• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia: Studi Kasus Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia: Studi Kasus Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA

(2)
(3)

ii

Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA

(4)

iii

Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Yusuf Durrachman,M.Sc M. Nur Gunawan,MBA

NIP.197105222006041002 NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(5)

iv

Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi

Fidusia” yang telah dibuat oleh Wiku Aji Pamungkas (109093000109) yang telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 02 Oktober 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Tim Penguji,

Penguji I Penguji II

Elvy Fetrina, MIT Evy Nurmiyati, MMSI

NIP. 197406252009012005 NIP.

Tim Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Yusuf Durrachman, M.Sc M. Nur Gunawan, MBA

NIP.197105222006041002 NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ketua Program Studi

Sains Dan Teknologi Sistem Informasi

Dr.Agus Salim, M.Si Zulfiandri, MMSI

(6)

v

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DENGAN

METODE RAD (Rapid Application Development) STUDI KASUS NOTARIS DAN

PPAT JUNIANTA AGUNG NUGRAHA ADALAH KARYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL, ATAU DIKUTIP DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.

Jakarta, September 2014

(7)

vi

Wiku Aji Pamungkas (109093000109),Rancang Bangun Sistem informasi Pengelolaan Akta jaminan Fidusia (di bawah bimbingan Yusuf Durrachman dan M. Nur Gunawan).

Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha, S.H, M.Kn sebuah lembaga instansi profesi yang bergerak dalam bidang jasa resmi berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Aksasi Manusia. Seperti halnya pada bidang lain, bidang kenotariatan pun sangat membutuhkan sistem informasi yang dapat membantu kinerja instansi tersebut. Dulunya akta notaris dibuat dengan mesin ketik. Karena proses pembuatannya memakai mesin ketik, maka waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan akta tidak dapat diperkirakan. Terlebih lagi apabila dalam satu bulan terdapat ratusan bahkan ribuan order, maka staff notaris akan kewalahan dan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan pembuatan akta dapat menyebabkan kerugian waktu maupun materi. Maka bidang kenotariatan sangat membutuhkan fungsi ataupun manfaat dari sistem informasi terkomputerisasi sehingga mempermudah maupun mempercepat pembuataan dan mempermudah pengelolaan akta.. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia untuk membantu pembuatan akta, pengelolaan akta, laporan keuangan, agar dapat meningkatkan kepuasan klien terhadap jasa yang diberikan kantor notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development serta menggunakan tools Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan aplikasi sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia.

Kata kunci : sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia, kenotariatan, notaris dan ppat,

V Bab + xix Halaman + 110 Halaman + 3 Tabel Simbol + 39 Gambar + 23 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran

(8)

vii

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi Allah Subhana wataa’la yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah kepada hamba-Nya. Semoga shalawat serta

salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam. Walaupun tidak terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini,

namun pada skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran membangun yang nantinya

berguna bagi penulis dan pembaca.

Pada kesempatan ini penulis juga hendak mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, bimbingan, bantuan

kepada saya selama melakukan praktek kerja dan proses penyelesaian laporan ini.

Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak. Agus Salim, Msc Selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi serta Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku

Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Yusuf Durrachman,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang secara

bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, bantuan, serta dukungan

baik secara moral maupun teknis.

(9)

viii dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Junianta Agung Nugraha selaku pemilik kantor notaris dan juga

bertindak sebagai pembimbing lapangan untuk skripsi ini. Beliau telah

membimbing dan telah banyak memberikan saran-saran yang berarti.

6. Maya, Tya, Ayu, Nova, Ana, dan ibu Desi yang telah ikut membantu

bimbingan skripsi ini.

7. Ibunda tercinta Sri Rahayu dan Ayahanda Abi Wiku Hari yang telah berjuang

untuk memberikan semangat hidup kepada keluarga dan menjadi motivasi saya

dalam melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Doa dan harapan tak

pernah lepas dari ucapanmu, untuk keberhasilan puteramu. Ucapan terima kasih

tidak akan cukup membalas semua jasamu.

8. Sahabat-sahabat saya di uin seperti Ilham, Icank, Rangga, Dendi, Yuli, Ana,

Mauk, Wildan, Erwhin, Zukri yang telah membantu saya beradaptasi disini

dengan sebaik mungkin. Kalian luar biasa.

9. Teman-teman kelas Sistem Informasi C dan Sistem Informasi Korporasi A

angkatan 2009 seperjuangan. Thanks untuk kerjasamanya, kalian luar biasa. Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya dan

(10)

ix

Akhir kata saya berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

sekalian. Amien.

Jakarta, September 2014

(11)

x

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Metode Penelitian ... 5

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pengertian Rancang Bangun……… .. 9

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.2.1 Pengertian Sistem ... 9

(12)

xi

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ….………. ... 16

2.3.1 Pengertian Informasi ... 16

2.3.2 Kualitas Informasi ... 16

2.3.3 Nilai Informasi ... 17

2.3.4 Tes Kebutuhan Informasi ... 18

2.3.5 Siklus Informasi ... 18

2.3.6 Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.4 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi ….………. ... 19

