Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
LEWI SYAHPUTRA 052407079
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : MENENTUKAN REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI DELI SERDANG
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : LEWI SYAHPUTRA
Nomor Induk Mahasiswa : 052407079
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2008
Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing
Ketua
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Dra. Elvina Herawati, M.Si
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
MENENTUKAN REGRESI LINIER BERGANDA UNTUK PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2008
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
limpah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktu
yang ditentukan.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dra. Elvina Herawati, M.Si selaku
pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan
penuh kepercayaan pada penulis dalam menyempurnakan kajian. Panduan ringkas,
padat dan professional telah diberikan agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Dr.
Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas sumatera Utara, semua
dosen Departemen Matematika FMIPA USU, Pegawai di FMIPA USU, dan
rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada orang tua yang saya sayangi dan
semua keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Maksud dan Tujuan 2
1.4 Pembatasan Masalah 3
1.5 Lokasi dan Waktu 3
1.6 Sistematika Penulisan 3
Bab 2 Landasan Teori 5
2.1 Pengertian Analisis Regresi 5
2.2 Regresi Linier Sederhana 5
2.3 Regresi Linier Berganda 7
2.4 Korelasi 8
2.5 Korelasi Ganda 10
2.6 Korelasi Parsial 10
2.7 Pengujian Regresi Linier Berganda 11
Bab 3 Gambaran Umum 12
3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik di Indonesia 12
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 12
3.1.2 Masa Pemerintahan Hindia Jepang 13
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 13
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 14
3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 15
3.1.6 Program Pengembangan Statistik 15
3.2 Struktur Ruang Lingkup Kegiatan BPS 16
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPS 16
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
3.3 Struktur Organisasi BPS 17
Bab 4 Analisis Data 22
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi linier Berganda 22
4.2 Analisa Residu 29
4.3 Perhitungan Korelasi Linier Berganda 30
4.4 Perhitungan Korelasi Antar Variabel 31
4.5 Pengujian Koefisien Regresi Linier Berganda 33
Bab 5 Implementasi Sistem 35
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 35
5.2 SPSS dan Komputer Statistik 35
5.3 Penelitian dan SPSS 36
5.4 Sejarah SPSS 37
5.5 SPSS Versi 15.0 38
5.6 Pengoperasian SPSS 38
5.6.1 Memulai SPSS 39
5.6.2 Mengentri Data 40
5.6.3 Penyimpanan Data 42
5.6.4 Mengolah Data dalam Persamaan Regresi 43
5.6.5 Mengolah Data dalam Persamaan korelasi 44
Bab 6 Kesimpulan 46
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.1 Data Produk Domestik Regional Bruto 24
Kabupaten Deli Serdang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tabel 4.1.2 Kuadrat Masing-masing Variabel dan 26
Perkalian antar Variabel
Tabel 4.1.3 Selisih Nilai Pengamatan dengan Nilai 29
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Produk Domestik Regional Bruto atau ditulis sebagai PDRB, merupakan salah satu
indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. Perhitungan PDRB kabupaten Deli
Serdang dan seluruh kabupaten/kotamadya di sumatera utara tiap tahun mengalami
perubahan. Berdasarkan data statistik (PBS Sumatera Utara), setiap tahunnya Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten Deli Serdang mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor lapangan usaha yang berada di
kabupaten Deli Serdang mengalami kemajuan.
Pada dasarnya semua lapangan usaha yang berada di Kabupaten Deli serdang
berperan dalam peningkatan angka PDRB. Namun dari keseluruhan lapangan usaha
itu, ada beberapa lapangan usaha yang memang mempunyai peranan atau pengaruh
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
yang ditunjukkan lewat besarnya angka PDRB di masing-masing sektor lapangan
usaha.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sektor lapangan usaha yang ada di
Kabupaten Deli Serdang, penulis mengaadakan penelitian terhadap perolehan angka
PDRB dari beberapa sektor lapangan usaha yang ada di Kabupaten Deli Serdang dan
data yang dianalisis berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Pada
satu sisi dikenal konsep tentang regresi linier berganda yaitu suatu sistem persamaan
linier yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas (disimbolkan dengan ‘X’) yang
masing-masing variabel bebasnya mempunyai hubungan terhadap variabel terikat ‘Y’.
1.2Identifikasi Masalah
Data hasil perhitungan untuk PDRB kabupaten Deli Serdang setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Angka peningkatan ini tentunya tidak terlepas dari peranan
ketiga lapangan usaha yakni lapangan usaha pertanian, perdagangan, listrik, gas dan
air bersih yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Masalahnya adalah seberapa
besarkah peranan ketiga sektor lapangan usaha tersebut bagi peningkatan PDRB di
kabupaten Deli Serdang. Persoalannya adalah, apakah masalah ini dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode regresi linier berganda?
1.3Maksud dan Tujuan
Adapun yang menjadi maksud dan tujuan penelitian ini diadakan adalah untuk melihat
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Kabupaten Deli Serdang. Bagi Penulis penelitian ini merupakan suatu kesempatan
untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan, khususnya dalam
bidang regresi dan penerapan metode statistika.
