SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
LELA LAELATUS SYIFA
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
LELA TAELATUS SYIFA NIM. 107046102059
Dibawah Bimbingan
Dr.
SyahrulA'dhffi,
M.Ag
NIP. 1973050420003 1002Sri
Hidayati, M.Ag
NrP. 197 1 0215t991032002KONSENTRASI
PERBANICAN
SYARIAH
PROGRAM
STUDI
MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN
HUKUM
UIN SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
sidang munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum
UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal22 juni 2011 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Program Strata
I
(Sl)
pada Program Studi Muamalat(Ekonomi Islam)
Jakarta, 22 juni 2011
Dekan,
Prof. Dr.riH. Muhammad Amin Suma, SH,MA,
MM
NIP. 19s50505 198203 1012Ketua
Sekretaris
Panitia
Lljian
Munaqasya
: Dr. Euis Amalia, M.Ag NIP. 19710701 1998032002
: Mu'min Rauf, M.A
NIP. 197004161997031004
Pembimbing
I
: Dr. Syahrul A'dham,M.Ag
NIP. 1973050420003 1002Pembimbing
II: Sri
Hidayati,M.Ag
NrP. 197 102t5 1997 032402 Penguji
I
: Dr. Euis Amali4 M.AgNIP. 19710701 1998032002
: Mu'min Rauf, M.A
NIP. 1 97004161997 43rc04
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 1 Juni 2011
i
depan dalam hal ekonomi dan dapat meminimalisir resiko yang mungkin akan terjadi. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, penulis berusaha menganalisis secara objektif bagaimana peranan perempuan keluarga muda dalam manajemen keuangan keluarganya, karena mengelola keuangan keluarga merupakan “hak istimewa” perempuan, dengan ketelitian dan sikap kasih sayang yang umum dimiliki perempuan diharapkan mampu memberikan ketenangan dan rasa nyaman bagi keluarga khususnya dalam hal ekonomi.
ii
berbeda-beda, sungguh maha indah karunia-Nya yang telah membekali setiap insan
dengan begitu banyak potensi dan bakat yang beraneka ragam, dan atas ridho dan
kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Jakarta.
Sholawat serta salam selalu tercurah bagi Nabi kita Muhammad SAW,
keluarga beserta para shahabatnya, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat
manusia hingga akhir zaman.
Skripsi ini merupakan perjalanan akhir penulis setelah sekian tahun menuntut
ilmu dibangku kuliah. Skripsi ini berjudul Peran Perempuan Dalam Manajemen
Keuangan Kelurga Muda (Studi pada Kelurahan Kedaung Pamulang-Tangsel).
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa banyak pihak dan orang-orang yang
terlibat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang terbaik dan berlipat ganda. Untaian terimakasih penulis ucapkan
kepada:
1. Orangtuaku tersayang dan tercinta, mamah P. Siti Romlah dan bapak KH. A
Sayuti yang selalu memberikan kasih sayang dan cintanya dengan sepenuh
iii
Suma, SH, MA,MM.
3. Ketua Program Studi Muamalat, ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, beserta sekretaris Program Studi Muamalat bapak Mu’min Rouf, S.Ag,.MA.
4. Pembimbing, bapak Dr. Syahrul A’dam, M.Ag. dan ibu Sri Hidayati, M.Ag.
yang telah memberikan arahan, motivasi dan kesabarannya dalam
membimbing penulis hingga selesai dalam penulisan skripsi.
5. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan Pimpinan
Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah menyediakan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.
6. Seluruh Staf pengajar beserta Asisten Dosen dan Karyawan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
7. Teteh-tetehku dan aa-aaku tersayang, a Wawan, teh Nia, teh Neneng, a
Hamdi, teh Dede, a Tohir, teh Teti, a Adi, teh Heni, a Nanang dan khususnya
kepada teh Hena dan a Riki yang telah memberikan bantuan moril dan
materiil yang tak terhingga, membiayai penulis selama kuliah sampai penulis
menyelesaikan skripsi ini.
8. Spesial untuk Ayeng yang sudah memberikan senyum dan gangguannya
iv
semuanya.
Akhir kata, penulis sadar tentu ada banyak kekurangan dalam skrpsi ini, oleh
karena itu diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang
membacanya. Penulis berharap semoga skrpsi ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan untuk kita semua. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin...
Jakarta, 1 Juni 2011
v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 2
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
D. Review Studi Terdahulu 8
E. Kerangka Pemikiran 10
F. Sistematika Penulisan 13
BAB II LANDASAN TEORI 15
A. Manajemen Keuangan Keluarga 15
1. Pengertian 15
2. Fungsi Manajemen Keuangan 16
3. Tujuan Manajemen Keuangan Keluarga 18
4. Kiat Dalam Melakukan Manajemen Keuangan 18
a. Pentingnya Perencanaaan Keuangan Keluarga 20
b. Langkah dan Proses Perencanaan Keuangan 25
5. Mengenal Daftar Investasi Syariah 30
vi
2. Peran perempuan sebagai ibu dalam keluarga 46
3. Peran perempuan dalam manajemen keuangan keluarga 47
4. Hak-hak ekonomi perempuan dalam keluarga 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 52
A. Ruang Lingkup Penelitian 52
B. Pendekatan Penelitian 52
C. Jenis Penelitian 53
D. Jenis Data Dan Sumber Data 53
E. Populasi Dan Sampel 54
F. Pengumpulan Data 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64
A. Gambaran Umum Kelurahan Kedaung-Pamulang 64
B. Uji Instrumen Penelitian 70
C. Analisis Data Responden 72
D. Analisis Terhadap Manajemen Keuangan Keluarga Muda 74
vii
B. Saran 101
DAFTAR PUSTAKA 103
viii
Tabel 3.1 Sampel Yang Diambil ……… 56
Tabel 3.2 Skala Likert Respon Masyarakat Positif………. 58
Tabel 3.3 Skala Likert Respon Masyarakat Negatif ………. 58
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel………. 62
Tabel 4.1 Batas wilayah kelurahan kedaung .………. 65
Tabel 4.2 Jumlah jiwa berdasarkan jenis kelamin .………. 65
Tabel 4.3 Jumlah jiwa berdasarkan usia ………. 66
Tabel 4.4 Jumlah jiwa berdasarkan kewarganegaraan ..….………. 67
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Keagamaan, Pendidikan dan Pekerjaan ………..………... 69
Tabel 4.6 Jumlah Sarana-sarana ……….………. 69
Tabel 4.7 Norma Reliabilitas ….………... 71
Tabel 4.8 Saya Suka Menabung ………..… ………. 76
Tabel 4.9 Menurut Saya Menabung Sangat Penting .……...……….. 76
Tabel 4.10 Saya Mengajarkan Anak Saya Untuk Menabung Sejak Dini ……….. 77
ix
Tabel 4.13 Saya senang mengelola keuangan keluarga ……….. 78
Tabel 4.14 Saya mengetahui Perencanaan keuangan merupakan bagian terpenting
dalam manajemen keuangan ……….…. 79
Tabel 4.15 Perencanaan keuangan bisa dilakukan oleh semua orang ………. 79
Tabel 4.16 Saya mempunyai perencanaan yang sederhana untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang ……… 80
Tabel 4.17 Saya selalu merencanakan dan mencatat segala kebutuhan sebelum
berbelanja ……….. 81
