• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perancanaan Strategis Terhadap Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan : studi kasus pada kantor pelayanan Pajak Pratama Cibinong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perancanaan Strategis Terhadap Optimalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan : studi kasus pada kantor pelayanan Pajak Pratama Cibinong"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERENCANAAN STRA TEGIS TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN

Skripsi

Diajubn Kcpada Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial untuk Memenuhi

Syaral-syarat

Guna Meraih Gelar Saijana Ekonomi

Pembimbing

I

OJ

eh:

LINA ROSDIANA

NIM:

104082002729

Di Bawah Bimbingan

Prof.

Dr. Abdul Hamid, M.S

.IURUSAN AKUNTANSI

Pembimbing

II

Afif Sulfa, SE.Ak. Msi

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UN!VERSITAS ISLAM NEG ER! SY ARIF I-IIDA Y ATULLAH

JAKARTA

(2)

Bari ini tanggal 2 bulan September tahun dua ribu delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Lina Rosdiana NIM: 10408202729 dengan judul skripsi "Analisis Perencanaan Strategi terhadap Optimalisasi JPenerimaan Pajak Penghasilan". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

He

Penguji I

Jakarta, 2 September 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

SE. Ak. MM.

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

I

(3)

Hari ini tanggal 28 bu Ian November tahun dua ribu de Japan telah dilakukan Uj ian Skripsi atas nama Lina Rosdiana NIM: I 0408202729 dengan judul skripsi "Analisis Perencanaan Strategi terhadap Optimalisasi !Penerimaan Pajak Penghasilan". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jaka1ta.

Jakarta, 28 November 2008

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si

Pembimbing II Pembimbing I

(4)

DAFTARRIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI:

Nama : Lina Rosdiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat & Tgl lahir : Bogor, 12 Juli 1986 Agama

Alamat

Phone

II. PENDIDIKAN

1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Sl

: Islam

: Jalan raya Gunung Putri Asem No.32 RT 02/12 Citeureup - Bogor

: 08561941186/(021) 8671906

: SDN I Negeri Gummg Putri

: MAS Darul Arqam Muhammadiyah Garut : MAS Darul Arqan1 Muhammadiyah Garut : Universitas Islam Negeri Jakarta

(5)

ABSTRACT

Lina Rosdiana.

"

Strategic Planning For Optimize Tax Revenues

Income",

A script's of bachelor program of Accounting Department of

Economics

&

Sosial Science Faculty of Syarif 1-Jidayatullah State Islamic

University Jakarta, 2008.

Tax as one of an important instrument in receiving budget. It can be seen

that government fulcrums in fiscal policy to increase tax income. KPP (Tax

Service Office) Pratama Cibinong as one of facility for tax payer in fill their duty

taxation to the country, should do a lot of efforts to optimize the tax income. For

example strategic planning that analyze development of internal

&

external locus,

can support KP P's function

&

assist to find the best strategic planning.

The research purpose is to learn the external factors (threaths

&

opportunities) and internal factors (strengths& weakness) which influence the

KP P's existance directly or indirectly; know how the strategic issue ·which can be

formulated; and finally the recommendation for KPP's strategic planning to

optimal the tax income.

This research use teoritical consideration, science of taxation and

strategic planning ·which contain SWOT Matrix to answer the research's

problems. Analyze method used in this research is qualitative description that give

systematical illustration, finstrumen and accurate toward the research's object.

Collecting data method in this research primary data by interview and secundery

data by library research. The result of the research are: I) optimal the tax income

with extra efforts for tax payer, 2) develop the extensification program with

technology information supports, 3) increasing the quality services with

apparatus conditions and taxation facilities, 4) increasing awareness/compliance

to pay the tax with socialization and law eriforcement.

(6)

KATA

PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat, Mendengar dan Maha Kuasa telah melimpahkan karunia dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baginda Rasul SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Penulisan skripsi yang be1judul: "ANALISIS

PERENCANAAN

STRATEGIS TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK

PENGHASILAN"

ini dimaksudkan 1mtuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Smjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam ha! penyusunan, pengalaman dan kemmnpuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran menuju perbaikan sangat penulis harapkan.

Dalam proses skripsi ini, berbagai hambatm1 dan kesulitan penulis hadapi, namun berkat rahmat dan hidayah Allah SWT serta dorongan dan bimbingan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besamya atas bm1tuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan moral, saran dan petunjuk yang berharga serta bimbingan dalam menyelesaikm1 skripsi ini, diantaranya:

(7)

2. Bapak Drs. Faisal Badroen, MBA selakn Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilnrn Sosial.

3. Bapak Abdul Hamid Cebba, SE. Ak. MBA selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak Amilin, SE. Ale selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku pembimbing satu yang se11a11tiasa meluangkan waktu11ya memberikan bimbinga11, pengarahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Afif Sulfa, SE. Ale MSi selaku pembimbing Dua yang telah memberikan bimbi11gan dengan penuh pengertian da11 kesabaran.

5. Bapak Goemuljo, Bapak Sunardi, Bapak Irfan dan Bapak Joko serta seluruh staf karyawa11 di kantor pelayanan pajak Pratama Cibinong yang telah banyak memba11tu selama pelaksanaan riset dan gak lupa Bapak Widjojo Kusumoyudho Soegijatno selaku Kasi Waskon I yang sabar. ... ba11get 11 mau melua11gkan waktunya buat wawa11cara. Makasih ya pak ... !

6. Sahabat hati yang se11antiasa memberi arti dan motivasi ri11a, dian, mamih, memey, ani, rini, ariz, mpo yang nemeni11 ke DJP (dapet gk mangsanya?he), puri ma cece temen magang w (kapan mau mae11 ke KPP lg?)

7. Teme11 DA yang masih nongol ja di UIN ( epot temen pulang 510, nga2 yang ngasih pinjem duit ke 9w wat daftar sidang kompre,makasih ya neng!ge, bule, iyas temen sekos 9w yang setahun nemenin diriku, re2, econg, atun 11 enci, ceci, ridwan ma embe, ah pokona mah sadayana weh ... )

8. Teme11-temen yang tidak penulis sebutkan satu persatu terima kasih banyak atas semua ilmu dan pe11galaman hidup11ya. Semoga semua di balas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhimya hanya kepada Allah jualah penulis memohon semoga skripsi ini benar-benar bermanfaat bagi pe11ulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

(8)

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI. ••••.•....••...•••.•.•.•.•••..•••....•..•••.•.••.. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPRE .•.•.•.•.•.••••••.•••.•.•.•••...••..• ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .•.•...•.•....•.•.•.•.•.•..•...•.•.•.•.••••..•...••. iv

ABSTRACT ..•...•....•.•.•....•.••••.•....•••.•.•...•.•.•••.•.•••••.•..•.•..•... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR •.•.•...•.•....•.•.•.•.•.•...•.•.•.•.•••.••..•••.• vii

DAFTAR 181 .•...••.•.•...•.•...•.•...•...•.•...•.•.•••...•...•.•.••...•....• ix

DAFTAR TABEL ..•...•...•.•...•.•....•••...••...•.••••...••..•... xi

DAFT AR GAMBAR •..•.•.•.•...•.•.•....•••..•••... .,, ...•....••••.••... xii

DAFT AR LAMPIRAN ... xiii

BABI. PENDAHULUAN A. La tar Belakang Penelitian ..•.•...•...•..•..•.•... ! B. Perumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ...•...•.•..•...•..•...•...•.... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian •...•..•...•...•... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Konsep Perencanaan Strategis .•.•.•.••••••.•.•.•.•.•.•.•.••••.•. 7 2. Proses Perencanaan Strategis .•.•.•.•...•...•.•.•..••...•..•.. 10

