• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan Pada PT Askes (Persero) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan Pada PT Askes (Persero) Bandung"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perusahaan yang bergerak di bidang asuransi mulai berkembang

pesat. Hal ini disebabkan minat dan kebutuhan masyarakat di dalam pelayanan

kesehatan semakin meningkat. Masyarakat yang menggunakan jasa asuransi

kesehatan (Askes) dinamakan peserta. Peranan peserta sangat penting pada proses

jasa asuransi kesehatan terutama PT Askes (Persero), tempat penulis melaksanakan

PKL (Praktik Kerja Lapangan).

“Memberikan pelayanan melebihi harapan!” merupakan moto Askes

(Persero). Oleh karena itu, pemberian pelayanan kepesertaan harus dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya. Satu diantaranya, memberikan pelayanan kepada peserta

pensiunan, yaitu pensiunan PNS, pensiunan PNS di lingkungan Depand/TNI/POLRI,

serta para pensiunan pejabat negara.

Karena semakin banyaknya para pensiunan yang berminat akan pemakaian

Askes, dibutuhkan sistem administrasi untuk mempermudah proses pembuatan dan

penggantian kartu peserta Askes.

Proses berarti serangkaian tahapan kegiatan mulai dari menentukan sasaran

sampai berakhirnya sasaran/ tercapainya tujuan. Berbeda halnya dengan administrasi,

yaitu suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok. Jadi,

pada dasarnya setiap kegiatan dan pekerjaan di dalam suatu perusahaan/perkantoran

memerlukan proses administrasi. Rangkaian dari proses administrasi di bagian

kepesertaan pada PT Askes (Persero) mulai dari pengumpulan sumber/data,

pencatatan, penerimaan, penyimpanan serta pelayanan pada para peserta baru di PT

(2)

2 Dari penjelasan yang diuraikan tersebut penulis tertarik untuk membuat

laporan pelaksanaan PKL dengan judul “Analisis Sistem Informasi Administrasi Peserta Baru Di Bagian Kepesertaan Pada PT Askes (Persero) Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Saat ini dapat diidentifikasikan masalah yang ada pada bagian kepesertaan PT

Askes adalah sebagai berikut:

1. Proses administrasi peserta baru di bagian kepesertaan pada PT Askes kurang

efektif dalam menjaring peserta baru.

2. Kurangnya kemudahan dan efisiensi bagi para peserta untuk mendapatkan kartu

Askes.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut diatas, maka dapat diambil rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses administrasi peserta baru di bagian kepesertan PT Askes dalam

menjaring peserta baru yang lebih efektif.

2. Bagaimana agar para peserta baru mendapatkan kartu Askes dengan mudah dan

efisien.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Membandingkan antara teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktik di

dunia kerja.

2. Untuk belajar berinteraksi di lingkungan kerja, sekaligus menambah pengalaman.

3. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas Kerja Praktek dari

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Untuk memperoleh data-data, guna menyelesaikan penyusunan laporan selama

(3)

3 5. Mengetahui bagaimana proses administrasi peserta baru di bagian kepesertaan

pada PT Askes (Persero).

6. Mengetahui apa yang menjadi hambatan dalam proses administrasi peserta baru

di bagian kepesertaan pada PT Askes (Persero).

7. Mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan yang dihadapi dalam proses

administrasi peserta baru di bagian kepesertaan pada PT Askes (Persero).

1.4 Batasan Masalah

Mengingat ruang lingkup kegiatan kerja di PT Askes (Persero) Bandung yang

cukup luas, maka dalam menganalisis proses administrasi peserta baru di bagian

kepesertaan mempunyai batasan – batasan sebagai berikut:

1. Perancangan sistem administrasi peserta baru di bagian kepesertaan dalam upaya

menjaring peserta baru.

