commit to user
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN PEMBIAYAAN
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
(Studi Kasus pada BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program Studi Ekonomi dan Studi Pembangunan
Konsentrasi: Ekonomi Keuangan Perbankan dan Kebanksentralan
Oleh:
JOKO LELONO BAMBANG WIDOYONO
NIM S4209101
commit to user
commit to user
v
MOTTO
Pendidikan seseorang tidak akan pernah sempurna sampai ia
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk
v
Almamaterku
v
Isteri tercinta
commit to user
vii ABSTRAK
Studi ini dilakukan di BMT Muamalah Mandiri Baturetno, Wonogiri. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan lembaga keuangan syariah. Data yang digunakan berupa data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh dari sumbernya (anggota) dengan menyebarkan kuesioner. Variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel pendapatan, pendidikan dan persepsi pelayanan BMT sebagai variabel independen dan variabel permintaan pembiayaan di BMT sebagai variabel dependen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda linear dengan metode Ordinary Least Square (OLS).
Dari hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan, pendidikan dan persepesi terhadap pelayanan, secara individu berpengaruh signifikan terhadap permintaan pembiayaan di BMT. Nilai R-Square menunjukkan bahwa variabel-variabel independen tersebut dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap permintaan pembiayaan sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain selain variable pendapatan, pendidikan dan persepsi anggota terhadap pelayanan BMT. Dari hasil pengujian asumsi klasik diperoleh kesimpulan bahwa dalam data penelitian tersebut tidak terdapat autokorelasi, heteroskedastisitas maupun multikolinearistas.
Saran yang dapat diajukan adalah bagi BMT disarankan agar kualitas pelayanan lebih ditingkatkan sehingga para anggota lebih simpati dan tertarik untuk menggunakan jasa pelayanan, bagi Pemerintah dan masyarakat pada umumnya kualitas pendidikan lebih ditingkatkan sehingga diharapkan keikutsertaan masyarakat sebagai anggota lembaga keuangan syariah lebih banyak dan lebih merata.
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur Alhamdulillahir robbil ’alamiin penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah (Studi
Kasus Pada BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri ).
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna
karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga
dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, bimbingan, dan
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. JJ. Sarungu,MS selaku Ketua Program Pasca Sarjana Magister
Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta;
2. Bapak Dr. Guntur Riyanto,M.S selaku Pembimbing I yang selalu sabar
memberikan bimbingan dan support kepada penulis dalam menyusun tesis ini;
3. Bapak Drs. Wahyu Agung Setyo,MSi selaku Sekretaris Program Pasca
Sarjana Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan sekaligus Pembimbing II
commit to user
ix
membimbing, memberikan nasihat, dan memberikan masukan yang berarti
dalam penyusunan tesis ini;
4. Seluruh Pengurus dan Pengelola BMT Muamalah Mandiri Baturetno
Wonogiri yang telah banyak membantu dan memberikan kelancaran penulis
dalam mengumpulkan data yang sangat berguna dalam penyusunan tesis ini;
5. Seluruh responden anggota pembiayaan BMT Muamalah Mandiri Baturetno
Wonogiri yang telah meluangkan waktunya untuk diinterview dan mengisi
kuesioner sehingga melengkapi data-data yang dibutuhkan oleh penulis;
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara langsung
maupun tidak langsung atas bantuan dan doanya kepada penulis hingga
terselesaikannya penelitian ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dalam rangka kesempurnaan tesis ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat
bagi segenap pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Surakarta, Maret 2011
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN... ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... ... iv
HALAMAN MOTTO ... ... v
d. Asas, Landasan dan Prinsip Operasional BMT ... 10
e. Kegiatan Usaha BMT... 10
commit to user
xi
g. Analisis Pembiayaan ... 16
2. Perbedaan Lembaga Keuangan Syariah ... 17
3. Perilaku Konsumen ... 21
4. Perbedaan BMT dengan Koperasi ... 26
5. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan ... 29
B. Penelitian Terdahulu ... ... 32
C. Kerangka Penelitian ... ... 34
D. Hipotesis... ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ... 36
A. Ruang Lingkup Penelitian ... ... 36
B. Unit Analisis ... ... 36
C. Jenis dan Sumber Data ... ... 36
D. Populasi dan Sampel ... ... 37
E. Metode Pengumpulan Data ... ... 37
F. Definisi Operasional Variabel ... ... 38
G. Teknik Analisis Data ... ... 39
1. Uji Coba Insttrumen ... 39
