BIWA AGROTOURISM AND GUEST HOUSE ( GREEN ARCHITECTURE )
LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
LIZA TIFANNI ZUHRA 06 0406 054
2 U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A
2010
BIWA AGROTOURISM AND GUEST HOUSE
(GREEN ARCHITECTURE)
Oleh :
LIZA TIFANNI ZUHRA
06 0406 054
Medan, 21 Juni 2010
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT
NIP. 132 206 820 Firman Eddy, ST., MT.
NIP: 132 258 266
Devin Defriza, ST., MT.
NIP: 132 206 818132
208 818
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama : LIZA TIFANNI ZUHRA
NIM : 06 0406 054
Judul Proyek Tugas Akhir : Biwa Agrotourism and Guest House
Tema : Green Architecture
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No. Status
2. Lulus Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa
Sidang
4. Perbaikan Dengan
Sidang
5. Tidak Lulus
Medan, Juni 2010
A B+ B C+ C D E
Ketua Departemen Arsitektur,
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT
NIP: 132 206 820
Koordinator TGA-490,
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT
4 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi sumber
kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini mengambil judul: Biwa Agrotourism and Guest House. Tugas akhir ini
merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir
Bapak Firman Eddy ST, MT dan kepada bapak Devin Defriza ST, MT sebagai pembimbing
tugas akhir, atas kesediaannya membimbing, brain storming , motivasi , pengarahan dan waktu
beliau kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:
1. Bapak Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho., MT., Ketua Departemen Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dan selaku koordinator Tugas
Akhir , Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.Ir. M. Nawawiy Lubis, M.Phil, Ph.D , dan Bapak Hilma Tamiami F
ST, M.SC selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran,
dan kritik.
3. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
4. Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik
Departemen Arsitektur USU.
5. Orang tua saya yang tercinta, Babah H. Didi Duharsa SH, M.Hum dan Ibu Hj.
Akmalun Nazli atas segala doa, dukungan, kesabaran dan segala
pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
6. Adik saya tersayang, Filza Aldina Humaira yang memberikan motivasi , serta
perhatiannya.
7. Kakak-kakak dan abang-abang satu kelompok siding kak Uli, kak Julia, bang
Daniel, bang Kurniawan, bang Wahidin serta teman saya satu bimbingan dosen
Sri Lestari yang memotivasi penulis untuk berjuang dalam Tugas Akhir ini.
8. Semua teman – teman satu studio tugas akhir Departemen Arsitektur, Fakultas
Surya, Novi Rahmadhani, Widya Lestari, Zhilli Izzadati, dan Indra Kurniadi yang
memotivasi penulis untuk berjuang dalam Tugas Akhir ini.
9. Teman – teman stambuk 2006, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, khususnya kepada Suria Wiyadi, Efran Saumi, Elbi
Septriadi, Ian Dwiki, dan Denni Wahyudi. Terima kasih atas dukungan, pendapat,
waktu, dan dorongan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
10. Abang-abang dan kakak-kakak yang telah membantu dan memberi masukan
yang baik, terutama kak Ostovia yang telah membantu dan memberi arahan
pada lokasi survey.
11. Adik – adik stambuk 2007 - 2009, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, terutama kepada Rahardian Pradityo (2009), Vicky
Abdillah (2009), Abadsyah Haris (2009), Willy Ardiles (2009), Ahmad Faisal
Putra(2009). Terima kasih atas dukungan, pendapat, waktu, dan dorongan
kepada penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi
mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.
Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak
kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan
tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Medan, Juni 2010
Hormat saya,
LIZA TIFANNI ZUHRA
6
1.7 KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN 6
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN 6
BAB 2 DESKRIPSI PROYEK 8
2.1 TERMINOLOGI JUDUL 8
2.2 LOKASI SITE 9
2.2.1 Tata Guna Lahan Kawasan 10
2.2.2 Luas dan kondisi Lahan 11
2.3 TINJAUAN UMUM PROYEK 12
2.3.1 Pengertian Agrowisata 12
2.3.2 Prinsip Perencanaan sebuah Agrowisata 13
2.3.3 Klasifikasi Penginapan 13
2.3.4 Ruangan pada Bangunan Penginapan 15
2.4 TINJAUAN FUNGSI 20
2.4.1 Tinjauan Pengguna dan Kegiatan 20
2.4.2 Deskripsi Perilaku 25
2.4.3 Fungsi Bangunan 26
2.5 DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG 28
2.6 DESKRIPSI KAPASITAS BANGUNAN 32
2.7 STUDI BANDING ARSITEKTUR DENGAN FUGSI SEJENIS 33
2.7.2 Kusuma Agrowisata Hotel, Batu, Malang 35
2.7.3 Sea Sun Sand Guest House, Phuket Island, Thailand 38
2.7.4 Hester Basoeki Guest House, Bogor 40
2.6.5 VIP Guest House, Sindh Colony, Pune, India 43
BAB 3 ELABORASI TEMA 46
3.1 PENGERTIAN TEMA 46
3.2 INTERPRETASI TEMA 50
3.3 STUDI BANDING ARSITEKTUR DENGAN TEMA SEJENIS 52
3.3.1 School of Art, Design and Media, Nanyang Technology University 52
3.3.2 Trafacon Office building 57
3.3.3 Hilton Hotel, Bariloche, Argentina 61
BAB 4 ANALISA 63
4.1 ANALISA TAPAK 63
4.1.1 Kondisi Eksisting Lahan 63
4.1.2 Batas dan Ukuran Tapak 64
4.1.3 Analisa Orientasi 65
4.1.4 Analisa Sirkulasi Pada Site 66
4.1.5 Analisa View 67
4.1.6 Analisa Vegetasi 69
4.1.7 Analisa Matahari 70
4.2 ANALISA FUNGSIONAL 71
4.2.1 Analisa Pengguna 71
4.2.2 Analisa Aliran Kegiatan 71
4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang 73
4.3 ANALISA MASSA BANGUNAN 81
4.3.1 Bentuk Massa 81
4.3.2 Pola Massa Bangunan 84
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 85
5.1 ZONING RUANG LUAR 85
5.2 KONSEP BENTUKAN MASSA 86
5.3 KONSEP FITUR GREEN ARCHITECTURE 88
BAB 6 HASIL PERANCANGAN 91
6.1 SITE PLAN 92
8
6.3 DENAH LANTAI 1 DAN 2 GUEST HOUSE 94
6.4 DENAH LANTAI 3 DAN TAMPAK GUEST HOUSE 95
6.5 TAMPAK GUEST HOUSE 96
6.6 POTONGAN GUEST HOUSE 97
6.7 DENAH BANGUNAN PENDUKUNG DAN PABRIK 98
PENGOLAHAN BIWA
6.8 TAMPAK DAN POTONGAN PABRIK PENGOLAHAN BIWA 99
6.9 TAMPAK DAN POTONGAN BANGUNAN PENDUKUNG 100
6.10 TAMPAK KAWASAN 101
6.11 POTONGAN KAWASAN 102
6.12 RENCANA PONDASI 103
6.13 RENCANA PEMBALOKAN 104
6.14 RENCANA ELEKTRIKAL 108
6.15 RENCANA ATAP 110
6.17 RENCANA ELEKTRIKAL 110
6.18 RENCANA SANITASI 113
6.19 RENCANA AC 118
6.20 RENCANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN 119
6.21 DETAIL-DETAIL 123
6.22 3D BANGUNAN 124
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lokasi Site Biwa Agrotourism and Guest House 9
Gambar 2.2 Master Plan Taman Simalem Resort 10
Gambar 2.3 Kondisi sekitar site 12
Gambar 2.4 Junior Suite 26
Gambar 2.5 Superior Suite 26
Gambar 2.6 Presidential Suite 27
Gambar 2.7 Lobby 27
Gambar 2.8 fasilitas-fasilitas pendukung Guest House 28
Gambar 2.9 suasana reception area 34
Gambar 2.10 Budget room 34
Gambar 2.11 suasana deluxe room 35
Gambar 2.12 Suasana eksterior bangunan dan suasana Guest Room 35
Gambar 2.13 Suasana Restoran, Coffee Shop dan Bar 36
Gambar 2.14 buah apel, suasana kebun, dan buah stroberi 36
Gambar 2.15 proses pembuatan sari apel dan jambu dari buah sampai pengemasan 37
Gambar 2.16 hasil pengolahan buah 38
Gambar 2.17. suasana area bermain anak 38
Gambar 2.18 suasana jogging track, lapangan tenis, dan lapangan sepak bola 38
Gambar 2.19 enterance masuk ke Sea Sun Sand Guest House 39
Gambar 2.20 Suasana double bed dan twin bed guest room 39
Gambar 2.21 suasana kolam renang dan spa 39
Gambar 2.22 suasana restoran 40
Gambar 2.23 Suasana tapak Hester Basoeki Guest House, Bogor 40
Gambar 2.24 suasana interior dan eksterior kamar tidur 42
Gambar 2.25 fasilitas-fasilitas pendukung 43
Gambar 2.26 Suasana Eksterior VIP Guset House, Sindh Colony, Pune, India 43
Gambar 2.27 detail balkon 44
Gambar 2.28 permainan cahaya pada void atrium 44
Gambar 3.1 green roof dan proses pemanfaatan air 51
Gambar 3.2 pemanfaatan Solar Panel 51
Gambar 3.3 Site Plan School of Art, Design and Media,
10 Gambar 3.4 Denah School of Art, Design and Media,
Nanyang Technological University 53
Gambar 3.5 denah auditorium 54
Gambar. 3.6 denah Perpustakaan 54
Gambar 3.7 Potongan 54
Gambar 3.8 Sunken Plaza 55
Gambar 3.9 suasana interior Bangunan 55
Gambar 3.10 School of Art, Design and Media Nanyang Technological University pada 56
malam hari.
