• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Jaringan VOIP Secara Sederhana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Membangun Jaringan VOIP Secara Sederhana"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN JARINGAN VOIP SECARA SEDERHANA

TUGAS AKHIR

LISNA ERNIATI 072406047

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

MEMBANGUN JARINGAN VOIP SECARA SEDERHANA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LISNA ERNIATI

072406047

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : MEMBANGUN JARINGAN VOIP SEDERHANA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : LISNA ERNIATI

Nomor Induk Mahasiswa : 072406047

Program studi : D3 ILMU KOMPUTER

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, mei 2010

Komisi pembimbing :

Diketahui/Disetujui oleh Pemnimbing Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua

(4)

PERNYATAAN

MEMBANGUN JARINGAN VOIP SEDERHANA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

(5)

PENGHARGAAN

Puji Syukur Penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan kasih sayang-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunnya. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Sumatera Utara

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan masih belum sempurna baik dari isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati Penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan Penulis yang lain dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departeman Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syahril Efendi, S.Si, MIT selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(6)

5. Serta teman-teman mahasiswa komputer C 2007 yang telah memberikan semangat dan kerja sama yang baik.

Sekali lagi Penulis mengucapkan banyak ribuan terima kasih kepada semua pihak, dan Penulis berharap semoga laporan iini dapat bermanfaat bagi Penulis dan juga bagi para pembaca.

(7)

ABSTRAK

(8)

DAFTAR ISI HALAMAN Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak vi Daftar isi vii Daftar tabel ix Daftar gambar x Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi masalah 2

1.3 Ruang Lingkup Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Sistematika Penelitian 3

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Pengertian Jaringan Komputer 5

2.2 Pengertian Topologi 7

2.3 Pengertian Jaringan Voip 11

2.4 Penggunaan Delay dan Bandwidht

2.4.1 Delay 11

2.4.2 Bandwidht 13

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Bandwidht 14

2.5.1 Keuntungan Voip 14

2.5.2 Kelemahan Voip 15

2.6 Konfigurasi Voip 16

2.7 Protokol-protokol Penunjang Jaringan Voip 17

2.7.1 Application Layer 17

2.7.2 TCP ( Transmission Control Protocol ) 18

2.7.3 User Datagram Protocol 19

2.7.4 Internet Protocol 19

2.8 IP Adress 20

2.8.1 Format Alamt IP 20

2.8.2 Kelas Alamat IP 21

2.8.3 Alamat IP Spesial 22

2.9 H.323 23

2.10 Arsitektur H.323 24

2.11 Pengkodean Suara di Jaringan Voip 26

2.11.1 Codec (Coder Decoder ) 26

2.11.2 Standar Kompresi Data Suara 27

2.11.2.1 G. 711 27

2.11.2.2 G. 723 29

2.12 IP PBX 30

2.13 Komponen Dasar IP PBX 31

(9)

BAB 3 Pembahasan Jaringan Voip

3.1 Perancangan Jaringan Server Voip 32

3.2 Kebutuhan Peralatan dan Software 33

3.2.1 Kebutuhan Minimal 33

3.2.2 Kartu Suara (Sound Card) 34

3.2.3 Headset 36

3.2.4 Telepon dari PC ke PC 36

3.3 Penggunaan Voip 37

3.3.1 Cara Instal p2p Voip Beta 1.1 37

3.3.2 Konfigurasi p2p Voip Beta 1.1 38

BAB 4 Implementasi Jaringa n Voip

4.1 Pengertian Implementasi sistem 43

4.2 Tujuan Implementasi sistem 43

4.3 Komponen-komponen Kebutuhan Sistem 44

4.3.1 Hardware 44

4.3.2 Software 45

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 46

5.2 Saran dan Kritik 47

(10)

Daftar Tabel

(11)

Daftar Gambar

Ganbar 2.1 Topologi Bus 7

Gambar 2.2 Topologi cincin 8

Gambar 2.3 Topologi Token Ring 9

Gambar 2.4 Topologi Bintang 9

Gambar 2.5 Topologi Pohon 10

Gambar 2.6 Mekanisme Protokol TCP/IP 17

Gambar 2.7 Terminal Pada Jaringan Paket 23

Gambar 2.8 Arsitektur H.323 25

Gambar 3.9 Perancangan Modal Jaringan Voip 32

Gambar 3.10 Kartu Suara (Sound Card) 35

Gambar 3.11 Headset dengan mikrofon dan speaker 36

Gambar 3.12 Jendela setup p2p volp beta-1.1 38

Gambar 3.13 Jendela complete p2p volp beta-1.1 38 Gambar 3.14 Tampilan p2p volp beta-1.1 dengan klik kanan pada option 39

