IISOLASI
fi!iNYAK I,Ef?'EON
DARi
KLlLd?'
JEWUK
LEMON
QENGAN
C A M
DlSTILASi
OLEH:
ABSTRAK
Sukrnawaty. lsolasi Minyak Lemon dari Kulit Jeruk Lemon dcngan Cara Distilasi. Dibimbing Oleh H Atjeng M. Syarief,
Suroso,
dan S.Ketaren.
Berkembangnya indusiri pengolahan jus jeruk lemon menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan karena limbah kulit jeruk lemon. Memanfaaikan limbah kulit jeruk lemon sebagai sumber minyak lemon akan menaikkan nilai ekonomi lirnbah yang dihasilkan pabrik. Daiam peneliian ini dipelaj~ri kondisi proses yang berpengaruh terhadap isolasi minyak kulit jeruk lemon dengan cara distilasi. Selain itu, ditentukan pula parameter-parameter proses isolasi minyak lemon untuk menghasilkan rninyak lemon dengan rendemen dan mutu yang terbaik , kemudian menganalisa karakteristik dan mutu minyak lemon yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata rendemen minyak lernon yang dihasilkan dipengaruhi oleh tingkat kesegaran buah. Selain itu, perajangan ~ 2 d a kulit sebelum Ficses distilasi tidak berpengaruh nyata dengan nilai sigifikansi 22.8%. Setiang laina waktu proses distilssi berpengaruh dengan tingkat sigcfikansi 68.2 %. Jika
kecisz
faktor tersebut digabung skan berpengeruh sangat nyaia terhadap m i n y ~ k iemnn yang dihasilkan.Cara isolasi minyak yang memberikan hasil yang terbaik, dilihat daE segi iendemea adalah rninyak dari Ruiii jeruk segar, dengan perajangan 3.75 cm cizn lzma distiiasi 7 jam. ~ a d a parameter ini diperoieh rendernen sebesar 0.52 '3" dan 9.47
96.
Sedang parameter isolasi yang iwi,;berikan hasil rendemen terendah adaiah dengan bahan baku kulit limbah pabrik dengan perajangan 0.5 cm, dan lama distilasi 6 jam dan rendemen yang dihasilkan 0.031 % dan 0.048%.Dengan ini saya menyaiakan bahwa tesis yang bejudul:
ISOLASI MINYAK LEMON DARl KULlT JERUK LEMON DENSAN CARA
DlSTlLASl
Adalah benar merupakan hasii karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
Semua sumber dan informasi telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa
kebenaramya.
ISOLASI WIIMYAK LEMON
DARl KULlT
JERUK
LEMON DENGAN
C A M
DISILASI
QLEH:
SUKMAWATY
- .
i eEi3
S e b s g ~ l s ~ i s h satu syara! untuk memperoleh gelar
blagister Sains pada
Program Studi llinu Xeteknikan Pertanian
PROGRAM PASCASARJANA
lMSTlTUT
PERTANIAN
BQGOR
Judul Tesis : lsolasi Minyak Lemon dari Kulit Jeruk Lemon dengan Cara Distilasi
Nama Mahasiswa : Sukmawaty
N rp : PI3500006
Program studi : llmu Keteknikan Pertanian,
Menyetujui
1. Komisi pembimbing
Ketua
Dr. Ir. Suroso. M.Aqr Anggota
Ir. S. Ketaren, MS Anggota
Penclis dilahirkan di Mataiam pada tanggal 14 Desembei 1968 sebagai anak
pertarna dari pasangan H. Syukur Mustakim dan Hj. Rugaiyah. Pendidikan sarjana
diternpuh pada Program Studi Mekanisasi Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin FAakassar, dan lulus pada
tahun 1994. Kesernpatan untuk rnelanjutkan program magister pada Program Studi llmu
Keteknikan Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2000.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Teknologi Pertanian,
Fakukas Pertanian, Universitas Matararn, di Matararn sejak tahun 1997 sampai
Alhamdulillahirobbil'aaiamiin, puji dan syukur pnulis panjatkan kepada
Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilrniah ini berhasil oiselesaikan.
Tema yang dipiiih dalarn peneliian yang dilaksanakan sejak bulan April sarnpai dengan
bulan September adalah proses ekstrzksi, dengan judul lsolasi Minyak Lemon dari Kulit
Jeruk Lemon dengan Cara Distiiasi.
Ucapan terirna kasih penulis sarnpaikan kepada Dr. Ir. Atjeng M. Syarief, MSAE,
selaku ketua komisi pernbirnbing, Dr. Ir. Suroso, M.Agr, dan lr. S. Xetaren, MS selaku
anggota kornisi pernbimbing yang telah banyak rnernberikan birnbingan dan saran
hingga karya ilrniah ini bisa terselesaikan. Terirna kasih juga penulis sarnpaikan kepada
Dr. Ir. Eddy Hartulistyoso sebagai penguji luar komisi.
Tidak lupa sngkapan terirnakasih juga penulis sampaika- k e ~ a d a suzmi tercinta
H Syahiul dan anakku tersayang hfuharnmad Hamidullah Syahrui, seria Sapak, lbu dan
Aaik-adik tersayzag atas segala doa, dtiktizgan dan kasih sayangnya.
Sernoga karya ilrniah ini bermanfaat.
Bogor, 12 November 2002
DAFTAR
IS1
DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR
...
DAFTAR LAMPIRAN ...
...
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...
.. . .
! ujuan Penelitfan
...
TINJAUAN PUSTAKA
...
.
Jeruk Lemon ...iny yak Kullt Jeruk L- emon ...
.
.
Ekstraksi Minyak atsin ...
Tesri Dasa: Sis!i!asi
...
...
Distilasi Cairan Multikornponen
Disiilasi berting~at (Fraksionasi)
...
Sifat Fisiko Kimia Minyak lemon ...
Kegunaan Flavor dan Minyak Lemon
...
...
BAHAN DAN METODE
Tempat dar? Waktu Penelitian ...
Bahan dan Alat ...
. .
... Metoda Penelrt~an
...
HASlL DAN PEMBAHASAN
Rendemen ... 37
Muiu Minyak yang Dihasilkan ... 42
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Minyak Jeruk Lemon (GC dan GC-MS)
...
49. . . Analisis Biaya Proses D ~ s t ~ l a s ~ ... 54
KESIMPULAN
...
56DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Komposisi Buah jeruk Lsmon (gr1100 gr yang dapat dimakan)
...
... ... 22. Konstanta Antonie Beberapa Senyawa ... ...
...
......
... ... ... 143. Sifat Fisiko-Kimia Minyak Lemon Kalifornia ... ...
...
...... ...
... 194. Komponen Minyak Lemon ... ... 20
. . 5. Unsur P o k o ~ Minyak Kulit Lemon Press D~ngrn ... ...
...
......
.... 206. J ~ m l a h Minyak yang Diperoleh ...
...
... ......
... ...... ...
... ... 387. Sifat Fisiko-kimia Minyak Lemon Kalifornia dan Minyak Lemon Hasil 49 Dkiilal
...
... ... .. . .. ...
... . . .
. . .. . . . ... .
... ..
..
.
. .. ... .. ... . .
..
. .. ... ... . ....
.
, . . .. . ...
. .
..
. 8. Data Kuantitatif Untuk Minyak Lemon ... ... ......
... ... ... 49DAFTAR GAMBAR
I-lalaman
1 . Penampang Melintang Bagian-bagian Jeruk Lemon
...
62 . Karakteristik Sel Flavedo ... 7
3 . Gambar Sel Flavedo Buah yang Sudah Tua
...
84
.
Kantung Minyak Dibawah Epidermis dan Lapisan Albedo...
85 . Sel-sel yang Memproduksi Minyak ... 9
[image:11.599.84.489.107.812.2]6 . Lembaran-lembaran Perpanjangan Sel yang Mernproduksi Minyak ... 9
...
7 . Skema Distilasi Multikomponen 18 8.
Diagram alir proses kesetimbangan satu tahap...
19...
9 . Lirnbah Lemon 25
. . .
...
10 . Peraiatan Dist~lasr uap air 26
...
11 . Tabung Florentin 27
...
12
.
Diagram Alir Proses Distilasi Minyak Jeruk Lemon 20...
13 . Grafik Perkiraan Perolehan Minyak Rata-rata 42
...
14 . Sarnpel Minyak Hasil Distilasi 41
...
15 . Berat Jenis Minyak Lemon 43
...
16 . Putaran Optik Minyak Lemon 45
...
17
.
lndeks Bias Minyak Lemon 46...
18 . Bilangan Asarn Minyak Lemon 47
...
19 . Bilangan Ester Minyak Lemgn 48
...
Halaman
1 . Hasil Proses Distilasi Minyak Lemon ... 60
2 . Hasil ANOVA
...
61. . . 3 . Has11 UJI Lanjut
...
614
.
Komponen Aroma Minyak Lemon...
625 . Rumus Struktur Senyawa Utama Minyak Lemon ... 63
6
.
Hasil Uji GC Minyak Lemon ... 65...
PENDAHULUAN
Laiiir Belakang
Jeruk lernon rnerupakan salah satu produk hortikultura yang rnernpunyai
prospek baik untuk dikernbangkan Xarena jeruk lemon dapat tumbuh baik tersebar di
Indonesia dan bukan rnerupakan buah rnusirnan sehingga ketersediaannya di
pasaran selalu ada. Berdasarkan data dari Diriektorat jendral Tanarnan Pangan dan
Hortikukura (2001) produksi jeruk (terrnasuk lemon) rneningkat dari 393 430 ton
pada tahun 1994 rnenjadi 827 260 ton pada tahun 1998.