2.3.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem ... 19

2.3.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem ... 20

2.5 Konsep Dasar Akta ... 21

2.4.1 Pengertian Akta ... 21

2.4.2 Pengertian Fidusia ... 21

2.5 Konsep Dasar Basis Data ... 21

2.5.1 Pengertian Basis Data ... 22

2.5.2 Database Manajemen System(DBMS) ... 22

2.7 Konsep Dasar UML ... 23

2.6.1 Pengertian UML ... 23

2.6.2 Diagram Dasar dalam UML ... 24

2.6.2 .1 Usecase Diagram ... 24

2.6.2 .2 Class Diagram ... 25

2.6.2 .3 SequenceDiagram ... 25

2.6.2 .4 Activity Diagram ... 26

2.8 PHP ... 29

2.9 Adobe Dreamweaver CS6 ... 29

(13)

xii

2.11.2 Kelebihan Black Box Testing ... 31

2.12 Studi Sejenis ... 32

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 40

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.1 Observasi ... 40

3.2.2 Wawancara ... 40

3.2.3 Studi Pustaka ... 41

3.3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi ... 41

3.3.1 Pemodelan Bisnis ... 41

3.3.2 Pemodelan Data ... 42

3.3.3 Pemodelan Proses ... 42

3.3.4 Pembuatan Aplikasi ... 42

3.3.5 Pengujian dan Pergantian ... 43

3.4 Kerangka Berfikir ... 44

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Pemodelan Bisnis ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Instansi Kelembagaan ... 45

4.1.1.1 Sejarah Instansi Kelembagaan... 45

4.1.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan ... 46

4.1.1.3 Visi, Misi dan Tujuan ... 47

4.1.1.4 Struktur Organisasi ... 47

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan... 49

4.1.3 Identifikasi Masalah ... 50

4.1.4 Sistem yang Diusulkan ... 51

(14)

xiii

4.2.1 Analisis Dokumen ... 55

4.2.2 Analisis Potensial Objek ... 58

4.3 Pemodelan Proses ... 60

4.3.1 Identifikasi Aktor ... 60

4.3.2 Identifikasi UseCase ... 61

4.3.3 Perancangan Usecase ... 62

4.3.4 Narasi Usecase ... 63

4.3.5 Activity Diagram ... 70

4.3.6 Perancangan Class Diagram ... 79

4.3.7 Mapping Class Diagram ... 80

4.3.8 Spesifikasi Database ... 81

4.3.9 MatriksCRUD ... 87

4.3.10 Sequence Diagram ... 90

4.4 Pembuatan Aplikasi ... 98

4.4.1 Coding ... 98

4.4.2 Perancangan Interface... 98

4.5 Pengujian dan Pergantian ... 103

BAB 5 PENUTUP ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 110

(15)

xiv

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... 12

Gambar 2.2 Model Umum Sistem ... 15

Gambar 2.3 Siklus Informasi ... 18

Gambar 2.4 Ilustrasi Basis Data ... 22

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 48

Gambar 4.2 Analisis Sistem Berjalan ... 49

Gambar 4.3 Sistem Usulan ... 51

Gambar 4.4Usecase Diagram ... 62

Gambar 4.5 Activity Diagram Login ... 70

Gambar 4.6 Activity Diagram Logout ... 71

Gambar 4.8 Activity Diagram Staff ... 72

Gambar 4.9 Activity Diagram Klien ... 73

Gambar 4.10 Activity Diagram Entry Akta ... 74

Gambar 4.11 Activity Diagram Pembayaran Akta ... 75

Gambar 4.12 Activity Diagram Entry Data User ... 76

Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Laporan ... 77

Gambar 4.14 Activity Diagram Entry Data Proses ... 78

Gambar 4.16 Perancangan Class Diagram ... 79

Gambar 4.17 Mapping Class Diagram ... 80

Gambar 4.18 Sequence Diagram Login ... 89

Gambar 4.19 Sequence Diagram Logout ... 90

Gambar 4.20 Sequence Diagram Entry Data Staff ... 91

Gambar 4.21 Sequence Diagram Entry Data Klien ... 92

Gambar 4.22 Sequence Diagram Pembayaran Akta ... 93

Gambar 4.23 Sequence Diagram Entry Data User ... 94

(16)

xv

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login ... 98

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Halaman Utama ... 99

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Data Klien ... 99

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Data Staff ... 100

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Data Akta ... 100

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Entry Proses Dokumen ... 101

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Laporan ... 101

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Pembayaran ... 102

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Proses Dokumen ... 102

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Manajemen User ... 103

Gambar 4.38 Pengujian Proses Akta ... 104

Gambar 4.39 Pengujian Proses Dokumen ... 105

Gambar 4.40 Pengujian Proses Staff ... 107

Gambar 4.41 Pengujian Proses Pembayaran ... 108

(17)

xvi

Tabel 4.1 Narasi Usecase Login ... 63

Tabel 4.2 Narasi Usecase Logout ... 64

Tabel 4.3 Narasi Usecase Entry Data Staff ... 64

Tabel 4.4 Narasi Usecase Entry Data Klien ... 65

Tabel 4.5 Narasi Usecase Entry Data Akta ... 66

Tabel 4.6 Narasi Usecase Pembayaran ... 66

Tabel 4.7 Narasi Usecase Entry Data User ... 67

Tabel 4.8 Narasi Usecase Entry Data Proses ... 68

Tabel 4.9 Narasi Usecase Lihat Laporan ... 69

Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel User ... 81

Tabel 4.12 Spesifikasi Tabel Klien ... 82

Tabel 4.13 Spesifikasi Tabel Staff ... 82

Tabel 4.14 Spesifikasi Tabel Akta ... 83

Tabel 4.15 Spesifikasi Tabel Kwitansi ... 85

Tabel 4.16 Spesifikasi Tabel Propinsi ... 85

Tabel 4.17 Spesifikasi Tabel Kota ... 86

Tabel 4.18 Spesifikasi Tabel Proses ... 86

Tabel 4.19 Matriks CRUD ... 87

Tabel 4.20 Pengujian Proses Akta ... 104

Tabel 4.21 Pengujian Proses Dokumen ... 105

Tabel 4.22 Pengujian Proses Staff ... 106

Tabel 4.23 Pengujian Proses Pembayaran ... 107

(18)

xvii

SIMBOL USE CASE DIAGRAM (Whitten et al, 2004)