2. Model Regresi Liier Berganda ... 41
3. Uji Pemilihan Model ... 42
4. Uji Asumsi Klasik ... 44
5. Uji Statistik ... 45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... ... 50
A. Gambaran Umum BMT Muamalah Mandiri ... ... 50
1. Identitas BMT Muamalah Mandiri ... 50
2. Profil Anggota ... 57
3. Produk Layanan BMT Muamalah Mandiri ... 58
4. Perkembangan BMT Muamalah Mandiri ... 62
B. Analisis Data ... ... 65
1. Analisis Deskripsi Data ... 65
a. Gambaran Karakteristik Responden ... 66
commit to user
xii
2. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 75
a. Uji Validitas ... 75
b. Uji Reliabilitas ... 76
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 77
a. Uji Pemilihan Model ... 77
b. Uji Asumsi Klasik ... 79
c. Uji Statistik ... 82
d. Interpretasi Ekonomi ... 86
BAB V PENUTUP... ... 90
A. Kesimpulan ... ... 90
B. Saran... ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... ... 92
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Perbandingan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional ... ... 18
3.1 Kategori NILAI KMO ... ... 39
4.1 Perkembangan Keuangan BMT ... ... 62
4.2 Komposisi Pendidikan Formal Karyawan BMT ... ... 64
4.3 Distribusi Umur Responden ... ... 66
4.4 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... ... 68
4.5 Distribusi Bidang Pekerjaan Responden ... ... 69
4.6 Distribusi Jumlah Pendapatan Responden ... ... 70
4.7 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden ... ... 71
4.8 Persepsi Anggota Mengenai Keramahan Pegawai BMT ... ... 72
4.9 Persepsi Anggota Mengenai Pelayanan yang Cepat dan Akurat ... ... 73
4.10 Persepsi Anggota Mengenai Prosedur Pembiayaan BMT ... ... 74
4.11 Persepsi Anggota Mengenai Kelengkapan Fasilitas BMT ... ... 75
4.12 Hasil Uji MWD ... ... 78
4.13 Hasil Regresi Linier Berganda ... ... 78
4.14 Hasil r2 Pada Regresi Antar Variabel Independen ... ... 80
4.15 Hasil Uji White untuk Mendeteksi Heteroskedastisitas ... ... 81
4.16 Hasil Uji Breusch Godfrey untuk Mendeteksi Autokorelasi ... ... 82
4.17 Hasil Uji F-Statistik (α = 5%) ... ... 83
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran ... ... 34
3.1 Daerah Kritis Uji-t ... ... 46
3.2 Daerah Kritis Uji-F ... ... 48
4.1 Struktur Organisasi BMT Muamalah Mandiri Baturetno ... ... 56
4.2 Daerah Kritis Uji F Statistik... ... 84
4.3 Daerah Kritis Variabel Pendapatan, Pendidikan dan Persepsi Pelayanan ... 86
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Uji MWD Linier
Lampiran 2 Hasil Uji MWD Log-Linier
Lampiran 3 Hasil Regresi Linier
Lampiran 4 Hasil Regresi Log-Linier
Lampiran 5 Hasil Uji White
Lampiran 6 Hasil Uji Klein
commit to user
ii
ABSTRAK
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO)
KANTOR POS SOLO 57100 TAHUN 2009-2010
ILHAM NUGROHO HANUNG NAWAN F3308152
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk menginterpretasikan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk melakukan analisis rasio keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dan mengetahui kinerja keuangan serta memberi saran strategi apa untuk menaikkan kinerja keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui kinerja keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010. Data yang digunakan adalah data primer yakni laporan keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis vertikal dan analisis horisontal. Tehnik yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah analisis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas.
Hasil penelitian pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 tahun 2009-2010 menunjukkan bahwa pada rasio likuiditas rata-rata mengalami kenaikan. Meskipun rasio likuiditas mengalami kenaikan, tetapi PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 dapat dikatakan dalam keadaan illikuid karena masih berada di bawah 200%. Pada rasio solvabilitas menunjukkan hasil bahwa pada tahun 2010 tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutangnya lebih terjamin dibandingkan pada tahun 2009. Pada rasio profitabilitas menunjukkan hasil bahwa pada PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 memiliki manajemen laba yang cukup baik, tetapi kurang baik pada manajemen biayanya. Pada rasio aktivitas menunjukkan hasil yang baik pada perputaran piutangnya di tahun 2009 dibandingkan tahun 2010.
PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Solo 57100 diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga pada rasio laporan keuangannya menghasilkan angka yang lebih baik. Kinerja keuangan dapat ditingkatkan dengan menaikkan jumlah pendapatan yaitu dengan melakukan strategi pemasaran yang lebih baik sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Awal krisis dan kelesuan ekonomi dunia saat ini ternyata tidak hanya
melanda pada negara maju, bahkan negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia juga mendapatkan imbas dari melemahnya perekonomian dunia.