1.4Pembatasan Masalah
Mengingat ada begitu banyak lapangan usaha yang mempengaruhi laju pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto dan penelitian menghasilkan data atau informasi
yang lebih jelas dan mudah dimengerti bagi setiap pembaca. Maka penulis membatasi
pokok permasalahan hanya kepada tiga lapangan usaha yaitu, pertanian, Industri,
Listrik,gas dan air bersih.
1.5 Lokasi dan Waktu
Dalam penyususnan Tugas akhir ini penulis mengambil data dari Badan pusat Statistik
(BPS) Sumatera Utara, di jalan Asrama No. 179 Medan. Waktu penelitian mulai
tanggal 30 Maret 2008 sampai 5 April 2008.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang dipergunakan penulis antara lain :
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Pada Bab ini akan di uraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Perumusan Hipotesis, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Metodologi
penelitian.
Bab 2 : Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang konsep dan definisi tentang pengertian
analisa regresi berganda, koefisien korelasi berganda dan koefisien
Determinasi.
Bab 3 : Gambaran Umum
Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya
Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
Bab 4 : Analisis Data
Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses pembentukan
regresi linier berganda , mencari koefisien determinasi dan koefisien
korelasi.
Bab 5 : Implementasi Sistem
Dalam bab ini penulis menguraikan pengertian dan tujuan implementasi
sistem, rancangan program yang dipakai dan hasil outputnya.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan hasil dan kesimpulan
dari pembahasan serta saran penulisan berdasarkan kesimpulan yang
didapat.
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisis Regresi
Analisis regresi adalah bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan
antara variabel-variabel. Analisis regresi juga menjelaskan tentang seberapa erat
pengaruh antara variabel. Pengaruh itu bisa terjadi antara variabel bebas ( independent
variable) dengan variabel terikat (dependent variable) dan bisa juga terjadi antara
variabel bebas itu sendiri.
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mudah didapat
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
ditentukan/bergantung pada variabel bebas. Untuk memudahkan analisis, variabel
bebas (independent variabel) akan dinyatakan dengan
Χ
1,Χ
2,...,Χ
k(k ≥1)Sedangkan variabel tak bebas akan dinyatakan dengan Υ.
2.2 Regresi Linier Sederhana
Hubungan fungsional antara variabel terikat
Y
dengan variabel bebasΧ
Χ
Χ
1, 2,..., k yang dituliskan dalam bentuk persamaan matematik disebutpersamaan regresi. Sebuah persamaan regresi dengan satu variabel terikat dan satu
variable bebas, dikenal dengan regresi linier sederhana, dengan model:
Υ =
β
+β
Χ +ε
1 0
Bebas Variabel
Koefisien ta Kons
Terikat Variabel
X
= Χ
= = = Υ
1 1
0 tan
β
β
Untuk keperluan analisis, akan ditaksir harga-harga
β
0
dan
β
1 oleh a dan
b, sehingga persamaan regresi menggunakan data sampel menjadi:
Χ + = Υˆ a b
Menentukan koefisien persamaan penduga a dan bdapat dengan
menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu cara yang dipakai untuk menentukan
koefisien persamaan penduga dari jumlah pangkat dua (kuadrat) antara titik-titik
dengan garis regresi yang dicari yang terkecil. Dengan demikian, maka dapat
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
∑
Χ
∑
∑Χ
Χ
∑Υ
∑ Υ
Χ
∑
Χ
∑Χ
∑
Υ
∑
Χ
∑
Χ
∑
Χ
Υ
− − =
− − =
2 2
2 2
2 1
) (
) )(
(
) (
) )(
( ) )(
(
i i
i i
i i
i i
i i i
i
n n b
n a
Jika terlebih dahulu dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat juga
ditentukan dengan:
X b Y a = −
Dengan Χ dan Υ rata-rata untuk variabel X dan Y.
2.3 Regresi Linier Berganda
Suatu persamaan regresi linier yang memiliki lebih dari satu variabel bebas X, dan
satu variabel terikat Y akan membentuk suatu persamaan regresi yang baru yang
disebut persamaan regresi linier berganda (multiple regression). Model persamaan
regresi linier berganda hampir sama dengan model regresi linier sederhana, letak
perbedaanya hanya pada banyak variabel bebasnya.
Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
ε β
β β
β
β + + + + + +
= X X X nXn
Y 0 1 1 2 2 3 3
Model untuk taksiran dari persamaan regresi linier ganda atas
Χ Χ
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
n nX a X a X a X a a
Yˆ = 0 + 1 1 + 2 2 + 3 3 ++
Dimana:
Sama seperti mencari nilai a dan b pada model regresi linier sederhana, maka pada
regresi linier berganda pun memerlukan n buah pasang data X dan Y. Untuk mencari
harga-harga a a a a
k
... ,
, 1 2
0 dari regresi linier berganda dapat menggunakan matriks
sebagai berikut ( X sebanyak 3):
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
a[ ] [ ]
X X X YLewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
2.4 Korelasi
Korelasi adalah derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih dari data hasil
pengamatan. Studi yang mempelajari tentang derajat hubungan antara
variabel-variabel disebut analisis regresi. Sementara hubungan yang dipakai untuk mengetahui
derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif disebut koefisien korelasi. Koefisien
korelasi tersebut disimbolkan dengan “r” untuk korelasi parsil dan “R” untuk korelasi
berganda.
