• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh quality product dan brand image (citra merek) serta marketing strategic terhadap keputusan pembelian processor intel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh quality product dan brand image (citra merek) serta marketing strategic terhadap keputusan pembelian processor intel"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH QUALITY PRODUCT, BRAND IMAGE

(CITRA MEREK), DAN MARKETING STRATEGIC TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PROCESSOR INTEL

(Study Kasus Mahasiswa UIN yang Menggunakan Komputer dengan Processor Intel)

SKRIP SI

•••

II I

Disusun Oleb :

KHA

WWAS ADIMAS MAKRUF!

NIM: 205081000141

イャセイゥ@ •

1''-l. : セUQjZZョGHQZGAGBqセセ@

...

セ⦅L@

Nセ@

wi · :

ᄋッtpNjZZtGcZZᄋᄋᄋセl@

...

i,

セ@

... ··· ... ::;,.2:.8 ..

;1

ᄋォセi@ : ... .

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI

(2)

II.AN UTAMA Uffi,! §'I' l\t' I '1 j,I\ Kil セHtaN@

ANALISIS PEN GAR UH QUALITY PRODUCT, BRAND

IMAGE (CITRA MEREK), DAN MARKETING STRATEGIC

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBE.LIAN PROCESSOR INTEL

(Study Kasus Mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta Pengguna Komputer dengan Processor Intel)

Skripsi

Diajukan kepada Falnt!tas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar s。セェ。ョ。@ Ekonomi

Oki!;

KHA WWAS ADIMAS MAKRUF{

NIM : 205081000141

Di bawah bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS

NIP. 195 706171985031 022

H. Amir Syarifudin, SH.,MM

NIP. 194 608 181 966 031 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Hari ini selasa tanggal 17 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Khawwas Adimas Makrufi NIM: 205081000141 dengan judul Skripsi "ANALISIS PENGARUH QUALITY PRODUCT, BRAND IMAGE (CITRA MEREK), DAN MARKETING

STRATF,r.n: TF,RHAnAP KF.PTITTTSAN PF,MRF.LTAN procZfNsセor@

INTEL" (Study Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna Komputer dengan Processor Intel). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta. 19 November 2009

Tim PenguJi Ujian Komprehensif

セセ@

Herni Ali. HT, SE., MM

Ketna

Yahya Hamza. Dr Penguji Ahli

Leis Suzanawati. SE., M.Si

(4)

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama

2. Tempat & Tgl. Lahir 3. Alamat

4. Telepon

Daftar Riwayat Hidup

: Khawwas Adimas Makrufi : Semarang, 09 September 1987

: JI. Manggar I b3/l 7 Larangan Selatan 15154 : 021- 7326838

II. PENDIDIKAN

I. SD : 1993- 1999 SD Joglo 05 pagi JakBar 2. SMP

3. SMA

4.

SI

III. PRESTASI

: 1999- 2002 Tsanawiyah Pon:Pes Darunnajah : 2002- 2005 SMUN 2 Krakatau Steel Cilegon

: 2005- 2009 Ekonomi UIN SyarifHidayatullah Jakarta

I. Memperoleh sertifikat Program Microsoft Office 2000 dari Lembaga pendidikan dan Pelatihan "Karya Insan Mandiri" [2005]

2. Memperoleh sertifikat Program Education English di SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon [2005]

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Djrwadi,. MT

2. Pekerjaan : Pegawai Negri

3. Ibu : Noor Insaningsih

4. Pekerjan : Ibu rumah tangga

5. Alamat : JI. Manggar I B3/17 Larangan Selatan 15154

6. Telepon : 021- 7326838

(5)

ABSTRACT

"Analysis Influencing of Product Quality, Brand Image, and

Marketing Strategic toward Buying Desicion Intel Processors"

(Case Study On Student UIN SyarifHidayatullah Jakarta Used Computers With Intel Processors Inside)

By:

Khawwas Adimas Makrufi

Resaerch Title: "Analysis Influencing of Product Quality, Brand Image, and Marketing Strategic toward Buying Desicion Intel Processors" Case Study On Student UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Used Computers With Intel Processors Inside.

The objective of this research are to analyze the influences of product Quality, Brand Image, and Marketing Strategi toward Decision. This research uses non probability sampling by convenience sampling method. The data is obtained by spreading the anquette for 100 respondents student VIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The result of this research show that Product Quality Influenced toward buying decision with the value of probability 0,000 < 0,05 or T count 3,801 > T table 1,985, and Brand Image influenced to the puchase decision with the value of probability 0,008 < 0,05 or T count 2,728 > T table 1,985. While for Marketing Strategic also had influenced toward Buying Decision with the value probability 0,000 < 0,05 or T count 5,187 > T table 1,985. and the result ofhypotesis regresion (F) show the value F count 414,382 > F table 2,70 or the value probability 0,000 < 0,05.

The result of this research show that Product Quality, Brand Image, and Marketing Strategic toward Buying Decision simultaneously and partially are means rejected Ho and accepted Ha.

(6)

ABSTRAK

"Analisis Pengarnh Kualitas Produk, Citra Merek, dan

Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta pengguna

Komputer dengan Prosessor Intel)

Oleh:

Khawwas Adimas Makrufi

Judul Skripsi: "Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel" Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pengguna Komputer dengan Prosessor Intel.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Strategi Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Prosessor Intel. Penelitain ini menggunakan nonprobabiliti sampling melalui metode convenience sampling. Data diperoleh dengan cara penyebara:n angket kepada 100 responden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Penelitian ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 atau T hitung 3,801 > T tabel 1,985. dan citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,008 < 0,05 or T hitung 2, 728 > T tabel 1,985. sedangkan untuk strategi pemasaran juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 or T count 5, 187 > T table 1,985. dan basil uji hipotesis regresi (Uji F) menunjukan nilai F hitung 414,382 > F tabel 2,70 atau nilai probabilitasnya 0,000 < 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kualitas Produk, Citra Merek, da Strategi Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian baik secara parsial maupun simultan, artinya menolak Ho dan menerima Ha

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan segala rahmat, nikmat dan karuniannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Analisis Pengaruh Quality Product, Brand Image. ,(citra merek), dan Marketing Strategic terhadap Keputusan Pembelian Processor Intel" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pengguna Komputer dengan Prosessor Intel). Tak lupa shalawat serta salam agar senantiasa tercurah kepada Nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta selmuh keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Atas segenap upaya maupun perhatian dari seluruh pihak yang senantiasa turut andil dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebcsar- besarnya kepada kerabat, dosen- dosen, teman, serta keluarga yang turut serta memberik:an partisipasinya dan dukungan bai.k itu materi maupun mental terima kasih semuanya itu memberikan saya sebuah motifasi schingga penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar.