Pemutusan hubungan kerja, bahkan demo seringkali kita lihat dari berbagai
media, hal ini menimbulkan sikap pesimisme sebagian masyarakat terhadap
masa depan. Beberapa usaha baik di bidang industri skala kecil maupun besar
secara tidak langsung juga terkena dampak melemahnya perekonomian global
tersebut. Tidak lain beberapa perbankan di Indonesia juga mengalami hal
yang senada bahkan ada bank swasta yang hampir terlikuidasi karena dampak
tersebut. Disisi lain bank yang berlandaskan syariah justru mengalami
kemajuan prestasi. Indikatornya adalah bank-bank yang berlandaskan syariah
mulai bermunculan bahkan dapat menjangkau lapisan tingkat bawah dalam
bentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) syariah, Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT).
Salah satu aktivitas yang penting dalam manajemen dana BMT adalah
pelemparan dana (lending financing). Istilah ini dalam keuangan
konvensional dikenal dengan sebutan kredit dan dalam keuangan syariah
commit to user
menunjukkan aktivitas utama BMT, karena berhubungan dengan rencana
memperoleh pendapatan.
Sebagai upaya memperoleh pendapatan yang semaksimal mungkin,
aktivitas pembiayaan BMT juga menganut azas syariah, yakni dapat berupa
bagi hasil, keuntungan maupun jasa manajemen. Upaya ini harus
dikendalikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan likuiditas dapat terjamin
dan tidak banyak dana yang menganggur (Ridwan, 2004: 163-164).
Berawal dari kondisi tersebut, merupakan suatu hal yang menarik untuk
diteliti dan dicermati faktor apa saja yang mempengaruhi para anggota dalam
meminta pembiayaan pada BMT Muamalah Mandiri Baturetno di Kabupaten
Wonogiri. Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas,
penelitian ini merupakan suatu ”analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan pembiayaan lembaga keuangan syariah (Studi Kasus Pada BMT
Muamalah Mandiri Baturetno, Wonogiri)”. Mengingat banyaknya faktor
yang mempengaruhi permintaan pembiayaan, maka dalam penelitian ini
faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan dibatasi pada variabel
pendapatan, pendidikan dan persepsi anggota terhadap pelayanan BMT,
sedangkan untuk variabel lain seperti : umur, jenis kelamin, maupun jenis
pekerjaan akan dijelaskan dalam sebuah analisis deskriptif terkait pembiayaan
commit to user
B. Perumusan Masalah
Apakah variabel pendapatan, tingkat pendidikan dan persepsi pelayanan
berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pembiayaan pada BMT
Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh variabel pendapatan, tingkat pendidikan
dan persepsi pelayanan terhadap permintaan pembiayaan pada BMT
Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan berupa informasi dan mungkin juga saran kepada
pihak-pihak yang berkompeten dalam perbankan syariah khususnya pihak
BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri.
2. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini memperkaya referensi yang
berkaitan dengan perbankan syariah khususnya faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan pembiayaan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
a. Sejarah dan Pengertian BMT
Sejarah berdirinya BMT dimulai dari ide para aktivis Masjid
Salman ITB Bandung yang mendirikan koperasi Jasa Keahlian
Teknosa pada tahun 1980. Koperasi inilah yang menjadi cikal bakal
BMT yang berdiri pada tahun 1984. Seiring kebutuhan masyarakat
akan lembaga keuangan mikro serta kebijakan pemerintah yang
mendorong tumbuh kembangnya lembaga keuangan mikro, maka
peluang pengembangan BMT sangatlah besar.
Definisi BMT sebagai berikut:
1) BMT merupakan suatu lembaga keuangan syariah yang berupaya
mengembangkan dan meningkatkan kegiatan ekonomi khususnya
pengusaha kecil ke bawah.
2) Dalam melaksanakan operasionalnya, BMT berpedoman pada
prinsip syariah.
b. Tujuan dan Fungsi Pendirian BMT
Didirikannya BMT bertujuan meningkatkan kualitas usaha
ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
commit to user
BMT berorientasi pada upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan
masyarakat.
c. Ciri-Ciri Utama BMT
Ciri utama yang membedakan BMT dengan lembaga keuangan
lainya antara lain (Ridwan, 2004: 132): Berorientasi bisnis, mencari
laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak
untuk anggota dan masyarakat, bermanfaat untuk mengefektifkan
pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infaq dan sedekah bagi
kesejahteraan orang banyak.