Pengernbangan industri pengolahan jus seiring dengan rneningkatnya
perrnintaan terhadap jus lemon di pasaran, baik untuk rurnah rnaupun untuk industri
rninc?n;.::
segar. Industri ini berkembafig karzca lemcii mz:cp,-!:x jsnic, je:uk ;.oglebih banyak dimanfaatkan hasil olahannya dibanding dirnanfistkan segar. Namu!:
pengembangan industri ini rnenirnbulkan darnpzk pada lingkcnsan, karena hasil
ikutannya berupa lirnbah dari kulit jerck lemon rnencernari lingkungan.
Menurut Noriaila (ZQO?), pada proses pengolahan jus jeruk lemon, sekitar
70 % dari berat jeruk lernon dibuang yang terdiri atas kuli, biji, dan air jeruk yang
rnasih tersisa dan merupakan sarnpah. Sifat asam dari lirnbah jeruk lemon ini akan
rnenurunkan pH tanah, yang rnenyebabkan berkurangnya kelarutan
G 2
pada tanah,yang selanjutnya rnenurunkan tingkat kesuburzn tanah. Selain itu, adanya
kandungan protein dan karbohidrzt pada limbah jeruk lernon ini yang jika bereaksi
akan rnenirnbulkan bau busuk yang rnenyebabkan polusi ~ ~ d a r a . Kornposisi lemon
dapzt dilihat pada Tabel 1.
Dari data yang diperoleh di pabrik peng~lahan jus lemon diketahui bahwa
setiap harinya pabrik mampu mengo!ah 1.5 ton lemon untuk memperoleh lemon
squeez sebanyak 390 liter. Dari lemon sebanyak itu diperoleh limbah sebanyak 1 ton
yang terdiri dari kull, daging buah dan biji. Varietas lemon yang digunakan dikenal
sebagai lemon Palembang dengan ciri kulit buah tipis dan tidak keras, serat buah
sedikit, sehingga lebih banyak air buah yang dikandungnya, bentuk agak bulat.
Lemon yang diperas termasuk dalarn grade A, B dan C, dengan diameter berturut-
turut >5 cm. 4-5 cm dan 3.5-4 crn.
Menurut Ratcliff (1977), limbah yang berupa ?:inyak atsiri dalarn kulit :ernon Tabel 1. Komposisi Buah Jeruk iemon (gr/100 gr bagian yang dapat dirnakan)
(Wills et.~!., 1985)
Kornposisi Jumlah (grIlO0 gr)
Beiat buah (gr) 176
Bagian yang dapat dimakan (%)
!
66 IAir
I
89.0.- -.
rnerupakan komponen organik yang sangat rnengganagu dalarn proses pznanganar!
Protein 0.6
Lemak
j
1 0.2Guia:
j
Glukosa-'-I
0.8 I I!
/
Frukiosa1
0.6Sukrosa Pati
0.4
0 Asam Organik:
/
iisarn sitrat! --
I Abu
I
/
Energi (kJ)limbah. Minyak ini merupakan bakteriostaiik untuk perturnbuhan norma! dari
turnbuhan dan hewan yang ada dalarn sistern penanganan lirnbah.
Penanganan lirnbah jeruk lemon ini secara proiecicnal akan membuat limbah
kulit jeruk lemon ini rnenjadi bermanfaat sehingga prospeknya akan menjadi lebih
baik. Penggunaan limbah sebagai bahan baku minyak atsin dapat rnengurangi
masalah tersebut. Minyak atsiri (esensial) dieksirak dari semua varieias jeruk dan
mempunyai harga yang tinggi dengan investasi yang rendah.
Di Indonesia belurn diperoleh data produksi rninyak lemon. Meskipun
dernikian, pecgernbangan pengoiahan minyak lemon perlu dilakukan karena makin
rneningkatnya produksi jeruk, pengembangan produksi jus
jeiuk
lemon dan rneningkainya perrniniaan rninyak lemon.Penelitian ini bertujuan uniuk:
-
Mernpelajari kondisi preses yang Serpengaruh terhadap ekstraksi minyakkulit jeruk !smon dengan rnetctia disiilssi.
-
Menentukan parameter isolasi rninyak yang terbaik untuk menghasilkanrninyak lemon dengan rendernen dan rnutu yang baik.
TINJAUAN PUSTAKA
Jeruk Lemon
Lemon (Citrus medica) yang merupakan salah satu spesies dari genus citrus
dan merupakan famili Rustaceae. Buah jeruk termasuk golongan buah sejati karena
terjadi dan bunga dengan satu bakal buah saja ( Sarwono, 1992).
Menurut sarwono (1 991), klastiikasi jeruk sangat scllit karena banyak terdapat
jenis kultivar, hibrid dan rnutasi. Secara geografis jeruk tumbuh pada daerah 35"
lintang utara dan 40" lintang selatan dan pada ketinggian 2000 ap. Sernentara suhu
optimum bagi pertumbuhan jeruk adalah 25'C
-
30°C.Terdapat 11 varietas jeruk lemon (Citrus limon (Linn) Burm, f) menurut
Hume (1957). Varietas yang dipakai pada industri pengolahan jus lemon adalah
Varietas Palembang, dengan ciri-ciri buah agak bulat, kulit buah tipis denaan
diameter rata-rata
4.-5
cm.Menurut Hume (lG57), vaiietas jeruk !emon (Citrus limcr: (Linn) Burrnf.) adalah
sebagai berikut :
1. Eureka: bentuk membvjur, ukuran sedang (2 718 x 2 icchi), warna kunicg lemcn,
puncak berputing, putting kecil dan kasar, tumbuh bai di California.
2. Everbearing: bentuk bulat, ukuran sedang (3 9116 x 2 inchi), warna kuning,
ptoncak berujung dengan panjang sekiar 518 inchi.
3. Genoa: bentuk membujur, mempunyai dua ujung, ukuran sedang (3 318 x 2
inchi), warna k u n i n ~ lemon terana, puncak becputing, putting kecil dan sedikit
iajam diujungnya.
4. 0:ohite: bn;liiik hampir bulat, biassnya berukuran i l l u x 2 118 inchi, warna agak -
5. Lisbon: bentuk membujur, ukuran sedang (3 % x 2 1/8), warna kuning lemon,
puncak berputing, kulit halus, seragam daiam ukuran, kernatangan ferpelihara
dengan baik.
6. Meyer: bentuk lonjong ssmpai bu!at, ukuran sedang sampai besar ( 2 518
-
3 %panjang x 2 518
-
3 inchi lebar), warna kuning lemon terang, puncakmembengkok dan bekulit halus.
7. Panderosa: bentuk berleher dan membujur, ukuran besar (4 318 x 4 118 inchi),
warna kuning lemon, puncak rata dan sedikit indikasi puffing dan pangkal
berleher.
8. Rough (Florida rough; French): bentuk bermacam-macam, ukuran sedang
sampsi besar (2 7116 x 2 5/16 inchi), warna kuning lemon.
9. Sicikj: b e n t ~ k mecibujui, 2I;u:~n sedans (2 55 x I %n inchi:, wsrna ,4dnin~ !erzng
bercshaya, ujung berputing, putting pemdek dan kesar, kulit tipis, halus daii
manis. Sel-sel minyak biasenya banyak dipermukaan.
10.Sweet: bentuk rata, ukuran sangat kecil
(2
x 2 ? i E inchi), .r;v'arna berbintik-biiitik, kuning keabu-abuan, daging buah ismon gelap, kasar berpasir, jus manis danhambar dengan sedikit rasa lemon.
il.Viliafranca: bentuk buiat membujur, ukuran sedang sampai besar (3 x 2 5/16
inchi), warna kuning lemon cerah, puncak berujung, tumpul dan kasar dengan
panjang sekitar % inchi. Umumnya ditanam di Florida.
Secara fisik kulit jeruk c?a;a? dibagi merijadi dua bagian utama, yaitu f!z'tedo
(kulit bagian luar yang berbatasan dengan epidermis) dan albedo {L-~~lit bagian dalam
-
yang berupa jaringan busa). Epidermis merupakan bagisn luar ;l:-:ng me!indunyiepidermal. Flavedo sebagai lapisan kedua ditandai dengan adanya warna kuning,
1
hijau atau orange, kelenjar rniny~k clan tidak terdapat ikatan pernbuluh. Pigrnen yang
terdapat pada flavedo adalah kloroplas dan karotenoid. Kloroplas akan terdegradasi
sehingga buah yang tadinya hijau sebelurn rnatang rnenjadi bewarna orange
setelah rnatang. Kelenjar rninyak rnerupakan surnber dan ternpat berakurnulasinya
rninyak atsiri. Senakin rnatang buah, rnaka dinding kelenjar semakin tipis. Kelenjar
rninyak turut rnernbesar sejalan dengan periurnbuhan atau kernatangan buah
(Albrigo dan Carter, 1977)
Garnbar 1. Penarnpang melintang Jeruk lernor1:albedo (a); inti (c); flavedo
(9;
kantung jus (jv); kantung rninyak (og); kulit (p); biji (sd); dinding segrnen (sw) (Albrigo, 1977).
