• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

PENGARUH KETERAMPILAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

Oleh

CATUR AGUS ARIYANTO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini

dilaksanakan di kelas X15 di SMA Perintis Bandar Lampung yang berjumlah 40 siswa pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan sub materi Fluida Statis. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 bahwa di ketahui berdistribusi normal setelah diuji normalitasnya

dilanjutkan dengan uji regresi, diperoleh data keterampilan eksperimen dan hasil belajar siswa, hasil analisis menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal dan linier. Selanjutnya untuk menguji pengaruh dilakukan dengan uji korelasi dan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 17.0.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabanjar, pada tanggal 13 Agustus 1987, sebagai anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Tupan dan Ibu Runtah.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1994 di SD Negeri 01 Sukabajar hingga tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan

pendidikannya di SMP Negeri 28 dan selesai pada tahun 2003. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Persada Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2006.

Tahun 2006, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Non SPMB.

Tahun 2011, penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program

(8)

MOTO

Bismillaahir rohmaanir rohiim

“Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

(Kalimat Basmallah)

Selalu bergerak maka sumber daya sekitar akan mengikuti. (Catur AgusAriyanto)

(9)

PERSEMBAHAN

Ya Allah , jika karyaku yang sederhana ini merupakan suatu kebanggaan, maka ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda cinta dan kasihku

yang tulus kepada:

Bapak dan mamak tercinta dengan ketulusan do’a dan keringat serta kasih sayang tanpa putus, senantiasa memberikan dorongan

untuk keberhasilan penulis Istriku “ Elvi Rarani ”,

yang selalu mendampingi siang dan malam

Anakku “ Zifarra Kanaya Raca ”,

Tangisan dan tawannya yang selalu menjadi cambuk dan motivasi Adikku dan kakakku

(10)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh keterampilan eksperimen pada pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa SMA kelas XI” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Caswita, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA. 3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan serta bantuannya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

(11)

xii kesediaan dan keikhlasannya memberikan motivasi, bimbingan, nasehat- nasehat bijak, saran, dan kritiknya selama kuliah dan dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si. selaku Pembahas atas saran dan kritik yang diberikan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan MIPA.

8. Bapak Zainuri, S. Ag. M.M.Pd selaku Kepala SMA Perintis 1 atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.

9. Bapak Dedek Iskandar, S.Pd selaku guru mitra atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.

10.Murid-murid kelas SMA Perintis 1 kerja sama dan keseriusannya selama penelitian berlangsung.

11.Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2006: Norfis (Ajad, Agan, Afif, Alivia, Alex, Arif, Aji, Heri, Cici, Dedek, Ecy, Eka Sms, Dita, Dian, Radian, Reni, Iwan, Erwan, Ferdinan, Henike, Hesti, Heru, Hendri, Ima, Judin, Janati, Kadek, Merta, Mela, Rosma, Rommy, Yanti, Yuliza,) terima kasih atas kebersamaan dan kekompakannya yang tidak akan pernah terlupakan. Walaupun saya di ujung.

12.Kakak-kakak dan adik-adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu 13.Temen-temen Wanacala dan Walhi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu 14.Direktur TEC Ir. Fikri Yandri AT. MM dan seluruh staff yang telah membantu

dalam menyelasaikan skripsi

(12)

xiii berikan kepada penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, September 2014 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A.Kerangka Teoritis ... 6

1. Keterampilan Eksperimen ... .. 6

2. Pendekatan Discovery... . 9

3. Hasil Belajar ... 11

B. Kerangka Pemikiran ... 15

C. Anggapan Dasar ... 18

D. Hipotesis ... 18

III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian ... 19

B. Sampel Penelitian ... 19

C.Desain Penelitian ... 19

D.Variabel Penelitian ... 20

E. Prosedur Penelitian ... 20

F. Instrumen Penelitian... ... 22

(14)

xv

H.Teknik Pengumpulan Data ... 26

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 27

1. Analisis Data ... 27

2. Pengujian Hipotesis ... 28

a. Uji Normalitas ... 29

b. Uji Linearitas ... 29

c. Uji Korelasi ... 30

d. Uji Regresi Linear Sederhana ... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Tahapan Pelaksanaan ... 33

2. Uji Instrumen ... 35

a. Uji Validitas ... 35

b. Uji Reliabilitas ... 36

3. Hasil Pengumpulan Data ... 36

a. Data Keterampilan Eksperimen Siswa ... 36

b. Data Hasil Belajar ... 37

4. Pengujian Hipotesis ... 37

1) Uji Normalitas ... 37

2) Uji Linearitas ... 38

3) Uji Korelasi ... 39

4) Uji Regresi Regresi Linear Sederhana ... 40

B. Pembahasan ... 43

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Silabus ... 52

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 57

3. Lembar Kerja Siswa ... 66

(15)

xvi

7. Lembar Penilaian (LP) 4: Perilaku Berkarakter ... 134

8. Lembar Penilaian (LP) 5: Keterampilan Sosial ... 135

9. Kisi-Kisi soal Pretest dan Postest ... 136

10.Kisi-Kisi Keterampilan Eksperimen ... 140

11.Rubrikasi Pretest dan Posttest ... 141

12.Soal Pretest dan Postest ... 142

13.Kunci Jawaban Pretest dan Postest... 144

14.Hasil Hasil Uji Validitas dan Realibitas... 146

15.Hasil Validitas Soal ... 147

16.Hasil Realibitas Soal ... 149

17.Daftar Hadir Siswa ... 150

18.Hasil Pretest ... 152

19.Hasil Posttest ... 153

20.Nilai N-gain ... 154

21.Hasil Penilaian KE ... 156

22.Hasil Uji Linearitas ... 161

23.Hasil Uji Korelasi ... 162

24.Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 163

25.Daftar Hadir Seminar Proposal ... 166

26.Daftar Hadir Seminar Hasil ... 167

27.Izin Penelitian ... 169

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Tahap Pendekatan discovery dalam keterampilan eksperimen siswa

untuk meningkatan hasil belajar siswa. ... 21

3.2. Interpretasi ukuran kemantapan nilai alpha ... 25

3.3. Rencana Tabulasi Ketrampilan Eksperimen Siswa (KE) (non-test)... 26

3.4. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi ... 30

4.1. Hasil validitas soal ... 35

4.2. Hasil reliabitas soal ... 36

4.3. Nilai Nilai KeterampilanEksperimen Siswa ... 37

4.4. Klasifikasi N-gain penguasaan konsep gerak (pretest dan posttest) .. 37

4.5. Hasil uji normalitas Ketrampilan eksperimen siswa dan posttest Hasil Belajar Kognitif siswa... 38

4.6. Hasil uji linearitas Ketrampilan eksperimen siswa dan posttest Hasil Belajar ... 39

4.7. Hasil uji Keterampilan Eksperimen dan Posttest Hasil Belajar Siswa 39 4.8. Hasil hitung koefisien determinasi Ketrampilan eksperimen siswa dan posttest Hasil Belajar ... 40

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Paradigma Pemikiran ... 16

2.2. Kerangka Pemikiran ... 18

3.1. Desain eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design ... 21

4.1. Persentase Keterampilan Eksperimen Siswa ... 45

(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia,

karena pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas.