Gambar 3.11 Trafacon Office Building 57
Gambar 3.12 Suasana roof garden pada Trafacon Office 57
Gambar 3.13 Suasana Interior 58
Gambar 3.14 ground floor plan 58
Gambar 3.15 Konsep Massa Bangunan 59
Gambar 3.16 Site Plan Trafacon Office Building 59
Gambar 3.17 diagram pemanfaatan air hujan 60
Gambar 3.18 Hilton Hotel, Bariloche, Argentina 61
Gambar 3.19 Hilton Hotel yang menghadap ke Nahuel Huapi lake 61
Gambar 3.20 suasana eksterior Hilton Hotel pada musim dingin 62
Gambar 3.21 suasana interior Hilton Hotel 62
Gambar 4.1 lokasi site Simalem VIP Guest House 63
Gambar 4.2 Batas-batas site 64
Gambar 4.3 Analisa Orientasi 65
Gambar 4.4 analisa sirkulasi sekitar site 66
Gambar 4.5 Analisa view ke luar site 67
Gambar 4.6 analisa view ke dalam site 68
Gambar 3.7 analisa vegetasi 69
Gambar 3.8 analisa matahari 70
Gambar 5.1 Konsep zoning ruang luar 85
Gambar 5.2 Konsep bentukan massa 86
Gambar 5.3 Denah lantai 1 Guest house 86
Gambar 5.4 Denah lantai 1 bangunan pendukung 87
Gambar 5.5 Tampak samping kiri bangunan pendukung 87
Gambar 5.7 Tampak masing-masing bangunan 88
Gambar 5.8 Konsep penerapan fitur ekologis 88
Gambar 5.9 Lapisan-lapisan green roof 89
Gambar 5.10 atap photovoltaic dan sistem penggunaan secara skematik 89
12 DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 deskripsi kebutuhan ruang 28
Tabel 2.2 Jumlah pengungjung Taman Simalem Resort 32
Tabel 4.1 kebutuhan dan sifat ruang 73
Tabel 4.2 program ruang fasilitas penerima 76
Tabel 4.3 program ruang fasilitas utama 76
Tabel 4.4 program ruang fasilitas pendukung 77
Tabel 4.5 program ruang fasilitas agrotourism 79
Tabel 4.6 program ruang fasilitas pengelola 80
Tabel 4.7 program ruang fasilitas servis 80
Tabel 4.8 bentuk dasar bangunan dengan kriterianya 82
Tabel 4.9 kriteria massa tunggal dan massa majemuk 83
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 kerangka berfikir 5
Diagram 2.1 diagram alur kegiatan pengunjung yang menginap di Guest House 21 Diagram 2. 2 diagram alur kegiatan pengunjung agrowisata yang tidak 22
menginap di Guest House
Diagram 2.3 diagram struktur pengelola Taman Simalem Resort 23
Diagram 2.4 diagram alur kegiatan pengelola 24
Diagram 2.5 diagram alur kegiatan karyawan 25
Diagram 4.1 aliran kegiatan pengunjung 71
Diagram 4.2 diagram alur kegiatan pengunjung agrowisata yang tidak 71 menginap di Guest House
Diagram 4.3 aliran kegiatan karyawan 72
Diagram 4.4 aliran kegiatan pengelola 72
BAB 1
14 1.1 LATAR BELAKANG
Latar Belakang adalah sebuah perihal atau peristiwa yang menjadi sebab, alasan, awal,
sejarah untuk melahirkan suatu perihal dan peristiwa yang baru di masa mendatang. Dalam hal
ini akan dibahas mengenai peristiwa yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan
Biwa Agrotourism and Guest House.
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa dan memiliki
banyak danau. Dengan keindahan alam yang terdapat di danau-danau yang ada di Indonesia,
maka Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan objek wisata di
daerah danau tersebut. Beberapa daerah di Indonesia sudah sangat dikenal dengan objek
wisata danaunya seperti Parapat di pinggir Danau Toba, dll.
Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia, dan yang terbesar dan
terpopuler di Indonesia. Lokasinya berada pada beberapa kabupaten, antara lain kabupaten
Simalungun, kabupaten Samosir, kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Humbang Hasundutan,
kabupaten Karo, kabupaten Dairi, di Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini seperti lautan yang
luasnya lebih kurang 100 km x 30 km. keindahan danau Toba sangat mengagumkan. Danau ini
dikelilingi perbukitan, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman, udaranya segar dan
sejuk. Danau Toba merupakan salah satu objek wisata yang paling terkenal di Indonesia pada
umumnya, dan di Sumatera Utara pada khususnya.
Taman Simalem Resort adalah merupakan Salah satu objek wisata terbaru & termegah
di Provinsi Sumatera Utara. Terletak di kawasan Bukit Merek, Sidikalang objek wisata ini
menghadirkan pemandangan Danau Toba dari sudut pandang yang sangat luas. Luas areal
kawasan wisata ini mencapai 206 ha dgn lebih dr 25 ha telah ditanami tanaman buah jeruk,
biwa, markisa, terong belanda, alpukat,dll. Taman Simalem ini dikembangkan oleh PT MEREK
INDAH LESTARI (perusahaan yang terkait dgn Hotel Sibayak Berastagi) dan NEXUS
INVESTMENT Pte Ltd (perusahaan investasi dr Singapore). Dilengkapi berbagai fasilitas
modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resort/villa
yang masih dalam rencana pembangunan. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karna
didukung fasilitas yang sangat modern dengan objek alam yg spektakuler (Danau Toba sbg
danau terbesar di Asia Tenggara & terdalam di dunia serta air terjun kembar & hutan alami).
Perkembangan pariwisata di Sumatera Utara menunjukkan kenaikan positif yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dengan penambahan jumlah wisatawan mancanegara dari
beberapa daerah yang datang ke Sumatera Utara, baik dari Bandar udara maupun pelabuhan
Sumatera Utara meningkat 15,09 % dibanding pada periode yang sama tahun 2008. Dibandingkan dengan bulan Juli 2008, wisatawan mancanegara pada bulan Juli 2009 mengalami peningkatan sebesar 12,75 %. Dengan peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan ini, maka sangat diperlukan sebuah tempat alternatif wisata yang bisa menjadi ciri khas Sumatera Utara yang dapat menampung dan mengakomodasi kegiatan pariwisata di Sumatera Utara.
Oleh karena pertimbangan-pertimbangan di atas, maka dibangunnya sebuah penginapan atau guest house ekslusif berupa Biwa Agrotourism and Guest House mempunyai potensi yang besar guna mendukung citra wisata Taman Simalem Resort dan Danau Toba sendiri menjadi lebih baik lagi di mata Indonesia dan seluruh Indonesia.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan adalah perihal yang menjadi keinginan untuk dicapai dan
dilaksanakan. Dalam hal ini akan dibahas maksud dan tujuan dari pembuatan Biwa Agrotourism
and Guest House ini yakni:
Menyediakan fasilitas hunian sementara alternatif yang berada di Taman Simalem
Resort yang dapat mengakomodasi para wisatawan yang ingin berwisata ke daerah
tersebut, menyediakan kegiatan rekreasi yang berhubungan dengan alam dan
agrowisata dan menikmati kenyamanan bertempat tinggal serta melihat keindahan alam
sekitar Danau Toba yang masih asri.
