ANALISIS PERENCANAAN STRA TEGIS TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN
Skripsi
Diajubn Kcpada Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial untuk Memenuhi
Syaral-syaratGuna Meraih Gelar Saijana Ekonomi
Pembimbing
IOJ
eh:
LINA ROSDIANA
NIM:
104082002729
Di Bawah Bimbingan
Prof.
Dr. Abdul Hamid, M.S
.IURUSAN AKUNTANSI
Pembimbing
IIAfif Sulfa, SE.Ak. Msi
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UN!VERSITAS ISLAM NEG ER! SY ARIF I-IIDA Y ATULLAH
JAKARTA
Bari ini tanggal 2 bulan September tahun dua ribu delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Lina Rosdiana NIM: 10408202729 dengan judul skripsi "Analisis Perencanaan Strategi terhadap Optimalisasi JPenerimaan Pajak Penghasilan". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
He
Penguji I
Jakarta, 2 September 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
SE. Ak. MM.
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
I
Hari ini tanggal 28 bu Ian November tahun dua ribu de Japan telah dilakukan Uj ian Skripsi atas nama Lina Rosdiana NIM: I 0408202729 dengan judul skripsi "Analisis Perencanaan Strategi terhadap Optimalisasi !Penerimaan Pajak Penghasilan". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jaka1ta.
Jakarta, 28 November 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si
Pembimbing II Pembimbing I
DAFTARRIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI:Nama : Lina Rosdiana
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tgl lahir : Bogor, 12 Juli 1986 Agama
Alamat
Phone
II. PENDIDIKAN
1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Sl
: Islam
: Jalan raya Gunung Putri Asem No.32 RT 02/12 Citeureup - Bogor
: 08561941186/(021) 8671906
: SDN I Negeri Gummg Putri
: MAS Darul Arqam Muhammadiyah Garut : MAS Darul Arqan1 Muhammadiyah Garut : Universitas Islam Negeri Jakarta
ABSTRACT
Lina Rosdiana.
"
Strategic Planning For Optimize Tax Revenues
Income",
A script's of bachelor program of Accounting Department of
Economics
&Sosial Science Faculty of Syarif 1-Jidayatullah State Islamic
University Jakarta, 2008.
Tax as one of an important instrument in receiving budget. It can be seen
that government fulcrums in fiscal policy to increase tax income. KPP (Tax
Service Office) Pratama Cibinong as one of facility for tax payer in fill their duty
taxation to the country, should do a lot of efforts to optimize the tax income. For
example strategic planning that analyze development of internal
&external locus,
can support KP P's function
&assist to find the best strategic planning.
The research purpose is to learn the external factors (threaths
&opportunities) and internal factors (strengths& weakness) which influence the
KP P's existance directly or indirectly; know how the strategic issue ·which can be
formulated; and finally the recommendation for KPP's strategic planning to
optimal the tax income.
This research use teoritical consideration, science of taxation and
strategic planning ·which contain SWOT Matrix to answer the research's
problems. Analyze method used in this research is qualitative description that give
systematical illustration, finstrumen and accurate toward the research's object.
Collecting data method in this research primary data by interview and secundery
data by library research. The result of the research are: I) optimal the tax income
with extra efforts for tax payer, 2) develop the extensification program with
technology information supports, 3) increasing the quality services with
apparatus conditions and taxation facilities, 4) increasing awareness/compliance
to pay the tax with socialization and law eriforcement.
KATA
PENGANTARBismillahirahmanirrahim.
Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Melihat, Mendengar dan Maha Kuasa telah melimpahkan karunia dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baginda Rasul SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Penulisan skripsi yang be1judul: "ANALISIS
PERENCANAAN
STRATEGIS TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK
PENGHASILAN"
ini dimaksudkan 1mtuk memenuhi salah satu syaratmemperoleh gelar Smjana Ekonomi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam ha! penyusunan, pengalaman dan kemmnpuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran menuju perbaikan sangat penulis harapkan.
Dalam proses skripsi ini, berbagai hambatm1 dan kesulitan penulis hadapi, namun berkat rahmat dan hidayah Allah SWT serta dorongan dan bimbingan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besamya atas bm1tuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan moral, saran dan petunjuk yang berharga serta bimbingan dalam menyelesaikm1 skripsi ini, diantaranya:
2. Bapak Drs. Faisal Badroen, MBA selakn Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilnrn Sosial.
3. Bapak Abdul Hamid Cebba, SE. Ak. MBA selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak Amilin, SE. Ale selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku pembimbing satu yang se11a11tiasa meluangkan waktu11ya memberikan bimbinga11, pengarahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Afif Sulfa, SE. Ale MSi selaku pembimbing Dua yang telah memberikan bimbi11gan dengan penuh pengertian da11 kesabaran.
5. Bapak Goemuljo, Bapak Sunardi, Bapak Irfan dan Bapak Joko serta seluruh staf karyawa11 di kantor pelayanan pajak Pratama Cibinong yang telah banyak memba11tu selama pelaksanaan riset dan gak lupa Bapak Widjojo Kusumoyudho Soegijatno selaku Kasi Waskon I yang sabar. ... ba11get 11 mau melua11gkan waktunya buat wawa11cara. Makasih ya pak ... !
6. Sahabat hati yang se11antiasa memberi arti dan motivasi ri11a, dian, mamih, memey, ani, rini, ariz, mpo yang nemeni11 ke DJP (dapet gk mangsanya?he), puri ma cece temen magang w (kapan mau mae11 ke KPP lg?)
