• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur"

Copied!
261
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Khairul Jenis Kelamin : Laki – laki

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 27 Juni 1979

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl.H.Agus Salim Gg.Mustika RT.17 No.1 Desa Sungai Pauh Langsa Barat Kota Langsa

E-mail : mkhairul98@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1987 – 1992 : SD Negeri Sungai Pauh Langsa 1992 – 1995 : SMP Negeri 1 Langsa

1995 – 1998 : SMA Negeri 1 Langsa

1998 - 2001 : Program Studi D3 (Diploma) Jurusan Manajemen Informatika Politeknik LPKIA Bandung

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

KHAIRUL

10110707

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii Asalamualaikum Wr.Wb…

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi Forecasting Untuk Memprediksi Kepadatan Penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Aceh Timur”.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dari kisi hati yang paling dalam penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Zat Yang Maha Tinggi yang memberikan potensi terbesar pada manusia

“Akal” hingga sebuah pilihan dapat dilalui dengan tegar.

2. Kedua orang tua “ayah dan ibu tercinta” yang selalu memberikan doa dan pengorbanan yang tulus yang tak akan pernah terbalaskan oleh apapun juga, 3. Istri tercinta Anisa Nurina yang telah memberikan semangat dikala duka dan

senang.

4. Bapak Dr. Ir. Eddy Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

5. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM.

(8)

iv

dan kesempatan, serta bantuan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

9. Bapak Najmuddin,SE,M.AP selaku kepala dinas di Dinas Kependudukan dan catatan sipil kabupaten Aceh Timur yang selalu memberikan izin, bantuan dan kemudahannya ketika melakukan penelitian.

10.Seluruh staf di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Aceh Timur” terimakasih untuk dukungannya.

11.Semua keluarga yang telah memberikan doa terimakasih.

12.Semua teman-teman seperjuangan IF-17K angkatan 2010, semangat kawan kalianpun pasti bisa.

13.Teman-teman kostan“ Tistanto,Mang Levi, Kang Nazmudin Firdaos, Kang Yusuf” terimakasih bantuan dan sarannya”

Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca / penulis sebagai bahan masukan dan perbandingan. Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 2013

(9)

v

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ... 9

2.1.1 Sejarah Berdiri Pencatatan Sipil di Indonesia ... 11

2.1.2 Struktur Organisasi ... 13

2.1.3 Logo Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur. . 15

2.1.4 Badan Hukum ... 16

2.1.5 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur ... 17

2.2 Landasan Teori ... 17

2.2.1 Forecasting (Peramalan) ... 17

2.2.1.1 Jenis-jenis Peramalan ... 18

2.2.1.2 Rentang Waktu Dalam Peramalan ... 18

2.2.1.3 Tujuh Langkah Sistem Peramalan... 19

2.2.1.4 Pendekatan Dalam Peramalan ... 20

(10)

vi

2.3.3 Standard Error of Time ... 27

2.3.4 Test Terhadapα dan β ... 27

2.3.4.1 Test Terhadap α... 27

2.3.4.2 Test Terhadap β ... 28

2.3.5 Korelasi ... 29

2.3.6 Perhitungan Rumus Kepadatan Penduduk ... 29

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 30

2.4.1 Pengertian Sistem ... 30

2.4.1.1 Informasi ... 31

2.4.1.2 Data ... 31

2.4.1.3 Sistem Informasi... 32

2.4.2 Basis Data ... 33

2.4.2.1 Konsep Dasar Basis Data ... 34

2.4.2.2 Model Basis Data ... 34

2.4.2.3 Database Management System (DBMS)... 35

2.4.2.4 Fitur-fitur Database Management System (DBMS)... 35

2.4.2.5 Keunggulan Database Management System (DBMS) ... 36

2.4.2.6 Kelemahan Database Management System (DBMS) ... 37

2.5 UML (Unified Modeling Language) ... 38

2.6 Bahasa Program Yang Digunakan ... 41

2.6.1 JAVA ... 41

2.6.2 MYSQL ... 41

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM ... 43

3.1 Analisis Sistem ... 43

3.1.1 Analisis Masalah ... 43

(11)

vii

3.1.2.3 Analisis Terhadap Alpha (α) dan Beta (β) ... 48

3.2.1 Analisis Regresi Sederhana ... 51

3.2.2 Data Jumlah Kepadatan Kecamatan Idi Rayeuk ... 53

3.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 55

3.3.1 Analisis dan Karakteristik Pengguna ... 55

3.3.2 Analisis Pengkodean ... 56

3.3.3 Analisis dan Kebutuhan Hardware dan Software ... 59

3.3.4 Analisis Jaringan ... 60

3.3.4.1 Komponen Pembentuk Jaringan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur... 60

3.3.4.2 Topologi Jaringan ... 61

3.3.4.3 Manajemen Jaringan ... 61

3.4 Kebutuhan Fungsional... 63

3.4.1 Perancangan Sistem Menggunakan Object Oriented Design ... 63

3.4.2 Use Case Diagram Client Server Aplikasi Forecasting ... 63

3.4.3 Use Case Login Admin (Staf Perencanaan dan Perkembangan) ... 68

3.4.4 Data Hak Akses Pengguna ( Data User Login) ... 71

3.4.5 Data Karyawan ... 76

3.4.6 Data Kecamatan ... 80

3.4.7 Data Pencari Kerja ... 84

3.4.8 Data Penduduk ... 87

3.4.9 Forecasting ... 91

3.4.10 Cetak Data ... 96

3.4.11 Pencarian ... 99

3.4.12 Use Case Login Client (bidang Pendayagunaan Data dan Informasi) .. 103

3.4.12 1 Analisis Forecasting ... 108

3.4.12.2 Cetak Data ... 112

(12)

