• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan proses dan peningkatan skala ekstraksi kitin dari kulit udang secara biologis (tt)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan proses dan peningkatan skala ekstraksi kitin dari kulit udang secara biologis (tt)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN PROSES DAN PENINGKATAN SKALA

EKSTRAKSI KITIN DARI KULIT UDANG

SECARA BIOLOGIS

JUNIANTO

.

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul

PERANCANGAN PROSES DAN PENINGKATAN SKALA

EKSTRAKSI KITIN DARI KULIT UDANG

SECARA BIOLOGIS

Adalah benar hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah dipublikasikan. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya

Bogor, September 2008

(3)

ABSTRACT

JUNIANTO. F361040011. Process Design and Scale Up of The Biological Extraction of Chitin from Shrimp Shells. Supervised by DJUMALI MANGUNWIDJADJA, SUPRIHATIN, MULYORINI RAHAYUNINGSIH, and BUDIASIH WAHYUNTARI.

Biologically chitin extraction was conducted by microbial process for deproteinization and demineralization. Lactobacillus acidophilus FNCC 116 was used for demineralization and Bacillus licheniformis F11.1 for deproteinization. The aim of the experiment was to design the biological extraction process of chitin from shrimp shells and to obtain the best scaling up criteria for the biological chitin extraction. The result of design of the biologically chitin extraction process from shrimp shells was as follow : The Shrimp shells was ground into pieces of 5 – 10 mm and followed by demineralization that was conducted by subsequent batch fermentation. The fermentation was done for 36 hours and 100 % medium was substituted at 24th hour. The best fermentation condition was 50 rpm agitation, at room temperature (30 ± 1oC), 10 % (v/v) inoculums (1 x 109 Cfu/ml cell density) and medium fermentation consisted of 0.5 g/L yeast extract and 60 g/L glucose. The demineralized shrimp shells was washed by running water. The final step was deproteinization of demineralized shrimp shells by batch fermentation and it was conducted for 96 hours. The best fermentation condition was 275 rpm agitation, 2.3 vvm aeration, pH adjusted in range of 7.8 – 8.2 and temperature of 55oC. The medium fermentation consisted of 5 g/L yeast extract; 5 g/L KH2PO4; 1 g/L CaCl2; 5 g/L NaCl and 0.5 g/L

MgSO4. By this design of the biologically chitin extraction process, 95.69 % ash

and 92.42 % protein could be removed. The ash, protein, and chitin content of chitin product was 0.84 % (db), 1.46 % (db), and 97.26 % (db) respetively whereas its viscosity was 15000 cps. The best criteria for scaling up for the biologically chitin extraction was the constant power given per unit volume for the demineralization as well as the deproteinization process.

(4)

RINGKASAN

JUNIANTO. F361040011. Perancangan Proses dan Peningkatan Skala Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Secara Biologis. Dibimbing oleh DJUMALI MANGUNWIDJADJA, SUPRIHATIN, MULYORINI RAHAYUNINGSIH, dan BUDIASIH WAHYUNTARI.

Ekstraksi kitin dari kulit udang dapat dilakukan secara kimiawi maupun biologis. Ekstraksi kitin secara kimiawi dapat menyebabkan hidrolisis polimer sehingga kitin yang dihasilkan viskositasnya rendah. Selain itu, ekstraksi secara kimiawi menghasilkan limbah yang memberi beban pencemaran lingkungan cukup besar. Ekstraksi kitin secara biologis tidak menyebabkan hidrolisis polimer sehingga viskositas kitinnya tinggi. Ekstraksi kitin secara biologis ramah lingkungan dan juga menghasilkan produk samping berupa protein dan kalsium yang mempunyai nilai tambah.

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan rancangan proses biologi untuk ekstraksi kitin dari kulit udang vannamei (Penaeus vannamei) menggunakan bakteri B. licheniformis F11.1 dan L. acidophillus FNCC 116. Selain itu bertujuan untuk mendapatkan kriteria terbaik dalam peningkatan skala ekstraksi kitin.

