• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir: Analisis Struktur Input-output

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Sektor Pertanian terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir: Analisis Struktur Input-output"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN ROKAN HILIR: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT

THE ROLE OF AGRICULTURAL SECTOR TO ECONOMY OF KABUPATEN ROKAN HILIR: INPUT-OUTPUT STRUCTURE

ANALYSIS

Siti Khoyanah1), Djaimi Bakce2), Jum’atri Yusri2) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau

sitikhoyanah@yahoo.com Abstract

The agricultural sector is very important on the economy Kabupaten Rokan Hilir as industrial raw material providers, employers, providers of food and source of income. This study aims to analyze the role of agriculture sector to the economy of Kabupaten Rokan Hilir through input-output structure of the review. The data used is data input-output Kabupaten Rokan Hilir 2011 with 19 x 19 sector classification which derived from the Bappeda of Kabupaten Rokan Hilir. The analytical method used is descriptive analysis method. The analysis showed that: 1) the agricultural sector give the high contribution to the economy of Kabupaten Rokan Hilir. Agricultural sector which give the high contribution are the plantation sector and fisheries sector. 2) The output forming components of agricultural sector which is seen from the output is driven by investment, followed of exports and intermediate output. 3) In terms of the role input of agricultural sector is driven by the producer surplus, wage-salaries and intermediate input. Based on the results, to encourage economic growth of agricultural sector, it is needed increase the investment directly or indirectly. Effort to improve the investment indirectly through the accumulation of capital from producer surplus. Keywords: agricultural, input-output table, investment and producer surplus.

1) Mahasiswa Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. 2) Staf pengajar Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut Dumairy (1996) struktur perekonomian Indonesia berdasarkan tinjauan makro-sektoral hingga tahun 1990-an masih agraris, namun sekarang sudah mulai berstruktur industri. Industrialisasi ini belum didukung oleh penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Hingga saat ini, sektor yang mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi adalah sektor pertanian. Menurut Subandi (2011) selain mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi, sektor

pertanian merupakan input bagi sektor industri dan penyedia bahan makanan.

Seiring dengan

meningkatnya kontribusi sektor-sektor ekonomi, kontribusi sektor-sektor pertanian di Kabupaten Rokan Hilir juga terus meningkat selama periode 2008 sampai 2012. Hal ini menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian semakin penting. Kontribusi sektor pertanian tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Sumber: BPS Kabupaten Rokan Hilir (2013)

Gambar 1. Perkembangan Pangsa PDRB Sektor Ekonomi Kabupaten Rokan Hilir Atas Dasar Harga Konstan

Kontribusi sektor pertanian yang meningkat tidak diiringi dengan peningkatan laju pertumbuhannya. Laju pertumbuhan sektor pertanian selama periode 2008 sampai 2012 berfluktuasi. Hal ini menunjukkan

bahwa walaupun peranan sektor pertanian tinggi, namun terdapat masalah dalam pengembangan sektor pertanian. Laju pertumbuhan sektor pertanian selama periode 2008-2012 dapat dilihat pada Gambar 2.

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 2008 2009 2010 2011 2012 Pa n g sa PD R B Tahun

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Kontruksi

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Angkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

(3)

Sumber: BPS Kabupaten Rokan Hilir (2013)

Gambar 2. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Rokan Hilir Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan

Untuk mendorong

pertumbuhan sektor pertanian, perlu dianalisis faktor-faktor yang mendorong pengembangan sektor pertanian baik dari sisi output maupun dari sisi input. Gambaran dari sisi output maupun sisi input tersebut disajikan dalam tabel input-output Kabupaten Rokan Hilir. Menurut Budiharsono (2001) nilai pada baris tabel input-output menunjukkan alokasi barang dan dan jasa yang digunakan oleh sektor lain. Sedangkan nilai pada kolom menunjukkan pemakaian input untuk memproduksi barang dan jasa oleh sektor tertentu. Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini adalah menganalisis peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir melalui analisis struktur input-output.

