• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktek kompetensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan praktek kompetensi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

I. Judul Percobaan

Pembuatan VCO dan sabun transparan

II. Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan VCO dan sabun transparan 2. Untuk melakukan uji mutu ALB dan massa jenis serta

kekerasan dan pH

III. Dasar Teori

A. Virgin Coconut Oil (VCO)

VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari VCO diantaranya adalah meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir di dalam tubuh sebagai energi, kolesterol, dan lemak (Rohman, 2009).

(2)

fermentasi berturut-turut diperoleh rendemen 10-15 % dan 23 %. Setelah krim ditambah dengan minyak pancingan, kemudian didiamkan selama 10 jam, VCO sudah dapat diambil. Dengan pengemasan yang baik pada suhu kamar, VCO tanpa pemanasan awet bertahun-tahun. (Ir. Barlina,R, 2004)

Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan mengkonsumsi VCO karena adanya kandungan asam lemak rantai sedang seperti asam laurat dalam VCO tersebut. Beberapa khasiat dari VCO adalah membunuh berbagai virus, bakteri, jamur dan ragi penyebab berbagai penyakit, mencegah hipertensi, diabetes, sakit jantung, kanker, lever dan mencegah pembesaran kelenjar prostat Teknik pembuatan VCO dilakukan dengan cara pemanasan bertahap dan terkontrol. (Anonim I, 2006)

Pada dasarnya manfaat minyak kelapa murni bagi manusia dapat digolongkan sebagai berikut (Winarno Darmoyuwono, 2006,61) :

1. Sebagai sumber energi tubuh (kalori), vitalitas dan kebugaran

2. Sebagai penyembuh penyakit akibat virus , mikroba, protozoa, jamur, dan cacing.

3. Sebagai penyembuh penyakit metabolisme/degeneratif. 4. Sebagai bahan kecantikan.

(3)

Sumber : Setiaji, B dan Surip Prayogo, 2006

Gambar 1. Kandungan komponen pada VCO

VCO mengandung asam laurat yang tinggi. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh berantai medium atau medium chain fatty acid (MCFA). Asam lemak ini sangat mudah diserap oleh tubuh, tidak ditimbun dulu sebagai lemak seperti asam lemak berantai panjang. Beberapa riset penelitian ilmiah menemukan beragam manfaat VCO bagi kesehatan dan pengobatan penyakit. VCO diyakini mampu mengatasi beragam ganguan kesehatan, seperti penyakit saluran pencernaan, degeneratif, antioksidan, bahkan anti virus HIV. Menurut standar internasional, VCO baru akan berkhasiat jika di dalam minyak kelapa murni ini mengandung minimal 25% asam laurat (Budi Utomo, 2007). Sifat fisika dan kimia VCO disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Syarat mutu VCO N

o

Jenis uji Persyaratan

1 Keadaan : a. Bau b. Warna c. Rasa

Khas kelapa segar,tidak tengik Tidak berwarna hingga kuning pucat

Normal, khas minyak kelapa 2 Air dan senyawa yang

menguap

(4)

3 Bilangan iod 4,1 – 11,0 4 Asam lemak bebas

(dihitung

sebagai asam laurat)

Maks. 0,2

Sumber : SNI 7381 : 2008 B. Sabun Transparan

Sabun transparan sering disebut sebagai sabun gliserin. Disebut demikian karena pada proses pembuatan sabun transparan ditambahkan sekitar 10-15 persen gliserin. Jenis sabun ini memiliki penampilam yang transparan dan lebih berkilau dibandingan jenis sabun lainnya serta mampu menghasilkan busa yang lebih lembut di kulit. Penampilan dari sabun transparan yang menarik, berkelas dan mewah membuat sabun transparan dijual dengan harga yang relatif lebih mahal dan dikonsumsi oleh kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Seperti sabun pada umumnya, sabun transparan juga terbentuk dari reaksi saponifikasi. Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Reaksi umum dari saponifikasi dicantumkan pada gambar 2 berikut ini.