7. Teme11 DA yang masih nongol ja di UIN ( epot temen pulang 510, nga2 yang ngasih pinjem duit ke 9w wat daftar sidang kompre,makasih ya neng!ge, bule, iyas temen sekos 9w yang setahun nemenin diriku, re2, econg, atun 11 enci, ceci, ridwan ma embe, ah pokona mah sadayana weh ... )
8. Teme11-temen yang tidak penulis sebutkan satu persatu terima kasih banyak atas semua ilmu dan pe11galaman hidup11ya. Semoga semua di balas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhimya hanya kepada Allah jualah penulis memohon semoga skripsi ini benar-benar bermanfaat bagi pe11ulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI. ••••.•....••...•••.•.•.•.•••..•••....•..•••.•.••.. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPRE .•.•.•.•.•.••••••.•••.•.•.•••...••..• ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .•.•...•.•....•.•.•.•.•.•..•...•.•.•.•.••••..•...••. iv
ABSTRACT ..•...•....•.•.•....•.••••.•....•••.•.•...•.•.•••.•.•••••.•..•.•..•... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR •.•.•...•.•....•.•.•.•.•.•...•.•.•.•.•••.••..•••.• vii
DAFTAR 181 .•...••.•.•...•.•...•.•...•...•.•...•.•.•••...•...•.•.••...•....• ix
DAFTAR TABEL ..•...•...•.•...•.•....•••...••...•.••••...••..•... xi
DAFT AR GAMBAR •..•.•.•.•...•.•.•....•••..•••... .,, ...•....••••.••... xii
DAFT AR LAMPIRAN ... xiii
BABI. PENDAHULUAN A. La tar Belakang Penelitian ..•.•...•...•..•..•.•... ! B. Perumusan Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ...•...•.•..•...•..•...•...•.... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian •...•..•...•...•... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Konsep Perencanaan Strategis .•.•.•.••••••.•.•.•.•.•.•.•.••••.•. 7 2. Proses Perencanaan Strategis .•.•.•.•...•...•.•.•..••...•..•.. 10
3. Manfaat Perencanan Strategis ....•.•.••• ,,. .•••..•.•.•••••.•.••• 24
4. ldentifikasi Mandat, Visi dan Misi 011·ganisasi •..•..•...•••••.. 25
5. ldentifikasi Faktor Intemal dan Ekstcmal ... 28
6. Definisi Pajak ...•.•.•....•.•.•...•.•.•••...•••••••.••..•..•••••.. 31
7. Azas Pemungutan Pajak •...••...••...•.•.•••..••..••••..•....• 32
9. Sistem Pemuugutau Pajak ... 35
10. Jenis Pajak ... 37
11. Pengertian Pajak Penghasilan ... 39
B. Penelitian Terdahulu ... 46
C. Kerangka Pemikiran ... .47
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 48
B. Metode Penentuan Sampel ... .48
C. Metode Pengumpulan Data ... 49
D. Metode Analisis Data ... 50
E. Operasional Variabel Penelitian ... 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Desl<ripsi KPP Pratama Cibinong 1. Gambaran umum ... 57
2. Struktur Organisasi. ... 59
B. Penemuan dan Pembahasan 1. Identifikasi Mandat, Visi dan Misi ... 62
2. Penilaian Lingkungan Eksternal da11 Internal ... 66
3. Identifikasi Isu-isu Strategis ... 89
4. Evaluasi Isu-isu Strategis ... 92
5. Rekapitulasi Tiugkat Kestrategisan Isu-isu Strategis ... 97
6. Perumusan Rencana Strategis ... 98
BABY. PENUTUP A. Kesimpulan ... 109
B. Implikasi ... 113
C. Saran ... 114
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
3.1 Matriks SWOT ... 51
3.2 Daftar Pertanyaan dan Skor Litmus Test.. ... 53
3.3 Susunan Prioritas Isu strategis KPP Pratama Cibinong ... 55
4.1 Analisis SWOT faktor-faktor lingkungan ... 88
4.2 Matriks SWOT dan Variasi Isu Strategi ... 90
4.3 Evaluasi lsu Strategis: Mengoptimalkan Penerimaan Pajak dengan extra effort terhadap wajib pajak ... 93
4.4 Evaluasi Isu Strategis: Mengembangkan Kegiatan Optimalisasi Ekstensifikasi dengan didukung Kapasitas Teknologi Informasi. ... 94
4.5 Evaluasi Isu Strategis: Meningkatkan Kualitas Pelayanan dengan Kondisi dan Fasilitas Aparat. ... 95
4.6 Evaluasi Isu Strategis: Meningkatkan Kesadaran/Kepatuhan Membayar Pajak dengan Kegiatan Penyuluhan dan Law Enforcement ..... 96
DAFTAR GAMBAR
No Kcterangan Halaman
[image:11.595.90.518.32.679.2]DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
A. Latar Belakang Penelitian
BABI
PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang memegang peranan penting
disamping sumber penerimaan lainnya seperti hasil alam, BUlvfN dan lainnya. Peran
dan fungsi paj ak di mas a yang datang akan semakin pen ting dan strategis dalam
menuniang operasi fiskal pemerintah, baik di dalam pembiayaan pengeluaran
pemerintah maupun dalam pengelolaan dan pengendalian kebijakan ekonomi
makro. Hal ini dapat dilihat bahwa tumpuan kebij akan fiskal saat ini dan masa
mendatang terletak pada upaya peningkatan penerimaan pemerintah melalui sektor
perpaj akan.
Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mempunyai dua sisi yaitu
s1s1 penerimaan dan pengeluaran. Sisi pengeluaran meliputi; (1) pengeluaran
langsung, misalnya pembelian barang dan jasa, bangwmn-bangunan publik, taman,
keamanan nasional, prasarana umum, jalan raya dan sebagainya; dan (2)
pembayaran-pembayaran transfer
(tramfer payments),
misalnya untuk pembayarantunjangan sosial bagi pengangguran, subsidi, pembayaran bunga pinjaman
pemerintah kepada masyarakat, biaya pensiunan pemerintah, dan lainnya. Untuk
tipe yang pertama, umumnya berhubungan dengan penggunaan yang berwujud
kebijakan fiskal anti depresi karena dana-dana yang digunakan paling tidak untuk
kewajiban pemerintah memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya pada saat ekonomi
sedang makmur (Harry Yusuf A. Laksana, 2004: 11-13).
Sedangkan dari sisi penerimaan meliputi; (1) penerimaan pajak; (2)
pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia); (3) pinjaman dari masyarakat di dalam
negeri dan (4) pinjaman dari luar negeri. Yang pasti, salah satu tujuan utama dari
pemungutan pajak adalah membuat keseimbangan antara uang milik pemerintah
yang dikeluarkan/dibelanjakan dengan jumlah uang masyarakat yang masuk sebagai
penerimaan pajak. Apabila pemerintah membutuhkan penggunaan sumber-sumber
ekonomi lainnya, dapat dihimpun dari penghasilan yang diperoleh individu maupun
perusahaan yang dapat dikenakan pajak.
Dilihat dari naiknya target penerimaan paj ak dari tahun ke tahun, sekitar
69,6 persen realisasi penerimaan dalam negeri pada tahun 2007 bersumber dari
perpajakan yang mencapai Rp706.790,6 miliar, ini berarti 2,4 persen di atas
targetnya di APBN 2007 yaitu sebesar Rp 452.556. Bahkan dalam APBN tahun
2003 porsi penerimaan pajak, dengan porsi terbesar dari pajak penghasilan,
dianggarkan mencapai porsi 70% dari seluruh penerimaan maka peningkatan
penerimaan pajak bagi Indonesia merupakan satu tantangan besar yang dihadapi
dalam upaya memelihara kebijakan fiskal yang berkelanjutan
(sustainable fiscal
policy) dan menciptakan stimulus fiskal bagi bergeraknya roda kegiatan
Melihat kenyataan ini, DJP khususnya kantor pelayanan pajak (KPP) sebagai
satu-satunya sarana bagi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya kepada
negara, untuk mencapai jumlah penerimaan pajak yang besar, melakukan upaya
reformasi perpajakan (http//www.klikpajak.com).
Reformasi perpajakan yang dimulai pada tahun 1983 merupakan perubahan
mendasar di segala aspek perpajakan dengan prioritas menyangkut modernisasi
administrasi perpajakan diarahkan untuk mendukung pencapaian visi DJP, misi
fiscal yang secara garis besar ada 3 tujuan yang hendak dicapai yaitu: tingkat
kepatuhan sukarela yang tinggi, tingkat kepercayaan terhadap administrasi
perpajakan serta produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Namun dalam
kenyataannya, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia, walaupun dari tahun ke
tahun terns meningkat tetap saja masih relatif rendah jika dibandingkan dengan
negara-negara lain paclahal tingkat kepatuhan wajib pajak mempengaruhi jumlah
penerimaan pajak, terlebih lagi dalam sistem
self assesment,
kepatuhan sukarelamerupakan tulang punggungnya. Sama halnya dengan masih rendahnya kemampuan
kantor pelayanan pajak untuk merespon kebutuhan masyarakat atas pengguna
jasa/pelanggan yang kemudian dituangkan dalam program atau kegiatan pelayanan,
kualitas dan kuantitas aparat pajak yang belum memaclai, serta kine1ja penerimaan
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut Direktorat Jenderal Pajak
rnelakukan berbagai upaya diantaranya mernbentuk administrative efforts yang
dilembagakan dalam Revenue Generation Task Force yaitu tim optimalisasi
penerimaan pajak) dan sejak tahun 2002 rnembentuk KPP Wajib Pajak Besar (Large
Taxpayers Office) dan kanwilnya. Ini sebagai pilot proyek implementasi
rnodernisasi administrasi perpajakan. Setelah be1jalan baik, pada tahun 2004
dibentuk KPP Madya (Medium Taxpayers Office) dan kanwilnya, yang dilanjutkan
dengan KPP Pratama (Small Taxpayers Office) pada tahun 2005, menggali potensi
pajak (PPN, PPh Pasal 21/23/26 dan PPh Pasal 25) dan lebih mengintensifikasikan
pemungutan melalui pemeriksaan dan penagihan/pencairan tunggakan serta langkah
optirnalisasi perpajakan lain (www.klikpajak.com).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martinus (2005) yaitu
rnenganalisis perencanaan strategis KPP LTO menuju administrasi perpajakan yang
efektif dan efisien. Penelitian ini yaitu menganalisis pengarnh perencanaan strategis
terhadap optimalisasi penerimaan pajak penghasilan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu:
1.
