• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Mikrotik Router Operating System Dalam Mengkonfigurasi Gatewayserver Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Mikrotik Router Operating System Dalam Mengkonfigurasi Gatewayserver Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM

UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

ARIF KHAIRUL D.

072406159

PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM

UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWTIH DALAM

MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi D3 Ilmu Komputer

ARIF KHAIRUL D.

072406159

PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM DALAM Nomor Induk Mahasiswa : 072406159

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Komisi Pembimbing

Diketahui / Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

(4)

PERNYATAAN

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY SERVER

DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

ARIF KHAIRUL D. 072406159

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat

pada waktunya. Pembuatan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Ilmu Komputer pada Universitas Sumatera

Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PENGGUNAAN MIKROTIK

ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENGKONFIGURASI GATEWAY

SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN

JARINGAN KOMPUTER”.

Selama mempersiapkan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat bantuan,

dorongan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku ketua Departemen Matematika Fakultas

(6)

pembimbing penulis yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Bapak Aminuddin Siregar selaku pemilik warung internet Ar2t.Net yang telah

mengijinkan penulis melakukan penelitian dan membantu penulis selama

penelitian.

4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara khususnya program studi D3 Ilmu Komputer yang

telah benyak memberikan ilmu selama perkuliahan.

5. Ayahanda H.Ilham Dalimunthe dan Ibunda Hj.Lena Sari Nai Pos-Pos atas doa

restunya dan kasih sayangnya yang tiada habisnya diberikan pada penulis serta

dukungan moril maupun materil yang tanpa jasanya tak mungkin penulis sampai

pada saat sekarang.

6. Seluruh rekan mahasiswa Jurusan D3 Ilmu Komputer khususnya Kom C 2007 dan

teman-teman yang telah banyak memberikan dorongan semangat. Dan terimakasih

atas semua dukungannya.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak mendapati

kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

(7)

semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan penulis

pada khususnya.

Medan, Mei 2010

(8)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.

Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

(9)

DAFTAR ISI

1.5 Metodelogi Penelitian 5 1.6 Sistematika Penulisan 6

Bab 2 Landasan Teori 7 2.4.2 Metropolitan Area Network (MAN) 11 2.4.3 World Area network (WAN) 12

Bab 3 Perancangan Sistem 18

(10)

3.1.1 Installasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF) 18 3.1.2 Installasi Mikrotik dengan CD-ROM 21 3.2 Paket Installasi Mikrotik Router OS 21 3.2.1 Paket Point to Point Protocol (PPP) 25 3.2.2 Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 26 3.2.3 Paket Advanced-tools 27

3.2.4 Paket Arlan 27

3.2.5 Paket Global Position System (GPS) 28

3.2.6 Paket Hotspot 28

3.2.7 Paket ISDN 29

3.2.8 Paket LCD 29

3.2.9 Paket Network Time Protocol (NTP) 30

3.2.10 Paket Radio LAN 30

3.2.11 Paket Routerborad 31

3.2.12 Paket Routing 31

3.2.13 Paket Security 31

3.2.14 Paket Synchronous 32

3.2.15 Paket Telephony 32

3.2.16 Paket UPS 34

3.2.17 Paket Web Proxy 34

3.2.18 Paket Wireless dan Wireless-legacy 35 3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan Winbox 38 3.3.1 WinBox Console 38

Bab 4 Implementasi Sistem 41

(11)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 73

5.1 Kesimpulan 73

5.2 Saran 73

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gambar LAN 11

Gambar 2.2 Gambar MAN 11

Gambar 2.3 Gambar WAN 12

Gambar 3.1 Contoh Skema Jaringan PC Router Mikrotik 20 Gambar 3.2 Paket Pilihan Installasi Yang Disediakan Mikrotik 22 Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser 39 Gambar 3.4 Tampilan Download WinBox 39 Gambar 3.5 Tampilan Download WinBox 40

Gambar 4.1 Menu BIOS 43

Gambar 4.2 Pemilihan Menu Booting Utama 44 Gambar 4.3 Booting Melalui CD 45 Gambar 4.4 Paket Installasi Mikrotik 45 Gambar 4.5 Pemformatan Harddisk 46 Gambar 4.6 Partisi Harddisk 46

(13)
(14)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, peralatan-peralatan pendukung jaringan komputer masih sangat diperlukan. Peralatan tersebut pun kini menjadi komponen penting dalam pembangunan jaringan komputer.

Router adalah salah satu komponen pada jaringan komputer yang mampu melewatkan data melalui sebuah jaringan atau internet menuju sasarannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router berfungsi sebagai penguhubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dewasa ini, salah satunya adalah

teknologi komputer. Sejalan dengan majunya teknologi tersebut, maka semua orang

berusaha meningkatkan kreativitas serta mutu di perusahaan atau badan usaha milik

mereka dengan menggunakan alat bantu teknologi komputer.

Berbicara tentang teknologi, Informasi Teknologi tentunya tidak terlepas dari

teknologi jaringan yang menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga dapat

berhubungan dan dan dapat berkomunikasi, untuk suatu efisiensi, sentralisasi dan

optimasikerja. Tanpa ada jaringan yang mengoneksikan keseluruhan

komputer-komputer tersebut, mustahil akan terjadi komunikasi. Oleh sebab itu teknologi

jaringan komputer sangat memegang peranan penting dalam perkembangan Informasi

(16)

Jaringan data dan internet adalah kumpulan dari jutaan komputer dan alat-alat

digital lain yang bersambungan. Beberapa komputer akan membentuk jaringan kecil

dan berhubungan dengan jaringan kecil lainnya. Sebuah komputer yang terkoneksi ke

jaringan dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya berkat adanya router yang

berfungsi mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Sebagian orang beranggapan bahwa router yang baik hanyalah router yang

bermerk. Padahal, router sebenarnya juga dapat dibuat menggunakan komputer

dengan menginstall perangkat lunak yang sesuai. Salah satu perangkat lunak yang

dapat difungsikan menjadi sebuah router adalah Mikrotik Router OS. Ini adalah

sistem operasi yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara

menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mkrotik

Router OS sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.

Atas dasar pertimbangan di atas dan setelah penulis membaca bebarapa artikel

Mikrotik Router OS maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah ni

sebagai tugas akhir guna melengkapi salah satu syarat menyelesaikan program studi

D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas

Sumatera Utara, sekaligus dapat membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi.

(17)

Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigursai Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis menganjukan suatu permasalahan sebagai berikut:

Bagaimanakah mengkonfigurasi sebuah Komputer/PC biasa dengan menginstall

sistem operasi Mikrotik Router OS sehingga menjadi sebuah gateway server serta

dapat memanajemen bandwith pada jaringan komputer.

