• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LEWI SYAHPUTRA 052407079

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : MENENTUKAN REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI DELI SERDANG

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : LEWI SYAHPUTRA

Nomor Induk Mahasiswa : 052407079

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2008

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Ketua

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Dra. Elvina Herawati, M.Si

(3)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

MENENTUKAN REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI DELI SERDANG

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

(4)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

limpah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktu

yang ditentukan.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dra. Elvina Herawati, M.Si selaku

pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan

penuh kepercayaan pada penulis dalam menyempurnakan kajian. Panduan ringkas,

padat dan professional telah diberikan agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr.

Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas sumatera Utara, semua

dosen Departemen Matematika FMIPA USU, Pegawai di FMIPA USU, dan

rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada orang tua yang saya sayangi dan

semua keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.

(5)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan 2

1.4 Pembatasan Masalah 3

1.5 Lokasi dan Waktu 3

1.6 Sistematika Penulisan 3

Bab 2 Landasan Teori 5

2.1 Pengertian Analisis Regresi 5

2.2 Regresi Linier Sederhana 5

2.3 Regresi Linier Berganda 7

2.4 Korelasi 8

2.5 Korelasi Ganda 10

2.6 Korelasi Parsial 10

2.7 Pengujian Regresi Linier Berganda 11

Bab 3 Gambaran Umum 12

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik di Indonesia 12

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 12

3.1.2 Masa Pemerintahan Hindia Jepang 13

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 13

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 14

3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 15

3.1.6 Program Pengembangan Statistik 15

3.2 Struktur Ruang Lingkup Kegiatan BPS 16

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 16

(6)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

3.3 Struktur Organisasi BPS 17

Bab 4 Analisis Data 22

4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi linier Berganda 22

4.2 Analisa Residu 29

4.3 Perhitungan Korelasi Linier Berganda 30

4.4 Perhitungan Korelasi Antar Variabel 31

4.5 Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda 33

Bab 5 Implementasi Sistem 35

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 35

5.2 SPSS dan Komputer Statistik 35

5.3 Penelitian dan SPSS 36

5.4 Sejarah SPSS 37

5.5 SPSS Versi 15.0 38

5.6 Pengoperasian SPSS 38

5.6.1 Memulai SPSS 39

5.6.2 Mengentri Data 40

5.6.3 Penyimpanan Data 42

5.6.4 Mengolah Data dalam Persamaan Regresi 43

5.6.5 Mengolah Data dalam Persamaan korelasi 44

Bab 6 Kesimpulan 46

(7)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1.1 Data Produk Domestik Regional Bruto 24

Kabupaten Deli Serdang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tabel 4.1.2 Kuadrat Masing-masing Variabel dan 26

Perkalian antar Variabel

Tabel 4.1.3 Selisih Nilai Pengamatan dengan Nilai 29

(8)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Produk Domestik Regional Bruto atau ditulis sebagai PDRB, merupakan salah satu

indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. Perhitungan PDRB kabupaten Deli

Serdang dan seluruh kabupaten/kotamadya di sumatera utara tiap tahun mengalami

perubahan. Berdasarkan data statistik (PBS Sumatera Utara), setiap tahunnya Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten Deli Serdang mengalami

peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor lapangan usaha yang berada di

kabupaten Deli Serdang mengalami kemajuan.

Pada dasarnya semua lapangan usaha yang berada di Kabupaten Deli serdang

berperan dalam peningkatan angka PDRB. Namun dari keseluruhan lapangan usaha

itu, ada beberapa lapangan usaha yang memang mempunyai peranan atau pengaruh

(9)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

yang ditunjukkan lewat besarnya angka PDRB di masing-masing sektor lapangan

usaha.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sektor lapangan usaha yang ada di

Kabupaten Deli Serdang, penulis mengaadakan penelitian terhadap perolehan angka

PDRB dari beberapa sektor lapangan usaha yang ada di Kabupaten Deli Serdang dan

data yang dianalisis berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Pada

satu sisi dikenal konsep tentang regresi linier berganda yaitu suatu sistem persamaan

linier yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas (disimbolkan dengan ‘X’) yang

masing-masing variabel bebasnya mempunyai hubungan terhadap variabel terikat ‘Y’.

1.2Identifikasi Masalah

Data hasil perhitungan untuk PDRB kabupaten Deli Serdang setiap tahunnya

mengalami peningkatan. Angka peningkatan ini tentunya tidak terlepas dari peranan

ketiga lapangan usaha yakni lapangan usaha pertanian, perdagangan, listrik, gas dan

air bersih yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masalahnya adalah seberapa

besarkah peranan ketiga sektor lapangan usaha tersebut bagi peningkatan PDRB di

kabupaten Deli Serdang. Persoalannya adalah, apakah masalah ini dapat diselesaikan

dengan menggunakan metode regresi linier berganda?

1.3Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan penelitian ini diadakan adalah untuk melihat

(10)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Kabupaten Deli Serdang. Bagi Penulis penelitian ini merupakan suatu kesempatan

untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, khususnya dalam

bidang regresi dan penerapan metode statistika.