Adanya penggantian variabel dependen yaitu optimalisasi penerimaan pajakpenghasilan
2. Objek penelitian/tempat melakukan riset yaitu di KPP Pratama Cibinong
sedangkan penelitian sebelumnya yaitu pada KPP-LTO.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian 1111
dirumuskan sebagai berikut:
I. Faktor internal dan eksternal apa saia yang memberikan kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancan1an dalam pelaksanaan tugas KPP?
2. Dari kekuatan dan kelemahan, peluang dan an:llcaman yang dapat
diidentifikasikan, isu-isu strategis apa yang dapat dirumuskan?
3. Bagaimana rekomendasi perencanaan strategis bagi pelaksanaan tugas yang
dilakukan kantor pelayanan pajak dalam rangka optimalisasi penerimaan pajak?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas, pembatasan masalah dalam penelitian
hanya menyangkut pajak penghasilan yang dikenakan pada wajib pajak.
D. Tu,juan Penelitian
1.
Menjelaskan faktor internal dan eksternal dalam pelaksanaan tugas KPP Pratama Cibinong yang memberikan kekuatan dan kelemahan serta peluang danancaman.
2. Menjelaskan isu-isu strategis yang dapat dirumuskan dalam rangka pelaksanaan
tugas KPP.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sumbangan akademis maupun
untuk masyarakat umum.
l. Akademis, memberikan sumbangan dasar-dasar perencanaan strategis dan
referensi untuk berbagai penelitian lebih lanjut.
2. Bagi Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperdalam
pengetahuan dan merupakan media untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan khususnya perpajakan.
3. Bagi instansi terkait, diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi yang
dijadikan dasar kebijakan pengambilan keputusan dalam menentukan strategi
untuk optimalisasi penerimaan pajak.
4. Selain itu, dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi instansi
pemerintah dan instansi terkait dalam mengambil langkah-langkah strategis
dalam perumusan perencanaan strategis, khususnya tentang pengenalan analisis
lingkungan internal dan eksternal, perumusan isu strategi dan perumusan
perencanaan strategis.
5. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan terhadap konsep teori dan
praktek yang lebih baik sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan
A. Deskripsi Teori
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Perencanaan Strategis
[image:19.595.87.434.200.493.2]Perencanaaan adalah suatu proses kontinyu tentang pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai alternatif yang tersedia dengan sumber daya sebagai faktor pembatas untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perencanaan dilakukan kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dengan mengemukakan asumsi-asumsi masa depan dengan memberikan gambaran dan merumuskan kegiatan-kegiatan untuk mencapai hasil yang di inginkan (Surbakti, 2005:8).
Istilah perencanaan strategi diperkenalkan tahun 1950-an dan
menjadi sangat populer di pertengahan tahun 1960-an sampai dengan
1970-an. Selama periode ini, perencanaan strategi dipercaya secara luas
sebagai jawaban untuk segala masalah. Perencanaan strategi adalah
rencana permainan (game plan) perusahaan, ia dihasilkan dari pilihan
manajerial yang sulit dari berbagai altematif yang baik, kebijakan,
prosedur dan operasi menggantikan pilihan tindakan yang kurang disukai.
Dalam setiap tahun belakangan terjadi pergeseran paradigrna
perencanaan dari bersifat parsial/sektoral menjadi konsep perencanaan terintegrasi yang disebut perencanaan integratif atau perencanaan strategis.
Perencanaan strategis yang semula lebih banyak diaplikasikan untuk
perusahaan ( organisasi berorientasikan profit) dalam perkembangannya
dapat diaplikasikan pula untuk organisasi publik/nirlaba. Konsep ini mulai
digunakan ketika orang mulai sadar akan perlunya perencanaan yang lebih
fleksibel dan dapat memprediksi lingkungan yang berubah dengan cepat
serta penuh ketidakpastian.
Pada dasarnya perencanaan strategi tidak hanya sekedar sebagai
suatu proses akan tetapi merupakan suatu upaya intelektual, yang didasarkan pada suatu analisis yang logis dan rasional dari berbagai aspek
(internal dan eksternal) yang kemudian dituangkan ke dalam suatu proses
dan dapat diimplementasikan secara prosedural dan terstruktur.
Perencanaan strategis merupakan suatu konsep yang sangat dibutuhkan
b. Komprehensif adalah komponen perencanaan berhubungan dengan lingkungan ekonomi, sosial budaya dianalisis dan direncanakan dengan pendekatan holistik.
c. Terintegrasi, maksudnya perencanaan terintegrasi ke dalam rencana pengelolaan yang telah ada dan terintegrasi dengan rencana sektor-sektor lainnya.
d. Realistis dan layak dalam pengimplementasian. Rencana yang disusun harus realistis dan dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya untuk implementasi.
e. Proses perencanaan diaplikasikan secara sistematis sehingga output perencanaan sesuai dengan tujuan (Surbakti, 2005:9)
2. Proses Pe1·e11canaan strategis
Model proses perencanaan strategis pada dasarnya meliputi tiga langkah utama yang saling berkaitan, pertania, perumusan strategi
(strategy formulation), kedua, implementasi strategi (strategy
implementation), dan ketiga, evaluasi dan pengendalian strategi (strategy
control). Tiga langkah utama tersebut dapat dinyatakan lebih spesifik
dalam langkah-langkah konkret yang dilakukan manajemen dalam menyusun perencanaan strategi yaitu sebagai berikut:
perusahaan dalam rangka merealisasikan visi dan cita-cita perusahaan.
Dalam menjalankan misi, sangat penting pula menetaplcan nilai-nilai
yang akan dipatuhi dan menjadi pegangan karena diyakini
kebenarannya.
2. Menterjemahkan visi dan misi Ice dalam suatu tujuan strategis yang
terukur dan berbagai target kine1ja yang harus dicapai.
3. Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan tm·get. Dalam
penyusunan strategi, diikuti pula dengan penetapan policy atau
kebijakan yang akan menjadi jembatan terhadap implementasi.
4. Menjalankan implernentasi strategi yang terpilih dan melakukan
berbagai keputusan taktis dengan efisien dan efekltif.
5. Melakulcan evaluasi terhadap kinerja dan jika perlu rnelakukan
berbagai penyesuaian terhadap arah, tuj uan, strategi dan
pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru yang dihadapi
perusahaan.
Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dirnaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik. Mengidentifikasikan visi, misi, tujuan dan strategi
organisasi saat ini adalah titik awal yang logis untuk perencanaan strategi
strategi te11entu dan bahkan mungkin mensyaratkan tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan dan strategi, jika elemen ini tidak secara sadar didesain, ditulis dan dikomunikasilkan, jawaban kemana perusahaan akan be1jalan sebagian besar ditentukan oleh dimana organisasi tersebut pemah berada.
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pt:rusahaan yaitu sebagai berikut:
I. ldentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. Strategi didasarkan oleh misi yang telah ditetapkan untuk menuju visi atau gambaran perubahan yang diinginkan.
