Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM EKSTENSI MEDAN
HUBUNGAN KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MAHASISWA TERHADAP S-1 EKSTENSI DENGAN KEINGINAN UNTUK
MEMBUJUK MAHASISWA D-3 MELANJUTKAN STUDI KE FAKULTAS EKONOMI USU
DRAFT SKRIPSI
OLEH
PRANCISCA GUSLINA 070521018
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
ABSTRAK
Prancisca Guslina (2009), Hubungan Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswa terhadap S1 Ekstensi dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa Melanjutkan Studi ke Fakultas Ekonomi USU. Prof. Dr. Ritha. F. Dalimunthe, SE, MSi selaku ketua jurusan Manajemen dan sekaligus sebagai dosen pembimbing, Dr.Yenni Absah, SE, MSi selaku dosen penguji I dan Syafrizal Helmi Sitomorang, SE, MSi selaku dosen penguji II.
Fakultas Ekonomi USU merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri yang membuka program ekstensi, sehingga fakultas ekonomi dituntut untuk memberikan kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar, bukti fisik, dan proses belajar mengajar yang merupakan atribut jasa perguruan tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap atribut perguruan tinggi, apakah kepercayaan mempunyai hubungan dengan kepuasan, apakah kepercayaan mempunyai hubungan dengan keinginan untuk membujuk dan apakah kepercayaan merupakan variabel yang menghubungkan kepuasan dengan keinginan untuk membujuk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga atribut perguruan tinggi yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan yaitu bukti fisik dan proses belajar mengajar. Kepuasan mahasiswa terhadap bukti fisik berpengaruh signifikan dengan kepercayaan mahasiswa, serta kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar berpengaruh signifikan dengan kepercayaan mahasiswa. Kepercayaan mahasiswa berpengaruh signifikan dengan keinginan untuk membujuk calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke fakultas ekonomi USU. Kepuasan mahasiswa terhadap atribut jasa yaitu staf pengajar, bukti fisik, dan proses belajar mengajar tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk membujuk calon mahasiswa melanjutkan studi ke fakultas ekonomi USU. Kepercayaan merupakan variabel yang menghubungkan kepuasan dengan keinginan untuk membujuk caln mahasiswa, dibuktikan dengan adanya hubungan secara tidak langsung sedangkan hubungan secara langsung tidak signifikan.
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji dan syukur penulis sampakaikan kepada Allah SWT atas
berkah dan karunianya yang luar biasa dan berlimpah sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Selama menjalani perkuliahan di fakultas ekonomi universitas sumatera utara
sampai kepada penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat saran dan kritik
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku dekan fakultas ekonomi
Universitas Utara
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku ketua departemen
Manajemen fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekaligus
dosen pembimbing.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku sekretaris departemen Manajemen
fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yenni Absah, SE, MSi selaku dosen penguji I yang memberikan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi selaku dosen penguji II yang
memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini.
6. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta dan dimuliakan Allah SWT,
Ayahanda Alm. Pardi Kamidi dan Ibunda Anna Siregar. Semoga rahmat,
berkah, dan kasih saying Allah selalu tercurah kepada Ayah dan Ibu.
Terima kasih dari ananda atas untaian doa yang tidak pernah putus, cinta
dan kasih sayang selalu menghangatkan jiwa serta pengorbanan yang tidak
kenal lelah, tulus, dan ikhlas karena Allah. Hanya Allah yang dapat
membalas semuanya . semoga ananda bisa menjadi anak yang berbakti dan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
7. Segenap dosen dan staf pengajar fakultas ekonomi universitas sumatera
utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
8. Seluruh teman-teman Akuntans, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan
khususnya stambuk 2007 yang telah membantu dalam pengisian kuisioner
dan membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.
9. Kak Dani, kak Vina, dan bang Jumadi selaku staf departemen manajemen
terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak kekurangan dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Medan, Juli 2009
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR ISI
BAB II URAIAN TEORITIS... 22
A. Penelitian Terdahulu ... 22
B. Definisi jasa ... 25
C. Konsep Kepuasan Konsumen ... 28
D. Konsep Kepercayaan Konsumen ... 31
E. Keinginan Untuk Membujuk ... 36
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Analisis Data ... 39
1. Analisis Deskriptif ... 39
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 46
B. Uji Asumsi Klasik ... 50
C. Analisis Jalur ... 54
1. Pengujian Sub-Struktur 1 ... 54
a. Uji F Sub-Struktur 1 ... 55
b. Uji t Sub-Struktur 1 ... 56
c. Uji R2Sub-Struktur 1 ... 59
d. Analisis Korelasi Sub-Struktur 1... 60
2. Pengujian Sub-Struktur 2 ... 62
a. Uji F Sub-Struktur 2 ... 62
b. Uji t Sub-Struktur 2 ... 64
c. Uji R2Sub-Struktur 2 ... 67
d Analisis Korelasi Sub-Struktur 2 ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Instrumen Penelitian ... 11
Tabel 1.2 Operasionalisai Variabel ... 12
Tabel 1.3 Persebaran Sampel... 14
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 39
Tabel 4.4 Pendapat Responden Untuk Variabel Kepuasan Mahasiswa Terhadap Staf Pengajar ... 40
Tabel 4.5 Pendapat Responden Untuk Variabel Kepuasan Mahasiswa Terhadap Bukti Fisik ... 41
Tabel 4.6 Pendapat Responden Untuk Variabel Kepuasan Mahasiswa Terhadap Proses Belajar Mengajar ... 43
Tabel 4.7 Pendapat Responden Terhadap Variabel Kepercayaan ... 44
Tabel 4.8 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keinginan Untuk Membujuk Calon Mahasiswa ... 45
Tabel 4.9 Uji Validitas I ... 47
Tabel 4.10 Uji Validitas II ... 48
Tabel 4.11 Uji Validitas II ... 49
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas... 50
Tabel 4.13 Uji Kolmogorov Smirnov ... 51
Tabel 4.14 Uji Glejser ... 53
Tabel 4.15 Uji Multikolineritas ... 53
Tabel 4.16 Uji F Sub-Struktur 1 ... 55
Tabel 4.17 Uji t Sub-Struktur 1 ... 56
Tabel 4.18 Uji R2Sub-Struktur 1 ... 59
Tabel 4.19 Korelasi Sub-Struktur 1 ... 60
Tabel 4.20 Uji F Sub-Struktur 2 ... 62
Tabel 4.21 Uji t Sub-Struktur 2 ... 64
Tabel 4.22 Uji R2 Sub-Struktur 2 ... 67
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6
Gambar 1.2 Hubungan struktur X1,X2,X3, dan Z terhadap Y ... 20
Gambar 4.1 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 51
Gambar 4.2 Pengujian Heteroskedastisitas ... 52
Gambar 4.3 Sub-Struktur 1. Hubungan Kausal X1, X2, dan X3 ke Z... 54
Gambar 4.4 Sub Struktur 2. Hubungan Kausal X1, X3, dan Z ke Y ... 62
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan
yang cukup berarti. Pendirian tempat pendidikan yang berorientasi pada
kebutuhan industri juga berkembang. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari
pendirian lembaga pendidikan profesional seperti halnya Program S1 Ekstension
FE USU. Adanya globalisasi dengan salah satu ciri semakin tipisnya batas waktu,
diikuti perkembangan informasi yang begitu cepat. Begitu pula di dunia
pendidikan. Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan
sebagai penyedia jasa, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal yang
dapat dikontrol oleh penyedia jasa sedangkan faktor eksternal tidak dapat
dikontrol. Untuk itu lembaga pendidikan harus mampu mendiferensiasi jasa yang
ditawarkan, sehingga selalu ada didalam benak konsumen dan dapat dijadikan
referensi utama dalam pemilihan jasa pendidikan.
