……….. 21

D. Teknik Pengumpulan Data ……….. 22

E. Instrument Penelitian……… 22

F. Teknik Analisis Data……… 24

G. Indikator Keberhasilan ………. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I………. 28

1. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Sri Basuki……… 28

2. Keadaan Penyelenggara Sekolah (Guru dan Siswa)……… 28

3. Jadwal Penelitian……….. 27

B. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran ……… 27

b. Pelaksanaan Pembelajaran ……… 27

c. Pengamatan Pembelajaran ………. 30

1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa………. 30

2. Hasil Belajar Siswa……… 31

3. Observasi Kinerja Guru………. 32

d. Refleksi……….. 33

C. Hasil Penelitian Siklus II………. 34

a. Perencanaan Pembelajaran ……….. 34

b. Pelaksanaan Pembelajaran……….. 34

c. Pengamatan Pembelajaran ……….. 37

1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa………. 38

2. Hasil Belajar siswa………. 38

3. Kinerja Guru………... 39

d. Refleksi……… 40

D. Pembahasan ……… 42

1. Aktivitas Belajar Siswa……….. 42

2. Hasil Belajar Siswa……….. 43

3. Kinerja guru………. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 45

B. Saran………. 46

DAFTAR PUSTAKA ………. 47

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1Rerata Hasil Ulangan PKn Kelas IV……… 3

2.1Langkah-langkah Model PembelajaranKooperatif STAD………… 9

3.1 Lembar Aktivitas Siswa………. 23

3.2 Kategori Penilaian Aktivitas Siswa………. 23

3.3 Lembar Instrumen Kinerja Guru……….. 23

3.4 Penilaian Instrumen Kinerja Guru……….. 24

3.5 Hasil Belajar Siswa……… 24

3.6 Kriteria Aktivitas Siswa……… 25

3.7 Kriterian Kinerja Guru……… 25

4.1Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)… 27 4.2Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I……….. 30

4.3Hasil Belajar Siswa Siklus I……… 31

4.4Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan ke-1……… 32

4.5 Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan ke-2……… 32

4.6Hasil Penganatan Aktivitas Siswa Siklus II ………….………….… 37

4.7Hasil Belajar Siswa Siklus II……… 38

4.8Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan ke-1……… 39

4.9Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan ke-2……… 39

4.10 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa……… 43

4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa……… 44

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir……… 15

2. Alur Siklus Penelitian………. 18

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan disekolah melibatkan banyak komponen diantaranya guru, siswa, bahan ajar, sarana, dan prasarana, sumber belajar, media pembelajaran, dan sebagainya.masing-masing faktor yang terlibat dalam proses pembelajaran itu mempunyai fungsi yang berbeda satu dengan yang lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling mendukung.

Mata pelajaran PKn mempunyai hubungan erat dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Sedangkan PKn adalah

ilmu yang mengatur manusia untuk mematuhi peraturan dalam kehidupan.

(16)

2 Dengan melihat tujuan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar yang erat kaitannya dengan perkembangan lingkungan sekitarnya, maka sumber belajar untuk proses pembelajaran di Sekolah Dasar tidak akan cukup dengan hanya mengandalkan ketersediaan buku teks yang ada. Sumber belajar PKn di Sekolah Dasar akan lebih optimal jika didukung dengan sumber belajar yang berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa, atau lingkngan dimana sekolah itu berada. Pembelajaran akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan lingkungan yang dekat dengan siswa. Siswa akan lebih mudah menerima materi pembelajaran jika memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Untuk dapat meraih hasil yang maksimal dari proses pembelajaran salah satu upaya meningkatan mutu pendidikan ialah dengan melalui perbaikan proses pembelajaran, yang di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan hal itu, keberagaman penyajian dalam bentuk kegiatan, latihan, tugas dan penganyaan akan memberikan dampak terhadap kemampuan berpikir rasional, keterampilan sosial, meningkatkan intelektual, dan mampu melahirkan keputusan-keputusan yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dialami.