Mengoptimalkan potensi alam, hutan, dan danau yang ada menjadi suatu kesatuan
sebagai objek wisata alam di kawasan Danau Toba khususnya daerah Merek.
1.3 MASALAH PERANCANGAN
Masalah perancangan adalah perihal yang akan menjadi kendala dalam perancangan
Biwa Agrotourism and Guest House ini dan seterusnya akan dicari jalan penyelesaian untuk
mengatasi masalah tersebut.
Masalah perancangan yang ada pada kasus proyek ini adalah:
a. Masalah bangunan meliputi programming, sirkulasi, dan bentuk massa bangunan yang
dapat menciptakan kenyamanan bagi pengguna bangunan dan memiliki nilai estetika yang
tinggi.
b. Bagaimana merancang suatu desain yang sesuai dengan tema yang dipilih.
c. Bagaimana struktur bangunan yang digunakan pada lahan berkontur dan metode konstruksi
16 1.4 PENDEKATAN MASALAH
Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan masalah yang lebih berfokus pada
hal yang lebih khusus untuk mencari penyelasaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekatan
pada masalah perancangan Biwa Agrotourism and Guest House.
Pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemecahan permasalahan dilakukan
berdasarkan:
1). Studi literatur yang berkaitan langsung dengan permasalahan diangkat sehingga
mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan perencanaan dan
perancangan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
2). Studi literatur tentang tema yang terpilih sehingga mendapatkan informasi dan bahan
berupa literature yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk
memperkuat pendekatan dengan tema secara ilmiah.
3). Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan
pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet, dan lain
sebagainya.
4). Studi banding terhadap proyek-proyek yang menggunakan tema sejenis dengan
menggunakan pendekatan tema pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari
buku, majalah, internet dan lain sebagainya.
5). Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan
dengan kasus proyek.
6). Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap banyak mengetahui mengenai
kasus dalam proyek tersebut sehingga diperoleh kejelasan yang benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan juga dapat memberikan ide dan inspirasi tersendiri.
1.5 LINGKUP DAN BATASAN PERANCANGAN
Lingkup atau batasan adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan
suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai.
Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Biwa
Agrotourism and Guest House yaitu:
1). Pemahaman tentang konsep perencanaan dan perancangan sebuah kawasan agrowisata
dan Guest House.
2). Pemahaman mengenai prinsip-prinsip tema yang terpilih untuk bangunan Biwa Agrotourism
17 3). Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah Agrotourism and Guest
House.
4). Kajian terhadap tapak dengan keberadaan/eksisting yang ada sesuai dengan peruntukan
tapak (Masterplan Taman Simalem Resort).
1.6 KERANGKA BERFIKIR
Kerangka berfikir adalah konsep yang meliputi proses pola berfikir dalam melaksanakan
sebuah kegiatan sebagai gambaran perencanaan dari seluruh kegiatan yang akan di lakukan.
Berikut adalah kerangka berpikir dalam mewujudkan Biwa Agrotourism and Guest House;
LATAR BELAKANG KASUS
• Danau toba merupakan danau terbesar di Indonesia bahkan di Asia tenggara dengan
BIWA AGROTOURISM AND GUEST HOUSE
18 Diagram 1.1 kerangka berfikir (Sumber: Olah data primer) 1.7 KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan – bahan terkait
baik itu dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas tentang topik yang
berkaitan.
b. STUDI LAPANGAN
Dilakukan dengan survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan dan
wawancara langsung dengan orang pihak yang terkait dan penduduk setempat.
c. STUDI ANALISA
Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya dengan
fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan serta wisata edukatif dalam bidang
perikanan.
1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman
agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Biwa
Agrotourism and Guest House
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi permasalahan,
pendekatan, lingkup / batasan, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisikan uraian tentang tinjauan umum yang meliputi kasus proyek, tema proyek,
status, kepemilikan, sumber dana, luas lahan, lokasi, serta kajian yang menyangkut sosial
budaya, tinjauan literatur proyek, serta studi banding proyek sejenis.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta
studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.
20 Berisikan uraian analisa ruang luar meliputi lokasi, kondisi dan potensi lahan, prasarana,
karakter lingkungan, orientasi, pemandangan / view, sirkulasi / pencapaian, ruang dalam:
pemakai dan aktivitas, organisasi ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang, bentuk massa /
bangunan, sistem struktur, mekanikal / elektrikal, sosial buadaya, kepadatan penduduk,
kunjungan kepariwisataan, tingkat pendapatan penduduk.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisikan konsep dasar dan konsep lanjutan tentang kompleks, konsep bangunan yang
direncanakan, konsep struktur, dan konsep utilitas sebagai keluaran untuk menuju ke hasil
perancangan nantinya.
BAB VI DESAIN
berisikan desain berupa gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisa,
data, dan konsep-konsep yang telah dibahas sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.
LAMPIRAN
DESKRIPSI PROYEK
2.1 TERMINOLOGI JUDUL
Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan ataupun sasarannya.
Adapun judul dari proyek ini adalah “Biwa Agrotourism and Guest House”.
Biwa adalah jenis pohon langka yang cocok ditanam di dataran tinggi yang mempunyai
buah yang memiliki antioksidan tinggi sehingga bagus untuk kesehatan
Agrotourism (Agrowisata), menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): Wisata yang sasarannya adalah pertanian (perkebunan, kehutanan dsb).
Guest, menurut Oxford Anvanced Learner’s Dictionary:
A person who staying at the hotel (seseorang yang menginap di hotel)
A person that you have invited to your house or to a particular event that you are paying for (seseorang yang diundang ke rumah anda atau ke sebuah acara yang anda buat)
Guest (tamu), menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
Orang yang datang berkunjung (melawat dsb) ke tempat orang lain atau ke penjamuan
Orang yang datang untuk menginap (di hotel), untuk membeli-beli (di toko). House, menurut Oxford Anvanced Learner’s Dictionary:
A building for people to live in, usually for one family (sebuah bangunan tempat orang tinggal, biasanya untuk satu keluarga)
A building used for a particular purpose (sebuah bangunan yang digunakan untuk kebutuhan tertentu)
House (rumah), menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): Bangunan untuk tempat tinggal
Bangunan pada umumnya (seperti gedung dsb).
Berdasarkan pengertian di atas, maka Biwa Agrotourism and Guest House adalah suatu bangunan dengan fungsi sebagai tempat tinggal sementara untuk orang yang datang untuk menginap yang memiliki fasilitas agrowisata khusus tanaman Biwa.
22 Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Biwa Agrotourism and Guest House.
Lokasi bangunan Biwa Agrotourism and Guest House berada di kawasan Taman Simalem Resort, Bukit Merek, Sidikalang dengan panorama ke arah danau Toba.
Gambar 2.1 Lokasi Site Biwa Agrotourism and Guest House (Sumber: google earth, Arsip PT. Merek Indah Lestari)
2.2.1 Tata Guna Lahan Kawasan
Tata guna lahan di kawasan Taman Simalem Resort akan mengakomodasi
fungsi-fungsi hunian sementara, rekreasi, komersial, hiburan, olahraga, dan agrowisata. Untuk itu
guna lahan kawasan Taman Simalem Resort dibagi menjadi kawasan-kawasan:
Gambar 2.2 Master Plan Taman Simalem Resort (Sumber: Arsip PT. Merek Indah Lestari)
Area entry sign
Area portal
Area bokasi
Area pengambatan valley
Area waterfall logde
Area perumahan simpang tangki
Area management office
24
Area karo agrotourism farm
Pearl of lake toba
Area tongging point
Area kodon-kodon café
Area traditional village
Hidro elektrik (bendungan)
One tree hill villa resort
Area kopi dan teh
Sidompak camping ground
Avocado
2.2.2 Luas dan kondisi Lahan
Luas lahan pada proyek Biwa Agrotourism Guest House ini sekitar 3,5 ha. Kondisi lahan bangunan berada pada bukit kebun biwa, dengan lahan berkontur. Berikut batas-batas di sekitar lahan:
Utara : berbatasan dengan kebun biwa dan kebun markisa
Selatan : berbatasan dengan kebun biwa, persimpangan jalan, fontain, area labyrinth
Barat : berbatasan dengan kebun biwa, jalan, lapangan golf
Gambar 2.3 Kondisi sekitar site (sumber: Olah data primer)
Kondisi sekitar lahan merupakan lahan yang diperuntukkan bagi perkebunan buah, seperti kebun biwa, marqisa, dan jeruk. Selain itu, terdapat juga area olahraga seperti lapangan golf dan area rekreasi petualangan seperti labyrinth. Hal-hal tersebut akan menguntungkan bangunan dalam segi view dan potensi sekitar bangunan.
