• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT II TENTANG PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI

KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2014

DIDA RIFA HAYANI KARO 135102113

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT II TENTANG PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI

KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK Dida Rifa Hayani Karo

Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan untuk itu diperlukan pembekalan materi yang baik di masa pendidikan. Dengan demikian pelaksana kegiatan penyediaan dan supervisi fasilitas kesehatan secara berkesinambungan dan tepat sasaran (MenKes RI 2008).

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan

cross sactional. Jumlah sampel sebanyak 56 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data digunakan univariat.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan tentang persalinan baik sebanyak 22 orang (39,2%) dan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang bayi baru lahir baik sebanyak 28 orang (50%).

Kesimpulan : Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir sebagian besar memiliki pengetahuan baik. Namun diharapkan mahasiswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas dan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kp. Ns. M.Kep selaku ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

3. Salbiah S.Kep M.Kep selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.

4. Dr. Hemma Yulfi, DAP & E M selaku penguji 1 yang telah bersedia memberi kritik dan saran terhadap KaryaTulis Ilmiah ini

5. Febrina Oktavinola Kaban, SST. M.Keb. selakup enguji 2 yang telah bersedia member kritik dan saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini

6. Hj. Kamaliah SKM. M.Kes selaku Direktur Pimpinan Akademi Kebidanan Sehat Medan.

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

(5)

9. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik yang telah memberikan dukungan dan semua pihak yang mendukung penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan. Semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Juni 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR SKEMA ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

1. Bagi Peneliti ... 4

2. Bagi Responden ... 4

3. Bagi Institusi Pendidikan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan ... 5

1. Pengertian ... 5

2. Jenis-Jenis Persalinan ... 7

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan ... 8

4. Proses Dalam Persalinan ... 9

a. Kala I Pembukaan ... 9

b. Kala II Pengeluaran Janin ... 10

c. Kala III Pengeluaran Plasenta ... 12

d. Kala IV Observasi ... 14

B. Bayi Baru Lahir ... 16

1. Tanda-tanda Bayi Baru Lahir ... 16

2. Penilaian Pada Bayi Baru Lahir ... 17

3. Penampilan Pada Bayi Baru Lahir ... 17

4. Adaptasi BBL Terhadap Kehidupan di Luar Uterus ... 18

5. Tes APGAR ... 20

6. Inisiasi Menyusu Dini ... 21

7. Pemberian ASI ... 21

8. Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ... 32

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 24

(7)

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Tempat Penelitian ... 27

D. Waktu Penelitian ... 27

E. Etika Penelitian ... 28

F. Alat Pengumpulan Data ... 28

1. Aspek pengukuran ... 29

G. Validitas dan Realibilitas ... 29

1. Uji Validitas ... 29

2. Uji Reliabilitas ... 29

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 30

I. Analisis Data ... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Responden Lampiran 2 : Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsul KTI Lampiran 4 : Master Tabel

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Presentase Responden Berdasarkan Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanansehat Medan

Tahun 2014 (N=56) ... 32 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Responden Berdasarkan

Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan

di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014 (N=56)………. 33 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Responden Berdasarkan

Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Bayi Baru Lahir

(11)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT II TENTANG PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI

KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK Dida Rifa Hayani Karo

Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan untuk itu diperlukan pembekalan materi yang baik di masa pendidikan. Dengan demikian pelaksana kegiatan penyediaan dan supervisi fasilitas kesehatan secara berkesinambungan dan tepat sasaran (MenKes RI 2008).

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan

cross sactional. Jumlah sampel sebanyak 56 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data digunakan univariat.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan tentang persalinan baik sebanyak 22 orang (39,2%) dan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang bayi baru lahir baik sebanyak 28 orang (50%).

Kesimpulan : Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir sebagian besar memiliki pengetahuan baik. Namun diharapkan mahasiswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup dan AKB Indonesia sebesar 34 per 1.000 Kelahiran Hidup. Meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target 2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 118 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).

Diperkirakan 90% kematian ibu terjadi saat persalinan dan kira-kira90% penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet (5%), abortus (5%), trauma obstetrik (5%), emboli (3%), dan lain-lain (11%) (Depkes RI, 2004). Penyebab secara tidak langsung adalah ibu hamil menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia dan malaria. Penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan yang memadai (Depkes RI, 2004)

Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa untuk itu diperlukan pembekalan materi yang baik dimasa pendidikan. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan penyediaan (suvervisi) fasilitatif secara berkesinambungan dan tepat sasaran yang dilaksanakan (MenKes RI 2008).

(13)

dari fungsi dan tanggung jawab bidan. Oleh karena itu dalam pendidikan DIII Kebidanan yang nantinya mencetak calon bidan, diperlukan materi kuliah yang berkaitan dengan peran dan fungsi bidan (Estiwidani dkk, 2008, hlm.60)

Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak mengkhafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat untuk mengingat informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari mengerti pasti bahannya (Sanjaya, 2011, hal. 1).

Rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari sisi proses, adalah adanya anggapan bahwa selama ini proses pendidikan yang dibangun dosen dianggap cenderung terbatas pada penguasaan materi pelajaran atau bertumpu pada pengembangan aspek kongitif tingkat rendah, yang tidak mampu mengembangkan kreativitas berpikir proses pendidikan atau proses belajar mengajar dianggap cenderung menempatkan mahasiswa sebagai objek yang harus diisi dengan informasi dan bahan-bahan hafalan (Sanjaya, 2008, hlm.320).

Akademi Kebidanan Sehat Medan adalah salah satu institusi yang mempunyai visi menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dan professional. Dalam praktek dilapangan modal utama bidan adalah harus mampu melakukan pertolongan persalinan dan bayi baru lahir

(14)

orang berpengetahuan baik, 1 orang berpengetahuan cukup dan 3 orang berpengetahuan kurang.

(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan SehatMedan Tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan SehatMedan tahun 2014. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan di Akademi Kebidanan Sehat Medan

b. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang bayi baru lahirdi Akademi Kebidanan Sehat Medan

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Sebagai wahana mengaplikasikan ilmu yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, khususnya dalam mata kuliah metodologi penelitian.

2. Bagi Responden

Memberikan informasi guna menambah pengetahuan mahasiswa tentang persalinan dan bayi baru lahir.

3. Bagi Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Sehat Medan

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persalinan 1. Pengertian

Persalinan adalah rangkaian proses berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney, 2004, hlm. 672).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010, hlm. 4)

Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta dan membrane dari Rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu (Rohani dkk, 2011, hlm.2).