Tabel 4.18 Pemahaman dan Kesadaran Perencanaan Keuangan Berdasarkan Tahun
Pernikahan ………..………... 81
Tabel 4.19 Pemahaman dan Kesadaran Perencanaan Keuangan Berdasarkan
Pendidikan ..………... 82
Tabel 4.20 Pemahaman dan Kesadaran Perencanaan Keuangan Berdasarkan
Pendapatan ……….……... 83
Tabel 4.21 Sayamengetahui pendapatan suami setiap bulannya ……… 85
Tabel 4.22 Saya diberi tanggung jawab dalam mengelola keuangan keluarga ….. 86
Tabel 4.23 Suami selalu melibatkan saya dalam keputusan-keputusan perencanaan
x
Tabel 4.27 Setiap perempuan memiliki peranan yang penting dalam manajmen
keuangan keluarganya ……….. 89
Tabel 4.28 Peran Perempuan Dalam Manajemen Keuangan Keluarga Berdasarkan
Pendapatan ..………... 89
Tabel 4.29 Peran Perempuan Dalam Manajemen Keuangan Keluarga Berdasarkan
Pendidikan………..…………... 90
Tabel 4.30 Peran Perempuan Dalam Manajemen Keuangan Keluarga Berdasarkan
Tahun Pernikahan ………..………... 91
Tabel 4.31 Penempatan Pada Sektor Keuangan ………..………. 92
Tabel 4.32 Persentase Rata-rata Peran Perempuan Dalam Manajemen Keuangan
xi
Diagram 4.2 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan …..…. 73
Diagram 4.3 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………74
Diagram 4.4 Pemahaman dan Kesadaran Perencanaan Keuangan ..………… 75
Diagram 4.5 Peran Perempuan Dalam Manajemen Keuangan Keluarga …… 84
Diagram 4.6 Persentase Rata-rata Penempatan Dana Pada Sektor
Keuangan ………... 92
Diagram 4.7 Persentase Rata-rata Peran Perempuan Dalam Manajemen
1
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang kaya, akan sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan budaya. Memiliki geografis yang sangat luas yaitu 1,890,754 km2
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.1 Memiliki jumlah penduduk
terbanyak ke-empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.2 Berdasarkan hasil
sensus penduduk pada Agustus 2010 penduduk Indonesia sebanyak 237.556.363
jiwa yang terdiri dari 119.507.580 jiwa laki-laki dan 118.048.783 jiwa
perempuan.3
Sebagai negara berkembang yang kaya akan sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia, tentunya menjadikan Indonesia sebagai negara yang
mempunyai tingkat konsumsi tinggi tetapi memiliki tingkat investasi masyarakat
yang sangat rendah, sedangkan di negara maju seperti Amerika justru tingkat
investasi sangat tinggi dan tingkat konsumsi yang rendah. Karena hal ini dalam
setiap individu masyarakat harus ditumbuhkan rasa kesadaran untuk
1 Biro Pusat Statistik, Luas Wilayah dan Persentase Penduduk menurut Provinsi, diunduh pada 23 juni 2011 dalam http://www.datastatistik-indonesia.com/component /option,com_tabel/kat,1/idtabel,117/Itemid,165/
2
http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2009787&q= urutan%20negara %20 yang %20 berpenduduk%20terbanyak%20di%20dunia&SearchSource=15 diunduh pada 2 januari 2011
3Wikipedia, Sensus Penduduk Tahun 2010, diunduh pada 23 juni 2010 dalam
meningkatkan investasi dan mengurangi konsumsi dengan manajemen keuangan
keluarga yang terencana.
Keluarga adalah unit sosial yang terkecil, keluarga juga unit ekonomi dan
spiritual yang terkecil. Seperti batu bata yang menyusun dinding yang kokoh,
maka keluarga merupakan unit yang secara bersama-sama membentuk
masyarakat yang kokoh, baik secara sosial, ekonomi dan spiritual.4 Keberadaan
perempuan dalam keluarga memiliki arti yang sangat penting, mereka merupakan
tiang yang menegakkan kehidupan keluarga, termasuk pemeran utama dalam
mengatur keuangan keluarga. Posisi perempuan sebagai pengatur keuangan
keluarga menjadikan perempuan memiliki kewenangan penuh dalam pengaturan
keuangan. Sehingga perempuan harus memiliki perencanaan keuangan yang baik
bagi kesejahteraan keluarganya, karena menjaga harta suami atau keluarga
merupakan tugas seorang perempuan.5 Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
yang artinya sebagai berikut :
“Sebaik-baik perempuan penunggang unta, perempuan Quraisy yang
baik, adalah yang sangat penyayang terhadap anaknya ketika kecilnya dan
sangat menjaga suami dalam apa yang ada di tangannya (HR. Bukhari dan
Muslim).”6 Maksud sabda Nabi SAW adalah perempuan itu sangat menjaga dan
4 Palgunady T. Setyawan, Majalah Sharing, edisi 46, h.12
5
Suryadhie, “Arti Perempuan Dalam Keluarga”, artikel ini diakses pada 4 November 2010 dari http://suryadhie.wordpress.com/2008/05/19/arti-perempuan-dalam-keluarga/
6 Muttafakun ‘Alaih HR. Al-Bukhari dan Muslim, Fathul Bari,( Beirut, Ibnu
memelihara harta suami dengan berbuat amanah dan tidak boros dalam
membelanjakannya. Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Hadits ini
menunjukkan keutamaan sifat kasih sayang (dari seorang ibu), tarbiyah yang baik,
mengurusi anak-anak, menjaga harta suami, mengurusi dan mengaturnya dengan
cara yang baik.”7
Bahkan dari hasil riset 09 November 2010 yang dilakukan terhadap 1300
perempuan dari kelas bawah, menengah dan kelas atas menunjukan bahwa 84,2
persen perempuan adalah yang mengelola penghasilan suami atau pasangannya.8
Sikap kehati-hatian dan disiplin yang umum dimiliki perempuan inilah
yang menjadikan perempuan selalu menjadi pemeran utama dalam pengaturan
keuangan keluarga. Akan tetapi tingkat kepedulian dan kesadaran dalam
perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik umumnya masih
rendah, tergantung dengan tingkat pendidikan dan pengalaman yang mereka
miliki. Kadang pendidikan tentang keuangan hanya berhenti di tingkat dasar yaitu
anjuran untuk menabung. Menabung biasanya hanya di artikan menyisihkan uang
yang disimpan dalam celengan atau menabung ke bank.
Menurut Anatoli Karvof, dalam bukunya cerdas mengelola keuangan
pribadi, Perencanaan Keuangan adalah metode proses yang sistematis serta dapat
diprediksi tentang bagaimana seorang individu atau keluarga bisa meraih
7 Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah, Fathul Bari, ( Beirut: Dar Al-Ma’rifah,1379) jilid 9, h.512
8 http://rinagu.blogdetik.com/tag/perempuan-pengusaha/ diunduh pada 24 November
kebebasan keuangan dan keamanan ekonomi.9 Perencanaan keuangan sangatlah
penting bagi manusia, sebagai manusia kita selalu memiliki keinginan yang tiada
habisnya, baik keinginan untuk sekarang, jangka menengah maupun jangka
panjang. Disamping itu juga, kita harus memperhatikan kebutuhan yang harus
terpenuhi untuk melangsungkan kehidupan, baik kebutuhan pribadi maupun
kebutuhan keluarga dan kebutuhan darurat. Kadang keinginan dan kebutuhan
tidak selamanya terpenuhi karena keterbatasan materi yang kita miliki, sehingga
kita harus mengenyampingkan keinginan dan kebutuhan tersebut demi kebutuhan
yang sangat penting dan mendasar.
Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi
di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil
tak lama kemudian hadir di tengah keluarga muda ini. Sehingga sebagian besar
masyarakat meletakkan masalah pada besar-kecilnya pendapatan keluarga.
padahal jika kita cermati masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang
kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang.10
Pendapatan dan pengeluaran kadang kala tidak berbanding lurus,
terkadang pengeluaran akan lebih besar daripada pendapatan, besar pasak
daripada tiang. Pengeluaran yang membengkak yang seharusnya bisa
9 Anatoli Karvof, Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi, (Jakarta:PT Elex Media
Komputindo, 2009), h. 1
10
Ligwina hananto, Cara Sederhana Mengelola Keuangan, di unduh pada 7
desember 2010 dalam http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Keuangan/Keluarga/cara.
diminimalisir, akan memakai dana yang seharusnya dialokasikan untuk
pengeluaran lain yang mungkin terjadi tiba-tiba. Sehingga ketika ada pengeluaran
diluar dugaan/dana darurat keluarga tidak bingung untuk mencari dana karena
mereka telah memiliki alokasi dana yang telah disiapkan untuk hal tersebut..
Bagi setiap orang, khususnya keluarga muda, keinginan untuk
membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia tentulah menjadi impian,
angan-angan masa depan yang menjadi tujuan dalam berumah tangga, seperti
membangun rumah, membeli peralatan rumah tangga, kendaraan, biaya
melahirkan, biaya sekolah anak, biaya rekreasi keluarga, dan sebagainya, bahkan
biaya dihari tua yang memungkinkan kondisi kita sudah tidak sanggup lagi
bekerja keras untuk menafkahi keluarga. Sehingga dimasa pensiun kita hanya
ingin menuai hasil kerja keras kita sewaktu muda, menikmati kebahagian dan
kesejahteraan keluarga, tidak membebani anak-anak kita dalam hal ekonomi.
Maka dalam hal ini kita memerlukan usaha untuk mewujudkan keinginan tersebut
dengan perencanaan dan manajemen keuangan keluarga yang baik.
Pada zaman sekarang pentingnya memiliki perencanaan dan manajemen
keuangan sangat amat terasa, karena bisa meminimalisir terjadinya resiko yang
mungkin terjadi. Sehingga pengalokasian dana untuk sekarang, jangka menengah
dan jangka panjang harus memiliki pos-pos masing-masing yang tidak terganggu
oleh pengeluaran lainnya. Untuk pengeluaran sehari-hari dan bulanan harus
memiliki anggaran yang membantu kita bersikap obyektif soal pengeluaran yang
mendapatkan perhatian khusus, dan memiliki tingkat kesadaran yang cukup.
Pemahaman manajemen keuangan yang baik yang dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari diharapkan bisa mengubah kondisi keuangan ke arah yang lebih baik
sehingga bisa meraih kebebasan keuangan di masa mendatang.
Dari sinilah pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya
perempuan dalam keluarga muda untuk meningkatkan investasi, mengurangi
konsumsi dan mengelola keuangan keluarga untuk masa depannya. Karena
tonggak kehidupan masih panjang bagi keluarga muda yang segala hal mungkin
terjadi dimasa mendatang. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian
dalam bentuk skripsi dengan judul “Peran Perempuan Dalam Manajemen
Keuangan Keluarga Muda (Studi pada Kelurahan Kedaung
Pamulang-Tangsel)”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya pembiasan dan pelebaran dalam
pembahasan ini, maka penulis perlu untuk membatasi dan menspesifikasikan
rumusan masalah ini agar menghasilkan pengetahuan yang lebih mendalam
dan terperinci. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah ingin
mengetahui bagaimana kesadaran dan pemahaman keluarga muda terhadap
perencanaan keuangan, peran perempuan dalam manajemen keuangan
dananya, apakah pada sektor keuangan bank seperti tabungan, ataukah pada
sektor keuangan non bank, seperti pasar modal/pasar uang, dan asuransi
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah:
a. Bagaimana kesadaran dan pemahaman perempuan pada keluarga muda
dalam manajemen keuangan keluarganya?
b. Bagaimana peranan perempuan dalam manajemen keuangan keluarga di
kelurahan Kedaung-Pamulang?
c. Pada instrument investasi manakah keluarga muda di kelurahan Kedaung
menginvestasikan dananya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menganalisis pemahaman dan kesadaran perempuan keluarga muda dalam
perencanaan keuangan
b. Menganalisis peranan perempuan dalam manajemen keuangan keluarga
muda
c. Untuk mengetahui instrument investasi mana yang lebih diminati oleh
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :
a. Manfaat secara teoritis, dapat menambah khasanah keilmuan kita. Dan
diharapkan akan menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya, sehingga
proses pengkajian secara mendalam akan terus berlangsung dan akan
memperoleh hasil yang maksimal.
b. Manfaat secara praktis, diharapkan dapat menjadi model atau cara baru
atau solusi untuk membuat perencanaan keuangan bagi keluarga muda
dan dapat membuat manajemen keuangan keluarga yang baik.
c. Bagi lembaga investasi, diharapkan setelah responden mengisi kuesioner
yang diberikan, mereka lebih meningkatkan investainya, dengan cara
menabung ke bank atau menabung sendiri dirumah, berinvestasi di pasar
modal/pasar uang, ataupun bergabung menjadi anggota asuransi.
d. Bagi masyarakat umum, memberikan wawasan dan kesadaran kepada
masyarakat bahwa perencanaan dan manajemen keuangan sangatlah
penting bagi kehidupan sehingga investasi masyarakat bertambah.
D. Review Studi Terdahulu
Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap berbagai sumber
kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian ini tampaknya sangat penting dan prospektif. Review terdahulu
Tabel 1.1
Review Terdahulu
No Nama
Penulis Judul Skripsi
Tempat Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Ahmad
Mubasyir
Manajemen Investasi Islami Pada Perusahaan Asuransi Syariah (Study Kasus PT Asuransi Syariah Mubarakah) PT Asuransi Syariah Mubarakah Library research dan field research. Kualitatif dengan analisis SWOT Kekuatan menganut prinsip kehati-hatian dalam investasi. Kelemahan tidak ada diversifikasi instrument investasi dan
terbatasnya pendidikan SDM. Peluang
terbukanya pasar modal syariah dan pasar keuangan syariah. Tantangan banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di
Indonesia yang
mengakibatkan ketatnya persaingan.
2 Meliyani Tanoto
Minat Membuat Perencanaan Keluarga Menurut Karakteristik Keluarga. Studi di Surabaya
Surabaya Mengguna
kan uji t-test dan chi square
Keinginan perencanaan keuangan bagi ibu RT yang berpendidikan S1 lebih besar daripada dengan minat ibu RT lulusan SMU. Karena ibu RT S1 lebih mengetahui resiko dibandingkan dengan ibu RT lulusan SMU 3 Lisma
Dyawati Fuaida
Manajemen keuangan keluarga miskin (studi kasus mitra program masyarakat mandiri, dompet dhuafa republika) Dompet Dhuafa Republika Mengguna kan bentuk pendekatan deskriptif kualitatif
Keluarga miskin tidak melakukan perencanaan keuangan dan
implementasinya sesuai anjuran normatifnya,
4 Rahmaw
Keluarga Perspektif Islam (Studi Pada Masyarakat Cempaka Putih Ciputat)
masyarakat tinggi, tingkat kesadaran masyarakat terhadap perencanaan keuangan juga tinggi
Dari empat review studi terdahulu di atas, tidak ada yang membahas
secara khusus tentang peranan perempuan dalam manajemen keuangan
keluarga, manajemen disini dimulai dari perencanaan, melaksanakan,
mengelola dan mengontrol keuangan dalam keluarga tersebut. Serta yang
menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini difokuskan terhadap
perempuan pada keluarga muda yang usia pernikahannya enam tahun
kebawah (yang menikah antara tahun 2005-2010). Karena keluarga muda
memiliki masa depan yang masih panjang yang segala hal mungkin terjadi,
dengan kesadaran perencanaan dan manajemen keuangan yang baik yang
dimiliki oleh perempuan diharapkan dapat meminimalisir resiko yang
mungkin terjadi dimasa mendatang, sehingga keluarga menjadi sejahtera, dan
jika setiap keluarga di Indonesia sudah sejahtera maka Negarapun akan
sejahtera.