(17)

3 Tabel 1 Hasil Belajar Ulangan Harian PKn Semester 1 TP 2013/2014

No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

Keterangan

1 70 4 20% Tuntas

2 65 7 35% Tuntas

3 50 9 45% Tidak Tuntas

Jumlah 20 100% Tuntas

Sumber: Nilai PKn Ulangan Harian Tahun Pelajaran 2013/2014

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprensip yang dapat mengkaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn khususnya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sri Basuki Kecamatan Sri Basuki Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Hasil belajar pelajaran PKn peserta didik masih rendah

b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Sri Basuki belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

c. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn masih rendah d. Belum diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD.

C. Rumusan Masalah

(18)

4 didik di kelas kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sri Basuki Kecamatan Sri Basuki Kabupaten Way Kanan, dengan demikian permasalahan yang diajukan adalah:

1. Apakah model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri Sri Basuki Kecamatan Sri Basuki Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sri Basuki Kecamatan Sri Basuki Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) pada siswa kelas IV SD Negeri Sri Basuki Kecamatan Sri Basuki Kabupaten Way Kanan.

(19)

5

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut.

1. Bagi siswa

a. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Sri Basuki.

b. Menumbuhkan tanggung jawab dan kerja sama yang baik antara teman, serta berani untuk berkomunikasi dalam bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat.

2. Bagi guru

a. Model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) sebagai masukan dalam pembelajaran PKn.

b. Meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme diri meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah

Model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) menjadi informasi dan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran PKn kelas IV di SD khususnya SD Negeri Sri Basuki.

4. Bagi peneliti

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

1. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam

kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan

rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku

yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam

menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Nur dalam Trianto (2000 : 28 ), semua model pembelajaran ditandai

dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur

tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran

kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur

penghargaan model pembelajaran yang lain.

Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri

dari 4-5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru

(Slavin,1995: Eggen dan Kauchak). Artzt dan Newman (1990: 448) menyatakan

(21)

7

menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap

anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan

kelompoknya. (Trianto, 2009: 56).

Arends (1997:111) menyatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif sebagai

berikut:

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajar.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang,

dan rendah.

3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang beragam.

4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. (Trianto,

2009: 65).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif memerlukan kerja sama antara siswa dan saling ketergantungan dalam

struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan.

2. Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division yang

dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya (1995) di Universitas John

Hopkin, merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa

ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan

campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan

(22)

8

anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Model Pembelajaran Koperatif

tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada

aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang

maksimal.

Slavin (Nur dalam Trianto, 2000: 26) menyatakan bahwa pada STAD siswa

ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan

campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. (Trianto, 2009: 68).

1. Langkah-langkah pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, ada

beberapa persiapan-persiapan antara lain:

1. Perangkat pembelajaran

Dalam pembelajaran Student Teams Achievement Divisions, perlu dipersiapkan

perangkat pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

2. Membentuk Kelompok Kooperatif

Siswa dibentuk kelompok secara heterogen dan kemampuan antara satu kelompok

dengan kelompok lain relatif homogen. Apabila memungkinkan kelompok

kooperatif perlu memerhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang

sosial. Apabila dalam kelas terdiri-dari satu jenis kelamin, maka pembentukan

(23)

9

3. Menentukan Skor Awal

Skor awal yang dapat digunakan adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal

dapat berubah setelah ada kuis.

4. Pengaturan Tempat Duduk

Mengaturan kelas dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran

kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan

kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.

5. Kerja Kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif Student Teams

Achievement Divisions, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok.

Hal ini bertujuan untuk mengenal individu dalam kelompok (Trianto, 2009: 69).

Terdapat enam langkah utama dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Langkah-langkah itu dapat ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 2.1 langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bacaan.

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok

kooperatif.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok

bekarja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5 evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Fase 6

Memberikan penghargaan

(24)

10

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams

Achievement DivisionsSTAD

a. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan

bertanya dan membahas suatu masalah.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan

penyelidikan mengenai suatu masalah.

Mengembangkan bakat dan mengajarkan keterampilan

berdiskusi.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa

menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang

lain.

b. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan

mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat

yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda. (Adesanjaya, 2011:68).

B. Pengertian Belajar

Menurut Whittaker (Djamarah, 2011) belajar adalah proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah aktivitas

mental atau psikis, yang berlangsung dalam berinteraksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

(25)

11

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga

merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Sudjana, 1989

:28 dalam Rusman, 2011: 1).

Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku kecakapan, keterampilan

dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu

yang belajar. (Trianto, 2009: 23).

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas belajar adalah proses perubahan

yang berkesinambungan/kontinu dalam prilaku sebagai hasil dari pengalaman

dalam berinteraksi. Perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah

belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan

saja, belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar dan faktor dalam diri yang saling

berinteraksi.

C. Aktivitas Belajar

Menurut Mulyono (2001), aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan yang

dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik.

Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara

jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indicator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Natawijaya (2005: 31) aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang

dilakukan dalam proses interaksi guru dan peserta didik dalam rangka mencapai

(26)

12

intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara

aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Sardiman (2003: 14) menyatakan aktivitas belajar merupakan suatu proses

interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud

pribadi, fakta, konsep, ataupun teori.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang

dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan

belajar. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan

memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya

kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu

menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.

D. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,2004). Sedangkan menurut Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) keterampilan dan kebiasaan (2) pengetahuan dan pengarahan (3) sikap dan cita-cita (Sudjana,2004). Menurut Dimyati dan Mudjono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah koqnitif, afektif, dan psikomotor.

Hamalik (2006), hasil belajar adalah seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi diciptakan melalui tiga kategori ranah, dua diantaranya adalah koqnitif, dan afektif. Perinciannya adalah sebagai berikut:

(27)

13

3. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab, atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabilah siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar.

a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita

Dari pendapat diatas dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu

penilaian akhir dari proses dan pengalaman yang telah dilakukan berulang-ulang.

Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang

selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi

individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik sehingga akan merubah

cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

E. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar

Materi PKn dikembangkan dalam bentuk standar nasional PKn yang

pelaksanaannya berprinsif pada elementasi kurikulum terdesentralisasi. Ada

empat isi pokok Pendidikan Kewarganegaraan:

a. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran

pembentukan

b. Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran

c. Indikator pencapaian sebagai criteria keberhasilan pencapaian kemampuan

(28)

14

Fungsi PKn bertumpu pada kemampuan dasarkewarganegaraan (Civic

Competence) untuk semua jenjang.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah partisipasi yang penuh nalas dan

tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada

nilai-nilai dan prinsif-prinsif dasar demokrasi konstitusional Indonesia. Pembelajaran

PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual

yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki potensi dan efektifitas

dalam berprestasi.

Suryadi dan Sumardi (2000) mengemukakan bahwa untuk mengkonsepsi

pendidikan kewarganegaraan dengan paradigmanya yang baru., konsep Negara

dapat didekati dari sudud pandang sistem. Negara adalah suatu bentuk khusus dari

tata kehidupan sosial yang dibangun dari sejumlah kmponen dasar di dalam suatu

system yang integral.

Komponen-komponen dasar system tata kehidupan bernegara terdiri dari sistem

personal, sistem kelembagaaan, sistem normatif, sistem wilayah, dan sistem

idiologi sebagai faktor intergrative bagi seluruh komponen.

F. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa ada kaitanya dengan kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh seorang guru. Model pembelajaran yang digunakan tentu

akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan.

Setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa melalui semester ganjil,

ternyata dengan pendekatan pembelajaran yang terpusat pada guru hasil belajar

(29)

15

siswa atau 25%. Rendahnya pencapaian nilai ini menjadi indikasi bahwa

pembelajaran yang dilakukan belum efektif. Dari uraian diatas, dengan demikian

gambaran kerangka pikir penelitian ini adalah:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Kelas

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesi tindakan dalam penelitian ini adalah: jika model pembelajaran tipe

STAD diterapkan dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka

terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sri

Basuki Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran

2013/2014. Kondisi Awal Kondisi Akhir Tindakan Dalam Kelas Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD Diduga melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Sri Basuki Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan dapat meningkat Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD

Siklus I guru

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa aktif diskusi dalam kelompok Siswa hasil pembelajaraan PKn mayoritas rendah

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Penelitian sendiri merupakan kegiatan untuk mencermati suatu objek dengan

menggunakan metodologi tertentu dan bertujuan untuk memperoleh data yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal. Tindakan adalah suatu tindakan

yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hopkin (dalam Emzir.