(17)

Menurut Sulisetyawati dan Nugraheny (2010, hlm. 7) tahapan persalinan ada 4 kala yaitu dalam persalinan terdapat 4 kala yaitu: 1) kala I (Pembukaan); 2) kala II (Pengeluaran Janin); 3) kala III (Pelepasan Plasenta) dan kala IV (Observasi).

Menurut Wiknjosastro (2008) persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi pembukaan servik serta pengeluaran janin dan plasenta di uterus ibu. Sebagai bidan ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk :

a. Mendukung ibu dan keluarga baik secara fisik dan emosional selama persalinan dan kelahiran.

b. Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi dini dan penanganan komplikasi selama persalianan dan kelahiran.

c. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terdeteksi komplikasi. d. Memberikan asuhan yang akurat dengan meminimalkan intervensi. e. Pencegahan infeksi yang aman untuk memperkecil resiko.

f. Pemberitahuan kepada ibu dan keluarga bila akan dilakukan tindakan dan terjadi penyulit.

g. Memberikan asuhan bayi baru lahir secara tepat. h. Pemberian ASI sedini mungkin.

Menurut Varney (2007, hlm.753) mekanisme persalinan untuk janin yang mulai persalinan dalam posisi LOA, LOT, LOP, ROA, ROT, atau ROP dan dilahirkan dalam posisi oksiput anterior sebagai berikut:

(18)

oblik kanan untuk posisi LOA dan ROP dan diameter oblik kiri untuk posisi ROA dan LOP). Dengan demikian, diameter biparietal dalam diameter oblik pelvis berlawanan dari diameter tempat sutura sagitalis yang digunakan sebagai penanda janin, yang menentukan diameter obliktempat kepala janin ketika masuk ke pelvis.

b. Penurunan terjadi secara lengkap.

c. Fleksi mengganti diameter suboksipitobregatik untuk diameter yang masuk ke pintu atas panggul.

d. Rotasi interna terjadi: kepal janin berotasi 45 derajat ke posisi oksiput posterior dalam diameter anteroposterior pelvis ibu.

e. Pelahiran kepala dengan ekstensi.

f. Restitusi: kepala janin berotasi 45 derajat ke posisi LOP atau ROA, bergantung pada apakah rotasi internal berasal dari posisi LOP atau ROP. g. Rotasi eksterna: kepala janin berotasi 45 derajat ke posisi LOT atau ROT. h. Pelahiran bahu dan tubuh dengan fleksi lateral melalui sumbu Carus.

2. Jenis Persalinan

Menurut Rohani dkk (2011, hlm.3) persalianan ada 4 jenis yaitu:

a. Persalinan spontan adalah bila seluruh persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.

b. Persalinan buatan adalah bila persalinan berlangsung dengan bantu tenaga dari luar.

(19)

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Menurut Rohani dkk (2011, hlm. 16-28) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu:

a. Power (Tenaga/Kekuatan)

Kekutan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diagfragma, aksi dari ligament. Kekuatan power yang diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya adalah tenaga.

b. Passage (Jalan Lahir)

Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.

c. Passenger (Janin dan Plasenta)

Cara penumpang (passanger) atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.

Menurut Sulistyawati dan Nugraheni (2010, hlm. 7) tanda-tanda masuk dalam persalinan adalah terjadinya his karakter persalinan dari his persalinan yaitu:

1) Pengeluaran Cairan

2) Pinggang terasa sakit menjalar ke depan.

3) Sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar 4) Terjadi perubahan pada serviks

(20)

6) Pengeluaran lendir dan darah (penandaan persalinan)

Dengan adanya his persalinan, terjadinya perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan yang menyebabkan selaput lender yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas sehingga terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

Sebagian pasien mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya selput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan persalinan berlangsung dalam 24 jam. Namun jika ternyata tidak tercapai, maka persalinan akhirnya diakhiri dengan tindakan tindakan tertentu, misalnya vakum atau section caesaria.

4. Proses Dalam Persalinan a. Kala I (Pembukaan)

Menurut Rohani dkk (2011, hlm. 5) inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai membuka dan mendatar.Darah berasal dari pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran-pergeseran ketika serviks mendatar dan membuka.

(21)

perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan (Sulasetyawati dan Nugraheny, 2010, hlm. 7).

Menurut Friedmen, fase percepatan memulai fase persalinan dan mengarah ke fase lengkung maksimal adalah waktu ketika pembukaan serviks terjadi paling cepat dan meningkat dari tiga sampai empat sentimeter sampai sekitar 8 sentimeter. Pada kondisi normal kecepatan pembukaan konstanta, rata-rata tiga sentimeter per jam, dengan kecepatan maksimal tidak lebih dari 1,2 sentimeter per jam pada nulipara. Pada multipara, kecepatan rata-rata pembukaan selama fase lengkung maksimal 5,7 sentimeter per jam. Fase perlambatan adalah fase aktif. Selama waktu ini, kecepatan pembukaan melambat dan serviks mencapai pembukaan 8 sampai 10 sentimeter sementara penurunan mencapai kecepatan maksimum penurunan rata-rata nulipara adalah 1,6 sentimeter per jam dan normalnya paling sedikit 1,0 sentimeter per jam. Pada multipara, kecepatan penurunan rata-rata 5,4 sentimeter per jam, dengan kecepatan minimal 2,1 sentimeter per jam (Varney, 2004, hlm. 679).

Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2010, hal. 75) asuhan-asuhan kebidanan pada kala Iyaitu: (1) pemantauan terus menerus kemajuan persalinan menggunakan partograf; (2) pemantauan terus-menerus vital sign; (3) pemantauan terus menerus terhadap keadaan bayi; (4) pemberian hidrasi bagi pasien; (5) menganjurkan dan membantu pasien dalam upaya perubahan posisi dan ambulansi; (6) mengupayakan tindakan yang membuat pasien nyaman; (7) memfasilitasi dukungan keluarga.

b. Kala II (Pengeluaran Janin)

(22)

dipecahkan.Kadang-kadang pada permulaan kala II wanita tersebut mau muntah atau muntah diertai rasa ingin mengedan kuat. His akan lebih timbul sering dan merupakan tenaga pendorong janin pula. Di samping itu his, wanita tersebut harus dipimpin meneran pada waktu ada his .Di luar ada his denyut jantung janin harus diawasi (Wiknjosastro, 1999, hlm.194).

Menurut Wiknjosastro (2008, hlm.77) gejala dan tanda kala II persalinan adalah: a) ibu merasa ingin meneran bersamaan adanya kontraksi; b) ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya; c) vulva-vagina dan sfingter ani membuka; d) meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah.