Tahapan ekstraksi kitin dari kulit udang dilakukan melalui demineralisasi dan deproteinasi. Demineralisasi dimaksudkan untuk menghilangkan kandungan mineral dalam bentuk abu sedangkan deproteinasi bertujuan untuk menghilangkan protein dari kulit udang. Bakteri Lactobacillus acidophillus FNCC 116 dan Bacillus licheniformis F11.1 digunakan untuk ekstraksi kitin secara biologis dari kulit udang. Kedua bakteri ini merupakan spesies baru yang digunakan untuk ekstraksi kitin. Setiap jenis bakteri memerlukan kondisi pertumbuhan yang spesifik, sehingga diperlukan perancangan proses biologis untuk ekstraksi kitin agar diperoleh tingkat penghilangan mineral dan protein maksimal dari kulit udang. Selain itu, pemilihan kriteria yang sesuai untuk peningkatan skala proses sangat diperlukan dalam rangka mendapatkan hasil yang tetap optimal.

(5)

pada proses demineralisasi dan B. licheniformis F11.1 pada deproteinasi adalah sebagai berikut: Pengecilan ukuran kulit udang dilakukan pada 0,5 – 1 cm. Selanjutnya didemineralisasi melalui proses fermentasi batch berturut-turut (subsequent batch), dengan penggantian 100 % medium yang dilakukan pada jam ke 24 jam. Fermentasi dilakukan pada suhu 30 ± 1oC selama 36 jam. Selama proses fermentasi dilakukan agitasi pada laju 50 rpm. Medium fermentasi terdiri atas 0,5 g/L ekstrak khamir dan 60 g/L glukosa. Jumlah inokulum bakteri sebanyak 10 % (v/v) dengan tingkat kepadatan 1 x 109 Cfu/ml. Kulit udang hasil demineralisasi dicuci bersih kemudian dideproteinasi. Deproteinasi dilakukan melalui proses fermentasi sistem batch selama 96 jam. Suhu dan pH fermentasi dipertahankan pada 55 oC dan kisaran 7,8 – 8,2, sedangkan aerasi dan agitasi masing-masing ditetapkan pada 2,3 vvm dan 275 rpm. Komposisi medium fermentasi terdiri dari ekstrak khamir 5 g/L; KH2PO4 5 g/L; CaCl2 1 g/L; NaCl 5

g/L dan MgSO4 0,5 g/L. pH awal medium diatur pada 7,3. Jumlah inokulum

bakteri sebanyak 20 % (v/v) dengan tingkat kepadatan 1 x 109 Cfu/ml.

(6)

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu

masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

(7)

PERANCANGAN PROSES DAN PENINGKATAN SKALA

EKSTRAKSI KITIN DARI KULIT UDANG

SECARA BIOLOGIS

JUNIANTO

Disertasi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor

Pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)

Judul Disertasi : Perancangan Proses dan Peningkatan Skala Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Secara Biologis

Nama Mahasiswa : Junianto

NRP : F361040011

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Djumali Mangunwidjaja, DEA Dr.-Ing.Ir. Suprihatin Ketua Anggota

Dr. Ir. Mulyorini Rahayuningsih, MS. Dr. Ir. Budiasih Wahyuntari, MSc. Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian

Dr. Ir. Irawadi Jamaran Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.

(9)

PRAKATA

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Dialah pemilik segala ilmu dan atas kuasa-Nya disertasi dengan judul “Perancangan Proses dan Peningkatan Skala Ekstraksi Kitin Secara Biologis dari Kulit Udang” dapat diselesaikan. Sholawat dan Salam, semoga Alloh SWT limpahkan kepada Rasulallah Muhammad SAW dan ummatnya; Amien.

Ucapan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang tinggi pada kesempatan yang tepat ini, penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Djumali Mangunwidjadja, DEA selaku ketua komisi pembimbing; Dr.-Ing.Ir. Suprihatin; Dr. Ir. Mulyorini Rahayuningsih, MS; dan Dr. Ir. Budiasih Wahyuntari, MSc masing-masing sebagai anggota komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, keluangan waktu dan dorongan moral yang tulus sehingga penulisan disertasi ini dapat diselesaikan.

