• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stress Corrosion Cracking Pada Material Baja Nirkarat Austenit Di Lingkungan Larutan Glycerol & Klorida Temperatur Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Stress Corrosion Cracking Pada Material Baja Nirkarat Austenit Di Lingkungan Larutan Glycerol & Klorida Temperatur Tinggi"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

STRESS CORROSION CRACKING

PADA MATERIAL BA.JA

NIRKARAT AUSTENIT DI LINGKUNGAN LARUTAN

GLYCEROL

&

KLORIDA TEMPERATUR TINGGI

Maruhum Tua Lubis

Mahasiswa Pasca Sarjana

Program Magister Tcknik

Mcsin

Universitas

Sumatera Utara, Medan

Abstrak

Stress

Corrosion

Cracking (SeC) merupakan bentuk kegagalan pada material yang

lazim ditemukan pada bejana bertekanan dan pemipaan, Kegagalan terjadi akibat pengaruh

kombinasi dan interaksi yang bersinergi antara tegangan mekanik, lingkungan korosif, dan

kerentananstruktur suatu material.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji karakteristik kegagalan SCC Baja

Nirkarat Austenit AISI 304, 316, dan 316L pada larutan Glycerol dengan konsentrasi

klorida yang bervariasi yakni 50, 6.000, 9.000, dan 12.000 ppm,

dua variasi tegangan

awal, yaitu, 50% dan 70% dari Yield Strength masing-masing jenis material uji, dan pada

temperatur 150

"C

konstan. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan metoda Spring

Loaded Fixture berdasarkan ASTM G49 dan E 292 masing-masing untuk metoda

pcngujian dan geometri benda uji.

Kegagalan SCC diawali dengan serangan pitting dan depletion hingga tegangan

mencapai ultimate strength. Kegagalan terjadi dengan tiba-tiba dengan model kegagalan

adalah brittle fracture pada butirannya (transgranular). AISI 304 memiliki kerentanan

yang lebih tinggi pada keseluruhan larutan pengujian. Pada 50 ppm konsentrasi klorida,

keseluruhan material uji tidak mengalami kegagalan SCC hingga exposure time 556 jam.

Semakin besar tegangan dan konsentrasi klorida, maka kecepatan retak semakin tinggi

denganfailure time yang semakin singkat.

Kata Kunci

Fixture.

Stress Corrosion Cracking, Baja

Nirkarat

Austenit, dan Spring Loaded

v

(6)

STRESS CORROSION CRACKING OF AUSTENITIC

STAINLESS STEEL MATERIAL IN ENVIROMENT

GLYCEROL

&

CHOLORIDE SOLllTlON AT ELEVATED

TEMPERA

TlJlU:

Maruhum Tua Lubis

Student of Undcrgradu.uc

Mechanical

Engineering Magister Programme

N0l1h Sumatra University

Abstract

Stress Corrosion Cracking (SCC) is a kind of material failure which is commonly

found at pressure vessel and pipes. Fracture is taken place as the result of the combined and

synergistic interaction of mechanical stress, environment, and material susceptible.

Tbis experiment is aimed

10

investigate characteristic of SCC failure of Austenitic

stainless steel AISI 304, AISI 316, and 316L in Glycerol solution with four variation of

chloride concentration, namely 50, 6.000, 9.000, and 12.000 ppm,

two kind of initial

tensile stress, i.e. 50% and 70%

Yield Strength

of each of material test, and

150

"c

constant temperature. The experiment arc executed

by

using Spring

Loaded Fixture !;ype

in

accordance with ASTM G49 and E 292 for experiment method and specimen geometry

each.

Initiation of

see

failure is commenced by pitting corrosion attack and depletion

until the current stress reach the

ultimate strength.

Failure is OCCUlTed in catastrophic and

brittle fracture type (transgranular). AISI 304 is more susceptible for all experiment

condition. Those entire material tests are not fail for 50 ppm chloride concentration until

556 hour exposure time. The more stress and chloride concentration are given. then crack

speed become higher with shorten failure time.

Keyword: Stress Corrosion Cracking, Austenitic stainless steel, and Spring Loaded.

VI

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah menganalisis peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir melalui analisis

Trust in brand di beberapa perusahaan manufaktur dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian loyalitas pada merek, meskipun banyak merek produk dari perusahaan

Selain Taman Nasional Komodo yang mer upakan obyek w isata alam sebagai obyek w isata.. andalan/ utama, Kabupaten Manggar ai Bar at juga memiliki obyek w isata alam lain yang

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada pihak Hypermart Karawaci adalah sebaiknya diarea gudang perlu membuat rak barang dan pemberian nama barang RTV (return to

Metode yang diusulkan pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kinerja Neural Network back propagation dengan metode Random Under Sampling untuk menangani

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang ditunjukan pada tabel diinterpretasikan sebagai berikut berdasarkan hasil analisis uji statistik yaitu produk

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif melalui reduksi data, penyajian data ( display data ), verifikasi dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan

Oleh karena uji DW memiliki kelemahan dalam pengambilan kesimpulan yang tepat untuk autokorelasi residual model, maka dalam karya akhir ini lebih memilih untuk melakukan