viii

3.5 Collaboration Diagram ... 138

3.6 Class Diagram ... 139

3.7 Struktur Menu Aplikasi Forecasting... 140

3.8 Perancangan Pesan ... 154

3.9 Jaringan Semantik Aplikasi Forecasting ... 168

3.10 Perancangan Method ... 168

3.11 Perancangan Data ... 170

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM ... 179

4.1 Implementasi ... 179

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 179

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 180

4.1.3 Impelemtasi Antarmuka ... 180

4.1.4 Implementasi Form Aplikasi Forecasting ... 180

4.1.5 Implentasi Aplikasi Forecasting ... 188

4.1.6 Implementasi Database ... 190

4.2 Pengujian Alpha ... 196

4.2.1 Rencana Pengujian ... 196

4.2.2 Pengujian Pengolahan Data User Login... 201

4.2.3 Pengujian Pengolahan Data Module ... 201

4.2.4 Pengujian Pengolahan Data Accesibble Module ... 202

4.2.5 Pengujian Pengolahan Data User Rule... 202

4.2.6 Pengujian Pengolahan Data Karyawan ... 203

4.2.7 Pengujian Pengolahan Data User Login (Hak Akses Pengguna) ... 203

4.2.8 Pengujian Search Data Karyawan ... 204

4.2.9 Pengujian Search Data Pencari Kerja ... 205

4.2.10 Pengujian Search Data Penduduk ... 205

(13)

ix

4.1.15 Pengujian Print Data Pencari Kerja ... 209

4.1.16 Pengujian Print Data Hasil forecasting ... 209

4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 210

4.4 Pengujian Beta... 210

4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 214

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM ... 215

5.1 Kesimpulan... 215

(14)

[2] Maridakis, Wheelwright and Mcgee, 1999. “Metode Dan Aplikasi

Peramalan”,Interaksara.

[3] Pangestu Subagyo, M.B.A, 1986. “Forecasting Konsep Aplikasi”,

BPFE,Yogyakarta.

[4] Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 1, Andi Offset, Yogyakarta.

[5] Shodiq. 2008. Modeling Java Applications using UML Language Mappings. Bandung : Informatika

[6] http://www.kependudukancapil.go.id/ 12 September 2012.

[7] Undang – undang No.23 Tahun 2006 Bab I Pasal 1 ayat (1)

[8] http://www.scribd.com/ 7 September 2012.

[9] Jogiyanto, HM. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

(15)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan suatu instansi birokrasi pemerintah yang berperan penting dalam melaksanakan tugas pokoknya untuk melakukan pendataan data jumlah penduduk dan luas wilayah penduduk. Berdasarkan keadaan data penduduk pada tanggal 30 Juni 2011 di Kabupaten Aceh Timur terdapat 24 kecamatan yang luas wilayahnya6.040.60 Km2.Sedangkan jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan, di khawatirkan kedepannya luas wilayah yang ada di Kabupaten Aceh Timur akan semakin sempit oleh pemukiman penduduk, oleh karena itu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur harus melakukan antisipasi untuk menanggulangi kepadatan penduduk.

(16)

untuk ditempati dan terjadi banyaknya penganguran akibat dari kurangnya lahan pekerjaan. kondisi ini akan berdampak pada terbatasnya tempat untuk ditinggali dan itu merupakan salah satu ancaman serius bagi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Timur dalam menanggulangi kepadatan penduduk.

Dari Permasalahan yang telah dipaparkan, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh timur ingin membangun suatu sistem forecasting untuk memprediksi jumlah kepadatan penduduk dengan metode yang sesuai dan dapat diaplikasikan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Timur, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dibangunlah aplikasi forecasting

untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas pada laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Tidak terkontrolnya jumlah penduduk yang bertambah tiap waktunya sehingga akhirnya terjadi kepadatan penduduk.

2. Luas daerah yang semakin menyempit,tidak adanya informasi yang jelas kepada penduduk tentang daerah yang memiliki quota yang kosong untuk ditempati.

3. Tidak adanya peramalan yang akurat mengenai jumlah kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Aceh Timur.

4. Kurangnya peluang pekerjaan sehingga terjadi banyaknya pengangguran.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

(17)

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Memberikan gambaran berupa aplikasi kepada kepala Dinas beserta staf di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengenai jumlah kepadatan penduduk di setiap Wilayah Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur sebagai upaya untuk menanggulangi kepadatan penduduk.

b. Memberikan solusi peluang pencarian pekerjaan kepada penduduk pendatang sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan di bidang pendapatan perekonomian bagi penduduk.

c. Memberikan informasi kepada Kepala Dinas beserta staf di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengenai jumlah kepadatan penduduk untuk priode tahun yang akan datang berdasarkan perhitungan luas wilayah dan jumlah penduduk di setiap Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.

d. Memberikan acuan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil daerah lain tentang bagaimana solusi untuk memberikan peluang pekerjaan kepada penduduk pindahan atau pendatang sebagai salah satu solusi atau upaya untuk menanggulangi pendapatan perekonomian penduduk .

1.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup atau batasan masalah supaya lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan yaitu membangun aplikasi forecasting untuk memprediksi jumlah kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur, Maka batasan masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di bawah ini :

1. Untuk menganalisis data peramalan perhitungan jumlah kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan sipil dilakukan dengan menggunakan metode peramalan regresi sederhana.

(18)

kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur berdasarkan data yang diambil selama 25 tahun dari tahun 1987 - 2011.

3. Data nama Kecamatan, total jumlah penduduk per Wilayah Kecamatan, luas wilayah per Wilayah Kecamatan, jumlah kepadatan per Wilayah Kecamatan, jumlah peluang pencarian pekerjaan diambil dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur di bagian bidang seksi perencanaan dan perkembangan kependudukan bidang pendayagunaan data dan informasi.

4. Data Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur yang akan diolah terdiri dari 24 Kecamatan diantaranya Darul Aman, Julok, Idi Rayek, Birem Bayen, Serbajadi, Nurussalam, Peurlak, Rantau Selamat, Simpang Ulim, Ranto Peurlak, Pante Bidari, Madat, Indra Makmur, Idi Tunong, Banda Alam, Peudawa, Peurelak Timur, Peurelak Barat, Sungai Raya, Simpang Raya, Darul Ihsan, Darul Falah, Idi Timur, Peunaron .

5. Analisis kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menggunakan kode NWK (Nomor Wilayah Kecamatan) dan luas Wilayah per Wilayah Kecamatan yang diambil dari data Kecamatan, total jumlah penduduk per Wilayah Kecamatan diambil dari laporan kependudukan.

6. Untuk mengetahui jumlah kepadatan penduduk dilakukan dengan cara sensus berdasarkan Undang-undang no.6 Tahun 1960 yang berisi bahwa presiden menetapkan sensus dilakukan 10 tahun sekali.

7. Proses yang akan terjadi dalam sistem yang akan dibangun yaitu proses perhitungan forecasting dan analisis kepadatan penduduk serta analisis peluang pencari kerja.