Atas segala bantuan, arahan, serta bimbingan berbagai pihak semua itu merupakan suatu pembelajaran untuk penulis yang nantinya penulis yakin akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sekarang maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penulis mengucapkan segenap ungkapan terima kasih yang tak terkira kepada :

(8)

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms selaku dosen Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyafifHidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms dan Bapak Fl. Amir Syarifudin, SH.MM, selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak membantu, mengarahkan, memberi saran, nasihat, petunjuk, motifasi, ilmu pengetahuan, dan kesabaranya meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku penguji ahli danjuga sebagai dosen pembimbing pengganti dikala bapak Abdul Hamid tiada ditempat, terima kasih pak telah membantu saya.

5. Bapak Dr. Yahya Hamza selaku dosen penguji ahli pada bidang konsentrasi marketing.

6. Bapak Indo Yama Nasarudin selaku ket1ia jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu dan nasihatnya kepada penulis selama masa perk-uliahan atau pembelajaran, tak lupa penulis ucapakan hormat dan terima kasih.

8. Seluruh Staf Akademik, Keuangan, Perpustakaan, sertit seluruh pibak yang terkait pada Program Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan banyak terima kasih. 9. Seluruh teman- temanku seperjuangan juga tidak dapat disebutkan satu

persatu. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk selalu berbagi kebersamaan juga rasa persahabatan. Ayo kawan kita hadapi tantangan masa depan selanjutnya.

10. Lembaga Zeta "Kak Denis "data yang juga telah ュセュ「・イゥォ。ョ@ saya bimbingan dalam finising skripsi ini juga Bimbingan Program SPSS nya. Terima kasih kak alas bantuan dan waktunya dalam mengevaluasi kekurangan skripsi ini.

(9)

Segala kesempumaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang dapat membangun dari berbagai pihak guna perbaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang budiman pada umumnya dan penulis.khususnya. Semoga Allah melimpahkan banyak karunianya untuk membalas segala budi baik semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Jakarta, 30 November 2009 Penulis,

(10)

DAFTARISI

Halaman

Daftar Riwayat Hidup... ... i

Abstract... ii

Abstrak... .. . ... ..

iii

Kata Pengantar.. . . .. . . .. . .. iv

Daftar Isi... .. . . ... vii

Daftar Tabel... ... xi

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran... .. . . .. . . .. xv

BAB. I.

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah.. .. . .. . .. . . .. . .. . . .. . .. . .. . .. . .. ... . . ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.. ... .. . ... .. . .. . .. . .. . .. ... . .. . ... .. .... .. . .. . ... .... 6

I. Tujuan Penelitian... .. . . .. . .. . . .... 6

2. Manfaat Penelitian... .. . .. . . ... .. .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . ... 6

BAB. II.

TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Pemasaran... 8

I. DefinisiManajemen ... 8

2. Definisi Pemasaran... ... .... .. 10

3. Definisi Manajemen Pemasaran.. .. . ... .. .. . . ... . .. .. . .. .. .. ... .. ... .. . . .. .. .. . . 11

B. Kualitas Produk... .. . .. . . .. . .. . . .. ... . ... .. . . .. .. . .. . .. . . .. . .. . .. . . ... 12

1.

Definisi Kualitas.. .. ... . .. . . .. ... . .. . .. .. . . .. . .. . .. ... . . .. .. . .. . .. . .. . . .. . . .. . . 12

2. Definisi Produk... ... .. . . .. ... . ... .. .. . . .. . . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . ... .. . . 12

3. Klasifikasi Produk. .. . . ... ... . . . ... . . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . .. . .. ... . .. . . ... 14

4. Manfaat Produk.. . . ... 15

5. Dimensi Kualitas Produk... 15

C. Brand Image (Citra Merek)... ... 18

(11)

2. Definisi Image (Citra).. .. . .. . .. . .. . .. . ... ... .. . .. . .. . .. .. .. ... .. . .. . .. . .. . . .. . ... 23

3. Definisi Brand Image (Citra Merek).. .. . .. ... .. . . .. ... . . . .. . . .. . . .. .. 24

4. Pengukuran Citra Merek. ... ... . . .. . .. . .. .. . . .. . . .. ... . .. . .. . .. . . .. . . . ... 25

D. Marketing Strategi... .. 26

I. Definisi Marketing Strategi... .. 26

2. Segmentasi Pasar... .. 28

3. Targeting... 29

4. Positioning (Penempatan Posisi)... .. .. . .. .. . . .... .. . .. ... . .. . ... .. . .. .. . . .. 30

5. Bauran Pemasaran. . . ... 31

a. Definisi Bauran Pemasaran. . . 31

6. Factor- Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan... 36

a. Lingkungan Mikro... .. . .. . .. . . .. . .. ... . . .. .. . .. . .. . . .. ... . .. 36

b. Lingkungan Makro.. .. . .. . ... .. . .. .. . . ... .. . .. . .. .. . . . .. .. . .. .... ... .. . .. . . 40

c. Rencana Strategi... 41

E. Keputusan Pembelian... ... ... ... 43

I. Definisi Keputusan Pembelian.. .. . . .. .. . .. ... . . .. . .. . . .. ... . .. . . .. . .. .. . .. 43

2. Factor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian... .. 44

3. Jenis Perilaku Pembelian.. .. . . .. ... . . . ... . ... ... .. ... . .. . . ... .. .. . . .. . . 49

4. Tahap- tahap Proses Pengambilan Keputusan.. .. . .. . .. . .. . . .. . .. . .. .. . . 50

F. Kerangka Pemikiran Konseptual... 52

G. Hipotesis... 55

BAB. Ill.

METODE PENELITIAN

.. .. ... .. . .. ... .. .. .. ... ... ... ... ... .. .. ... .. .... ...