Gambar 3.15 Tampilan option p2p volp beta-1.1 39

(12)

ABSTRAK

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi sangatlah pesat diera globalisasi mendunia saat ini. Teknologi telekomunikasi yang disajikanpun beraneka ragam sesuai dengan keinginan para user, begitu juga dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi saat ini yang berkembang diseluruh negara sangatlah cepat terutama di negara Indonesia sendiri. Berkembangnya teknologi telekomunikasi saat ini mempengaruhi perubahan dalam sebuah perusahaan atau intansi yang ada. Sebuah perusahaan atau instansi mengambil sebuah pemecahan masalah dengan IT contohnya dalam bidang komunikasi data. Media komunikasi data yang digunakan saat ini juga diterapkan, diantaranya adalah berbasis voip.

(14)

Persoalannya ialah biaya telekomunikasi di Indonesia untuk berbagai keperluan baik di dalam kota, antarkota, dan internasional maupun seluler masih sangat mahal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia. Sementara para operator telekomunikasi incumbent, karena paling besar sering kali tidak menyadari bahwa konvergensi teknologi bukan hanya dimaksudkan sebagai kemampuan bertemunya mesin dengan mesin, tetapi juga memiliki nuansa pertemuan antara orang dan orang. Karena tidak ada yang bisa memperkirakan kemajuan teknologi seperti apa yang akan dihadapi dalam kurun waktu 3 bulan atau 1 tahun ke depan.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang jaringan Voip?

2. Bagaimana mengkonfigurasikan jaringan Voip ? 3. Bagaimana membangun hotspot yang akan dibangun?

(15)

1.3Ruang Lingkup

Agar pembahasan masalah tersebut menjadi lebih terfookus maka penulis membatasi masalah hanya pada perancangan jaringan voip dan konfigurasinya.

1.4Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan perancangan dan implementasi jaringan voip ini adalah : 1. Mengetahui cara penggunaan jaringan voip.

2. Membangun jaringan voip sehingga memeudahkan seseorang bergabung kedalam jaringan dengan mudah.

1.5Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan ini terdiri atas lima bab dan beberapa lampiran. Adapun kelima bab tersebut dalam sub-sub bab yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang latar belakan identifikasi masalah, maksud dan tujuan, sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

(16)

BAB 3 PEMBAHASAN TENTANG JARINGAN VOIP

Bab ini berisikan tentang segala hal yang berhubungan dengan jaringan voip

BAB 4 IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP

Pada bab ini merupakan pembahasan proses dan implementasi dari perancangan jaringan voip.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang telah terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer(computer network).

Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling berhubungan dengan sebuah media sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan saling berkomunikasi. Semua network berbasis pada konsep pembagian.

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah Komputer otonom. Dua buah Komputer dikatakan membentuk suatu network bila keduanya dapat saling bertukar informasi.

(18)

1. Local Area Network (LAN) adalah sebuah jaringan dimana hubungan yang terjadi hanya terbatas pada satu lokasi saja, misalnya dalam sebuah gedung. Media penghubung yang dipergunakan biasanya adalah sebuah kabel.

2. Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang terpisah oleh sebuah

area yang sangat luas, misalnya antar kota atau bahkan antar negara. Komunikasi yang terjadi diantara jaringan ini dilakukan melalui media telepon, satelit, dan bisa juga dipergunakan transmisi gelombang mikro.

Manfaat yang akan diperoleh dengan membuat jaringan computer antara lain, yaitu : 1. Memberikan kesempatan kepada pengguna komputer untuk mempergunakan

sumber daya secara bersama-sama, seperti penggunaan printer maupun memakai koneksi internet bersama.

2. Optimalisasi pemakaian perangkat sehingga tercapainya efisiensi seperti tidak perlunya masing-masing komputer dilengkapi dengan printer dikarenakan adanya jaringan sehingga 2 (dua) atau lebih computer dapat mempergunakan 1 (satu) printer.

3. Komunikasi antar sistem operasi yang berbeda sehingga tidak perlu dalam sebuah jaringan komputer semuanya harus memakai sistem operasi yang sama. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya jaringan, yaitu sebagai berikut :

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumberdaya efisien.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan up to date.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data.