8. Keluaran (output) yang dihasilkan aplikasi ini berupa laporan total jumlah prediksi kepadatan penduduk per Wilayah Kecamatan, laporan peluang pencari kerja, laporan data penduduk perwilayah kecamatan. 9. Sistem yang akan dibangun merupakan aplikasi yang berbasis client

(19)

10.Model analisis yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah pemodelan analisis berorientasi objek. Alat atau tools yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan suatu proses. Usecase diagram untuk melukiskan perilaku sistem, sequence diagram untuk menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem, collaboration diagram untuk menggambarkan peranan masing-masing objek, class diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,activity diagram untuk menggambarkan fungsionalitas sistem.

11.Aplikasi ini di bangun dengan menggunakan bahasa pemograman java dan MySQL sebagai database.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengumpulan perangkat lunak, [4].

1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

(20)

b. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan pengumpulan data dilakukan secara langsung. hal ini meliputi :

1. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanyajawab secara langsung dengan staf di bagian pengolahan data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur.

2. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung diDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur.

2. Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Tahap pembangunan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkatlunak secara waterfall. Waterfall adalah sebuah pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial [4], sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.1

Gambar 1. 1 Metode Waterfall

a. System Engineering

(21)

diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. System Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. System Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. System Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. System Testing

Tahap penyatuan unit-unit program yang dibangun kemudian diuji secara keseluruhan.

f. System Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan

user.

1.6 Sistematika Penulisan

(22)

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan ini membahas tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan maksud, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang sejarah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan segala sesuatu tentang konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membagun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemrograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

9

2.1.1 Sejarah Berdiri Pencatatan Sipil di Indonesia

Lembaga catatan sipil yang ada di Indonesia sekarang ini sebenarnya merupakan kelanjutan pengambil alihan masa jajahan Belanda yang dinamakan Burgelijke Stand (BS), pada zaman Belanda, Burgelijke stand ini merupakan suatu lembaga yang diadakan oleh penguasa, yang bermaksud membukukan tentang semua peristiwa atau kejadian yang penting, misalnya kelahiran, perkawinan, pengakuan, perceraian dan kematian.

Setiap peristiwa tersebut dicatat sebagai bukti yang dapat digunakan baik untuk yang berkepentingan maupun dengan pihak ketiga pada setiap saat dibutuhkan. Sedangkan Burgelijke Stand yang ada di negeri Belanda ini berasal dari perancis, hal ini terbukti dari sejarah yang terjadi pada abad ke 18, bahwa Belanda pernah menjadi negara jajahan Perancis.

Jauh sebelum negara belanda mengenal lembaga catatan sipil, di Perancis lembaga semacam ini telah ada sejak revolusi Perancis, di negara Perancis sendiri terdapat suatu kenyataan bahwa pendeta-pendeta sebelumnya menyelenggarakan atau menyediakan daftar-daftar mengenai perkawinan, kelahiran, kematian, dan sebagainya.

Lembaga catatan sipil di Perancis kemudian diterapkan di Belanda. Di Batavia sendiri pelaksanaan catatan sipil telah ada sejak tahun 1802. Hal ini terbukti dari arsip yang tersimpan di kantor Catatan Sipil Propinsi daerah khusus ibukota Jakarta, meskipun secara resmi kelembagaan catatan sipil baru ada secara

(24)

Hal ini seirama dengan politik pemerintah pada waktu itu, yang membagi dan menggolongkan penduduk, dan kemudian membagi setiap golongan penduduk dengan aturan hukum yang berbeda. Hal ini dapat diketahui dari pedoman politik pemerintah Hindia Belanda terhadap hukum di Indonesia yang dituliskan dalam pasal 131 “Indische Staats Regelings” yang pokoknya sebagai berikut :

1. Hukum perdata dan dagang (begitu pula hukum pidana serta hukum acara perdata dan pidana) harus diletakkan dalam kitab Undang-undang, yaitu dikodifikasikan.

2. Untuk golongan bangsa Eropa dianut perundang-undangan yang berlaku di negara Belanda (asas konkordansi).

3. Untuk golongan bangsa Indonesia asli dan timur asing (Tionghoa, Arab dan

sebagainya), jika ternyata“kebutuhan kemasyarakatan” yang artinya

mereka menghendakinya, maka peraturanran - peraturan yang ada pada bangsa Eropa dinyatakan berlaku juga diterapkan untuk mereka, baik seutuhnya maupun dengan perubahan-perubahan yang sudah disetujui. Mereka juga diperbolehkan membuat suatu peraturan baru bersama, untuk itu harus di tata ulang aturan - aturan yang berlaku dikalangan mereka, dan juga boleh diterapkan penyimpangan - penyimpangan jika dibutuhkan demi kepentingan umum atau kebutuhan masyarakat (ayat 2).

4. Orang Indonesia asli dan Timur asing, sepanjang mereka belum ditentukan dibawah suatu peraturan kesepakatan bersama dengan bangsa Eropa, maka diperbolehkan menundukkan diri (onderwerpen) pada hukum yang berlaku. Untuk bangsa Eropa penundukan diri ini boleh dilakukan baik secara umum maupun dalam perbuatan tertentu saja. 5. Sebelum hukum ini berlaku untuk bangsa Indonesia, hukum ini telah

ditulis dalam Undang-Undang, tetapi bagi mereka hukum yang tetap berlaku sekarang yaitu hukum adat (ayat 6).

(25)

1. Mematuhi pada seluruh hukum perdata Eropa. 2. Mematuhi pada sebagian hukum perdata Eropa.

3. Mematuhi peraturan mengenai suatu perbuatan hukum tertentu.

4. Mematuhi peraturan secara diam-diam yaitu menurut pasal 29 yang berbunyi:

“Jika seorang bangsa Indonesia asli melakukan pelanggaran hukum yang

tidak dikenai dalam hukumnya sendiri maka dianggap secara diam-diam mematuhi

peraturan pada hukum Eropa”

Sesuai atau sejalan dengan penggolongan penduduk yang disebutkan diatas, maka untuk melaksanakan catatan sipil maka ditetapkanlah Reglement sebagai berikut:

1. Reglement catatan sipil untuk golongan Eropa dan bagi mereka menurut hukumnya dipersamakan dengan hukum yang berlaku bagi golongan Eropa,yang diundangkan pada tanggal 10 Mei 1949 (Stbl. 1849 nomor 25),dengan judul selengkapnya reglement mengenai penyelenggaraan daftar-daftar catatan sipil untuk orang-orang Eropa dan orang-orang yang dipersamakan dengan mereka.