1.4Pembatasan Masalah

Mengingat ada begitu banyak lapangan usaha yang mempengaruhi laju pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto dan penelitian menghasilkan data atau informasi

yang lebih jelas dan mudah dimengerti bagi setiap pembaca. Maka penulis membatasi

pokok permasalahan hanya kepada tiga lapangan usaha yaitu, pertanian, Industri,

Listrik,gas dan air bersih.

1.5 Lokasi dan Waktu

Dalam penyususnan Tugas akhir ini penulis mengambil data dari Badan pusat Statistik

(BPS) Sumatera Utara, di jalan Asrama No. 179 Medan. Waktu penelitian mulai

tanggal 30 Maret 2008 sampai 5 April 2008.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang dipergunakan penulis antara lain :

(11)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Pada Bab ini akan di uraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Perumusan Hipotesis, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Metodologi

penelitian.

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang konsep dan definisi tentang pengertian

analisa regresi berganda, koefisien korelasi berganda dan koefisien

Determinasi.

Bab 3 : Gambaran Umum

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya

Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

Bab 4 : Analisis Data

Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses pembentukan

regresi linier berganda , mencari koefisien determinasi dan koefisien

korelasi.

Bab 5 : Implementasi Sistem

Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian dan tujuan implementasi

sistem, rancangan program yang dipakai dan hasil outputnya.

(12)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan

dari pembahasan serta saran penulisan berdasarkan kesimpulan yang

didapat.

Bab 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis Regresi

Analisis regresi adalah bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan

antara variabel-variabel. Analisis regresi juga menjelaskan tentang seberapa erat

pengaruh antara variabel. Pengaruh itu bisa terjadi antara variabel bebas ( independent

variable) dengan variabel terikat (dependent variable) dan bisa juga terjadi antara

variabel bebas itu sendiri.

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mudah didapat

(13)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

ditentukan/bergantung pada variabel bebas. Untuk memudahkan analisis, variabel

bebas (independent variabel) akan dinyatakan dengan

Χ

1,

Χ

2,...,

Χ

k(k ≥1)

Sedangkan variabel tak bebas akan dinyatakan dengan Υ.

2.2 Regresi Linier Sederhana

Hubungan fungsional antara variabel terikat

Y

dengan variabel bebas

Χ

Χ

Χ

1, 2,..., k yang dituliskan dalam bentuk persamaan matematik disebut

persamaan regresi. Sebuah persamaan regresi dengan satu variabel terikat dan satu

variable bebas, dikenal dengan regresi linier sederhana, dengan model:

Υ =

β

+

β

Χ +

ε

1 0

Bebas Variabel

Koefisien ta Kons

Terikat Variabel

X

= Χ

= = = Υ

1 1

0 tan

β

β

Untuk keperluan analisis, akan ditaksir harga-harga

β

0

dan

β

1 oleh a dan

b, sehingga persamaan regresi menggunakan data sampel menjadi:

Χ + = Υˆ a b

Menentukan koefisien persamaan penduga a dan bdapat dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu cara yang dipakai untuk menentukan

koefisien persamaan penduga dari jumlah pangkat dua (kuadrat) antara titik-titik

dengan garis regresi yang dicari yang terkecil. Dengan demikian, maka dapat

(14)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Χ

∑Χ

Χ

∑Υ

∑ Υ

Χ

Χ

∑Χ

Υ

Χ

Χ

Χ

Υ

− − =

− − =

2 2

2 2

2 1

) (

) )(

(

) (

) )(

( ) )(

(

i i

i i

i i

i i

i i i

i

n n b

n a

Jika terlebih dahulu dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat juga

ditentukan dengan:

X b Y a = −

Dengan Χ dan Υ rata-rata untuk variabel X dan Y.

2.3 Regresi Linier Berganda

Suatu persamaan regresi linier yang memiliki lebih dari satu variabel bebas X, dan

satu variabel terikat Y akan membentuk suatu persamaan regresi yang baru yang

disebut persamaan regresi linier berganda (multiple regression). Model persamaan

regresi linier berganda hampir sama dengan model regresi linier sederhana, letak

perbedaanya hanya pada banyak variabel bebasnya.

Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

ε β

β β

β

β + + + + + +

= X X X nXn

Y 0 1 1 2 2 3 3

Model untuk taksiran dari persamaan regresi linier ganda atas

Χ Χ

(15)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

n nX a X a X a X a a

Yˆ = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 ++

Dimana:

Sama seperti mencari nilai a dan b pada model regresi linier sederhana, maka pada

regresi linier berganda pun memerlukan n buah pasang data X dan Y. Untuk mencari

harga-harga a a a a

k

... ,

, 1 2

0 dari regresi linier berganda dapat menggunakan matriks

sebagai berikut ( X sebanyak 3):

[ ]

[ ]

[ ]

[ ]

a

[ ] [ ]

X X X Y
(16)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

2.4 Korelasi

Korelasi adalah derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih dari data hasil

pengamatan. Studi yang mempelajari tentang derajat hubungan antara

variabel-variabel disebut analisis regresi. Sementara hubungan yang dipakai untuk mengetahui

derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif disebut koefisien korelasi. Koefisien

korelasi tersebut disimbolkan dengan “r” untuk korelasi parsil dan “R” untuk korelasi

berganda.

