ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA BANK BNI
KANTOR CABANG SYARIAH BANDUNG
Mudharabah analysis in an effort to improve profitability at Bank
BNI Syariah Branch bandung
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh jenjang D3 Program studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
Nama : Sapto Wahyudin Pratomo NIM : 21508024
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
✈
ABSTRAK
Sapto Wahyudin Pratomo. NIM 21508024
Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Menigkatkan Porfitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung
Dibawah Bimbingan : Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si.
Produk mudharabah merupakan produk yang berakad kerjasama dan berorientasi bisnis yang berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat. Pembiayaan mudharabah merupakan salah satu instrumen perekonomian dalam Islam berdasarkan bagi hasil. Pada posisi ini mudharabah secara tepat dipahami sebagai salah satu pengganti dari system bunga serta dapat diterapkan sebagai lembaga keuangan syariah. Bank BNI kantor cabang syariah bandung termasuk salah satu lembaga keuangan syariah yang menjalankan pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah yang disalurkan PT Bank BNI Syariah pada tahun 2006 – 2010 mengalami fluktuasi, kenaikan terjadi pada tahun 2007, 2008 dan 2010 masing - masing sebesar 25.9%, 16% dan 13.6%. tetapi pada tahun 2009 mengalami penurunan 13.6%. Maka dari kondisi tersebut melatar belakangi peneliti untuk melakukan analisis pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas.
Adapun objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana upaya meningkatkan profitabilitas dalam melakukan pembiayaan mudharabah pada bank BNI kantor cabang syariah bandung. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable, baik satu variable atau lebih (independen).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada bank BNI kantor cabang syariah periode 2006 – 2010 cenderung memperoleh kenaikan.Pada tahun 2006 jumlah kontribusi pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas bank sebesar 8.5 %. Pada tahun 2007 dan 2008 kontrbusi naik sebesar 13.5%, dan 17.4%. ditahun 2009 kontribusi mengalami penurunan sebesar 13.9%. kemudian pada tahun 2010 kontribusi kembali naik sebesar 15.6%. hal ini menunjukan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. terbukti di tahun 2009 baik pembiayaan mudharabah maupun tingkat profitabilitas sama-sama mengalami penurunan.
✐ ABSTRACT
Sapto Wahyudin Pratomo. NIM 21508024
Mudharabah analysis in an effort to improve profitability at Bank BNI Syariah Branch bandung
Under Guidance: Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si.
Mudharabah product is a product of cooperation and business-oriented berakad from a third party or public funds. Mudharabah is one of the instruments in the Islamic economy is based on the results. In this position mudharabah be understood as a replacement of the system of interest and can be applied as an Islamic financial institution. Bank BNI branches including one bandung sharia Islamic financial institutions are run mudharabah. Mudharabah channeled PT Bank BNI Syariah in the year 2006 - 2010 fluctuated, rising in 2007, 2008 and 2010 respectively - each amounting to 25.9%, 16% and 13.6%. but in the year 2009 decreased 13.6%. Thus the background conditions of researchers to perform analyzes in an effort mudharabah improve profitability.
The object of research is examined in this study is on how to make an effort to improve profitability in mudharabah BNI bank branches in Bandung Islamic. In this study, the writer uses descriptive method. This method is a form of research conducted to determine the value of the variable, either one or more variables(independent).
The results of this study indicate that mudharabah in an effort to improve the profitability of the branch Islamic Bank BNI period 2006 - 2010 will tend to rise. In 2006 the amount contributed to the profitability of the bank mudharabah of 8.5%. In 2007 and 2008 kontrbusi rose by 13.5%, and 17.4%. contribution in 2009 decreased by 13.9%. later in the year 2010 contributions go up by 15.6%. this shows that mudharabah affect the level of profitability. well proven in the year 2009 and the level of profitability mudharabah equally decreased.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kelulusan program Diploma III pada Program Studi Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui
beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof.Dr.Hj Umi Narimawati Dra.SE.,M.Si selaku dekan Fakultas
Ekonomi.
3. Ibu Linna Ismawati,SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan
dan Perbankan.