4. Jaringan memungkinkan kelompok kerja agar dapat berkomunikasi dengan lebih efisien.

(19)

2.2 Pengertian Topologi

Topologi adalah bagian yang menjelaskan hubungan atnara komputer yang dibangun berdasarkan kegunaan, Keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada biasadisesuaikn denagan keadaa dilapangan.

Topologi terdiri dari beberapa jenis antara lain :

1. Topologi Bus

Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

(20)

Topologi ini awalnya menggunakan kable Coaxial sebagai media pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan menggunakan kabal serat optik (fiber optic) akan tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.

2. Topolog Cincin

Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin.

Gambar 2.2 Topologi Cincin

(21)

3. Topologi Token Ring

Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya lebih di sempurnakan. Bisa di lihat dari perbedaan gambar.

Gambar 2.3 Topologi Token Ring

Didalam gambar jelas terlihat bagaimana pada token ring kable penghubung di buat menjadi lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan di buatkan terminal-terminal untuk masing-masing komputer dan perangkat lain.

4. Topologi Bintang

Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll

Gambar 2.4 Topologi Bintang

(22)

dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyak nya kelebihan bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya pemborosan terhadap kabel, kontrol yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua jaringan tidak akan bisa di gunakan.

5. Topologi Pohon

Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut topologi bertingkat merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di dalam ruangan kantor yang bertingkat.

Gambar 2.5 Topologi Pohon

(23)

2.3 Pengertian Jaringan Voip

Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah pelayanan jasa telekomunikasi dalam

bentuk suara yang dikirimkan melalui jaringan komunikasi data, dalam hal ini jaringan internet, dengan menggunakan aturan-aturan komunikasi Internet Protokol ( IP ). Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon bisa menggunakan jaringan IP atau Internet.

Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global.

Dalam perancangan jaringan VoIP, yang di tekankan kali ini adalah masalah delay dan Bandwidth. Delay didefiniskan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk

mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet.

2.4 Penggunaan Delay dan Bandwidth

2.4.1 Delay

(24)

Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam perancangan jaringan VoIP dapat dikelompokkan menjadi :

1. Propagation delay (delay yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan penerima)

2. Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam circuit)

3. Processing delay (delay yang terjadi saat proses coding, compression,

decompression dan decoding)

4. Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample)

5. Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani)

6. Jitter buffer ( delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter) Selain itu parameter – parameter lain yang mempengaruhi adalah Quality of Service (QoS), agar didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN).

Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain :

1. Pemenuhan kebutuhan bandwidth 2. Keterlambatan data(latency) 3. Packet loss dan desequencing 4. Jenis kompresi data

5. Interopabilitas peralatan(vendor yang berbeda)

6. Jenis standar multimedia yang digunakan(H.323/SIP/MGCP)

(25)

adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar. Echo disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan. Loss packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan

transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan trafik hingga pada suatu batas tertentu.

2.4.2 Bandwidth

(26)

dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router.

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Voip

2.5.1 Keuntungan Voip

1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.

2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.

3. Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya technologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Tehnik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8 kbps bandwidth.

4. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa

(27)

6. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset

2.5.2 Kelemahan Voip

a. Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan

PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih - bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus. b. Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda

jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).

c. Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.

d. Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.

e. Jika memakai internet dan komputer dibelakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut

berjalan

f. Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.

(28)

h. Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.

i. Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.

2.6 konfigurasi voip

1. Konfigurasi phone to phone Konfigurasi ini menghubungkan antara telepon dengan telepon dengan melewati jaringan IP dengan menggunakan perangkat VoIP Gateway yang berfungsi untuk melakukan konversi voice menjadi data dengan proses paketisasi dan sebaliknya.

2. Konfigurasi PC to PC Konfigurasi menghubungkan antara terminal PC dengan PC lainnya menggunakan perangkat router. Proses encoding, kompresi, dan enkapsulasi terjadipada PC. Sedangkan router bertugas mengenali IP Address tujuan yang terdapat pada datagram dan merutekan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Aplikasi yang digunakan pada terminal PC menggunakan software softphone atau berupa aplikasi tertentu seperti Neetmeeting atau sejenisnya.

(29)

2.7 Protokol-Protokol Penunjang Jaringan VOIP

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Ilustrasi pemrosesan data untuk dikirimkan dengan menggunakan protokol TCP/IP diberikan pada gambar dibawah ini.

Aplication TCP/UDP

IP Physical

Gambar 2.6 Mekanisme protokol TCP/IP

2.7.1 Application layer

Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk menangatasi adanya ketidak kompatibelan sistem file yang berbeda – beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP (File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh.