d. Asas, Landasan dan Prinsip Operasional BMT
Asas dan landasan BMT adalah Pancasila dan UUD 1945 serta
berprinsip Syari’ah Islam, keimanan, keterpaduan (kaffah), kekeluargaan/koperasi, kebersamaan, kemandirian dan
profesionalisme (Ridwan, 2004: 129)
Dalam menjalankan operasionalnya serta untuk menjaga
kepercayaan para anggotanya, BMT selalu berpegang teguh pada
prinsip-prinsip sebagai berikut (Ridwan, 2004: 129): Dari, untuk, dan
kepada anggota; Kebersamaan atau Ukhuwah Islamiyah; Mandiri, Swadaya, dan Musyawarah.
e. Kegiatan Usaha BMT
Dalam kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat,
commit to user 1) Penghimpunan Dana (Funding)
Penghimpunan dana oleh BMT diperoleh melalui
simpanan, yaitu dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada
BMT untuk disalurkan ke sektor produktif dalam bentuk
pembiayaan dalam bentuk simpanan dan simpanan berjangka.
2) Penyaluran Dana (Financing)
Penyaluran dana adalah kegiatan usaha BMT yang
dilakukan dengan kegiatan usaha memberikan pembiayaan.
Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan BMT kepada
anggotanya untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan
oleh BMT dari anggotanya.
f. Prosedur dan Proses Pembiayaan
Prosedur pembiayaan adalah gambaran sifat atau metode untuk
melaksanakan kegiatan pembiayaan. Seseorang yang berhubungan
dengan pembiayaan harus menempuh prosedur pembiayaan yang sehat
meliputi prosedur persetujuan pembiayaan, prosedur administrasi dan
prosedur pengawasan pembiayaan.
g. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan merupakan salah satu bagian dari proses
pembiayaan yang sangat penting. Kegiatan analisis merupakan
pekerjaan yang sangat komplek karena harus menilai suatu kondisi
eksternal dengan data yang mungkin tidak lengkap. Pengumpulan
informasi harus dilakukan sedetail mungkin agar dalam pemberian
commit to user
2. Perbedaan Lembaga Keuangan Syariah dengan Lembaga Keuangan
Konvensional.
Secara umum perbandingan antara bank syariah dan bank
konvensional, disajikan dalam tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1
Perbandi ngan Antara Bank S yari ah dan Bank Konvensional
Parameter Bank Syariah Bank Konvensional
Landasan hukum
UU Perbankan dan Landasan Syariah
UU Perbankan
Return Bagi hasil, margin pendapatan sewa, komisi/fee investor, sosial, jasa keuangan
Intermediasi, jasa keuangan
Prinsip dasar operasi
Anti riba dan anti maysir Tidak anti riba dan maysir
Prioritas pelayanan
1. Tidakbebas nilai (prinsip syariah Islam)
2. Uang sebagai alat tukar dan bukan komoditi
Orientasi Kepentingan publik Kepentingan pribadi Bentuk usaha Tujuan social-ekonomi Islam,
keuntungan
Lebih hati-hati karena partisipasi dalam risiko
Erat sebagai mitra usaha Terbatas debitur-kreditur
Pinjaman yang diberikan
Terbatas Pasar uang, bank
commit to user
Prinsip usaha Komersial dan non komersial, berorentasi laba dan nirlaba
Komersial dan non komersial,
berorientasi laba Pengelolaan
dana
Pasiva ke Aktiva Aktiva ke Pasiva
Lembaga penyelesaian sengketa
Pengadilan, arbitrase Pengadilan, Badan Arbitrase Syariah Nasional
Risiko Investasi 1. Dihadapi bersama antara bank dan nasabah dengan prinsip keadilan dan kejujuran
2. Tidak mungkin terjadi negative spread
1. Risiko bank tidak terkait langsung
Memungkinkan bank ikut dalam manajemen nasabah
Bankable, Halal Bankable, Halal atau haram
Sumber: Rifai, 2007
3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang
tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.
4. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan
a. Tingkat Pendapatan
Dalam penelitian ini pendapatan yang akan digunakan sebagai
commit to user
yang menjadi responden selama satu bulan. Satuan yang dipakai dalam
mengukur pendapatan responden adalah rupiah.
b. Tingkat pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan diasumsikan semakin tinggi
pula pengetahuannya. Dengan semakin tinggi pengetahuan seseorang
akan semakin mudah mengakses informasi dan membuat satu
keputusan. Hal ini akan mempengaruhi besarnya permintaan
pembiayaan.
c. Persepsi anggota terhadap pelayanan BMT
Persepsi pelayanan merupakan penilaian terutama dari sisi
keunggulan dan kelemahan pelayanan BMT. Variabel ini disetarakan
dengan selera yang sesuai teori merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi permintaan. Sehingga variabel persepsi anggota
terhadap pelayanan BMT diduga berpengaruh terhadap permintaan
pembiayaan.