Minyak Kulit Jeruk Lemon
blenurut Swaine (IS;!), rninyak atsiri adalah substansi rninyak yang
karakteristik rasa dan aroma dari tanaman yang menghasilkannya. Sedangkan
menurut Gordon (1991), minyak atsiri adalah bahan perisa aktif yang beiasal dari
bagian tertentu dari tanaman seperti akar, ranting, daun, tunas, biji, kulit buah dan
kulit kayu. Minyak tersebut terdapat pada kantong rninyak yang kecil dan terdistribusi
pada bagian tanaman dan secara normal menyerupai aroma tanaman asalnya.
Minyak kulit jeruk bersurnber dari kantoncj-kantong minyak yang berbentuk
oval dengan diameter bervariasi antara 0.4
-
0.6 mm. Kantong rninyak tidak memilikisaluran dan tidak berhubungan dengan sel sekitarnya atau dengan dinding luar sel.
Kantong-kantong minyak terdistribusi secara tidak merata pada bagian kulit jeruk
yang bervrarna atau flavedo (Guenther, 1947), seperti tampak pada Gambar 2-6.
Kulit lemon berisi 0.4 % rninysk dan banyak diproduksi dengan cara pengepresan
aingin. Sejgmlah kecil rnmyak jus lemon dihasilkan selama pembuatan jus jeruk
[image:19.605.132.445.424.661.2]lemon.
Gambar 3. Garnbar sel Flavedo pada buah yang tua: kantung rninyak (I); kromoplas
(chr) (Albngo. 1977).
Garnbar 4. Kantung rninyak (og) tepat dibawah ep~dzrniis (epj <:;(I tlislas lapisan
[image:20.596.160.427.79.329.2]-\
..
+.
1,? ,--- ..
-\
--
-
h.> .
:.
".\ I .-
2. 'i
.
--i-._ - 1.
.
... ,
-
7.-*: ' 5 ,2%
\
. . . 2.- ,:
9;--.-
:.
..- -
,.. . . .
, . x .
.
C iI . -.
3 . .*.
.+
,.
".. .< ),:'w:
-
.,.__.~..
I..
.-
7.3
' LV '
7;, ., ;.-.., f.
-?.- + . 0: ,.- . ,ZT
$Q
<.
-,::
!r
&:
<.+ '-,,&,-:. -,."'+L, .
*k
-3::*.;L
-....
:5
*.-
*.,,,
. l ~ , u m ,
*~&..-?PA2.-
,,::?!;;k..%"%Garnbar 5. Sel-sel yang rnernproduksi minyak yang rner;gitari kantung minyak
(Aibrigo, q377j.
Gambar 6. Lernbaran-lernbaran sepe-ti &:ding ysng tipis ini merupakan
perpanjangan sel yang mernprc9uksi minyak pada jeruk yang
[image:21.596.152.422.83.339.2]Ekstraksi Minyak atsiri
Menurut Wright (1991) metode-metode yang digunakan untuk rnernproduksi
rninyak atsiri adalah:
1. Distilasi Uap.
Prinsip dari rnetode ini adalah berdasarkan tekanan uap rninyak atsiri. Jika
tekanan uap rninyak atsiri ter'capai, rnaka akan terjadi pendidihan. Karena
suhu uap, kornponen-kornponen rninyak akan rnendidih pada suhu yang
rnendekati iitik didih air. Uap dan rninyak atsiri dilewatkan kondensor
sehingga rnengalami kondensasi dan kemudian dipisahkan pada separator.
Kebanyakan rninyak atsiri lebih ringan daripada air sehingga rnernbeniuk
lapisan di perrnukaan.
2. SiSilasi Air.
Pac'a prinsipiiyz, prases ini sama d e n g ~ i i desiiiasi uap, kecuaii bahan
direndarn dalarn
air
d?isr;7 iteiel. Seringkali viadah nengalami ?emanasan!angs~ng sehingga rnengakibatitan iimbulnya bau pada kete!. r6eiode distiiasi
uap dan distiiasi a1r iapitt digabungkan rnenjadi rnetode distilasi air-uap.
Pada rnetode ini, bahan dan air dalarn ketel terletak terpisah dengan
pernbatas berupa saringan. Metode ini temyata dapat rnengurangi bau pada
ketel.
3. Metode Distilasi Kering
Meiode distilasi kering tidak rnenggunakan air dan merupakan rnetode yang
penggunaannya terbatas, misalnya untuk produksi rninyak balsam.
4. [Lletode Pengepresan
fv?etoae ini berdasarkan c;Srasi k&i daii pernisahan rninyak dari sis:ern
jika dibandingkan dengan hasil disElasi karena prosesnya tidak
rnenggunakan panas dan terdapanya kornponen-kornponen non volatil yang
tidak dapat didistilasi. Minyak hasil press juga lebih stabil karena adanya
antioksidan alarni seperti tokofercl.
5. Distilasi Super Kritis
Metode distilasi lain dapat dilakukan dengan proses superkritikal arau
karbondioksida cair. Metode ini tidak rnenggunakan panas dan dapat
rnengekstrak beberapa kornponen yang tidak dapat rnenguap. Biaya proses
rnahai jika diterapkan uniuk skala pabrik.
Penelitian yang sebelumnya di!akukan oleh Ncrkila (2001) rnenunjukkan
bahwa rendernen hasil distilasi ninyak aari kulii jeruk lemon sebesar 0.03%.
semeniara fendernen hasil distilasi jus lirnbah I e r n ~ n diperoleh sebesar 0.09%.
Sedangkan hasil ppngepresan dingin tidak dlperoleh adanya rendernsn,
ksmungkinen disebabkan oleh kecilnya jumlah sarnpel yang aigunakan dan tidak
ada perlakuan seperti penggunaan pelarut daalrn proses pengepresan. Sernentara
IFtdansyah (2001) rnemperoleh rendernen dan proses distilasi uap-2: C.192 %
-
0.219 % dengan tidak mernberikan perlakuan penciahuluan sebelun rnelakukan
distilasi.
Untuk penggunaan pada bahan non rnakanan, penggunaan minyak lemon
distiiasi lebih dorninan, seperti pada sabun, kertas, parfurn dan industri kosrnetik.
Minyak hasil distilasi rnenjadi lebih penting karena harganya leb~h rnurah dan
blenurut Guenther (1947) rendemen minyak lemon dipengaruhi oleh
berbagai faktor, rnisalnya kondisi dan tingkat kernatangan buah, metode
pengepresan yang digunakan dalam proses ekstraksi.
Faktor-faktor yang rnempengaruhi rnutu rninyak atsiri adalah: (a) jenis
tanarnan dan urnur panen; (b) perlakuan bahan olah sebelurn ekstraksi; (c) sistem,
jenis peralatan dan kondisi proses ekstraksi rninyak; (d) perlakuan tehadap minyak
atsiri setelah ekstraksi; (e) pengemasan dan penyimpanan. Faktor yang sangat
rnernpengaruhi langsung rnu:d rninyak atsiri adalah faktor pengolahan dan
penanganan rninyak atsiri setelah proses ekstraksi (Ketaren, 1985).
Teori Dasar Distiiasi
Proses minyak keluar dari dari bahan baku adalah suetu poses pengtiapan,
dinana penguapan pertama terjadi pada rninyak yang berada ~ a d a sekitar
perrntrkaan bahan. Ulnyak y a w sudah menguap ini segera diganti dengan
mengalirnya minyak dari lapisan yang lebih dalam ke perrnl-rk=zn h z h n baku. Laju
penguapan pada awainya besar dan makin lama makin kecil karena rninyak makin
sulii berdifusi ke perrnukaan bahan baku dan persediaan rninyak o'i dalam bahan
rnakin lama makin kecil. Untuk itu laju aliran keluar rninyak diasurnsikan mengikuti
model persarnaan differensial ordo pertarna. Bila bahan baku rnengandung C kg
minyak maka persamaan ordo pertama dapat ditulis (Heldrnan and Singh, 1981)
dimana: C
=
kandungan rninyak dalam bahan baku (kg)t = waktu (jen?)
Distilasi merupakan perubahan cairan rnenjadi uap dan uap tersebut
diding~nkan kernbali rnenjadi cairan (Yoder, et a/, 1980 dalarn Purwanto, 1995).
Menurut Kister (1 992), distilasi rnerupakan proses pernisahan secara fisik dari s u a t ~ ~
carnpuran rnenjadi dua atau lebih produk yang rnempunyai titik didih yang berbed~.
Dengan berbedanya titik didih, komponen yang lebih volatil akan keluar dari
carnpuran. Unit operasi distilasi rnerupakan metode yang digunakan untuk
rnernisahkan komponen-kornponen yang terdapat dalarn suatu larutan atau
carnpuran dan tergantung pada distribusi kornponen-kornponen tersebut antara fase
uap dan fase cair. Sernua kornponen tersebut terdapat dalarn fase cairan dan fase
uap. Fase uap terbentuk dari fase cair rneialui penguapan (evaporasi) pada titik
didihnya (Geankoplis, 1983).
Menurut Geankcplis (1983). syarat utarna dslarn ~en?isahan kornponen-
kornponen dengan cara distilasi adalah kornposisi uap harr;s t.+r>eda dari komposisi
cairan dengan terjadinya keseirnbangan iarutan-la~tan, dengan k ~ n p o n e n -
kwnponennya yang cukup dapat rnenguap. Suhu cairan yan; rnendidih rnerupakan
titik didih cairan tersebui pati;: ?ekanan atrnosfer yzn5 ciigunakan.
