Komunikasi Lintas Budaya
PENGARUH BUDAYA PADA KONTEKS:
Ruang Lingkup Bisnis
Hidup bersama seperti saudara dan
melakukan bisnis seperti orang asing
(Pepatah Arab).
Anda tidak akan pernah mengetahui
seseorang sampai Anda berbisnis
BUDAYA DAN KONTEKS
•
Dalam rangka memahami tentang
bagaimana pentingnya konteks
terhadap komunikasi antar budaya, kita
akan meninjau tiga asumsi dasar
tentang komunikasi manusia: (1)
Komunikasi diatur oleh peraturan
(2)
Konteks membantu menetapkan
MENILAI SUATU KONTEKS
•
Keformalan dan Ketidakformalan
–
Ketidakformalan ditunjukkan oleh Amerika
Serikat, sedangkan Mesir, Turki dan Jepang
sangat menghargai nilai formalitas
•
Ketegasan dan Keharmonisan Interpersonal
–
Amerika Serikat dikenal dengan gaya komunikasi
yang tegas.
•
Hubungan Status
–
Egalitarian, mendorong keterbukaan diantara
pelaku komunikasi
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM
KONTEKS BISNIS
KOMUNIKASI DALAM KONTEKS
BISNIS MULTIKULTURAL
•
Konteks bisnis antar budaya
berhubungan dengan:
–
Protokol Bisnis
–
Manajemen
–
Negosiasi
Protokol Bisnis
•
Hubungan Awal
– Mengirimkan email, telpon, menulis surat formal atau menggunakan seorang perantara
•
Cara menyapa
– Amerika Serikat informal dan bersahabat
– Cina, lebih formal dari Amerika, dan orang Cina selalu menyapa orang yang lebih senior lebih dahulu
– India, sapaan sosial namaste dan tangan diletakkan di dada seperti orang berdoa
– Jepang, sapaan dilakukan dengan membungkuk – Arab, banyak model sapaan, seperti sapaan pagi,
malam, sapaan ketika baru bertemu pertama kalinya dll.
Protokol Bisnis
•
Penampilan pribadi
–
Di Asia kebanyak pakaian profesional dalam
bisnis itu penting, beda dengan di Amerika
•
Pemberian hadian
–
Bagi pebisnis yang pergi ke luar negeri,
penting diketahui tidak hanya pandangan
lokal tentang pemberian hadiah, namun
•
Topik pembicaraan yang tabu
–
Bagi orang Amerika, topik basa basi
paling populer adalah tentang cuaca,
atau lingkungan fisik seputar dan tidak
tabu bagi pebisnis amerika dengan
MANAJEMEN ANTAR BUDAYA
•
Gaya kepemimpinan
– Amerika serikat, manajer Amerika memiliki gaya yang menekankan “doing” dibandingkan “being”,
individualisme dibandingkan kolektivitas, jarak
kekuasaan yang dekat dibandingkan jarak kekuasaan yang jauh.
– Jepang, kolektif dan hirarkis, berorientasi kelompok dan senioritas dan junio penting.
– Korea dan Cina, hubungan kekuasaan, senioritas merupakan sumber kekuasaan
– Meksiko, otoritas sangat penting di meksiko, atasan dan bawahan masing-masing memandang yang
•
Gaya Pengambilan Keputusan
–
Arab, nigeria dan amerika menerapkan
pengambilan kekuasaan oleh mereka
yang memiliki posisi yang tinggi
NEGOSIASI BISNIS ANTAR
BUDAYA
•
Jepang, menghabiskan banyak waktu
untuk membahas isu penting,
berusaha menghindari
konflik,mencari persetujuan dll
•
Amerika, mendukung suatu posisi
sehingga keputusan dapat diambil
dengan cepat
•
Mencoba mengurangi formalitas,
mencari kemenangan bukan
PERSEPSI ATAU NEGOSIASI YANG
BERBEDA
•
Pemilihan Negosiator
–
Di Amerika usia tidak penting sehingga
negosiator bisa orang muda, tetapi di Cina dan
Korea tim negosiasi biasanya orang yang lebih
tua, kalau di Arab perempuan lebih rendah
dari laki-laki dalam bisnis,dll
•
Etika Bisnis dan Negosiasi
–
Langsung atau tidak langsung dalam bicara,
•
Berpartisipasi dalam Negosiasi Bisnis
Antar Budaya
–
Lima gaya yang bisa menimbulkan
masalah
1. Formalitas dan status
2. Kecepatan dan Kesabaran
3. Menyatakan Emosi
4. Bentuk komunikasi langsung dan tidak
langsung,
Mengembangkan Kemampuan
Negosiasi Antarbudaya
1. Bersiaplah
, pelajari mengenai
budaya tuan rumah
2. Kembangkan sensitifitas terhadap
penggunaan waktu,
3. Dengarkan dengan seksama
4. Belajarlah untuk menoleransi
ambiguitas
MANAJEMEN KONFLIK ANTARBUDAYA
•
Konflik: Perspektif Amerika
–
Menghindar
–
Akomodasi
–
Kompetisi
–
Kolaborasi
Mengatasi Konflik Antar
Budaya
•
Jaga pikiran untuk tetap terbuka
•
Jangan terburu-buru
•
Jagalah konflik agar berpusat pada
ide bukan pada orangnya
•
Mengembangkan teknik untuk
Sekian