2. Perancangan sistem administrasi peserta baru di bagian kepesertaan agar lebih memudahkan para peserta untuk mendapatkan kartu Askes.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang

berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

2. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah melakukan penelusuran kepustakan dan menelaah dengan

cara menggali teori-teori dasar dan konsep yang berkaitan dengan masalah yang

(4)

4 1.6 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

1.6.1 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 5 Juli s/d 5

Agustus 2010, pada hari kerja yaitu Senin s/d Jumat dan jam kerja pada pukul 07.30

s/d 16.30 WIB.

1.6.2 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, di PT Askes (Persero)

Bandung pada bagian kepesertaan, yang beralamat di Jalan Pelajar Pejuang 45 No 66

(5)

5 Tabel 1.1

Jadw al Kegiat an Kerja Prakt ek

No Aktivitas

Juli-Agustus I II III IV I

1 Perijinan Intansi

2 Pemberian Tugas

3

Pelayanan Kepada Peserta

Askes

4

Pemahaman Cara Kerja

Sistem Yang Ada

5

Pembuatan Laporan Akhir

(6)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut beberapa pakar antara lain adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatukesatuan atau organisasi”.[Amsyah (2000:4)].

Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [Jogiyanto (2005:1)].

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem

merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan

kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan,

masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta

lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah

sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,

sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem

dengan sistem yang lain berbeda.

1. Masukan

(7)

7 berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah

informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

2. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya

saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan

mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

3. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

4. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim bola basket mempunyai aturan

permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko eceran

dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari

bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan

mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah

perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah

untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

6. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan

(8)

8 menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus

ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,

sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu

terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

1. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan komponen

dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem

tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.Batas suatu sistem

menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang

menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan

hidup sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output)

dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui

penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan

(9)

9 5. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan

perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan

masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai

contoh di dalam system komputer, program adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah

menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan

sisa hasil pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem akan sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen lainnya.

(10)

10 ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam

beberapa sudut pandang yaitu :

a. Abstrak (abstract system) dan Fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak

secara fisik, contoh : sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang tampak

secara fisik, contoh : sistem komputer.

b. Alamiah (natural system) dan Buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat

oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia

dan melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

c. Tertentu (deterministic system) dan Tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Tertutup (closed system) dan Terbuka (open system).

Sistem yang tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem ini ada,

tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed sistem (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem

sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem

(11)

11 dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup

akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

2.2 Pengertian Administrasi

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang sejak akhir abad

yang lalu (abad XIX). Sebagai ilmu pengetahuan administrsi merupakan suatu

fenomena masyarakat yang baru karena baru timbul sebagai suatu cabang daripada

ilmu-ilmu sosial, termasuk perkembangan di Indonesia.

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan termasuk kelompok karena

kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya

diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai kehidupan bangsa dan negara.

Sedangkan administrasi dalam praktik atau sebagai suatu seni, pada zaman modern sekarang ini merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara terus

menerus, agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan benar-benar

dapat memegang peran yang diharapkan.

Administrasi dapat dibedakan menjadi 2 pengertian yaitu:

1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu dari kata administratie (bahasa Belanda) yang meliputi kegiatan: catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik

mengetik,dan meng-agendakan

2. Administrasi dalam arti luas dari kata administration (bahasa Inggris) adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, Negara

atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau kecil. (Pengantar Studi Ilmu

Administrasi Dan Manajemen)

2.3 Pengertian Askes

Asuransi kesehatan (Askes) adalah jenis asuransi yang membantu

ketersediaan dana jika peserta asuransi kesehatan terserang gangguan kesehatan atau

penyakit. Semua kebutuhan dari berobat ke dokter, menginap (perawatan) di rumah

(12)

12 perusahaan asuransi. Secara umum jenis perawatan atau program yang tersedia adalah

manfaat rawat jalan (outpatient), manfaat rawat inap (inpatient), manfaat persalinan dan manfaat perawatan gigi.

