• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai(Studi Pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Di Kabupaten Dairi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai(Studi Pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Di Kabupaten Dairi)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI

(Studi pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi)

D I S U S U N Oleh

BRIAN T F PURBA 090921026

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK EKSTENSI ILMU ADMISTRASI NEGARA

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL ... vii

ABSTRAK ...viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A...Latar Belakang Masalah...1

B...Perumusan masalah ...3

C...Tujuan Penelitian...3

D...Manfaat Penelitian...4

E...Kerangka Teori ...4

1...Pengertian Sistem Informasi Manajemen ...4

a...Pengertian Sistem...4

b...Pengertian Informasi...5

(3)

d...Pengertian

Informasi manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai 12

F...Hipotesis

(4)

A...Sejarah Kabupaten Dairi...19

B...Visi dan Misi ...20

C...Struktur Organisasi ...22

BAB IV PENYAJIAN DATA ...30

A...Deskripsi data Identitas Responden...30

B...Deskripsi Data Variabel Penelitian...33

BAB V ANALISA DATA ...53

A...Pembahasan ...53

B...Pengujian Hipotesis ...54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...57

A...Kesimpulan ...57

B...Saran 58 DAFTAR PUSTAKA...59

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi Informasi memungkinkan organisasi dapat terus mengantispasi segala kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang sedemikian kompleks.

Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer based information system). Harapan yang igin diperoleh disini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efisien.

Pada masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan pesat sekali, karena semakin di sadari betapa pentingnya teknologi informasi pada suatu badan pemerintahan. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini menuntut suatu dinas pemerintahan untuk mengikutinya agar semua aktivitas yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat, hemat waktu dan akurat sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih dapat muah direalisasikan. Teknologi informasi yang menyangkut kegunaan komputer dalam suatu dinas pemerintahan sangat diperlukan untuk memudahkan suatu pekerjaan kantor dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Perlengkapan kantor sangat membantu pencapaian tujuan tersebut, oleh karena itu saat dinas pemerintahan memerluakan teknologi informasi khususnya teknologi komputer untuk membantu penyelesaian tugas peagawai.

(6)

system informasi suatu organisasi yang tangguh dan bermaksud untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja individual anggota organisasi dan institusi. Maka untuk mendukung proses dan pemberian proioritas pada pembenahan kinerja birokrasi pemerintah dalam pelayanan public menjadi langkah awal yang sangat strategis. Kinerja birokrasi dipilih sebagai langkah awa.Karena itu, upaya dalam mengembangkan orientasi dan tradisi pelayanan kepada warga, Kantor Badan pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan dan Desa mengunakan system informasi manajemen yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Pelaksanaan manajemen perkantoran perlu direncanakan, diatur, disusun, dikendalikan dan disempurnakan serta harus dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkualitas serta suatu sistem yang dapat membantu kelancaran pekerjaan kantor dengan diterapkannya sistem informasi manajemen khususnya teknologi komputer. Penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh pada segi otomatisasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang selanjutnya merupakan dasar pengambilan keputusan.Untuk itu pengolahan system informasi manajemen dengan menggunakan teknologi komputerisasi yang terprogram dengan baik sangat diperlukan. Sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk organisasi juga member keuntungan dan pengolahan untuk fungsi-fungsi manajemen terhadap kinerja pegawai. Kinerja (performance) yang didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil merupakan kombinasi dari kemampuan , usaha dan kesempatan yang dapat dihasilkan pada fungsi pekerjaan tertentu, atau kegiatan yang dikerjakan selama periode waktu tertentu.

Dengan adanya sistem informasi manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan bukan menambah kerumitan atau kesulitan baru khususnya bagi penyelenggaraan pemerintah dan umumnya bagi masyarakat.Semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan pada kualitas kerja yang tinggi, pegawai yang meliputi aktivitas intern pemerintah dalam suatu lembaga maupun antar lembaga pemerintahan serta aktivitas pemberian layanan pemerintah untuk masyarakat.

(7)

Berdasarkan hal tersebur diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih judul Hubungan Sistem Informasi dengan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini Bagaimana Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dengan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai 2. Untuk mengetahui pelaksanaan system informasi pada kantor Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa sudah berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin di peroleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis untuk meningkatka dan mengembangkan kemampuan berfikir penulis melalui penulisan karya ilmiah dalam menempatkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan di FISIP-USU

2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi dalam mengembangkan system informasi manajemen bagi peningkatan kinerja pegawai.

(8)

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen bukanlah merupakan hal yang baru, ruang lingkup sistem informasi manajemen tertuang pada 4 (empat) kata pembentuknya, yaitu Sistem, Informasi, Manajemen .

a. Sistem

Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan Saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan (Anwar 2003:4). Sedangkan Scoot (1996:69)mengataan sistem terdiri dari unsure-unsur dan masukan (inpi), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

Sistem didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan pemrosesan informasi.Stelah dirancang, sistem diperkenalkan dan diterapkan ke dalam organisasi penggunanya.Jika sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem dapat dikatakan berhasil.Sedangkan jika para penggunanya meolak sistem yang diterapkan, maka sistem itu dapat digolongkan gagal.

b.Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjdi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil saat ini atau mendatang (Davis dalam anwar 2003:28).Sedangkan Mc Leod dalam Anwar 2003:28) mengatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga merupakan salah satu sumber data yang tersedia bagi manajer dan dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain .

(9)

c. Manajemen

Ada berbagai macam jenis defenisi manajemen, misalnya Salam (2004:10) mendefenisikan manajemen suatu kegiatan organisasi, sebagai suatu usaha dari sekelompok orang yang bekerjasama dala rangka mencapai suatu tujuan tertentu yang mereka taati sedemikian rupa sehingga diharapakan hasil yang akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efisien .

Sementara itu Gibson, Donelly dan Ivancevich dalam Salam (2004:12) mendefenisikan manajemen sebagai suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak bsa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri .

Manajemen menggerakkan segenap sumber daya organisasi sedemikian rupa secara harmonis dalam mencapai tujuan organisasi.Karena itu, manajemen mengisyaratkan adanya unsure kepemimpinan, pengambilan keputusan, hubungan antar manusia, dan manusianya itu sendiri.

Kemusian berlanjut secara berurutan berupa pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, seperti, pertama :merencanakan, yaitu memilih arah kegiatan (perencanaan), kedua : mengorganisasikan, yaitu pekerjaan menyusun pelksanaan rencana (pegorganisasian), ketiga,:menyusun, staf yaitu memilih dan membagi pekerjaan pada oranr-orang yang akan mengerjakan tugas (penyusunan staf), dan yang ke lima melakukan pengawasan, yaitu mengawasu pelaksanaan agar tetap sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan tercapai dengan memuaskan (pengawasan).

d. Sistem Informasi Manajemen

Scoot (1996:69) menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi , yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial . Sistem informasi manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu organisasi formal sperti Departemen atau Lembaga suatu instansi Pemerintahan.

(10)

pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk menkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan mencitakan produk atau jasa baru.Kualitas sebuah sistem informasi ditentukan oleh sejauh mana sistem informasi tersebut mampu memberikan informasi yang erkulaitas.Informasi dalam lingkungan sistem, informasi mempunyai 2 hal penting yang harus dipenuhi. Pertama, it must have surprise(harus bernilai). Karakteristik pertama yang menimplementasikan bahwa informasi tidak diketahui oleh pemakai sebelum dihasilkan oleh sistem. Karakteristik ini mengandung pengertian bahwa usaha yang dilakukan oleh perancang sistem untuk menjamin informasi yang dikandung dalam output yang berupa laporan adalah hanya sebagai dasar untuk mengambil tindakan yang penting.

Pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) mensyaratkan, pertama, pemahaman dan apresiasi penuh atau gagasan SIM, dan kedua, rencana jangka panjang yang merupakan cirri umum dari pandangan SIM serta penetapan rencana pengembangan yang khusus.

2. Pengertian Kinerja

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan adminisrtasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada ketidakpuasan.Tuntutan yang semakin tinggi diajukan terhadap pertanggugjawaban yang diberikan oleh penyelenggara Negara atas kepercayaan yang di amanatkan kepada mereka. Dengan kata lain kinerja pemerintah kini lebih banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan manfaat yang peroleh atas pelayanan instansi pemerintah.

(11)

terhadap kinerja karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai input bagi perbaikan dan peningkatan kinerjanya di kemudian hari.

Menurut Mahsun (2006:25) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic palnning sutu organisasi.Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat kenerhasilan individu.Kinerja biasanya diketahui hanya jika individu atau kelompok individi tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah diterapkan.Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang telah dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.

Sementara Sinambela 2006:137) mengatakan kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi

Bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika.

Menurut Widodo (2005:vii) dalam konsep birokrasi yang professional yang berbasis kinerja menjadi sangat luas. Setidaknya bidang cakupannyameliputi aspek :

1. Kelembagaan

Aspek kelembagaan perlu dibangun agar dicapai lembaga yang efektif dan efisien dalam memberikan layanan kepada mayarakat.

2. Sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang professional dan kompeten merupakan salah satu factor penentu birokrasi dalam mencapai tataran kinerja secara optimal. Karena itu, sumber daya manusia dalam birokrasi juga perlu dibangun, dalam arti ditingkatan kompetensinya, kompetensi ini merupakan kemampuan aparatur pemerintah berupa pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan apa yang menjani tugas pokok, fungsi kewenangan, dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya

3. Ketatalaksanaan

(12)

4. Sumber daya keuangan dan peralatan

Sumber daya keuangan dan peralatan dalam suatu organisasi yang menjadi faktor penentu tercapainya pada tataran optimal.Oleh karena itu sumber daya ini juga perlu dibangun untuk mencapai efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya, baik berupa uang maupun peralatan yang diperlukan dalam beroperasinya organisasi.

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Umar ( 2008:10), efektivitas juga merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai.

Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Prestasi kerja sangat erat hubungannya dengan produktivitas kerja. Pelaksanaan kerja dalam arti prestasi kerja tidak hanya menilai hasil fisik yang telah dihasilkan oleh seorang karyawan.

Menurut Yuli (2005: 89), Prestasi kerja (job performance) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Hal yang sama dinyatakan oleh Mangkunegara (2006: 121) menyatakan bahwa, kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja yang berkualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi .

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi.

1) Faktor Kemampuan (ability)

(13)

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

2) Faktor motivasi (motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan pegawai terhadap situasi kerja (situation) dilingkungan organisasi lainnya. Mereka yang bersifat positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negative (kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.

Menurut Henry Simamora dalam (Mangkunegara, 2006:14), kinerja (performance) akan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :

1. Faktor individual yang terdiri dari : kemampuan dan keahlian, latar belakang, dmografi

2. Faktor psikologi yang terdiri dari : persepsi, attitude, personality, pembelajaran, motivasi

3. Faktor organisasi yang terdiri dari : sumber daya alam, kepemimpinan, struktur Hal yang sama diutarakan oleh Mitchel dalam (Sinambela,2006:140) bahwa kinerja yang baik akan dipengaruhi oleh 2 hal yaitu tingkat kemampuan dan motivasi kerja yang baik. Kemampuan seseorang dipengaruhi pemahamannya atau jenis pekerjaan dan keterampilan melakukannya, oleh karena itu seseoarang harus dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, selain itu kontribusi motivasi kerja terhadap kinerja tidaklah dapat diabaikan. Meskipun kemampuan pegawai sangat baik apabila motivasi kerjanya sangat rendah, sudah tentu kinerjanya juga akan rendah dengan demikian Mitchel memformulaskan kinerja adalah fungsi dari kemampuan dan motivasi.