2. Lakukan analisis lingkungan intern dan ekste:rn untuk mengukur kekuatan dan kelemahan se1ta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan misi, meraih keunggulan bersaing. Rumuskan faktor-fak'tor penting ukuran keberhasilan (key
succes) sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.
3. Tentukan tujuan dan target terukur, identifikasi dan evaluasi altematif strategi, dan rumuskan strategi terpilih untuk mencapai h\iuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap ini, penyusun strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki perusahaan dengan mempe1timbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta ekstem yang dihadapi. Tentukan strategic option yang paling dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi organisasi. Tentukan tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang paling dikehendaki.
penting untuk keberhasilan organisasi sebab mereka menentukan tujuan,
membantu evaluasi, menciptakan sinergi, menunjukan prioritas,
menekankan koordinasi, memberikan dasar untuk aktifitas perencanan
pengorganisasian yang efektif, alat motivasi dan pengendalian.
Dalam tahap perumusan strategi dia1as, seorang pemimpin
memulai dengan menentukan visi-perusahaan ingin menjadi apa dimasa
datang dalam lingkungan terpilih-dan misi apa yang harus dilakukan
sekarang untuk mencapai cita-cita tersebut. Tahap ini memerlukan
perenungan yang amat dalam bagi seorang pemimpin karena akan
menentukan langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukau pada tahap
berikutnya. Untuk mempertajam mengenai scope visi dan misi, apakah
sesuai dengan realitas yang akan dihadapi maka seorang pemimpin harus
secara jeli melakukan analisis lingkungan intern dan ekstern secara terns
menerus, arah perkembangan sekarang maupun yang akan datang, dalam
rangka menemukan fakta <fact finding) mengenai kebutuhan konsumen
yang hams dipenuhi (customer value).
Suatu perusahaan dikatakan mampu memperlihatkan strategic
intent, jika tetap konsisten dengan tujuan tertentu dalam jangka panjang
sesuai dengan visi dan misinya serta mengkonsentrasikan seluruh
tindakannya dalam mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian menunjukan
bahwa salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusa11aan
adalah perusahaan yang mampu menterjemahkan visi dan misinya dalam
departementalisasi, koordinasi, dan delegasi wewenang. Menyangkut
proses meliputi sistem alokasi sumber daya, sistem informasi, sistem
evaluasi dan pengukuran, serta prosedur pelaksanaan. Berkenaan dengan
perilaku antara lain perilaku antar pribadi dalam organisasi, gaya
kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan. Implementasi, pada akhirnya
menyangkut pelaksanaan sesungguhnya rencana permainan strategi
perusahaan. Makin sesuai antara strategi dengan alat administrasi yang
disiapkan, makin besar kemungkinan pelaksanaan strategi berjalan baik.
Kesesuaian antara strategi dengan kemampuan organisasi, antara strategi
dengan imbalan, antara strategi dengan sistem informasi dan antara
strategi dengan budaya organisasi akan merupakan kombinasi yang saling
mendukung sehingga menimbulkan energi yang luar biasa bagi organisasi
untuk menjalankan strategi secara efektif, dan mengatasi segala persoalan
untuk mencapai apa yang dicita-citakan oleh pendiri organisasi
(Hariadi, 2005: 14).
Pekerjaan melaksanakan strategi terbukti merupakan bagian dari
perencanaan strategi yang paling kompleks dan paling menghabiskan
waktu. Pelaksanaan strategi melibatkan seluruh bagian dalam organisasi.
Masing-masing bagian harus berpikir keras tentang "apakah yang bisa
dilakukan untuk dapat disumbangkan bagi kemajuan organisasi secara
keseluruhan". Perbedaan yang tajam antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan organisasi harus dihindarkan karena akan menyebabkan
Penyesuaian terhadap berbagai tahap pekerjaan dalam perencanaan strategi akan berlangsung terns menerus. Jangan pernah berpikir bahwa proses perencanaan strategi merupakan ー・ォ・セェ。。ョ@ yang selesai dan berhenti begitu saja. Seluruh tindakan sejak tahap perumusan, implementsi maupun pengendalian strategi akan terus mengalami penyesuaian sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapL Sangat mungkin ada perubahan atau penyesuaian terhadap misi, stra.tegi maupun tujuan organisasi yang digariskan sebelumnya.
g. Penentuan isu-isu strategis, pada proses ini dibutuhkan suatu ketajaman berpikir untuk menilai apakah suatu isu dianggap strategis atau tidak. Biasanya kriteria yang digunakan adalah pentingnya suatu isu yaitu kemungkinan pencapaian visi dan misi.
ldentifikasi isu strategi menurut Bryson (1999) merupakan jantung dalam proses perencanaan strategis. ldentifikasi isu-isu strategis akan sangat bermanfaat terutama I) perhatian organisasi difokuskan pada apa yang benar-benar penting, 2) perhatian difokuskan pada isu dan bukan pada jawaban, 3) mampu menciptakan semacam "ketegangan" yang dapat mendorong perubahan, 4) memberikan petunjuk yag bermanfaat mengenai bagaimana mengelola isu dan 5) proses perencanaan strategis menjadi "nyata" bagi paitisipan (Burah, 2001:51).
Menurut Bryson (1999) dalam mengidentifikasikan isu-isu strategis ada tiga pendekatan yang umumnya digunakan yaitu: pendekatan langsung ( the direct approach) dimana perencana bergerak lurus dari perumusan mandat, perumusan misi, analisis SWOT dan selanjutnya identifikasi isu strategis; pendekatan sasarai1
(the goal approach), diawali dengan merumusk:an tujuan da!l sasaran
organisasi yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isu-isu strategis; da!l pendekatan visi keberhasilan (the vision of success
approach), organisasi perlu mengembangkan gainbaran masa depan
Sebagai gambaran masa depan, visi keberhasilan pada clasamya merupakan suatu konsepsi jelas yang secarn implisit memberikan arahan bagi keputusan organisasi tentang apa-apa yang perlu clan harus clilakukan untuk mencapai masa clepan yang lebih baik. Dengan clemikian, isu strategis berclasarkan pendekatan visi meliputi bagaimana organisasi harus bergerak, terlibat clan berperilaku berclasarkan visi keberhasilan (Burah, 2001:51-53).
h. Perumusan strategi untuk mengelola isu strategis
Strategi pacla clasarnya merupakan "bagaimana suatu organisasi", "apa yang clikerjakan organisasi", clan "mengapa organisasi melakukannya". Dengan clemikian menurut Bryson (1999), strategi clapat clipanclang sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tinclakan, keputusan atau alokasi sumber claya.
i.
Prinsip-prinsip implementasi strategi, pada bagian ini ditetapkan bagaimana prinsip yang harus dijalankan dalam rangka mengimplementasikan program-program strategi. Prinsip ini berkenaan dengan aturan main yang harus diikuti dalam:(I) Penyusunan program tahunan.
Proses penyusunan program adalah: menjabarkan inisiatif menjadi beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yanga akan datang, memperkirakan investasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung perkiraan ー・ュセイゥュ。。ョ@ yang dapat diperoleh.
(2) Rancangan implementasi program
(3) Mekanisme monitoring terhadap program. ( 4) Mekanisme evaluasi terhadap program.
Tahap ini membandingkan kinerja dengs.n target. Berbagai kemungkinan hasil adalah berhasil, gaga!, dan variasi diantara keduanya. Prinsip umum dalam evaluasi adalah mengukur kinerja, membandingkan kinerja, melakukan tinjauan ulang, memberi penghargaan dan mengidentifikasi hasil yang dicapai, mempelajari pengalaman, menyesuaikan dan menyegarkan strategi, dan melakukan perbaikan.
