• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Irfan Septiawan 10509199

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan... 4

1.4. Kegunaan Penelitian... 5

1.4.1 Kegunaan Penelitian Praktis... 5

1.4.2 Kegunaan Penelitian Akademis ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Lokasi dan Waktu Pengerjaan Tugas Akhir ... 7

1.6.1 Lokasi Studi Kasus ... 7

1.6.2 Waktu Pengerjaan Tugas Akhir ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem... 9

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 12

(5)

vii

2.6. Sistem Informasi Inventori ... 19

2.7. Pengertian Komputer ... 20

2.7.1. Komponen- komponen Komputer ... 20

2.8. Java... 21

2.8.1. Teknologi Java ... 24

2.8.1.1. Teknologi Java Pada Perangkat Mobile (J2ME) ... 24

2.8.1.2. Teknologi Java Pada PC Desktop (J2SE)... 24

2.8.1.3. Teknologi Java Untuk Bisnis Menengah dan Besar ... 25

2.8. MySQL ... 25

2.9. Data Report ... 26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 28

3.1.1. Sejarah Singkat ... 28

3.1.2. Visi dan Misi ... 30

3.1.2.1 Visi... 30

3.1.2.2 Misi ... 31

3.1.3. Struktur Organisasi ... 32

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 33

3.2. Metode Penelitian... 39

3.2.1 Desain Penelitian... 40

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 40

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder... 41

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 42

3.2.3.1. Metode Pendekatan ... 42

(6)

viii

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 53

4.1.1. Use Case Diagram yang Berjalan ... 54

4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 55

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 56

4.1.4. Skenario Use Case Pengelolaan Data Barang Yang Sedang Berjalan ... 57

4.1.5. Skenario Use Case Permintaan Barang Yang Sedang Berjalan ... 58

4.1.6. Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan... 59

4.1.7. Activity Diagram Yang Sedang Berjalan ... 60

4.1.8. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan... 62

4.2. Perancangan Sistem ... 64

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 64

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 65

4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 66

4.2.3.1. Definisi Aktor Yang Diusulkan ... 67

4.2.3.2. Definisi Use Case Yang Diusulkan ... 68

4.2.3.3. Skenario Use Case Yang Diusulkan... 69

4.2.3.4. Activity Diagram Yang Diusulkan... 77

4.2.4. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan... 85

4.2.4.1 Sequence Diagram... 85

4.2.4.2 Class Diagram ... 92

4.2.4.3 Component Diagram ... 93

4.2.4.4 Deployment Diagram ... 94

4.2.4.5 Kodifikasi ... 94

(7)

ix

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Implementasi ... 123

5.1.1. Batasan Implementasi ... 123

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 124

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 124

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 124

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 127

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 153

5.1.7. Penggunaan Program ... 156

5.2. Pengujian Program ... 156

5.2.1. Rencana Pengujian ... 157

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 159

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 169

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 170

6.2. Saran... 171

(8)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusuan skkripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI INVENTORI DI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN”. Adapun tujuan dalam penyusunan skripsi ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata-1

(S-1) pada Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan–

kekurangan baik dari segi penyusunan dan pembahasan. Hal ini dikarenakan adanya

keterbatasan penulis dalam hal pengetahuan, pengalaman serta kemampuan yang

dimiliki penulis. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa

hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan yang sebesar-besarnya kepada:

Allah Swt,yang telah memberikan rahmat dan karunianya ini untuk Ibu dan Bapa

yang telah memberikan banyak dukungan baik moril maupun materil terutama Do’a

dan semangat untuk penulis dan satu satunya alasan bagi penulis untuk dapat

(9)

iv

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie. Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Citra Noviyasari S.Si.,M.T Selaku Dosen Wali SI-05 dan sekaligus Dosen

Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing,

mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga atas

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu yang

berharga selama penyusun menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

6. Drs Ade Sudrajat M.Si selaku Kepala Sekolah, Yana Supriatna S.T dan Bapak

Mirhad selaku pembimbing lapanngan serta para guru di SMK Pasundan 1

Banjaran yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam

melakukan penelitian skripsi.

7. Untuk kedua orang tua saya Ayah Endi Suparman dan Ibu saya Cicah Aisyah

serta adik-adik saya, Yoga, Riza dan Radit tidak pernah berhenti mendukung

baik secara moral, material dan spiritual.

8. Teman-teman seperjuangan : segala bantuan yang telah diberikan kepada

(10)

v

Bandung, 30 Juli 2013

(11)

Abdul Kadir. 2003.Pengertian Sistem. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Adi Nugroho. 2005.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan

Metodologi Berorientasi Objek. Informatika : Bandung.

Azhar Susanto. 2007.Sistem Informasi Akuntansi “Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer”. Bandung : Lingga Jaya.

Bambang Hariyanto, (2004). Sistem Manajemen Basis Data. Informatika, Bandung.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi :

Pendekatan Terstruktur.Andi. Yogyakarta.

Roger S. Presman, Ph.D. 2002.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi

(Buku I). Andi dan McGraw-Hill Book.