Perhitungan koefisien korelasi dapat dicari dengan menggunakan rumus:
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− −
− =
} ) ( }{
) (
{
) )( (
2 2
2 2
Y
Y
X
X
Y
X
Y
X
i i
i i
i i
i i xy
n n
n r
Bentuk lain yang dapat digunakan adalah :
s syx y r = 1− 2. / 2
Dengan Sy.x = Kekeliruan baku taksiran yang dihitung dengan rumus:
) 2 ( / )
( 2
2
. =
∑
Y
−Y
ˆ
n−Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
n = Ukuran sampel
Harga-harga koefisien korelasi (R) berada dalam interval -1<R<= +1. Untuk R=
+1 Maka korelasi positif sempurna antara X dan Y , artinya ada hubungan linier yang
sangat tinggi. Letak titik-titik ada pada garis regresi linier dengan sifat bahwa harga X
yang besar berpasangan dengan harga Y yang besar, sedangkan harga X yang kecil
berpasangan dengan Y yang kecil. Untuk R = -1 maka korelasi negatif sempurna
artinya hubungan linier tidak langsung, Letak titik-titik yang ditentukan oleh Xi, Yi
Seluruhnya terletak pada garis regresi linier dengan harga X yang besar berpasangan
dengan harga Y yang kecil dan sebaliknya. Untuk R = 0 tidak terdapat korelasi.
2.5 Korelasi Ganda
Untuk melihat besar korelasi antar variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, maka
dapat dihitung dari koefisien korelasi gandanya. Koefisien korelasi linier ganda (R)
dapat dihitung dengan rumus :
( )
(
)
( )
(
)
∑
∑
−− −
=
− − ∑ − =
2 2 2
2 2
ˆ 1
ˆ 1
Y Y
Y Y maka
Y Y
Y Y
R
R
dengan R2 Koefisien Determinasi
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Dari persamaan regresi linier berganda dapat ditentukan korelasi antara 2 variabel
yaitu korelasi antara variabel terikat dengan setiap variabel bebas, dan korelasi antara
variabel bebas dengan variabel bebas. Koefisien korelasi antara variabel terikat dan
variabel bebas disimbolkan dengan ryj, yang dapat dicari dengan rumus:
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− −
− =
} ) ( }{
) (
{
) )( (
2 2
2 2
Y
Y
X
X
Y
X
Y
X
r
i i
ji ji
i ji
i ji yj
n n
n
i = 1,2,…n dan j = 1,2,…k
2.7 Pengujian Regresi Linier Ganda
Taksiran persamaan regresi perlu diuji apakah persamaan regresi tersebut bersifat
nyata atau tidak. Untuk menguji nyata atau tidaknya persamaan regresi tersebut dapat
menggunakan uji statistic distribusi F.
Adapun perunusan hipotesisnya :
H0 : a1 = a2=...=ak
H1: Minimal ada satu taksiran koefisien regresi yang tidak sama dengan nol
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Jika Fhitung≥ Ftabel , maka tolak H0
Jika Fhitung < Ftabel , maka terima H0
) 1 /(
/ − − =
k n
k
JK
JK
F
res reg hitung
dengan :
2
2 2
1 1
) ˆ (
...
Υ − =
+ + +
=
∑
∑
i∑
∑
res
i ki k
i i i
i reg
Y
JK
Y
X
a
Y
X
a
Y
X
a
JK
Bab 3
GAMBARAN UMUM
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Kantor statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan
Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijeverheid en Handel) pada bulan Februaru
tahun 1920. Kantor ini bertugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya
merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut bertugas merencanakan
tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mingkin untuk mencapai kesatuan dalam
kegiatan di bidang Statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924 nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih juga pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dialkukan oleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA).
3.1.2 Masa Pemerintaha Jepang
Pemerintah baru mengaktifkan kembali statistic pada bulan Juni 1944 yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa itu Centra Voor Statistiek
diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum RI). Tahun
1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari Perjanjian
Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 juni 1950 Nomor
219/S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada mentri Kemakmuran.
Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor. P/44.
lembaga KPS berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian.
Selanjutnya Keputusan Mentri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor.
18.099/M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Research yang disebut
Afdeling A, dan bagian tata usaha disebut Afdeling B.
Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian Ekonomi
dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk
selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1
Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan Urusan Statistik.
3.1.4 Masa Orde Baru sampai Sekarang
Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan
dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistic yang handal, lengkap, tepat,
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam masa orde baru ini Badan Pusat Statistik mengalami beberapa kali perubahan
Struktur organisasi.
1. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1986 tentang organisasi BPS
2. Peraturan pemerintah nomor 6 tanun 1998 tentang organisasi BPS
3. Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1992 tentang kedudukan , tugas dan
fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.
4. UU nomor 16 tahun 1997 tentang statistic.
5. Keputusan presiden RI nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik.
6. Keputusan kepala BPS nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS.
7. Peraturan pemerintah nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1968, yaitu yang
mengatur organisasi dan tata cara di pusat dan di daerah. Peraturan pemerintah nomor
6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai penggati peraturan pemerintah nomor 6 tanun
1968. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1980 di tiap perovinsi
terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan keputusan Presiden
nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja
dan struktur organisasi BPS yang baru.