E. Kerangka Pemikiran
Setiap keluarga pasti memiliki pendapatan, baik pendapatan dari suami
dan istri, maupun pendapatan dari suami saja atau istri saja. Dari pendapatan,
kehidupan keluarganya. Tujuan tersebut dirangkum dalam manajemen keuangan
keluarga dengan perencanaan keuangan, perencanaan keuangan dimulai dengan
membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran, jangan sampai pengeluaran lebih
besar daripada pemasukan. Perencanaan tersebut dibagi atas kebutuhan saat ini
dan investasi. Kebutuhan saat ini yaitu biaya hidup sehari-hari dan biaya untuk
pembayaran utang. Sedangkan investasi dibagi atas sektor keuangan bank dan
sektor keuangan non bank. Sektor keuangan bank terdiri dari tabungan dan
deposito, sektor keuangan non bank terdiri dari asuransi, reksa dana, sukuk dan
saham. Keluarga muda boleh memilih sektor investasi mana saja sesuai
karakteristik profil resiko mereka. Untuk kebutuhan jangka pendek dan menengah
sebaiknya keluarga muda memilih berinvestasi di pasar uang, dan untuk investasi
jangka panjang sebaiknya keluarga muda memilih berinvestasi di pasar modal.
Dalam penelitian ini saya ingin mengetahui pada sektor manakah keluarga muda
menginvestasikan dananya.
Untuk mengetahui semua ini dilakukan pendataan dengan menggunakan
angket/kuesioner untuk mengetahui data yang sebenarnya tentang peranan
perempuan dalam manajemen keuangan keluarga dikelurahan Kedaung. Dengan
menarik sampel dari jumlah populasi yang ada, lalu data tersebut diinput dan diuji
validitas dan reliabilitas data untuk mendapatkan hasil yang akurat dan
Kerangka Pemikiran
Suami Istri
Tujuan Ekonomi
Kebutuhan Investasi
Pendapatan
Biaya Hidup Pembayaran Utang
Bank Non Bank
Tabungan Deposito Asuransi Reksa Dana Sukuk Saham
Kuesioner
Input Data
Manajemen Keuangan Keluarga
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, peneliti membagi skripsi ini menjadi
beberapa bab dan setiap bab terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I, Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review
studi terdahulu, dan sistematika penulisan.
Bab II, Tinjauan Teoritis, pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang
berkaitan dengan: tingkat kesadaran perempuan keluarga muda dalam
perencanaan dan manajemen keuangan, tugas perempuan dalam keluarga,
perencanaan dan manajemen keuangan syariah, cara mengelola keuangan
keluarga, elemen perencanaan keuangan syariah dan jenis-jenis investasi.
Bab III, Metodologi Penelitian, bab ini terdiri dari jenis penelitian,
populasi dan sampel, pengumpulan data.
Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Analisis Data
Bab IV, Hasil dan Pembahasan, pada bab ini akan dibahas tentang
gambaran umum masyarakat Kedaung-Pamulang, uji instrument penelitian,
deskripsi tentang pengelolaan keuangan oleh perempuan, analisis terhadap
pengelolaan keuangan keluarga muda.
Bab V, Penutup, pada bab ini peneliti mencoba membuat kesimpulan dari
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan
15
A. Manajemen Keuangan Keluarga
1. Pengertian
Jika diartikan secara terpisah manajemen adalah pengelolaan usaha,
kepengurusan, ketatalaksanaan penggunaan sumberdaya secara efektif untuk
mencapai sasaran yang diinginkan.1 Sedangkan menurut James A.F. Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan keuangan
atau financial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
keuangan.2
Manajemen keuangan dalam literatur lain disebut pembelanjaan, yaitu
segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset sesuai tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan
1 Pius A Partanto dan M Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994)h. 434
2 Sudarsono dan Editius, Kamus Ekonomi Uang dan Bank, (Jakarta: Rineka
merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset
dan mengelola asset untuk mencapai tujuan perusahaan.3
Jadi manajemen keuangan keluarga adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu keluarga dalam
mencapai tujuan keuangan atau ekonomi keluarga. Manajemen keuangan
terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan perolehan uang dan
pemanfaatannya secara efektif, yang mencakup perencanaan yang cermat.4
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya fungsi
manajemen keuangan yang diterapkan pada perusahaan sama saja dengan
manajemen keuangan yang diterapkan dalam keluarga. Keduanya berfungsi
untuk mengatur dan mengelola keuangan. Manajemen keuangan menyangkut
kegiatan perencanaan, analisis dan kegiatan keuangan perusahaan. Sedangkan
3 Weston J. Fred, Eugene F. Bringham, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
(Jakarta: Erlangga, 1990), edisi 9, jilid 1, h.6
4 Mahmud Mahfoedz, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: ANDI OFFSET,
kegiatan utamanya dalam keuangan adalah mencari dana dan menggunakan
pada asset perusahaan.5 diantara fungsi manajemen keuangan yaitu:
a. Perencanaan Keuangan (financial planning), adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan keluarga secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Seorang manajer dalam keluarga
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan yang diinginkan oleh keluarga.
b. Pengorganisasian keuangan (financial organizing), Menggunakan dana
untuk memaksimalkan dana yang ada, seperti tidak boros dalam
menggunakan uang untuk kebutuhan yang tidak terlalu penting. Sehingga
sebuah keluarga perlu membuat dengan detail pengeluaran dan pemasukan
setiap bulannya, jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada
pemasukan.
c. Pelaksanaan (actuating), setelah membuat perencanaan dan
pengorganisasian keuangan, sebuah keluarga dapat melaksanakan apa
yang telah direncanakan untuk mencapai tujuannya.
d. Pemeriksaan (controlling), melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan yang telah diterapkan oleh keluarga, agar
5
tidak terjadi penyimpangan, sehingga tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.
3. Tujuan Manajemen Keuangan Keluarga
Dalam sebuah perusahaan, manajemen keuangan berkaitan dengan
keputusan dibidang keuangan bertujuan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan.6 Maka seperti halnya manajemen keuangan keluarga bertujuan
untuk memaksimumkan keuangan keluarga, mengatur dan mengelola
pendapatan keluarga untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya agar segala
kebutuhan keluarga dapat terpenuhi tanpa menghabiskan banyak uang.
Bahkan keluarga dapat menginvestasikan dananya untuk mendapat
keuntungan dimasa depan sehingga dapat meminimalisir resiko yang mungkin
terjadi dimasa mendatang.
4. Kiat Dalam Melakukan Manajemen Keuangan
Pokok utama dalam melakukan manajemen keuangan adalah membuat
perencanaan keuangan, jika perencanaan yang dibuat bagus, maka hasilnya
akan bagus. Perencanaan keuangan merupakan hal terpenting dalam
manajemen keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan yang ingin
dicapai.
6 Martono.SU & Dr. D. Agus Harjito, MSi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta,
Menurut Iwan P Pontjowinoto dalam bukunya Kaya Bahagia Cara
Syariah, dalam setiap rizki yang dilimpahkan kepada manusia keluarga harus
mampu membelanjakan hartanya untuk bekal keluarganya dengan membagi
seluruh rizki yang diperolehnya dalam 4 bagian, yaitu:7
1. Pembersihan (Zakat), untuk membersihkan pendapatan dan harta yang
diperoleh sebagai kewajiban seorang abdi Allah dengan tujuan untuk
memperoleh kebahagian akhirat dalam bentuk zakat, infaq, sedekah
maupun waqaf.
2. Simpanan adalah menyisihkan pendapatan yang diterima dalam suatu
periode, untuk digunakan bagi keperluan hidup sehari-hari sehingga dapat
memenuhi kebutuhan untuk hidup yang wajar dalam periode berikutnya.
