UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 REGULER MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN
PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH :
NAMA : NUR ANGELINA JULIANTY ZAI
NIM : 070503110 DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya
sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti
oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Reguler S-1
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua
sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar
adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 02 Februari 2011
Yang membuat pernyataan,
Nur Angelina Julianty Zai
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih
dan karuniaNya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja
Keuangan pada perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.”
Adapun skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan dukungan moril dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.SI, Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi
3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong MSi, Ak, selaku dosen pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk,
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak, dan Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak,
selaku dosen penguji dan pembanding yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Orang tua penulis, Papa Drs. Ferry F. Zai dan Almarhum Mama Dra. Ratna
Tarigan serta Mama Sarila Lawolo, Tante Gatilina Zai dan adik-adik
tersayang (Nina, Samuel dan Jenny), dan seluruh keluarga terimakasih buat
kasih sayang dan dukungan yang diberikan.
6. Sahabat dan teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis.
Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat dipergunakan
untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.
Semoga Tuhan yang Maha Esa menyertai kita semua.Amin.
Medan,02 Februari 2011 Penulis,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Tanggung Jawab Sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksi dengan ROA, NPM dan PER. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah ekspanatif asosiatif. Data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan selama rentang waktu tiga tahun, 2007-2009. Pengujian data menggunakan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menggunakan uji t dan adjusted R2
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05) sehingga menunjukan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
ABSTRACT
The aim of this research is to know the impact of Corporate Social Responsibilities (CSR) through the financial performance of the company which is proxied with ROA, NPM and PER. This research is conducted at Real Estate and Property Industry which is listed on Indonesia Stock Exchange.
This research uses asosiative explanation method. Data in this research is taken from company financial report and annualreport during three times period, 2007-2009. Testing data uses statistical analyse that used simple regression analysis to see the impact of CSR through the financial performance of the company.T test and adjusted R2
The result of this research indicated that hypothesis is refused, we can see it from the signification ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05), that shows CSR have no impact through the financial performance of the company.
are also used to examine the hypothesis which have been made previously.
DAFTAR ISI SKRIPSI
Halaman
PERNYATAAN...i
KATA PENGANTAR... ii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan Teoritis ... 9
1. Kinerja Keuangan ... 9
a. Pengertian Kinerja Keuangan ... 9
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 13
a. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 13
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi CSR ... 14
c. Lingkup Program CSR ... 15
d. Manfaat dan Faktor Penghambat Program CSR ... 19
e. Ukuran Keberhasilan Program CSR ... 21
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 22
C. Kerangka Konseptual ... 23
D. Hipot esis Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel ... 26
C. Jenis Data dan Sumber Data ... 28
D. Metode Pengumpulan Data ... 28
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29
F. Metode Analisis Data ... 31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Data Penelitian ... 37
B. Analisis Hasil Penelitian ... 38
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38
3. Pengujian Hipotesis ... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Keterbatasan Penelitian ... 62
C. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 25
Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30
Tabel 4.1 Descriptive statistic ... 35
Tabel 4.2 Descriptive statistic ... 36
Tabel 4.3 Descriptive statistic ... 36
Tabel 4.4 Descriptive statistic ... 37
Tabel 4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 41
Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 43
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 45
Tabel 4.8 Model Summaryb Tabel 4.9 Model Summary Durbin-Watson ... 47
b Tabel 4.10 Model Summary Durbin-Watson ... 48
b Tabel 4.11 Variables Entered/Removed Durbin-Watson ... 48
b Tabel 4.12 Coefficients ... 51
a Tabel 4.13 Variables Entered/Removed ... 51
b Tabel 4.14 Coefficients ... 53
a Tabel 4.15 Variables Entered/Removed ... 53
b Tabel 4.16 Coefficients ... 54
a Tabel 4.17 Model Summary ... 54
Tabel 4.18 Model Summaryb
Tabel 4.19 Model Summary
... 57
b
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 21
Gambar 4.1 Regression Standardized Residual... 42
Gambar 4.2 Observed Cum Prob ... 42
Gambar 4.3 Regression Standardized Residual... 44
Gambar 4.4 Observed Cum Prob ... 44
Gambar 4.5 Regression Standardized Residual... 46
Gambar 4.6 Observed Cum Prob ... 46
Gambar 4.7 Scatterplot ROA ... 50
Gambar 4.8 Scatterplot NPM ... 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Data Penelitian...66
Lampiran ii Descriptive ...67
Lampiran iii Regression ... 69
Lampiran iv Histogram dan P-Plot ... 75
Lampiran v One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 78
Lampiran vi Autokorelasi... 80
Lampiran vii Heterokedastisitas... 81
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Tanggung Jawab Sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksi dengan ROA, NPM dan PER. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah ekspanatif asosiatif. Data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan selama rentang waktu tiga tahun, 2007-2009. Pengujian data menggunakan analisis statistik yang menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menggunakan uji t dan adjusted R2
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05) sehingga menunjukan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
ABSTRACT
The aim of this research is to know the impact of Corporate Social Responsibilities (CSR) through the financial performance of the company which is proxied with ROA, NPM and PER. This research is conducted at Real Estate and Property Industry which is listed on Indonesia Stock Exchange.