3. Manfaat Perencanan Strategis ....•.•.••• ,,. .•••..•.•.•••••.•.••• 24

4. ldentifikasi Mandat, Visi dan Misi 011·ganisasi •..•..•...•••••.. 25

5. ldentifikasi Faktor Intemal dan Ekstcmal ... 28

6. Definisi Pajak ...•.•.•....•.•.•...•.•.•••...•••••••.••..•..•••••.. 31

7. Azas Pemungutan Pajak •...••...••...•.•.•••..••..••••..•....• 32

(9)

9. Sistem Pemuugutau Pajak ... 35

10. Jenis Pajak ... 37

11. Pengertian Pajak Penghasilan ... 39

B. Penelitian Terdahulu ... 46

C. Kerangka Pemikiran ... .47

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 48

B. Metode Penentuan Sampel ... .48

C. Metode Pengumpulan Data ... 49

D. Metode Analisis Data ... 50

E. Operasional Variabel Penelitian ... 55

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Desl<ripsi KPP Pratama Cibinong 1. Gambaran umum ... 57

2. Struktur Organisasi. ... 59

B. Penemuan dan Pembahasan 1. Identifikasi Mandat, Visi dan Misi ... 62

2. Penilaian Lingkungan Eksternal da11 Internal ... 66

3. Identifikasi Isu-isu Strategis ... 89

4. Evaluasi Isu-isu Strategis ... 92

5. Rekapitulasi Tiugkat Kestrategisan Isu-isu Strategis ... 97

6. Perumusan Rencana Strategis ... 98

BABY. PENUTUP A. Kesimpulan ... 109

B. Implikasi ... 113

C. Saran ... 114

(10)

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

3.1 Matriks SWOT ... 51

3.2 Daftar Pertanyaan dan Skor Litmus Test.. ... 53

3.3 Susunan Prioritas Isu strategis KPP Pratama Cibinong ... 55

4.1 Analisis SWOT faktor-faktor lingkungan ... 88

4.2 Matriks SWOT dan Variasi Isu Strategi ... 90

4.3 Evaluasi lsu Strategis: Mengoptimalkan Penerimaan Pajak dengan extra effort terhadap wajib pajak ... 93

4.4 Evaluasi Isu Strategis: Mengembangkan Kegiatan Optimalisasi Ekstensifikasi dengan didukung Kapasitas Teknologi Informasi. ... 94

4.5 Evaluasi Isu Strategis: Meningkatkan Kualitas Pelayanan dengan Kondisi dan Fasilitas Aparat. ... 95

4.6 Evaluasi Isu Strategis: Meningkatkan Kesadaran/Kepatuhan Membayar Pajak dengan Kegiatan Penyuluhan dan Law Enforcement ..... 96

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Kcterangan Halaman

[image:11.595.90.518.32.679.2]
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

(13)

A. Latar Belakang Penelitian

BABI

PENDAHULUAN

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang memegang peranan penting

disamping sumber penerimaan lainnya seperti hasil alam, BUlvfN dan lainnya. Peran

dan fungsi paj ak di mas a yang datang akan semakin pen ting dan strategis dalam

menuniang operasi fiskal pemerintah, baik di dalam pembiayaan pengeluaran

pemerintah maupun dalam pengelolaan dan pengendalian kebijakan ekonomi

makro. Hal ini dapat dilihat bahwa tumpuan kebij akan fiskal saat ini dan masa

mendatang terletak pada upaya peningkatan penerimaan pemerintah melalui sektor

perpaj akan.

Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mempunyai dua sisi yaitu

s1s1 penerimaan dan pengeluaran. Sisi pengeluaran meliputi; (1) pengeluaran

langsung, misalnya pembelian barang dan jasa, bangwmn-bangunan publik, taman,

keamanan nasional, prasarana umum, jalan raya dan sebagainya; dan (2)

pembayaran-pembayaran transfer

(tramfer payments),

misalnya untuk pembayaran

tunjangan sosial bagi pengangguran, subsidi, pembayaran bunga pinjaman

pemerintah kepada masyarakat, biaya pensiunan pemerintah, dan lainnya. Untuk

tipe yang pertama, umumnya berhubungan dengan penggunaan yang berwujud

kebijakan fiskal anti depresi karena dana-dana yang digunakan paling tidak untuk

(14)

kewajiban pemerintah memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya pada saat ekonomi

sedang makmur (Harry Yusuf A. Laksana, 2004: 11-13).

Sedangkan dari sisi penerimaan meliputi; (1) penerimaan pajak; (2)

pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia); (3) pinjaman dari masyarakat di dalam

negeri dan (4) pinjaman dari luar negeri. Yang pasti, salah satu tujuan utama dari

pemungutan pajak adalah membuat keseimbangan antara uang milik pemerintah

yang dikeluarkan/dibelanjakan dengan jumlah uang masyarakat yang masuk sebagai

penerimaan pajak. Apabila pemerintah membutuhkan penggunaan sumber-sumber

ekonomi lainnya, dapat dihimpun dari penghasilan yang diperoleh individu maupun

perusahaan yang dapat dikenakan pajak.

Dilihat dari naiknya target penerimaan paj ak dari tahun ke tahun, sekitar

69,6 persen realisasi penerimaan dalam negeri pada tahun 2007 bersumber dari

perpajakan yang mencapai Rp706.790,6 miliar, ini berarti 2,4 persen di atas

targetnya di APBN 2007 yaitu sebesar Rp 452.556. Bahkan dalam APBN tahun

2003 porsi penerimaan pajak, dengan porsi terbesar dari pajak penghasilan,

dianggarkan mencapai porsi 70% dari seluruh penerimaan maka peningkatan

penerimaan pajak bagi Indonesia merupakan satu tantangan besar yang dihadapi

dalam upaya memelihara kebijakan fiskal yang berkelanjutan

(sustainable fiscal

policy) dan menciptakan stimulus fiskal bagi bergeraknya roda kegiatan

(15)

Melihat kenyataan ini, DJP khususnya kantor pelayanan pajak (KPP) sebagai

satu-satunya sarana bagi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya kepada

negara, untuk mencapai jumlah penerimaan pajak yang besar, melakukan upaya

reformasi perpajakan (http//www.klikpajak.com).

Reformasi perpajakan yang dimulai pada tahun 1983 merupakan perubahan

mendasar di segala aspek perpajakan dengan prioritas menyangkut modernisasi

administrasi perpajakan diarahkan untuk mendukung pencapaian visi DJP, misi

fiscal yang secara garis besar ada 3 tujuan yang hendak dicapai yaitu: tingkat

kepatuhan sukarela yang tinggi, tingkat kepercayaan terhadap administrasi

perpajakan serta produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Namun dalam

kenyataannya, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia, walaupun dari tahun ke

tahun terns meningkat tetap saja masih relatif rendah jika dibandingkan dengan

negara-negara lain paclahal tingkat kepatuhan wajib pajak mempengaruhi jumlah

penerimaan pajak, terlebih lagi dalam sistem

self assesment,

kepatuhan sukarela

merupakan tulang punggungnya. Sama halnya dengan masih rendahnya kemampuan

kantor pelayanan pajak untuk merespon kebutuhan masyarakat atas pengguna

jasa/pelanggan yang kemudian dituangkan dalam program atau kegiatan pelayanan,

kualitas dan kuantitas aparat pajak yang belum memaclai, serta kine1ja penerimaan

(16)

Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut Direktorat Jenderal Pajak

rnelakukan berbagai upaya diantaranya mernbentuk administrative efforts yang

dilembagakan dalam Revenue Generation Task Force yaitu tim optimalisasi

penerimaan pajak) dan sejak tahun 2002 rnembentuk KPP Wajib Pajak Besar (Large

Taxpayers Office) dan kanwilnya. Ini sebagai pilot proyek implementasi

rnodernisasi administrasi perpajakan. Setelah be1jalan baik, pada tahun 2004

dibentuk KPP Madya (Medium Taxpayers Office) dan kanwilnya, yang dilanjutkan

dengan KPP Pratama (Small Taxpayers Office) pada tahun 2005, menggali potensi

pajak (PPN, PPh Pasal 21/23/26 dan PPh Pasal 25) dan lebih mengintensifikasikan

pemungutan melalui pemeriksaan dan penagihan/pencairan tunggakan serta langkah

optirnalisasi perpajakan lain (www.klikpajak.com).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martinus (2005) yaitu

rnenganalisis perencanaan strategis KPP LTO menuju administrasi perpajakan yang

efektif dan efisien. Penelitian ini yaitu menganalisis pengarnh perencanaan strategis

terhadap optimalisasi penerimaan pajak penghasilan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu:

1.