4. Ibu Windi Novianti,SE.,MM selaku dosen wali jurusan Keuangan dan
vii
5. Dra. Rahma Wahdiniawaty., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
selalu memberi arahan dan masukan kepada penulis dalam
penyeleseian tugas akhir ini.
6. Seluruh dosen dan staf Universitas Komputer Indonesia, yang
memberikan petunjuk maupun arahan kepada seluruh mahasiswa dan
yang telah membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada
penulis.
7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia yang telah
membantu penulis dalam peminjaman buku.
8. Pihak Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Kepada Mamah dan Bapak tercinta yang telah memberikan
bimbingan, dorongan dan dukungan baik material maupun moril
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
10.Seluruh rekan-rekan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya
Jurusan Keuangan dan Perbankan Angkatan 2008 yang telah
memberikan saran dan kritiknya kepada penulis.
11.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu penulis selama ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
viii
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. penulis mengucapkan
terima kasih.
Bandung, Februari 2012
Penulis,
✁①
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ...ii
MOTTO ... iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Maksud Penelitian... 5
✂
1.4. Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1 Kegunaan Akademis ... 6
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9
2.1. Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah ... 9
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah ... 9
2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah ... 10
2.1.1.3 Perbedaan Bank Knvensionanl dan Syariah ... 11
2.1.1.4 Kegiatan Bank Syariah ... 12
2.1.2. Pembiayaan dalam Konsep Bank Syariah ... 14
2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan ... 14
2.1.2.2 Jenis-jenis Pembiayaan ... 15
2.1.3 Mudharabah ... 16
2.1.3.1 Pengertian Mudharabah ... 16
2.1.3.2 Manfaat Mudharabah ... 16
2.1.3.1 Resiko Mudharabah ... 17
2.1.4 Profitabilitas ... 19
2.1.5 Pembiayaan dalam meningkatkan Profitabilits ... 19
2.2 Kerangka Pemikiran ... 21
✄ ☎
3.1. Objek Penelitian ... 26
3.2. Metode Penelitian ... 26
3.2.1 Desain Penelitian ... 27
3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 27
3.2.3. Sumber dan teknik penentuan data ... 29
3.2.3.1 Sumber Data ... 29
3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.2.4 Rancangan Analisis ... 30
BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 32
4.1.1. Sejarah Singkat BNI Kantor Cabang Bandung.. 32
4.1.2. Struktur Organisasi BNI Kantor Cabang Bandung ... 36
4.1.3. Deskripsi Jabatan ... 37
4.1.4. Aspek Kegiatan Perusahan ... 41
4.2. Hasil Pembahasan ... 45
4.2.1 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung ... 45
4.2.2 Perkembangan Profitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Bandung... 48
✆✝✝
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
5.1. Kesimpulan ... 53
5.2. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA………55
LAMPIRAN – LAMPIRAN
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah
Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang
menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Suatu
lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat, dalam literature islam dikenal dengan istilah baitul mal atau baitul
tamwil. Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank
Syari'ah. Secara akademik istilah Islam dan syariah berbeda, namun secara teknis
untuk penyebutan bank Islam dan Bank Syari'ah mempunyai pengertian yang
sama.
Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukan
perkembangan yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan syariah ini
diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam
mengelola usahanya, peranan bank syariah menjadi sangat penting karena bank
syariah mempunyai landasan etika agar kaum muslimin mendasari segenap aspek
10
Menurut Heri Sudarsono (2003:18) pengertian bank syariah sebgai berikut:
“Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa bank lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan prinsip-prinsip syaria Islam.”
Dari definisi diatas akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Bank
Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka
penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip
syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah
Tujuan bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya
sebagai berikut :
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami
khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan
2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.
3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang
berusaha yang besar.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang telah ada pada umumnya
merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non
11
2.1.1.3 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank konvensional merupakan bank yang dalam operasinya, baik dalam
usaha memobilisasi maupun dalam investasi dananya memberikan mengenakan
bunga yaitu penggantian kerugian yang disebabkan oleh hilangnya likuditas, atau
balas jasa yang diterima atas usaha yang dipinjamkan (biasanya dinyatakan dalam
persentase). Sementara itu, bank bagi hasil adalah bank yang dalam aktivitasnya
operasionalnya, baik dalam usaha memobilisasi maupun dalam investasi dananya,
didasarkan atas prinsip bagi hasil dan jual beli.
