RUANG LINGKUP BAHASAN
•
Gambaran umum
•
Konsep dasar
•
Karakteristik
•
Teknik
•
Asesmen
Gambaran umum
Asumsi dasar
• Perilaku itu dipelajari
• Perilaku maladaptif merupakan hasil belajar yg keliru.
• Perilaku maladaptif dpt diubah melalui proses belajar.
• Tujuan utamanya menghilangkah tingkah laku yg salah suai dan menggantikannya dgn
• Pendekatan yg berkembang pesat dan sangat populer.
• Mengapa?
Sederhana, praktis, logis, mudah dipahami dan diterapkan, dapat didemonstrasikan, menempatkan penghargaan khusus pada
KONSEP DASAR
MODIFIKASI
• Perubahan, merubah, memperbaiki, membuat sesuatu yg sudah ada menjadi berbeda / lebih baik.
PERILAKU
• Aktivitas, aksi, kinerja, respons, / reaksi
• Tindakan sederhana / simple action
• Dapat diobservasi / can be overt (observable)
• Dapat tersembunyi / can be covert (not directly observable)
• Perilaku tersembunyi harus disimpulkan dari respon-respon terbuka / covert behavior must be inferred from overt responses.
• Merupakan semua aktivitas yg merupakan reaksi thd lingkungan, yg meliputi:
• Reaksi motorik:
• Bicara, berjalan, belajar
• Reaksi fisiologis
• Aktifitas
• Reaksi Kognitif
• Bayg an, imaginasi, pikiran
• Reaksi afektif
karakteristik perilaku
• Sesuatu yg dilakukan dan dikatakan seseorang.
• Perilaku memiliki satu / lebih dimensi yg dpt diukur yaitu frekuensi, durasi & intensitas.
• Perilaku dpt diamati, digambarkan, dicatat/direkam, diukur o/ orang lain / pelaku itu sendiri.
• Perilaku mempunyai dampak/pengaruh pd lingkungan.
Apa yg bukan perilaku ?
What is Not Behavior?
• Deskripsi penafsiran dari sifat-sifat kepribadian /
interpretive descriptions of a personality trait.
• Label-label diagnostik / diagnostic labels.
• Hasil (akibat) perilaku / outcome of behavior.
Pengertian
MODIFIKASI PERILAKU
• Berbagai upaya u/ mengubah perilaku
• Aplikasi prinsip-prinsip belajar yg teruji secara sistematis u/ mengubah perilaku tidak adaptif menjadi perilaku adaptif
• Penggunaan secara empiris teknik-teknik perubahan perilaku u/ memperbaiki perilaku melalui penguatan positif,
penguatan negatif, dan hukuman.
Pandangan behaviorist: • Klasik
Modifikasi perilaku sebagai penggunaan secara sistematik teknik kondisioning pada manusia u/ menghasilkan perubahan
frekuensi perilaku tertentu / mengontrol lingkungan perilaku tersebut. Jika teknik kondisioning diterapkan secara ketat, dgn stimulus, respon dan akibat konsekuensi diharapkan terbentuk perilaku lahiriah yg diharapkan.
• Operant
Modifikasi perilaku akan terbentuk ketika penguat / pengukuh diberikan berupa reward / punishment.
• Behavior Analist
PENDAPAT LAIN
• Eysenck : Modifikasi Perilaku adalah upaya mengubah perilaku dan emosi manusia dgn cara yg menguntungkan berdasarkan teori yg modern dalam prinsip psikologi belajar.
• Wolpe : Penerapan prinsip-prinsip belajar yg telah teruji secara eksperimental u/ mengubah perilaku yg tidak adaptif, dgn
melemahkan / menghilangkannya dan perilaku adaptif ditimbulkan / dikukuhkan
Prinsip Dasar dlm Modifikasi Perilaku
•
Respondent / classical conditioning
•
Operant / instrumental conditioning
•
Modeling
•
Cognitive processes
Permatasari (2009)
Respondent/classical conditioning
• Ivan P Pavlov
• Responden/Klasikal kondisioning TL dipelajari dgn
memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yg bersifat refleks bawaan
• Percobaan anjing : makanan, lampu, air liur
• No stimulus, no respon
• Istilah : respondent dan operant behavior, generalisasi, diskriminasi, extinction, pemulihan spontan (spontaneous recovery),
bedanya
• Respondent Behavior
Respon yg diperoleh / dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S – R yg dikemukakan oleh Pavlov. / lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson no stimulus, no respon .