Pembangunan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah. Keberhasilan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang muaranya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

(19)

masih berorientasi pada model pembelajaran langsung. Pembelajaran dengan model pembelajaran langsung tidak membantu siswa untuk membangun pengetahuan fisika secara bermakna, sehingga hasil belajar yang diperoleh hanya sebatas pada jenjang hafalan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya masalah ini. Pertama, model pembelajaran langsung menekankan pembelajaran berpusat pada guru, bukan pada siswa. Kedua, model pembela-jaran langsung berfungsi sebagai kegiatan untuk memverifikasi informasi yang telah dijelaskan pembelajar, dengan demikian kegiatan pembelajaran berguna untuk membuktikan informasi yang telah dijelaskan, bukan untuk menemukan informasi guna membangun pengetahuan fisika. Ketiga, model pembelajaran langsung tidak melibatkan siswa untuk membangun pengetahu-an fisika. Oleh karena itu, guru harus dapat mengupayakpengetahu-an suatu pendekatpengetahu-an atau model pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang baik salah satunya didukung oleh penggunaan metode atau pendekatan yang sesuai. Pendekatan yang baik adalah yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan, kondisi siswa dan sarana yang tersedia. Peran keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa dapat saling bekerja sama dalam artian siswa yang cerdas dapat membantu siswa yang lamban dalam memahami materi yang disampaikan. Pendekatan mengajar

(20)

pendekatan tersebut.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah melalui pendekatan discovery. Karena dalam mengunakan pendekatan discovery“Penemuan” proses kegiatan belajar pembelajaran, siswa melakukan eksplorasi dalam dirinya. Eksplorasi yang siswa lakukan misalnya pengalaman yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari di dalam lingkungan sekitarnya, informasi perkembangan ilmu dan teknologi yang mereka lihat atau baca dari media masa baik cetak maupun elektronik sehingga mereka akan mempraktikan atau melakukan percobaan secara ilmiah dan menerapan dalam materi yang mereka dapat. Pada pendekatan penemuaan siswa ditekankan agar untuk mandiri, aplikatif, dan mampu menciptakan sesuatu karya baru yang mereka dapat melalui percobaan. Melalui pembelajaran pendekatan penemuan, siswa melakukan eksperimen, disaat bereksperimen guru memfasilitasi siswa untuk memelakukan kegiatan eksperimen dan memberikan batasan masalah,

tujuannya dan langkah-langakahnya. Dengan melakukan kegiatan bereksperimen, siswa dapat mampu melakukan eksplorasi dalam dirinya dengan melakukan percobaan atau praktikum dengan langkah-langkah prosedur ilmiah.

Dengan demikian, keterampilan eksperimen dengan pendekatan

(21)

siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh yang positif dan signifikan keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery

terhadap hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Dapat mengetahui pengaruh proses kegiatan belajar mengajar siswa dan

hasil belajar siswa terhadap keterampilan ekperimen dengan pendekatan

discovery untuk meningkatkan hasil belajar fisika dan eksperimen siswa.

(2) Dapat mengetahui metode atau pendekatan pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(22)

terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Pendekatan discovery adalah proses kegiatan belajar mengajar dimana guru hanya mendorong siswa untuk menemukan suatu permasalahan dan dapat menyelesaikan sendiri dari percobaan yang siswa lakukan.

Langkah-langkah dimaksud yaitu siswa mampu merumuskan hipotesis, merancang percobaan, merumuskan percobaan, komunikasikan hasil percobaan, dan menarik kesimpulan dalam menemukan konsep. (2) Pengaruh eksperimen dengan pendekatan discovery ini dilakukan

terhadap sampel siswa kelas X15 di SMA Perintis Bandar Lampung untuk melihat perkembangan hasil belajar Siswa

(3) Hasil belajar yang dibatasi pada ranah kognitif

(23)

II. KERANGKA TEORETIS

A. Tinjaun Pustaka

1. Keterampilan Eksperimen

Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan merancanakan percobaan merupakan kegiatan mengidenfikasi berapa langkah dan tindakan yang harus diambil dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Dimyati & Mujiono (2002 : 150) :

Merencanakan percobaan dapat diartikan sebagai satu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasikan dan direspon dalam percobaan secara operasional, kemungkinan dikontrolnya variabel hipotesis yang diuji dan cara mengujinya, serta hasil yang diharapkannya dari percobaan yang akan dilaksanakan.

Sementara menurut firman (1991 : 52)

Merencanakan percobaan adalah merancang kegiatan yang akan dilakukan untuk menguji suatu hipotesis, memeriksa kebenaran dan memperlihatkan prinsip-prinsip atau fakta-fakta yang telah diketahui. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

(24)

membuktikan suatu kebenaran.

Merencanakan percobaan merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan praktikum, selain turut menentukan berhasil tidaknya dalam melaksanakan percobaan juga memberikan bekal pengetahuan sebanyak mungkin untuk berfikir sebelum melakukan suatu kegitan, karena lebih siap untuk melakukan percobaan. Pada tahap ini di tentukan masalah atau obyek yang akan di teliti, tujuan dan ruang lingkup penelitian, sumber data

informasi, cara analisis, alat dan bahan, atau sumber kepustakaan yang diperlukan, jumlah orang telibat, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara melakukan penelitian, sebagaimana diungkapkan oleh Usman (1990 : 39). Dengan di

kembangkannya keterampilan merencanakan percobaan siswa diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada disekitarnya.

