• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai PT. Jamsostek (Persero) Cabang Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai PT. Jamsostek (Persero) Cabang Belawan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

CABANG BELAWAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

M.ZEIN FAISAL 092101055

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : M. ZEIN FAISAL

NIM : 092101055

PROGRAM STUDI : DIII KEUANGAN

JUDUL : PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BELAWAN

Tanggal : ……… 2012 Dosen Pembimbing

Dra. Friska Sipayung, M.Si NIP. 19620117 198603 2 002

Tanggal : ……… 2012 Ketua Program Studi

Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal : ……… 2012 Plt. Dekan

Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak NIP. 19560101 198203 1 005

(3)

KATA PENGANTAR

Pertama sekali penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan karunia dalam mengerjakan tugas akhir. Solawat dan salam juga terucap kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pendidikan pada program DIII Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari tugas akhir adalah “Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan”.

Tugas akhir penulis dipersembahkan kepada kedua orang tua, Ayahanda H. Syamsuddin dan Ibunda Nursiah yang banyak memberi dukungan material maupun non-material sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih juga kepada Kakanda Nicky Lestari, SE. dan Abangda Achmad Ichsan, SE. yang selalu member semangat serta kepada keponakan tercinta Ubaid Alif yang selalu memberikan semangat.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak, selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi USU.

(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam pengerjaan tugas akhir.

5. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya Program Studi Diploma III Keuangan.

6. Kepada teman-teman DIII Keuangan ’09, terkhusus Emir, Prilly, Cannigia, Ayunda, Danny, Satria, Ayug yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

7. Special Thanks buat Iboeng yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis menyelesaikan tugas akhir.

Medan, Desember 2012

M. Zein Faisal

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR GAMBAR………. iv

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latarbelakang………. 1

B. Perumusan Masalah……… 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 3

D. Sistematika Penelitian……… 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 A. Sejarah PT. JAMSOSTEK………. 6

B. Struktur Organisasi………. 8

C. Uraian Tugas……….. 10

BAB III PEMBAHASAN 22 A. Pengertian Motivasi……… 22

B. Faktor-faktor Motivasi………... 23

C. Teori-teori Motivasi………... 24

D. Jenis-jenis Motivasi……… 28

E. Peranan Motivasi Terhadap Semangat Kerja………. 29

F. Pengertian Komunikasi……….. 30

G. Proses Komunikasi………. 31

H. Unsure-unsur Komunikasi……….. 33

I. Tujuan-tujuan Spesifik dalam Komunikasi……… 34

J. Pengaruh Motivasi terhadap Semangat Kerja……… 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 37 A. Kesimpulan………. 37

B. Saran ……….. 38

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. JAMSOSTEK (Persero)

Cabang Belawan……… 9

(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya. Dalam perusahaan maupun dalam lembaga pendidikan para karyawan harus bekerja sesuai dengan perintah atasannya. Perintah tersebut bisa saja tidak sesuai dengan keinginannya atau sama sekali belum dimengerti, karena belum pernah dialami atau dikerjakan sebelumnya. Disinilah peranan motivasi dan komunikasi yang efektif sangat diperlukan baik antara pimpinan dengan atasan maupun antar sesama karyawan. Motivasi adalah mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya dikerjakan (Hook, 2006 :15).

(8)

Agar pegawai dapat bekerja dengan semangat sehingga hasilnya maksimal, mereka harus diberi kesempatan untuk bekerja dalam suasanan “kerja sama” dan setiap orang harus bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya masing-masing. Disamping motivasi yang berasal dari diri sendiri, peranan pimpinan sangat besar dalam memotivasi pegawai agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut.

Disamping motivasi, komunikasi efektif juga mutlak diperlukan dalam suatu organisasi. Komunikasi yang efektif mendukung terciptanya semangat kerja yang tinggi yang dapat dilihat dari kedisiplinan termasuk didalamnya kehadiran, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan juga kontribusi yang dapat diberikan kepada perusahaan tempat dia bekerja. Dengan adanya komunikasi yang efektif, seorang pimpinan dapat memberikan perintah kerja atau tugas kepada bawahannya secara lisan dan tertulis. sehingga pegawai tersebut dapat mengerjakan tugasnya dengan baik sesuai dengan perintah atasannya sehingga kesalahan dalam mengerjakan tugas dapat ditekan sekecil mungkin.

Komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik media komunikasi konvensional maupun media komunikasi elektronik. Media komunikasi nonelektronik antara lain adalah penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat/ bahasa tubuh, dan aneka media komunikasi yang menggunakan kertas. Sedangkan media komunikasi elektronik antara lain adalah telepon biasa, telepon genggam/ seluler, dan internet (Web dan email).

(9)

Diharapkan dengan penyediaan media komunikasi yang lengkap akan mempermudah pegawai dalam pengerjaan tugas-tugasnya sehingga para pegawai lebih semangat dan lebih cepat dalam mengerjakan tugas-tugasnya sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan atau lembaga dimana mereka bekerja.