3. Tabungan adalah menyisihkan pendapatan yang diterima setiap saat untuk
digunakan mengatasi musibah (misalnya kecelakaan, kehilangan, sakit,
dsb) dan untuk tujuan tertentu di masa mendatang sehingga dapat
menjalankan niat tersebut (misalnya sekolah, perjalanan ibadah,
perjalanan wisata, dsb.)
4. Investasi adalah menempatkan sebagian harta yang merupakan sisa hasil
penyisihan pendapatan dan akumulasi harta pada suatu kegiatan ekonomi
dengan tujuan mendapatkan tambahan nilai dimasa datang sehingga dapat
memenuhi keperluan jangka panjang atau pada masa sudah tidak produktif
lagi baik karena faktor usia maupun karena kondisi kesehatan.
a. Pentingnya Perencanaaan Keuangan Keluarga
Perencanaan keuangan adalah suatu proses dalam merencanakan
keuangan pribadi untuk dapat memberikan solusi perencanaan, pemilihan
pengelolaan keuangan, kekayaan atau inevestasi agar tujuan keuangan
jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai.8
Menurut Anatoli Karvof, dalam bukunya Cerdas Mengelola
Keuangan Pribadi, Perencanaan Keuangan adalah metode proses yang
sistematis serta dapat diprediksi tentang bagaimana seorang individu atau
keluarga bisa meraih kebebasan keuangan dan keamanan ekonomi.9
Sedangkan menurut Agustianto, dalam bukunya Fiqih Perencanaan
Keuangan Syariah, perencanaan keuangan syariah merupakan suatu
proses perancangan kehidupan yang lebih baik dengan melakukan
perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan
serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia
ketika masih hidup maupun diakhirat ketika sudah meninggal insyaalah
dapat tercapai.10
8 Adler H. Manurung dan Luthfi T. Rizky, Successful Financial Planner, ( Jakarta:
PT Grasindo, 2009), h.1 9
Anatoli, Cerdas Mengelola h. 1
10
Sebagai keluarga muslim yang taat, perencanaan merupakan salah
satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik,
sebagaimana firman Allah SWT :
...
ā χÎ) © !$# Ÿ ω çÉitóãƒ
$tΒ
B
Θöθs)Î/
4
®Lym
(
#ρçÉitóãƒ
$tΒ
ö
ΝÍκŦà Ρr'Î/
3
∩⊇⊇∪
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan
kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri…” (Ar Rad: 11)
$pκš‰r'‾≈tƒ
š
Ï ©$#
(
#θãΖtΒ#u
(
#θà)®?$#
©
!$#
ö
ÝàΖtFø9uρ
Ó
§ø tΡ
$¨Β
ô
MtΒ£‰s%
7
‰tóÏ9
(
(
#θà)¨?$#uρ
© !$# 4 ¨ βÎ) © !$# 7
Î7yz
$yϑÎ/
t
βθè=yϑ÷ès? ∩⊇∇∪
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)
Jelas sekali dalam ayat di atas kita sebagai manusia diperintahkan
oleh Allah SWT untuk merencanakan apa yang kita perbuat untuk masa
depan. Berikhtiar secara maksimal dengan melakukan perencanaan untuk
situasi terburuk dan berharap untuk yang terbaik, setelah itu bertawakal
kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya.
Keinginan manusia yang tidak ada habisnya menjadikan manusia
memiliki pendapatan yang sedikit mereka mengatakan pendapatannya
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi ketika mereka
memiliki pendapatan yang besarpun mereka tetap mengatakan tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhannya. Disinilah alasan mengapa sebuah
keluarga membutuhkan perencanaan keuangan :11
a. Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai
b. Tingginya biaya hidup saat ini
c. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun
d. Keadaan ekonomi tidak selalu baik
e. Fisik manusa tidak selalu sehat
f. Banyaknya alternatif produk keuangan yang ditawarkan
Menurut Kapoor, Dlabay, dan Hugges dalam bukunya Personal
Financial mengemukakan alasan pentingnya perencanaan keuangan
adalah sebagai berikut :12
1. Meningkatkan efektivitas penghasilan, penggunaan dan perlindungan
sumber-sumber keuangan sepanjang hidup.
2. Meningkatkan pengendalian masalah keuangan dengan menghindari
utang yang terlalu banyak, kebangkrutan dan kebergantungan kepada
pihak lain demi terjaminnya ekonomi.
11 Safir Senduk, Menegelola Keuangan Keluarga, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2009), h. 4
3. Meningkatkan hubungan keluarga yang merupakan hasil dari
perencanaan keuangan yang baik dan komunikasi yang efektif atas
keputusan keuangan.
4. Bebas dari kekhawatiran keuangan karena bisa melihat masa depan,
mengantisipasi pengeluaran, dan mencapai tujuan ekonomi.
Sehingga sebuah keluarga yang merasa cukup dengan
pendapatannya bahkan memiliki penghasilan yang besar akan terbantu
agar uangnya tidak terbuang dengan sia-sia dan penggunaan pendapatan
bisa lebih optimal dan efisien. Sedangkan keluarga yang tidak cukup
dengan pendapatannya bisa terbantu untuk menyongsong masa depan
yang lebih baik dalam hal keuangan. Karena perencanaan keuangan
memiliki beberapa tujuan, yaitu tujuan jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek untuk dicapai dalam waktu
yang sangat dekat atau kurang dari 1 tahun, seperti liburan keluarga dan
dana darurat. Tujuan jangka menengah akan dicapai satu sampai lima
tahun, seperti pembelian rumah, kendaraan. Sedangkan tujuan jangka
panjang akan dicapai lebih dari lima tahun, seperti dana pendidikan anak,
pensiun dan lain-lain. Sehingga dengan adanya perencanaan keuangan ini
akan meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang
karena setiap tujuan keuangan sudah memiliki pos-pos masing-masing
yang telah dianggarkan, sehingga rasa tenang dan nyaman untuk
Secara spsifik, ada 4 point utama tujuan dibuatnya perencanaan
keangan adalah sebagai berikut:13
a. Mengontrol pola belanja, selama ini pola belanja yang banyak
diterapkan mayoritas manusia adalah pola belanja konsumtif, padahal
pola belanja konsumtif merupakan pola belanja yang dapat menyeret
manusia kedalam lubang kemiskinan dalam waktu yang relatif singkat.
b. Mengantisipasi semakin melambungnya biaya hidup, kebutuhan hidup
didunia sekarang ini kian tinggi dan tak ada seorangpun yang mampu
mencegahnya. Sedangkan kebutuhan manusia setiap hari harus tetap
terpenuhi, olehkarena itu perencanaan keuangan yang tepat sangat
diperlukan untuk mngantisipasi hal semacam ini.
c. Mengantisipasi kondisi perekonomian yang cenderung labil, kondisi
perekonomian selalu mengalami pasang surut, ada kalanya dalam
kondisi baik, tetapi ada kalanya juga berada dalam kondisi buruk.