2. Reglement mengenai penyelenggaraan daftar-daftar catatan sipil untuk orang Tionghoa (Ordonantie pada tanggal 19 Maret 1917: Stbl.1917 Nomor130 ini telah diubah dengan statblad 1918 Nomor 356 dan setelah pembaruan itu, maka ditetapkan dan berlaku mulai pada tanggal 1 mei 1919 dengan Stbl.1919 Nomor 31).

3. Reglement mengenai penyelengaraan daftar-daftar catatan sipil untuk beberapa golongan Indonesia di Jawa dan Madura, yang tidak termasuk rakyat swapraja (Ordonantie tanggal 15 Oktober 1920 Stbl 751 jo. Stbl1927 Nomor 564 dan setelah diubah pada 1926 da tahun 1927 mulaiberlaku pada tanggal 1 Januari 1928).

(26)

Pulau Teun, Mila dan Serua dariResiden Maluku. Menurut Stbl 1936 nomor 607 Reglement ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1937 untuk semua daerah yang disebut dalam reglement tersebut.

5. Regelement Catatan Sipil untuk perkawinan campuran (ordonantie tanggal4 juni 1904 stbl 1904 Nomor 279) Ordonantie ini mulai berlaku tanggal 1Juli 1904.

Dengan adanya instruksi presidium kabinet nomor 31/u/in/12/1966 tertanggal 27 Desember 1964, maka penggunaan istilah golongan seperti terdapat dalam pasal 163 IS tersebut dihapuskan dan sejak saat itu pula catatan sipil dinyatakan terbuka untuk seluruh penduduk Indonesia baik bagi yang berkewarganegaraan Indonesia asli maupun bagi yang berkewarganegaraan asing.

Dengan adanya beberapa peraturan perundangan seperti tersebut diatas,maka pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Peraturan catatan sipil yang berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia (untuk orang-orang golongan Eropa dan Timur asing)

2. Peraturan catatan sipil yang hanya berlaku pada beberapa wilayah tertentudi Indonesia, yakni untuk orang-orang Indonesia bukan beragama Kristen dan yang beragama Kristen.

Orang Indonesia asli ini masih terdapat banyak batasan bagi mereka yang diharuskan mempunyai akta kelahiran dan kematian dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

a. Mereka yang berhak memakai salah satu dari pangkat atau gelar bangsawan

Indonesia, kecuali mereka yang hanya memakai gelar “mas”

b. Pegawai negeri dengan gaji minimal 100 golden c. Opsir-opsir tentara dan pensiunan.

d. Semua orang yang menurut firman raja tanggal 15 September 1916 Nomor26 (Stbl. 1917 No.12) telah berlaku atau menundukkan diri pada sebagianhukum privat golongan Eropa.

(27)

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan. Struktur organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada gambar 2.1

(28)

Berdasarkan Undang – undang No.23 Tahun 2006 pasal 21, bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

a) Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka pengelolaan informasi administrasi kependudukan.

b) Pengelolaan dan perekaman ( Entry data / Updating ) serta pengembangan database kependudukan.

c) Pengelolaan data statistik / pengembangan aplikasi data kependudukan. d) Pengelolaan dokumentasi, informasi dan laporan data kependudukan. e) Penyerasian pemeliharaan dan pemanfaatan database kependudukan. f) Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian terhadap pengelolaan

informasi administrasi kependudukan.

g) Pengelolaan pemeliharaan peralatan dan instrument teknologi informasi.

h) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas.

i) Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

2.1.3 Logo Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur.

(29)

Gambar 2. 2 Logo Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

Keterangan logo Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur sebagai berikut:

1. Kesejateraan

Yang dilambangkan dengan lukisan bintang sebagai sumber cita – cita ketinggian ilmu pengatahuan.

2. Kepahlawanan

Yang dilambangkan dengan lukisan 2 (dua) bilah Rencong. 3. Keadilan

Yang dilambangkan dengan lukisan dacing masing – masing tergantung di ujung rencong, sama timbang mengandung pengertian keadilan yang dihayati oleh semangat kesatria dalam menegakkan dan mempertahankan hukum kebenaran dan hukum keadilan.

4. Kerukunan

(30)

5. Kemakmuran

Yang dilambangkan dengan lukisan buah padi, buah kelapa sawit, kapas, Daun Karet, menara minyak dan alam hutan.

6. Tulisan

Udep Sare Mate Syahid artinya hidup mulia atau mati syahid.

2.1.4 Badan Hukum

Dahulu banyak yang berpendapat bahwa lembaga catatan sipil berada dibawah Departemen Agama atau Departemen Kehakiman, mengingat lembaga ini mengatur masalah-masalah keluarga yang menyangkut kepentingan perorangan yang mempunyai akibat hukum.

Dahulu Catatan Sipil selalu menyatakan Departemen Kehakiman merupakan induk dari Lembaga Catatan Sipil akan tetapi Departemen kehakiman tidak mengakuinya. Sebagai tindak lanjutannya, kemudian tanggal 25 Februari 1983 dikeluarkannya keputusan Presiden No. 12 Tahun 1983 tentang penataan dan pengangkatan pembinaan penyelenggaran Catatan sipil. Dalam pasal 1 ayat 1 ini keputusan presiden menyatakan bahwa menteri dalam negeri secara fungsional mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaran catatan sipil sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Dengan ditetapkannya keputusan Presiden No.12 Tahun 1983 ini jelas menyatakan bahwa Status hukum lembaga catatan sipil berada dibawah Departemen Dalam Negeri yaitu penyelenggaran tugas umum pemerintahan dan pembangunan dalam bidang Pemerintahan Umum Otonomi Daerah pembangunan masyarakat desa Agraria.

