Uji Laboratoriurn untuk Mengevaluasi Resistensi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) terhadap Patogen Antraknosa (Colletotrichum capsici (Sydow) Butler and Bisby): Pengaruh Metode lnokulasi dan Tingkat Kernatangan Buah.
Teks penuh
Dokumen terkait
capsici yang menyebabkan luas permukaan gejala antraknosa tertinggi (294.00 mm 2 ) pada buah cabai merah besar varietas IPB Perbani adalah isolat CPB I.1, diisolasi dari
Sibarani : Uji Efektivitas Beberapa Pestisida Nabati Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici) Pada Tanaman Cabai ( Capsicum annuum L ) Di Lapangan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultivar cabai rawit jengki (C2) lebih resisten terhadap jamur C.capsici (Syd.) Butler &Bisby penyebab antraknosa dibandingkan dengan
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan ekstrak umbi kembang sungsang untuk mengendalikan penyakit antraknosa (C. capsici) pada tanaman cabai merah (C. annuum L.)
Berdasarkan hasil sidik ragam aplikasi agen biokontrol pada buah cabai dengan berbagai rizo-bakteri menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap susut bobot
capsici yang menyebabkan luas permukaan gejala antraknosa tertinggi (294.00 mm 2 ) pada buah cabai merah besar varietas IPB Perbani adalah isolat CPB I.1, diisolasi dari
Hasil percobaan pada buah cabai besar di laboratorium dan di lapang menunjukkan perlakuan konsorsium mikroba antagonis dengan dosis 30 ml/l lebih tinggi dalam
Pada umur 8 MST, intensitas serangan penyakit terendah dijumpai pada tanaman cabai yang diaplikasi ekoenzim dengan konsentrasi 1 mL/1000 mL air P4 yang berbeda nyata dengan 1 mL