Adanya penggantian variabel dependen yaitu optimalisasi penerimaan pajak

penghasilan

2. Objek penelitian/tempat melakukan riset yaitu di KPP Pratama Cibinong

sedangkan penelitian sebelumnya yaitu pada KPP-LTO.

(17)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian 1111

dirumuskan sebagai berikut:

I. Faktor internal dan eksternal apa saia yang memberikan kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancan1an dalam pelaksanaan tugas KPP?

2. Dari kekuatan dan kelemahan, peluang dan an:llcaman yang dapat

diidentifikasikan, isu-isu strategis apa yang dapat dirumuskan?

3. Bagaimana rekomendasi perencanaan strategis bagi pelaksanaan tugas yang

dilakukan kantor pelayanan pajak dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas, pembatasan masalah dalam penelitian

hanya menyangkut pajak penghasilan yang dikenakan pada wajib pajak.

D. Tu,juan Penelitian

1.

Menjelaskan faktor internal dan eksternal dalam pelaksanaan tugas KPP Pratama Cibinong yang memberikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan

ancaman.

2. Menjelaskan isu-isu strategis yang dapat dirumuskan dalam rangka pelaksanaan

tugas KPP.

(18)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sumbangan akademis maupun

untuk masyarakat umum.

l. Akademis, memberikan sumbangan dasar-dasar perencanaan strategis dan

referensi untuk berbagai penelitian lebih lanjut.

2. Bagi Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperdalam

pengetahuan dan merupakan media untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama mengikuti perkuliahan khususnya perpajakan.

3. Bagi instansi terkait, diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi yang

dijadikan dasar kebijakan pengambilan keputusan dalam menentukan strategi

untuk optimalisasi penerimaan pajak.

4. Selain itu, dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi instansi

pemerintah dan instansi terkait dalam mengambil langkah-langkah strategis

dalam perumusan perencanaan strategis, khususnya tentang pengenalan analisis

lingkungan internal dan eksternal, perumusan isu strategi dan perumusan

perencanaan strategis.

5. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan terhadap konsep teori dan

praktek yang lebih baik sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan

(19)

A. Deskripsi Teori

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Perencanaan Strategis

[image:19.595.87.434.200.493.2]

Perencanaaan adalah suatu proses kontinyu tentang pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai alternatif yang tersedia dengan sumber daya sebagai faktor pembatas untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perencanaan dilakukan kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dengan mengemukakan asumsi-asumsi masa depan dengan memberikan gambaran dan merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil yang di inginkan (Surbakti, 2005:8).

(20)

Istilah perencanaan strategi diperkenalkan tahun 1950-an dan

menjadi sangat populer di pertengahan tahun 1960-an sampai dengan

1970-an. Selama periode ini, perencanaan strategi dipercaya secara luas

sebagai jawaban untuk segala masalah. Perencanaan strategi adalah

rencana permainan (game plan) perusahaan, ia dihasilkan dari pilihan

manajerial yang sulit dari berbagai altematif yang baik, kebijakan,

prosedur dan operasi menggantikan pilihan tindakan yang kurang disukai.

Dalam setiap tahun belakangan terjadi pergeseran paradigrna

perencanaan dari bersifat parsial/sektoral menjadi konsep perencanaan terintegrasi yang disebut perencanaan integratif atau perencanaan strategis.

Perencanaan strategis yang semula lebih banyak diaplikasikan untuk

perusahaan ( organisasi berorientasikan profit) dalam perkembangannya

dapat diaplikasikan pula untuk organisasi publik/nirlaba. Konsep ini mulai

digunakan ketika orang mulai sadar akan perlunya perencanaan yang lebih

fleksibel dan dapat memprediksi lingkungan yang berubah dengan cepat

serta penuh ketidakpastian.

Pada dasarnya perencanaan strategi tidak hanya sekedar sebagai

suatu proses akan tetapi merupakan suatu upaya intelektual, yang didasarkan pada suatu analisis yang logis dan rasional dari berbagai aspek

(internal dan eksternal) yang kemudian dituangkan ke dalam suatu proses

dan dapat diimplementasikan secara prosedural dan terstruktur.

Perencanaan strategis merupakan suatu konsep yang sangat dibutuhkan

(21)

b. Komprehensif adalah komponen perencanaan berhubungan dengan lingkungan ekonomi, sosial budaya dianalisis dan direncanakan dengan pendekatan holistik.

c. Terintegrasi, maksudnya perencanaan terintegrasi ke dalam rencana pengelolaan yang telah ada dan terintegrasi dengan rencana sektor-sektor lainnya.

d. Realistis dan layak dalam pengimplementasian. Rencana yang disusun harus realistis dan dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya untuk implementasi.

e. Proses perencanaan diaplikasikan secara sistematis sehingga output perencanaan sesuai dengan tujuan (Surbakti, 2005:9)

2. Proses Pe1·e11canaan strategis

Model proses perencanaan strategis pada dasarnya meliputi tiga langkah utama yang saling berkaitan, pertania, perumusan strategi

(strategy formulation), kedua, implementasi strategi (strategy

implementation), dan ketiga, evaluasi dan pengendalian strategi (strategy

control). Tiga langkah utama tersebut dapat dinyatakan lebih spesifik

dalam langkah-langkah konkret yang dilakukan manajemen dalam menyusun perencanaan strategi yaitu sebagai berikut:

(22)

perusahaan dalam rangka merealisasikan visi dan cita-cita perusahaan.

Dalam menjalankan misi, sangat penting pula menetaplcan nilai-nilai

yang akan dipatuhi dan menjadi pegangan karena diyakini

kebenarannya.

2. Menterjemahkan visi dan misi Ice dalam suatu tujuan strategis yang

terukur dan berbagai target kine1ja yang harus dicapai.

3. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan tm·get. Dalam

penyusunan strategi, diikuti pula dengan penetapan policy atau

kebijakan yang akan menjadi jembatan terhadap implementasi.

4. Menjalankan implernentasi strategi yang terpilih dan melakukan

berbagai keputusan taktis dengan efisien dan efekltif.

5. Melakulcan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu rnelakukan

berbagai penyesuaian terhadap arah, tuj uan, strategi dan

pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru yang dihadapi

perusahaan.

Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dirnaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,

menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang

strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan

customer value terbaik. Mengidentifikasikan visi, misi, tujuan dan strategi

organisasi saat ini adalah titik awal yang logis untuk perencanaan strategi

(23)

strategi te11entu dan bahkan mungkin mensyaratkan tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan dan strategi, jika elemen ini tidak secara sadar didesain, ditulis dan dikomunikasilkan, jawaban kemana perusahaan akan be1jalan sebagian besar ditentukan oleh dimana organisasi tersebut pemah berada.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pt:rusahaan yaitu sebagai berikut:

I. ldentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. Strategi didasarkan oleh misi yang telah ditetapkan untuk menuju visi atau gambaran perubahan yang diinginkan.

(24)

2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekste:rn untuk mengukur kekuatan dan kelemahan se1ta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan misi, meraih keunggulan bersaing. Rumuskan faktor-fak'tor penting ukuran keberhasilan (key

succes) sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.

3. Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi altematif strategi, dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai h\iuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap ini, penyusun strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan mempe1timbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstem yang dihadapi. Tentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki.

