Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA
ii
Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA
iii
Studi Kasus: Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
WIKU AJI PAMUNGKAS 109093000109
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Yusuf Durrachman,M.Sc M. Nur Gunawan,MBA
NIP.197105222006041002 NIP.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Fidusia” yang telah dibuat oleh Wiku Aji Pamungkas (109093000109) yang telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 02 Oktober 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Tim Penguji,
Penguji I Penguji II
Elvy Fetrina, MIT Evy Nurmiyati, MMSI
NIP. 197406252009012005 NIP.
Tim Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Yusuf Durrachman, M.Sc M. Nur Gunawan, MBA
NIP.197105222006041002 NIP.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ketua Program Studi
Sains Dan Teknologi Sistem Informasi
Dr.Agus Salim, M.Si Zulfiandri, MMSI
v
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DENGAN
METODE RAD (Rapid Application Development) STUDI KASUS NOTARIS DAN
PPAT JUNIANTA AGUNG NUGRAHA ADALAH KARYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL, ATAU DIKUTIP DARI KARYA ILMIAH YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI INI.
Jakarta, September 2014
vi
Wiku Aji Pamungkas (109093000109),Rancang Bangun Sistem informasi Pengelolaan Akta jaminan Fidusia (di bawah bimbingan Yusuf Durrachman dan M. Nur Gunawan).
Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha, S.H, M.Kn sebuah lembaga instansi profesi yang bergerak dalam bidang jasa resmi berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Aksasi Manusia. Seperti halnya pada bidang lain, bidang kenotariatan pun sangat membutuhkan sistem informasi yang dapat membantu kinerja instansi tersebut. Dulunya akta notaris dibuat dengan mesin ketik. Karena proses pembuatannya memakai mesin ketik, maka waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan akta tidak dapat diperkirakan. Terlebih lagi apabila dalam satu bulan terdapat ratusan bahkan ribuan order, maka staff notaris akan kewalahan dan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan pembuatan akta dapat menyebabkan kerugian waktu maupun materi. Maka bidang kenotariatan sangat membutuhkan fungsi ataupun manfaat dari sistem informasi terkomputerisasi sehingga mempermudah maupun mempercepat pembuataan dan mempermudah pengelolaan akta.. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia untuk membantu pembuatan akta, pengelolaan akta, laporan keuangan, agar dapat meningkatkan kepuasan klien terhadap jasa yang diberikan kantor notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development serta menggunakan tools Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan aplikasi sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia.
Kata kunci : sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia, kenotariatan, notaris dan ppat,
V Bab + xix Halaman + 110 Halaman + 3 Tabel Simbol + 39 Gambar + 23 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran
vii
Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi Allah Subhana wataa’la yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah kepada hamba-Nya. Semoga shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam. Walaupun tidak terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini,
namun pada skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran membangun yang nantinya
berguna bagi penulis dan pembaca.
Pada kesempatan ini penulis juga hendak mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, bimbingan, bantuan
kepada saya selama melakukan praktek kerja dan proses penyelesaian laporan ini.
Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak. Agus Salim, Msc Selaku Dekan Fakultas Sains dan teknologi.
2. Bapak Zulfiandri, MMSI Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi serta Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku
Sekretaris Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Bapak Yusuf Durrachman,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang secara
bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, bantuan, serta dukungan
baik secara moral maupun teknis.
viii dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Junianta Agung Nugraha selaku pemilik kantor notaris dan juga
bertindak sebagai pembimbing lapangan untuk skripsi ini. Beliau telah
membimbing dan telah banyak memberikan saran-saran yang berarti.
6. Maya, Tya, Ayu, Nova, Ana, dan ibu Desi yang telah ikut membantu
bimbingan skripsi ini.
7. Ibunda tercinta Sri Rahayu dan Ayahanda Abi Wiku Hari yang telah berjuang
untuk memberikan semangat hidup kepada keluarga dan menjadi motivasi saya
dalam melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Doa dan harapan tak
pernah lepas dari ucapanmu, untuk keberhasilan puteramu. Ucapan terima kasih
tidak akan cukup membalas semua jasamu.
8. Sahabat-sahabat saya di uin seperti Ilham, Icank, Rangga, Dendi, Yuli, Ana,
Mauk, Wildan, Erwhin, Zukri yang telah membantu saya beradaptasi disini
dengan sebaik mungkin. Kalian luar biasa.
9. Teman-teman kelas Sistem Informasi C dan Sistem Informasi Korporasi A
angkatan 2009 seperjuangan. Thanks untuk kerjasamanya, kalian luar biasa. Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
ix
Akhir kata saya berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian. Amien.