Zulkifli Alamsyah. 2003.Manajemen Sistem Informasi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sumber Internet :

http://bpptik.kominfo.go.id/index.php/id/artikel/142-sejarah-singkat-java/ [10 Mei 2013]

http://www.websejarah.com/sejarah-dan-perkembangan-program-java/ [10 Mei 2013]

(12)
(13)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi saat ini, komputer bukan lagi sesuatu yang asing lagi bagi sebuah instansi atau perusahaan guna menunjang sebuah aplikasi yang akan digunakan. Instansi atau perusahaan yang ingin berkembang dan sukses harus mampu mengelola serta menyimpan data dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi untuk mengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk kemajuan sebuah perusahaan dan instansi, khususnya pada instansi sekolah. Karena sekolah merupakan salah satu instansi yang memerlukan suatu pengolahan data dengan cepat dan akurat dalam pemprosesan pengolahan datanya, sehingga perlunya pembangunan sebuah Sistem Informasi yang mampu menunjang pengembangan pengolahan data yang baik serta memiliki keunggulan yang salah satunya adalah waktu untuk menghasilkan informasi lebih singkat, proses untuk mengolah datapun lebih cepat dan akurat serta dalam penyimpanan datanya mampu menampung jumlah dalam skala besar.

(14)

yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Macam-macam sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya buku, komputer, meja, kursi, papan tulis, spidol dan sebagainya.

Pada saat ini SMK Pasundan 1 Banjaran ini memiliki 27 ruang belajar dimana terbagi untuk 4 jurusan yaitu Administrasi Perkantoran sebanyak 11 kelas, Akuntansi 7 kelas, Pemasaran 5 kelas, dan TKJ 4 Kelas. Serta memiliki 1525 buah buku pelajaran, 211 buku penunjang serta 150 buku bacaan. Dalam pengolahan data sarana sekolah tersebut sekolah ini masih menggunakan sistem manual. Dimana sistem yang ada hanya pembukuan sederhana, pembukuan tersebut meliputi pencatatan persediaan barang, termasuk didalamnya barang yang masuk dan pencatatan barang yang keluar (terpakai, diperbaiki atau diganti). Selain kendala dalam pencatatan, pembukuan dan penyimpanan data yang tidak teratur, petugaspun mengalami kendala dalam pembuatan laporan karena harus mencatat ulang data sehingga pembuatan laporan masih sangat jauh dari kata efisien.

(15)

selanjutnya dapat digunakan dalam penetapan kebijaksanaan atau keputusan serta pelaksanaan dalam pengolahan data.

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan membuat sebuah perancangan dan menuangkannya dalam laporan tugas akhir ini yang berjudul “SISTEM INFORMASI INVENTORI DI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN ”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Suatu masalah perlu diidentifikasi dan dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir yang berbeda-beda. Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasi masalah yang akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang temui dari pengelolaan barang masuk dan keluar di SMK Pasundan 1 Banjaran ini adalah :

(16)

2. Penyimpanan data yang tidak teratur sehingga petugas prasarana mengalami kesulitan untuk mencari informasi tentang persediaan barang masuk dan keluar.

3. Pembuatan laporan masih sangat kurang efisien karena petugas harus mencatat ulang seluruh data yang akan dibuat laporan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi inventori yang sedang berjalan di SMK Pasundan 1 Banjaran.

2. Bagaimana perancangan sistem inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran.

3. Bagaimana pengujian dari sistem informasi inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran.

4. Bagaimana Implementasi dari sistem informasi inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pada perancangan sistem informasi inventori ini diharapkan

(17)

dapat digunakan dalam penetapan kebijaksanaan atau keputusan serta pelaksanaan dalam pengolahan data.

Tujuan dari studi kasus tugas akhir ini :

a. Untuk mengetahui sistem inventori pengelolaan barang masuk dan keluar di SMK Pasundan 1 Banjaran.

b. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengelolaan barang masuk dan keluar di SMK Pasundan 1 Banjaran.

c. Untuk menguji sistem informasi yang dirancang.

d. Untuk mengimplementasikan sistem informasi yang dirancang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Semua informasi yang dikumpulkan melalui penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak – pihak tertentu yang membutuhkan, adapun kegunaan dari penelitian ini dapat berguna di lingkungan praktis dan lingkungan akademis.

1.4.1 Kegunaan Penelitian Praktis

(18)

1.4.2 Kegunaan Penelitian Akademis A. Bagi Pengembangan Ilmu

Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan khususnya bidang keilmuan teknologi informasi tentang bagaimana menerapkan pengelolaan barang dengan terkomputerisasi.

B. Bagi Peneliti

Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti sendiri khususnya dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek.

C. Bagi Peneliti Lain

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil penelitian tentang perancangan Sistem Informasi Inventori.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir ini dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan serta sesuai dengan proses yang dilakukan, maka disini penulis akan membatasi permasalahan, yaitu :

1. Sistem informasi inventori ini adalah client server. 2. Aplikasi ini berbentukOffline.

(19)

1.6 Lokasi dan Waktu Pengerjaan Tugas Akhir

Berdasarkan lokasi dan waktu penelitan yang dilakukan penulis dapat dijelaskan sebagari berikut:

1.6.1. Lokasi Studi Kasus

Nama Perusahaan / Instansi : SMK PASUNDAN 1 Banjaran Alamat : Jl. Stasion timur no.66 Banjaran kab

Bandung.

No Telepon : (022) 5940097

1.6.2. Waktu Pengerjaan Tugas Akhir

(20)

Tabel 1.1 Waktu / Jadwal Penelitian

NO NAMA KEGIATAN Maret

2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengumpulan Data Kebutuhan User

1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka

2 Mengembangkan Prototype Perancangan Prosedur Perancangan Use Case Perancangan Class Diagram Perancangan Activity Diagram

Perancangan Sequence Diagram

3 Evaluasi Prototype 4 Mengkodekan Sistem

Struktur Program Struktur Menu Kodefikasi

Desain Input / Output 5 Menguji Sistem 6 Evaluasi Sistem

(21)

9

2.1 Pengertian Sistem

Sistem mempunyai input, proses dan output.Input ditransformasikan oleh sistem melalui proses menjadi output.Output merupakan input sistem yang lain, yang biasanya bentukoutputberbeda denganinput. Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:1) sistem dapat didefenisikan dengan pendekatan posedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Dan dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

(22)

Dari pengertan diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapaisatu tujuan tertentu

2.1.1 Karakteristik Sistem.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:3) bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem

(Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output),

pengolah (Proces), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

(23)

3. Lingkungan Sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

(24)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan humachine sistem atau man-machine sistem.