(31)

2.1.5 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh

Timur

a. VISI

Adapun visi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil aceh Timur adalah Profesional dalam pelayanan, tertib dalam administrasi menuju terciptanya akurasi data dan informasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

b. MISI

Misi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur adalah:

a. Memberikan Pelayanan kepada masyarakat secara porfosional dalam pengurusan kependudukan dan pencatatan sipil.

b. Menyelenggarakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dalam mengakomodir hak penduduk dan perlindungan sosial.

c. Melaksanakan system informasi administrasi kependudukan (SIAK) berbasis teknologi informasi.

d. Menyediakan data dan dokumen kependudukan secara akurat dan valid dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

e. Melaksanakan pengelolaan tata usaha dinas.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

2.2.1 Forecasting (Peramalan)

(32)

subjektif atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

2.2.1.1Jenis-jenis Peramalan

Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan:

1. Peramalan Ekonomi(economic forecast)

Menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan Teknologi (technological forecast)

Denganmemperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

3. Peramalan Permintaan (demand forecast)

Merupakan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas, Berta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.

2.2.1.2 Rentang Waktu Dalam Peramalan

(33)

Rentang Waktu Tipe Keputusan Contoh Jangka Pendek

(3 – 6 bulan) Operasional

Perencanaan Produksi Distribusi

Jangka Menengah

(2 tahun ) Taktis

Penyewaan Lokasi dan Peralatan

Jangka Panjang

( Lebih dari 2 tahun ) Strategis

Penelitian dan Pengembangan untuk akuisasi dan merger atau pembuatan produk baru

Tabel 2. 1 Rentang Waktu dalam Peramalan

2.2.1.3Tujuh Langkah Sistem Peramalan

Peramalan terdiri dari tujuh langkah dasar yaitu : 1. Menetapkan tujuan peramalan.

Tujuan peramalan yaitu bertujuan untuk mengendalikan jumlah maksimal kepadatan penduduk serta memberikan solusi pencarian pekerjaan kepada penduduk pendatang agar bisa menghasilkan pendapatan perekonomian penduduk.

2. Memilih unsur apa yang akan diramal.

Memilih unsur yang akan diramal adalah melakukan peramalan kepadatan penduduk sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur.

3. Menentukan horizon waktu peramalan.

(34)

4. Memilih tipe model peramalan.

Memilih model apa yang tepat untuk meramalkan seperti beragam model statistik yang akan didiskusikan untuk memecahkan solusi seperti analisis regresi sederhana. Selain itu juga model yang menggunakan penilaian subjektif atau nonkuantitatif.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.

Merupakan tahap pengumpulan data yang akan digunakan untuk peramalan seperti pengambilan data melalui database penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur dengan tujuan untuk menghitung jumlah maksimal kepadatan penduduk.

6. Membuat peramalan.

Melakukan suatu perhitungan berdasarkan metode yang tepat yang telah dipilih.

7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.

Ini merupakan suatu analisa peramalan yang telah dikaji di dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur untuk memastikan bahwa model, asumsi, dan data yang digunakan sudah valid. Setelah perhitungan kesalahan dilakukan kemudian peramalan digunakan untuk mendapatkan angka jumlah maksimal kepadatan penduduk dengan angka error yang paling kecil.

2.2.1.4Pendekatan Dalam Peramalan

(35)

1. Peramalan Kuantitatif (quantitative forecast)

Suatu cara peramalan dengan menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan.

2. Peramalan Kualitatif (qualitative forecast)

Suatu cara peramalan dengan menggabungkan berabagai faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramalkan.

Ada beberapa perusahaan yang telah menggunakan pendekatan secara kuantitatif dan ada juga perusahaan yang menggunakan pendekatan secara kualitatif. Pada kenyataannya, peramalan yang paling baik dan efektif adalah kombinasi dari kedua pendekatan, [3].

2.2.1.5Tinjauan Metode Kuantitatif

Dalam metode kuantitatif ada lima metode peramalan yang menggunakan data masa lalu yaitu :

1. Pendekatan naif

Merupakan cara yang paling sederhana untuk meramal dengan

berasumsi bahwa permintaan di periode mendatang akan sama dengan permintaan pada periode terakhir.

2. Rata-rata bergerak (model time-series)

(36)

satu bulan berlalu, data bulanan yang terbaru ditambahkan pada penjumlahan data tiga bulan sebelumnya, dan data bulan yang paling awal dihapus.

3. Penghalusan exponensial (exponential smoothing)

Exponential smoothing merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun masih mudah digunakan. Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan data masa lalu.

4. Proyeksi trend

Merupakan metode peramalan yang melibatkan trend (jumlah permintaan produk), ini terjadi apabila terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.

5. Regresi linear (model asosiatif)

Model Asosiatif (atau hubungan sebab akibat), seperti regresi linear, menggabungkan variabel atau faktor yang mungkin mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan, atau apa dengan apa. Sebagai contoh, model asosiatif dari penjualan mesin pemotong rumput mungkin memasukkan faktor seperti adanya perumahan baru, anggaran Man, dan harga pesaing.

2.2.1.6 Tinjauan Metode Kualitatif

Dalam metode kualitatif ini kita harus mempertimbangkan empat teknik peramalan kualitatif yang berbeda:

a. Keputusan dari pendapat juri eksekutif (jury of executive opinion).

(37)

220 ilmuwan terkenal sebagai pendapat juri eksekutif untuk mendapatkan tren masa depan di bidang penelitian medis.

b. Metode Delphi (Delphi method).

Ada tiga jenis peserta dalam metode Delphi: a. pengambil keputusan.

b. staf. c. responder.

pengambil keputusan biasanya terdiri dari 5 hingga 10 orang pakar yang akan melakukan peramalan. Karyawan membantu pengambil keputusan dengan menyiapkan, menyebarkan, mengumpulkan, Berta meringkas sejumlah kuesioner dan hasil survei. Responder adalah sekelompok orang, biasanya ditempatkan di tempat yang berbeda, di mana penilaian dilakukan. Kelompok ini memberikan input pada pengambil keputusan sebelum peramalan dibuat.

c. Gabungan dari tenaga penjualan (sales force composite).

Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang bisa di lakukan dalam wilayahnya. Peramalan ini kemudian dikaji untuk memastikan apakah peramalan cukup realistic, kemudian peramalan dikombinasikan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan. d. Survei pasar konsumen (consumer market survey).

(38)

dan perencanaan produk baru. Survei konsumen dan gabungan tenaga penjualan bisa jadi tidak benar, karena peramalan yang berasal dari input konsumen yang terlalu optimis.