Contoh : menyempitnya mata kalau ada sinar yg tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya.
• Operant Behavior
Operant conditioning
• BF Skinner
• Operant conditioning Perilaku tidak diasosiakan dgn
stimulus yg dikondisikan, tetapi diasosiasikan dgn respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)
Operant Conditioning
• Faktor penyebab, perilaku, dan konsekuensi yg menegaskan situasi-situasi perilaku /antecedent, behavior, and consequence define
behavioral situations
• Perangkat sebelumnya yg menjelaskan alasan terhadap perilaku / antecedents set the occasion for the behavior
(segala hal yg mencetuskan perilaku. Misal, situasi, tempat, /
aktivitas tertentu.
• Perilaku adalah apa yg dilakukan organisme / behavior is what organisms do
• Konsekuensi mempengaruhi peristiwa yg akan datang dari sebuah perilaku / consequence influence the future occurrence of the behavior
Catatan :
Modeling
• Modeling adalah belajar melalui observasi tehadap orang lain / modeling is learning through observation of others
• Juga disebut belajar sosial, observasional,
vicarious (dialami orang lain), imitatif. / also called social, observational, vicarious, and imitative learning
• Modeling dipengaRuhi oleh observasi dari
Modeling
• Modeling dapat berupa / modeling can:
• Perilaku inisiatif / initiate behavior
• Mengajarkan tugas baru /teach new task
• Mempengaruhi kecepatan respon / influence response rate
Proses-proses kognitif
• Kognisi adalah pikiran / cognition is thought
• Pikiran dapat dianggap sbg suatu antecedent tersembunyi / thought can be considered a covert antecedent
• Ketepatan diri terlihat pada terjadinya korelasi positif dgn kemungkinan sukses / self-efficacy appears to be
Karakteristik
MODIFIKASI PERILAKU
• Fokus pada perilaku / focuses on behavior
• Menekankan pengaruh belajar dan lingkungan /
emphasizes influences of learning and the environment
• Mengikuti pendekatan ilmiah / takes a scientific approach
• Menggunakan metode-metode aktif dan pragmatik u/ mengubah perilaku / uses pragmatic and active
Focus on behavior
• Menghindari label-label interpretatif dan sistem
diagnostik / avoid interpretive labels and diagnostic systems
• Fokus pada perilaku yg berkekurangan / yg
berlebihan / focus on behavioral deficits or behavioral excess
• Behavioral exceses adalah perilaku target yg negatif (tidak layak) yg ingin dikurangi frekuensi, durasi, / intensitasnya, contohnya: perilaku merokok. • Behavioral deficit adalah aladah target perilaku yg positif (lanyak) yg ingin
Prilaku yg berlebihan
• stimulasi diri (menatap jari jemari, mengepak-ngepak tangan)
• self-abuse (memukul menggigit, mencakar diri sendiri)
• tantrum (menjerit, mengamuk)
• agresif (menendang, memukul,mencubit, menggigit
orang lain)
• Dll
Perilaku yg berkekurangan
bicara (tak bicara, sedikit bicara, membeo)
sosial (mengganggap orang sbg benda)
sensasi (disangka tuli-buta)
bermain (putar-putar roda mobil-mobilan)
emosi (hanya bengong ketika dikelitiki, tertawa
tidak pada tempatnya)
dll
TEKNIK-TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU
• asertivitas • aversi • extinction • satiation • modeling• time out
• Token economy
• Desentizization / SD
• Exhaustion - kelelahan
• Imcopatible method
• Change of environment
• Flooding
• Hukuman
• reinforcement
Istilah lain yg sering ditemukan :
• Shaping, chaining, promting, fading, ABA, Discrete trial Training – DDT, thought stoping, respon cost, over
ASERTIVITAS
• Suatu kemampuan u/ mengkomunikasikan apa yg diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dgn tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak-hak lain.