2.3 TINJAUAN UMUM PROYEK 2.3.1 Pengertian Agrowisata
Agrotourism (Agrowisata) adalah sebuah bentuk wisata yang memberikan nuansa pedesaan dan pertanian sebagai suatu penarik wisatawan.
26 Agrowisata telah banyak dikembangkan di Indonesia, mengingat Indonesia yang merupakan Negara agraris yang memiliki banyak sumber daya alam berupa jenis-jenis tanaman pangan yang beragam, sehingga pariwisata dalam bentuk ini cukup banyak menarik minat para wisatawan yang datang berkunjung untuk menikmati keindahan alam dan menambah pengetahuan mereka tentang pertanian.
2.3.2 Prinsip Perencanaan sebuah Agrowisata
Berikut ini merupakan prinsip perencanaan sebuah kawasan agrowisata: Sebuah kawasan lansekap yang besar dan alami.
Dalam menciptakan keindahan dari lansekap tersebut, ketertarikan terhadap budaya, sejarah dan kealamian adalah penting.
Jalur transportasi yang bagus, karena sebuah kawasan agrowisata tidak akan dapat dipasarkan jika tidak memiliki akses yang baik dari pusat populasi di sekitar daerah tersebut.
Beberapa jenis infrasruktur harus disediakan dalam kawasan tersebut: seperti sistem transportasi, akomodasi dan fasilitas catering
2.3.3 Klasifikasi Penginapan
Meskipun kegiatan utama yang diwadahi sama, beberapa penginapan memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda, baik dari sisi kelengkapan ruang, kelengkapan layanan, penampilan bangunan, maupun suasana dalam bangunan yang dirancang. Hal ini secara spesifik ditimbulkan dari analisa pengguna-pengguna spesifik ataupun aktivitas-aktivitas spesifik yang diwadahi dalam setiap penginapan. Proses perencanaan setiap penginapan perlu memperhatikan berbagai komponen terkait, yang berbeda-beda sesuai dengan jenis hotel yang direncanakan. Oleh karena itu, pemahaman pada beberapa klasifikasi penginapan perlu dilakukan, yang dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, yaitu ditinjau dari tujuan kedatangan tamu, lama tamu menginap, jumlah kamar dan lokasi.
Berikut klasifikasi penginapan menurut beberapa aspek:1 a. Jenis penginapan menurut tujuan kedatangan tamu
Business hotel, merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang bertujuan bisnis.
Pleasure hotel, merupakan penginapan yang sebagian besar fasilitasnya ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi.
1
Country hotel,merupakan penginapan khusus bagi tamu antarnegara.
Sport hotel, merupakan penginapan yang fasilitasnya ditujukan terutama untuk melayani tamu yang bertujuan untuk berolah raga.
b. Jenis penginapan menurut lamanya tamu menginap
Transit hotel, yaitu penginapan dengan waktu inap tidak lama (harian).
Semiresidential hotel, yaitu penginapan dengan rata-rata waktu inap konsumen cukup lama (mingguan).
Residential hotel, merupakan penginapan dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan).
c. Jenis penginapan menurut jumlah kamar
Small hotel, yaitu penginapan dengan jumlah kamar yang kecil (maksimal 25 kamar).
Medium hotel, yaitu penginapan dengan jumlah kamar yang sedang (sekitar 29 – 299 kamar).
Large hotel, yaitu penginapan dengan jumlah kamar yang besar (minimum 300 kamar).
d. Jenis penginapan menurut lokasinya
City hotel, adalah penginapan yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu yang bertujuan bisnis dan dinas.
Down town hotel, adalah penginapan yang berlokasi di dekat pusat perdagangan dan perbelanjaan.
Surburban hotel/motel, merupakan penginapan yang berlokasi di pinggir kota. Resort hotel, merupakan penginapan yang dibangun di tempat-tempat wisata.. Berdasarkan letak dan fasilitasnya, resort hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Beach Resort Hotel Marina Resort Hotel Mountain Resort Hotel Health Resort and Spa
28 Condominium, time share, and residential development
All-suites Hotels
Sight-seeing Resort Hotel
Berdasarkan periode pemakainya, resort hotel dapat dibagi menjadi: Winter Resort Hotel
Summer Resort Hotel Year Round Hotel
Guest House adalah sebuah tempat yang di bangun untuk penginapan , perbedaan yang mendasar dengan hotel adalah disini biasanya para pengelola menawarkan untuk sewa kamar harian dan bulanan. Dari beberapa klasifikasi penginapan yang telah diuraikan di atas, maka Simalem VIP Guest House termasuk dalam klasifikasi:
Ditinjau dari tujuan kedatangan tamu VIP Guest House ini merupakan Pleasure hotel, karena penginapan ini merupakan penginapan yang sebagian besar fasilitasnya ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi.
Ditinjau dari jumlah kamar, VIP Guest House ini merupakan Medium hotel, karena penginapan ini merupakan penginapan dengan jumlah kamar yang sedang (50 kamar). Ditinjau dari lokasi, VIP Guest House ini merupakan Resort hotel, karena penginapan ini merupakan penginapan yang dibangun di tempat wisata, yaitu Taman Simalem Resort.
2.3.4 Ruangan pada Bangunan Penginapan
Menurut Time Saver Standard, ruang-ruang dalam penginapan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bagian depan (front of the house) dan bagian belakang (back of the house), yang pengaturan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Front of the house, berisi ruang-ruang sebagai berikut: Ruang registrasi tamu
Penempatan ruang registrasi harus terlihat dan berada di area lobby. Tidak ada aturan yang pasti tentang panjang meja registrasi ini. Dalam area tersebut juga dipasang alat pengontrol yang bekerja secara elektrik untuk mrmbantu tamu yang akan check in dan check out.
Servis penyimpanan kunci
Pada penginapan mewah, area penyimpanan kunci kamar dan area penerima ditempatkan terpisah
Perletakan ruang administrasi harus berhubungan langsung dengan lobby. Untuk penginapan mewah, terdapat ruang manajer administrasi beserta ruang asistennya dan juga ruang manajer. Untuk penginapan yang lebih modern, terdapat ruang untuk menyediakan makanan bagi manajer dan asistennya.
Lobby
Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak dekat penerimaan tamu di front office. Ruang tempat duduk-duduk hotel biasanya berada di lobby, yang merupakan semacam ruang tunggu. Selain itu, ruangan ini dilengkapi tempat duduk-duduk terpisah yang disediakan bagi tamu untuk beristirahat sambil membaca atau menonton televisi, dan lain-lain.
Kebutuhan ruang lobby berbeda-beda pada setiap penginapan, tergantung jenis hotel tersebut.
Guest room
Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu penginapan adalah twin bed room, single bed room dan suite room.
Sebagai aspek fasilitas komersial, kenyamanan merupakan aspek penting yang sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya angka kunjungan pada penginapan tersebut. Salah satu realisasi kenyamanan pada penginapan dapat diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan pada setiap kamarnya. Klasifikasi kelas kamar pada sebuah penginapan adalah sebagai berikut:
Standard room
Adalah jenis kamar yang harganya paling murah di suati penginapan karena fasilitas yang tersedia di dalam kamar tersebut berlaku umum di semua penginapan. Perlengkapan standar dalam suatu penginapan biasanya adalah sebagai berikut:
Kamar tidur dilengkapi dengan fasilitas: tempat tidur yang digunakan di penginapan pada umumnya memakai spring bed supaya lebih kuat, lembut dan tidak perlu dijemur.
Meja malam yaitu meja yang diletakkan di atas satu sisi tempat tidur. Umumnya bentuk meja itu kecil dan biasanya dimanfaatkan sebagai sentral tempat pemasangan tombol-tombol seperti lampu, AC, TV, dan radio.
30 Telepon, letaknya di atas meja malam
Almari pakaian umumnya terbagi dua bagian, yaitu untuk menggantungkan pakaian dan untuk menaruh barang-barang. Almari tersebtu berdekatan dengan kamar mandi, di depa dan atau berseberangan dengan kamar mandi.