Aplication TCP/UDP

(30)

2.7.2 TCP (Transmission Control Protocol)

Dalam mentransmisikan data pada layer Transpor ada dua protokol yang berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirm dan menerima segment – segment informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme fllow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segment yang diterima dengan sukses.

(31)

2.7.3 User Datagram Protocol (UDP)

UDP yang merupakan salah satu protocol utama diatas IP merupakan transport protocol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk

situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.

UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan

pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan.(VoIP fundamental, Davidson Peters, Cisco System,163) Karena UDP mampu mengirimkan data

streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network

.

2.7.4 Internet Protocol (IP)

(32)

TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

2.8 IP Address

Bahwa setiap nude yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis protokol TCP/IP haruslah memiliki sebuah alamat IP (IP Address) yang unik, artinya dalam satu jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis.

2.8.1 Format Alamat IP

Format alamat ip adalah angka biner yang panjangnya 32 bit dan terbagi menjadi 4 bagian yang masing-masing panjangnnya 8 bit (8bit sama dengna 1 byte), setiap bagian dipisahkan dengan titik. Oleh karena merupakan angka biner maka alamt ip hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja.

(33)

Format penulisan seperti contoh tersebut kurang disukai dan sulit dibaca. Oleh karena itu format penulisan alamat ip lebih sering diwujudkan dalam bentuk desimal.

Contoh : 192.168.1.1

Setiap bagian dapat menampung 255 kemungkinan angka, jadi total alamat ip yang tersedia 255 x 255 x 255 x 255 =4.228.250.625. akan teapi dalam kenyataan dalam pengalokasiannya ada batasan-batasan serta kelas tertentu, jadi tidak sembarang salah satu dari 4 milyar kemungkiknan alamat ip tersebut dapat dipergunakan begitu saja.

2.8.2 Kelas Alamat IP

Untuk mempermudah pendistribusinya, alamt ip dibagi menjadi kelas-kelas tetentu. Pada dasarnya ada kelas 5 alamat ip yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E, kelas A, B, C didistribusikan untuk umum sedangkan kelas D dan E digunakan untuk muticast dan eksperimen. Setiap alamat ip memeiliki network ID dan host ID. Network ID adalah identitas jaringan sedangkan host ID adalah identitas node. Pada

dasarnya pembagian kelas alamat ip didasarkan atas pembagian network ID dan host ID tersebut. Adapun kelas-kelas yang dimaksud bisa dilihat pada tabel berikut :

Kelas Batas

[image:33.595.176.457.586.756.2]
(34)

2.8.3 Alamt IP Spesial

Ada beberapa alamat untuk ip yang tidak boleh digunakan sebagai alamt host karena sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu :

1. Alamat untuk host tidak diperbolehkan mempunyai nilai 0 atau nilai 1 (dalam desimal bernilai 0 atau 255) karena nilai 0 dianggap sebagai alamat jaringannya sendiri dan nilai 255 sebagai alamat broadcast atau multicast atau netmask.

2. Alamat broadcast yang disebut sebagai local broadcast yaitu nilai 255.255.255.255

3. Alamat IP lain yaitu 127.xxx.xxx.xxx (xxx bernilai 0 – 255 ) oleh aplikasi TCP/IP

4. Sebagai alamat loopback, yaitu paket yang ditransmisikan kembali diterima oleh buffer computer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan, sebagai alamat untuk diagnostik, dan pengecekkan konfigurasi TCP/IP.

5. Contoh : ping 127.0.0.1

(35)

2.9 H.323

VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada jaringan packet-switch. Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu standar sistem komunikasi yang

kompatibel satu sama lain. Salah satu standar komunikasi pada VoIP menurut rekomendasi ITU-T adalah H.323 (1995-1996). Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based. Bentuk jaringan packet-based yang dapat dilalui antara lain jaringan

internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area Network (LAN), dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk layanan – layanan

multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara, video dan data.

Gambar 2.7 Terminal pada jaringan paket

Tujuan desain dan pengembangan H.323 adalah untuk memungkinkan interoperabilitas dengan tipe terminal multimedia lainnya. Terminal dengan standar

(36)

Terminal H.323 memungkinkan komunikasi real time dua arah berupa suara , video dan data.

2.10 Arsitektur H.323

1. Terminal

Digunakan untuk komunikasi multimedia real time dua arah . Terminal H.323 dapat berupa personal computer (PC) atau alat lain yang berdiri sendiri yang dapat menjalankan aplikasi multimedia.