(25)

penting untuk keberhasilan organisasi sebab mereka menentukan tujuan,

membantu evaluasi, menciptakan sinergi, menunjukan prioritas,

menekankan koordinasi, memberikan dasar untuk aktifitas perencanan

pengorganisasian yang efektif, alat motivasi dan pengendalian.

Dalam tahap perumusan strategi dia1as, seorang pemimpin

memulai dengan menentukan visi-perusahaan ingin menjadi apa dimasa

datang dalam lingkungan terpilih-dan misi apa yang harus dilakukan

sekarang untuk mencapai cita-cita tersebut. Tahap ini memerlukan

perenungan yang amat dalam bagi seorang pemimpin karena akan

menentukan langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukau pada tahap

berikutnya. Untuk mempertajam mengenai scope visi dan misi, apakah

sesuai dengan realitas yang akan dihadapi maka seorang pemimpin harus

secara jeli melakukan analisis lingkungan intern dan ekstern secara terns

menerus, arah perkembangan sekarang maupun yang akan datang, dalam

rangka menemukan fakta <fact finding) mengenai kebutuhan konsumen

yang hams dipenuhi (customer value).

Suatu perusahaan dikatakan mampu memperlihatkan strategic

intent, jika tetap konsisten dengan tujuan tertentu dalam jangka panjang

sesuai dengan visi dan misinya serta mengkonsentrasikan seluruh

tindakannya dalam mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukan

bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusa11aan

adalah perusahaan yang mampu menterjemahkan visi dan misinya dalam

(26)

departementalisasi, koordinasi, dan delegasi wewenang. Menyangkut

proses meliputi sistem alokasi sumber daya, sistem informasi, sistem

evaluasi dan pengukuran, serta prosedur pelaksanaan. Berkenaan dengan

perilaku antara lain perilaku antar pribadi dalam organisasi, gaya

kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan. Implementasi, pada akhirnya

menyangkut pelaksanaan sesungguhnya rencana permainan strategi

perusahaan. Makin sesuai antara strategi dengan alat administrasi yang

disiapkan, makin besar kemungkinan pelaksanaan strategi berjalan baik.

Kesesuaian antara strategi dengan kemampuan organisasi, antara strategi

dengan imbalan, antara strategi dengan sistem informasi dan antara

strategi dengan budaya organisasi akan merupakan kombinasi yang saling

mendukung sehingga menimbulkan energi yang luar biasa bagi organisasi

untuk menjalankan strategi secara efektif, dan mengatasi segala persoalan

untuk mencapai apa yang dicita-citakan oleh pendiri organisasi

(Hariadi, 2005: 14).

Pekerjaan melaksanakan strategi terbukti merupakan bagian dari

perencanaan strategi yang paling kompleks dan paling menghabiskan

waktu. Pelaksanaan strategi melibatkan seluruh bagian dalam organisasi.

Masing-masing bagian harus berpikir keras tentang "apakah yang bisa

dilakukan untuk dapat disumbangkan bagi kemajuan organisasi secara

keseluruhan". Perbedaan yang tajam antara kepentingan pribadi dengan

kepentingan organisasi harus dihindarkan karena akan menyebabkan

(27)

Penyesuaian terhadap berbagai tahap pekerjaan dalam perencanaan strategi akan berlangsung terns menerus. Jangan pernah berpikir bahwa proses perencanaan strategi merupakan ー・ォ・セェ。。ョ@ yang selesai dan berhenti begitu saja. Seluruh tindakan sejak tahap perumusan, implementsi maupun pengendalian strategi akan terus mengalami penyesuaian sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapL Sangat mungkin ada perubahan atau penyesuaian terhadap misi, stra.tegi maupun tujuan organisasi yang digariskan sebelumnya.

(28)

g. Penentuan isu-isu strategis, pada proses ini dibutuhkan suatu ketajaman berpikir untuk menilai apakah suatu isu dianggap strategis atau tidak. Biasanya kriteria yang digunakan adalah pentingnya suatu isu yaitu kemungkinan pencapaian visi dan misi.

ldentifikasi isu strategi menurut Bryson (1999) merupakan jantung dalam proses perencanaan strategis. ldentifikasi isu-isu strategis akan sangat bermanfaat terutama I) perhatian organisasi difokuskan pada apa yang benar-benar penting, 2) perhatian difokuskan pada isu dan bukan pada jawaban, 3) mampu menciptakan semacam "ketegangan" yang dapat mendorong perubahan, 4) memberikan petunjuk yag bermanfaat mengenai bagaimana mengelola isu dan 5) proses perencanaan strategis menjadi "nyata" bagi paitisipan (Burah, 2001:51).

Menurut Bryson (1999) dalam mengidentifikasikan isu-isu strategis ada tiga pendekatan yang umumnya digunakan yaitu: pendekatan langsung ( the direct approach) dimana perencana bergerak lurus dari perumusan mandat, perumusan misi, analisis SWOT dan selanjutnya identifikasi isu strategis; pendekatan sasarai1

(the goal approach), diawali dengan merumusk:an tujuan da!l sasaran

organisasi yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isu-isu strategis; da!l pendekatan visi keberhasilan (the vision of success

approach), organisasi perlu mengembangkan gainbaran masa depan

(29)

Sebagai gambaran masa depan, visi keberhasilan pada clasamya merupakan suatu konsepsi jelas yang secarn implisit memberikan arahan bagi keputusan organisasi tentang apa-apa yang perlu clan harus clilakukan untuk mencapai masa clepan yang lebih baik. Dengan clemikian, isu strategis berclasarkan pendekatan visi meliputi bagaimana organisasi harus bergerak, terlibat clan berperilaku berclasarkan visi keberhasilan (Burah, 2001:51-53).

h. Perumusan strategi untuk mengelola isu strategis

Strategi pacla clasarnya merupakan "bagaimana suatu organisasi", "apa yang clikerjakan organisasi", clan "mengapa organisasi melakukannya". Dengan clemikian menurut Bryson (1999), strategi clapat clipanclang sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tinclakan, keputusan atau alokasi sumber claya.

(30)

i.

Prinsip-prinsip implementasi strategi, pada bagian ini ditetapkan bagaimana prinsip yang harus dijalankan dalam rangka mengimplementasikan program-program strategi. Prinsip ini berkenaan dengan aturan main yang harus diikuti dalam:

(I) Penyusunan program tahunan.

Proses penyusunan program adalah: menjabarkan inisiatif menjadi beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yanga akan datang, memperkirakan investasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung perkiraan ー・ュセイゥュ。。ョ@ yang dapat diperoleh.

(2) Rancangan implementasi program

(3) Mekanisme monitoring terhadap program. ( 4) Mekanisme evaluasi terhadap program.

Tahap ini membandingkan kinerja dengs.n target. Berbagai kemungkinan hasil adalah berhasil, gaga!, dan variasi diantara keduanya. Prinsip umum dalam evaluasi adalah mengukur kinerja, membandingkan kinerja, melakukan tinjauan ulang, memberi penghargaan dan mengidentifikasi hasil yang dicapai, mempelajari pengalaman, menyesuaikan dan menyegarkan strategi, dan melakukan perbaikan.

(31)

Sedangkan menurut Vincent Gaspersz dalam Wahyu Eko Asmoro

(2005:8) proses perencanaan strategis adalah:

a. Mengetahui dimana posisi organisasi sekarang melalui analisis

[image:31.595.91.436.138.497.2]

lingkungan baik internal maupun eksternal untuk mendapat

gambaran SWOT.

b. Mengetahui posisi yang diinginkan organisasi masa depan dengan

mengembangkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi.

c. Mengembangkan ukuran kemajuan dengan menetapkan indikator

kinerja.

d. Menetapkan cara pencapaian t1tjuan dan sasaran melalui strategi

tindakan yang tepat.

e. Menetapkan penelusuran kemajuan.

Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (2000:44) dalarn Wahyu Eko Asmoro

(2005: 11) perencanaan strategis yang disusun oleh suatu instansi pemerintah harus meliputi:

a. Penyataan visi, misi dan strategi serta faktor-faktor keberhasilan

organisasi.

b. Rumusan tentang tujuan dan sasaran serta uraian aktivitas

organisasi.

(32)

a. Mandat adalah amanat atau tugas yang menjustifikasi dari tindakan organisasi

b. Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten, dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif atau dengan kata lain visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan dan berisikan cita-cita dan citra yang ingin dicapai.

Tujuan visi antara lain:

(I) Mencenninkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi (2) Memberikan arah dan fokus energi yangjelas.

(3) Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi. ( 4) Memiliki orientasi terhadap masa depan.

(5) Menimbulkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi.

( 6) Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi (Asmoro, 2005:13).

Adapun kriteria dalam membuat sebuah visi adalah: (1) Dapat dibayangkan oleh seluruhjajaran organisasi.

(2) Mempunyai nilai yang memang diinginkan oleh seluruh jajaran organisasi.

(3) Memungkinkan untuk dicapai.

(33)

(5) Berwawasan jangka panjang dan ti1dak mengabaikan perkembangan zaman.

( 6) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi.

Dalam pemyataan visi terkandung cita-cita yang ingin dituju yaitu:

( 1) Aparat bermoral dan profesional

(2) Berkinerja yang tinggi dan setara dengan kinerja instansi perpajakan negara-negara maju.

(3) Kepuasan masyarakat atas kinerja pelayanan secara menyeluruh. ( 4) Kewibawaan yang tinggi di mata masyarakat domestik dan

intemasional.

(5) Memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi pemungutan pajak yang tinggi.

c. Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan demikian diharapkan seluruh karyawan dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program serta basil yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. Suatu pemyataan misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang harus

dilaksanakan dalam pencapaian hal tersebut.

(34)

...

PERPUSTAKAAN UTAMA

UIN SiY/\1-llD JAKARTA

(I) Produk atau pelayanan apa yang dihasilkan atau ditawarkan. (2) Apakah produk atau pelayanan tersebut rnemang dibutuhkan

masyarakat.

(3) Sasaran publik mana yang akan dilayani.

( 4) Kualitas produk atau pelayanan harus punya daya saing.

( 5) Aspirasi apa yang diinginkan di masa mendatang, utamanya yang berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat dengan pelayanan tersebut (Asmoro, 2005:13).

5. Analisis Faktor Lingknngan Internal dan Ekstcrnall Organisasi

Bagi suatu organisasi yang masih aktif rnelakukan aktivitas, adanya perubahan diluar lingkungan organisasi akan berdampak langsung terhadap keberadaan organisasi tersebut, dan saat itu organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat agar tetap eksis keberadaannya.

(35)

merespon lingkungan yang bergolak dimana organisasi sedang berjalan?

Bagaimana para organizer dapat membangun kekuatan organisasi dan

mengambil keuntungan dari peluang sambil meminimalkan kelemahan dan

mengatasi ancaman terhadap organisasinya? Untuk menjawabnya para

organisatoris harus menjadi ahli strategi yang efoktif jikalau organisasi

mereka ingin memenuhi misinya dan mencapai tujuannya di masa depan.

Disinilah muncul kebutuhan menganalisa kondisi internal dan eksternal

organisasi yang berpengaruh terhadap jalannya roda organisasi.

Adapun faktor-faktor pada perencanaan strategis antara lain:

a. Lingkungan internal (berupa kekuatan dan kelemahan internal

organisasi).

(I) Aspek input, yang meliputi smnber daya manusia, sarana dan

prasarana, anggaran, budaya organisasi, struktur organisasi.

(2) Aspek strategi saat ini, adalah permasalahan yang dihadapi saat ini

oleh organisasi yang menyangkut prosedur dan mekanisme kerja,

tennasuk pola hubungan yang dilakukan organisasi, baik dalam

lingkungan internal/eksternal organisasi dalam upaya pencapaian

misi organisasi.

(3) Aspek output atau kinerja organisasi, dirnana pada gerakan

reinventing government tidak lagi diukur clengan berapa besarnya

input dan bagaimana prosedur yang ditempuh untuk mencapai

output sebagaimana dianut selama ini, tetapi degan mengutamakan

(36)

tuntutannya adalah diberlakukannya prinsip "good governance"yang sangat menekankan akuntabilitas dan kualitas layanan kepada masyarakat.

b. Lingkungan eksternal (mengenali ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi, meliputi perubahan yang bisa dikontrol maupun yang tidak bisa dikontrol oleh organisasi, dan berdampak pada kinerja organisasi).

(I) Forces/trend/kecenderungan yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi.

(2) Kelompok stakeholders yaitu setiap individu atau kelompok yang dipengaruhi atau mempengaruhi masa depan organisasi diantaranya pembuat kebijakan, penerima layanan, karyawan, masyarakat, dan pembayar pajak.

(37)

6. Definisi Pajak

Menurut UU No.28 Tahuu 2007

Rochmat Soemitro

S.I. Djajadiningrat

Mr. Dr. N. J. Feldmann

Sommerfeld Ray M, Anderson Herschel M, & Brock Horace R

"Pa·ak aaaiiih suatll ·en·alifiiin sumoer aafi sekfor swiistii Re sektor

.. J.. ... .. ... . P ... R. ... ... . ... ... .... . . . . .. • ...

pᄁAャQセヲゥョエゥャャ|L@

pukiifi akipfit

ョセャ。ヲゥァァ。ヲゥゥヲゥ@

fijiJ(ljffi, naji1jiJl•

\Yitji!)

pila!(saiji\lffiJi,

Befdasiifkiill kerefitiian a11.·· aitetitRa.·n Jeoifi aiiniil.u,

ta.·1ra.

mefidii'iit

.. . . ...

.. . ... Y

..

,g ...

P. .... .. .... ...

.. •.. P ... P ..

(38)

Dari definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua ha! penting yang terdapat pada penge1tian pajak yaitu:

a. Juran yang dapat dipaksakan, artinya iuran yang mau tidak mau harus dibayar oleh rakyat yang dikenakan kewajiban rnembayar iuran tersebut

b. Tanpa jasa timbal I kontra prestasi/ imbalan langsung, yang dapat ditunjukkan mengandung arti bahwa wajib pajak yang rnembayar iuran kepada negara tidak ditunjukkan secara langsung irnbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran tersebut.

7. Azas Pemungutan pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak peirlu memegang teguh azas-azas pemungutan dalarn memilih altematif p(:mungutannya sehingga terdapat keserasian pemungutan pajak dengan tujuan dan azas yang masih diperlukan lagi yaitu pemaharnan atas perlakuan ーセエゥ。ォ@ tertentu. Dalam buku An Inguiry inti the nature & causes of the wealth of nations yang ditulis oleh Adam Smith pada abad ke-18 mengajarkan tentang azas-azas pemungutan pajak yang dikenal dengan nama The fPQセイ@ Cannons atau The Four maxims sebagai berikut:

(39)

untuk digunakan bagi pengeluaran pemerintah sebanding dengan

kepentingannya dan manfaat yang diterimanya dari pemerintah. Dalam

hal Equality, tidak diperbolehkan suatu negara mengadakan

diskriminasi diantara sesama wajib pajak. Dalam keadaan yang sama

waj ib pajak harus diperlakukan sama dan dalam keadaan berbeda

wajib pajak harus diperlakukan berbeda.

b. Certainty, pajak yang dibayar oleh wajib pajak harus jelas dan tidak

mengenal kompromi. Dalam azas ini kepastian hukum yang

diutamakan adalah mengenai subjek pajak, ッセェ・ォ@ dan tarif pajak atau

dengan kata lain, harus jelas bagi semua wajib pajak berapa pajak yang

harus dibayar, kapan harus dibayar serta. ketentuan mengenai

pembayarannya.

c. Convenience of Payment, pajak hendaknya dipungut pada saat yang

paling baik bagi wajib pajak yaitu saat sedekat-dekatnya dengan saat

diterimanya penghasilan atau keuntungan yang dikenakan pajak.