Perhitungan koefisien korelasi dapat dicari dengan menggunakan rumus:

− −

− =

} ) ( }{

) (

{

) )( (

2 2

2 2

Y

Y

X

X

Y

X

Y

X

i i

i i

i i

i i xy

n n

n r

Bentuk lain yang dapat digunakan adalah :

s syx y r = 1− 2. / 2

Dengan Sy.x = Kekeliruan baku taksiran yang dihitung dengan rumus:

) 2 ( / )

( 2

2

. =

Y

Y

ˆ

n
(17)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

n = Ukuran sampel

Harga-harga koefisien korelasi (R) berada dalam interval -1<R<= +1. Untuk R=

+1 Maka korelasi positif sempurna antara X dan Y , artinya ada hubungan linier yang

sangat tinggi. Letak titik-titik ada pada garis regresi linier dengan sifat bahwa harga X

yang besar berpasangan dengan harga Y yang besar, sedangkan harga X yang kecil

berpasangan dengan Y yang kecil. Untuk R = -1 maka korelasi negatif sempurna

artinya hubungan linier tidak langsung, Letak titik-titik yang ditentukan oleh Xi, Yi

Seluruhnya terletak pada garis regresi linier dengan harga X yang besar berpasangan

dengan harga Y yang kecil dan sebaliknya. Untuk R = 0 tidak terdapat korelasi.

2.5 Korelasi Ganda

Untuk melihat besar korelasi antar variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, maka

dapat dihitung dari koefisien korelasi gandanya. Koefisien korelasi linier ganda (R)

dapat dihitung dengan rumus :

( )

(

)

( )

(

)

− −

=

− − ∑ − =

2 2 2

2 2

ˆ 1

ˆ 1

Y Y

Y Y maka

Y Y

Y Y

R

R

dengan R2 Koefisien Determinasi

(18)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Dari persamaan regresi linier berganda dapat ditentukan korelasi antara 2 variabel

yaitu korelasi antara variabel terikat dengan setiap variabel bebas, dan korelasi antara

variabel bebas dengan variabel bebas. Koefisien korelasi antara variabel terikat dan

variabel bebas disimbolkan dengan ryj, yang dapat dicari dengan rumus:

− −

− =

} ) ( }{

) (

{

) )( (

2 2

2 2

Y

Y

X

X

Y

X

Y

X

r

i i

ji ji

i ji

i ji yj

n n

n

i = 1,2,…n dan j = 1,2,…k

2.7 Pengujian Regresi Linier Ganda

Taksiran persamaan regresi perlu diuji apakah persamaan regresi tersebut bersifat

nyata atau tidak. Untuk menguji nyata atau tidaknya persamaan regresi tersebut dapat

menggunakan uji statistic distribusi F.

Adapun perunusan hipotesisnya :

H0 : a1 = a2=...=ak

H1: Minimal ada satu taksiran koefisien regresi yang tidak sama dengan nol

(19)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Jika FhitungFtabel , maka tolak H0

Jika Fhitung < Ftabel , maka terima H0

) 1 /(

/ − − =

k n

k

JK

JK

F

res reg hitung

dengan :

2

2 2

1 1

) ˆ (

...

Υ − =

+ + +

=

i

res

i ki k

i i i

i reg

Y

JK

Y

X

a

Y

X

a

Y

X

a

JK

Bab 3

GAMBARAN UMUM

(20)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan

Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijeverheid en Handel) pada bulan Februaru

tahun 1920. Kantor ini bertugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya

merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut bertugas merencanakan

tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mingkin untuk mencapai kesatuan dalam

kegiatan di bidang Statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama

Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke

Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme statistik

perdagangan yang semula dialkukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA).

3.1.2 Masa Pemerintaha Jepang

Pemerintah baru mengaktifkan kembali statistic pada bulan Juni 1944 yang diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa itu Centra Voor Statistiek

diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

(21)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,

kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana

kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum RI). Tahun

1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari Perjanjian

Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 juni 1950 Nomor

219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada mentri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor. P/44.

lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian.

Selanjutnya Keputusan Mentri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor.

18.099/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut

Afdeling A, dan bagian tata usaha disebut Afdeling B.

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian Ekonomi

dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk

selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1

Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik.

3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang

Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan

dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistic yang handal, lengkap, tepat,

(22)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik mengalami beberapa kali perubahan

Struktur organisasi.

1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1986 tentang organisasi BPS

2. Peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1998 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1992 tentang kedudukan , tugas dan

fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistic.

5. Keputusan presiden RI nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.

6. Keputusan kepala BPS nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja

BPS.

7. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1968, yaitu yang

mengatur organisasi dan tata cara di pusat dan di daerah. Peraturan pemerintah nomor

6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai penggati peraturan pemerintah nomor 6 tanun

1968. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 di tiap perovinsi

terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan keputusan Presiden

nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja

dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

a. Visi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistic sebagai

(23)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi yang mutahir.

b. Misi Badan Pusat Statistik

Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban

misi mengarahkan pembangunan ststistik dan penyajian data ststistik yang

bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat

akan arti dan kegunaan ststistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.1.6 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan ststistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4

(empat) kelompok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik

2. Program penyempurnaan system informasi

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara

4. Program peningkatan sarana dan prasarna aparatur Negara

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun 1998), dalam

melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :

1. UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistic

(24)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang penyelenggaraan Statistik.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan

statistik koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat

Statistik :

1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang statistik.