(25)

laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2 Pengertian Informasi.

(26)

Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.

Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:

1.Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan maksudnya.

2.Tepat waktu

(27)

3.Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

2.2.1 Nilai Informasi.

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi.

Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut Dr. Azhar Susanto (2007:55) adalah sebagai berikut:

(28)

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Keunggulan (usefulness)

Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam organisasi.

2. Ekonomis

Kemampuan sistem yang mempengaruhi sistem harus bernilai manfaat minimal, sebesar biayanya.

3. Kehandalan (Reliability)

Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.

4. Pelayanan (Customer Service)

Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.

5. Kapasitas (Capacity)

Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.

6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)

(29)

7. Fleksibel (Fleksibility)

Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.

2.4 Pengertian Inventori.

Persediaan (inventori) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan erat hubungannya dengan operasional perusahaan, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan maupun industri. Jika penanganan persediaan tidak dilaksanakan dengan baik maka akan mengakibatkan resiko terganggunya proses produksi atau tidak terpenuhinya pesanan pembelian, akibatnya dapat merugikan perusahaan.

Sifat atau batasan barang yang dapat diklasifikasikan sebagai persediaan adalah bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan. Untuk mengetahui apakah pengertian persediaan itu, penulis akan menjelaskan batasan-batasannya.

2.5 Pengertian Barang.

Barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

(30)

1. Barang Tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relative lama. Misalnya : Pakaian, Mesin tulis, kacamata penggaris, dsb.

2. Barang Tidak Tahan Lama (non durable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya : Bahan Baku, Sabun, Makanan, dsb

3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya : Jasa reparasi, Jasa Potong rambut, Jasa Pendidikan, dan sebagainya. Penggolongan Barang menurut tujuan pemakainya oleh pemakainya :

1. Barang Konsumsi

Barang Konsumsi : Barang-barang yang untuk dikonsumsikan. Barang konsumsi dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Barang Konvenien (convenience Goods)

Barang Konvenien yaitu barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok, sabun, dsb b. Barang Shopping (shopping Goods).

(31)

usaha-usaha serta waktu yang relatif banyak untuk mengadakan perbandingan.

c. Barang special

Barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Misalnya : barang antik di toko seni tertentu, perhiasan di toko perhiasan tertentu.

d. Barang Industri

Barang-barang yag di beli untuk proses lagi/untuk kepentingan dalam industry baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Misalnya : dalam industrial baja, hampir semua produk dari baja digunakan untuk memproduksi barang lain.

2.6 Sistem Informasi Inventori

(32)

2.7 Pengertian Komputer

Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Komputer adalah suatu perangkat elektronika yang berkerja secara terintegrasi dan terkoordinasi yang dapat menerima input, mengolah dengan prosedur tertentu, mengingat (baik masukan maupun hasil proses) serta menampilkan hasil proses tersebut.

2.7.1 Komponen-komponen Komputer

Komputer terdiri dari tiga komponen utama yang tidak dapat dipisahkan, yaitu sebagai berikut:

1. Hardware (perangkat keras), merupakan peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan. Hardware terdiri dari Input/Output Device (I/O

Device), Storange Device (perangkat penyimpanan), Monitor/Screen Monitor,

Casing Unit, Central Procesing Unit (CPU).

2. Software (perangkat lunak), merupakan program-program komputer yang

berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer. Software terdiri dari beberapa jenis yaitu Sistem Operasi, Program Utility, Program Aplikasi, Program Paket, Bahasa Pemrograman.

3. Brainware (user), merupakan personil-personil yang terlibat langsung dalam

(33)

2.8 JAVA™

JAVA™ merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan Sun

Microsystem yang dirilis pada tahun 1995 sebagai komponen utama dari Sun

Microsystem Lingkungan (Platform) Java. Bahasa ini dikembangkan dengan

model yang mirip dengan bahasaC++danSmalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan platformindependent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer. Bahasa ini juga dirancang untuk pemograman di Internet sehingga dirancang agar aman danportable.

Proyek Java dimulai pada bulan Juni tahun 1991 oleh James Gosling. Pada mulanya bahasa ini disebut Oakyang berasal dari pohon oak yang berada di luar kantor Gosling, selain itu juga pernah berubah menjadi Greendon dan akhirnya dinamakan Java yang berasal dari kumpulan kata acak. Gosling bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah mesin virtual dan bahasa yang mirip dengan notasi

C / C++. Sun merilis implementasi publik pertamanya Java 1.0 di tahun 1995

yang menjanjikan “Write Once, Run Anywhere” (WORA)dimana dapat dijalankan dengan baik pada platform popular, cukup aman, dan menyediakan fitur keamanan yang dapat dikonfigurasi.