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, maka masalah yang dibahas penulis

adalah gateway server serta memanajemen bandwith pada jaringa LAN dengan

Mikrotik Router OS. Karena sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi

yang dapat dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan

bandwith) , firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan

Virtual Private Network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch

(18)

1.4. Maksud dan Tujuan

1.4.1. Maksud

Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengikuti teknologi yang terus berkembang, salah satunya adalah Teknologi

Mikrotik.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program D3 Ilmu

Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas

Sumatera Utara.

1.4.2. Tujuan

Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah :

1. Untuk menambah dan memperluas ilmu yang didapatkan pada studi perkuliahan

terutama pada studi jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya dengan lebih

mendalam lagi.

2. Agar nantinya dapat diaplikasikan sehingga teknologi informasi di bidang

jaringan konputer terus berkembang, terutama dalam membangun sebuah server

(19)

1.5. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data

adalah:

1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian yaitu

Warung Internet Ar2t.Net di jalan Kasuari No.26 untuk mengaplikasikan atau

membangun server Mikrotik Router OS.

2. Wawancara, yaitu bertanya langsung kepada pemilik dari Warung Internet

Ar2t.Net.

3. Studi dokumen, yaitu memudahkan dalam pengumpulan data, penulis meneliti

dokumen yang mendukung penelitian.

4. Studi literatur, yaitu mempelajari atau mengunjungi website-website atau

situs-situs yang menyediakan tutorial seta artikel-artikel mengenai Mikrotik Router

OS.

1.6. Sitematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah:

(20)

Bab ini berisi tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan

Mikrotik Router OS.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik

Router OS.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun

Gateway Server serta Bandwith Management menggunakan Mikrotik Router

OS.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan tugas akhir tentang Mikrotik

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Mengenal Router

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection

(OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network

(WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN

juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk

menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.

Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke

jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router

yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma

routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system

ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur

keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address

(22)

Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara

langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin

menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan sudah pasti memerlukan

peralatan penyambung seperti hub atau switch.

Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada

jarak yang berdekatan berkapasitas bandwith mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps.

Namun sayang kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan

saja Local Areal Network (LAN) . Untuk menyambungkan jaringan dalam satu

ruangan ke jaringan yang lebih luas memerlukan peralatan yang disebut router.

Berhubungan dengan jaringan yang lebih luas atau internet berarti akan

menghadapi internetworking yang memiliki prinsip dasar sebgai berikut:

a. Pengalamatan secara konsisten

b. Memiliki topologi jaringan mewakili pengalamatan.

c. Pemilihan jalur pengiriman data (terestial, gelombang mikro, satelit, fiber optic

dan lainnya).

d. Penggunaan router statik maupun dinamik.

e. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu

(23)

2.2. Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada diantara

program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki tugas yaitu mengelola

seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan.Sistem operasi

menyediakan System Call berupa fungsi-fungsi atau Application Programming

Interface (API). System Call ini memberikan abstraksi tingkat tinggi mesin untuk

pemrograman.

System Call berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan

memberi sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga

sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas sistem

operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem komputer dengan

cara meminta layanan sistem operas mengendalikan sumber daya untuk aplikasi

sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat dilakukan secara benar dan

efisien.

Sistem operasi yang dikenal antara lain :

a. Windows (95, 98, ME, 2000, XP, VISTA, SERVER, Windows7)

b. Linux (Red Hat, Slackware, Ubuntu, Fedora, Mikrotik, Debian, OpenSUSE)

(24)

d. FreeBSD (Berkeley Software Distribution)

e. SUN (SOLARIS)

f. DOS (MS-DOS)

g. Machintosh (MAC OS, MAC OSX)

2.3. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling

dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi. Jaringan komputer

memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan

teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat

berbagi data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner,

CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik.

Sedangkan pada aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih

(25)

2.4. Klasifikasi Jaringan Komputer

2.4.1. Local Area Network (LAN)

Jaringan komputer yang saling terhubung ke suatu komputer server dengan

menggunakan topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu gedung atau

kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.

Gambar 2.1 LAN

(26)

Jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa

lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam

suatu kota, kampus dalam satu kota.

Gambar 2.2 MAN 2.4.3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan komputer yang menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan

terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau

(27)

Gambar 2.3 WAN

2.5. Gateway

Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local network menuju outer

network. Tujuannya agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan

internet. Router dapat disetting menjadi gateway dimana ia menjadi penghubung

(28)

2.6. Pengertian Mikrotik

Mikrotik Router OS adalah sistem operasii Linux base yang memberikan kemudahan

bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal.

Mikrotik Router OS marupakan router software yang dapat menggunakan peralatan

embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (personal komputer) serta

kompatibel dengan IBM PC X86.

Mikrotik Router OS mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP,

Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang

digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang

terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi

berkelanjutan dan dapat diprediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang

tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu utambahan dan

pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga

dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.

Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router OS

karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana

sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Acces Point maupun Virtual

(29)

lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk

mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.

Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall

yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket

tracking Mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan

dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini mampu

menghasilkan informasi dengan format software pihak ketiga sehingga memudahkan

Administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow

maupun NTOP.

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid.

Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi

keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun

cara akses ke tujuan.

Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router OS

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application

(Winbox).

(30)

c. Advanced bandwith control.

d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address

translation, logging dan connection monitoring.

e. DHCP support.

f. Hotspot gateway dengan RADIUS authentication.

g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.

h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11), 5GHz 54Mb/s

(IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE802.11g) dengan RADIUS

authentication untuk AP.

i. Protocol V.35 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

j. Protocol X.21 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame

Relay.

k. Async PPP (up to 128 ports) dengan RADIUS authentication untuk modem

pools.

l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1.

m. IP Telephony Gateway.

(31)

2.6.1. Sejarah Mikrotik

Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat

untuk digunakan pada system pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikotik kemudian

menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga

memroduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain unuk

digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.6.2. Jenis-jenis Mikrotik

1. MikroTik Router OS yang berbentuk software yang dapat di-download di

www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).

2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus

dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik

(32)

2.7. Fungsi Mikrotik

Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan

Mikrotik Router OS, mulai dari quality of service (pengaturan bandwith), firewall,

hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network

(VPT). Fasiitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu

keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks,

tetapi juga berbasis grafis.

2.8. TCP/IP Protocol

TCP/IP standar defakto lebih dianut pembuat peralatan jaringan dibandingkan standar

OSI. Standar TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host

(komputer) di dalam jaringan WAN, LAN dan mengatur pengalamatan IP secara

konsisten.