Sedangkan menurut Vincent Gaspersz dalam Wahyu Eko Asmoro
(2005:8) proses perencanaan strategis adalah:
a. Mengetahui dimana posisi organisasi sekarang melalui analisis
[image:31.595.91.436.138.497.2]lingkungan baik internal maupun eksternal untuk mendapat
gambaran SWOT.
b. Mengetahui posisi yang diinginkan organisasi masa depan dengan
mengembangkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi.
c. Mengembangkan ukuran kemajuan dengan menetapkan indikator
kinerja.
d. Menetapkan cara pencapaian t1tjuan dan sasaran melalui strategi
tindakan yang tepat.
e. Menetapkan penelusuran kemajuan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (2000:44) dalarn Wahyu Eko Asmoro
(2005: 11) perencanaan strategis yang disusun oleh suatu instansi pemerintah harus meliputi:
a. Penyataan visi, misi dan strategi serta faktor-faktor keberhasilan
organisasi.
b. Rumusan tentang tujuan dan sasaran serta uraian aktivitas
organisasi.
a. Mandat adalah amanat atau tugas yang menjustifikasi dari tindakan organisasi
b. Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten, dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif atau dengan kata lain visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan dan berisikan cita-cita dan citra yang ingin dicapai.
Tujuan visi antara lain:
(I) Mencenninkan apa yang ingin dicapai oleh organisasi (2) Memberikan arah dan fokus energi yangjelas.
(3) Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi. ( 4) Memiliki orientasi terhadap masa depan.
(5) Menimbulkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi.
( 6) Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi (Asmoro, 2005:13).
Adapun kriteria dalam membuat sebuah visi adalah: (1) Dapat dibayangkan oleh seluruhjajaran organisasi.
(2) Mempunyai nilai yang memang diinginkan oleh seluruh jajaran organisasi.
(3) Memungkinkan untuk dicapai.
(5) Berwawasan jangka panjang dan ti1dak mengabaikan perkembangan zaman.
( 6) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi.
Dalam pemyataan visi terkandung cita-cita yang ingin dituju yaitu:
( 1) Aparat bermoral dan profesional
(2) Berkinerja yang tinggi dan setara dengan kinerja instansi perpajakan negara-negara maju.
(3) Kepuasan masyarakat atas kinerja pelayanan secara menyeluruh. ( 4) Kewibawaan yang tinggi di mata masyarakat domestik dan
intemasional.
(5) Memiliki tingkat efektivitas dan efisiensi pemungutan pajak yang tinggi.
c. Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan demikian diharapkan seluruh karyawan dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program serta basil yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. Suatu pemyataan misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang harus
dilaksanakan dalam pencapaian hal tersebut.
...
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SiY/\1-llD JAKARTA
(I) Produk atau pelayanan apa yang dihasilkan atau ditawarkan. (2) Apakah produk atau pelayanan tersebut rnemang dibutuhkan
masyarakat.
(3) Sasaran publik mana yang akan dilayani.
( 4) Kualitas produk atau pelayanan harus punya daya saing.
( 5) Aspirasi apa yang diinginkan di masa mendatang, utamanya yang berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat dengan pelayanan tersebut (Asmoro, 2005:13).
5. Analisis Faktor Lingknngan Internal dan Ekstcrnall Organisasi
Bagi suatu organisasi yang masih aktif rnelakukan aktivitas, adanya perubahan diluar lingkungan organisasi akan berdampak langsung terhadap keberadaan organisasi tersebut, dan saat itu organisasi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat agar tetap eksis keberadaannya.
merespon lingkungan yang bergolak dimana organisasi sedang berjalan?
Bagaimana para organizer dapat membangun kekuatan organisasi dan
mengambil keuntungan dari peluang sambil meminimalkan kelemahan dan
mengatasi ancaman terhadap organisasinya? Untuk menjawabnya para
organisatoris harus menjadi ahli strategi yang efoktif jikalau organisasi
mereka ingin memenuhi misinya dan mencapai tujuannya di masa depan.
Disinilah muncul kebutuhan menganalisa kondisi internal dan eksternal
organisasi yang berpengaruh terhadap jalannya roda organisasi.
Adapun faktor-faktor pada perencanaan strategis antara lain:
a. Lingkungan internal (berupa kekuatan dan kelemahan internal
organisasi).
(I) Aspek input, yang meliputi smnber daya manusia, sarana dan
prasarana, anggaran, budaya organisasi, struktur organisasi.
(2) Aspek strategi saat ini, adalah permasalahan yang dihadapi saat ini
oleh organisasi yang menyangkut prosedur dan mekanisme kerja,
tennasuk pola hubungan yang dilakukan organisasi, baik dalam
lingkungan internal/eksternal organisasi dalam upaya pencapaian
misi organisasi.
(3) Aspek output atau kinerja organisasi, dirnana pada gerakan
reinventing government tidak lagi diukur clengan berapa besarnya
input dan bagaimana prosedur yang ditempuh untuk mencapai
output sebagaimana dianut selama ini, tetapi degan mengutamakan
tuntutannya adalah diberlakukannya prinsip "good governance"yang sangat menekankan akuntabilitas dan kualitas layanan kepada masyarakat.
b. Lingkungan eksternal (mengenali ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi, meliputi perubahan yang bisa dikontrol maupun yang tidak bisa dikontrol oleh organisasi, dan berdampak pada kinerja organisasi).
(I) Forces/trend/kecenderungan yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
(2) Kelompok stakeholders yaitu setiap individu atau kelompok yang dipengaruhi atau mempengaruhi masa depan organisasi diantaranya pembuat kebijakan, penerima layanan, karyawan, masyarakat, dan pembayar pajak.
6. Definisi Pajak
Menurut UU No.28 Tahuu 2007
Rochmat Soemitro
S.I. Djajadiningrat
Mr. Dr. N. J. Feldmann
Sommerfeld Ray M, Anderson Herschel M, & Brock Horace R
"Pa·ak aaaiiih suatll ·en·alifiiin sumoer aafi sekfor swiistii Re sektor
.. J.. ... .. ... . P ... R. ... ... . ... ... .... . . . . .. • ...pᄁAャQセヲゥョエゥャャ|L@
pukiifi akipfit
ョセャ。ヲゥァァ。ヲゥゥヲゥ@fijiJ(ljffi, naji1jiJl•
\Yitji!)
pila!(saiji\lffiJi,
Befdasiifkiill kerefitiian a11.·· aitetitRa.·n Jeoifi aiiniil.u,
ta.·1ra.
mefidii'iit
.. . . ...
.. . ... Y
..
,g ...P. .... .. .... ...
.. •.. P ... P ..
Dari definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua ha! penting yang terdapat pada penge1tian pajak yaitu:
a. Juran yang dapat dipaksakan, artinya iuran yang mau tidak mau harus dibayar oleh rakyat yang dikenakan kewajiban rnembayar iuran tersebut
b. Tanpa jasa timbal I kontra prestasi/ imbalan langsung, yang dapat ditunjukkan mengandung arti bahwa wajib pajak yang rnembayar iuran kepada negara tidak ditunjukkan secara langsung irnbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran tersebut.