Jakarta, September 2014
x
JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR SIMBOL ... xix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Batasan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Metode Penelitian ... 5
1.8 Sistematika Penulisan ... 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Pengertian Rancang Bangun……… .. 9
2.2 Konsep Dasar Sistem ... 9
2.2.1 Pengertian Sistem ... 9
xi
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ….………. ... 16
2.3.1 Pengertian Informasi ... 16
2.3.2 Kualitas Informasi ... 16
2.3.3 Nilai Informasi ... 17
2.3.4 Tes Kebutuhan Informasi ... 18
2.3.5 Siklus Informasi ... 18
2.3.6 Pengertian Sistem Informasi ... 19
2.4 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi ….………. ... 19
2.3.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem ... 19
2.3.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem ... 20
2.5 Konsep Dasar Akta ... 21
2.4.1 Pengertian Akta ... 21
2.4.2 Pengertian Fidusia ... 21
2.5 Konsep Dasar Basis Data ... 21
2.5.1 Pengertian Basis Data ... 22
2.5.2 Database Manajemen System(DBMS) ... 22
2.7 Konsep Dasar UML ... 23
2.6.1 Pengertian UML ... 23
2.6.2 Diagram Dasar dalam UML ... 24
2.6.2 .1 Usecase Diagram ... 24
2.6.2 .2 Class Diagram ... 25
2.6.2 .3 SequenceDiagram ... 25
2.6.2 .4 Activity Diagram ... 26
2.8 PHP ... 29
2.9 Adobe Dreamweaver CS6 ... 29
xii
2.11.2 Kelebihan Black Box Testing ... 31
2.12 Studi Sejenis ... 32
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 40
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2.1 Observasi ... 40
3.2.2 Wawancara ... 40
3.2.3 Studi Pustaka ... 41
3.3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi ... 41
3.3.1 Pemodelan Bisnis ... 41
3.3.2 Pemodelan Data ... 42
3.3.3 Pemodelan Proses ... 42
3.3.4 Pembuatan Aplikasi ... 42
3.3.5 Pengujian dan Pergantian ... 43
3.4 Kerangka Berfikir ... 44
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Pemodelan Bisnis ... 45
4.1.1 Gambaran Umum Instansi Kelembagaan ... 45
4.1.1.1 Sejarah Instansi Kelembagaan... 45
4.1.1.2 Ruang Lingkup Perusahaan ... 46
4.1.1.3 Visi, Misi dan Tujuan ... 47
4.1.1.4 Struktur Organisasi ... 47
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan... 49
4.1.3 Identifikasi Masalah ... 50
4.1.4 Sistem yang Diusulkan ... 51
xiii
4.2.1 Analisis Dokumen ... 55
4.2.2 Analisis Potensial Objek ... 58
4.3 Pemodelan Proses ... 60
4.3.1 Identifikasi Aktor ... 60
4.3.2 Identifikasi UseCase ... 61
4.3.3 Perancangan Usecase ... 62
4.3.4 Narasi Usecase ... 63
4.3.5 Activity Diagram ... 70
4.3.6 Perancangan Class Diagram ... 79
4.3.7 Mapping Class Diagram ... 80
4.3.8 Spesifikasi Database ... 81
4.3.9 MatriksCRUD ... 87
4.3.10 Sequence Diagram ... 90
4.4 Pembuatan Aplikasi ... 98
4.4.1 Coding ... 98
4.4.2 Perancangan Interface... 98
4.5 Pengujian dan Pergantian ... 103
BAB 5 PENUTUP ... 110
5.1 Kesimpulan ... 110
5.2 Saran ... 110
xiv
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... 12
Gambar 2.2 Model Umum Sistem ... 15
Gambar 2.3 Siklus Informasi ... 18
Gambar 2.4 Ilustrasi Basis Data ... 22
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 44
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 48
Gambar 4.2 Analisis Sistem Berjalan ... 49
Gambar 4.3 Sistem Usulan ... 51
Gambar 4.4Usecase Diagram ... 62
Gambar 4.5 Activity Diagram Login ... 70
Gambar 4.6 Activity Diagram Logout ... 71
Gambar 4.8 Activity Diagram Staff ... 72
Gambar 4.9 Activity Diagram Klien ... 73
Gambar 4.10 Activity Diagram Entry Akta ... 74
Gambar 4.11 Activity Diagram Pembayaran Akta ... 75
Gambar 4.12 Activity Diagram Entry Data User ... 76
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Laporan ... 77
Gambar 4.14 Activity Diagram Entry Data Proses ... 78
Gambar 4.16 Perancangan Class Diagram ... 79
Gambar 4.17 Mapping Class Diagram ... 80
Gambar 4.18 Sequence Diagram Login ... 89
Gambar 4.19 Sequence Diagram Logout ... 90
Gambar 4.20 Sequence Diagram Entry Data Staff ... 91
Gambar 4.21 Sequence Diagram Entry Data Klien ... 92
Gambar 4.22 Sequence Diagram Pembayaran Akta ... 93
Gambar 4.23 Sequence Diagram Entry Data User ... 94
xv
Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login ... 98
Gambar 4.29 Tampilan Halaman Halaman Utama ... 99
Gambar 4.30 Tampilan Halaman Data Klien ... 99
Gambar 4.31 Tampilan Halaman Data Staff ... 100
Gambar 4.32 Tampilan Halaman Data Akta ... 100
Gambar 4.33 Tampilan Halaman Entry Proses Dokumen ... 101
Gambar 4.34 Tampilan Halaman Laporan ... 101
Gambar 4.35 Tampilan Halaman Pembayaran ... 102
Gambar 4.36 Tampilan Halaman Proses Dokumen ... 102
Gambar 4.37 Tampilan Halaman Manajemen User ... 103
Gambar 4.38 Pengujian Proses Akta ... 104
Gambar 4.39 Pengujian Proses Dokumen ... 105
Gambar 4.40 Pengujian Proses Staff ... 107
Gambar 4.41 Pengujian Proses Pembayaran ... 108
xvi
Tabel 4.1 Narasi Usecase Login ... 63
Tabel 4.2 Narasi Usecase Logout ... 64
Tabel 4.3 Narasi Usecase Entry Data Staff ... 64
Tabel 4.4 Narasi Usecase Entry Data Klien ... 65
Tabel 4.5 Narasi Usecase Entry Data Akta ... 66
Tabel 4.6 Narasi Usecase Pembayaran ... 66
Tabel 4.7 Narasi Usecase Entry Data User ... 67