Alamat IP sepanjang 32 bit (4 oktet) ini lebih dikenal dengan IPv4 yang diatur

IANA dan dikelokmpokkan menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, B, C, D dan E. Kelas A,

(33)

(komputer dalam jaringan) dan dimulai nomor 1.0.0.0 sampai 223.255.255.255.

Pembagian alamat IP dapat dilihat berikut ini :

1. Klas A - 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255 dengan netmask 255.0.0.0 (catatan:

127.0.0.0/255.0.0.0 digunakan untuk keperluan loopback).

2. Klas B – 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 dengan netmask 255.255.0.0

3. Klas C – 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 dengan netmask 255.255.255.0

Ip private ini tidak dapat digunakan untuk menyembunyikan host ke jaringan internet

(34)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Merancang Instalasi Mikrotik

1. Siapkan PC, minimum Pentium II, RAM 64 MB, HDD 500M atau pakai flash

memory 64M.

2. Di server/PC minimal ada dua ethernet card, satu koneksi ke internet dan satu

lagi ke network local.

Mikrotik dapat diinstalasi menggunakan berbagai media seperti harddisk, compact

flash image, maupun bootable CDROM. Paket instalasi ini telah disediakan oleh

Mikrotik melalui website yang berlamat di http://www.mikrotik.com/download/.

3.1.1. Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF)

Selain diinstallasi menggunakan bootable CDROM, Mikrotik dapat diintallasi

(35)

Mikrotik telah menyediakan paket installasai CF dalan bentuk image (zip file) yang

dapat di-download secara bebas di http://www.mikrotik.com/download/.

Catatan :

Untuk menggunakan CF sebagai IDE diperlukan interface dari CF ke IDE baik yang

disediakan oleh Mikrotik maupun yang kompatibel pada vendor lainnya. Saat

installasi Anda memerlukan CF card reader/writer baik yang external (USB) maupun

yang built-in seperti yang disediakan oleh notebook dan Dekstop PC type baru.

Peringatan :

Jangan melakukan installasi ulang menggunakan metode CF image untuk CF yang

telah berisi Mikrotik dengan lisensi. Proses installasi cara CF image akan menghapus

lisensi Mikrotik yang berada di dalam hardisk /CF. Jika CF/hardisk telah berisi

Mikrotik lisensi maka gunakan metode installasi dengan CDROM atau upgrade

Packet.

Untuk memulai installasi langsung ke CF, diperlukan software untuk menulis

image langsung ke CF. Penulis menggunkan phydiskwrite yang dapat dugunakan

untuk menulis langsung ke CF/hardisk. Tools ini mampu untuk menulis secara

langsung ke harddisk/CF sampai sebesar 800M, ini sudah sangat cukup untuk

(36)

Gambar 3.1 Contoh skema jaringan PC router Mikrotik

Setelah CF selesai ditulis maka CF tersebut dapat dipasangkan kembali ke

dalam converter CF ke IDE, dan dapat berfungsi langsung seperti harddisk IDE biasa.

Kapasitas media ini tergantung CF yang digunakan, dan Mikrotik menyarankan

menggunakan CF dengan kapasitas minimum 128MB.

Saran :

Pilihan installasi Mikrotik menggunakan CDROM akan lebih mudah dan aman

debandingkan dengan menulis langsung ke CF/harddisk dengan menggunakan CF

image. Kemudian memindahkan harddisk/CF yang telah diinstallasi ke komputer lain

(37)

3.1.2.Installasi Mikrotik dengan CD-ROM

Sebelum memulai installasi dengan menggunakn CDROM, harus men-download

Mikrotik iso image d

bentuk zip file, sehingga perlu melakukan uncompress. Jika menggunakan operating

system (O/S) versi dibawah Microsoft Windows XP memerlukan software tembahan

untuk melakukan ekstrak (uncompressd). Setelah download dan ekstrak, akan

didapatkankan iso file yang akan dibakar ke dalam CDROM. Salah satu cara

membakarnya adalah dengan menggunakan software Nero Burning ROM.

3.2. Paket installasi Mikrotik Router OS

Pada menu “Router Sofware Installasion” dapat memilih paket yang diinstallasi untuk

Mikrotik. Paket “Sistem” merupakan paket utama yang mengatur sisem operasional

Mikrotik. Paket “Sistem” ini tidak tergantung pada paket lainnya dan wajib

diinstallasi. Paket “Sistem” ini merupakan sistem operasi Mikrotik menggunkan O/S

Linux.

Setelah booting, muncul menu pilihan peket yang akan diinstall. Anda dapat

(38)

memilih semua paket gunakan tombol ‘a’, lalu tekan tombol’m’ untuk pilihan

minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Atau tekan ‘q’ jika ingin

membatalkan proses installlasi. Untuk memudahkan installasi, penulis biasanyan

menggunakan metode tekan ‘a’ kemudia ‘i’.

Gambar 3.2 Paket pilihan installasi yang disediakan Mikrotik

Pemilihan dapat dilakukan satu persatu dengan menggerakkan ‘’ atau ‘’ dan memilih

dengan menggunakan tombol ‘enter’, pilihan aktif akan ditandai [X].

(39)

Mikrotik akan menghapus seluruh isi harddisk komputer yang akan digunakan untuk

installasi. Jika tidak memiliki komputer lain untuk mencoba Mikrotik Router OS dan

menggunakan komputer processor PIII>450Mhz dengan RAM>256MB dapat

menggunakan software emulator seperti VMWare maupun Microsoft VirtualPC

Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih ‘a’ atau memilih

‘m’ jika hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik sistem saja. Setelah

memilih dapat segera melakukan installasi dengan menekan ‘i’. proses installasi

Mikrotik Router OS akan dimulai jika memilih ‘y’ atau dibatalkan dan komputer akan

booting jika memilih ‘n’. Selanjutnya Mikrotik Router OS akan memberikan

kesempatan untuk memilih apakah akan mempertahankan konfigurasi setup Mikrotik

yang pernah diinstall di hardisk/CF IDE dengan memilih ‘y’ atau memilih ‘n’ jika

pernah menginstall Mikrotik lisensi level 2 ke atas.

Saran :

Lisensi demo Mikrotik hanya berlaku selam 24 jam saja. Mikrotik menyediakan

lisensi tanpa biaya untuk level 1 (SOHO) diperoleh secara online melalui website

Account Server di Mikrotik (http://mikrotik.com) . Sedangkan untuk lisensi Mikrotik

(40)

Dukungan (support) untuk level 2 sampai 6 akan mendapat access

upgrade/downgrade samapai 1 tahun sejak pembelian dan dapat berlangganan lagi

dengan tambahan biaya.

