PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM
UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER
DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM
MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
TUGAS AKHIR
ARIF KHAIRUL D.
072406159
PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM
UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER
DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM
MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi D3 Ilmu Komputer
ARIF KHAIRUL D.
072406159
PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM DALAM Nomor Induk Mahasiswa : 072406159
Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2010
Komisi Pembimbing
Diketahui / Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc
PERNYATAAN
PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER
DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2010
ARIF KHAIRUL D. 072406159
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat
pada waktunya. Pembuatan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Ilmu Komputer pada Universitas Sumatera
Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PENGGUNAAN MIKROTIK
ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY
SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN
JARINGAN KOMPUTER”.
Selama mempersiapkan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan,
dorongan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematika Fakultas
pembimbing penulis yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
3. Bapak Aminuddin Siregar selaku pemilik warung internet Ar2t.Net yang telah
mengijinkan penulis melakukan penelitian dan membantu penulis selama
penelitian.
4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara khususnya program studi D3 Ilmu Komputer yang
telah benyak memberikan ilmu selama perkuliahan.
5. Ayahanda H.Ilham Dalimunthe dan Ibunda Hj.Lena Sari Nai Pos-Pos atas doa
restunya dan kasih sayangnya yang tiada habisnya diberikan pada penulis serta
dukungan moril maupun materil yang tanpa jasanya tak mungkin penulis sampai
pada saat sekarang.
6. Seluruh rekan mahasiswa Jurusan D3 Ilmu Komputer khususnya Kom C 2007 dan
teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan semangat. Dan terimakasih
atas semua dukungannya.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak mendapati
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan penulis
pada khususnya.
Medan, Mei 2010
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.
Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
DAFTAR ISI
1.5 Metodelogi Penelitian 5 1.6 Sistematika Penulisan 6
Bab 2 Landasan Teori 7 2.4.2 Metropolitan Area Network (MAN) 11 2.4.3 World Area network (WAN) 12
Bab 3 Perancangan Sistem 18
3.1.1 Installasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF) 18 3.1.2 Installasi Mikrotik dengan CD-ROM 21 3.2 Paket Installasi Mikrotik Router OS 21 3.2.1 Paket Point to Point Protocol (PPP) 25 3.2.2 Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 26 3.2.3 Paket Advanced-tools 27
3.2.4 Paket Arlan 27
3.2.5 Paket Global Position System (GPS) 28
3.2.6 Paket Hotspot 28
3.2.7 Paket ISDN 29
3.2.8 Paket LCD 29
3.2.9 Paket Network Time Protocol (NTP) 30
3.2.10 Paket Radio LAN 30
3.2.11 Paket Routerborad 31
3.2.12 Paket Routing 31
3.2.13 Paket Security 31
3.2.14 Paket Synchronous 32
3.2.15 Paket Telephony 32
3.2.16 Paket UPS 34
3.2.17 Paket Web Proxy 34
3.2.18 Paket Wireless dan Wireless-legacy 35 3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan Winbox 38 3.3.1 WinBox Console 38
Bab 4 Implementasi Sistem 41
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 73
5.1 Kesimpulan 73
5.2 Saran 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gambar LAN 11
Gambar 2.2 Gambar MAN 11
Gambar 2.3 Gambar WAN 12
Gambar 3.1 Contoh Skema Jaringan PC Router Mikrotik 20 Gambar 3.2 Paket Pilihan Installasi Yang Disediakan Mikrotik 22 Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser 39 Gambar 3.4 Tampilan Download WinBox 39 Gambar 3.5 Tampilan Download WinBox 40
Gambar 4.1 Menu BIOS 43
Gambar 4.2 Pemilihan Menu Booting Utama 44 Gambar 4.3 Booting Melalui CD 45 Gambar 4.4 Paket Installasi Mikrotik 45 Gambar 4.5 Pemformatan Harddisk 46 Gambar 4.6 Partisi Harddisk 46
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.
Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dewasa ini, salah satunya adalah
teknologi komputer. Sejalan dengan majunya teknologi tersebut, maka semua orang
berusaha meningkatkan kreativitas serta mutu di perusahaan atau badan usaha milik
mereka dengan menggunakan alat bantu teknologi komputer.
Berbicara tentang teknologi, Informasi Teknologi tentunya tidak terlepas dari
teknologi jaringan yang menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga dapat
berhubungan dan dan dapat berkomunikasi, untuk suatu efisiensi, sentralisasi dan
optimasikerja. Tanpa ada jaringan yang mengoneksikan keseluruhan
komputer-komputer tersebut, mustahil akan terjadi komunikasi. Oleh sebab itu teknologi
jaringan komputer sangat memegang peranan penting dalam perkembangan Informasi
Jaringan data dan internet adalah kumpulan dari jutaan komputer dan alat-alat
digital lain yang bersambungan. Beberapa komputer akan membentuk jaringan kecil
dan berhubungan dengan jaringan kecil lainnya. Sebuah komputer yang terkoneksi ke
jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya berkat adanya router yang
berfungsi mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Sebagian orang beranggapan bahwa router yang baik hanyalah router yang
bermerk. Padahal, router sebenarnya juga dapat dibuat menggunakan komputer
dengan menginstall perangkat lunak yang sesuai. Salah satu perangkat lunak yang
dapat difungsikan menjadi sebuah router adalah Mikrotik Router OS. Ini adalah
sistem operasi yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara
menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mkrotik
Router OS sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.
Atas dasar pertimbangan di atas dan setelah penulis membaca bebarapa artikel
Mikrotik Router OS maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah ni
sebagai tugas akhir guna melengkapi salah satu syarat menyelesaikan program studi
D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas
Sumatera Utara, sekaligus dapat membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi.
Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigursai Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas penulis menganjukan suatu permasalahan sebagai berikut:
Bagaimanakah mengkonfigurasi sebuah Komputer/PC biasa dengan menginstall
sistem operasi Mikrotik Router OS sehingga menjadi sebuah gateway server serta
dapat memanajemen bandwith pada jaringan komputer.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang dibahas penulis
adalah gateway server serta memanajemen bandwith pada jaringa LAN dengan
Mikrotik Router OS. Karena sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi
yang dapat dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan
bandwith) , firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan
Virtual Private Network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch
1.4. Maksud dan Tujuan
1.4.1. Maksud
Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mengikuti teknologi yang terus berkembang, salah satunya adalah Teknologi
Mikrotik.
2. Untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program D3 Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas
Sumatera Utara.
1.4.2. Tujuan
Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah :
1. Untuk menambah dan memperluas ilmu yang didapatkan pada studi perkuliahan
terutama pada studi jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya dengan lebih
mendalam lagi.
2. Agar nantinya dapat diaplikasikan sehingga teknologi informasi di bidang
jaringan konputer terus berkembang, terutama dalam membangun sebuah server
1.5. Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data
adalah:
1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian yaitu
Warung Internet Ar2t.Net di jalan Kasuari No.26 untuk mengaplikasikan atau
membangun server Mikrotik Router OS.
2. Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada pemilik dari Warung Internet
Ar2t.Net.
3. Studi dokumen, yaitu memudahkan dalam pengumpulan data, penulis meneliti
dokumen yang mendukung penelitian.
4. Studi literatur, yaitu mempelajari atau mengunjungi website-website atau
situs-situs yang menyediakan tutorial seta artikel-artikel mengenai Mikrotik Router
OS.
1.6. Sitematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah:
Bab ini berisi tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan
Mikrotik Router OS.
BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik
Router OS.
BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun
Gateway Server serta Bandwith Management menggunakan Mikrotik Router
OS.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan tugas akhir tentang Mikrotik
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Mengenal Router
Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection
(OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network
(WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN
juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk
menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router
yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma
routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system
ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur
keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address
Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara
langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin
menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan sudah pasti memerlukan
peralatan penyambung seperti hub atau switch.
Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada
jarak yang berdekatan berkapasitas bandwith mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps.
Namun sayang kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan
saja Local Areal Network (LAN) . Untuk menyambungkan jaringan dalam satu
ruangan ke jaringan yang lebih luas memerlukan peralatan yang disebut router.
Berhubungan dengan jaringan yang lebih luas atau internet berarti akan
menghadapi internetworking yang memiliki prinsip dasar sebgai berikut:
a. Pengalamatan secara konsisten
b. Memiliki topologi jaringan mewakili pengalamatan.
c. Pemilihan jalur pengiriman data (terestial, gelombang mikro, satelit, fiber optic
dan lainnya).
d. Penggunaan router statik maupun dinamik.
e. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu
2.2. Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada diantara
program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola
seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan.Sistem operasi
menyediakan System Call berupa fungsi-fungsi atau Application Programming
Interface (API). System Call ini memberikan abstraksi tingkat tinggi mesin untuk
pemrograman.
System Call berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan
memberi sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga
sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas sistem
operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem komputer dengan
cara meminta layanan sistem operas mengendalikan sumber daya untuk aplikasi
sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat dilakukan secara benar dan
efisien.
Sistem operasi yang dikenal antara lain :
a. Windows (95, 98, ME, 2000, XP, VISTA, SERVER, Windows7)
b. Linux (Red Hat, Slackware, Ubuntu, Fedora, Mikrotik, Debian, OpenSUSE)
d. FreeBSD (Berkeley Software Distribution)
e. SUN (SOLARIS)
f. DOS (MS-DOS)
g. Machintosh (MAC OS, MAC OSX)
2.3. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi
tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi. Jaringan komputer
memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan
teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
berbagi data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner,
CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik.
Sedangkan pada aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih
2.4. Klasifikasi Jaringan Komputer
2.4.1. Local Area Network (LAN)
Jaringan komputer yang saling terhubung ke suatu komputer server dengan
menggunakan topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu gedung atau
kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.
Gambar 2.1 LAN
Jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa
lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam
suatu kota, kampus dalam satu kota.
Gambar 2.2 MAN 2.4.3. Wide Area Network (WAN)
Jaringan komputer yang menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan
terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau
Gambar 2.3 WAN
2.5. Gateway
Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer
network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan
internet. Router dapat disetting menjadi gateway dimana ia menjadi penghubung
2.6. Pengertian Mikrotik
Mikrotik Router OS adalah sistem operasii Linux base yang memberikan kemudahan
bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal.
Mikrotik Router OS marupakan router software yang dapat menggunakan peralatan
embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (personal komputer) serta
kompatibel dengan IBM PC X86.
Mikrotik Router OS mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP,
Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang
digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang
terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi
berkelanjutan dan dapat diprediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang
tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu utambahan dan
pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga
dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.
Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router OS
karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana
sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Acces Point maupun Virtual
lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk
mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.
Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall
yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket
tracking Mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan
dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini mampu
menghasilkan informasi dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan
Administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow
maupun NTOP.
Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid.
Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi
keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun
cara akses ke tujuan.
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router OS
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application
(Winbox).
c. Advanced bandwith control.
d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address
translation, logging dan connection monitoring.
e. DHCP support.
f. Hotspot gateway dengan RADIUS authentication.
g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.
h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11), 5GHz 54Mb/s
(IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE802.11g) dengan RADIUS
authentication untuk AP.
i. Protocol V.35 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame
Relay.
j. Protocol X.21 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame
Relay.
k. Async PPP (up to 128 ports) dengan RADIUS authentication untuk modem
pools.
l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1.
m. IP Telephony Gateway.
2.6.1. Sejarah Mikrotik
Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat
untuk digunakan pada system pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikotik kemudian
menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga
memroduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain unuk
digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.
2.6.2. Jenis-jenis Mikrotik
1. MikroTik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di
www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).
2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus
dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik
2.7. Fungsi Mikrotik
Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan
Mikrotik Router OS, mulai dari quality of service (pengaturan bandwith), firewall,
hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network
(VPT). Fasiitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu
keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks,
tetapi juga berbasis grafis.