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Pembangunan sektor pertanian dapat menciptakan

landasan yang kuat dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah karena sektor pertanian berperan penting dalam menyediakan bahan pangan, bahan baku industri dan mampu menyerap tenaga kerja yang tinggi. Indikator keberhasilan pembangunan tersebut dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Analisis terhadap PDRB dapat melihat dampak langsung yang ditimbulkan oleh suatu sektor terhadap perekonomian wilayah tersebut.

Kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Rokan Hilir tinggi dan terus meningkat selama periode 2008-2012. Namun, pertumbuhan sektor pertanian selama periode 2008-2012 berfluktuasi dan relatif rendah. Hal ini menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian sangat penting di Kabupaten Rokan Hilir, tetapi dalam pengembangannya terdapat masalah. Sehingga untuk mendorong pengembangan sektor pertanian perlu diketahui komponen 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 2008 2009 2010 2011 2012 L a ju Pe rt u m b u h a n Tahun

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

(4)

pendorong baik dari sisi output maupun sisi input.

Potensi sektor pertanian di Kabupaten Rokan Hilir sangat tinggi. Hal ini dilihat dari ketersediaan sumberdaya alam perikanan yang melimpah dan luasnya areal perkebunan sawit. Peranan sektor pertanian dapat diketahui melalui analisis struktur input-output. Analisis dari sisi output melihat kontribusi output sektor pertanian

terhadap output antara, konsumsi, investasi dan ekspor. Analisis dari sisi input meliputi input antara, upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung. Hasil Analisis ini menentukan implikasi kebijakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan hilir. Alur kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Studi Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir: Analisis Struktur Input-Output

Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir

Sektor Pertanian

Permasalahan:

1. Kontribusi sektor pertanian tinggi dan terus meningkat namun laju pertumbuhan sektor pertanian berfluktuasi dan relatif rendah selama periode 2008-2012.

2. Untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian, perlu diketahui komponen pendorong sektor tersebut baik dari sisi output maupun sisi input.

Analisis Struktur Input-Output

Analisis Struktur Output  Output Antara (Zij)  Konsumsi (C)  Investasi (I)  Pemerintah (G)  Ekspor (E)

Analisis Struktur Input  Input Antara (Zij)  Upah dan Gaji (W)  Surplus Usaha (N)  Penyusutan (D)

 Pajak tak Langsung (IT)

Peranan Sektor Pertanian dan Implikasi Kebijakan Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Rokan Hilir

(5)

Data dan Sumber Data

Data yang digunakan daam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan data tabel input-output Kabupaten Rokan Hilir tahun 2011 klasifikasi 50 x 50 sektor. Data tersebut berasal dari

Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rokan Hilir.

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif struktur input-output sektor pertanian di Kabupaten Rokan Hilir. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui peranan sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir dari sisi output dan dari sisi input. Sebelum melakukan analisis, tabel input-output klasifikasi 50 x 50 sektor diagregasi menjadi 19 x 19 sektor. Pengagregasian sektor

pertanian dititikberatkan pada sektor tanaman bahan makanan, sedangkan sektor pertanian lainnya tidak diagregasi. Tujuannya untuk memudahkan analisis data dan memfokuskan tujuan penelitian.

PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN

ROKAN HILIR

Berdasakan tabel input-output Kabupaten Rokan Hilir tahun 2011 klasifikasi 19 x 19 sektor, sektor pertanian memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir yaitu sebesar 21,76% dari total keseluruhan sektor di Kabupaten Rokan Hilir. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada Gambar 4.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 4. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010

Sektor pertanian yang merupakan primadona dan berpotensi di Kabupaten Rokan Hilir adalah sektor perkebunan dan sektor perikanan. Potensi perikanan didukung oleh perikanan laut. Sedangkan potensi perkebunan didukung oleh kelapa sawit. Penjelasan lebih rinci mengenai

peranan sektor pertanian akan dibahas pada struktur output dan struktur input.