Jika memilih Y maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang di dalam

hardisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting

pertama setelah proses installasi. Jika pada hardisk telah tersedia lisensi level 1

kebawah, dan memilih ‘y’ mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi

tersebut. Agar mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut, gunakan kembali account

server disaat boot pertama kali. Mikrotik akan melakukan pengujian integrasi

hardis/CF yang telah diinstallasi. Jika uji ini tidak mengalami masalah maka proses

post-install dilakukan secara otomatis. Setelah proses post-install selesai akan

dilanjutkan proses pembuatan key SSH RSA dan DSA otomatis. Tidak ada kegiatan

yang dapat dilakukan saat post-install berlangsung kecuali menunggu mikrotik

menyelesaikan sendiri seluruh proses dan menjalankan service yang telah diinstall.

Berakhirnya post-install tersebut ditandai dengan bunyi “beep” dan tampilnya

prompt Mikrotik login: dan dapat melakukan login pertama kali ke sistem Mikrotik

(41)

Peringatan :

Lisensi sementara (demo) hanya terbatas selama 24 jam. Operasi Mikrotik Anda harus

mendapat lisensi baru sebelum waktu ini berakhir. Jika Anda melewati waktu ini maka

software Mikrotik akan melakukan self-destroy.

Ganti password dan ingat selalu karena password ini tidak dapat dipulihkan

kembali kecuali Mikrotik di-reinstall kembali dengan manghapus konfigurasi dan

lisensi.

3.2.1. Paket Point to point Protocol (PPP)

Paket Point to Point Protocol (PPP) merupakan paket yang memuat protocol PPP.

Paket PPP ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan menggunakan PPP,

ISDN, L2TP dan PPTP serta komunikasi PPP on Ethernet (PPPoE). Paket PPP

digunakan untuk komunikasi Wide Area Network dengan menggunakan komunikasi

serial mode asynchronous maupun mode synchronous. Fitur PPP ini jika digunakan

pada mode synchronous akan memerlukan hardware tambahan tertentu dan yang

(42)

Untuk komunikasi dengan metode asynchronous dapat menggunakan serial

port standart PC seperti com1 dan com2. Jika diperlukan lebih dan yang ada distansar

PC dapat digunakan hardware lain yang didukung oleh Mikrotik seperti:

1. MOXA

a. Smartio CP-132, PCI 2 port synchronous per card dan maximum 8 port

menggunakan 4 card PCI.

b. Smartio CP104H atau CP-114 atau CT-114 PCI, port asynchronous per

port dan maximum 16 port menggunakan 4 card.

c. Smartio CP168H atau CP-168 PCI, 8 port asynchronous per card dan

maximum 32 port menggunakan 4 card.

2. Cyclades

a. Cyclon –Y series PCI, 4 sampai 32 port asynchronous per card dan

maximum 128 port menggunakan 4 card.

b. Cylades-Z series PCI, 16 sampai 64 asynchronous per card dan maximum

256 port menggunakan 4 card.

c. TCL

(43)

Untuk card PCI yang lainnya diperlukan driver tambahan dapat digunakan di

Mikrotik.

3.2.2. Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Paket Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan paket yang memuat

fitur DCPC baik yang diperlukan untuk menjadi client maupun server. Dengan

menggunakan fitur DHCP client interface ethernet dapat diberi alamat IP, netmask

dan default gateway secara dynamic.

Pada saat DHCP client mendapatkan semua informasi tersebut maka secara

otomatis interface ethernet DHCP client tersebut diset alamat IP dan netmask sesuai

yang diberikan DHCP server. Jika tersedia default gateway maka default gateway

pada table routing juga di-update berdasarkan informasi DHCP server. Jika waktu

aktif DHCP client terlewati maka alamat IP, netmask dan default gateway dan DHCP

server tidak tersedia maka alamat IP invalid dan default gateway akan dihapus dari

tabel routing. Selain fitur DHCP client, Mikrotik juga dapat berfungsi sebagai DHCP

(44)

3.2.3. Paket Avandced-tools

Paket ini memuat fitur e-mail client, ping, netwatch, traceroute, bandwith tester,

traffic monitoring, mrtg dan utility lain yang sering deperlukan untuk mengetahui

kondisi route maupun jaringan.

Fitur netwatch merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik

menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi berdasarkan script (urutan

perintah) sesuai kondisi jaringan (netwatch). Paket advanced tools ini terdapat pada

semua level lisensi.

3.2.4. Paket Arlan

Paket Arlan merupakan dukungan Mikrotik untuk penggunaan card ISA Arlan 655

wireless interface agar dapat secara transparan berkomunikasi dengan lawannya. Jika

(45)

3.2.5. Paket Global Position System (GPS)

Mikrotik Router OS dapat menggunakan penerima Global Positioning system (GPS)

sebagai referensi waktu Network Time Protocol (NTP) dan lokasi. Paket GPS ini

memerlukan lisensi level 1 (SOHO) dan dapat mengadopsi beberapa format standar

seperti Garmin, NMEA 0183, Simple Text Output Protocol.

GPS didukung oleh 24 satelit dengan 6 jenis orbital dengan masa orbit 12 jam,

sehingga dari bumi dalam satu saat dapat terlihat 5 atau 6 satelit. Penerima GPS

menghitung posisi dan waktu berdasarkan informasi diterima dari 4 satelit. Mikrotik

Router OS selain dapat menggunakan GPS juga dapat mengatur waktu secara presisi

dari ntp server.

3.2.6. Paket Hotspot

Paket Hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan

accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot.

Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication

(46)

gateway memerlukan tambahan memori dan cpu proses. Jika digunakan untuk

menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan.

Paket hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk

jumlah pengguna lebih banyak pada level lisensi diatas 3.

3.2.7. Paket ISDN

Mikrotik Router OS dapat berfungsi sebagai ISDN client maupun server. Fungsi

dial-up dapat diatur secara permanen atadial-upun dial-on-demmand. IP address yang

diberikan oleh ISP dapat digunakan sebagai route dalam routing table.

3.2.8. Paket LCD

Paket LCD digunakan untuk menampilkan informasi kondisi sistem Mikrotik melalui

layar LCD mini yang tersambung ke paralel ataupun USB.

LCD yang dapat digunakan oleh Mikrotik tersedia di:

(47)

b. PowerTip Character LCD Module PC1602 (16x2), PC 1604 (16x4), PC2002

(20x2), PC2004 (20x4), PC2402 (24x2) dan PC2404 (24x4).