Zulganef dan Lasmanah (2004) mengindikasikan bahwa niat sebagian
besar calon mahasiswa di Jawa Barat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi
dipengaruhi oleh variabel norma subjektif. Variabel norma subjektif tersebut
dioperasionalkan sebagai keinginan untuk mematuhi atau mengikuti pendapat
orang terdekat (reference) seperti; orangtua, kakak, sepupu, sahabat, atau teman
dekatnya. Hal ini menunjukkan bahwa calon mahasiswa tersebut dapat saja
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Berdasarkan penelitian Zulganef dan Lasmanah (2004) tersebut, maka
salah satu rekomendasi strategi pemasaran perguruan tinggi adalah komunikasi
pemasaran berupa bujukan (word of mouth communication) melalui mahasiswa
atau staf pengajar untuk membujuk para calon mahasiswa (anak, sepupu, sahabat,
saudara, atau tetangga) yang merupakan tindakan loyal dari seorang konsumen
atau anggota organisasi.
Program S1 Ekstension FE USU merupakan program jasa pendidikan
yang menawarkan 3 (tiga) jurusan yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Pembangunan. Salah satu strategi untuk dapat digunakan agar tetap eksis adalah
bukan hanya karena brand yang kuat tetapi bagaimana jasa pelayanan dikemas
sedemikian rupa sehingga memuaskan mahasiswa yang kuliah di program ini.
Program S1 Ekstension FE USU didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten di
bidangnya dan sarana ruangan yang memadai dengan ruang praktek yang lengkap
dan nyaman, ruangan kelas yang bersih serta lokasi yang strategis mudah
dijangkau oleh mahasiswa. Bila dilihat keunggulan dari Program S1 Ekstension
FE USU dibandingkan dengan yang lainnya, dilihat dari status sebagai Perguruan
Tinggi Negeri dan dari ketiga Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Medan hanya
USU yang membuka program Ekstension, biaya pendidikan yang relatif murah
serta pelayanan karyawan adminstrasi yang cepat.
Peluang dari lingkungan eksternal berasal dari tingkat pendapatan
penduduk Medan serta sikap masyarakat terhadap image Program S1 Ektension
FE USU sebagai Perguruan Tinggi Negeri. Ada beberapa jasa pendidikan program
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
swasta yaitu Universitas Harapan yang mempuyai keunggulan maupun kelemahan
dibandingkan yang lain.
Persaingan dalam pemberian jasa pendidikan bagi institusi seperti Program
S1 Ekstension FE USU maupun Universitas swasta akan semakin dirasakan saat
ini dan masa yang akan datang. Untuk mengantisipasi haltersebut maka Program
S1 Ekstension FEUSU dituntut tidak hanya menawarkan jasadalam bentuk fisik
saja, tetapi juga melayani mahasiswa lebih professionalsehingga mereka merasa
puas dan menyampaikan kepada rekannya untuk kuliah di lembaga ini. Strategi
yang dapat dipergunakan adalah dengan merancang produk/layanan jasa prima
yaitu didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya, layanan
administrasi yang cepat dan ramah serta didukung oleh fasilitas fisik yang
memadai. Selain Universitas Harapan, pesaing yang lain adalah lembaga
pendidikanswasta seperti, UMSU, Diponegoro, Panca Budi, dan sebagainya.
S1 Ekstension FE USU tidak luput dari keluhan mahasiswa terutama
tentang dosen mengajar, ruangan yang kurang nyaman serta kuliah yang jarang
masuk dan tidak tepat waktu. Untuk itu maka penting dilakukan penelitian tentang
kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar, staf pengajar, dan bukti
fisik sehingga dapat dijadikan dasar untuk evaluasi diri dan mampu meningkatkan
kinerja program Ekstension.
Wong dan Sohal, (2002) mengungkapkan bahwa dalam suatu
keterhubungan kepercayaan adalah sangat penting karena kepercayaan dapat
mengurangi persepsi konsumen terhadap resiko suatu pembelian. Kaitan erat
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Kepuasan adalah manifestasi dari kemampuan pihak lain untuk memenuhi
norma-norma hubungan antara pembeli dan penjual, memberikan gambaran bahwa
kepercayaan mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kepuasan konsumen.
Fakultas Ekonomi USU dalam mengantisipasi persaingan yang semakin
ketat antar program S1 Ekstension yang ada di daerah ini maka Program S1
Ekstension FE USU perlu memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa
terkait dengan proses belajar mengajar, bukti fisik, dan staf pengajar sehingga
mahasiswa menjadi puas dan percaya sehingga dapat menimbulkan keinginan
untuk merekomendasikan kepada rekan-rekannya yang lain untuk kuliah di
Program S1 Ekstension FE USU.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “hubungan
kepuasan dan kepercayaan mahasiswa terhadap S1 Ekstensi dengan keinginan untuk membujuk mahasiswa D3 melanjutkan studi ke fakultas ekonomi USU”.