This research uses asosiative explanation method. Data in this research is taken from company financial report and annualreport during three times period, 2007-2009. Testing data uses statistical analyse that used simple regression analysis to see the impact of CSR through the financial performance of the company.T test and adjusted R2
The result of this research indicated that hypothesis is refused, we can see it from the signification ROA 0,525 (> 0,05), NPM 0,223 (>0,05) dan PER 0,387 (>0,05), that shows CSR have no impact through the financial performance of the company.
are also used to examine the hypothesis which have been made previously.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan
individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Penilaian atas
kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan
keuangannya. Laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada
pemegang saham dan masyarakat umum tentang usaha suatu perusahaan. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan
yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu entitas
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama adalah pihak
internal perusahaan dan kedua adalah pihak eksternal seperti kreditur, investor,
pemasok, pemerintah serta masyarakat.
Informasi keuangan yang akan disajikan harus dianalisis terlebih dahulu
agar relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakai, sehingga dihasilkan
keputusan bisnis yang tepat. Pada umumnya dalam melakukan analisis keuangan
alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio
keuangan merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya
sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial
digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, aktivitas,
pertumbuhan, penilaian pasar dan produktivitas (Harahap, 2008).
Keberhasilan suatu perusahaan biasanya ditandai dengan kinerja
keuangan yang positif baik dari segi pencapaian laba dan pertumbuhan
perusahaan tersebut, namun ada hal lain yang tak kalah pentingnya menandai
keberhasilan suatu perusahaan yaitu keberlangsungan (sustainability). Kunci
utama pencapaian keberlangsungan adalah penerimaan publik akan kehadiran
perusahaan. Untuk mencapai keberlangsungan tersebut lahirlah suatu konsep yang
dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial
Responsibility (Chatrine, 2008). CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang
menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat
membantu tercapainya kesejahteran stakeholders, serta dapat mencapai profit
maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan
kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan
istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (keuntungan), People (masyarakat) dan
Planet (lingkungan) (Wibisono : 2007).
Dewasa ini, masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang
akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung untuk memilih produk yang
diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau
melaksanakan CSR. Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada
tahun 2001 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu
produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat
antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati
investor. Corporate social responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing
baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan. Untuk melaksanakan
CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya
akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit
perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan
akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring
meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan
perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR,
diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, Media
Akuntansi Edisi 47, 2005; 8
CSR merupakan salah satu hal yang memiliki peranan yang cukup
penting dalam hal keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Apabila perusahaan
mengabaikan tanggung jawab sosialnya, maka hal tersebut dapat mengganggu
going concern perusahaan yang berupa tuntutan dari lingkungan internal dan
eksternal perusahaan khususnya masyarakat. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi
terganggungnya going concern perusahaan perlu sikap yang tegas dan komitmen
yang tinggi dari pihak perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dan
berkesinambungan terhadap stakeholders nya. Perubahan-perubahan yang terjadi
setelah perusahaan memperhatikan tanggung jawab sosialnya biasanya akan
tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya dimana kondisi dan
posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam
laporan keuangan perusahaan yang sadar akan pentingnya memperhatikan
tanggung jawab sosial bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahanya.
Banyak peristiwa yang ikut menyadarkan pentingnya penerapan tanggung
jawab sosial perusahaan khususnya didukung oleh semakin besarnya kepedulian
masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Kasus lumpur
Lapindo merupakan contoh paling nyata yang dapat menyadarkan bahwa konsep
tanggung jawab sosial perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan.
