• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koordinasi Perencanaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Koordinasi Perencanaan dalam Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

KOORDINASI PERENCANAAN DALAM PENGELOLAAN

SUMBERDAYA WILAYAIIPESISIRDAN LAUTTERPADU

DI TELUK KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh

JULIUS BRIA SERAN

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

R1NGKASAN

JULIUS BRIA SERAN. Koordinasi Perencanaan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu di Teluk Kupang Nusa Tenggara Tirnur. (ROKHMIN DAHURI. MUHAMMAD EIDMAN dan TOMMY HENDRA PURWAKA).

Wilayah pesisir adalah daerah yang produktif • di mana daerah ini merupakan pertcmuan perairan

dan daratan

yang mempunyai keunikan dengan ekosistem pesisimya yang spesifik, dan kaya Wilayah pesisir Teluk Kupang menjadi strategis karena di wilayah ini tcrletak kOla Kupang yang dari sudut wilayah administrasi mempakan ibu kota Kota Madya ( Kodya) Daerah Tingkat II (Dati. II) Kupang, ibu kola Kabupatcn Dati. II Kupang. dan sekaligus adalah ibu kOla Propinsi Dati. I Nusa Tenggara Tirnur (NIT).

Di wilayah ini terdapat berbagai aktivitas baik di laut maupun di daralan oleh

berbagai pihak yang berkepcntingan dan tcrkait dcngan wilayah pesisir T cluk Kupang sehingg. tak jarang dijurnpai konllik berupa turnpang tindih wcwenang dan benturan kepcntingan seperti perencanaan, penataan, pemanfaatan dan pengawasan.

Akar

permasalahan konllik harnpir sclalu berasosiasi dengan faktor sosial-budaya, ekonomi dan biofisik. Konllik dapat diakibatkan oleh kegiatan berbagai pihak

yang

terkait

dengan surnberdaya pesisir

dan

laut,

baik

di lokasi yang sarna maupun berbeda tetapi

menimbulkan kerugian pada kegiatan pihak terkait lainnya. Sebagai contoh

pencemaran yang bersumber

dari

aktivitas

di

daratan atau daerah hulu, dan

sedimentasi akibat erosi

di

daratan

dapat

mengancam biota perairan dan pesisir

yang berdarnpak ekonomis dan melahirkan konllik.

Penelitian

ini

bertujuan pertama: uotuk mengidentifikasi

dan

menganalisis

kontlik

yang

エ・セゥ。、ゥ@ daIam pengelolaan dan pemanlilatan surnbcrdaya wilayah pesisir

dan taut di Teluk Kupang ,

dan

kedua: memberikan gambaran tentang bagaimana

perencanaan dapat berfungsi sebagai 'driving force . dalam mewujudkan pengelolaan

terpadu.

(13)

Metode

yang

digunakan dalam penelitian

ini

adalah

survey research

dan

descriptive survey.

Kedua metode penelitian

ini sangat membantu dalam menganalisis

hubungan sebab akibat yang terjadi di lapangan. Dengan pendekatan

retrospective

dan

prospective

dapat ditelusuri akar permasalahan konflik, turnpang tindih kewenangan

dan benturan kepentingan.

Konflik yang terjadi di lapangan, khususnya benturan kepenlingan dalam

pemanfaatan sumberdaya alam, dapat diidentifikasi deogan menumpangtindihkan peta

tematik.

HasH penelitian dengan mctode

dan pendekatan tersehut di atas menunjukkan

bahwa telah terjadi beberapa tumpang tindih kewenangan dan benturan kepentingan di

wilayah pesisir Teluk Kupang seperti misalnya antara Kehutanan dengan Perikanan;

Perikanan dengan Pariwisata; Perhubungan Laul dengan Konservasi (SBKSDA); Kehutanan dengan Pertarnbangan; LSM dengan Tarnbak Garam; dan masyarakat pesisir Kelurahan Pasirpanjang dengan Wall Kola Kodya Dati. II Kupang. Pencemaran, penurunan kualilas lingkungan, penurunan daya dukung lingkungan dan pemantioalan yang tidak berwawasan lingkungan juga dipertirnbangkan sehagai akihat adanya konflik atau benturan kepenlingan dan tumpang lindih kewenangan.

