PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
DENGAN BANTUAN TP-LINK
TUGAS AKHIR
KHAIRIL A SIREGAR 072406174
PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
DENGAN BANTUAN TP-LINK
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar ahli madya
KHAIRIL A SIREGAR 072406174
PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI
HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN TP-LINK
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : KHAIRIL A SIREGAR
Nomor Induk Mahasiswa : 072406174
Program Studi : DIPLOMA III ILMU KOMPUTER
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2010
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Ketua
Dr. Saib Suwilo, M. Sc Drs. Bambang Irawan, M.Sc
PERNYATAAN
PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT
DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER
DENGAN BANTUAN TP-LINK
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2010
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan segala limpahan rahmat dan karunia-Nya Tugas Akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Identifikasi Masalah 2
1.3Perumusan Masalah 2
1.4Pembatasan Masalah 3
1.5Maksud dan Tujuan 3
1.6Metode Penelitian 4
1.7Sistematika Penulisan 4
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 6
2.1 Pengertian Komputer 6
2.2 Mengenal Router 8
2.3 Sejarah Mikrotik 9
2.4 Pengertian Mikrotik 9
2.5 Fungsi Mikrotik 12
2.6 TCP/IP Protocol 12
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 14
3.1Merancang Instalasi Mikrotik 14
3.1.1 Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF) 14 3.1.2 Installasi Mikrotik dengan CD-ROM 16
3.2Paket installasi Mikrotik Router 16
3.2.1 Paket Hotspot 18
3.3 Mengakses Mikrotik Router Menggunakan WinBox 19
3.3.1 Winbox Console 19
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 22
4.1 Instalasi Mikrotik Router 22
4.1.1 Setting Dasar Mikrotik 23
4.2 Mulai Menggunakan Winbox 24
4.2.1 Konfigurasi Interface 25
4.2.2 Setting IP Address 26
4.3 Setting Gateway Server dan Nama Server 26
3.2.1 Gateway Server 26
3.2.2 Nama Server 27
4.5 Setting Masquerade 28
4.6 Konfigurasi Hotspot Mikrotik 28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 32
5.1 Kesimpulan 32
5.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Contoh skema Jaringan PC Router Mikrotik 15 Gambar 3.2 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser 20
Gambar 3.4 Tampilan Download WinbBox 20
Gambar 3.5 Tampilan Download Winbox 21
Gambar 4.1 Prompt Mikrotik 23
Gambar 4.2 Menu Utama Winbox 24
Gambar 4.3 Interface 25
Gambar 4.5 Setting Hotspot Interface 29
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat. Komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang perkembangannya dalam hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja yang merasakan perkembangannya, melainkan masyarakat luas sudah dapat memanfaatkan teknologi ini. Hal ini disebabkan karena pentingnya informasi.
Untuk mendapatkan informasi, komputer dan teknologi merupakan alat yang sangat tepat untuk digunakan. Kebutuhan informasi dan pengguna komputer mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer guna memenuhi kebutuhan tertentu. Kemudian jaringan komputer ini berkembang menjadi jaringan yang sangat kompleks dan sangat besar, tersebar di seluruh lapisan dunia. Jaringan yang kompleks inilah yang dikenal dengan Interconnected Network atau lebih akrab disebut dengan internet.
komponen jaringan memiliki banyak keunggulan dibandingkan komponen-komponen jaringan lainnya. Misalnya untuk sebuah instalasi mikrotik dapat digunakan sebagai gateway, bridging, hotspot, dan vlan.
Dengan banyaknya kegunaan mikrotik dalam sebuah jaringan penulis tertarik untuk membangun sebuah jaringan dengan menggunakan mikrotik sebagai hotspot di salah satu lembaga swasta di Medan. Dengan mengajukan Tugas Akhir dengan judul “Penggunaan Mikrotik Sebagai Hotspot Dalam Membangun Jaringan dengan
Bantuan Tp-Link“.