2.8. TCP/IP Protocol
TCP/IP standar defakto lebih dianut pembuat peralatan jaringan dibandingkan standar
OSI. Standar TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host
(komputer) di dalam jaringan WAN, LAN dan mengatur pengalamatan IP secara
konsisten.
Alamat IP sepanjang 32 bit (4 oktet) ini lebih dikenal dengan IPv4 yang diatur
IANA dan dikelokmpokkan menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, B, C, D dan E. Kelas A,
(komputer dalam jaringan) dan dimulai nomor 1.0.0.0 sampai 223.255.255.255.
Pembagian alamat IP dapat dilihat berikut ini :
1. Klas A - 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255 dengan netmask 255.0.0.0 (catatan:
127.0.0.0/255.0.0.0 digunakan untuk keperluan loopback).
2. Klas B – 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 dengan netmask 255.255.0.0
3. Klas C – 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 dengan netmask 255.255.255.0
Ip private ini tidak dapat digunakan untuk menyembunyikan host ke jaringan internet
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Merancang Instalasi Mikrotik
1. Siapkan PC, minimum Pentium II, RAM 64 MB, HDD 500M atau pakai flash
memory 64M.
2. Di server/PC minimal ada dua ethernet card, satu koneksi ke internet dan satu
lagi ke network local.
Mikrotik dapat diinstalasi menggunakan berbagai media seperti harddisk, compact
flash image, maupun bootable CDROM. Paket instalasi ini telah disediakan oleh
Mikrotik melalui website yang berlamat di http://www.mikrotik.com/download/.
3.1.1. Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF)
Selain diinstallasi menggunakan bootable CDROM, Mikrotik dapat diintallasi
Mikrotik telah menyediakan paket installasai CF dalan bentuk image (zip file) yang
dapat di-download secara bebas di http://www.mikrotik.com/download/.
Catatan :
Untuk menggunakan CF sebagai IDE diperlukan interface dari CF ke IDE baik yang
disediakan oleh Mikrotik maupun yang kompatibel pada vendor lainnya. Saat
installasi Anda memerlukan CF card reader/writer baik yang external (USB) maupun
yang built-in seperti yang disediakan oleh notebook dan Dekstop PC type baru.
Peringatan :
Jangan melakukan installasi ulang menggunakan metode CF image untuk CF yang
telah berisi Mikrotik dengan lisensi. Proses installasi cara CF image akan menghapus
lisensi Mikrotik yang berada di dalam hardisk /CF. Jika CF/hardisk telah berisi
Mikrotik lisensi maka gunakan metode installasi dengan CDROM atau upgrade
Packet.
Untuk memulai installasi langsung ke CF, diperlukan software untuk menulis
image langsung ke CF. Penulis menggunkan phydiskwrite yang dapat dugunakan
untuk menulis langsung ke CF/hardisk. Tools ini mampu untuk menulis secara
langsung ke harddisk/CF sampai sebesar 800M, ini sudah sangat cukup untuk
Gambar 3.1 Contoh skema jaringan PC router Mikrotik
Setelah CF selesai ditulis maka CF tersebut dapat dipasangkan kembali ke
dalam converter CF ke IDE, dan dapat berfungsi langsung seperti harddisk IDE biasa.
Kapasitas media ini tergantung CF yang digunakan, dan Mikrotik menyarankan
menggunakan CF dengan kapasitas minimum 128MB.
Saran :
Pilihan installasi Mikrotik menggunakan CDROM akan lebih mudah dan aman
debandingkan dengan menulis langsung ke CF/harddisk dengan menggunakan CF
image. Kemudian memindahkan harddisk/CF yang telah diinstallasi ke komputer lain
3.1.2.Installasi Mikrotik dengan CD-ROM
Sebelum memulai installasi dengan menggunakn CDROM, harus men-download
Mikrotik iso image d
bentuk zip file, sehingga perlu melakukan uncompress. Jika menggunakan operating
system (O/S) versi dibawah Microsoft Windows XP memerlukan software tembahan
untuk melakukan ekstrak (uncompressd). Setelah download dan ekstrak, akan
didapatkankan iso file yang akan dibakar ke dalam CDROM. Salah satu cara
membakarnya adalah dengan menggunakan software Nero Burning ROM.
3.2. Paket installasi Mikrotik Router OS
Pada menu “Router Sofware Installasion” dapat memilih paket yang diinstallasi untuk
Mikrotik. Paket “Sistem” merupakan paket utama yang mengatur sisem operasional
Mikrotik. Paket “Sistem” ini tidak tergantung pada paket lainnya dan wajib
diinstallasi. Paket “Sistem” ini merupakan sistem operasi Mikrotik menggunkan O/S
Linux.
Setelah booting, muncul menu pilihan peket yang akan diinstall. Anda dapat
memilih semua paket gunakan tombol ‘a’, lalu tekan tombol’m’ untuk pilihan
minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Atau tekan ‘q’ jika ingin
membatalkan proses installlasi. Untuk memudahkan installasi, penulis biasanyan
menggunakan metode tekan ‘a’ kemudia ‘i’.
Gambar 3.2 Paket pilihan installasi yang disediakan Mikrotik
Pemilihan dapat dilakukan satu persatu dengan menggerakkan ‘’ atau ‘’ dan memilih
dengan menggunakan tombol ‘enter’, pilihan aktif akan ditandai [X].
Mikrotik akan menghapus seluruh isi harddisk komputer yang akan digunakan untuk
installasi. Jika tidak memiliki komputer lain untuk mencoba Mikrotik Router OS dan
menggunakan komputer processor PIII>450Mhz dengan RAM>256MB dapat
menggunakan software emulator seperti VMWare maupun Microsoft VirtualPC
Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih ‘a’ atau memilih
‘m’ jika hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik sistem saja. Setelah
memilih dapat segera melakukan installasi dengan menekan ‘i’. proses installasi
Mikrotik Router OS akan dimulai jika memilih ‘y’ atau dibatalkan dan komputer akan
booting jika memilih ‘n’. Selanjutnya Mikrotik Router OS akan memberikan
kesempatan untuk memilih apakah akan mempertahankan konfigurasi setup Mikrotik
yang pernah diinstall di hardisk/CF IDE dengan memilih ‘y’ atau memilih ‘n’ jika
pernah menginstall Mikrotik lisensi level 2 ke atas.