B. Perumusan Masalah
Mc Dougall dan Levesques (2000), Jones dan Suh (2000), dan Eggert dan
Ulaga (2002) menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan akan merupakan
konsekuensi dari adanya kepuasan, kepercayaan, dan komitmen terhadap
atribut-atribut jasa. Selain itu konsep internal marketing (Kotler, 2005) menunjukkan
bahwa anggota organisasi yang puas akan loyal terhadap organisasinya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Bagaimana kepuasan mahasiswa terhadap atribut-atribut jasa S1 Ekstensi
Fakultas Ekonomi USU ?
2. Bagaimana kepercayaan mahasiswa terhadap atribut-atibut jasa S1
Ekstensi Fakultas Ekonomi USU ?
3. Apakah kepuasan mahasiswa terhadap atribut-atribut jasa S1 Ekstensi
mempunyai hubungan dengan kepercayaan mahasiswa terhadap Fakultas
Ekonomi USU ?
4. Apakah kepercayaan mahasiswa terhadap atribut-atribut jasa S1 Ekstensi
mempunyai hubungan dengan keinginan mahasiswa untuk membujuk
mahasiswa D3 melanjutkan studi tempat mahasiswa tersebut kuliah ?
5. Apakah kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa S1 Ekstensi
memediasi hubungan antara kepuasan mahasiswa terhadap atribut jasa S1
Ekstensi dengan keinginan untuk membujuk mahasiswa D3 melanjutkan
ke S1 Ekstensi tempat mahasiswa tersebut kuliah ?
C. Kerangka Konseptual
Penelitian Eggert dan Ullaga (2002) mengindikasikan bahwa kepuasan
konsumen mempunyai hubungan dengan kepercayaan. Zeithaml dan Bitner
(2001) mengungkapkan bahwa atribut jasa dapat dibagi kedalam tiga dimensi,
yaitu : orang, proses, dan bukti fisik. Kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar,
kepuasan terhadap bukti fisik, dan kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan diatas,
maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Kepuasan Mahasiswa Terhadap Staf Pengajar
Kepuasan Mahasiswa Terhadap Bukti fisik
Fakultas
Kepercayaan Mahasiswa
Keinginan Untuk Membujuk calon
Mahasiswa
Kepuasan Mahasiswa Tehadap Proses Belajar
Mengajar
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Zulganef (2002)
Berdasarkan Gambar 1.1, dapat dijelaskan bahwa variabel keinginan untuk
membujuk calon mahasiswa tidak berhubungan langsung dengan variabel
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini antara
lain :
1. Kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar mempunyai hubungan positif
dengan kepercayaan.
2. Kepuasan mahasiswa terhadap bukti fisik mempunyai hubungan dengan
kepercayaan.
3. Kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar mempunyai hubungan
dengan kepercayaan.
4. Kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa S1 Ekstensi mempunyai
hubungan positif dengan keinginan untuk membujuk mahasiswa D3
melanjutkan studi ke tempat mahasiswa tersebut kuliah.
5. Kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa S1 Ekstensi memediasi
hubungan antara kepuasan mahasiswa terhadap atribut S1 Ekstensi dengan
keinginan membujuk mahasiswa D3 melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi
tempat mahasiswa tersebut kuliah.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis kepuasan mahasiswa terhadap
atribut-atribut jasa S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi USU.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis kepercayaan mahasiswa terhadap
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kepuasan mahasiswa terhadap
atribut-atribut jasa S1 Ekstensi mempunyai hubungan dengan kepercayaan
mahasiswa terhadap S1 Ekstensi Fakultas Ekonomi USU tersebut.
d. Untuk mengetahui apakah kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa S1
Ekstensi mempunyai hubungan dengan keinginan mahasiswa untuk
membujuk mahasiswa D3 melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi tempat
mahasiswa tersebut kuliah.
e. Untuk mengetahui apakah kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa S1
Ekstensi memediasi hubungan antara kepuasan mahasiswa terhadap
atribut jasa S1 Ekstensi dengan keinginan untuk membujuk mahasiswa
melanjutkan studi ke Fakultas Ekonomi USU.
2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi berupa pengembangan
teori perilaku konsumen dan pemahaman terhadap faktor-faktor yang
mendasari loyalitas mahasiswa untuk membujuk agar mengkonsumsi jasa
perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut kuliah.
b. Bagi Fakultas
Sebagai bahan masukan dalam menentukan strategi pemasaran jasa yang
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam
penelitian dimasa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan
dengan kepuasan.
F. Metodologi Penelitian
1. Variabel Penelitian.
Pada dasarnya penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menggunakan
analisis jalur. Metode ini dipilih karena penelitian ini berusaha mencari hubungan
sebab akibat antarvariabel yang kemungkinan terjadi. Ada lima variabel yang
dijadikan objek penelitian: tiga variabel eksogenus yaitu kepuasan terhadap staf
pengajar, kepuasan terhadap bukti fisik, dan kepuasan terhadap proses belajar
mengajar dan satu variabel endogenus yaitu keinginan untuk membujuk.
Kepercayaan mahasiswa menjadi variabel mediasi antara kepuasan dan keinginan
untuk membujuk.
2. Defenisi Operasional Variabel
Variabel independen (eksogen) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif
maupun negatif bagi variabel dependen lainnya. Variabel dependen (endogen)
adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi hubungan tidak
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
a. Kepuasan didefinisikan sebagai kepuasan terhadap atribut-atibut jasa yang
muncul pada diri konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
b. Kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar yaitu kepuasan terhadap cara
dan metode mengajar dosen.
c. Kepuasan mahasiswa terhadap bukti fisik fakultas yaitu kepuasan terhadap
segala sarana dan prasaran yang tersedia di fakultas yang dapat digunakan
mahasiswa.
d. Kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yaitu kepuasan
terhadap seberapa besar materi yang disampaikan diterima dengan baik.
e. Kepercayaan adalah keyakinan pelanggan terhadap produk/jasa yang
dikonsumsi.
f. Keinginan untuk membujuk (word of mouth) adalah kesediaan/kemauan
pelanggan untuk merekomendasikan produk/jasa kepada teman atau
keluarganya.