1.2 Identifikasi Masalah
Mikrotik Router adalah sistem operasi Linux base yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal. Mikrotik Router merupakan router software yang dapat menggunakan peralatan minimum maupun menggunakan PC (Personal Computer).
1.3Perumusan Masalah
1.4Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang melebar, masalah yang dibahas adalah mikrotik routers sebagai hotspot dalam membangun jaringan dengan bantuan TP-LINK. Sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan bandwit), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan Virtual Private Network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia.
1.5 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mengikuti teknologi yang terus berkembang, salah satunya adalah Teknologi Mikrotik.
2. Untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah:
1. Untuk menambah dan memperluas ilmu yang didapatkan pada studi perkuliahan terutama pada studi jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya dengan lebih mendalam lagi.
1.6 Metode Penelitian
Untuk menyusun tugas akhir ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian dalam memperoleh data yang dibutuhkan sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan (Field Research)
Suatu metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis secara langsung ke lapangan melalui:
a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian.
b. Interview, yaitu mengadakan wawancara atau diskusi langsung dengan karyawan yang memiliki hubungan dengan topik yang akan diteliti.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Suatu metodologi yang dilakukan oleh penulis mengumpulkan bahan-bahan dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan Mikrotik Router.
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik Router.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun hotspot dalam sebuah jaringan menggunakan Mikrotik Router.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Komputer
Komputer berasal dari istilah Latin ”computare” yang kemudian diartikan dalam
bahasa Inggeris yaitu ”to compute atau to reckon” yang berarti hitung, sehingga komputer dapat diartikan sebagai alat hitung.
Komputer dapat diartikan sebagai suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memproses input sesuai dengan programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, dan menyediakan output dalam bentuk informasi.
Sistem komputer adalah suatu sistem yang terdiri atas komputer dan komponen-komponen yang menunjang terlaksananya proses pengolahan data dan menjadikan komputer sebagai alat yang berguna. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data menjadi informasi. Elemen-elemen dari sistem komputer adalah:
a. Hardware (perangkat keras)
Perangkat keras komputer dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kelompok utama: 1. Alat input
Alat input adalah alat yang memasukkan data maupun program yang akan diproses oleh komputer, seperti keyboard, mouse, scanner.
2. Alat proses
Alat proses yang lebih dikenal dengan CPU (Central Processing Unit) merupakan alat atau unit terpenting di dalam sistem komputer. Tugas utamanya adalah mengontrol keseluruhan sistem komputer selama pengolahan data berlangsung, seperti processor.
3. Alat output
Alat output adalah alat yang menampilkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh CPU, misalnya monitor dan printer.
b. Software (Perangkat Lunak)
Perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah ataupun prosedur yang memungkinkan perangkat keras komputer dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengolah data. Komponen ini tidak nyata secara fisik. Perangkat lunak berfungsi sebagai perantara antara komputer dan pengguna (user), sehingga dapat digunakan.
c. Brainware
Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Brainware dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian: 1. Sistem analis, yaitu orang yang bertugas membentuk dan merancang fasilitas
suatu sistem komputer yang akan dirancang.
3. Komputer Operator, orang yang bertugas menangani pengolahan data secara langsung.
4. Data Entry Operator, orang yang bertugas melakukan pengurusan terhadap data yang akan diolah, mulai dari pengumpulan data, perekaman data ke dalam media-media penyimpanan hingga pemeriksaan dan pengiriman informasi yang dihasilkan oleh komputer.
2.2 Mengenal Router
Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan, maka sudah pasti diperlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.
Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada jarak yang berdekatan berkapasitas bandwit mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps. Namun sayang kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan saja Local Areal Network (LAN). Untuk menyambungkan jaringan dalam satu ruangan ke jaringan yang lebih luas memerlukan peralatan yang disebut router.
Berhubungan dengan jaringan yang lebih luas atau internet berarti akan menghadapi internet working yang memiliki prinsip dasar sebgai berikut:
a. Pengalamatan secara konsisten
c. Pemilihan jalur pengiriman data (terestial, gelombang mikro, satelit, fiber optic dan lainnya).
d. Penggunaan router statik maupun dinamik.
e. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu penyambungan.
Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.
2.3Sejarah Mikrotik
Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat untuk digunakan pada sistem pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikrotik kemudian menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain unuk digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.
2.4 Pengertian Mikrotik
embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (Personal Computer) serta kompatibel dengan IBM PC X86.
Mikrotik Router mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi berkelanjutan dan dapat diprediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu tambahan dan pihak ke-tiga. Mikrotik Router selain dapat berfungsi sebagai router juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.
Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Acces Point maupun Virtual Access Point. Mikrotik juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan jaringan lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.
Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket
Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid. Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara akses ke tujuan.
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application (Winbox).
b. Telnet/SSH/console/serial console control dengan RADIUS authentication. c. Advanced bandwith control.
d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address translation, logging dan connection monitoring.
e. DHCP support.
f. Hotspot gateway dengan RADIUS authentication. g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.
h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11), 5GHz 54Mb/s (IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE802.11g) dengan RADIUS authentication untuk AP.
i. Protocol V.35 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame Relay.
j. Protocol X.21 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame Relay.
l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1. m. IP Telephony Gateway.
n. Built-in Web-Proxy.
2.5 Fungsi Mikrotik
Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik Router, mulai dari quality of service (pengaturan bandwit), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network (VPT). Fasiitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.
2.6 TCP/IP Protocol
Standar TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host (komputer) di dalam jaringan WAN, LAN dan mengatur pengalamatan IP secara konsisten.
1. Klas A - 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255 dengan netmask 255.0.0.0 (catatan: 127.0.0.0/255.0.0.0 digunakan untuk keperluan loopback).
2. Klas B – 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 dengan netmask 255.255.0.0 3. Klas C – 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 dengan netmask 255.255.255.0
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Merancang Instalasi Mikrotik
Berikut adalah perancangan instalasi Mikrotik:
1. Siapkan komputer, minimum Pentium II, RAM 64, HDD 500M atau pakai flash memory 64M.
2. Di server/komputer minimal ada dua ethernet card, satu koneksi ke internet dan satu lagi ke Network local.
Mikrotik dapat diinstalasi menggunakan berbagai media seperti harddisk, compact flash image, maupun bootable CDROM. Paket instalasi ini telah disediakan oleh Mikrotik melalui website yang berlamat di http://www.mikrotik.com/download/.
3.1.1. Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF)
Selain diinstallasi menggunakan bootable CDROM, Mikrotik dapat diintallasi langsung ke Compact Flash ataupun Disk on Chip (http://www.diskonchip.com). Mikrotik telah menyediakan paket installasi CF dalan bentuk image (zip file) yang dapat di-download secara bebas di http://www.mikrotik.com/download/.
installasi diperlukan CF card reader/writer baik yang external (USB) maupun yang built-in seperti yang disediakan oleh notebook dan Dekstop komputer tipe terbaru.
Untuk memulai installasi langsung ke CF, diperlukan software untuk menulis image langsung ke CF. Penulis menggunakan phydiskwrite yang dapat digunakan untuk menulis langsung ke CF/hardisk. Tools ini mampu untuk menulis secara langsung ke hardisk/CF sampai sebesar 800M, ini sudah sangat cukup untuk Mikrotik yang file installasinya hanya di bawah 64MB.
Gambar 3.1 Contoh skema Jaringan Komputer Router Mikrotik
3.1.2. Installasi Mikrotik dengan CD-ROM
Sebelum memulai installasi dengan menggunakan CDROM, harus men-download Mikrotik ISO image di http://www.mikrotik.com/download/. Image file tersedia dalam bentuk zip file, sehingga perlu melakukan uncompress. Jika menggunakan operating system versi di bawah Microsoft Windows XP, maka memerlukan software tambahan untuk melakukan ekstrak (uncompressd). Setelah download dan ekstrak, akan didapatkankan ISO file yang akan dibakar ke dalam CDROM. Salah satu cara membakarnya adalah dengan menggunakan software Nero Burning ROM.