56

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 56

B. Metode Penetuan Sampel... ... ... ... .. .... ... ... .. . .. . ... .. .. .. . .. ... .... .. ... ... . .. 56

C. Metode Pengumpulan Data... 57

I. Data Primer... 57

2. Data Sekunder ... 57

D. Metode Analisis... .. ... . .. . .. ... . . .. . . . ... . ... .. . . .. .. ... . .. . .. . . .. . . . ... . .. .. 58

(12)

a. Uji Validitas... ... 60

b. Uji Reabilitas... ... .... ... ... 61

2. Analisis Kuantitatif... .. 62

a. Uji Normalitas... .. .. . .. . . .. . . .. . .. .. . .. . . .. . .. . .. . . .. . .. . .. . . . .. . . . 62

b. Uji Asumsi Klasik... .. . . ... 63

c. Uji Regresi Linier Berganda.. .. . .. . . ... . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. . . .. .... ... 65

I) Uji F (uji simultan)... ... 66

2) Uji t (uji parsial). ... . .. . .. . ... . .. .. . ... . . . .. . .. .. .. . . .. . ... .. . .. . .. . ... .. . .. 67

3) Koefisien Determinasi (R2).. •• ••• • • • • ••• •• ••• • •• • •• • •• • •• • ••• •• ••• • •• •• • • • 68

E. Operasional Variabel Penelitian... ... ... 72

BAB.IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... •..••••.•••••.•.••••.••••••••••• 75

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian... .. .. . ... ... .. . .. ... . . .. .. . .. . .. . ... 75

I. Sejarah singkat perusahaan Intel... 76

B. Analisis Kualitatif.. .. . . .. . .. . . .. . .. . . .. ... . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. . . .. 80

I. Uji Validitas dan Reliabilitas... ... 80

a. Hasil Uji Variabel Quality Product (X1)... 81

b. Hasil Uji Variabel Brand Image (X2)... 82

c. Hasil Uji Variabel Marketing Strategics (X3)... 84

d. Hasil Uji Coba Variabel Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) .... 85

C. Analisis Kuantitatif... 87

1. Uji Asumsi Klasik... 87

a. Hasil Uji Normalitas... 87

b. Hasil Uji Multikolinearitas... 90

c. Hasil Uji Heterokesdatisitas... 91

2. Uji Regresi Linier Berganda... 92

a. Statistik Deskri ptif... ... .... .. ... .... ... .. ... .... 92

b. Persamaan Regresi Linier Berganda... 93

c. Uji F (Uji Simultan) ... 95

d. Uji T (Uji Parsial) ... 96

(13)

D. Gambaran Umum Data... 98

I. Distribusi Frekuensi... ... 99

a. Distribusi Frekuensi Quality Product (X1)... 99

b. Distribusi Frekuensi Brand Image (X2) ... 104

c. Distribusi Frekuensi Marketing Strategics HIセ INNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ 110 d. Distribusi Frekuensi Keputusan Pembelian Processor Intel (Y) ... 114

BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Implikasi ... 120

C. Saran ... 120

DAFT AR PUST AKA... 122

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1

langkah- langkah dalam proses segmentasi

28

3.1

Kategori Skala Likert

59

3.2

Operasional variabel penelitian 72

4.1

Hasil Uji Validitas Quality Product (X1)

81

4.2

Hasil Uji Reliabilitas Quality Product (X1)

81

4.3

Hasil Uji Validitas Brand Image (X2)

83

4.4

Hasil Uji Reliabilitas Brand Image (X2)

83

4.5

Hasil Uji Validitas Marketing Strategics (X3)

84

4.6

Hasil Uji Reliabilitas Marketing Strategics (X3)

85

4.7

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)

86

4.8

Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Processor Intel (Y)

87

4.9

Hasil Uji Normalitas

89

4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

90

4.11

Statistik Deskrptif 92

4.12

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

93

4.13

Hasil Uji Simultan (Uji F)

95

4.14

Hasil Uji Parsial (Uji t)

96

4.15

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

98

4.16

Intel Lebih Cepat Dalam Membaca Program

99

4.17

Intel Selalu Menciptakan Tipe yang Beragam

100

Sesuai Kebutuhan Konsumen

4.18

Intel Mempunyai Tingkatan Gratis yang Baik

100

Sesuai dengan Fitur Produk

4.19

Intel Diterapkan dengan Kreatif sehingga

101

Memudahkan Penggunaannya

4.20

Cara Instalasi Intel Mudah, sehingga Konsumen Cepat

102

Mengerti Fitur di dalamnya

(15)

Banyak dan Mudah Ditemukan

4.22 Semakin Tinggi Tipe yang Ditawarkan, 103

Semakin Cepat Processor Membaca Program

4.23 Intel sebagai Perusahaan yang Menjadi 104

Market Leader dalam Pasar Micro Chip Processor

4.24 Intel merupakan Merek Micro Chip yang Tahan Lama, 104 Berkualitas, dan Bergaransi

4.25 Merek Produk Micro Chip Intel Mudah Dikenali 105

4.26 Intel Sudah Mempunyai Market Leader 106

di Pasar Micro Chip di Indonesia

4.27 Pemberdayaan Merek Intel di Semua Lini Produk 106

Berjalan dengan Baik

4.28 Pengalaman Menggunakan Intel secara Tidak Langsung 107 Membentuk Citra Merek Intel

4.29 Slogan yang Diberikan Intel Memberikan Rasa Perea.ya 108 ketika Memutuskan Membeli

4.30 Citra Merek Intel Mempunyai Tingkat 108

Puma Jual Lebih Tinggi Dibanding Merek Lain

4.31 Brand Awamess Intel telah Ada Dibenak Konsumen 109

saat Ingin Membeli PC

4.32 Produk Intel Bervariasi sesuai Kebutuhan Konsumen 110 4.33 Harga Bervariasi sesuai Tingkat Kemampuan Kualitas Produk Intel llO

4.34 Perusahaan Intel Rajin Menciptakan Produk Baru 111

Dibanding Perusahaan Lain

4.35 Intel selalu Menciptakan Produk Baru yang Tidak 111

Dimiliki Perusahaan Lain

4.36 Distribusi Pemasaran Intel Mencakup Seluruh Pasar 112 4.37 Intel Selalu Melakukan Promosi ketika Meluncurkan Produk Baru 112 4.38 Processor Intel Pemasok Utama Bagi Hampir Semua PC 113

4.39 Intel Mendukung Pemain Baru dalam Industri PC 114

(16)

4.41 Informasi di Media Masa Maupun Elektronik secara 115 Tidak Langsung Mempengarnhi Keputusan Pembelian

4.42 Kepuasan saat Membeli Mempengaruhi untuk Membeli 116 Kembali Produk Intel

4.43 Manfaat yang Diberikan Intel Memberikan Kepuasan 116 4.44 Kebutuhan PC yang Berkualitas Sangat Penting untuk Pekerjaan, 117

sehingga Membeli Intel

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran 54

4.1 Kurva Normal P- Plot 88

4.2 Histogram Dependent V ariabel

88

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Keterangan

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 126

Lampiran 2 Data Primer Responden 131

Lampiran 3 Distribusi Frekuensi 143

(19)

A. Latar Belakang Penelitian

BABI

PENDAHULUAN

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis menjadi ha! yang tidak dapat dihindari. Untuk itu peranan marketing pada perusahaan pada saat ini, menjadi penting dimana perusahaan harus menggunakan konsep marketing secara tepat untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, atau dengan kata lain menjadi marketing company.

