• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis embriogenesis somatik kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada sistem perendaman sesaat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis embriogenesis somatik kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada sistem perendaman sesaat"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 Tahapan kultur dan durasi di dalam medium padat dan cair.
Tabel 2 Rataan berat basah kalus embriogenik pada berbagai perlakuan medium
Gambar 4 Histologis kalus embriogenik pada media MSD2 pada pengamatan
Gambar 5 Morfologi koloni kalus embriogenik pada perlakuan medium (A)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mencari konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik dan posisi eksplan terbaik dari apikal bud kelapa sawit var Tenera dengan penambahan arang

Pada penelitian sebelumnya dengan teknik microarray , diperoleh beberapa gen yang potensial dan terlibat dalam pembentukan embrio somatik di tanaman kelapa sawit, namun

Sedangkan menurut Chehmalee and Te chato (2008) tahap akhir embrio somatik dewasa disebut houstorium embrio. Berbagai tahap perkembangan ES sekunder yang terbentuk dimulai

Penggandaan melalui embriogenesis somatik dapat digunakan untuk penggandaan klonal dan konservasi in vitro, regenerasi tanaman menghasilkan tanaman yang seragam (Jayanthi et al.,

Karakterisasi morfologi dari embrio somatik kelapa sawit dari tahap globular, hati scutellar, dan kotiledon menghasilkan variasi yang sangat besar.. Karakterisasi normal dan

Tujuan penelitian ini adalah mencari konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik dan posisi eksplan terbaik dari apikal bud kelapa sawit var Tenera dengan penambahan arang

Pengamatan terhadap perkembangan kalus yang dimulai dari awal terbentuknya kalus (Tabel1.) sampai terbentuk kalus embriogenik yang selanjutnya berkembang menjadi embrio somatik

Karakterisasi morfologi dari embrio somatik kelapa sawit dari tahap globular, hati scutellar, dan kotiledon menghasilkan variasi yang sangat besar.. Karakterisasi normal dan