3.2. Paket installasi Mikrotik Router
Pada menu “Router Sofware Installasion” dapat memilih paket yang diinstallasi untuk
Mikrotik. Paket “Sistem” merupakan paket utama yang mengatur sistem operasional Mikrotik.
Paket “Sistem” ini tidak tergantung pada paket lainnya dan wajib diinstallasi. Paket “Sistem”
ini merupakan sistem operasi Mikrotik menggunakan Linux.
Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstall. Untuk memilih paket yang akan diinstall satu persatu dengan menekan „spacebar’. Untuk memilih semua paket gunakan tombol „a‟, lalu tekan tombol‟m‟ untuk pilihan
minimum, tekan „r‟ untuk menginstal remote router. Jika ingin membatalkan proses installasi, maka tekan „q‟. Untuk memudahkan installasi, penulis menggunakan metode tekan „a‟ kemudian „i‟.
Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih „a‟ atau „m‟. Jika
melakukan installasi dengan menekan „i‟. Proses installasi Mikrotik Router akan dimulai setelah memilih „y‟ atau dibatalkan dan komputer akan booting ketika memilih „n‟. Selanjutnya Mikrotik Router akan memberikan kesempatan untuk
memilih apakah akan mempertahankan konfogurasi setup Mikrotik yang pernah diinstall di harddisk/CF IDE dengan memilih „y‟ atau memilih „n‟ untuk memformat
data.
Jika memilih y, maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang di dalam harddisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting pertama setelah proses installasi. Jika pada harddisk telah tersedia lisensi level 1, maka mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi tersebut. Agar mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut, gunakan kembali account server disaat boot pertama kali. Mikrotik akan melakukan pengujian integrasi harddisk yang telah diinstallasi. Jika diuji tidak mengalami masalah, maka proses post-install dilakukan secara otomatis. Setelah proses post-install selesai akan dilanjutkan proses pembuatan key SSH RSA dan DSA otomatis. Tidak ada kegiatan yang dilakukan saat post-install berlangsung kecuali menunggu mikrotik menyelesaikan sendiri seluruh proses dan menjalankan service yang telah diinstall.
Ganti password dan ingat selalu karena password ini tidak dapat dipulihkan kembali kecuali Mikrotik di-reinstall kembali dengan manghapus konfigurasi dan lisensi.
3.2.1 Paket Hotspot
Paket Hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik dengan protokol http maupun https (secure http). Hotspot gateway memerlukan tambahan memori dan cpu proses, dapat digunakan untuk menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan. Paket Hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk jumlah pengguna lebih banyak pada level lisensi di atas 3.
3.3 Mengakses Mikrotik Router Menggunakan WinBox
3.3.1 Winbox Console
WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router di dalam melakukan konfigurasi dan fitur manajemen penggunaan secara grafis (Graphical User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama kemampuannya dengan fungsi Console.
WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat di-download dari Mikrotik Router. Ketika melakukan koneksi ke Mikrotik Router melalui http (TCP port 80 secara default), halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.
Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:
1. Buka file Browser dan ketik alamat router-nya, seperti Gambar 3.2.
Pada gambar di atas menerangkan bahwa mikrotik tersebut memiliki alamat IP
[image:30.595.127.527.527.756.2]2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses, seperti Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Tampilan Download WinbBox
3. Kemudian Pilih di mana file “Winbox.exe” akan disimpan. Untuk memudahkan penggunaanya, file ”Winbox.exe” disimpan pada desktop, seperti Gambar 3.4.
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Installasi Mikrotik Router
Berikut adalah proses installasi Mikrotik Router: 1. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD
Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol Escape lalu tekan F10 dan pilih „Yes‟.
2. Masukkan CD instalasi Mikrotik, setelah loading akan muncul jendela awal instalasi. Pilih semua paket instalasi menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space Bar]. Untuk memulai menginstall tekan huruf „i‟.