Pada Gambar 2.2, dapat dilihat Taksonomi peramalan dibawah ini sebagai

Gambar 2. 3 Taksonomi peramalan

2.3 Metode PeramalanRegresi

(39)

antara kedua variabel itu dapat berupa hubungan positif dan bisa pula berupa hubungan negative. Contoh hubungan yang positif yaitu semakin naiknya income

perkapita masyarakat akan menyebabkan semakin naiknya volume penjualan. Contoh hubungan yang negatif semakin naiknya volume import kertas maka akan semakin menurunkan permintaan kertas produksi dalam negeri, [2].

Dalam analisis regresi kita mengenal variabel tergantung (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). Variabel tergantung adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada nilai variabel bebas, sedang variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak terpengaruh oleh variabel lain,bahkan mempunyai pengaruh terhadap nilai variabel tergantung. Pengaruh linier antara nilai suatu variabel dengan nilai variabel lain dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

(1) Keterangan Y : Nilai variabel tergantung

X : Nilai variabel bebas

Persamaannya Menjadi : Y = α + βX

Dengan fungsi linier, besar pengaruh yang sebenarnya dari variabel bebas terhadap variabel tergantung bisa dinyatakan dengan persamaan taksiran sebagai berikut :

(2)

Keterangan Y : Taksiran terhadap Y

α^: Taksiran terhadap α

β^ : Taksiran terhadap β

2.3.1 Asumsi – Asumsi Dalam Analisis Regresi

(40)

a. Pengaruh satu arah yaitu pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.

b. Harus ada Gejala Homoscendasticity yaitu terdapatnya kesamaan devisiasi standar nilai Y terhadao nilai X.

c. Tidak boleh terjadi Autokorelasi, artinya hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai variabel yang sama tetapi terjadi pada periode sebelumnya.

2.3.2 Membuat Persamaan Regresi

Untuk memperkirakan atau membuat taksiran persamaan menggunakan

metoda “Least Squares. Metoda ini berusaha mencari forecast yang

meminimumkan perbedaan antara taksiran dengan kenyataan. Perbedaan ini ada yang positif dan ada yang negatif, sehingga kalau dijumlahkan saja jumlahnya akan mendekati 0. Untuk menghindari ini maka selisih-selisih itu dikuadratkan

dulu (sehingga semua positif) baru dijumlahkan. Untuk mencari nilai α dan β bisa

di pakai rumus sebagai berikut :

(3)

(4)

(5)

(6)

X (7)

(8)

(41)

2.3.3 Standard Error of Time

Standard Error of Estimate adalah standar penyimpangan data dari garis regresinya[8]. rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :

(10)

2.3.4 Test Terhadapα dan β

Sebelum menggunakan persamaan regresi, sebaiknya diadakan test

terhadap α dan β . Hal ini untuk melihat apakah nilai α dan β itu cukup significant, dengan kata lain apakah nilai α dan β itu tidak diperoleh karena factor kebetulan

saja.

2.3.4.1 Test Terhadap α

Langkah – langkah untuk melakukan testing terhadap α adalah sebagai berikut :

a. Tentukan Hipotesis : Ho : α = 0 H1 : α # 0

b. Tentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis :

Misalnya tingkat rasio kesalahan 5%, maka t(α , n-2) = t (005,10) =

47034. Tolak Ho apabila t hitung sama atau lebih besar dari 47034 dan terima Ho bila t hitung kurang dari 47034.

c. Hitung tα dari data :

Untuk menghitung t dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

(11) Dimana

(42)

d. Kesimpulan :

Apabila nilai Ho lebih kecil dari tα berarti nilai α cukup

significant.

2.3.4.2 Test Terhadap β

Langkah – langkah untuk melakukan testing terhadap β adalah sebagai berikut:

a. Tentukan Hipotesis :

Ho : β = 0

H1 : β # 0

a. Tentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis :

Misalnya tingkat rasio kesalahan 5%, maka t(β , n-2) = t

(005,10) = 47034. Tolak Ho apabila t hitung sama atau lebih besar dari 47034 dan terima Ho bila t hitung kurang dari 47034.

b. Hitung t β dari data :

Untuk menghitung t dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

(13) Dimana

(14)

c. Kesimpulan :

Apabila nilai Ho lebih kecil dari tβ berarti nilai α cukup significant. Apabila test terhadap α dan β cukup signifikan, maka persamaan

(43)

2.3.5 Korelasi

Korelasi adalah hubungan antara suatu variable dengan variable lain. korelasi ini biasanya dipakai untuk melengkapi analisis regresi. Karena dengan cara ini dapat diketahui erat tidaknya hubungan antara variable yang tergantung dengan variable yang bebas. Untuk mencari koefisien korelasi dapat digunakan rumus sebagai berikut :

(15)

(16)

Setelah koefisien r kita peroleh, maka harus harus di test apakah korelasi antara variabel X ( Jumlah maksimal kepadatan penduduk di Kec.Idi rayeuk ) dan variabel Y ( Jumlah peluang pencari kerja di Kec.Idi Rayeuk ) kuat atau tidak.prosedur pengetesannya adalah sebagai berikut :

a. Tentukan hipotesis dan alternative hipotesis Ho : r = 0

Hi : r # 0

b. Hitung nilai t dari data yang diketahui, dengan rumus sebagai berikut :

(17) c. Kalau t yang dihitung lebih kecil atau sama dari batas terendah atau lebih

besar atau sama dengan batas tertinggi maka Ho ditolak dan Hi diteima, berarti ada korelasi yang kuat. Demikian pula sebaliknya.

2.3.6 Perhitungan Rumus Kepadatan Penduduk

(44)

(15) Keterangan : Kp : Kepadatan Penduduk

Jp : Jumlah Penduduk Lw : Luas Wilayah

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini [9] :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini [9]:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.4.1 Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan, [10].Sistem merupakan jaringan pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain untuk membentuk kerja sama dalam melaksanakan sebagian besar aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(45)

2.4.1.1Informasi

Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang

berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut [9] :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya Dijelaskan oleh George R. Terry, Ph.D. bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

2.4.1.2Data

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact

dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi

Secara umum data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa

Latin yang berbarti “sesuatau yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari,

(46)

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya,

data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang. Teks

adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel majalah. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain. Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio. Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bias saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

2.4.1.3 Sistem Informasi

Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa :

Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

(47)

Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang di organisasikan, bila mana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa :

Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.

Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.