Saran :
Lisensi demo Mikrotik hanya berlaku selam 24 jam saja. Mikrotik menyediakan
lisensi tanpa biaya untuk level 1 (SOHO) diperoleh secara online melalui website
Account Server di Mikrotik (http://mikrotik.com) . Sedangkan untuk lisensi Mikrotik
Dukungan (support) untuk level 2 sampai 6 akan mendapat access
upgrade/downgrade samapai 1 tahun sejak pembelian dan dapat berlangganan lagi
dengan tambahan biaya.
Jika memilih Y maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang di dalam
hardisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting
pertama setelah proses installasi. Jika pada hardisk telah tersedia lisensi level 1
kebawah, dan memilih ‘y’ mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi
tersebut. Agar mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut, gunakan kembali account
server disaat boot pertama kali. Mikrotik akan melakukan pengujian integrasi
hardis/CF yang telah diinstallasi. Jika uji ini tidak mengalami masalah maka proses
post-install dilakukan secara otomatis. Setelah proses post-install selesai akan
dilanjutkan proses pembuatan key SSH RSA dan DSA otomatis. Tidak ada kegiatan
yang dapat dilakukan saat post-install berlangsung kecuali menunggu mikrotik
menyelesaikan sendiri seluruh proses dan menjalankan service yang telah diinstall.
Berakhirnya post-install tersebut ditandai dengan bunyi “beep” dan tampilnya
prompt Mikrotik login: dan dapat melakukan login pertama kali ke sistem Mikrotik
Peringatan :
Lisensi sementara (demo) hanya terbatas selama 24 jam. Operasi Mikrotik Anda harus
mendapat lisensi baru sebelum waktu ini berakhir. Jika Anda melewati waktu ini maka
software Mikrotik akan melakukan self-destroy.
Ganti password dan ingat selalu karena password ini tidak dapat dipulihkan
kembali kecuali Mikrotik di-reinstall kembali dengan manghapus konfigurasi dan
lisensi.
3.2.1. Paket Point to point Protocol (PPP)
Paket Point to Point Protocol (PPP) merupakan paket yang memuat protocol PPP.
Paket PPP ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan menggunakan PPP,
ISDN, L2TP dan PPTP serta komunikasi PPP on Ethernet (PPPoE). Paket PPP
digunakan untuk komunikasi Wide Area Network dengan menggunakan komunikasi
serial mode asynchronous maupun mode synchronous. Fitur PPP ini jika digunakan
pada mode synchronous akan memerlukan hardware tambahan tertentu dan yang
Untuk komunikasi dengan metode asynchronous dapat menggunakan serial
port standart PC seperti com1 dan com2. Jika diperlukan lebih dan yang ada distansar
PC dapat digunakan hardware lain yang didukung oleh Mikrotik seperti:
1. MOXA
a. Smartio CP-132, PCI 2 port synchronous per card dan maximum 8 port
menggunakan 4 card PCI.
b. Smartio CP104H atau CP-114 atau CT-114 PCI, port asynchronous per
port dan maximum 16 port menggunakan 4 card.
c. Smartio CP168H atau CP-168 PCI, 8 port asynchronous per card dan
maximum 32 port menggunakan 4 card.
2. Cyclades
a. Cyclon –Y series PCI, 4 sampai 32 port asynchronous per card dan
maximum 128 port menggunakan 4 card.
b. Cylades-Z series PCI, 16 sampai 64 asynchronous per card dan maximum
256 port menggunakan 4 card.
c. TCL
Untuk card PCI yang lainnya diperlukan driver tambahan dapat digunakan di
Mikrotik.
3.2.2. Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan paket yang memuat
fitur DCPC baik yang diperlukan untuk menjadi client maupun server. Dengan
menggunakan fitur DHCP client interface ethernet dapat diberi alamat IP, netmask
dan default gateway secara dynamic.
Pada saat DHCP client mendapatkan semua informasi tersebut maka secara
otomatis interface ethernet DHCP client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai
yang diberikan DHCP server. Jika tersedia default gateway maka default gateway
pada table routing juga di-update berdasarkan informasi DHCP server. Jika waktu
aktif DHCP client terlewati maka alamat IP, netmask dan default gateway dan DHCP
server tidak tersedia maka alamat IP invalid dan default gateway akan dihapus dari
tabel routing. Selain fitur DHCP client, Mikrotik juga dapat berfungsi sebagai DHCP
3.2.3. Paket Avandced-tools
Paket ini memuat fitur e-mail client, ping, netwatch, traceroute, bandwith tester,
traffic monitoring, mrtg dan utility lain yang sering deperlukan untuk mengetahui
kondisi route maupun jaringan.
Fitur netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik
menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasarkan script (urutan
perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch). Paket advanced tools ini terdapat pada
semua level lisensi.
3.2.4. Paket Arlan
Paket Arlan merupakan dukungan Mikrotik untuk penggunaan card ISA Arlan 655
wireless interface agar dapat secara transparan berkomunikasi dengan lawannya. Jika
3.2.5. Paket Global Position System (GPS)
Mikrotik Router OS dapat menggunakan penerima Global Positioning system (GPS)
sebagai referensi waktu Network Time Protocol (NTP) dan lokasi. Paket GPS ini
memerlukan lisensi level 1 (SOHO) dan dapat mengadopsi beberapa format standar
seperti Garmin, NMEA 0183, Simple Text Output Protocol.
GPS didukung oleh 24 satelit dengan 6 jenis orbital dengan masa orbit 12 jam,
sehingga dari bumi dalam satu saat dapat terlihat 5 atau 6 satelit. Penerima GPS
menghitung posisi dan waktu berdasarkan informasi diterima dari 4 satelit. Mikrotik
Router OS selain dapat menggunakan GPS juga dapat mengatur waktu secara presisi
dari ntp server.