3. Tekan „y‟ untuk mempertahankan konfigurasi lama dan tekan „n‟ untuk melakukan fresh install.
4. Tekan „y‟ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format harddisk 5. Proses pembuatan partisi dan format harddisk
6. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung
8. Proses loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan „y‟ untuk melakukan pengecekan pada Harddisk.
9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja, lalu tekan ENTER.
10.Jika berhasil Login, maka akan muncul tampilan Prompt.
Gambar 4.1 Prompt Mikrotik
4.1.1 Setting Dasar Mikrotik
4.2Mulai Menggunakan WinBox
Langkah-langkah yang akan dilakukan didalam menggunakan WinBox adalah sebagai berikut:
1. Klik Icon WinBox.exe
2. Pada kolom Connect To isikan IP address atau Mac Address dari router Mikrotik, pada kolom Login isi nama user-nya dan Password. Setelah itu klik Connect. Pada Gambar 4.1 bahwa IP addressnya: 192.168.1.1, Login sebagai: Admin dan password-nya kosong. Setelah diklik connect akan tampil seperti Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Menu Utama WinBox
4.2.1 Konfigurasi Interface
Untuk menkonfigurasi Mikrotik tidak terlepas dari interface yang berperan sebagai media agar router tersebut dapat bekerja di dalam jaringan, di sini akan diperlihatkan cara konfigurasi Interface Mikrotik menggunakan “WinBox”. Berikut adalah langkah
1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti didalam menggunakan WinBox. Kemudian klik “Interface” dua kali, dan akan tampil Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Interface
2. Pada kolom Interface, klik 2 kali ether1. Pada kolom name ubah menjadi public, MTU 1500 dan ARP: Enable. Pemberian nama interface ini berfungsi untuk memudahkan identifikasi interface tersebut terkoneksi ke jaringan lokal atau internet. Misalkan ethernet1 akan connect ke internet dan ethernet2 akan connect ke jaringan lokal (ke switch/hub)
4.2.2 Setting IP address
Pada Mikrotik Router ada beberapa cara untuk mengkonfigurasi IP address, melalui WinBox dan command line. Langkah-langkah pemberian IP sebagai berikut:
1. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik Address. Pada Address List klik tanda “+” terlihat IP addressnya: 192.168.0.1 dengan menggunakan
default subnetmask: 255.255.255.0. Kemudian pada IP tersebut diterapkan pada interface local.
4.3 Setting Gateway Server dan Nama Server 4.3.1 Gateway Server
Default gateway diasumsikan untuk memberikan koneksi internet ke jaringan lokal. Tampilan routing-nya dengan menggunakan WinBox untuk menambahkan IP address gateway. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik Routers ditunjukkan bahwa IP gateway server-nya: 192.168.1.254 yang menghubungkan internet ke jaringan publik.
4.3.2 Nama Server
(Intenet Service Provider) yang dipakai. Dalam hal ini, digunakan alamat ISP yang diberikan oleh ISP Speedy.
4.4Setting Client
Dalam setting client yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi IP address-nya agar dapat terkoneksi ke Mikrotik tersebut. Berikut langkah-langkah konfigurasi pada client. Klik tombol Start, pilih Connect To kemudian klik Show all connections. Pada icon Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties, kemudian tampil Local Area Connection Propertis, pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties. Akan ditunjukkan bahwa IP address client adalah 192.168.0.2 dengan gateway 192.168.0.1 yang merupakan IP dari Mikrotik.
4.5Setting Masquerade
Akan ditunjukkan tab Action, dengan Action: masquerade. Untuk mengaktifkannya klik Apply kemudian klik OK. Untuk client 2 dan 3 dilakukan konfigurasi yang sama sesuai dengan alamatnya.