Tabel 4.8 Narasi Usecase Entry Data Proses ... 68
Tabel 4.9 Narasi Usecase Lihat Laporan ... 69
Tabel 4.11 Spesifikasi Tabel User ... 81
Tabel 4.12 Spesifikasi Tabel Klien ... 82
Tabel 4.13 Spesifikasi Tabel Staff ... 82
Tabel 4.14 Spesifikasi Tabel Akta ... 83
Tabel 4.15 Spesifikasi Tabel Kwitansi ... 85
Tabel 4.16 Spesifikasi Tabel Propinsi ... 85
Tabel 4.17 Spesifikasi Tabel Kota ... 86
Tabel 4.18 Spesifikasi Tabel Proses ... 86
Tabel 4.19 Matriks CRUD ... 87
Tabel 4.20 Pengujian Proses Akta ... 104
Tabel 4.21 Pengujian Proses Dokumen ... 105
Tabel 4.22 Pengujian Proses Staff ... 106
Tabel 4.23 Pengujian Proses Pembayaran ... 107
xvii
SIMBOL USE CASE DIAGRAM (Whitten et al, 2004)
Simbol Nama Fungsi
Actor Menambah aktor dalam diagram
Use Case Menambahkan
usecase pada diagram
Association Menggambarkan
relasi antar usecase
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten et al, 2004)
Simbol Nama Fungsi
Initial State
Memperlihatkan dimana aliran kerja
berawal
Final State
Memperlihatkan dimana aliran kerja
berakhir
Action State
Menambah aktifitas baru pada diagram
Decision
Menambah titik keputusan pada aliran
xviii
diagram (paralel)
Transition
Menambah transisi dari suatu aktifitas
yang lainnya
Swimlane
Menambah swimlane(digunakan
pada pemodelan bisnis)
SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten et al, 2004)
Simbol Nama Fungsi
Class kelas baru pada Menambahkan diagram
Association Menggambar
asosiasi relasi
Generalization Menggambarkan relasi generalisasi
xix
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten et al, 2004)
Simbol Nama Fungsi
Object Lifeline
Menambahkan objek baru pada diagram
Boundary
Menggambarkan entitas
Stimulus
Menggambarkan pesan (message) antar
dua objek
Self Stimulus Menggambarkan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kehidupan manusia yang terjadi dewasa ini tidak terlepas
dari perkembangan teknologi informasi, karena dengan adanya perkembangan
teknologi informasi maka perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat
lain tidak lagi membutuhkan waktu yang lama. Teknologi informasi tentunya
tidak lepas dari peranan komputer, dan kebutuhan akan penggunaan
komputer dewasa ini sangat tinggi, baik untuk mencari informasi, artikel,
maupun pengetahuan terbaru.
Demikian halnya pada bidang kenotariatan sangat dibutuhkan sistem
informasi yang dapat membantu kinerja instansi tersebut. Dulunya akta notaris
dibuat dengan mesin ketik. Karena proses pembuatannya memakai mesin
ketik, maka waktu yang dibutuhkan memakan waktu lebih dari satu bulan.
Maka bidang kenotariatan sangat membutuhkan fungsi ataupun manfaat dari
sistem informasi terkomputerisasi sehingga mempermudah maupun
mempercepat pembuataan dan mempermudah pengelolaan akta.
Sistem informasi terkomputerisasi dalam pengelolaan akta sangat
dibutuhkan bagi kinerja notaris. Sesuai dengan tugas dan jabatannya dalam
pasal 1 peraturan jabatan notaris dikemukakan bahwa notaris adalah pejabat
umum satu-satunya yang berwenang untuk membuat akta otentik mengenai
semua perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh suatu
dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya
dan memberikan sertifikat beserta salinannya.
Ada pun beberapa penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi pada
bidang kenotariatan diantaranya yaitu, Candra (2010) sistem informasi
dokumentasi dan pengolahan biaya pada kantor notaris Amir Husni,
Siswahyundari (2011) sistem informasi akuntansi kantor notaris Zuraida Zain,
Balqis (2010) analisis dan perancangan aplikasi basis data pegawai dan
dokumen pada notaris dan PPAT Zainal Abidin SH, Silvi (2008) analisis
pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen dan loyalitas
pelanggan terhadap kantor notaris dan PPAT, Herman (2011) sistem informasi
pengarsipan surat masuk dan keluar di kantor notaris dan PPAT Septy Kuarta
Ichtiani SH, Rusli (2009) sistem aplikasi manajemen dokumen pada kantor
notaris dan PPAT Husnawaty, SH.
Dari latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian dengan judul:
Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Akta Jaminan Fidusia. Sistem informasi ini dapat dijadikan untuk mengelola dokumen, memberikan
laporan kwitansi yang dicetak serta memberikan keterangan oleh siapa akta
tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui orang yang bertanggung jawab
apabila terjadi kesalahan penulisan akta.
1.2Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dijelaskan maka identifikasi masalah yang dapat
1. Pada proses pembuatan akta, staff fidusia menerima dokumen aplikasi dari pihak finance kemudian membuat akta, proses pengetikan akta ini menggunakan template akta yang sudah jadi. Akibatnya kesalahan dalam penulisan data barang jaminan maupun identitas debitur sering terjadi.
2. Pada proses penyimpanan atau pengelolaan file digital akta, file digital disimpan oleh staff fidusia pada komputer mereka masing-masing. Tidak adanya pengelolaan penyimpanan yang baik menyebabkan file digital
yang diperlukan susah ditemukan apabila pihak finance kehilangan akta
fidusia mereka dan meminta notaris untuk cetak ulang akta.