Tabel 2.1
Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Melakukan investasi – investasi yang halal saja.
Investasi yang halal dan haram.
Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa.
Memakai perangkat bunga.
Profit dan falah oriented. Profit oriented.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk huungan debitor – debitor. Penghimpunan dana dan penyaluran
dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.
Tidak terdapat dewan sejenis.
Sumber: Syafi’i Antonio; 2001, hal 34.
Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya
sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan
12
Tabel 2.2
Perbedaan antara Bunga dan Bagi Hasil
BUNGA BAGI HASIL
Penentuan bungan dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.
Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi. Besarnya presentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
Bagi hasil yang bergantung pada jumlah keuntungan yang diperoleh. tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk Islam.
Tidak ada yang meragukan bagi hasil.
Sumber: Syafi’i Antonio; 2001, hal 61.
2.1.1.4 Kegiatan Bank Syariah
Kegiatan bank syariah ini menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang
perbankan, UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No.7 Tahun
1992, dan SK Dir BI No. 32/34/KEP./DIR 12 Mei 1999 tentang bank berdasarkan
prinsip syariah.
Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahannya
yang meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi
13
b) Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah
c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah
d) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah
2. Melakukan penyaluran dana melalui :
a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah dan yang lainnya
b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, mudharabah
dan bagi hasil lainnya.
c) Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah rahn, prinsip jual
beli.
d) Membeli surat-surat berharga pemerintah atau BI berdasarkan prinsip
Syariah.
3. Memberikan Jasa-jasa
a) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau nasabah
berdasarkan prinsip syariah wakalah
b) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga atau pihak ketiga
berdasarkan prinsip wakalah.
c) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang berharga berdasarkan
prinsip wadi’ah yad amanah.
d) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan kontrak dengan prinsip wakalah.
e) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain.
f) Memberikan fasilitas L/C berdasarkan prinsip wakalah, murabahah,
14
g) Melakukan kegiatan usaha kartu debet .
h) Melakukan kegiatan wali amanat berdasakan prinsip wakalah.
4. Melakukan kegiatan lain seperti :
a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf.
b) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip
mudharabah, mudharabah.
c) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun berdasarkan prinsip syariah.
d) Bank dapat bertindak sebagai baitul mal yaitu menerima dana berasal
dari ③akat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah.
2.1.2 Pembiayaan dalam Konsep Bank Syariah
2.1.2.1 Pengertian Pembiayaan
Perbedaan pokok antara kredit pada perbankan konvensional dengan
pembiayaan perbankan yang berasis syariah islam selanjutnya disebut
“
pembiayaan syariah” adalah dilarangnya riba (bunga) pada pembiayaan syariah.
Kredit atau pembiayaan konvensional dilakukan melalui pemberian pinjaman
uang (lending) kepada nasabah sebagai peminjam dimana pemberi pinjaman
memperoleh imbalan berupa bunga yang harus dibayar oleh peminjam. Untuk
menghindari penerimaan dan pembayaran berupa bunga (riba) maka perbankan
syariaah menempuh cara memberikan pembiayaan (financing) berdasarkan prinsip
jual-beli (al bai’), prinsip sewa-beli (ijrah muntahia bi tamlik) atau berdasarkan
prinsip kemitraan (parership) yaitu prinsip pnyertaan (musyarakah) atau prinsip
15
Definisi di atas merupakan perbedaan antara kredit dengan pembiayaan.
Perbedaan terletak pada imbalan yang diperoleh, kredit (bank konvensional)
memperoleh imbalan dari system bunga, sedangkan pembiayaan (bank syariah)
memperoleh imbalannya dari system bagi hasil.
