• Tidak ada hasil yang ditemukan

akuntansi syariah bab 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "akuntansi syariah bab 2"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Islam berasal dari kata aslama, yuslimu, islaman yang artinya tunduk dan patuh. Islam mengajarkan kepada kita untuk tunduk dan patuh terhadap perintah Alloh SWT secara menyuluruh (kaffah). Hal ini dilakukan untuk menggapai kedamaian hati, kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan.

“Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah utusan Alloh, engkau menegakkan sholat, menunaikan zakat,melaksanakan shaum Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke baitulloh – jika engkau mampu melaksanakannya.” (HR Muslim)

Islam tidak hanya mengatur hubungan interaksi antara manusia dengan Alloh (Hablu minalloh), tetapi juga hubungan antar manusia (hablu minannas) serta hubungan dengan makhluk lain dan lingkungan. Sebagai pedoman hidup dan berkehidupan, terdapat aturan yang dikeluarkan langsung oleh pemegang otoritas tunggal, Alloh SWT, mencakup tiga aspek yaitu akidah, syariah, dan akhlak yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Akidah

Islam tidak dapat ditegakkan tanpa akidah. Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( دقع) yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata ‘aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW berlaku untuk semua manusia (rahmatal lil alamin). Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.

1.

Iman Kepada para Malaikat. Iman kepada Allah

Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:

Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.

2.

Iman kepada para malaikat Allah

Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka.

3.

Iman kepada kitab-kitab Allah

Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.

4.

Iman kepada para rasul Allah

(2)

5.

Iman kepada hari akhir

Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka.

6.

Iman kepada qada dan qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk

Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.

Bagaimana manusia menyikapi ajakan Alloh SWT untuk mengimani rukun iman, dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:

1. mukmin adalah seorang muslim yang sudah istiqamah atau konsisten dalam berpegang kepada nilai-nilai kebenaran, sampai kepada hal-hal yang kecil.

2. Kafir bermakna orang yang ingkar,yang tidak beriman (tidak percaya) atau tidak beragama Islam. Dengan kata lain orang kafir adalah orang yang tidak mahu memperhatikan serta menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum Islam disampaikan melalui para Rasul (Muhammad SAW) atau para penyampai dakwah/risalah.

3. Munafik adalah orang yang termasuk golongan orang yang tidak mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah, sehingga jalan hidupnya yang ditempuhi tidaklah mengandungi nilai-nilai ibadah dan segala amal yang dikerjakan tidak mencari keredhaan Allah.

4. Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah.

5. Murtad, ialah orang Islam yang keluar dari Islam yakni mengingkari semua ajaran Islam, baik dari segi Keyakinan, ucapan dan/atau perbuatannya.

Syariah

Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Syariah merupakan bukti seseorang apakah dia beriman atau tidak. Di dalam syariah, diatur juga mengenai transaksi ekonomi. Seluruh aturan syariah tersebut dapat disarikan menjadi 5 hukum islam yaitu wajib, sunnah, makruh, mubah, dan haram.

(3)

6. Hukum Ekonomi dan Keuangan Akhlak

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ددققعع ددققعقيع دعقععع- - ] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Akhlak dalam islam mengatur hubungan manusia dengan Alloh, dengan rosul, dengan sesama manusia dan alam serta dengan dirinya sendiri. Tuntutan untuk akhlak kepada Alloh dan Rosul sebagaimana dalam (QS 3:31-32)

“Katakanlah:jika engkau mencintai Alloh, ikuti aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni disamu, Alloh maha pengampun lagi maha penyayang.”

“Katakanlah: Taatilah Alloh dan Rosul-Nya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang yang berbuat zalim.”

Bila diibaratkan sebuah bangunan, aqidah merupakan fondasi untuk dapat tegaknya bangunan tersebut. Iman membutuhkan pengamalan berupa ketaatan dalam menjalankan ketentuan Alloh SWT yakni Syariah yang digambarkan dengan tiang-tiang penyangga.

Hukum Islam

Hukum islam secara istilah disebut syara` adalah hukum Alloh yang mengatur perbuatan manusiamengandung tuntutan untuk dikerjakan atau ditinggalkan. Hukum ini diambil dari Al-Quran, As-Sunah, Ijmak`, dan Qiyas. Tujuan hukum islam ini adalah untuk mensucikan jiwa, menegakkan keadlian, serta memeroleh kemaslahatan dengan menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta agar selamat dunia akhirat. Macam-macam Hukum Dalam Islam:

1. Wajib (Fardlu)

Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh seorang muslima yang telah dewasa dan waras (mukallaf), di mana jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Wajib terdiri atas dua jenis/macam :

(4)

1. Wajib ‘ain adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim mukalaf seperti sholah fardu, puasa ramadan, zakat, haji bila telah mampu dan lain-lain.