Menurut Rustaman et al (2003 : 103) indikator keterampilan bereksperimen terdiri dari lima aspek yaitu:

a. Menentukan tujuan,

Untuk aspek menentukan tujuan harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga hanya mempunyai satu pengertian saja , tidak boleh di tafsirkan menjadi beraneka ragam makna, seperti yang

diungkapkapkan oleh Subiyanto, (1988 : 58). Penilaian aspek menentukan tujuan percobaan dititik beratkan pada pengusaan dalam menyebutkan yang ingin dicapai melalui kegiatan p raktikum.

b. Menentukan alat dan bahan,

Menurut Karinawati (1991 : 47) untuk aspek menetukan alat dan bahan siswa ditantang untuk berfikir karena disini siswa

(25)

menetukan alat dan bahan di titik beratkan pada penguasaan dalam meyebutkan jenis dan bahan beserta jumlahnya. c. Menentukan langkah kerja,

Aspek untuk menentukan cara kerja merupakan hal yang sangat penting dalam bereksperimen, sebagai keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan alam sehingga dapat di peroleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu, Dimyati & Mudjiono (2002 : 150). Penilaian aspek menetukan cara kerja di titik beratkan pada penguasaan dalam menetukan cara kerja atau rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dengan percobaan dengan sistematis.

d. Menentukan variabel,

Aspek menentukan variabel sangat berhubungan dengan konsep, variabel merupakan konsep variasi nilai atau segala sesuatu yang dapat berubah atau diganti dalam satu situasi, Dimyati &

Mudjiono (2002 : 146). Penilaian aspek menentukan variabel di titik beratkan dalam penguasan menentukan-menentukan suatu kondisi atau keadaan yang dapat terjadi sebagai akibat perubahan variabel bebas.

e. Menentukan fakta apa yang harus diukur, diamati dan dicatat Pada saat menentukan fakta yang harus diamati, diukur dan di tulis di perlukan keterampilan mengumpulkan dan mengolah data. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan memperoleh informasi/ data dari orang tau sumber informasi lain yang dengan cara lisan, tertulis, atau pengamatan dan pengkajiannya lebih lanjut lebih lanjut secara kuantitatif dan kulitatif sebagai dasar pengujian hipotesis atau penyimpulan, Dimyati & Mudjiono (2002 : 148). Penilaian aspek menentukan fakta yang harus diamati, diukur dan ditulis dititik beratkan pada penguasaan dalam menggunakan alat indera untuk menentukan hasil dari kegiatan praktikum.

Hal ini sejalan dengan Ramig & Harlen (Yulianti, 1995 : 14)

(26)

berarti sebagai pengalaman belajar yang dilakukan oleh siswa dengan melakukan penyelidikan dan pelatihan terbimbing dengan syarat penemuan tersebut di bawah bimbingan dan arahan guru. Pada evaluasi dilakukan baik terhadap langkah-langkah penemuan maupun pada pengetahuan siswa, sebagai umpan balik bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihan.

2. Pendekatan Discovery

Pendekatan discovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental, seperti mengamati, mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan, dan mengambil kesimpulan. Pada kegiatan discovery guru hanya memberikan masalah dan siswa memecahkan masalah melalui percobaan. Hamalik (2004: 134) menyatakan bahwa:

Pendekatan discovery merupakan suatu komponen dari praktek

pendidikan yang sering disebut dengan heuristic teaching, yakni suatu tipe pengajaran yang meliputi metode-metode yang didesain untuk memajukan rentang yang luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses, membimbing diri sendiri (self-directed), inkuiri dan model belajar reflektif.

Menurut Roestiyah (1998: 20) menyatakan bahwa pendekatan discovery

memiliki keunggulan sebagai berikut:

a. Mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan.

b. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

c. Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada siswa.

(27)

motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat lagi.

f. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

g. Strategi ini berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu apabila diperlukan.

Suciati & Prasetya Irawan dalam Budiningsih (2005: 50) mengungkapkan bahwa aplikasi metode discoverylearning di kelas terdiri atas:

a. Tahap persiapan dalam aplikasi metode discoverylearning

Seorang guru bidang studi, dalam mengaplikasikan metode discovery learning di kelas harus melakukan beberapa persiapan. Berikut ini tahap perencanaan menurut Bruner dalam Budiningsih (2005: 50) yaitu:

a) Menentukan tujuan pembelajaran

b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)

c) Memilih materi pelajaran

d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).

e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

f) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.

g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa . b. Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning

Adapun menurut Syah (2004: 244) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas tahapan atau prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah sebagai berikut:

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).

b) Problemstatement (pernyataan/ identifikasi masalah).

c) Datacollection (pengumpulan data).

d) Dataprocessing (pengolahan data).

e) Verification (pentahkikan/pembuktian).

(28)

ini terdiri atas tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal. Kegiatan inti, dan evaluasi. Pada kegiatan awal, siswa dituntut mengetahui tujuan

mengapa mereka berperan serta pada pembelajaran tertentu. Siswa harus tahu apa yang dapatmereka lakukan setelah berperan serta dalam

pembelajaran itu. Pada kegiatan inti, siswa harus terlibat dalam menemukan konsep, karena sangat berarti sebagai pengalaman belajar yang dilakukan oleh siswa dengan melakukan penyelidikan dan pelatihan terbimbingdengan syarat penemuan tersebut di bawah bimbingan dan arahan guru. Pada

evaluasi dilakukan baik terhadap langkah-langkah penemuanmaupun pada pengetahuan siswa, sebagai umpan balik bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihan.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek–aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

(29)

Menurut Abdurrahman (1999: 37) :

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

Hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan proses pembelajaran, maka akan diperolah hasil belajar hasil belajar yang menjadi akhir dari proses belajar.

Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002: 3-4) mengatakan bahwa: Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar. Bagi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar, sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pembelajaran.

Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan huruf atau kata atau simbol setelah siswa tersebut melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ini

merupakan suatu ukuran bahwa siswa tersebut sudah melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui keberhasilan dalam belajar diperlukan adanya suatu pengukuran hasil belajar yaitu melalui suatu evaluasi atau tes. Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan atau pengukuran hasil belajar dan dinyatakan dalam bentuk angka. Tinggi rendahnya hasil belajar dapat diketahui melalui pedoman penilaian Arikunto (2001: 245):

Bila nilai siswa  66, maka dikatagorikan baik, bila 55  nilai siswa < 66, maka dikatagorikan cukup baik, bila nilai siswa < 55 maka

dikatagorikan kurang baik.

(30)

(2) Kepribadian atau sikap (afektif)

(3) Keterampilan atau penampilan (psikomotor)

Sedangkan Hasil belajar dalam kecakapan kognitif memiliki beberapa tingkatan yaitu: (1) Informasi non verbal, (2) Informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3)Konsep dan prinsip,

(4)Pemecahan masalah dan kreatifitas

Menurut Bloom dalam Sardiman (2004: 23-24) bahwa ada tiga ranah hasil belajar, yaitu:

a) Kognitif: Knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai),

application (menerapkan).

b) Affective: Receiving (sikap menerima), responding (memberi respon), Valuing (menilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi).

c) Psychomotor: initiatory level, pre-routine level, routinized level.