Dampak yang ditimbulkan sangat luas, mulai dari kerusakan sarana pabrik,
infrastruktur, jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan
yang tergolong industri kecil menengah dan industri besar ikut terkena
dampaknya. Sebagai contoh PT. Petrokimia Gresik terpaksa menghentikan
operasi pabrik amonia dan ureanya untuk beberapa bulan, serta PT. PLN yang
terpaksa menurunkan dayanya dan mensubstitusi bahan bakarnya dengan solar
yang mana biayanya empat kali lipat dibanding dengan gas. Ditambah lagi dengan
korban jiwa baik yang tewas maupun dinyatakan hilang. Fenomena tersebut
menunjukkan dampak yang negatif terhadap kinerja operasional dan keuangan
PT. Lapindo Brantas Sidoarjo karena kurangnya kesadaran tanggung jawab
sosialnya.
Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung
jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar
peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Tidak hanya alasan tersebut di atas yang
mendukung perlunya penerapan program CSR oleh perusahaan, terlebih-lebih
74 tahun 2007 yang mewajibkan perseroan menganggarkan dana pelaksanaan
tanggung jawab sosial dengan menyisihkan dari laba bersih untuk pelaksanaan
program CSR tersebut. Keputusan perusahaan akan melaksanakan program tentu
tidak terlepas dari tujuan utamanya untuk menghasilkan keuntungan. Walaupun
program CSR bersifat sosial, tentu perusahaan ingin menjalankan program yang
mendukung kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi perusahaan. Oleh
karena itu, rasio keuangan dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja program
selama periode tertentu.
Perkembangan industri real estate dan property sangat menarik untuk
dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang
pesat di Indonesia belakangan ini, hal ini terlihat dari semakin maraknya
pembangunan perumahan serta hunian yang dirancang secara khusus dan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Industri real
estate dan property merupakan bidang industri yang menjanjikan untuk
berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang besar dengan
rasio pemilikan rumah yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin
meningkatnya daya serap pasar terhadap produk property serta adanya
usaha-usaha untuk menarik investor yang dilakukan oleh pemerintah. Bidang industri ini
bergerak dalam hal pembangunan yang tentunya mempunyai hubungan serta
pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk itu, penulis tertarik untuk
meneliti indu stri real estate dan property karena dalam industri ini program CSR
sangatlah penting untuk diperhatikan khususnya dalam pembangunan karena
Penelitian tentang penerapan program CSR dan pengaruh serta
hubungannya dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya. Dalam studi literatur yang dilakukan oleh Finch (2005), dikatakan
bahwa motivasi perusahaan menggunakan sustainability reporting framework
adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai
keuntungan jangka panjang perusahaan kepada para stakeholder, seperti perbaikan
kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive advantage, maksimisasi profit,
serta kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu, menurut McGuire dkk (1998), dalam Balabanis, Phillips, dan Lyall
(1998), aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat
meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank,
investor, maupun lembaga pemerintahan, dan dari perbaikan hubungan tersebut
tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan (Jurnal Akuntansi, Agustus
2009).
Hasil penelitian Chatrine (2008) menunjukkan bahwa program CSR tidak
berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan hasil
penelitian Tresnawati (2008) dan Gilangsantika (2010) menunjukkan bahwa
program CSR membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan profitabilitas setelah diterapkannya
program CSR. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
penerapan program CSR mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada
penelitian sebelumya, penelitian dilakukan pada satu perusahaan (studi kasus)
sehingga hasilnya belum bisa digeneralisasikan pada semua perusahaan,
sedangkan penelitian ini dilakukan pada lebih dari satu perusahaan, yakni pada
perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009
karena pada periode tahun tersebut CSR sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh
pemerintah terutama sejak disahkannya undang-undang pasal 74 tahun 2007
tentang kewajiban melaksanakan program CSR. Untuk itu, penelitian ini ingin
melihat apakah kewajiban pelaksanaan program CSR tersebut telah
diimplementasikan dengan baik. Pemilihan kelompok perusahaan real estate dan
properti yang go publik di BEI sebagai perusahaan yang diteliti dalam penelitian
ini adalah karena sektor ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan kontribusinya pada pertumbuhan
perekonomian akhir-akhir ini. Selain itu pertimbangan bahwa perusahaan yang
tergabung dalam kelompok ini harus memperhatikan lingkungan dalam kegiatan
operasionalnya.
Penelitian ini tidak mengamati penerapan program CSR secara substantif,
namun hanya sebatas pada pengamatan atas perusahaan real estate dan property
yang mengimplementasikan program CSR dalam setiap aspek kegiatannya yang
dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk mengamati apakah terdapat pengaruh tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan real estate dan property
assets (ROA), net profit margin (NPM), dan price earning ratio (PER) untuk
mewakili kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis
mengaplikasikannya dalam suatu kajian ilmiah yang berjudul Pengaruh Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh secara
parsial terhadap ROA, NPM, dan PER pada perusahaan Real Estate dan Property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan Real Estate
dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari bidang yang
diteliti dan hasil penelitian.