• Dituntut jujur thd dirinya & jujur pula dlm
mengekspresikan perasaan, pendapat & kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud u/
Asertive training
•
Latihan mempertahankan diri akibat
perlakuan orang lain yg menimbulkan
AVERSI
•
Pemberian hukuman positif
•
Diikuti sikap tegas
•
Biasanya diikuti prompting
•
Misal : anak marah
–
coret-coret tembok
diminta u/ menghapus.
Aversion therapy
• Digunakan u/ menghilangkan kebiasaan buruk., dgn meningkatkan kepekaan klien agar
mengganti respond pada stimulus yg
disenanginya dgn kebalikan stimulus tersebut, dibarengi dgn stimulus yg merugikan dirinya. Misal:
Jenis-jenis prosedur hukuman positif dalam aversif :
• Overcorrection
• Positive Practice
• Restitution – ganti rugi
• Contingent Excersice
• Guided Compliance – kepatuan terbimbing
EXTINCTION
Pemadaman
• Adalah hilangnya respons.
• Tingkah laku yg telah mengalami penguatan, pada beberapa saat/periode waktu tidak lagi diperkuat, dan oleh karena itu, tingkah laku tersebut berhenti u/ muncul.
• Extinction terjadi saat:
- Sebuah tingkah laku sebelumnya telah diperkuat.
Extinction Burst
(ledakan ekstensi)
• Adalah peningkatan frekuensi, durasi, /
intensitas dari tklk yg tidak diperkuat selama proses extinction.
• Dampak yg mungkin terjadi :
• segera meningkatkan frekuensi, durasi, / intensitas tklk.
• Tingkah laku baru mungkin terjadi.
• Respon yg emosional / tingkah laku agresif mungkin terjadi.
Spontaneous Recovery
Munculnya kembali tingkah laku ttt setelah beberapa waktu tidak muncul.
SATIATION
kejenuhan
• Teknik menghilangkan perilaku yg tidak
dikehendaki dgn menghilangkan alasannya.
• Alasan tersebut ada pada diri anak.
• Misalnya : memberikan perhatian sebelum anak menuntut perhatian / segera mengalihkan
kegiatan ke kegiatan lain sebelum bosan.
Modeling
A procedure that presents a sample of a given behavior to an individual to induce that individual to engage in similar behavior
(Sebuah prosedur yg menghadirkan contoh perilaku yg diberikan kepada individu u/ mendorong individu u/ terlibat dalam perilaku yg serupa)
• Belajar imitasi
• Belajar observasi
• Belajar sosial
Modeling
AGAR EFEKTIF
• Gunakan model teman sebaya yg kompeten dalam hal yg akan dimodelkan
• Lebih dari 1 model akan lebih baik
• Kompleksitas perilaku yg dimodelkan harus sesuai sesuai dgn kemampuan klien
• Sertakan aturan-aturan lain
• Berikan kesempatan klien melihat perilaku model pada saat menerima reinforcement
• Buat model yg didesain dgn benar
• Bila perilaku agak kompleks, desain model-model dgn kekompleksannya bertahap
• Penguatan dalam modeling
Reinforcement by the model
Tipe-tipe Modeling
•
Sensory modeling
•
Verbal modeling
Efek-efek Modeling
• Efek modeling: respon yg dihasilkan benar-benar baru.
• Efek hambatan dan tanpa hambatan: peniruan mungkin dilakukan dgn rasa nyaman / sebaliknya.
Karakteristik Modeling
• Kesamaan model, kesamaan karakteristik model dgn pengamat.
• Status model, bisa berupa posisi (jabatan) dari model / peran model.
• Standar model
Jika model yg diamati cukup terhormat, maka
Faktor yg Mempengaruhi Belajar
Modeling
a.
Faktor spesies
b.