Hasil belajar siswa memiliki tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dijadikan sebagai penilaian hasil belajar siswa. Diketahui bahwa dengan belajar, maka kemampuan siswa meningkat. Belajar dan peningkatan kemampuan berjalan secara beriringan, semakin sering siswa belajar maka kemampuan yang dimiliki siswa akan semakin meningkat. Ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa akan berfungsi dengan baik. Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009: 23-28) ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut :

1. Remember, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan

tersimpan dalam ingatan.

2. Understand, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal

yang dipelajari.

3. Apply, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

(31)

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

5. Evaluate, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

6. Create, mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru.

Menurut Slameto (1991: 131) hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau tingkatan dalam pencapaiannya. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah:

(1) informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis siswa yang dievaluasi di setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa.

Hamalik (2007: 30) menyatakan bahwa :

Hasil belajar menunjukkan pada prestasi belajar sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Hasil belajar sebagai tanda terjadinya perubahan tingkah laku dalam bentuk perubahan pengetahuan. Perubahan tersebut terjadi dengan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik

dibandingkan dengan yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu.

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari suatu interaksi belajar-mengajar yang kemudian menjadi milik individu yang belajar, baik dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Hasil belajar dapat

(32)

merupakan transfer belajar”. Jadi dampak pengiring adalah suatu tambahan

pengetahuan dan kemampuan pada kegiatan yang nyata seperti kegiatan ekstakurikuler.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu akhir atau puncak proses belajar yang ditandai dengan perubahan tingkah laku dari suatu interaksi belajar-mengajar yang kemudian menjadi milik individu yang belajar, baik dalam bidang kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Untuk mengetahui keberhasilan dalam belajar diperlukan adanya suatu pengukuran hasil belajar yaitu melalui suatu evaluasi atau tes dan dinyatakan dalam bentuk angka.

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan pendekatan discovery dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh keterampilan bereksperimen terhadap hasil belajar. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif.

Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery (X), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar (Y). Gambar dibawah ini menjelaskan paradigma

(33)

Gambar 2.1 Bagan Paradigma Pemikiran

Keterangan : X = Keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery

Y = Hasil belajar

R = Pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Dalam pembelajaran, siswa harus mampu siswa disaat melakukan sesuatu percobaan dengan langkah-langkah ilmiah. Langkah-langkah ilmiah yang dimaksud yaitu siswa mampu merumuskan hipotesis, membuat konsep, merancang percobaan, merumuskan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan, dan menarik kesimpulan dalam menemukan konsep. Disaat proses melakukan percobaan siswa secara langsung aktif dalam melaksanakan

kegiatan belajar pembelajaran, sehingga siswa tersebut memahami materi yang sedang mereka terima, baik teori, menghitung, rumus-rumus, konsep, bahkan penerapannya dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.

Keterampilan eksperimen dengan pedekatan discovery siswa di ajari dengan proses kognitif bukan hanya menghafal dan memahami mereka juga diajarkan untuk mempraktekkan secara ilmiah. Sikap yang akan terbentuk ketika siswa melakukan kegiatan merumuskan masalah salah satunya yaitu sikap kreatif, inovatif, merdeka, dan kerjasama . Bahwa penggunaan keterampilan eksperimen dalam pendekatan discovery mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri, sehingga

(34)

dengan ekperimen siswa menemukan bukti kebenaran terhadap suatu teori yang dipelajari serta harus menemukan hasil percobannya dan

menyampaikannya ke kelas dan di evaluasi oleh guru. Dengan demikian pendekatan discovery merupakan metode mengajar yang dapat menghasilkan pengalaman belajar, keterampilan eksperimen, dan hasil belajar.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan secara grafis dalam diagram di bawah ini :

Disajikan dalam

Terjadi proses

Memunculkan

Gambar 2.2. Kerangka pemikiran penelitian.

Dalam penelitian ini diharapkan keterampilan bereksperimen dengan pendekatan discovery berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

ALAT-ALAT FLUIDA STATIS

PENDEKATAN DISCOVERY

HASIL BELAJAR

(35)

Anggapan dasar penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir adalah:

1. Setiap sampel penelitian memperoleh materi yang sama.

2. Kemampuan penguasaan materi siswa pada mata pelajaran fisika berbeda-beda.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika berbeda-beda.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery

(36)

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap SMA Perintis Bandar Lampung pada tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 104 siswa. SMA Perintis Bandar Lampung memiliki jumlah kelas XI sebanyak enam kelas, yaitu XI1, XI2, XI3, XI4, XI5, dan XI6

B. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster

random sampling. Dari populasi yang terdiri dari 6 kelas diambil 1 kelas

secara acak atau random sebagai sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas XI5 yang berjumlah 40 siswa.

C. Desain Penelitian

Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk

Pre-Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Pada

(37)

Keterangan: 1

O : nilai pretest 2

O : nilai postest

X : perlakuan (keterampilan eksperimen) Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain eksperimen One-Group Pretest-Postest Design

(Sugiyono, 2009: 110-111)

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery

sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar siswa.

E. Prosedur Penelitian

Langkah yang dilakukan dalam penelitian pengaruh keterampilan eksperimen dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal guru memberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa berupa tampilan gambar-gambar yang menunjukan fenomena dalam kehidupan sehari-hari tentang materi

(38)

pelajaran yang akan dibahas. Guru membagi siswa untuk membentuk kelompok belajar untuk pelaksaan ekperimen.