3.2.9. Paket Network Time Protocol (NTP)

Paket Network Time Protocol (NTP) digunakan untuk menyelaraskan sistem waktu

komputer dalam jaringan. Akan sangat baik apabila paket NTP ini melakukan

penselarasan waktu dengan menggunakan NTP server standard dan menggunakan

GPS (perlu paket GPS).

Mikrotik NTP dapat digunakan sebagai server dan client, pada mode server

dapat menggunakan unicast, broadcast, multicast dan manycast. Sedang pada mode

client menggunakan unicast dengan fungsi server referensi primary dan secondary

NTP.

(48)

Mikrotik Router OS mendukung penggunaan Wirelless Radio LAN hardware antara

lain :

a. RadioLAN ISA card (Mode 101).

b. RadioLAN PCMCIA card.

RadioLAN ini hanya merupakan driver saja dan memerlukan paket wireless dan dapat

digunakan untuk lisensi minimum level 4.

3.2.11. Paket Routerboard

Paket Routerboard adalah paket yang digunkan untuk mendukung penggunaan

Mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian tersebut pada dasarnya

merupakan komputer minimum (tanpa harddisk controller, vga dan sound) dengan

kartu jaringan, catu daya lebih sederhana (cukup +12VDC) dan performa sangat

minimum. Routerboard yang dapat digunakan Mikrotik adalah router board 200 dan

(49)

3.2.12. Paket Routing

Paket routing, akan diperlukan jika jaringan menggunakan routing dynamic. Mikrotik

dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP versi 4.

3.2.13. Paket Security

Paket security berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi (dengan

menggunakan sistem pengkodean enskripsi). Paket ini diperlukan oleh Mikrotik untuk

menjalankan IP security (IPsec), Secure Shell, dan untuk menjalankan WinBox pada

mode aman (secure).

3.2.14. Paket Sychronous

Paket ini memuat driver hardware kartu serial jenis synchronous.

a. Moxa CIOI ISA and PCI V.35 (4 Mbit/s).

b. Moxa C502 PCI 2-port V.35 (8 Mbit/s).

c. Cyclades PCI PC-300 V.35 (5 Mbit/s) .

(50)

e. FarSync PCI V.35/X.21 (8.448 Mbit/s).

f. LMC/SGEI wanPCI-IT1E1 PCI Ti/E1 (also know as DS1 or LMD1200P,

1.544 Mbit/s or 2.048 Mbit/s).

g. LMC/SBEI wanPCI-1T3 PCI T3 (also know as DS3, 44.736 Mbit/s).

h. Sangsoma S5141 (dual-port) and S5142 (quardport) PCI RS2321

V.35/X.21(4Mbit/s –a primary port nd 512 Kbits – secondary ones).

i. Sangsoma S5148 (single-port) and S5147 (dual-port) PCI E1/TI.

Paket ini diperlukan jika pengguna mengoneksikan Mikrotik Router OS ke jaringan

Wide Areal Network (WAN) yang memerlukan interface serial acynchronous seperti

frame relay, dan point-to-point leased line.

3.2.15. Paket Telephony

Mikrotik Router OS memerlukan paket telephony ini untuk mengatur layanan

komunikasi dengan menggunakan Voice over IP (VoIP). Paket ini selain selain

memberikan fungsi sebagai gatekeeper juga mendukung penggunaan beberapa

hardware VoIP yang terpasang pada Mirotik Router OS, antara lain:

(51)

b. PhoneJACK telepon analog atau ISDN.

c. Voicetronix OpenLine4 – saluran telepon analog.

d. Zaptel Wildcard X1OOP -1 saluran telepon analog.

Paket telephony Mikrotik Router OS memenuhi standar spesifikasi H.323v4

Internasional Telecomunication Union – Telecomunications (ITU-T). H.323 adalah

stadar yang digunakan untuk mengirimkan (multimedia voice, video dan data) melalui

saluran IP (internet). H.323v4 memuat standar lain yaitu H.245, H.225, Q.931,

H.450.1, RTP (real-time protocol). Paket telephony Mikrotik Router OS ini

mendukung berbagai audio coded:

a. G.711 (64 kbps Pulse code modulation (PCM) ).

b. G.723.1 (6.3 kbps – memerlukan processor yang baik).

c. GSM-06.10 (pengkodean 13.2 kbps).

d. LPC-10 (pengkodean 2.5 kbps).

e. G.729 and G.729a (pengkodean software 8 kbps CS ACELP).

(52)

3.2.16. Paket UPS

UPS monitor menggunakan standar UPS APC “smart” signaling melalui RS232

ataupun USB. Dengan menggunakan “smart” fitur, Mikrotik Router OS UPS dapat

melakukan:

a. Mengkondisikan Mikrotik Router OS hibertnate saat ada gangguan baterai dan

reboot aman saat catu utama tersedia.

b. Kalibrasi waktu kerja UPS dan test kondisi baterai.

c. Monitroring semua informasi fitur “smart” yang diberikan oleh UPS.

d. Pencatatan perubahan catu daya.

Fitur ini memudahkan administrator memonitor dan mengamanakan router dari

kerusakan akibat gangguan catu daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut router

akan selalu memonitoring kondisi baterai UPS saat catu daya utama tidak tersedia.

Jika kondisi baterai UPS di bawah 10% maka fitur ini memerintahkan router ke

kondisi hibernate. Saat baterai UPS habis router telah pada kondisi hibernate dan siap

(53)

3.2.17. Paket Web Proxy

Paket Web-proxy Mikrotik Router OS mengimplementasikan proxy server dengan

fitur:

a. HTTP proxy normal.

b. HTTP Transparent proxy.

c. Access list berdasar sumber, tujuan, URL dan cara access.

d. Pengaturan Cache (pengaturan jenis object yang dichace).

e. Pengaturan Access langsung (access langsung atau lewat proxy server lain).

f. Kemampuan pencatatan.