2. Dr. Ir. Sukardi, MM di Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB yang banyak memberikan masukan pada saat bertindak sebagai dewan penguji di ujian tertutup. Dr. Siswa Setyahadi, Kepala Bidang Biokatalis-Teknologi BioIndustri BPPT dan Prof (riset) Dr.Ir. Rosmawati Peranginangin, MS., Peneliti Utama Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan atas masukan yang disampaikan pada saat menjadi penguji ujian terbuka

3. Dr. Ir. Koenandar, M.Eng selaku Direktur Pusat Teknologi BioIndustri; Dr. Ir. Siswa Setyahadi selaku Kepala Bidang Biokatalis; dan Ir. Trismilah, MS selaku Kepala Laboratorium BioIndustri – BPPT; atas segala biaya dan penggunaan fasilitas laboratorium yang diberikannya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

(10)

staf pengajar yang telah memberi ilmu dan bimbingan kepada penulis selama menimba ilmu pengetahuan di IPB.

5. Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA; Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. H. Bachrulhayat Koswara, MS; Ketua Program Studi Perikanan Dr. Ir. H. Eddy Afrianto, MS dan Ketua Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan Ir. H. Evi Liviawaty, MP atas ijin dan kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melanjutkan jenjang pendidikan S3.

6. Tim Manajemen BPPS-Dikti atas bantuan dana pendidikan program doktor yang diberikan kepada penulis.

7. Staf peneliti laboratorium Bioindustri – BPPT antara lain Dr. Dadang, Deden R Waltam, SSi; Drs. Djamil, MS; Ir. Djoni Prasetyo, MS; dan kelompok penelitian kitin antara lain Herwanto, SP; Siti Rahma , SP; M. Fajar, SPi; Iman Firmansyah, SPi, Rita Rahmawati, ST; Anugrah Luki Haryanto, SSi; Mufti., atas segala bantuan kekompakan dan kerjasamanya dalam penelitian ini.

8. Ayanda H. Ali Syukur, Ibunda H. Siti Rokayyah, dan Ibunda Mertua Siti Haniah, atas segala doa, kasih sayang dan pengorbanannya yang tiada tara. 9. Istriku Lilis Kusmayati, SPt dan anak-anakku Amir Mujahiduddien, Hadiati

Rabbani, Sayyid Irsyadul Ibad, Roja Fathlur Rahman, Hasyidah Hanifati Dieni, Najim Kharil Abidin dan Mufakir Falih Bayyinal Haq, atas segala doa, pengorbanan, pengertian, dan dorongan semangat. Begitu pula ucapan terima kasih kepada adik-adikku Drs. Junaidi dan istri, Junairi, SPd dan Istri, Junaiman dan Istri, Junarsih dan Suami, Junarni, Dipl.SPi dan Suami serta Jumadi, SPd; atas segala doa dan dorongan semangatnya.

(11)

Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada mereka semua atas segala yang diberikannya. Akhirnya, semoga disertasi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Bogor, September 2008

(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Madura Kabupaten Sampang, Propinsi Jawa Timur, tanggal 17 Agustus 1967. Anak pertama dari 8 bersaudara dari pasangan Bapak H. Ali Syukur dan Ibu H. Siti Rokayyah. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas Negeri I di Sampang tahun 1986, penulis diterima di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran melalui program Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Selama studi di Fakultas Pertanian, penulis mendapatkan tunjangan ikatan dinas selama 1 tahun dari Dikti. Penulis menyelesaikan program sarjana S1 pada bulan Januari 1991 dan setelah itu bekerja di PT. Ultra Jaya Milk Industri selama 1 tahun sebagai Management Traineer.

Pada bulan April 1992, penulis diangkat sebagai calon pengawai negeri sipil dan ditempatkan sebagai staf pengajar Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran yang sekarang menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Setahun kemudian yaitu 1993 penulis diangkat sebagai pegawai negeri sipil sampai sekarang. Pada tahun 1994, penulis melanjutkan studi ke program magister Teknologi Pascapanen Universitas Padjadjaran atas dana BPPS dan selesai tahun 1997. Setelah itu, pada tahun 2004 penulis melajutkan studi ke program doktor Teknologi Industri Pertanian IPB juga dengan dana BPPS. Selama menjadi staf pengajar, penulis disamping mengajar juga telah melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menulis di media cetak dan penerbitan buku. Akhirnya penulis sekarang menjadi lektor kepala dengan pangkat IVB.