Selain itu pengertian sistem informasi menurut Rommey (1997:16) yang dialih bahasakan oleh Krismiaji (2002; 12) adalahsebagai berikut :

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan Sistem Informasi :

1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen

2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari

3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

2.4.2 Basis Data

(48)

mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi.

Dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data (arsip) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.4.2.1Konsep Dasar Basis Data

Basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Data menunjukkan sekumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data, [11].

2.4.2.2 Model Basis Data

Model basis data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Kadang model data disebut dengan stuktur data logis.

Model data yang umum pada saat ini ada empat macam, diantaranya sebagai berikut :

1. Model data hierarki. 2. Model data jaringan. 3. Model data relasional. 4. Model data berbasis objek.

(49)

2.4.2.3Database Management System (DBMS)

Database manajemen sistem (DBMS) merupakan pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data akan diorganisasikan, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu, sistem ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian dan secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya

dBase II+, dBaseIV, FoxBase, Rbase, MS-Access, dan Borland Paradox atau Borand Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres, Oracle, Informix, dan

Sybase.

2.4.2.4Fitur-fitur Database Management System (DBMS)

Pada dasarnya DBMS mampu menyediakan berbagai fitur-fitur untuk memudahkan dalam pemrograman, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Independensi data – program

Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis, sehingga tidak bergantung pada stuktur data dalam basis data. Dengan kata lain program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.

2. Keamanan

Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang.

3. Integritas

Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang valid dan konsisten.

4. Konkurensi

(50)

5. Pemulihan (recovery)

DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.

6. Katalog sistem.

7. Perangkat produktivitas.

2.4.2.5 Keunggulan Database Management System (DBMS)

Selain memiliki fitur-fitur, DBMS juga memiliki keunggulan, di bawah ini adalah keunggulan dari DBMS :

1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data. 2. Menjaga konsistensi dan integritas data.

3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tidak berwenang. 5. Memaksakan penerapan standar.

6. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen.

7. Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data di bawah kontrol administrator basis data.

8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.

9. Meningkatkan produktivitas pemrograman.

10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.

11. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.

(51)

2.4.2.6Kelemahan Database Management System (DBMS)

DBMS selain memiliki keunggulan, juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dari DBMS :

1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.

2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.

3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.

4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu, sehingga diperlukan biaya tambahan.

5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.

6. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami, karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.

7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

Administrator basis data (DBA atau database administrator) adalah orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen basis data. Secara lebih detail, DBA bertugas sebagai :

1. Mendefinisikan basis data.

(52)

Setiap pemakai diberi hak akses terhadap basis data secara tersendiri. Tidak semua bisa menggunakan data yang bersifat sensitif. Penentuan hak akses disesuaikan dengan wewenang pemakai dalam organisasi.

2.5 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) merupakan suatu model perancangan perangkat lunak yang berorientasi objek [7], untuk menggambarkan suatu proses biasanya menggunakan diagram sebagai berikut :

1. Use case

Use case merupakan suatu pendekatan untuk software development,

use case melukiskan perilaku sistem, siapa dan apa yang berinteraksi pada sistem dan dokumen yang diperlukan sistem. Bagian dari use case

dapat dilihat pada Gambar 2.9

2. Sequence diagram

Sequence diagram menggambarkan alur kegiatan sistem yang berlaku dan dihubungkan dengan tanda anak panah. Sequence diagram dapat dinotasikan seperti Gambar 2.10

Memperbaiki

(53)

3. Class diagram

Merupakan pondasi untuk component diagram dan deployment diagram. Diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang banyak dipakai. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain (logical view) dari suatu sistem.

Mekanik Gerbong KA

memperbaiki

diperbaiki

Gambar 2. 5 Sequence Diagram

(54)

login:login

pk:Pendaf taran kons umen 1. Memas ukan us ername()

ps :Pendaf taran s ampel

kp:Kontrak pengujian

hs :Has il pengujian

l:Laporan

db:Koneks i bas is data u:Us er

s :Sampel

k:Kontrak

u:uji 2. Memas ukan pas s w ord()

3. Mengis i data kons umen() 4. Simpan data kons umen()

5. Res et data kons umen() 6. Mengis i

9. Ins ert kontrak() 10. update kontrak() 11. V iew kontrak() 12. Delete kontrak()

13. Res et kontrak() 14. Cari kontrak()

20. Membuka koneks i() 21. Eks ekus i Query Selec t()

22. Eks ekus i Query Update() 23. Tutup Koneks i()

25. Eksekus

28. Membuka koneks i() 29. Eks ekus i Query Selec t()

30. Eks ekus i Query Update() 31. Tutup Koneks i()

32. Membuk

36. Membuka koneks i() 37. Eks ekus i Query Selec t() 38. Eks ekus i Query Update() 39. Tutup Koneks i()

4. Activity diagram

Sebuah aktivitas yang dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih, Aktivitasnya menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas atau menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.

.

5. Collaboration diagram

Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem sama persis dengan Sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda seperti ditunjukan dalam gambar 2.13, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada collaboration diagram interaksi antar objek atau aktor ditunjukan dengan arah panah tanpa keterangan waktu

Gambar 2. 7 Activity diagram

(55)

2.6 Bahasa Program Yang Digunakan

2.6.1 JAVA

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek. Pemrograman berorientasi objek secara gamblang adalah teknik untuk mengorganisir program dan dapat dilakukan dengan hampir semua bahasa pemrograman. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan platform independen, yaitu dapat dijalankan dirancang agar aman dan portabel.

2.6.2 MYSQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur, untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone

maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MYSQL berasal dari

(56)

43

Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

3.1.1 Analisis Masalah

Masalah yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur yaitu belum adanya suatu sistem yang dapat memprediksi jumlah kepadatan penduduk serta peluang pencari kerja bagi penduduk pendatang di Kabupaten Aceh Timur, sehingga staf di bagian seksi perencanaan dan perkembangan kependudukan bidang pendayagunaan data dan informasi kesulitan dalam memprediksi berapa jumlah peluang pencari kerja berdasarkan jumlah kepadatan penduduk untuk periode yang akan datang. untuk memecahkan permasalah tersebut akan dibuat aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur dari sistem yang sedang berjalan.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

(57)

3.1.2.1 Prosedur Pembuatan Laporan Pengendalian dan Pengembangan

Penduduk secara periodik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Kabupaten Aceh Timur.

