• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN INFRARED DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA PPOK EKSASERBASI AKUT DI BBKPM SURAKARTA Penatalaksanaan Infrared Dan Chest Physiotherapy Pada PPOK Eksaserbasi Akut Di BBKPM Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENATALAKSANAAN INFRARED DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA PPOK EKSASERBASI AKUT DI BBKPM SURAKARTA Penatalaksanaan Infrared Dan Chest Physiotherapy Pada PPOK Eksaserbasi Akut Di BBKPM Surakarta."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENATALAKSANAAN INFRARED DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA PPOK EKSASERBASI AKUT DI BBKPM SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh: Chori Nila Wardani

NIM.J100141039

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Untuk Menyelesikan Program

Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITA MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURUSAN FISIOTERAPI

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Penatalaksanaan Chest

Physiotherapy pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi

Akut’’ ini telah di setujui dan di sahkan oleh pembimbing Karya Tulis

(3)
(4)
(5)

HALAMAN MOTTO

Bersemangatlah untuk meraih apa yang manfaat bagimu. Mintalah pertolongan pada Allah, da ja ga lah ersikap le ah HR. Musli

I a ta pa il u agaika le tera di ta ga ayi,

Il u ta pa i a agaika le tera di ta ga pe uri Buya Ha ka

Jika kita mampu bersyukur dengan apa yang ada dalam diri kita, maka kita tidak akan risau de ga apa ya g uka ilik kita Ayaha da ter i ta

Jala kehidupan seperti jalan Solo – Klaten, karena ada kalanya mulus seperti keinginan

(6)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada:

1. My best inspiration Allah SWT

2. Ayah dan Bundaku tersayang terimakasih atas do’a dan dukungan moral maupun materiil selama ini, tanpamu ananda tidak akan pernah bisa

seperti ini...

3. Semua keluarga tercinta terimakasih atas supportnya, mas firman dan

mbak indah terimakasih nasehat dan supportnya, ponakan2 kecilku dede

jasmin dan mas nehan yang sempet ngehilangin file tante tapi selalu jadi

penghibur dikala penat

4. Anak2 kost Bintang, Bu Rekno terimakasih dukungan dan tebengan

kostnya, makasih juga uda ngribetin di perpus...

5. Temen – temen kelompok V (Nisa,Dwi) akan jadi kenangan indah dimana kita ketawa dan nangis bareng2 untuk perjuangan ini, Fery, Luqman,Ema

terimakasih atas kerjasamanya selama 6 bulan ini

6. Semua teman2 yang awalnya DIV Fisioterapi angkatan 2011 tapi sekarang

jadi DIII * kita semua the best, trimaksih banyak kalian telah mengajarkan

banyak hal untukku...

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan hidayah dan inayah - Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini dengan lancar.

Karya tulis ini dengan judul(“Penatalaksanaan Chest Physiotherapy pada

Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi Akut di BBKPM Surakarta”)disusun

sebagai syarat utama untuk menyelesaikan program DIII Fisioterapi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis mendapat banyak

dukungan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah

ini bisa selesai.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Isnaini Herawati S.Fis, S.Pd, M.Sc selaku kepala program studi

Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(8)

3. Ibu Isnaini Herawati S.Fis, S.Pd, M.Sc selaku pembimbing Karya Tulis

Ilmiah, yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah.

4. Ibu Fatonah Sulistyowati selaku pembimbing praktek klinis BBKPM

Surakarta.

5. Staf dosen dan karyawan Progdi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

untuk menambah pengetahuan khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada

umumnya.