2. Gateway

digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda yaitu antara jaringan H.323 dan jaringan non H.323, sebagai contoh gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.233 dengan jaringan telepon , misalnya: PSTN. Dalam menghubungkan dua bentuk jaringan yang berbeda dilakukan dengan menterjemankan protokol-protokol untuk call setup dan release serta mengirimkan informasi antara jaringan yang terhubung dengan gateway. Namun demikian gateway tidak dibutuhkan untuk komunikasi antara dua terminal H.323.

3. Gatekeeper

dapat dianggap sebagai otak pada jaringan H.323 karena merupakan titik yang penting pada jaringan H.323.

4. Multipoint Control Unit (MCU)

(37)

coder/decoder (CODEC). Menurut standar H.323 , sebuah MCU terdiri dari

sebuah Multipoint Controller (MC) dan beberapa Multipoint Processor (MP). MC menangani negoisasi H.245 (menyangkut pensinyalan) antar terminal – terminal untuk menenetukan kemampuan pemrosesan audio dan video . MC juga mengontrol dan menentukan serangkaian audio dan video yang akan multicast. MC tidak menghadapi secara langsung rangkainan media tersebut.

Tugas ini diberikan pada MP yang melakukan mix, switch, dan memproses audio, video, ataupun bit – bit data. Gatekeeper, gateway, dan MCU secara logik merupakan komponen yang terpisah pada standar H.323 tetapi dapat diimplementasikan sebagai satu alat secara fisik.

(38)

2.11 Pengkodean Suara Di Jaringan VoIP

2.11.1 Codec (Coder Decoder)

Codec bisa diartikan sebagai alat dengan seperangkat aturan yang mengatur

bagaimana sinyal suara analog diubah menjadi data digital. Alat yang dimaksudkan dapat diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software, dan aturan-aturan itu dapat berupa seperti, seberapa besar sinyal-sinyal suara analog itu di-buffer dalam sebuah frame, seberapa lama di-buffer, kemudian diproses dengan perhitungan matematis.

Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil bit rate

sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukannya menjadi semakin rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode. Kualitas suara biasanya dihitung dengan metode Most Opinion Score (MOS). Metode ini memberi nilai rat-rata kualitas suara antara 1 sampai 5 dimana 1 artinya buruk dan 5 artinya baik. Codec meng-converter isyarat analog menjadi digital untuk pemancaran melalui rangkaian data. Berikut adalah beberapa codec yang tersedia, antara lain:

a. DoD CELP-4.8 Kbps

b. GIPS-13.3 Kbps and up

c. GSM-13 Kbps (full rate), 20 ms frame size

d. iLBC-15 Kbps, 20 ms frame size; 13.3 Kbps, 30 ms frame size

e. ITU G.711-64 Kbps, sample-based (alaw/ulaw)

(39)

g. ITU G.723.1-5.3/6.3 Kbps, 30 ms frame size

h. ITU G.726-16/24/32/40 Kbps

i. ITU G.728-16 Kbps

j. ITU G.729-8 Kbps, 10 ms frame size

k. LPC10-2.5 Kbps

l. Speex-2.15 to 44.2 Kbps

2.11.2 Standar Kompresi Data Suara

International Telecommunication Union-Telecommunication Sector (ITU-T) membuat

beberapa standar untuk voice coding yang direkomendasikan untuk implementasi VoIP. Beberapa standar yang sering dikenal antara lain:

2.11.2.1 G.711

(40)

G.711 adalah suatu standar Internasional untuk kompresi audio dengan menggunakan teknik Pulse Code Modulation (PCM) dalam pengiriman suara. PCM mengkonversikan sinyal analog kebentuk digital dengan melakukan sampling sinyal analog tersebut 8000 kali perdetik dan dikodekan dalam kode angka. Jarak antar

sampel adalah 125 μ detik. Sinyal analog pada suatu percakapan diasumsikan

berfrekuensi 300 Hz- 3400 Hz. Sinyal tersampel lalu dikonversikan ke bentuk diskrit. Sinyal diskrit ini direpresentasikan dengan kode yang disesuaikan dengan amplitudo dari sinyal sampel. Format PCM menggu nakan 8 bit untuk pengkodeannya. Laju transmisi diperoleh dengan mengkalikan 8000 sampel perdetik dengan 8 bit persampel, menghasilkan 64.000 bit perdetik. Bit rate 64 Kbps ini merupakan standar transmisi untuk satu kanal telepon digital.

