Analisis embriogenesis somatik kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada sistem perendaman sesaat
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Tujuan penelitian ini adalah mencari konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik dan posisi eksplan terbaik dari apikal bud kelapa sawit var Tenera dengan penambahan arang
Pada penelitian sebelumnya dengan teknik microarray , diperoleh beberapa gen yang potensial dan terlibat dalam pembentukan embrio somatik di tanaman kelapa sawit, namun
Sedangkan menurut Chehmalee and Te chato (2008) tahap akhir embrio somatik dewasa disebut houstorium embrio. Berbagai tahap perkembangan ES sekunder yang terbentuk dimulai
Penggandaan melalui embriogenesis somatik dapat digunakan untuk penggandaan klonal dan konservasi in vitro, regenerasi tanaman menghasilkan tanaman yang seragam (Jayanthi et al.,
Karakterisasi morfologi dari embrio somatik kelapa sawit dari tahap globular, hati scutellar, dan kotiledon menghasilkan variasi yang sangat besar.. Karakterisasi normal dan
Tujuan penelitian ini adalah mencari konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik dan posisi eksplan terbaik dari apikal bud kelapa sawit var Tenera dengan penambahan arang
Pengamatan terhadap perkembangan kalus yang dimulai dari awal terbentuknya kalus (Tabel1.) sampai terbentuk kalus embriogenik yang selanjutnya berkembang menjadi embrio somatik
Karakterisasi morfologi dari embrio somatik kelapa sawit dari tahap globular, hati scutellar, dan kotiledon menghasilkan variasi yang sangat besar.. Karakterisasi normal dan