7. Azas Pemungutan pajak
Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak peirlu memegang teguh azas-azas pemungutan dalarn memilih altematif p(:mungutannya sehingga terdapat keserasian pemungutan pajak dengan tujuan dan azas yang masih diperlukan lagi yaitu pemaharnan atas perlakuan ーセエゥ。ォ@ tertentu. Dalam buku An Inguiry inti the nature & causes of the wealth of nations yang ditulis oleh Adam Smith pada abad ke-18 mengajarkan tentang azas-azas pemungutan pajak yang dikenal dengan nama The fPQセイ@ Cannons atau The Four maxims sebagai berikut:
untuk digunakan bagi pengeluaran pemerintah sebanding dengan
kepentingannya dan manfaat yang diterimanya dari pemerintah. Dalam
hal Equality, tidak diperbolehkan suatu negara mengadakan
diskriminasi diantara sesama wajib pajak. Dalam keadaan yang sama
waj ib pajak harus diperlakukan sama dan dalam keadaan berbeda
wajib pajak harus diperlakukan berbeda.
b. Certainty, pajak yang dibayar oleh wajib pajak harus jelas dan tidak
mengenal kompromi. Dalam azas ini kepastian hukum yang
diutamakan adalah mengenai subjek pajak, ッセェ・ォ@ dan tarif pajak atau
dengan kata lain, harus jelas bagi semua wajib pajak berapa pajak yang
harus dibayar, kapan harus dibayar serta. ketentuan mengenai
pembayarannya.
c. Convenience of Payment, pajak hendaknya dipungut pada saat yang
paling baik bagi wajib pajak yaitu saat sedekat-dekatnya dengan saat
diterimanya penghasilan atau keuntungan yang dikenakan pajak.
Berdasarkan azas ini, timbul dukungan yang lrnat untuk menerapkan
sistem pemungutan yang disebut: Pay As You Earn (P.A.Y.E).
Semangat yang terkandung dalam PA YE bukan saja saatnya tepat,
tetapi pajak setahun dipotong secara berangsur-angsur, sehingga tidak
terasa bagi wajib pajak bahwa kewajiban pajaknya telah lunas
d. Economic of Collections, pemungutan pajak hendaknya dilakukan sehemat mungkin, jangan sampai biaya pemungutan pajak bagi kantor pajak dan biaya memenuhi kewajiban pajak bagi wajib pajak hendaknya sekecil mungkin, karena tidak ada artinya pemungutan pajak kalau biaya yang dikeluarkan lebih besar dari penerimaan yang akan diperoleh. Jadi, sistem yang dipilih untuk mengumpulkan sejumlah pajak yang diperlukan untuk membiayai kegiatan pemerintah hendaknya adalah sistem yang membebani masyarakat secara keseluruhan sekecil mungkin. Pajak hendaknya tidak menghalangi wajib pajak untuk terus melakukan kegiatan ekonominya. Pajak harus memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat claripada beban yang pikul oleh mereka.
8. Asas Pemungutan Pajak
Menurut Resmi (2003:9), terclapat tiga asas pemungu1an pajak yaitu: asas clomisili, asas sumber, dan asas kebangsaan.
a. Asas Domisili (asas tempat tinggal)
Ciri-cirinya:
(1) Wewenang untuk menentukkan besarnya pajak terutang terletak pada fiskus.
(2) Wajib pajak bersifat pasif.
(3) Utang pajak timbul saat dikeluarkan SKP (surat ketetapan pajak). b. Self Assesment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tangung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Disini, wajib pajak dianggap mampu menghitung pajak yang terutang, paham akan peraturan yang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya pelaksanan pemungutan pajak semacam ini sangat tergantung pada wajib pajak itu sendiri (peran dominan ada pada wajib pajak). Cirii-cirinya:
(1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang terletak pada wajib pajak sendiri.
(2) Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan pajak yang terutang.
c. Withholding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang diserahkan kepada pihak ketiga
untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak. Penunjukan pihak ketiga ini dilakukan dengan
undang-undang perpajakan, keputusan presiden dan peraturan Jainnya. Adapun
pihak ketiga yang dimaksud adalah pemberi kerja, bendaharawan
pemerintah.
10. Jenis Pajak
Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu pengelompokan menurut golongannya, sifatnya dan menurut
lembaga pemungutnya (Resmi, 2003: 6).
a. Menurut Golongannya
(I) Pajak Langsung, adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh
pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibehankan kepada orang
lain atau pihak lain. Pajak hams menjdi be ban sendiri oleh waj ib
pajak yang bersangkutan.
(2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan kepada pihak lain atau pihak ketiga. Pajak ini terjadi
j ika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang
menyebabkan terutangnya pajak. Contoh: PPN, pajak ini
dapat dibebankan kepada pihak konsumen baik secara eksplisit maupun implisit ( dimasukkan pada harga jual).
b. Menurut Sifatnya
(1) Pajak subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. Contoh: PPh. Dalam PPh terdapat subjek pajak orang pribadi. Pengenaan pajak penghasilan untuk orang pribadi tersebut memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak. Keadaan pribadi wajib pajak tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukkan besamya penghasilan tidak kena pajak.
(2) Pajak objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak maupun tempat tinggalnya. Contoh: PPN dan PPnBM, PBB.
c. Menurut Lembaga Pemungutnya
(I) Pajak negara, adalah pajak yang di pun gut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN dan PPnBM dan PBB.
(a) Contoh pajak daerah tingkat I (propinsi): kendaraan berrnotor,
bea balik kendaraan bermotor, bea balik nama tanah dan
lainnya.
(b) Contoh pajak daerah tingkat 11 (kabupaten): pajak reklame,
pajak penerangan jalan dan lainnya.
11. Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek
pajak atau penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak. Indonesia
mengenakan pajak penghasilan atas transaksi yang dilakukan 'VP yang
dapat memberikan penghasilan atau memunculkan tambahan kemampuan
baginya. Dimana penghasilan tersebut adalah objek PPh atau sasaran
pengenaan pajak dan sebagai dasar untuk menghitung besarnya pajak yang
terutang.
Dalam sejarah perkembangan awal pemungutan pajak atas
penghasilan, ada definisi mengenai penghasilan yang bersumber dari
pendapat 2 ahli, yaitu George Schanz yang berasal dari Jerman dan David
Davidson yang berasal dari Swedia, yang menyatakan bahwa pengertian
penghasilan untuk kepentingan perpajakan, seharusnya tidak membedakan
sumbernya dan tidak memperhatikan pemakaiannya. Mereka lebih
menekankan kepada kemampuan ekonomis yang dapat dipakai untuk
menguasai barang dan jasa, sehingga barang dan jiasa tersebut apabila
merupakan suatu hal yang tidak penting, namun yang terpenting adalah penerimaan atau perolehannya merupakan tambahan kemampuan ekonomis.
Menurut Robert Murray Haig (1959), penghasilan merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan kepuasan, jadi bukan merupakan kepuasan itu sendiri. Dengan dernikian, penghasilan di dapat pada saat tambahan kemampuan diterima, dan bukan pada saat kemampuan itu dipakai menguasai barang danjasa pemuas kebutuhan, dan bukan juga pada saat barang dan jasa tersebut dipakai untuk memuaskan kebutuhan. Haig juga menekankan bahwa tambahan kemampuan yang dihitung sebagai penghasilan adalah hanya yang berbentuk uang dan dapat dinilai dengan uang, sebab bila tidak berbentuk uang atau dinilai dengan uang maka jumlahnya menjadi tidak dapat dihitung dan tidak dapat diukur nilainya.
Sedangkan definisi penghasilan sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Henry C. Simmons pada tahun 1938, menyatakan bahwa penghasilan sebagai objek pajak haruslah bisa dikuantifikasikan, artinya haruslah dapat diukur dan mengandung konsep perolehan
sejumlah atau sebagian kepuasan, yang dapat juga disebut dengan pengorbanan kepuasan (Laksana, 2003: 10-11 ).