3. Pada proses pembayaran , bagian umum membuat kwitansi dengan rincian
total biaya yang harus dibayarkan pihak finance dengan cara tulis tangan.
Kemudian meng-copy kwitansi tersebut, kwitansi asli untuk pihak finance dan kwitansi copy untuk notaris. Ketidaktelitian staff dalam menyimpan
dokumen-dokumen kwitansi ini menyebabkan ketidak sesuaian antara
laporan pemasukan dengan bukti kwitansi pembayaran.
4. Pada proses pelaporan, tidak adanya pelaporan tentang berapa akta yang
telah dibuat dan akta apa saja yang telah dibuat dalam kurun waktu per
bulan menyebabkan notaris tidak dapat mengetahui secara pasti akta-akta
yang telah dibuat. Satu-satunya cara mengetahui berapa akta yang telah
dihasilkan dalam kurun waktu per bulan adalah dengan cara melihat buku
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah
pada Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn yaitu:
1. Adanya kesulitan dalam mengetahui siapa yang bertanggung jawab apabila
terjadi kesalahan dalam penulisan akta.
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi yang dapat
digunakan untuk mengelola akta serta memberikan laporan akta dan
pembayaran.
3. Bagaimana membangun sistem yang dapat membantu lingkungan kantor
notaris (staff, notaris, sekretaris) untuk meningkatkan pelayanan jasa
notaris.
1.4 Batasan Masalah
Sistem informasi notaris mempunyai beberapa permasalahan, tetapi dalam
penelitian ini terdapat batasan masalah yaitu:
1. Membuat rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan
fidusia untuk manajemen informasi dengan metode pengembangan sistem
Rapid Application Development (RAD) dan tools UML.
2. Sistem yang dirancang tidak membahas pada tingkat keamanan.
3. Rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan fidusia ini
dibahas sampai pada tahap pengujian dengan menggunakan metode black box testing.
4. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk pembuatan akta jaminan fidusia
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisa berbagai kendala yang dihadapi lingkungan kantor Notaris
dan PPAT Junianta Agung Nugraha.
2. Menghasilkan rancang bangun sistem informasi pengelolaan akta jaminan
fidusia untuk membantu pembuatan akta, pengelolaan akta, laporan
kwitansi yang tercetak, agar dapat membantu kegiatan pelayanan jasa yang
diberikan kantor notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha SH, MKn.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu manfaat praktis
dan teoritis. Manfaat praktis dari penelitian ini ialah terbentuknya sistem
informasi pengelolaan akta yang dapat digunakan oleh kantor notaris untuk
mendukung pelayanan jasa notaris. Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini
ialah sebagai referensi untuk penelitian di bidang sistem informasi notaris
selanjutnya.
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.7.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka
Mempelajari penelitian terdahulu, mempelajari panduan-panduan kantor
2. Observasi
Pengamatan langsung atau observasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user (Sutabri, 2012:97).
3. Wawancara
Melakukan wawancara dengan karyawan, sekretaris dan notaris untuk
membuat analisis sistem yang berjalan dan analisis sistem yang dirancang.
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah Rapid Application Development (RAD) (Ariani S dan Shalahuddin, 2011:32). Metode RAD terdiri dari pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses, pembuatan aplikasi,
pengujian dan pergantian. Pada tahap pembuatan aplikasi, tools yang digunakan ialah (Unified Modelling Language) UML (Sugiarti, 2013). Diagram yang digunakan ialah use case diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram.
1.8 Waktu dan Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada:
Waktu : November 2013 – Januari 2014
Tempat : Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha
1.9 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, pembahasan yang disajikan dibagi dalam lima
bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode pengumpulan data, metode pengembangan
sistem, waktu penelitian, tempat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penulisan
laporan, yaitu pengertian rancang bangun, konsep dasar sistem
informasi, konsep dasar sistem informasi notaris, metode
pengembangan sistem, konsep dasar UML, metodologi penelitian
dan perangkat lunak pendukung.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data, metode
pengembangan sistem dan kerangka penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang proses pengembangan sistem mulai dari
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dari apa yang sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dan juga berisi saran-saran perbaikan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Menurut Ladjamudin (2005), perancangan adalah kegiatan baru yang
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh
dari pemilihan alternative sistem yang terbaik.
Perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya
untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin
informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi
kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan
sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan
perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna
perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan (Ariani S dan
Shalahuddin, 2011).
Sedangkan bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan
komponen yang didasarkan pada spesifikasi sistem (Whitten, 2004). Dari
beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa rancang bangun adalah
kegiatan baru yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan dengan komponen yang didasarkan pada spesifikasi sistem.
2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem
Berdasarkan penekanan prosedur, sistem adalah suatu jaringan kerja dari
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto,
2008).
Menurut Widjajanto (2008), sistem adalah sesuatu yang memiliki tiga
tahapan yaitu input, proses, output.
Sedangkan menurut Andri Kristanto (2008), sistem merupakan jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu.
Di dunia ini banyak terdapat berbagai macam sistem. Mulai dari benda
yang bernyawa hingga benda mati. Sebagai contoh sistem pernafasan, sistem
pencernaan hingga sistem informasi manajemen atau sistem informasi eksekutif.
Pada bahasan ini yang dimaksud dengan sistem adalah sekelompok unsur yang
erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2012). Namun dalam ilmu komputer yang
dibahas, sistem mempunyai pengertian yang lebih khusus dan sifat-sifat tertentu.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli tersebut maka penulis
menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok jaringan kerja yang erat
hubungannya dan berkumpul untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu yang
terdiri dari input, proses, dan output.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya
(Sutabri, 2012):
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar
sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
dengan penghubung sistem.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal output). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer.
Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem dapat menjadi masukan bagi subsistem lain. Sebagai
contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi,
dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
7. Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah data
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
(deterministik). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bil amengenai
sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1 Karakteristik sistem (Sutabri, 2012:14)
Setiap hari kita mampu memperoleh informasi dari berbagai media seperti
informasi dari telepon, televisi atau radio. Yang dimaksud dengan informasi
dalam bahasan ini ialah proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai
tambah (Sutabri, 2012).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
Penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah dan memiliki nilai tambah yang dapat bermanfaat saat ini maupun saat
mendatang.
Sebagai contoh data penduduk suatu wilayah akan lebih bernilai jika
diolah dan diketahui pengelompokan penduduk dalam golongan usia, jenis
kelamin atau agama.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut (Ladjamudin, 2005) sistem merupakan suatu bentuk integrasi
antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem
tersebut.
Oleh karena itu system dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang, yaitu:
1. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem
penjualan, dan lain sebagainya
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam,
sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh
man-machine system. Karena menyangkut penggunaan computer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat diseteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan
sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal dan
menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara tuhan), karena
dalam sistem komputer misalnya seberapa banyak data yang salah yang
dimasukkan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah, sebaliknya satu
saja data yang benar dimasukkan (menjadi input) diantara sekian juta data
yang salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak
tentu adalah sistem sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan
sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik/tak tentu, dalam sistem
politik kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu
beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu
dihujat berubah menjadi kawan dan didukung habis-habisan
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoristis sistem tertutup ini ada,
hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem
sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang
sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup akan bekerja secara otomatis
dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2.4 Model Umum Sistem
Secara umum penggambaran sistem sebagai suatu kesatuan dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dalam prosedur kerja
tertentu untuk mencapai tujuan yaitu mengolah masukan menjadi keluaran
(Jayaputra dan Subiyakto, 2006). Penggambaran tersebut dapat dijelaskan sebagai
kesatuan yang terdiri dari bagian utama yaitu:
- Bagian masukan (input) - Bagian pengolahan (process) - Bagian Keluaran (output)
Gambar 2.2 Model Umum Sistem (Jayaputra dan Subiyakto, 2006) Input
(masukan)
Output (Keluaran Process
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi
Setiap hari kita mampu memperoleh informasi dari berbagai media seperti
informasi dari telepon, televisi atau radio. Yang dimaksud dengan informasi
dalam bahasan ini ialah proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai
tambah (Sutabri, 2012).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau saat mendatang (Kadir, 2003)
Penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah dan memiliki nilai tambah yang dapat bermanfaat saat ini maupun saat
mendatang.
Sebagai contoh data penduduk suatu wilayah akan lebih bernilai jika
diolah dan diketahui pengelompokan penduduk dalam golongan usia, jenis
kelamin atau agama.
2.3.2 Kualitas informasi
Di antara berbagai penggolongan data menjadi informasi, ada yang
mampu mencapai sasaran yang tepat dan ada pula yang tidak. Hal tersebut
sebenarnya bergantung pada kualitas informasi. Untuk membuat informasi yang
lebih bernilai maka informasi harus memiliki kualitas informasi seperti (Sutabri,
2012):
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilam keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi
organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim
dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang
penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya
kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik
perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi
disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,
tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan
2.3.3 Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
2.3.4 Tes Kebutuhan Informasi
Terdapat 4 tes untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam
informasi, yaitu?
1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan?
2. Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujukan?
3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan
memecahkan masalah?
4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan?
2.3.5 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita
banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka,
bentuk-bentuk suara, sinyal, gambar, dan sebagainya (Jogiyanto, 2005).
Jadi pada intinya adalah hasil dari pengolahan data yaitu informasi yang
sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini dapat dilihat pada gambar 2.3 yang
dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat bahwa untuk memperoleh informasi
yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan sebagaimana siklus
yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi (Ladjamudin, 2005).
Siklus informasi atau pengolahan data adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3 Siklus Informasi (Ladjamudin, 2005) Masukan
(Data)
Proses
(Model)
Keluaran
2.3.6 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan
tertentu (Turban, 2006).
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling
berinteraksi untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, menyediakan
informasi yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya (Stair dan
Reynolds, 2010).
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak
luar tertentu (Sutabri, 2012).
Dari beberapa pengertian sistem informasi diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu komponen- komponen yang
saling berinteraksi yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
2.4 Konsep Dasar Analisis dan Desain Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
Sedangkan desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang
saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali
bagian-bagian relative pada sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan,
penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya).
2.3.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan pemecahan dari suatu masalah, banyak
pendekatan dalam menghadapi masalah, oleh karena itu analisis sistem
mempunyai beberapa pendekatan masalah, berikut ini adalah pendekatan masalah
dari analisis sistem:
1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)
Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada,
mendefinisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau
keduanya (Whitten, 2004).
2. Teknik Informasi (Information Engineering)
Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi
sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisa,
dan mendesain sistem informasi. Model – model ini adalah gambaran yang saling mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses –proses sistem (Whitten, 2004).
3. Discovery Prototyping
Discover prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan persyaratan-persayaratan bisnis pengguna dengan
dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan)
persyaratan-persyaratan tersebut (Whitten,2004).
4. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)
Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan
data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA (Object Oriented Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur,
kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).
2.5 Konsep Dasar Akta 2.5.1 Pengertian Akta
Menurut Soepomo (2005) akta adalah surat yang dibuat oleh suatu dimuka
seorang pejabat umum yang mempunyai wewenang untuk membuat surat itu,
dengan maksud menjadikan surat tersebut sebagai bukti.