Rak barang yaitu untuk menaruh koper. Biasanya terbuat dari kayu yandilapisi dengan bahan, di depan dan atau kayu yang dilapisi dengan bahan yang tahan gesekan untuk menghindari kemungkinan goresan dari koper.
Meja tulis yang dibuat dengan bentuk praktis karena meja ini juga berfungsi sebagai meja rias. Oleh karena itu di dekat meja tersebut disediakan cermin yang menempel di dinding atau meja.
Lain-lain seperti: kursi untuk meja hias, kursi minum, meja kursi serambi, cermin tembok, keranjang sampah, serta gorden tipis dan tebal (untuk malam hari).
Pada standard room terdapat kamar mandi dengan kelengkapan sebagai berikut: bak mandi, shower, keran air panas dan dingin, saluran bak mandi dan tutupnya, rak handuk mandi, tempat tisu, pegangan pengaman, tirai mandi, toilet bowl, tangki air, meja wastafel, pembuka tutup botol, gantungan pakaian dan tempat sampah.
Deluxe room
Adalah jenis kamar dengan fasilitas yang lebih baik dari kamar standard, misalnya dengan ukuran kamar yang lebih besar dan tambahan fasilitas lain seperti televisi, lemari es, dan lain-lain.
Suite
Adalah jenis kamar yang paling mahal dalam satu penginapan kamar ini merupakan kebanggaan dari suatu penginapan yang dapat memberikan ciri khas dan biasanya digunakan sebagai alat promosi. Fasilitas kamar ini lebih lengkap dibandingkan dengan deluxe room, misalnya meja kursi baca, sofa untuk bersantai, meja kursi tamu, kamar mandi yang lebih besar dan lebih mewah, serta ukuran kamar yang lebih luas.
Guest room perlu dilengkapi dengan kamar mandi yang kelengkapannya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemewahan guest room tersebut. Kamar mandi yang digunakan di antaranya adalah:
Kamar mandi tamu yang memiliki tab-shower, water closet, dan wastafel sehingga luasan minimal adalah 1,45mx2,50 m.
Kamar mandi yang memiliki wastafel, bathtub, dan kloset sehingga luasan minimal adalah 1,55mx2,50m.
Kamar mandi yang memiliki bathtub, wastafel, kloset dan tab-shower sehingga luasan minimal adalah 2,76mx2,15m.
Kamar mandi juga perlu dilengkapi dengan kotak obat di luar kamar mandi, perletakan handuk yang strategis dan mudah dicapai, serta dengan material dinding dan lantai antilicin.
Fasilitas restoran
Restoran pada penginapan harus memperhatikan kenyamanan termasuk coffee shop, yang dapat dipenuhi dengan pelayanan yang cepat dan variasi menu. Tamu-tamu yang ingin makan di restoran dan bar yang ada di penginapan dapat memesan di tempat yang disediakan oleh penginapan. Ada beberapa penginapan yang menyediakan klab-klab malam di mana para tamu dapat menikmati music dan berdansa sambil menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan.
b. Back of the house, biasanya diisi berbagai fasilitas sebagai berikut: Fasilitas laundry
Luasan ruang laundry tergantung dari aktivitas yang ada di dalamnya. Untuk penginapan mewah, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan.
Housekeeping department
Ruang ini mempunyai berbagai fungsi yang meliputi ruang kepala department dan ruang asisten. Selain itu, juga dibuat gudang untuk menyimpan peralatan yang digunakan oleh housekeeper dan tempat khusus yang digunakan oleh housekeeper dan tempat khusu untuk menjahit kain seprei, sarung bantal dan gorden yang dipersiapkan untuk pelayanan kamar tamu hotel.
32 Aktivitas ini tidak terlalu membutuhkan ruang yang luas karena makanan dan sayuran tersebut selalu berjalan dan tidak bertahan lama di tempat tersebut. Setelah selesai diperiksa, ditimbang dan disahkan, bahan pangan akan dikirim ke gudang yang kering atau basah sesuai kebutuhan, atau dimasukkan ke dalam pendingin untuk diawetkan. Khusus makanan kaleng, botol, atau makanan instan lainnya yang tidak membutuhkan lemari pendingin, akan dipindahkan ke gudan yang kering. Sayuran akan langsung dibawa ke tempat memasak. Pada bagian ini lemari es sangat diperlukan. Board untuk memotong sayuran juga harus sesuai dengan ketinggian manusia sehingga memudahkan pekerjaan memasak. Untuk minumanseperti susu, penyimpanan dilakukan di dalam lemari es khusu yang terpisah dari sayuran, ikan, dan daging.
Apabila terdapat perbedaan ketinggian lantai pada bagian ini, diperlukan ramp yang akan memudahkan pembersihan dengan air dan memudahkan pergerakan bahan makanan dengan kereta dorong atau meja dorong.
Ruang mekanikal
Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tanki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan .
Selain pengorganisasian ruang, ukuran-ukuran standar masing-masing ruang juga perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan fungsi bangunan. Penggunaan standar ini juga merupakan upaya untuk mencapai kenyamanan pengguna, khusunya yang terkait dengan ruang gerak pada setiap ruang. Untuk menambah kenyamanan dan meningkatkan daya tarik kunjungan pada sebuah penginapan, disediakan pula beberapa fasilitas public yang dapat difungsikan bagi kegiatan insidentil, sementara beberapa dapat pula disewa oleh umum, seperti:
1. Lobby
Lobby adalah tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,
menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan
kamar.
Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby: • Entrance hall
Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance denga
Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan
mengelola administrative pengunjung • Sirkulasi
Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk
menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung • Seating Area
Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincang-bincang.
Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial di antara pengunjung • Retail Area
Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari • Bell man
Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak
meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper
pengunjung. • Support function
Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara lain
seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain
2. Arcade
Arcade adalah toko-toko maupun kios-kios yang ada di penginapan dan biasanya disewakan kepada pihak lain yang digunakan untuk menjual koran, majalah, cinderamata, obat-obatan, kantor perjalanan wisata, bank, money changer, dan sebagainya.
3. Children playroom
Ruang bermain anak-anak yang disediakan oleh pihak penginapan yang biasanya dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan dengan berbagai macam tipe alat permainan yang baik untuk menarik anak-anak yang dibawa tamu-tamu penginapan. 4. Swimming pool
Ada dua macam kolam dalam penginapan, yaitu indoor swimming pool dan outdoor swimming pool. Fasilitas ini biasanya dilengkapi tempat mandi, sauna dan didekorasi dengan indah.
5. Conference room
34 maksud-maksud ini. Ruang konferensi biasanya dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang baik dengan fasilitas-fasilitas konvensi.
6. Fasilitas-fasilitas pendukung yang dianggap perlu dalam memenuhi kebutuhan para pengunjung penginapan, seperti:
Spa dan sauna
Karaoke dan mini theatre room Perpustakaan
2.4 TINJAUAN FUNGSI
2.4.1 Tinjauan Pengguna dan Kegiatan
Adapun pengguna Biwa Agrotourism and Guest House adalah: a. Pengunjung/ tamu
Masyarakat umum yang hendak menginap dan berlibur di Taman Simalem Resort, sekaligus menikmati fasilitas agrowisata di kawasan kebun biwa tersebut Masyarakat umum yang hanya ingin menikmati agrowisata di kawasan kebun biwa tersebut, tanpa harus menginap pada Guest House yang disediakan
Karakteristik pengunjung: Ditinjau dari segi usia
Pemakai dari bangunan ini tidak memiliki batasan usia Ditinjau dari strata ekonomi
Diagram 2.1 diagram alur kegiatan pengunjung yang menginap di Guest House (sumber: Olah data primer)
Diagram 2.2 diagram alur kegiatan pengunjung agrowisata yang tidak menginap di Guest House (sumber: Olah data primer)
parkir
parkir datang
Check in
makan
menginap
agrowisata bersantai
Check out
pulang
parkir parkir
makan rekreasi
pulang datang
Membeli tiket
Agrowisata
36 b. Pengelola
Simalem VIP Guest House ini merupakan sebuah penginapan yang manajemennya berada di bawah kepengelolaan PT. Merek Indah Lestari.