Simbol Nama Fungsi

Actor Menambah aktor dalam diagram

Use Case Menambahkan

usecase pada diagram

Association Menggambarkan

relasi antar usecase

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten et al, 2004)

Simbol Nama Fungsi

Initial State

Memperlihatkan dimana aliran kerja

berawal

Final State

Memperlihatkan dimana aliran kerja

berakhir

Action State

Menambah aktifitas baru pada diagram

Decision

Menambah titik keputusan pada aliran

(19)

xviii

diagram (paralel)

Transition

Menambah transisi dari suatu aktifitas

yang lainnya

Swimlane

Menambah swimlane(digunakan

pada pemodelan bisnis)

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten et al, 2004)

Simbol Nama Fungsi

Class kelas baru pada Menambahkan diagram

Association Menggambar

asosiasi relasi

Generalization Menggambarkan relasi generalisasi

(20)

xix

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten et al, 2004)

Simbol Nama Fungsi

Object Lifeline

Menambahkan objek baru pada diagram

Boundary

Menggambarkan entitas

Stimulus

Menggambarkan pesan (message) antar

dua objek

Self Stimulus Menggambarkan

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kehidupan manusia yang terjadi dewasa ini tidak terlepas

dari perkembangan teknologi informasi, karena dengan adanya perkembangan

teknologi informasi maka perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat

lain tidak lagi membutuhkan waktu yang lama. Teknologi informasi tentunya

tidak lepas dari peranan komputer, dan kebutuhan akan penggunaan

komputer dewasa ini sangat tinggi, baik untuk mencari informasi, artikel,

maupun pengetahuan terbaru.

Demikian halnya pada bidang kenotariatan sangat dibutuhkan sistem

informasi yang dapat membantu kinerja instansi tersebut. Dulunya akta notaris

dibuat dengan mesin ketik. Karena proses pembuatannya memakai mesin

ketik, maka waktu yang dibutuhkan memakan waktu lebih dari satu bulan.

Maka bidang kenotariatan sangat membutuhkan fungsi ataupun manfaat dari

sistem informasi terkomputerisasi sehingga mempermudah maupun

mempercepat pembuataan dan mempermudah pengelolaan akta.

Sistem informasi terkomputerisasi dalam pengelolaan akta sangat

dibutuhkan bagi kinerja notaris. Sesuai dengan tugas dan jabatannya dalam

pasal 1 peraturan jabatan notaris dikemukakan bahwa notaris adalah pejabat

umum satu-satunya yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai

semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh suatu

(22)

dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya

dan memberikan sertifikat beserta salinannya.

Ada pun beberapa penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi pada

bidang kenotariatan diantaranya yaitu, Candra (2010) sistem informasi

dokumentasi dan pengolahan biaya pada kantor notaris Amir Husni,

Siswahyundari (2011) sistem informasi akuntansi kantor notaris Zuraida Zain,

Balqis (2010) analisis dan perancangan aplikasi basis data pegawai dan

dokumen pada notaris dan PPAT Zainal Abidin SH, Silvi (2008) analisis

pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen dan loyalitas

pelanggan terhadap kantor notaris dan PPAT, Herman (2011) sistem informasi

pengarsipan surat masuk dan keluar di kantor notaris dan PPAT Septy Kuarta

Ichtiani SH, Rusli (2009) sistem aplikasi manajemen dokumen pada kantor

notaris dan PPAT Husnawaty, SH.

Dari latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan judul:

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Akta Jaminan Fidusia. Sistem informasi ini dapat dijadikan untuk mengelola dokumen, memberikan

laporan kwitansi yang dicetak serta memberikan keterangan oleh siapa akta

tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui orang yang bertanggung jawab

apabila terjadi kesalahan penulisan akta.

1.2Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dijelaskan maka identifikasi masalah yang dapat

(23)

1. Pada proses pembuatan akta, staff fidusia menerima dokumen aplikasi dari pihak finance kemudian membuat akta, proses pengetikan akta ini menggunakan template akta yang sudah jadi. Akibatnya kesalahan dalam penulisan data barang jaminan maupun identitas debitur sering terjadi.

2. Pada proses penyimpanan atau pengelolaan file digital akta, file digital disimpan oleh staff fidusia pada komputer mereka masing-masing. Tidak adanya pengelolaan penyimpanan yang baik menyebabkan file digital

yang diperlukan susah ditemukan apabila pihak finance kehilangan akta

fidusia mereka dan meminta notaris untuk cetak ulang akta.

3. Pada proses pembayaran , bagian umum membuat kwitansi dengan rincian

total biaya yang harus dibayarkan pihak finance dengan cara tulis tangan.

Kemudian meng-copy kwitansi tersebut, kwitansi asli untuk pihak finance dan kwitansi copy untuk notaris. Ketidaktelitian staff dalam menyimpan

dokumen-dokumen kwitansi ini menyebabkan ketidak sesuaian antara

laporan pemasukan dengan bukti kwitansi pembayaran.

4. Pada proses pelaporan, tidak adanya pelaporan tentang berapa akta yang

telah dibuat dan akta apa saja yang telah dibuat dalam kurun waktu per

bulan menyebabkan notaris tidak dapat mengetahui secara pasti akta-akta

yang telah dibuat. Satu-satunya cara mengetahui berapa akta yang telah

dihasilkan dalam kurun waktu per bulan adalah dengan cara melihat buku

(24)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah

pada Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn yaitu:

1. Adanya kesulitan dalam mengetahui siapa yang bertanggung jawab apabila

terjadi kesalahan dalam penulisan akta.

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi yang dapat

digunakan untuk mengelola akta serta memberikan laporan akta dan

pembayaran.