Di Indonesia terdapat dua jenis asuransi kesehatan yaitu asuransi kesehatan

kolektif (kelompok) dan asuransi kesehatan individu. Asuransi individu biasanya

diperuntukkan bagi pribadi atau keluarga, sementara asuransi secara kolektif seperti

yang terdapat di banyak perusahaan yang telah memberikan perlindungan kesehatan

terhadap pegawainya. Premi asuransi individu yang harus dibayarkan relatif lebih

tinggi dari asuransi kesehatan kolektif. Karena kolektif, maka jumlah individu atau

peserta yang ikut lebih besar sehingga resiko terjadinya klaim dapat di bagi rata oleh

seluruh individu di dalam kelompok. Semakin besar jumlah kelompok atau anggota

di dalam satu institusi atau perusahan, maka akan semakin rendah pula premi yang

harus dibayarkan

2.4 Pengertian Peserta Baru

Peserta baru adalah para pegawai negeri yang telah memenuhi persyaratan

untuk menjadi anggota/peserta Asuransi kesehatan (Askes). yang bisa menjadi

peserta diantaranya, Pegawai negeri sipil (PNS), dan calon PNS (tidak termasuk

PNS/CPNS di lingkungan DEPHAN/TNI/POLRI), Pejabat Negara, penerima pensiun

seperti Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan DEPHAN/TNI/POLRI, dan

Pensiunan Pejabat Negara, Veteran dan printis kemerdekaan beserta anggota keluarga

yang di tanggung, pegawai tidak tetap seperti dokter/dokter gigi dan bidan yang tidak

beserta anggota keluarga juga bisa dijadikan peserta baru. Untuk anggota keluarga

yang ditanggung peserta hanya istri/suami yang sah,untuk peserta yang mendapat

tunjangan anak,yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji,termasuk dalam daftar

penerima pensiun/carik depem,belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun

sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan belum

pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri, (anak kandung/anak tiri/anak

(13)

13 tanggung oleh peserta hanya 2 orang, sedangkan jumlah anak angkat yang dapat di

tanggung oleh peserta hanya 1 orang anak. (Petunjuk Layanan bagi Peserta Askes

Sosial)

2.5 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem.

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat untuk

melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya

berupa suatu gambar, diagram, atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang

digunakan juga ada yang tidak berupa gambar atau grafik, seperti misalnya kamus

data (data dictionary), pseudocode, serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data, seperti :

2.5.1 Metode Pendekatan Sistem

Merupakan bagan alir data yang menunjukkan arus dari dokumendokumen yang berupa laporan dan formulir termasuk tembusan tembusannya. Bagan alir ini

menggunakan simbol – simbol yang sama dengan bagan alir sistem.[Ladajamudin (2005:60)].

2.5.2 Alat Bantu Analisis

Alat – alat apa saja yang digunakan untuk membantu dalam menganalisis

mengerjakan tugas akhir kami alat bantu analisis yang kami gunakan antara lain :

1. Flow Map

Merupakan aliran informasi yang digunakan untuk menggambarkan suatu

prosedur. Penggambaran ini lebih menekankan pada aliran dokumen atau data-data.

2. Konteks Diagram (Diagram Conteks)

Suatu perancangan proses dalam pembuatan sistem informasi meliputi

beberapa kegiatan diantaranya pembuatan Diagram Konteks. Diagram Konteks

(14)

14 menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram

konteks ini dapat kita ketahui sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan

informasi yang dihasilkan dari sistem informasi yang dibuat.[Ladajamudin (2005:64)].

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain.

2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan.

3. Data dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpanan data.

5. Batasan antara sistem yang dirancang denagan lingkungan

3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data itu mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada

metodologi pembangunan sistem yang terstruktur. DFD merupakan alat yang cukup

popular saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan

terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang baik. Simbol

yang digunakan DFD :[Pohan (2000:11-21)]. a. Kesatuan Luar

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input

atau menerima output dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak.

b. Arus Data

Arus data (data flow) diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (externalentity). Arus data ini menunjukan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

(15)

15 Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus

data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol

empat persegi panjang bersudut-sudut tumpul atau sebuah lingkaran. Setiap proses

harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi:

1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkann nomor

acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut.