3.2.6. Paket Hotspot
Paket Hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan
accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot.
Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication
gateway memerlukan tambahan memori dan cpu proses. Jika digunakan untuk
menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan.
Paket hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk
jumlah pengguna lebih banyak pada level lisensi diatas 3.
3.2.7. Paket ISDN
Mikrotik Router OS dapat berfungsi sebagai ISDN client maupun server. Fungsi
dial-up dapat diatur secara permanen atadial-upun dial-on-demmand. IP address yang
diberikan oleh ISP dapat digunakan sebagai route dalam routing table.
3.2.8. Paket LCD
Paket LCD digunakan untuk menampilkan informasi kondisi sistem Mikrotik melalui
layar LCD mini yang tersambung ke paralel ataupun USB.
LCD yang dapat digunakan oleh Mikrotik tersedia di:
b. PowerTip Character LCD Module PC1602 (16x2), PC 1604 (16x4), PC2002
(20x2), PC2004 (20x4), PC2402 (24x2) dan PC2404 (24x4).
3.2.9. Paket Network Time Protocol (NTP)
Paket Network Time Protocol (NTP) digunakan untuk menyelaraskan sistem waktu
komputer dalam jaringan. Akan sangat baik apabila paket NTP ini melakukan
penselarasan waktu dengan menggunakan NTP server standard dan menggunakan
GPS (perlu paket GPS).
Mikrotik NTP dapat digunakan sebagai server dan client, pada mode server
dapat menggunakan unicast, broadcast, multicast dan manycast. Sedang pada mode
client menggunakan unicast dengan fungsi server referensi primary dan secondary
NTP.
Mikrotik Router OS mendukung penggunaan Wirelless Radio LAN hardware antara
lain :
a. RadioLAN ISA card (Mode 101).
b. RadioLAN PCMCIA card.
RadioLAN ini hanya merupakan driver saja dan memerlukan paket wireless dan dapat
digunakan untuk lisensi minimum level 4.
3.2.11. Paket Routerboard
Paket Routerboard adalah paket yang digunkan untuk mendukung penggunaan
Mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian tersebut pada dasarnya
merupakan komputer minimum (tanpa harddisk controller, vga dan sound) dengan
kartu jaringan, catu daya lebih sederhana (cukup +12VDC) dan performa sangat
minimum. Routerboard yang dapat digunakan Mikrotik adalah router board 200 dan
3.2.12. Paket Routing
Paket routing, akan diperlukan jika jaringan menggunakan routing dynamic. Mikrotik
dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi 4.
3.2.13. Paket Security
Paket security berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi (dengan
menggunakan sistem pengkodean enskripsi). Paket ini diperlukan oleh Mikrotik untuk
menjalankan IP security (IPsec), Secure Shell, dan untuk menjalankan WinBox pada
mode aman (secure).
3.2.14. Paket Sychronous
Paket ini memuat driver hardware kartu serial jenis synchronous.
a. Moxa CIOI ISA and PCI V.35 (4 Mbit/s).
b. Moxa C502 PCI 2-port V.35 (8 Mbit/s).
c. Cyclades PCI PC-300 V.35 (5 Mbit/s) .
e. FarSync PCI V.35/X.21 (8.448 Mbit/s).
f. LMC/SGEI wanPCI-IT1E1 PCI Ti/E1 (also know as DS1 or LMD1200P,
1.544 Mbit/s or 2.048 Mbit/s).
g. LMC/SBEI wanPCI-1T3 PCI T3 (also know as DS3, 44.736 Mbit/s).
h. Sangsoma S5141 (dual-port) and S5142 (quardport) PCI RS2321
V.35/X.21(4Mbit/s –a primary port nd 512 Kbits – secondary ones).
i. Sangsoma S5148 (single-port) and S5147 (dual-port) PCI E1/TI.
Paket ini diperlukan jika pengguna mengoneksikan Mikrotik Router OS ke jaringan
Wide Areal Network (WAN) yang memerlukan interface serial acynchronous seperti
frame relay, dan point-to-point leased line.
3.2.15. Paket Telephony
Mikrotik Router OS memerlukan paket telephony ini untuk mengatur layanan
komunikasi dengan menggunakan Voice over IP (VoIP). Paket ini selain selain
memberikan fungsi sebagai gatekeeper juga mendukung penggunaan beberapa
hardware VoIP yang terpasang pada Mirotik Router OS, antara lain:
b. PhoneJACK telepon analog atau ISDN.
c. Voicetronix OpenLine4 – saluran telepon analog.
d. Zaptel Wildcard X1OOP -1 saluran telepon analog.
Paket telephony Mikrotik Router OS memenuhi standar spesifikasi H.323v4
Internasional Telecomunication Union – Telecomunications (ITU-T). H.323 adalah
stadar yang digunakan untuk mengirimkan (multimedia voice, video dan data) melalui
saluran IP (internet). H.323v4 memuat standar lain yaitu H.245, H.225, Q.931,
H.450.1, RTP (real-time protocol). Paket telephony Mikrotik Router OS ini
mendukung berbagai audio coded:
a. G.711 (64 kbps Pulse code modulation (PCM) ).
b. G.723.1 (6.3 kbps – memerlukan processor yang baik).
c. GSM-06.10 (pengkodean 13.2 kbps).
d. LPC-10 (pengkodean 2.5 kbps).
e. G.729 and G.729a (pengkodean software 8 kbps CS ACELP).
3.2.16. Paket UPS
UPS monitor menggunakan standar UPS APC “smart” signaling melalui RS232
ataupun USB. Dengan menggunakan “smart” fitur, Mikrotik Router OS UPS dapat
melakukan:
a. Mengkondisikan Mikrotik Router OS hibertnate saat ada gangguan baterai dan
reboot aman saat catu utama tersedia.
b. Kalibrasi waktu kerja UPS dan test kondisi baterai.
c. Monitroring semua informasi fitur “smart” yang diberikan oleh UPS.
d. Pencatatan perubahan catu daya.