1) Penatalaksanaan Fisiologis Kala II

Penatalaksanaan didasarkan pada prinsip bahwa kala II merupakan peristiwa normal yang diakhiri dengan kelahiran normal tanpa adanya intervensi.Saat pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu meneran sesuai dorongan alamiahnya dan beristirahat di antara dua kontraksi. Jika menginginkan, ibu dapat mengubah posisinya, biarkan ibu mengeluarkan suara selama persalianan dan proses kelahiran berlangsung. Ibu akan meneran tanpa henti selama 10 detik atau lebih, tiga sampai empat kaliperkontraksi (Sagady, 1995). Meneran dengan cara ini dikenal sebagai meneran dengan tenggorokan terkatup atau valsava manuver. Meneran dengan cara ini berhubungan dengan kejadian menurunnya DJJ dan rendahnya APGAR.

2) Asuhan Kala II Persalinan

(23)

wanita; (e) asuhan pendukung wanita dan orang terdekatnya beserta keluarga; (f) persiapan persalinan; (g) penatalaksanaan kelahiran; (h) pembuatan keputusan untuk penatalaksanaan kala II persalinan.

c. Kala III (Pengeluaran Plasenta)

Partus kala III disebut pula kala uri.Kala III ini, seperti dijelaskan tidak kalah pentingnya dengan kala I dan II. Kelainan dalam memimpin kala III dapat mengakibatkan kematian karena perdarahan.Kala uri dimulai sejak dimulai sejak bayi lahir lengkap sampai plasenta lahir lengkap. Terdapat dua tingkat pada kelahiran plasenta yaitu: 1) melepasnya plasenta dari implantasi pada dinding uterus; 2) pegeluaran plasenta dari kavum uteri (Wiknjosastro, 1999, hlm. 198).

Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2010, hlm. 8) lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut: (a) Uterus mulai membentuk bundar; (b) Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah Rahim; (c) Tali pusat bertambah panjang; (d) Terjadi perdarahan.

1) Perubahan Fisiologis Kala III

(24)

2) Penatalaksanaan Fisiologis Kala III

Penatalaksanaan aktif didefinisikan sebagai pemberian oksitosin segera setalah lahir bahu anterior, mengklem tali pusat segera setelah pelahiran bayi, menggunakan traksi tali pusat terkendali untuk pelahiran plasenta (Varney, 2007, hlm. 827).

Menurut Wiknjosastro (2008) langkah pertama penatalaksanaan kala III pelepasan plasenta adalah:

a) Mengevaluasi kemajuan persalinan dan kondisi ibu.

b) Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva, satu tangan ditempatkan di abdomen ibu untuk merasakan, tanpa melakukan masase. Bila plasenta belum lepas tunggu hingga uterus bekontraksi.

c) Apabila uterus bekontraksi maka tegangkan tali pusat ke arah bawah, lakukan tekanan dorso-kranial hingga tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak ke atas menandakan plasenta telah lepas dan dapat dilahirkan.

d) Setelah plasenta lepas anjurkan ibu untuk meneran agar plasenta terdorong keluar melalui introitus vagina.

e) Lahirkan plasenta dengan mengangkat tali pusat ke atas dan menopang plasenta dengan tangan lainnya untuk meletakkan dalam wadah penampung.

(25)

3) Asuhan Persalinan Kala III

Menurut Sulistyawati dan Nugraheny asuhan kala III persalinan adalah sebagai berikut: (a) memberikan pujian kepada pasien atas keberhasilannya; (b) lakukan manajemen aktif kala III; (c) pantau kontraksi uterus; (d) berikan dukungan mental pada pasien; (e) berika informasi mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasien dan pendamping agar proses pelahiran plasenta lancer; (f) jaga kenyamanan pasien dengan menjaga kebersihan tubuh bagian bawah (perineum)

d. Kala IV (Observasi)

Setelah plasenta lahir lakukan ransangan taktil (masase uterus) yang bertujuan untuk meransang uterus berkontraksi baik dan kuat. Lakukan evaluasi tiggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya, fundus uteri setinggi atau beberapa jari di bawah pusat.Kemudian perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan periksa kemungkinan perdarahan dari robekan perineum. Lakukan evaluasi keadaan umum ibu dan dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama persalinan kala IV (Wiknjosastro, 2008, hlm. 110).

Menurut Sulisetyawati dan Nugraheny (2010) kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Kala IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling sering terjadi 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Tingkat kesadaran pasien

(26)

d) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

1) Asuhan Kala IV Persalinan

Menurut Rohani dkk (2011, hlm. 234) secara umum asuhan kala IV persalinan adalah:

(a) Pemeriksaan fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit jam ke 2. Jika kontraksi uterus tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.

(b) Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan tiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam ke 2.

(c) Anjurkan ibu untuk minum untuk mencegah dehidrasi.

(d) Bersihkan perineum dan kenakan pakaian yang bersih dan kering.

(e) Biarkan ibu beristirahat karena telah bekerja keras melahirkan bayinya, bantu ibu posisi yang nyaman.

(f) Biarkan bayi didekat ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi. (g) Bayi sangat bersiap segera setelah melahirkan. Hal ini sangat tepat untuk

memberikan ASI

(h) Pastikan ibu sudah buang air kecil tiga jam pascapersalinan.

(27)

B. Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir adalah bayi lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar 7 dan tanpa cacat bawaan (Yeyeh & Yulianti, 2010 hlm 2).

Bayi baru lahir memerlukan pemantauan ketat atau masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik.Bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang meningkatkan kesempatan untuk menjalani masa transisi dengan baik (Nur, 2010 hlm 4).

1. Tanda-tanda bayi baru lahir normal

Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa tanda antara lain :Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh kemerah-merahan, Pulse (heart rate) atau frekuaensi jantung >100x/menit, Grimance (reaksi terhadap ransangan), menangis, batuk/bersin, Activity (tonus otot), gerakan aktif, Respiration (usahan nafas). Bayi menangis kuat (Mochtar, 1998).

(28)

2. Penilaian Pada Bayi Baru Lahir

Penilaian pada bayi baru lahir dapat dilihat dari : 1) Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnya; 2) Keaktifan; 3) Simetris; 4) Muka dan wajah; 5) Mulut; 6) Leher, dada, abdomen; 7) Punggung; 8) Kulit dan kuku; 9) Kelancaran menghisap dan pencernaan: 10) Refleks; 11) Berat badan.