2008: 234).

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

yaitu penelitian yang dilakukan guru ke kelas atau di sekolah tempat dia mengajar

dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis

pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

Arikunto (2010: 137) konteks pendidikan, PTK merupakan tindakan perbaikan

guru dalam mengorganisasi pembelajaran PKn dengan menggunakan prosedur

(31)

17

B. Setting Penelitian

1. Subjek

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sri

Basuki yang berjumlah 20 orang siswa terdiri dari 9 orang putera dan 11 orang

puteri.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Sri Basuki yang beralamat di

Kecamatan Sri basuki Kabupaten Way Kanan. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester genap, bulan Januari-Maret Tahun Pelajaran 2013/2014.

C.Prosedur Penelitian

Untuk memudahkan penulis di dalam melakukan penelitian, maka penerapan

tindakan dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dua kali pertemuan. Setiap

pertemuan terdiri dari perencanaan , pelaksanaan, observasi, reflesi.

Arikunto (2010: 137) konteks pendidikan, PTK merupakan tindakan perbaikan

guru dalam mengorganisasi pembelajaran PKn dengan menggunakan prosedur

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun siklus tindakan pada

[image:31.595.133.452.555.729.2]

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar Siklus Penelitian (Arikunto. 2010: 137) Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan Perencanaan

Siklus II Refleksi

Dan Seterusnya

Pengamatan

Perencanaan

(32)

18

1. Langkah-langkah Siklus I

a. Perencanaan

- Menentukan jadwal kegiatan pembelajaran, membuat pemetaan, silabus,

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Membuat lembar

observasi.

- Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar

- Membuat skenario pembelajaran menggunakan model kooperatit STAD

- Mempersiapkan sumber bahan dan alat bantu yang dibutuhkan

- Menyusun lembar kerja siswa

- Mengembangkan format evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa

terhadap materi yang disajikan.

- Menyiapkan analisis soal-soal tes

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam

perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam

skenario pembelajaran yang meliputi:

1. Kegiatan awal

a. Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan

persepsi

b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan

dikelas yaitu sistem pemerintahan tingkat desa dan kecamatan.

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2. Kegiatan inti

(33)

19

b. Membentuk kelompok belajar kooperatif STAD, tiap kelompok terdiri

dari 4-5 orang siswa.

c. Membagikan lembar kerja kelompok.

d. Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

e. Setelah selesai, guru memanggil perwakilan dari kelompok untuk

mempersentasikan ke depan kelas.

f. Meminta kelompok lain menanggapi demikian seterusnya.

g. Setelah semua kelompok selesai mempersentasikan, siswa diminta

kembali ke tempat duduk masing-masing.

3. Kegiatan akhir

1. Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

2. Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas.

3. Evaluasi

4. Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa, saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar aktivitas

guru.

d. Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, mengenai

temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil tes

(34)

20

1. Langkah-langkah Penelitian Siklus 2

a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus 1, peneliti menyusun rancangan tindakan siklus 2

dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus 1. Kegiatan dalam proses

perencanaan meliputi: menyusun Lembar Kerja Siswa yang akan diberikan

kepada siswa saat belajar kelompok, mempersiapkan model pembelajaran

kooperatif STAD.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan.

Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran

yang meliputi:

1. Kegiatan awal

a. Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan

persepsi

Guru menjelaskan sistem pemerintahan kabupaten dan provinsi

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2. Kegiatan inti

Menjelaskan materi.

Membentuk kelompok belajar kooperatif STADtiap kelompok terdiri dari

4-5 orang siswa.

Membagikan lembar kerja kelompok.

Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

Setelah selesai, guru memanggil perwakilan dari kelompok untuk

(35)

21

Kelompok yang lain diminta menanggapi

Setelah semua kelompok telah mempersentasikan diskusi, siswa diminta

kembali ke tempat duduk masing-masing.

3. Kegiatan akhir

Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas.

Evaluasi

Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dan guru saat proses pembelajaran

berlangsung. lembar aktivitas siswa, meliputi (a) memperhatikan penjelasan guru,

(b) bekerja sama dalam kelompok, (c) mempersentasikan hasil diskusi, (d)

menjawab pertanyaan dengan benar.

Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, mengenai

temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil tes siswa,

dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

C. Data Penelitian

Data penelitian adalah data aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran

dan data hasil belajar siswa setelah dilaksanakan penelitian kooperatif tipe STAD.

D. Teknik Pengumpulan Data

(36)

22

1. Non Tes

Nontes adalah aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian dengan memberi

tanda cheklis ( ).

2. Tes

Teknik tes merupakan penilaian dalam bentuk pertanyaan baik lisan, tertulis,

maupun unjuk kerja. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

tertulis. Tes diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus dalam bentuk soal tes

formatif.

E.Instrument Penelitian

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan lembar observasi dan perangkat

tes, dan catatan lapangan.

1. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengamati aktivitas

siswa dan kinerja pada saat penelitian yang diamati observer.

2. Perangkat tes

Instrumen penelitian meliputi aktitivas siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa.

Aktivitas siswa meliputi:

1. Memperhatikan penjelasan guru

2. Siswa bertanya dan menjawab pertanyaan guru

3. Bekerja sama dengan baik pada saat diskusi

4. Mengerjakan latihan

(37)

23

[image:37.595.112.500.138.228.2]

Adapun tabel aktivitas siswa sebagai berikut.

Tabel 3.1 Lembar Aktivitas siswa

No Nama Aktivitas Nilai Jumlah

skor

Kategori

1 2 3 4 5

1 A

2 B

3 C

[image:37.595.116.485.279.367.2]

Petunjuk: Berilah tanda cheklis sesuai dengan indikator yang muncul

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Aktivitas Siswa

Nomor Skor Kriteria

1 5 Sangat Baik

2 4 Baik

3 3 Cukup

4 2 Kurang

5 1 Sangat Kurang

Tabel 3.3 Lembar Hasil Belajar Siswa

Nomor Nama Nilai keterangan

1 A

2 B

3 C

Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah

Tabel 3.4 Lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru

No Aspek Kinerja Guru Skor Nilai Kreteria

1 Membuka pelajaran

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran

3 Memberikan apersepsi

4 Menjelaskan prosedur pembelajaran

5 Membentuk kelompok diskusi

6 Mengelola kelas

7 Membina kerjasama antar peserta didik

8 Memberi motivasi

9 Membimbing dan memfasilitasi

[image:37.595.121.483.417.535.2] [image:37.595.120.512.572.747.2]
(38)

24

11 Mendorong peserta didik untuk bertanya

12 Mendorong peserta didik mengemukakan

pendapat

13 Menutup pelajaran

[image:38.595.117.511.86.239.2]

Jumlah Nilai

Tabel 3.4 PenilaianInstrumen Penilaian Kinerja Guru

No Nilai Keterangan

1 10 Kurang

2 20 Cukup

3 30 Baik

4 40 Sangat Baik

F. Teknik Analisis Data

Secara garis besar metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu metode kualitatif

dan kuantitatif. (Arikunto, 2010: 20)

1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diujudkan dalam kata keadaan atau sifat. Data

kualitatif digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama

penelitian. (Suryanto, 2008: 5.3). Penilaian Aktivitas Siswa dan guru dinyatakan

dengan rumus:

Jumlah skor Perolehan

AS= X 100

Skor Maksimal

Tabel 3.5 Penilaian Aktivitas Siswa

No Nilai Jumlah Skor Kategori

1 76 40 Sangat Baik

2 51-75 30 Baik

3 26-50 20 Cukup

4 0-25 10 Kurang

[image:38.595.115.507.634.708.2]
(39)

25

KG= X 100

Skor Maksimal

Tabel 3.6 Penilaian Hasil Belajar Siswa

Rentang Nilai Keterangan

81-100 Tuntas

66-80 Tuntas

[image:39.595.112.506.254.337.2]