Berdasarkan white paper resmi dari Sun, Java memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Sederhana (Simple)

(34)

belum terdapat dalam C++ dan menghilangkan penggunaan pointer yang rumit

dan multiple inheritance. Java sederhana karena hanya memiliki 3 (tiga) tipe

angka data primitive, boolean, dan array. Selebihnya, semua yang ada di dalam Java adalah kelas. Fitur yang tidak terdapat dalam C++, yang ditawarkan Java, dua diantaranya automatic memory allocation dan memory garbage collection

(pengumpulan sampah). Dengan mekanisme ini, user tidak perlu membebaskan memori yang dialokasikan, karena semua dilakukan oleh MesinVirtualJava. Java juga mendukung penulisan program multi jalinan, yaitu suatu program yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan.

2. Berorientasi Objek (Object Oriented)

Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.

3. Terdistribusi (Distributed)

Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.

4.Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual

Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi

(35)

5.Output

Java mempuyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai Runtime-Exception handling untuk membantu mengatasierrorpada pemrograman.

6.Secure

Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.

7.Architecture Neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan

JavaVirtual Machine(JVM).

8.Portabel

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke

platformyang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

9.Performance

Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun

performanceJava dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain.

10.Multithreaded

(36)

11.Dynamic

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properti ataupun metode dapat dilakukan tanpa menggangu program yang menggunakan class tersebut.

2.8.1 Teknologi Java

Dengan berkembangnya versi terbaru dari Java yang disebut Java 2, teknologi Java dibagi menjadi 3 (tiga) macam edisi, yaitu :

2.8.1.1 Teknologi Java pada perangkat mobile (J2ME)

Micro edition dari platform Java memenuhi permintaan dari pengembang

untuk menciptakan aplikasi guna memenuhi kebutuhan pasar dan konsumen. J2ME merupakan teknologi Java yang menyediakan aplikasi output untuk berbagai tipe dan ukuran peralatan wirelessdan wirelinedarimobile phone, PDA dan sistem telematik pada kendaraan.

2.8.1.2 Teknologi Java pada PC Desktop (J2SE)

(37)

2.8.1.3 Teknologi Java untuk bisnis menengah dan besar (J2EE)

Edisi Enterprise dari Platform Java ini dikhususkan untuk membantu perkembangan bisnis dengan keperluan pengembangan yang besar, sebagai contoh server dan aplikasi desktop dan juga aplikasiwireless mobiledanwireline. Hingga saat ini telah lebih dari 5 (lima) juta download teknologi Java Enterprise

(J2EE) yang digunakan untuk kepentingan segala idustri dan tipe aplikasi dari proses manajemen bisnis, otomatisasi penjualan dan layanan serta produktifitas kantor.

2.9 MySQL

(38)

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya.

2.10 Data Report.

Salah satu komponen penting dalam pengolahan database adalah membuat laporan/report. Sebuah laporan tidak hanya dapat ditampilkan dalam bentuk tampilan layar (soft copy) tetapi juga harus dapat dicetak kedalam media output

lain, seperti kertas (hard copy).

Ada banyak program aplikasi yang dapat membantu kita dalam pembuatan laporan seperti Crystal Report, Quick Report, I-Report dsb. Namun dalam pembuatan sistem informasi ini, penulis menggunakan Data Report, karena di dalam Java telah disediakan komponen Data Report untuk pembuatan laporan pada program.

(39)
(40)

28

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah proses Sitem Informasi Inventori di SMK Pasundan 1 Banjaran yang beralamat di jl.stasion timur no.66 Banjaran Bandung.Selanjutnya untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

3.1.1. Sejarah Singkat

(41)

1. Ketua : Moch. Warji Darjawinata 2. Sekretaris : Suraja

3. Bendahara : Kusjaeri 4. Anggota : 1. A. Bastam

2. Surjanapura 3. O.Suparman 4. Otjin Kosasih 5. Reno Suparno ,B.A 6. Uu Santika

7. Adun ,B.A Hasil keputusan yan didapat antara lain :

1. SMEA yang didirikan adalah SMEA “Pasundan”.

2. Harus diselenggarakan (mulai berjalan) awal tahun pelajaran 1968.

3. Tempat di Gedung SMP Pasundan Banjaran , waktu penyelanggaraan sore hari dari pk. 13.00 s.d pk. 18.00.

4. Pendukung terdiri dari : Dewan Pembina, POM, SMP Pasundan, Jajaran Pusat dan Daerah Pemerintah setempat.

5. Jurusan yang dibuka jurusan Tata Perusahaan.

6. Pimpinan sementara Bapak Kepala SMP Pasundan Banjaran dan Wakilnya Bapak Otjo (Wk.Kepala SMEA Negeri 1 Bandung).

7. Kualitas sekolah harus dijamin demi kepercayaan masyarakat.

(42)

9. Pembentukan Dewan Pembina dan Susunan seperti di atas.

Pengembangan SMEA PASUNDAN selanjutnya :

1. Murid Awal pada tahun pelajaran 1968-1969 adalah 37 siswa. 2. Mulai Ujian Mandiri tahun pelajaran 1980/1981.

3. Membuka jurusan Tata Buku tahun pelajran 1981/1982.

4. Membuka jurusan Administrasi Perkantoran tauhn pelajaran 1984/1985. 5. Berdasarkan Keputusan Mandikub RI No.036/0/1997 tentang peralihan

nama SMEA mejadi SMK maka SMEA PASUNDAN BANJARAN berubah mejadi SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

6. Membuka jurusan Akuntansi tahun Pelajaran 1998/1999.

7. Membuka jurusan Teknik Kompter dan Jaringan tahun pelajaran 2007/2008

3.1.2. Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Banjaran

Adapun visi misi dari SMK Pasundan 1 Banjaran ini adalah : 3.1.2.1 Visi

a. Pengkuh Agama Islamna. b. Luhung Elmuna.

c. Jembar Budaya Sundana.