Dari basil analisis deskriptif dengan pendekatan relrospektif dan prospektif dapat dikelahui bahwa akar dari segala permasalahan lersebut di atas adalah kelidak

terpaduan perencanaan

dan ketidak terpaduan perencanaan ini berawal dari hubungan

para pihak yang lerkait

yang

tidak lerkoordinasi seeara memadai dalam pengelolaan swnberdaya alam. Apabila 8appeda Tingkat I NTT dapat mengkoordinasikan para pihak lerkait dan rnemadukan perencanaannya, maka kegialan-kegiatan pengelolaan

swnberdaya alam akan dapat dilakukan secara terpaclu sesuai deogan perencanaan.

Mengapa konflik

dalam

implementasi

ini terjadi? Karena perencanaan pihak

lerkait yang belum dipadukan atau dikoordinir lelab diimplementasikan oleh para pihak yang terkait lersebut. Mengapa koordinasi perencanaan lidak dilakukan secara optimal sebelum kegiatan dilakukan maka dengan pendekatan Sebab-Akibat エ。、セ@ pencermatan akan dilakukan ke dalam instilusi yang berwenang dalarn melakukan koordinasi

perencanaan yaitu Bappeda Tingkat I NIT. Untuk meogetahui kinerja koordinasi

(14)

kekuatan penghambat, dari jumlah kcterkaitan antar kekuatan pendorong dan kekuatan

penghambat maka ditemukan kekuatan kunci.

Penelitian ini menemukan beberapa kelemahan mengapa Bappeda Tk. I belum

dapat melakukan koordinasi perencanaan secara optimal

adalah

karena hal-hal sebagai

berikut:

1)

terbatasnya tenaga profesional

di

bidang pesisir dan lautan; 2) kegiatan

pibak terkait

yang

masih berorientasi sektoral ; 3) sulitnya memperoleh data yang telab

disurvei oleh peneliti dari pusat; 4) terbatasnya

data

pesisir dan Iaut; 5) ketergantungan

Bappeda 11<. I pada instansi atau unit keIja lain di luar Bappeda; dan 6) oricntasi masyarakat yang masih ke darat .

Di

samping

kelemahan di atas ditemukan juga beberapa kekuatan pendorong

koordinasi perencanaan oleh Bappeda tingkat I yaitu : I) dukungan pimpinan Bappeda Tk. I ; 2) adanya staf tcrlatih ; 3) adanya perangkat luoak dan keras (sarana sistem komputerisasi); 4) dukungan tenaga

ahIiI

konsultan; 5) dukungan dana.

Dari temuan keterkaitan antar kekuatan pendorong

dan

kekuatan penghambat maka dapatJah disusun suatu strategi kegiatan terkoordinasi oteh Bappeda Tingkat I

NIT dalam rangka pengelo1aan sumberdaya wi1ayah pesisir dan laut terpadu di Teluk

Kupang NIT. Dengan demikian Perencanaan sebagai driving force terjadinya

keterpaduan dapat diimplementasikan dan diharapkan konflik kepentingan dan tumpang tindih kewenangan telab dapat dieliminir bahkan dapat dihindari dahun

implementasi kegiatan di lapangan melalui perencanaan yang terpadu. Dengan kata lain

perencanaan yang terpadu akan menghasilkan pengelolaan yang terpadu.

(15)

KOORDINASI PERENCANAAN DALAM PENGELOLAAN

SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR DAN LAUT TERPADU

DI TELUK KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR

Oleh

JULIUS BRlA SERAN

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh magister sains

pada

Program Pascasarjana, institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(16)

Nama Mahasiswa

Julius Bria Seran

Nomor Pokok

97402

Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dar, Lautan

Menyetujui

t.

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S.

Ketua

Prof

Dr.

MSc

Tommy H.Purwaka, S.H .. LLM .. Ph.D.

2. Ketua Program Studi

Pengelolaan Sumberdaya Pesisir

dan

Lautan

Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri. M.S.