2.5.2 Pengertian Fidusia
Menurut undang-undang nomor 42 tahun 1999 pasal 1 ayat 1 fidusia
adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya yang diadakan tersebut tetap
dalam penguasaan pemilik benda itu.
2.6 Konsep Dasar Basis Data
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data
menyimpan dan mengambil data serta membuat laporan berdasarkan data yang
telah disimpan (Ariani S dan Shalahuddin, 2011). Sistem informasi pengelolaan
akta jaminan fidusia yang dibangun dalam penelitian ini harus mampu menyajikan
informasi dari data-data yang dimilikinya. Oleh karena itu, sistem informasi
pengelolaan akta inipun tidak lepas dari sistem manajemen basis data.
2.6.1 Pengertian Basis Data
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan
data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Basis data relasional dapat
diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti pada
gambar 2.4.
Gambar 2.4 Ilustrasi Basis Data (Ariani S dan Shalahuddin, 2011) 2.6.2 Database Management System (DBMS)
DBMS atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai sistem
manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
DBMS jika memenuhi persyaratan sebagai berikut (Ariani S dan Shalahuddin,
2011):
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data
4. Mampu menangani backup data.
2.7 Konsep Dasar UML
Analisis berorientasi objek atau disebut Object Oriented Analysis (OOA) adalah tahapan untuk menganalisis spesifikasi atau kebutuhan akan sistem yang
akan dibangun dengan konsep berorientasi objek, apakah benar kebutuhan yang
ada dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem berorientasi objek. OOA
biasanya menggunakan kartu CRC (Component, Responsibility, Collaborator) untuk membangun kelas-kelas yang akan digunakan atau menggunakan UML
pada bagian diagram use case, diagram kelas dan diagram objek (Ariani S dan Shalahuddin, 2011). Dari uraian tersebut, penulis dapat menarik simpulan bahwa
pemrograman berorientasi objek dapat menggunakan bahasa CRC atau UML.
Saat ini pemodelan yang paling sering digunakan pada pemrograman
berorientasi objek adalah menggunakan UML (Ariani S dan Shalahuddin, 2011).
Oleh sebab itu, penulis menggunakan UML untuk membuat pemodelan dalam
pemrograman sistem informasi pengolahan data akta.
2.7.1 Pengertian UML
UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
menggambarkan arsitektur dalam pemrogrman berorientasi objek (Ariani S dan
Shalahuddin, 2011). Pengertian kedua UML ialah sebuah bahasa yang
berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun
dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented) (Sugiarti, 2013). Dari kedua pengertian tersebut, penulis dapat
menarik simpulan bahwa UML merupakan bahasa yang cocok digunakan untuk
pemrograman beorientasi objek.
2.7.2 Diagram Dasar dalam UML 2.7.2.1 Use case Diagram
Use case diagram secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan
interaksi dengan sistem itu.
2.7.2.2Class Diagram
Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram 2.7.2.3Sequence Diagram
Menunjukkan bagaimana pesan dikirim dan diterima di antara objek dan dalam
: user
form staff control staff staff 1 : pilih menu entry data staff()
2 : cari data staff()
3 : getid_staff()
4 : tampilkan form dan data staff()
5 : isi form staff() 6 : pilih fungsi tambah()
7 : tambah data staff()
8 : tambahid_staff() 9 : pilih fungsi edit()
10 : edit data staff() 11 : pilih fungsi simpan()
12 : simpan data staff() 13 : editid_staff()
14 : pilih fungsi hapus()
15 : hapus data pasien()
16 : hapusid_staff()
Gambar 2.7 Contoh Sequence Diagram 2.7.2.4 Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik dari proses bisnis maupun use case.
aktor sin
pilih menu staff tampilkan form dan data staff
pilih menu hapus hapus data
isi form staff dan simpan
simpan data staff pilih menu edit
edit data staff dan simpan
2.8 Model Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) 2.8.1 Pengertian Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat
inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah
adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model
air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak (Ariani S dan
Shalahuddin, 2011).
2.8.2 Tujuan Rapid Application Development (RAD)
Tujuan menggunakan model pengembangan sistem RAD adalah untuk
mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan. Tampilan yang
lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung. Setiap
fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu kurang dari 3 bulan dan dapat
dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah sehingga waktunya lebih efisien
(Kendall, 2008).
2.8.3 Tahapan Rapid Application Development (RAD)
RAD memiliki beberapa tahapan, yaitu (Ariani S dan Shalahuddin, 2011):
1. Pemodelan Bisnis
Pemodelan yang dilakukan untuk memodelkan fungsi bisnis untuk
mengetahui fungsi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang
harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi itu, bagaimana alur
2. Pemodelan Data
Pada tahap ini dilakukan pemodelan data apa saja yang dibutuhkan
berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefiniskan atribut-atributnya
beserta relasinya dengan data-data yang lain.
3. Pemodelan Proses
Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefiniskan terkait
dengan pendefinisian data.
4. Pembuatan Aplikasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi pemodelan proses dan data menjadi
program. Model RAD sangat menganjurkan pemakaian komponen yang
sudah ada jika dimungkinkan.
5. Pengujian dan Pergantian
Pada tahap ini dilakukan pengujian komponen-komponen yang dibuat. Jika
sudah teruji maka tim pengembang komponen dapat beranjak untuk
mengembangkan komponen berikutnya
2.9 PHP
PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”. Pada awalnya
PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal) dan PHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, dan pada
saat PHP masih bernama FI (Form Interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum. PHP adalah
sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaksnya
mirip dengan bahasa pemrograman C, Java, ASP dan Perl, ditambah beberapa
fungsi PHP yang spesifik dan mudah dimengerti.