Percakapan berupa sinyal analog yang melalui jaringan PSTN mengalami kompresi dan pengkodean menjadi sinyal digital oleh PCM G.711 sebelum memasuki VoIP gateway. Pada VoIP gateway, di bagian terminal, terdapat audio codec melakukan proses framing (pembentukan frame datagram IP yang dikompresi) dari sinyal suara terdigitasi (hasil PCM G.711) dan juga melakukan rekonstruksi pada sisi receiver. Frame yang merupakan paket-paket informasi ini lalu ditransmisikan

melalui jaringan IP dengan suatu standar komunikasi jaringan packetbased. Standar G.711 merupakan teknik kompresi yang tidak efisien, karena akan memakan bandwidth 64 Kbps untuk kanal pembicaraan. Agar bandwidth yang digunakan tidak

(41)

2.11.2.2 G.723.1

Pengkode sinyal suara G.723.1 adalah jenis pengkode suara yang direkomendasikan untuk terminal multimedia dengan bit rate rendah. G.723.1 memiliki dual rate speech coder yang dapat di-switch pada batas 5.3 Kbps dan 6.3 Kbps. Dengan memliki dual rate speech coder ini maka G.723.1 memliki fleksibilitas dalam beradaptasi terhadap informasi yang dikandung oleh sinyal, G.723.1 dilengkapi dengan fasilitas untuk memperbaiki sinyal suara hasil sintesis. Pada bagian encoder G.723.1 dilengkapi dengan formant perceptual weighting filter dan harmonic noise shaping filter sementara dibagian decoder-nya G.723.1 memliki pitch postfilter dan formant postfilter sehingga sinyal suara hasil rekonstruksi menjadi sangat mirip dengan

aslinya. Sinyal eksitasi untuk bit rate rendah dikodekan dengan Algebraic Code Excited Linier Prediction (ACELP) sedangkan untuk rate tinggi dikodekan dengan

(42)

jenis CELP dengan hasil kompresi pada 8 Kbps. Berikut ini adalah tabel perbandingan beberapa teknik kompresi standar ITU-T.

2.12 IP PBX

IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange merupakan PABX yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan exstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone.

Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain: penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon, translasi protokol komunikasi, translasi media komunikasi atau transcoding, serta pengendalian perangkat-perangkat IP telephony seperti: VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway.

Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon yang umum dipakai (PSTN/POTS), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan berbasis paket (IP/ATM).

IP PBX membawa kemampuan multi layanan di jaringan IP ke dunia komunikasi telepon, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang dapat berjalan di atas jaringan IP. Multi layanan tersebut adalah Voicemail dan Voice Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call

(43)

System (UMS), Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based Management System.

2.13 Komponen Dasar IP PBX

Komponen dasar IP PBX seperti gambar 3.4 di atas terdiri dari data account yang tersusun atas extension yang merupakan data account yang akan digunakan oleh extension agar terhubung dengan IP PBX ini. Extension di sini adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan user dari IP PBX ini. Komponen yang lainnya adalah trunk yang merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk menghubungi trunk. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang merepresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX ini. Dial Plan merupakan aturan dial yang akan dimanfaatkan oleh extension untuk menghubungi sesama extension atau trunk dan sebaliknya.

2.14 Kualitas Suara Voip

Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang

(44)

BAB 3

PEMBAHASAN JARINGAN VOIP

3.1 Perancangan Jaringan Server VoIP

VoIP dapat ditempatkan pada berbagai topologi jaringan, untuk merancang sebuah topologi yang tepat pada jaringan VoIP terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: lokasi, jarak, dan biaya. Semua kemungkinan yang akan terjadi haruslah difikirkan oleh admin jaringan tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Dalam perancangan jaringan VoIP sederhana, penulis menggunakan topologi star dengan menggunakan empat buah komputer, dimana dua unit komputer difungsikan sebagai server softswitch menggunakan asterisk dan dua unit unit komputer lainnya sebagai client. Seperti yang terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

Server VoIP 1 server VoIP 2

Client Client

(45)

3.2 Kebutuhan Peralatan dan Software

VoIP pada dasarnya beroperasi menggunakan jaringan komputer berbasis internet dengan menggunakan protokol TCP/IP, tetapi bukanlah hal yang wajib dipenuhi dalam jaringan intranet. Oleh karena itu, VoIP dapat dioperasikan menggunakan jaringan internet publik maupun pada jaringan internal di LAN.

3.2.1 Kebutuhan Minimal

Selain keberadaan jaringan komputer berbasis internet yang menggunakan protokol TCP/IP, sebuah infrastruktur VoIP yang sederhana tidak membutuhkan peralatan tambahan.