Sehingga tidak menutup kemungkinan keadaan buruk seperti krisis
moneter yang lalu dapat terjadi lagi dimasa mendatang. Jika sebuah
keluarga sudah memiliki perencanaan keuangan maka kondisi seperti
ini akan mudah dihadapi.
d. Mengantisipasi masa produktif manusia, tidak selamanya mausia dapat
terus bekerja, ada kalanya manusia berkurang kesehatannya, pada saat
13 Anggoro Prasetyo, Employionaire”Karyawan Berkehidupan Direktur”,(Jakarta:
kondisi fisik dalam keadaan baik dapat dengan mudah melakukan
pekerjaan apapun, berbeda halnya dengan kondisi kesehatan yang
buruk.
b. Langkah dan Proses Perencanaan Keuangan
Untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan, sebuah
perencanaan keuangan perlu dilakukan secara cermat dan teliti, maka
diperlukan langkah dan proses dalam perencanaan keuangan sehingga
dapat membantu dalam mengambil keputusan yang tepat baik itu
keputusan kecil maupun keputusan besar, dan juga seseorang dapat
mengetahui posisi keuangannya saat ini, apa yang dibutuhkan dimasa
depan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Berikut ini adalah enam langkah dalam sebuah proses perencanaan
keuangan yang akan membantu dalam mencapai tujuan keuangan:14
a) Diagnosa Keadaan Keuangan Saat Ini
Untuk mengetahui keadaan keuangan saat ini terlebih dahulu
harus membuat laporan keuangan keluarga berupa neraca yang terdiri
atas berapa besar asset yang dimiliki saat ini.15 Neraca merupakan
14 Antoni Japari, dan Adler H. Manurung, 10 Panduan Mengelola Keuangan
Keluarga (Financial Planning & Wealth Managemen), (Jakarta, ABFI institute PERBANAS:
2010), h. 36
15
gambaan tentang jumlah harta dan jumlah utang yang dimiliki
keluarga, maka kurangkan jumlah harta dengan jumlah utang yang
dimiliki untuk mengetahui harta bersih atau net worth keluarga saat
ini.16 Hal ini dapat lakukan dengan membuat daftar hal-hal yang
terkait keuangan, seperti:
- Tabungan-tabungan yang dimiliki (kebanyakan keluarga memiliki
rekening tabungan pada lebih dari satu bank)
- Pendapatan bulanan (seperti gaji, upah, hadiah, bunga bank,
ataupun sumber pendapatan lainnya)
- Pendapatan dan pengeluaran bulanan, yaitu dengan membuat
laporan arus kas untuk mengetahui sumber penghasilan serta
pengeluaran
- Utang kepada pihak lain (apakah itu kredit bank, kartu kredit,
ataupun pinjaman kepada orang lain)
b) Menetapkan tujuan keuangan dan menentukan prioritas
Menetapkan tujuan keuangan harus bertitik tolak dari kondisi
keuangan saat ini, sehingga tujuan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang dapat tercapai. Tujuan keuangan haruslah spesifik,
terukur, realistis dan jelas jangka waktu yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan tersebut.
16
Dalam menetapkan tujuan keuangan sebaiknya mendahulukan
prioritas utama, sehingga dapat mengurangi pengeluaran yang masih
bisa ditunda. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan tujuan keuangan :17
1) Spesifik dan bisa diukur. Tujuan keuangan yang ditetapkan
sebaiknya spesifik dan bisa diukur dengan nilai uang tertentu.
Spesifik artinya jelas dan rinci, contohnya, ingin membeli rumah
dikawasan Pondok Indah dengan luas 170 m2, bangunan 120 m2,
bergaya minimalis, warna putih dengan campuran warna biru dan
perpaduan batu alam. Terukur dalam hal ini harga rumah Rp500
juta, DP Rp150 juta, cicilan 15 tahun dengan perbulannya Rp3,5
juta.
2) Memiliki target waktu. Target waktu yang jelas menjadikan kita
lebih siap untuk memulai tujuan yang ingin dicapai, seperti ingin
membeli rumah di atas dalam jangka waktu 2 tahun lagi.
3) Tertulis. Tujuan keuangan sebaiknya dibuat dalam bentuk tertulis,
kebanyakan orang hanya membuat perencanaan dalam pikirannya
saja, sehingga mereka lupa tujuan yang ingin mereka capai.
Dengan adanya perencanaan yang tertulis menjadikan kita fokus
dan lebih disiplin dalam menjalankan perencanaan keuangan,
bahkan pikiran bawah sadar akan bekerja lebih keras dalam
17
mencapai tujuan tersebut, dan sebaiknya tulisan tersebut ditempel
disuatu tempat yang bisa dilihat setiap saat sebagai motivasi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
c) Mengumpulkan dan menganalisa informasi yang ada
Selanjutnya mengumpulkan data financial yang diperlukan
sebanyak mungkin untuk merumuskan strategi yang cocok dan
menentukan apa yang harus dilakukan guna merealisasikan tujuan
yang diinginkan.18 Analisa data bertujuan untuk menghitung berapa
besar dana yang harus disishkan, dan menganalisa asset, kewajiban
dan arus kas serta asuransi dan investasi yang telah dimiliki.19
d) Membuat rencana aksi dalam mencapai tujuan
Untuk mencapai tujuan perencanaan keuangan dibutuhkan cara
dalam menyimpan dan mengembangkan dana yang dimiliki, seperti
investasi. Saat ini alat untuk berinvestasi sangat beragam bukan saja
hanya dengan membeli emas atau tanah, tetapi bisa juga berinvestasi
pada saham, reksa dana, obligasi, deposito ataupun asuransi. Sehingga
kita bisa memilih investasi mana yang sesuai dengan karakteristik
resiko kita dan juga instrument mana yang lebih menguntungkan yang
tentunya sesuai dengan syariat islam.
18
Antoni, 10 Panduan Mengelola Keuangan, h. 36
19
Sebagai contoh, seseorang ingin membeli rumah dengan DP
Rp150 juta, memiliki penghasilan perbulan Rp8 juta, pengeluaran
Rp3,5 juta perbulan dan memiliki tabungan Rp25 juta, dan ingin
mengumpulkan DP Rp150 juta dalam jangka waktu 24 bulan dari
sekarang. Berarti harus memiliki Rp125 juta lagi untuk menutupi
kekurangannya. Maka Rp25 juta dari tabungan dimasukan ke dalam
deposito atau reksa dana berpendapatan tetap yang memberikan bagi
return 12% pertahun. Jadi pada bulan ke-24 uangnya menjadi
Rp31.360 juta.
Uang dari penghasilan sebesar Rp4,4 juta per bulan di
investasikan ke deposito atau reksa dana pendapatan tetap yang
diasumsikan memberikan return 12% pertahun. Jumlah dana dari
menyisihkan Rp4,5 juta per bulan, pada bulan ke-24 menjadi
Rp121.380 juta. Jumlah dana keseluruhan yang sudah dikumpulkan
menjadi Rp152.740 juta sedangkan dana yang dibutuhkan untuk DP
hanya Rp150 juta jadi memiliki lebih sebesar Rp2,74 juta.20
e) Implementasi dan mengawasi perencanaan keuangan
Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana
yang sudah dibuat. Yang terpenting adalah pelaksanaan yang
dilakukan apakah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan
sebelumnya agar lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
20
Walaupun sudah membuat rencana dan diterapkan dengan
baik, jika perkembangannya tidak diawasi boleh jadi rencana itu akan
gagal. Maka diperlukan pemeriksanaan dan revisi secara
berkesinambungan, karena tujuan dan kondisi keuangan individu
sangat mungkin berubah tanpa dapat dihindari, sebab perubahan
adalah hal yang absolute baik internal maupun eksternal seperti inflasi,
PHK dan sebagainya.
5. Mengenal Daftar Investasi Syariah
Setelah membuat perencanaan keuangan, maka untuk
mengaplikasikannya dibutuhkan sarana atau instrument investasi untuk
membantu memperlancar perencanaan keuangan yang telah dibuat.