Menurut Hirnrnelblau (1987), titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap
cairan sarna dengan tekanan atrnosfer di sekitar cairan. Titik didih cairan tidak
bersifat konstan tapi bervariasi sesuai dengan tekanan atrnosfsr disekelilingnya. Titik
didih pada lingkungan dengan tekanan atrnosfer lebih tinggi akan lebih tinggi bila
dibandingkan dengan titik didih pada lingkungan dengan tekman atrnosrer lebih
rendah.
%bungan antara titik didih ciensan tekanan uap dapat dinyatekan dalarr.
Keterangan:: P' = tekanan uap (mmHg)
T = suhu (K)
A, B, C = konstanta
Tabel 2. Konstanta Antonie Beberapa senyawa (Himmelblau. 1987)
Menurut 3rkgsr (1969), tekanan uap setiap cairan proporsional terhadap Senyawa
/
Kisaran suhuI
A BI
(Ki,
Air
i
284-
441'
18.3b36I
3816.44fraksi mol cairan tersebut dalam campuran yang dikena! dengan tekanan parsial.
C
-
44.13Hubungan iersebut dikanal dengan hukum Raouit yang dapat diekspresikan
sebagai: Aseton
P = Po, X
-
; Pada suhu konstanPo adalah tekanan uap bahan murni pdda suhu yang diberikan, X adalah fraksi mol
Etanol
1
270-
369i
18.5242/
3578.91L
/
-
50.50 241-
3501
16.6513bahan tersebut dalam campuran. Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total 2940.46
i
-
35.93pada campuran rnultikomponen adalah jumlah tekar~an parsial kornponen-
kornponennya atau dapat dicyatakan sebagai berikut (Geankoplis. 1983):
ptobl =
1
piDengan: Pi = tekanan parslal kornpznen I
[image:26.611.96.493.78.427.2]Fraksi rnol banyek digunakan dalarn perhitungan teoritis, karena banyak sifat
r .
t~sik larutan dieskpresikzn derigan sederhaca dalarn jurnlsh :e!etii rnoleku!. Fraksi
rnol (X) suatu bek-:q &!am larutan didefinisikan sebagai jurnlah rnol bahan tersebut
dibagi dengan jurnlah rnol keseluruhan bahan-bahan yang terdapat dalarn larutan.
Jika larutan terdiri dari n, rnol bahan A dan n8 rnol bahan B, rnaka fraksi rnol A
(X,)
dan fraksi rnol B (XB) dinyatakan sebagai berikut:
Jika melibatkan 3 atau lebih kornponen yang berbeda, rnaka penyebut rnerupakan
jurnlah rnol total sernua kornponen tersebut (Daniels, 1953).
Distilasi akan lebih mengtlntungkan untuk larutan ideal, yaitu larutan yang
memiiiki siiai-sifa!:
1. Tidak terdapat pengaruh panas ketika kornponen-komporien cairan
dicarnpurkan
2. Tidak terjadi perubahan volume ketika !arutan dibentuk dari kornponeo-
kornponennya.
3. Tekanan uap sefiap kornponen sebanding dengan tekanan uap komponen
rnurni larutan tersebut dikalikan dengan fraksi rnolnya dalarn larutan.
Kesetirnbangan uap-cairan dalam carnpuran dapat dihitung atau diperkirakan
jika tekanan uap dan kornposisi cairan dapat diketahui. Menurut Ross dan
diinana: P, = tekanan uap komponen 1
P2 = tekanan uap kornponen 2
XI = komposisi cairan komponen I
Y, = komposisi uap kornponer? l
n
= tekanan totalp = tekanan parsial
Dari persamaan diatas, rasio keseirnbangan (K) berubah dengan berubahnya suhu
dan tekanan
c!?n
sering lebih tepat untuk menggunakan rasio yang lain, vaituvolatilitas relatii (a) yang didefinisikan sebagai:
Rasio a,, berarti volatilitas komponen 1 relati; terhadap komponen 2. Volatilitas
relaiif dapat dihitung rnenggunakan persamaan dsngan rnsngefahui data tekanan
uap kornponen yang bersangkutan. Persanaan tersebut hanya dapat digunakan
untuk carnpuran ideal atau larutan rnendekati ideal seperti anggota deret hornolog
(hidrokarbon, ester, keton, fenol, asam dan alkohol!.
Distilasi Cairan Multikornponen
Proses distilasi yang dilakukan pada beberapa industri dapat rnelibatkan
lebih dari dua kornponen. Prinsip urnum disain distilasi rnenara (kolom)
mulrikomponen pada beberapa ha1 sarna dengan sistern dua kornponen (binary
systems). Masing-masing kornponen dalarn campuran rnuitikornponen tcrdapa: pada
dengan distiiasi sistern dua komponen. Data keseiirnbangan digunakan untuk
rnenghitung titik didih dan titlk ~ z h ~ n (Geankoplis. 1983).
Menurut Geankoplis (1983), rnenara yang digunakan pada carnpuran
rnultikornponen yang terairi dari n kornponen diperlukan sebanyak (n-I) fraksinator.
Sebagai contoh, untuk sistern 3 kornponen, A, B, C dengan volatilitas kornponen A
tertinggi dan volaiili!as kornponen C terendah rnaka diperlukan dua kolorn
pernisahan untuk mernisahkan ketiga kornponen tersebut.
Urnpan yang terdiri dari A, B, C didistiiasi dalarn kolorn 7 , dan A dan B
dihasiikan dark bagian atas (distilat) dan C pad2 bagian bawah. Pernisahan dalam
koiorn i adalah antara B dan C, sehingga bagian k w a h C akan mengadung
sejurnlah kecil B dan sering pola rnengandung sejurniah kecil A(trace element).
Dalarn kolorn 2, uinpan A dan 9 aisuling menghasilkan A sebagai distiiat yang
mengandc" sejun!at: kecl! b n p z n e n 9 Can C. Sagian dasa; 6 jug2 akan
ierkontarninasi dengan sejurnlah kecil A dan C. Altzrnatif lain yang dapat dilakukan
adalah kolorn 1 digunakan untuk rnernisahkan kornponen A pada bagian aias B dan
Garnbar 7. Skerna Distihsi Mu!tikomponen.
Distiiasi Bertingkat (Frzksionasi)
Fraksionasi aiau rektiikasi adalah 2is:i:asi bertahap dengan refluks
rnerupakan suatu szri proses tahapan penguapan fiash yang iersusun dalam suaiu
saii uap dzn cairan dari setiap tahap mengaiir secara bdak-balik ke tahap
berikutnya. Cairan da!am satu tahap rnengalir ke tahap dibawahnya sedangkan uap
rnengalir naik dari satu iahap ke tahap diatasnys. Dalarn setiap tahap aliran uap (V)
dan aliran cairan (L) masuk, b e r ~ r n p u r dan rnencapai kesetimbangan, kernudian
mengalir rneninggalkan kesetirnbangan. Diagram alir untuk proses kesetirnbangan
satu tahap adalah seper?i pada Garnbar 8 (Geankoplis, 1983).
Untuk koniak bolak-balik dengan rnulti tahap, kesetirnbangan bahan adalah
persarnaan garis operas: diturunkan dengan hubungan konsentrasi aliran uap dan
cairan yang saling melewati dalam setiap tahap. Dalarn distilasi. tahap-tahap kolom
-zv2
L
,
1 ~ 'Keterangan: V1 = aliran uzp keluar ke dalarn sistern
V2
= aliian uap masuk dari sistemLo = alian cairan rnasgk ke dalarn sistem
L, = aliran cairan keluar dari sistem
Garnbar 8. Diagram alir proses kesetirnbangan satu tahap
Sifat iisiko-Kirnia Niinyak Lemon
\blc!dford et a!. (1971) rnsnyatakan bahwa pengetzhuan tentang sifat fisiko-
kirnia m i n y a ~ lemon sanga: penting uniuk meilentukan keseragarnan k~alitas rninyak
le!mc. Gzcnther (1947) menambzhkac b a k w sifat fisiko-kimla 3 q . i mernbs.i,:ii
mendeteksi adanya pamzlsuan.
-
I abel 3. Sifat fisiko-kimia rninyak lemon Kalifornia (Guenther, 1947)
I
Sifat fisiko-kirnia Press dinginBobot jenis (25125 "C)
i
0.845-
0.853I
lndeks Bias (20°C) I
I
1.472-
1.477I
Tabel 4. Kompone!~ kimia minyak lemon *)
T----
- . ----Golongan Komponen Kimia -
I
-
i
-'Terpen:
Monoterpen
/
a-Pinen, P-Pinen, a-Terpinen, r-
Terpinen,I
d-Limonen, Mirsen,/
psimen, Terpinolen. Sabinen. Camphen/
Bisabolen, CaiyophyllenSeskuiterpen
I
Asetat, Kaprat, Kapnlik. Desilik, Formiic,
Oktilik.
Sitronellol, Geraniol, Linalool, I-iqonaloo!,
Oeariol, a-Terpineol, Terpinen-4-01
I
Aseta!dehid, Sitml, n-Dekanal. Geranial,I
Ester
1
antranilat. Oktil-aseiat.1
Lawrene (1978) dalam Heath dan Reineccius (1981).Tabel 5. Unsw Pokok Minyak Kuli Lemon Press Dingin *)
Titik Didih (OC)
206 Senyawa
Sitronellil asetat
Dekanal
Desil asetat
Jumlah (% minyak)
0.17
0.06
0.05
Berat Molekul ")
Sitronellai
I
0.03 156.26198.30
156.15
200.31
240
[image:32.602.86.511.82.518.2]Menurut Ketaren (1985), kornposisi minyak aisiri dapet dipengaruhi oleh
perbedaan jenis tanarnan, kondisi iklim, jenis tanah ternpat tumbuh, urnur panen,
rnetode isolasi yang digunakan dan cara penyirnpanan minyak.