Kompleksitas respon
Systematic Desentisization
• suatu cara menghapus tingkah laku yg
diperbuat secara negatif dgn menyertakan pemunculan tingkah laku yg berlawanan dgn tingkah laku yg hendak dihapuskan secara sistematik.
• Salah satu caranya adalah dgn melatih anak maladaptif u/ santai dan mengasosiasikan
keadaan santai dgn pengalaman-pengalaman pembangkit kecemasan yg dibayg kan /
dievaluasi.
Time out
•
menyisihkan anak dr lingk /
kelompoknya.
•
Penyisihan dpt dilakukan melalui
observasi kontingen, penyisihan
Token economy
•
suatu cara menghapus perilaku
maladaptif dgn cara memberikan
pemerkuat-2 tertentu yg berupa benda /
penguat simbolik lain yg bernilai
Respon cost
•
yaitu dgn cara memberikan denda dgn
mengurangi / memperkecil
SELF CONTROL
•
dilakukan u/ meningkatkan perhatian pada
anak tugas-tugas tertentu.
•
dilakukan melalui prosedur
self assessment
,
mencatat diri sendiri, menentukan tindakan
diri sendiri, dan menyusun dorongan diri
PUNISHMENT
• POSITIVE PUNISHMENT – PAINFUL STIMULUS
• NEGATIF PUNISHMENT – MENGHILANGKAN
Reinforcement
•
Reinforcement positif
•
Reinforcement negatif
•
Ideosinkratik
TERAPI TINGKAH LAKU PENGKONDISIAN KLASIK TUJUAN MENDORONG MUNCULNYA PERILAKU yg TEPAT
MELALUI BELAJAR TEKNIK FLOODING TRITMEN PENGKONDISIAN OPERAN MODELING DESENSITISASI SISTEMATIK AVERSI IN-VIVO IMAGINAL TEKNIK EKSTINGSI TOKEN EKONOMI PENG-HUKUMAN TEKNIK OBSERVASI LAKUKAN SENDIRI BERTAHAP LAKUKAN
TEKNIK-TEKNIK DALAM
PENDEKATAN BEHAVIORAISME
Yates (1970) mengemukakan beberapa istilah:
Reciprocal inhibition: suatu prosedur u/
memperkuat hubungan respond baru dgn stimulus yg menimbulkan tingkah laku maladaptive.
Extinction: prosedur u/ memperlemah hubungan respond dgn stimulus. (penghapusan)
Systematic desensitization: prosedur eksperimental yg dilaksanakan dgn reciprocal inhibitation dan
extinction.
TEKNIK-TEKNIK DALAM
PENDEKATAN BEHAVIORAISME
Hersher (1970) mengembangkan beberapa teknik dalam reciprocal inhibition (hambatan timbal balik).
1. Desensitization
Mengurangkan ketegangan pasien dgn jalan mengajarkan pasien u/ santai
2. Assertive Training
Latihan mempertahankan diri akibat perlakuan orang lain yg
menimbulkan kecemasan, dgn cara mempertahankan hak dan harga dirinya.
3. Sexual training
4. Aversion therapy
Digunakan u/ menghilangkan kebiasaan buruk., dgn
meningkatkan kepekaan klien agar mengganti respond pada stimulus yg disenanginya dgn kebalikan stimulus tersebut,
dibarengi dgn stimulus yg merugikan dirinya, mislanya muntah. Homo sex – lihat photo pria telanjang – lantai aliri listrik –
gemetaran.
5. Cover desensitization
Digunakan u/ merawat tingkah laku yg menyenangkan klien tetapi menyimpang, missal homo, alcoholic. Diminta membayg kan
6. Thought Stopping
Efektif digunakan u/ klien yg sangat cemas. Caranya, missal klien ditutup matanya sambil membayg kan dan mengatakan sesuatu yg mengganggu dirinya, missal berkata “saya jahat” – pada saat itu klien memberi tanda, dan terapi kemudian berteriak / berkata keras dan nyaring berkata “berhenti”. Jadi pikiran yg tadi
digantikan dgn teriakan terapi, berulang-ulang sampai dirinya sendiri yg bisa menghentikan.