Investasi adalah penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi dimasa
yang akan datang, dengan pengertian bahwa investasi adalah menempatkan
modal atau dana pada suatu asset yang diharapkan akan member hasil atau
akan meningkatkan nilainya dimasa yang akan datang.21 Sedangkan investasi
syariah adalah kegiatan mengembangkan uang melalui pemanfaatan berbagai
sumber daya dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan yang sejalan
dengan prinsip syariah islam.22
21
Veithzal Rifai dkk, Islamic Financial Managemen (Teori, Konsep dan Aplikasi), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), jilid 1, h. 420
a. Sektor Keuangan Bank
1. Tabungan
Tabungan merupakan produk yang paling populer dalam
masyarakat, pemilik dana akan membuka rekening tabungan di bank,
dan bank akan memberikan bagi hasil setiap bulannya. Produk
tabungan menawarkan banyak kemudahan dalam bentuk kartu ATM
yang berfungsi sebagai kartu debet, bahkan inovasi terbaru adalah
membuat kartu prabayar.23
Fungsi tabungan dapat digunakan sebagai produk untuk
menyimpan dana dan mengendalikan lalu lintas dana kita, tabungan
membolehkan kita untuk mengambil uang kapanpun yang kita
inginkan, Untuk mencapai tujuan fianancial jangka pendek, sebaiknya
mengandalkan produk tabungan ini.24
2. Deposito
Deposito adalah produk investasi yang mempunyai jangka
waktu tetapi bisa memberikan tingkat bagi hasil yang lebih baik dari
tabungan. Jangka waktu yang diberikan bisa satu bulan, tiga bulan,
enam bulan, atau satu tahun. Bank akan memberikan bagi hasil yang
umumnya dibayarkan dalam interval sesuai periode penempatan.
23 Prita, Menjadi Cantik, h.193
Deposito sebaiknya digunakan untuk tujuan jangka pendek. Akan
tetapi tidak boleh menarik uang sebelum jatuh tempo karena akan
dikenakan penalti yang akan mengurangi pendapatan bagi hasil, selain
itu kita juga tidak berhak atas bagi hasil pada bulan berikutnya.25
b. Sektor Keuangan Non Bank
1. Asuransi
Menurut fatwa DSN-MUI no.21/2001, asuransi atau
pertanggungan adalah saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset
dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
syariah.
Asuransi memiliki fungsi perlindungan atau proteksi. Jika
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, manfaat asuransi sangat
membantu saat kita mengimplementasikan perencanaan keuangan kita.
Ada empat jenis proteksi yang menjadi perhatian besar dalam
perencanaan keuangan: proteksi jiwa, proteksi kesehatan, proteksi
kecelakaan, proteksi penyakit kritis. Setiap produk asuransi dapat
dibeli secara terpisah.
25
2. Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana masyarakat yang
diinvestasikan dalam saham, obligasi, deposito berjangka, pasar uang
dan sebagainya. Selain itu dapat dinyatakan reksa dana merupakan
kumpulan dana dari sejumlah investor yang dikelola oleh manajer
investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio efek. Efek maksudnya
surat-surat berharga, termasuk pengakuan utang, saham obligasi, dan
pasar uang.26 Di Indonesia, saat ini terdapat empat jenis reksa dana :27
a. Reksa dana pasar uang, dana kita diinvestasikan ke
produk-produk investasi pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito dan obligasi berjangka dibawah satu tahun. Pada
prakteknya, sejak pertengahan 1997 sampai akhir 1999, reksa dana
pasar uang bisa memberikan hasil investasi 15% sampai 20% per
tahun.
b. Reksa dana pendapatan tetap, dana kita diinvestasikan sebagian
besar (sekitar 80%) akan diinvestasikan ke dalam obligasi, sisanya
akan dimasukkan kedalam saham atau deposito dan SBI. Sejak
pertengahan 1997 sampai akhir 1999 reksa dana pendapatan tetap
bisa memberikan hasil investasi di atas 20% per tahun.
26
Nurul Huda, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 109
27
c. Reksa dana saham, dana kita sebagian besar (sekitar 80%)
diinvestasikan kedalam saham, sisanya akan dimasukkan kedalam
obligasi atau deposito dan SBI. Sejak pertengahan 1997 sampai
akhir 1999 reksa dana saham bisa memberikan hasil investasi di
atas 30% per tahun. Bahkan ada yang bisa mencapai 100% per
tahun.
d. Reksa dana campuran, reksa dana ini adalah reksa dana
campuran antara saham dan obligasi. Disini sebagian besar (sekitar
50%) dana kita diinvestasikan ke dalam saham. Dan sisanya
dimasukkan ke dalam obligasi, deposito, dan SBI. Reksa dana
dapat memberikan hasil investasi di atas 25% per tahun.
Cara membeli reksa dana sangat mudah, bisa langsung
menghubungi bagian penjualan reksa dana diperusahaan manajemen
investasi atau juga dapat membeli melalui bank sebagai agen penjual.
Reksa dana merupakan investasi yang dapat dilakukan secara berkala.
Reksa dana sangat cocok untuk investasi kebutuhan jangka menengah
dan jangka panjang.
3. Sukuk/Obligasi
Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang
tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas:
b. nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas
investasi tertentu; atau
c. kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi
tertentu.
Sukuk diistilahkan sebagai obligasi syariah, pada prinsipnya
obligasi dan sukuk adalah sama, yang membedakan hanyalah dalam
bentuk akad sedangkan kepastian hukumnya sama.
Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Yakni bila
sebuah perusahaan kekurangan dana, maka perusahaan mencari siapa
yang mau menanamkan modal. Bagi penanam modal, perusahaan akan
memberikan saham sebagai bukti kepemilikan. Obligasi yang
dikeluarkan perusahaan akan memberikan kupon yang besarnya
merupakan persentase dari nilai dasar obligasi. Contohnya, bila
seseorang memiliki obligasi bernilai dasar Rp100 juta dengan masa
jatuh tempo 3 tahun dan kuponnya 10% dibayarkan pertahun, maka
setiap tahun si pemegang obligasi akan memperoleh Rp10 juta dari
investasinya.
Setiap kupon mewakili suatu nilai yang disepakati untuk
dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Nilai
dari obligasi tersebut. Obligasi umumnya berjangka waktu minimal 1
tahun dan maksimal 10 tahun. Akan tetapi boleh bagi si pemilik
obligasi memperoleh modalnya kembali sebelum jatuh tempo.
Jenis-jenis sukuk yang terdapat di Indonesia sangat banyak
jenisnya. Diantaranya : sukuk murabahah, sukuk mudharabah, sukuk
musyarakah, sukuk salam, sukuk istishna, dan sukuk ijarah. Akan
tetapi perbedaan jenis-jenis sukuk ini hanya berdasarkan tiga kategori
yaitu, jenis akad yang dipakai, pembayaran pendapatan yang akan
dibagikan kepada pihak-pihak yang berakad, dan basis pembayaran
serta multiple sukuk.28
4. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan. Dengan
membeli saham berarti membeli sebagian dari perusahaan tersebut.
Bila perusahaan tersebut mengalami untung, maka pemegang saham
biasanya akan mendapat pembagian keuntungan, yang disebut dividen.
Selain itu, saham yang kita miliki dapat dijual kepada pihak lain, baik
dengan harga yang lebih tinggi maupun dengan harga yang lebih
rendah dari harga waktu kita membelinya. Bila kita menjual dengan
harga yang lebih tinggi, maka selisih harga yang menjadi keuntungan
disebut capital gain, jika kita menjual dengan harga yang lebih rendah
28 Muhammad Nafik HR, Bursa Efek & Investasi Syariah, (Jakarta: PT Serambi
maka selisih harga yang menjadi kerugian disebut capital loss. Jadi
keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua : dividen dan capital
gain.29
Saham biasa diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ditransaksikan melalui broker yang bekerja diperusahaan sekuritas
yang telah mendapat izin. Jadi calon investor harus menjadi nasabah
sebuah perusahaan sekuritas agar dapat membeli atau menjual
sahamnya.30
Saham merupakan instrument keuangan yang paling beresiko,
namun dalam jangka panjang memberikan potensi keuntungan yang
paling tinggi. Istilah high risk high return, memang cocok untuk
saham. Cocok untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang yang akan
direlisasikan lebih dari lima tahun mendatang seperti dana pensiun.