(43)

lokal, nasional regional serta internasional dan sekaligus menjadi pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan, Budaya dan keislaman di Wawasan Nusantara.

3.1.2.2 Misi

Misi dari SMK Pasundan 1 Banjaran sebagai berikut :

1. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah, sebagai Pelaksana Muda yang beriman, berilmu, berkecakapan dan mampu bersaing di Era Globalisasi.

2. Mendidik sumber daya manusia unggul yang menguasai, memahami, menghayati akan bidang keilmuan, yang ditekuni dengan dilandasi nilai-nilai Budaya Sunda dan keislaman.

3. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengaplikasikan bidang keilmuan, nilai-nilai Budaya Sunda dan keislaman dalam dinamika pembangunan.

4. Memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan yang peka dan dinamis dalam pembangunan yang berskala nasional maupun dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi.

5. Pengembangan bidang keilmuan dan teknologi informasi yang nilai-nilai kehidupan masyarakat serta paham aktualisasi budaya Sunda dan agama Islam sebagai implementasi perwujudan ibadah pada Allah SWT.

(44)

3.1.2 Struktur Organisasi

[image:44.595.108.546.180.696.2]

Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Banjaran Tahun Pelajaran 2012/2013 Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Smk Pasundan 1 Banjaran)

KEPALA SEKOLAH

DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN KAB. BANDUNG

YPDM PASUNDAN

KOMITE SEKOLAH

KEPALA TENAGA ADMINISTRASI

BENDAHARA

PKS Kesiswaan PKS Kurikulum PKS

Sarana/Prasarana

Ka Program Keahlian TKJ

PKS Hubin

Ka Program Keahlian Akuntansi Ka Program Keahlian Adm.Perkantoran Ka Program Keahlian Pemasaran Ka Komp. Keahlian

TKJ Ka Komp. Keahlian

Akuntansi

Ka Komp. Keahlian Adm.Perkantoran

Ka Komp. Keahlian Adm.Perkantoran

BP/BK

GURU

(45)

3.1.3 Deskripsi Tugas

Dengan melihat struktur organisasi di atas, maka dapat diuraikan mengenai tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang terlibat dalam organisasi sebagai berikut :

I. Kepala sekolah :

1. Dibantu oleh para wakasek dan kaur TU merencanakan program kerja sekolah meliputi bidang umum, kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana prasarana, keuangan, ketatausahaan, dan hubungan masyarakat.

2. Mengorganisasikan semua komponen yang ada disekolah dalam pembagian tugas sesuai dengan bidang keahliaanya.

3. Melaksanakan program kerja sekolah dibantu oleh semua komponen yang ada di sekolah.

4. Melaksanakan supervise meliputi : pemeriksaan administrasi PBM, Kunjungan kelas, pemeriksaan sarana prasarana, pemeriksaan administrasi tata usaha, pemeriksaan BP/BK, pemeriksaan keuangan rutin dan komite (partisipai masyarakat).

II. Wakil Kepala Sekolah

Dalam lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dijabat oleh beberapa orang Pembantu Kepala Sekolah (PKS) sesuai kebutuhan dan membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(46)

2. Pengorganisasian, Pengarahan, Ketenagaan, Pengoordinasian, Pengawasan, Penilaian.

3. Identifikasi dan pengukuran data. 4. Penyusunan laporan

III. Pembantu Kepala Sekolah (PKS)

Bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut : A. Pembantu Kepala Sekolah Urusan Kurikulum.

1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran Program satuan pelajaran dan persiapan mengajar penjabaran dan penyesuaian kurikulum. 3. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra kulikuler.

4. Mengatur pelaksanaan program penilaian kreteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian rapor dan STTB.

5. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran. 6. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

7. Mengatur pengembangan MGMPP dan mengkoordinisasikan mata pelajaran.

8. Mengatur mutasi siswa.

9. Melakukan supervisi administrasi dan akademis serta penyusunan laporan. B. Kesiswaan.

(47)

2. Mengatur dan mengoordinasikan pelaksanaan 7k ( keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan).

3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, palang merah remaja, (PMR), kelompok ilmiah remaja (KIR), usaha kesehatan sekolah (UKS), patroli keamanan sekolah (PKS), Paskibra, dan kegiatan pengembangan diri lainnya. (Karate, Kempo, Kesenian, Rohis, English Club, Pencak Silat, Wushu, dll)

4. Mengatur program pasantren kilat.

5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah. 6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi.

7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa. IV. GURU.

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara selektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat perangkat program pengajaran AMP Program Tahunan, Program Satuan Pelajaran, Program rencana pengajaran, Program mingguan guru LKS.

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.

4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

(48)

6. Mengisi daftar nilai siswa.

7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengentasan pengetahuan) kepada guru lain dalam kegiatan belajar mengajar.

8. Membuat alat pelajaran / alat peraga.

9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni. V. WALI KELAS

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pengelolaan kelas.

2. Penyelenggarakan administrasi kelas meliputi :

1. Denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa.

2. Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa. 3. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

4. Pembuatan catatan khusus tentang siswa. 5. Pencatatan mutasi siswa.

6. Mengisi buku laporan hasil belajar siswa. 7. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar. VI. GURU PEMBIMBING DAN KONSELING

Dalam melaksanakan tugas tugasnya, Koordinator Bimbingan Konseling mempunyai uraian tugas :

1. Menyusun program kerja BP/BK.

(49)

3. Mensosialisasikan program layanan BP/BK kepada masyarakat sekolah. 4. Mengkoordinasikan pelaksanakan seluruh tahapan kegiatan yang

berhubungan dengan tugas layanan penyuluhan dan konseling.