Penulis menikah dengan Lilis Kusmayati, SPt tanggal 30 Juni 1993 di Garut. Alhamdulillah, penulis sampai saat ini masih dikarunia 7 orang anak yaitu Amir Mujahiduddien, Hadiati Rabbani, Sayyid Irsyadul Ibad, Roja Fathlur Rahman, Hasyidah Hanifati Dieni, Najim Kharil Abidin, dan Mufakir Falih Bayyinal Haq.

(13)
(14)

Penguji Sidang Tertutup: Dr. Ir. Sukardi, MM.

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian IPB

Penguji Sidang Terbuka: 1. Dr.Ir. Siswa Setyahadi

Kepala Bidang Biokatalis Teknologi Bioindustri BPPT 2. Prof (R) Dr.Ir. Rosmawati Peranginangin, MS.

(15)

DAFTAR ISI

1.2 Tujuan Penelitian ...

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ...

1.4 Manfaat Penelitian ...

TINJAUAN PUSTAKA ...

2.1 Kulit Udang ...

2.6 Optimasi dengan Response Surface Methodology ...

2.7 Perancangan Proses ...

(16)

III

IV

V

METODE PENELITIAN ...

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ...

3.3 Metode Penelitian ...

HASIL DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Perancangan Proses Biologis Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang ....

4.1.1 Penentuan Kecepatan Agitasi pada Proses Demineralisasi Kulit Udang ...

4.1.2 Penentuan Kecepatan Agitasi dan Tingkat Aerasi pada Proses Deproteinasi Kulit udang ...

4.1.3 Penentuan Jalur Tahapan Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Secara Biologi ...

4.1.4 Penentuan Sistem Fermentasi pada Proses Demineralisasi Kulit Udang ...

4.1.5 Optimasi Kecepatan Agitasi dan Tingkat Aerasi pada Proses Deproteinasi Kulit Udang Hasil Demineralisasi ...

4.1.6 Penentuan Sistem Fermentasi Proses Deproteinasi Kulit Udang Hasil Demineralisasi ...

4.1.7 Hasil Rancangan Proses Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Secara Biologis ...

4.2 Penentuan Kriteria untuk Peningkatan Skala Ekstraksi Kitin Secara Biologi dari Kulit Udang ...

KESIMPULAN DAN SARAN ...

(17)

DAFTAR TABEL

Produksi dan ekspor udang Indonesia 2003 – 2007 ...

Mutu kitin niaga dari berbagai produk ...

Kombinasi perlakuan dengan rancangan komposit pusat ...

Analisis proksimat kulit udang vannamei ...

Tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai kondisi proses untuk pendugaan ordo pertama ...

Tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai kondisi proses untuk pendugaan ordo kedua ...

Kriteria Mutu Kitin ...

Karakteristik bioreaktor ...

Kondisi proses pada bioreaktor 13 liter dari berbagai kriteria penigkatan skala ...

Parameter geometrik bioreaktor 2 liter yang digunakan pada proses ekstraksi kitin dari kulit udang ...

Karakteristik rancang bangun dan kondisi proses pada berbagai skala bioreaktor untuk ekstraksi kitin ...

(18)

DAFTAR GAMBAR

Struktur kimia kitin, kitosan dan selulosa ...

Penerapan kitin dan turunannya di industri ...

Reaksi kimia pemutusan ikatan peptida dengan katalis enzim ...

Skematis deproteinasi kulit udang secara biologi ...

Skema proses biologi demineralisasi kulit udang dalam fermentasi asam laktat ...

Persamaan reaksi antara asam laktat dan kalsium karbonat ...

Skematik tahapan penelitian ...

Perubahan kandungan glukosa, nilai pH dan kandungan asam laktat serta pertumbuhan bakteri L. acidophilus FNCC 116 dalam medium fermentasi selama proses demineralisasi kulit udang pada berbagai perlakuan kecepatan agitasi...

Kandungan abu kulit udang dan tingkat penurunannya selama proses demineralisasi pada berbagai perlakuan kecepatan agitasi ...

Pertumbuhan bakteri B. licheniformis F11.1 dan aktivitas enzim proteolitik dalam medium fermentasi pada berbagai kombinasi tingkat aerasi dan kecepatan agitasi selama proses deproteinasi kulit udang ...