Peralatan yang diperlukan hanya berupa:

1. Komputer yang terhubung ke jaringan TCP/IP atau internet yang dilengkapi dengan kartu suara (sound card) atau bisa pula menggunakan PDA yang terhubung ke Wi-Fi hotspot.

2. Headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker.

(46)

3.2.2 Kartu Suara (Sound Card)

Kartu Suara (Sound Card) adalah suatu perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengeluarkan suara dan merekam suara. Pada awalnya, Sound Card hanyalah sebagai pelengkap dari komputer.Namun sekarang, sound card adalah perangkat wajib di setiap komputer. Dilihat dari cara pemasangannya, sound card dibagi 3:

1. Sound Card Onboard, yaitu sound card yang menempel langsung pada

motherboard komputer.

2. Sound Card Offboard, yaitu sound card yang pemasangannya di slot ISA/PCI

pada motherboard.

3. Soundcard External, adalah sound card yang penggunaannya disambungkan ke

komputer melalui port eksternal, seperti USB atau FireWire.

Untuk memainkan musik MIDI, pada awalnya menggunakan teknologi FM Synthesis, namun sekarang sudah menggunakan Wavetable Synthesis Sedangkan

(47)

Gambar 3.10 Kartu Suara (Sound Card)

Ketika mendengarkan suara dari sound card, data digital suara yang berupa waveform (wav atau mp3) dikirim ke sound card. Data digital ini di proses oleh DSP

(Digital Signal processing) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter).

Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker. Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC

(Analog Digital Converter). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang

(48)

3.2.3 Headset

Perangkat lain yang tidak kalah penting adalah headset yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker. Speaker merupakan komponen elektronika yang menerima

sinyal masukan dan memberikan respon keluaran berupa frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.

Gambar 3.11 Headset dengan mikrofon dan speaker

3.2.4 Telepon Dari PC ke PC

(49)

3.3 penggunaan VoIP

Penggunaan Voip sangatlah fleksibel, dapat menggunakan softphone atau hardphone sebagai interface, pada media softphone-nya juga terdapat beberapa macam. Disini penulis menggunakan p2p voip, beta-1.1

3.3.1 cara instal p2p volp, beta-1.1

Tahap pertama adalah proses instalasi p2p voip, beta-1.1 pada windows, proses ini tidak memakan waktu lama dan cukup mudah karena menggunakan Graphics Users Interface (GUI). Klik 1 kali icon software p2p voip, beta-1.1, maka akan muncul

[image:49.595.189.444.430.575.2]

jendela awal penginstalan p2p voip, beta-1.1seperti pada gambar 3.12, klik “start” untuk menuju tahap selanjutnya.

Gambar. 3.12 jendela setup p2p Volp Beta-1.1

(50)
[image:50.595.174.458.86.178.2]

Gambar 3.13 jendela complete p2p Volp Beta-1.1

3.3.2 Konfigurasai p2p volp, beta-1.1

Tahap selanjutnya adalah konfigurasi p2p voip, beta-1.1, untuk menjalankan aplikasi p2p voip, beta-1.1, klik 1 kali icon p2p voip, beta-1.1 yang ada di taskbar, kemudian klik kanan pada aplikasi p2p volp, beta-1.1 lalu pilih option account settings, seperti pada gambar 3.14

[image:50.595.203.429.417.717.2]
(51)
[image:51.595.201.432.196.366.2]

Kemudian akan tampil Jendela 0ption accounts p2p volp, beta-1.1, kemudian kita masukkan alamat IP adress seperti Gambar 3.15

Gambar 3.15 tampilan options p2p volp Beta-1.1

(52)
[image:52.595.212.420.84.409.2]

Gambar 3.16 tampilan contact list. p2p VoIP Beta-1.1

Selanjutnya akan tampil jendela properties dari account yang akan diisi, seperti pada Gambar 3.16, antara lain berisi:

a. User Ip Adress : 10.3.11.4 b. User Name : Ratna

Yang perlu diperhatikan adalah Ip Adress, User Name harus sesuai dengan account yang terdaftar pada softswitch asterisk, yaitu konfigurasi pada sip.conf,

display name dapat diisi manual pada option.

(53)
[image:53.595.204.427.83.362.2]

Gambar 3.17 Tampilan p2p VoIP Beta-1.1 dengan nama yang sudah di add

(54)
[image:54.595.204.430.83.373.2]

Gambar 3.18 tampilan panggilan p2p VoIP Beta-1.1

(55)

BAB 4

IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP

4.1Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan proses pembangunan jaringan voip yang dirancang dan diuji coba terhadap rancangan tersebut. Adapun langkah-langkah yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat serta sesuai untuk merancang jaringan.