2) Kegiatan inti

Siswa diberikan arahan oleh guru dalam bentuk LKS, kemudian melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan kegiatan eksperimen dengan mengunakan pendekatan pembelajarannya discovery dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.1. Tahap Pendekatan discovery dalam keterampilan eksperimen siswa untuk meningkatan hasil belajar siswa

No Tahapan Preskripsi Terapan dalam

eksperimen 1 Stimulation

(stimulasi/pemb dalam LKS sehingga dapat memunculkan berupa gambar, dan pertanyaan-sebanyak mungkin dan merumuskannya dalam hipotesis

Siswa diminta menyiapkan alat dan bahan serta merencanakan percobaan untuk membuktikan jawaban 3 Data collection

(pengumpulan pada kegiatan I

Siswa

(39)

No Tahapan Preskripsi Terapan dalam yang diperoleh setelah eksperimen dipandu

5 Verification (pentahkikan/pe mbuktian)

Diminta mencari literatur tentang materi dan menghubungkan dengan hasil

eksperimen dipandu dalam LKS

Siswa bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk menjawab

pertanyaan pada kegiatan IV dengan baik sehingga dapat menemukan

hubungan antara hasil eksperimen dengan teori yang ada dan mengetahui aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

6 Generalization (menarik kesimpulan/gen eralisasi)

Diminta melakukan diskusi dengan kelompok lain untuk menarik kesimpulan dengan guru sebagai moderator

Siswa melakukan Diskusi dengan kelompok lain dan melakukan tanya jawab sehingga dapat membuat kesimpulan yang benar

3) Kegiatan akhir

Selanjutnya diberikan posttest dengan 6 soal pilihan jamak beralasan yang sama. Kemudian menganalisis data yang diperoleh dan membuat kesimpulan,terhadap konteks dan konten pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

(40)

1) Lembar instrumen yang digunakan bentuk lks untuk menilai Keterampilan eksperimen siswa untuk mengetahui Keterampilan keterampilan siswa selama pembelajaran berlangsung.

2) Instrumen hasil belajar berupa soal pilihan jamak (pretest dan posttest). Tes ini digunakan pada saat postes dengan 6 soal pilihan jamak disertai kolom alasan sebagai tempat untuk memberikan alasan memilih jawaban tersebut.

G. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan).

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:

(41)

Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan.

Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 (Masrun dalam Sugiyono, 2009: 188).

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated itemtotal correlation

lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid).

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut Sudjana (2009: 16) reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2007: 109) yang

menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus

(42)

Di mana:

r11 = reliabilitas yang dicari

Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 = varians total

(Arikunto, 2010:109)

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan SPSS 17.0 dengan metode Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala alpha cronbach’s 0 sampai 1.

Menurut Triton dalam Sujianto dikutip oleh Marlangen (2010: 32), jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan interval yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut

Tabel 3.2 Interpretasi ukuran kemantapan nilai alpha

Nilai Alpha Cronbach’s Keterangan

0,00-0,20 kurang reliabel.

0,20-0,40 agak reliabel.

0,40-0,60 cukup reliabel.

0,60-0,80 reliabel.

0,80-1,00 sangat reliabel.

(43)

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang diperoleh dari hasil observasi saat pembelajaran berlangsung dan posttest. Adapun bentuk pengumpulan datanya berupa tabel yang dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut

Keterangan:

K1 = Keterampilan menentukan tujuan

K2 = Keterampilan menentukan alat dan bahan K3 = Keterampilan cara kerja

K4 = Keterampilan menentukan variabel K5 = Keterampilan fakta yang harus diamati

Rustaman et al (2003 : 103)

Pada masing-masing item keterampilan bereksperimen diberi nilai 1 atau 2 sesuai predictor yang di tentukan.

Prediktor:

K1: Menentukan Tujuan

1. Menentukan tujuan percobaan namun kurang sesuai tujuan praktikum 2. Menentukan tujuan percobaan yang ingin dicapai melalui kegiatan

Praktikum.

K2 : Menentukan alat dan bahan

1. Penguasaan dalam meyebutkan jenis dan bahan saja

2. Penguasaan dalam meyebutkan jenis dan bahan beserta jumlahnya K3: Kemampuan Menentukan cara kerja

(44)

pre pre post

S S

S S g

  

max

2. Penguasaan dalam menetukan cara kerja atau rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dengan percobaan dengan sistematis.

K4: Keterampilan menentukan variabel

1. Penguasaan Variabel namun tidak lengkap

2. Penguasan menentukan-menentukan suatu kondisi atau keadaan yang dapat terjadi sebagai akibat perubahan variabel bebas.

K5: Keterampilan Fakta yang harus diamati

1. Hanya mengunakana satu alat indera untuk menentukan hasil dari kegiatan praktikum.

2. Penguasaan dalam menggunakan semua alat indera yang diperlukan untuk menentukan hasil dari kegiatan praktikum.

Dengan deskriptor sebagai berikut: 2 = Jika 2 indikator dilaksanakan 1 = Jika 1 indikator dilaksanakan

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor postest

dengan skor pretest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah

Keterangan:

g = Ngain

post

(45)

pre

S = Skor posttest max

S = Skor maksimum

Kategori: Tinggi : 0,7 N-gain  1 Sedang : 0,3  N-gain < 0,7 Rendah : N-gain < 0,3

Meltzer (2002) dikutip oleh Marlangen (2010:34)

Penilaian keterampilan eksperimen siswa dilakukan dengan menilai hasil pengerjaan keterampilan eksperimen siswa yang telah diberikan dengan mengacu pada lima aspek yang telah dijelaskan di teknik pengumpulan data. Keterampilan eksperimen siswa terdapat 5 kegiatan untuk setiap kegiatan diberi skor maksimal 10, sehingga nilai keterampilan eksperimen siswa adalah penjumlahan skor dari setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

2. Pengujian Hipotesis

Data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan uji sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap hasil tes akhir (posttest) dari hasil belajar dan hasil data nilai Keterampilan Eksperimen Siswa,

menggunakan program komputer. Pada penelitian ini uji normalitas digunakan dengan uji kolmogorov smirnov. Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program komputer dengan metode kolmogorov smirnov berdasarkan pada besaran

(46)

O

H : data terdistribusi secara normal

1

H : data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan:

1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode Test for Linearity pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05.

(Priyatno, 2010: 73)

c. Uji Korelasi

Menguji hipotesis dapat digunakan uji Korelasi Product-Moment,

dengan menggunakan persamaan berikut ini.

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(47)

Ketentuannya bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka Ha diterima (Sugiyono, 2010: 261).

Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 . Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka digunakan pedoman seperti pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

(Sugiyono, 2010: 257) Analisis korelasi dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.

d. Uji Regresi Linier Sederhana

(48)

diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.

Dengan:

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

(Priyatno, 2010: 55) Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah Variabel bebas.

Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada titik koordinat. Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Reggression

Linear.

Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan keterampilan eksperimen siswa

dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa.

H1 : Ada pengaruh penggunaan keterampilan eksperimen siswa dengan pendekatan discovery terhadap hasil belajar siswa.