2. Penyelenggaraan statistik dasar.

3. menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.

4. koordinasi dan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah, lembaga

organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.

5. Pelayanan data informasi serta hasil kepada pemerintah dan masyarakat secara

berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan statistik.

6. Pembina penyelenggaraan statistik , responden dan pengguna statistik.

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,

pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam

dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian

para Deputi melaporkan kepada Kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi

kelompok jabatan fungsional di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib

(25)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lain dari luar BPS

sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Staistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor, pada Badan Pusat

Staistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oleh

bagian tata usaha.

Disamping itu kepala dibantu oleh bagian tata usaha yan terdiri dari :

1. Sub bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang panjang statistic dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu

1. Bidang statistik Produksi

2. Bidang Statistik Distribusi

3. Bidang Statistik Pengolahan data

4. Bidang Statistik Kependudukan

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa

Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanaikan statistik pertanian,

industri serta statistic konstruksi pertambangan dan energi.

b. Bidang Statistik Pengolahan dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

penyiapan data, penyusunan system dan program serta operasi pengolahan data

(26)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

c. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

statistic demografi dan rumah tangga, statistic ketenaga kerjaan, serta statistic

kesejahteraan.

d. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

penyususnan neraca produksi, neraca konsumsi dan akumulasi penyajian dan

analisa serta kegiatan penerangan statistic.

Dalam pembagian tugas yang diketahui penulis, maka dapat diuraikan menurut tugas

masing-masing bagian, yaitu :

1. Tugas Bagian Tata Usaha

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputu tata usaha

keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggara berbagai pelatihan teknis

dan pelatihan administrasi.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan pelaksanaan administrasi lainnya kepada

pihak semua satuan kerja di lingkungan kantor statistik provinsi.

e. Membantu kepala kantor statistic dalam pengendalian kegiatan kegiatan dan

pengendalian anggaran

f. Menyusun laporan kegiatan secara berkala dan sewaktu-waktu.

g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung.

2. Tugas Bidang Statistik Produksi

(27)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

b. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di

bidang statistik produksi.

c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan lapangan.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil

pengumpulan data statistic produksi.

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di

pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

f. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan

pengolahan data statistic produksi melalui computer sesuai dengan yang

ditetapkan.

3. Tugas Bidang Statistik Distribusi

a. Menyusun Program kerja tahunan.

b. Membantu Kepala akuntor statistik provinsi atau pemimpin proyek/pemimpin

bagian proyek statistik.

c. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas

lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap

pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

e. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai

dengan yang ditetapkan.

f. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu

(28)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

4. Tugas Bidang Pengolahan Data

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan

bidang yang bersangkutan menentukan sistem pengolahan dengan komputer.

c. Mengatur pembuatan system dan program pelaksanaan penyiapan data dan

operasi pengolahannya.

d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan

komputer.

e. Mengatur dan melaksanakan tugas yang diberikan atasan langsung.

5. Tugas Bidang Statistik Kependudukan

a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

b. Melaksanakan kegiatan statistic demografi dan rumah tangga,

ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistic kependudukan lainnya yang

ditentukan.

c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk

pelaksanaan lapangan.

d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, pengawasan lapangan terhadap

pelaksanaan kegiatan statistic kependudukan.

e. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik

kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadual yang ditetapkan.

(29)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Mengatur dan melaksanakan penerangan kegiatan statistic baik kepada

masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.

(30)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

ANALISIS DATA

4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda

Data yang akan diolah dalam Tugas akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mengenai Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) untuk kabupaten Deli Serdang. Adapun Data yang akan dianalisis

adalah sebagai berikut :

Data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun Total Keseluruhan PDRB

Lapangan Usaha

Pertanian Industri Listrik, Gas Air Bersih

1983 379784,4 18143,28 56984,05 401,82 1984 487365,01 230117,2 75887,58 576,81 1985 546351,1 261503,33 88548,76 733,83 1986 614551,64 294688,58 97898,13 857,57 1987 774107,66 271118,85 82411,7 606,85 1988 938609,96 282869,18 103312,36 763,33 1989 2250503 298143,15 126146,6 985,26 1990 1464495,12 339144,84 147651 2714,15 1991 1567447,35 347227,53 174425,49 2949,87 1992 179178,28 852752,38 393993,01 7401,13 1993 2002745,7 661869,89 682266,95 5031,81 1994 2414507,5 750001,84 866091,29 5476,38 1995 2894363,49 894200,84 1081696,38 6435,56 1996 3087153,35 970472,25 1064083,07 7139,77 1997 3501196,86 1092550,46 1218999,96 8337,04 1998 5375883,78 1793293,09 1961564,76 9184,53

(31)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Untuk memudahkan proses analisa, maka untuk seluruh variabel

dilambangkan dengan :

Yi : Total Keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

X1 : Nilai PDRB dari Sektor pertanian

X2 : Nilai PDRB Sektor Industri

X3 : Nilai PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

(32)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

[image:32.595.105.490.189.623.2]

USU Repository © 2009

Tabel 4.11 Data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang menurut

lapangan usahaatas dasar harga berlaku.