2.1.2.2 Jenis-jenis Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank syariah, yaitu
memberikan fasilitas pembiayaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang membutuhkan dana. Menurut sifat penggunaannya yang dikemukakan oleh
Muhammad Syafi’i Antonio (2001:160 -168) dalam bukunya Bank Syariah Dari
Teori Ke Praktik, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
1) Pembiayaan Produktif
Yaitu pembiayaan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan produksi
dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan maupun investasi.
a. Pembiayaan modal kerja
Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan, diantaranya:
a) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu eningkatan
kualitas atau mutu hasil produksi.
b) Keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari
suatu barang.
16
Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal
(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
2) Pembiayaan Konsumtif
Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,
yang akan habis digunakan untuk memenuhhi kebutuhan.
2.1.3 Mudharabah
2.1.3.1 Pengertian Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan.
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
Secara tekhnis, mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (sahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola, keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan
akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian si pengelola maka harus bertanggung jawab atas
kerugian tersbut (Syafi’I Antonio , 2001 : 95).
2.1.3.2 Manfaat Mudharabah
1. Bank akan menikmati pemingkatan bagi hasil pada saat keuntungan
17
2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah
pendanaan secara tetap, tetapi desesuaikan dengan pendapatan/hasil
usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative
spread.
3. Pengambalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/arus
kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang
benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang
konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda dengan
prinsip bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan
(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang
dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
(Syafi’I Antonio, 2001 : 97 -98).
2.1.3.3 Risiko Mudharabah
Risiko yang terdapa dalam mudharabah, terutama pada penerapannya
dalam pembiayaan , relatif tinggi. Di antaranya:
1. Side streaming; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang
disebut dalam kontrak;
2. Lalai dan kesalahan yang disengaja;
18
Secara umum, aplikasi perbankan mudharabah dapat digambarkan
dalam skema berikut ini.
PERJANJIAN BAGI HASIL
KEAHLIAN MODAL
100%
Nisbah Nisbah X% Y%
Pengambilan Modal pokok
Gambar 2.1
Skema pembiayaan mudharabah
Sumber: (Antonio:2001;98). NASABAH
(Mudharabah) (Shahibul Maal) BANK
PROYEK / USAHA
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
19
2.1.4 Profitabilitas
Menurut Bringham & Houston (2006: 107) Profitabilitas adalah hasil akhir
dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan.
Sedangkan menurut Sadikin (2005:36) Profitabilitas adalah keuntungan dan
besarnya profitabilitas tergantung dari komponen harga jual, biaya produk per
unit, dan jumlah yang terjual. Dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan dari perusahaan yang dapat diartikan sebagai kemampuan dari
perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit. Profitabilitas dapat ditetapkan
dengan mengitung berbagai tolak ukur yang relavan. Salah satu tolak ukur
tersebut dengan menggunakan rasio keuangan, hasil operasi, dan tingkat
profitabilitas suatu perusahaan.
2.1.5 Pembiayaan Mudharabah dalam Meningkatkan Profitabilitas
Zainal Arifin (2009:257) menyebutkan bahwa pembiayaan merupakan
kegiatan utama bank, sebagai usaha untuk memperoleh laba. Pendapatan (margin)
atas pembiayaan mudharabah adalah suatu keuntungan atau pengembalian yang
dihasilkan dari suatu perjanjian pembiayaan dimana bank membiayai dana yang
diinvestasikan kepada nasabah dalam melakukan usahanya dengan system bagi
hasil.
Dari pembiayaan mudharabah tersebut, bank akan memperoleh sejumlah
20
antara bank sebagai pihak pertama (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola
dana (mudharib), dimana keuntungan tersebut akan mempengaruhi pembentukan
profitabilitas bank syariah. Kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan
untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang mungkin dikehendaki di
masa yang akan datang. Hal ini bermanfaat untuk memperbaiki kapsitas
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada. Disamping
itu informasi tersebut juaga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber dana.
Menurut Warren, Reeve, Fess (2005:630) “profitabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk mengahasilkan laba”.
Porofitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur
yang relavan. Warren, Reeve, Fess (2005:630)menyebutkan bahwa “profitabilitas
dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan, hasil operasi, dan tingkat
profitabilitas suatu perusahaan”. Profitabilitas menunjukan tingkat
keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return)
kepada pemilik. Konsep profitabilitas memiliki pengertian yang lebih luas
daripada istilah laba.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan/asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut, tanpa
21
2.2 Kerangka Pemikiran
Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah tergolong cepat, salah
satu alasannya ialah karena adanya keyakinan kuat di kalangan masyarakat
muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsure riba yang dilarang
oleh agama Islam. Rekomendasi hasil lokakarya ulama tentang bungan bank dan
perbankan tersebut ditujukan kepada MUI. Kemudian kepada pemerintah
diharapkan agar member keleluasaan dan peluang kepada berbagai pihak untuk
mempersiapkan system dan produk perbankan bebas bunga dan penghimpunan
dana wakaf, zakat, infaq dan sadaqah.
Dengan diundangkannya Undang-undang No.10 tahun 1998 yang
merupakan penyempurnaan terhadap Undang-uundang No.7 tahun 1992 beserta
peraturan-peraturan pendukungnya memberikan keterangan dan peluang yang
cukup bersar bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Undang-undang
ini juga menjadi indikator legalisasi prisip syariah dalam bidang perbankan,
disamping prinsip atau system konvensional yang telah lama diterapkan dalam
bidang perbankan nasional.
Sesuai undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan
Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, bank syariah didefinisikan sebagai
berikut:
22
Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara nasabah yang memiliki
kelebihan dana dengan nasabah yang memerlukan dana. Bank syariah
menghimpun dana kemudian memyalurkannya kepada nasabah yang
memerlukannya, dalam bentuk pembiayaan. Penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan biasanya mendominasi sebagian bersar pengalokasian dana bank.
Menurut Syafi’I Antonio (2001:160)
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyedian dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Sifat usaha bank syariah dapat digolongkan menjadi 3 kegiatan : yaitu
penghimpunan dana (funding), penggunaan dana (landing) dan pemberian jasa.
Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada
sisi passiva neraca bank dalam bentuk simpanan yang meliputi bagi hasil yaitu
mudhrabah. Sedangkan kegiatan penyaluran dana merupakan aktivitas pokok
yang dapat dilihat pada sisi aktiva neraca bank melalui transaksi jual beli
berdasarkan prinsip murabahah dan jual beli lainnya. Aktivitas yang dilakukan
bank dalam menghimpun dana tercermin dalam laporan keuangan bank.
Penyaluran dana dalam bank syariah dengan menggunakan prinsip bagi
23
pembiayaan mudharabah. Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul
atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses
seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerja sama usaha
antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai
pengusaha/pengelola dana (mudharib), untuk melakukan kegiatan usaha dengan
nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di
muka.
Dalam aplikasi perbankan mudharabah biasanya diterapkan pada
produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah
diterapkan pada:
a. Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimasukan untuk tujuan khusus,
seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya; deposito biasa;
b. Deposito special (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah
khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah saja atau ijrah saja.
Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:
a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa;
b. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana
khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah
ditetapkan oleh shahibul maal. (Muhammad Syafi’I Antonio 2001:97)
Pembiayaan mudharabah yang disalurkan bank akan berpengaruh dalam
pembentukan profitabilitas. Profitabilitas ini timbul karena keuntungan yang telah
24
kemampuan perusahaan untuk mengasilkan laba. Tinggi rendahnya tingkat
profitabilitas menunjukan kinerja suatu bank dalam pengelolaan dana yang
dipercayakan masyarakat padanya, dan ini akan mempengaruhi penilaian
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan. Selain itu profitabilitas diperlukan
untuk menilai perubahan sumberdaya ekonomi yang mungkin dikehendaki di
masa yang akan datang hal ini bermanfaat untuk memperbaiki kapasitas
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumberdana yang ada.
Profit atau dana selalu dijadikan tujuan dari perusahaan. Profitabilitas
sering pula dikaitkan dengan efesiensi dan efektifitas unit organisasi dalam
memanfaakan sumber daya perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba disebut juga dengan profitabilitas.
Profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi
yang mungkin dikehendaki di masa yang akan datang. Menurut Warren, Reeve,
Fess (2005:630) menyebutkan bahwa “Kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba disebut profitabilitas”. Profitabilitas menunjukan tingkat
keberhasilan suatu usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada
perusahaan (bank).
Dari uraian di atas dalam penelitian ini penulis ingin menekankan pada
pembiayaan mudharabah serta menganalisis pembiayaan mudharabah dan tingkat
profitabilitas yang ada pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung. Dari itu
akan diketahui seberapa besar peranan pembiayaan mudharabah dalam
meningkatkan profitabilitas. Penulis memberikan gambaran kerangka pemikiran
25
PER
Gambar 2.2
Kerangka Analisis Pembiayaan Mudharabah PERBANKAN
SYARIAH
AQAD
- Penghimpunan Dana (Funding) - Penggunaan Dana (Landing) - Pemberian Jasa
PRODUK PEMBIAYAAN SYARIAH
AQAD
MUDHARABAH
Modal Kerja Perdagangan Barang dan
jasa
KEUNTUNGAN
✷✻
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penyusunan Unsur Penelitian ini adalah
bagaimana upaya meningkatkan profitabilitas dalam melakukan pembiayaan
mudharabah pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.
Penulis melakukan pengamatan langsung ke Bank BNI Kantor Cabang
Syariah Bandung dan megadakan komunikasi langsung dengan karyawan di
perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui analisis pembiayaan
mudharabah dalam upaya meningkatkan profitabilitas.
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek sasaran yang diteliti
untuk digunakan dalam rangka memperoleh sesuatu data yang akurat dan relevan,
untuk dapat dianalisa serta dapat disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan
diadakan penelitian tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang bersifat
kuantitatif yang hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulannya. Artinya penelitian diolah dengan menekankan analisisnya pada
data-data numeric (angka) sehingga diketahui hubungan yang signifikan pada
27
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis
untuk menuntun dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telahditetapkan.
Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian yang mencakup
proses-proses sebagai berikut:
1. Penelitian dimulai dengan adanya masalah.
2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis dalam suatu
perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi indentifikasi masalah
adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan pembiayaan mudhrabah.
b. Perkembangan profitabilitas.
3. Menentukan judul penelitian
4. Memilih teknik pengumpulan data-data.
5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interprestasikan
data.
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Dari penelitian penulis yang dituangkan dalam bentuk Unsur Penelitian ini
berjudul “Analisis Pembiayaan Mudharabah dalam upaya meningkatkan
profitabilitas pada Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung”. Penulis akan
memaparkan mengenai analisis Pembiayaan Mudharabah dalam upaya
28
Berdasarkan metode penyusunan tugas akhir yang digunakan oleh penulis
serta dari pengertian penelitian di atas, maka penulis menerapkan variable
penelitian sebagai berikut:
1. Variable Independen merupakan variable bebas/variable tidak terikat
dimana dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah
Pembiayaan Mudhrabah.
2. Variabel Dependen adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lainya.
Dalam kaitanya dengan masalah yang diteliti, maka yang terjadi variable
terikat adalah Profitabilitas.
Tabel 3.1 Operasional Varaibel
Variabel Konsep Variabel Indikator Sumbe
29
3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber dalam penelitian ini dengan menggunakan :
a. Data primer,
Adalah data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung darisumber aslinya dan tidak melalui media perantara dan
melalui wawancara. Seperti kriteria pelaksanaan pembiayaan mudharabah.
b. Data sekunder,
Adalah data yang diperoleh dari olahan pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data
yang berasal dari kepustakaan seperti peraturan perundang-undangan,
buku-buku, majalah, dokumen, serta makalah yang relevan dengan topik
penelitian yang berkaitan dengan upaya meningkatkan profitabilitas.