B. Peran Perempuan Dalam Keluarga
Keluarga merupakan bagian dari institusi sosial terkecil ditingkat
masyarakat. Satu sisi dapat dipahami sebagai bagian dari proses sosial, namun
disisi lain juga dapat dipahami sebagai cara membangun masyarakat yang
ramah nilai, manfaat dan arti bagi kehidupan yang lebih luas.31
29
Safir, Mengelola Keuangan, h. 107
30
Prita, Menjadi Cantik, h.215
31 Zaitunah Subhan, Menggagas Fiqh Pemberdayaan Perempuan, (Jakarta:
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga"
yang berarti "anggota" "kelompok kerabat".32 Keluarga adalah lingkungan di
mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu
tersebut.33
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keluarga adalah ibu dan bapak
beserta anak-anaknya seisi rumah, orang seisi rumah yang menjadi
tanggungan, satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam suatu
masyarakat.34 Dalam sehari-hari kata keluarga dipakai dengan pengertian
antara lain :
a. Sanak saudara, kaum kerabat;
b. Orang seisi rumah, suami-istri, anak;
c. Orang yang ada dalam naungan organisasi atau sejenisnya;
d. Masyarakat terkecil berbentuk keluarga atau lainnya.
Sedangkan muda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan
Diknas adalah belum sampai setengah umur, atau belum lama ada. Hal
pertama adalah dari segi usia, yaitu belum setengah umur. Jika dianalogikan
usia pernikahan adalah 20 tahun sedang usia manusia hingga umur 60 tahun
32
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga. Di unduh pada 26 Januari 2011 33 ibid
34
maka terdapat selisih sekitar 40 tahun. Dengan demikian yang dimaksud
muda adalah yang belum menginjak setengah dari 40 tahun yaitu 20 tahun.
Kemudian kedua adalah belum lama ada, yaitu keluarga yang baru terbentuk.
Dari beberapa definisi terebut, maka keluarga muda adalah sebuah
keluarga yang belum sampai setengah umur, atau belum lama ada terdiri dari
suami, istri dan anak yang merupakan keluarga inti, yang masih terikat dalam
hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Peran
menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain, komunitas sosial atau
politik. Peran adalah kombinasi posisi dan pengaruh. Peran adalah
seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu.35
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, peran adalah seperangkat
tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat.36 Peran ialah “the dynamic aspect of status” (aspek dinamis dari
35
Shofia, Peran Perempuan Dalam Keluarga Islami, diunduh pada 25 Januari 2011 dari http://sofia-psy.staff.ugm.ac.id/h-18/peran-perempuan-dalam-keluarga-islami.html.
suatu status). Definisi sederhana yang dibuat oleh Linton ini memberikan
deskripsi mengenai posisi dan kedudukan dari status-peran.
Dapat disimpulkan bahwa peran adalah posisi atau status seseorang
yang berada dalam suatu komunitas atau masyarakat yang menjelaskan
kedudukan tentang tugas dan kedudukan orang tersebut sebagai tugas utama
yang harus dilaksanakan.
Peranan perempuan dalam keluarga adalah tergantung dari fungsi
perempuan dalam keluarga itu sendiri. Perempuan bisa berfungsi sebagai
anak, Ibu, menantu, mertua, adik, kakak dan istri. Akan tetapi dalam
penelitian ini yang akan dibahas hanya peran perempuan sebagai ibu dan
peran perempuan sebagai istri.
1. Peran perempuan sebagai istri dalam keluarga
Tugas suami dan tugas istri memang amat berbeda, masing-masing
diserahi tugas yang cocok dengan kodratnya. Kaum pria melebihi kaum
perempuan dalam hal kekuatan fisik yang sanggup memikul pekerjaan yang
sukar dan menghadapi marabahaya yang besar. Sebaliknya kaum perempuan
melebihi kaum pria dalam sifat kasih sayang. Untuk membantu pertumbuhan
manusia, Allah telah menganugrahkan kepada kaum perempuan tabiat cinta
Karena itu secara alami telah tercipta pembagian kerja antara kaum pria dan
kaum wanita. 37
Sehingga perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam
keluarga, tanpa perempuan sebuah keluarga itu tidak utuh dan tidak lengkap.
Perempuan memiliki peranan khusus dalam keluarga, khususnya peran
perempuan sebagai istri. Diantaranya adalah:38
Pertama, ibadah kepada Allah. Allah SWT berfirman :
$tΒuρ
à
Mø)n=yz
£
Ågø:$#
}
§ΡM}$#uρ
ā
ωÎ)
È
βρ߉ç7÷èu‹Ï9 ∩∈∉∪
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)
Kedua, Perempuan berperan memberikan sakan (ketenangan dan
ketenteraman) bagi suami dan juga bagi rumahnya. Allah SWT berfirman :
ô
ÏΒuρ
ÿ
Ï$ÏG≈tƒ#u
÷
βr&
t
,n=y{
ä
3s9
ô
ÏiΒ
ö
Νä3Å¡à Ρr&
%[`≡uρø—r&
(
#þθãΖä3ó¡tFÏj9
$yγøŠs9Î)
Ÿ
≅yèy_uρ Νà6uΖ÷t/
Z
ο¨Šuθ¨Β
º
πyϑômu‘uρ
4
∩⊄⊇∪…
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untuk
kalian pasangan-pasangan (istri) dari diri-diri kalian agar kalian merasakan
ketenangan padanya dan Dia menjadikan diantara kalian mawaddah dan
rahmah…” (Ar-Rum:21)
Seorang perempuan tidak bisa menjadi sakan bagi suaminya sampai
dia memahami hak dan kedudukan suami, kemudian ia melaksanakan hak-hak
37
Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, (Surabaya, PT Bina Ilmu :1995)h. 107
tersebut dalam rangka taat kepada Allah dengan penuh kesenangan dan
keridhaan. Seorang perempuan perlu mengetahui tentang besarnya hak suami
terhadapnya, sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya aku
boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku
perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya.”39
Tugas seorang perempuan didalam rumahnya terhadap keluarganya
antara lain sebagai berikut :
1. Taat secara sempurna kepada suaminya dalam perkara yang bukan
maksiat kepada Allah.
Taat ini merupakan asas ketenangan karena suami sebagai
qawwam (pemimpin) tidak akan bisa melaksanakan kepemimpinannya
tanpa ketaatan. Dan ketaatan kepada suami ini lebih didahulukan
daripada melakukan ibadah-ibadah sunnah. Nabi SAW bersabda:
“Tidak boleh seorang perempuan puasa (sunnah) sementara
suaminya ada di tempat kecuali setelah mendapatkan izin suaminya (HR.
Bukhari dan Muslim).”40
Selain itu kewajiban seorang istri terhadap suami tertuang dalam
firman Allah SWT :
39
HR. Ahmad, Shahih Ahmad bin Hanbal, (Kairo, Muassasah Qurtubah), juz 4, h.381.
40 Muttafakun ‘Alaih HR. Al-Bukhari dan Muslim, Fathul Bari,( Beirut, Ibnu Katsir,
ã
Α%y`Ìh9$#
š
χθãΒ≡§θs%
’n?tã
Ï
!$|¡ÏiΨ9$#
$yϑÎ/
Ÿ
≅āÒsù
ª
!$#
ó
ΟßγŸÒ÷èt/
4
’n?tã
<
Ù÷èt/
!
$yϑÎ/uρ
(
#θà)x Ρr&
ô
ÏΒ
ö
ΝÎγÏ9≡uθøΒr&
4
à
M≈ysÎ=≈¢Á9$$sù
ì
M≈tGÏΖ≈s%
×
M≈s