B. Manfaat Penilaian Kinerja.

(14)

1. Mendorong peningkatan kinerja. Dengan mengetahui hasil prestasi kerja, ketiga pihak yang terlibat dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar kinerja para pegawai lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Keputusan tentang siapa yang berhak menerima imbalan berdasarkan penilaian atas kinerja pegawai.

3. Untuk kepentingan mutasi. Kinerja seseorang dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya dimasa yang akan datang ataupun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih wilayah.

4. Guna menyusun program pendididkan dan pelatihan, baik yang dimaksudkan untuk mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan maupun untuk mengembangkan potensi pegawai yang ternyata sepenuhnya digali dan yang terungkap melalui peningkatan kinerja pegawai. Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya dan dengan bantuan bagian kepegawaian menyusun program pengenbangan karir yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuha para pegawai dan dengan kepentingan organisasi.

C. Hubungan Sistem InformasiManajemen Dengan Peningkatan Kinerja Pegawai

Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang kritikal dalam organisasi. System informasi sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat rencana dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobt setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimaa menetapkan standard dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Kepercayaan terhadap system informasi baru perlu diteliti karena hal itu diperlukan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja individu untuk memastikan bahwa system baru yang berbasis computer dapat digunakan untuk mengendalikan kinerja bawahan.

(15)

akan dilakukan lima tahun kedepan biasanya juga sangat tergantung pada system apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya.

Pengembangan dan pengelolaan system dewasa ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak didalam organisasi, jika dibandingkan peran dan keterlibatannya pada periode-periode yang lalu.Sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka system informasi didalam organisasi meliputi jangkauan yang lebih luas hingga kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai perkembagan politik terakhir.

Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan pengaruh didalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan sistem informasi khususnya teknologi komputer dan semakin muahnya biaya pemanfaatan teknologi computer tersebut.Semakin baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat digunakan informasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Hamper setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan sistem informasi khususnya teknologi komputer.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumuan masalah peneliti, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.

Maka penulis memberikan hipotesis sementara ini yaitu ada hubungan positif antara sistem informasi maajemen dengan kinerja pegawai.

(16)

Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi perhatian social (Singarimbun 1989:32).

Berdasarkan judul penelitian yag dipilih oleh peneliti, maka yang menjadi defenisi konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial

2. Kinerja pegawai adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

F. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsure penelitian yang memberikan petunjuk pelaksanaan bagaimaa caranya mengukur suatu variabel (Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi 1995:46)

Berikut ini akan diuraikan variable yang akan diteliti berserta indicator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya :

1. Variabel Bebas (variable Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan Kepala Badan (X), yaitu kemampuan Kepala Badan untuk mengerakkan segala sumber yang ada pada suatu kantor sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .

Sistem informasi manajemen indikatornya :

a. Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan seluruh unit-unit pelayanan

b. Informasi yang lengkap dan tepat waktu yaitu informasi yang diterima atau yang akan diserahkan harus lengkap dan tepat waktu yang ditentukan

c. Keahlian dan keterampilan, baik teknis maupun manajerial. Terampil apabila

(17)

d. Sarana atau fasilitas nformasi adalah segala fasilitas yang berkaitan dengan pembuatan laporan kerja.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) adalah variabel kinerja pegawai, yaitu kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya, baik tugas pembelajaran maupun tugas kelembagaan lainnya.

Peningkatan kinerja indikator-indikatornya adalah :

a. Kualitas kerja, yakni menyangkut kesesuaian hasil dengan yang diinginkan

b. Kuantitas kerja, yakni jumlah atau standar yang harus dislesaikan dan berapa banyaknya pekerjaan yag dapat dislesaikan.

c. Efisiensi, yakni ketetapan cara menjalankan tugas dengan baik tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya

(18)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian dskriptif kuantitatif dimana data yag dinyatakan dalam bentuk angka dengan pendekatan korelasi yaitu menguji hubungan antar variable.

B. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yag ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiono 2005:90)

Adapun jumlah populasi yang di ambil dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yaitu sebanyak 36 orang.

(19)

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono 2005:93). Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel sebanyak 36 orang.

D. Teknik Pengumpulan data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara: a. Data primer yaitu, daa yang langsung diperoleh dari lapangan, yag diperoleh melalui

1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadapobjek penelitian.

2) Kuisoner, yaitu dimaksudkan untuk mendapat informasi tertutup yang diajukan dan dilengkapi dengan berbagai alternative jawaban yang tersedia.

b. Data sekunder yaitu, kegiatan penelitian yag dilakukan degan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumen/arsip yag berhubungan dengan masalah yang diteliti

E. Teknik Pengukuran Skor

Penelitian menggunakan skala likert untuk mngukur sikap, pendapat dan pendapat seseorang atau sekelompok orang dengan tentang fenomena social.Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari positif sampai sangat negatif.

F. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui koefisien korelasi variable x terhadap variable y digunakan rumus korelasi peringkat spearman (Uyanto, 2006:201).

Dimana : : koefisien korelasi spearman

(20)

n 2 : df (degresi of freedom)

Dimana : : koefisien korelasi spearman

n : Jumlah sampel

n 2 : df (degresi of freedom)

 

2

1 2 s hitung

r N t

  

(21)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kabupaten Dairi

Kabupaten Dairi didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1964 tentang Pembentukan Kabupaten Dairi, selanjutnya wilayahnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara.Penjabat Bupati Kepala Daerah Dairi pertama ditetapkan Rambio Muda Aritonang yang bertugas mempersiapkan pembentukan DPRD Dairi serta pemilihan Bupati definitif.Pada kesempatan pertama Bupati Kepala Daerah Dairi terpilih dengan suara terbanyak adalah Mayor Raja Nembah Maha pada tanggal 2 Mei 1964. Sejak tahun 1999 sampai dengan 2009 Kabupaten Dairi dipimpin oleh Bupati Dr. Master Parulian Tumanggor dan pada akhirnya digantikan oleh wakilnya, Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro. Kanjeng Raden Adipati (KRA) Johnny Sitohang Adinegoro dan Irwansyah Pasi, S.H. menjadi Bupati dan Wakil Bupati Dairi periode 2009-2014.