Fitur ini memudahkan administrator memonitor dan mengamanakan router dari
kerusakan akibat gangguan catu daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut router
akan selalu memonitoring kondisi baterai UPS saat catu daya utama tidak tersedia.
Jika kondisi baterai UPS di bawah 10% maka fitur ini memerintahkan router ke
kondisi hibernate. Saat baterai UPS habis router telah pada kondisi hibernate dan siap
3.2.17. Paket Web Proxy
Paket Web-proxy Mikrotik Router OS mengimplementasikan proxy server dengan
fitur:
a. HTTP proxy normal.
b. HTTP Transparent proxy.
c. Access list berdasar sumber, tujuan, URL dan cara access.
d. Pengaturan Cache (pengaturan jenis object yang dichace).
e. Pengaturan Access langsung (access langsung atau lewat proxy server lain).
f. Kemampuan pencatatan.
3.2.18. Paket Wireless dan Wireless-legacy
Paket ini lebih banyak memuat driver yang diperlukan untuk menjalankan kartu
jaringan nirkabel (wireless). Mikrotik Router OS mendukung penggunaan berbagai
jenis kartu jaringan nirkabel seperti di bawah ini:
Atheros Chipset
a. Intel 5000 series
b. Dlink DWL-A520
c. Dlink DWL-G650
d. Atheros AR5000 chipset series based IEEE802.11a (AR5210 MAC plus
AR5110 PHY chips) cards.
e. Atheros AR5001A chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus
AR5111 PHY chips) cards
f. Atheros AR500IX chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus
AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR5111 and 2111
PHY chips) cards
g. Atheros AR500IX+ chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus
AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR2111 PHY
chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5111 and 2111 PHY chips)
cards.
h. Atheros AR5002X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5212 MAC plus
AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5112 PHY
chips cards.
i. Atheros AR5004X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5213 MAC plus
AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5213 plus AR5112 PHY chips)
Cisco/Aironet Chipset
Type: Cisco ISA/PCI/PC 11 Mbit/s IEEE802.11b Compability:
a. Aironet ISA/PCI/PC4800 2.4GHz DS 11Mbit/s Wireless LAN Adapters
(100mW).
b. Aironet ISAIPCIIPC4500 2.4GHz DS 2Mbit/s Wireless LAN Adapters
(100mW).
c. CISCO AIR-PC1340 2.4GHz 11Mbit/s Wireless LAN Adapters (30mW).
d. CISCO AIR-PCI/PC350/352 2.4GHz Os 11 Mbit/s Wireless LAN Adapters
(100mw).
Intersil Prism II Chipset
Type: Intersil Prism II PC/PCI 11 Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card
a. Intersil PRISM2 Reference Design 11Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card
b. GenTek WL-211 Wireless LAN PC Card
c. Compaq iPaq HNW-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card
d. Samsung SWL2000-N 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card
f. ZoomAir 4100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
g. Linksys WPC11 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
h. Addtron AWP-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card
i. D-Link DWL-650 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card
j. SMC 2632W 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
k. BroMax Freepot 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
l. Intersil PRISM2 Reference Design 11 Mbit/s WLAN Card
m. Bromax OEM 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
n. Corega K.K Wireless LAN PCC-11
o. Corega K.K Wireless LAN PCCA-11
p. CONTEC FLEXSCAN/FX-DDS110-PCC
q. PLANEX Geo Wave/GW-NS100
r. Ambicom WL1100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
s. LeArtery SYNCBAIR 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
t. Interface MobileLAN 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
u. NETGEAR MA401 11Mbit/s 802.11b WLAN Card
v. Intersil PRISM Freedom 11Mbit/s 802.11 WLAN Card
w. OTC Wireless AirEZY 2411-PCC 11Mbit/s 802.11b Card
x. Z-ComXI-325HP PCMCIA 200mW Card
3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan WinBox
Mikrotik Router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan Winbox
Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.
3.3.1 Winbox Console
WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router OS didalam
melakukan konfigurasi dan fitur managemen penggunaan secara grafis (Graphical
User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama
kemampuannya dengan fungsi Console.
WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file
Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat didownload dari Mikrotik Router OS. Ketika
melakukan koneksi ke Mikrotik Router OS melalui http (TCP port 80 secara default),
halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.
Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:
Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik menggunakan web browser
Pada gambar di atas menerangkan bahwa mikrotik tersebutmemiliki alamat IP
2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses seperti gambar berikut:
3. Kemudian Pilih dimana file “WinBox.exe” akan disimpan, seperi gambar berikut:
Gambar 3.5 Tampilan download Winbox
Untuk memudahkan penggunaannya, file ”winbox.exe” disimpan pada desktop.
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui untuk menguji, menginstall dan
memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang
lama.
4.2. Tujuan Implementasi Sistem
Tujuan implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada pada perancangan sistem yang
disetujui, menyuusun dokumen baru atau dokumen yang diperbaiki.
2. Menguji sistem dan prosedur baru atau dokumen yang diperbaiki.
3. Memastikan bahwa sistem yang dibuat dapat digunakan oleh setiap pemakai
4. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
pemakai.
4.3. Komponen dalam Implementasi Sistem
Untuk mengetahui perancangan sistem yang telah kita kerjakan dapat berjalan dengan
baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah kita buat.
Untuk itu dibutuhkan beberapa komponen utama mencakup perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software). dan perangkat otak (brainware).
Pada PC router Mikrotik ini dibutuhkan beberapa komponen seperti yang
disebutkan diatas, yaitu :
1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Monitor
b. Central Processing Unit (CPU), minimum Pentium II RAM 64MB
c. Harddisk minimum 500MB
d. Keyboard dan Mouse
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Sistem operasi Mikrotik Router
3. Perangkat Operator (Brainware)
a. Administratot
b. Pemakai
4.4. Installasi Mikrotik Router OS
Berikut adalah proses installasi Mikrotik Router OS:
Gambar 4.1 Menu BIOS
Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol ESCAPE lalu
tekan F10 dan pilih ‘Yes’.