Kandungan protein kulit udang dan tingkat penurunannya selama fermentasi pada berbagai kombinasi tingkat aerasi dan kecepatan agitasi ...

Perubahan kandungan abu dan protein kulit udang serta pertumbuhan bakteri L acidhophillus FNCC 116, glukosa dan asam laktat dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang .

Pertumbuhan bakteri B licheniformis F11.1, aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi dan kandungan abu serta protein kulit udang hasil demineralisasi selama proses deproteinasi

(19)

14

Pertumbuhan bakteri B licheniformis F11.1, aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi dan kandungan abu serta protein kulit udang selama proses deproteinasi ...

Perubahan kandungan abu dan protein kulit udang serta pertumbuhan bakteri L acidhophillus FNCC 116, glukosa dan asam laktat dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang hasil deproteinasi ...

Karakteristik kulit udang dan hasil ekstraksi kitin melalui dua jalur proses yang berbeda ...

Pertumbuhan bakteri L. acidophillus FNCC 116 dan perubahan kandungan glukosa dalam medium berbagai sistem fermentasi proses demineralisasi kulit udang ...

Perubahan kandungan asam laktat dan pH dalam medium berbagai sistem fermentasi proses demineralisasi kulit udang ...

Penurunan kandungan abu kulit udang selama proses fermentasi dari berbagai sistem fermentasi ...

Optimasi dan kontur respon tingkat hidrolisis protein terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi ...

Tingkat hidrolisis dan kandungan protein kulit udang hasil demineralisasi pada proses deproteinasi kondisi optimum (2,3 vvm : 275 rpm) ...

Pertumbuhan bakteri B.licheniformis F11.1 dan aktivitas enzim protease dalam berbagai medium sistem fermentasi proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi ...

Pola penurunan kandungan protein kulit udang hasil demineralisasi pada proses deproteinasi dalam berbagai sistem fermentasi ...

Diagram blok ekstraksi kitin dari kulit udang secara biologis ...

Diagram alir proses ekstraksi kitin dari kulit udang secara biologis .

Pertumbuhan bakteri L acidophillus FNCC 116 dan perubahan kandungan glukosa, pH serta kandungan asam laktat dalam medium fermentasi pada bioreaktor 2 lt dan 13 lt ...

(20)

28

29

Pertumbuhan bakteri B.licheniformis F11.1 dan aktivitas enzim dalam medium fermentasi pada berbagai kriteria peningkatan skala

Pola penurunan kandungan protein selama proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi dalam medium fermentasi pada berbagai kriteria peningkatan skala ...

121

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Pengukuran kandungan abu (AOAC 1984) ...

Pengukuran aktivitas enzim protease (azokasein) ………

Pengukuran pH (pH meter) ...

Pengukuran total asam dengan HPLC ...

Pengukuran kandungan glukosa (metode DNS, AOAC 1984) ...

Pengukuran viskositas ...

Pengukuran kandungan kitin melalui nitrogen total ...

Teknis Penentuan Nilai kLa (Metode dinamik, Scragg 1991) ...

Metode penghitungan jumlah bakteri (TPC) ...

Kurva standar jumlah bakteri Bacillus licheniformis F11.1 versus optical density (OD) ...

Kurva standar jumlah bakteri Lactobacillus acidhophilus FNCC 116 versus optical density (OD) ...

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang pada berbagai perlakuan kecepatan agitasi (Cfu/ml) ...

Hasil pengukuran pH dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang pada berbagai perlakuan kecepatan agitasi ...

Hasil pengukuran kandungan glukosa dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang dalam berbagai perlakuan kecepatan agitasi (%; b/v) ...

(22)

17 penurunannya selama proses demineralisasi pada berbagai perlakuan kecepatan agitasi serta analisis statistik ...

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang dalam berbagai kombinasi perlakuan kecepatan agitasi dan tingkat aerasi (Cfu/ml) ...

Hasil pengukuran aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang pada berbagai kombinasi perlakuan kecepatan agitasi dan tingkat aerasi (Unit/ml) ...