2. Bagi emiten, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya
pertanggungjawaban sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam
pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya pada lingkungan sosial.
3. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan
individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu
untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak
keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya
dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam membahas metode penilaian
kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang
dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang
berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia
untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili- hasil dan kondisi
ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai "kartu skor" periodik yang memuat
hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan
pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian
kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan
pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya (Sucipto, 2003).
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam
mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan
besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja
keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus
mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan
mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur. Sedangkan tujuan penilaian kinerja
(Mulyadi, 1997) adalah:" Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran." Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak
semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya
diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik
yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), kinerja diartikan sebagai
“sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja (tentang
peralatan)”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan
sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai
tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan
oleh para pemakai laporan keuangan untuk mengukur atau menentukan sejauh
mana kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan
keuangan perusahan tersebut. Dari laporan keuangan perusahaan tersebut, dapat
diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama
Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan
investor untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di
perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga
dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau
masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.
b. Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang
memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan
hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba
rugi. Menurut Harahap (2008), jenis rasio keuangan yang sering digunakan
adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar.
Beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas
aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta
rasio aktiva lancar dan hutang.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio sovabilitas ini antara lain:
rasio utang atas modal, rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.
3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui
semua kemampuan dan sumber yang ada,seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara
lain: margin laba, aset turn over, return on investment, return on total aset, basic
earning power, earning per share, dan contribution margin.
4. Rasio Leverage
Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal
maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai utang
atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal
(equity). Rasio ini terdiri dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan
modal, dan rasio capital formation.
5. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset
turn over, dan total aset turn over.
6. Rasio Pertumbuhan
Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahan dari
tahun ke tahun. Rasio ini terdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan
7. Rasio Penilaian Pasar
Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang
menggambarkan situasi/keadaan prestasi prusahaan di pasar modal. Rasio ini
terdiri dari: price earning ratio dan market to book value ratio.
8. Rasio Produktivitas
Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang
dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio
penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba
terhadap cabang, dan lainnya.
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilities) a. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities merupakan suatu elemen penting dalam
kerangka keberlanjutan perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan
dan sosial budaya. Sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for Sustainable
Development (WBCSD) yang dikutip oleh Wibisono (2007:7), mendefenisikan
Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut :
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal) dan komunitas-komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial
perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas
kehidupan dimana manusia sebagai anggota individu dari anggota komunitas
memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. Dengan
kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur
proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan
mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung
karena tujuan utamanya tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta
lingkungan juga mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga
masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaan perusahaan bahkan
ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan hidup perusahaan.
Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan
usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal
maupun dari pihak eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan
pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan
dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan
utamanya.
b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi CSR
1) Komitmen Kepemimpinan Perusahaan
Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan
mempedulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya
meyakini bahwa program tanggung jawab sosial merupakan investasi demi
pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
2) Ukuran dan Kematangan perusahaan
Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk
jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan
bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat
memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta
harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.
3) Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah
Regulasi dan penataan sistem pajak yang kacau akan memperkecil
ketertarikan perusahan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada
masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat
menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.
c. Lingkup Program CSR
Jika merujuk pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok
ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility yang secara konsisten
mengembangkan tanggung jawab sosial, maka masalah SR akan mencakup
beberapa isu pokok yaitu:
a) Pengembangan Masyarakat
b) Konsumen
c) Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat
d) Lingkungan
e) Ketenagakerjaan
f) Hak asasi manusia
ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu
organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan
1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
2. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;
3. Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional;
4. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik
kegiatan, produk maupun jasa.
Menurut Wibisono (2007:134), terdapat beberapa jenis lingkup program
CSR antara lain:
a. Program komunitas dan masyarakat luas
Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin
hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari
pengimplementasian program ini:
1) Mempekerjakan tenaga lokal,
2) Membeli produk lokal
3) Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan
4) Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal
5) Filantropi
6) Kajian dampak sosial, dan
7) Program pengembangan masyarakat.
b. Program - Program Karyawan
Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal
balik bagi perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari
pengimplementasian program ini:
2) Manfaat bagi karyawan paruh waktu
3) Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan
4) Kesehatan dan keselamatan kerja
5) Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer
6) Survey kepuasan karyawan
c. Program - Program Penanganan pelanggan / Produk
Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin
hubungan baik dengan pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program
ini:
1) Program pelabelan
2) Informasi kesehatan
3) Kajian pelanggan
4) Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standar peusahaan
5) Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk.
d. Program - Program Lingkungan
Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan
usahanya dan berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal
balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan.