3. Simpanan Data

Merupakan simpanan dari data.

Langkah-langkah penyusunan DFD:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

3. Gambarkan terlebih dahulu suatu diagram context.

4. Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih

dahulu.

5. Gambarkan sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di bagan berjenjang.

6. Gambarkan DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level satu dan seterusnya

untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.

7. Setelah semua level DFD digambar, berikutnya adalah menggambar DFD untuk

pelaporan manajemen yang digambar terpisah. Setelah semua level DFD dan

DFD untuk pelaporan manajemen digambar, maka semua DFD ini dapat

(16)

16 4. Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem

dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik

pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis,

kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem denagn

pemakai sistem tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap

perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, merancang

(17)

17 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan

khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat

penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut.

1968

Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur

pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI)

beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun

1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen

Kesehatan RI, yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK),

oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan

sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional.

1984

Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai

Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota

Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23

Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada

(18)

18 1991

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan

program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti

ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya.

Disamping itu, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan

usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela.

1992

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah

menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas

pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk

kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.

2005

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004

PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan

Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk

mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

2008

Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat

Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT

Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008

mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program

Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalakasana pelayanan dan

tatalaksana organisasi dan manajemen. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya

Undang-undang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT Askes (Persero) pada 6 Oktober

2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola

(19)

19 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth

Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII

2009

Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT Askes (Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan

dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat

mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi masyarakat. (www.google.com)

3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan jabatan kedudukan yang ada dalam suatu

perusahaan/instansi. Yang memiliki tanggung jawab sangat besar untuk dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang.

Struktur Organisasi Bagian Kepesertaan PT Askes (Persero) Bandung

Gambar 3.1

Struktur Organisasi

3.3 Deskripsi Pekerjaan

A. Subkepala PT Askes (Persero) Cabang

a. Mengajukan usulan rencana kerja anggaran PT Askes (Persero) Cabang.

b. Merencanakan, melaksanakan, melaporkan kegiatan pemasaran. Kepala kepesert aan

Rahm ant o

(20)

20 c. Mengkoordinir penyusunan prosedur kerja seksi.

d. Membuat laporan perkembangan peserta komersial menurut badan usaha.

e. Mengelola master file kepesertaan askes sosial dan askes komersial.

f. Melaporkan perubahan jaringan pelayanan kesehatan askes sosial dan askes

komersial.

g. Melakukan evaluasi pelayanan kesehatan dan obat.

h. Melakukan pengendalian pelayanan kesehatan dan obat.

i. Menangani keluhan dan membuat laporan penangan kesehatan.

j. Membuat laporan keuangan, inventarisasi kekayaan dan kewajiban dan pajak.

k. Mengajukan usulan pengembangan SDM.

l. Menetapkan dan melakukan penilaian hasil kerja pegawai.

m. Membuat laporan manajemen.

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala PT. Askes (Persero)

Regional.

B. Subkepala Seksi Hubungan Pelanggan a. Menyusun rencana kerja & anggaran seksi.

b. Menyusun prosedur kerja seksi.

c. Melakukan administrsi kepesertaan askes sosial.

d. Menerbitkan kartu askes sosial.

e. Membuat laporan penanganan keluhan peserta.

f. Melakukan penyuluhan kepada peserta askes sosial.

g. Membuat laporan penyuluhan askes sosial.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala PT Askes (Persero)

Cabangan.

C. Subseksi Keuangan & Administrasi

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran seksi.

(21)

21 c. Melakukan penagihan.

d. Melakukan penerimaan uang.

e. Melakukan penyimpanan uang (kas dan bank).

f. Melakukan pembayaran.

g. Melaksanakan pembukuan.

h. Membuat laporan keuangan.

i. Melakukan administrasi kepegawaian.

j. Membuat laporan administrasi kepegawaian.

k. Menerima, menyimpan dan mendistribusikan barang dan dokumen.

l. Melakukan administrasi perkantoran.

m. Menetapkan dan melakukan penilaian hasil kerja pegawai di seksi keuangan.