Berdasarkan latar belakang dan menyadari pentingnya motivasi dan komunikasi efektif dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan maupun lembaga pendidikan, maka penulis mengambil judul: “Pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja Pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) cabang Belawan”. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah yang penulis ambil sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ini yaitu Bagaimana Pengaruh Motivasi dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja Pegawai PT. JAMSOSTEK (Persero) cabang Belawan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(10)

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan penulis tentang pentingnya motivasi dan komunikasi efektif terhadap semangat kerja pegawai dalam suatu perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai perlunya motivasi dan komunikasi efektif dalam suatu perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian berikutnya.

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 29 September 2012 s/d 2 Oktober 2012 . Tempat penelitian adalah bagian pelayanan PT. JAMSOSTEK (Persero) cabang Belawan, jalan K.L. Yos Sudarso no.101

2. Laporan penelitian

Setelah melakukan riset pada PT. JAMSOSTEK (Persero) cabang Belawan, penulis menuliskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

a. Bab I Pendahuluan

Bab I membahas mengenai latarbelakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

(11)

b. Bab II Profil Perusahaan

Bab II membahas mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, serta uraian tugas.

c. Bab III Pembahasan

Bab III membahas mengenai pengertian motivasi, faktor-faktor motivasi, teori-teori motivasi, jenis-jenis motivasi, peranan motivasi terhadap semangat kerja, pengertian komunikasi, proses komunikasi, unsur-unsur komunikasi, tujuan-tujuan komunikasi, pengeruh motivasi terhadapt semangat kerja.

d. Bab IV Kesimpulan dan Saran

(12)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. JAMSOSTEK

PT. JAMSOSTEK baru dikenal 22 September 1995, saat perusahaan pemerintah itu ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara program JAMSOSTEK di Indonesia, lewat PP No. 36 Tahun 1995, hari lahir badan itu adalah 5 Desember 1977. Pada 5 Desember 1977, pemerintah menerbitkan PP No. 33/1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja. Bersama dengan itu, diterbitkan pula PP No. 34/1977 tentang Perum Astek sebagai wadah penyelenggara program Astek. Status Astek sebagai Perum kemudian berubah menjadi PT. melalui PP No. 19/1990. Perusahaan besar terjadi 17 Februari 1992, saat UU No. 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK diluncurkan.

Jika dirunut kebelakang, program JAMSOSTEK sudah dimulai dirintis sejak tahun 1947 ketika UU No. 33/1947 tentang kecelakaan kerja dan UU No. 24/1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Setahun berikut, meluncur UU No.12/1948, UU ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh. Perlindungan tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 dengan diluncurkan UU No. 2/1951 tentang kecelakaan kerja. Pada tahun 1952, diberlakukan peraturan Menteri Pemburuhan (PMP) No. 48/1952 dan kemudian diubah lagi dengan PMP No. 8/1956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian di lengkapi dengan PMP No. 18/1957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan social buruh. Lewat Keputusan Menteri Perburuhan No. 5/1964,

(13)

lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpunan iuran dan pembayaran ganti rugi kepada buruh dan kelurganya yang terkena resiko kerja.

UU tenaga kerja yang agak lengkap lahir tahun 1969. Pada UU No. 15/1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja itu antara lain, disebut pemerintah mengatur penyelenggaraan pertanggungan social dan bantuan social bagi tenaga kerja dan keluarga. Peristiwa yang dianggap penting Milestone dalam sejarah JAMSOSTEK di Indonesia adalah lahirnya Perum Astek tanggal 5 Desember 1977 dengan modal disetor Rp. 2,5 Milyar. Program yang ditangani masih terbatas pada Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Asuransi kematian (AK), dan Tabungan Hari Tua (THT). Moes Yoenoes adalah orang pertama yang dipercaya memimpin Perum Astek. Dia didampingi Dr. Indra Hatari, Srimardji Srimuwarjo, MSc, dan Sutrisno Prawiradibrata.

Pengembangan program terjadi tahun 1990 ketika Menaker Cosmas Batubara mengeluarkan Permen No. 4/1990 tentang Jaminan Pemeliharaan kesehatan Tenaga Kerja (JPKTK). JPKTK kemudian dikukuhkan kedalam UU No. 3/1992 tantang JAMSOSTEK dengan nama Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). UU mulai berlaku efektif 1 Juni 1992 itu mewajibkan perushaan menyelenggarakan empat program JAMSOSTEK, yakni jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kesehatan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

(14)

JAMSOSTEK pun hanya dapat program JHT, yaitu 2% pekerja. Dimana partisipasi pekerja dalam program Astek / JAMSOSTEK yang dibayar perushaan. B. Struktur Organisasi

Organisasi pada prinsipnya adalah menyatukan untuk mengkoordinir satu kelompok dari berbagai tingkatan personalia dan menyatukan berbagai kepentingan dengan menggunakan kemampuan yang ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dapat di pandang sebagai kerangka menyeluruh dan menghubungkan fungsi-fungsi dari suatu dan disusun dengan perkembangan kebutuhan organisasi atau mempermudah pegawai untuk mengetahui kepada siapa dia harus bertanggung jawab. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi baik untuk memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan tuganya.