3 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan untuk menyatakan tanggapan
responden terhadap setiap instrumen adalah dengan menggunakan skala likert
dengan 5 alternatif jawaban. Urutan skala penilaian dari masing-masing item
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tabel 1.1
Instrumen skala Likert
No. Pernyataan Skor
1. Sangat setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang setuju (KS) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak satuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono(2006: 105)
Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban
yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor
tertentu (5,4,3,2,1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Tabel 1.2
Operasionalisasi variabel
No. Variabel Indikator Variabel Skala
Pengukuran
a. Kesediaan staf pengajar dalam membantu menyelesaikan tugas mahasiswa
b. Kemudahan menghubungi/bertemu dengan staf pengajar
c. Pengetahuan staf pengajar dalam menyampaikan materi
d. Pendidikan staf pengajar e. Disiplin staf pengajar
f. Kemampuan dosen dalam mentrasfer materi
b. Kebersihan ruang belajar c. Jaminan keamanan d. Lokasi kampus
e. Fasilitas internet gratis (wifi) f. Sarana ibadah
g. Jurnal ilmiah fakultas h. Fasilitas toilet
i. Spanduk pendaftaran Ekstensi j. Kelengkapan buku
k. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang/perkuliahan
l. Fasilitas perpustakaan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
No. Variabel Indikator Variabel Skala
Pengukuran
a. Kesesuaian materi yang diberikan dengan kebutuhan
b. Penilaian yang adil dalam perkuliahan
c. Suasana belajar nyaman dan tenang d. Pengisian krs online
e. Kemudahan mendapatkan bahan kuliah
f. Kurikulum, silabus, dan penilaian program studi
Likert
4. Kepercayaan (Z)
a. Kepercayaan akan masa depan b. Kepercayaan terhadap pelayanan c. Kepercayaan akan metode belajar
yang diterapkan d. Akreditasi program e. Kemampuan para dosen f. Bukti fisik
g. Ilmu yang diberikan bermanfaat nantinya
Likert
5. Keinginan Untuk
Membujuk (Y)
a. Merekomendasikan pada orang lain b. Bersedia membujuk mahasiswa
Likert
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Waktu penelitian pada bulan April 2009 sampai dengan Juni 2009.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen
adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Ekstensi jurusan Manajemen,
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
menggunakan metode Stratified Random Sampling yang terdistribusi secara
proporsional di ketiga jurusan.
b. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat menggambarkan populasinya. Slovin dan Sevila, menentukan
ukuran sampel dari suatu populasi dengan rumus sebagai berikut;
n = 2
N = ukuran populasi
e = batas kesalahan
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 79 orang yang diperoleh dari rumus:
n = 2
Jurusan Jumlah (orang) Perhitungan
Ekonomi pembangunan 43 43 X 21,6 % = 9
Manajemen 214 109 X 21,6 % = 46
Akuntansi 109 214 X 21,6 % = 24
Total 366 79
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Penentuan responden dengan Sampling Aksidental dimana teknik
penentuan responden berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai responden yang
berjumlah 79 orang (Sugiyono, 2003:77).
6. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari mahasiswa ekstensi
fakultas ekonomi jurusan manajemen, akuntansi, dan ekonomi Pembangunan.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi media massa seperti;
buku-buku, jurnal-jurnal, dan internet yang berkaitan dan mendukung penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Daftar pertanyaan (quesitionnare), yaitu daftar pertanyaan yang berisi
pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh para responden.
b. Studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dan
mempelajari data-data yang diperoleh dari buku literatur, jurnal , majalah, situs
internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Instrumen
Kuisioner yang baik, harus diuji terlebih dahulu validitas dan
reliabilitasnya sehingga hasil penelitiannya diperoleh nantinya akan menjadi baik.
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
berjumlah 30 orang mahasiswa ekstensi USU. Pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan program SPSS.
Menurut Sugiyono (2003) Apabila validitas setiap jawaban yang diperoleh ketika
memberikan daftar pertanyaan lebih besar dari 0,361 maka butir pertanyaan
dianggap sudah valid. Uji Validitas sebagai instrumen penelitian untuk variabel
yang mempengaruhi keinginan membujuk, maka hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS, yang dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation
dari variabel kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar, kepuasan mahasiswa
terhadap bukti fisik, kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar,
kepercayaan dan keinginan untuk membujuk mahasiswa melanjutkan studi ke
fakultas ekonomi USU, jika hasil tes memiliki rata-rata lebih besar dari 0,361
maka hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang dipergunakan adalah valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel berarti bila dipergunakan untuk mengukur
berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Adapun teknik yang dipergunakan dalam
uji reliabilitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik
test-retest yaitu pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan cara
percobaan instrumen dua kali kepada responden yang sama dengan waktu yang
berbeda. Menurut Sekaran (2006) reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, dan apabila lebih besar dari 0,6 dan mendekati angka 1 berarti reliabilitas
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
9. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Santoso (2001)
menyatakan “ untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati
normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji
normality plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan grafik PP-Plot. Dasar
pengambilan keputusan melihat grafik PP-Plot yaitu jika terlihat sebaran data
bergerombol disekitar garis uji yang mengarah kekanan atas dan tidak ada data
yang terletak jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut dikatakan
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kejadian yang mengimformasikan terjadinya
hubungan diantara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi adalah
cukup besar. Uji ini perlu dilakukan dikarenakan hal tersebut dapat mempengaruhi
bias atau tidaknya kesimpulan suatu analisis linier berganda.
c. Uji Heteroskedastisitas
Masalah ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor alat adalah
konstan untuk semua variabel bebas yang tidak terpenuhi. Jika varian tidak sama,
dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendetekasi ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan analisis residual yang berupa grafik dengan dasar
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadilah heteroskedastisitas. Jika tidak ada
pola jelas, serta titik-titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y tidak terjadi
heteroskedastisitas.
10. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kepuasan dan
kepercayaan terhadap ekstensi dengan keinginan untuk membujuk
berdasarkan hasil jawaban responden.
b. Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk
menyatakan data dalam bentuk angka, dilakukan dengan menggunakan statistik
untuk menguji hipotesis.
1. Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab
akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara langsung
(Sarwono, 2007).
Analisis jalur (path analysis) adalah bentuk analisis multi-regresi. Analisis
ini berpedoman pada diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah atau
menguji hipotesis yang kompleks. Dengan cara ini, dapat dihitung hubungan
langsung dan tidak langsung dari variabel bebas terhadap
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
yang sesungguhnya ialah koefisien regresi yang telah dibakukan (Kerlinger,
2002:990).
Menurut Dillon dan Goldstein (1984:438), agar analisis jalur efektif ada
enam asumsi yang harus dipenuhi: (1) hubungan-hubungan di antara variabel
bersifat linier dan aditif; (2) kekeliruan yang satu tidak berkorelasi dengan yang
lain; (3) harus ada model rekursif; (4) data variabel penelitian berskala interval;
(5) variabel-variabel yang diamati diukur tanpa kekeliruan; dan (6) model-model
hubungan mencerminkan kekhususan model.
Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi
c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
d. Menghitung koefisien jalur secara individu
e. Meringkas dan menyimpulkan
Persamaan strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut:
Z = PZX1X ZX2X ZX3X Z 1
YX1X YZ YX3X PZ 2
Dimana:
Z = Kepercayaan
Y = Keinginan untuk membujuk
X1 = Kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
X3 = Kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar
PZX1, PZX2, PZX3, PYX1, PYZ, PYX3 = Koefisien jalur X1, X2, X3
1, 2 = Faktor residul
Diagram jalur lengkap persamaan strukturalnya sebagai berikut:
Gambar 1.2: Hubungan stuktur X1, X2, X3, dan Z terhadap Y Sumber: Sarwono (2006)
X1
X2
X3
Z Y
Pyx1
Pyx3 Pzx3
Pzx1 rx1x2
rx2x3 rx1x3
Pzx2
Pyz 1
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
2. Pengujian Koefisien Determinan (R2) atau Goodness of Fit Test
Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau cmendekati sama, maka variabel
bebas terhadap variabel terikat semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil
atau mendekati satu, maka variabel terikat semakin kecil.
3. Uji Serempak (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat secara
bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan secara
serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan kepuasan dan
kepercayaan dengan keinginan untuk membujuk. Pengambilan keputusan dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Bila Fhitung lebih besar dari nilai
Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam model mempengaruhi
variabel terikat.
4. Uji secara Parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan memiliki hubungan
terhada variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan
dengan tingkat kesalahannya ( ). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari
tingkat kesalahannya maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika
probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya maka variabel
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
5. Analisis Korelasi
Korelasi bertujuan untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data
dalam suatu penelitian. Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio
yang menunjukkan hubungan yang linier. Koefisien korelasi adalah suatu angka
indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan.
Dengan kata lain, koefisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan
antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda
positif dan negatif menunjukkan arti atau arah dari hubungan koefisien korelasi
tersebut.
Koefisien positif nilainya berada antara 0 sampai +1, nilai menjelaskan
bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada
variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1
sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berjudul: “hubungan kepuasan dan kepercayaan
mahasiswa terhadap lembaga pendidikan tinggi dengan keinginan untuk
membujuk calon mahasiswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi“ oleh Zulganef
(2002). Dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Keinginan mahasiswa untuk membujuk calon mahasiswa kuliah di tempat
mahasiswa tersebut kuliah, mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kepercayaan mahasiswa tersebut terhadap atribut jasa perguruan tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa membentuk kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa
sangat penting, karena melalui kepercayaan tersebut dapat muncul loyalitas.
2. Kepercayaan mahasiswa terhadap atribut jasa mempunyai hubungan dengan
kepuasan dosen yang mahasiswa terhadapa dua atribut jasa yang diteliti dalam
penelitian ini, yaitu kepuasan terhadap proses belajar mengajar dan kepuasan
terhadap lingkungan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa dua atribut jasa tersebut
merupakan anteseden untuk munculnya kepercayaan mahasiswa, bahwa
kepercayaan akan muncul ketika mahasiswa puas terhadap kedua atribut jasa
tersebut.
3. Kepuasan mahasiswa terhadap staf pengajar tidak mempunyai hubungan yang
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan tidak
peduli dengan kinerja dosen, tidak ada kaitan sama sekali dengan kepercayaan
mahasiswa tersebut terhadap dosen yang bersangkutan.
4. Kepercayaan mahasiswa terhadap perguruan tinggi tempat mereka kuliah
merupakan variabel yang menghubungkan antara kepuasan mahasiswa terhadap
atribut perguruan tinggi tempat mereka kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan saja tidak akan memunculkan loyalitas atau keinginan mahasiswa untuk
membujuk calon mahasiswa kuliah di perguruan tinggi tempat mahasiswa tersebut
kuliah.
5. Peran kepercayaan yang penting dalam menimbulkan keinginan mahasiswa
untuk membujuk calon mahasiswa ke perguruan tinggi tempat mereka kuliah,
sehingga perlu diperhatikan oleh seluruh para pengelola perguruan tinggi.
Penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa
Sebagai Pengguna Jasa Pendidikan di STMIK Sisingamangaraja oleh Melly
(2006). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel indecpendent yang
digunakan yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan,
ketanggapan, jaminan dan perhatian, secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan siswa sebagai pengguna jasa pendidikan di
STMIK Sisingamangaraja dan hasil paling dominan mempengaruhi kepuasan
mahasiswa sebagai pengguna jasa pendidikan STMIK Sisingamangaraja XII
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Penelitian yang berjudul: “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Mahasiswa S1 Program Studi Manajemen Sebagai Pengguna Jasa
Pendidikan di Fakultas Ekonomi USU oleh Sadat (2005)”. Dari penelitian
terdapat variabel kualitas pelayanan dengan variabel bukti fisik, keandalan, daya
tanggap, jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa USU.
B. Pengertian jasa
Jasa dapat didefinisikan sebagai “setiap tindakan atau perbuatan yang
dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat
intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”
(Kotler, 2002).
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, maka membeli jasa sama
dengan mempertukarkan dengan sesuatu yang tidak berwujud. Akibatnya jasa
(pelayanan) memerlukan lebih banyak pengendalian mutu, kepercayaan pada
pemasar dan kemampuan untuk beradaptasi. Produk dihasilkan melalui suatu
proses produksi, jasa dihasilkan melalui proses pemberian sarana dan prasarana
yang ditunjang dengan penyampaian keterampilan dari si pemberi jasa. Dengan
kata lain bagaimana badan usaha dapat memberikan kepuasan sesuai yang
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Jasa berbeda dengan produk dalam hal karakteristiknya, karakteristik jasa
menurut Kotler adalah sebagai barikut:
1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau
benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.
2. Inseparability
Jasa melibatkan konsumen dalam proses produksi, serta jasa tidak dapat di
produksi dalam jumlah masal. Produksi dan konsumsi dilakukan secara
bersamaan.
3. Variability
Jasa bersifat sangat variabel, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis,
kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
4. Perishability
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong,
kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan.
5. Lack of ownership
Pembelian jasa pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu
jasa untuk jangka waktu yang terbatas( misalnya kamar hotel, jasa
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
pemakaian, akses atau penyewaan item-item tertentu berkaitan dengan jasa
yang ditawarkan.