Minyak atsiri umurnnya terdiri dari carnpuran persenyawaan kimia yang
terbentuk dari unsui karbon ( C ), hidrogen (H), oksigen (0) dan beberapa senyawa
kimia yang mengandung unsur nitrogen (hi) dan belerang (S) (Keiaren, 1985).
paniai-
0.61 p 4 . 2 5I
1I
I/ G G a n i ~ asetat
I Or40
L
i
1 - -F-7
_l196.28---
/
LirnonenI
Linalol1-1
Neral/
NonanalI Oktanal Oktil asetat a-pinen 72 0.08 0.06 0.51 ISti:i? --
154.25 199
--
'26,'9-I?-
154.25
157
156-: 60
-I
2.7 -736.24
185 0.09
I
14214(
y-terpineri !0.15
n
/
175-185p-pinen
-
12.7
i
0.04
1
172.26I
1
TetrahidrogeranT-"';II---+*
I
I
ITotai non volatil 2.0
!
i
*) Shaw
dalan
Nagy e i a/, 1979.Mutu minyak lemon hasil dislilzsi bervariasi aan ha1 ini banyak dipengaruhi
oleh operasi pengolaha jo.: jeruknya. Clrnumnya minyak lemon distiiasi diperoleh
dengan cara distilasi uap dari kulit yang telah diambil jusnya ataupun dari kulii jeruk
lemon setelah dilakukan pengepresan dingin (Swjsher. 1977).
Flavor
Definisi Flavor menurut BSI (British Standards Institution) adalah kombinasi
rasa dan bau. Hal ini dapat dipengaruhi oleh rasa saki, panas dan dingin dan
dengan kebijakan rasa (Thomson, 1986).
lOFl (International Organisation of the Flavor Industry) mengkiasifikasikan
bahan perisa (Flavoring Agent) berdassrkan sifat-sifat alarninya sebagai berikut:
.
kiami, bahan perisa yang berasal dari binatang atau tanarnzn baik yangmentah ataupun terproses secara fisik at% mikiobiologis (ekstrzksi d s n ~ z ?
pelarut, distiiasi aiau ferrnentasi), baik berupa bahan baku aiaupun yang
telah terproses untuk konsumsi manusia.
2. Semi artificial, bahan perisa yang secara kimia identik dengan yang ierdapai
pada bahan perisa alami yang normal dan dibuat dengan proses kimia.
3. Artifisial, bahan perisa yang tidak atau belurn diiehukan identik dengan
proses kimia (Cowley dan Knights, 1994).
Kegunaan Flavor dan Minyak Lemon
Usaha-usaha mengekstraksi senyawa flavor dari bahan-bahan pangan
meningkat sejalan dengan usaha untuk mengidenlifikasi senyawa aroma.
Keuntungan senyawa flavor hasil eks:raksi ini adalah dapat digunakan untuk
rnenarnbah aroma dari bahan lain. Senyawa yang sering diekstraksi adalah rninyak
Penarnbahan flavor ke dalsm produk bertujuan antara lain untuk (a) rnernberi
-
Cavoi pada produk yang tidak mernpunyai flavor. (b) mernperkua: Rzv.=r yang lemah
yang sebelumnya sudah ada, (c) menggantikan flavor alami yang hilang pada waktu
pengolahan dan (d) rnenyernbunyikan flavor yang tidak dikehendaki (Heat dan
BAHAN DAN METODE
-
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan .di lnstitut Pertanian Eogor. Kegiatan distilasi
dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia TIN, analisis sifat fisikokimia dilakukan di
Balai Penelitian Tanaman Rernpah dan Obat (Balitro) Bogor, analisis GC di Lab
Insirumentasi TIN serta analisis GC-MS di Lab Doping DKI Jakarta. Waktu penelitian
mulai bulan April sampai dengan September 2002.
Bahan dan Alat
Bahan pena!ltiar? yzn3 digunakan adalah kulit jeruk lemon yang berasal dari
ampas jeruk berupa iimbah pabrik pengepresan sari tbuah lemoc PT Kumia Abedi
Sejahiera dengan kccdisi kulit sudah terpres, hingga ada kantcng min;af: yang
sudah pecah. Kulit jeiuk lemon dari pasar TU Bogor dimana buah lama dalam
perjalanar! dari lokasi panen sampai pasar sekitar satu minggu. Kulit j e ~ k lemon
dari buah segar yang diperoleh dari Gunung Eunder, dengan tingkat kematangan
yang beragam. Dan bahan kimia yang digunakan adalah NaOHCO, Na2SO4,
etanol. NaOH dan Fenolflatein.
Alat yang digunakan adalah alat distilasi dengan uap
dan
air (water and steam disiillation). Pada distilasi dengan cara ini, bahan dail air yang digunakan untkmengahsilkan uap terletak pada drum yang sama. Drum pengukus yang digunakan
terbuat dari baja tahan karat dengan ukuran diameter 3.26 m dengan tinggi 0.6 m.
Drum pengukus ini terdiri dari dua lapis, dimana lapisan kedua merupakan tempat
terdapat sanngan yang mernungkinkan uap menembus bahan yang akan dilistilasi.
Ukuran drum bagian dalam ads!& diarneternya 0.25 n 5 j i fhgginys 0.4
m,
atauvolumenya 0.0<96
m3.
Kapasitas alat adalah 10 kg bahati 5aku untuk setiap !talipenyulingan. Uap yang berasa! dari air yar?a berada bagian bawah saringan
mengalir akan menyebabkan minyak yang ada pada bahan baku ikuf rnenguap. Uap
[image:37.613.89.503.238.596.2]air yang bercarnpur dengan uap minyak dialirkan kedalarn kondensor.
Gambar 9. Limbah Lemon
Kondensor yang digunakan adalah dari jenis Tube Heat Exchanger dengan
air sebagai media pendingin. Bahan kondensor terbuat dari baja iahan kara;. Bentuk
drum pengukus dan kondensornya dapat dilihat seperti pada Gambar 10.
Separator atau tabung florentin yang digunakan terdiri dari dua lapis bejana,
pada bzgian bawah, dan bejana luar mernpunyai lubang pada bagian atas. Karena
rninyak lemon rnempunyzi berzt jenis lebih kecil dikandingkan dengan air, naka
rninyak akan terperangkap pada bagian atas bejana ea1an.t. Gambar dari bejana
[image:38.608.118.443.186.408.2]florentin dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 10. Peralatan distilasi uap air, drum pengukus (A) clan kondensor ( 8 )
Metoda
Penelitian1. Arnpas hasil pengepresan dingin dirajang dengan ukuran masing-rnasing 0.5
cm, 0.75 cm dan 1 cm dengan panjang rata-rata 1.5 cm dan tebal rata-rata
0.3 crn.
2. Setelah ditimbang, bahan didistilasi sesuai dengan iancangan perlakuan.
3. Hasil distilasi dipisah dalam labu pemisah, minyak akan terpisah dari air dan
mernbentuk lapisan pada permukaan. Minyak yang sudah terpisah dari air,
diteri Na2S04 anhidrit untuk mengikat air yang terikut, kemudian disaring.
Gambar 1
:.
Tabung Florenfin.Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang diterapkan adalah permbaan faktorial dengar1
pola Rancangan Acak lengkap, dan ulangan dua kali.
a. Faktor Irisai;
1 : Irisan 0.5 cm
2 : irisan 0.75
cm
3 .
.
3 ~naan .- 1 cm5. Fakior W a K i
A : 5 jaii?
3 : S ;ax
Model rancangan statistiknya adalah sebsgai berikui:
7 , .
{ ( i j ~ ) =
PJ
+ Ai+
Bj+
(AB)ij i 5;i<e:rrangan:
M
=
Njlai rata-rata har~panAi = Perlakuan A ke-l
Bj = Perlakuan B ke-j
(AB)U = lnteraksi A ke-l dan B ke-J
Eij = Kesalahan pada A ke-I, B ke-j dan ulangan ke-k
Yijk
=
Pengamatan pada perlakuan A ke-I, B ke-j dan ulangan ke-kI = 1, 2, 3
J = I , 2 , 3
K = 1 , 2
Anal~sis Data
Analisis data dibagi dalam dua tahap:
1. Menganalisis hubungan bahan baku dengan rendemen
2. Membandingkan pengaruh perlakuan irisen dafi waktu distilasi terhadap
Peraiangan, sesuai perlakuan
&
Distilasi sesuai perlakuan
I
Disti!at minyak ku!it jeruk lemonI
I
I
! Peinisai~an ikngan air yang terdispersi, penamhahzn NazSOj imhidrit
I
.ir
Minyak disaring
Minyak hasil distilasi
23
[image:41.595.107.399.98.691.2]I
Pengujian sifat iisiko kimiaI
Analisis Rendemzi;.
Rendemen rninyak dari !in;bzh jzruk lernon dihipilng berdasarkan
perbandingan bobot rninyak yang dihasi!!:an dengan bobot kulit buah yang
digunakan dikallken 100%.
aem/ rninyuk
Rendenre12 = s 100%
bel.ut k u l i ~
Metode analisis sifat fisiko kirnia rninyak lemon
1. Bobot Jenis (SNI, 1995)
Prinsip: Metode ini didasarkan pada perbandingan aniara berat rninyak pads
suhu yang diteniukan d e n ~ a n berat air pada vo!urne air yang sama dengan
volume ,ninyak pada suhu tersebut.