(15)
[image:15.842.134.712.114.482.2]
(16)

1 C. Uraian Tugas

Di dalam suatu kegiatan dalam perusahaan memilki bagian-bagian yang tidak lepas dari segala tanggung jawab dan tugas-tugasnya. Adapun jabatan/tingkatan yang ada dalam PT. JAMSOSTEK cabang Belawan Medan serta tugas yang dibebankan adalah:

1. Kepala Kantor Cabang

Kepala Kantor Cabang berfungsi mengarahkan, merencanakan dan mengendalikan kegiatan kantor cabang yang meliputi kegiatan pemasaran, pelayanan peserta, administrasi kepesertaan dan iuran, akuntansi, SDM dan umum untuk memastikan tercapainya target kantor cabang yang dipimipin dan menciptakan kinerja sehat/sangat sehat dari kantor cabang.

Uraian tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran kantor cabang

b. merencanakan pengendalian kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang

c. melakukan identifikasi dan tindak koreksi terhadap penyimpanan yang terjadi agar dipatuhinya ketentuan yang berlaku

d. mengarahkan tersusunnya peta potensi kepesertaan dan penyebaran PPK untuk tercapainya target perusahaan

e. Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan kepada perserta, perusahaan dan PPK

(17)

f. Mengkoordinasikan terselenggaranya system informasi kantor cabang

g. Mengarahkan dan mengendalikan pembuatan laporan dan kegiatan administratif seluruh bidang agar dapat disajikan secara benar, tepat waktu dan akurat

h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi Kepala Kantor Wilayah untuk kelancaran kegiatan usaha

2. Kepala Bidang Pemasaran

Kepala Bidang Pemasaran berfungsi mengorganisir fungsi pemasaran di cabang dan melakukan implementasi kebijakan pemasaran untuk memastikan tercapainya target pesertaan dan iuran.

Uraian tugas:

a. menghimpun informasi dari berbagai instansi dan organisasi terkait untuk mendapatkan data perusahaan sebagai dasar untuk menyususun data potensi dan menetapkan target kepesrtaan b. menyusun rencana kerja Bidang Pemasaran setiap bulan, untuk

dijadikan rencana kerja kantor cabang termasuk penyesuaian setelah adanya RKAP yang dipusatkan kantor pusat

c. Melakukan pembinaan terhadap AO untuk tercapai administrasi (kepesrtaan, iuran, DUTK, penyelesaian rekonsiliasi) dalam rangka penerbitan sertifikat, KPJ, KPK, dan P/RSJHT

(18)

3 e. Melakukan kerjasama dengan mitra kerja dalam bentuk Kerja

Sama Operasional (KSO) untuk mendukung tercapainya target kepesrtaan dan iuran

f. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya untuk meningatkan kualitas pelayanan

g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai instruksi Kepala Cabang dalam rangka kelancaran kegiatan kantor cabang

3. Account Officer

Account Officer berfungsi melakukan perluasan dan pembinaan kepesertaan guna tercapainya target dan tertib administrasi kepesertaan. Uraian tugas:

a. membuat rencana kerja perluasan dan pembinaan kepesrtaan sesuai target yang telah ditentukan

b. melakukan penyuluhan kepada PWBD dan peserta

c. melakukan kunjungan bersama instansi terkait dalam rangka perluasan kepesertaan dan penyelesaian tunggakan serta mempersiapakan dukungan law enforcement

d. meneliti dokumen pendaftaran kepesertaan dan uapah TK, menghitung dan menerbitkan penetapan iuran

e. merekam data kepersertaan, meneliti serta mengoreksi data mutasi kepesertaan

f. mengirimkan sertifikat KPJ, KPK, DUTK, P/RSJHT dan lain-lain ke perusahaan

(19)

g. melaksanakan tugas sesuai intruksi Kepala Bidang Pemasaran demi kelancaran Kantor Cabang

4. Petugas Administrasi Pemasaran

Berfungsi melaksanakan administrasi kegiatan bidang pemasaran untuk kelancaran kegiatan bidang pemasaran.

Uraian tugas:

a. Melakukan perekam data potensi-potensi

b. Mencocokkan antara data potensi dengan data base data potensi c. Mengagendakan formulir pendaftaran dan administrasi

kepesertaan

d. Membuat laporan hasil kegiatan bidang pemasaran 5. Kepala Bidang Pelayanan

Berfungsi mengorganisasi fungsi pelayanan dua cabang untuk memastikan kelancaran pelayanan jaminan.

Uraian tugas:

a. menyusun rencana kerja bidang Pelayanan untuk dijadikan rencana kerja Kantor Cabang termasuk penyesuaian setelah adanya RKAP yang ditetapkan Kantor Pusat

b. mengendalikan pelayanan jaminan serta menanggapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta

(20)

5 d. memastikan terselenggarankan laporan yang benar dan akurat

serta tepat waktu

e. melakukan pembinaan terhadap bawahannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

f. melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan instruksi dari Kepala Cabang dalam rangka kelancaran tugas Kantor Cabang 6. Customer Service Office