Struktur Output Sektor Pertanian

Menurut BPS Indonesia (2008), output merupakan nilai produksi barang maupun jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor

21.76%

78.24%

(6)

ekonomi di suatu wilayah domestik. Output tersebut meliputi permintaan antara dan permintaan akhir. Permintaan antara (Zij) adalah permintaan barang dan jasa yang digunakan sebagai input dalam kegiatan produksi bagi sektor lain. Menurut Tambunan (2003) permintaan akhir merupakan permintaan untuk konsumsi akhir meliputi konsumsi rumahtangga (C), investasi (I), konsumsi pemerintah (G) dan ekspor netto (X-M).

Menurut Sukirno (2007) konsumsi rumahtangga merupakan perbelanjaan oleh rumahtangga untuk memenuhi kebutuhannya dalam satu tahun tertentu. Investasi merupakan pembelian terhadap barang modal untuk kegiatan produksi yang dapat meningkatkan produksi di masa yang akan datang.

Konsumsi pemerintah merupakan perbelanjaan yang dilakukan oleh pemerintah. Ekspor merupakan pengeluaran penduduk negara lain terhadap barang-barang yang dihasilkan dalam negeri.

Kontribusi output sektor pertanian dari sisi output lebih didorong oleh investasi yaitu sebesar 53%, diikuti oleh ekspor sebesar 40% dan output antara sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Rokan Hilir berupaya menghemat pengeluaran untuk konsumsi dan berinvestasi pada sektor pertanian. Artinya, potensi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Rokan Hilir besar. Kontribusi output sektor pertanian dari sisi output dapat dilihat pada Gambar 5.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 5. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010

Sektor pertanian yang memberikan kontribusi investasi tertinggi adalah sektor perikanan yaitu sebesar 57%, diikuti oleh sektor kehutanan sebesar 31% dan sektor perkebunan sebesar 4%. Kabupaten Rokan Hilir merupakan penghasil ikan terbesar di Provinsi Riau. Wajar bila investasi pada sektor perikanan tinggi karena potensi sumberdaya perikanan di Kabupaten Rokan Hilir tinggi. Luas

lahan dan produksi sektor perkebunan tinggi di Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa potensi perkebunan di daerah Kabupaten Rokan Hilir tinggi. Upaya yang perlu dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan sektor perkebunan adalah dengan investasi industri hilir. Sebab, industri hilir dari sektor perikanan kurang berkembang dan di Rokan Hilir 6.54%

0.5%

53.61% 39.92%

(7)

belum ada industri pengolahan karet. Kontribusi sektor pertanian terhadap

investasi dapat dlihat pada Gambar 6.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 6. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Investasi di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011

Komponen output terbesar selanjutnya adalah ekspor. Kontribusi ekspor sektor pertanian lebih besar dibandingkan impornya. Ekspor yang lebih besar dibanding impor menunjukkan bahwa neraca perdagangan wilayah tersebut surplus dan mampu menghasilkan devisa bagi perekonomian Kabupaten Rokan Hilir. Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan barang dan jasa pada sektor pertanian mampu dipenuhi oleh output domestik sektor

pertanian. Sektor pertanian yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap ekspor adalah sektor perkebunan dan sektor perikana. Kontribusi sektor padi dan padi-padian lainnya terhadap ekspor maupun impor bernilai 0. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi perdagangan sektor padi dan sektor padi-padian lainnya dengan daerah luar rendah. Kontribusi ekspor terbesar sektor pertanian dapat dilihat pada Gambar 7.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 7. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Ekspor di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010 -2.71% -0.03% 0.22% 0.20% 2.31% 0.68% 0.02% 4.62% 2.01% 32.98% 59.69% Padi Padi-Padian Lainnya Umbi-Umbian Kacang-Kacangan Sayur-Sayuran Buah-Buahan

Tanaman Bahan Makanan Lainnya Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan 0% 0% 0.04% 0.02% 0.16% 0.08% 0.05% 92.33% 0.29% 2.56% 4.48% Padi Padi-Padian Lainnya Umbi-Umbian Kacang-Kacangan Sayur-Sayuran Buah-Buahan

Tanaman Bahan Makanan Lainnya Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

(8)

Ternyata, ekspor pada sektor perkebunan berupa barang mentah dan barang setengah jadi seperti ojol dan CPO. Industri pengolahan ojol belum ada di Kabupaten Rokan Hilir. Sehingga ojol dan CPO diekspor ke luar wilayah untuk diolah lebih lanjut menjadi barang jadi yang siap

konsumsi. Upaya untuk

meningkatkan pertumbuhan sektor perkebunan adalah dengan membangun industri hilir dari sektor perkebunan. Sehingga produk yang diekspor bukan produk mentah melainkan produk jadi siap pakai.