Hasil pengukuran kandungan protein dan penghitungan tingkat penurunannya pada proses deproteinasi kulit udang dalam berbagai kombinasi perlakuan kecepatan agitasi dan tingkat aerasi serta analisis statistik ...

Hasil pengukuran kandungan glukosa, asam laktat, abu, protein, dan jumlah bakteri pada proses demineralisasi kulit udang ...

Hasil pengukuran kandungan abu, protein, aktivitas enzim dan jumlah bakteri pada proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi ...

Hasil pengukuran kandungan abu, protein, aktivitas enzim dan jumlah bakteri pada proses deproteinasi kulit udang ...

Hasil pengukuran kandungan abu, protein, glukosa, asam laktat dan jumlah bakteri pada proses demineralisasi kulit udang hasil deproteinasi ...

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi pada proses demineralisasi kulit udang pada berbagai perlakuan sistem fermentasi (Cfu/ml) ...

Hasil pengukuran kandungan asam laktat dan pH dalam medium fermentasi pada proses demineralisasi kulit udang pada berbagai sistem fermentasi ...

Hasil pengukuran glukosa dan kandungan abu pada proses demineralisasi kulit udang pada berbagai sistem fermentasi ...

Analisis Statistik terhadap tingkat penurunan kandungan abu pada perancangan fermentasi (B) Fermentasi Subsequent Batch bertahap dengan pengantian media dan inokulum baru pada jam ke 24 ...

(23)

29

Matriks orde pertama respon tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi ...

Hasil analisis ragam tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi pada percobaan titik faktorial dan pusat ...

Analisis varian ordo pertama proses optimasi pengaruh tingkat aerasi dan kecepatan agitasi terhadap tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi ...

Hasil analisis nilai estimasi, standar deviasi dan nilai t respon tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi ...

Hasil uji penyimpangan model pengaruh tingkat aerasi dan kecepatan agitasi terhadap hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi ...

Hasil percobaan tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi ...

Hasil analisis ragam tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi pada titik faktorial, pusat dan bintang ...

Hasil analisis nilai estimasi, standar deviasi dan nilai t respon tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi terhadap tingkat aerasi dan kecepatan agitasi agitasi pada titik faktorial, pusat dan bintang ...

Hasil uji penyimpangan model pengaruh tingkat aerasi dan kecepatan agitasi terhadap hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi ...

Analisis kanonik pengaruh tingkat aerasi dan kecepatan agitasi terhadap tingkat hidrolisis protein kulit udang hasil demineralisasi ..

Hasil pengukuran reologi cairan kultivasi pada konsisi optimal (2,3 vvm ; 275 rpm) proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi dalam bioreaktor 2 liter ...

Penentuan nilai kLa pada medium fermentasi kondisi optimal (2,3

vvm : 275 rpm) proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi dalam bioreaktor 2 liter. ...

(24)

41

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai perlakuan sistem fermentasi (Cfu/ml) ...

Hasil pengukuran aktivitas enzim dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai perlakuan sistem fermentasi (U/ml) ...

Hasil pengukuran kandungan protein kulit udang hasil demineralisasi selama proses deproteinasi pada berbagai perlakuan sistem fermentasi (%, bk) ...

Analisis Statistik terhadap tingkat penurunan kandungan protein kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai perlakuan sistem fermentasi proses deproteinasi ...

Data geometris bioreaktor 2 dan 13 liter ...

Kriteria kesaamaan fisik bioreaktor 2 dan 13 liter ...

Penghitungan kecepatan agitasi pada bioreaktor 13 liter berdasarkan patokan peningkatan skala tenaga per unit volume tetap dari biorektor 2 liter ...

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi proses demineralisasi kulit udang segar pada biorektor ukuran 13 liter (Cfu/ml)...

Hasil pengukuran kandungan asam laktat, glukosa, dan nilai pH dalam medium fermentasi serta kandungan abu kulit udang pada proses demineralisasi dalam biorektor ukuran 13 liter ...

Penghitungan nilai kecepatan agitasi dan aerasi pada biorektor 13 liter berdasarkan optimasi pada biorektor 2 liter pada berbagai kriteria peningkatan skala ...

Grafik hubungan antara bilangan Reynolds dengan bilangan tenaga (Wang et al. 1978) ...