3.1.5 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
a. Visi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistic sebagai
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang mutahir.
b. Misi Badan Pusat Statistik
Untuk menunjang pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengemban
misi mengarahkan pembangunan ststistik dan penyajian data ststistik yang
bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat
akan arti dan kegunaan ststistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.1.6 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pembangunan ststistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4
(empat) kelompok, yaitu :
1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik
2. Program penyempurnaan system informasi
3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur Negara
4. Program peningkatan sarana dan prasarna aparatur Negara
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Badan Pusat Statistik
3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun 1998), dalam
melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :
1. UU Nomor 16 tahun 1997 tentang statistic
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang penyelenggaraan Statistik.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan
statistik koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat
Statistik :
1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang statistik.
2. Penyelenggaraan statistik dasar.
3. menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik.
4. koordinasi dan kerja sama statistic dengan instansi pemerintah, lembaga
organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya.
5. Pelayanan data informasi serta hasil kepada pemerintah dan masyarakat secara
berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan statistik.
6. Pembina penyelenggaraan statistik , responden dan pengguna statistik.
7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan,
pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.
3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di dalam
dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian
para Deputi melaporkan kepada Kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi
kelompok jabatan fungsional di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lain dari luar BPS
sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing.
3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Staistik
Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor, pada Badan Pusat
Staistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala dan dibantu oleh
bagian tata usaha.
Disamping itu kepala dibantu oleh bagian tata usaha yan terdiri dari :
1. Sub bagian Urusan Dalam
2. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Kepegawaian
Sedangkan bidang panjang statistic dibagi menjadi 5 (lima) bagian yaitu
1. Bidang statistik Produksi
2. Bidang Statistik Distribusi
3. Bidang Statistik Pengolahan data
4. Bidang Statistik Kependudukan
5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa
Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :
a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanaikan statistik pertanian,
industri serta statistic konstruksi pertambangan dan energi.
b. Bidang Statistik Pengolahan dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyiapan data, penyusunan system dan program serta operasi pengolahan data
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
c. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistic demografi dan rumah tangga, statistic ketenaga kerjaan, serta statistic
kesejahteraan.
d. Bidang Neraca Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyususnan neraca produksi, neraca konsumsi dan akumulasi penyajian dan
analisa serta kegiatan penerangan statistic.
Dalam pembagian tugas yang diketahui penulis, maka dapat diuraikan menurut tugas
masing-masing bagian, yaitu :
1. Tugas Bagian Tata Usaha
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputu tata usaha
keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan.
c. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggara berbagai pelatihan teknis
dan pelatihan administrasi.
d. Mengatur dan melaksanakan urusan pelaksanaan administrasi lainnya kepada
pihak semua satuan kerja di lingkungan kantor statistik provinsi.
e. Membantu kepala kantor statistic dalam pengendalian kegiatan kegiatan dan
pengendalian anggaran
f. Menyusun laporan kegiatan secara berkala dan sewaktu-waktu.
g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan langsung.
2. Tugas Bidang Statistik Produksi
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
b. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di
bidang statistik produksi.
c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil
pengumpulan data statistic produksi.
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di
pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
f. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan
pengolahan data statistic produksi melalui computer sesuai dengan yang
ditetapkan.
3. Tugas Bidang Statistik Distribusi
a. Menyusun Program kerja tahunan.
b. Membantu Kepala akuntor statistik provinsi atau pemimpin proyek/pemimpin
bagian proyek statistik.
c. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.
d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.
e. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai
dengan yang ditetapkan.
f. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
4. Tugas Bidang Pengolahan Data
a. Menyusun program kerja tahunan bidang.
b. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan
bidang yang bersangkutan menentukan sistem pengolahan dengan komputer.
c. Mengatur pembuatan system dan program pelaksanaan penyiapan data dan
operasi pengolahannya.
d. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan
komputer.
e. Mengatur dan melaksanakan tugas yang diberikan atasan langsung.
5. Tugas Bidang Statistik Kependudukan
a. Menyusun program kerja tahunan bidang.
b. Melaksanakan kegiatan statistic demografi dan rumah tangga,
ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistic kependudukan lainnya yang
ditentukan.
c. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan lapangan.
d. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, pengawasan lapangan terhadap
pelaksanaan kegiatan statistic kependudukan.
e. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik
kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadual yang ditetapkan.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
a. Menyusun program kerja tahunan.
b. Mengatur dan melaksanakan penerangan kegiatan statistic baik kepada
masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
ANALISIS DATA
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda
Data yang akan diolah dalam Tugas akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mengenai Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) untuk kabupaten Deli Serdang. Adapun Data yang akan dianalisis
adalah sebagai berikut :
Data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun Total Keseluruhan PDRB
Lapangan Usaha
Pertanian Industri Listrik, Gas Air Bersih
1983 379784,4 18143,28 56984,05 401,82 1984 487365,01 230117,2 75887,58 576,81 1985 546351,1 261503,33 88548,76 733,83 1986 614551,64 294688,58 97898,13 857,57 1987 774107,66 271118,85 82411,7 606,85 1988 938609,96 282869,18 103312,36 763,33 1989 2250503 298143,15 126146,6 985,26 1990 1464495,12 339144,84 147651 2714,15 1991 1567447,35 347227,53 174425,49 2949,87 1992 179178,28 852752,38 393993,01 7401,13 1993 2002745,7 661869,89 682266,95 5031,81 1994 2414507,5 750001,84 866091,29 5476,38 1995 2894363,49 894200,84 1081696,38 6435,56 1996 3087153,35 970472,25 1064083,07 7139,77 1997 3501196,86 1092550,46 1218999,96 8337,04 1998 5375883,78 1793293,09 1961564,76 9184,53
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Untuk memudahkan proses analisa, maka untuk seluruh variabel
dilambangkan dengan :
Yi : Total Keseluruhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
X1 : Nilai PDRB dari Sektor pertanian
X2 : Nilai PDRB Sektor Industri
X3 : Nilai PDRB Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
[image:32.595.105.490.189.623.2]USU Repository © 2009
Tabel 4.11 Data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang menurut
lapangan usahaatas dasar harga berlaku.