3. Penampilan Bayi Baru Lahir

Yeyeh & Yulianti (2010, hlm 3) mengatakan penampilan bayi baru lahir dapat dilihat dari : 1) Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling; 2) Keaktifan; 3) Simetris; 4) Muka wajah; 5) Mulut; 6) Leher; 7) Punggung; 8) Kulit dan kuku; 9) Kelancaran penghisap dan pencernaan; 10) Refleks; dan 11) Berat badan (Yeyeh&Yulianti, 2010 hlm 3).

(29)

4. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan di Luar Uterus

Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologi ini disebut homeostasis. Bila terdapat gangguan adaptasi maka bayi akan sakit. Berikut adaptasi bayi baru lahir yaitu:

a. Sistem pernapasan

Pernapasan bayi pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan di dalam.Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku sehingga terjadi atelektasi. Dalam keadaan anoksia neonatus masi dapat mempertahankan hidupnya karena adanya kelanjutan metabolisme anaerobik (Erni, 2010 hlm 12)

b. Suhu Tubuh

Menurut Erni (2007) terdapat empat landasan mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh bayi baru lahir ke lingkungannya yaitu :

1) Konduksi

(30)

2) Konveksi

Konveksi adalah kehilangan panas dari tubuh bayi ke udara sekitar sedang bergerak (jumlah panas yang tergantung kecepatan suhu udara.

3) Radiasi

Panas dipancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuh ke lingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda).

4) Evaporasi

Evaporasi adalah panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada kecepatan dan kelembaban udara (perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi uap) (Nur, 2010 hlm 12).

c. Metabolisme

Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari keenam pemenuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Nur, 2010 hlm. 13)

d. Sistem Kardiovaskuler

(31)

atrium.Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi hidup di luar badan ibu, selama beberapa hari pertama kehidupan, aliran darah melalui foramen ovale untuk sementara dan mengakibatkan sianosis ringan (Nurhayati, 2008 hlm 28).

5. Tes APGAR

Menurut Wahyuningsih dan Tiar (2010 hlm. 17) menilai keadaan bayi segera setelah bayi lahir menggunakan skor Apgar menggambarkan kesejahteraan bayi. Bidan akan memeriksa denyut jantung, usaha napas, tonus otot, dan respon refleks serta warna kulit, kemudian menilai dengan rentang skor nol sampai dua untuk masing-masing lima aspek tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tanda 0 1 2

Denyut jantung

Usaha napas

Tonus otot

Refleks iritabilitas 1. Respons terhadap

menghentikan kaki 2. Respons terhadap

(32)

6. Inisiasi Menyusu Dini

Untuk memperat ikatan batin antara ibu dan anak, setelah dilahirkan bayi langsung diletakkan di dada ibunya sebelum bayi itu dibersihkan. Sentuhan kulit dengan kulit mampu menghadirkan efek fisiologis yang dalam antara ibu dan bayi. Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat bayi baru lahir. Satu jam pertama setelah bayi dilahirkan, insting bayi membawanya untuk mencari putting ibu. Perilaku bayi dikenal dengan Iniasiasi Menyusu Dini (IMD) (Rukiah, 2010 hlm 7).

7. Pemberian ASI

Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut bayi terbuka lebar, hidung mendekat dan terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup sebanyak mungkin aerola, lidah menopang putting dan aerola bagian bawah, bibir bawah melengkung keluar, bayi menghisap kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat (JNPK-KR, 2007).

(33)

8. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Menurut Rukiah (2010), manajemen asuhan kebidana pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut:

a) Langkah I : Pengkajian Data

Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir dibagi dalam 2 bagian yaitu pengkajian setelah bayi lahir dan pengkajian setelah bayi lahir dan pengkajian keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan normal (Varney, 1997).

b) Langkah II : Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Bayi Baru Lahir

Melakukan indentifikasi secara benar terhadap diagnose masalah dan kebutuhan bayi baru lahir berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Jaga agar bayi tetap kering dan hangat, usahakan agar ada kontak kulit antara ibu dan bayi sesegera mungkin (Varney 1997).

c) Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah teridentifikasi. Misalnya diagnosa potensial yaitu hipotermi potensial menyebabkan gangguan pernapasan, hipoksia potensial menyebabkan asidosis (Varney, 1997).

d) Langkah IV : Identifikasi Tindakan Segera

(34)

sesuai dengan kondisi bayi. Misalnya bila bayi tidak bernapas dalam waktu 30 detik, segera cari bantuan dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut (Varney, 1997).

e) Langkah V : Merencanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Merencanakan asuhan yang menyeluruh yang rasional dan sesuai dengan temuan dari langkah sebelumnya (Varney, 1997).

f) Langkah VI : Implemantasi Asuhan Bayi Baru Lahir

Melaksanakan rencana asuhan pada bayi baru lahir secara efesien dan aman, yaitu misalnya: Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat, dengan memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu, gantilah kain atau handuk yang basah dan bungkus dengan selimut yang kering dan bersih. Perawatan mata 1 jam pertama setelah lahir dengan obat mata erictromicin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah infeksi mata karena klamidia. Memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan karena defesiensi vitamin K pada bayi baru lahir (Varney, 1997).

g) Langkah VII : Evaluasi

(35)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitiantingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 adalah:

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa meliputi :

1. Persalinan 2. Bayi Baru Lahir

(36)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitiantingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 adalah:

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa meliputi :

1. Persalinan 2. Bayi Baru Lahir

(37)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah ruang lingkup atau batasan variabel-variabel yang diamati yang bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (Notoatmodjo, 2010, hlm. 85).

Tabel 3.1.

No Variabel Defenisi Operasion al

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Tingkat pengetah uan mahasis wa Segala sesuatu yang diketahui tentang persalinan dan bayi baru lahir oleh mahasiswa tingkat II yaitu meliputi: defenisi, jenis-jenis, proses)

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner a. B aik bila benar 76% - 100%

b. C

[image:37.595.114.525.262.555.2]
(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional (penelitian yang hanya dilakukan sekali waktu saja) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek yang akan diteliti (Setiadi, 2007, hlm. 177). Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat II Akademi Kebidanan Sehat Medan. Dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 224 orang. .

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007, hal. 177). Sampel dari penelitian ini yaitu sebagian mahasiswa tingkat II kebidanan di Akademi Kebidanan Sehat Medan 2014. Untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling

berdasarkan kriteria yaitu : 1) mahasiswa tingkat II, 2) mahasiswa yang bersedia jadi responden, dan 3) mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran diskusi pada mata kuliah asuhan kebidanan II

(39)

C. Tempat Penelitian

Tempat yang dipilih untuk menjadi tempat penelitian adalah lokasi penelitian mudah dijangkau, jumlah responden yang mencukupi untuk target penelitian.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan mulai Oktober 2013 s/d Mei 2014. Yang di mulai dari pengajuan judul, penunjuk pembimbing, seminar proposal, pengumpulan data, pengolahan data, dan sidang KTI.