Sumber : Swern, 1979

Gambar 2. Reaksi saponofikasi

(5)

molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun adalah salah satu senyawa kimia paling tua yang pernah ditemukan. Pada tahun 2500 sebelum Masehi masyarakat Sumeria telah menemukan sabun kalium yang digunakan untuk mencuci wol. Sabun ini dibuat dari minyak dan abu tumbuhan yang kaya akan kalium karbonat. Informasi tentang sabun juga ditulis dalam literatur-literatur bangsa Mesir yang berhubungan dengan kedokteran. (Unilever, 2009)

Sabun atau yang disebut soap dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin sapo yang pertama kali digunakan oleh Plinny pada tahun 77 Masehi. Plinny membuat sabun dari campuran tallow (lemak binatang) dengan abu dari kayu beech yang dapat digunakan sebagai pewarna rambut. (Unilever, 2009).

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, detergen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu cuci. (sabun-wikipedia.com, 2009)

(6)

Seni pembuatan sabun mulai berkembang dengan pesat selama abad pertengahan di Perancis, Italia, dan Inggris. Sabun transparan dengan nama “Pears transparant soap” dikenal di Inggris pada tahun 1789. Sabun mengalami kemajuan yang sangat pesat khususnya di Marseilles pada abad ke-18. Sabun menjadi barang yang murah sejak berkembangnya proses Le Blancpada abad ke-19 untuk pembuatan alkali yang merupakan bahan baku pembuatan sabun. (Unilever, 2009)

Produk hilir minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) berupa produk produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara penghasil kelapa. Di antaranya sampo, krim antiseptik, baby oil, lotion, sabun termasuk sabun transparan, dan sebagainya. Sabun transparan merupakan salah satu produk kosmetik yang sedang trendy. Pilihan VCO sebagai bahan baku sabun. Mengenai pH, diketahui sabun transparan komersial memiliki pH 9,34. Dalam formulasi sabun transaparan, pH terkait jumlah penggunan basa yang menentukan jumlah penambahan etanol. Semakin banyak basa yang digunakan, akan semakin sedikit etanol yang dapat ditambahkan sehingga pH tetap tinggi.

Karakter kekerasan sabun transparan harus cukup baik sebagai indikasi masa pemakaian yang lebih lama. Nilai kekerasan sabun komersial berada dalam rangkaian 0,967 hingga 6,867 kg/cm2. Sedangkan mengenai transparansi, sabun akan semakin jernih bila etanol yang digunakan semakin murni.

Bahan bahan yang digunakan untuk proses pembuatan sabun transparan dari VCO adalah sebagai berikut :

A. Kelapa

(7)

sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

B. Air

Adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Sifat fisika dan kimia air disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Sifat fisika dan kimia air

Sifat fisika Sifat kimia

Massa Molar : 18,0153 g/mol Densitas dan Fase : 0,998 g/cm³ (cair pada 20 °C) ; 0,92 g/cm³ (padat)

Titik Lebur : 0 oC Titik Didih : 100 oC

Kalor Jenis : 4184 J/kg.K (cair pada 20oC)

Sumber : SNI 2547 : 2008

C. Asam stearat (CH3(CH2)16COOH)

Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia CH3(CH2)16COOH. Sifat fisika dan kimia asam stearat disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Sifat fisika dan kimia asam stearat

Sifat fisika Sifat kimia

Titik lebur asam stearat : 69.6 °C

Larut dalam pelarut polar

titik didih : 361 °C Bersifat hidrolisis Berat molekul : 200,3 g.mol-1

(8)

D. NaOH

Natrium hidroksida (Na OH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Sifat fisika dan kimia NaOH disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Sifat fisika dan kimia NaOH

Sifat fisika Sifat kimia

massa molar : 39,9971 g/mol Mudah larut dalam air Densitas : 2,1 gr/cm3 Sangat basa

Titik lebur : 3180C Mudah terionisasi

Titik didih : 13900C Menyerap karbondioksida dari udara bebas

Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (200C)

Sumber : MSDS NaOH E. Alkohol

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-O H) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Sifat fisika dan kimia alkohol disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Sifat fisika dan kimia alkohol

(9)

IV. Alat dan Bahan

I. Alat yang digunakan dalam pembuatan VCO dan sabun transparan disajikan pada tabel 4 berikut.

Tabel 4. Alat yang digunakan untuk pembuatan VCO dan sabun transparan

N o

Nama

Alat/Kompenen/Bah an

Spesifikasi Jumlah Keteranga n

(10)

- Alat tes/Alat tangan 1. Reaktor proses

(Beaker Glass tertutupi Al-foil )

500 – 1000 mL

1 buah

2. Beaker Glass 50, 100, 250, 500 mL

@1 buah 3. Pemanas listrik/Hot

Plate

350 W 1 buah

4. Corong pisah 250 – 500 mL 2 buah 5. Neraca Analitik digital

dan teknis

1 buah

6. Vacuum pump Standar 1 buah

7. Buret 50 mL 1 buah

8. Labu erlenmeyer 250 mL 3 buah 9. Labu Buncher 500 mL 1 buah 10

.