Menurut Mansury, penghasilan yang dikenakan pirjak mempunyai unsur -unsur sebagai berikut:
a. Tambahan kemampuan ekonomi
Indonesia menggunakan konsep SHS dalam memmuskan pengertian penghasilan. Konsep ini dirumuskan oleh 3 orang sesuai dengan singkatannya nama mereka: George Schanz, Robert Murray Haig dan
Henry C Simmons yang memberikan saran untuk keperluan perpajakan, bahwa definisi penghasilan yang digunakan hendaknya tidak memandang sumbemya, artinya darimana saja smnber tambahan kemampuan untuk menguasai barang dan jasa yang dipakai untuk penuhi kebutuhan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak. b. Yang diterima atau diperoleh wajib pajak maksudnya bahwa merujuk
bentuk yuridis dan transaksi yang menimbulkan penerimaan bagi wajib pajak melainkan semata-mata pada hakikat yang diterima oleh wajib pajak tersebut serta ditentukan oleh substansi dan realitas ekonomi dari apa yang diterima oleh wajib pajak jika hakikatnya suatu penerimaan dari pengeluaran adalah penghasilan yang harus dikenakan pajak (http://pajaktaxes.blogspot.com/search/label/objek PPh).
Subjek Pajak Peughasilan
Subjek PPh adalah segala sesuatu yang mernpunyai potensi untuk memperoleh penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan PPh, diantaranya:
a. Orang pribadi.
b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.
c. Badan, terdiri dari dari perseroan terbatas, perusahaan komanditer, perusahaan lainnya, BUMN dan BUMD, dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, Jembaga, dan pensiun, dan bentuk usaha lainnya.
(I) keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai p•engganti saham atau
penyertaan modal.
(2) keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan atau badan
lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu
atau anggota.
(a) keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, atau pengambil alihan usaha.
(b) keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan,
badan pendidikan, badan sosial atau pengusaha kecil termasuk
koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang
tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau
penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
(3) Penghasilan lain-lain seperti hadiah dari undian atau pekerjaaan,
dan penghargaan; laba usaha; penerimaan kembali pembayaran
pajak yang telah dibebankan sebagai biaya; penerimaan atau
perolehan pembayaran berkala; keuntungan karena pembebasan
utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan
dengan peraturan pemerintah; keuntungan karena selisih kurs mata
uang asing; selisih lebih karena penilaian k•embali aktiva; premi
anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; tambahan kekayaan ョ\セエッ@ yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak (http://pajak taxes.blogspot.com/search/label/objek PPh).
B. Penelitian Terdalmln
Penelitian sebelumnya oleh Martinus (2005), yaitu menganalisis perencanaan strategis KPP LTO menuju administrasi perpajakan yang efektif dan efisien. Secara detail tujuan penelitian tersebut adalah:
1. Mengetahui faktor ekstemal dan internal pelaksanaan tugas KPP LTO yang memberikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. 2. Mengetahui isu strategis apa saja yang dapat dirumuslkan.
3. Rekomendasi perencanaan strategis bagi KPP L TO.
Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, digunakan tinjauan teoritis, perencanaan strategis dan ilmu perpajakan yang berisikan SWOT matriks. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif, dengan analisis KPP LTO, sedangkan metode pengumpulan data yaitu; (1) pengumpulan data primer, melalui wawancara dengan para responden; (2) pengumpulan data sekunder melalui literatur dan laporan-laporan. Untuk mtmemukan kelemahan dan kekuatan KPP LTO digunakan analisis SWOT.
LTO; (2) peningkatan produktivitas aparat perpajakan, perbaikan struktur organisasi, perbaikan dalam kemampuan pengawasan serta perbaikan dalam manajemen sumber daya manusia; (3) peningkatan kepa1'uhan wajib pajak; (4) penciptaan budaya kerja yang sesuai tujuan organisasi yaitu budaya ke1ja yang mendukung KPP LTO mencapai tujuan seperti integritas dan disiplin, transparansi, akuntabilitas dan lain-lain.
C. Kerangka Pemikiran
Pajak merupakan penghasilan negara yang saat ini mulai diandalkan sebagai modal pembangunan. Pemerintah sudah melakukan berbagai tindakan yang dapat menanggulangi masalah yang seperti tingkat kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak yang masih rendah, sistem administrasi perpajakan yang buruk dan sebagainya yaitu dengan strategi-strategi yang dapat meningkatkan penerimaan pajak.
[image:50.595.67.437.185.614.2]Kerangka berfikir ini dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian sebagai berikut:
Gambar2.l Model Penelitian
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup PeuelitianDalam penelitian ini penulis memilih kantor pelayanan pajak Cibinong sebagai tern pat penelitian/melakukan riset dan adapun penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara kepada pihak yang berhubungan dengan upaya optimalisasi penerimaan pajak. Adapun penerimaan pajaknya hanya dibatasi pada pajak penghasilan.
B. Metode Penentuan Sampel
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari kantor pelayanan pajak yang menjadi objek penelitian dengan cara: wawancara dengan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan permasalahan penelitian yaitu para aparat pajak pada kantor pelayanan pajak yang dituju dengan mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tulisan.
C. Metode Analisis Data
Setelah data yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi terkull1piil, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data berdasarkan metode yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, karena metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat terhadap objek yang diteliti, dengan menggunakan tek:nik analisis SWOT yaitu suatu analisis yang mengidentifikasikan berbagai faktor untuk memmuskan strategi. Analisis ini di dasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersama meminimalkan kelemahan dan tantangan. Analisis SWOT dimulai pada analisa lingkungan internal dan eksternal yang merupakan penggambaran kondisi saat ini serta proyeksi yang akan datang untuk menentukan strategi KPP Pratama Cibinong. Metode pengambilan sampel untuk merumuskan isu-isu strategis digunakan metode expert survey
dengan sampel yang ditentukan secara sengaja.
セ@
Internal .. Eksternal---Opportunities (OJ
Identifikasi ォ・セ・QQQー。エ。ヲゥ@
Threats (T)
Identifikasi aneaman
Sumber: Bryson (1995: 127J
'fabei
3.i
Matriks SWOT strength (SJ Identifikasi kekuatan SO strategis Menggul1aka!i k.ekllatan uniuk mendapatkan kesemp&tan ST strategis Menggunakao !fekuatan untitk menghh1darkan a11crur1a11
Weaknesses (W)
Jdeintifikasi kelemahan WO strategis mQセャQセ。エCウゥ@ kylej\1aha11 dengan mengambil l<:esempatan WT strategis Memininu\lkan l<:elemahan dim QQQ・QQァィゥQQセ。イォ。ャQ@ ancaman
Untuk lebih mendalami pembahasan matriks SWOT, maka akan diuraikan beberapa pengertian sebagai berikut:
I. Strength/Kekuatan
Kekuatan adalah suatu keunggulan sumberdaya, keterampilan atau kemampuan lainnya.
2. Weaknesses/Kelemahan
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kemampuan yang dengan serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.
3. Opportunities/Peluang
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan
4. Treaths!Ancaman
Berdasarkan matriks SWOT, Rangkuti (1999) menguraikan alternatif strategi sebagai berikut:
I. Strategi SO
Strategi ini di buat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Surbakti, 2005:34).
GヲAゥrセi@ SNセ@
Daftar
p・イエ。ョケセセAャ@!ta!i $kor Litmns Test
Operasional---- ----Strategis
Pertanyaan Skor - l Skcir "'2 ·· · ·· · · Skor = 3
t - , . . - - - : " I セMMMNM .---... エᄋNMMMᄋセR@ BLMセᄋᄋMMMᄋセ@ -- --- -- 3 4-"
I. Apakah isu tersebut termasuk ficlak GMᄋセセ]MMZyZMZ。MMM]ゥ@
· セセャゥ^エイエ@ . agend(l Yang dipiklrkaii
()leh 、Nセキゥュ@ rieng!lmbil ォセ「ゥェ。}H。ョ@
di ッイァ。ィゥセAャウゥ_@
2. ·· aーャ|jLセィ@ isu tennasuk dalam agenda "chief executive"
organisasi?