Karakteristik jasa (lembaga pendidikan tinggi) menurut Lupiyoadi 2001;126 :
a. Perguruan tinggi termasuk kedalam kelompok jasa murni (pure service),
dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana
pendukung semata, seperti ruangan kelas, kursi, meja, buku.
b. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (mahasiswa), jadi
disini pelanggan yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut untuk
mendapatkan jasa yang diinginkan (meskipun dalam perkembangannya ada
juga yang menawarkan program distance learning, universitas terbuka, kuliah
jarak jauh, dan sebagainya.
c. Penerima jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis
orang. Sehingga berdasarkan hubungan dengan pengguna jasa
(pelanggan/mahasiswa) adalah high contact system yaitu hubungan pemberi
jasa dengan pelanggan tinggi.
Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian jasa
berlangsung.
d. Hubungan dengan pelanggan adalah berdasarkan member relationship,
dimana pelanggan telah menjadi anggota lembaga pendidikan tersebut, sistem
pemberian jasanya secara terus-menerus dan teratur sesuai kurikulum yang
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
C. Konsep Kepuasan Konsumen
Konsep kepuasan pelanggan masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan
dapat merupakan proses yang sederhana, komplek ataupun rumit. Dalam hal ini
peranan setiap individu dalam service encounter sangatlah penting dan
berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk. Untuk dapat memahami tingkat
kepuasan pelanggan secara baik, maka perlu dipahami pula sebab-sebab kepuasan.
Banyak pakar yang memberikan definisi terhadap konsep kepuasan pelanggan.
Pakar Day (Tjiptono, 2004:146) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya.
Kotler (2002 : 38) mendefinisikan bahwa nilai yang diterima pelanggan
adalah selisih antara jumlah nilai yang diterima dan biaya total pelanggan. Jumlah
nilai bagi pelanggan adalah kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh dari
produk atau jasa tertentu. Biaya total pelanggan adalah kumpulan pengorbanan
yang diperkirakan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh, dan
menggunakan produk atau jasa tersebut, berarti konsumen akan membeli jasa dari
perusahaan yang dianggap menawarkan nilai tertinggi yang diterima pelanggan
(customer delivered value).
Kepuasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan
kepuasan psikologikal. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan psikologikal
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu
produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan
nilai-nilai perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri atas variabel-variabel pesan
(sebagai penghasil serangkaian sikap kepuasan tertentu mengenai perusahaan,
produk, dan tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap
(sebagai penilaian pelanggan atas pelayanan perusahaan), serta perantara (sebagai
penilaian pelanggan atas perantara perusahaan seperti diler dan grosir). Pelayanan
setelah penjualan terdiri atas variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu
seperti garansi, serta yang berkaitan dengan umpan balik seperti penanganan
keluhan dan pengembalian uang.
Variabel nilai perusahaan dapat dibagi atas dua macam yaitu nilai resmi
yang dinyatakan oleh perusahaan sendiri dan nilai tidak resmi yang tersirat dalam
segala tindakannya sehari-hari. Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk
membentuk harapan pelanggan. Pertama, melalui promosi yang tidak
mengecewakan konsumennya agar terjadi komunikasi yang terkendali antara
perusahaan dan konsumen. Kedua, melalui sikap yang baik dari para petugas
penjualan, dan ketiga, melalui unjuk kerja penjualan yang lebih profesional.
Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam menentukan
kualitas produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan.
Hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. dalam
mengevaluasi hal ini, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Konteks kepuasan pelanggan harapan merupakan perkiraan atau keyakinan
pelanggan tentang hal yang diterima. Harapan pelanggan berkembang dari waktu
ke waktu seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima serta makin
bertambahnya pengalamannya. Hanan and Karp (1989) menyatakan bahwa
didalam mengevaluasi kepuasan pelanggan terhadap suatu produk selalu mengacu
pada atribut-atribut pembentuk kepuasan, dikenal dengan istilah The Big Eight,
terdiri dari: product related factors; value to price relationship, product quality,
products features, reliability, service related factors, warranty, response to and
remedy of problems, sales experienc, dan Convinience of acquisition. Atribut
adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki oleh objek. Atribut intrinsik
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan
atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal
produk, seperti nama merek, kemasan dan label.
Membangun kepuasan konsumen adalah merupakan inti dari pencapaian
profitabilitas jangka panjang. Kepuasan adalah merupakan perbedaan antara
harapan dan unjukkerja (yang senyatanya diterima). Konsumen akan melakukan
proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut
sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari evaluasi pasca konsumsi
tersebut adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang
dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan
mengkonsumsi ulang produk atau jasa tersebut. Sebaliknya perasaan yang tidak
puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
D. Konsep Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan menemukan apa
yang diinginkan pada mitra pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan
seseorang untuk untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya
akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya
dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya
(Barnes, 2003:148).
Perbedaan organisasi jasa dan manufaktur terletak pada peran manusia
atau karyawannya. Sifat jasa yang inseparability dimana produksi dan konsumsi
dilakukan secara bersamaan membuat interaksi yang terjadi antara karyawan
dengan konsumen selama proses transfer jasa menjadi sangat berpengaruh
terhadap persepsi konsumen pada kualitas jasa dan ini membuat karyawan
berperan penting dalam proses jasa bahkan karyawan sering dipersepsikan dengan
jasa itu sendiri. Beberapa atribut yang merupakan objek evaluasi konsumen ketika
mengkonsumsi produk jasa, yaitu bukti fisik, orang dan proses. Sifat jasa yang
inseparability ini seringkali menimbulkan ketidakseragaman hasil produksi
sehingga perilaku karyawan dapat mempengaruhi evaluasi konsumen terhadap
produk dan kesetiaan konsumen dimasa yang akan depan.
Menurut Barnes (2003:149), beberapa elemen penting dari kepercayaan adalah:
1. kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan di masa
lalu
2. watak yang diharapkan dari mitra seperti dapat dipercaya dan dapat
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3. kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko
4. kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri mitra
Komponen kepercayaan ini dapat diberi label seperti dapat diprediksi,
dapat diandalkan dan keyakinan. Dapat diprediksi direfleksikan oleh pelanggan
yang mengatakan bahwa mereka berurusan dengan perusahaan tertentu karena
“saya dapat mengharapkannya.” Dapat diandalkan merupakan hasil dari suatu
hubungan yang berkembang sampai pada titik dimana penekanan beralih dari
perilaku tertentu kepada kualitas individu, kepercayaan pada individunya, bukan
pada tindakan tertentu. Keyakinan direfleksikan dari perasaan aman dalam diri
pelanggan bahwa mitra mereka dalam hubungan tersebut akan “menjaga mereka.”