PHP digunakan untuk membuat tampilan web menjadi lebih dinamis,
dengan PHP anda bisa menampilkan atau menjalankan beberapa file dalam 1 file
dengan cara di include atau require. PHP itu sendiri sudah dapat berinteraksi
dengan beberapa database walaupun dengan kelengkapan yang berbeda, yaitu
seperti : DBM, FilePro(Personic, Inc), Informix, Ingres, InterBase, Microsoft Access, MSSQL, MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan Sybase (Madcoms, 2013).
2.10 Adobe Dreamweaver CS6
Adobe Dreamweaver CS6 adalah perangkat lunak terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk pada tingkat
kode, yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi mobile seperti smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. Dengan adanya
platform, maka akan membuat layout menjadi adaptif atau dapat menyesuaikan
dengan browser yang dipakai.
Kembali terjadinya perang browser telah mempercepat pengembangan web.
Chrome, firefox, safari dan internet explorer semuanya bersaing untuk
memberikan browser, HTML5 tercepat dan paling kuat. Itu berarti dreamweaver CS6 harus mendukung HTML terbaru, JavaScript dan fitur CSS (Cascading Style Sheets) sambil menjaga kompleksitas minimum. Membangun halaman web modern membutuhkan perpaduan desain dan keterampilan pemrograman, dan
Adobe Dreamweaver CS6 harus mendukung khalayak yang beragam dari kedua desainer dan pengembang. Dengan ledakan di dunia browsing yang terus
bergerak, perubahan pada versi Dreamweaver CS6 sekarang lebih besar dari sebelumnya. Dreamweaver CS6 telah menambahkan tool baru untuk bekerja dengan situs dengan skala dari desktop, tablet, telepon, menggunakan beberapa
fitur CSS terbaru (CSS3). Meskipun demikian, Dreamweaver masih akrab dengan
campuran yang sama antara desain dan kode, dan dukungan untuk hamper semua
teknologi web authoring (Madcoms, 2013).
2.11 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database management system – DBMS) yang sangat popular di kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan perl.
Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi
paling popular digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan
database sebagai sumber dan pengelola datanya (Sidik, 2005).
Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk
digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang
digunakan oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan datanya.
2.12 Pengujian Perangkat Lunak 2.12.1 Pengujian Black Box
Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang
perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat
isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar (Rizky, 2011).
2.12.2 Kelebihan Black Box Testing
Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan
kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan.
Beberapa kelebihan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
2.13 Studi Sejenis
Terdapat beberapa penelitian sejenis yang dapat dijadikan acuan bagi
penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Yang penulis lakukan adalah
dengan mengumpulkan studi sejenis yang mirip dengan penelitian penulis,
selanjutnya dilakukan perbandingan dengan metodologi yang digunakan, tujuan
dan hasil yang diperoleh sehingga penulis mengetahui hal-hal apa saja yang
belum dilakukan dalam penelitian sebelumnya dan terhindar dari
kesalahan-kesalahan dalam penelitian sebelumnya.
Candra (2010), Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan sistem
dalam bentuk aplikasi sistem informasi dokumentasi yang diharapkan dapat
memberikan informasi pada notaris tentang akta-akta yang ada. Bagaimana
mempermudah notaris mendapatkan informasi yang cepat dan akurat tentang
laporan pendapatan notaris berdasarkan periode yang ditentukan. Peneliti
menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service), untuk membantu mengidentifikasi dan menganalisa masalah serta memecahkan masalah tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah sistem dalam
bentuk aplikasi sistem informasi dokumentasi yang memberikan informasi pada
notaris mengenai informasi akta-akta yang ada. Dengan adanya sistem dalam
bentuk aplikasi laporan, dapat mempermudah notaris untuk mendapatkan
informasi yang cepat dan akurat mengenai laporan pendapatan notaris berdasarkan
informasi akta notaris. Peneliti menyarankan agar mengadakan pengembangan
fungsi-fungsi aplikasi meliputi laporan keuangan, data klien agar sesuai dengan
kebutuhan.
Siswahyundari (2011), menghasilkan aplikasi yang dibangun sesuai
dengan fungsi-fungsi akuntansi pada umumnya, akan tetapi penelitian ini hanya
fokus pada laporan keuangan.
Putri (2010), Tujuan dari pene;itian ini adalah merancang sebuah sistem
basis data untuk mendukung kebutuhan informasi yang diperoleh pada saat
analisis kebutuhan, meliputi conceptual, logical, dan physical design. S e r t a m enyediakan alat bantu untuk pendataan pegawai dan dokumen PPAT secara
terkomputerisasi. Metodologi perancangan yang digunakan yaitu metode
perancangan basis data yang meliputi, perancangan basis data konseptual,
perancangan basis data logikal, perancangan basis data fisikal. Sedangkan untuk metode perancangan aplikasi, penulis menggunakan metode perancangan layar
dan perancangan output.Hasil aplikasi sistem informasi pengolahan data pegawai
dan dokumen yang memudahkan proses pendataan dokumen serta menyimpan
data pegawai, aplikasi yang dibangun belum berbasis online.
Silvi (2008), Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen di kantor notaris. Untuk
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di
kantor notaris. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap
loyalitas pelanggan di kantor notaris melalui sikap konsumen. Hasil dari
penelitian ini yaitu kualitas pelayanan jasa berpengaruh terhadap sikap konsumen
pembentukan sikap konsumen yang positif terhadap kantor notaris.