Tanggal Lulus: 10 April 1999

Anggota

ida Manuwoto M.Sc

(17)

RIWA YAT HlDUP PENULIS

Penulis di1ahirkan di Salatiga, 2 Jull 1950 dari ayah Alexander Bria-Seran (t) dan ibu Rosina Bano Fahik Dawuk. Penulis adalah

anak

kedua dari dua belas bersaudara. Tarnat Sekolah Rakyat di Kefumenanu tahun 1962, tarnal Sekolah Menengah Pertama di Betun Kabupaten Belu tahun 1966, dan tarnat Sekolah Teknik Menengah (STM) di Yogyakarta tahun 1969. Tahun 1978 lulus Smjana Muda (B.Se) Pada Jurusan Mesin Fukultas Keguruan Teknik, UNS Sebelas Maret Solo. Tahun 1986 mendapat tugas bela jar di Yogyakarta pada Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan dan lulus Smjana Teknik Lingkungan (Ir.) pada bulan Juni 1989. Pada saat yang bersamaan juga lulus Sarjana Peudidikan Teknik Mesin (Drs) FKlP, UNS Sebelas Maret Solo.

Tahun 1970-1973 penulis mengajar di STM Katolik Nenuk Timor. Tahun 1980-1981 bekeIja di Dinas PekeIjaan Umum Kab. Dati. II Belu. Tahun 1981-1986 Kepala Badan Pengelola

Air

Minum (BPAM) Belu. Tahun 1990-1991, Kepala Bidang Ekonomi-Sosial-Budaya Bappeda Tingkat II Belu. Tahun 1991-1997 bekeIja di Bappeda Tingkat I NTT, dengan jabatan terakbir Kepala Seksi Sumber Alam dao

Lingkungan Hidup

dan

Pemimpin Proyek Marine Resources Evaluation and Planning

(MREP) NTT 1994/1995-1997/1998. Tahun 1992-1993 dosen luar biasa mata kuliah Statistik

pada

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Nusa

Ceudana

Kupang.

Penulis mcnikah dengan Maria Ani Safitri dan dikaruniai lima orang anak yaitu:

M. Dolorosa Bria, M.Archancella Bria. Theresia Avila Bria • Yohanes Don Bosco

Bria • dan M. Demetria Bria

Pada September 1997 penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi S2

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Program Pascasarjana IPB

yaogdibiayaiolehproyekMREP dan luluspada 10 April 1999.

Alamat:

n.

Bukti Karang II Kelurahao Fatulull RT 02IRW 01 Kecarnatan Oebobo, Kodya Kupang 85111

Nusa Tenggara Timur

(18)

PENGANTAR

Dengan pujian, dan syukur ke haribaan Tuhan Yang Maha Esa, alas kasih dan

karunia-Nya lewat para pembimbing, para 、ッウ・セ@ para pendana, dukungan keluarga.,

sanak-saudara, kerabat, dan handai taulan

maka

penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini merupakan

basil

penelitian penulis berjudul

Koordinasi Perencanaan

Da/am Pengelolaan Sumberdaya Wi/ayah Pesisir dan Laut Terpadu di Teluk Kupang

Nusa Tenggara Timur,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magisler

Sains

pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan , Program Pascasatjana

Instilut Pertanian Bogor (IPB).

Terima kasih dihalurkan kepada bapak Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S., bapak Prof.Dr. H.Muhanunad Eidman, M.Sc.,dan bapakTommy H.Purwaka, S.H.,LLM.,Ph.D.,

sebagai kornisi pembimbing, atas segaJa bimbingan dalam penyelesaian tesis

ini. Kepada

Dirjen Bangda, Gubemur Kepala Daerah Tingkal I NTT, Kelua Bappeda Tingkal I NIT alas perkenanan belajar yang diberikan. Kepada Direktur Pembinaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Diljen Bangda, bapak Drs .. M.Bularbular, MBA., MM., dan selurub jajarannya yang lelab mengupayakan pendanaannya. Kepada para respondeD, para pembantu penelitian lapangan, Ir. Agus Buill, Ir. Van Simu, Ir. Fidelis KIau, Ir. Rdlus.

Drs.

Edy

Orapau, Bapak. M. Husni. Kepada Bapak Dr.Ir. Imam Suseno,M.Sc., dan

selurub staf di Pandan Asri alas segala banluan selarna penulis belajar di Bogor. Bapak Ir. Rudy sオキ。ョ、セ@ M.S., M.Phil. dan staf di sekretarial program sludi. Rektor IPB,

Direktur Pascasarjana IPS dengan seluruh jajarannya yang dengan simpatik telah

memperlancar semua urusan akademis selama studi di IPS. Last but not least kcpada

bapak Dr. M.J.Sitepu, MBA dan hapak Prof.Dr.Ir.Jacub Rais. M.Sc. atas dukungan

ilmu, moral dan referensi-referensi dan masih banyak nama yang tak dapat disebutkan.