3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan :
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku,
peraturan-peraturan, surat kabar, majalah dan laporan penelitian,
dokumen-dokumen perjanjian yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
30
Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta
perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan
dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat
digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
dimasa mendatang. Metode survei ada dua macam, yaitu:
1) Observasi,
Yaitu pengumpulan data secara langsung dari objek penelitian
melalui pengamatan, dicatat dan direduksi kemudian disajikan
secara sistematis untuk menggambarkan obyek yang diteliti.
2) Wawancara,
Yaitu pengumpulan data dengan melalui Tanya jawab secara lisan
dengan sumber data yang bersangkutan secara langsung dan tanpa
dengan daftar pertanyaan.
3.2.4 Rancangan Analisis
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, data-data informasi yang diperoleh akan
dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang menekankan analisisnya pada
data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Kajian deskriptif merupakan kajian non hipotesis, sehingga dalam
langkah kajian tidak perlu merumuskan hipotesis.
Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah sebagai
31
a. Menganalisis perkembangan pembiayaan mudharabah pada Bank BNI
Kantor Cabang Syariah Bandung.
b. Menganalisis tingkat profitabilitas dalam pembiayaan mudharabah pada
Bank BNI Kantor Cabang Syariah Bandung.
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang didasarkan pada data perkembangan
pembiayaan mudharabah dan profitabilitas, penulis mencoba untuk menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan pembiayaan dan margin mudharabah pada bank BNI
kantor cabang syariah bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010
cenderung memperoleh kenaikan. Hanya saja pada tahun 2009
pembiayaan dan margin mudharabah mengalami penurunan sebesar
14.76%. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kontribusi pendapatan lain
selain pendapatan yang berasal dari pembiayaan mudharabah lebih besar
pengaruhnya terhadap profitabilitas.
2. Tingkat profitabilitas perusahaan bank BNI syariah dari tahun 2006
sampai dengan tahun 2010 mengalami beberapa perubahan baik dalam
memperoleh kenaikan ataupun penurunan. Fluktuasi tingkat profitabilitas
ini cenderung menurun. Penurunan tersebut terjadi pada tahun 2008
sampai dengan 2009 yaitu sebesar 7.7 % dan 6.1 %, meskipun demikian
perusahaan tidak mengalami defisit melainkan hanya pernurunan tingkat
profitabilitas saja.
3. Analisis pembiayaan mudharabah dalam upaya meningkatkan
54
terhadap tingkat profitabilitas bank. Tetapi kontribusi dari pembiayaan
produk ini masih kecil. Hal ini disebabkan kurangnya minat nasabah
dalam memilih produk ini, sehingga dana yang disalurkan oleh bankpun
sedikit.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi produk-produk bank BNI syariah pada masyarakat
khususnya pada pembiayaan mudharabah. Hal ini dikarenakan tingkat
pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang mudharabah masih
sangat rendah. Untuk itu bank perlu melakukan strategi prommosi dalam
upaya meningkatkan profitabilitas, agar mampu menarik masyarakat untuk
menggunakan produk ini. saja yang dapat diperoleh nasabah jika
menggunakan produk mudharabah.
2. Harus lebih mengoptimalkan kembali produk-produk yang ada pada bank
BNI syariah ini supaya tingkat profitabilitas bank semakin baik, karena
profitabilitas diperoleh dari pendapata-pendapatan bank.
3. Untuk lebih meningkatkan profitabilitas, hendaknya bank melakukan
spesialisasi pada produk mudharabah. misalkan dijadikan produk unggulan
55
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, dan Joel F Houston. (2006). Fundamental of Financial Management
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Heri, Sudarsono. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Ekumsia.
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/34/KEP/DIR.
Syafe’I Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta:
Gema Insani.
UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 29 Ayat 1.
Warren, Reeve, Fess. (2005). Pengantar Akuntansi, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Zainul, Arifin. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: A✞kia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Sapto Wahyudin Pratomo
Tempat /Tgl. Lahir : Bandung, 29 Desember 1990
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Gagak Gg Pasir Huni I No.143 Bandung
II. Pendidikan Formal
1. SDN Langan Sari Bandung, Tahun 1996-2002.
2. SLTP KARTIKA III – I Bandung, Tahun 2002-2005.
3. SMA PGII 2 Bandung, Tahun 2005-2008.