Struktur Input Sektor Pertanian

Menurut Nazara (1997) input merupakan biaya yang dikeluarkan atas barang dan jasa yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Struktur perekonomian dari sisi input terdiri dari input antara dan input primer (NTB). Input antara merupakan biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa yang

digunakan dalam proses produksi oleh suatu sektor. Input primer merupakan biaya yang dikeluarkan akibat pemakaian faktor-faktor produksi. Input primer terdiri dari upah dan gaji (W), surplus usaha (S), penyusutan (D) dan pajak tak langsung (IT).

Menurut Budiharsono (2001) upah dan gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada pekerja yang terlibat dalam kegiatan produksi. Surplus usaha merupakan keuntungan sebelum dikurangi pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas kepemilikan lainnya. Penyusutan merupakan biaya pemakaian modal tetap yang digunakan dalam kegiatan produksi. Pajak tak langsung merupakan pajak atas barang dan jasa yang diproduksi seperti pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, cukai dan lain-lain. Kontribusi sektor pertanian dari sisi input dapat dilihat pada Gambar 8.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 8. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010

Berdasarkan struktur input, kontribusi tertinggi sektor pertanian berasal dari surplus usaha, upah dan gaji serta input antara. Kontribusi surplus usaha yang lebih tinggi dibandingkan upah dan gaji menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor capital intensive.

Sektor pertanian menggunakan modal yang lebih banyak dalam kegiatan produksi. Besarnya modal yang dikeluarkan disebabkan oleh mahalnya harga bibit, pupuk, pestisida dan sarana produksi lain yang digunakan dalam proses produksi pada sektor pertanian.

15.55%

20.06% 59.29%

3.42% 1.69%

(9)

Sektor pertanian yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap surplus usaha adalah sektor perikanan, sektor perkebunan dan sektor kehutanan.

Kontribusi sektor pertanian terhadap surplus usaha dapat dilihat pada Gambar 9.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 9. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Surplus Usaha di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010

Surplus usaha merupakan bentuk investasi tidak langsung. Tingginya surplus usaha pada sektor perikanan dan perkebunan disebabkan oleh potensi sumberdaya alam kedua sektor ini tinggi di Kabupaten Rokan Hilir. Potensi memberikan peluang bagi masyarkat untuk berinvestasi. Tujuannya untuk meningkatkan produksi sektor perikanan dan perkebunan di masa depan.

Komponen tertinggi kedua yaitu upah dan gaji. Tingginya kontribusi upah dan gaji disebabkan oleh banyaknya tenaga kerja yang

bekerja di sektor pertanian. Lebih dari 50% tenaga kerja di Kabupaten Rokan Hilir bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap upah dan gaji adalah sektor perkebunan, sektor perikanan dan sektor kehutanan. Sektor perkebunan mampu menyerap tenaga kerja kedua tertinggi setelah sektor perikanan (BPS Provinsi Riau, 2012). Jika pemerintah bertujuan untuk mengurangi pengangguran, kedua sektor ini perlu dikembangkan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2011 (diolah)

Gambar 10. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Upah dan Gaji di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010

1.90% 0.02% 0.11% 0.07% 1.74% 0.51% 0.04% 34.26% 1.29% 20.32% 39.74% Padi Padi-Padian Lainnya Umbi-Umbian Kacang-Kacangan Sayur-Sayuran Buah-Buahan

Tanaman Bahan Makanan Lainnya Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan 1.22% 0.01% 0.05% 0.03% 1.22% 0.36% 0.02% 52.69% 1.94% 18.26% 24.22% Padi Padi-Padian Lainnya Umbi-Umbian Kacang-Kacangan Sayur-Sayuran Buah-Buahan