3. Bagaimana membangun sistem yang dapat membantu lingkungan kantor

notaris (staff, notaris, sekretaris) untuk meningkatkan pelayanan jasa

notaris.

1.4 Batasan Masalah

Sistem informasi notaris mempunyai beberapa permasalahan, tetapi dalam

penelitian ini terdapat batasan masalah yaitu:

1. Membuat rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan

fidusia untuk manajemen informasi dengan metode pengembangan sistem

Rapid Application Development (RAD) dan tools UML.

2. Sistem yang dirancang tidak membahas pada tingkat keamanan.

3. Rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia ini

dibahas sampai pada tahap pengujian dengan menggunakan metode black box testing.

4. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk pembuatan akta jaminan fidusia

(25)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisa berbagai kendala yang dihadapi lingkungan kantor Notaris

dan PPAT Junianta Agung Nugraha.

2. Menghasilkan rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan

fidusia untuk membantu pembuatan akta, pengelolaan akta, laporan

kwitansi yang tercetak, agar dapat membantu kegiatan pelayanan jasa yang

diberikan kantor notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu manfaat praktis

dan teoritis. Manfaat praktis dari penelitian ini ialah terbentuknya sistem

informasi pengelolaan akta yang dapat digunakan oleh kantor notaris untuk

mendukung pelayanan jasa notaris. Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini

ialah sebagai referensi untuk penelitian di bidang sistem informasi notaris

selanjutnya.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu metode

pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Mempelajari penelitian terdahulu, mempelajari panduan-panduan kantor

(26)

2. Observasi

Pengamatan langsung atau observasi merupakan teknik pengumpulan data

dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user (Sutabri, 2012:97).

3. Wawancara

Melakukan wawancara dengan karyawan, sekretaris dan notaris untuk

membuat analisis sistem yang berjalan dan analisis sistem yang dirancang.

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah Rapid Application Development (RAD) (Ariani S dan Shalahuddin, 2011:32). Metode RAD terdiri dari pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembuatan aplikasi,

pengujian dan pergantian. Pada tahap pembuatan aplikasi, tools yang digunakan ialah (Unified Modelling Language) UML (Sugiarti, 2013). Diagram yang digunakan ialah use case diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram.

1.8 Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada:

Waktu : November 2013 – Januari 2014

Tempat : Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

(27)

1.9 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, pembahasan yang disajikan dibagi dalam lima

bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode pengumpulan data, metode pengembangan

sistem, waktu penelitian, tempat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penulisan

laporan, yaitu pengertian rancang bangun, konsep dasar sistem

informasi, konsep dasar sistem informasi notaris, metode

pengembangan sistem, konsep dasar UML, metodologi penelitian

dan perangkat lunak pendukung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data, metode

pengembangan sistem dan kerangka penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang proses pengembangan sistem mulai dari

(28)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dari apa yang sudah dijelaskan pada

bab-bab sebelumnya dan juga berisi saran-saran perbaikan yang

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Menurut Ladjamudin (2005), perancangan adalah kegiatan baru yang

dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh

dari pemilihan alternative sistem yang terbaik.

Perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya

untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin

informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi

kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan

sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan

perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna

perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan (Ariani S dan

Shalahuddin, 2011).

Sedangkan bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan

komponen yang didasarkan pada spesifikasi sistem (Whitten, 2004). Dari

beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah

kegiatan baru yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi

perusahaan dengan komponen yang didasarkan pada spesifikasi sistem.

2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem

Berdasarkan penekanan prosedur, sistem adalah suatu jaringan kerja dari

(30)

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto,

2008).

Menurut Widjajanto (2008), sistem adalah sesuatu yang memiliki tiga

tahapan yaitu input, proses, output.

Sedangkan menurut Andri Kristanto (2008), sistem merupakan jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu.

Di dunia ini banyak terdapat berbagai macam sistem. Mulai dari benda

yang bernyawa hingga benda mati. Sebagai contoh sistem pernafasan, sistem

pencernaan hingga sistem informasi manajemen atau sistem informasi eksekutif.

Pada bahasan ini yang dimaksud dengan sistem adalah sekelompok unsur yang

erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2012). Namun dalam ilmu komputer yang

dibahas, sistem mempunyai pengertian yang lebih khusus dan sifat-sifat tertentu.

Dari beberapa pengertian menurut para ahli tersebut maka penulis

menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok jaringan kerja yang erat

hubungannya dan berkumpul untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu yang

terdiri dari input, proses, dan output.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya

(Sutabri, 2012):

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

(31)

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem

yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar

sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

dengan penghubung sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal output). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer.

Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem dapat menjadi masukan bagi subsistem lain. Sebagai

contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi,

dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

(32)

7. Pengolah Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah data

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

(deterministik). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bil amengenai

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 Karakteristik sistem (Sutabri, 2012:14)

Setiap hari kita mampu memperoleh informasi dari berbagai media seperti

informasi dari telepon, televisi atau radio. Yang dimaksud dengan informasi

dalam bahasan ini ialah proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai

tambah (Sutabri, 2012).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

(33)

Penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah

diolah dan memiliki nilai tambah yang dapat bermanfaat saat ini maupun saat

mendatang.

Sebagai contoh data penduduk suatu wilayah akan lebih bernilai jika

diolah dan diketahui pengelompokan penduduk dalam golongan usia, jenis

kelamin atau agama.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut (Ladjamudin, 2005) sistem merupakan suatu bentuk integrasi

antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki

sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem

tersebut.

Oleh karena itu system dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut

pandang, yaitu:

1. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak

secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem

penjualan, dan lain sebagainya

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).

Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam,

sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang

dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi

(34)

menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh

man-machine system. Karena menyangkut penggunaan computer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan

tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya

dapat diseteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem

komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat

dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan

sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan

menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara tuhan), karena

dalam sistem komputer misalnya seberapa banyak data yang salah yang

dimasukkan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah, sebaliknya satu

saja data yang benar dimasukkan (menjadi input) diantara sekian juta data

yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak

tentu adalah sistem sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan

sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik/tak tentu, dalam sistem

politik kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu

beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu

dihujat berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem

tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya

turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoristis sistem tertutup ini ada,

(35)

hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem

sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus

mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang

sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup akan bekerja secara otomatis

dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2.4 Model Umum Sistem

Secara umum penggambaran sistem sebagai suatu kesatuan dari

bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dalam prosedur kerja

tertentu untuk mencapai tujuan yaitu mengolah masukan menjadi keluaran

(Jayaputra dan Subiyakto, 2006). Penggambaran tersebut dapat dijelaskan sebagai

kesatuan yang terdiri dari bagian utama yaitu:

- Bagian masukan (input) - Bagian pengolahan (process) - Bagian Keluaran (output)

Gambar 2.2 Model Umum Sistem (Jayaputra dan Subiyakto, 2006) Input

(masukan)

Output (Keluaran Process

(36)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi

Setiap hari kita mampu memperoleh informasi dari berbagai media seperti

informasi dari telepon, televisi atau radio. Yang dimaksud dengan informasi

dalam bahasan ini ialah proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai

tambah (Sutabri, 2012).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau saat mendatang (Kadir, 2003)

Penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah

diolah dan memiliki nilai tambah yang dapat bermanfaat saat ini maupun saat

mendatang.

Sebagai contoh data penduduk suatu wilayah akan lebih bernilai jika

diolah dan diketahui pengelompokan penduduk dalam golongan usia, jenis

kelamin atau agama.

2.3.2 Kualitas informasi

Di antara berbagai penggolongan data menjadi informasi, ada yang

mampu mencapai sasaran yang tepat dan ada pula yang tidak. Hal tersebut

sebenarnya bergantung pada kualitas informasi. Untuk membuat informasi yang

lebih bernilai maka informasi harus memiliki kualitas informasi seperti (Sutabri,

2012):

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

(37)

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilam keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi

organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim

dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan,

mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang

penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya

kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik

perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi

disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,

tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

2.3.3 Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

(38)

2.3.4 Tes Kebutuhan Informasi

Terdapat 4 tes untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam

informasi, yaitu?

1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan?

2. Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujukan?

3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan

memecahkan masalah?

4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan?

2.3.5 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita

banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka,

bentuk-bentuk suara, sinyal, gambar, dan sebagainya (Jogiyanto, 2005).

Jadi pada intinya adalah hasil dari pengolahan data yaitu informasi yang

sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini dapat dilihat pada gambar 2.3 yang

dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat bahwa untuk memperoleh informasi

yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan sebagaimana siklus

yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi (Ladjamudin, 2005).

Siklus informasi atau pengolahan data adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Siklus Informasi (Ladjamudin, 2005) Masukan

(Data)

Proses

(Model)

Keluaran

(39)

2.3.6 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan

tertentu (Turban, 2006).

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling

berinteraksi untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, menyediakan

informasi yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya (Stair dan

Reynolds, 2010).

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu (Sutabri, 2012).

Dari beberapa pengertian sistem informasi diatas maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu komponen- komponen yang

saling berinteraksi yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat

manajerial yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

2.4 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem

Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang

menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan

mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

(40)

Sedangkan desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang

saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali

bagian-bagian relative pada sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan,

penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya).

2.3.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan pemecahan dari suatu masalah, banyak

pendekatan dalam menghadapi masalah, oleh karena itu analisis sistem

mempunyai beberapa pendekatan masalah, berikut ini adalah pendekatan masalah

dari analisis sistem:

1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)

Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada,

mendefinisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau

keduanya (Whitten, 2004).

2. Teknik Informasi (Information Engineering)

Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi

sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisa,

dan mendesain sistem informasi. Model – model ini adalah gambaran yang saling mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses –proses sistem (Whitten, 2004).

3. Discovery Prototyping

Discover prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan persyaratan-persayaratan bisnis pengguna dengan

(41)

dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan)

persyaratan-persyaratan tersebut (Whitten,2004).

4. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)

Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan

data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA (Object Oriented Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur,

kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

2.5 Konsep Dasar Akta 2.5.1 Pengertian Akta

Menurut Soepomo (2005) akta adalah surat yang dibuat oleh suatu dimuka

seorang pejabat umum yang mempunyai wewenang untuk membuat surat itu,

dengan maksud menjadikan surat tersebut sebagai bukti.

2.5.2 Pengertian Fidusia

Menurut undang-undang nomor 42 tahun 1999 pasal 1 ayat 1 fidusia

adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan

ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya yang diadakan tersebut tetap

dalam penguasaan pemilik benda itu.

2.6 Konsep Dasar Basis Data

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data

(42)

menyimpan dan mengambil data serta membuat laporan berdasarkan data yang

telah disimpan (Ariani S dan Shalahuddin, 2011). Sistem informasi pengelolaan

akta jaminan fidusia yang dibangun dalam penelitian ini harus mampu menyajikan

informasi dari data-data yang dimilikinya. Oleh karena itu, sistem informasi

pengelolaan akta inipun tidak lepas dari sistem manajemen basis data.

2.6.1 Pengertian Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya

adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi

tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan

data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Basis data relasional dapat

diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada

gambar 2.4.