2. Wajib Kifayah adalah perkara yang harus dilakukan oleh muslimmukallaff namun jika sudah ada yang malakukannya maka menjadi tidak wajib lagi bagi yang lain seperti mengurus jenazah.

2. Sunnah

Sunnah adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Sunnah terbagi atas dua jenis/macam:

1. Sunah Mu’akkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW seperti shalat ied dan shalat tarawih.

2. Sunah Ghairu Mu’akad yaitu adalah sunnah yang jarang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti puasa senin kamis, dan lain-lain.

3. Haram

Haram adalah suatu perkara yang mana tidak boleh sama sekali dilakukan oleh umat muslim di mana pun mereka berada karena jika dilakukan akan mendapat dosa dan siksa di neraka kelak. Contohnya : main judi, minum minuman keras, zina, durhaka pada orang tua, riba, membunuh, fitnah, dan lain-lain.

4. Makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan akan tetapi jika dilakukan tidak berdosa dan jika ditinggalkan akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Contoh : posisi makan minum berdiri, merokok (mungkin haram). 5. Mubah

Mubah adalah suatu perkara yang jika dikerjakan seorang muslim mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Contoh : makan dan minum, belanja, bercanda, melamun, dan lain sebagainya.

Sasaran Hukum Islam

Penyucian Jiwa

Dimaksudkan agar manusia mampu berperan sebagai sumber kebaikan bagi masyarakat dan lingkungannya. Hal hal ini dapat tercapai apabila manusia dapat beribadah dengan benar yaitu mengabdi kepada Tuhan yang benar-benar merupakan pencipta, penguasa semesta alam.

Menegakkan Keadilan dalam Masyarakat

Keadilan adalah harapan semua manusia sehingga Alloh melarang semua manusia berlaku tidak adil. Keadilan di sini meliputi bidang kehidupan manusia termasuk sisi hukum, ekonomi, dan persaksian. Semua manusia di hadapan Alloh SWT sama tanpa melihat adanya latar belakang strata sosial, ekonomi, warna kulit seperti yang dijelaskan dalam QS 5:8

“Dan janganlah sekali-kali kebencian terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat kepada takwa.”

(5)

Di dalam islam dikenal sebagai Maqashidus Syariah (Tujuan Syariah). Dari segi bahasa berarti untuk kebaikan dan kesejahteraan umat manusiadi dunia dan akhirat. Untuk mencapai tujuan ini ada lima unsur pokok yang harus dipelihara yaitu:

1. Memelihara jiwa (Al Muhafazhah ‘alan Nafs) adalah memelihara diri dari segala ancaman. Menyuburkan keikhlasan hati dalam beribadah dan berinteraksi bersama dengan masyarakat. 2. Memelihara agama (Al muhafazhah ‘alad Dien) adalah memelihara pelaksanaan agama, yakni

menjalankan agama sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh agama.

3. Memelihara akal (Al Muhafazhah ‘alal Aql) adalah menjaga akal pikiran agar selalu dapat berpikir secara sehat dan senantiasa berbuat baik dan benar.

4. Memelihara keturunan (Al Muhafazhah ‘alan nasi) adalah menjaga dan memberikan kasih sayang kepada anak keturunan agar dapat tumbuh dengan normal dan dalam pendidikan yang baik.

Gambar

Gambar 1.1 Bangunan

Referensi

Dokumen terkait

Lain halnya, dalam Kompilasi Hukum Islam, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya

Namun pada uji Friedman pengamatan-pengamatan dalam setiap kelompok diperingkatkan secara terpisah, sehingga setiap kelompok akan memiliki gugus data peringkat, dengan k

Agar tidak menyulitkan, sebaiknya field-field yang ada dalam kotak tersebut dihapus saja dengan menekan tombol Delete atau bisa juga memanfaatkan field tersebut namun Anda

Tempat-tempat implantasi kehamilan ektopik antara lain ampulla tuba (lokasi tersering), isthmus, fimbriae, pars interstitialis, kornu uteri, ovarium, rongga abdomen, serviks

Kebiasaan belajar yang efektif juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari siswa dimana mereka akan senantiasa terbiasa melakukan sesuatu dengan hasil

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara

Skala pengukuran dalam kuesioner memakai model skala Likert, yaitu skala yang dipakai untuk mengukur pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok orang.Jawaban

Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan Beasiswa untuk Kualifikasi Guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah (reguler) di Jurusan Tarbiyah Fakultas