Contoh dari pengimplementasian program ini :
1) Manajemen daur ulang
2) Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal
3) Program gas rumah kaca
5) Program efisiensi sumber daya (air, bahan baku, energi)
6) Transportasi serta distribusi
e. Program Komunikasi dan Pelaporan
Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem
reformasi baik bagi stakeholders maupun bagi shareholders. Contoh
pengimplementasian program ini:
1) Memasukkan data kontribusi sosial ke laporan tahunan
2) Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup
3) Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat
4) Situs web
5) Berbagai laporan kepada pemerintah
f. Program - Program Pemegang Saham
Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan.
Contoh pengimplementasian program ini:
1) Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan
untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.
2) Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam
menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan
mereka bisa berpartisipasi secara efektif dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
g. Program - Program Pemasok
Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi
1) Kajian atas pemasok (lingkungan, kondisi kerja)
2) Komunikasi dengan pemasok
3) Audit pemasok dan,
4) Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja.
h. Program Tata Pamong / Pedoman Perilaku
Standar - standar yang berlaku untuk diperhatikan sebagai pedoman
perusahaan dalam beroperasi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan
telah mengikuti standar tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini:
1) Kode etik
2) Sistem akuntabilitas
3) Kajian investasi (HAM & lingkungan hidup)
d. Manfaat dan Faktor Penghambat Program CSR
Rogovsky (2000) dalam Wibisono (2007 : 131) memberikan manfaat dari
program tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Bagi individu karyawan
1) Belajar metode alternatif dalam bisnis
2) Menghadapi tantanan pengembangan dan bisa berprestasi dalam
lingkungan baru.
3) Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru
4) Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi
kontribusi bagi komunitas lokal.
5) Mendapat persepsi baru atas bisnis.
1) Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki
organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya.
2) Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang
kreatif dalam pemecahan masalah.
3) Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan
pengelolaan organisasi seperti mejalankan tugas.
c. Manfaat bagi perusahaan:
1) Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas
bekerja bersama komunitas.
2) Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas
3) Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal
4) Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi
duta besar perusahaan.
Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan
program tanggung jawab sosial perusahaan. Rudito (2007 : 240) memberikan
beberapa faktor penghambat tersebut, antara lain:
1) Kualitas sumber daya manusia yang rendah
2) Jumlah staf yang kurang memadai
3) Kurangnya dukungan pemerintah
4) Perbedaan persepsi di internal perusahaan dan atau dengan para pihak
e. Ukuran Keberhasilan Program CSR
Menurut Wibisono (2007:145), untuk melihat sejauh mana efektivitas
program CSR, diperlukan parameter atau indikator untuk mengukurnya.
Setidaknya, ada dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan, yaitu:
I. Indikator Internal 1. Ukuran Primer
a) Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.
b) Asset, yaitu aset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman.
c) Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.
2. Ukuran Sekunder
a) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas (umumnya untuk PKBL BUMN). b) Tingkat complience pada aturan yang berlaku.
II. Indikator Eksternal 1. Indikator Ekonomi
a) Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum. b) Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.
c) Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan.
2. Indikator Sosial
a) Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tahun Penulis Judul Variabel Hasil
2008 Chatrine Analisis terhadap hubungan antara program corporate social responsibilities dengan profitabilitas perusahaan (studi kasus PT. Toba PULP lestari, Tbk) Program CSR sebagai variabel independen (X), dan profitabilitas perusahaan yang diproksi dengan ROA dan NPM sebagai variabel dependen (Y). Program CSR dan profitabilitas tidak berhubungan secara nyata.
2008 Rina Pengaruh sebelum dan setelah penerapan Corporate Social Responsibilities terhadap profitabilitas perusahaan (studi kasus terhadap PT. Telkom) Program CSR sebagai variabel independen (X) dan profitabilitas yang diproksi dengan ROA sebagai variabel dependen (Y) Terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya program CSR terhadap profitabilitas perusahaan.
profitabilitas (ROA) perusahaan pun akan meningkat.
Sumber : hasil olahan peneliti, 2010
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka, maka dapat
disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai
strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen risiko dan
memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan. Perusahaan memang tidak akan mendapatkan profit kentungan secara
langsung dari pelaksanaan CSR, yang diharapkan dari kegiatan CSR adalah
benefit berupa citra perusahaan yang baik dimata stakeholder yang menjamin
keberlangsungan bisnis jangka panjang. Beragam bentuk dan sasaran perusahaan
melaksanakan CSR merupakan fenomena positif dalam lingkungan bisnis. Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
(X)
Retun On Asset (Y1)
Net Profit Margin (Y2)
Kondisi tersebut menunjukan telah meningkatnya kesadaran jika ingin perusahaan
tumbuh secara berkelanjutan maka perusahaan tidak semata-mata mengejar
keuntungan tapi harus menjaga keseimbangan dengan aspek sosial dan
lingkungan.
Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate
social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan
perusahaan diminati investor. Corporate social responsibility dapat digunakan
sebagai alat marketing
Kinerja keuangan dalam penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas
perusahaan. Profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini diwakilkan oleh ROA,
NPM dan PER. Perusahaan yang menerapkan CSR dalam aktivitasnya akan
berpengaruh pada persepsi masyarakat atas perusahaan tersebut yang dapat
meningkatkan citra dan nilai perusahaan di mata masyarakat serta meningkatkan
kepercayaan masyarakat atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut,
sehingga akan berpengaruh pada peningkatan mutu penjualan yang berdampak
pada peningkatan profit atau laba perusahaan dan menarik minat investor untuk
menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan.
Dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga
loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen
dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan
pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang
masih harus dibuktikan kebenarannya sercara empiris. Berdasarkan perumusan
masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah
tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap ROA, NPM, dan PER
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di
mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian
yang akan diuji kebenarannya (Sugiyono 2007 : 11). Hubungan antar variabelnya
bersifat kausalitas. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara
satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lainnya.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik keimpulannya (Sugiyono, 2007:72).
Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 perusahaan Real
Estate dan Property yang terdaftar di BEI sejak tahun 2007-2009.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode purposive sampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari
populasi berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:78). Jumlah sampel
yang diteliti dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan berdasarkan kriteria atau
pertimbangan penarikan sampel yang digunakan penulis yakni Perusahaan Real
Estate dan Property yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 – 2009 dan
sosial perusahaan yang diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang
[image:42.595.176.461.192.749.2]bersangkutan selama periode 2007-2009.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Perusahaan
No Emiten Sampel
1 Alam Sutera Realty Tbk. 1
2 Bakrieland Development Tbk 2
3 Bekasi Asri Pemula Tbk 4 Bhuwanatala Indah Permai Tbk 5 Bintang Mitra Semestaraya 6 Bukit Darmo Property Tbk 7 Bumi Citra Permai Tbk 8 Bumi Serpong Damai Tbk 9 Ciputra Development Tbk 10 Ciputra Property Tbk.
11 Ciputra Surya Tbk 3
12 Citra Kebun Raya Agri Tbk 13 Cowell Development Tbk. 14 Danayasa Arthatama Tbk.
15 Duta Anggada Realty Tbk. 4
16 Duta Pertiwi Tbk. 5
17 Fortune Mate Indonesia Tbk 18 Global Land Development Tbk
19 Gowa Makasar Tourism Development Tbk. 6 20 Indonesia Prima Property Tbk.
21 Intiland Development Tbk 22 Jaka Inti Realtindo Tbk 23 Jakarta Int'l Hotel & Dev. Tbk.
24 Jaya Real Property Tbk. 7
25 Kawasan Industri Jababeka Tbk 8 26 Laguna Cipta Griya Tbk.
27 Lamicitra Nusantara Tbk 9
28 Lippo Cikarang Tbk 10
29 Lippo Karawaci Tbk. 11
30 Metropolitan Kentjana Tbk 31 Modernland Realty Tbk 32 Mulialand Tbk
33 New Century Development Tbk. 34 Pakuwon Jati Tbk.
35 Panca Wiratama Sakti Tbk 36 Perdana Gapuraprima Tbk
37 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 12 38 Royal Oak Development Asia Tbk.
40 Summarecon Agung Tbk. 13
41 Suryainti Permata Tbk 14
42 Suryamas Dutamakmur Tbk
Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX)
C. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sumber yang merupakan data yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh
pihak lain. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui media
internet dengan cara mengunduh data yang dibutuhkan melalui situs resmi Bursa
Efek Indonesia
time series dan cross section. Data time series adalah sekumpulan data dari suatu
fenomena tertentu yang terdapat dalam beberapa interval waktu tertentu,
sedangkan data cross section adalah data untuk meneliti suatu fenomena tertentu
(Umar, 2008).
D. Metode pengumpulan data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data
yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan.