Penulis menyadari akan adanya kekurangan dan kesalahan yang

disebabkan oleh Keterbatasan pengetahuann dan pengalaman penulis,

sehingga Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak yang

nantinya akan bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini

Surakarta, 15 Januari 2015

(9)

PENATALAKSANAAN INFRARED DAN CHEST PHYSIOTHERAPY PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) EKSASERBASI AKUT DI

BBKPM SURAKARTA

(Chori Nila Wardani,2014,57 halaman) ABSTRAK

Latar belakang: Karya tulis ilmiah penatalaksanaan fisioterapi pada Penyakit Paru Obstuksi Kronik Eksaserbasi Akut Di BBKPM Surakarta ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, informasi dan pemahaman tentang kondisi Penyakit Paru Obstruksi Kronik yang banyak menyebabkan permasalahan fisik yang berhubungan dengan gangguan saluran pernafasan dan modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu infrared dan chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise)

Tujuan: Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian infrared dan chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise) pada kasus Penyakit Paru Obstruksi Kronik yang berguna untuk mengurangi/menghilangkan sesak nafas, mengefektifkan batuk dan mengeluarkan sputum, meningkatkan/merubah ekspansi thorak dan meningkatkan aktifitas fungsional

Metode: Studi kasus dan pemberian infrared, chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise) setelah dilakukan terapi sebanyak 6 X maka didapat hasil

Hasil: Frekuensi sesak nafas yang menurun diukur dengan skala borg pada awal fisioterapi (T1): 3 (sesak sedang) dan akhir fisioterapi menjadi (T6): 2 (sesak ringan). Adanya peningkatan efektifitas batuk dan pengeluaran sputum yaitu pada awal fisioterapi (T1): non produktif, tidak mengeluarkan dahak dan menjadi (T6): produktif mengeluarkan dahak pada akhir fisioterapi. Mobilitas sangkar thoraks meningkat kearah yang baik untuk melakukan proses inspirasi dan ekspirasi yang maksimum dan normal yaitu pada awal fisioterapi (T1): axilla 2 cm, inter costalis IV 1,5 cm dan prosessus xypoideus 1,5 cm dan akhir fisioterapi (T6): axilla 2 cm, inter costalis IV 1,5 cm dan prosessus xypoideus 2 cm. Dan juga adanya peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dari awal fisioterapi (T1): personal hygiene 3, aktivitas rumah tangga 4, aktivitas fisik 4, aktivitas rekreasi 3, general 3 dan pada akhir fisioterapi (T6): personal hygiene 1, aktivitas rumah tangga 1, aktivitas fisik 2, aktivitas rekreasi 1, general 1

Kesimpulan dan saran: dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat keberhasilan dalam membantu menurunkan sesak nafas. Adanya peningkatan batuk efektif dan pengeluaran sputum. Mobilisasi sangkar thoraks meningkat tentunya kearah yang baik. Kemampuan aktivitas fungsional meningkat sehingga pasien dapat melakukan kegiatannya sendiri. Saran selanjutnya adalah lebih menjaga kondisi kesehatan diri pasien dan lingkungan sekitar rumah

(10)

MANAGEMENT OF INFRARED AND CHEST PHYSIOTHERAPY FOR CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) ACUTE EXACERBATION AT

BBKPM SURAKARTA (Chori Nila Wardani,2014,57 of page)

ABSTRACT

Background: Scientific paper on the physiotherapy management of pulmonary disease Acute Exacerbation of Chronic Obstuksi at Surakarta BBKPM is intended to provide knowledge, information and understanding about the condition of Chronic Obstructive Pulmonary Disease which causes many physical problems associated with respiratory disorders and modalities are given on the condition this is infrared and chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise)

Purpose: Scientific paper aims to determine the benefits of infrared and chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise) in the case of Chronic Obstructive Pulmonary Disease useful to reduce/eliminate shortness of breath, cough and sputum sample streamline, improve/change the thoracic expansion and increase functional activity

Methods: A case study and the provision of infrared, chest physiotherapy (breathing exercise, coughing exercise) after the treatment much as 6 X then obtained results