3.2.18. Paket Wireless dan Wireless-legacy

Paket ini lebih banyak memuat driver yang diperlukan untuk menjalankan kartu

jaringan nirkabel (wireless). Mikrotik Router OS mendukung penggunaan berbagai

jenis kartu jaringan nirkabel seperti di bawah ini:

Atheros Chipset

(54)

a. Intel 5000 series

b. Dlink DWL-A520

c. Dlink DWL-G650

d. Atheros AR5000 chipset series based IEEE802.11a (AR5210 MAC plus

AR5110 PHY chips) cards.

e. Atheros AR5001A chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus

AR5111 PHY chips) cards

f. Atheros AR500IX chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus

AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR5111 and 2111

PHY chips) cards

g. Atheros AR500IX+ chipset series based IEEE802.11a (AR5211 MAC plus

AR5111 PHY chips), IEEE802.11b/g (AR5211 MAC plus AR2111 PHY

chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5111 and 2111 PHY chips)

cards.

h. Atheros AR5002X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5212 MAC plus

AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5212 MAC plus AR5112 PHY

chips cards.

i. Atheros AR5004X+ chipset series based IEEE802.11b/g (AR5213 MAC plus

AR2112 PHY chips), IEEE802.11a/b/g (AR5213 plus AR5112 PHY chips)

(55)

Cisco/Aironet Chipset

Type: Cisco ISA/PCI/PC 11 Mbit/s IEEE802.11b Compability:

a. Aironet ISA/PCI/PC4800 2.4GHz DS 11Mbit/s Wireless LAN Adapters

(100mW).

b. Aironet ISAIPCIIPC4500 2.4GHz DS 2Mbit/s Wireless LAN Adapters

(100mW).

c. CISCO AIR-PC1340 2.4GHz 11Mbit/s Wireless LAN Adapters (30mW).

d. CISCO AIR-PCI/PC350/352 2.4GHz Os 11 Mbit/s Wireless LAN Adapters

(100mw).

Intersil Prism II Chipset

Type: Intersil Prism II PC/PCI 11 Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card

a. Intersil PRISM2 Reference Design 11Mbit/s IEEE802.11b WLAN Card

b. GenTek WL-211 Wireless LAN PC Card

c. Compaq iPaq HNW-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card

d. Samsung SWL2000-N 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card

(56)

f. ZoomAir 4100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

g. Linksys WPC11 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

h. Addtron AWP-100 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card

i. D-Link DWL-650 11 Mbit/s 802.11b WLAN Card

j. SMC 2632W 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

k. BroMax Freepot 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

l. Intersil PRISM2 Reference Design 11 Mbit/s WLAN Card

m. Bromax OEM 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

n. Corega K.K Wireless LAN PCC-11

o. Corega K.K Wireless LAN PCCA-11

p. CONTEC FLEXSCAN/FX-DDS110-PCC

q. PLANEX Geo Wave/GW-NS100

r. Ambicom WL1100 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

s. LeArtery SYNCBAIR 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

t. Interface MobileLAN 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

u. NETGEAR MA401 11Mbit/s 802.11b WLAN Card

v. Intersil PRISM Freedom 11Mbit/s 802.11 WLAN Card

w. OTC Wireless AirEZY 2411-PCC 11Mbit/s 802.11b Card

x. Z-ComXI-325HP PCMCIA 200mW Card

(57)

3.3 Mengakses Mikrotik Router OS Menggunakan WinBox

Mikrotik Router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan Winbox

Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.

3.3.1 Winbox Console

WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router OS didalam

melakukan konfigurasi dan fitur managemen penggunaan secara grafis (Graphical

User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama

kemampuannya dengan fungsi Console.

WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file

Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat didownload dari Mikrotik Router OS. Ketika

melakukan koneksi ke Mikrotik Router OS melalui http (TCP port 80 secara default),

halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.

Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:

(58)

Gambar 3.3 Tampilan Mikrotik menggunakan web browser

Pada gambar di atas menerangkan bahwa mikrotik tersebutmemiliki alamat IP

2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses seperti gambar berikut:

(59)

3. Kemudian Pilih dimana file “WinBox.exe” akan disimpan, seperi gambar berikut:

Gambar 3.5 Tampilan download Winbox

Untuk memudahkan penggunaannya, file ”winbox.exe” disimpan pada desktop.

(60)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam

menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui untuk menguji, menginstall dan

memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang

lama.

4.2. Tujuan Implementasi Sistem

Tujuan implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada pada perancangan sistem yang

disetujui, menyuusun dokumen baru atau dokumen yang diperbaiki.

2. Menguji sistem dan prosedur baru atau dokumen yang diperbaiki.

3. Memastikan bahwa sistem yang dibuat dapat digunakan oleh setiap pemakai

(61)

4. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

pemakai.

4.3. Komponen dalam Implementasi Sistem

Untuk mengetahui perancangan sistem yang telah kita kerjakan dapat berjalan dengan

baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah kita buat.

Untuk itu dibutuhkan beberapa komponen utama mencakup perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software). dan perangkat otak (brainware).

Pada PC router Mikrotik ini dibutuhkan beberapa komponen seperti yang

disebutkan diatas, yaitu :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Monitor

b. Central Processing Unit (CPU), minimum Pentium II RAM 64MB

c. Harddisk minimum 500MB

d. Keyboard dan Mouse

(62)

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem operasi Mikrotik Router

3. Perangkat Operator (Brainware)

a. Administratot

b. Pemakai

4.4. Installasi Mikrotik Router OS

Berikut adalah proses installasi Mikrotik Router OS:

(63)

Gambar 4.1 Menu BIOS

Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol ESCAPE lalu

tekan F10 dan pilih ‘Yes’.

Gambar 4.2 Pemilihan menu booting utama

2. Masukkan CD instalasi Mikrotik setelah Loading maka akan muncul jendela

(64)

menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space

Bar], untuk mulai menginstall tekan huruf ‘i’.

Gambar 4.3 Booting melalui CD

3. Tekan ‘y’ jika Anda ingin mempertahankan konfigurasi lama, jika ingin

(65)

Gambar 4.4 Paket installasi Mikrotik

(66)

Gambar 4.5 Pemformatan harddisk

5. Proses pembuatan partisi dan format Harddisk

Gambar 4.6 Partisi harddisk

(67)

Gambar 4.7 Proses installasi

7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan

(68)

Gambar 4.8 Reboot sistem

8. Proses Loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan ‘y’ jika Anda ingin

melakukan pengecekan pada harddisk.

(69)

9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja,

lalu tekan ENTER.

Gambar 4.10 Login

(70)

Gambar 4.11 Prompt Mikrotik

4.5. konfigurasi Dasar Mikrotik

Langkah awal dari semua langkah konfigurasi Mikrotik adalah setting IP. Hal ini

bertujuan agar Mikrotik dapat di-remote dengan WinBox agar mempermudah dalam

melakukan berbagai konfigurasi. Langkah konfigurasinya menggunakan WinBox

dengan menambahkan IP address.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik new terminal dan setelah

(71)

2. Ketik /ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1, kemudian

akan muncul gambar seperti berikut.