Suatu pemerekkan yang tepat akan mempermudah penjualan produk, dan dapat menyedot animo massa untuk datang, melihat dan akhirnya memiliki produk itu. Brand (merek) yang mampu memberikan kesan yang beraiti bagi konsumen akan lebih mudah mendapat perhatian khusus dari konsumen, artinya sebuah merek dapat mengerti apa keinginan konsumennya, agar konsumen dapat merasakan bahwa merek tersebut menjadi bagian dan kebanggaan bagi dirinya, sehingga kesetiaan merek (brand loyalty) akan lebih mudah dibentuk.

(20)

Sebagai merek yang mendunia, Intel memiliki kategori produk yang sangat beragam, dengan demikian konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan mulai dari kategori Processor untuk basic, midle, high. Untuk produk

basic tersedia Processor Intel Celeron dan Pentium 4. Sedangkan yang midle

pilihannya mulai dari Intel Pentium Dual Core dan Core 2 Duo. Dan yang paling terbaru dan dikenal sebagai Processor yang cukup ekstrem, cocok bagi mereka pecinta Game dengan gratis tinggi tersedia Processor Intel Quad Core dan Core 2 Quad. Artinya, produk Intel memang diarahkan untuk segmen konsumen yang berbeda pula.

Inilah

strategi Intel yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya.

Diera globalisasi, peran merek semakin besar, banyaknya pilihan produk membuat konsumen lebih cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap merek tertentu yang menjad.i kepercayaan mereka. Ditengah waktu yang sangat berharga bagi para konsumen dalam proses pembelian, mengambil keputusan adalah dengan memilih merek yang telah dikenal. Hal ini yang dilakukan untuk mengurangi resiko yang akan terjadi bila hendak berganti merek, bahwa nilai yang diterima tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan.

Merek juga membentuk personifikasi dari produk atau perusahaan yang menghasilkannya. Merek produk membentuk atau memiliki identitas atau citra dari produk/perusahaan melalui proses persepsi dalam pik.iran hingga membentuk top of mind bagi pelanggannya. Hal ini dapat dinyatakan bahwa mutu merek berkaitan dengan bagian pelanggan potensial meyakini produk

(21)

(kepercayaan merek) merupakan suatu janji yang menciptakan preferensi dan juga simbol aktivitas.

Merek sebenarnya merupakan jaitji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merek terbaik memberikan jaminan kualitas, tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian; atribut, manfaat, budaya, kepribadian, pemakai. Layaknya merek Intel, yang terlintas saat kita ingin membeli sebuah PC atau komputer adalah komputer yang menggunakan Processor Intel didalaiu nya. Hal tersebut jelas merek Intel sudah mendominasi minset custemer.

Kualitas produk juga menjadi penentu keberhasilan penjualan saat produk tersebut dilempar ke pasaran. Apalagi untuk sebuah produk yang berbasis teknologi seperti

Processor

komputer yang menjadi inti dari suatu komputer, kualitas menjadi suatu keharusan. Terlebih kini konsumen makin sensitif dimana mutu dari produk yang lebih diutamakan.

Suatu produk yang terdiri dari barang ataupun jasa memiliki kualitas tersendiri, dimana kualitas merupakan suatu kondisi dinaiuis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses maupun lingkungan yang dapat memenuhi atau melebihi harapan, sedangkan kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Mungkin kualitas Intel bagi sebagian pengguna komputer sudah tidak dihiraukan lagi segingga costemer membeli produknya.

(22)

Ketepatan dalam menentukan Strategi Pemasaran atau dengan istilah "rencana permainan" menjadi salah satu faktor penting dalam memasarkan suatu produk, didalam mengembangkan strategi pemasaran, manajer dihadapkan kepada banyak sekali pilihan yang memungkinkan, untuk itu manajer terlebih dahulu menentukan tujuan perusahaan. Dengan menelusuri tiap tujuan, manajer dapat mengenali altematif strategi utama yang dapat diaplikasikan ke lini produk. Seperti halnya pada lini produk Intel yang mencangkup semua segmen pasar sehingga menyebabkan perusahaan produksi processor lain jadi kalah saing.

Dengan demikian, dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam bisnis micro chip processor. Intel sebagai produsen processor yang memiliki pasar hampir masyarakat global mengetahui keberadaannya, periu memperhatikan sejauh mana kualitas yang dimiliki telah memenuhi harapan dari konsumen, juga seberapa besar citra merek yang dimiliki tertanam dalam benak konsumen, serta ketepatan Intel dalam memutuskan strategi pemasaran agar tetap menjadi leader dalam bisnis micro chip processor.

(23)

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis mencoba menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul "Analisis Pengaruh Quality Product Dan

Brand Image (Citra Merek) serta Marketing Strategic Terhadap

Keputusau Pembeliau Processor Intel".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan permasalahan yaitu mengenai apa yang menjadi penyebab Intel Processor banyak digunakan oleh sebagian besar pengguna computer, penulis menduga apakah ha! tersebut disebabkan atau berhubungan oleh pengaruh brand image

( citra merek) dan quality product serta markerting strategic. Sehingga penulis merumuskan pokok permasalahan yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Quality Product Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Brand Image (Citra Merek) Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Marketing Strategic Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel 4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Quality

Product, Brand Image, dan Marketing Strategic Terhadap variabel Keputusan Pembelian Processor Intel

(24)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tttjuan dilakukannya penelitian ini adalah :

a. Menganalisis pengaruh quality product terhadap keputusan pembelian Processor Intel

b. Menganalisis pengaruh brand image (Citra Merek) terhadap keputusan pembelian Processor Intel

c. Menganalisis pengaruh marketing strategi terhadap keputusan pembelian Processor Intel

d. Menganalisis pengaruh quality product, brand image, dan marketing strategic terhadap keputusan pembelian Processor Intel

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitiaan ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti :

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan mengenai brand image ( citra merek) dan quality product

serta markerting strategic

b. Bagi Produsen :

Sebagai sumber referensi dalam rangka memelihara dan melindungi merek serta mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk.