Berikut ini merupakan diagram struktur organisasi pengelola Taman Simalem Resort:
Diagram 2.3 diagram struktur pengelola Taman Simalem Resort (Sumber: Arsip PT. Merek Indah Lestari)
KEPALA PENGAWAS KEBUN KOPI DAN
TEH ONE TREE HILL VILLA
Berikut ini merupakan diagram alur kegiatan pengelola di Biwa Agrotourism and Guest House:
Diagram 2.4 diagram alur kegiatan pengelola (Sumber: Olah data primer)
c. Karyawan
Receptionist
Karyawan yang menjaga dan mengawasi setiap ruang fasilitas pendukung Cleaning service
Chef dan karyawan yang bekerja di restoran Karyawan pabrik pengolahan buah biwa
Para researcher yang meneliti tentang pohon biwa, khasiat dan variasi pengolahan dari hasil panen buah biwa tersebut.
Datang
Parkir
Aktifitas
Makan Istirahat, sholat
Parkir
38 Berikut ini diagram alur kegiatan para karyawan Biwa Agrotourism and Guest House:
Diagram 2.5 diagram alur kegiatan karyawan (Sumber: Olah data Primer)
Adapun beberapa kegiatan yang terdapat di Biwa Agrotourism and Guest House adalah: a. Kegiatan rekreasi
b. Kegiatan pendidikan
2.4.2 Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktifitas yang dapat dilakukan perilaku pengguna bangunan Biwa Agrotourism and Guest House dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu tempat, atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi rutinitas atau sementara dengan intesitas waktu yang lebih lama seperti aktifitas tamu yang menginap di kamar, pengelola, receptionist, koki dan karyawan fasilitas-fasilitas pendukung guest house.
Bersifat Dinamis
Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan, diantaranya aktifitas tamu pada fasilitas-fasilitas pendukung.
2.4.3 Fungsi Bangunan
Dari lingkup fungsi dan kegiatan pada Biwa Agrotourism and Guest House, ada
beberapa fungsi yang akan berlangsung pada bangunan Biwa Agrotourism and Guest House ini
nantinya yaitu :
Fungsi Utama, yaitu:
Kamar, yaitu ruangan tempat para tamu menghabiskan waktunya untuk istirahat dan melakukan kegiatan Biwa Agrotourism Guest House terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Junior Suite, memiliki fasilitas lounge, kamar tidur, mini bar dan pantry, dan kamar mandi.
Gambar 2.4 Junior Suite
Superior Suite, dengan fasilitas lounge, kamar tidur, ruang makan dan pantry, study room, walk in wardrobe, dan kamar mandi
40 Presidential Suite, dengan fasilitas lounge, kamar tidur, ruang makan dan pantry, study room, walk in wardrobe, kamar mandi, dan Jacuzzi.
Gambar 2.6 Presidential Suite
Hall penerima, yaitu ruangan penerima para tamu yang berisi lobby, lounge, serta reception area yang berfungsi untuk memesan kamar yang ada di Guest House tersebut.
Gambar 2.7 Lobby
Fasilitas-fasilitas pendukung lainnya, yaitu fasilitas yang disediakan Guest House untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan para tamu. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah:
Restaurant Hall
Karaoke room and mini theatre Mini theatre
Spa and sauna Gym
Kolam renang Jacuzzi
Gambar 2.8 fasilitas-fasilitas pendukung Guest House
Fasilitas Agrowisata, yaitu fasilitas yang disediakan dalam kawasan agrowisata kebun biwa. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah:
Ticketing area Coffee shop
Souvenir shop and Juice Bar Business area
Pabrik pengolahan buah biwa Gazebo biwa
KTV room / Mini Theatre
Jacuzzi
Sauna Spa
Kolam Renang
42 2.5 DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG
Tabel 2.1 deskripsi kebutuhan ruang
FUNGSI FASILITAS PEMAKAI KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
Kamar inap Junior Suite pengunjung Istirahat Makan, minum Mandi, buang air
Lounge
Mini bar + Pantry R. tidur
KM / WC karyawan Membesihkan ruangan
Merawat barang-barang Superior Suite Pengunjung Istirahat
Makan, Minum Mandi, buang air Kerja Karyawan Membersihkan ruangan
Merawat barang-barang Presidential
Suite
Pengunjung Istirahat Makan, minum Mandi, buang air Kerja Karyawan Membersihkan ruangan
Merawat barang-barang Hall
Penerima
Penerima tamu
Pengunjung Duduk-duduk Bersantai bercengkrama Memesan kamar Membayar tarif kamar Menanyakan informasi
Karyawan Menerima tamu Melayani tamu
Restoran Pengunjung Makan, minum Bercengkrama
Area makan Area makan VIP Bar karyawan Memasak makanan
Mempersiapkan makanan
Membuat minuman Mencuci piring
Menyimpan bahan masakan dan minuman
Melayani pengunjung Family
Karaoke room and mini theatre
pengunjung Bernyanyi Bersantai Bercengkrama
Lobby
Reception area Family room karyawan Menjaga kebersihan
Kolam renang Pengunjung Berenang Karyawan Menjaga kebersihan
Merawat peralatan Spa and
Sauna
pengunjung Rileks
Perawatan tubuh Mandi, buang air
Lobby + reception area
Ruang sauna Ruang spa Toilet Shower karyawan Merawat tubuh
Menjaga kebersihan Merawat peralatan Fitness area pengunjung Senam
Aerobic
Berolah raga dengan alat
Mandi, ganti baju, buang air
karyawan Menjaga kebersihan Merawat peralatan Perpustakaan pengunjung Baca buku
Duduk-duduk
Lobby R. Baca
R. Koleksi Buku karyawan Menjaga kebersihan
Merawat peralatan Hall
Serbaguna
pengunjung Mengadakan acara skala besar
Mengadakan pesta
Lobby
Ruang persiapan Ruang utama karyawan Menjaga kebersihan
Merawat peralatan Game room pengunjung Bermain
Melepas penat Hobby
Ticketing area Area permainan Gudang
karyawan Menjaga kebersihan Merawat peralatan R. tidur supir
dan pelayan
Pengunjung Beristirahat Mandi, Buang air Bersantai
Kamar tidur KM/WC
Karyawan Membersihkan ruangan Merawat barang-barang Fasilitas
Agrowisata
Ticketing area Pengunjung Membeli tiket
Menanyakan informasi
Ticketing area Information area karyawan Menjual tiket
Memberi informasi Coffee shop Pengunjung Makan, minum
bercengkrama Karyawan Memasak makanan
44 makanan dan minuman
Menjaga jebersihan Menjaga peralatan
Storage
Souvenir Shop and Juice Bar
Pengunjung Membeli Barang Melihat-lihat
Kasir R. Display Juice bar Karyawan Menjaga Kebersihan
Merawat peralatan Menjual barang Bussiness
Area
Pengunjung Mencari informasi melalui internet
Membaca surat kabar
Internet room Lounge baca
karyawan Menjaga kebersihan Merawat barang-barang Pabrik
pengolahan Buah biwa
pengunjung Mengetahui
pengetahuan teoritis pohon biwa
Mengetahui cara pengolahan buah biwa
Mengetahui tentang khasiat dari buah biwa
Buang air
R. penerima galeri
perpustakaan laboratoriun
R. utama pengolahan biwa
R. penyimpanan buah sebelum diolah karyawan Mengolah buah biwa
Mengadakan penelitian tentang pertumbuhan, khasiat dan variasi pengolahan biwa
Menjaga kebersihan Merawat peralatan Istirahat, buang air pengelola Mengawasi keadaan
Gazebo Biwa pengunjung Berekreasi, menikmati pemandangan alam
Bersantai Bermain
Gazebo
Area bermain anak
karyawan Menjaga kebersihan Merawat peralatan Fasilitas
pengelola
Kantor pengelola
pengelola Mengelola bangunan
Melakukan kegiatan rapat
Lobby R tunggu
R kepala pengelola R staff
R rapat pengunjung Menunggu
Melakukan interkasi dengan pengelola
karyawan Menjaga kebersihan Merawat peralatan R. Servis tata
graha
Karyawan Melakukan laundry
R utilitas Pengunjung Memarkirkan kendaraan Menunggu
R istirahat karyawan Pantry Karyawan Mrngawasi keamanan
Mengawasi kebersihan
(Sumber: Olah data primer)
2.6 DESKRIPSI KAPASITAS BANGUNAN
Menurut Architect’s Handbook karangan Quentin Pickard, jumlah kamar menurut klasifikasi penginapan adalah sebagai berikut:
Guest House : 25 – 50 kamar
Independent Hotel, Country Hotel : 50 – 80 kamar Budget Inn, Logdes : 80 – 120 kamar Suburban Hotel, Airport Hotel : 120 – 200 kamar
Resort Hotel : 200 – 300 kamar
Luxury Hotel, Boutique Hotel : 150 – 250 kamar City Center Convention Hotel : 300 – 500 kamar Integrated Resort Village : 300 – 800 kamar Mega resort, casino hotel : 500 – 1000 kamar
Dari data diatas, maka diperoleh kapasitas kamar Guest House ini adalah 26 kamar, yang terdiri dari 12junior suite, 12 superior suite, dan 2 presidential suite.