5. Mengkoordinisasikan penanganan permasalahan yang dihadapi siswa. 6. Mengkoordinisasikan masukan positif/negatif dari lulusan sebagai bahan

untuk perbaikan proses pendidikan.

7. Mengkoordinasikan pengelolaan/pemilihan siswa calon penerima beasiswa/ BKM/BSM, siswa teladan/berprestasi, dll.

8. Mengkoordinisasikan laporan bulanan wali kelas sebagai bahan pemetaan potensi permasalahan siswa dan tindak lanjutnya.

VII. PUSTAKAWAN SEKOLAH

Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut : 1. Perencanaan pengadaan buku-buku bahan pustaka media elektronika. 2. Pengurusan pelayanan perpustakaan.

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan.

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku bahan pustaka media elektronika. 5. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku bahan pustaka media

ektronika.

6. Melakukan pelayanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya. VIII. LABORAN

Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(50)

2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. 3. Mengatur penyimpanan dan alat-alat laboratorium.

4. Memeliharan dan perbaikan alat-alat laboratorium.

5. Inventarisasi laporan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium.

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium. IX. KEPALA TATA USAHA

Kepala tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketata usahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah. 2. Pengelolaan keuangan sekolah.

3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

4. Pembinaan dan pengembangan kerja pegawai tata usaha sekolah. 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

6. Penyusunan dan pengajian data statistik sekolah. 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7k.

8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala.

X. TEKNISI BIDANG TI

Teknisi Bidang TI membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

(51)

2. Mendokumentasikan administrasi.

3. Menginformasikan serta mempromosikan.

3.2 Metode Penelitian

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang terkait (relevant) dengan maksud dan tujuan.

Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan tujuan dan kegunaan tertentu. Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan dipergunakan, dan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seseorang peneliti mengenai urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan.

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode penelitian dianggap sebagai seperangkat pendekatan menyeluruh untuk mengumpulkan data dan menganalisis masalah-masalah tertentu mencakup teknik dan alat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

(52)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam hal ini berupa sistem informasi yang sedang berjalan serta entitas-entitas yang terkait dalam perusahaan atau instansi yang menjadi objek penelitian. Metode deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi aktual secara rinci mengenai masalah yang akan diteliti. Berdasarkan uraian di atas penulis beranggapan bahwa metode deskriptif sesuai digunakan dalam penelitian tentang perancangan sistem informasi inventori sebagai produk sistem informasi pengelolaan inventaris sekolah, karena metode deskriptif dapat mendeskripsikan data yang aktual berupa gambaran dari masalah yang diteliti dan dapat mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi pada sistem informasi yang berjalan di perusahaan atau instansi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia suatu objek ,suatu set kondisi,suatu sistem penukiran ataupun mengenai fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis faktual dan akurat.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

(53)

1. Observasi

Dalam hal ini penyusun melakukan pengamatan pada SMK Pasundan 1 Banjaran untuk mendapatkan data secara umum dengan melihat langsung dan mengamati.

2. Wawancara

Dalam hal ini penyusun melakukan wawancara untuk melengkapi bahan yang sudah ada selama observasi. Penyusun melakukan tanya jawab langsung kepada pihak tenaga administrasi sekolah.

3. Studi Pustaka.

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dan informasi melalui buku-buku dan sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan bidang penelitian, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian yang dilaksanakan. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian ini adalah karya-karya ilmiah dan buku-buku yang membahas tentang sistem informasi perkuliahan atau kegiatan belajar mengajar di instansi pendidikan, salah satunya universitas.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

(54)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan dan pengembangan dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang akan digunakan metode analisis dan pemrograman berorientasi objek. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemrograman berorientasi objek yaitu dengan notasi UML dengan membuat enam diagram yaitu, Use case diagram, Activity diagram, Class

diagram, Sequence diagram, Component diagram, Deployment diagram.

Sedangkan perancangan program dimulai dari Design, Perancangan, Cooding, Testing.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(55)

Gambar 3.2 Metode PendekatanPrototypeParadigma

( Sumber : Pressman, Roger S., 2002,Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta).

Dari pengertian metode prototype diatas, penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype, yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan dapat diterima olehusersebagai pemakai.

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut: a. Pengumpulan kebutuhan, User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

(56)

c. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann user. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

d. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

e. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

f. Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

g. Menggunakan sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima user siap untuk digunakan.

A. Keunggulan dan KelemahanPrototyping.

Keunggulanprototypingadalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan 3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

(57)

Kelemahanprototypingadalah :

Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

a. Unifed Modeling Language(UML)

Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 259) UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi,menspesifikasikan , dan membangun sistem perangkat

lunak.

UML berorientasi objek,menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan,tidak bergantung bahasa dari teknologi,pemaduan beberapa notasi diberagam metodologi,usaha bersama dari banyak pihak,didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML.Standar UML dikelola oleh OMG(Object Management Group).

b. Diagram – Diagram UML

Diagram mengemukakan banyak hal,penggunaan notasi yang terdefinisi baik dan ekspresif adalah penting pada proses perangkat lunak :

1. Notasi standar memungkinkan pengembangan mendeskripsikan scenario atas rumusan arsitektur dan kemudian mengkomunikasikan secara tidak ambigu.