Corong Buncher Standar 1 buah 11

.

Labu takar 100-250 mL 1 buah 12

.

Corong Gelas Ø 10 cm 1buah 13

.

Statif dan Klem Standar 2 unit

14 .

Klem buret Standar 1 buah

15 .

Gelas Ukur 10, 25, 50, 100, 500 mL

@ 1 buah 16

.

Pipet Volume 10, 25 mL @ 1 buah 17

.

Pipet Ukur 10 mL 1 buah

18 .

Termometer 2000C 1 buah

19 .

Pengaduk Gelas 30 cm 1 buah 20

.

Spatula Stainless steel 1 buah

(11)

. 22 .

Magnetic Stirrer -Heater

Standar 1 buah 23

.

kertas saring Whatman 41 3 buah 24

.

Water Bath 11 1 buah

25 .

Alumunium Foil Standar ¼ roll

26 .

Klem Corong Pisah Standar 1 buah 27

.

Cetakan Sabun Standar 1 buah 28

.

Saringan Santan Standar 1 buah 29

.

Bejana (baskom/panci) Standar 1 buah

30 .

Neraca Top-pan Standar 1 buah

II. Bahan yang digunakan dalam pembuatan VCO disajikan pada tabel 5 berikut.

Tabel 5. Bahan yang digunakan untuk pembuatan VCO N

o

Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan

1 2 3 4 5

1. Buah Kelapa Tidak terlalu muda/tua

500 gram

2. Aquadest Teknis 2 L

3. Etanol 95% Teknis dan pa 25 ml dan 50 ml

4. Indikator PP Pa 2 mL

5. NaOH Pa 5 gram

6. H2C2O4. 2H2O Pa 10 gram

7. NaOH 30% Teknis/pa 25 mL

8. Asam Stearat Teknis/pa 15 gram

9. Gliserin Teknis/pa 30 mL

(12)

. 11 .

Gula pasir/madu Teknis 5 gram 12

.

Zat Aditif (pewarna dan pewangi)

Teknis Secukupn ya

V. Instruksi Kerja

A. Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil a. Perlakuan Sample

 Disiapkan kelapa parut lebih kurang 500 gr b. Proses Produksi VCO

1) Pembuatan santan

 Kelapa parut diperas dengan penambahan air dengan ketentuan ½ Kg ditambah 500 ml air

 Pemerasan dilakukan dengan menggunakan kain saring yang berat (serbet)

2) Pemisahan krim

 Memasukkan santan yang telah diperas kedalam corong pisah, lalu didiamkan selama lebih kurang 1 jam

 Pisahkan lapisan krim dengan membuka kran pada corong pisah

3) Pemisahan krim menjadi minyak mentah

 Memasukkan krim kedalam beaker glass dan panaskan dengan hot plate pada suhu 55o C-70o C dan gunakan termometer untuk mengeceknya sambil diaduk

 Lanjutkan pemanasan sehingga diperoleh blondo/ ampas minyak yang berwarna putih sedang VCO bening dipisahkan 4) Pemurnian VCO

VCO selanjutnya disaring dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam gelas kimia lalu dipanaskan dengan menggunakan water bath pada suhu 60 o C-75 o C (waktu lebih kurang 30 menit).