Tahun Yi

Variabel Bebas

X1i X2i X3i

1983 379784,4 18143,28 56984,05 401,82 1984 487365,01 230117,2 75887,58 576,81 1985 546351,1 261503,33 88548,76 733,83 1986 614551,64 294688,58 97898,13 857,57 1987 774107,66 271118,85 82411,7 606,85 1988 938609,96 282869,18 103312,36 763,33 1989 2250503 298143,15 126146,6 985,26 1990 1464495,12 339144,84 147651 2714,15 1991 1567447,35 347227,53 174425,49 2949,87 1992 179178,28 852752,38 393993,01 7401,13 1993 2002745,7 661869,89 682266,95 5031,81 1994 2414507,5 750001,84 866091,29 5476,38 1995 2894363,49 894200,84 1081696,38 6435,56 1996 3087153,35 970472,25 1064083,07 7139,77 1997 3501196,86 1092550,46 1218999,96 8337,04 1998 5375883,78 1793293,09 1961564,76 9184,53 1999 6269647,51 2082706,17 2389304,89 10559,16 2000 9249190,59 1476508,86 4164334,65 17930,56 2001 10122257,1 1722108,58 4398946,03 22050,98 2002 12762543,63 2071486,17 6107163,13 30480,46 2003 14448907,04 2241769,79 6603832,46 40469,2 2004 15872339,17 2425293,57 7155040,05 47553,62 2005 19136227,1 2553563,26 8543881,96 49923,94 2006 21800417,13 2952025,30 10595818,20 55705,92

(33)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Hubungan antara variabel- variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y)

dapat terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda. Persamaan

penduga tersebut, yaitu : Yˆ = a0 + a1X1 + a2X2 +a3X3. Untuk menentukan koefisien-koefisien regresi tersebut ( a0, a1, a2), maka dibutuhkan

beberapa tabel untuk nilai-nilai n,

, ,

, ,

, ,

,

, 2 2

3 2

2 2

1 3

2

1

Y

i

X

i

X

i

X

i

X

i

X

i

X

i

Y

i

X

X

X

X

X

X

X

Y

X

Y

X

Y

i 1i,

i 2i,

i 3i,

1i 2i,

1i 3i,

2i 3i

, Nilai-nilai
(34)
[image:34.842.83.774.138.517.2]

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 4.1.2 Kuadrat dari Masing-Masing Variabel dan Perkalian Antar Variabel

Y

i 2

X

i

2

1

X

i

2

2

X

i

2

(35)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

24 12 06 . 2 12 511 . 4 11 03 . 7 14 05302 . 8 14 2516 . 1 14 7966 . 2 10 17 . 1 6 , 334269 14 6889 . 3 45 , 282 . 180 . 58 13 84824 . 4 39 , 558 . 883 . 26 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 1 1 = + = + = + = + = + = + = + = = + = = + = =

n

X

X

Y

X

X

X

Y

X

X

X

Y

X

X

X

X

X

X

X

Y

Y

E E E E E E E E E i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i

Harga-harga perkalian antar variabel kemudian disusun kedalam persamaan,

untuk mendapatkan harga koefisien regresi

a

0,

a

1,

a

2,dan

a

3

[ ]

[ ]

[ ]

[ ]

a

[ ] [ ]

X X X Y
(36)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

=

    

 

    

 

a

a

a

a

3 2 1 0

   

 

   

 

9457 , 10

8940 , 1

4192 , 0

99 , 177 . 542

Setelah mendapat harga-harga koefisien regresi, maka dapat ditentukan

(37)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

4.2 Analisis Residu

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan baku taksiran dari persamaan

[image:37.595.110.555.250.629.2]

regresi yang telah didapatkan , maka diperlukan harga Υˆ .

Tabel 4.13 Selisih nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan

YYˆ (YYˆ)2 Yˆ−Y (Yˆ−Y)2 Yi

(38)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Sehingga kesalahan baku taksiran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

755 , 997 . 577 1 3 24 12 68163 . 6 1 ) ( 12 . 2 12 .

ˆ

= − − + = − − − =

S

Y

Y

S

y i i y E k n

4. 3 Perhitungan Korelasi Linier Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari ketiga sektor lapangan usaha

terhadap laju pertumbuhan PDRB, maka akan dilakukan perhitungan sebagai berikut :

(

)

(

)

− − − = 2 2 2 ˆ 1 Y Y Y Y

R

atau

R

JK

JK

total res

=1

2

Dimana JKtotal = JKreg + JKres

(

)

2

YY =

( )

YˆY 2+

( )

Y Yˆ 2

= 9.71631E+14 + 6.68163E+12

= 9.78312E+14 Sehingga

(

)

(

)

14 7831 . 9 12 68163 . 6 1 ˆ 1 2 2 2 ++ − = − − − =

E E Y Y Y Y

R

(39)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.993. Artinya 99,3% perkembangan PDRB dipengaruhi oleh ketiga sektor lapangan usaha, yaitu

sektor lapangan usaha Pertanian, Industri dan Listrik gas dan air mineral.