Prosedur:
PIknomeier dicuci dan dibersihkan, kemudian dibasuh berturut-turut dengsn
etanol dan dietil eter. Mengeringkan bagian da!arn piknorneter dengan arus
udara kering dan rnenyisipkan tutupnya. Menimbang piknorneter setelah
didiarnkan selama 30 menit da!am lemari penirnbang (m). Mengisi
piknorneter dengan air suling yang sebelurnnya telah didihkan pada suhu
25"C, sarnbil rnenghindari adanya gelembung-gelembung udara.
lvlencelupkan piknometer ke dalarn penangas sir pada suhu 25" C
+
0.2' Cselarna 30 rnenit, sambil rnenyisipkan penutupnyz dan mengeringkan
piknometer. Membiarkan piknometer dalam lernari tirnbangan selarna 30
menit, kemudian tirnbang dengan isinya (rn,). Mengosongkan piknometer
tersebut, rnencucinya dengsn etanol dan dietil eter dan mengeringkannya
rnenghindari adanya gelembung-gelembuny! udara. Mencelupkan kernbali
~iknometer dalarn penangas air pada suhu 25" C
rt
0.2" C selarna 30 rnenit,menyisipkan penutupnya sambil dikeringkan. Meletakkan piknorneter
tersebut dalam lemar timba-gan selarna 30 menit dan kernudian
menirnbangnya (m*).
Perhitungan:
In2
-
111BJ min yak;: =
172,
-
1772. lndeks Ref:-lki (SNI. 1995)
Prinsip: Kemanpuan suatu media untuk rnerubah arah cahaya.
Proseaur:
Alat yang dipakai adalah Fiefrsktorneter Abbe. Suhu pengukuran diatur agar
mencapai 20°C. Mengalirkan air melal~i refraktometer agar alat
ini
beradapada suhu dimana pembacaan akan dilakukan. Suhu tidak boleh berbeda
lebih dart k 2" C dari suhu referensi dan harus dipertahankan dengan
toleransi
+
0.2" C. sebelum minyak tersebut ditaruh di dalam alat, minyaktersebut harus berada pada suhu yang sama deengan suhu dirnana
pengukuran akan dilakukan. Pembacaan dilakukan apabila suhu sudah
stabil.
3. Putaian Optik (SNI, 1995)
Prinsip: Kemampuan suatu senyawa untuk memutar bidang polarisasi
cahaya karena adanya kandungan atorn karbon asimeiris.
Putaran optik rnenunjukkan sarnpai berapa jzirh aktivitas rninyak jeruk lemon.
-
Putaran Cp:ik dickur dangan rnenggunakzn p~larimeter.Prosedurnya adalah:
Ivlenyalakan suii~her cahaya dan ditunggu sarnpai diperoleh kilauan yang
;snub. Mengisi tabung polarirneter d e n ~ a n ccntoh rninyak dalarn keadaan
suhu yang telah ditentukan dan rnengusahakan agar gelembung-gelembung
udara tidak terdapat didalarn tabung. Menaruh tabung dalarn polarimeter,
rnernbaca putaran optik dekstro (+) atau fevo
(-1
dari rninyak pada skala yangterdapat pada alat. Dengan menggunakan terrnorneter yang disisipkan pada
lubang eitengah-tengah, periksalah bahwa suhu rninyak dalarn tabung adalah
20°C+ 1%. Deraja: putaran optik ditandai positii (+) jika bidzng polarisasinya
berpufar ke kanan, seba!iitnya jiks %;clang po!arisasinya beiputar ke kiri
?aka derajat puiaran opiiknya ditzndai negatif (-).
4. Ans!isis Si!angen P . s ? ~ (Gi~enther, 1947)
Prinsip: h'lenetralkan asarn yang terdapat dalarn rninyak atsis rlengan
rnenggunakan alkali lemah.
Prosedur:
2.5 gram rninyak dirnasukkan ke dalarn sebuah labu 100 rnl. Menarnbahkan
15 rn! alkohol 95 % dan 3 tetas larutan phenolptalein 1 %. Asarn bebas
dititrasi dengan larutan standar sodium hidroksida 0.1
N.
Penarnbahantetesan alkali yang baik sewaktu titrasi ialah kira-kira 30 tetes permsnit. Isi
labu harus digoyangkan terus selarna proses titrasi berlangsung. Warna
rnerah yang timbul periarna dan tidak hilang selarna 50 rnenit rnenunjukkan
10 rnl, rnaka diulangi lagi dengan nienggriiiaksn 5 gram contoh rninyak yang
dititrasi 3 2 ~ 2 2 ~ 2.5 N scdiunl hidroksida.
Peihitungan:
28.05 (jr~~~zlulz mINuOH 0.5
N
yung digunukun) atau Bil.Asr:n~ =ju~nlalz contolz (gram)
5. Analisis Bilangan Ester (SNI, 1995)
Prinsip: Hidolisis ester yang terdapa: jsiem minyak aisiri menjadi asarn dan
alknhol.
Prosedur:
Pengujian Blanko: Dalam labu penyabunan yang rnengaridung beberspa
p ~ t ~ r ! ! ~ batii did3 &sii ~LXSGIX:, i ~ ~ i b z k k z i i 5 :;i e t ~ ~ t ~ : 25 ~ ~ i i k i i ~ i ~ f i
kaiium hidroksida 0.5 N dalam alkohol. Merefluksnya diatas penangas sir
selsrna 7 jam, kemudian mendinginkannya. Melepaskan kondensor refluks,
menambahkan 5 tetes larutan fenilftalein dan netralkan dengan HCI 0.5 N
(VO)
Pengujian contoh: Pada waktu yang sama dan dalam kondisi yang sarna,
menimbang conioh 4 g
+
0.05 g (m) masukkan ke dalarn labu.Mendidihkannya dengan hati-haii dan rnenarnbahkan larutan kalium
hidroksida 0.5
N
dalam alkohol dan heberapa poiong batu didih atauporselen, kemudian mendinginkannya. Melepaskan kondensor refluks.
menarnbahkan 5 teies laruian fenolitalein dan netralkan larutan dengan HCI
Perfnitungan:
Ill
6. Kelarutan Dalarn Alkohol (SNI, 1995)
Pnnsip: Polaritas. Makin besar kanduriyan terpen 0 rnrnyak atsr:i berarti
rnakin polar minyak atsiri tersebut.
Prosedur: Masukkan 1 mi rninyak
ke
dalam tabung reaksi bertutup(dikalibrasikan pada 0.1 rnl) dan menambahkan secara perlahan sejurnlah
alkohol dengan konsentrasi t5ftentu. Jika dihasilkan berwarna jernih,
catat
jurnlah miliiiier alkohol yang ditarnbahkan. Apabila belurn tercapai larutan
jernih pad3 per?arnbahan 10 ml alkohol. maka percobaan dlianjutkan dengan
rnenggunakan alkchoi dengan konsentrzsi yang iebh tinggi.
Hasilnya aalan beniuk pet3axihgan rninya;; dan sikohof.
7. A i i ~ l i ~ i s K~mpofizi, =a)'& Jeruk Lerrior, dengar, Metodii i-::~rnatoyrafi Gas.
Analisis i-iiiiiyak jeruk i z m ~ n c!engan kionatografi gas diiakukan
dengan menginjeksikan 1-2 rnl sarnpef minyak jeruk lemon ke dalarn alat
krornatografi gas. Kondisi krornatografi gas yang digunakan sebagai berikut:
lnstrumen : Tipe GG9AM (HP)
Integrator : Chrornatopac C-R6A (HP)
Prosesor data : FDD-IA, program versi 1.5 (HP)
Oetektor : Tipe FiD
Kolorn : Fused Silk Capiiary Column. SPB-20
- Gas pembawa Gas pembakar Teknis injeksi Suhu injektor Suhu detektor Volume injeksi Suhu awal
i a j u kenaikan suhu
Sdhu akfi1;
iapisan fzse diam 0.25 mikrometer.
: Nitro-;en, tekanarn I kg!cz2
: Hidroyen, tekanan 0.5 kg/cmi
Udsra, tekznan 0.5 kg/cm2
: Split, katup split .5 putaran
: 200°C
: 250°C
: 0.2 mikroliier
: 100°C, ditahan 5 rnenit
: 2"Cw'rneni:
: ?2OoC, 20 menil
Kondlsi GC-MS yang digc:?e'.zn adalai-, s b a y a i beikci:
Metode : B A l
GC : Sewlet Packzrd (HP) tipe 6890 sen'
MSD : Hewlet Packard (HP) tipe 5372
Gas pembawa : Helium
Kolorn:
Jenis : Ultra 2 (Crosslinked 5% PH ME Siloxane)
(Hewlet Packard) 19091 E-005 17 m x 20rZ ,urn x0.11 m
Tekanan Kolom : 4.29 Psi Cnnstan Flow
Kecepatan rata-rata : 34 cml detik
Inlei:
Tekanan In!el
To!d Alirzii
Mode
Perbirndi~zzn Split
Aliran Split
Injektor:
Jenis
Volume
-
I emperatur Awai
Temperatur Akhir
1)stektor
Energi
: 3.82 Psi
: 28.3 milmenit
: Split
: 50:l
: 2409 mllmenii
: HP 6890 Injektor (otomatis)
: 7 pl
: 50°C
: 270°C
: MSD
HkSlL
DAM
PEMB#HC.SANProses Distiiasi
Minyak dan air dalarn fasa cair tidak dapat saling rnelarutkan. Dalam fasa
gas kedua senyawa ini dapat menyatu karena pada fasa gas jarak an:ar molekul
saling jauh sehingga polaritas tidak berperan lagi dan yang sangat berperan dalarn
fasa ini adalah difusifitas gas. Dimana gas mempunyai sifat selalu mengisi ternpat
yang kosong atau konsentrasinya lebih rendah hingga tercapai fasa yang homogen
pada fasa gas, dan hai inilah yang menyebabkan minyak dapat keluar dari kantung
~niinyek. Jadi sebagai gaya dorong prosss disti!asi disini adalah konsenirasi.