B. Proses Pembuatan Sabun Transparan

1. Panaskan minyak dalam gelas kimia 250 ml diatas hot plate sampai suhu 60-65 o C

2. Panaskan asam stearat pada suhu 60 o C

(13)

4. Masukkan NaOH sampai terbentuk reaksi safonifikasi

5. Masukkan alcohol, TEA, gula dan glyserin aduk sampai homogen, kemudian diginkan sampai suhu 40 o C

6. Tambahkan pewarna dan parfum secukpnya

7. Tuangkan kecetakan dan dinginkan sampai lebih kurang 24 jam

8. Keluarkan dari cetakkan dengan hati-hati C. Analisis Mutu VCO

a. Penentuan warna

 VCO yang baik adalah vco yang bewarna jernih b. Penentuan bau

 VCO seharusnya dan sebaiknya memiliki bau yang khas serta tidak berbau tengik

c. Penentuan Berat Jenis

 Timbang piknometer kosong

 Kemudian isi piknometer kosong tersebut dengan VCO  Kemudian timbang piknometer yang berisi VCO

 Hitung massa jenis dari VCO dengan menggunakan rumus : f=massa VCO

Volume VCo

d. Penentuan ALB ( Asam Lemak Bebas)

 Timbang dengan teliti 3 gr sample dalam gelas erlenmeyer 250 ml, tambahkan 50 ml etanol 95% netral panaskan lebih kurang 5 menit

 Tambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein (PP) dan titrasi dengan larutan NaOH lebih kurang 0,1 N

 Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap ( tidak diubah kurang dari 15 menit)

 Lakukan sebanyak 2 x

Rumus :

kadar FFA=N X V X200 W X1000 x100

keterangan :

(14)

V =Volume NaOH yang terpakai (mL) 200 =Berat molekul ( BM ) asam laurat W = Berat VCO ( gram )

e. Pembuatan Larutan H2C2O4 0,1 N

 Timbang kristal H2C2O4.2H2O 0,1 N sebanyak 1. 125 gr. Larutkan 50 ml akuades di dalam gelas kimia . pindahkan ke dalam labu ukur 250 ml,

f. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N

 Timbang kristal NaOH sebanyak 1 gr. Larutkan denngan 50 ml akuades didalam gelas kimia lalu encerkan hingga 250 ml g. Prosedur standarisasi larutan NaOH dengan larutan H2C2O4 0,1 N

 Pipet 10 ml H2C2O4 0,1 N yang telah dibuat tadi, kemudian masukkan kedalam gelas Erlenmeyer 250 ml, kemudian tambahkan 3 tetes indikator PP.

 Titrasi dengan NaOH

 Kemudian hitung Normalitas NaOH.

Analisis Mutu Sabun Transparan a. Uji Organopletik

b. Sabun yang berkualitas tidak lembek dan berair serta bewarna bening serta transparan

c. Uji pH

d. Timbang ½ gr sabun transparan, kemudian larutkan dalam air, ukur pH dengan Indikator universal (pH 8-9)

VI. Blog Diagram

a. Pembuatan VCO

Santan

(15)

Ai r

Blondo

VCO

Filtrat

Produk

VII. Hasil Pengamatan

a. Hasil pengamatan pada proses pembuatan VCO disajikan pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Hasil pengamatan VCO

Pengamatan Penjelasan

Skim

Pemanasan

(16)

Kondisi awal kelapa parut  Berwarna putih

 Berbau harum khas kelapa  Berbentuk serbuk kasar Kelapa parit setelah diperas  Berwujud cairan kental

 Berwarna putih sedikit coklat  Berbau harum khas kelapa  Bervolume 425 ml

Kondisi campuran saat didalam corong pisah

Terbentuk 3 endapan, endapan paling bawah berupa amapas, endapan kedua berupa air dan endapan ketiga berupa skim

Air setelah dipisahkan  Berwujud cair encer

 Berwarna putijh sedikit keruh Skim setelah dipisahkan  Berwujud cair kental

 Berwarna putih susu

 Berbau haruk khas santan Skim saat dipanaskan  Awal dipanaskan skim

membentuk gumpalan  Berwarna coklat

 Setelah beberapa jam terbentuk blondo

Blondo dipanaskan  Berbentuk gumpalan  Berwarna coklat  Berbau harum  Terbentuk minyak

Minyak hasil blondo  Berwarna kuning bening  Berbau harum khas minyak

kelapa

Minyak setelah disaring  Berwarna putih

 Berbau harum khas minyak kelapa

Minyak setelah dipenangas air  Berwarna putih

 Berbau harum khas minyak kelapa

b. Data pengamatan pada proses pembuatan VCO disajikan pada tabel 7 berikut.