B. Kerangka Pemikiran
Dengan landasan tersebut maka dijadikan sebagai variabel independen
yang mempengaruhi variabel dependen yaitu pembiayaan yang diberikan oleh
BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri, seperti digambarkan pada
commit to user
Alur pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang anggota
dalam meminta pembiayaan diduga dipengaruhi oleh :
1. Pendapatan diduga mempengaruhi permintaan pembiayaan karena
pendapatan anggota terkait dengan kemampuan seseorang dalam
mengangsur pembiayaan serta melunasi pembiayaan tersebut.
2. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang dan
mempengaruhi pola pikirnya. Variabel ini diduga mempengaruhi tingkat
permintaan pembiayaan.
3. Sehingga variabel persepsi anggota terhadap pelayanan BMT diduga
berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan.
C. Hipotesis
Diduga bahwa tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan persepsi pelayanan
berpengaruh signifikan positif terhadap permintaan pembiayaan kepada
BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri. Anggota
Pendapatan
Tingkat pendidikan
Persepsi pelayanan
commit to user BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat pada BMT Muamalah Mandiri yang
beralamatkan di Jalan Raya Baturetno (Batulor RT 03 RW 17 Baturetno)
Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.
B. Unit Analisis
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah anggota atau
nasabah BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri yang mendapatkan
pembiayaan.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu :
1. Data primer
2. Data sekunder
D. Populasi dan Sampel
1. Jumlah Populasi : 1323 orang.
2. Tehnik pengambilan sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Slovin (1960), yaitu :
commit to user 1323
n = --- 1 + 1323x0,12
n = 93 Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel populasi). (e = 0,1).
E. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Skunder
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
permintaan pembiayaan yang disalurkan oleh BMT Muamalah Mandiri
Baturetno, diukur dalam rupiah.
2. Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pendapatan : merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh anggota
dalam waktu 1 bulan, diukur dalam rupiah.
b. Tingkat pendidikan : Merupakan lama anggota mengenyam
commit to user
c. Persepsi anggota terhadap pelayanan BMT : Merupakan penilaian
terutama dari sisi keramahan pegawai, kecepatan pelayanan,
prosedur pembiayaan dan fasilitas BMT, diukur dengan skala linkert.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang
layak digunakan dalam penelitian. Uji coba ini dilakukan kepada 30 orang
sampel uji coba, dimana data yang telah diperoleh kemudian diolah
menggunakan software SPSS Versi 16.0 untuk dilakuakan uji validitas dan reliabilitas.
2. Model Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda.
Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara satu variabel terikat
dengan beberapa variabel bebas.
3. Uji Pemilihan Model
Dalam penelitian ini untuk menentukan model regresi, linear
ataukah log-linear, maka akan digunakan metode MacKinnon, White dan
Davidson atau lebih dikenal dengan MWD test.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinearitas
b. Uji heteroskedastisitas
commit to user 5. Uji Statistik
a. Uji F statistik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
b. Uji R 2 (koefisien determinasi)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi
ditentukan oleh besarnya adjusted R 2 . c. Uji t statistik (uji parsial)
Uji ini dilakukan untuk menguji kemampuan dari masing-masing
commit to user BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum BMT Muamalah Mandiri Baturetno
1. Identitas BMT Muamalah Mandiri
a. Letak geografis
Kantor BMT Muamalah Mandiri terletak di Jalan Raya
Baturetno (Batulor RT 03/ 17), Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno
Kabupaten Wonogiri. Kabupaten Wonogiri mempunyai 25 kecamatan
dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 851.366 jiwa
merupakan pasar yang cukup potensial untuk mengembangkan BMT.
Struktur ekonomi Kabupaten Wonogiri didominasi oleh sektor
pertanian, industri pengolahan, serta perdagangan, hotel, dan restoran.
b. Sejarah berdirinya BMT Muamalah Mandiri Baturetno
Secara garis besar proses pendirian BMT Muamalah Mandiri
Baturetno Wonogiri adalah sebagai berikut :
1) BMT Muamalah Mandiri Batureno mulai beroperasi tanggal 1
Maret 2007.