-.-o) I " . 3 k ~ k u r proses distilasi sepeei dijelaskan diatas dir~.mt'skan &lam hukum
Dalton d a ~ hukum R ~ u l t (Geankoplis. 1953).
Hasil proses distiiasi , jzmlah kulit yaog digunakan dalarn sekali proses,
rendernen (berat ninyaklberat kulit) dan kecepatan distilasi dapat dilihat pada
Larnoiran 1.
Dari tabel hasil distiiasi pada larnpiran dapat diketahui bahwa rnakin lama
waktu distilasi, minyak yang diperoleh rnakin besar. Narniln pada minyak lemon
dengan waktu distilasi 6 jam terlihat minyak yang diperoleh lebih kecil karena
distilasi 6 jam yang didistilasi tidak hanya kulit tapi juga bagian tengah buah dan
terrnasuk sisa jus yang masih tersisa pada buah. Pada proses disiilasi pernisahan
terikut rnaka sulit terpisah antsra rninyak dait jus. Karena berat jenis minyak dan
-
berat jenis aii berbeda hanya 0.03, untuk rninyak 0.85 dan untuk jus 0.82.
Perajangan tidak berpengaruh nyata terhadap hasil distilasi rninyak kulit jeruk
lemon. Perajangan dilakukan untuk rnernperrnudah proses keluarnya rninyak dari
bahan yang didisti!asi. Narnpak dari Tabel 6 bahwa rnakin kecil perajangan tidak
berpengaruh nyata terhadap rninyak pang diperoleh. Kernungkinan makin kecil
perajangan akan banyak rnernecahkan kaniung rninyak, rninyak sudah banyak yaog
rnenguap sebelurn didistilasi sehingga rninyak yang diperoleh tidak banyak
bertarnbah dengan bertarnbah keciinya perajangan. Selain itu setelah perajangan
kulit lernon tidak langsung didistilasi, jadi ada penundaan waktu distilasi antara 4-6
[image:50.602.78.499.385.815.2]jsm seielah perzjangan.
Tabel 6. Lunlah L?inya% yap3 Diperoleh dari Penyulingan Kulit Buah Jet& Lemon
c. Surnber bahan baku jeruk segat
I
II
0.5 cm-
0.75 cm
i
1 .0ax
5 jam 9.2
mi"
9.0 mi
-4
I
3.0 rnla 9.0 mib
I
8.2 mls
10.2 mls
-
2.0 mi
a. Sumber bahan baku l~mbah
b. Surnber bahan baku jeruk dzri pasar
9.4 rnl
2.0 rnla
3.5 ml
12.6 rnP
12.4 rnl 9.0 mib
7.8 ml
7 jam 10.4 mic
Sumbe: bahan Saku temyaia sangat mempengaruhi rendemen minyak
!ernon yzny diperoleh. Rendernen ::]inyak yarlg diperoleh aari kulit lemon buah yang
sesar jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan minyak lemon yang diperoleh dari
kulit buah dari pasar rnaupun kc!* dari !irnbah pabrik. Berkurangnya jumlah minyak
yang diperoleh dari buah yang berasal dari pasar disebabkan adanya ienggang
waktu antara panen sampai pasar dan perjalanan dari lokasi panen sampai pada
pasar. Dua ha1 diatas sangat berpengaruh terhadap kesegaran kulit lemon yang
selanjutnya mernpengaruhi jurnlah minyak yang diperoleh dari kulit yang berasal dari
lemon dari pasar. Sernentara itu rendemen minyak yang diperoleh dari limbah pabrik
jumlahnya jauh dibawah minyak dari kulit lernon segar rnaupun kulit lemon dari
pasar. , Berli!::angr;:s jjun?!ah minyak yang diperoleh akibat penguapan seiain
disebabkrjn oleh tensgang waktu antara panen dan perjalan dari lokasi par?zn
sampsi ke psbrik, jzgr: .'isebabka:: olzh penundaan seDe!um dipress, bizsanya 24
jam, dua kaii pencucian dan ikut powhnya kantung minyak saat pengepresan jtls
lemon ssrta penundaan proses distilasi setelah proses pengepresan, sekitar 12 jam.
Menurut Guenther (1947), untuk setiap 1 ton kulit buah lernon akan
menghasilkan 6.35 kg minyak atsiri dengan penyulingart uap, atau rendernen sekitar
0.635 %. Sementara dengan pengepresan dingin diperoleh rninyak 2.7
-
3.2 kguntuk setiap 1 ton buah lemon atau sekitar 0.317 %. Sementara hasil distilasi minyak
yang diperoleh masih di baviah minyak lemon dengan proses distilasi di atas, yang
terbaik yakni sebesar 0.52%. Kemungkinan ha1 ini disebsbkan oleh varietas yang
berbeda dengan varietas lemon Kslifornia dan adanya penundaan setelah
Laju penyuiingan adalah perbandingan anaiara jumiah air s u l i ~ g yang
dihasilkan dengan v~aktu (kg distilat'jznt;m2j (Kettiren, 1985). Kecepatac
penyulingan berpengaruh langsung terhadi? keepatan memproduksi minyak,
namun tidal! selalu berpengaruh terhadap mutu minyak. Laju penyulingan harus
diatur sesuai dengan diameter ketel dan volume antar ruang bahan, karena jika
penyulingan ierlalu rendah uap akan terhenti pada bagian bahan yang padat dan jika
terlalu cepat, uap akan membentuk jalur uap dan akan mengangkui partiksl bahan
ke dalam kondensor. Laju penyulingan yang dilakukan selama percobaan adalah
berkisar antara 1.0229 sampai dengan 1.994 kgljamlm'.
Berdasarkan analisis statistik pada uji pe~garuh psrlakuan dikeiahui bahwa
pengaruh waktu dan irisan secara terpisah tidak signfikan. Hal ini dapat dilihat pada
Lampiran 2 bahwa besamya niiai signfikansi masing-masing 68.2 % untuk waktu
dan 22.6 % untuk irisan. Namun jika faktor waktu dan faktor irisan digabung maka
pengaruhnya sangat nyata dengan nilai sianfikansi 100 %.
Dengan menggunakan uji SSD diperolsh bahwa semua faktor saling
mempengaruhi secara nyata kecuali untuk waktu 5 jam dengan irisan 0.5 cm dan
waktu 6 jam dengan irisan 0.75 cm. Namun yang memberikan hasil rata-rata yang
terbaik adalah dengan lama distilasi 7 jam dan irisan 0.75 cm. Hal ini dapat dilihat
Minyak Hasil Distilasi
0 7 jam
i
I
1 2 3.I
I
lrisan
1
(0,5cm),
2 (0,75cm),
i
3
(1cm)
I
-~
[image:53.595.76.474.52.816.2] [image:53.595.88.475.90.431.2]~ .
Gambar :3. . Grafik Perclehan Minpd: Dis?i!itsi.
Menurut Kesterson (1971), berbagai metoda yang digunaka~! lrntuk
menganalisa minyak atski jeruk, yang kesenuanya bisa menggambarkan
kemurniannya, yaitu: indeks bias, putaran optik, berat jenis, kandungan aldehid, sisa
penguapan. Meskipun pengukurannya berdasarkan standar yang telah dibakukan,
uji organoleptik masoih tetap dibutuhkan sebagai tes akhir dari kualitas miny3k jeruk.
Mutu minyak atsiri didasarkan atas kriteria yang dituangkan dalam standar
mutu, dimana sifat urnum minyak atsiri dicantumkan. Siiat tersebut bukan sesuatu
yang dipaksakan harus a&, tapi sifat yang seharusnya dimiliki oleh minyak atsiri.
9ari sifat iisik dapat diketahui kiaslian min.fzk ztsiri , sedangkan dari sifat kimianya
dapat diketahui secara cmum komponen kimis !Tang terdapsf didalarnnya.
t b x p c n e n kimia minyak zfsid menentukan ni!5 ( k ~ r g a ) dan k:%;t;;unaan rninysk atsiri
tersebut.
Nilai wangi rninyak &sin banyak diieniilkan oleh terpen-0, yang dapal ierdiri
dari monoterpen-0 dan seskuiterpen-0. Terpen-0 ini merupakan f~aksi ringan
karena berat rnolekulnya (BM) rendah dan mempunyai tiik didih yang juga lebiin
Warna
Dan uji pendahuluan diketahui bahwa warna minyak atsiri yang dinasilkan
berada pada kisaran warna kuning muda sampai kuning pucat. Sementara minyak
lemon yang dihasilkan dewan mutu baik, mempunyai kisaran vfarna antara kuning
kemklatan sampai kuning kehijauan (Gtienther, 1947). Dengan demikian minyak
Berat Jenis
-
Berat Jenis Miixyak Lemon
[image:55.605.99.486.63.415.2]Bvah Pasar Sumber mhdn Baku
Gambar 15. Berat Jenis Minyak Lemon.