Gambar 4.2 Pemilihan menu booting utama
2. Masukkan CD instalasi Mikrotik setelah Loading maka akan muncul jendela
menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space
Bar], untuk mulai menginstall tekan huruf ‘i’.
Gambar 4.3 Booting melalui CD
3. Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin
Gambar 4.4 Paket installasi Mikrotik
Gambar 4.5 Pemformatan harddisk
5. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk
Gambar 4.6 Partisi harddisk
Gambar 4.7 Proses installasi
7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan
Gambar 4.8 Reboot sistem
8. Proses Loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan ‘y’ jika Anda ingin
melakukan pengecekan pada harddisk.
9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja,
lalu tekan ENTER.
Gambar 4.10 Login
Gambar 4.11 Prompt Mikrotik
4.5. konfigurasi Dasar Mikrotik
Langkah awal dari semua langkah konfigurasi Mikrotik adalah setting IP. Hal ini
bertujuan agar Mikrotik dapat di-remote dengan WinBox agar mempermudah dalam
melakukan berbagai konfigurasi. Langkah konfigurasinya menggunakan WinBox
dengan menambahkan IP address.
1. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik new terminal dan setelah
2. Ketik /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1, kemudian
akan muncul gambar seperti berikut.
Gambar 4.12 Menambah IP address
Gambar 4.13 Hasil konfigurasi penambahan IP address
4.6. Mulai Menggunakan WinBox
Langkah-langkah yang akan dilakukan didalam menggunakan WinBox adalah
sebagai berikut:
1. Klik Icon WinBox.exe, seperti gambar berikut:
Kemudian akan muncul gambar seperti berikut ini:
Gambar 4.15 WinBox loader
2. Pada kolom Connect To isikan IP address atau Mac Address dari router
Mikrotik, pada kolom Login isi nama usernya dan Password. Setelah itu klik
Connect. Pada gambar di atas bahwa IP addressnya:192.168.1.1, Login
sebagai: Admin dan passwordnya kosong. Setelah diklik connect akan tampil
Gambar 4.16 Menu utama WinBox
4.6.1. Konfigurasi Interface
Untuk menkonfigurasi Mikrotik tidak terlepas dari interface yang berperan sebagai
media agar router tersebut dapat bekerja di dalam jaringan. Disini akan diperlihatkan
cara konfigurasi Interface Mikrotik menggunakan “WinBox”. Berikut adalah langkah
konfigurasinya.
1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti didalam menggunakan WinBox.
Gambar 4.17 Interface
2. Pada kolom Interface, klik 2 kali ether1 dan akan muncul gambar sebagai
Gambar 4.18 Pemberian nama interface
3. Pada kolom name ubah menjadi public, MTU 1500 dan ARP: Enable.
Pemberian nama interface ini berfungsi untuk memudahkan identifikasi
interface tersebut terkoneksi ke jaringan lokal atau internet. Misalkan
ethernet1 akan connect ke internet dan ethernet2 akan connect ke jaringan
lokal (ke switch/hub).
Gambar 4.19 Kolom interface
5. Centang interface Ethernet tersebut dengan 100 Mbps, Auto Negotiation dan
Full Duflex.
Untuk Interface 2, cara konfigurasinya sama dengan konfigurasi interface ether1 dan
diberi nama lokal. Berikut adalah hasil dari konfigurasi kedua interface ethernet
Gambar 4.20 Hasil konfigurasi interface
Setelah dikonfigurasi, interface berubah menjadi local dan public.
4.6.2. Konfigurasi IP address
Pada Mikrotik Router OS ada beberapa cara untuk menkonfigurasi IP address
diantaranya melalui WinBox dan command line. Langkah-langkah pemberian IP
sebagai berikut menggunakan WinBox.
Gambar 4.21 Menu IP address
2. Pada Address List klik tanda “+”.
3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.1 dengan menggunakan
default subnetmask: 255.255.255.255.0. Kemudian pada IP diterapkan pada
interface local.
Gambar 4.23 Hasil konfigurasi IP address
Hasil konfigurasi IP address memiliki IP 192.168.0.1 dengan interface local dan 192.168.1.1dengan interface public.
4.7. Konfigurasi Gateway Server dan Domain Name Server (DNS )
Default gateway diasumsikan untuk memberikan koneksi internet ke jaringan lokal.
Berikut adalah konfigurasi routingnya dengan menggunakan WinBox untuk
menambahkan IP address gateway.
1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik Routers dan akan muncul
gambar berikut.
Gambar 4.24 Menu IP address gateway
2. Pada Router List klik tanda “+”.
Gambar 4.25 Penambahan IP Gateway
IP gateway servernya: 192.168.1.254 yang menghubungkan internet ke jaringan
Gambar 4.26 Hasil konfigurasi IP gateway
4.7.2. Domain Name Server (DNS)
DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke domain address dan sebaliknya.
Misalnya, pada web browser dimasukkan alamat
menerjemahkan ke alamat IP 216.109.112.135. Biasanya Internet Service Provider
(ISP) memberi dua DNS, yaitu primary DNS sebagai DNS utama dan secondary DNS
untuk keperluan backup yang membantu kerja primary DNS. Berikut langkah
1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik DNS dan akan muncul
gambar seperti berikut.
Gambar 4.27 Menu IP address DNS
Gambar 2.28 Pemberian IP DNS
3. Isikan IP DNS pertama (Primary DNS) dengan alamat 202.169.224.200 dan
DNS kedua (Secondary DNS) dengan alamat 202.169.224.201, kemudian klik
OK.
Alamat DNS ini disesuaikan dengan alamat yang diberikan oleh ISP (Intenet
Service Provider) yang dipakai. Dalam hal ini, penulis menggunakan alamat ISP
4.8. Konfigurasi Client
Dalam konfigurasi client yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi IP address,
gateway, dan DNS server. IP gateway untuk client adalah IP local darirouter. Hal ini
dilakukan agar client dapat terkoneksi ke Mikotik tersebut. Berikut langkah-langkah
konfigurasi pada client.
1. Klik tombol Start, pilih Connect To kemudian klik Show all connections.
Setelah itu akan muncul gambar berikut.