Berdasarkan azas ini, timbul dukungan yang lrnat untuk menerapkan

sistem pemungutan yang disebut: Pay As You Earn (P.A.Y.E).

Semangat yang terkandung dalam PA YE bukan saja saatnya tepat,

tetapi pajak setahun dipotong secara berangsur-angsur, sehingga tidak

terasa bagi wajib pajak bahwa kewajiban pajaknya telah lunas

(40)

d. Economic of Collections, pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat mungkin, jangan sampai biaya pemungutan pajak bagi kantor pajak dan biaya memenuhi kewajiban pajak bagi wajib pajak hendaknya sekecil mungkin, karena tidak ada artinya pemungutan pajak kalau biaya yang dikeluarkan lebih besar dari penerimaan yang akan diperoleh. Jadi, sistem yang dipilih untuk mengumpulkan sejumlah pajak yang diperlukan untuk membiayai kegiatan pemerintah hendaknya adalah sistem yang membebani masyarakat secara keseluruhan sekecil mungkin. Pajak hendaknya tidak menghalangi wajib pajak untuk terus melakukan kegiatan ekonominya. Pajak harus memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat claripada beban yang pikul oleh mereka.

8. Asas Pemungutan Pajak

Menurut Resmi (2003:9), terclapat tiga asas pemungu1an pajak yaitu: asas clomisili, asas sumber, dan asas kebangsaan.

a. Asas Domisili (asas tempat tinggal)

(41)

Ciri-cirinya:

(1) Wewenang untuk menentukkan besarnya pajak terutang terletak pada fiskus.

(2) Wajib pajak bersifat pasif.

(3) Utang pajak timbul saat dikeluarkan SKP (surat ketetapan pajak). b. Self Assesment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tangung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Disini, wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak yang terutang, paham akan peraturan yang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya pelaksanan pemungutan pajak semacam ini sangat tergantung pada wajib pajak itu sendiri (peran dominan ada pada wajib pajak). Cirii-cirinya:

(1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang terletak pada wajib pajak sendiri.

(2) Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan pajak yang terutang.

(42)

c. Withholding System

Suatu sistem pemungutan pajak yang diserahkan kepada pihak ketiga

untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak. Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan dengan

undang-undang perpajakan, keputusan presiden dan peraturan Jainnya. Adapun

pihak ketiga yang dimaksud adalah pemberi kerja, bendaharawan

pemerintah.

10. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu pengelompokan menurut golongannya, sifatnya dan menurut

lembaga pemungutnya (Resmi, 2003: 6).

a. Menurut Golongannya

(I) Pajak Langsung, adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh

pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibehankan kepada orang

lain atau pihak lain. Pajak hams menjdi be ban sendiri oleh waj ib

pajak yang bersangkutan.

(2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan kepada pihak lain atau pihak ketiga. Pajak ini terjadi

j ika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang

menyebabkan terutangnya pajak. Contoh: PPN, pajak ini

(43)

dapat dibebankan kepada pihak konsumen baik secara eksplisit maupun implisit ( dimasukkan pada harga jual).

b. Menurut Sifatnya

(1) Pajak subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. Contoh: PPh. Dalam PPh terdapat subjek pajak orang pribadi. Pengenaan pajak penghasilan untuk orang pribadi tersebut memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak. Keadaan pribadi wajib pajak tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukkan besamya penghasilan tidak kena pajak.

(2) Pajak objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak maupun tempat tinggalnya. Contoh: PPN dan PPnBM, PBB.

c. Menurut Lembaga Pemungutnya

(I) Pajak negara, adalah pajak yang di pun gut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN dan PPnBM dan PBB.

(44)

(a) Contoh pajak daerah tingkat I (propinsi): kendaraan berrnotor,

bea balik kendaraan bermotor, bea balik nama tanah dan

lainnya.

(b) Contoh pajak daerah tingkat 11 (kabupaten): pajak reklame,

pajak penerangan jalan dan lainnya.

11. Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek

pajak atau penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak. Indonesia

mengenakan pajak penghasilan atas transaksi yang dilakukan 'VP yang

dapat memberikan penghasilan atau memunculkan tambahan kemampuan

baginya. Dimana penghasilan tersebut adalah objek PPh atau sasaran

pengenaan pajak dan sebagai dasar untuk menghitung besarnya pajak yang

terutang.

Dalam sejarah perkembangan awal pemungutan pajak atas

penghasilan, ada definisi mengenai penghasilan yang bersumber dari

pendapat 2 ahli, yaitu George Schanz yang berasal dari Jerman dan David

Davidson yang berasal dari Swedia, yang menyatakan bahwa pengertian

penghasilan untuk kepentingan perpajakan, seharusnya tidak membedakan

sumbernya dan tidak memperhatikan pemakaiannya. Mereka lebih

menekankan kepada kemampuan ekonomis yang dapat dipakai untuk

menguasai barang dan jasa, sehingga barang dan jiasa tersebut apabila

(45)

merupakan suatu hal yang tidak penting, namun yang terpenting adalah penerimaan atau perolehannya merupakan tambahan kemampuan ekonomis.

Menurut Robert Murray Haig (1959), penghasilan merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan kepuasan, jadi bukan merupakan kepuasan itu sendiri. Dengan dernikian, penghasilan di dapat pada saat tambahan kemampuan diterima, dan bukan pada saat kemampuan itu dipakai menguasai barang danjasa pemuas kebutuhan, dan bukan juga pada saat barang dan jasa tersebut dipakai untuk memuaskan kebutuhan. Haig juga menekankan bahwa tambahan kemampuan yang dihitung sebagai penghasilan adalah hanya yang berbentuk uang dan dapat dinilai dengan uang, sebab bila tidak berbentuk uang atau dinilai dengan uang maka jumlahnya menjadi tidak dapat dihitung dan tidak dapat diukur nilainya.

Sedangkan definisi penghasilan sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Henry C. Simmons pada tahun 1938, menyatakan bahwa penghasilan sebagai objek pajak haruslah bisa dikuantifikasikan, artinya haruslah dapat diukur dan mengandung konsep perolehan

(46)

sejumlah atau sebagian kepuasan, yang dapat juga disebut dengan pengorbanan kepuasan (Laksana, 2003: 10-11 ).

Menurut Mansury, penghasilan yang dikenakan pirjak mempunyai unsur -unsur sebagai berikut:

a. Tambahan kemampuan ekonomi

Indonesia menggunakan konsep SHS dalam memmuskan pengertian penghasilan. Konsep ini dirumuskan oleh 3 orang sesuai dengan singkatannya nama mereka: George Schanz, Robert Murray Haig dan

Henry C Simmons yang memberikan saran untuk keperluan perpajakan, bahwa definisi penghasilan yang digunakan hendaknya tidak memandang sumbemya, artinya darimana saja smnber tambahan kemampuan untuk menguasai barang dan jasa yang dipakai untuk penuhi kebutuhan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak. b. Yang diterima atau diperoleh wajib pajak maksudnya bahwa merujuk

(47)

bentuk yuridis dan transaksi yang menimbulkan penerimaan bagi wajib pajak melainkan semata-mata pada hakikat yang diterima oleh wajib pajak tersebut serta ditentukan oleh substansi dan realitas ekonomi dari apa yang diterima oleh wajib pajak jika hakikatnya suatu penerimaan dari pengeluaran adalah penghasilan yang harus dikenakan pajak (http://pajaktaxes.blogspot.com/search/label/objek PPh).