2. Menyelesaikan rancangan sistem.

3. Menulis, menguji, mengontrol dan mendokumentasikan website. 4. Mendapatkan persetujuan.

4.2Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan-tujuan dari implementasi sistem, yaitu:

1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolah data dan penyaji informasi.

(56)

3. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan dengan mudah terhadap sistem yang baru dan mendapatkan informasi yang baik dan jelas. 4. Memperhitungkan bahwa sistem telah memenuhi permintaan pemakai (user)

yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.

5. Memastikan bahwa sistem yang telah berjalan lancar dengan mengontrol dan melakukan instalasi secara benar.

4.3 Komponen-komponen Kebutuhan Sistem

Komponen-komponen yang sangat berperan dalam menunjang penerapan sistem yang dirancang terhadap pengolahan data. Beberapa komponen yang dibutuhkan sistem untuk dapat beroperasi dengan baik antara lain:

4.3.1 Hardware

Hardware merupakan seluruh komponen peralatan-peralatan yang membentuk suatu

sistem komputer dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapat melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini penulis membutuhkan perangkat keras yaitu:

1. CPU (Central Processing Unit)

CPU (Central Processing Unit) merupakan jantung dari komputer, komputer yang merupakan pusat pengolahan data serta pusat pengontrolan dari keseluruhan sistem komputer.

2. Memory

(57)

3. Monitor

Monitor merupakan layar yang menampilkan output program.

4.3.2 Software

Hardware tidak akan dapat memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen

software. Adapun software yang digunakan dalam pembuatan jaringan ini adalah:

a. Sistem operasi Ms. Windows XP

(58)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jaringan IP adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon bisa menggunakan jaringan IP atau Internet.

2. Untuk melewatkan voice melalui jaringan internet ( IP ), memerlukan adanya gateway. Fungsi Gateway di sini adalah untuk mengubah format sinyal suara ke

paket IP, begitu juga sebaliknya.

3. Dengan VoIP, kita bisa berbicara layaknya telepon biasa. Namun perbedaanya adalah kita tidak akan dikenakan tarif pulsa seperti telepon pada umumnya. VoIP sering juga disebut IP Thelephony, Broadband Phone, Internet Phone, dan sebagainya.

4. Kelebihan jaringan Voip disini adalah segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global.

(59)

5.2Saran

1. Pastikan untuk melakukan observasi lapangan (survey site) dan mengumpulkan data-data yang ada agar dapat mendesain jaringan dengan tepat.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

1. Davidson, Jonathan “ Voice Over IP Fundamentals,” Cisco Press, 2000

2. Suherman. Voice over Internet Protocol (VoIP). Elektro Indonesia Nomor 35, Tahun VI, Februari 2001

3. Irawan, F.X. Bambang . Menunggu VoIP. Info Komputer Edisi Januari 2000 4. Khayati, Nur. Voice Over IP. Gematel Edisi 28

Gambar

Gambar 2.1 Topologi Bus
Gambar 2.2 Topologi Cincin
Gambar 2.3 Topologi Token Ring
Gambar 2.5 Topologi Pohon
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tugas Akhir : Penggunaan Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigurasi Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer. Dosen Pembimbing

Pada jaringan Local Area Network yang kita sebut dengan LAN masih menggunakan kabel sebagai media penghubung agar beberapa komputer dapat saling berkomunikasi.Namun, seiring

VPN merupakan salah satu bentuk peningkatan keamanan didalam jaringan komputer menggunakan jaringan publik.. Tetapi ternyata dengan peningkatan keamanan menggunakan VPN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun privileges pada jaringan komputer SMA Negeri 2 Boyolali berbasis Active Directory, instalasi dan konfigurasi privileges

MEMBANGUN WEBSITE E-LEARNING DENGAN MOODLE PADA SMK ADI SUMARMO PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER.. DAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun privileges pada jaringan komputer SMA Negeri 2 Boyolali berbasis Active Directory, instalasi dan konfigurasi privileges

MEMBANGUN WEBSITE E-LEARNING DENGAN MOODLE PADA SMK ADI SUMARMO PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER.. DAN

Pada client perangkat 100 Mbps di Switch 100 Mbps Memilih switch yang tepat Ketika lab sekolah anda membutuhkan jaringan 16 Unit Komputer dan 1 Server dengan topologi star maka yang