Tahun Yi
Variabel Bebas
X1i X2i X3i
1983 379784,4 18143,28 56984,05 401,82 1984 487365,01 230117,2 75887,58 576,81 1985 546351,1 261503,33 88548,76 733,83 1986 614551,64 294688,58 97898,13 857,57 1987 774107,66 271118,85 82411,7 606,85 1988 938609,96 282869,18 103312,36 763,33 1989 2250503 298143,15 126146,6 985,26 1990 1464495,12 339144,84 147651 2714,15 1991 1567447,35 347227,53 174425,49 2949,87 1992 179178,28 852752,38 393993,01 7401,13 1993 2002745,7 661869,89 682266,95 5031,81 1994 2414507,5 750001,84 866091,29 5476,38 1995 2894363,49 894200,84 1081696,38 6435,56 1996 3087153,35 970472,25 1064083,07 7139,77 1997 3501196,86 1092550,46 1218999,96 8337,04 1998 5375883,78 1793293,09 1961564,76 9184,53 1999 6269647,51 2082706,17 2389304,89 10559,16 2000 9249190,59 1476508,86 4164334,65 17930,56 2001 10122257,1 1722108,58 4398946,03 22050,98 2002 12762543,63 2071486,17 6107163,13 30480,46 2003 14448907,04 2241769,79 6603832,46 40469,2 2004 15872339,17 2425293,57 7155040,05 47553,62 2005 19136227,1 2553563,26 8543881,96 49923,94 2006 21800417,13 2952025,30 10595818,20 55705,92
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Hubungan antara variabel- variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y)
dapat terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda. Persamaan
penduga tersebut, yaitu : Yˆ = a0 + a1X1 + a2X2 +a3X3. Untuk menentukan koefisien-koefisien regresi tersebut ( a0, a1, a2), maka dibutuhkan
beberapa tabel untuk nilai-nilai n,
, ,
, ,
, ,
,
, 2 2
3 2
2 2
1 3
2
1
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
Y
iX
iX
iX
iX
iX
iX
iY
iX
X
X
X
X
X
X
Y
X
Y
X
Y
i 1i,∑
i 2i,∑
i 3i,∑
1i 2i,∑
1i 3i,∑
2i 3i∑
, Nilai-nilaiLewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008. USU Repository © 2009
Tabel 4.1.2 Kuadrat dari Masing-Masing Variabel dan Perkalian Antar Variabel
Y
i 2X
i2
1
X
i2
2
X
i2
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
24 12 06 . 2 12 511 . 4 11 03 . 7 14 05302 . 8 14 2516 . 1 14 7966 . 2 10 17 . 1 6 , 334269 14 6889 . 3 45 , 282 . 180 . 58 13 84824 . 4 39 , 558 . 883 . 26 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 2 1 1 = + = + = + = + = + = + = + = = + = = + = =
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
n
X
X
Y
X
X
X
Y
X
X
X
Y
X
X
X
X
X
X
X
Y
Y
E E E E E E E E E i i i i i i i i i i i i i i i i i i i iHarga-harga perkalian antar variabel kemudian disusun kedalam persamaan,
untuk mendapatkan harga koefisien regresi
a
0,a
1,a
2,dana
3[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
a[ ] [ ]
X X X YLewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
=
a
a
a
a
3 2 1 0
9457 , 10
8940 , 1
4192 , 0
99 , 177 . 542
Setelah mendapat harga-harga koefisien regresi, maka dapat ditentukan
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
4.2 Analisis Residu
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan baku taksiran dari persamaan
[image:37.595.110.555.250.629.2]regresi yang telah didapatkan , maka diperlukan harga Υˆ .
Tabel 4.13 Selisih nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan
Yˆ Y −Yˆ (Y −Yˆ)2 Yˆ−Y (Yˆ−Y)2 Yi
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga kesalahan baku taksiran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
755 , 997 . 577 1 3 24 12 68163 . 6 1 ) ( 12 . 2 12 .