Konsumen memandang kualitas pelayanan jasa notaris lebih kepada perhatian
dan pemahaman petugas terhadap kebutuhan pelanggan. Sikap konsumen
yang positif akan terbentuk apabila jasa yang diberikan sesuai dengan
ekspektasi klien.
Herman (2011), tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem
informasi pengarsipan surat masuk dan surat keluar yang saat ini sedang berjalan
pada kantor notaris. Serta untuk membuat perancangan sistem Informasi pada
Kantor Notaris dan PPAT SEPTY KUARTA ICHTIANI, SH. Menghasilkan
sistem informasi pengarsipan surat masuk dan keluar dapat membantu dalam
meningkatkan kinerja karyawan sehingga dalam memberikan informasi tentang
data-data surat masuk dan surat keluar dapat lebih baik dari sebelumnya dan cara
pengolahan pencatatan data surat masuk dan surat keluar juga akan lebih mudah
dengan adanya sistem informasi terkomputerisasi.
Rusli (2009), menghasilkan aplikasi sistem informasi dokumen pada
kantor Notaris PPAT Husnawaty, SH Palembang, dapat meningkatkan kualitas
pelayanan dan proses dokumentasi akta, namun aplikasi yang dibangun hanya
berupa program untuk mengelola dokumen akta. Tujuan peneliti adalah mencari
permasalahan, menetapkan kebutuhan untuk sistem baru. Kemudian diajukan
perancangan sistem dan pembuatan program aplikasi. Metodelogi yang
digunakan adalah Iterasi (perulangan), dalam memperoleh data-data dan
informasi yang dibutuhkan, digunakan metode pengumpulan data yaitu dengan
melakukan wawancara, dan mempelajari dokumentasi, metode analisis yaitu
analisis dan perancangan sistem aplikasi ini mampu memberikan kemudahan
dalam memproses pencarian, dan penyimpanan data dengan cepat, tepat dan
efisiensi sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
Yunanto (2012), tujuan dari penelitian menghasilkan sistem informasi
yang dapat membantu mengolah data secara cepat serta menghasilkan
laporan-laporan yang diprlukan perusahaan. Metodologi yang digunakan adalah system development life cycle (SDLC), dimana fokus pada metode ini ialah pada proses keluaran atau output seperti laporan-laporan yang dibutuhkan perusahaan. Hasil dari penelitian ini ialah aplikasi yang telah menggunakan teknologi jaringan
client-server, dimana masing-masing staff dapat terhubung secara langsung dengan staf lain yang memiliki keterkaitan tugas dalam suatu siklus.
Sugiarto (2013), tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi
yang dapat mengelola dokumen-dokumen perusahaan. Metodologi yang
digunakan yaitu waterfall, karena dinilai cocok dalam mengembangkan aplikasi yang tidak terlalu luas dan rumit. Hasil penelitian ini yaitu aplikasi sistem
kearsipan yang memberikan kemudahan dalam hak akses karena menggunakan
teknologi client server sehingga dapat diakses secara bersamaan oleh staf perusahaan.
Oktaviani (2012), tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi
berbasis client server, agar dapat memudahkan petugas dalam melakukan penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga menghasilkan
Dokumen Kendaraan Bermotor yang Membayar Pokok PKB serta Laporan
Sistem pembayaran menggunakan client server yang memilik keuntungan dari segi Kapasitas data, keamanan dan penghematan.
Suwartiningsih (2011), tujuan penelitian ini adalah aplikasi sistem
kearsipan yang dibuat dapat diaplikasikan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Pertambangan dan Energi Daerah Kabupaten Nganjuk dengan
menggunakan model prototyping. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji sistem dengan menggunakan pengujian alpha dan beta. Peneliti
menggunakan metodologi prototyping, karena merupakan pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu progam dengan cepat dan
bertahap berkesinambungan sehingga dapat dievaluasi oleh pengguna. Hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi manajemen kearsipan yang pada
umumnya telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dari beberapa penelitian tersebut diatas dapat disederhanakan lewat tabel
sebagai berikut:
Studi Sejenis
No Nama Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan
1 Kiki Purni Zain di Surabaya
STMIK MDP atas kinerja jasa notaris aplikasi basis data pegawai dan dokumen pada notaris dan PPAT Zainal Abidin SH
Analisis pengaruh notaris dan PPAT
6 berbasis client server
Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik
Berbasis Client Server
Implementasi client server pada drive thru dengan menggunakan berbasis client server
Suwartiningsih
2011
Pengembangan Aplikasi Sistem Kearsipan (Archieve Management System) pada dinas
perdagangan, perindustrian, dan pertambangan pada kantor kabupaten Nganjuk
Aplikasi yang dibangun menggunakan metodologi Prototyping, yang langsung dilakukan pengujian kepada pengguna
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada:
Waktu : November 2013 – Januari 2014
Tempat : Kantor Notaris dan PPAT Junianta Agung Nugraha
Jln. Melati No. 101, Sukajadi, Pekanbaru
3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Observasi
Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung
proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada kantor notaris dan PPAT Junianta
Agung Nugraha di Jl. Melati No. 101 Pekanbaru, dengan pelaksanaannya pada
tanggal 3 November 2013 – 28 Januari 2014. Hasil yang akan dicapai adalah melihat kegiatan karyawan yang sedang bekerja serta mengamati perkembangan
karyawan untuk meninjau kinerja karyawan yang bersangkutan.
3.2.2 Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi secara langsung
kepada pihak yang berkaitan, dengan rincian sebagai berikut :