Gambar 2.4 Ilustrasi Basis Data (Ariani S dan Shalahuddin, 2011) 2.6.2 Database Management System (DBMS)

DBMS atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai sistem

manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk

(43)

DBMS jika memenuhi persyaratan sebagai berikut (Ariani S dan Shalahuddin,

2011):

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

2. Mampu menangani integritas data

3. Mampu menangani akses data

4. Mampu menangani backup data.

2.7 Konsep Dasar UML

Analisis berorientasi objek atau disebut Object Oriented Analysis (OOA) adalah tahapan untuk menganalisis spesifikasi atau kebutuhan akan sistem yang

akan dibangun dengan konsep berorientasi objek, apakah benar kebutuhan yang

ada dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem berorientasi objek. OOA

biasanya menggunakan kartu CRC (Component, Responsibility, Collaborator) untuk membangun kelas-kelas yang akan digunakan atau menggunakan UML

pada bagian diagram use case, diagram kelas dan diagram objek (Ariani S dan Shalahuddin, 2011). Dari uraian tersebut, penulis dapat menarik simpulan bahwa

pemrograman berorientasi objek dapat menggunakan bahasa CRC atau UML.

Saat ini pemodelan yang paling sering digunakan pada pemrograman

berorientasi objek adalah menggunakan UML (Ariani S dan Shalahuddin, 2011).

Oleh sebab itu, penulis menggunakan UML untuk membuat pemodelan dalam

pemrograman sistem informasi pengolahan data akta.

2.7.1 Pengertian UML

UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia

(44)

menggambarkan arsitektur dalam pemrogrman berorientasi objek (Ariani S dan

Shalahuddin, 2011). Pengertian kedua UML ialah sebuah bahasa yang

berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun

dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO

(Object-Oriented) (Sugiarti, 2013). Dari kedua pengertian tersebut, penulis dapat

menarik simpulan bahwa UML merupakan bahasa yang cocok digunakan untuk

pemrograman beorientasi objek.

2.7.2 Diagram Dasar dalam UML 2.7.2.1 Use case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan

interaksi dengan sistem itu.

(45)

2.7.2.2Class Diagram

Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

Gambar 2.6 Contoh Class Diagram 2.7.2.3Sequence Diagram

Menunjukkan bagaimana pesan dikirim dan diterima di antara objek dan dalam

(46)

: user

form staff control staff staff 1 : pilih menu entry data staff()

2 : cari data staff()

3 : getid_staff()

4 : tampilkan form dan data staff()

5 : isi form staff() 6 : pilih fungsi tambah()

7 : tambah data staff()

8 : tambahid_staff() 9 : pilih fungsi edit()

10 : edit data staff() 11 : pilih fungsi simpan()

12 : simpan data staff() 13 : editid_staff()

14 : pilih fungsi hapus()

15 : hapus data pasien()

16 : hapusid_staff()

Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram 2.7.2.4 Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik dari proses bisnis maupun use case.

aktor sin

pilih menu staff tampilkan form dan data staff

pilih menu hapus hapus data

isi form staff dan simpan

simpan data staff pilih menu edit

edit data staff dan simpan

(47)

2.8 Model Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) 2.8.1 Pengertian Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat

inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah

adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model

air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak (Ariani S dan

Shalahuddin, 2011).

2.8.2 Tujuan Rapid Application Development (RAD)

Tujuan menggunakan model pengembangan sistem RAD adalah untuk

mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan. Tampilan yang

lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung. Setiap

fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu kurang dari 3 bulan dan dapat

dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah sehingga waktunya lebih efisien

(Kendall, 2008).

2.8.3 Tahapan Rapid Application Development (RAD)

RAD memiliki beberapa tahapan, yaitu (Ariani S dan Shalahuddin, 2011):

1. Pemodelan Bisnis

Pemodelan yang dilakukan untuk memodelkan fungsi bisnis untuk

mengetahui fungsi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang

harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi itu, bagaimana alur

(48)

2. Pemodelan Data

Pada tahap ini dilakukan pemodelan data apa saja yang dibutuhkan

berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefiniskan atribut-atributnya

beserta relasinya dengan data-data yang lain.

3. Pemodelan Proses

Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefiniskan terkait

dengan pendefinisian data.

4. Pembuatan Aplikasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi pemodelan proses dan data menjadi

program. Model RAD sangat menganjurkan pemakaian komponen yang

sudah ada jika dimungkinkan.

5. Pengujian dan Pergantian

Pada tahap ini dilakukan pengujian komponen-komponen yang dibuat. Jika

sudah teruji maka tim pengembang komponen dapat beranjak untuk

mengembangkan komponen berikutnya

(49)

2.9 PHP

PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”. Pada awalnya

PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal) dan PHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, dan pada

saat PHP masih bernama FI (Form Interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum. PHP adalah

sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaksnya

mirip dengan bahasa pemrograman C, Java, ASP dan Perl, ditambah beberapa

fungsi PHP yang spesifik dan mudah dimengerti.

PHP digunakan untuk membuat tampilan web menjadi lebih dinamis,

dengan PHP anda bisa menampilkan atau menjalankan beberapa file dalam 1 file

dengan cara di include atau require. PHP itu sendiri sudah dapat berinteraksi

dengan beberapa database walaupun dengan kelengkapan yang berbeda, yaitu

seperti : DBM, FilePro(Personic, Inc), Informix, Ingres, InterBase, Microsoft Access, MSSQL, MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan Sybase (Madcoms, 2013).

2.10 Adobe Dreamweaver CS6

Adobe Dreamweaver CS6 adalah perangkat lunak terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk pada tingkat

kode, yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi mobile seperti smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. Dengan adanya

(50)

platform, maka akan membuat layout menjadi adaptif atau dapat menyesuaikan

dengan browser yang dipakai.