Penentuan berat jenis nerupakan salah satu cara analisa yang d a p ~ t
mcnggambarkan kemumian' minyak atsiri yang dihasilkan. Makin besar berat jenis
minyak atsiri berarti kandungan fraksi beratnya lebih besar dan ini berarii muiu
minyak lebih rendah dan &a diperkirakan bahwa minyak tersebut telah mengalami
kerusakan akibat polimerisasi. Gari Gambar 15, dapat dilihat bahwa berat jenis
minyak lemon yang be=& dari limbah paling besar. Kalau kita bandingkan dengan
berat jenis minyak lemon b l y yang mernpunyai kisaran berat jenis slntara 0.849-
0.858 (Anonim, 2001). n m p a k Sahwa bsrat jenis minyak lemon distilasi yang
dihasilkan berada pada &ran berat jenis minyak lemon ltali, demikian juga dengan
(Guenther, 1947). Makin besar Serat jenis suatu minyak herarti kandungan fraksi
beiainya lebih besai dan berbanding tebalik decgan mutti, mutun';;! zkan lebih
rendah.
Putaran Optik
Sebagian besar minyak atsiri jika diternpatkan dalam sinar atau cahaya yang
dipolarisasikan rrempunyai sifat mernutar bidang po!arisasi ke arah kanan atau kiri.
Putaran optik suatu senyawa atau larutan adalah kemampuzn dari larutan atau
senyawa itu untuk mernutar bidsng polarisasi cahaya. Makin besar nilainya, rnakin
marnpu senyawa tersebut memctar bidang polarisasi. Senyawa yang rnampu
rnernutar bidang polarisasi cahaya adalah jika senyawa tersebut mempunyai atom
karbon asirnetris (atom C yang mengikat 4 gugus berbeda). Putaran optik
rnengindikssikan peribahan karena adanya proses pengo!ahan pada rnolekul
tersebut dan cnluk mengetahui keaslian dan icemurniannya. Dari Garnbar 16 dapat
dilihat nilai Putaran Optik minyak jenrk lemon yang dihasilkan. Jika dibandingkan
dengan nilai putaran optik minyak lemon dari ltali dengan kisaran nilai putaran optik
dihasilkan jauh lebih besar. Ini berarti kandungan iraksi berai minyak lemon yang
dihasilkan !ebih besar. Nilai putaran optik dari limbah tidak bisa di:ampilkan.
Putaran Optik Minyak
Suah Segar Buah Pssar Buah Limbah
[image:57.595.73.482.80.613.2]S.!lr!%r Bahan Baku
Gambar 16. Putaran Optik Minyak Kulit jeruk Lemon.
lndeks Bias
I lndeks bias merupakan kernampuan suatu media untuk rnerubah arah
cahaya. Fraksi berat akan menambah viskositas minyak yang akan rnenyebabkan
makin besarnya nilai indeks bias rninyak. Nilai indeks bias minyak yang dihasilkan
dapat dilihat pada Gambar 57. Semeniara indeks bias mlnyak lemon ltali 1.474
-
1.476 (Anonim, 2301) dan rninyak lemon Kalifornia mempunyai kisaran nilai indeks
Buah Segar Buah Fasar 3uah Limbbh
Surnber B a h Baku
Sarnbar $ 7 . indeks Bizs Minyak Lemon.
Kelarutan Dalam AIkohoI
Kelarutan dalarn alkohol suatu senyawa sda kaaannya dengan pola~tas,
sebab prinsip kelarutan adalah polariias. Makin polar rninyak berarti golongan
terpen-0 rnakin besar. Nilai perbandingan rnakin keul rnenunjukkan senyawa
tersebut rnakin rnudah larut dan rnakin polar. sehingga kualitasnya juga makin baik.
Nilai kelarutan dalarn alkohol rninyak yang dihasilkan adalah 1:1 larut. Sernenfara
untuk rninyak Lemon ltali nilai perbandingannya 1:s. Nilai kelarutan dalarn alkohol
bisa juga digunakan sebagai indikator untuk rnengetahui pernalsuan terhadap
Eiiangan Asant Minyak Lemon ti.-sit Penyulicghin
Gambar 18. Bilangan Asam Minyak Lemon.
Bilangan asarn suatu minyak didefinisikan sebagai jumlah rniligram potasium
hidroksida yang dibutuhkan untuk menetralkan asarn bebas dalam 1 gram rninyak.
Bilangan asarn suatu rninyak bertambah jika umur minyak atsiri bertarnbah terutarna
akibat oksidasi aldehid dan hidrolisa ester. Minyak yang dilindungi dari pengaruh
udara dan cahaya rnernpunyai jumlah asam organik bebas yang relatif lebh kecil.
Bilangan asarn rninyak atsiri yang dihasilkan adalah 1.08
-
3.57. Dapat dilihat Ljahwabilangan asam minyak yang berasal dari lirnbah lemon pabrik lebih besar dari yang
lain. Kernungkinan ha1 ini disebabkan karena kukt sebelum diekstraksi minyak
tersebut telah mengalami kerusakan, salal! satu yang rnenyebabkan penurunan
proses distilasi. Sementara minyak yang dihasilkan dengan bilangan asam yang
paling sedikit edalah minyak yang berasal dari kuli! buah dari pasar yakni sebesar
1.08 dan tidak jauh beda dengan minyak lemon segar yakni sebesar 1.16. Minyak
lemon liali merpunyai bilaiigan asam 19-39.
Bilangan Ester
Bilangan Ester
Buah Segar Buah Pasar Guah Lirnbah
[image:60.608.92.493.217.548.2]Surnber Bihan Baku
Gambar 19. Bilangan Ester Minyak Lemon.
Penentuan jumlah ester sangat penting dalarn rnenentukan nilai rninyak
atsiii. Jumlah ester dapat dinyatakan dengan bilangan ester yang didefinisikan
sebagai jumlah miligram hidroksida (Mg KOH) yang dibutuhkan untuk menyabunkan
ester yang terdapat dalarn 1 gram minyak (Ketaren, 1985). Sesarnya bilangan ester
dapat mengindikasikan adanya pemalsuan rninyak yang dihasilkan.Bi!angan ester
letiion dari kulit segar yaitu 10.28 dan yang teitinggi dari lirnbah sebesar 14.04.
Serdasaikan blangan ester narnpak bahria rnutu minyak lemon dari lirnbah jaun
lebih baik dibandingkan dengan rninyak lemon dari kulii segar maupun dari pasar.
Rilangan ester =inyak lemon ltali 100- 214 (Guenthei 1947)
Tabel 7. Sifat fisiko-kimia rninyak iernon kalifornia dan rninyak lemon hasil distilasi
Sifat fisiko-kinia
1
Press dinginI
Hasil Distilasi1
I
Bobot jenis (25125 "C) 0.845
-
0.853i
0.8487-
0.8538Bobot Jenis Relatif (2014 OC)
i
0.846-
0.854i
-
i
Ia r s (20°c) 1.472
-
1.477/
1.4ioo-
1.4714i
II I
1
Futaran optik +55-
j+ 70)/
+ 76-
(i78.8)I i 1
Gnaiisis Ruaiizatitiidan Kuantitatif Minyak Jeruk Lemon (GC cian GC-FuiSj
tiasil GC h a n y berupa punmk-puncak yang k l u r n bisa menjelaskan
kornponen yang dikandung rninyak kv!i jeruk lemon yang dinasilkan. Untuk itu hasil
analisa GC dilanjutkan dengan analisa GC-MS. Hasil anaiisa GC dan GC-MS dapat
dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Data Kuantitatii untuk Minyak Lemon
I
No. Nama SenyawaMyrsen
Oktanai
Press
Cis-Osimen
!
6.74I
Linalool
Nonyl Aldehid 0.24
Cis-Limonen-Oksid 10.13
Oxirane
1
d.05Propanal
-
1-bletilpiopil Eser I I
-
Geraniol
1
0.46Geranial
Trisekanal
Beta-Kariyopilen
/
0.2GerailiI-Asetat
Trans-Alpa-Fernesen
Cis-Alpa-Bisabolen
Beta-Bisabolen 1.13
Hasil GC-MS dapat dilihat pada Tabel 8, nampak bahwa limonen merupakan
komponen utama yakni sebesar 76.28 %. Sementara itu untuk Minyak lemon
I
I
--I
-
I
I
-
I I i
-
Venezuela, kadar limonennya 65.65 % dan miiiyak lemon 72%. Untuk senyawa (a) Diperoleh dari penelitian Budi Hariono (2002)
(b) Diperoleh dari hasil Penelitian Ellih Mulyana (2002) 33.
34.
rnonoterpen yang lain a-pinen, sabinen, cis-osimen, dan mirser;. Untuk aldehid yang
dorninan adalah Oktanal, Nonanal, Dekanal, dan Geranial. Golongan alkohol yang acid
i
--+
1 7 -
Pel;tade1.ttErio-2-zset11-!- 0.53
pirrolin
1
I
Ij
ierdapal pada riiiityak lemon hasll distilasi adalah Lina!ocl. Geiaaiol, Nerol. Asetik asid
Gn!ongan aldehid :yang ierdetchi hanya neril aseiat. Untuk golongan seskuaerpen 0.06
1
-
.
.aaalah
6-
z2::c;i;;len, Trscs-z-Sergamo?en, j3-Bisaboien.