E. Etika Penelitian

(40)

F. Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrument penelitian yaitu berupa kuesioner pengetahuan yang berisi 30 pertanyaan merupakan tipe pilihan bergandayang disusun sendiri oleh penulis dengan arahan dari pembimbing.

1. Aspek Pengukuran Pengetahuan

Aspek pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Gutman dengan instrumen yang berupa kuesioner yang terdiri dari variabel penelitian sebagai berikut: Untuk mengetahui kompetensi asuhan kebidanan II pada mahasiswa, peneliti mengajukan 30 pertanyaan analisa secara deskriptif dengan besar skornya dalam setiap pertanyaan adalah 1 jika dijawab dengan benar, dan jika pertanyaan dijawab dengan salah, skornya 0, dengan nilai minimum 0 dan maksimum 30.

Dengan menggunakan rumus:

P × 100%

Keterangan:

P : Presentasi Jawaban Responden

f : Jumlah soal yang benar

n: Jumlah soal keseluruhan

Kategori penilaian:

(41)

3. “Kurang “ : ≤ 55% (Nursalam, 2008).

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji kesahihan instrumen penelitian dimana berarti instrumen penelitian dapat mengukur apa yang hendak diukur (Notoadmodjo, 2010). Suatu butir instrumen penelitian dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya diharapkan 0.7 atau lebih.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan secara content validity kepada orang yang dianggap ahli yang dalam hal ini dilakukan kepada ahli kebidanan.

yang sebelumnya sudah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan skor CVI (Content Validity Index).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan instrumen penelitian, artinya seberapa sering pun instrumen yang sama digunakan pada sampel yang sama maka hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Test reliabilitas menggunakan analisis item, yaitu masing-masing skor item dikorelasikan dengan skor totalnya dengan ketentuan apabila koefisien alpha mendekati angka 0,7 dinyatakan reliabel.

(42)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner terhadap mahasiswa tingkat II Akademi Kebidanan Sehat Medan sebanyak 56 orang setelah dilakukan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner. Kuesioner diisi langsung oleh responden saat itu juga dan setelah kuesioner selesai diisi, dikumpulkan kembali.

Beberapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data ini adalah mendapatkan surat permohonan melakukan penelitian dari ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan mengajukan permohonan izin penelitian kepada Direktur Akademi Kebidanan Sehat Medan setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan pengumpulan data.

(43)

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa dan melalui beberapa tahap, pertama editing untuk melakukan pengecekan kelengkapan data. Kemudian data yang akan diukur diberi coding

untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data. Selanjutnya tabulating

untuk mempermudah analisa data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Setelah itu mengentry data kedalam komputer dan dilakukan dalam pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning

dan entry yaitu pemeriksaan semua data kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

(44)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014”, kuesioner diberikan kepada 56 orang mahasiswa tingkat II. Hasilnya dapat disajikan sebagai berikut :

[image:44.595.114.525.493.616.2]

1. Tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahirdi Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 berpengetahuan baik sebanyak 26 orang (46,4%), berpengetahuan cukup sebanyak 24 orang (42,8%) dan berpengetahuan kurang sebanyak6 orang (10,8%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1. di bawah ini:

Tabel 5.1.

Distribusi frekuensi dan presentase responden berdasarkan pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi

Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014 (n=56)

Variabel frekuensi Persentase

Baik Cukup Kurang

26 24 6

46,4 42,8 10,8

(45)

a. Distribusi frekuensi dan presentase responden berdasarkan pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 (n=56)

[image:45.595.112.526.315.438.2]

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan mahasiswa berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (39,2%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (23,2%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.di bawah ini:

Tabel 5.2.

Distribusi frekuensi dan presentase responden berdasarkan pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan di Akademi Kebidanan Sehat Medan

tahun 2014 (n=56)

Variabel frekuensi Persentase

Baik Cukup Kurang

22 21 13

39,2 37,6 23,2

Total 56 100

b. Distribusi frekuensi dan presentase responden berdasarkan pengetahuan mahasiswa tentang bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 (n=56)

(46)
[image:46.595.123.531.151.274.2]

Tabel 5.3.

Distribusi frekuensi dan presentase responden berdasarkan pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat

Medan Tahun 2014 n(=56)

Variabel frekuensi Persentase

Baik Cukup Kurang

28 18 10

50,0 32,1 17,9

(47)

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 56 orang mahasiswa. Data tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir Berdasarkan penelitian ini diperoleh mahasiswa yang berpengetahuan baik sebanyak 46,4%, berpengetahuan cukup sebanyak 42,8% dan berpengetahuan kurang sebanyak 19,6%.

Tingkat pengetahuan mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak hal ini disebabkan mahasiswa mengikuti proses pembelajaran serta memanfaatkan buku perpustakaan sebagai referensi materi tentang persalinan dan bayi baru lahir. Sedangkan tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II dikategorikan dalam kategori cukup dikarenakan sebagian besar responden kurang memperhatikan saat dosen memberikan penjelasan sehingga responden tersebut kurang memahami materi tentang persalinan dan bayi baru lahir,sedangkan tingkat pengetahuan mahasiswi tingkat II dikategorikan dalam kategori kurang dikarenakansebagian besar responden kurang aktif dan kurang memperhatikan saat dosen memberikan penjelasan.

(48)

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Notoatmodjo, 2005).

2. Tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan

Pada tabel 5.2 dapat diamati bahwa pengetahuan mahasiswatingkat II tentang persalinan sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 39,2%, berpengetahuan cukup sebanyak 37,6% dan berpengetahuan kurang 23,2%.

Menurut Salam (2003) pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan tahu adalah hasil dari kenal, insaf, mengerti dan pandai.Dengan hal ini menyatakan bahwa usaha yang dimaksud adalah usaha untuk mengetahui dari materi pembelajaran.

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, media dan lingkungan. Pengetahuan baik dan cukup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: sumber informasi, faktor pendidikan. Semakin banyak seseorang mendapatkan informasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

(49)

dan penguasaan mahasiswa yang diperoleh dari dosen yang memberikan materi maupun dari buku panduan yang tersedia di sarana pendidikan. Mahasiswa mengatakan pemahaman dan tatap muka yang dilakukan di kelas efektif sehingga mampu memperdalam materi yang disampaikan. Selain itu buku-buku penunjang materi yang tersedia disarana pendidikan seperti perpustakaan sudah dimanfaatkan sehingga wawasan yang diterima tidak hanya dari proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Selain itu aplikasi dalam bentuk praktek yang membuat mahasiswa mampu memperdalam materi yang disampaikan. Sedangkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang disebabkan mahasiswa kurang aktif saat proses belajar mengajar di dalam kelas dan kurang memanfaatkan sarana perpustakaan yang sudah disediakan oleh pendidikan.

3. Tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang bayi baru lahir

Pada tabel 5.3 diperoleh sebagian mahasiswa memiliki pengetahuan baik sebanyak 50,0% berpengetahuan cukup sebanyak 32,1% dan sebagian berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang 17,9%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik telah memahami dan menguasai materi tentang bayi baru lahir serta telah mampu melaksanakan asuhan pada bayi baru lahir. Sedangkan mahasiswa yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang dikarenakan kurangnya pengetahuan serta minat mahasiswa untuk mengetahui dan menguasai asuhan pada bayi baru lahir.

(50)

dalam kategori cukup dikarenakan sebagian besar responden kurang memperhatikan saat dosen memberikan penjelasan sehingga responden tersebut kurang memahami materi tentang bayi baru lahir,sedangkan tingkat pengetahuan mahasiswi tingkat II dikategorikan dalam kategori kurang dikarenakan sebagian besar responden kurang aktif dan kurang memperhatikan saat dosen memberikan materi di dalam kelas.

Depkes (2004) mengatakan bahwa dengan pengetahuan baik maka mahasiswa akan dapat memahami dan memberikan dengan baik pula dalam asuhan bayi baru lahir, sehingga pada akhirnya tujuan dari asuhan bayi baru lahir dapat dicapai dengan optimal.

(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Distribusi pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014 berpengetahuan baik sebanyak 26 orang (46,4%), cukup sebanyak 24 orang (42,8%) dan berpengetahuan kurang 6 orang (10,7%).

2. Distribusi pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan di Akademi Kebidanan Sehat Medan tahun 2014berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (39,2%), cukup sebanyak 21 orang (37,6%) dan berpengetahuan kurang 13 orang (23,2%).

(52)

B. SARAN

1. Bagi peneliti lanjutan

Bagi peneliti di masa akan datang jumlah sampelnya lebih banyak, tempat yang berbeda dan dapat meneruskan penelitian ini dengan yang lebih spesifik pada mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir.

2. Bagi Responden

Untuk responden diharapkan untuk lebih mempelajari lagi materi tentang persalinan dan bayi baru lahir.

3. Bagi institusi pendidikan Akademi Kebidanan Sehat Medan

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2004. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional http://www.depkes.rpjmn.htm. Diakses 23 November 2012.

Estiwidani dkk. (2008). Konsep Kebidanan. Yogjakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan

Pedoman Skripsi & Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.

Nur, Wafi Muslihatun. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogjakarta. : Fitramaya

Rohani. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

Rusman, D. M. (2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Saifuffin, A. B. (Ed.). (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (1 ed.). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. Sanjaya, P. D. (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, P. D. (2011). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan (1 ed.). Jakarta: Kencana Prenada Medika.

Sulisetyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Setiadi.(2007). Konsep Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta : Graha Ilmu. Varney, H. (2003). Varney's Midwifery, 4th Ed. (4 ed., Vol. 2). (4, Ed., & L. M.

Trisetyati, Trans.) Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Wahyuningsih, Esty. (2010).Buku Saku Asuhan Neonatus & Bayi.Jakarta : EGC Wiknjosastro, G. H. (2008). Buku Acuan Persalinan Normal (5 ed.). Jakarta:

JNP-KR.

Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. (A. B. Saifuddin, Ed.) Jakarta: Yayasan Birfa Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wiknjosastro, H. (1999). Ilmu Kebidanan (3 ed.). (A. B. Saifuddin, Ed.) Jakarta: Yayasan Birfa Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

(54)
(55)
(56)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Salam Sejahtera Denganhormat,

Nama saya Dida Rifa Hayani Karo, sedang menjalani pendidikan di program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014”

Persalinan merupakan materi yang membahas dimulai dari kala I (pembukaan), kala II (pengeluaran janin), kala III (pengeluaran plasenta) dan kala IV (Observasi) serta Bayi Baru Lahir (BBL) .

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat II tentang persalinan dan bayi baru lahir di Akademi KebidananSehat Medan tahun 2014 saya akan melakukan beberapa tahapan pada mahasiswa tingkat II yaitu :

1. Penyebaran kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang persalinan dan bayi baru lahir

(57)

Terima kasih saya ucapkan kepada mahasiswa yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setela memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan mahasiswa bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, April 2014 Peneliti

(58)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

NIM : ……….

Kelas : ……….

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tingkat II Tentang Persalinan dan Bayi Baru Lahir di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2014”, Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, April 2014

(59)

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT II TENTANG PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI

KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2014 No. Responden :

Petunjuk :

1. Isilah data dengan benar

2. Pilihlah dan silang (x) jawaban yang anda anggap benar DATA DEMOGRAFI

NIM :

Kelas :

SOAL Persalinan Kasus (untuk no. 1-3)

Ny. Sania, usia 30 tahun, G2 P1 A0 hamil 40 minggu datang ke klinik bidan dengan keluhan BAK disertai dengan pengeluaran lender darah. Hasilpe merikasaan pada pukul 14.00 WIB didapatkan TFU : 29 cm, punggung kanan, penurunan kepala 3/5, kontraksi uterus 4x/10 menit, DJJ : 144x/menit, hasil periksa dalam : pembukaan 6 cm, KK (+), presentasikepala

1. Diagnosis yang tepat untuk Ny. Sania… a. Inpartu kala I fase laten

b. Inpartu kala I fase aktif c. Inpartu kala II

d. Inpartu kala II lama

2. Data objektif yang didapatkan dari pemeriksaan obstetric… a. G2 P1 A0

b. TFU 29 cm

c. Ibu mengeluh BAK

d. Umur kehamilan 40 minggu

3. Kesejahteraan janin dapat dilihat dari… a. Tinggi fundus uteri 29 cm

(60)

Kasus (untuk soal no. 4-5)

Ny. Nita, 24 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu, datang ke BPS pukul 10.00 WIB, mengeluh perut kenceng-kenceng, hasil pemeriksaan serviks 8 cm, KK masih utuh, kepala turun pada hogde III, ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan. 4. Diagnosis kebidanan Ny. Nita…

a. Inpartukala I fasel aten

b. Inpartukala I fase aktif acselerasi c. Inpartukala I fase aktif deselerasi

d. Inpartukala I fase aktif dilatasi maksimal

5. Satu jam kemudian ketuban pecah spontan, warna jernih, Ny. Nita , asuhan yang tepat adalah…

a. Memberi support mental b. Memberikan makanan

c. Menganjurkan ibu untuk berbaring

d. Melakukan periksa dalam kembali untuk menentukan pembukaan Kasus (untuksoal no. 6-9)

Ny. Tina G3 P1 A1 datang ke bidan jam 11.30 WIB, mengatakan kenceng-kenceng teratur, ibu belum ada keinginan meneran. Hasil VT : pembukaan lengkap, ketuban masih utuh, kelapa turun H III, DJJ 140 kali/menit, his 3 kali/10 menit lamanya 45 detik.