Kabupaten Dairi merupakan salah satu dari 22 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 192.780 hektare, yaitu sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara (7.160.000 hektare) yang terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.250 m di atas permukaan laut, dengan 15 kecamatan.Jumlah penduduk Kabupaten Dairi akhir tahun 2004 adalah sebanyak 271.521 jiwa dengan banyaknya rumah tangga sebesar 59.197.Penyebaran penduduk tersebut tidak merata di 14 kecamatan definitif.

(22)

Badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam bidang pembinaan kehidupan masyarakat, pengembangan potensi dan usaha ekonomi desa, administrasi desa, lembaga desa dan kelurahan, pengelolaan keuangan desa.

VISI

Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana Instansi Pemerintah harus dibawa dan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inisiatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Instansi Pemerintah. Dengan bertitik tolak pada pengertian serta mengacu pada Visi Pemerintah Kabupaten Dairi, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi menetapkan visi sebagai berikut :"TERCIPTANYA MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT".

MISI

Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan Instansi Pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai, Pernyataan Misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana melakukanya. Dengan adanya Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengenal Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kinerja aparatur sehingga tanggap terhadap masyarakat dan mampu memberikan pelayanan dibidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.

2. Meningkatkan perencanan, koordinasi dan pengawasan penyelenggaraan binaan Kehidupan Masyarakat Desa, Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Masyarakat.

(23)

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan semua elemen Pemerintahan Desa di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa

FUNGSI

Badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa menyelenggarakanfungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan

desa.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang

pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas teknis dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

4. Pengelolaan urusan ketatausahaan badan.

5. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

(24)

1. Kepala Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Tugas pokok dan fungsi Kepala Kantor pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yaitu :

a. Kepala kantor mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala kantor mempunyai fungsi : 1. Menetapkan program, rencana kegiatan dan anggaran badan

2. Mengoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas sekretaris dan kepala bidang

3. Mengoordinasikan dan mengarahkan seluruh staff agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

4. Menetapkan kebijakan teknis dan operasional dalam rangka penyelenggaraan bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

(25)

Sekretaris mempunyai tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran secretariatbadan

2. Mengoordinasikan penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran badan

3. mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub Bagian

4. Menyusun program teknis bidang ketatausahaan, meliputi ; kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, keprotokolan, dan adminisrtasi lainnya di lingkungan badan.

3. Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bagian Umum

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub bagian Umum

3. Menyusun rencana keutuhan dan pengadaan perlengkapan, peralatan serta

inventaris Badan sesuai yang berlaku

4. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan rancangan Peraturan daerah, konsep

peraturan Bupati/Keputusan Bupati dan konsep surat Keputusan Kepala Badan serta peraturan lainnya yg berkaitan dengan penyelenggaraan bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.

4. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub bagian keuangan mempunyai tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bagian Keuangan 2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff Sub bagian Keuangan 3. Mencatat, mengolah dan menganalisa data untuk bahan penyusunan anggaran badan 4. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Badan 5. Menyiapkan bahan dan mnyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) badan

5. Kepala Sub Bagian Program dan pelaporan

(26)

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bagian Program dan pelaporan

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff program dan pelaporan

3. Mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan program

kerja dan kegiatan bahan

4. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana Strategis (Renstra) badan dan laporan

Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan

5. Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pemberian usul, pertimbangan, saran

pendapat kepada kepala Badan tentang kebijakan serta langkah-langkah yang perlu diambil.

6. Kepala Bidang Pembinaan Kehidupan Masyarakat

Kepala Bidang pembinaan Kehidupan Masyarakat mempunyai tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Bidang Pembinaan

Kehidupan Masyarakat

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub Bidang Pada Bidang

Pembinaan kehidupan Masyarakat

3. Mengoordinasikan Penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk

teknis pembinaan kehidupan masyarakat

4. Melaksanakan kebijakan penyelenggaraan pembinaan kehidupan masyarakat

7. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat 2. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan

pemberdayaan masyarakat dan pengembangan partisipasi rakyat

3. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat

(27)

5. Melaksanakan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat dan pengembangan partisipasi masyarakat

8. Kepala Sub Bidang pembinaan Gotong-Royong

Kepala Sub Bidang pembinaan Gotong-Royong memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Pembinaan Gotong-Royong

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang Pembinaan Gotong Royong

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pembinaan kehidupan bergotong-royong

4. Melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan pembinaan kehidupan bergotong royong 5. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan kehidupan

bergotong-royong

9. Kepala Bidang Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa

Kepala Bidang Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Bidang Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub Bidang pada Bidang Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa

3. Melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa

4. Mengoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan Pengembangan Potensi dan Usaha Ekonomi Desa

10. Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi Desa

Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi Desa memiliki tugas pokok :

(28)

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang Pengembangan Potensi Desa

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengembangan potensi desa

4. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan potensi desa 5. Melaksanakan kebijakna teknis pengembangan potensi desa

11. Kepala Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat

Kepala Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang Usaha Ekonomi

Masyarakat

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff Sub Bidang Usaha

Ekonomi Masyarakat

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan

usaha ekonomi masyarakat

4. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakan teknis kegiatan usaha ekonomi

masyarakat

5. Melaksanakan pembinaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)

12. Kepala Bidang Administrasi Desa, Lembaga Desa Dan Kelurahan

Kepala Bidang Administrasi Desa, Lembaga Desa Dan Kelurahan memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan, dan anggaran Bidang Administrasi Desa,

Lembaga Desa dan Kelurahan.

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub Bidang pada Bidang

Administrasi Desa, Lembaga Desa dan Kelurahan.

3. Mengoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk

teknis penyelenggaraan administrasi desa, lembaga desa dan kelurahan

(29)

13. Kepala Sub Bidang Administrasi dan Lembaga Desa

Kepala Sub Bidang Administrasi dan Lembaga Desa memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan, dan anggaran Sub Bidang Administrasi dan Lembaga Desa

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang Administrasi dan Lembaga Desa

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi dan kelembagaan desa

4. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan administrasi dan kelembagaan desa

14. Kepala Sub Bidang Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan

Kepala Sub Bidang Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan, dan anggaran Sub Bidang Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan

4. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakan teknis Pengembangan Desa dan Lembaga Kelurahan

15. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan Desa

Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan Desa memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan, dan anggaran Sub Bidang Pengelolaan Keuangan Desa

(30)

3. Mengoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan desa

4. Melaksanakna kebijakan teknis pengelolaan keuangan desa 5. Melaksanakna pembinaan teknis pengelolaan keuangan desa

16. Kepala Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Desa

Kepala Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Desa memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan, dan anggaran Sub Bidang Penatausahaan

Keuangan Desa

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang

Penatausahaan Keuangan Desa

3. Menyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

Penatausahaan Keuangan Desa

4. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kebijakna teknis Penatausahaan Keuangan

Desa

17. Kepala Sub Bidang Pendapatan dan Kekayaan Desa

Kepala Sub Bidang pendapatan dan Kekayaan Desa memiliki tugas pokok :

1. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bidang pendapatan dan Kekayaan Desa

2. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staff pada Sub Bidang pendapatan dan Kekayaan Desa

3. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan pendapatan dan kekayaan/asset desa

(31)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan tentang data yang selama ini di peroleh masa penelitian yang telah dilakukan pada kantor pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan DesaKabupaten Dairi. Penyajian data-data tentang identitas responden terhadap pertanyaan yang diajukan yang akan diuraikan dalam table frekuensi.

A. Deskripsi Data Identitas Responden

Berikut ini adalah data hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian yang disajikan dalm bentuk table frekuensi.

1. Identitas Responden

Berdasarkan kuoesioner yang disebarkan kepada para responden maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Pria 14 66,67

2. Wanita 7 33,33

21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 20 orang, responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 14 orang (66,67%), responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 7 orang (33,33%). Hal ini karena pegawai yang berjenis kelamin pria lebih banyak dari perempuan juga karena pegawai yang berjenis kelamin pria lebih diunggulkan.

Tabel 4.2 : Distribusi responden berdasarkan usia

(32)

1 19-26 Tahun 3 14,29

2 27-34 Tahun 12 57,14

3 35-42 Tahun 2 9,52

4 43-50 Tahun 3 14,29

5 51 Tahun ke atas 1 4,76

Total 21 100

Sumber : Kuesioner 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden yang berumur 19-26 tahun berjumlah 3 orang (14,29%), responden yang berumur 27-34 tahun berjumlah 2 orang (57,14%), responden yang berumur 35-42 tahun berjumlah 2 orang (14,29%), responden yang berumur 43-50 tahun berjumlah 3 orang (14,29%) dan responden yang berumur 51 tahun keatas berjumlah 1 orang (4, 76%). Ini berarti para pegawai Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi mempunyai usia produktif. Dalam hal ini mungkin para pegawai sudah memiliki kemampuan yang baik & matang,yang mungkin diperoleh dari pengetahuan & Pengalaman.

Tabel 4.3 : Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Usia Frekuensi Persentase

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(33)

menunjukkan bahwa respon dan sudah memiliki kemampuan akademis yang cukup dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya.

Tabel 4.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 0-5 Tahun 14 66,66

2 6-10 Tahun 3 14,29

3 11-15 Tahun -

-4 16-20 Tahun 3 14,29

5 21 Tahun keatas 1 4,76

Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui responden telah bekerja selama 0-5 tahun berjumlah 14 orang (66,66%), yang telah bekerja 6-10 tahun berjumlah 3 orang (14,29%), yang telah bekerja selama 16-20 tahun berjumlah 3 orang (14,29%), yang telah bekerja lebih dari 20 tahun berjumlah 1 orang (4, 76%). Ini berarti bahwa Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa di Kabupaten Dairi memiliki kebanyakan pegawai yang masa kerjanya dibawah 5 tahun.

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian

(34)

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel X : Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen ditetapkan sebagai variable bebas dalam penelitian ini.Dimana untuk jawaban mengenai Sistem Informasi Manajemen di Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Dairi diajukan pertanyaan sebanyak 10 buah, yang tersusun dari no 1 sampai dengan 10. Setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban yaitu a,b,c,d,e.

Dibawah ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan variable X berdasarkan kuesioner yang disebarkan.

Tabel 5.1 : Distribusi Jawaban Tentang Seringnya Kegiatan Pegawai Melakukan Pengolahan Data/Informasi Dengan Komputer

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 4 19,04

2 Sering 17 80,96

3 Kadang-kadang -

-4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa 4 responden (19,04%) menjawab bahwa pegawai sering sekali melakukan pengolahan data/informasi dengan computer dan 17 responden (80,96%) menjawab bahwa pegawai sering melakukan pengolahan data/informasi dengan computer sedangkan untuk katergori kadang-kadang, jarang dan tidak perenah tidak 1 pun responden yang memilih.

(35)

Tabel 5.2 :Distribusi Jawaban Tentang Penggunaan Teknologi Informasi Dapat Meningkatkan Mutu Pelayanan Pemerintah Kepada Masyarakat

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 3 14,29

2 Sering 18 85,71

3 Kadang-kadang -

-4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 3 responden (14,29%) menjawab sering sekali penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan mutu pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Dan yang menjawab sering penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan mutu pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebanyak 18 responden (85,71%). Sedangkan untuk kategori kadang-kadang, jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan mutu pelayanan pemerintah kepada masyarakat karena data dan informasi yang diperoleh dapat diakses dengan cepat dan hemat waktu.Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai jika teknologi informasi terus dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan seringnya pegawai menggunakan nologi informasi dapat meningkatkan mutu pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Tabel 5.3 : Distribusi Jawaban Tentang Pegawai Menggunakan Program Tertentu Di Komputer Dalam Mengolah Data Untuk Menyelesaikan Pekerjaan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Kali 3 14,29

2 Sering 18 85,71

3 Kadang=kadang -

-4 Jarang -

(36)

-Total 21 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 responden (14,29%) menjawab sering sekali pegawai menggunakan program tertentu di computer dalam mengolah data untuk menyelesaikan pekerjaan dan yang menjawab pegawai sering menggunakan program tertentu dikomputer dalam mengolah data untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak 18 responden (85,71%), sedangkan untuk kategori kadang-kadang, jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa pegawai sering menggunakan program tertentu dikomputer dalam mengolah data untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sudah seringnya pegawai menggunakan program tertentu dikomputer dalam mengolah data untuk memudahkan pegawai menyelesaikan pekerjaannya.