4.6 Konfigurasi Hotspot Mikrotik
Setting Hotspot pada Mikrotik Router sangat mudah dikonfigurasi. Sistem autentikasi hotspot biasa digunakan ketika menyediakan akses internet pada areal publik, seperti: Hotel, café, Kampus, airport, taman, mall dan lain-lain. Teknologi akses internet ini biasanya menggunakan jaringan wireless atau wired. Biasanya menyediakan akses internet gratis dengan menggunakan hotspot atau bisa juga menggunakan voucher untuk autentikasinya. Ketika membuka halaman web, router akan mengecek apakah user sudah diautentikasi atau belum. Jika belum melakukan autentikasi, maka user akan diarahkan pada hotspot login page yang mengharuskan mengisi username dan password. Jika informasi login yang dimasukkan sudah benar, maka router akan memasukkan user tersebut ke dalam sistem hotspot dan client sudah bisa mengakses halaman web. Selain itu akan muncul popup windows berisi status ip address, byte rate dan time live. Penggunaan akses internet hotspot dapat dihitung berdasarkan waktu (time-based) dan data yang di download/upload (volume-based). Selain itu dapat juga dilakukan memanajemen bandwit berdasarkan data rate dan total data upload/download.
menggunakan Winbox Router. Langkah-langkat berikut merupakan konfigurasi dasar hotspot Mikrotik:
1. Pada menu Winbox pilih IP, kemudian Hotspot dan Setup.
Gambar 4.4 Setting Hotspot Interface
2. Kemudian tentukan IP lokal hospot yang akan digunakan, misal 192.168.10.1 dan Tentukan IP DHCP ke client-nya yang akan digunakan, dalam contoh ini adalah 192.168.10.2-192.168.10.255.
3. Untuk SMTP Server sebaiknya dikosongkan saja, Kemudian DNS servernya diisi sesuai dengan Provider, dalam contoh ini adalah DNS1=202.47.78.1 DNS2=202.47.78.9
4. DNS lokal hotspot, NEXT saja kemudian pada hotspot user dalam contoh berikut diisi admin password admin 123
6. Metode autentikasi yang akan digunakan, biasanya cukup menggunakan metode HTTP CHAP
7. Data rate limitation digunakan sebagai default setting untuk user yang belum di setting bandwidth limit pemakaiannya, di mana RX adalah Client upload dan TX adalah Client download. Dengan cara, melakukan setting default data rate di 64k/128k (upload/download).
8. Hotspot user profile digunakan untuk menyimpan data user yang akan dibuatkan rule profile-nya, di mana di dalamnya bisa dilakukan setting firewall filter chain untuk traffic yang keluar/masuk, juga bisa untuk men-setting limitasi data rate dan selain itu dapat juga dilakukan paket marking untuk setiap user yang masuk ke dalam profile tersebut secara otomatis.
9. Hotspot user yaitu nama-nama user yang akan diautentikasi pada sistem hotspot. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konfigurasi hotspot user yaitu: username dan password. Membatasi user berdasarkan waktu dan paket data yang akan digunakan, hanya IP address tertentu dari IP address DHCP yang ditawarkan atau hanya mengizinkan user untuk koneksi ke sistem hotspot dari MAC Address tertentu saja.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan komputer biasa dapat dikonfigurasi menjadi Mikrotik Router sehingga menjadi sebuah hotspot dalam jaringan dengan cara menginstall sistem operasi Mikrotik Router dan mengakses Winbox dan mengkonfigurasi hotspot.
2. Memberikan DNS primary dan secondary pada TCP/IP.
5.2. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis menyarankan:
2. Sebaiknya membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi Mikrotik Router.
DAFTAR PUSTAKA
Cute Prise, Jubilee. 2009. 100 Tips & Trik WIFI. Jakarta. Kompas Gramedia.
Daniel, Kustanto T dan Saputro. 2009. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Jakarta. Gaya Media.