Gambar 4.12 Menambah IP address

(72)

Gambar 4.13 Hasil konfigurasi penambahan IP address

4.6. Mulai Menggunakan WinBox

Langkah-langkah yang akan dilakukan didalam menggunakan WinBox adalah

sebagai berikut:

1. Klik Icon WinBox.exe, seperti gambar berikut:

(73)

Kemudian akan muncul gambar seperti berikut ini:

Gambar 4.15 WinBox loader

2. Pada kolom Connect To isikan IP address atau Mac Address dari router

Mikrotik, pada kolom Login isi nama usernya dan Password. Setelah itu klik

Connect. Pada gambar di atas bahwa IP addressnya:192.168.1.1, Login

sebagai: Admin dan passwordnya kosong. Setelah diklik connect akan tampil

(74)

Gambar 4.16 Menu utama WinBox

4.6.1. Konfigurasi Interface

Untuk menkonfigurasi Mikrotik tidak terlepas dari interface yang berperan sebagai

media agar router tersebut dapat bekerja di dalam jaringan. Disini akan diperlihatkan

cara konfigurasi Interface Mikrotik menggunakan “WinBox”. Berikut adalah langkah

konfigurasinya.

1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti didalam menggunakan WinBox.

(75)

Gambar 4.17 Interface

2. Pada kolom Interface, klik 2 kali ether1 dan akan muncul gambar sebagai

(76)

Gambar 4.18 Pemberian nama interface

3. Pada kolom name ubah menjadi public, MTU 1500 dan ARP: Enable.

Pemberian nama interface ini berfungsi untuk memudahkan identifikasi

interface tersebut terkoneksi ke jaringan lokal atau internet. Misalkan

ethernet1 akan connect ke internet dan ethernet2 akan connect ke jaringan

lokal (ke switch/hub).

(77)

Gambar 4.19 Kolom interface

5. Centang interface Ethernet tersebut dengan 100 Mbps, Auto Negotiation dan

Full Duflex.

Untuk Interface 2, cara konfigurasinya sama dengan konfigurasi interface ether1 dan

diberi nama lokal. Berikut adalah hasil dari konfigurasi kedua interface ethernet

(78)

Gambar 4.20 Hasil konfigurasi interface

Setelah dikonfigurasi, interface berubah menjadi local dan public.

4.6.2. Konfigurasi IP address

Pada Mikrotik Router OS ada beberapa cara untuk menkonfigurasi IP address

diantaranya melalui WinBox dan command line. Langkah-langkah pemberian IP

sebagai berikut menggunakan WinBox.

(79)

Gambar 4.21 Menu IP address

2. Pada Address List klik tanda “+”.

(80)

3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.1 dengan menggunakan

default subnetmask: 255.255.255.255.0. Kemudian pada IP diterapkan pada

interface local.

Gambar 4.23 Hasil konfigurasi IP address

Hasil konfigurasi IP address memiliki IP 192.168.0.1 dengan interface local dan 192.168.1.1dengan interface public.

4.7. Konfigurasi Gateway Server dan Domain Name Server (DNS )

(81)

Default gateway diasumsikan untuk memberikan koneksi internet ke jaringan lokal.

Berikut adalah konfigurasi routingnya dengan menggunakan WinBox untuk

menambahkan IP address gateway.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik Routers dan akan muncul

gambar berikut.

Gambar 4.24 Menu IP address gateway

2. Pada Router List klik tanda “+”.

(82)

Gambar 4.25 Penambahan IP Gateway

IP gateway servernya: 192.168.1.254 yang menghubungkan internet ke jaringan

(83)

Gambar 4.26 Hasil konfigurasi IP gateway

4.7.2. Domain Name Server (DNS)

DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke domain address dan sebaliknya.

Misalnya, pada web browser dimasukkan alamat

menerjemahkan ke alamat IP 216.109.112.135. Biasanya Internet Service Provider

(ISP) memberi dua DNS, yaitu primary DNS sebagai DNS utama dan secondary DNS

untuk keperluan backup yang membantu kerja primary DNS. Berikut langkah

(84)

1. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik DNS dan akan muncul

gambar seperti berikut.

Gambar 4.27 Menu IP address DNS

(85)

Gambar 2.28 Pemberian IP DNS

3. Isikan IP DNS pertama (Primary DNS) dengan alamat 202.169.224.200 dan

DNS kedua (Secondary DNS) dengan alamat 202.169.224.201, kemudian klik

OK.

Alamat DNS ini disesuaikan dengan alamat yang diberikan oleh ISP (Intenet

Service Provider) yang dipakai. Dalam hal ini, penulis menggunakan alamat ISP

(86)

4.8. Konfigurasi Client

Dalam konfigurasi client yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi IP address,

gateway, dan DNS server. IP gateway untuk client adalah IP local darirouter. Hal ini

dilakukan agar client dapat terkoneksi ke Mikotik tersebut. Berikut langkah-langkah

konfigurasi pada client.

1. Klik tombol Start, pilih Connect To kemudian klik Show all connections.

Setelah itu akan muncul gambar berikut.

(87)

2. Pada icon Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties, kemudian

tampil Local Area Connection Propertis, pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik

Properties. Setelah itu akan muncul gambar berikut.

Gambar 4.30 Pemberian IP Client

3. Pada kolom IP address isikan dengan IP 192.168.0.2, pada kolom subnetmask

isikan 255.255.255.0, Default gateway dengan IP 192.168.0.1 dan Prefered DNS

(88)

4.9. Konfigurasi Masquerade

Jika Mikrotik dipergunakan sebagai gateway server, maka client dalam jaringan local

dapat terhubung ke jaringan internet perlu dilakukan masquerading. Berikut

langkah-langkah konfigurasinya.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP dan klik Firewall, maka akan muncul

gambar berikut.

Gambar 4.31 Menu IP address firewall

2. Klik tanda “+” pada menu Firewall, kemudian pilih NAT dan klik Tab general,

(89)

Gambar 4.32 Konfigurasi fireewall

3. Pada tab General, isikan Chain : srcnat, Src.Address:dengan IP 192.168.0.2,

(90)

Gambar 4.33 Pemberian action masquerade

4. Pada tab Action, dengan Action: masquerade. Untuk mengaktifkannya klik

Apply kemudian klik OK.

Untuk client 2 dan 3 dilakukan konfigurasi yang sama dengan client1 sesuai

(91)

Gambar 4.34 Hasil konfigurasi masquerade.

4.10. Bandwith Management

Bandwith management diperlukan untuk mengkonfigurasi pembatasan pemakaian

bandwith antara upload dan download pada client. Pembatasan pemakaian bandwith

ini bertujuan agar masing-masing client mendapatkan bandwith yang sama dan

masing-masing client tidak ada satupun yang memonopoli pemakaian bandwith.

Berikut langkah-langkah konfigurasinya.