2. Pada icon Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties, kemudian
tampil Local Area Connection Propertis, pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik
Properties. Setelah itu akan muncul gambar berikut.
Gambar 4.30 Pemberian IP Client
3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.2, pada kolom subnetmask
isikan 255.255.255.0, Default gateway dengan IP 192.168.0.1 dan Prefered DNS
4.9. Konfigurasi Masquerade
Jika Mikrotik dipergunakan sebagai gateway server, maka client dalam jaringan local
dapat terhubung ke jaringan internet perlu dilakukan masquerading. Berikut
langkah-langkah konfigurasinya.
1. Pada menu utama WinBox pilih IP dan klik Firewall, maka akan muncul
gambar berikut.
Gambar 4.31 Menu IP address firewall
2. Klik tanda “+” pada menu Firewall, kemudian pilih NAT dan klik Tab general,
Gambar 4.32 Konfigurasi fireewall
3. Pada tab General, isikan Chain : srcnat, Src.Address:dengan IP 192.168.0.2,
Gambar 4.33 Pemberian action masquerade
4. Pada tab Action, dengan Action: masquerade. Untuk mengaktifkannya klik
Apply kemudian klik OK.
Untuk client 2 dan 3 dilakukan konfigurasi yang sama dengan client1 sesuai
Gambar 4.34 Hasil konfigurasi masquerade.
4.10. Bandwith Management
Bandwith management diperlukan untuk mengkonfigurasi pembatasan pemakaian
bandwith antara upload dan download pada client. Pembatasan pemakaian bandwith
ini bertujuan agar masing-masing client mendapatkan bandwith yang sama dan
masing-masing client tidak ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwith.
Berikut langkah-langkah konfigurasinya.
1. Pada menu utama WinBox pilih IP, lalu klik Firewall. Setelah muncul menu
Firewall kemudian pilih tab Mangle dan klik tanda “+” lalu pilih tab General,
Gambar 4.35 Konfigurasi firewall mangle
2. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2 merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public.
Gambar 4.36 Pemberian action mark connection
4. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi,
New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1 dan centang
Gambar 4.37 Connection mark
5. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2
merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public,
.
Gambar 4.38 Pemberian action mark connection
6. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi,
New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1.
Untuk client 2 dan 3 konfigurasinya sama seperti clent1, yang berbeda hanya
Src. Address, New Connection Mark dan New Paket Mark yang disesuaikan
Gambar 4.39 Hasil konfigurasi firewall mangle
4.7.1. Konfigurasi Queue Tree
Queri tree merupakan limit bandwith cukup kompleks karena pelimitan dapat
dikelompokkan berdasarkan protocol, port, atau kelompok IP address. Berikut
langkah konfigurasi queue tree.
1. Pada menu utama Winbox klik Queue, setelah muncul queue list pilih tab
Gambar 4.40 Konfigurasi queue tree
2. Pada tab General, isikan Name: client01-download merupakan nama client1
untuk pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet
Mark: client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 131072 bit/s
merupakan batas minimal bandwith download, Max Limit: 13.1072
Gambar 4.41 Konfigurasi new queue
3. Pada tab General, Name: client01-upload merupakan nama client1 untuk
pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet Mark:
client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 65536 bit/s
merupakan batas minimal bandwith upload, Max Limit: 65536 merupkan batas
maksimal bandwith upload.
Langkah yang sama dilakukan untuk mengatur bandwidth download dan
upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada :
Gambar 4.42 Hasil konfigurasi queue tree
Hasil konfigurasi queri tree digunakan untuk memantau penggunaan bandwidth
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Mikrotik Router OS adalah sebuah sistem operasi linux yang dirancang secara khusus
untuk keperluan networking. Mikrotik begitu menarik saat ini, karena dengan fiturnya
yang begitu lengkap serta memberikan kemudahan dalam penggunaannya dan juga
harganya relatif lebih murah dengan salah satu alternatif penggunaan PC lama menjadi
sesuatu yang jauh lebih berguna.
Jika kita sudah memahami konsep jaringan komputer dengan baik, maka akan
begitu mudah menerapkan di Mikrotik dengan tools GUI-nya (winbox), sehingga kita
tak perlu menghapal command untuk melakukan setting atau pengaturannya.
5.2. Saran
a. Memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas Mikrotik
Router OS, sehingga Mikrotik lebih cepat memasyarakat.
b. Membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam
ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan
DAFTAR PUSTAKA
Purbo, Onno W., Adnan Basalamah, Ismail Fahmi, Achmad Husni Thamrin. 2002. TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Jakarta: Alex Media Komputindo.
Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung.
Syafrijal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Herlambang, Linto Moch., Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
http://www.mikrotik.co.id/. Diakses tanggal 04 Maret 2010
http://www.ilmukomputer.org/wp-content/upload/2006/09/ropik-mikrotik.pdf. Diakses tanggal 04 Maret 2010
Hasil Uji Program Tugas Akhir
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Ilmu Komputer :
Nama : ARIF KHAIRUL D. NIM : 072406159
Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER
Fakultas : PENGGUNAAN MIROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
Telah melasanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa terrsebut di atas pada tanggal
Mei 2010.
Dengan Hasil : Sukses / Gagal
Medan, Mei 2010 Dosen Pembimbing/Kepala Lab.Komputer,
NIP: 196401091988031004 Dr.Saib Suwilo, M.Sc
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU Telp. (061) 8211050 Fax. (061) 8214290
MEDAN – 20155, Email :
KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Nama : Arif Khairul D.
Nomor Induk Mahasiswa : 072406159
Judul Tugas Akhir : Penggunaan Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigurasi Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer
Dosen Pembimbing : Dr. Saib Suwilo, M. Sc Tanggal Mulai Bimbingan : 1 April 2010
Tanggal Selesai Bimbingan :
No Tanggal 1 1 April 2010 Pengajuan Proposal Tugas
Akhir
* Kartu ini harap dikembalikan ke DepartemenMatematika bila bimbingan telah selesai
Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,
Dr. Saib Suwilo, M.Sc