6. Posisi yang tepat untuk membantu penurunan kepala janin pada kasus Ny. Tina adalah…

a. Litotomi b. Terlentang c. Berdiri d. Menungging

7. Evaluasi DJJ dilakukan setiap.. a. 5 menit

b. 10 menit c. 15 menit d. 30 menit

8. Simbol pengisian air ketuban di lembar partograf adalah… a. J

b. U c. K d. M

9. Sesuai kondisi Ny. Tina maka tindakan bidan yang tepat adalah… a. Menunggu

b. VT

(61)

d. Pecah ketuban Kasus (untuk soal no. 10-13)

Ny. Hanna umur 25 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu, bayi lahir 2 menit yang lalu, plasenta belum keluar tampak semburan darah tiba-tiba, kontraksi uterus bagus, TFU 2 jari di atas pusat…

10.Semburan darah yang dialami Ny. Hanna disebabkan karena… a. Lepasnya insersi plasenta

b. Adanya sisa selaput ketuban c. Kontraksi uterus yang lemah d. Perlukaan jalanl lahir

11.Asuhan segera yang dilakukan oleh bidan pada Ny. Hanna… a. Melakukan massase uterus

b. Melakukan manual plasenta c. Meregangkan tali pusat d. Menyuntikkan uterotonika

12.Asuhan selanjutnya yang dilakukan bidan adalah… a. Melakukan KBI

b. Melakukan MAK III

c. Melakukan penjahitan perineum d. Pengawasan 2 jam post partum

13.Tujuan dan tindakan yang dilakukan bidan di atas adalah… a. Menghentikan perdarahan segera

b. Mencegah atonia uteri

c. Mempercepat pengeluaran plasenta d. Mencegah terjadinya rupture perineum Kasus (untuk soal no. 14-17)

Ny. Hani baru melahirkan bayi 1 jam yang lalu, bayi lahir spontan, BB 3000 gr, PB 50 cm, dan jenis kelamin perempuan. KU ibu baik, TD 110/70 mmHg, Nadi 76 x/menit, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari di bawah pusat, plasenta lahir spontan lengkap, Ny. Hani mengeluh perutnya mules dan masih mengeluarkan darah, sehingga ia merasa cemas dengan keadaannya…

14.Asuhan yang diberikan pada Ny. Hani… a. Melakukan massase uterus

b. Mengukur tekanan darah c. Mengosongkan kandung kemih d. Melakukan bounding attachment 15.Masalah yang ditemukan pada Ny. Hani….

a. Perut mules

(62)

c. Ibu merasa cemas

d. Adanya pengeluaran pervaginam

16.Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, tindakan yang dilakukan bidan adalah…

a. Massase uterus b. Support mental

c. Berikan oksitosin 10 UI d. Pasang kain pembeban perut

17.Hasil pengkajian 30 menit kemudian suhu tubuh ibu meningkat, asuhan yang diberikan…

a. Rujuk segera b. Mobilisasi dini c. Beri analgetik d. Rehidrasi

(Kasus untuk soal no 18-20)

Ny. Santi, 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, dating ke BPS pukul 08.00 WIB, mengeluh perut kenceng-kenceng, hasil pemeriksaan : KU baik, TD : 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, respirasi 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 2/5, hasil VT pembukaan serviks 8 cm, selaput ketuban masih utuh, ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan

18.Diagnosa kebidanan Ny. Santi adalah a. Inpartu kala I faselaten

b. Inpartu kala I faseaktifa kselerasi c. Inpartu kala I faseaktif deselerasi

d. Inpartu kala I faseaktif deselerasi maksimal

19.Data fokus yang menunjukkan Ny. Santi dalam proses persalinan… a. Kepala 2/5

b. TFU 30 cm c. Kenceng-kenceng d. Pembukaan serviks 8 cm

20.Sesuai dengan kasus Ny. Santi penurunan kepala berada pada… a. Hodge I

(63)

SOAL Bayi Baru Lahir (BBL) Kasus (untuk soal no. 21-25)

Bayi S lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 49 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.

21.Dilihat dari usia kehamilan dan berat badan lahir bayi S termasuk dalam kategori…

a. Matur b. Dismatur c. Prematur d. Serotinus

22.Asuhan yang harus diberikan pada bayi R adalah… a. Pemberian oksigen

b. Pemberian antibiotic c. Dirawatdalam incubator d. Rawat gabung dengan ibunya

23.Kesulitan adaptasi BBL dengan bayi S adalah… a. Eliminasi

b. Pernafasan c. Metabolisme

d. Perubahan sirkulasid arah

24.Supaya bayi S dapat melalui proses adaptasi dengan lancar, maka dilakukan… a. Pemberian cairan NaCl

b. Pemberian susu formula

c. Pemberian ASI sesegera mungkin d. Pemberian cairan infuse Dextrose

25.Setelah 30 menit kemudian bayi R mengalami penurunan suhu sampai 36°C, maka asuhan yang diberikan adalah…

(64)

Kasus (untuk soal no. 26-27)

Ny. A baru saja melahirkan bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerak aktif, BBL 2900 gram..