Kriteria pengujian:

(49)
(50)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa keterampilan eksperimen siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Besarnya pengaruh keterampilan eksperimen terhadap hasil belajar siswa, dengan menggunakan koefesien determinasi yaitu 18,5 %.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Keterampilan eksperimen siswa dalam pendekatan discovery sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa lebih mampu dalam melakukan langkah- langkah praktikum. 2. Dalam menggunakan keterampilan eksperimen, hendaknya guru

menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti siswa untuk menggali kemampuan berpikir siswa menganalisis sesuatu.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dardiri, Moch. Fadelan. 2010.Implementasi discovery approach melalui Metode

eksperimen dalam meningkatkan Motivasi belajar ipa Kelas V a mi miftahul huda jabung malang . Skripsi. UIN. Malang

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimitri. 2011. perbandingan keterampilan proses sains dan hasil belajar fisika

siswa antara pembelajaran inkuiri metode demonstrasi dengan eksperimen.

Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Djamarah dan Zain.2006. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Fatmawati, Umi. 2009. Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiry dan Discovery

Learning. Artikel Pendidikan. Diakses 16 Februari 2011dari http://umifatmawati.blog.uns.ac.id/2009/07/17/8/

Hadijah. 2011. pengaruh skill representasi grafik terhadap penguasaan konsep gerak siswa smp. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Hurrahman, Fat. 2011. Metode Demonstrasi dan Eksperimen. Artikel Pendidikan

Diakses 15 Februari 2011 dari

http://udhiexz.wordpress.com/2008/08/08/metode-demonstrasi-dan-eksperimen/

Marlangen, Taranesia. 2010. Studi Kemampuan Berpikir Kritis dan Konsep Pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Multiple Representation. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Qorri’ah. 2011. Penggunaan metode Guide Discovery learning untuk

(52)

Roestiyah, N K. 2001 . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Rustaman et al. 2005. Keterampilan proses sains. Blog fenomena fisika.

diakses 12 Oktober 2012 dari

http://fisika21.wordpress.com/2012/10/09/keterampilan-proses-sains/ Sudjana. 2002. Metode Statika. Bandung: Tarsito.

Sukamadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja rosdakarya.

Sukirman.2006. perbandingan hasil belajar antara siswa yang menggunakan pendekatan penemuan dengan siswa yang menggunakan metode ekspositori. Skripsi. UIN. Malang

Winkel, W.S. 1983. Beberapa Pendekatan dalam pengajaran. IKIP Bandung. Bandung

(53)
(54)

53

Sekolah : SMA Perintis Bandar Lampung

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas : XI (Sebelas)

Semester : 2 (Dua)

Standar Kompetenai : 2. Menerapkan Konsep dan Prinsip Mekanika Klasik Sistem Kontinu dalam Menyelesaikan Masalah

Kompetensi Dasar : 2.1 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

1. Menjelaskan konsep hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya dalam kehidupan sehari-hari

2. Menjelaskan konsep hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

3. Menunjukkan beberapa produk teknologi dan fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari

b. Luas penampang benda

c. Letak benda d. Panjang benda 2. Sebuah balok

(55)

54

1. Merencanakan dan melakukan praktikum melakukan analisis data, dan

merumuskan kesimpulan. 2. Mempresentasikan

hasil eksperimen

Sikap:

1. Karakter: jujur,

Tes kinerja 3. Sebuah dongkrak

(56)

55 mandiri, dan

bertanggung jawab.

2. Keterampilan sosial: bertanya,

di permukaan air. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3.

(57)

56 permukaan = 70 x

10-3 N/m, tentukan penurunan

permukaan raksa dalam pipa kaca tersebut! (massa jenis raksa = 13,6 x 103 kg/m3, g = 10 m/s2)

(58)

(RPP)

Sekolah : SMA Perintis Bandar Lampung

Kelas/Semester : XI /Semester II

Mata Pelajaran : FISIKA

Alokasi waktu : 8 X 40’ ( 3X Pertemuan)

STANDAR KOMPETENSI

2. Menerapkan Konsep dan Prinsip Mekanika Klasik Sistem Kontinu dalam

Menyelesaikan Masalah KOMPETENSI DASAR

2.1 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR A. Kognitif

1. Produk:

a) Menjelaskan konsep hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya dalam kehidupan sehari-hariMenjelaskan konsep hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

b) Menjelaskan konsep hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

c) Menunjukkan beberapa produk teknologi dan fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan materi tekanan

2. Proses:

a) Merencanakan dan melakukan praktikum meliputi: merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel manipulasi, mengidentifikasi variabel respon, mengidentifikasi variabel kontrol, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengisi tabel

pengamatan, melakukan analisis data, dan merumuskan kesimpulan.

(59)

58 TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Kognitif 1. Produk:

Setelah mempelajari dengan pendekatan discovery siswa mampu menjelaskan:

a) Konsep hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya dalam kehidupan sehari-hari, konsep hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari b) Menjelaskan konsep hukum Pascal, Hukum Archimedes, dan

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari

c) Menunjukkan beberapa produk teknologi dan fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan materi tekanan

2. Proses

Siswa melakukan eksperimen sub materi tekanan hidrostatis secara kelompok dan mandiri, dan mengisi lks yang sudah diberikan oleh guru.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Teliti ( carefulness)

Materi Pembelajaran : Tekanan Hidrostatik

Model Pembelajaran : Pendekatan discovery

Metode Pembelajaran : Demonstrasi dan Eksperimen

Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 1

1. Pendahuluan

Kegiatan

(60)

59 2. Inti

Kegiatan

1. Guru mendemonstrasikan suatu percobaan tentang tekanan.

2. Guru memberikan pertanyaan dan siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen sub materi tekanan hidrostatik.

4. Guru mempersilahkan siswa untuk mengisi lembar kerja siswa (LKS). 5. Guru mempersilakan siswa untuk mempersentasikan hasil eksperimen

yang telah dilakukan kepada teman-temannya.

Pada tahapan diskusi, guru berperan sebagai fasilitator dalam

menjalankan sumber belajar interaktif, meluruskan konsep yang keliru, serta memberikan pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan materi tekanan

3. Penutup

Kegiatan

1. Siswa mengulas kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Guru memberikan penekanan terhadap konsep materi yang telah

dibelajarkan.

3. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mempelajari sub materi hokum pascal dan arcimedes selanjutnya dan untuk mensiapkan eksperimen yang akan mereka lakukan.

Pertemuan 2

1. Pendahuluan

Kegiatan

Guru membuka pelajaran dan menginformasikan indikator dan tujuan pembelajaran serta menginstruksikan siswa untuk bergabung dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya.

2. Inti

Kegiatan

(61)

60 2. Guru memberikan pertanyaan dan siswa berdiskusi dalam kelompoknya

untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3. Guru membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen sub materi hukum pascal dan arcimedes.