2) Membuat akte pendirian pada tanggal 12 Maret 2007 dengan
nomor 689/KDK.11-29/IV/2007, disahkan oleh Notaris.
c. Visi, Misi dan Tujuan BMT
Adapun visi, misi dan tujuan BMT Muamalah Mandiri
commit to user
1) Visi BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri:
Visi BMT Muamalah Mandiri adalah menjadi motor
penggerak program kemandirian rakyat menuju terwujudnya
masyarakat yang sejahtera
2) Misi dari BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri
a) Membangun dan mengembangkan system ekonomi syariah
yang sehat.
b) Mendidik masyarakat untuk jujur, bertanggung jawab,
professional dan bermartabat.
c) Mengelola usaha secara professional sehingga memberikan
manfaat yang optimal dan memberikan pelayanan yang prima
kepada masyarakat.
d) Bersinergi dan maksimal pada segala peran siap menghadaopi
tantangan dan resiko.
e) Menyalurkan dana social kepada yang berhak menerima
commit to user d. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi BMT Muamalah Mandiri Baturetno
Wonogiri adalah sebagai berikut :
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS :
1. KETUA : JOKO LELONO BW, S.Pd.
2. SEKRETARIS : SUDARMO, S.Pd.I.
3. BENDAHARA : HJ. SITI
commit to user
2. Produk Layanan BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri
BMT Muamalah Mandiri mempunyai banyak produk jasa
keuangan, produk-produk tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Produk Simpanan
Produk simpanan tersebut meliputi :
Simpanan, Simpanan Berjangka, Simpanan Pokok Khusus (SPK),
Simpanan Pendidikan, Simpanan Haji, Simpanan Qurban,
Simpanan Walimah, Simpanan Hari Tua dll.
b. Produk Pembiayaan
Sasaran pembiayaan adalah semua sektor ekonomi dari
anggota, yang meliputi : Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Ijarah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Al-Qard Al-Hasan
B. Analisis Data
1. Analisis Deskripsi Data
Dalam penelitian ini dilakukan atas beberapa aspek yang
mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disetujui oleh BMT Muamalah
Mandiri Baturetno Wonogiri, meliputi:
a. Gambaran Karakteristik Responden
1) Umur responden
2) Jenis kelamin
commit to user 4) Tingkat pendapatan responden
Pendapatan yang paling dominan berkisar antara 100 ribu –
5 juta, hal ini menunjukkan bahwa anggota pembiayaan BMT
Muamalah Mandiri meliputi masyarakat berpendapatan menengah
ke bawah.
5) Tingkat Pendidikan
Dari 93 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui
bahwa frekuensi tingkat pendidikan responden paling banyak
adalah tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA yaitu sebanyak 64
orang, sedangkan responden yang berpendidikan tinggi/sarjana
(diploma, S1, S2) sebanyak 24 orang dan responden yang
berpendidikan rendah (tidak tamat SD) sebanyak 5 orang.
6) Persepsi anggota terhadap pelayanan BMT
Dalam hal ini beberapa aspek yang akan digunakan antara lain:
a) Keramahan pegawai BMT Muamalah Mandiri Baturetno
b) Pelayanan yang cepat dan akurat para pegawai BMT
Muamalah Mandiri Baturetno
c) Prosedur pembiayaan dari BMT Muamalah Mandiri
d) Kelengkapan fasilitas BMT Muamalah Mandiri
2. Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan analisis faktor dengan menggunakan
commit to user
untuk dianalisis. Hasil KMO dan Bartlett’s Test bahwa derajat
KMO-MSA menunjukkan angka 0,828 yang berarti bahwa data yang ada
memiliki kategori bagus untuk dianalisis faktor. Selain itu, dalam Anti Image Corelation Matrixes dapat dilihat bahwa item yang ada memilikki Anti Image Corelation ≥ 0,50, sehingga semua item dianggap layak untuk dianalisis faktor.
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software
SPSS Versi 16.0 bahwa variabel persepsi pelayanan layak untuk
dianalisis. Dari hasil olah data dapat diketahui bahwa hasil uji
reliabilitas variabel persepsi pelayanan menunjukkan nilai alpha ≥ 0,70
sehingga bisa dinyatakan bahwa kuisoner dalam penelitian ini sudah
reliabel.
3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a. Uji Pemilihan Model
Dari hasil uji MWD model linier diperoleh hasil bahwa Z1 signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Z1 =0,0268).
commit to user
log-linier. Berdasarkan hasil uji MWD di atas dapat disimpulkan bahwa model yang baik untuk digunakan dalam penelitian ini adalah log-linier. Berdasarkan hasil pengujian MWD di atas, dalam penelitian ini
menggunakan model log-linier. Adapun hasil pengujian regresi linier berganda dengan
Dari hasil regresi yang telah diolah menggunakan eviews 3.0 di
atas maka didapat persamaan regresi adalah sebagai berikut:
LPBY = β0+ β1LINCM + β2LEDU + β3PYN+µi
LPBY = 2,966+0,731LINCM + 0,868LEDU + 0,026 PYN
t-hitung = (3,136729) (9,354671) (9,719386) (3,395045)
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap
persamaan tersebut dengan uji asumsi klasik dan uji statistik .