(25)

c. Bagi Mahasiswa Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah : Dapat dijadikan acuan atau studi literatur untuk penelitian lebih lanjut dan dapat memberikan masukan informasi mengenai brand image

(citra merek) dan quality product serta markerting strategic.

d. Bagi Para Manager Marketing :

Dapat menambah wawasan dan sumber inforrnasi dalam menentukan strategi yang tepat dalam memasaran suatu produk, juga dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kekurangan dan kelemahan produk tersebut sehingga perusahaan dapat lebih menigkatkan kua!itas produk dan dapat menjaga produk nya agar tetap diminati para customer. e. Bagi Perguruan Tinggi :

Dapat memperkaya wacana untuk kepentingan pendidikan dimasa yang akan datang.

f. Bagi Masyarakat :

Dapat memberikan informasi mengenai pentingnya kualitas, citra merek serta marketing strategic didalam membuat keputusan untuk membeli suatu produk

dari Intel

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Pemasaran

1. Definisi Manajemen

Istilah manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan ke1ja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.

Arti manajemen, yaitu asal kata dari manage dan dalam bahasa latin manus, yang berarti memimpin, menangani, mengatur, dan membimbing. George R. Terry (2003:25) mendefinisikan manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya.

Bila mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga penge1tian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.

Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Dalam Encyclopedian of the Science dikatakan bahwa menejemen adalah suatu proses dengan pelaksanaan suatu tujuan

(27)

tertentu diselenggarakan dan diawasi. Menurnt pengertian kedua, manajemen adalah kolektivitas orang melakukan aktivitas manajemen, jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan te1ierntu disebut manajemen. Menurut pengertian ketiga, manajemen itu adalah ilmu. Chaster I Bernard dalam bukunya (The Function of the Executive, 2005:15), menyatakan bahwa manajemen itu adalah "seni" dan juga sebagai "ilmu". Demikian pula dengan Henry Fayal, A/fin Brown, Harold Koontz dan Cyril 0 'Donnel,

dan George R Terry beranggapan bahwa ュ。ョセェ・ュ・ョ@ itu adalah ilmu

sekaligus seni. Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena dan gejala, kejadian, keadaan, jadi memberikan penjelasan.

Dari berbagai definisi diatas, manajemen dapat diaiiikan sebagai "seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pimyusunan, pengarahan dan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan". (Manullang, 2004:3-5). Sebagaimana perbedaan definisi tentang manajemen, definisi pemasaran pun didefmisikan berbeda-beda menurnt para ahli. Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian pemasaran.

(28)

2. Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (2005: I 0) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara be bas mempertukarkan produk dan jasa yang bemilai dengan pihak lain.

(Buchari Alma, 2000:1): Menurut Charles F. Philips Ph.D and

Delbert J. Duncan Ph.D, dalam bukunya Marketing Principles and

Methods menyatakan bahwa "Marketing wich is often reffered to as

distribution by businessmen - includes all the activities necessary to place

tangible goods in the hands of house hold consumers and users". Artinya,

marketing yang oleh para pedagang diartikan sama dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.

William J. Stanton mendefinisikan pemasaran adalah suatu system

keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Briefease Book Edukasi

Professional Syariah, 2005:15). Sedangkan menurut Sofjan Assauri

(2004:5) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Pengertian tersebut di atas dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan yang saling berhubungan,

(29)

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber dari perusahaan, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.

3. Definisi Manajemen Pemasaran

Menurut Ernie dan Kumiawan (2005:14) manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

Manajemen pemasaran adalah merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan pendistribusian produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi perusahaan jangka panjang. (Sofjan Assauri 2004).

Sedangkan menurut Kotler dan Annstrong (2001:1) menyatakan manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk mendptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli dengan sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

(30)

B. Kualitas Produk

I. Definisi Kualitas

Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen. (Kotler:2002)

Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), presisi, kemudahan mengoperasikan dan mereparasi, dan atribut lain yang bernilai. Kualitas menurnt Lupioyadi (2001: 144) adalah keseluruhan cirri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam ha! kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.

2. Definisi Produk

Sedangkan pengertian Prociuk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen (Kotler, 2002:448)

Menurut Husein Umar (2003 :31) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau

(31)

kebutuhan yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga berbentukjasa atau layanan.

Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik:, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. (William J Stanton dilrntip oleh Arif Isnaini, 2005)

Jika suatu perusahaan sudah memutuskan segmen mana yang akan dimasuki maka perusahaan tersebut harus memutuskan posisi yang tepat bagi segmen tersebut. Maka produk position (posisi produk) adalah suatu cara dimana produk tersebut didefinisikan konsumen sebagai atribut yang penting atau produk tersebut menempati suatu tempat di benak konsumen daripada produk pesaing. (Amstrong, Kotler, 2000:206).

Berdasarkan pengertian diatas dapat diket'1hui bahwa konsumen membeli suatu produk tidak hanya sekedar kumpulan atribut tampak atau nyata saja melainkan pada dasarnya konsumen membayar sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan keinginannya, baik itu yang berwujud maupun yang berupa jasa.

Ada lima tingkatan produk Kotler, 2005:69) yaitu :

a. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.

(32)

c. Pruduk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika mereka membeli produk tersebut.

d. Produk tambahan (augmented product), yaitu meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakan dari produk pesaing.

e. Produk potensial (Potential Product), mencakup semua peningkatan dan tramsformasi yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.

3. Klasifikasi Produk

Menurut Philip Kotler (2005:72) dalam mengembangkan strategi pemasaran produk dan jasa pemasaran mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pemasaran biasanya meng,klasifikasikan produk berdasarkan macam-macam karakteristik produk seperti :

a. Menurut Sifatnya antara lain :

I) Durable goods (barang tahan lama) merupakan barang yang

berwujud yagn biasanya dapat dig,unakan dalam waktu yang relative lama. Contohnya : Handphone telepon seluler).

2) Nondurable goods (barang tidak tahan lama) merupakan barang

berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pengg,unaan. Contohnya: pasta gigi, sabun mandi dan lain-lain.

3) Services (Jasa) merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapt

dipisahkan dan mudah habis, jasa hanya dapat dirasakan oleh

(33)

penerima jasa dan penilaian akan suatu jasa sangat subjektif atau relatif. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian. Contohnya: bengkel, salon, dan lain-lain.

b. Menurut bentuknya antara lain :

1) Tangible Goods (barang berwujud) yaitu setiap basil produksi yang

dapat dilihat, dirasakan dan dipegang.

2) Intangible (barang yang tidak berwujud) yaitu setiap basil produksi

yang tidak dapat dilihat dan dipegang tetapi dapat dirasakan manfaatnya.