46 Tabel 2.2 Jumlah pengungjung Taman Simalem Resort
2007 (mobil) 2008 (mobil) 2009 (mobil) 2010 (mobil)
Januari - 702 3842 2802
(Sumber: Arsip PT. Merek Indah Lestari)
Berdasarkan tabel diatas, kunjungan wisatawan yang datang ke Taman Simalem Resort mengalami kenaikan persentasi sebanyak 40 % tiap tahunnya. Diperkirakan hingga tahun 2015, kunjungan wisatawan yang datang ke Taman Simalem Resort mencapai 940.986 orang. Untuk mengetahui jumlah kamar guest house nantinya perlu dilakukan perhitungan jumlah wisatawan sebagai berikut:
Jumlah wisatawan yang datang ke Taman Simalem Resort = 940.986 = 2578 / hari Diasumsikan sebanyak 60% pengunjung yang datang ke Taman Simalem Resort ingin
menikmati kawasan agrowisata di kawasan Taman Simalem Resort ini : 60% x 2578 orang = 1546 orang
o Kebun jeruk o Kebun marquisa o Kebun biwa o Kebun avocado o Kebun kopi dan teh
Diperkirakan sekitar 20 % dari wisatawan yang ingin beragrowisata di kawasan ini, beragrowisata ke Kebun biwa: 20 % x 1546 orang = 309 orang
2.7 STUDI BANDING ARSITEKTUR DENGAN FUGSI SEJENIS 2.7.1 Casa Jip Guest House, Thaiand
Casa Jip adalah sebuah guest house yang terletak tepat di pusat Patong Beach, dekat
dengan pantai, shopping center dan area entertainment. Fasilitas kamar pada guest house ini
terdiri dari 10 budget room dengan fasilitas AC, TV kabel, WiFi, dan 20 deluxe room dengan
fasilitas yang telah disebutkan diatas, ditambah mini bar, dan safety deposit box.
Gambar 2.9 suasana reception area
2.7.2 Kusuma Agrowisata Hotel, Batu, Malang
Kusuma Agrowisata Hotel Batu – Malang terletak
di daerah Batu, Malang, Jawa TImur. Semua Guest room
memiliki teras privat, tempat tidur, shower dengan air
hangat dan sejuk, telepon, TV aneka channel, dan 24
jam Room Service.
Gambar 2.12 Suasana eksterior bangunan dan suasana Guest Room
Fasilitas Hotel ini adalah:
Business centre
Baby Sitting on Request
Laundry and Dry Cleaning
Pelayanan kamar 24 jam
Restoran
Terdiri dari sebuah restoran yang memiliki view ke arah kolam renang dan taman, coffee
50 Gambar 2.13 Suasana Restoran, Coffee Shop dan Bar
Kolam renang
Spa
Agrowisata
Terdiri dari agrowisata Apel dan Stroberi. Tersedia dengan berbagai macam pilihan
agrowisata dengan tarif yang berbeda.
Gambar 2.14 buah apel, suasana kebun, dan buah stroberi
Selain kebun Apel dan stroberi, terdapat juga pabrik pengolahan buah dengan
pemggunakan buah asli alami dan segar, diproses dengan menggunakan teknologi pangan
yang modern dan didukung dengan quality control yang ketat menjamin produk yang
52 Gambar 2.16 hasil pengolahan buah
Area bermain anak
Taman bermain anak yang indah, asri dan sejuk dilengkapi dengan berbagai alat
permainan dan gazebo.
Gambar 2.17. suasana area bermain anak Billiard
Sport Center
Terdiri dari lapangan sepak bola dengan kualitas rumput standar Internasional, lapangan
tenis yang dirancang menurut standar nasional, dan jogging track.
Gambar 2.18 suasana jogging track, lapangan tenis, dan lapangan sepak bola Karaoke room
2.7.3 Sea Sun Sand Guest House, Phuket Island, Thailand
Sea Sun Sand terletak di Patong Beach, daerah pantai terindah di Phuket. Letak guest
house ini dekat dengan pantai, tempat-tempat entertainment dan taman tropis, membuat guest
house ini memiliki atmosfer yang damai dan tenang.Guest house ini memiliki 78 standar room
nyaman dengan AC, kamar mandi privat dengan shower air hangat dan dingin, telepon, TV
satelit dan minibar.
Gambar 2.19 enterance masuk ke Sea Sun Sand Guest House
Gambar 2.20 Suasana double bed dan twin bed guest room
Servis dan Fasilitas yang terdapat di Guest House ini adalah telepon, fax, e-mail dan
internet, wireless broadband, wifi, kios Koran dan majalah, safe deposit box, penukaran uang,
laundry dan dry cleaning, peralatan pertolongan pertama keselamatan, pusat fitness, fasilitas
parkir mobil dan van. Fasilitas rekreasinya berupa kolam renang dewasa dan anak-anak yang
dilengkapi dengan Jacuzzi, spa, ruang sauna dan pool bar, yang dikelilingi oleh taman tropis.
Selain itu, terdapat juga Bai Bua Restoran yang menyediakan makanan khas Thailand dan
hidangan internasional, serta The Sabai Dee Bar yang merupakan tempat santai yang
54 Gambar 2.21 suasana kolam renang dan spa
Gambar 2.22 suasana restoran
2.7.4 Hester Basoeki Guest House, Bogor
Desa Cinangneng dipilih karena sampai sekarang adalah salah satu desa di Jawa Barat
yang masih menyimpan adat dan tradisi yang tetap mereka lakukan. Meskipun modernisasi dan
globalisasi bergulir. Kebiasaan dan adat isitiadat masyarakat desa Cinangneng sampai
sekarang masih tetap terpelihara. Di desa kecil di kabupaten Bogor Jawa Barat inilah kesenian
khas Indonesia seperti wayang kulit, tarian adat Sunda, hidangan khas, serta upacara dan ritual
bertani dan berkebun dapat kita jumpai secara lengkap dari zaman ke zaman.
Eksotisme harmoni inilah yang ingin kami sampaikan ke masyarakat internasional
Gambar 2.23 Suasana tapak Hester Basoeki Guest House, Bogor
Akomodasi:
- 2 standard rooms berlokasi di sekitar pinggir kolam renang
- 2 standard rooms dengan view ke arah sungai
- 2 rooms dengan view ke arah sawah
- 1 deluxe room dengan view ke arah taman
- 1 family room dengan view ke arah sawah
Setiap ruangan dilengkapi dengan AC, Televisi, Kamar mandi dengan shower air panas
56 Gambar 2.24 suasana interior dan eksterior kamar tidur
Facility and Service:
- Restaurant
- Swimming pool with natural spring water
- Garden
- Car Park
- Gift Shop
- Room service
- Laundry
- Car Rental
58 2.6.5 VIP Guest House, Sindh Colony, Pune, India
Project Name: V.I.P Guest House Client: Bharati Vidyapeeth, Pune Project Type: Residential
Principal Designer/s: Shirish Beri Design Team: Aniruddha Deshpande
Contractor/s: Gada & Vikram Shinde, Pune (main civil)
Location of site: Sindh Colony, Pune, IndiaSite Area: 850 sq. m Built-up Area: 840 sq. m
Gambar 2.26 Suasana Eksterior VIP Guset House, Sindh Colony, Pune, India
Guest House ini memiliki tujuh suites dengan satu VVIP suite terpisah dengan ruang tamu dan area massage, sauna dan pantry. Area bersama seperti reception area, ruang tunggu, ruang tamu, ruang makan, ruang kumpul keluarga, terletak di luar dan didesain secara khusus. Ruang generator set, pompa, dan ruang manajer terletak di level parkir.
Selagi mendesain sebuah rumah sosial Sindh yang berharga di Pune dengan bungalow yang besar memamerkan fasad post modern dengan kolom Romawi, serambi yang bertiang-tiang, atap miring pada lahan sekitar 800 m2, Shirish dikonfrontasi dengan tantangan disain sebagai berikut.