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala PT. Askes (Persero)

(22)

22 BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang di

harapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikan.

Analisis sistem dalam suatu perusahaan sangat penting karena fungsi dari analisis fungsi dari analisis itu berjalan dalam agar sistem yang dibuat menghasilkan

output yang diinginkan dan dapat dicapai tujuan yang direncanakan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah

landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk menganalisis dan pada

dasarnya semuanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang

rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara. Hasil modifikasi dapat

berupa sistem perancangan baru, komponen baru atau serangkaian transformasi baru

dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem

agar lebih efisien.

4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan

Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT Askes (Persero)

(23)

23 - Untuk para peserta sosial yang masih aktif, yang ingin memperoleh kartu peserta

harus mengisi daftar isian peserta dengan menunjukkan persyaratan yang telah

ditentukan, di antaranya sebagai berikut:

 Fotokopi surat keputusan sebagai pegawai negeri sipil.  Daftar gaji terbaru.

 Surat nikah, akte kelahiran anak apabila anak dan istri mendapat

tunjangan.dan surat keterangan pengadilan negeri apabila anak angkat juga

mendapat tunjangan.

 Surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari

21 tahun sampai dengan 25 tahun).  Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

 Surat pernyataan keterangan/ keterangan melaksanakan tugas perorangan

(SPMT) bagi pegawai tidak tetap (PTT).

 Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 2 lembar ukuran 2x3cm kecuali

bagi anak usia balita.

- Untuk para peserta sosial yang telah pensiun, yang ingin memperoleh kartu

peserta harus mengisi daftar isian peserta dengan menunjukkan persyaratan yang

telah di tentukan, di antaranya sebagai berikut:  Fotokopi surat pensiun.

 Surat tanda bukti penerima pensiun/ daftar gaji terakhir.  Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

 Surat nikah, akta kelahiran anak apabila anak dan istri mendapat

tunjangan.dan surat keterangan pengadilan negeri apabila anak angkat juga

mendapat tunjangan.

 Surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari

(24)

24 - Apabila para peserta sosial aktif ataupun pensiun telah menyerahkan file

persyaratannya, data yang telah diterima di-entry sebagai peserta baru.

- Kemudian data tersebut disimpan sekaligus langsung dicetak secara keseluruhan

dalam bentuk kartu Askes.

- Selanjutnya kartu Askes tersebut langsung diberikan kepada peserta.

4.1.2.1 Flowmap

(25)

25 Gambar 4.1

(26)

26 4.1.2.2 Diagram Kontek

 Diagram Kontek Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT

Askes

Gambar 4.2

Diagram Kontek proses administrasi peserta baru di bagian kepesertaan PT Askes

yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

 Data Flow Diagram Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan

(27)

27 Gambar 4.3

Data Flow Diagram proses administrasi peserta baru yang sedang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Prosedur proses administrasi peserta baru yang sedang berjalan saat ini masih

belum memberikan pelayanan yang efisien dan memudahkan para peserta yang ingin

membuat kartu Askes. Penggunaan sistem yang sedang berjalan cenderung membuat

para peserta enggan untuk membuat kartu Askes.

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Melihat dari Flow Map di atas, sistem kerja proses administrasi peserta baru

di PT Askes Bandung masih ada kekurangan, yaitu para peserta masih kurang

(28)

28 usulan perancangan agar memudahkan proses menjaring para peserta untuk

mendapatkan kartu Askes.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memudahkan para peserta yang

ingin membuat kartu Askes. Penggunaan sistem yang sedang berjalan cenderung

membuat para peserta enggan untuk membuat kartu Askes.