Kebesaran 「。ャセ@ yang mencenninkan kebesaran jiwa dan budi lubur para bapakJibu yang

sela1u dikenang, serta karya sederhana

ini

kita persemhahkan demi kemuliaan Allah Yang

Maha Besar, Pengasih dan Penyayang.

Akhimya dengan kritik dan saran dari para pembaca, kiranya karya ini dapat

diperbaiki dan bermanfaat adanya.

Bogor, April 1999

(19)

l. II. IlL IV

V.

DAFTAR TABEL DAFT AR GAMBAR DAFT AR LAMPlRAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan masalah

DAFTAR lSI

1.3. Pengertian

dan

Ruang Lingkup

1.4. Tujuan dan Kegunaan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Wilayah Pesisir

2.2. Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut

2.3. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pcsisir

dan

Laut Terpadu 2.4. Koordinasi dan Perencanaan Terpadu

2.5. Penclitian Tcrdahulu

KERANGKA PEMIKJRAN

METODOLOGI PENELITIAN 4.1. A1asan Pernilihan Topik

4.2. Data dan Informasi yang Dibutuhkan

4.3. Tcknik Pengumpulan Data 4.4. Cara Analisis Data

4.5. Cara Pembahasan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Kondisi Umum

5.2. Batas-batas Teluk Kupang

5.3. Kondisi Fisik Wilayah Pesisir Teluk Kupang

5.4. Kondisi Biologis

5.5. Kondisi Sosial Ekonomi

5.6. Kegiatan di Wilayah Pesisir T eluk Kupang

5.6.1. Perikanan

5.6.2. Pariwisata

5.6.3. Perhubungan Laut 5.6.4. Pertarnbangan

5.6.5. Taman Wisata Laut

5.6.6. Kehutanan

5.6.7. Tambak Gararn dan Tarnbak Udang/Bandeng 5.6.8. Pemukiman

5.7 Perkiraan Pengembangan

(20)

VI.

VII.

iii

HASIL DAN PEMBAHASAN 68

6.1. Identifikasi Konflik 68

6.1.1. Konflik Wewenang dan Kcpentingan 68

6. I .2. Konllik Ekologi -Ekonomi Para Pihak Terkait. 77 6.1.3. Analisis Fungsi dan Kewenangan Instansi 80

6.1.4. Analisis SebalrAkibat 82

6.2. Koordinasi Perencanaan oleh Bappeda Tk. I NIT 85

6.2.1. TugasdanFungsi 85

6.2.2. Tujuan Jangka Panjang, Tujuan Jangka Pendek dan Indikator

Kinerja 88

6.2.3. Tujuan Jangka Pendek dan Kinerja Yang diinginkan 89

6.2.4. Kekuatan Penghambat dan Kckuatan Pendorong Koordinasi

Percncanaan oleh 8appeda Tingkat I NIT 90 6.3.. Rencana Kegiatan Terkoordinasi 94

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan

7.2. Saran

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

FORMALITY IN INDONESIAN TALK SHOWS: DIFFERENCES BETWEEN HITAM PUTIH AND BUKAN EMPAT MATA TALK SHOW.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sosialisasi dan konseling tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) HIV/AIDS terhadap pengetahuan dan sikap waria di

Setelah diketahui hubungan kedekatan antar fasilitas, selanjutnya dilakukan perancangan tata letak fasilitas menggunakan metode BLOCPLAN yang menghasilkan lima usulan alternatif

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang menikah dengan sesama etnis menunjukkan penyesuaian pernikahannya lebih tinggi dari laki-laki yang menikah dengan

Faktor yang mempengaruhi siswa kelas VIII di SMP Negeri 214 Jakarta memiliki kategori dengan tingkat literasi media tinggi/advance dan sedang/medium dilihat dari jumlah skor

Barang-barang yang dikeluarkan oleh NAH-Project tidak mengecewakan karna konsumen dapat tau bahan apa saja yang digunakan, dan sistem lelang pun membuat konsumen

Tesis Penataan PKL : Antara Kondisi sosial .... Diah Puji