(58)

3. Notasi yang baik memungkinkan mengeliminasi keperluan pemeriksaan konsistensi dan kebenaran keputusan-keputusan dengan menggunakan tool terotomatisasi.

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include

fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwause caseyang di-includeakan dipanggil setiap kaliuse caseyang meng-includedieksekusi secara normal.

Sebuahuse casedapat di-include oleh lebih dari satuuse caselain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas

yang common.Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan

behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case

(59)

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing).

Oleh karena itu activity diagramtidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (forkdanjoin) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa

object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab

(60)

3. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Classmemiliki tiga area pokok :

1. Nama danstereotype

2. Atribut

3.Method

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luarclassyang bersangkutan.

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

anak-anak yang mewarisinya.

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class

abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langSung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class.

(61)

Hubungan AntarClass

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class

yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensiclasslain. Panahnavigabilitymenunjukkan arahqueryantarclass. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari

class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu

class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan

menggunakansequence diagramyang akan dijelaskan kemudian.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna,display, dan sebagainya) berupamessageyang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).Sequence diagram

biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

(62)

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standarUMLmendefinisikaniconkhusus untuk objek

boundary, controllerdanpersistent entity.

5. ComponentDiagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan ( dependency) diantaranya.Komponen piranti lunak adalah modul berisi code,baik berisi source code maupun binary code,baik library maupun executable,baik yang muncul pada compile time ,link time , maupun run time.Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dam/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

6. DeploymentDiagram

(63)

3.4. Pengujian Software

Dalam pengujian software, penulis menggunakan pengujianblack boxkarena lebih dipahami dan lebih mudah diketahui letak kesalahannya baik dari proses Programnya maupun tampilan atau output yang dihasilkan.

Pengujianblack box:

1. Pengujianblack boxberfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. 2. Disebut juga pengujianbehavioralatau pengujian partisi.

3. Pengujian blackboxmemungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

4. Pengujianblackboxberusaha menemukan : 5. Fungsifungsi yang tidak benar atau hilang

a. Kesalahaninterface.

b. Kesalahan dalam struktur data atau aksesdatabaseeksternal. c. Kesalahan kinerja.

d. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

6. Dengan mengaplikasikan teknik blackbox maka kita menarik serangkaian test caseyang memenuhi kriteria beirkut :

a. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlahtest case

(64)
(65)

53

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui dan mengamati apa saja yang terlibat dalam suatu sistem yang berhubungan antara satu proses dengan proses lainnya. Dari proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada atau sistem yang berjalan, untuk dikembangkan lebih lanjut agar kinerja sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sebelumnya.. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis dan sangat penting, karena tahap analisis merupakan tahap pertama ketika kita akan membangun sebuah sistem yang handal.

(66)

Setiap bagian yang membutuhkan barang maka prasana akan mengecek persediaan jika persediaan kosong maka bagian prasarana mengajukan permintaan penambahan barang kepada kepala sekolah, bila divalidasi maka kepala sekola memberikan barang tersebut kepada bagian prasarana untuk dicatat terlebih dahulu sebagai laporan barang masuk dan keluar, yang kemudian menyerahkan barang tersebut kepada bagian yang membutuhkannya.

Dalam proses pengolahan data baik barang masuk maupun barang keluar semuanya masih tertulis dalam buku besar, sehingga sangat jauh dari kata optimal karena data-data yang telah dicatat dalam buku tersebut harus dicatat kembali untuk laporan, dan bagian prasarana sering kali menghitung kembali secara manual satu persatu barang yang dicatat karena masih manual yang berefek pada kurangnya efisien waktu dan kendala yang mungkin terjadinya kesalahan perhitungan dalam pembuatan laporan sehingga data tidak akurat.

Dari keadaan data tersebut yang menyebabkan proses pengelolaan barang kurang maksimal sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu bagian Prasarana untuk mengelola data barang masuk dan keluar hingga pembuatan laporan seacara cepat efisien dan akurat.

4.1.1.Use Case Diagramyang berjalan

Use case diagram adalah diagram yang menyajikan interaksi antara Use

casedanActor. DimanaActordapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang

(67)
[image:67.595.138.482.180.462.2]

Berikut ini adalah gambar model Use case Diagram Persediaan barang yang sedang berjalan, yang digambarkan secara umum:

Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan 4.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.

System

Bagian Prasarana

Guru / Ketua Jurusan

Kepala sekolah Pengelolaan data barang

Permintaan barang

Laporan

(68)

Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

No Aktor Deskripsi

1. Bagian Prasarana Pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan informasi data persediaan barang, baik berupa barang aset, alat tulis kantor , persediaan barang dan pihak yang bertugas memenuhi permintaan barang yang diajukan oleh guru atupun ketua jurusan.

2. Guru / Ketua Jurusan

Pihak yang dapat melakukan permohonan permintaan barang kepada bagian prasarana baik berupa barang aset atau alat tulis kantor.

3. Kepala Sekolah Pihak yang memvalidasi pengajuan yang diajukan oleh bagian prasarana guna memenuhi kebutuhan permintaan ataupun persediaan barang yang dibutuhkan.

4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use Case mendeskripsikan apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya.

Tabel 4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1. Pengelolaan data barang

(69)

2. Permintaan barang

Merupakan proses yang dilakukan baik oleh guru / ketua jurusan kepada bagian prasarana, maupun dari bagian prasarana kepada kepala sekolah, yang dimana ketika proses permintaan barang dari guru / ketua jurusan kepada bagian prasarana tidak terpenuhi karna persediaan yang dimiliki tidak mencukupi atau bahkan tidak dimiliki oleh bagian prasarana.