4. 4 Perhitungan Korelasi Antara variabel

(40)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

(

)

(

)

9273 , 0 } ) 45 , 58180282 ( ) 14 6889 . 3 ( 24 }{ ) 39 , 26883558 ( ) 13 84824 . 4 ( 24 { ) 45 , 58180282 )( 39 , 26883558 ( ) 14 2516 . 1 ( 24 } }{ { 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 . 1 = − + − + − + = − − − =

E E E n n n

X

X

X

X

X

X

X

X

r

i i i i i i i i

(

)

(

)

9115 , 0 } ) 6 , 334269 ( ) 10 17 . 1 ( 24 }{ ) 39 , 26883558 ( ) 13 84824 . 4 ( 24 { ) 6 , 334269 )( 39 , 26883558 ( ) 11 03 . 7 ( 24 } }{ { 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 3 1 3 . 1 = − + − + − + = − − − =

E E E n n n

X

X

X

X

X

X

X

X

r

i i i i i i i i

(

)

(

)

9870 , 0 } ) 6 , 334269 ( ) 10 17 . 1 ( 24 }{ ) 45 , 58180282 ( ) 14 6889 . 3 ( 24 { ) 6 , 334269 )( 45 , 58180282 ( ) 12 06 . 2 ( 24 } }{ { 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 . 2 = − + − + − + = − − − =

E E E n n n

X

X

X

X

X

X

X

X

r

i i i i i i i i

Dari perhitungan korelasi diatas diperoleh harga korelasi antara Total PDRB

dengan sektor lapangan usaha di bidang pertanian sebesar 0, 9318, dengan industri

sebesar 0,9963, dengan sektor lapangan usaha di bidang listrik, gas dan air mineral

sebesar 0,9155. Dari Ketiga sektor lapangan usaha tersebut yang memiliki hubungan

yang paling kuat adalah dari sektor lapangan usaha industri yang hampir mencapai

(41)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Sementara itu hubungan yang paling kuat antara variabel bebas terdapat antara

sektor lapangan usaha industri, listrik gas dan air mineral, dimana niali korelasinya

0,9878. Hal ini berarti yang memberi pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan PDRB

adalah dari sektor industri dan listrik,gas dan air mineral.

4. 5 Pengujian Regresi Linier Berganda

Rumusan Hipotesis :

H0 : a1 = a2=...=ak

H1 : paling sedikit ada satu taksiran tidak sama dengan nol

Statistik Uji yaitu Statistik Uji F

Fhitung

) 1 /(

/ − − =

k n

k

JK

JK

res reg

=

) 1 3 24 /( 12 68163 . 6

3 / 14 71631 . 9

− −

+ +

E E

= 969,45

Kriteria Pengujian:

Tolak H0 Jika Fhitung Ftabel (dengan dk = k;n-k-1)

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel

Dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang =3, dk penyebut =

20 dan nilai kekeliruan sebesar 5%, akan didapat Ftabel = 3,47. Atinya Fhitung lebih besar

dari F, maka H0 ditolak. Karena H0 ditolak maka hal ini berarti persamaan regresi

(42)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

nyata. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sektor lapangan usaha pertanian,

Industri, listrik, gas dan air mineral secara bersama-sama mempengaruhi laju

(43)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Bab 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan cara ataupun aturan yang dilakukan untuk

menyelesaikan desain sistem dalam sistem yang disetujui. Tahapan implementasi

merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming. Dalam

pengolahan data karya tulis ini penulis menggunakan perangkat lunak (software)

sebagai implementasi system yaitu SPSS 15.0 for windows untuk memperoleh hasil

perhitungan.

5.2 SPSS dan Komputer Statistik

Saat ini banyak beredar bebagai paket program komputer statistic, mulai dari yang

berbasis DOS seperti Microstat sampai yang berbasis Windows seperti SPSS, SAS ,

Statistika dan lainnya. Dari berbagai software khusus statistic yang ada sekarang,

SPSS merupakan salah satu program yang paling banyak dipakai untuk analisis data

(44)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Program SPSS pada awalnya ditujukan bagi pengolahan data statistik untuk

ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social

Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna, seperti untuk

proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang

.kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solutions.

5.3 Penelitian dan SPSS

Statistik dalam wacana metodologi penelitian sering dikaitkan dengan analisis data

dalam metode penelitian dan kuantitatif, dan akhir-akhir ini banyak metode penelitian

kuantitatif menggunakan statistic sebagai alat Bantu penelitian dalam analisis data.

Hasil analisis data dengan alat Bantu statistic dinilai lebih bersifat empiris dalam

memecahkan persoalan penelitian.

Komputer dengan dukungan hardware yang makin canggih dan makin

berkembangnya teknologi dan informasi sangat berperan dalam perkembangan

statistik yang aplikatif. Software yang digunakan mendukung akurasi, validitas dan

kecepatan proses pengolahan data baik dalam perhitungan maupun dalam analisis

statistika menjadi kebutuhan dan tidak lagi hanya sekedar trend.

Sebelum berkembangnya penggunaan software komputer, aplikasi statistic

sebagai alat Bantu penelitian diniali oleh banyak kalangan, baik kaum akademis

maupun kaum awam sebagai proses yang cukup rumit. Dengan berkembangnya

software komputer dan didukung oleh perkembangan referensi yang makin lengkap

(45)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

mengalami kesukaran yang begitu besar. Proses penghitungan menjadi lebih cepat,

tepat dan lebih akurat dibandingkan dengan proses penghitungan manual.