4. Manfaat Produk

Suatu produk dikatakan bermanfaat bila dlengan pembelian atau penggunaan produk tersebut masalah konsumen atau pembeli terpecahkan. Pada dasarnya konsumen tidak hanya membeli produk secara fisik dengan kata lain pelanggan membeli manfaat. Pelanggan sering berfikir tentang produk dalam konteks konsekuensinya.

5. Dimensi Knalitas Prodnk

Menrut Philip Kotler (2001:319-394) didalam kualitas produk, terdapat delapan dimensi, yaitu :

(34)

tingkat dimana produk mampu me1tjakankan fungsinya kinerja performance merupakan karakteristik operasi produk dari produk inti (core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya (Tjiptono. 1999: 3)

b. Ciri- ciri atau keistimewaan tambahan (features) yang merupakan karakteristik pelengkap istimewa yang menambahkan penglainan pemakaian. Ciri- ciri atau keistimewaan tarnbahan, yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

c. Kehandalan (wiihiulity). Yang merupakan kemungkinan kegagalan produk dalam rencana waktu yang diberikan. Kehandalan (reability) yaitu kemungkinan kecil kecil akan mengalami kerusakan atau gaga! pakai. Misalnya mobil yang tidak sering ngadat atau rewel atau rusak (Tjiptono. 1999 : 25)

d. Kesesuaian (conformance) yang merupakan derajat atau tingkat dimana sebuah barang atau jasa memenuhi penetapan suatu standar. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya (Tjiptono. 1999 : 25)

e. Daya tahan (durability) yang merupakan jumlah penggunaan produk yang dapat diterima sebelum produk ters•ebut diganti. Daya tahan berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

(35)

Dimensi ini mencangkup umur teknis maupun umur ekonomis (Tjiptono. 1999 : 26)

f. Service ability yang merupakan kecepatan dan kemudahan pembetulan dan kehormatan dan kemampuan dari jasa individu. Seviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga puma jual, yang juga mencangkup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan (Tjiptono. 1999: 26)

g. Etetika, merupakan bagaimana penampilan produk, rasanya, suaranya, atau baunya. Estetika bisa juga diartikan dengan daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk mobil yang menarik, model atau desain yang yang artistik, wama dan sebainya (Tjiptono.1999 : 26)

h. Kualitas yang dipersesikan (percived quality) yang merupakan kualitas yang diambil dari reputasi peajualnya. Menurut Amstong dan Kotler (1996 : 283) cap dagang dapat diidentifikasikan sebai pembuat atau penjual produk. Brand atau cap dagang adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain atan kombinasi dari ha!- ha! tersebut yang mengidentifiksikan barang atau jasa dari suatu penjual atau grnp dari penjual untuk membedakan mereka dari para kompetitor (Kotler, 1996 : 283). Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

(36)

B iasanya karena kurangnya pengetahuan a:tau infirmasi akan atribut atau ciri- ciri produk yang akan dibeli. Maka seringkali pembeli mempersepsikan kualitas produk dari beberapa aspek, yaitu harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatanya (Tjiptono. 1999: 26)

C. Brand Image (Citra Merck) 1. Definisi Bra11d (Merck)

American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. (Kotler, 2005:82)

Menurut David Aaker "Merek adalah nama dan atau symbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu". (Rangkuti, 2002:36)

Menurut William J. Stanton "Merek adalah nama, istilah, simbol, atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsure-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual. (Rangkuti, 2002:36)

Merek adalah nama, sebutan, tanda, lambang, atau kombinasinya, yang dipakai penjual mengenali dari barang dan jasa pesaing (kamus

(37)

istilah manajemen 1994) atau dapat diartikan sebagai metode untuk mengidentifikasikan dan membedakan berbagai produk dari produk pesaing (JeffMadura, 2001:101)

Merek adalah suatu simbol yang dapat menyampaikan hingga enam tingkat pengertian (Kotler, 2005:82) :

a. Atribut: Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi.

b. Manfaat: Atribut-atribut yang harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional.

c. Nilai: Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.

d. Budaya : merek tersebut juga mungkin melarnbangkan budaya tertentu. e. Kepribadian: Merek tersebut dapat mencerminkan kepribadin tertentu f. Pemakai: Merek tersebut menyiratkan jenis konsumen yang membeli

atau menggunakan produk tersebut.

Sedangkan menurut UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal I ayat 1, merek adalah ''tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa". Definisi ini memiliki kesamaan dengan versi American Marketing

(38)

Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan

differentiator. (Pandy Tjiptono, 2005:2).

Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti (Durianto dkk. :2004:2) :

a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil.

b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca-Cola yang berhasil menjadi "Global Brand", diterima dimana saja dan kapan saja di seluruh dunia.

c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatn merek, makin kuat pul.a interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association (asosiasi merek) yang terbentuk dalam merek tersebut. Jika asosiasi merek yang terbentnk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image ( citra merek).

(39)

dipercaya, diingat, dan dikenal oleh konsmnen. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas.

Mennrut Keller (2003) merek bermanfa11t bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen merek berperan sebagai :

a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian, persediaan, dan pencatatan akuntansi.

b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga

mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain

waktu.

d. Sarana penciptaan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hokum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.

f. Sumber financial return, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Bagi konsumen merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Ambler (2000) mengelompokkan merek ke dalam tiga kategori :

(40)

a. Manfaat ekonomik

I) Merek merupakan sarana bagi perusahaan untuk saling bersaing memperebutkan pasar.

2) Konsumen memilih merek berdasarkan value for money yang ditawarkan berbagai macam merek.

3) Relasi antara merek dan konsumen dimulai dengan peajualan. b. Manfaat fungsional

I) Merek memberikan peluang bagi differensiasi. Se lain memperbaiki kualitas (differensiasi vertical), perusahaan-perusahaan juga memperluas mereknya dengan tipe-tipe produk baru (differensiasi horizontal).

2) Memberikan jaminan kualitas.

3) Pemasar merek berempati dengan para pe.,makai akhir dan masalah yang akan diatasi merek yang ditawarkan.

4) Merek memfasilitasi ketersediaan produk secara luas. 5) Merek memudahkan iklan dan sponsorship

c. Manfaat psikologis

I) Merek merupakan penyederhanaan atau simplikasi dari semua informasi produk yang perlu diketahui konsumen

2) Pilihan merek tidak selalu didasarkan pada pertimbangan rasional. 3) Merek bisa memperkuat citra diri dan persepsi orang lain terhadap

(41)

4) Brand symbolism tidak hanya berpengaruh pada persepsi orang lain, namun juga pada identifikasi diri sendiri dengan obyek tertentu.