4. Guru mempersilahkan siswa untuk mengisi lembar kerja siswa (LKS). 5. Guru mempersilakan siswa untuk mempersentasikan hasil eksperimen

yang telah dilakukan kepada teman-temannya.

6. Guru memberikan pertanyaan dan siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pada tahapan diskusi, guru berperan sebagai fasilitator dalam

menjalankan sumber belajar interaktif, meluruskan konsep yang keliru, serta memberikan pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan materi tekanan

3. Penutup

Kegiatan

a. Siswa mengulas kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan. b. Guru memberikan penekanan terhadap konsep materi yang telah

dibelajarkan.

c. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk mempelajari sub materi tegangan permukaan pada zat cair dan kapilaritas selanjutnya dan untuk mensiapkan eksperimen yang akan mereka lakukan.

Pertemuan 3

1. Pendahuluan

Kegiatan

Guru membuka pelajaran dan menginformasikan indikator dan tujuan pembelajaran serta menginstruksikan siswa untuk bergabung dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya.

2. Inti

Kegiatan

1. Guru memberikan contoh sehari-hari tentang sub materi hukum pascal dan archimedes.

(62)

61 4. Guru membimbing siswa untuk melaksanakan eksperimen sub materi

hukum pascal dan arcimedes.

5. Guru mempersilahkan siswa untuk mengisi lembar kerja siswa (LKS). 6. Guru mempersilakan siswa untuk mempersentasikan hasil eksperimen

yang telah dilakukan kepada teman-temannya.

7. Guru memberikan pertanyaan dan siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pada tahapan diskusi, guru berperan sebagai fasilitator dalam

menjalankan sumber belajar interaktif, meluruskan konsep yang keliru, serta memberikan pembahasan lebih lanjut berkaitan dengan materi tekanan

3. Penutup

Kegiatan

a. Siswa mengulas kembali tentang pembelajaran yang telah dilakukan. b. Guru memberikan penekanan terhadap konsep materi yang telah

dibelajarkan.

Sumber Belajar : -Buku Fisika 2 untuk Sekolah Menengah Umum Karangan

E Budikase dan Nyoman Kertiasa. Depdikbud, Buku fisika SMA Bambang Ruwanto kelas XI 2B, Yudhistira, Buku fisika SMA Marthen Kangenan kelas XI

Penilaian Hasil Belajar :

LP-Produk

1. Apa faktor yang mempengaruhi tekanan? a. Percepatan gravitasi

b. Luas penampang benda c. Letak benda

d. Panjang benda

(63)

62 2. Sebuah balok memiliki panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 10 cm.

Jika massa jenis balok 5 g/cm3, dan g = 10 m/s2. Berapakah tekanan maksimum dan minimum yang dapat dilakukan balok?

a. Pa

b. Pa

c. Pa

d. Pa

Alasan : ... ... ... ... ... ... 3. Sebuah dongkrak hidrolik mempunyai penampang berdiameter

masing-masing 2 cm dan 100 cm. berapakah gaya minimum yang harus dilakukan pada penampang kecil dongkrak untuk mengangkat mobil bermassa 500 kg?

a. 0,5 N b. 2 N c. 20 N d. 10 N

Alasan : ... ... ... ... ... ... 4. Sebuah bola memiliki volume 50 cm3, mengapung di permukaan air

dengan ½ bagiannya berada di permukaan air. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3. Berapakah massa bola tersebut?

a. 0,025 Kg b. 0,25 Kg c. 2,5 Kg d. 25 Kg

(64)

63 5. Sebatang jarum dengan massa 10-3kg, diletakkan di atas permukaan air (γ

= 7,27 x 10-2 N/m). Ternyata jarum tersebut hampir tenggelam. Hitunglah panjang jarum ini!

a. 0,0068 m b. 0,068 m c. 0,68 m d. 6,8 m

Alasan : ... ... ... ... ...

6. Sebuah pipa kaca yang berdiameter 0,5 mm dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang berisi raksa. Jika sudut kontak raksa dengan dinding pipa adalah 130o dan tegangan permukaan = 70 x 10-3 N/m, tentukan penurunan permukaan raksa dalam pipa kaca tersebut! (massa jenis raksa = 13,6 x 103 kg/m3, g = 10 m/s2)

a. 0,00026 cm b. 0,0026 cm c. 0,026 cm d. 0,26 cm

Alasan : ... ... ... ... ... ...

Kunci LP-Produk

1. Jawaban: B

Tekanan adalah gaya normal (tegak lurus) yang bekerja pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang. Secara matematis :

2. Jawaban: D

Diketahui : P =30 cm, l =20 cm, t =10 cm 5 g/cm3

(65)
(66)

65

(67)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 66

Sumber: www.aktifisika.wordpress.com

Gambar 1.1 Fluida

(68)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 67

A.

TEKANAN

Tujuan Pembelajaran:

a. Kognitif

1. Produk:

a) Siswa dapat menjelaskan hubungan tekanan, gaya tekan, dan luas permukaan benda secara mandiri.

b) Siswa dapat mendefinisikan pengertian tekanan.

c) Siswa dapat menerapkan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari d) Siswa dapat mengerjakan soal-soal terkait penerapan tekanan dalam

berbagai masalah fisika. 2. Proses:

a) Siswa dapat merencanakan dan melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara tekanan, gaya tekan, dan luas permukaan benda, meliputi: merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel manipulasi,

mengidentifikasi variabel respon, mengidentifikasi variabel kontrol, merencanakan percobaan, melaksanakan percobaan, mengisi tabel pengamatan, melakukan analisis data, dan merumuskan kesimpulan. b) Siswa dapat mempresentasikan hasil percobaan mengenai hubungan

tekanan, gaya tekan, dan luas permukaan benda.

b. Psikomotor:

1.Siswa dapat merencanakan percobaan untuk mengetahui hubungan tekanan, gaya tekan, dan luas permukaan benda

2.Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan tekanan, gaya tekan, dan luas permukaan benda.

c. Afektif:

1. Karakter.

Siswa menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: kejujuran, peduli, dan tanggung jawab.

2. Keterampilan sosial.

(69)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 68

Apersepsi

Kegiatan I

Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jika kamu menancapkan tiga benda dengan luas permukaan berbeda, yaitu jarum, paku dan pensil seperti gambar di samping dengan gaya tekan yang sama, maka benda manakah yang lebih mudah menancap pada gabus? Jelaskan jawabanmu!

Jawab : ... ... Perhatikan gambar 1.2 (a), yaitu sebuah pisau.