ˆ
= − − + = − − − =∑
S
Y
Y
S
y i i y E k n4. 3 Perhitungan Korelasi Linier Berganda
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari ketiga sektor lapangan usaha
terhadap laju pertumbuhan PDRB, maka akan dilakukan perhitungan sebagai berikut :
(
)
(
)
∑
∑
− − − = 2 2 2 ˆ 1 Y Y Y YR
atauR
JK
JK
total res −
=1
2
Dimana JKtotal = JKreg + JKres
(
)
2∑
Y −Y =∑
( )
Yˆ−Y 2+∑
( )
Y −Yˆ 2= 9.71631E+14 + 6.68163E+12
= 9.78312E+14 Sehingga
(
)
(
)
14 7831 . 9 12 68163 . 6 1 ˆ 1 2 2 2 ++ − = − − − =∑
∑
E E Y Y Y YR
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0.993. Artinya 99,3% perkembangan PDRB dipengaruhi oleh ketiga sektor lapangan usaha, yaitu
sektor lapangan usaha Pertanian, Industri dan Listrik gas dan air mineral.
4. 4 Perhitungan Korelasi Antara variabel
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
(
)
(
)
9273 , 0 } ) 45 , 58180282 ( ) 14 6889 . 3 ( 24 }{ ) 39 , 26883558 ( ) 13 84824 . 4 ( 24 { ) 45 , 58180282 )( 39 , 26883558 ( ) 14 2516 . 1 ( 24 } }{ { 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 . 1 = − + − + − + = − − − =∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
E E E n n nX
X
X
X
X
X
X
X
r
i i i i i i i i(
)
(
)
9115 , 0 } ) 6 , 334269 ( ) 10 17 . 1 ( 24 }{ ) 39 , 26883558 ( ) 13 84824 . 4 ( 24 { ) 6 , 334269 )( 39 , 26883558 ( ) 11 03 . 7 ( 24 } }{ { 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 3 1 3 . 1 = − + − + − + = − − − =∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
E E E n n nX
X
X
X
X
X
X
X
r
i i i i i i i i(
)
(
)
9870 , 0 } ) 6 , 334269 ( ) 10 17 . 1 ( 24 }{ ) 45 , 58180282 ( ) 14 6889 . 3 ( 24 { ) 6 , 334269 )( 45 , 58180282 ( ) 12 06 . 2 ( 24 } }{ { 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 . 2 = − + − + − + = − − − =∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
E E E n n nX
X
X
X
X
X
X
X
r
i i i i i i i iDari perhitungan korelasi diatas diperoleh harga korelasi antara Total PDRB
dengan sektor lapangan usaha di bidang pertanian sebesar 0, 9318, dengan industri
sebesar 0,9963, dengan sektor lapangan usaha di bidang listrik, gas dan air mineral
sebesar 0,9155. Dari Ketiga sektor lapangan usaha tersebut yang memiliki hubungan
yang paling kuat adalah dari sektor lapangan usaha industri yang hampir mencapai
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Sementara itu hubungan yang paling kuat antara variabel bebas terdapat antara
sektor lapangan usaha industri, listrik gas dan air mineral, dimana niali korelasinya
0,9878. Hal ini berarti yang memberi pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan PDRB
adalah dari sektor industri dan listrik,gas dan air mineral.
4. 5 Pengujian Regresi Linier Berganda
Rumusan Hipotesis :
H0 : a1 = a2=...=ak
H1 : paling sedikit ada satu taksiran tidak sama dengan nol
Statistik Uji yaitu Statistik Uji F
Fhitung
) 1 /(
/ − − =
k n
k
JK
JK
res reg
=
) 1 3 24 /( 12 68163 . 6
3 / 14 71631 . 9
− −
+ +
E E
= 969,45
Kriteria Pengujian:
Tolak H0 Jika Fhitung ≥ Ftabel (dengan dk = k;n-k-1)
Terima Ho jika Fhitung < Ftabel
Dari tabel distribusi F dengan derajat kebebasan pembilang =3, dk penyebut =
20 dan nilai kekeliruan sebesar 5%, akan didapat Ftabel = 3,47. Atinya Fhitung lebih besar
dari F, maka H0 ditolak. Karena H0 ditolak maka hal ini berarti persamaan regresi
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
nyata. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sektor lapangan usaha pertanian,
Industri, listrik, gas dan air mineral secara bersama-sama mempengaruhi laju
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Bab 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan cara ataupun aturan yang dilakukan untuk
menyelesaikan desain sistem dalam sistem yang disetujui. Tahapan implementasi
merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming. Dalam
pengolahan data karya tulis ini penulis menggunakan perangkat lunak (software)
sebagai implementasi system yaitu SPSS 15.0 for windows untuk memperoleh hasil
perhitungan.
5.2 SPSS dan Komputer Statistik
Saat ini banyak beredar bebagai paket program komputer statistic, mulai dari yang
berbasis DOS seperti Microstat sampai yang berbasis Windows seperti SPSS, SAS ,
Statistika dan lainnya. Dari berbagai software khusus statistic yang ada sekarang,
SPSS merupakan salah satu program yang paling banyak dipakai untuk analisis data
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Program SPSS pada awalnya ditujukan bagi pengolahan data statistik untuk
ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social
Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna, seperti untuk
proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang
.kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solutions.
5.3 Penelitian dan SPSS
Statistik dalam wacana metodologi penelitian sering dikaitkan dengan analisis data
dalam metode penelitian dan kuantitatif, dan akhir-akhir ini banyak metode penelitian
kuantitatif menggunakan statistic sebagai alat Bantu penelitian dalam analisis data.
Hasil analisis data dengan alat Bantu statistic dinilai lebih bersifat empiris dalam
memecahkan persoalan penelitian.