Grafik hubungan antara perbandingan tenaga pengadukan pada sistem beraerasi dan tanpa earasi (Pg/P) dengan bilangan aerasi (Na) pada berbagai tipe impeler (Aiba et al. 1973) ...

Hasil penghitungan jumlah bakteri dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai perlakuan kriteria peningkatan skala (Cfu/ml) ...

(25)

54

55

56

57

58

Hasil pengukuran aktivitas enzim dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang hasil demineralisasi dalam berbagai perlakuan kriteria peningkatan skala (Unit/ml) ...

Hasil pengukuran kandungan protein kulit udang pada proses deproteinasi dalam berbagai perlakuan kriteria peningkatan skala (%, bk) ...

Analisis statistik terhadap tingkat penurunan kandungan protein kulit udang hasil demineralisasi pada berbagai kriteria peningkatan skala ...

Penghitungan rancang bangun dan kondisi proses ekstraksi kitin secara biologi dari kulit udang dalam berbagai kapasitas biorektor ..

Hasil pengukuran analisis proksimat kulit udang dan kitin hasil ekstraksi ...

205

206

207

208

(26)

SINGKATAN

AOAC = Association of Official Analytical Chimestry b/b = Berat per Berat

bk = Berat kering

BPPT = Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BSA = Bovine Serum Albumin

b/v = Berat per volume Cfu = Coloni form unit DCL = Dichloroisocoumarin DD = Derajat Deasetilasi

DFP = Diisopropil Fluorophosfat Di = diameter pengaduk

Dml = demineralisasi DNS = Dinetrosolisilat

DOT = Dissolved oxygen tension Dpr = Deproteinasi

Dpt = Diameter putaran (impeler) Dt = Diameter bioreaktor

EDTA = Ethylene diamine tetraacetic acid F/V = Tingkat aerasi

g/L = Gram per liter

HL = Tinggi cairan fermentasi

Hb = Tinggi baji pertama dari dasar tangki HPLC = High performance liquid chromatography Ht = Tinggi bioreaktor

Kag = kecepatan agitasi

kLa = koefisien transfer oksigen

L = Liter

LB = Luria Broth

LTB = Laboratorium Teknologi Bioindustri MRS = Man Rogosa Sharpe

N = kecepatan agitasi Ni = jumlah pengaduk OD = Optical density

PMSF = Phenymethylsulfonylfluoride Pg/v = tenaga per unit volume

PUSPIPTEK = Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Rpm = Round per menit (putaran per menit)

(27)

TPC = Total plate count U/ml = Unit per ml

V = Tingkat kecepatan ujung impeller Vk = Volume kerja bioreaktor

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pertama, menggunakan rancangan tersarang (3X3) yang diulang 3 kali. Tahap kedua dan ketiga, menggunakan rancangan acak lengkap, terdiri atas 8 perlakuan

Peubah yang diamati pada tahap pertama: kandungan protein, kalsium dan fosfor terlarut produk cair ekstraksi kitin; tahap kedua: kecernaan bahan kering,

Salah  satu  tahapan  proses  ekstraksi  kitin  dari  kulit  udang  adalah  deprotelnasi.  Proses  ini  dilakukan  oleh  BaCIllus lichentformis F1l.l. 

Ekstraksi Kitin dari Kulit Udang Secara Kontinyu Berdasarkan hasil proses demineralisasi kontinyu selama 36 jam dengan konsentrasi glukosa umpan 6,5% dan waktu tinggal 16

Kandungan yang terdapat dalam kulit udang ini tersusun atas protein, kitin, mineral dan karoten sehingga sangat potensial digunakan sebagai bahan baku pengambilan

Kandungan yang terdapat dalam kulit udang ini tersusun atas protein, kitin, mineral dan karoten sehingga sangat potensial digunakan sebagai bahan baku pengambilan

Kondisi terbaik yang diperoleh pada penelitian Tahap I dan II untuk proses deproteinasi kulit udang, adalah dengan cara penambahan substrat kulit udang secara bertahap pada

laktat dalam medium fermentasi pada setiap perlakuan kecepatan agitasi terlihat bahwa kandungan asam laktat meningkat tajam dari jam ke- 0 sampai jam ke-24 (± 2%),