Fasad terluar dibuat dengan cara seperti di gambar untuk membuat privasi yang maksimum untuk penghuni tanpa membuat mereka merasa berdekatan dan claustrophobia. Dinding yang berbentuk kurva, lipatan, tekukan ke dalam atau tekukan ke luar membuat pengalaman yang unik, dan keluar dari kebiasaan ruangan. Teras dan balkon dengan pola perkerasan yang special, tanaman, tempat duduk dll juga memiliki potensi besar sebagai ruangan fungsional.
Area tamu dan ruanga makan yang mengalir ke beranda tempat duduk dan taman untuk pesta pada satu bagian dan atrium lansekap pada bagian yang lain, balkon dan teras lansekap, pemandangan dari tanaman di atrium dari semua lantai membantu memintegrasi alam pada lingkungan urban ini.
Gambar 2.28 permainan cahaya pada void atrium
60 BAB 3
ELABORASI TEMA
3.1 PENGERTIAN TEMA
Adapun tema yang diambil untuk diterapkan pada bangunan Biwa Agrotourism Guest
House adalah Green Architecture .
Istilah Green, berasal dari bahasa Inggris yang berarti hijau.
Architecture berasal dari Arsitektur berakar dari bahasa Yunani
1) Arche : yang asli, yang utama, yang awal
2) Tektoon : sesuatu yang berdiri kokoh, tidak roboh, stabil, dsb.
3) Archetektoon : pembangun utama, tukang ahli bangunan yang utama.2
Arsitektur memiliki pengertian sebagai : Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
binaan, yang diperuntukkan bagi manusia sebagai penggunanya.
Green Architecture adalah sebuah gerakan yang dilakukan dalam rangka menggunakan
langkah-langkah yang berusaha semaksimal mungkin tidak merusak alam dan mengembalikan
manusia ke dalam kehidupan yang nyaman serta sehat.
Beberapa pemahaman akan green architecture dikembangkan oleh beberapa teori dan
kritik sebagai berikut:
a. Green Architecture oleh Brenda dan Robert Vale
1. Penghematan Energi
Bangunan harusnya meminimalisasi penggunaan kebutuhan akan energy.
2. Bekerja dengan Iklim
Bangunan harusnya didesain untuk bekerja dengan iklim dan sumber daya energi yang
alami.
3. Menimimalisasi penggunaan sumber daya alam baru
Bangunan harusnya didesain untuk meminimalisasi penggunaan sumberdaya alam baru
dan menggunakan material ramah lingkungan.
4. Menghargai pengguna
Green architecture menyadari pentingnya semua orang yang bersangkutan dengan
bangunan tersebut.
5. Menghargai site
Meminimalisasi perusakan site.
6. Holistik
2
Semua prinsip green architecture membutuhkan mendekatan holistic kepada lingkungan
pembangunan.
b. Ecological Design oleh Sym Van der Ryn et.al. (1996:51)
1. Solusi berawal dari tempat perancangan
Sebuah desain ekologis berawal dari pengetahuan tentang tempat dimana bangunan
akan dirancang. Respon tersebut berupa respon kepada kondisi lokal lahan dan
penduduk lokal. Jika kita sensitif dengan nuansa tempat tersebut, kita dapat mendiami
lingkungan tersebut tanpa harus merusak lingkungan.
2. Perhitungan Ekologis menginformasikan desain
Jejak lingkungan mempengaruhi eksisting pada desain. Gunakan informasi-informasi
lingkungan untuk menentukan kemungkinan desain yang paling ekologis di daerah
tersebut.
3. Mendesain dengan alam
Dengan bekerja pada proses kehidupan, kita menghargai semua spesies makhluk
hidup. Melibatkan dalam proses yang meregenerasi daripada menganti secara
keseluruhan, kita menjadi lebih hidup.
4. Semua orang adalah perancang
Dengarkan setiap suara pada proses desain ini. Tidak ada yang merupakan partisipan
saja atau perancang saja: semua orang adalah perancang dan partisipan. Hargai
pengetahuan special yang setiap orang bawakan. Jika manusia bekerja bersama untuk
merawat lingkungan mereka, mereka juga merawat diri mereka sendiri.
5. Membuat yang alami terlihat
Lingkungan yang mengubah sifat lingkungan tersebut mengabaikan kebutuhan kita dan
potensi kita untuk belajar. Membuat siklus dan proses alami membawa lingkungan yang
didesain kembali hidup. Desain yang efektif membantu menginformasikan ke kita
62 c. Ecological Design oleh Ken Yeang (1995:187)
Desain ekologis adalah sebuah proses desain yang mana perancangnya meminimalisir efek
yang merugikan dari produk desain dengan penuh pemahaman tentang ekosistem
bumi,dan memberikan prioritas secara simultan untuk melanjutkan peminimalisasi efek
merugikan tersebut.
1. Hemat energi
• “Penurunan biaya sebagai hasil dari penurunan konsumsi energi dalam pengoperasian bangunan.”
• “Penurunan konsumsi energi secara umum berasal dari penggunaan peralatan struktur pasif (non mekanikal).”
2. Humanisme
“Mempertinggi indera pengguna yang sesuai sambil mengingatkan mereka untuk sadar
akan iklim eksternal dari daerah tersebut”
3. Estetika natural dan kebebasan ekspresi
• “Sosial-ekonomi dan kondisi politik dapat berubah secara nyata dalam satu periode, seperti juga rasa visual dan estetika, yang dapat mempengaruhi iklim dan mengubah
siklus.”
• “Menyediakan dengan prinsip teori dari bentuk bangunan yang akan memperbolehkan kebebasan interpretasi dari desain.”
• “Membentuk fasad bangunan yang berlapis. Hal tersebut juga mengurangi dampak dari wajah bangunan yang rata dank keras pada lingkungan eksternalnya dan
menyediakan area shading pada bagian atas bangunan.”
• “Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi keuntungan baru dari fitur desain.” 4. Integrasi vegetasi horizontal dan vertikal
• “Dasar pemikiran awal adalah vegetasi merupakan aspek yang paling penting dari daerah tersebut dan seharusnya menjadi faktor desain yang penting, disamping
menjadi aspek ekologisnya.”
• “Vegetasi butuh diperkenalkan kepada lingkungan bangunan dalam keadaan yang sangat umum.”
5. Pengudaraan natural
“Kreasi dari zona pengudaraan pada fasad bangunan, juga pada area transisi, area
intersisi atau area pembuangan. Hal tersebut bisa merupakan bentuk atrim yang besar
6. Tanggap orientasi matahari
“Eksplorasi dalam lapisan dinding luar bangunan dari dalam ke luar lingkungan,
dihubungkan melalui area transisi, menghadap ke concentrasi udara untuk desain
dinding yang variable. Studi tentang dinding eksternal sebagai kulit yang bervariasi
mengubah profil massa tergantung pada orientasi matahari.”
d. Bioshelters oleh Nancy Jack Todd et.al.
1. Dunia ini adalah matriks dari semua desain.
2. Desain harusnya mengikuti, bukan melawan, hukum alam.
3. Keadilan biologis harus mengikuti desain.
4. Desain harus merefleksikan bioreionalitas.
5. Proyek harus didasarkan dalam penggunaan daur ulang sumber daya alam.
6. Desain harus berkelanjutan melalui integrasi sistem kehidupan.
7. Desain harus ikut berevolusi dengan alam.
8. Bangunan dan desain harus membantu menyehatkan planet
9. Desain harus mengikuti ekologi sacral.
e. Green architecture oleh standar Leadership in Energy and Enviromental Design (LEED):
1. Penggunaan pengembangan lahan berkelanjutan, jika mungkin, dapat menggunakan
material-material dari bangunan yang telah dibangun dan memelihara lingkungan
sekitar. Penggunan roof garden dan penanaman vegetasi di sekitar bangunan dan di
dalam site sangat mendukung.
2. Penggunaan pendaur ulang air kotor (air yang telah digunakan) dan penginstalasian
bangunan yang dapat menampung air hujan . penggunaan dan penyediaan air perlu
dimonitari.
3. Efisiensi energi dapat ditingkatkan dengan cara yang bermacam-macam, contohnya,
pengorientasi bangunan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari perubahan musim
dalam posisi matahari dan menggunakan alternatif energi seperti energi solar dan energi
angin.
4. Pengunaan material yang didaur ulang yang tidak memerlukan energy yang banyak
untuk membuatnya lagi. Selain itu, dapat juga menggunakan material lokal yang rendah
polusi.
5. Pengkontrolan air indoor quality menggunakan fitur-fitur seperti pengkontrolan personal
space, ventilasi, pengkontrol suhu, dan menggunaan material yang tidak mengandung