Subjek Pajak Peughasilan

Subjek PPh adalah segala sesuatu yang mernpunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan PPh, diantaranya:

a. Orang pribadi.

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.

c. Badan, terdiri dari dari perseroan terbatas, perusahaan komanditer, perusahaan lainnya, BUMN dan BUMD, dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, Jembaga, dan pensiun, dan bentuk usaha lainnya.

(48)

(I) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai p•engganti saham atau

penyertaan modal.

(2) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan atau badan

lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu

atau anggota.

(a) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,

pemekaran, pemecahan, atau pengambil alihan usaha.

(b) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau

sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah

dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan,

badan pendidikan, badan sosial atau pengusaha kecil termasuk

koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang

tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau

penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.

(3) Penghasilan lain-lain seperti hadiah dari undian atau pekerjaaan,

dan penghargaan; laba usaha; penerimaan kembali pembayaran

pajak yang telah dibebankan sebagai biaya; penerimaan atau

perolehan pembayaran berkala; keuntungan karena pembebasan

utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan

dengan peraturan pemerintah; keuntungan karena selisih kurs mata

uang asing; selisih lebih karena penilaian k•embali aktiva; premi

(49)

anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; tambahan kekayaan ョ\セエッ@ yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak (http://pajak taxes.blogspot.com/search/label/objek PPh).

B. Penelitian Terdalmln

Penelitian sebelumnya oleh Martinus (2005), yaitu menganalisis perencanaan strategis KPP LTO menuju administrasi perpajakan yang efektif dan efisien. Secara detail tujuan penelitian tersebut adalah:

1. Mengetahui faktor ekstemal dan internal pelaksanaan tugas KPP LTO yang memberikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. 2. Mengetahui isu strategis apa saja yang dapat dirumuslkan.

3. Rekomendasi perencanaan strategis bagi KPP L TO.

Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, digunakan tinjauan teoritis, perencanaan strategis dan ilmu perpajakan yang berisikan SWOT matriks. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif, dengan analisis KPP LTO, sedangkan metode pengumpulan data yaitu; (1) pengumpulan data primer, melalui wawancara dengan para responden; (2) pengumpulan data sekunder melalui literatur dan laporan-laporan. Untuk mtmemukan kelemahan dan kekuatan KPP LTO digunakan analisis SWOT.

(50)

LTO; (2) peningkatan produktivitas aparat perpajakan, perbaikan struktur organisasi, perbaikan dalam kemampuan pengawasan serta perbaikan dalam manajemen sumber daya manusia; (3) peningkatan kepa1'uhan wajib pajak; (4) penciptaan budaya kerja yang sesuai tujuan organisasi yaitu budaya ke1ja yang mendukung KPP LTO mencapai tujuan seperti integritas dan disiplin, transparansi, akuntabilitas dan lain-lain.

C. Kerangka Pemikiran

Pajak merupakan penghasilan negara yang saat ini mulai diandalkan sebagai modal pembangunan. Pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan yang dapat menanggulangi masalah yang seperti tingkat kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak yang masih rendah, sistem administrasi perpajakan yang buruk dan sebagainya yaitu dengan strategi-strategi yang dapat meningkatkan penerimaan pajak.

[image:50.595.67.437.185.614.2]

Kerangka berfikir ini dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian sebagai berikut:

Gambar2.l Model Penelitian

(51)

BAB

III

METODE PENELITIAN

A.

Ruang Lingkup Peuelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih kantor pelayanan pajak Cibinong sebagai tern pat penelitian/melakukan riset dan adapun penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara kepada pihak yang berhubungan dengan upaya optimalisasi penerimaan pajak. Adapun penerimaan pajaknya hanya dibatasi pada pajak penghasilan.

B. Metode Penentuan Sampel

(52)

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari kantor pelayanan pajak yang menjadi objek penelitian dengan cara: wawancara dengan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan permasalahan penelitian yaitu para aparat pajak pada kantor pelayanan pajak yang dituju dengan mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tulisan.

(53)

C. Metode Analisis Data

Setelah data yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi terkull1piil, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data berdasarkan metode yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, karena metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat terhadap objek yang diteliti, dengan menggunakan tek:nik analisis SWOT yaitu suatu analisis yang mengidentifikasikan berbagai faktor untuk memmuskan strategi. Analisis ini di dasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersama meminimalkan kelemahan dan tantangan. Analisis SWOT dimulai pada analisa lingkungan internal dan eksternal yang merupakan penggambaran kondisi saat ini serta proyeksi yang akan datang untuk menentukan strategi KPP Pratama Cibinong. Metode pengambilan sampel untuk merumuskan isu-isu strategis digunakan metode expert survey

dengan sampel yang ditentukan secara sengaja.

(54)

セ@

Internal .. Eksternal

---Opportunities (OJ

Identifikasi ォ・セ・QQQー。エ。ヲゥ@

Threats (T)

Identifikasi aneaman

Sumber: Bryson (1995: 127J

'fabei

3.i

Matriks SWOT strength (SJ Identifikasi kekuatan SO strategis Menggul1aka!i k.ekllatan uniuk mendapatkan kesemp&tan ST strategis Menggunakao !fekuatan untitk menghh1darkan a11crur1a11

Weaknesses (W)

Jdeintifikasi kelemahan WO strategis mQセャQセ。エCウゥ@ kylej\1aha11 dengan mengambil l<:esempatan WT strategis Memininu\lkan l<:elemahan dim QQQ・QQァィゥQQセ。イォ。ャQ@ ancaman

Untuk lebih mendalami pembahasan matriks SWOT, maka akan diuraikan beberapa pengertian sebagai berikut:

I. Strength/Kekuatan

Kekuatan adalah suatu keunggulan sumberdaya, keterampilan atau kemampuan lainnya.

2. Weaknesses/Kelemahan

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kemampuan yang dengan serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

3. Opportunities/Peluang

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan

4. Treaths!Ancaman

(55)

Berdasarkan matriks SWOT, Rangkuti (1999) menguraikan alternatif strategi sebagai berikut:

I. Strategi SO

Strategi ini di buat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Surbakti, 2005:34).

(56)

GヲAゥrセi@ SNセ@

Daftar

p・イエ。ョケセセAャ@

!ta!i $kor Litmns Test

Operasional---- ----Strategis

Pertanyaan Skor - l Skcir "'2 ·· · ·· · · Skor = 3

t - , . . - - - : " I セMMMNM .---... エᄋNMMMᄋセR@ BLMセᄋᄋMMMᄋセ@ -- --- -- 3 4-"

I. Apakah isu tersebut termasuk ficlak GMᄋセセ]MMZyZMZ。MMM]ゥ@

· セセャゥ^エイエ@ . agend(l Yang dipiklrkaii

()leh 、Nセキゥュ@ rieng!lmbil ォセ「ゥェ。}H。ョ@

di ッイァ。ィゥセAャウゥ_@

2. ·· aーャ|jLセィ@ isu tennasuk dalam agenda "chief executive"

organisasi?

3. Bilarnaha isu strategis tersebut

aka11 1ne11jadi エ。QQエ。ョァ。QQOーセjオイオQァ@

otiiar11sasi?

4 .. セ・「・イ。ー。N@ luas clampak isu tersebut terhadao organisasi?

· 5; Apakali besai' resiko/peluang finansial bagi organisasi

6. Apakah strategi bagi pemecahan is.u エセイウセ「オエ@

ャャQ・ョQ・イャオャ[」。ョOュ・ョウケエャイ。エ}^Zセョ_@

a•

PengetnbMga.n

tuiuilll

dtlll

orogram oelavanan vang baru?

b. pセQQQ「。ィゥャャャ@ yang nyata dalam

hal sumber pajllk/pernbiayaan?

c. Peruhahan yang 11yata tlatam haI ))ei'attJran pet1inclang-1foaanf.iaii · ·· · · d. Penambahan a(au perubahan

(modiflkasi) fasilitas utruna?