Beda penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap
pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni buku-buku yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Pada tahap kedua, pengumpulan data sekunder yang
diperoleh dari media internet dengan mendownload melalui situs
untuk memperoleh data mengenai data mengenai laporan keuangan yang telah
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanggung
jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial dalam penelitian ini bersifat
dummy variabel dimana pengukurannya dilakukan dengan pengamatan mengenai
ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan
perusahaan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, apabila item informasi
tidak dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor nol, dan jika
item informasi yang ditentukan dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan
maka diberi skor satu.
Tanggung jawab sosial perusahaan akan mebuat citra perusahaan
semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya
loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan
semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan meningkat dan minat
investor menanamkan modalnya juga turut meningkat.
b) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya
variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan menggunakan rasio Return on
a. Return on Assets (ROA)
Return on Assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dalam kseluruhan jumlah aktiva
yang tersedia dalam perusahaan. Dengan mengetahui ROA, dapat dinilai apakah
perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi
untuk menghasilkan keuntungan. Untuk menghitung Return on Assets digunakan
rumus sebagai berikut:
aset total
pajak setelah laba
Assets on
Return =
b. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin mengukur seberapa banyak laba yang dapat dihasilkan
dari penjualan atau pendapatan. Rasio yang rendah bisa disebabkan karena
penjualan turun lebih besar dari turunnya ongkos, dan sebaliknya. Setiap
perusahaan berkepentingan terhadap profit margin yang tinggi. Untuk
menghitung net profit margin digunakan rumus sebagai berikut:
penjualan pajak setelah laba
Margin Profit
Net =
c. Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau
harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.
PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahan di
masa yang akan datang cukup tinggi. Untuk menghitung rasio ini digunakan
bersih Laba saham pasar Harga Ratio Earning Price = Tabel 3.2
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel
Nama variabel
Defenisi Pengukuran Skala
Variabel independen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
sebuah komitmen usaha untuk bertindak secara
etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi bersama dengan
peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat
secara lebih luas.
Variabel CSR bersifat dummy variabel dimana
pengukurannya dilakukan dengan pemberian skor 1 pada
perusahaan yang menerapkan CSR dan skor 0 pada perusahaan yang tidak menerapkan
CSR. Nominal Variabel dependen ROA NPM PER kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dalam kseluruhan jumlah aktiva
yang tersedia dalam perusahaan.
laba yang dapat dihasilkan dari penjualan
atau pendapatan
perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima
Total asset Laba setelah pajak
Penjualan Laba setelah pajak
Laba bersih Harga pasar saham
Rasio
Rasio
Rasio
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
analisis statistik deskriptif, uji asumi klasik, dan pengujian hipotesis. Peneliti
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena
atau karakteristik dari data (Jogiyanto, 2004 : 163). Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan
statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara
yang dapat dilakukan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov
terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai
signifikansi atau probabilitas > 0.05 maka residual memilki disrtibusi normal dan
apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0.05 maka residual tidak memiliki
distribusi normal.
Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik
histogram dan probabilitas plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada
time series. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan
uji Durbin-Watson. Apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2,
maka tidak terjadi autokorelasi (Rochaety, 2007:95).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Apabila varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka
disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda maka disebut heterokedasitas.
Menurut Gozali (2005), ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat grafik ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dengan dasar
1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengidentifikasikan terjadi heteroskedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas atau dibawah
angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas.
d. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen.
Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen
antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Gozali (2005) ada tidaknya
multikolinearitas dapat dideteksi dengan :
1. melihat nilai tolerance : nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0,10,
2. melihat nilai variance inflation factor (VIF) : nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai VIF < 10,
3. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Menurut Ghozali
(2005 : 93) “untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolonieritas dapat
dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya diatas 0,95”.
Penelitian tidak menggunakan uji multikolonieritas karena variabel
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian diuji adalah dengan
menggunakan analisis regresi sederhana. Pengujian ini bertujuan untuk menguji
apakah variabel independen yaitu tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu ROA, NPM dan PER.
a) Uji signifikansi parsial (T-test)
Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Hipotesa yang digunakan adalah:
H0 : b1 = b2 = b3
H
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independn terhadap variabel dependen.