Tanaman Bahan Makanan Lainnya Perkebunan

Peternakan Kehutanan Perikanan

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis struktur output-input sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Rokan Hilir menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian masih dominan dibanding dengan sektor lainnya baik dari sisi output maupun input. Sektor pertanian yang memberikan kontribusi tertinggi yaitu sektor perikanan, sektor perkebunan dan sektor kehutanan. Dilihat dari sisi output, peranan sektor pertanian didorong oleh investasi, ekspor dan output antara. Investasi tertinggi diberikan oleh sektor perikanan. Dilihat dari sisi input, komponen pembentukan ekonomi sektor pertanian lebih didorong oleh surplus usaha, upah dan gaji serta input antara. Sektor pertanian yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap surplus usaha adalah sektor perikanan.

Upaya/kebijakan yang perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian adalah meningkatkan investasi langsung dan tidak langsung. Investasi tidak langsung ditingkatkan melalui akumulasi modal yang berasal dari surplus usaha. Salah satu investasi yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian adalah investasi industri hilir. Sebab, industri hilir sektor pertanian kurang berkembang dan industri pengolahan karet belum ada di Kabupaten Rokan Hilir. Industri pengolahan komoditi tanaman bahan makanan umumnya

home industry yang alat-alat

produksi tradisional dan terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2011. Penyusunan

Tabel Input-Output Perencanaan Pembangunan Kabupaten Rokan Hilir 2011. Bagansiapiapi. Badan Pusat Statistik Indonesia.

2008. Teknik Penyusunan Tabel Input-Output. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hilir. 2013. Produk Domestik Regional Bruto 2008-2012. Bagansiapiapi.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2012. Keadaan Angkatan Kerja di Provinsi Riau Agustus 2012. Pekanbaru.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2013. Rokan Hilir dalam Angka 2013. Bagansiapiapi.

Budiharsono. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga. Yogyakarta.

Nazara S. 1997. Analisis Input-Output. Fakutas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Subandi. 2011. Sistem Ekonomi

Indonesia. Alfabeta. Bandung. Sukirno S. 2007. Ekonomi

Pembangunan. Kencana. Jakarta.

Tambunan T. 2003. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Pangsa PDRB Sektor Ekonomi Kabupaten Rokan Hilir  Atas Dasar Harga Konstan
Gambar  2.  Perkembangan  Laju  Pertumbuhan  Ekonomi  Kabupaten  Rokan  Hilir  Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan
Gambar  3.  Kerangka  Pemikiran  Studi  Peranan  Sektor  Pertanian  Terhadap  Perekonomian  Kabupaten  Rokan  Hilir:  Analisis  Struktur   Input-Output
Gambar  4.  Kontribusi  Sektor  Pertanian  Terhadap  Perekonomian  Kabupaten  Rokan Hilir Tahun 2010
+4

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan variabel yang dinilai tidak memuasakan pasien sekaligus menjadi isu mutu pelayanan meliputi dimensi fisik (kelengkapan peralatan medis, kemenarikan tatanan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai Analisis Pendayagunaan Zakat Produktif dalam Peningkatan Pendapatan Mustahik melalui Program Bangkit

Kemudian dalam upayanya meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al Azhar 29 Semarang juga sudah cukup baik, Pengelolaan Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu

diagnosis dan keakuratan kode diagnosis sangat berpengaruh terhadap jalannya pengisian diagnosis dan keakuratan kode diagnosis yaitu antara kepala rekam medis,

Selain pemberian pelatihan, petugas juga perlu diberikannya sosialisasi dan diikutkannya seminar terkait klasifikasi dan kodefikasi diagnosis DM yang diikuti oleh

Sejalan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi, dimensi profesionalisme diduga dapat mempengaruhi hubungan

Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial.

Integrated Microbanking System Collect adalah nama dari aplikasi yang diterapkan oleh BMT Kube Sejahtera Unit 068 Palangka Raya untuk operasional kerja pelayanan sismpan pinjam