Tabel 5.4 :Distribusi Jawaban Tentang Sistem Informasi Dapat Fleksibilitas Dalam Mengolah Data Dan Informasi Sehingga Memudahkan Proses Perbaikan Apabila Terjadi Kesalahan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Ya, Setuju Sekali 4 19,04

2 Setuju 17 80,96

3 Kurang Setuju -

-4 Tidak Setuju -

-5 Sangat Tidak Setuju -

-Total 21 100

(37)

Berdasarkan tabel diatas dap;at diketahui nahwa 4 responden (19,04%) menjawab setuju sekali sistem informasi dapat fleksibilitas dalam mengolah data dan informasi sehingga memudahkan proses perbaikan apabila terjadi keslahan ada 17 responden (80,96%), sedangkan untuk kategori kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak satu pun responden yang memilih. Ini berarti bahwa dengan menggunakan sistem informasi dapat memudahkan semua pekerjaan yang ada karena sistem informasi dapat lebih fleksibilitas dalam mengolah data & informasi sehingga bila terjadi kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki.

5.5 : Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Sistem Komputer Dalam Sistem Informasi Yang Mampu Mengolah Data Dengan Kecepatan Yang Sangat Tinggi Untuk Memperoleh Data Tepat Waktu

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 2 9,52

2 Sering 19 90,48

3 Kadang-kadang -

-4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(38)

Sedangkan untuk kategori kadang-kadang, jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan menggunakan sistem komputer dalam system informasi mampu mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk memperoleh data tepat waktu. Hal ini berguna untuk menghindari kendala-kendala yang mungkin saja terjadi dalam melaksanakan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Berdasarkan tabel diatas,menunjukkan bahwa dengan menggunakan komputer dapat mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi sehingga memperoleh data yang tepat waktu.

Tabel 5.6 :Distribusi Jawaban Tentang Sistem Informasi Sering Digunakan dalam Proses Pengambilan Keputusan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 3 14,29

2 Sering 16 76,19

3 Kadang-kadang 2 9,52

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(39)

Dapat disimpulkan dalam proses pengambilan keputusan dapat digunakan system informasi manajemen untuk mempermudah dan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai juga sering menggunakan sistem informasi dalam proses mengambil keputusan.

Tabel 5.7 : Distribusi Jawaban Tentang Memanfaatkan Komputer Secara Optimal Dalam Hal Memperoleh Informasi Untuk Menyelesaikan Pekerjaan

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 3 14,29

2 Sering 16 76,19

3 Kadang-kadang 2 9,52

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(40)

menyelesaikan pekerjaan ada 2 responden (9,52%). Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak ada yang memilih.

Dapat disimpulkan dengan memanfaatkan komputer dengan mudah memperoleh informasi untuk menyelesaikan pekerjaan yang menghasilkan kuantitas dan kualitas kerja yang maksimal. Berdasarkan tabel diatas bahwa komputer juga sering dimanfaatkan dalam memproleh informasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Tabel 5.8 : Distribusi Jawaban Tentang Teknologi Informasi Dapat Melakukan Pengolahan Data Yang Cepat Dibandingkan Dengan Cara Manual Atau Biasa

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Lebih Cepat 2 9,52

2 Cepat 19 90,48

3 Biasa Saja -

-4 Lambat -

-5 Lebih Lambat -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2 responden (9,52%) menyatakan lebih cepat penggunaan teknologi informasi dapat melakukan pengolahan data yang cepat dibandingkan cara manual/biasa, dan yang menyatakan cepat penggunaan informasi dapat melakukan pengolahan data yang cepat dibandingkan dengan cara manual/biasa ada 19 responden (90,48%), sedangkan untuk kategori biasa saja, lambat dan lebih lambat tidak satu pun responden yang memilih.

(41)

5.9 : Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Password Dalam Menyimpan dan Membuka data dan Indormasi

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sering Sekali 2 9,53

2 Sering 18 85,71

3 Kadang-kadang 1 4,76

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 responden (9,52%) menyatakan sering sekali meggunakan password dalam menyimpan dan membuka data dan informasi ada 18 responden (85,71%). Dan yang menyatakan kadang-kadang menggunakan password dalam menyimpan dan membuka data dan informasi. Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

(42)

Tabel 5.10 : Distrinusi jawaban Tentang Kendala Dalam Menggunakan/ Menggunakan Sistem Informasi Manajemen.

No Kategori Frekuensi Persentase%

1 Sering Sekali -

-2 Sering 3 14,29

3 Kadang-kadang 12 57,14

4 Jarang 6 78,57

5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 3 responden (14,29%) yang menyatakan sering menemukan kendala dalam menggunakan/melaksanakan sistem informasi manajemen . ada 12 responden (57,14%) dan yang menyatakan jarang menemui kendala dalam menggunakan/melaksanakan sistem informasi manajemen ada 6 responden (78,57%). Sedangkan untuk kategori sering sekali dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan dalam menggunakan/melaksanakan sistem informasi manajemen peagawi tidak menemukan kendala selama menyelesaikan pekerjaan. Untuk itu pegawai perlu memahami dan menguasai penggunaan sistem informasi manajemen dalam menyelesaikan pekerjaan guna membangun keefektivan kerja pegawai tiap individunya dan meningkatkan kinerja pegawai tiap individunya. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai sudah mengerti cara menggunakan sistem informasi manajemen. Sehingga pegawai sudah jarang mengalami kendala dalam menggunakan sistem informasi tersebut.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel Y : Kinerja Pegawai

(43)

Kabupaten dairi diajukan pertanyaan sebanyak 10 buah. Setiap pertanyaan di beri 5 alternatif jawaban yaitu a,b,c,d,e.