Tabel 7. Data Pengamatan

Hasil Pengamatan

(17)

Volume air/residu 210 ml

Krim 305 ml

Volume VCO 73 ml

Massa jenis VCO 0,932 gr/ml

Rendemen 23,93%

Asam Lemak Bebas 0,1334% Konsentrasi NaOH 0,1001 M

c. Hasil pengamatan pada proses pembuatan sabun transparan disajikan pada tabel 8 berikut.

Tabel 8. Hasil Pengamatan Sabun Transparan

Pengamatan Penjelasan

Pemanasan asam stearat  Asam stearat berubah wujud menjadi cair

Pencampuran asam stearat, VCO dan NaOH

 Berubah wujud menjadi kress  Berwarna putih

Penambahan alkohol  Kress mulai larut

 Berbentuk cairan kekuning kuningan

(18)

 Berwarna sedikit bening Penambahan gula  Berwujud cair

 Berwarna bening Penambahan EDTA dan

pewarna

 Berwujud cair

 Berwarna hijau transparan

Pencetakan  Berwujud padat

 Berwarna bening transparan dan hijau transparan

VIII. Pembahasan

a. Pembuatan VCO

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan VCO, minyak yang dihasilkan memiliki sifat fisika berwarna putih bening dan sedikit kental, berbau khas minyak kelapa. Volume yang didapat adalah 73 ml. Sehingga rendemen dalam pembuatan etil asetat adalah 23.93%. Sementara itu pada pembuatan sabun transparan, sabun yang dihasilkan memiliki sifat fisika berwarna bening transparan dan padat, berbau basa dengan PH 10.

b. Uji mutu massa jenis

(19)

IX. Kesimpulan

VCO yang didapat berwarna bening, berbau khas minyak kelapa dengan volume 73 ml. Rendemen produk sebesar 23,93% dengan massa jenis 0,932 gr/ml serta kadar asam lemak bebas 0,1334%. Sabun transparan ber-PH 10 dan transparan. Massa jenis tidak memenuhi baku mutu SNI 7381 : 2008, namun kadar asam lemak bebas memenuhi baku mutu SNI 7381 : 2008.

LAMPIRAN I

Data yang diketahui sebagai berikut :

 Volume skim = 270 ml

 Volume produk = 85 ml

 Rendemen produk = 31,48%  Massa jenis produk = 0,932 gr/ml

 Molar NaOH = 0,05

 Volume NaOH = 0,4 ml  Mr. Asam laurat = 200

 Asam lemak bebas = 0,13%

(20)

= Volume produk x 100% Volume keseluruhan

= 73 ml x 100% 305 ml

= 23,93%

 Massa jenis

= (Massa pikno kosong + sampel) – (Pikno kosong) Volume pikno

= 16,59 gr – 11,93 gr 5 ml

= 0,932 gr/ml

 Asam lemak bebas

= M. NaOH x V. NaOH x Mr. Asam laurat x 100% Berat VCO x 1000

= 0,1001 x 0,2 x 200 x 100% 3 x 1000

Gambar

Gambar 1. Kandungan komponen pada VCO
Gambar 2. Reaksi saponofikasi
Tabel 3. Sifat fisika dan kimia asam stearat
Tabel 4. Sifat fisika dan kimia NaOH
+5

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA TOKO VARIASI MOBIL “JS” DENGAN RAPID APPLICATION..

Penelitian ini berlangsung selama dua kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dengan aktivitas menyelesaikan masalah dengan

Perbanyakan secara vegetatif bisa dilakukan dengan cara memisahkan anakan yang tumbuh disamping induknya, Perbnayakan dengan cara ini akan menghasilakan tanaman

Hal ini berarti besarnya kontribusi pesan dan endorser pada iklan televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman You C 1000 Vitamin di wilayah Surabaya Selatan secara

 Warga Negara atau Penduduk atau Institusi Amerika Serikat Pengendali tidak akan mengajukan tuntutan hukum berupa apapun juga (termasuk tuntutan ganti rugi) kepada BPAM dan BPAM

Hubungan Antara Kreativitas, Moral Judgment, Dan Perilaku Menyontek Pada Siswa Sma “X” Di Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Jika dibandingkan dengan investasi di saham, investor dapat memanfaatkan jasa pemeringkat efek dalam berinvestasi di obligasi, karena semua obligasi yang ada di pasar harus

Membawa Dokumen Penawaran Asli dan Foto copy sesuai dengan yang telah di unggah. dalam