1 : b1 = b2 = b3
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan
ketentuan sebagai berikut :
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhdap variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan level signifikansi 95% atau α = 5%
H0
H
ditolak bila : probabilitas nilai t hitung < probabilitas nilai t tabel
0
b) Adjusted R
diterima bila : probabilitas nilai t hitung > probabilitas nilai t tabel
Pengujian adjusted R
2
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase
sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya
variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan satu. Hal ini
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted R2 semakin
besar mendekati satu, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, dan bila adjusted R2
Model yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen adalah model regresi linier sederhana sebagai berikut: semakin kecil
mendekati nol, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Model 1 : Y1 = a + b1 Model 2 : Y
X + e 2 = a + b1 Model 3 : Y
X + e 3 = a + b1
Keterangan :
X + e
Y1
Y
= ROA perusahaan sampel
2
Y
= NPM perusahaan sampel
3
X = penerapan tanggung jawab sosial perusahaan = PER perusahaan sampel
a = nilai intercept
b1
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory
berupa data keuangan sampel perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yang
memberikan informasi keuangan yang lengkap dan informasi tanggung jawab
sosial perusahaan yang diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang
bersangkutan selama periode 2007-2009. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan
software SPSS. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan analisis data
tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji
normalitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas,. Kemudian dilakukan
proses pengujian hipoesis dengan analisis linier sederhana, dilanjutkan dengan
pengujian analisis uji-t dan pengujian analisis R untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen berpengaruh secara individu terhadap
variabel dependen. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan
menggunakan Microsoft excel, kemudian dilanjutkan dengan pengujian
menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ke program SPSS tersebut dan
menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan
fenomena atau karakteristik dari data (Jogiyanto, 2004 : 163). Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan
statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
a. CSR
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 42 ,00 1,00 ,5000 ,50606
Valid N (listwise)
42
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan CSR
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 0,50 dengan nilai minimum sebesar
0,00 dan nilai maksimumnya sebesar 1,00. Besarnya standar deviasi adalah
0,50606, hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan CSR
adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +0,50606 sedangkan
b. ROA
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
ROA 42 -21081697,00 89266531,00 2,7776E7 2,32228E7
Valid N (listwise)
42
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan ROA
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 2,7776E7 dengan nilai minimum
sebesar -21081697 dan nilai maksimumnya sebesar 89266531,00. Besarnya
standar deviasi adalah 2,32228E7hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai
rata-rata penerapan ROA adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah
+2,32228E7sedangkan penurunan yang mungkin adalah -2,32228E7.
c. NPM
Tabel 4.3 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
NPM 42 -1,35E8 1,16E9 1,8511E8 2,11890E8
Valid N (listwise)
42
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan NPM
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 1,8511E8 dengan nilai minimum
sebesar -1,35E8dan nilai maksimumnya sebesar 1,16E9. Besarnya standar deviasi
[image:54.595.111.508.501.622.2]NPM adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +2,11890E8sedangkan
penurunan yang mungkin adalah -2,11890E8.
[image:55.595.113.512.201.323.2]d. PER
Tabel 4.4 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
PER 42 -1,10E9 9,30E9 2,7863E9 2,65530E9
Valid N (listwise) 42
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskriptifkan bahwa variabel skor penerapan PER
perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 2,7863E9 dengan nilai minimum
sebesar -1,10E9dan nilai maksimumnya sebesar 9,30E9. Besarnya standar deviasi
adalah 2,65530E9hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata penerapan
PER adalah peningkatan maximum yang mungkin adalah +2,65530E9sedangkan
2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas i. ROA
[image:56.595.111.511.237.430.2]Hasil pengujian terhadap ROA, akan disajikan pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,31043734E7
Most Extreme Differences Absolute ,126
Positive ,126
Negative -,079
Kolmogorov-Smirnov Z ,814
Asymp. Sig. (2-tailed) ,521
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen
dan variabel ROA menunjukkan data terdistribusi secara normal karena hasil
signifikansinya adalah 0,521 dan di atas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain
variabel residual berdistribusi normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan
pada gambar 4.1 dan normal probability plot yang akan disajikan pada gambar
Gambar 4.1
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi
normal.
[image:57.595.192.448.489.705.2]Berdasarkan gambar 4.2 pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis
diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.
ii. NPM
[image:58.595.112.520.276.472.2]Hasil pengujian terhadap NPM, akan disajikan pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 42
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,07939669E8
Most Extreme Differences Absolute ,170
Positive ,170
Negative -,141
Kolmogorov-Smirnov Z 1,101
Asymp. Sig. (2-tailed) ,177
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen
dan variabel NPM menunjukkan data terdistribusi secara normal karena hasil
signifikansinya adalah 0,177 dan di atas nilai signifikansi 0,05 dengan kata lain
variabel residual berdistribusi normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik histogram yang akan disajikan
pada gambar 4.3 dan normal probability plot yang akan di sajikan pada gambar
Gambar 4.3
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi
normal.
Berdasarkan gambar 4.4 pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-tit