Perkembangan kepercayaan dan khususnya keyakinan, seharusnya
menjadi komponen penciptaan hubungan pelanggan sejati. Pelanggan harus
mampu merasakan bahwa dia dapat mengandalkan perusahaan; bahwa perusahaan
dapat dipercaya. Membangun kepercayaan membutuhkan waktu lama dan hanya
dapat berkembang setelah pertemuan yang berulangkali dengan pelanggan.
Kepercayaan berkembang setelah seorang individu mengambil risiko dalam
berhubungan dengan mitranya. Hal ini menunjukkan bahwa membangun
hubungan yang dapat dipercaya akan lebih mungkin terjadi dalam sektor industri
tertentu, terutama yang melibatkan pengambilan risiko oleh pelanggan dalam
jangka pendek atau membutuhkan obligasi jangka panjang. Green (dalam Peppers
and Rogers, 2004:73) menyatakan bahwa komponen-komponen kepercayaan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
1. Kredibilitas. Kredibilitas berarti bahwa karyawan jujur dan kata-katanya dapat
dipercaya.
2. Reliabilitas. Reliabilitas berarti sesuatu yang bersifat reliable atau dapat
dihandalkan. Ini berarti berhubungan dengan kualitas individu/organisasi.
3. Intimacy. Kata yang berhubungan adalah integritas yang berarti karyawan
memiliki kualitas sebagai karyawan yang memiliki prinsip moral yang kuat.
Integritas menunjukkan adanya internal consistency, ada kesesuaian antara apa
yang dikatakan dan dilakukan, ada konsistensi antara pikiran dan tindakan. Selain
itu integritas juga menunjukkan adanya ketulusan.
Menurut Peppers and Rogers (2004: 43), kepercayaan adalah keyakinan
satu pihak pada reliabilitas, durabilitas, dan integritas pihak lain dalam
relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang
paling baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.
Kepercayaan merupakan hal penting bagi kesuksesan relationship. Benefit
relationship yang didasarkan pada kepercayaan adalah signifikan dan
menggambarkan hal-hal berikut:
1. Cooperation. Kepercayaan dapat meredakan perasaaan ketidakpastian dan
risiko, jadi bertindak untuk menghasilkan peningkatan kerjasama antara anggota
relationship. Dengan meningkatnya tingkat kepercayaan, anggota belajar bahwa
kerjasama memberikan hasil yang melebihi hasil yang lebih banyak dibandingkan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
2. Komitmen. Komitmen merupakan komponen yang dapat membangun
relationship dan merupakan hal yang mudah hilang, yang akan dibentuk hanya
dengan pihak-pihak yang saling percaya.
3. Relationship duration. Kepercayaan mendorong anggota relationship bekerja
untuk menghasilkan relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak
mengutamakan hasil jangka pendek dan atau bertindak secara oportunis.
Kepercayaan dari penjual secara positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa
pembeli akan terlibat dalam bisnis pada masa yang akan datang, oleh karena itu
memberikan kontribusi untuk meningkatkan durasi relationship.
4. Kualitas. Pihak yang percaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakan
informasi dari pihak yang dipercaya, dan pada gilirannya menghasilkan benefit
yang lebih besar dari informasi tersebut. Akhirnya, adanya kepercayaan
memungkinkan perselisihan atau konflik dapat dipecahkan secara efisien dan
damai. Dalam kondisi tidak ada kepercayaan, perselisihan dirasakan merupakan
tanda akan adanya kesulitan pada masa yang akan datang dan biasanya
menyebabkan berakhirnya relationship.
Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk
membangun relationship, walaupun, menjadi pihak yang dipercaya tidaklah
mudah dan memerlukan usaha bersama. Faktor-faktor berikut memberikan
kontribusi bagi terbentuknya kepercayaan (Peppers and Rogers, 2004:45).
1. Shared value. Nilai-nilai merupakan hal mendasar untuk mengembangkan
kepercayaan. Pihak-pihak dalam relationship yang memiliki perilaku, tujuan dan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
kepercayaan. Pihak-pihak yang terlibat sulit untuk saling percaya apabila ide
masing-masing pihak tidak konsisten.
2. Interdependence. Ketergantungan pada pihak lain mengimplikasikan
kerentanan. Untuk mengurangi risiko, pihak yang tidak percaya akan membina
relationship dengan pihak yang dapat dipercaya.
3. Quality communication. Komunikasi yang terbuka dan teratur, apakah formal
atau informal, dapat meluruskan harapan, memecahkan persoalan, dan meredakan
ketidakpastian dalam pertukaran. Komunikasi yang dilakukan untuk
menghasilkan kepercayaan harus dilakukan secara teratur dan berkualitas tinggi;
atau dengan kata lain, harus relevan, tepat waktu, dan reliable. Komunikasi masa
lalu yang positif akan menimbulkan kepercayaan, dan pada gilirannya akan
menjadi komunikasi yang lebih baik.
4. Nonopportunistic behavior. Berperilaku secara opportunis adalah dasar bagi
terbatasnya pertukaran. Relationship jangka panjang yang didasarkan pada
kepercayaan memerlukan partisipasi semua pihak dan tindakan yang
meningkatkan keinginan untuk berbagi benefit dalam jangka panjang.
Komitmen dan kepercayaan merupakan dua komponen yang paling
penting dari hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan partner
pertukaran mereka. Morgan and Hunt (1994) menyatakan bahwa, “relationship
commitment dan relationship trust adalah kunci bagi kesuksesan pemasaran
relasional. Komitmen dan kepercayaan secara langsung membawa perilaku
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Komitmen dan kepercayaan merupakan kunci bagi keberhasilan
relationship karena mendorong pemasar untuk (1) bekerja sama dengan mitra
pertukaran dalam menjaga relationship, (2) menolak benefit jangka pendek untuk
mendapatkan benefit jangka panjang, (3) memandang tindakan yang berpotensi
memiliki risiko tinggi secara bijaksana dengan keyakinan bahwa mitra mereka
tidak akan bertindak secara oportunis. Mereka menyatakan bahwa ketika ada
komitmen dan kepercayaan, hasilnya adalah efisiensi, produktivitas, dan
efektifitas.