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terjadi
hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna diantara
beberapa atau semua variabel independen. Untuk mengetahui
adanya multikolinearitas digunakan metode Klein, yaitu
membandingkan nilai r2 regresi variabel independen satu terhadap
variabel independent lainnya dengan nilai koefisien determinasi
(R2). Jika R2> r2 maka tidak terjadi multikolinearitas, dan jika R2<
commit to user
Dari pengolahan data dihasilkan bahwa semua korelasi antar
variabel independen memiliki nilai r2 yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan R2 (r2< R2). Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak terdapat
masalah multikolinearitas.
2) Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual
dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari
satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mengetahui apakah
terjadi atau tidak heteroskedastis dilakukan dengan Uji White.
Dimana keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas berdasarkan
besar kecilnya nilai Obs*R2 .
Berdasarkan hasil olah data dihasilkan bahwa nilai χ2hitung
(nilai Obs*R-squared) lebih kecil dari χ2tabel yakni 13,47531 (nilai
Obs*R-squared)< 21,0621 (nilai α = 5%, df 12 = 21,0621) dan nilai
probabilitas dari sebagian variabel lebih besar dari nilai taraf
signifikansi 5%, maka pada model tersebut tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan
variabel tak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey
terhadap residu dari hasil model tersebut. Dari model tersebut akan
commit to user
dengan χ2
tabel dengan derajat kebebasan 1 dalam tabel statistik Chi
Square menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Dari hasil olah data didapat nilai Obs*R-squared (χ2hitung)
adalah sebesar 1,425113 sedangkan nilai χ2tabel(α = 0,05 ; df = 1)
dalam tabel statistik Chi Square sebesar 3,84146. Dengan demikian
dapat dilihat bahwa nilai Obs*R-squared (χ2hitung) lebih kecil dari
χ2
tabel , maka tidak terdapat masalah autokorelasi.
c. Uji Statistik
1) Uji F - Statistik (Uji Secara Bersama-sama)
Uji F adalah uji untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara
bersama-sama. Berdasarkan dari hasil pengolahan yang diperoleh dari model
log-linier, nilai Fhitung363,5795>Ftabel2,60, dengan probabilitas
signifikansinya sebesar 0,000000 yang berarti signifikan pada taraf
signifikansi 5%. Hal ini berarti bahwa dalam hasil regresi dengan
log-linier secara bersama-sama variabel pendapatan, pendidikan, variabel PYN (Persepsi anggota terhadap pelayanan BMT)
mempunyai pengaruh yang signifikan/nyata terhadap jumlah
commit to user 2) Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Uji Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel terikat (dependen). Uji ini dapat dilihat dari koefisien
determinasi R2. Besarnya R2 menunjukkan pengaruh yang
dijelaskan oleh variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan
data diperoleh nilai R2 sebesar 0,924560 atau sekitar 92 %. Hal ini
berarti bahwa 92 %variabel jumlah permintaan pembiayaan dapat
dijelaskan oleh variabel pendapatan, pendidikan, variabel PYN
(Persepsi anggota terhadap pelayanan BMT), sedangkan sisanya
8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
3) Uji t Statistik (Uji Parsial)
Merupakan pengujian variabel secara individu atau
sendiri-sendiri yang dilakukan untuk melihat apakah variabel Independen
berpengaruh secara statistik terhadap variabel dependen. Dari
penelitian ini maka model empirik yang akan diuji adalah sebagai
berikut:
a) Variabel INCM (Pendapatan)
Berdasarkan hasil olahan data diperoleh nilai thitung9,354671>
ttabel1,96, memiliki nilai signifikansi 0,0000 di bawah α = 0,05
commit to user
pendapatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah
permintaan pembiayaan secara statistik.
b) Variabel EDU (Pendidikan)
Berdasarkan hasil olahan data diperoleh nilai thitung9,719386>
ttabel1,96, memiliki nilai signifikansi 0,0000 di bawah α = 0,05
maka Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya variabel
Pendidikan mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah
permintaan pembiayaan secara statistik.
c) Variabel PYN ( Persepsi Pelayanan)
Berdasarkan hasil olahan data diperoleh nilai thitung3,395045>
ttabel1,96, memiliki nilai signifikansi 0,0010 di bawah α = 0,05
maka Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya variabel PYN
(Persepsi Pelayanan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
jumlah permintaan pembiayaan secara statistik.
d. Interpretasi Ekonomi
1) Pengaruh Pendapatan Anggota terhadap Permintaan Pembiayaan
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel pendapatan
anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan
pembiayaan di BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri
dengan koefisien regresi sebesar 0,731, artinya jika pendapatan
anggota naik 1 persen maka besarnya permintaan pembiayaan naik
commit to user
0,731 persen, dengan asumsi variabel-variabel lain cateris paribus.