Herlambang, Linto. 2009. Membangun Sharing Koneksi Internet di Windows, Mikrotik, Linux, dan OpenBSD. Yogyakarta. ANDI
L
A
M
Flowchart Konfigurasi Hotspot
Start
Konfigurasi Hotspot Mikrotik
Setting Interface DHCP Local Konfigura si Profile Server Pemberian Nama DNS
Flowchart Mikrotik Routers Start Konfigurasi Mikrotik Konfigura si Interface Pemberian IP Browsing Setting Gateway Server Login Public Local Winbox Setting DNS Setting Client Setting Masquerade Setting firewell
LAMPIRAN
1. Installasi Mikrotik Router
[image:48.595.135.508.452.703.2]Gambar 1.1 Menu BIOS
Gambar 1.3 Booting melalui CD
[image:49.595.108.527.449.684.2]Gambar 1.5 Pemformatan harddisk
[image:50.595.109.521.384.610.2]Gambar 1.7 Proses installasi
[image:51.595.110.523.394.603.2]Gambar 1.9 Chek Disk
Gambar 1.11 Prompt Mikrotik
2. Setting Dasar Mikrotik
Gambar 2.2 Hasil konfigurasi penambahan IP address
3. Mulai Menggunakan WinBox
[image:54.595.107.518.83.294.2]Gambar 3.1 WinBox.exe
Gambar 3.3 Menu Utama WinBox
[image:55.595.111.524.376.616.2]4. Konfigurasi Interface
Gambar 4.2 Pemberian nama interface
[image:56.595.115.523.367.609.2]Gambar 4.4 Hasil Konfigurasi Interface
5. Setting IP address
Gambar 5.2 Pemberian IP Address
Gambar 5.3 Hasil Konigurasi IP Address
[image:58.595.115.520.349.567.2]Gambar 6.1 Menu IP Address Gateway
Gambar 6.3 Hasil Kofigurasi IP Gateway 7. Nama Server
Gambar 7.2 Pemberian IP DNS
8. Setting Client
[image:61.595.116.522.392.621.2]Gambar 8.2 Pemberian IP Client 9. Setting Masquerade
Gambar 9.2 Setting Fireewall
Gambar 9.4 Hasil Konfigurasi Masquerade. 10. Konfigurasi Hotspot Mikrotik
[image:64.595.109.517.84.316.2]Gambar 10.1 Setting Hotspot Interface
Gambar 10.3 Pengisian DNS Server
Gambar 10.4 Pengisian Admin dan Password
Gambar. 10.6 Metode HTTP CHAP
[image:66.595.229.441.346.577.2]Gambar 10.8 Penyimpanan Data User
[image:67.595.147.538.413.717.2]DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
JL. BIOTEKNOLOGI NO. 1 KAMPUS USU Telp. (061) 8214290s
MEDAN – 20155, EMAIL : [email protected]
KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA
Nama Mahasiswa
: Khairil A Siregar
Nomor Stambuk
: 072406174
Judul Tugas Akhir
: PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER
SEBAGAI HOTSPOT DALAMMEMBANGUN
JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN
TP-LINK
Dosen Pembimbing 1
: Drs. Bambang Irawan, M.Sc
Tanggal Mulai Bimbingan
: 2 Juni 2010
Tanggal Selesai Bimbingan
: 14 Juni 2010
No
TANGGAL ASSISTEN BIMBINGAN
PEMBAHASAN PADA ASSISTEN MENGENAI
PADA BAB
PARAF DOSEN
PEMBIMBING KETERANGAN
1
2 juni 2010
Pengajuan Proposal
2
4 Juni 2010
Bab I
3
6 Juni 2010
Bab II
4
8 Juni 2010
Bab III
5
9 Juni 2010
Bab IV
6
10 Juni 2010 Bab V
7
14 Juni 2010 Uji Program
Kartu ini harap dikembalikan kejurusan Matematika
Bila Bimbingan Mahasiswa telah Selesai.
Diketahui
Disetujui
Ketua jurusan Matematika
Pembimbing Utama/
Penanggung Jawab
Dr. Saib Suwilo, M.Sc.
Drs. Bambang Irawan, M.
SURAT KETERANGAN
Hasil Uji Program Tugas Akhir
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer/Statistika :
Nama : KHAIRIL A SIREGAR
NIM : 072406174
Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER
Judul T.A : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTERS
SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN TP-LINK
Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ………
Dengan Hasil : Sukses /Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi Syarat Pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.