1. Pada menu utama WinBox pilih IP, lalu klik Firewall. Setelah muncul menu

Firewall kemudian pilih tab Mangle dan klik tanda “+” lalu pilih tab General,

(92)

Gambar 4.35 Konfigurasi firewall mangle

2. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2 merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public.

(93)

Gambar 4.36 Pemberian action mark connection

4. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi,

New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1 dan centang

(94)

Gambar 4.37 Connection mark

5. Pada tab General, isikan Chain: prerouting, Src.Address: 192.168.0.2

merupakan IP client, Dst.Address: 192.168.1.0 merupakan IP network public,

(95)

.

Gambar 4.38 Pemberian action mark connection

6. Pada tab Action, isikan Action: mark connection merupakan penanda koneksi,

New Connection Mark: client01-con merupakan nama client1.

Untuk client 2 dan 3 konfigurasinya sama seperti clent1, yang berbeda hanya

Src. Address, New Connection Mark dan New Paket Mark yang disesuaikan

(96)

Gambar 4.39 Hasil konfigurasi firewall mangle

4.7.1. Konfigurasi Queue Tree

Queri tree merupakan limit bandwith cukup kompleks karena pelimitan dapat

dikelompokkan berdasarkan protocol, port, atau kelompok IP address. Berikut

langkah konfigurasi queue tree.

1. Pada menu utama Winbox klik Queue, setelah muncul queue list pilih tab

(97)

Gambar 4.40 Konfigurasi queue tree

2. Pada tab General, isikan Name: client01-download merupakan nama client1

untuk pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet

Mark: client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 131072 bit/s

merupakan batas minimal bandwith download, Max Limit: 13.1072

(98)

Gambar 4.41 Konfigurasi new queue

3. Pada tab General, Name: client01-upload merupakan nama client1 untuk

pemakaian download, Parent: lokal merupakan jaringan lokal, Packet Mark:

client01-con merupkan penanda koneksi client1, Limit At: 65536 bit/s

merupakan batas minimal bandwith upload, Max Limit: 65536 merupkan batas

maksimal bandwith upload.

Langkah yang sama dilakukan untuk mengatur bandwidth download dan

upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada :

(99)

Gambar 4.42 Hasil konfigurasi queue tree

Hasil konfigurasi queri tree digunakan untuk memantau penggunaan bandwidth

(100)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Mikrotik Router OS adalah sebuah sistem operasi linux yang dirancang secara khusus

untuk keperluan networking. Mikrotik begitu menarik saat ini, karena dengan fiturnya

yang begitu lengkap serta memberikan kemudahan dalam penggunaannya dan juga

harganya relatif lebih murah dengan salah satu alternatif penggunaan PC lama menjadi

sesuatu yang jauh lebih berguna.

Jika kita sudah memahami konsep jaringan komputer dengan baik, maka akan

begitu mudah menerapkan di Mikrotik dengan tools GUI-nya (winbox), sehingga kita

tak perlu menghapal command untuk melakukan setting atau pengaturannya.

5.2. Saran

(101)

a. Memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas Mikrotik

Router OS, sehingga Mikrotik lebih cepat memasyarakat.

b. Membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam

ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan

(102)

DAFTAR PUSTAKA

Purbo, Onno W., Adnan Basalamah, Ismail Fahmi, Achmad Husni Thamrin. 2002. TCP/IP Standar, Desain, dan Implementasi, Jakarta: Alex Media Komputindo.

Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung.

Syafrijal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Herlambang, Linto Moch., Azis Catur L. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan Mikrotik Router OS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

http://www.mikrotik.co.id/. Diakses tanggal 04 Maret 2010

http://www.ilmukomputer.org/wp-content/upload/2006/09/ropik-mikrotik.pdf. Diakses tanggal 04 Maret 2010

(103)

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Ilmu Komputer :

Nama : ARIF KHAIRUL D. NIM : 072406159

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Fakultas : PENGGUNAAN MIROTIK ROUTER OPERATING SYSTEM UNTUK MENKONFIGURASI GATEWAY SERVER DAN MANAGEMENT BANDWITH DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

Telah melasanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa terrsebut di atas pada tanggal

Mei 2010.

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

(104)

Medan, Mei 2010 Dosen Pembimbing/Kepala Lab.Komputer,

NIP: 196401091988031004 Dr.Saib Suwilo, M.Sc

(105)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU Telp. (061) 8211050 Fax. (061) 8214290

MEDAN – 20155, Email :

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA Nama : Arif Khairul D.

Nomor Induk Mahasiswa : 072406159

Judul Tugas Akhir : Penggunaan Mikrotik Router Operating System Untuk Mengkonfigurasi Gateway Server Dan Management Bandwith Dalam Membangun Jaringan Komputer

Dosen Pembimbing : Dr. Saib Suwilo, M. Sc Tanggal Mulai Bimbingan : 1 April 2010

Tanggal Selesai Bimbingan :

No Tanggal 1 1 April 2010 Pengajuan Proposal Tugas

Akhir

* Kartu ini harap dikembalikan ke DepartemenMatematika bila bimbingan telah selesai

(106)

Departemen Matematika FMIPA USU Dosen Pembimbing, Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

Gambar

Gambar 3.1 Contoh skema jaringan PC router Mikrotik
Gambar 3.4 Tampilan download WinBox
Gambar 3.5 Tampilan download Winbox
Gambar 4.2 Pemilihan menu booting utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Router merupakan salah satu komponen dalam jaringan komputer yang mampu melewati data melalui sebuah jaringan atau Internet untuk menargetkan, melalui proses yang

Maka perancangan jaringan hotspot di SMKN 1 Juwiring perlu dilakukan pengembangan dan implementasi jaringan hotspot dengan menggunakan router mikrotik agar

Dari rentang waktu tersebut dapat diperoleh hasil yaitu dapat membangun jaringan komputer menggunakan Mikrotik sebagai PC Router, yang salah satu hasil yang diharapkan

Simpulan yang didapatkan adalah dengan melakukan implementasi pada jaringan SMA Kemurnian II menggunakan router mikrotik maka jaringan lokal dan jaringan wireless

MikroTik adalah suatu RouterOS ( Router Operating System ) yaitu sistem operasi atau software yang dapat digunakan menjadi komputer router network yang handal

Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke.. jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu

Sever data yang lebih dari 700 user kurang stabil sehingga diperlukan server ClearOS sebagai server data dan mikrotik router untuk user hotspot dengan menerapkan

Dari berbagai masalah yang telah diuraikan tersebut diatas telah mendorong penulis untuk melakukan penelitian sistem manajemen jaringan internet menggunakan router mikrotik dan proxy