Guthri:
ASESMEN
•
Behavioral assessment & Behavioral analysis
•
Behavior assessment
(murni deskriptif)
•
Functional assessment
mengenai
penyebab
Behavioral Assessment:
• identifikasi perilaku yg akan diubah (target behaviors)
• Pengambilan data (anamnesis) – wawancara, kuis
• Pengukuran data dasar (baseline measure), / fase penilaian perilaku (assessment) – obsrvasi, angket self report, self monitoring of target
behavior, role play.
Functional assessment
• mengenai penyebab perilaku bermasalah
Functional Analysis:
• mengidentifikasi penyebab perilaku
• bermasalah
• Social positive reinforcement (R - C)
• Internal sensory positive reinforcement
• External sensory positive reinforcement
• Social negative reinforcement
PENERAPAN
Prinsip dasar
• Perilaku yg akan dimodifikasi harus
diidentifikasikan dalam bentuk perilaku yg teramati (behavior objective) dan terukur.
• Ukuran perilaku ini dijadikan indikator u/
menentukan tolok ukur tercapai tidaknya tujuan intervensi
PENERAPAN
Prinsip dasar -lanjutan
• Metode yg digunakan harus dapat dijelaskan secara logis dan dapat dipahami orang lain
• sedapat mungkin teknik yg digunakan dapat diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
• teknik dan prosedur yg digunakan selalu
berdasarkan kepada prinsip psikologi belajar secara umum serta prinsip respondent
Prosedur pelaksanaan
•
Menetapkan target behavior
•
Asesmen
–
melalui pendkatan ABC
•
menetapkan teknik intervensi yg dipilih
•
melakukan intervensi
•
merekam kegiatan pelaksanaan
intervensi
•
Mencatat hasilnya
Teknik pelaksanaan
Learning and the Environment
• Perubahan-perubahan perilaku sebagai hasil belajar / behavior changes as a result of learning
• Pengubahan situasi yg mendahului dan
konsekuensi dapat mengarahkan pada perubahan perilaku / changing antecedents and consequences can lead to behavior change
• Pendekatan belajar dapat dibatasi oleh pengaruh-pengaruh psikologis dan budaya / learning
Scientific Orientation
•
Menggunakan teknik-teknik terapy yg secara
empirik tervalidasi / use empirically validated
therapy techniques
Pragmatic and Active Methods
to Change behavior
• therapy techniques selected based on effectiveness
• some methods based on operant conditioning, respondent conditioning, and modeling research and theory
• cognitive methods are based on our understanding of how our thoughts lead to actions
Early Theory and Research
• John Locke (tabula rasa)
• Pavlov (respondent conditioning)
• Thorndike
• John Watson (father of behaviorism)
• Watson and Rayner (Little Albert)
KEMUNCULAN DAN PERTUMBUHAN MODIFIKASI PERILAKU Emergence and Growth of behavior Modification
• 1950s: modifikasi perilaku memperoleh
penerimaan / behavior modification gains acceptance
• 1960s: penerbitan Journal of Applied behavior Analysis / the establishment of the Journal of Applied behavior Analysis
Aplikasi-aplikasi efektif dari modifikasi perilaku Effective Applications of behavior Modification
• Pengasuhan dan hubungan orang tua – anak / parenting and parent/child relationships
Perilaku perlawanan - pertentangan /oppositional behavior
Ngompol / bed-wetting
• Pendidikan / education
Program pembelajaran / programmed instruction
PSI
Tutor sebaya / peer tutoring
Effective Applications of behavior Modification (continued)
• Kesehatan dan olahraga / health and sports • Resiko-resiko kesehatan / health risks
• pemenuhan pada tretmen-tretmen / compliance with treatments • Peningkatan tampilan atletik / enhanced athletic performance
• Setting pekerjaan / employment settings
• Peningkatan produktivitas / increase productivity • Reduksi kehilangan / reduce losses
Effective Applications of behavior Modification
(continued)
• Managemen diri / self-management
Jadwal Pemberian Reinforcment
Reinforcment
Countinous reinforcment
Intermitted reinforcment
Interval
Ratio
Fixed
Variabel
Fixed