Di bawah ini disajikan jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan variabel Y berdasarkan kuesioner yang disebarkan.

Tabel 6.1 : Distribusi Jawaban tentang Pegawai Selalu Memanfaatkan Tenaga dan Keterampilan Kerja.

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sering Sekali 3 14,28

2 Sering 17 80,96

3 Kadang-kadang 1 4,76

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering sekali pegawai selalu memanfaatkan tenaga dan keterampilan kerja ada 3 responden (14,28%), dan yang menyatakan sering pegawai selalu memanfaatkan tenaga dan keterampilan kerja ada 17 responden (80,96%), dan yang menyatakan kadang-kadang pegawai selalu memanfaatkan tenaga dan keterampilan kerja. Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa pegawai mampu menyesuaikan pekerjaannya sesuai dengan tenaga dan keterampilan kerja masing-masing sehingga memudahkan pegawai dalam pekerjaan yang mereka terima. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai sering memanfaatkan tenaga dan keterampilan kerja mereka dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada.Karena pegawai telah memiliki keterampilan yang dibutuhkan supaya data yang dihasilkan lebih akurat.

Tabel 6.2 : Distribusi Jawaban Tentang Menggunakan Seluruh Waktu Bekerja Untuk Melakukan tugas-tugas Secara Maksimal

(44)

1 Sering Sekali 2 9,52

2 Sering 19 90,48

3 Kadang-kadang -

-4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menyatakan sering sekali menggunakan seluruh waktu bekerja untuk melakukan tugas-tugas secara maksimal ada 2 responden (9,52%), dan yang menyatakan sering menggunakan seluruh waktu bekerja untuk melakukan tugas-tugas secara maksimal ada 19 responden (90,48%), sedangkan untuk kategori kadang-kadang, jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa para pegawai paham atas tanggung jawab yang diberikan. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab yang diterima diharapkan pegawai mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas yang maksimal sesuai target yang diinginkan. Berdasarkan tabel diatas bahwa pegawai sudah memiliki tanggungjawab untuk dapat menyelesaikan tugas tugas secara maksimal.

Tabel 6.3 : Distribusi Jawaban Tentang Teknologi Informasi dapat Mendorong Pegawai Untuk Lebih Kreatif dan Inovatif

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sering sekali 1 4,76

2 Sering 17 80,96

(45)

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa yang menyatakan sering sekali teknologi informasi dapat mendorong pegawai untuk lebih kreatif dan inovatif ada 1 responden (4,76%), dan yang menyatakan sering teknologi informasi dapat mendorong pegawai untuk lebih kreatif dan inovatif ada 17 responden (80,96%), dan yang menyatakan kadang-kadang teknologi informasi dapat mendorong pegawai untuk lebih kreatif dan inovatif ada 3 responden (14,28%). Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya teknologi informasi dapat membantu pegawai untuk lebih kreatif lagi dalam bekerja, sehingga dapat menghasilkan kualitas kerja yang maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa dengan seringnya pegawai menggunakan teknologi informasi dapat mendorong pegawai untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 6.4 : Distribusi Jawaban Tentang Pegawai Selalu Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Secara Tepat Waktu

No Kategori Frekuensi Persentase%

1 Sering Sekali -

-2 Sering 21 100

3 Kadang-kadang -

-4 Jarang -

(46)

-Total 21 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh pegawai yang berjumlah 21 responden (100%) menyatakan sering menyelesaikan tugas yang diberikan secara tepat waktu. Dapat disimpulkan para pegawai ingin menyelesaikan tugas-tugas dengan secepatnya karena adanya permintaan dari pempinan dan juga untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal ini berarti pekerjaan diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pegawai dapat bertanggungjawabankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Tabel 6.5 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Puas Dengan Hasil Yang Sudah Dicapai

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Sering Sekali 1 4,76

2 Sering 19 90,48

3 Kadang - Kadang 1 4,76

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total 21 100

(47)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 1 responden (4,76%) yang menyatakan sering sekali puas dengan hasil yang sudah dicapai,dan yang menyatakan sering puas dengan hasil yang sudah dicapai ada 19 responden (90,48%) dan yang menyatakan kadang-kadang puas dengan hasil yang sudah dicapai ada 1 responden (4,76%). Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak satu pun responden yang memilih. Hal ini berarti bahwa pegawai telah merasa puas dengan hasil yang sudah dicapai.Karena hasil pekerjaan mereka sudah akurat dan tepat waktu.

Tabel 6.6 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sistem Informasi Dapat Memotivasi Bekerja Lebih Baik

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Lebih Baik 1 4,76

2 Baik 19 90,48

3 Biasa Saja 1 4,76

4 Buruk -

-5 Lebih Buruk -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(48)

saja sistem informasi dapat memotivasi bekerja ada 1 responden (4,76%), sedangkan untuk kategori buruk dan lebih buruk tidak satu pun responden yang memilih.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi dapat mendorong pegawai untuk dapat bekerja lebih baik lagi. Hal ini berarti penggunaan sistem informasi dapat memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik.

Tabel 6.7 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Teknologi Informasi Yang Baik Dapat Menghemat Pemakaian Waktu, Dana dan Pikiran dalam Bekerja

NO Kategori Frekuensi Persentase %

1 Ya, Setuju Sekali 1 4,76

2 Setuju 20 95,24

3 Kurang Setuju -

-4 Tidak Setuju -

-5 Sangat Tidak setuju -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

(49)

Sedangkan yang menyatakan biasa saja, kurang setuju dan tidak setuju tidak ada yang memilih.