51-65 Tidak Tuntas

Tabel 3.7 Penilaian Kinerja Guru

No Nilai Jumlah Skor Kategori

1 76 40 Sangat Baik

2 51-75 30 Baik

3 26-50 20 Cukup

4 0-25 10 Kurang

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diambil atau dikumpulkan berupa angka-angka

yang kemudian akan diolah menggunakan rumus. (Suryanto, 2008: 5.4). Tes yang

diberikan berbentuk isian yang dinyatakan dengan rumus:

Jumlah Jawaban Benar

NS= X 100

Jumlah Soal

G. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian kemampuan peserta didik

untuk membangun pengetahuan yang difasilitasi guru. Pembelajaran dalam

penelitian ini berhasil jika.

a. Persentase aktivitas siswa minimal 80%.

b. Jumlah siswa yang tuntas sekurang-kurangnya 75% dengan rata-rata nilai

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalaha sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sri Basuki Kecamatan

Negeri Besar Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini

terlihat dari skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I pertemuan ke-1 69,2

dan pada pertemuan ke-2 skor rata-rata meningkat menjadi 76 atau naik 6,8

poin. Pada siklus II pertemuan pertama skor rata-rata 80,8, pada siklus II

pertemuan ke-2 skor rata-rata meningkat menjadi 85 atau meningkat 4,2

poin.

2. Hasil belajar PKn siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD menunjukan peningkatan yang signifikan baik individu

maupun kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar PKn pada siklus I

(41)

46

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas,

sebab dengan aktivitas yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD, untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajaran siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran

supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.

4. Bagi Peneliti

Bagi para peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan penggunaan

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Andesanjaya. 2011. Model-model Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Reneka Cipta. Yogyakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Rineke Cipta Jakarta, 1999

Dimyadi, Mudjiono. 1999, Belajar dan Pembelajaran, Rineke Cipta Jakarta

Eggen, P. D. and Kauchak, D.P. 1993. Learning and Teaching. 2nd ed. Needham Heighr, Massachussets: All and Bacon.

Emzir. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.Jakarta

M. Mulyono, Anton. 2001. Aktivitas dan Interaksi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Oemar, Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Poerwadinata. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka. Jakarta

Rochman, Natawijaya. 2005. Pengertian aktivitas Belajar. Bumi Aksara. Jakarta

Rusman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Sardiman, A.M. 2003. Pengertian Aktivitas dan Hasil Belajar. http:hasil-belajar-psikologi.com di download tanggal 10 Februari 2014.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktr yang Mempengaruhi. Rineke Cipta Jakarta

Slavin, R, E. 1995. Educational Psychology Theory, Research, and Practise, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn an Bacon Publishers.

Subroto, Suryo. 2004. Belajar dan Pembelajaran, Rineke Cipta. Jakarta

Sudjana. 2005. Metode Belajar. Tarsito Bandung

(43)

Trianto. 2010, Model-model Pembelajaran, Jakarta

Trinandita, Tukiran. 1984. Belajar dan Pembelajaran, Rineke Cipta Jakarta

Udin, Syaefuddin, Saud. 2006. Pembelajaran Terpadu, Bandung

Winataputra, U.S. 2007, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta, Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel
Tabel 1 Hasil Belajar Ulangan Harian  PKn Semester 1 TP 2013/2014
Tabel 2.1 langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
gambaran kerangka pikir penelitian ini adalah:
+5

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan Rahmat dan Hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang.

Setiyono, Budi, Pemerintahan dan Manajemen Sektor Publik: Prinsip-Prinsip Manajemen Pengelolaan Negara Terkini, Center of Academic Publishing Services (CAPS), Yogyakarta,

saham sebagai bagi an dari perseroan t erhadap ti ndakan at au perbuat an yang. dilakukan ol eh

Dari hasil yang diperoleh penulis berdasarkan analisis Economic Value Added dapat diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan pada periode tersebut dapat dikatakan baik karena

Dari hasil penelitihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada mata

Masalah ini dapat diatasi dengan membuat sistem pendukung keputusan yang ditujukan untuk membantu pembeli memilih laptop.. Metode Sistem Inferensi Fuzzy Tsu- kamoto merupakan salah

kompetisi Peran pemerintah diperlukan untuk menjamin agar kegiatan ekonomi dapat berlangsung dengan kompetisi yang sehat. Sebab tanpa pengawasan pemerintah akan berakibat