Results: The frequency of shortness of breath decreases measured by borg scale in the early physiotherapy (T1): 3 (moderate tightness) and the end of the physiotherapy into (T6): 2 (lightly packed). An increase in the effectiveness of cough and sputum spending at the start of physiotherapy (T1): non-productive, do not remove phlegm and became (T6): productive remove phlegm at the end of physiotherapy. Increased mobility of the thoracic cage towards good for inspiration and expiration process and the normal maximum at the start of physiotherapy (T1): axilla 2 cm, inter costalis IV 1.5 cm and 1.5 cm xypoideus prosessus and end physiotherapy (T6): axilla 2 cm, inter costalis IV 1.5 cm and 2 cm prosessus xypoideus. And also an increase in the ability of the functional activity of early physiotherapy (T1): 3 personal hygiene, household activities 4, physical activity 4, recreation activities 3, general 3 and the final general physiotherapy (T6): 1 personal hygiene, household activities 1, 2 physical activity, recreation activities 1, general 1

Conclusions and suggestions: from the above results it can be concluded that there is success in helping to decrease shortness of breath. An increase in the effective cough and sputum expenditure. Increased mobilization of the thoracic cage is certainly a good direction. The ability of functional activity increased so that the patient can perform their own activities. The next suggestion is better maintain the health condition of the patient and the environment around the house

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ……… ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO…….. . ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... ... vii

ABSTRAK (BHS. INDONESIA) ... viii

ABSTRAK (BHS. INGGRIS) ... ix

DAFTAR ISI……….. ... ... x

DAFTAR TABEL….. ... ... xi

DAFTAR GRAFIK………. .. ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... ... 4

C. Tujuan Penulisan ... ... 4

(12)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Deskripsi Kasus ... ... 7

B. Problematika Fisioterapi ... 20

C. Teknologi Interfensi Fisioterapi ... 22

BAB III PROSES FISIOTERAPI ... 30

A. Pengkajian Fisioterapi ... 30

B. Problematika Fisioterapi ... 40

C. Tujuan Fisioterapi ... ... 41

D. Pelaksanaan Fisioterapi ... 41

E. Edukasi………. . ... 46

F. Evaluasi ………. ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Pemeriksaan Ekspansi Thoraks ... 50

B. Pemeriksaan Sesak Nafas ... 52

C. Pemeriksaan ADL ... ... 54

D. Pemeriksaan Batuk Efektif ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan……….. . ... 57

B. Saran……… .. ... 58

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Nilai FEV1... 14

Tabel 3.1 Borg Scale……….. 37

Tabel 3.2 Pengukuran Ekspansi Thoraks ……….. 38

Tabel 3.3 Pemeriksaan Toleransi Aktivitas. ………. 38

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Batuk Efektif………. 55

(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Pengukuran Sesak Nafas………. 50

Grafik 4.2 Hasil Evaluasi Sangkar Thoraks……….. 52

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2. Fotokopi Lembar Konsultasi

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII IPA program Reguler dan RSBI tahun ajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Kudus sebanyak 291 siswa, dengan proporsi kelas XII

The Government of the Kingdom of Belgium shall provide the equip - ment specified in the attached Terms of Reference, including its freight and insurance charges

Evaluation of the Ponseti method were performed using two points: (1) treatment process (include number of casting only or casting with surgery (2) outcome (evaluated

Dari hasil uji Dunn , pengaruh pencucian terhadap terbentuknya luka bakar yang disebabkan oleh getah terlihat pada Tabel 6 bahwa semua pencucian mangga nyata lebih baik

laporan rugi laba menunjukkan laba rugi yang diperoleh perusahaan pada. waktu tertentu (Husnan ;

Proses pengerjaan proyek akhir ini dilakukan dengan memperbaiki komponen kelistrikan pada mesin bubut, tombol pengendali, motor listrik dan lampu kerja.. Hasil dari Proyek

Kesimpulan : Pemberian propofol memiliki hubungan dengan ekspresi mikronukleus pada pasien luka bakar yang menjalani operasi berulang. Kata Kunci : Propofol, Mikronukleus,

Pada tahun 2010, jumlah populasi kambing Boer mengalami penurunan sebanyak 63 ekor kambing dari 179 ekor kambing yang diduga akibat beberapa kasus penyakit seperti