Salah satu software yang dikhususkan untuk analisis statistic adalah SPSS. SPSS

adalah software yang banyak dipakai. Aplikasi SPSS ini diakui memeiliki paling

banyak pengguna di seluruh dunia. Penggunaan SPSS oleh pemakai bukan hanya

untuk kalangan peneliti dalam riset-riset sains, melainkan dikembangkan juga dalam

penelitian-penelitian di bidang marketing dan quality control.

5.4 Sejarah SPSS

SPSS (Statistical Product and Service Sollution) merupakan salah satu software

statistika yang ditujukan untuk analisis data dan ilmu sosial. Sejarah SPSS dimulai

pada tahun 1968. Ketika itu tiga orang mahasiswa Stanford University membuat dan

mengoprasikan SPSS pada komputer mainframe. Selanjutnya secara konsisten SPSS

mengalami perkembangan hingga pada tahun 1984 muncul pertama kali SPSS dengan

versi Personal Computer (PC) dengan nama SPS/PC, versi ini masih menggunakan

sistem operasi berbasis under DOS. Popularitas sistem operasi windows pada awal

1990-an ikut berpengaruh terhadap perkembangan versi terbaru SPSS, sehingga

lahirlah SPSS versi windows pertama sekali pada tahun 1992.

SPSS senantiasa menunjukkan perkembangannya. Programmer SPSS terus

melakukan terobosan-terobosan yang strategis dalam meng-upgrade SPSS. Ada

banyak versi SPSS yang telah dipergunakan oleh semua orang. Diantaranya SPSS

(46)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

SPSS versi 13.0, SPSS versi 14.0, SPSS versi 15.0, SPSS versi 16.0. Pada penulisan

Tugas Akhir ini penulis menggunakan SPSS versi 15.0 for windows.

5.5 SPSS Versi 15.0

SPSS merupakan sebuah program aplikasi komputer yang memiliki kemampuan yang

cukup tinggi dalam berbagai ilmu, terutama untuk ilmu statistik. Program ini juga

dapat menampilkan angka-angka hasil perhitungan statistic, grafik, tabel dengan

berbagai model baik variabel tunggal maupun ganda. SPSS versi 15.0 for windows

menggunakan duah buah type windows yaitu SPSS data editor dan output viewer.

Data editor memiliki bentuk tampilan sejenis spreadsheet seperti pada excel yang

digunakan sebagai fasilitas untuk mengisikan, menyunting dan menampilkan isi dari

data penelitian.

SPSS data editor memiliki dua spreadsheet (lembar kerja), yaitu sheet pertama

dengan nama data view dan sheet kedua dengan nama variabel view. Menu utama

yang tersedia pada jendela data editor SPSS versi 15.0 for windows adalah File, Edit,

View, Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Windows, dan Help.

5.6 Mengoperasikan SPSS

Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilakukan untuk mengoprasikan SPSS

supaya hasil yang diperoleh berdaya guna yaitu:

(47)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

2. Tahap Proses Analisa Data

3. Tahap Analisis Hasil

5.6.1 Memulai SPSS

Untuk memulai mengaktifkan SPSS 15.0 for windows pada komputer yang telah

terinstal program SPSS , maka langkah-langkahnya adalah :

1. Tekan tombol power untuk menghidupkan komputer

2. Klik menu start, pilih All Program

(48)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

4. Tampilan worksheet SPSS 15.0 for windows seperti berikut ini

5.6.2 Mengentri Data

Setelah lembar kerja SPSS terbuka maka untuk memasukkan data yang akan

dianalisis, langkah-langkahnya adalah :

1. Untuk mengaktifkan lembar kerja SPSS maka klik menu File, pilih menu New,

(49)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

diperlukan. Kliak lembar kerja variabel view, kemudian isikan nama variabel

pada kolom Name, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Tempatkan pointer pada baris pertama pada kolom Name.

b. Klik ganda pada sel tersebut , lalu ketik Total.

c. Pada kolom Type pilih string, jika dlam bentuk teks dan pilih Numeric

jika dalam bentuk angka, karena jumlah dalam angka, maka pilih

numeric.

d. Pada kolom Width ketik 8

e. Pada kolom Decimal ketik 2

f. Pada kolom Label ketikkan Total Penerimaan PDRB

g. Pada kolom Values untuk data kuantitatif dan tanpa kategorisasi, maka

tidak perlu didisi.

h. Mising, Tidak ada data missing, maka abaikan bagian ini

i. Pada kolom Column untuk keseragaman, ketik 8 (default)

j. Pada kolom Align, untuk keseragaman pilih Right

k. Pada kolom Measure pilih tipe data ordinal.

(50)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

2. Setelah pendefinisian variabel dilakukan maka buka lembar kerja data view,

lalu isikan semua data kedalam variabel, seperti terlihat dalam tampilan

berikut ini.

(51)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Data yang telah diisi dalam lembar kerja SPSS disimpan dengan nama “lewis”,

dimana langkah-langkah penyimpanan data adalah sebagai berikut :

a. Klik menu File

b. Pilih Save, untuk menyimpan langsung (short key tekan F12), save as untuk

menyimpan dengan nama lain dan dapat ditentukan tempat penyimpanan.

c. Ketik nama File yang hendak disimpan.

d. Tekan enter, atau klik button save, maka lembar kerja sudah tersimpan.