Tidak

Saat ini

Satu unit atau bagjan Kecil (10%

anggaran)

Tidak

Tidak

TitlilK

Tidak

··· e.Penrunbahruistafyanghyafa? · ·· Tidak

1.

seberaiJa

Jai1ft

da))afilllaktikru1 ·· · · · sfaii

ャG・ャQ、セセヲ[エ。ゥゥ@ y。ョセ@ terbaik hal\i dilaksilliakan lleirtecahan is\! tetsebut?

8. ウセjゥセイセイゥ。@

r9'1i;laJi

tingkat mruiaHrnen yang dapat memutusl;-an cara pemecahan isu tersebut?

9. Konsekuensi ·· apakah yang mungkiu te1jadi jika tidak

menghiraukat\ isu tef'sebut?

Supei'visor, slllflini

lnefisiensi

Talrn11 d<ipan

.... Sedal1g

Ya

Dua tahun atan Jebih dai'i saat

itii Seluruh organisasi Besar(>25% anggaran) (10··15% 。ョァセセQ。イセ。ョセセQNャセKMMセBBMGMセセ@ Ya Ya Ya Ya ···

Parainer.er ·

saniafforbuka

エ・イャセャ|ャ@ foas

Pelayanan yru1g \idak tei'affill Pimpinan ッイァゥャAャゥDセウゥ@ Pelayanan tidak terarall dalain

jangkli vanJru1g

(57)

10.Seberapa ban yak Tidak ada I san\pai:> -- 4 atau ャ・「ャィセ@

·

organisasi/departemen lain organ1sasi

dipengaruhi oleh isu tersebut, dan harus dilibatkan dalam 11emecahan?

11. Sebefapa sensitifikasi isu Ku rang Aga]< Sangat sensitif/

· エセイウセ「オエ@ エセイセ。ゥエ@ denga11 llilai,niJai ウセQQウゥエゥヲ@ 「qイーセ|Qァ。イオィ@ |ェセヲ\ャ。ュー|ャA^@ l@s

masY!lrabt,

S,osia,I, Pulitik,

ォ・。ァ。イョセ。ョ@ dan budava?

Sumber: Bryson

(1995:126)

Litmus Test terdiri dari lima belas pertanyaan yang harus dijawab dengan isu strategis yang dipilih. Jawaban yang diperoleh kemudian ditetapkan skor rata-rata antara I (satu) sampai 3 (tiga), <limana semakin tinggi nilai total skor suatu isu akan semakin strategis isu tersebut, sebaliknya semakin rendah nilai total skornya maka akan sernakin tidak strategis isu, yang kemudian dapat diaitikan bahwa isu tersebut merupakan isu ya11g operasional dimana penyelesaiannya dapat dilakukan melalui kegiatan rutin saja. Adapun pengelompokkan isu-isu itu berdasarkan skor yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a. 0,01-J,OO kelompok isu tidak strategis/operasional b. 1,00-2,00 kelompok isu cukup strategis

c. 2,01-3,00 kelompok isu sangat strategis

(58)

'fiibel 3.3

Susunat! frioritas Isu Strategi1s

··· ...

···· rsu

Strategis .. ... .... . .

Tingkat Ptiotitas

.. .. . . . .. ... ...

L Memfokuskan kekuatan dan 111engeksplon1si peluang Pertama

2.

Meminimnlkan kelemalmn Ulltuk rneraih peluang Kedua

3.

Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Ketiga 4. Meminimalkan kelemahan dan menghindari imcaman kセセュー。エ@

Sumber: Bryson (1995:127)

D. Operasioual Variabel Penelitian

Berdasarkan pembatasan lingkup penelitian yang telah dikemukakan maka variabel dalam skripsi ini adalah :

1. Variabel lndcpcnden

Perencanaan strategis adalah suatu proses kontinyu merangkai tujuan yang dilakukan secara bersama dengan proses-proses belajar sambil melakukan (learning by doing) yang selanjutnya hasil perencanaan tersebut diimplementasikan kedalam kerangka kerjasama dengan berbagai pihak terkait.

(59)

pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi

pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis).

Dengan kata lain, perencanaan strategis merupakan suatu sistem yang satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

2. Variabel Dependcn

(60)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi KPP Pratama Cibinong 1. Gambaran Umnm

Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak KPP diseluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 3 jenis yaitu:

a. KPP wajib pajak besar yang terdiri dari KPP wajib besar Satu, Dua dan KPP Badan Usaha Milik Negara.

b. KPPMadya

(61)

Gan!bar

4.1

Penggabung;lµ

Kfiji;

t{)>PBB, Karipl<J1

セMMMkMpp@

_ _ _

セi@

._I __

K_P_P_PR_A_T_A_M_A _

_,11 '-___

K_P,

pbAセ@

ckAJlil'}(A

sliiiAGUMliM • • m

"H

SUBAG UMUM

H

SUBAGUMU_M _ _

H

]セ@

-1

SEKST PDI SEKS! PENERIMAAN 1'1'1iB!lRJ\ T l\J-1

SEKSITUP

SEKSI PENAGIHAN

sEKSI PPh BADAN

SEKSI PPhOP

SEKSl P2Pph

SEKSI PPN

FUNGSI KEBEJlATAN DITANGANIOLEH KANWILDJP il!iJANGPRB セ@ -II

..

fl> SE!(SI PD!

SEKSI PELA YANAN

SEKSI PENAGIHAN

SEKsI iセeエNOga@ WASAN

& KONSULTASI (I-IV)

SEKSI PEMEIUKSAAN

SEKSIDAI

SEKSI KEBEF:AT A1'/

I

& PENGURANGAN

'--S-E=K-SI _ _ _ _ _ EKSTENSIFIKASI _,"' "" SEKSI PEDAN!L, ,, ..

,.1

PERPAJAKAN

KELOMl'OK FUNGSIONAL

FuNGSIONAL PENILAI

Sumber: KPP Pratama Cibinong

KELFUNGSIO NAL

(62)

2. Struktur Orgauisasi

Gi1m!Jar

1.2

Struktur oイァセAQゥゥAゥェウゥ@ Iq>P Pratama

SEKS!

EKSTENS!F!KAS! PERPAJAJ(AN

SEKS!PELAYANAN

ᄋᄋᄋᄋセセセNMcセwasan@

& ].

SEKSI PENGOLAHAN DAT A 8dNFORMASI

Sumber: KPP Pratama Cibinong

KONSlJL TAST

MᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋMMMMMセM . . .

KELOMPOKJABATAN

J

FiJNGSlbNAL

SEKSI PENAG!HAN

Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing seksi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Kantor

(63)

b. Subbagian Umum

Membantu dan menunjang kelanca

Gambar

Gambar penggabungan KPP, KPPBB dan Karipka ...................... 58
gambaran dan merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil yang
gambaran SWOT.
Gambar2.l Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah seorang ibu di desa Taramana yang pernah melahirkan dengan jasa dukun beranak..

These results indicated that the hypotensive effectiveness of the defatted ethanolic extract of Cassytha filiformis is better as compared to its ethyl acetate and

Kata mobu juga berkaitan dengan prakeselamatan karena pada konsep mobu ini orang mengalami keselamatan yang bersifat sementara, tidak kekal.. Disini naidi dimi (harapan) akan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan mempergunakan SPSS diperoleh bahwa variabel pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG (Fimbristylis globulosa) TERHADAP TINGKAT.. KESEJAHTERAAN PETANI MENDONG DI KECAMATAN MANONJAYA

Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 13 Tahun

T more developed in geomodelling t the use of 3D raster-based mode voxel (VOlume piXEL) structures beginning of 1990, they are still GIS (the GIS open-source

DQE reports are circulated to various mission teams as feedback on daily basis. However, it is required to systematically archive the quality information during various phases