26.Penatalaksanaan yang segera dilakukan terhadap bayi Ny. A adalah.. a. Mengeringkan

b. Menghisap lendir c. Memotong tali pusat d. Inisiasi menyusu dini

27.Bayi Ny. A boleh dimandikan minimal… a. Setelah 2 jam

b. Setelah 4 jam c. Setelah 6 jam d. Setelah 1 jam Kasus (untuksoal no 28-30)

Ny. Minah pukul 09.30 WIB melahirkan bayi dengan BB 2550 gr, PB 49 cm. usia kehamilan Ny.Minah adalah 37 minggu. Ny. Minah melahirkan di ruangan ber AC. 28.Diagnosa yang tepat untuk bayi Ny. Minah adalah…

a. BBL Normal b. BBLR c. Bayi Normal d. BBL Prematur

29.Bentuk ransangan yang tidak boleh dilakukan untukbayi Ny. D adalah…

a. Menempelkan kompres panas atau dingin atau menempatkan bayi di air panas atau dingin

b. Mengusap punggung c. IMD

d. Mengeringkan bayi dengan handuk

30.Bayi Ny. Minah beresiko untuk kehilangan panas (hipotermi) dengan cara… a. Radiasi

(65)
(66)
(67)
[image:67.842.75.793.101.486.2]

TABEL TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT II TENTANG PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR DI AKADEMI KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2014 N o KodeRespon den

Persalinan BayiBaruLahir Benar

Total

Frekuensi (f) Kriteria

Jumlah Frekuensi (%) Jumlah Frekuensi (%)

Benar Salah Benar Salah Benar Salah Benar Salah

1 001 16 4 80 20 8 2 80 20 24 80 B

2 002 15 5 75 25 9 1 90 10 24 80 B

3 003 15 5 75 25 8 2 80 20 24 80 B

4 004 18 2 80 20 6 4 60 40 24 80 B

5 005 13 7 65 35 4 6 40 60 17 56,6 C

6 006 16 4 80 20 6 4 60 40 24 80 B

7 007 17 3 85 15 6 4 60 40 23 76,6 B

8 008 16 4 80 20 7 3 70 30 23 76,6 B

9 009 12 8 60 40 9 1 90 10 21 70 C

10 010 16 4 80 20 8 2 80 20 24 80 B

11 011 14 6 70 30 7 3 70 30 21 70 C

12 012 12 8 60 40 8 2 80 20 20 66,6 C

13 013 19 1 95 5 9 1 90 10 28 93,3 B

14 014 11 9 55 45 8 2 80 20 19 63,3 C

15 015 17 3 85 15 8 2 80 20 25 83,3 B

16 016 17 3 85 15 7 3 70 30 24 80 B

17 017 11 9 55 45 7 3 70 30 18 60 C

18 018 15 5 75 25 8 2 80 20 23 76,6 B

19 019 12 8 60 40 8 2 80 20 20 66,6 C

20 020 9 11 45 55 5 5 50 50 14 46,6 K

21 021 11 9 55 45 5 5 50 50 16 53,3 K

22 022 18 2 80 20 6 4 60 40 24 80 B

23 023 14 6 80 30 7 3 70 30 21 70 C

24 024 14 6 70 30 9 1 90 10 23 76,6 B

25 025 16 4 80 20 7 3 70 30 23 76,6 B

26 026 13 7 65 35 8 2 80 20 21 70 C

27 027 14 6 70 30 6 4 60 40 20 66,6 C

28 028 15 5 75 25 6 4 60 40 21 70 C

29 029 19 1 95 5 4 6 40 60 23 76,6 B

30 030 17 3 85 15 8 2 80 20 25 83,3 B

(68)

32 032 14 6 70 30 8 2 80 20 22 73,3 C

33 033 10 10 50 50 7 3 70 30 17 56,6 C

34 034 9 11 45 55 9 1 90 10 18 60 C

35 035 15 5 75 25 4 6 40 60 19 63,3 C

36 036 17 7 85 35 8 3 70 30 25 83,3 B

37 037 10 10 50 50 5 5 50 50 15 50 K

38 038 15 5 75 25 9 1 90 10 24 80 B

39 039 14 6 70 30 7 3 70 30 21 70 C

40 040 16 4 80 20 10 0 100 0 26 86,8 B

41 041 10 10 50 50 8 3 70 30 18 60 C

42 042 `16 4 80 20 9 1 90 10 27 90 B

43 043 15 5 75 25 4 6 40 60 19 63,3 C

44 044 10 10 50 50 3 7 30 70 13 43,3 K

45 045 19 1 95 5 9 1 90 10 28 93,3 B

46 046 12 8 60 40 9 1 90 10 21 70 C

47 047 19 1 95 5 6 4 60 40 25 83,3 B

48 048 11 9 55 45 8 2 80 20 19 63,3 C

49 049 15 5 75 25 8 2 80 20 23 76,6 B

50 050 11 9 55 45 8 4 60 40 19 63,3 C

51 051 13 7 65 35 3 7 30 70 16 53,3 K

52 052 15 5 75 25 8 4 60 40 23 76,6 B

53 053 11 9 55 45 6 4 60 40 17 56,6 C

54 054 13 7 65 35 8 3 70 30 21 70 C

55 055 16 4 80 20 5 5 50 50 21 70 C

(69)
(70)
(71)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Dida Rifa Hayani Karo Tempat / Tanggal Lahir : Batu Mamak, 19 Maret 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan Anak Ke : 3 dari 5 bersaudara Suku Bangsa : Karo

Nama Ayah : Suruhen Karo-Karo Nama Ibu : Marni Sembiring

Alamat : Jalan Pintu Air II No. 31 Padang Bulan Medan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1997 – 2003 : SD Negeri No. 060933 Padang Bulan Medan Lulus dan Berijazah.

Tahun 2003 – 2006 : SMP Swasta Raksana Medan. Lulus dan Berijazah. Tahun 2006 – 2009 : SMA Swasta Raksana Medan. Lulus dan Berijazah. Tahun 2009 – 2012 : Akademi Kebidanan Politeknik Kesehatan

KEMENKES RI Medan. Lulus dan Berijazah

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkah hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pegawai yang bekerja di bidang sistem informasi khususnya operator mempunyai pendidikan terakhir SMU dan 89%

Akan tetapi, ia juga tidak bisa memungkiri bahwa pada kenyataannya Soemirah sebagai perempuan pribumi mampu hidup bahagia dengan Tan Bi Liang meskipun berbeda bangsa.. (43) “Ya

Melihatkandungan asam amino dalam buah naga yang dapat memicu pengeluaran hormon insulin, maka diharapkan kombinasi antara buah naga merah dan isolat protein dari daun

Dalam penelitian ini penerapan strategi Word Of Mouth yang dilakukan di Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam Meningkatkan Pendapatan Perusahaan adalah dengan menunjuk

Pengawasan mutu yang akan dibahas pada laporan kerja praktek ini adalah pengawasan mutu produk akhir (filling & packing) di PT Mitratama Rasa Sejati.. Pengawasan mutu produk

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

Skripsi yang berjudul: “ Collaborative Governance dalam Program Generasi Berencana di Kabupaten Karanganyar” adalah karya saya sendiri dan bebas dari plagiat, serta tidak

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. Izin merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah atau Peraturan lain yang merupakan