4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur yang di usulkan adalah bagaimana cara memecahkan masalah ini

sehingga proses ini bisa menjadi lebih efisien dalam proses administrasi peserta baru.

Pengelolaan proses administrasi peserta baru yang diusulkan di PT Askes Bandung

melalui beberapa tahapan antara lain :

- Untuk para peserta sosial yang masih aktif, yang ingin memperoleh kartu peserta

harus mengisi daftar isian peserta dengan menunjukkan persyaratan yang telah

ditentukan, di antaranya sebagai berikut:

 Fotokopi surat keputusan sebagai pegawai negeri sipil  Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)

 Fotokopi kartu keluarga  Fotokopi akte kelahiran anak

- Untuk para peserta sosial yang telah pensiun, yang ingin memperoleh kartu

peserta harus mengisi daftar isian peserta dengan menunjukkan persyaratan yang

telah di tentukan, di antaranya sebagai berikut:  Fotokopi surat pensiun

 Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP)  Fotokopi kartu keluarga

(29)

29 - Apabila para peserta sosial aktif ataupun pensiun telah menyerahkan

persyaratannya, data yang telah diterima di-entry sebagai peserta baru, kemudian

data tersebut disimpan dalam di dalam database kepesertaan PT Askes.

- Sekaligus mencetak file tanda bukti untuk ditandatangani oleh peserta askes

sebagai bukti keabsahan persetujuan dari peserta untuk mencetak kartu askesnya.

- Lalu bagian kepesertaan PT Askes mencetak kartu Askes baru dan langsung

diberikan kepada peserta Askes.

4.2.2.1 Flow Map

 Flowmap Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT Askes

(30)
[image:30.612.117.431.108.654.2]

30 Gambar 4.4

Flowmap Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT Askes yang

(31)

31 4.2.2.2 Diagram Kontek

 Diagram Kontek Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT

[image:31.612.119.530.209.476.2]

Askes yang Diusulkan

Gambar 4.5

Diagram Kontek Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT Askes

(32)

32 4.2.2.3 Data Flow Diagram

 Data Flow Diagram Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan

[image:32.612.116.515.215.510.2]

PT Askes yang diusulkan

Gambar 4.6

Data Flow Diagram Proses Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan PT

(33)

33 4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan

Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan di PT Askes, maka kami

mendapatkan bahan untuk dievaluasi pada sistem administrasi peserta baru di bagian

kepesertaaan PT Askes Bandung. Sistem yang ada pada dasarnya sudah baik, dengan

adanya perancangan dari penulis diharapkan niscaya sistem administrasi akan lebih

(34)

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di bab sebelumnya, maka

dapat diambil beberapa simpulkan sebagai berikut:

1. PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan

khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,

Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.

2. Para peserta baru yang ingin memperoleh kartu Askes harus memenuhi

persyaratan yang telah di tetapkan untuk pembuatan kartu Askes.

3. Selain kerja sama para peserta dan pegawai, salah satu yang sangat

mendukung dalam proses administrasi, yaitu sarana dan prasarana yang

tersedia.

4. Sistem administrasi peserta baru yang baik dapat memberikan dampak yang

positif dan meningkatkan produktifitas PT Askes.

5.2 Saran

Berdasarkan pemecahan masalah sistem administrasi peserta baru di

bagian kepesertaan PT Askes (Persero) Bandung tersebut, maka penulis memiliki

saran sebagai berikut:

 Membuat prosedur system administasi peserta baru di bagian kepesertaan

secara terkomputerisasi.

 Tidak menyimpan seluruh kartu askes di dalam gudang penyimpanan yang

(35)

Analisis Sistem Informasi Administrasi Peserta Baru di Bagian Kepesertaan Pada PT Askes (Persero)

Bandung

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Angling Fajar Budhi NIM. 10507517 Tion Zulfiadi NIM. 10507502

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(36)

i KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur dan terima kasih Penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas berkat

dan karunia-Nya sehingga Penulis berhasil menyelesaikan tugas laporan Kerja

Praktek yang berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PESERTA BARU DI BAGIAN KEPESERTAAN PADA PT ASKES (PERSERO) Bandung dengan baik.

Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan

Manajemen Informatika.

Karena keterbatasan waktu, pengetahuan, pengalaman serta kesempatan yang

ada, Penulis menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna,

baik dari materi, analisis, maupun sistematika pembahasannya. Oleh karenanya,

segala kritik dan saran yang membangun guna perbaikan laporan ini lebih lanjut, akan

Penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua pihak yang telah

membantu Penulis dan laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Bandung, Juli 2010

(37)

ii DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Gambar v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Teknik Pengumpulan Data………...3

1.6 Waktu Dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan ... 3

1.6.1 Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 4

1.6.2 Lokasi Praktek Kerja Lapangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.1 Elemen Sistem... 6

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 9

2.2 Pengertian Administrasi ... 11

2.3 Pengertian Askes ... 11

(38)

iii

2.5 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem ... 13

2.5.1 Metode Pendekatan sistem... 13

2.5.2 Alat Bantu Analisis ... 13

BAB III PROFIL PERUSAHAN ... 17

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 17

3.2 Struktur Organisasi Perusahan ... 19

3.3 Deskripsi Pekerjaan ... 19

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 22

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 22

4.1.1 Analisis Dokumen ... 22

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 22

4.1.2.1 Flow Map ... 24

4.1.2.2 Diagram konteks ... 26

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 26

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 27

4.2 Usulan Perancangan Sistem... 27

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 28

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 28

4.2.2.1 Flow Map Yang Diusulkan ... 29

4.2.2.2 Diagram Konteks Yang Diusulkan ... 31

4.2.2.3Data Flow Diagram Yang Diusulkan ... 32

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

(39)
(40)

v DAFTAR GAMBAR

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek ... 5

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Askes Bandung ... 19

Gambar 4.1 Flowmap yang Berjalan ... 25

Gambar 4.2 Diagram Kontek yang Berjalan ... 26

Gambar 4.3 DFD yang Berjalan ... 27

Gambar 4.4 Flowmap yang Diusulkan ... 30

Gambar 4.5 Diagram kontek yang Diusulkan ... 31

(41)

vi

DAFTAR PUSTAKA

1. Jogiyanto HM,Akt MBA, “Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis”, Andi,Yogyakarta:2005.

2. Al Bahra Ladjamudin.B, “Rekayasa Perangkat Lunak ” Graha Ilmu,Yogyakarta:

2005.

3. Drs. Zulkifli Amsyah, MLS. “Manajemen Sistem Informasi ”, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta:2005.

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Flowmap proses administrasi peserta baru yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Diagram Kontek proses administrasi peserta baru di bagian kepesertaan PT Askes
+5

Referensi

Dokumen terkait

"Kami tidak akan membiar- kan barang-barang ilegal, yang bisa meracuni generasi muda itu beredar luas di Kota Ban- dung," kata Kapolresta Ban- dung Tengah Ajun Komisaris Besar

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafah positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tayangan kekerasan di televisi terhadap perilaku agresif siswa kelas IV SD Negeri 020275 Binjai Timur dengan

Kalau bertemu orang lain kita harus membiasakan adab bergaul yang ……….. Tem an sebaya adalah teman yang

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelayanan, harga, lokasi serta menganalisis apakah pelayanan, harga dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap

Penelitian ini menggunakan teori deskriftif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui, hubungan lagu terhadap film, proses pembuatan film dan proses penciptaan lagu tudia

Hubungan Tingkat Pengetahuan Pada Nutrisi, Pola Makan, Dan Energi Tingkat Konsumsi Dengan Status Gizi Anak Usia Lima Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Selogiri,

Firman, siswa SMAN 3 yang di- terima di perguruan tinggi ne- geri pada tahun 2009 ini ber- jumlah 325 orang atau 74,54 persen dari total siswanya yang ikut SNMPTN.. Mereka diteri- ma