Komputer dengan dukungan hardware yang makin canggih dan makin
berkembangnya teknologi dan informasi sangat berperan dalam perkembangan
statistik yang aplikatif. Software yang digunakan mendukung akurasi, validitas dan
kecepatan proses pengolahan data baik dalam perhitungan maupun dalam analisis
statistika menjadi kebutuhan dan tidak lagi hanya sekedar trend.
Sebelum berkembangnya penggunaan software komputer, aplikasi statistic
sebagai alat Bantu penelitian diniali oleh banyak kalangan, baik kaum akademis
maupun kaum awam sebagai proses yang cukup rumit. Dengan berkembangnya
software komputer dan didukung oleh perkembangan referensi yang makin lengkap
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
mengalami kesukaran yang begitu besar. Proses penghitungan menjadi lebih cepat,
tepat dan lebih akurat dibandingkan dengan proses penghitungan manual.
Salah satu software yang dikhususkan untuk analisis statistic adalah SPSS. SPSS
adalah software yang banyak dipakai. Aplikasi SPSS ini diakui memeiliki paling
banyak pengguna di seluruh dunia. Penggunaan SPSS oleh pemakai bukan hanya
untuk kalangan peneliti dalam riset-riset sains, melainkan dikembangkan juga dalam
penelitian-penelitian di bidang marketing dan quality control.
5.4 Sejarah SPSS
SPSS (Statistical Product and Service Sollution) merupakan salah satu software
statistika yang ditujukan untuk analisis data dan ilmu sosial. Sejarah SPSS dimulai
pada tahun 1968. Ketika itu tiga orang mahasiswa Stanford University membuat dan
mengoprasikan SPSS pada komputer mainframe. Selanjutnya secara konsisten SPSS
mengalami perkembangan hingga pada tahun 1984 muncul pertama kali SPSS dengan
versi Personal Computer (PC) dengan nama SPS/PC, versi ini masih menggunakan
sistem operasi berbasis under DOS. Popularitas sistem operasi windows pada awal
1990-an ikut berpengaruh terhadap perkembangan versi terbaru SPSS, sehingga
lahirlah SPSS versi windows pertama sekali pada tahun 1992.
SPSS senantiasa menunjukkan perkembangannya. Programmer SPSS terus
melakukan terobosan-terobosan yang strategis dalam meng-upgrade SPSS. Ada
banyak versi SPSS yang telah dipergunakan oleh semua orang. Diantaranya SPSS
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
SPSS versi 13.0, SPSS versi 14.0, SPSS versi 15.0, SPSS versi 16.0. Pada penulisan
Tugas Akhir ini penulis menggunakan SPSS versi 15.0 for windows.
5.5 SPSS Versi 15.0
SPSS merupakan sebuah program aplikasi komputer yang memiliki kemampuan yang
cukup tinggi dalam berbagai ilmu, terutama untuk ilmu statistik. Program ini juga
dapat menampilkan angka-angka hasil perhitungan statistic, grafik, tabel dengan
berbagai model baik variabel tunggal maupun ganda. SPSS versi 15.0 for windows
menggunakan duah buah type windows yaitu SPSS data editor dan output viewer.
Data editor memiliki bentuk tampilan sejenis spreadsheet seperti pada excel yang
digunakan sebagai fasilitas untuk mengisikan, menyunting dan menampilkan isi dari
data penelitian.
SPSS data editor memiliki dua spreadsheet (lembar kerja), yaitu sheet pertama
dengan nama data view dan sheet kedua dengan nama variabel view. Menu utama
yang tersedia pada jendela data editor SPSS versi 15.0 for windows adalah File, Edit,
View, Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Windows, dan Help.
5.6 Mengoperasikan SPSS
Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilakukan untuk mengoprasikan SPSS
supaya hasil yang diperoleh berdaya guna yaitu:
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
2. Tahap Proses Analisa Data
3. Tahap Analisis Hasil
5.6.1 Memulai SPSS
Untuk memulai mengaktifkan SPSS 15.0 for windows pada komputer yang telah
terinstal program SPSS , maka langkah-langkahnya adalah :
1. Tekan tombol power untuk menghidupkan komputer
2. Klik menu start, pilih All Program
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
4. Tampilan worksheet SPSS 15.0 for windows seperti berikut ini
5.6.2 Mengentri Data
Setelah lembar kerja SPSS terbuka maka untuk memasukkan data yang akan
dianalisis, langkah-langkahnya adalah :
1. Untuk mengaktifkan lembar kerja SPSS maka klik menu File, pilih menu New,
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
diperlukan. Kliak lembar kerja variabel view, kemudian isikan nama variabel
pada kolom Name, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tempatkan pointer pada baris pertama pada kolom Name.
b. Klik ganda pada sel tersebut , lalu ketik Total.
c. Pada kolom Type pilih string, jika dlam bentuk teks dan pilih Numeric
jika dalam bentuk angka, karena jumlah dalam angka, maka pilih
numeric.
d. Pada kolom Width ketik 8
e. Pada kolom Decimal ketik 2
f. Pada kolom Label ketikkan Total Penerimaan PDRB
g. Pada kolom Values untuk data kuantitatif dan tanpa kategorisasi, maka
tidak perlu didisi.