E. Keinginan untuk membujuk/rekomendasi ( word of mouth)
Word of mouth communication sebagai suatu proses dimana seseorang
secara informal mempengaruhi tindakan-tindakan dan sikap orang lain. Dalam
banyak industri, pendapat atau opini positif dari teman dan keluarga jauh lebih
persuasif daripada iklan. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang tidak hanya
kepuasan total, namun juga yan menelaah sejauh mana pelanggan bersedia
merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.
Word of mouth negatif dapat merusak reputasi dan citra perusahaan.
Pelanggan yang tidak puas dapat mempengaruhi sikap dan penilaian negatif rekan
atau keluarganya terhadap barang dan jasa perusahaan. Word of mouth negatif
biasanya tersebar jauh lebih cepat dibandingkan word of mouth positif. Apalagi
ada kecenderungan bahwa lebih besar kemungkinan seorang pelanggan yang tidak
puas menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain daripada pelanggan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Word of mouth communication bukanlah kegiatan dalam rangka mencari
informasi, tetapi lebih banyak sebagai penyebar informasi. Semakin diri tingkat
percaya diri responden, semakin besar kecenderungan responden untuk berbicara
mengenai produk. Hal ini menunjukkan bahwa word of mouth communication
bukan sebagai kegiatan pencarian informasi (information seeking), tetapi lebih
banyak sebagai penyebaran informasi (information distribution) saja.
Word of mouth bagi masyarakat Indonesia mempunyai pengaruh yang
kuat. Masyarakat yang cenderung suka mendengarkan daripada membaca, dalam
mencari informasi pun lebih banyak bertanya kepada orang lain yang dipercaya.
Oleh karena itu wajar apabila opinion leader mempunyai peran yang sangat
penting. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa komunikasi ini efektif
untuk pemasar, bahwa komunikasi dari mulut ke mulut berpengaruh dominan
dalam mempengaruhi pembelian barang-barang peralatan rumah tangga.
Komunikasi dari mulut ke mulut dua kali lebih efektif dalam mempengaruhi
pembelian dibandingkan iklan di radio dan, empat kali lebih efektif dibandingkan
dengan penjualan pribadi, serta tujuh kali lebih efektif dibandingkan dengan iklan
di majalah atau di Koran. Komunikasi dari mulut ke mulut memiliki pengaruh
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB III
GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI USU
Fakultas Ekonomi USU didirikan di Banda Aceh pada tahun 1959. Sejak
tahun 1961 perkuliahan Fakultas Ekonomi mulai diadakan di Medan.
Visi:
Fakultas Ekonomi USU ingin menjadi lembaga pendidikan yang terkenal.
Yang memenuhi kebutuhan perkembangan bisnis yang cepat, mampu
menyediakan informasi bagi masyarakat dan berperan serta dalam pengembangan
Ekonomi Pembangunan, Akuntansi dan Manajemen.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga yang
profesional dalam bidang Ekonomi Pembangunan, Akuntansi dan Manajemen
untuk memenuhi kebutuhan industri yang berkembang cepat dan secara tidak
langsung meningkatkan perkembangan ekonomi. Mengembangkan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat agar dapat menunjang perkembangan ekonomi.
Departemen pada Fakultas Ekonomi:
1. Ekonomi Pembangunan
2. Akuntansi
3. Manajemen
Program Diploma :
1. Keuangan
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
3. Kesekretariatan
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Fakultas Ekonomi USU adalah struktur organisasi
garis atau lini. Tipe organisasi hanya mengenal satu pimpinan , dimana wewenang
mengalir dari pimpinan kepada bawahan melalui garis lurus, sedangkan bawahan
bertanggunga jawab langsung kepada atasan sesuai atasan sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Arah pertanggung jawaban dimulai dari pimpinan
yang paling tinggi. Bagi pimpinan yang bukan garis kewenangan tidak berhak
memerintah atau menerima pertanggung jawaban pegawai bagian lain yang bukan
wewenangnya, dengan bentuk organisasi tersebut maka setiap pimpinan
mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang tegas.
Pimpinan Fakultas:
Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec
Pembantu Dekan I : Drs. Arifin Hamzah, MM, Ak
Pembantu Dekan II : Fahmi Natigor NAsution, SE. M.Ak
Pembantu Dekan III : Drs. Ami Dilham, M.Si
Alamat:
Jalan Prof.T.M. Hanafiah, SH
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, jumlah
pernyataan berupa 23 butir pernyataan untuk variabel X, 8 butir pernyataan untuk
variabel Z, dan 2 butir pernyataan untuk variabel Y, jumlah seluruh pernyataan
adalah 32 butir.
Kuisioner yang disebarkan kepada responden berupa
pernyataan-pernyataan mengenai kepuasan mahasiswa (X) terhadap atribut jasa perguruan
tinggi yaitu staf pengajar, bukti fisik dan proses belajar mengajar serta
kepercayaan (Z) dengan keinginan untuk membujuk mahasiswa (Y). Responden
dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi program ekstension
stambuk 2007.
Berikut ini diperlihatkan data identitas responden dilihat dari segi jenis
kelamin, pekerjaan, dan jurusan.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Mahasiswa Persentase
Laki-laki 13 16,46
Perempuan 66 83,54
Total 79 100
Prancisca Guslina : Hubungan Kepuasan Dan Kepercayaan Mahasiswa Terhadap S-1 Ekstensi Dengan Keinginan Untuk Membujuk Mahasiswa D-3 Melanjutkan Studi Ke Fakultas Ekonomi USU, 2010.
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah responden terbanyak
adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 66 orang atau 83,54%, sedangkan jenis
kelamin laki-laki 13 orang atau 16,46%.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Mahasiswa Persentase
Mahasiswa 61 77,22
PNS 2 2,53
Pegawai swasta 16 20,25
Total 79 100
Sumber: Data primer (2009) diolah
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah mahasiswa dengan
pekerjaan terbanyak adalah sebagai mahasiswa yaitu 61 orang atau 77,22%,
mahasiswa yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil ada 2 orang atau 2,53%,
sedangkan pekerjaan sebagai pegawai swasta 16 orang atau 20,25%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Sumber: Data primer (2009) diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah mahasiswa untuk jurusan
manajemen terbanyak adalah 46 orang atau 58,22%, jurusan akuntansi 24 orang
atau 30,38% dan jurusan ekonomi pembangunan 9 orang atau 11,39%.
Jurusan Jumlah Mahasiswa Persentase
Manajemen 46 58,22
Akuntansi 24 30,38
Ekonomi Pembangunan 9 11,39