Dapat disimpulkan untuk dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan menghemat dana pikiran pegawai dapat menggunakan teknologi informasi yang baik yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini berarti dengan penggunaan teknologi informasi yang baik dapat menghemat waktu , dana dan pikiran dalam bekerja.

Tabel 6.8 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Menyelesaikan Pekerjaan esuai Dengan Standard Pelayanan Yang Ada

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Sering Sekali 1 4,76

2 Sering 19 90,48

3 Kadang-kadang 1 4,76

4 Jarang -

-5 Tidak Pernah -

-Total- 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdsarakan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 1 responden (4,76%) yang menyatakan sering sekali menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standard pelayanan yang ada dan yang menyatakan sering menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan srandard pelayanan yang ada, ada 19 responden (90,48%) dan yang menyatakan kadang-kadang menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standard pelayanan yang ada 1 responden (4,76%). Sedangkan untuk kategori jarang dan tidak pernah tidak ada responden yang memilih.

(50)

ini menunjukkan bahwa pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standard pelayanan yang ada.

Tabel 6.9 : Distribusi Jawaban responden tentang Menyelesaikan Pekerjaan yang Menggunakan KomputerAkan Lebih cepat dan Tepat

No Kategori Frekuensu Persentase %

1 Ya, Setuju Sekali 1 4,76

2 Setuju 20 95,24

3 Kurang setuju -

-4 Tidak Setuju -

-5 Tidak Setuju Sekali -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ada 1 responden (4,76%) yang menyatakan setju sekali menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan komputer akan lebih tepat dan cepat dan yang menyatakan setuju menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan komputer akan lebih cepat dan tepat ada 19 responden (95,24%), sedangkan yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan komputer akan lebih cepat dan tepat tidak satu pun responden yang memilih.

(51)

Tabel. 6.10 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Penggunaan Komputer Dapat Dioperasikan Semua Pegawai.

No Kategori frekuensi Persentase %

1 Ya, Setuju Sekali 1 4,76

2 Setuju 20 95,24

3 Kurang Setuju -

-4 Tidak setuju -

-5 Sangat Tidak setuju -

-Total 21 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 1 responden (4,76%) yang menyatakan setuju sekali penggunaan komputer dapat dioperasikan semua pegawai dan yang menyatakan setuju penggunaan komputer dapat dioperasikan smua pegawai ada 20 responden (95,24%). Sedangkan yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju penggunaan komputer dapat dioperasikan semua pegawai tidak satu pun responden yang memilih.

(52)

BAB V ANALISIS DATA

A. Pembahasan

Berdasarkan pada data tabel di atas dapat diketahui bahwasebahagianpara pegawai telah mengerti tentang hubungan system informasi manajemen yang begitu penting dalam meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan kerja.Dan perkembangan teknologi informasi yang membawa perubahan begitu besar terhadap keefektifan suatu organisasi pemerintah dalam melaksanakan aktivitas pemerintahan dalam memperoleh informasi, mengolah data dan dapat meningkatkan kreatifitas serta inovasi kerja pegawai di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

Kegiatan pemerintahan yang mengharuskan kenyamanan dalampelayanan kepada masyarakat dan memberikan kemudahan serta menigkatkan kepuasan dalam menerima pelayanan tersebut dapat terwujud dengan adanya dukungan system informasi manajemen yang baik. Dalam hal ini harus didukung dengan teknologi informasi yang menyangkut kegunaan computer dalam suatu dinas pemerintahan untuk memudahkan suatu pekerjaan kantor dan dibtuhkan pula keahlian dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi yang ada sehingga kegunaanya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung kegiatan pemerintahan dalam proses pelayanan prima.

(53)

meningkatkan kinerja para pegawai yang ada di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Selain itu juga dapat dilihat tingkat keahlian para pegawai dalam melakukan pekerjaannya sesuai denga tugas dan kewajiban yang tercantum pada pekerjaannya, dalam hal ini pegawai di harapkan cukup memahami bidang pekerjaannya.

Untuk menghindari kendala-kendala yang mungkin saja terjadiseperti kurang nya kecepatan dan ketepatan yang dikarenakan kurangnya keahlian dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang dapat membuat pegawai mengalami kesulitan dalam mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam memanfaatkan teknologi informasi.Maka diperlukan pelatihan dalam menggunakan teknologi informasi kepada para pegawai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standard pelayanan yang telah ditentukan.

Guna peningkatan efisien dan efektifitas pelaksanaan pelayanan masyarakat, saat ini Pemerintah Kabupaten Dairi telah memiliki databse dengan memanfaatkan system informasi manajemen dalam pelayanan masyarakat.

B. Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan analisa data dari hasil penelitian, penulis menggunakan serangkaian analisa statistic, dimana cara ini merupakan pengujian hasil penelitian sekaligus membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat hubungan antara system informasi manajemen dengan kinerja pegawai Kantor Badan Bemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Ha:Terdapat hubungan antara sistem informasi manajemen dengan kinerja pegawai di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Gambar

Tabel 4.1 : Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 : Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 5.1 : Distribusi Jawaban Tentang Seringnya Kegiatan Pegawai Melakukan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bentuk tidak murni, teknik linear drumming dapat dimainkan menggunakan dua suara berlapis, selama tidak terdapat tiga atau empat suara yang dimainkan secara bersamaan

SAMPANG RAYON 142 UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA. NO NO.PESERTA NAMA INSTANSI/TEMPAT BERTUGAS

Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan pada tubuh manusia yaitu epitilium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf..

[r]

Berusaha melakukan aktiviti fizikal untuk mencapai matlamat yang ditetapkan5. Melibatkan diri secara aktif sebagai

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Survei Struktur Upah mengumpulkan data mengenai jumlah dan upah karyawan pada semua jenjang jabatan dan pada beberapa jenis pekerjaan menurut jenis kelamin, berbeda dengan SUB

Tim Penilai Unit Kerja membantu Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam menetapkan Angka Kredit bagi Pustakawan Pelaksana/Pustakawan Terampil, pangkat