h. Mising, Tidak ada data missing, maka abaikan bagian ini
i. Pada kolom Column untuk keseragaman, ketik 8 (default)
j. Pada kolom Align, untuk keseragaman pilih Right
k. Pada kolom Measure pilih tipe data ordinal.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
2. Setelah pendefinisian variabel dilakukan maka buka lembar kerja data view,
lalu isikan semua data kedalam variabel, seperti terlihat dalam tampilan
berikut ini.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Data yang telah diisi dalam lembar kerja SPSS disimpan dengan nama “lewis”,
dimana langkah-langkah penyimpanan data adalah sebagai berikut :
a. Klik menu File
b. Pilih Save, untuk menyimpan langsung (short key tekan F12), save as untuk
menyimpan dengan nama lain dan dapat ditentukan tempat penyimpanan.
c. Ketik nama File yang hendak disimpan.
d. Tekan enter, atau klik button save, maka lembar kerja sudah tersimpan.
5.6.4 Mengolah Data dalam Persamaan Regresi
Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
a. buka data yang telah dibuat sebelumnya, dari menu File, open lalu pilih data.
Setelah itu pada menu toolbar dalam worksheet data view pilih Analize, pilih
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
b. Pada kotak linier regression akan ditampilkan variabel-variabel yang akan
diuji. Pindahkan variabel Total Perkembangan PDRB(dependent) dan variabel
lapangan usaha sektor pertanian, lapangan nusaha sektor industri, dan
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
c. Kemudian klik statistic pada kolom dialog tadi, aktifkan estimate, model fit
dan casewise diagnostics, kemudian klik continu untuk meneruskan lalu klik
OK. Seperti pada gambar berikut :
5. 6.5 Mengolah Data dengan Persamaan Korelasi.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Buka data SPSS yang sudah disimpan yang akan dianalisis, lalau dari menu
toolbar SPSS dalam worksheet data view pilih Analize, pilih sub menu
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
b. Pada kotak bivariate correlations akan ditampilkan variabel-variabel yang akan
diuji. Pindahkan Total keseluruhan PDRB, Lapangan Usaha pertanian,
Industri, Listrik gas, Air. Kemudian aktifkan pearson, two tailed, dan flag
significant correlations lalu klik OK seperti terlihat dalam tampilan berikut
ini:
Bab 6
KESIMPULAN
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
sektor lapangan usaha Pertanian, Industri dan Listrik gas dan air mineral. Dan
selebihnya yang mempengaruhi adalah sektor lapangan usaha lain seperti sektor
lapangan usaha perdagangan, jasa-jasa, sektor lapangan usaha transportasi dan
lain-lain.
Uji korelasi antara variabel bebas (lapangan usaha) dengan variabel terikat
menunjukkan bahwa peningkatan PDRB setiap tahunnya di kabupaten Deli Serdang
dari ketiga sektor lapangan usaha yang dianalisis ternyata yang paling berpengaruh
terhadap peningkatan PDRB adalah dari sektor lapangan usaha industri. Hal ini berarti
sektor industri di kabupaten Deli Serdang mengalami kemajuan setiap tahunnya.
Regression
[DataSet1] F:\tugas akhir gue\fhjk.sav
Variables Entered/Removedb
X3, X1, X2a . Enter Model
1
Variables Entered
Variables
Removed Method
All requested variables entered. a.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Model Summ aryb
,997a ,993 ,992 ********** ,993 969,533 3 20 Model
1
R R Square
Adjust ed R Square
St d. E rror of the Es timate
R Square
Change F Change df1 df2 Change St atist ics
Predic tors: (Constant), X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
ANOV Ab
9,7E+014 3 3,239E +014 969,533 ,000a 6,7E+012 20 3,341E +011
9,8E+014 23 Regres sion
Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
Coefficientsa
542178,0 232466,3 2,332 ,030
,419 ,361 ,057 1,161 ,259 ,140 7,165
1,894 ,263 ,914 7,203 ,000 ,021 47,158
10,946 42,996 ,029 ,255 ,802 ,026 39,085 (Constant)
X1 X2 X3 Model 1
B Std. Error Unstandardized
Coefficients
Beta Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Collinearity Diagnosticsa
3,468 1,000 ,01 ,00 ,00 ,00
,484 2,678 ,39 ,00 ,00 ,00
,041 9,146 ,50 ,90 ,01 ,06
,007 21,837 ,10 ,09 ,98 ,93
Dimension 1
2 3 4 Model 1
Eigenvalue
Condition
Index (Constant) X1 X2 X3
Variance Proportions
Dependent Variable: Y a.
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
Correlations
1 ,932** ,996** ,984** ,000 ,000 ,000
24 24 24 24
,932** 1 ,927** ,912**
,000 ,000 ,000
24 24 24 24
,996** ,927** 1 ,987**
,000 ,000 ,000
24 24 24 24
,984** ,912** ,987** 1 ,000 ,000 ,000
24 24 24 24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Y
X1
X2
X3
Y X1 X2 X3
Lewi Syahputra : Menentukan Regresi Linier Berganda Untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Di Deli Serdang, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Jilid 1. Edisi Ke-6. Bandung, Indonesia: PT. Tarsito
Supranto, J. 2005. Ekonometri. Jilid 1. Bogor, Indonesia : Ghalia Indonesia.
Santoso, Singgih. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15.Jakarta : PT.