5.6.4 Mengolah Data dalam Persamaan Regresi

Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

a. buka data yang telah dibuat sebelumnya, dari menu File, open lalu pilih data.

Setelah itu pada menu toolbar dalam worksheet data view pilih Analize, pilih

(52)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

b. Pada kotak linier regression akan ditampilkan variabel-variabel yang akan

diuji. Pindahkan variabel Total Perkembangan PDRB(dependent) dan variabel

lapangan usaha sektor pertanian, lapangan nusaha sektor industri, dan

(53)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

c. Kemudian klik statistic pada kolom dialog tadi, aktifkan estimate, model fit

dan casewise diagnostics, kemudian klik continu untuk meneruskan lalu klik

OK. Seperti pada gambar berikut :

5. 6.5 Mengolah Data dengan Persamaan Korelasi.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengerjaan ini adalah sebagai berikut :

a. Buka data SPSS yang sudah disimpan yang akan dianalisis, lalau dari menu

toolbar SPSS dalam worksheet data view pilih Analize, pilih sub menu

(54)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

b. Pada kotak bivariate correlations akan ditampilkan variabel-variabel yang akan

diuji. Pindahkan Total keseluruhan PDRB, Lapangan Usaha pertanian,

Industri, Listrik gas, Air. Kemudian aktifkan pearson, two tailed, dan flag

significant correlations lalu klik OK seperti terlihat dalam tampilan berikut

ini:

Bab 6

KESIMPULAN

(55)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

sektor lapangan usaha Pertanian, Industri dan Listrik gas dan air mineral. Dan

selebihnya yang mempengaruhi adalah sektor lapangan usaha lain seperti sektor

lapangan usaha perdagangan, jasa-jasa, sektor lapangan usaha transportasi dan

lain-lain.

Uji korelasi antara variabel bebas (lapangan usaha) dengan variabel terikat

menunjukkan bahwa peningkatan PDRB setiap tahunnya di kabupaten Deli Serdang

dari ketiga sektor lapangan usaha yang dianalisis ternyata yang paling berpengaruh

terhadap peningkatan PDRB adalah dari sektor lapangan usaha industri. Hal ini berarti

sektor industri di kabupaten Deli Serdang mengalami kemajuan setiap tahunnya.

Regression

[DataSet1] F:\tugas akhir gue\fhjk.sav

Variables Entered/Removedb

X3, X1, X2a . Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

(56)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Model Summ aryb

,997a ,993 ,992 ********** ,993 969,533 3 20 Model

1

R R Square

Adjust ed R Square

St d. E rror of the Es timate

R Square

Change F Change df1 df2 Change St atist ics

Predic tors: (Constant), X3, X1, X2 a.

Dependent Variable: Y b.

ANOV Ab

9,7E+014 3 3,239E +014 969,533 ,000a 6,7E+012 20 3,341E +011

9,8E+014 23 Regres sion

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), X3, X1, X2 a.

Dependent Variable: Y b.

Coefficientsa

542178,0 232466,3 2,332 ,030

,419 ,361 ,057 1,161 ,259 ,140 7,165

1,894 ,263 ,914 7,203 ,000 ,021 47,158

10,946 42,996 ,029 ,255 ,802 ,026 39,085 (Constant)

X1 X2 X3 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Y a.

Collinearity Diagnosticsa

3,468 1,000 ,01 ,00 ,00 ,00

,484 2,678 ,39 ,00 ,00 ,00

,041 9,146 ,50 ,90 ,01 ,06

,007 21,837 ,10 ,09 ,98 ,93

Dimension 1

2 3 4 Model 1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) X1 X2 X3

Variance Proportions

Dependent Variable: Y a.

(57)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

Correlations

1 ,932** ,996** ,984** ,000 ,000 ,000

24 24 24 24

,932** 1 ,927** ,912**

,000 ,000 ,000

24 24 24 24

,996** ,927** 1 ,987**

,000 ,000 ,000

24 24 24 24

,984** ,912** ,987** 1 ,000 ,000 ,000

24 24 24 24

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Y

X1

X2

X3

Y X1 X2 X3

(58)

Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Jilid 1. Edisi Ke-6. Bandung, Indonesia: PT. Tarsito

Supranto, J. 2005. Ekonometri. Jilid 1. Bogor, Indonesia : Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15.Jakarta : PT.

Gambar

Tabel   4.1.1 Data Produk Domestik Regional Bruto            Kabupaten Deli Serdang Menurut Lapangan
GAMBARAN UMUM
Tabel 4.11 Data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang menurut
Tabel 4.1.2 Kuadrat dari Masing-Masing Variabel dan Perkalian Antar Variabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk domestik regional bruto (PDRB), jumlah penduduk, investasi swasta terhadap

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA MEDAN PADA SEKTOR PERDAGANGAN..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sektor pariwisata, produk domestik regional bruto (PDRB), tingkat investasi, jumlah

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) SEKTOR PERTANIAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2013”.. 1.2

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2002 – 2010 merupakan publikasi yang disusun atas

Untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) adalah sebagi berikut, Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Daerah, Menambah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Harga Konstan Berdampak terhadap Pendapatan Masyarakat, berdasarkan hasil ini menunjukkan bahwa PDRB sektor Pertanian,

Untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) adalah sebagi berikut, Meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Daerah, Menambah