Suatu citra merek yang kuat memberikan beberapa keunggulan utama bagi perusahaan. Nama merek membedakan suatu produk dari produk-produk pesaing. Sebuah identitas merek yang kuat menciptakan suatu keunggulan bersaing utama. Merek yang dikenal oleh pembeli mendorong pembelian secara berulang-ulang. (Bilson diln1tip dari David W. Cravens 1996:19).

2. Definisi Image (Citra)

Citra (image) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan.

(42)

Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran masyarakat dalam semalam atau disebarkan melalui satu media masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terns menerus. Untuk berhasil memperoleh dan mempertahankan konsumennya maka perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek (Brand Image) yang positif di mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra mernk yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produknya tersebut.

3. Definisi Brand Image (Citra Merek)

Adapun pengertian Brand Image adalah "pada mulanya konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan dari keyakinan atas suatu merek tersebut akan membentuk Brand Image (Citra Merek)" (Kotler, 2002:338).

Brand Image ( citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang

terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memilikii konsistensi terhadap

Brand Image (Rangkuti, 2002:244-245)

(43)

4. Pengnknran Citra Merek

Menutut pendapat Keller (1993), sebagaimana dikutip oleh martinez (2002 :3) pengukuran citra merek adalah subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra merk

Selanjutnya menurut Keller (2003:78) bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu : Strengthness, Uniqueness, dan Favorable.

a. Kekuatan (Strengthness)

kekuatan dalam ha! ini adalah keunggulan- keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak clitemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut- atribut fisik atas merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lainnya. Yang termasuk pada kelompok strength ini antara lain : penampilan fisik produk, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.

b. Keunikan (Uniqueness)

(44)

dari produk- produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan fisik sebuah produk.

c. Favorable

Favorable mengarah kepada kemampuan men:k tersebut agar mudah diingat oleh konsumen. Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain : kemudahan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak pelanggan dengan dtra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan

D. Marketing Strategic

1, Definisi Marketing Strategi

Marketing Strategi adalah langkah- langkah atau cara- cara yang digunakan seorang manajer pemasaran dalam memasarkan produknya konsumen sehingga perusahaan tersebut dapat memaksimalkan keuntungan serta kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan merasa puas (Kotler, 1993:365).

Seluruh strategi pemasaran dibangun di atas STP- Segmentation (segmentasi), Targeting (pembidikan), dan Positioning (penetapan posisi).

(45)

perusahaan tersebut. Jika perusahaan tidak melakukan penetapan posisi dengan baik, pasarnya akan bingung, misalnya mengenai apa yang hams diharapkan. Jika perusahaan menetapkan posisi dengan baik, maka ia dapat mewujudkan sisa rencana pemasaran dan diferensiasinya berdasarkan strategi penetapan posisi tersebut.

Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dan menantang berbagai konsep sebelumnya. Sebagai ganti filosofi "buat dan jual" yang berpusat pada produk, kita bergeser pada filosofi "pahami dan tanggapi" sebagai ganti "berburu". Pemasaran adalah "berkebun." Pekerjaan pemasaran bukan untuk pelanggan yang tepat bagi sebuah produk, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan. ( Philip Kotler, 2002:22 )

Lester Wunderman mengemukakan pada buku kotler, 2002:22

"teriakan revolusi industri adalah teriakan pabrik yang mengatakan, inilah y;tng saya buat, apakah anda mau membelinya.' Tuntutan jaman imformasai adalah pelanggan mengatakan.' Inilah apa yang saya inginkan, apakah anda dapat membuatkan nya.'

Selain kebutuhan pelanggan, produk yang ingin dibuat, dan mencari laba melalui kepuasan pelanggan ukuran keberhasilan marketing adalan menentukan pasar sasaran yang tepat kemudian mempersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing- masing pasar terse but.

(46)

2. Segmentasi Pasar

[image:46.595.90.483.198.708.2]

Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Dengan demikian, kita dapat membedakan antara pembeli Processor Intel yang sangat mencari kualitas teknologi dasar yang murah dan mereka yang mencari keunggulan teknologi yang tinggi. Maka dapat dikatakan segmen merupakan suatu level, tingkatan- tingkatan, kelas- kelas, atau bagian- bagian dimana seorang pemasar menciptakan produk dan untuk bagian yang mana produknya akan dipasarkan (Philip Kotler, 2002:307)

Tabel 2.1

langkah- langkah dalam proses segmentasi I. Segmentasi berdasarkan

kebutuhan- kebutuhan

2. ldentifikasai segmen

3. Daya tarik segmen

4. Profitabilitas Segmen

Kelompok pelanggan kedalam segmen-segmen berdasarkan menfaat dan kebutuhan yang sama yang dicari oleh pelanggan dalam menyelesaikan masalah konsumsi tertentu.

Untuk masing- masing segmen yang berdasarkan kebutuhan, tentukan demografi, gaya hidup, dan perilaku penggunaan yang membuat segmen itu khas dan teridentifikasi ( dapat dilaksanakan)

Dengan menggunakan criteria daya tarik segmen yang sudah ditetapkan sebelumnya (seperti pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan akses pasar), tentukan keseluruhan daya tarik masing- masing segmen

Tentukan profitabilitas segmen

(47)

5. Penetapan Posisi Segmen

6. "uji fungsi" Segmen

7. Strategi bauran produk

Untuk masing- masing segmen, ciptakan strategi penetapan "proposisi nilai" dan strategi penetapan posisi produk harga berdasarkan karakteristik dan lebutuhan unik pelanggan

Ciptakan "bentangan riwayat segmen" untuk menguji daya tarik strategi penetapan posisi masing- masing segmen

Perluasan strategi penetapan posisi segmen agar mencangkup semua aspek bauran pemasa.ran : produk, harga, promosi, dan tern at ᄋセセセセセセセセセ@

Sumber : Philip Kotler,

Manajemen Pemasaran,

2002:314

3. Targeting

Targeting adalah penentuan atau pembidikan segmen pasar. Setelah melakukan identifikasi peluang- peluang segmen pasarnya, seorang manager marketing harus mengevaluasi beragan1 segmen dan memutuskan beberapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik atau dijadikan sasaran (Kotler,2002:329). Dalam mengevaluasi dan memilih segmen pasar harus memperhatikan dua factor : daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan

Kemudian ada lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu a) Konsentrasi segmen- tunggal

b) Spesialisasi selektif c) Spesialisasi produk d) Spesialisasi pasar e) Cakupan seluruh pasar

(48)

4. Positioning ( penetapan posisi )

Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menenpati posisi yang khas di antara para pesaing di dalam benak pelanggan sasarannya. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan, yaitu alas an yang meyakinkan mengapa pasar sasaran harus membeli produk itu (kotler, 2002:339)

Menurut ries dan trout pada (kotler, 2002:339). istilah penetapan posisi adalah sebagai kegiatan kreatif yang dilakukan pada produk yang ada, penetapan posisi dinmlai dengan produk. Yaitu suatu barang, jasa, perusahaan, lembaga, atau bahkan orang, tetapi penetapan posisi bukanlah kegiatan yang dilakuakn terhadap produk. Penetapan posisi adalah kegiatan yang anda lakukan terhadap pikiran calon pelanggan. Jadi pemasar memposisikan produk itu ke dalam pikiran calon pelanggan.