3. Bilarnaha isu strategis tersebut
aka11 1ne11jadi エ。QQエ。ョァ。QQOーセjオイオQァ@
otiiar11sasi?
4 .. セ・「・イ。ー。N@ luas clampak isu tersebut terhadao organisasi?
· 5; Apakali besai' resiko/peluang finansial bagi organisasi
6. Apakah strategi bagi pemecahan is.u エセイウセ「オエ@
ャャQ・ョQ・イャオャ[」。ョOュ・ョウケエャイ。エ}^Zセョ_@
a•
PengetnbMga.ntuiuilll
dtlllorogram oelavanan vang baru?
b. pセQQQ「。ィゥャャャ@ yang nyata dalam
hal sumber pajllk/pernbiayaan?
c. Peruhahan yang 11yata tlatam haI ))ei'attJran pet1inclang-1foaanf.iaii · ·· · · d. Penambahan a(au perubahan
(modiflkasi) fasilitas utruna?
Tidak
Saat ini
Satu unit atau bagjan Kecil (10%
anggaran)
Tidak
Tidak
TitlilK
Tidak
··· e.Penrunbahruistafyanghyafa? · ·· Tidak
1.
seberaiJa
Jai1ftda))afilllaktikru1 ·· · · · sfaii
ャG・ャQ、セセヲ[エ。ゥゥ@ y。ョセ@ terbaik hal\i dilaksilliakan lleirtecahan is\! tetsebut?8. ウセjゥセイセイゥ。@
r9'1i;laJi
tingkat mruiaHrnen yang dapat memutusl;-an cara pemecahan isu tersebut?9. Konsekuensi ·· apakah yang mungkiu te1jadi jika tidak
menghiraukat\ isu tef'sebut?
Supei'visor, slllflini
lnefisiensi
Talrn11 d<ipan
.... Sedal1g
Ya
Dua tahun atan Jebih dai'i saat
itii Seluruh organisasi Besar(>25% anggaran) (10··15% 。ョァセセQ。イセ。ョセセQNャセKMMセBBMGMセセ@ Ya Ya Ya Ya ···
Parainer.er ·
saniafforbuka
エ・イャセャ|ャ@ foasPelayanan yru1g \idak tei'affill Pimpinan ッイァゥャAャゥDセウゥ@ Pelayanan tidak terarall dalain
jangkli vanJru1g
10.Seberapa ban yak Tidak ada I san\pai:> -- 4 atau ャ・「ャィセ@
·
organisasi/departemen lain organ1sasi
dipengaruhi oleh isu tersebut, dan harus dilibatkan dalam 11emecahan?
11. Sebefapa sensitifikasi isu Ku rang Aga]< Sangat sensitif/
· エセイウセ「オエ@ エセイセ。ゥエ@ denga11 llilai,niJai ウセQQウゥエゥヲ@ 「qイーセ|Qァ。イオィ@ |ェセヲ\ャ。ュー|ャA^@ l@s
masY!lrabt,
S,osia,I, Pulitik,ォ・。ァ。イョセ。ョ@ dan budava?
Sumber: Bryson
(1995:126)Litmus Test terdiri dari lima belas pertanyaan yang harus dijawab dengan isu strategis yang dipilih. Jawaban yang diperoleh kemudian ditetapkan skor rata-rata antara I (satu) sampai 3 (tiga), <limana semakin tinggi nilai total skor suatu isu akan semakin strategis isu tersebut, sebaliknya semakin rendah nilai total skornya maka akan sernakin tidak strategis isu, yang kemudian dapat diaitikan bahwa isu tersebut merupakan isu ya11g operasional dimana penyelesaiannya dapat dilakukan melalui kegiatan rutin saja. Adapun pengelompokkan isu-isu itu berdasarkan skor yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a. 0,01-J,OO kelompok isu tidak strategis/operasional b. 1,00-2,00 kelompok isu cukup strategis
c. 2,01-3,00 kelompok isu sangat strategis
'fiibel 3.3
Susunat! frioritas Isu Strategi1s
··· ...
···· rsu
Strategis .. ... .... . .Tingkat Ptiotitas
.. .. . . . .. ... ...
L Memfokuskan kekuatan dan 111engeksplon1si peluang Pertama
2.
Meminimnlkan kelemalmn Ulltuk rneraih peluang Kedua3.
Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Ketiga 4. Meminimalkan kelemahan dan menghindari imcaman kセセュー。エ@Sumber: Bryson (1995:127)
D. Operasioual Variabel Penelitian
Berdasarkan pembatasan lingkup penelitian yang telah dikemukakan maka variabel dalam skripsi ini adalah :
1. Variabel lndcpcnden
Perencanaan strategis adalah suatu proses kontinyu merangkai tujuan yang dilakukan secara bersama dengan proses-proses belajar sambil melakukan (learning by doing) yang selanjutnya hasil perencanaan tersebut diimplementasikan kedalam kerangka kerjasama dengan berbagai pihak terkait.
pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis).
Dengan kata lain, perencanaan strategis merupakan suatu sistem yang satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.
2. Variabel Dependcn
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi KPP Pratama Cibinong 1. Gambaran Umnm
Sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak KPP diseluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 3 jenis yaitu:
a. KPP wajib pajak besar yang terdiri dari KPP wajib besar Satu, Dua dan KPP Badan Usaha Milik Negara.
b. KPPMadya
Gan!bar
4.1Penggabung;lµ
Kfiji;
t{)>PBB, Karipl<J1セMMMkMpp@
_ _ _セi@
._I __
K_P_P_PR_A_T_A_M_A __,11 '-___
K_P,pbAセ@
ckAJlil'}(A
sliiiAGUMliM • • m
"H
SUBAG UMUMH
SUBAGUMU_M _ _
H
]セ@
-1
SEKST PDI SEKS! PENERIMAAN 1'1'1iB!lRJ\ T l\J-1
SEKSITUP
SEKSI PENAGIHAN
sEKSI PPh BADAN
SEKSI PPhOP
SEKSl P2Pph
SEKSI PPN
FUNGSI KEBEJlATAN DITANGANIOLEH KANWILDJP il!iJANGPRB セ@ -II
..
fl> SE!(SI PD!SEKSI PELA YANAN
SEKSI PENAGIHAN
SEKsI iセeエNOga@ WASAN
& KONSULTASI (I-IV)
SEKSI PEMEIUKSAAN
SEKSIDAI
SEKSI KEBEF:AT A1'/
I
& PENGURANGAN
'--S-E=K-SI _ _ _ _ _ EKSTENSIFIKASI _,"' "" SEKSI PEDAN!L, ,, ..
,.1
PERPAJAKAN
KELOMl'OK FUNGSIONAL
FuNGSIONAL PENILAI
Sumber: KPP Pratama Cibinong
KELFUNGSIO NAL
2. Struktur Orgauisasi
Gi1m!Jar
1.2
Struktur oイァセAQゥゥAゥェウゥ@ Iq>P Pratama
SEKS!
EKSTENS!F!KAS! PERPAJAJ(AN
SEKS!PELAYANAN
ᄋᄋᄋᄋセセセNMcセwasan@
& ].SEKSI PENGOLAHAN DAT A 8dNFORMASI
Sumber: KPP Pratama Cibinong
KONSlJL TAST
MᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋMMMMMセM . . .
KELOMPOKJABATAN
J
FiJNGSlbNAL
SEKSI PENAG!HAN
Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing seksi adalah sebagai berikut:
a. Kepala Kantor
b. Subbagian Umum
Membantu dan menunjang kelanca