Pernyataan ini sesuai dengan hipotesis bahwa variabel pendapatan
anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan
pembiayaan di BMT.
Hasil penelitian di atas senada dengan pendapat Miller dkk
(1989: 23-24) bahwa pendapatan/penghasilan merupakan faktor
yang menentukan pola permintaan akan suatu komoditas Hal ini
disebabkan, apabila pendapatan masyarakat meningkat maka daya
beli masyarakat terhadap suatu barang/ jasa juga akan meningkat.
Terkait dengan permintaan pembiayaan, besarnya pendapatan
sangat berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan karena
pendapatan merupakan sumber utama untuk mengangsur
pembiayaan, hal ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam
mengangsur pembiayaan serta melunasi pembiayaan tersebut.
Selain itu dari pihak BMT pendapatan anggota sangat penting
untuk penilaian dalam mempertimbangkan pemberian pembiayaan,
hal ini untuk menghindari adanya pembiayaan yang macet
2) Pengaruh Pendidikan Anggota terhadap Permintaan Pembiayaan
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel pendidikan
anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan
pembiayaan di BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri
dengan koefisien regresi sebesar 0,868, artinya jika tingkat
commit to user
pembiayaan naik 0,868 persen, dengan asumsi variabel-variabel
lain cateris paribus. Pernyataan ini sesuai dengan hipotesis bahwa variabel pendidikan anggota mempunyai pengaruh yang positif
terhadap permintaan pembiayaan di BMT.
Semakin tinggi tingkat pendidikan diasumsikan semakin
tinggi pula pengetahuannya. Dengan semakin tinggi pengetahuan
seseorang akan semakin mudah mengakses informasi dan membuat
satu keputusan. Berdasarkan hasil análisis deskripsi anggota
pembiayaan di BMT Muamalah Baturetno adalah pendidikan SD,
SMP dan SMA sehingga permintaan pembiayaan pada kisaran 500
ribu sampai 2 juta ( tabel 4.7 ).
3) Pengaruh Persepsi Pelayanan terhadap Permintaan Pembiayaan.
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel persepsi
pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan
pembiayaan di BMT Muamalah Mandiri Baturetno Wonogiri
dengan koefisien regresi sebesar 0,026, artinya jika pelayanan
anggota naik 1 persen maka besarnya permintaan pembiayaan naik
0,026 persen, dimana asumsi variabel-variabel lain cateris paribus. Pernyataan ini sesuai dengan hipotesis bahwa variabel
pelayanan anggota mempunyai pengaruh yang positif terhadap
permintaan pembiayaan di BMT dengan derajat signifikansi 5 %
commit to user
Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Dilulio, 1994
dalam Dwiyanto (2002:60), bahwa responsivitas sangat diperlukan
dalam pelayanan publik karena hal tersebut merupakan bukti
kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat,
menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan
commit to user BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan permasalahan dan tujuan serta
hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Variabel pendapatan berpengaruh signifikan positif terhadap permintaan
pembiayaan.
2. Variabel pendidikan berpengaruh signifikan positif terhadap permintaan
pembiayaan.
3. Variabel persepsi pelayanan berpengaruh signifikan positif terhadap
permintaan pembiayaan.
B. Saran
1. Bagi para anggota yang ingin mengambil pembiayaan perlu
memperhitungkan kemampuan untuk membayar angsuran hingga
pelunasannya terlebih dahulu. Setidaknya pendapatan yang sudah
dikurangi dengan angsuran masih dapat digunakan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
2. Bagi Pemerintah dan masyarakat pada umumnya kualitas pendidikan perlu
commit to user
akan semakin memiliki wawasan yang lebih luas dan semakin mudah
membuat satu keputusan sehingga diharapkan keikutsertaan masyarakat
sebagai anggota lembaga keuangan syariah akan semakin meningkat.
3. Bagi BMT terkait internal BMT itu sendiri disarankan untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanan mengingat semakin banyaknya
persaingan dari Perbankan Konvensional, Perbankan Syariah, Koperasi
dan BMT lainnya.
4. Bagi para akademisi yang lain, perlu adanya penelitian sejenis dengan
variabel yang berbeda dan alat analisis yang berbeda pula sehingga hasil