Prosedur Pembuatan Laporan Pengendalian dan Pengembangan Penduduk secara periaodik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur yang sedang berjalan yaitu :.

1. Staf di bagian perencanaan dan perkembangan kependudukan bidang pendayagunaan data dan informasi di Dinas Capil Kabupaten Aceh Timur menyediakan formulir keterangan datang dan pindah WNI dan formulir dokumen perubahan data atau tambahan anggota keluarga WNI yang akan di isi kepada pemohon (penduduk).

2. Staf di bagian perencanaan dan perkembangan kependudukan memberikan formulir keterangan datang – pindah WNI dan formulir dokumen perubahan data atau tambahan anggota keluarga WNI yang telah terisi kepada kepala seksi perencanaan dan perkembangan untuk diperiksa kevalidannya dalam proses pengisian data.

3. Kepala seksi perencanaan dan perkembangan kependudukan memeriksa formulir keterangan datang – pindah WNI dan formulir dokumen perubahan data atau tambahan anggota keluarga WNI. 4. Setelah pemeriksaan formulir keterangan datang – pindah WNI dan

formulir dokumen perubahan data atau tambahan anggota keluarga WNI, Kepala seksi perencanaan dan perkembangan penduduk memberikan data yang valid kepada kepala Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi untuk diperiksa.

5. Data yang valid akan disimpan sebagai arsip oleh Kepala Seksi perencanaan dan perkembangan penduduk.

(58)

7. Kepala Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi memeriksa dan menandatangani dokumen data yang valid dan di simpan sebagai arsip.

8. Kepala Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi melalui staf membuat laporan kependudukan dan diserahkan kepada kepala Dinas.

9. Kepala dinas menerima dan memeriksa laporan kependudukan dan simpan sebagai arsip.

Prosedur pembuatan laporan kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

Mengisi Formulir Keterangan Datang Pindah WNI

Formulir Keterangan Datang Pindah WNI Salah

Mengisi formulir Biodata Perubahan Data/Tambahan anggota Keluarga WNI

Biodata Perubahan Data/Tambahan anggota Keluarga WNI Salah

Pemeriksaan Formulir Keterangan Datang Pindah WNI

Memverifiksi Formulir Keterangan Datang Pindah WNI Data Formulir Benar

Formulir Keterangan Datang Pindah WNI Salah Data Formulir Salah

Pemeriksaan Formulir Biodata Perubahan Data/Tambahan anggota Keluarga WNI

Memverifikasi Biodata Perubahan Data/Tambahan anggota Keluarga WNI Valid

Data Formulir Benar

Biodata Perubahan Data/Tambahan anggota Keluarga WNI Salah Data Formulir Salah

Penandatanganan Formulir Keterangan Datang Pindah WNI yang valid

Laporan Kependudukan Penandatanganan Biodata Perubahan

Data/Tambahan Anggota Keluarga ...

Kepala Dinas Kepala Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi

(59)

Berdasarkan informasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur di dapatkan suatu data jumlah penduduk yang bisa dilihat dari grafik yang ada di bawah ini:

(60)

Gambar 3.3 Jumlah Peluang Pencari Kerja dan Jumlah Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur

3.1.2.2 Analisis Metode Regresi Sederhana

(61)

X

3.1.2.3 Analisis Terhadap Alpha (αˆ) dan Beta (βˆ)

Sebelum menggunakan persamaan regresi, sebaiknya diadakan test terhadap αˆ dan βˆ . Hal ini untuk melihat apakah nilai αˆ dan βˆ itu cukup significant dengan perhitungannya sebagai berikut :

1. Pada lampiran 1 tabel F1, diketahui data jumlah antara peluang pencari kerja dan jumlah kepadatan Penduduk di kecamatan Idi Rayeuk adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan βˆ : pada lampiran tabel F1, kolom 13 yang nilainya yang di dapatkan dengan menggunakan rumus pada BAB 2 halaman 33 nomor (3) dan untuk perhitungannya sebagai berikut :

= 25(3571889)-(8931)(9858) / 25 (3287)-79762761

= 0,523

Perhitungan selanjutnya pada lampiran 1 tabel F1

2. Perhitungan Y (rata-rata)

(62)

3. Perhitungan X (rata-rata)

= 8931/25 = 357,24

Perhitungan αˆ : pada lampiran tabel F1, kolom 12 yang nilainya yang di dapatkan dengan menggunakan rumus pada BAB 2 halaman 33 nomor (4) dan untuk perhitungannya sebagai berikut :

X

= 394,32 – (0,523)(413)

= 208,355

3.1.2.4 Mengitung Persamaan Regresi

Pada lampiran 1 tabel F1 kolom 14 adalah menghitung persamaan regresi, untuk perhitungan persamaan regresinyamemerlukan nilai αˆdan β ˆserta X yang telah diketehui sebelumya perhitungan rumusnya ada di BAB 2 halaman 33 nomor (7) dan menghitungnya sebagai berikut :

Gambar

Tabel 2. 1 Rentang Waktu dalam Peramalan
Gambar 2. 3 Taksonomi peramalan
Gambar 3. 1 Activity Diagram  Prosedur Pembuatan Laporan Kependudukan di
Gambar 3.2 Grafik Jumlah data penduduk di Kabupaten Aceh TImur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Warung adalah tempat yang digunakan untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari.. Bangunannya sederhana dan tidak

Responden yang tinggal di wilayah perkotaan mauapun perdesaan yang memiliki rentang umur 15-19 tahun dan 30-34 tahun memiliki peluang yang besar dalam

Hubungan Kadar Karbon Monoksida Dalam Darah (COHb) dengan Kelelahan Kerja pada Petugas Kementerian Perhubungan Terminal Tirtonadi Surakarta.. Latar Belakang: Emisi

Dalam kaitan praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengajar mata kuliah Struktur Beton atau mata kuliah lain yang sejenis dalam

Kajian dari kedua fungsi bangunan komersil ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bentuk ruang sirkulasi, zona fungsi ruang, pola desain sirkulasi ruang dan beberapa

Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan

--- Demikian Berita Acara ini dibuat, dengan sebenar-benarnya, ditutup di Sukabumi pada hari Senin tanggal dua belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas

1. Radio streaming memungkinkan seseorang mencari dan memilih siaran berdasarkan karakteristik negara, bahasa yang digunakan, jenis radio dengan cepat dan sesuai