Berfungsi memberikan pelayanan kepesertaan, iuran dan pengajuan jaminan serta memberikan informasi dan menangani keluhan peserta. Uraian tugas:

a. memberikan pelayanan informasi program JAMSOSTEK dan menerima keluhan peserta untuk meningkatkan pelayanan yang cepat dan akurat

b. menerima, meneliti kelengkapan dan keabsahan dokumen pendaftaran, dokumen pembayaran iuran dan dokumen pengajuan pemabayaran jaminan untuk menjamin pelayanan yang baik dan benar

c. menerima dan memeriksa dokumen permintaan koreksi sertifikat, KPJ, KPK, dan R/PSJHT

d. menerima surat keterangan RS dan menyerahkan surat jaminan rawat kepada peserta

e. menertibkan kuitansi/voucher iuran dan menetak daftar penerimaan iuran harian

(21)

f. menetapkan besarnya JHT/JKM dan mencetak pembayaran jaminan secara harian

g. menertibkan surat pemberitahuan kalim JHT dan JKM yang siap bayar

h. memastikan terselanggaranya laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu

i. melaksanakan tugas lainnya sesuai instruksi kepala bidang untuk kelancaran kegiatan bidang pelayanan

7. Verifikator Jaminan

Berfungsi verifikasi, meneliti kasus, dan menetapkan klaim JPK dan JKK.

Uraian tugas:

a. Menertibkan suara konfirmasi tahap I dan pengecekkan data atau kasus yang dianggap meragukan sebagai bahan penyelesaian penetapan jaminan

b. Melakukan verifikasi, merekam dan menetapkan klaim JKK dan JPK baik kapasitas maupun fee for service

c. Membuat voucher dan BPJ klaim JPK dan JKK (pembayaran transfer)

(22)

7 8. Kepala Bidang JPK

Merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pelayanan JPK berdasarkan system dan prosedur yang telah ditetapkan.

Uraian tugas:

a. merencanakan penyelesaian klaim tepat waktu dan mengendalikan pelayanan jaminan JPK Dasar dan JPK Tambahan serta menanggapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan peserta

b. melakukan penetapan besarnya jaminan JPK sesuai batas kewenangannya

c. memastikan penerbitan KPK dan surat jaminan

d. memastikan terselenggaranya laporan yang benar dan akuurat serta tepat waktu

e. mengendalikan pelayanan JPK Dasar dan JPK Tambahan dan menanggapi serta menindak lanjuti keluhan daari peserta

9. Provider Service Office

Berfungsi melakukan perhitungan biaya perkapital, pembinaan, dan koordinasi dengan PPK dalam memberikan layanan JPK.

10.Kepala Bidang Teknologi Informasi

Berfungsi memonitor penggunaan hardware, software, dam jaringan untuk mengoptimalkan dan menjamin tetap beroperasi perangkat

(23)

computer di Kantor Cabang, mengelola data base dan aplikasinya untuk memberikan pelayanan kepada peserta.

Uraian tugas:

a. menyususun, merencanakan kebutuhan sarana pengolahan data untuk Kantor Cabang

b. mengengdalikan pemeliharaan peralatan dan fasilitas computer, meliputi perangkat lunak, perangkat keras berikut jaringannya. c. memastikan terselenggaranya (iuran jaminan keuangan) secara

periode untuk data werehouse

d. merencanakan, memelihara pengamanan data dan system komputerisasi (back up, security, and recovery) untuk kelangsungan operasional

e. memastikan terselenggaranya pemutakhiran data base

f. memonitor perkembangan pemakaian space data base dengan mengevaluasi kapasitas server untuk kelancaran pengolahan data base

11.Data Administrator

Pemeliharaan dan mengatur kewenangan system dan data base guna kelancaran proses bisnis perusahaan.

12.Technical Support

(24)

9 13.Data Operator

Melakukan pengolahan data dan pencetakan sertifikat KPJ, KPK, SPI, DUTK, KPJ duplikat, P/RSJHT, listing KPJ, daftar tertanggung.

14.Kepala Bidang Keuangan

Berfungsi mengorganisir fungsi keuangan : anggaran, perpajakan, pengelolaan kas dan pembukuan di kantor cabang untuk memastikan berjalannya system keuangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Uraian tugas:

a. bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan kantor cabang

b. mengkoordinir penyusunan laporan keuangan kantor cabang c. bertanggung jawab atas pengendalian anggaran di kantor

cabang

d. melakukan otoritas pengeluaran kas dan bank e. melakukan kas opname secara harian

f. mengendalikan saldo R/C sesuai dengan kerjasama bank g. melakukan posting harian terhadap transaksi keuangan

h. menyetujui hasil rekonsiliasi DUTK dan Surat Pemberitahuan Iuran

15.Akuntansi

Berfungsi melaksanakan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar untuk penertiban neraca percobaan.

(25)

Uraian tugas:

a. melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan b. mensyahkan SPI dan rekonsiliasi iuran

c. melakukan pencatatan atas segala jenis transaksi penerimaan maupun pengeluaran

d. menerbitkan surat permintaaan transfer

e. mengendalikan penggunaan semua Rekening Antara f. monitoring RC harian

g. melakukan rekonsiliasi bank h. menyusun neraca percobaan

i. memastikan terselenggaranya laporan yang benar dan akurat serta tepat waktu

16.Verifikator Anggaran dan Perpajakan

Menyusun anggaran dan melaksanakan administrasi perpajakan. Uraian tugas:

a. melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran termasuk DPKP/KBL

b. memonitor pelaksanaan penggunaan anggran

c. menghitung, memungut, menyetor, melaporkan semua jenis pajak (PPh 21, PPh 23, dan PPN) dan membuat SPT tahunan d. melaksanakan administrasi perpajakan

(26)

11 17.Pembukuan

Melakukan pembukuan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian.