Tentunya kalian pernah melihat atau menggunakannya. Jika diperhatikan bagian untuk memotong pada pisau dibuat runcing atau tajam.

Kemudian pada gambar 1.2 (b), yaitu orang yang sedang memukul paku dengan

menggunakan palu. Jika kamu perhatikan bagian ujung paku lebih runcing. Apakah kalian tahu, alasan mengapa mata pisau dibuat tajam dan ujung paku dibuat runcing?

Kalian akan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah mempelajari tekanan

(a)

(b)

Gambar 1.2 (a) pisau (b) orang sedang memukul paku

PERHATIKAN PERISTIWA DI BAWAH INI!

AYO KITA LAKUKAN!

Sumber: www.aktifisika.wordpress.com Sumber: www.bahasajepun.com

500 gram

(70)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 69 Untuk membuktikan jawabanmu, buatlah suatu rencana percobaan berdasarkan peristiwa di atas!

(Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari maksimal 5 orang)

Kegiatan II

1. Pada kegiatan sebelumnya kamu telah menjawab pertanyaan dan memberikan alasan. Jika jawaban pertanyaan no. 1 dianggap sebagai suatu hipotesis, buatlah suatu rencana percobaan untuk menguji hipotesis tersebut!

2. Rencanakan suatu percobaan untuk :

 Mengetahui hubungan antara tekanan dan luas permukaan benda, jika gaya tekan konstan.

 Memformulasikan persamaan tekanan.

500 gram

500 gram

Merencanakan Percobaan

Gambar 1.4 Paku di tekan benda 500 gram

(71)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 70

3. Tuliskan rencana percobaanmu yang terdiri dari alat dan bahan yang diperlukan, gambar sketsa rencana percobaan dan langkah percobaan di bawah ini!

Alat dan Bahan:

Langkah Percobaan:

Data hasil pengamatan yang akan dikoleksi:

Luas Permukaan benda (A) =………

Tekanan yang dihasilkan (P) =……….. ...

(72)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 71

4. Konsultasikan rencana percobaan yang telah dibuat dengan gurumu untuk mendapat kepastian rencana percobaanmu dapat dilakukan dan memperoleh hasil sesuai dengan harapan!

Kegiatan III

5. Jika rencana percobaanmu telah mendapat persetujuan gurumu, lakukan percobaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat!

6. Catat hasil percobaan sesuai dengan rencana data hasil pengamatan pada tabel di bawah ini!

Tabel 1. Hubungan antara tekanan dan luas permukaan dengan gaya tekan konstan.

No Percobaan Luas Permukaan

(A)

Kedalaman Lubang

Tekanan yang

dihasilkan (P)

1 2 3 4 5

1 Jarum Kecil

2 Paku Sedang

3 Pensil Besar

7. Berdasarkan hasil percobaanmu, jawablah pertanyaan berikut!

1. Berdasarkan percobaan, bagaimanakah hubungan antara luas permukaan dan tekanan yang terjadi, jika gaya tekan yang diberikan konstan? Jelaskan!

Jawab : ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2. Berdasarkan jawaban pada pertanyaan no.1 jika luas permukaan adalah A, gaya tekan adalah F dan besarnya tekanan adalah P. Tuliskan persamaan untuk tekanan!

(73)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 72

Jawab : ... ... ... ... ... ... ... ... 3. Berdasarkan hasil percobaan yang kamu lakukan, jelaskan dengan bahasamu sendiri apa yang dimaksud dengan tekanan!

Jawab : ... ... ... ... ... ... ... ... Kegiatan IV

Setelah melakukan percobaan pada kegiatan III, carilah informasi tentang tekanan kemudian hubungkan dengan hasil percobaan yang telah kamu peroleh.

Kalian dapat menggunakan buku fisika yang tersedia di perpustakaan sekolah atau internet yaitu :

1. Buku Fisika untuk kelas XI, karangan Marthen

Kanginan Penerbit Erlangga, Hal 228-229

2. Buku Fisika I untuk sekolah menengah umum,

karangan E Budikase dan Nyoman Kertiase, Depdikbud. Hal 88-95

3. Buku Fisika kelas XI, karangan

Bambang Ruwanto, Penerbit

Yudhistira. Hal 140

4. http//:www.e-dukasi.net

(74)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 73

Berdasarkan hasil percobaan dan telaah literature, kamu dapat menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan bahasamu sendiri.

1. Jelaskan definisi dari tekanan!

... 2. Tuliskan persamaan untuk menentukan tekanan dari

suatu benda beserta keterangan!

... 3. Sebutkan aplikasi tekanan dalam kehidupan sehari-hari,

dilengkapi dengan gambar! Beri penjelasan!

...

Tempel gambar di sini!

Gambar: ……… Gambar: ………..

(75)

LKS Fluida Statis Kelas XI/2 SMA 74

Kegiatan V

Sekarang, tentunya kamu sudah memahami tentang tekanan. Sekarang tuliskan kesimpulan dari eksperimen yang telah kamu lakukan dengan bahasamu sendiri

KAMU PASTI BISA!

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Paradigma Pemikiran
Gambar 2.2. Kerangka pemikiran penelitian.
Tabel 3.1. Tahap Pendekatan discovery dalam keterampilan eksperimen siswa untuk meningkatan hasil belajar siswa
Tabel 3.2 Interpretasi ukuran kemantapan nilai alpha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan yang masih berlaku, untuk bidang usaha: alat/peralatan laboratorium2. Fotocopy N.P.W.P dan PKP ( Pengusaha Kena

Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal) yaitu kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis

• Secara mandiri, siswa menjawab pertanyaanpertanyaan sesuai dengan ilustrasi cerita pada buku siswa berkaitan dengan kegiatan musyawarah untuk mufakat2. • Siswa

WTI crude oil prices rose about 2 percent on Wednesday to the highest in 2-1/2 years, with buying spurred by a sixth day of unrest in OPEC member Iran and strong economic data from

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Fransiska Dian Permatasari Kono, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Arus Kas Bebas, Ukuran KAP, Spesialisasi

dari segi aspek pelayanan yang diberikan Waroeng SS masih ada saja konsumen yang mengeluh karena tidak sesuai dengan keinginan konsumen, seperti fasilitas ruang tunggu

Buku Kalender Pendidikan ini disusun sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan program bagi sekolah TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI di lingkungan

RISIKO PASAR: RISIKO YANG DIALAMI OLEH PERUSAHAAN KARENA KEGAGALAN.. PERUSAHAN DI DALAM MEMASARKAN