Kembali terjadinya perang browser telah mempercepat pengembangan web.

Chrome, firefox, safari dan internet explorer semuanya bersaing untuk

memberikan browser, HTML5 tercepat dan paling kuat. Itu berarti dreamweaver CS6 harus mendukung HTML terbaru, JavaScript dan fitur CSS (Cascading Style Sheets) sambil menjaga kompleksitas minimum. Membangun halaman web modern membutuhkan perpaduan desain dan keterampilan pemrograman, dan

Adobe Dreamweaver CS6 harus mendukung khalayak yang beragam dari kedua desainer dan pengembang. Dengan ledakan di dunia browsing yang terus

bergerak, perubahan pada versi Dreamweaver CS6 sekarang lebih besar dari sebelumnya. Dreamweaver CS6 telah menambahkan tool baru untuk bekerja dengan situs dengan skala dari desktop, tablet, telepon, menggunakan beberapa

fitur CSS terbaru (CSS3). Meskipun demikian, Dreamweaver masih akrab dengan

campuran yang sama antara desain dan kode, dan dukungan untuk hamper semua

teknologi web authoring (Madcoms, 2013).

2.11 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database management system – DBMS) yang sangat popular di kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan perl.

Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi

(51)

paling popular digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan

database sebagai sumber dan pengelola datanya (Sidik, 2005).

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk

digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang

digunakan oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan datanya.

2.12 Pengujian Perangkat Lunak 2.12.1 Pengujian Black Box

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang

perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat

isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar (Rizky, 2011).

2.12.2 Kelebihan Black Box Testing

Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan

kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan.

Beberapa kelebihan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

(52)

4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

2.13 Studi Sejenis

Terdapat beberapa penelitian sejenis yang dapat dijadikan acuan bagi

penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Yang penulis lakukan adalah

dengan mengumpulkan studi sejenis yang mirip dengan penelitian penulis,

selanjutnya dilakukan perbandingan dengan metodologi yang digunakan, tujuan

dan hasil yang diperoleh sehingga penulis mengetahui hal-hal apa saja yang

belum dilakukan dalam penelitian sebelumnya dan terhindar dari

kesalahan-kesalahan dalam penelitian sebelumnya.

Candra (2010), Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan sistem

dalam bentuk aplikasi sistem informasi dokumentasi yang diharapkan dapat

memberikan informasi pada notaris tentang akta-akta yang ada. Bagaimana

mempermudah notaris mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang

laporan pendapatan notaris berdasarkan periode yang ditentukan. Peneliti

menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service), untuk membantu mengidentifikasi dan menganalisa masalah serta memecahkan masalah tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah sistem dalam

bentuk aplikasi sistem informasi dokumentasi yang memberikan informasi pada

notaris mengenai informasi akta-akta yang ada. Dengan adanya sistem dalam

bentuk aplikasi laporan, dapat mempermudah notaris untuk mendapatkan

informasi yang cepat dan akurat mengenai laporan pendapatan notaris berdasarkan

(53)

informasi akta notaris. Peneliti menyarankan agar mengadakan pengembangan

fungsi-fungsi aplikasi meliputi laporan keuangan, data klien agar sesuai dengan

kebutuhan.

Siswahyundari (2011), menghasilkan aplikasi yang dibangun sesuai

dengan fungsi-fungsi akuntansi pada umumnya, akan tetapi penelitian ini hanya

fokus pada laporan keuangan.

Putri (2010), Tujuan dari pene;itian ini adalah merancang sebuah sistem

basis data untuk mendukung kebutuhan informasi yang diperoleh pada saat

analisis kebutuhan, meliputi conceptual, logical, dan physical design. S e r t a m enyediakan alat bantu untuk pendataan pegawai dan dokumen PPAT secara

terkomputerisasi. Metodologi perancangan yang digunakan yaitu metode

perancangan basis data yang meliputi, perancangan basis data konseptual,

perancangan basis data logikal, perancangan basis data fisikal. Sedangkan untuk metode perancangan aplikasi, penulis menggunakan metode perancangan layar

dan perancangan output.Hasil aplikasi sistem informasi pengolahan data pegawai

dan dokumen yang memudahkan proses pendataan dokumen serta menyimpan

data pegawai, aplikasi yang dibangun belum berbasis online.

Silvi (2008), Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen di kantor notaris. Untuk

mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di

kantor notaris. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap

loyalitas pelanggan di kantor notaris melalui sikap konsumen. Hasil dari

penelitian ini yaitu kualitas pelayanan jasa berpengaruh terhadap sikap konsumen

(54)

pembentukan sikap konsumen yang positif terhadap kantor notaris.

Konsumen memandang kualitas pelayanan jasa notaris lebih kepada perhatian

dan pemahaman petugas terhadap kebutuhan pelanggan. Sikap konsumen

yang positif akan terbentuk apabila jasa yang diberikan sesuai dengan

ekspektasi klien.

Herman (2011), tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem

informasi pengarsipan surat masuk dan surat keluar yang saat ini sedang berjalan

pada kantor notaris. Serta untuk membuat perancangan sistem Informasi pada

Kantor Notaris dan PPAT SEPTY KUARTA ICHTIANI, SH. Menghasilkan

sistem informasi pengarsipan surat masuk dan keluar dapat membantu dalam

meningkatkan kinerja karyawan sehingga dalam memberikan informasi tentang

data-data surat masuk dan surat keluar dapat lebih baik dari sebelumnya dan cara

pengolahan pencatatan data surat masuk dan surat keluar juga akan lebih mudah

dengan adanya sistem informasi terkomputerisasi.