Uraian tugas:

a. membukukan penerimaan iuran via bank b. membukukan data BUBM

c. meminta persetujuan voucher pembayaran BUBM d. mencetak listing unaudited secara harian

e. mencetak buku harian dan rekapitulasi kas/bank f. melakukan rekonsiliasi bank secara periodic

g. menyiapkan daftar pembayaran jaminan via transfer 18.Kepala Bidang SDM dan Umum

Berfungsi mengorganisir kegiatan administrasi dan pembinaan kepegawaian pengadaan dan pemeliharaan sarana/prasarana serta kerumahtanggaan untuk memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional kantor cabang.

Uraian tugas:

a. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan pegawai serta pengembangannya untuk optimalisasi kegiatan kantor cabang b. menyusun rencana pengadaan sarana/prasarana kantor cabang

untuk kelancaran pelaksanaan tugas

c. memastikan tersedianya Formulis Induk JAMSOSTEK untuk kelancaran pelayanan peserta memastikan terlaksananya

(27)

administrasi dan pembinaan pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai

d. mempersiapkan pelaksanaan Diklat penyegaran unutk meningkatkan keterampilan dan wawasan pegawai

e. memastikan terlaksananya pemberian hukuman dan usulan penghargaan untuk menegakkan disiplin pegawai dan meningkatkan motivasi kerja

f. memastikan terselenggaranya laporan magang yang benar dan akurat serta tepat waktu

19.Petugas Umum

Menata dan melaksanakan administrasi karywan, rumah tangga/pemeliharaan serta keprotokolan.

Uraian tugas:

a. melaksanakan dan menata administrasi karyawan Kantor Cabang

b. melaksanakan tertib administrasi karyawan (pembayaran gaji, lembur, cuti, absensi, SPPD, dll)

c. menyelesaikan administrasi/laporan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan dan keluarganya

d. menyiapkan rapat dan melaksanakan tugas protocol

(28)

13 BAB III

PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu (Hamzah B. Uno, 2008: 3). Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Beberapa ahli menyebutkan pengertian yang berbeda-beda. Diantaranya adalah menurut Hamzah (2008:1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Sedangkan menurut Robbins (dalam Winardi, 2007:2) motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Menurut Winardi (2007:6) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non-moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan

(29)

kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Menurut Dewi (2006:39) motivasi merupakan fungsi dari pertumbuhan karena mendapatkan reward intrinsik untuk kerja yang menarik dan menantang. Motivasi didasarkan pada kebutuhan untuk bertumbuh.

Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan pegawai untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan atau lembaga dapat tercapai. Di samping itu, organisasi juga harus menjamin bahwa pegawai yang terlibat di dalamnya dapat memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang efektif. Dalam hal ini diperlukan peranan pimpinan dalam menstimulasi dengan hal-hal yang efektif sehingga pegawainya dapat bekerja secara efektif pula.

B. Faktor-faktor Motivasi

Faktor-faktor motivasi adalah hal-hal yang membuat orang bersedia bekerja mengatasi segala kesulitan dalam pekerjaan mereka, mengusahakannya lebih keras lagi, sehingga mereka bisa meraih hasil dalam genggaman mereka dengan begitu bangga. Faktor-faktor motivasi menurut Hook (2006:33) yaitu:

1. kesempatan mendapat promosi,

2. kemungkinan untuk berkembang dalam pekerjaan yang sedang dilakukan, 3. memperoleh penghargaan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan

sangat memuaskan,

(30)

15 C. Teori-Teori Motivasi

Uno (2008:39) menyatakan ada 7 teori motivasi. 1. F.W. Taylor dan Manajemen Ilmiah

Pendekatan ini memusatkan perhatian membuat pekerjaan seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, pembagian tenaga kerja, dan penilaian pekerjaan. Pekerjaan dibagi-bagi ke dalam berbagai komponen, diukur dengan menggunakan teknik-teknik penelitian pekerjaan dan diberi imbalan sesuai dengan produktivitas. Masalah pokok dengan pendekatan ini adalah pendekatan ini menganggap uang merupakan motivasi utama. Namun, perkembangannya memang berbeda pada setiap orang dan setiap pekerjaan.

2. Hierarki Kebutuhan

Hierarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengungkapkan lima tingkat kebutuhan.

a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernapas, dan sebagainya.

b. Kebutuhan akan rasa aman, ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin.

c. Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, kepentingan

(31)

berikutnya adalah hubungan antarmanusia. Cinta dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial. d. Kebutuhan akan penghargaan, percaya diri dan harga diri maupun

kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal ini berarti pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar.

e. Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan ini ditempatkan paling atas pada hierarki Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya. Tahap terakhir ini mungkin tercapai hanya oleh beberapa orang.

3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan (Existence, Relatedness, and Growth ERG) Aldefer

Aldefer merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan yaitu:

(32)

17 c. kebutuhan pertumbuhan adalah semua kebutuhan yang berhubungan

dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow.

4. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg

Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori itu mendalilkan adanya beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat istimewa. Hal-hal yang tidak memuaskan ia gambarkan sebagai faktor kesehatan dan hal yang memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator. Herzberg berteori, “faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para pegawai. Akan tetapi jika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal, umpamanya karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial yang kuat”. Motivator sebaliknya, adalah faktor-faktor yang agaknya mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi dan pekerjaan dengan mutu lebih baik.

5. Douglas McGregor: Teori X dan Teori Y McGregor Teori X

McGregor mengatakan bahwa pimpinan dengan teori X memiliki keyakinan semua orang di dunia ini pada dasarnya suka bermalas-malasan. Mereka tidak layak dipercaya dan harus diawasi terus-menerus dengan ketat. Mereka mau bekerja hanya demi uang semata. Motto seorang pimpinan teori X: “saya dibayar untuk berpikir. Anda mendapat bayaran untuk bekerja. Dan saya

(33)

akan menggunakan kedudukan saya di atas Anda untuk memastikan Anda benar-benar mengerjakannya.”

Menurut McGregor, pimpinan teori Y mempunyai keyakinan yang berlawanan dengan para pimpinan teori X. Manajer seperti ini berkeyakinan bahwa orang bekerja karena mereka benar-benar menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar uang semata. Mereka berhak memperoleh kepercayaan. Mereka mampu mengatur dirinya sendiri. Mereka tidak membutuhkan orang lain untuk memaksa mereka setiap saat (paling tidak setelah mereka belajar dan terbiasa dengan pekerjaan mereka).

6. Teori Manusia Kompleks

Model utamanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. manusia ekonomi, yang termotivasi terutama oleh imbalan keuangan, b. manusia sosial, yang motivasinya dipengaruhi terutama oleh sifat

hubungan kemitraan dalam pekerjaan, diturunkan terutama dari karya Elton Mayo dan observasi melalui percobaan-percobaan “Hawthorne” c. manusia yang mengaktualisasikan diri, seperti dinyatakan dalam

hierarki kebutuhan Maslow dan teori Y McGregor

Didalam kenyataan, semua contoh terlalu sederhana karena semua orang berbeda, dan mempunyai dorongan semangat yang berbeda pula, yang dalam beberapa hal, berubah sepanjang waktu. Model yang lebih rumit ini oleh Schein disebut sebagai manusia kompleks.

7. Teori Lain

(34)

19 a. Teori Keadilan (equity), teori ini menonjolkan kenyataan bahwa

motivasi seseorang mungkin dipengaruhi oleh perasaan seberapa baikkah mereka diperlakukan di dalam organisasi apabila dibandingkan orang lain. Kalau orang merasa perlakuan orang-orang terhadapnya tidak sebaik perlakuan orang-orang itu terhadap orang lain yang dianggap sebanding, kemungkinan besar orang itu kurang terdorong untuk menyajikan kinerja yang baik.

b. Teori Sasaran (goal), teori ini didasarkan pada kepercayaan bahwa sasaran orang ditentukan oleh cara mereka berperilaku dalam pekerjaan mereka dan jumlah upaya yang mereka gunakan. Ada indikasi bahwa memiliki sasaran yang benar-benar jelas memang membantu mendorong minat orang, dalam hal itu cenderung untuk mendorong organisasi berupaya mengembangkan rencana kinerja manajemen yang lengkap.

c. Teori Perlambang (atribution), teori ini menyatakan bahwa motivasi tergantung pada faktor-faktor internal, seperti atribut pribadi seseorang dan faktor-faktor luar yang mungkin berupa kebijakan organisasi, derajat kesulitan pekerjaan yang ditangani, dan sebagainya.

(35)

D. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Hook (2006:20), ada 2 jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

1. Motivasi positif

Motivasi ini merupakan bagian dari teka-teki manajemen. Kemampuan menggerakkan orang untuk berusaha lebih dari tuntutan pekerjaan merupakan sebuah kekuatan besar. Motivasi positif artinya berusaha “lebih dari yang diharuskan”.

2. Motivasi negatif

Manajer memotivasi bawahannya dengan memaksa, menggertak, ataupun mengintimidasi pegawainya untuk bekerja lebih keras lebih dari rata-rata orang lain, namun hal itu hanya dapat berlangsung sebentar saja. motivasi negatif, tidak peduli dimana kita mendapatkannya, memicu amarah, kekacauan dan perasaan dendam. Hukuman dan ancaman akan memperbaiki kinerja dengan cepat, namun tidak pernah menghasilkan penyelesaian yang tahan lama.

E. Peranan Motivasi terhadap Semangat Kerja

(36)

21 pihak manajemen adalah menyalurkan motif-motif para karyawan mereka secara efektif ke arah tujuan-tujuan keorganisasian. Agar organisasi menjadi efektif, maka organisasi tersebut perlu menangani masalah-masalah motivasional dengan menstimulasi keputusan-keputusan untuk turut serta dengan organisasi yang bersangkutan dan keputusan untuk berproduksi pada tempat kerja.

F. Pengertian Komunikasi

Menurut Rudy (2005:1), komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non-verbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian dan/atau kesepakatan bersama.

Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan organisasi baik itu organisasi skala besar, menengah ataupun kecil dengan kata lain komunikasi itu mutlak diperlukan. Dengan adanya komunikasi yang efektif tingkat kesalahpahaman dalam berkomunikasi (misscommunication) dapat diperkecil. Disamping itu komunikasi juga membantu penyampaian motivasi kepada para pegawai dengan menjelaskan kepada mereka apa yang seharusnya dilakukan dan seberapa baik mereka bekerja.

Beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli dapat dilihat di bawah ini.

1. Menurut Himstreet dan Baty (dalam Purwanto, 2006:3), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu

(37)

sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

2. Menurut Guffey dkk (2006:15), komunikasi adalah pengiriman informasi dan makna dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lainnya.

3. Bernard dan Barry (dalam Rudy, 2005:1), komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya daengan menggunakan bahasa, gambar-gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaian itulah yang biasanya dinamakan komunikasi.

G. Proses Komunikasi

Menurut Bovee dan Thil dalam buku Bussiness Communication Today, 6e (dalam Purwanto, 2006: 11) proses komunikasi terdiri atas enam tahap.

1. Tahap pertama: Pengirim mempunyai ide atau gagasan

Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita. Dunia ini dipenuhi dengan berbagai macam informasi baik yang dapat dilihat, didengar, dibaui, dikecap maupun diraba. Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda karena kita memandang dunia dengan suatu cara yang unik dan bersifat individual.

(38)

23 Dalam proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.

3. Tahap Ketiga: Pengirim menyampaikan pesan

Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran media yang ada kepada si penerima pesan.

4. Tahap Keempat: Penerima menerima pesan

Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim (komunikator) mengirimkan suatu pesan dan penerima (komunikasi) menerima pesan tersebut.

5. Tahap Kelima: Penerima menafsirkan Pesan

Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6. Tahap Keenam: Penerima menerima tanggapan dan umpan balik ke pengirim.

(39)

Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dari suatu mata rantai komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan, komunikan akan memberikan tanggapan dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan.

H. Unsur-unsur Komunikasi

Dalam setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur yang berperan yaitu komunikator, pesan, saluran atau media komunikasi, komunikan, serta efek atau umpan balik.

1. Komunikator (Sender atau Pengirim pesan/berita) yaitu seseorang atau sekelompok orang yang merupakan tempat asal pesan, sumber berita, informasi, atau pengertian yang disampaikan.

2. Pesan atau Berita (Message) yaitu pesan atau pesan-pesan, informasi atau pengertian dari komunikator yang penyampaiannya disampaikan kepada komunikan (audiens) melalui penggunaan bahasa atau lambang-lambang. 3. Saluran atau Media Komunikasi yaitu sarana tempat berlalunya

(40)

25 4. Komunikan (Receiver atau Penerima pesan/berita) yaitu seseorang atau

sekelompok orang sebagai subjek yang dituju oleh komunikator yang menerima pesan-pesan.

5. Efek atau Umpan balik adalah hasil penerimaan pesan/informasi oleh komunikan, pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan. Efek dapat berlanjut dengan memberikan respon, tanggapan atau jawaban yang disebut umpan balik.

I. Tujuan-tujuan Spesifik dalam Komunikasi

Berikut ini adalah kemungkinan tujuan-tujuan komunikasi di dalam kegiatan manajemen atau dalam hubungan dinas dikantor (tempat bekerja).

1. Komunikasi kepada Atasan/Pimpinan

a. Memberikan respon atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau oleh atasan/pimpinan

b. Menanyakan penjelasan lebih lanjut mengenai perintah dan instruksi yang diberikan oleh atasan/pimpinan

c. Menyampaikan penjelasan lebih lanjut mengenai perintah dan instruksi yang diberikan oleh atasan/pimpinan

d. Menyampaikan gagasan dan saran ke arah perbaikan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas atau pekerjaan

e. Memohon bantuan dan perhatian atasan atau pimpinan untuk memberi petunjuk dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah.

(41)

PT. JAMSOSTEK mempunyai komunikasi kepada pimpinan yaitu Kepala Bidang memberikan informasi kepada Kepala Kantor Cabang. Misalnya Kepala Bidang Keuangan memberikan informasi tentang laporan keuangan kepada Kepala Kantor Cabang untuk di periksa dan dipertanggung jawabkan. Selain itu, Kepala Bidang Pemasaran memberikan ide-ide mengenai bagaimana pemasaran dari produk-produk JAMSOSTEK agar lebih bisa menarik nasabah yang banyak. Ide ini akan disampaikan kepada Kepala Cabang untuk dipertimbangkan. Kepala bidang Pelayanan memberikan laporan dari hasil-hasil hasil Klaim JKK ( Jaminan kecelakaan kerja), JK (Jaminan kematian), JHT ( Jaminan Hari Tua) dan JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan) kepada Kepala Kantor Cabang untuk di periksa dan di pertanggung jawabkan untuk kelengkapan data Kearsipan.

2. Komunikasi kepada Rekan atau Sejawat

a. Bertukar pikiran ke arah pencapaian kemajuan

b. Untuk melakukan koordinasi dan menyelaraskan kegiatan

c. Untuk menanyakan kalau-kalau ada bantuan yang dapat diberikan d. Berusaha mengenal atau mengetahui pribadi masing-masing

(42)

27 3. Komunikasi kepada Bawahan dan Karyawan

a. Untuk memberikan tugas, perintah dan instruksi

b. Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai perintah dan instruksi

c. Untuk memberi pengarahan agar bawahan atau karyawan melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik

d. Untuk memberikan pujian atau penghargaan, hadiah, dan juga sebaliknya hukuman

e. Untuk berusaha mengetahui kondisi dan/atau mengenal pribadi bawahan

Komunikasi kepada bawahan di PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan dilakukan oleh Kepala Kantor Cabang kepada para Kepala Bidang Mulai dari Kepala Bidang Pemasaran, Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Bidang JPK, Kepala Bidang IT, Kepala Bidang Keuangan, dan Kepala Bidang Personalia & Umum. Komunikasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh elemen PT. JAMSOSTEK (Persero) Cabang Belawan sudah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan visi dan misinya.Komunikasi ini juga di lakukan oleh masing-masing Kepala sub-Bidang kepada para pegawai di masing-masing-masing-masing bagian nya. J. Pengaruh Komunikasi terhadap Semangat Kerja

Komunikasi merupakan faktor penting terciptanya semangat kerja yang lebih tinggi. Faktor komunikasi yang baik tergantung dari komunikasi internal dan komunikasi eksternal yang diterapkan. Jadi, jelas bahwa komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan dan komunikasi antar pegawai sangat berpengaruh terhadap semangat kerja. Indikasi peningkatan semangat kerja ini dapat dilihat

(43)
(44)

29 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan mengenai motivasi dan komunikasi pada bab III dan membandingkan dengan apa yang terjadi di lapangan, maka penulis mempunyai beberapa kesimpulan mengenai hal tersebut.

1. Motivasi yang diberikan PT. JAMSOSTEK (persero) cabang Belawan kepada pegawainya membuat pegawai lebih giat untuk bekerja. Salah satu contoh adalah ketika PT. JAMSOSTEK memberikan motivasi sebuah kenaikan jabatan untuk setiap pegawai yang bekerja secara maksimal dengan hasil yang maksimal juga. Ini memberikan semangat untuk pegawai agar lebih bersemangat dalam bekerja. Maka, motivasi yang diberikan oleh PT. JAMSOSTEK (persero) cabang Belawan untuk meningkatkan semangat pegawai sudah berhasil.

2. Komunikasi antara atasan dengan bawahan, antara rekan-rekan kerja, antara bagian yang satu dengan bagian yang lain lebih dapat membuat suasana kerja yang lebih kekeluargaan. Ini membuat semangat kerja pada PT. JAMSOSTEK (persero) cabang Belawan lebih semangat lagi, sehingga pekerjaan yang ada dapat dengan mudah dan cepat dilaksanakan oleh pegawai.

(45)

B. Saran

Setelah menarik kesimpulan dari pengaruh motivasi dan komunikasi yang efektif pada PT. JAMSOSTEK (persero) cabang Belawan, penulis mempunyai beberapa saran yang dapat di pertimbangkan oleh perusahaan.

1. Perusahaan dalam memotivasi pegawai agar lebih bersemangat dalam bekerja dapat memanggil motivator-motivator dari luar untuk memberikan motivasi kepada pegawai PT. JAMSOSTEK. Hal ini dapat memancing semangat kerja dari pegawai, selain dengan memberikan gaji, kenaikan jabatan, atau yang lainnya.

(46)

31 DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Ike Janinta. 2006. Maximum Motivation: Konsep & Implikasi Manajerial dalam Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Santusta.

Hook, John R. 2006. Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Tugu.

Guffey, Maria Ellen, Kathleen Rhodes, & Patricia Rogin. 2006. Komunikasi Bisnis: Proses & Produk. Jakarta: Salemba Empat.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Rudy, T. May. 2005. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung: Refika Aditama.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Winardi, J. 2007. Motivasi & Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. JAMSOSTEK (persero) cabang Belawan

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas (21-06-2012), panitia pengadaan barang dan jasa pada Bagian Administrasi

mendiskusikan hal-hal yang belum teramati dalam komik Astrajingga berkaitan dengan budaya lokal. 14) Guru mendorong siswa

unsur hara oleh tanaman sehingga menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun. dan diameter batang tanaman tebu lebih baik dibandingkan dengan

penelitian dapat dicapai dengan menganalisis pengaruh sindroma geriatrik , penyakit dan umur terhadap activity daily living lanjut usia dan menyusun model pengembangan konsep

Sifat kategorial 1 DA’I, PESAN, TEKNIK , MEDIA, MAD’U BMT As Syfa, ekonomi syariah, bil lisan, radio, pendengar LPPL Radio Suara Sidoarjo Saat dialog berlangsung semua

Peserta diwajibkan untuk hadir pada Pembuktian Kualifikasi dan Negosiasi Harga ini dengan membawa :. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan

[r]

Berdasarkan pembahasan atas permasalahan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : UUPK dan UU ITE telah mampu memberikan perlindungan hukum yang memadai