Saat ini apa yang diingat oleh pelanggan itu yang dibeli maka dapat dikatakan positioning bukan pada produknya akan tetapi pada benak pelanggan,kemudian cara untuk menetapkan posisi produk di benak pelanggan perusahan dapat harus dapat menarik minat untuk membeli produk dan dapat juga dijadikan keunggulan bt)rsaing adalah diferensiasi produk.

Tawaran pasar dapat didiferensiasikan menurut lima dimensi yaitu : produk (bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian terhadap standar atau spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudian perbaikan, gaya,

(49)

rancangan), pelayanan (kemudahan pemesanan atau mendapatkan produk itu, kemudahan pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan dll)

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan teitentu diingatan konsumen.

Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah p1:rsepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.

5. Bauran Pemasaran

a. Definisi Bauran Pemasaran

(50)

merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

1) Product (produk/ jasa)

Menurut Philip Kotler seperti dikutip PjQセィ@ Kamsir (2004, 136) mendefinisikan produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

2) Price (harga)

Menurut Pandy Tjiptono (200 I : 151 ), harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Keduanya tidak dapat diubah atau disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.

(51)

pada kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan

laba.

3) Place (tempat/ distribusi)

Dalam menentukan pilihan terhadap tempat atau saluran distribusi yang tersedia, perlu dicari yang efektif untuk dapat membina dan mendekati para pembeli, sehingga produk-produk dapat sampai kepada para konsumen dengan efektif. Setelah tujuan dan sasaran pasar ditentukan, maka perusahaan kemudian menetapkan macam saluran distribusi yang digunakan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi tersebut, yaitu : Jenis clan sifat produk, Sifat konsumen potensial, Sifat persaingan yang ada, dan Saluran (channels) itu sendiri. ( Sofjan Assauri, 2004:237-238)

4) Promotion (promosi)

(52)

Dimana promosi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

a) Periklanan (Advertising)

Iklan adalah segala bentuk pres1mtasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata··kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, internet dan radio. (Philip Kotler, 2005:277)

b) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan, unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagi kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga, 」ゥョ、Nセイ。ュ。エ。L@ hadiah, hadiah berlangganan, pengujian gratis, garansi, promosi bersama, promosi silang, pajangan di tempat pembelian dan peragaan); promosi

perdagangan (potongan harga, dana iklan dan pajangan, dan

(53)

c) Hubungan Masyarakat (Publisilas!publicity)

Perusahaan tersebut tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Hubungan masyarakat (public relation) meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produk/ jasanya. (Philip Kotler, 2005:306)

d) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung (direct marketing) adalah penggunaan saluran-saluran langsung konsumen (CD-consumer-direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Saluran-saluran ini mencakup surat langsung (direct-mail), catalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs internet, dan peralatan bergerak (mobile

divice). Pemasaran langsung adalah salah satu cara yang tumbuh

paling pesat untuk melayani pelanggan. Pemasaran langsung ada dua jenis, yaitu pemasaran pesanan langsung

(direct-order-marketing) adalah pemasar langsung satu tanggapan yang dapat

(54)

hubungan jangka panjang dengan pelanggan. (Philip Kotler, 2005:311)

e) Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

Personal selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person-to-person. Pt:ranan personal selling cenderung bervariasi antara perusahaan, tergantung pada sejumlah faktor seperti karakteristik produk atau jasa yang dipasarkan, ukuran organisasi, dan tipe industri. Program personal selling yang menggunakan wiraniaga (salespeople) dan menekankan dyadic

communication (komunikasi antar dua orang atau kelompok)

memungkinkan perancangan pesan sccara lebih spesifik dan

customized, komunikasi yang lebih personal, dan pengumpulan

umpan balik secara langsung dari para pelanggan. (Gregorius Chandra, 2002:208).

6. Factor- factor yang mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah :

a. Lingkungan Mikro

(55)

1. Perusahaan

Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

2. Pemasok (Supplier)

(56)

3. Para Perantara Pemasaran

Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsume:n akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi :

a) Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanj ian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki barang atau jasa itu sendiri.

b) Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.

c) Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.

d) Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan.

(57)

4. Para Pelanggan

Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.

5. Para Pesaing

Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya diidalam pasar.

6. Masyarakat Umum

Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejnmlah besar Japisan masyarakat yang tentu saja besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak metode-metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya, karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakai umum. Masyarakat umum dapat memperlancar atau sebaliknya dapat sebagai penghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya.

(58)

2. Lingknngan Makro

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan Demografis/Kependudukan

Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa da.n struktur keagamaan. Ternyata ha! diatas d

Gambar

Tabel 2.1 langkah- langkah dalam proses segmentasi
gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam
Tabel 3.1 Kategori Skala Likert
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivator; guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wirma Niasari yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan

Dalam makalah ini diusulkan sebuah sistem penendang dengan rangkaian DC to DC booster yang berbasis timer LM555 sebagai penghasil gelombang kotak dan opamp LM324

Berdasarkan faktor-faktor diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa stres dapat terjadi baik itu dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan individu, Dan yang sering

The LS can motivate to increase professionalism of he biology teachers, The LS can obtain the evaluation of students above kkm school, so suitable to be a model to

Ketiga adalah untuk membantu perusahaan dalam menetapkan berbagai keputusan strategis terutama dalam hal optimalisasi sumber daya yang dimiliki, seperti: total

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pajak, tunneling incentive, dan mekanisme bonus terhadap keputusan transfer pricing pada perusahaan manufaktur

Pada analisa kali ini juga akan dilakukan beberapa variasi yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya seperti melakukannya terhadap beberapa variasi sudut skew,