Rusli (2009), menghasilkan aplikasi sistem informasi dokumen pada

kantor Notaris PPAT Husnawaty, SH Palembang, dapat meningkatkan kualitas

pelayanan dan proses dokumentasi akta, namun aplikasi yang dibangun hanya

berupa program untuk mengelola dokumen akta. Tujuan peneliti adalah mencari

permasalahan, menetapkan kebutuhan untuk sistem baru. Kemudian diajukan

perancangan sistem dan pembuatan program aplikasi. Metodelogi yang

digunakan adalah Iterasi (perulangan), dalam memperoleh data-data dan

informasi yang dibutuhkan, digunakan metode pengumpulan data yaitu dengan

melakukan wawancara, dan mempelajari dokumentasi, metode analisis yaitu

(55)

analisis dan perancangan sistem aplikasi ini mampu memberikan kemudahan

dalam memproses pencarian, dan penyimpanan data dengan cepat, tepat dan

efisiensi sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.

Yunanto (2012), tujuan dari penelitian menghasilkan sistem informasi

yang dapat membantu mengolah data secara cepat serta menghasilkan

laporan-laporan yang diprlukan perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah system development life cycle (SDLC), dimana fokus pada metode ini ialah pada proses keluaran atau output seperti laporan-laporan yang dibutuhkan perusahaan. Hasil dari penelitian ini ialah aplikasi yang telah menggunakan teknologi jaringan

client-server, dimana masing-masing staff dapat terhubung secara langsung dengan staf lain yang memiliki keterkaitan tugas dalam suatu siklus.

Sugiarto (2013), tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi

yang dapat mengelola dokumen-dokumen perusahaan. Metodologi yang

digunakan yaitu waterfall, karena dinilai cocok dalam mengembangkan aplikasi yang tidak terlalu luas dan rumit. Hasil penelitian ini yaitu aplikasi sistem

kearsipan yang memberikan kemudahan dalam hak akses karena menggunakan

teknologi client server sehingga dapat diakses secara bersamaan oleh staf perusahaan.

Oktaviani (2012), tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi

berbasis client server, agar dapat memudahkan petugas dalam melakukan penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga menghasilkan

Dokumen Kendaraan Bermotor yang Membayar Pokok PKB serta Laporan

(56)

Sistem pembayaran menggunakan client server yang memilik keuntungan dari segi Kapasitas data, keamanan dan penghematan.

Suwartiningsih (2011), tujuan penelitian ini adalah aplikasi sistem

kearsipan yang dibuat dapat diaplikasikan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah Kabupaten Nganjuk dengan

menggunakan model prototyping. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji sistem dengan menggunakan pengujian alpha dan beta. Peneliti

menggunakan metodologi prototyping, karena merupakan pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu progam dengan cepat dan

bertahap berkesinambungan sehingga dapat dievaluasi oleh pengguna. Hasil dari

penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi manajemen kearsipan yang pada

umumnya telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dari beberapa penelitian tersebut diatas dapat disederhanakan lewat tabel

sebagai berikut:

Studi Sejenis

No Nama Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan

1 Kiki Purni Zain di Surabaya

(57)

STMIK MDP atas kinerja jasa notaris aplikasi basis data pegawai dan dokumen pada notaris dan PPAT Zainal Abidin SH

Analisis pengaruh notaris dan PPAT

(58)

6 berbasis client server

Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik

Berbasis Client Server

Implementasi client server pada drive thru dengan menggunakan berbasis client server

(59)

Suwartiningsih

2011

Pengembangan Aplikasi Sistem Kearsipan (Archieve Management System) pada dinas

perdagangan, perindustrian, dan pertambangan pada kantor kabupaten Nganjuk

Aplikasi yang dibangun menggunakan metodologi Prototyping, yang langsung dilakukan pengujian kepada pengguna

(60)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada:

Waktu : November 2013 – Januari 2014

Tempat : Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha

Jln. Melati No. 101, Sukajadi, Pekanbaru

3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung

proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada kantor notaris dan PPAT Junianta

Agung Nugraha di Jl. Melati No. 101 Pekanbaru, dengan pelaksanaannya pada

tanggal 3 November 2013 – 28 Januari 2014. Hasil yang akan dicapai adalah melihat kegiatan karyawan yang sedang bekerja serta mengamati perkembangan

karyawan untuk meninjau kinerja karyawan yang bersangkutan.

3.2.2 Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi secara langsung

kepada pihak yang berkaitan, dengan rincian sebagai berikut :

Gambar

Gambar 2.1 Karakteristik sistem (Sutabri, 2012:14)
Gambar 2.2 Model Umum Sistem (Jayaputra dan Subiyakto, 2006)
Gambar 2.3 Siklus Informasi (Ladjamudin, 2005)
gambar 2.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji beda sel paru-paru antar kelompok perlakuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kelompok K2 dengan kelompok P6 ( p = 0,564 ), Hal ini menunjukkan

Hal ini sesuai dengan fungsi dari parameter degree p itu sendiri yaitu membantu memetakan data dari input space ke dimensi space yang lebih tinggi pada feature space, sehingga

Talkshow diakhiri dengan testimony dari Lely Tri Wijayanti (Awardee Lancester University Inggris): Peluang mahasiswa teknik menduduki peringkat pertama dalam

Dengan adanya Technology Acceptance Model (TAM) yang telah dibahas sebelumnya, peneliti menggunakan kelima variabel TAM sebagai penelitian yaitu pengguna web

Pembayaran Retribusi Daerah adalah besarnya kewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Retribusi sesuai dengan SKRD dan STRD ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk

Sutabri (2012:116-120), “Secara umum Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu system automat/komputerisasi, manualisasi, atau gabungan dari

Output Eviews dari Model Watson dan Wilson dengan Metode Random Effect. Dependent