3. Laporan Merupakan proses yang dikelola oleh bagian prasana untuk memberikan informasi data keseluruhan barang yang dikelola oleh bagian prasarana mulai dari barang masuk hingga barang keluar dan barang yang menjadi persediaan dibagian prasarana.

[image:69.595.106.517.111.323.2]

4.1.4 Skenario Use Case Pengelolaan Data Barang Yang Sedang Berjalan Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pengelolaan data barang dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Skenario Use Case Pengelolaan Data Barang

NamaUse Case Pengelolaan Data Barang

Tujuan

Memudahkan bagian prasarana dalam mengelola dan merekap data barang yang ada pada sekolah untuk kemudian diserahkan infromasinya kepada kepala sekolah.

Aktor Kepala Sekolah. Worker Bagian Prasarana

Skenario Normal

Aksi Aktor Aksi Sistem

1. Bagian prasarana mengechek persediaan data barang.

2. Bagian prasarana mengechek data barang masuk dan keluar.

(70)

merekap informasi data barang persediaan, data barang masuk dan data barang keluar.

4. Kepala sekolah

menerima dan

memeriksa informasi data barang dari bagian prasarana. 5. Kepala sekolah

memvaidasi

informasi data dari bagian prasarana.

4.1.5. Skenario Use Case Permintaan Barang Yang Sedang Berjalan

[image:70.595.119.519.112.322.2]

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case Permintaan Barang dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Skenario Use Case Permintaan Barang

NamaUse Case Permintaan Barang

Tujuan

Memudahkan Guru dan Ketua Jurusan untuk meminta barang yang dibutuhkan kepada bagian prasarana, dan bagian prasarana mengajukan permintaan barang jika barang yang dibuthkan tidak tersedia atau persediaan barang terbatas

Aktor Guru, Ketua Jurusan, Kepala sekolah Worker Bagian Prasarana

Skenario Normal

Aksi Aktor Aksi Sistem

1. Guru / Ketua jurusan meminta barang aset/ alat tulis kantor kepada Bagian Prasarana.

(71)

Jurusan. 3. Guru / Ketua Jurusan

menerima barang yang diminta.

Skenario Alternatif

4. Bagian prasarana mengajukan permintaan barang kepada kepala sekolah karena permintaan barang dari Guru / Ketua Jurusan Tidak tersedia dala persediaan barang. 5. Kepala sekolah

menerima pengajuan permintaan barang

dari bagian

prasarana.

4.1.6. Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan

[image:71.595.120.518.112.371.2]

Skenario use case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case laporan dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Skenario Use Case Laporan

NamaUse case Laporan

Tujuan MemudahkanLaporan Pengelolaan data barang persediaan, barangBagian Prasarana dalam membuat masuk dan keluar.

Aktor Kepala Sekolah. Worker Bagian Prasarana.

(72)

Skenario Normal

1. Bagian prasarana merekap data barang persediaan, barang masuk dan barang keluar

yang kemudian

dibuatkan laporan. 2. Kepala sekolah

menerima laporan seluruh data barang

dari bagian

prasarana.

Skenario Alternatif Laporan yang telah divalidasi kemudian diarsipkan.

4.1.7. Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

(73)

Guru / Ketua Jurusan Bagian Prasarana Kepala Sekolah

Melakukan permintaan barang mengechek persediaan barang

Memberikan barang permintaan Menerima barang

Pengajuan permintaan barang

Persediaan ada Tidak ada persediaan

Validasi

Tidak

Gambar 4.2 Activity Diagram Pengelolaan Data Barang

Gambar 4.3 Activity Diagram Permintaan Barang

Bagian Prasarana Kepala sekolah

Mengchek data barang

Memeriksa persediaan barang

Memeriksa data barang masuk dan keluar

Informasi data barang Memeriksa informasi data barang

(74)

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan

4.1.8. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Melihat system pengelolaan barang atau Inventory yang sedang berjalan pada SMK Pasundan 1 Banjaran menggunakan sistem yang manual dalam pencatatatan data barang masuk, barang keluar, pengeloalaan barang yang berupa penseleksian barang rusak dan barang perbaiakn maka dapat disimpulkan beberapa kekurangan-kekurangan dalam prosedur yang sedang berjalan, diantaranya adalah:

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan
Tabel 4.3 Skenario Use Case Pengelolaan Data Barang
Tabel 4.4 Skenario Use Case Permintaan Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Jonnalagadda dkk (1996) konsumsi tinggi asam lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol plasma, diperkirakan setiap penambahan asam lemak jenuh 1% dari

ABSTRAK Rafi Drajat Timahakim 2021511030 Dimorfisme Seksual dan Aspek Pertumbuhan Ikan Lencam Lethrinus lentjan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Sungailiat

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh kuasa hukum Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta telah memenuhi

Dan untuk dapat tetap menjaga keberlangsungan kehidupan di Negara Kesatuan ini maka ilmu Geografi yang diimplementasikan melalui pendidikan di Indonesia menjadi

Dalam penelitian ini ada beberapa masalah yang timbul yaitu ; Bagaimana cara membuat adsorbent biaya rendah dan efektif dengan menggunakan limbah kulit jeruk ; Uji

Berdasarkan hasil yang beragam tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai seberapa besar pengaruh faktor kendali keluarga di dalam perusahaan terhadap

Hal ini berarti bahwa variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap variabel kepuasan kerja karyawan sebesar

Sumber data utama yang digunakan dalam penghitungan Analisis Gini Ratio dan Konsumsi Rumah Tangga 2017 adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun